Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Hukum Acara Pidana
1443 H / 2022
1. Pengertian Surat Dakwaan Tunggal
Surat dakwaan tunggal merupakan bentuk surat dakwaan yang disusun dalam rumusan
tunggal. Surat dakwaan hanya berisi satu dakwaan saja. Umumnya perumusan dakwaan
tunggal dijumpai dalam tindak pidana yang jelas serta tidak mengandung faktor
penyertaan , faktor alternatif atau faktor subsidair. Baik pelakunya maupun tindak pidana
yang dilanggar itu jelas dan sederhana, sehingga surat dakwaan cukup dirumuskan dalam
bentuk tunggal.
Bentuk surat dakwaan tunggal cukup merumuskan Uraian yang jelas dan memenuhi
syarat, baik syarat formil maupun materiil yang diatur Pasal 143 ayat (2) KUHAP Surat
dakwaan tunggal disusun apabila Jaksa penuntut umum berpendapat dan Meyakini
bahwa:
a. Perbuatan yang dilakukan terdakwa hanya merupakan satu tindak pidana saja
(tunggal)
b. Terdakwa melakukan beberapa tindak pidana dalam satu waktu tertentu, dimana
tindak tersebut pidana belum ada putusannya dan didakwakan sekaligus.
(Concursus idealis), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) KUHP;
c. Terdakwa melakukan perbuatan yang berlanjut (voorgezette handeling),
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) KUHP.
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM-45/BDG/112/2022
I. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : Dzuhairi Arshaq Kamil
Tempat Lahir : Jakarta
Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun / 20 Juni 1992
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jln. Pahlwan No. 3 RT 03/ RW 07. Ke
Cihaurgeulis, Kec. Cibeunying. KOta Bandung.
Jawa Barat.
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : S1
II. PENAHANAN
● Penyidik : 22 Januari 2022 s/d 15 Februari 2022
● Perpanjangan Penahanan : 16 Februari 2022 s/d 10 Maret 2022
● Jaksa Penuntut Umum : 12 Maret 2022 s/d 10 April 2022
III. DAKWAAN
Bahwa terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL Bin ABDULLAH pada hari
Senin tanggal 17 Januari sekitar pukul 02 .00 WIB, atau setidak-tidaknya pada
waktu-waktu lain dalam bulan Januari 2022 atau setidak-tidaknya dalam tahun
2022, bertempat di Jl. Suniaraja Kel. Braga Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung,
Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Bandung "Menguasai, Memiliki Menyimpan
Membawa Senjata Tajam Tanpa Hak Dan Tidak Ada Hubungannya Dengan
Mata Pencahariannya", perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara-cara
sebagai berikut : -------------------
- Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 17 Januari 2022 sekitar pukul 13.00
WIB terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL hendak berangkat ke rumah
pacarnya yaitu saksi BAE IRENE, akan tetapi sebelum terdakwa DZHUAIRI
ARSHAQ KAMIL berangkat menjemput pacarnya terdakwa DZHUAIRI
ARSHAQ KAMIL mempersiapkan terlebih dahulu senjata tajam berupa 1 (satu)
bilah pisau berukuran kurang lebih 20 cm, senjata tajam tersebut di siapkan oleh
terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL untuk dibawa dengan tujuan untuk
menjaga diri selama diperjalanan.
- Bahwa selanjutnya terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL menjemput
pacarnya yaitu saksi BAE IRENE dan kemudian terdakwa bersama-sama
pacarnya berangkat menuju Jl. Dago begitu sesampainya di Jl. Dago tepatnya di
Gedung Batara terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL dan pacarnya BAE
IRENE bertemu dengan teman-temannya yaitu saksi HAIKAL, saksi MALIK,
saksi INDAH AULIA, dan saksi RADITYA, dan kemudian terdakwa bersama-
sama pacarnya dan teman-temannya tersebut melakukan kegiatan berfoto-foto di
depan Gedung Batara bahwa pada saat melakukan kegiatan foto-foto tersebut,
terdakwa DZHUAIRI ARSHAQ KAMIL sempat mengeluarkan senjata tajam
tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat
(1) Undang - Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951.
3. Pasal 2 ayat (1) Undang - Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951
yaitu
(1) Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai,
membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau engeluarkan dari
Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk (slag-, steek-,
of stootwapen), dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.
Jadi berdasarkan pasal di atas atas dugaan membawa senjata penikam, atau senjata
penusuk, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun. Disini terdakwa
Dzuhairi Arshaq Kamil tetap melanggar pasal tersebut sekalipun menyimpan atau
menyembunyikan pisaunya di dalam tas dan pisau tsb digunakan untuk menahan
pengguna mobil xenia agar tidak kabur atau tabrak lari. Perbuatan tersebut tetap
merupakan tindak kejahatan dan d hukum paling lama 10 tahun penjara