Anda di halaman 1dari 6

SURAT DAKWAAN TUNGGAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Hukum Acara Pidana

Dosen Pengampu : Burhanudin, S.H., M.Hum

Disusun Oleh Kelompok 1:


Agil Sirojudin (11170480000096)
Afif Syarif Anwari (11200480000002)
Devita Anisa Harzeta (11200480000004)
Desta Putri Setia Amanda (11200480000008)
Nurhanifah Azzani Zahra (11200480000013)
Sipa Alpina Yusniarni (11200480000014)
Dyva Rahmalia (11200480000018)
Ahmad Syafiq Maulana (11200480000022)
Septia Hanifah Malika (11200480000030)
Dava afrillia Amara (11200480000032)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1443 H / 2022
1. Pengertian Surat Dakwaan Tunggal
Surat dakwaan tunggal merupakan bentuk surat dakwaan yang disusun dalam rumusan
tunggal. Surat dakwaan hanya berisi satu dakwaan saja. Umumnya perumusan dakwaan
tunggal dijumpai dalam tindak pidana yang jelas serta tidak mengandung faktor
penyertaan , faktor alternatif atau faktor subsidair. Baik pelakunya maupun tindak pidana
yang dilanggar itu jelas dan sederhana, sehingga surat dakwaan cukup dirumuskan dalam
bentuk tunggal.
Bentuk surat dakwaan tunggal cukup merumuskan Uraian yang jelas dan memenuhi
syarat, baik syarat formil maupun materiil yang diatur Pasal 143 ayat (2) KUHAP Surat
dakwaan tunggal disusun apabila Jaksa penuntut umum berpendapat dan Meyakini
bahwa:
a. Perbuatan yang dilakukan terdakwa hanya merupakan satu tindak pidana saja
(tunggal)
b. Terdakwa melakukan beberapa tindak pidana dalam satu waktu tertentu, dimana
tindak tersebut pidana belum ada putusannya dan didakwakan sekaligus.
(Concursus idealis), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) KUHP;
c. Terdakwa melakukan perbuatan yang berlanjut (voorgezette handeling),
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) KUHP.

2. Dasar Hukum Surat Dakwaan


Pasal 14 huruf d KUHAP menerangkan bahwa membuat surat dakwaan adalah salah satu
kewenangan dari penuntut umum. Berdasarkan ketentuan Pasal 140 ayat (1) KUHAP,
surat dakwaan dibuat secepatnya apabila penuntut umum berpendapat bahwa dapat
dilakukannya penuntutan dari hasil penyidikan.
Surat dakwaan yang dibuat tersebut akan disertakan penuntut umum saat melimpahkan
perkara ke pengadilan negeri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 143 ayat (1)
KUHAP yang menyatakan bahwa penuntut umum melimpahkan perkara ke pengadilan
negeri dengan permintaan agar segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat
dakwaan.

3. Ciri - Ciri Surat Dakwaan Tunggal


1. surat dakwaan yang bentuknya tunggal, di dalamnya hanya terdapat satu tindak
pidana saja yang didakwa kepada seseorang terdakwa atau lebih dari seorang
terdakwa.
2. Dalam berkas perkara hanya ada satu tindak pidana yang dilakukan terdakwa, dan
penuntut umum beranggapan cukup satu tindak pidana yang didakwakan.
3. Penyusunan surat dakwaan tunggal mempunyai sifat sederhana yaitu sederhana
dalam perumusannya maupun sederhana dalam pembuktian dan penerapan
hukumnya.
KEJAKSAAN NEGERI BANDUNG
P-29 “UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM-45/BDG/112/2022

I. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : Dzuhairi Arshaq Kamil
Tempat Lahir : Jakarta
Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun / 20 Juni 1992
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jln. Pahlwan No. 3 RT 03/ RW 07. Ke
Cihaurgeulis, Kec. Cibeunying. KOta Bandung.
Jawa Barat.
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : S1

II. PENAHANAN
● Penyidik : 22 Januari 2022 s/d 15 Februari 2022
● Perpanjangan Penahanan : 16 Februari 2022 s/d 10 Maret 2022
● Jaksa Penuntut Umum : 12 Maret 2022 s/d 10 April 2022

III. DAKWAAN
Bahwa terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL Bin ABDULLAH pada hari
Senin tanggal 17 Januari sekitar pukul 02 .00 WIB, atau setidak-tidaknya pada
waktu-waktu lain dalam bulan Januari 2022 atau setidak-tidaknya dalam tahun
2022, bertempat di Jl. Suniaraja Kel. Braga Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung,
Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Bandung "Menguasai, Memiliki Menyimpan
Membawa Senjata Tajam Tanpa Hak Dan Tidak Ada Hubungannya Dengan
Mata Pencahariannya", perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara-cara
sebagai berikut : -------------------

- Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 17 Januari 2022 sekitar pukul 13.00
WIB terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL hendak berangkat ke rumah
pacarnya yaitu saksi BAE IRENE, akan tetapi sebelum terdakwa DZHUAIRI
ARSHAQ KAMIL berangkat menjemput pacarnya terdakwa DZHUAIRI
ARSHAQ KAMIL mempersiapkan terlebih dahulu senjata tajam berupa 1 (satu)
bilah pisau berukuran kurang lebih 20 cm, senjata tajam tersebut di siapkan oleh
terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL untuk dibawa dengan tujuan untuk
menjaga diri selama diperjalanan.
- Bahwa selanjutnya terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL menjemput
pacarnya yaitu saksi BAE IRENE dan kemudian terdakwa bersama-sama
pacarnya berangkat menuju Jl. Dago begitu sesampainya di Jl. Dago tepatnya di
Gedung Batara terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL dan pacarnya BAE
IRENE bertemu dengan teman-temannya yaitu saksi HAIKAL, saksi MALIK,
saksi INDAH AULIA, dan saksi RADITYA, dan kemudian terdakwa bersama-
sama pacarnya dan teman-temannya tersebut melakukan kegiatan berfoto-foto di
depan Gedung Batara bahwa pada saat melakukan kegiatan foto-foto tersebut,
terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL sempat mengeluarkan senjata tajam
tersebut.

- Bahwa kemudian terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL bersama-sama


pacarnya saksi BAE IRENE dan teman temannya yaitu saksi HAIKAL, saksi
MALIK, saksi INDAH AULIA, dan saksi RADITYA setelah selesai berfoto foto
di depan Gedung Batara dan selanjutnya hendak jalan pulang dan sewaktu di
perjalanan pulang sekitar pukul 02.00 WIB, tepatnya di Jl. Suniaraja Kel. Braga
Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL
melihat kecelakaan antara sepeda motor trail dan mobil Xenia dengan No. Pol A-
1054-FB yang dikendarai oleh saksi NUR HAMIDAH dan saksi AWALUDIN
dan selanjutnya bahwa terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL bersama-sama
teman-temannya menghampiri kejadian tabrakan tersebut dan terdakwa berteriak
kepada saksi NUR HAMIDAH dan saksi AWALUDIN "Kamu jangan lari" dan
kemudian terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL mengeluarkan senjata tajam
berupa 1 (satu) bilah pisau kurang lebih 20 cm lengkap dengan serangkanya
berbentuk besi warna putih dan mengacung-ngacungkan/ menyabetkan ke arah
muka saksi NUR HAMIDAH akan tetapi tidak kena, bahwa kemudian tidak lama
setelah kejadian tersebut melintaslah anggota Polisi dari Polsek Sumur Bandung
yaitu saksi AHMAD DANI dan saksi AKBAR NUR, dan bahwa kemudian saksi
AHMAD dan saksi AKBAR melihat terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL
membahwa senjata tajam berupa pisau dan mengacungkan pisau tersebut kepada
saksi NUR HAMIDAH, saksi AHMAD dan saksi AKBAR langsung
mengamankan terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL dan membawanya ke
kantor Kepolisian Polsek Sumur Bandung.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat
(1) Undang - Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951.

Bandung, 28 April 2022

JAKSA PENUNTUT UMUM

DHIKA ADI KUSUMO, S.H.


JAKSA MUDA
NIP. 197704572000210003
Pembahasan di Surat Dakwaan Tunggal
1. P-19 merupakan kode formulir yang digunakan dalam proses penanganan dan
penyelesaian perkara tindak pidana. Kode-kode tersebut didasarkan pada Keputusan
Jaksa Agung RI No. 518/A/J.A/11/2001 tanggal 1 Nopember 2001 tentang Perubahan
Keputusan Jaksa Agung RI No. 132/JA/11/1994 tentang Administrasi Perkara Tindak
Pidana. P-19 disini berarti pengembalian berkas perkara untuk di lengkapi

2. No. Reg. Perkara: PDM-45/BDG/112/2022 merupakan nomor perkara. rangkaian nomor


perkara terdiri dari angka, garis miring, jenis perkara yaitu PDM yg berarti dakwaan
pidana umum, kode pengadilan yg mengadilkan dmn disini tertulis BDG yg berarti
persidangan kasus trsbt dilakukan di PN bandung, lalu yg terakhir tahun.

3. Pasal 2 ayat (1) Undang - Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951
yaitu

(1) Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai,
membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau engeluarkan dari
Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk (slag-, steek-,
of stootwapen), dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.

Jadi berdasarkan pasal di atas atas dugaan membawa senjata penikam, atau senjata
penusuk, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun. Disini terdakwa
Dzuhairi Arshaq Kamil tetap melanggar pasal tersebut sekalipun menyimpan atau
menyembunyikan pisaunya di dalam tas dan pisau tsb digunakan untuk menahan
pengguna mobil xenia agar tidak kabur atau tabrak lari. Perbuatan tersebut tetap
merupakan tindak kejahatan dan d hukum paling lama 10 tahun penjara

Anda mungkin juga menyukai