Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MATAKULIAH PROYEK

PEMICU T4
PLAZA CIBUBUR

Kelompok 6 :
Ahmad faathir surya 1306392020
Lucky satyanegara 1406642914
Luthfy muhaimin 1306401800
Muhammad lazuardi 1306412792

Departemen Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2016
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cibubur adalah salah satu wilayah di pinggiran Jakarta yang bertepatan
di Jakarta bagian timur. Wilayah Cibubur membentang sepanjang jalan raya
bogor (Cileungsi) hingga sekitaran tol jagorawi dengan jumlah kepadata
penduduk yang terus meningkat semakin harinya. Cibubur saat ini dikenal
dengan wilayah yang memiliki nilai bisnis tinggi yang bersifat komersil dengan
peminat yang cukup banyak. Dengan demikian, Cibubur menjadi salah satu
wilayah yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang sangat tinggi, salah
satunya di daerah Jalan Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi yang menjadi pusat
komersil untuk hunian dan kegiatan masyarakat seperti pusat perbelanjaan, pusat
kesahatan, pusat kuliner, dan pusat hiburan.
Cibubur juga dikenal sebagai wilayah alternatif Jakarta – Bogor
dikarenakan letak nya yang berada diantara kedua kota tersebut. Akibatnya,
Jalan Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi menjadi alternatif rute perjalanan jika
terjadi keacetan di tol Jagorawi ataupun digunakan sebagai jalur alternatif oleh
kendaraan berat untuk melintas. Dengan demikian volume lalu – lintas di
wilayah tersebut menjadi sangat besar.
Jalan Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi telah menjadi salah satu
pusat yang tidak dapat diabaikan dari pusat hunian dan kegiatan. Akibatnya,
penumpukan masyarakat di lokasi sepanjang jalan ini tidak dapat dihindarkan.
Banyak perumahan yang memiliki akses keluar dari jalan ini. Akses keluar
perumahan tersebut mengakibatkan meledaknya volume lalu – lintas akibat
kendaraan pribadi. Akibat dari pusat hunian ini, memicu dibangunnay pusat
kegiatan hiburan, kuliner, dan kesehatan masarakat yang menjadi faktor
tingginya akses kendaraan di Jalan Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi.
Salah satu masalah yang muncul dari penumpukan pusat kegiatan ini
adalah tingginya jumlah tenaga kerja yang memiliki pekerjaan di sekitaran
wilayah Jalan Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi khususnya di wilayah
sekitaran Plaza Cibubur. Tingginya tingkat lapangan kerja di Plaza Cibubur
menyebabkan banyak karyawan yang beraktivitas di sekitaran daerah tersebut.
Plaza Cibubur terletak di Jl. Akses Cibubur - Cileungsi, No.50 dengan
posisi berdekatan dengan persimpangan lalu – lintas yang menyambungkan jalan
menuju arah bekasi. Akibatnya, seringterjadi kemacetan akibat dari adanya
lampu lalu – lintas tersebut. Selain itu adanya kegiatan masyarakat yang bekerja
di Plaza Cibubur dan sekitarnya menyebabkan terganggunya arus lalu – lintas di
jalan tersebut. Salah satu penyebab utama yang memperparah kemacetan adalah
banyaknya masyarakat yang menyebrang jalan pada jam istirahat siang untuk
makan siang dan pada sore hingga magrin bertepatan dengan habisnya masa”jam
kerja” sehingga banyak masyarakat yang menyebrang jalan untuk mendapatkan
kendaraan umum sebagai akses moda transportasi.
Kegiatan menyebrang jalan ini secara langsung memberikan interaksi
antara penyebrang jalan dan kendaraan sehingga sering kali harus adanya
pemberhentian bagi kendaraan bermotor yang pada akhirnya menyebabkan
kemacetan yang berkepanjangan serta membahayakan pengguna jalan dalam
melakukan penyebrangan ( http://www.kompasiana.com/ )

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana mengatasi kemacetan di Jl. Akses Cibubur – Cileungsi akibat
dari kegiatan menyebrang jalan?
 Bagaimana solusi bagi penyebrang jalan untuk mendapatkan kenyamanan
dan keamanan saat menyebrang?
 Apakah Jembatan Penyebrangan Orang adalah solusi yang efektif?
 Bagaimana merancang akses penyebrangan orang yang efektif dan efisien?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan laporan ini memiliki dua fungsi utama yang terdiri dari
tujuan umum dan tujuan khusus
1.3.1 Tujuan Umum
Sebagai syarat penyelesaian mata kuliah proyek di semester
tujuh dan kelengkapan sistem penyelesaian pemicu masalah mata kuliah
proyek
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus, laporan ini bertujuan untuk
 Mencari solusi permasalahan di Plaza Cibubur terkait kemacetan
 Mencari solusi keamanan penyebrang jalan
 Memberikan usulan solusi sinergis antara kemacetan dan
kemanan penyebrang jalan
 Melakukan analisis kemampuan struktural solusi penyelesaian
masalah
 Memberikan usulan desai penyelesaian masalah

1.4 Ruang Lingkup Penulisan


Lingkup penyelesaian masalah pada kemaetan di depan Plaza Cibubur
adalah sebagai berikut :
 Menyelesaiakan permasalahan kemacetan di depan Plaza Cibubur
 Merancang desain solusi kemacetan dan keamanan penyebrang jalan

1.5 Metodologi Pengerjaan


Pemecahan masalah kemacetan dan kemanan penyebrang jalan
dilakukan dengan metode survei lokasi dan analisa penyelesaian terkait
kebutuhan penyebrang jalan dan dengan analisa fisibilitas pembangunan solusi
di lokasi terkait. Kemudian pemecahan desain kriteria dilakukan dengan metode
analisa kepentingan serta desain kriteria menggunakan Pairwise Comparison
Chart, Objective Tree, dan Design Criteria Chart.
BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 2Metode Pengambilan Data


Pengambilan data dilaksanakan dengan menggunakan metode survei
lokasi dengan pengambilan data berupa data kendaraan, kriteria operasional lalu
– lintas jalan, lebar jalan, fasilitas pendukung komponen jalan, fasilitas
penyebrangan, pengunaan fasilitas di lokasi eksisting, dan pengambilan data
pendukung seperti data wawancara masyarakat sekitar.
2.1.1 Survei Lokasi
Plaza Cibubur terletak di Jl. Akses Cibubur - Cileungsi, No.50
berdekatan dengan 3 pusat hunian masyarakat seperti Cibubur Residence,
Raffles Hills, dan Kota Wisata. Selain itu Plaza Cibubur terletak pada
jalan yang mengakses 3 pusat kesehatan seperti Rumah Sakit Meilia,
Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur, dan Rumah Sakit Permata
Cibubur. Selain itu, Plaza Cibubur terletak berdekatan dengan
persimpangan lalu – lintas.

Gambar 2.1 Lokasi Plaza Cibubur berdekatan dengan persimpangan


Sumber : www.googlemaps.com
Gambar 2.2 Identifikasi Permasalahan Aktual yang Terjadi didepan Plaza
Cibubur

2.1.2 Sistem Lalu – Lintas

2.1.3 Fasilitas Jalan


2.1.4 Fasilitas Penyebrangan

Gambar 2.3 Gambar Lokasi Zebra Cross Eksisting


Sumber : Dokumen Penulis dan www.Gmaps.com

2.1.5 Pemanfaatan Fungsi Fasilitas Jalan dan Penyebrangan


2.1.6 Perilaku Pengguna Jalan

BAB 3Identifikasi Masalah


Dalam pemecahan masalah, identifikasi masalah menggunakan metode
penjabaran berupa Problem Tree. Metode ini memfokuskan permasalahan yang
ada menjadi bagian – bagian detil yang lebih kecil. Setelah perumusan, maka
tahap selanjutnya yaitu menentukan permasalahan yang terjadi beriringna
dengan sebab dan akibatnya yang pada akirnya akan dijadikan permasalahan
utama yang akan diselesaikan
3.1.1 Definisi Problem Tree
Problem Tree adalah suatu media yang membantu dalam
menganalisa situasi yang ada dengan mengidentifikasi masalah utama
dan hubungan kasualnya. Hasil olahan yang didapatkan adalah sebuah
grafis masalah yang dibedakan menjadi penyebab dan efek dari penyebab
tersebut. Metode ini membantu menentukan keterkaitam satu masalah
dengan masalah yang lain seta potensial dampaknya secara langsung.
Langkah lanjutan dari problem tree adalah objective tree yang
membuayt kaitan antara sebab akibat semakin jelas berserta nilai target
dari apa yang akan dicapai pada hasil solusi akir. Dari bentuk ini, akan
membantu untuk menentukan arah tujuan dari penyelesaian masalah

3.1.2 Penentuan Masalah Utama dengan Problem Tree


Dengan data survei yang didapatkan dari peninjauan lapangan,
maka kriteria masalah dibedakan menjadi beberapa kriteria. Pemisahan
masalah menjadi kriteria – kriteria tertentu ini dinilai dapat
memaksimalkan nilai identifikasi masalah menjadi lebih akurat.

Gambar 2.4 Bagan Problem Tree permasalahan di depan Plaza Cibubur

Problem Tree ini menunjukkan bahwa gejala kemacetan


disebabkab oleh beberapa masalah yang menjadi akar sebab terjanyanya
kemacetan. Kemacetan di Plaza Cibubur disebabkan oleh 4 aspek utama
yaitu :
1. Volume kendaraan yang terlalu besar
Jl. Altenatif Cibubur – Cileungsi merupakan jalan alternatif
akses dari Jakarta ke Bogor ketika pilihan jalan Tol dikira tidak
memiliki kelancaran yang diharapkan. Selain itu, akibat dari pusat
kegiatan masyarakat yang menumpuk di sekitaran jalan tersebut,
menyebabkan volume kendaraan yang sangat besar.
Volume kendaraan yang besar menyebabkan antrian di depan
Plaza Cibubur. Antrian ini berimplikasi pada kemacetan yang
berkepanjangan sehingga menjadi salah satu faktor utama penentu
kemacetan di depan Plaza Cibubur.
Pada kondisi lancar, volume kendaraan yang besar
ditanggulangi oleh penutupan u-turn di persimpangan dekat Plaza
cibubur. Akibatnya, kecepatan kendaraan tergolong tinggi dengan
rata – rata 40km/jam – 60km/jam. Pada kondisi ini penyebrang jalan
mengalami kesuitan untuk menyebrang jalan. Sehingga menunggu
antrian banyak untu mulai menyebrang jalan. Pada akhirnya
penyebrangan ini menyebabkan terhentinya kendaraan yang lewat di
jalan tersebut yang menyebabkan kemacetan berkepanjangan dan
mengancam keselamatan penyebrang jalan
2. Pemanfaatan fungsi jalan tidak sesuai dengan fungsi semestinya
Di Depan Plaza Cibubur banyak terdapat pedagang kaki lima
yang berjualan di sepanjang jalan. Para pedagang kaki lima ini
menggunakan trotoar sebagai lapak dagangan. Akibatnya, satu jalur
jalan di depan Plaza Cibubur terpakai sebagai lahan parkir bagi
konsumen pedagang kaki lima. Selain itu, akibat dari adanya
pedagang kaki lima, banyak kendaraan umum yang memilih berhenti
di depan lapak dagangan demi menarik perhatian masyarakat. Hal
tersebut menjadi penyebab kemacetan
3. Lokasi Plaza Cibubur
Lokasi Plaza Cibubur terletak di posisi berdekatan dengan
persimpangan yang memiliki lampu rambu lalu – lintas. Posisi
seperti ini menyebabkan antrian lampu merah terganggu dengan
antrian kendaraan umum yang menunggu karyawan untuk
menyebrang. Dengan kondisi seperti ini, kemacetan menjadi
semakin parah karena ruas jalan yang mengecil ditambah dengan
adanya antrian lampu merah.
4. Tidak adanya komponen pendukung penyeberangan jalan yang
memadai
Penyebrangan harus disertai dengan fasilitas penyebrangan
yang memadai. Pada lokasi permasalahan, fasilitas penyebrangan
sangat mnim ditemui, fasilitas penyebrangan yang ada hanya berupa
tanda lokasi menyebrang dan adanya celah pagar pembatas
penyebrangan . hal ini menyebabkan masyarakat menyebrang jalan
denan keadaan tidak nyaman dan keamananya terganggu. Minimnya
fasilitas penyebrangan ini menyebabkan penumpukan masyarakat
hingga jumlah yang cukup tinggi sehingga kemudian dapat dengan
mudah menyebrang. Tapi hal tersebut menyebabkan waktu
penyebrangan menjadi semakin lama. Meningkatnya waktu
penyebrangan ini menyebabkan kemacetan yang berkepanjangan
dikarenakan menunggu antrian penyebrang.
Selain itu, watak masyarakat Indonesia dalam menyebrang
masih kurang baik. Kebanyakan masyarakat menyebrang dengan
tidak mempedulikan antrian kendaraan. Penyebrangan dilakukan
tanpa bergegas sehingga penyebrangan menjadi lama. Hal ini
menjadikan antrian kendaraan semakin banyak.

Gambar 2.5 Fasilitas Rambu Penyebrangan Jalan


Sumber : Dokumen Penulis
Gambar 2.6 Tidak ada zebracross sebegai fasilitas penyebrangan di
depan Plaza Cibubur

BAB 4Hipotesis
 Besarnya volume kendaraan yang diikuti dengan ketidaksesuaian
pemanfaatan fungsi jalan dan tidak adanya infrastruktur penyebrangan
jalan, menyebabkan kemacetan yang berkepanjangan

BAB 5Perancangan Alternatif Solusi


Dari permasalahan yang didapatkan dari survei lokasi Plaza Cibubur,
ternyata permasalahan utama penyebab kemacetan yang menjadi hal krusial
adalah akibat dari penyebrangan jalan oleh karyawan dan masyarakat sekitar
Plaza Cibubur. Dapat dilihat bahwa permasalahan volume kendaraan yang tinggi
telah diselesaikan secara temporer menggunakan penutupan u-turn di
persimpagan. Sehingga permasalahan kemacetan disebabkan oleh adanya
penyebrang jalan yang menyebrang di saat jam sibuk. Permasalahan tersebut
menyebabkan 2 kasus yang terjadi yaitu kemacetan berkepanjangan dan
terancamnya keamanan penyebrang jalan
5.1.1 Objective Tree
Objective tree analysis adalah pengambilan analisis dari suatu
masalah dengan menurunkan beberapa solusi untuk sebuah objek sehingga di
peroleh sebuah solusi yang solid untuk satu masalah tertentu
Dengan Objective tree analysis akan merubah satu objek
permasalahan menjadi beberapa cabang yang terdiri dari penyebab & efek
hubungan yang mengarah ke masalah inti. Hal ini sangat diperlukan karena
mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin tidak ditemukan saat survey pada
lokasi dan tidak direncanakan. Hal ini bila tidak di ketahui lebih dini dapat
mengakibatkan kegagalan untuk mencapai tujuan proyek. Bisa jadi berdampak
pada regulasi dan ruang lingkup pembahasan untuk proyek tersebut akan
keluar dari jalur yang diangkat topiknya
Yang diketahui dari kemacetan yang terjadi di depan plaza cibubur
adalah banyaknya volume kendaraan yang melewati jalan arteri pada saat peek
hour sehingga kemacetan tidak dapat terhindarkan, ada lagi disaat normal hour
banyak pula kendaraan yang memutar balik pada perempatan plaza cibubur
sehingga terjadi kemacetan pada ruas jalan sebelah kanan dan banyaknya
pengendara yang tidak sabar mengantri untuk berputar arah sehingga ruas jalan
yang seharusnya 3 lajur menjadi 1 lajur yang lancar, belum lagi adanya
angkutan yang menurunkan penumpang seenaknya sehingga terjadi kepadatan
di semua lajur.
Setelah di pertimbangkan untuk keamanan pengguna jalan yang ingin
menyebrang jalan di temukanlah solusi yaitu menggunakan jembatan
penyebrangan, alasan diambilnya solusi jembatan penyebrangan dapat di lihat
dari objective tree di bawah ini.

5.1.2 Pairwise Comparison Chart


Pairwise comparison chart adalah metode sebuah kerangka untuk
mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan
memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian bagiannya, dengan memberi
nilai pada pertimbangan sesuai dengan subyek dan menetapkan variabel
manakah yang memiliki nilai paling tinggi.
Seperti yang kita ketahui subyek dari sebuah masalah ialah kemacetan
di depan plaza cibubur namun obyek yang kita nilai disini ialah pejalan kaki
yang ingin menyebrang jalan tanpa mengurangi laju kendaraan yang sedang
melintas di jalan raya, sehingga direncanakanlah pembuatan jembatan
penyebrangan, dari solusi terebut lahirlah beberapa variabel pendukung
jembatan penyebrangan agar di perolehnya hasil yang baik dan sesuai dengan
kondisi di lapangan.
Pairwise comparison chart menghasilkan beberapa macam solusi
untuk pembuatan jembatan penyebrangan seperti chart dibawah ini

BAB 6Kesimpulan Solusi


BAB 7Desain Kriteria

Anda mungkin juga menyukai