Anda di halaman 1dari 6

Artikel

 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Lihat sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah,
atau buletin) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Isi
Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang sering kita baca:

1. Sejarah
2. Petualangan
3. Argumentasi
4. Hasil penelitian
5. Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu

Penulis artikel
Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan
sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan
enak dibaca sehingga membuat pembaca dapat mengetahui apa yang tidak mereka
ketahui sebelumnya. Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi,
pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai berikut:

 Penulis Artikel Buku
 Penulis Artikel Berita
 Penulis Artikel Marketing
 Penulis Artikel Online
 Penulis Artikel Narasi
 Penulis Artikel Naskah

Jenis dan cara penulisan artikel


Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat
hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan
fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang
hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk
Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan
objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup
menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan
menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani,
Suasana pelaksanaan, Promosi, Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional,
Keadaan ruang praktik, Keadaan daerah yang dilanda bencana.
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan, Tentukan tujuan, Tentukan aspek-aspek yang akan
dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek
tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau
urutan menurut kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada
pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau
fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan
tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam.
Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang
berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948.
Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai
Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:

1. Aku tersenyum sambil


mengayunkan langkah.
Angin dingin yang
menerpa, membuat
tulang-tulang di sekujur
tubuhku bergemeretak.
Kumasukkan kedua
telapak tangan ke
dalam saku jaket,
mencoba memerangi
rasa dingin yang terasa
begitu menyiksa.
2. Wangi kayu cadar
yang terbakar di
perapian
menyambutku ketika
Eriza membukakan
pintu. Wangi yang
kelak akan kurindui
ketika aku telah
kembali ke tanah air.
Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah
kurindui juga?
3. Langkah menyusun
narasi (fiksi):
4. Langkah menyusun
narasi (fiksi) melalui
proses kreatif, dimulai
dengan mencari,
menemukan, dan
menggali ide. Cerita
dirangkai dengan
menggunakan “rumus”
5 W + 1 H. Di mana
seting/ lokasi ceritanya,
siapa pelaku ceritanya,
apa yang akan
diceritakan, kapan
peristiwa-peristiwa
berlangsung, mengapa
peristiwa-peristiwa itu
terjadi, dan bagaimana
cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian,
dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau
statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan
keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum
dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk
eksposisi, antara lain:
Manfaat kegiatan
ekstrakurikuler
Peranan majalah
dinding di sekolah
Sekolah kejuruan
sebagai penghasil
tenaga terampil. Tidak
jarang eksposisi berisi
uraian tentang
langkah/ cara/ proses
kerja.
Eksposisi demikian
lazim disebut paparan
proses.
Contoh paparan
proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Argumenta
Karangan ini b
membuktikan
pendapat/ kes
data/ fakta seb
bukti. Dalam a
pengarang me
pembenaran p
pembaca. Ada
dan data, juga
alasan sebaga
opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena
dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan
dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan
sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi,
loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan
untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik ya
argumentasi, m
kunci sukses
berwirausaha 
si harus seger
Menengah Ke
bangsa yang p
menyusun arg
Menentukan to
Menetapkan tu
Mengumpulka
sumber Menyu
karangan sesu
yang dipilih M
kerangka men
argumentasi
Persuasi
Karangan ini b
mempengaruh
berbuat sesua
pengarang me
sikap motorik
berupa perbua
oleh pembaca
yang dianjurka
karangannya.
Topik/ tema ya
persuasi, misa
pada NARKOB
demi generasi
sahabat kita H
rokok Membac
cakrawala Lan
persuasi: Men
Merumuskan t
Mengumpulka
sumber Menyu
karangan Men
kerangka kara
karangan pers

Referensi

Anda mungkin juga menyukai