Anda di halaman 1dari 43

PERANGKAT AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII

IND . F . JOA . 12.22

MENULIS TEKS DRAMA

Perangkat ajar ini dapat


Nama Penyusun : digunakan guru untuk mengajar:
Febrilia Kustiansari, S. Pd., M. Pd
√ Siswa regular
Isntitusi : Sekolah Lentera Kasih
Bali X Siswa dengan hambatan belajar Jenis Asesmen:
Tahun disusun: 2020 X Siswa cerdas istimewa berbakat √ Tertulis
istimewa (CIBI)
Jenjang Sekolah : SMA √ Performa (diskusi)
X Siswa dengan ketunaan
Kelas: XII
Alokasi Waktu: 540 Menit
Jumlah siswa per kelas yang
disarankan : maksimum 24 siswa

Ketersediaan Materi :
Profil Pelajar Pancasila √ Alternatif penjelasan,
metode
KD Dimensi Elemen √ Aktivitas untuk siswa yang
12.22 Kreatif Ditunjukkan melalui menulis sulit memahami konsep.
Gotong royong Ditunjukkan melalui proses menulis √ Video pembelajaran
Berakhlak baik Pemilihan kata dalam menulis

Fase Capaian Pembelajaran: Fase F


Elemen: Membaca, Menulis
Tujuan Pembelajaran
12.22 Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca dengan fasih dan memahami kata-kata baru, kata serapan dari bahasa daerah, dan bahasa
asing, terkait tema yang abstrak atau kompleks, menilai akurasi informasi dalam bacaan dan keragaman
penggambaran masyarakat dalam teks. Peserta didik mampu mengapresiasi berupa teks drama. Peserta
didik menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari
bacaan lain. Kegiatan membaca digunakan sebagai bekal dalam kegiatan menulis di tahapan selanjutnya.
Konten inti
12. 22 Menulis indah berupa teks drama.

Model Pembelajaran: Penilaian Guru untuk Ketercapaian


√ Tatap muka √ PJJ Luring Tujuan Pembelajaran:
√ PJJ daring √ Paduan tatap muka dan √ Asesmen Individu
PJJ √ Asesmen kelompok
BAHASA INDONESIA KELAS XII https://id.pinterest.com/pin/608267493413920553/

Febrilia Kustiansari, S. Pd., M.


Pd
BAHASA INDONESIA FASE F KELAS 12
TUJUAN PEMBELAJARAN 12.22

• Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial,
akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks
tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi
gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang
Capaian melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai
teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu
Pembelajaran berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia
di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.

• Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan


berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca dengan fasih
dan memahami kata-kata baru, kata serapan dari bahasa daerah,
dan bahasa asing, terkait tema yang abstrak atau kompleks,
menilai akurasi informasi dalam bacaan dan keragaman
penggambaran masyarakat dalam teks. Peserta didik mampu
mengapresiasi teks drama. Peserta didik menuliskan
Membaca tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengetahuan yang
diperolehnya dari bacaan lain. Kegiatan membaca digunakan
sebagai bekal dalam kegiatan menulis di tahapan selanjutnya.

• Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan dalam


bentuk teks drama berdasarkan bacaan yang sudah dilakukan
menggunakan rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
metodologi sederhana. Peserta didik mampu menerbitkan hasil
tulisan di media cetak maupun digital.
Menulis
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII
PENGANTAR / APERSEPSI
Penjelasan singkat :
fokus pembelajaran adalah Peserta didik terampil dan terbiasa menulis indah (puisi, prosa, prosa
lirik, atau drama/skenario film pendek) berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan,
atau gagasan sendiri..

Pertemuan 1
2 JP, 2 x 45

Proses Kegiatan 1. Apersepsi/ Membangun konteks


(siswa diberikan teks drama
Pembelajaran kemudian membaca teks tersebut,
terlampir dalam lembar kerja)
Alokasi waktu: 10 menit

2. Kegiatan 1 :
4. Klarifikasi dan pembahasan tugas Mengidenti informasi secara lisan
yang telah dikerjakan peserta didik dan arahkan siswa untuk dikaitkan
melalui diskusi bersama untuk dengan pengertian dan unsur
mengetahui sejauh mana penting penulisan teks drama dan
pemahaman mereka. mendiskusikan bersama dan peserta
didik menuliskan hal-hal penting
Alokasi waktu: 15 menit. terkait teks yang diberikan.
Alokasi waktu: 30 menit.
3. Penegasan materi terkait
unsur penting penulisan teks
drama
Alokasi waktu : 35 menit

Persiapan guru sebelum mengajar.


❖ Mempersiapkan Laptop dan Proyektor
❖ Mempersiapkan teks apersepsi untuk setiap peserta didik.
❖ Mempersiapkan powerpoit yang berisi materi ajar terlapir apabila tidak, bahan
materi peserta didik dan guru bisa difotokopi untuk sejumlah peserta didik yang
mengalami kendala dalam pemahaman selama proses belajar.
Materi Ajar, Alat dan Bahan
1. Materi
❖ Apersepsi : Teks Drama, Mengidentifikasi struktur teks drama (terlampir)
❖ Bahan Bacaan guru : (sumber dan materinya terlampir)
2. Alat dan Bahan
❖ Laptop
❖ Proyektor
❖ Teks Apersepsi (per individu)
3. Perkiraan biaya untuk 24 orang peserta didik.
Print dan copy lembar kerja peserta didik.
a. Teks apersepsi (24 x 2 lembar @ Rp. 500) = Rp.24.000,-

Refleksi Guru:
► Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai yang saya rencanakan dan
siapkan? Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang sulit dilakukan? Apa
yang saya dapat lakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut?
► Berapa % kira-kira pelajar yang mencapai tujuan pembelajaran dan berapa % kira-
kira peserta didik yang tidak mencapai tujuan pembelajaran.
► Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang tidak mencapai tujuan pembelajatan?
Apa langkah selanjutnya yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Refleksi untuk Peserta didik.


Refleksi untuk peserta didik dilakukan dengan diskusi, diskusi dalam refleksi
setelah pembelajaran dapat dimulai dari guru memberikan sebuah pengantar refleksi yang
berisi deskripsi kegiatan belajar yang baru saja selesai dilakukan. Setelah itu guru dapat
memulai dengan bertanya kepada siswa mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
pembelajaran yang telah dilalui. Berikut adalah contoh pertanyaan dalam menggiring
peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap peserta didik:
► Apa yang membuat kamu tertarik dengan pelajaran hari ini?
► Hal penting apakah yang kamu pelajari hari ini?
► Apa yang ingin kamu pelajari lebih jauh dari materi yang telah dipelajari hari ini?
► Bagian pelajaran mana yang membuatmu paling merasa kreatif hari ini
► Apa yang membuat kamu penasaran/ingin tahu mengenai suatu hal di hari ini
► Pada saat kegiatan apa kamu merasa tampil paling baik ?
► Pelajaran besok/yang akan datang akan kamu mulai dari bagian mana ? dan
► Hal apa yang dapat kamu lakukan dengan apa yang sudah kamu ketahui hari ini?

Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.


► Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur dalam teks drama yang telah
disiapkan oleh guru secara lisan.
► Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dan ide rinci teks drama yang
telah disiapkan oleh guru secara lisan.
► Peserta didik mampu menceritakan kembali isi informasi yang berupa teks drama
yang telah mereka baca dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Bagaimana asesmen dilakukan?
► Penilaian observasi kinerja dalam kelompok oleh guru.

Panduan model pembelajaran


Peserta didik diberikan teks drama, kemudian diidentifikasi
1. Tatap muka
bersama guru melalui proses diskusi untuk mengetahui
pemahaman awal peserta didik.
PJJ daring bisa dilakukan dengan melampirkan lembar teks di
2. PJJ Daring
google classroom dan soal bisa dibuat dalam google form, atau
lembar kerja dilampirkan di google calasroom kemudian
didiskusikan bersama secara daring.
Teks bisa dikirimkan ke peserta didik, kemudian soal bisa
3. PJJ Luring
dijawab dalam buku tulis, kemudian peserta didik akan
mendapat klarifikasi dari guru.
Proses pembelajaran tatap muka dan PJJ bisa dilakukan dengan
4. Tatap muka dan PJJ
menampilkan teks melalui proyektor pada pertemuan tatap
muka, kemudian mereka mengerjakan dalam buku tulis masing-
masing kemudian hasil kerja difoto lalu dikirimkan ke google
classroom dan untuk PJJ penugasan bisa diberikan melalui
google classroom dan google form. kemudian didiskusikan
bersama hasil kerja tersebut.
MATERI AJAR GURU dan
PESERTA DIDIK

Jan, Mieke, dan Willem (1989: 158) mengatakan bahwa yang dimaksud teks drama ialah
semua teks yang bersifat dialog-dialog dan yang isinya membentangkan sebuah alur.
Jan, Mieke, dan Willem (1989: 160-173) dikemukakan bahwa hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan teks drama adalah situasi bahasa dan penyajian.
Dalam situasi bahasa, sebuah drama dialog merupakan situasi bahasa utama. Pada
pokoknya sebuah drama terdiri atas teks-teks para aktor dan tak ada seorang juru cerita
yang menyapa langsung para penontonnya.

STRUKTUR DRAMA Struktur


Drama

Prolog
Dialog Epilog
kata-kata pembuka,
pengantar, ataupun latar Kata-kata penutup yang berisi
belakang cerita, yang Orientasi simpulan ataupun amanat
biasanya disampaikan oleh tentang isi keseluruhan dialog.
Sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan Bagian ini pun biasanya
dalang atau tokoh tertentu. tempat; memperkenalkan para tokoh, disampaikanoleh dalang atau
menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan tokoh tertentu
konflik yang akan dikembangkan dalam bagian
utama cerita tersebut, dan ada kalanya
membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam
cerita itu

Konflik
Disebut juga bagian tengah cerita,
mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau
pelaku utama menemukan rintangan-rintangan
antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka
kesalahpahaman dalam perjuangan untuk
menanggulangi rintangan-rintangan ini.

Resolusi
Denouement hendaklah muncul secara logis dari apaapa yang telah
mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi
dan resolusi, biasanya disebut klimaks (turning point). Pada klimaks itulah
terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para
penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai-tidaknya perubahan itu
dengan yang mereka harapkan
UNSUR-UNSUR DRAMA
Berikut paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur tersebut.
1. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama,
seperti di rumah, medan perang, di meja makan.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti
pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
c. c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam
budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.

2. Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil) , Tokoh ini yang mempunyai pendirian
yang bertentangan dengantokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk
menegaskan tokoh lain itu.
b. Tokoh idaman (the type character), Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan
karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c. Tokoh statis (the static character), Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama,
tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
d. Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter
berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula
adalah seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman.

3. Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan
untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang
terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat
mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut
berperan di atas pentas.
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran
sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus
berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan
alamiah.

4. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan,
kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama, kita
perlu mengapresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang
dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami
drama itu secara keseluruhan.
5. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu
kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan
pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.

Gagasan umum, Ajaran


Unsur Drama

Tema
moral didaktis

menunjang gerak laku,


Dialog
Tajam dan terbit

Latar tempat, waktu


Latar
suasana

Tokoh idaman, tokoh gagal,


Penokohan tokoh statis, tokoh
berkembang

UNSUR KEBAHASAAN TEKS DRAMA


Fitur-fitur kebahasaan pada drama memang memiliki banyak kesamaan dengan drama.
Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilognya. Karena
melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan adalah mereka
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang pertama dan
kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti yang tampak pada contoh teks drama
di atas bahwa kata-kata ganti yang dimaksud adalah saya, kami, kita, Anda. Adapun kata
sapaannya adalah panembahan.
Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali
menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di dalamnya banyak
ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan,
pertanyaan.
Berikut contoh-contohnya.
• Oh, begitu!
• Ampun seribu ampun!
• Oke! Oke!
• Atas dasar kekuatan!
• Jangan bingung
• Jangan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan.
• Sri .... Ratu Dara?
• Bagaimanakah keadaan dia?

Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.


1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.

2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti
menyuruh, menobatkan, menyingkirkan,menghadap, beristirahat.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
oleh tokoh.
Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,mengalami.

4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat,


atau suasana. Kata-kata yang dimaksud,
misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
APERSEPSI
PEMBAHASAN BERSAMA
TEKS DRAMA
Aku ingin menjadi…

Judul : Aku ingin menjadi…


Tema : Pendidikan
Pemeran : 8 Orang
Penokohan drama :
1. Nita : Pemberani
2. Tina : Tegas
3. Wina : Penakut
4. Lia : Pemalu
5. Ibu Feni : Penegak
6. Pras : Baik hati
7. Joni : Rela berkorban
8. Tegar : Cuek

Sinopsis Drama

Pertanyaan dari Ibu Feni membuat ke tujuh siswanya memiliki impian yang besar dan timbul
keseruan ketika jam pelajaran.

Dialog Drama

Kring! Kring! Kring!


Bel masuk telah diberbunyi. Para siswa SD Harapan 345 saatnya untuk masuk kelas dan menerima
pelajaran dari wali kelasnya masing-masing. Pemandangan di kelas 4 masih gaduh. Ada yang
berkelahi.

Joni : Kamu mau jadi pahlawan di kelas ini?


Pras : Bel masuk telah berbunyi.
Joni : Semuanya masuk!
Nita : Iya Pak ketua kelas (cetus Nita).
Joni : Berkelahi gara-gara merobekkan buku seperti tidak ada pekerjaan lain saja!
Ibu Feni : Selamat pagi anak-anak. Sebelum memulai pelajaran kita berdoa dahulu. Berdoa
dimulai.
Ibu Feni : Selesai. Saya tadi mengetahui kalau ada keributan di luar kelas padahal sudah ada bel
masuk.
Joni : Iya kan Ibu Feni marah (bisik Joni kepada Pras).
Pras : Kayaknya hanya mengingatkan saja deh Jon.
Joni : Tadi ada yang berkelahi Bu. Tapi sudah dilerai.
Bu Feni : Ya sudah besok-besok jangan diulangin ya.
Serempak siswa kelas 4 mengiyakan ucapan Ibu Feni.

Ibu Feni : Buka buku paket bahasa Indonesia kalian mengenai impian dan cita-cita. Siapa yang
tahu definisi impian dan cita-cita?
Tina: Impian adalah harapan dari seseorang yang perlu dibuktikan. Kalau cita-cita adalah harapan
dan perjuangan yang disertai dengan kemampuan untuk meraihnya.
Ibu Feni : Bagus jawabanmu Tina. Terus perbedaan antara keduanya apa Tina?
Tina : Ehmm (Pikir Tina dalam-dalam).
Nita : Tidak ada bedanya Bu!
Ibu Feni : Ya pasti ada. Bagaimana menurutmu Lia?
Lia : Perbedaannya tipis Bu. Kalau impian sudah dirancang sejak lahir. Kalau cita-cita harapan dari
banyak orang bukan diri kita sendiri.
Ibu Feni : Betul. Jika kita membicarakan tentang impian dari sekian banyak siswa di sini bisa
dijelaskan mengenai impian kalian? Bisa dimulai dari kamu Pras.
Pras : Aku Bu? Impianku ingin menjadi reporter yang bisa meliput berita sekaligus jalan-jalan di
mana-mana.
Joni : Sukanya jalan-jalan saja.
Ibu Feni: Waduh, Pras impiannya hebat. Kamu Joni? Bantah saja!.
Joni : Impian saya ingin pergi ke bulan seperti minnion Bu?
Ibu Feni : Minnion?
Tegar : Itu film kartun Bu. Joni suka menonton film kartun jadinya suka berkhayal.

Serempak siswa kelas 4 tertawa.

Ibu Feni : Sudah! Sudah! Kamu ini bisa saja Joni. Bagus juga itu. Kamu Wina?
Wina : Saya bermimpi untuk menjadi polisi wanita Bu.
Joni : Kamu saja takut dengan cecak mau jadi polisi. Tidak salah? Hahaha…

Lagi-lagi seluruh siswa tertawa atas lakon Joni.

Ibu Feni : Impian yang mulai Wina. Kalau kamu Tegar?


Tegar : Impian saya sama seperti Ibu jadi guru di sekolah dasar.
Joni : Tampang belagak tidak pantes jadi guru.

Berkali-kali seluruh siswa tertawa.

Ibu Feni : Joni, sekali lagi kamu ngeledek temanmu. Ibu jewer!

Tiba-tiba suasana kelas menjadi hening atas bentakan Bu Feni kepada Joni.

Ibu Feni : Kalau kamu Tina dan Nita.


Nita dan Tina : Kita mempunyai jadi penulis Bu (kompak menjawab).
Ibu Feni : Dari sekian banyak jawaban kalian mengenai tentang impian bagus-bagus.
Namun dalam meraih impian harus disertai dengan perjuangan, pengorbanan, kerja keras.
Joni : Doa Bu?
Ibu Feni : Jangan lupa untuk selalu berdoa tapi harus disertai perjuangan.
Nita : Tapi kalau seperti Joni apa itu impian Bu?
Joni : Kamu usil saja!
Ibu Feni : Kalau impian Joni terlalu berkhayal tapi impian itu harus setinggi langit. Kalau Joni
memang mempunyai impian itu maka mulai saat ini harus diperjuangkan. Belajar yang tekun biar
menjadi astronot.
Pras : Belajar? Joni suakanya main PS Bu.
Tegar : Iya Bu, gangguin aku belajar.
Ibu Feni : Betul kata Pras dan Tegar?
Joni hanya diam dan melirik dengan mata melotot pada Pras dan Tegar.

Ibu Feni : Sebaiknya bermain itu boleh tapi jangan berlebihan.


Joni : Saya main PS ketika libur dan ada waktu kosong kok Bu. Mereka saja yang iri.
Ibu Feni : Iya Ibu tahu. Kamu anak pinter.Tepuk tangan buat Joni

Serempak seluruh siswa memberi oplos kepada Joni.

Ibu Feni : Tapi nakal.

Serempak disusul tawa yang membahana. Bel istirahat telah datang.

INSTRUKSI PENGAJARAN :
siswa diminta secara lisan mengidentifikasi struktur teks drama
1. Identifikasilah bagian manakah yang merupakan prolog?
2. Identifikasilah bagian manakah yang merupakan epilog?
3. Identifikasilah bagian manakah yang merupakan dialog?
4. Identifikasilah kosakata percakapan dalam teks drama tersebut!
5. Identifikasilah kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis) dalam teks
drama tersebut!
6. Identifikasilah kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi dalam teks
drama tersebut!
7. Identifikasilah kata kerja yang yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
oleh tokoh.
8. Identifikasilah kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh,
tempat, atau suasana dalam teks drama tersebut!

Siswa diingatkan untuk mencatat hal-hal penting dalam diskusi.


Fase Capaian Pembelajaran: Fase F

Elemen : Membaca

Tujuan Pembelajaran :
12.22 Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan
dan pandangan berdasarkan kaidah logika
berpikir dari membaca dengan fasih dan
memahami kata-kata baru, kata serapan dari
bahasa daerah, dan bahasa asing, terkait tema
yang abstrak atau kompleks, menilai akurasi
informasi dalam bacaan dan keragaman
penggambaran masyarakat dalam teks. Peserta
didik mampu mengapresiasi berupa teks drama.
Peserta didik menuliskan tanggapannya
terhadap bacaan menggunakan pengetahuan
yang diperolehnya dari bacaan lain. Kegiatan
membaca digunakan sebagai bekal dalam
kegiatan menulis di tahapan selanjutnya.
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII
MEMBACA TEKS DRAMA

Penjelasan singkat :
Fokus pembelajaran adalah Peserta didik terampil dan terbiasa menulis indah (puisi, prosa, prosa
lirik, atau drama/skenario film pendek) berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan,
atau gagasan sendiri.

Pertemuan 2-3 ,4JP 4x 45 menit

Materi Ajar, Alat dan Bahan


1. Materi :
Membaca teks drama kemudian mengidentifikasi struktur, kebahasaan dan unsur-
unsurnya.
2. Lembar kerja :
Lembar kerja 1.Contoh mengidentifikasi struktur, kebahasaan dan unsur-unsur
teks drama. (terlampir)
Lembar kerja 2. Mengidentifikasi struktur, kebahasaan dan unsur-unsur teks
drama. (lembar kerja terlampir)
3. Alat dan Bahan
❖ Lembar kerja untuk peserta didik (per individu)
4. Perkiraan biaya untuk 24 siswa
❖ Print dan copy lembar untuk peserta didik (penugasan Individu) :
(24 x 5 x Rp.500,- = Rp.60.000,-)

Proses Kegiatan 1. Apersepsi/ Membangun


konteks melalui review
Pembelajaran Membaca aktifitas sebelumnya,
melalui tanya jawab terkait
pembelajaran sebelumnya.
6. Refeleksi untuk peserta Alokasi waktu : 10 menit
didik melalui diskusi 2. Penegasan materi terkait
bersama sebagai struktur dan kebahasaan teks
kesimpulan pembelajaran. drama melalui pembahasan
Alokasi waktu : 15 menit. contoh teks drama terkait
dengan apersepsi pada
pertemuan sebelumnya.
Alokasi waktu: 30 menit
5. Kegiatan 3 :
Peserta didik mengidentifikasi unsur kebahasaan teks 3. Kegiatan 1 :
drama, teks bacaan yang dsiapkan oleh guru LKS 1 Peserta didik
Terlampir. mengidentifikasi struktur teks
Alokasi waktu: 45 menit. drama (prolog, dialog, epilog)
dari teks bacaan yang
dsiapkan oleh guru LKS 1
4. Kegiatan 2 : Terlampir
Peserta didik struktur teks drama Alokasi waktu: 35 menit.
(orientasi, konflik resolusi) dari teks
bacaan yang dsiapkan oleh guru LKS
1 Terlampir
Alokasi waktu: 45 menit.
Persiapan guru sebelum mengajar.
❖ Mempersiapkan Laptop dan Proyektor untuk menampilkan materi atau bisa
disiapkan spidol untuk menulis di papan tulis (sebagai alternatif)
❖ Mempersiapkan teks apersepsi untuk setiap peserta didik.
❖ Mempersiapkan powerpoit yang berisi materi ajar terlapir apabila tidak, bahan
materi peserta didik dan guru bisa difotokopi untuk sejumlah peserta didik yang
mengalami kendala dalam pemahaman selama proses belajar.

Difrensiasi untuk siswa


Siswa dengan hambatan Dengan pemberian materi ajar yang terlampir
belajar dengan cara mengcopy atau print atau menulis
materi-materi penting sebagai review mandiri dan
selalu adakan pengulangan materi untuk beberapa
siswa yang mengalami hambatan belajar.
Siswa berpencapaian tinggi Tersedia soal pengayaan (terlampir)

Refleksi Guru:
► Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai yang saya rencanakan dan
siapkan? Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang sulit dilakukan? Apa
yang saya dapat lakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut?
► Berapa % kira-kira pelajar yang mencapai tujuan pembelajaran dan berapa % kira-
kira siswa yang tidak mencapai tujuan pembelajaran.
► Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang tidak mencapai tujuan pembelajatan?
Apa langkah selanjutnya yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Refleksi Siswa.
Refleksi siswa dengan diskusi, diskusi dalam refleksi setelah pembelajaran dapat dimulai
dari guru memberikan sebuah pengantar refleksi yang berisi deskripsi kegiatan belajar
yang baru saja selesai dilakukan. Setelah itu guru dapat memulai dengan bertanya kepada
siswa mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilalui.
Berikut adalah contoh pertanyaan dalam menggiring siswa untuk melakukan refleksi
terhadap siswa:
► Apa yang membuat kamu tertarik dengan pelajaran hari ini?
► Hal penting apakah yang kamu pelajari hari ini?
► Apa yang ingin kamu pelajari lebih jauh dari materi yang telah dipelajari hari ini?
► Bagian pelajaran mana yang membuatmu paling merasa kreatif hari ini
► Apa yang membuat kamu penasaran/ingin tahu mengenai suatu hal di hari ini
► Pada saat kegiatan apa kamu merasa tampil paling baik ?
► Pelajaran besok/yang akan datang akan kamu mulai dari bagian mana ? dan
► Hal apa yang dapat kamu lakukan dengan apa yang sudah kamu ketahui hari ini?
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
► Siswa mampu mengidentifikasi struktur , kebahasaan dan unsur-unsur teks drama.

Bagaimana asesmen dilakukan?


► Observasi guru selama kegiatan berlangsung (Kenerja Individu)
Penilaian keaktifan peserta didik ( rubrik penilaian terlampir), peilaian ini bertujuan
untuk mengobservasi keatifan peserta didik selama proses pembelajaran.
► Portofolio melalui hasil kerja LKS untuk peserta didik (individu). Hasil kerja akan
mendapatkan review dari guru sebagai arahan dalam perbaikan yang akan
digunakan sebagai hasil akhir penilaian.

Panduan model pembelajaran


Peserta didik diberikan lembar kerja, kemudian
1. Tatap muka
mengerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan
oleh guru.
PJJ daring bisa dilakukan dengan melampirkan lembar
2. PJJ Daring
kerja pada penugasan di google classroom dan soal bisa
dibuat dalam google form, atau lembar kerja dilampirkan
di google calasroom.
Lembar kerja bisa sebagai contoh atau panduan dalam
3. PJJ Luring
pengerjaan saja, tugas bisa dikerjakan di buku tulis.
Proses pembelajaran tatap muka dan PJJ bisa dilakukan
4. Tatap muka dan PJJ
dengan menampilkan lembar kerja melalui proyektor
pada pertemuan tatap muka, kemudian mereka
mengerjakan dalam buku tulis masing-masing kemudian
hasil kerja difoto lalu dikirimkan ke google classroom dan
untuk PJJ penugasan bisa diberikan melalui google
classroom dan google form.
CONTOH
PEMBAHASAN MENGIDENTIFIKASI TEKS DRAMA

TEKS DRAMA
Kepedulian Seorang Sahabat

Di dalam kelas Dina dan Winda mengobrol seperti biasa seusai kelas terakhir. Mereka merapikan
buku-buku dan alat tulis sambil mengobrol.

Dina: Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah
tanteku?
Winda: Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?
Dina: Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.
Winda: Emangnya barang apa?
Dina: Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.
Winda: Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu
yang kerumahku?
Dina: Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang
kerumah aku.
Winda: Ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante kamu.

Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20
km dari rumah Dina. Rumah Dina sangat besar, terletak di pinggir jalan besar dan memiliki warna
hijau cerah. Setelah beristirahat sejenak, Winda dan Dina memutuskan untuk berangkat. Pas
ditengah-tengah jalan motor yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat
penambalan ban disekitar situ.
Dhussss… bunyi ban motor Dina

Dina: Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban!
Winda: Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban lagi disini.

Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri
mereka. Kemudian, pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke
bengkel tedekat kepada Dina.

Sopir mobil box: Kenapa non? bannya bocor ya?


Dina: Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?
Sopir mobil box: bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?
Dina: Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?

Sopir mobil box itu menolak untuk menerima ongkos yang kurang dari yang dia tawarkan yaitu
100 ribu, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.

Sopir mobil box: Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau.
Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu
Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.

Astrid: Stop.. stop, hes…


Hesti: Kenapa kak? ada apa?
Astrid: Itu kayknya Winda deh.. Win… Win…
Winda: Eh itu Astrid..
Astrid: Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih?
Winda: Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih
jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari tadi.

Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat
banyak karena disekitar itu memang cukup sepi.

Astrid: Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang
dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.
Winda: Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini..
Astrid: Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..

Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba
diasalah satu bengkel tambal ban.
(sumber: www. mamikos.com dengan penyesuaian)

1. Prolog
Di kelas sekolah dina dan winda mengobrol seperti biasa seusai
kelas terakhir. Mereka merapikan buku-buku dan alat tulis sambil
mengobrol.
2. Epilog Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian
hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel tambal ban.
3. Dialog
Dina: win, besok pagi kan libur sekolah.. Kamu ada waktu nggak
untuk nemenin aku ke rumah tanteku?
Winda: besok? Aku belum tahu ya.. Emangnya kamu ada perlu
apa kerumah tante kamu?
Dina: aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.
Winda: emangnya barang apa?
Dina: aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok
bisa apa nggak?
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit
menolak permintaan dina.
Winda: ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa
besok? Aku kerumah kamu atau kamu yang kerumahku?
Dina: terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. Kalau kamu mau
mending kamu aja yang kerumah aku.
Winda: ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita
langsung kerumah tante kamu.
-------------
Dina: aduh.. Gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!
Winda: gimana ya.. Nggak ada bengkel tambal ban lagi disini.
-------------
Sopir mobil box: kenapa non? Bannya bocor ya?
Dina: iya. Bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel
nggak?
Sopir mobil box: bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?
Dina: kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?
-------------
Sopir mobil box: murah amat non.. Ya sudah kalau nggak mau.
-------------
Astrid: stop.. Stop, hes…
Hesti: kenapa kak? Ada apa?
Astrid: itu kayknya winda deh.. Win… win…
Winda: eh itu astrid..
Astrid: motor kamu bocor bannya? Kasihan sekali.. Kamu mau
kemana nih?
Winda: nih aku mau nganterin dina kerumah tantenya. Nggak
tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. Aku udah capek
banget dorong motor dari tadi.
-------------
Astrid: aduh.. Gimana ya.. Ok, gini aja.. Kalian kan sudah capek
banget nih. Sekarang biar aku yang dorong moto kamu,
terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari
belakang.
Winda: emang kamu nggak kecapekan entar? Berat lo dorong
motor ini..
Astrid: ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..

4. Orientasi Di dalam kelas dina dan winda mengobrol seperti biasa seusai
kelas terakhir. Mereka merapikan buku-buku dan alat tulis sambil
mengobrol. Dina meminta diotemani ke rumah tantenya.

5. Konflik Saat menuju ke rumah tantenya dina, ditengah-tengah jalan


motor yang dikendarai dina dan winda bannya bocor, dan tidak
ada tempat penambalan ban disekitar situ setelah hampir 30
menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang
menghampiri mereka. Kemudian, pengendara mobil box itu
menawarkan jasa pengangkutan motor hingga ke bengkel tedekat
kepada dina. Sopir mobil box itu menolak untuk menerima
ongkos yang kurang dari yang dia tawarkan yaitu 100 ribu, alhasil
dina dan winda harus meneruskan mendorong motor mereka.

6. Resolusi Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah


seorang sahabat winda, yaitu astrid yang kebetulan lewat di jalan
itu. Astrid bersama adiknya bernama hesti. Astrid berusaha
memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga
tidak bisa berbuat banyak karena disekitar itu memang cukup
sepi. Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara
bergantian hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel
tambal ban.
7. kosakata Aduh.. Gimana nih, bannya bocor?
percakapan Kayaknya pecah nih ban!
Stop.. Stop, hes…
8. Kata yang Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat
menyatakan membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong
urutan waktu motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri
(konjungsi mereka. Kemudian, pengendara mobil box itu menawarkan jasa
kronologis) pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat kepada dina.
9. Kerja yang yang
menyatakan
sesuatu yang
dipikirkan atau Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat
dirasakan oleh membasahi tubuh mereka.
tokoh

10. Kata kerja yang Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah
menggambarkan mobil box yang menghampiri mereka. Kemudian, pengendara
suatu peristiwa mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke
bengkel tedekat kepada dina.
11. Kata-kata sifat
(descriptive
language) untuk
Rumah dina sangat besar, terletak di pinggir jalan besar dan
menggambarkan
memiliki warna hijau cerah. (menggambarkan tempat)
tokoh, tempat,
atau suasana

Unsur-Unsur Teks Drama


Tema Sosial dan persahabatan
Latar 1. Di dalam kelas Dina dan Winda mengobrol...
2. Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina
yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina
Tokoh 1. Dina: Patuh pada perintah orangtua
2. Winda: Sosok sahabat yang baik
3. Astrid: Sosok sahabat yang peduli terhadap teman
4. Hesti: Adik Astrid
Pesan Kita harus peduli terhadap sesama yang memerlukan bantuan, terlebih
pada sahabat.
LEMBAR KERJA INDIVIDU

LEMBAR KERJA BAHASA INDONESIA


TAHUN AJARAN ............/.............

Kelas : Kelas XII


TOPIK :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Mengidentifikasi struktur, kebahasaan
Hari/ Tanggal : _______________________________ dan unsur-unsur teks drama (Tugas
Individu)

Perhatikan teks drama di bawah ini, Identifikasilah struktur,


kebahasaan dan unsur-unsurnya pada kolom yang telah disediakan!

Dialog / Percakapan

Waktu tepat menunjukkan pukul 7 di pagi hari, bangku di dalam ruang kelas sudah dipenuhi oleh
siswa siswi kelas 6 yang sedang melaksanakan ujian dengan khidmat. Di antara seluruh siswa, ada
2 deretan bangku yang bersebelahan samping kiri-kanan, serta depan-belakang, duduklah di sana
empat orang siswa siswi, yakni Pepeb, Tomi, Tina, dan Majun. Tina duduk di depan Pepeb,
sedangkan di bangku seberang kanan Pepeb duduklah si Tomi di belakang Majun.

Mereka terlihat tengan serius untuk mengerjakan soal yang dianggap paling sulit dan rumit, yakni
Matematika. Tina terlihat mengembangkan senyum karena Ia merasa bisa mengerjakan semua
soal dengan baik.

Tina: (mengerjakan soal nomor 1 sampai 3 dengan cepat dengan cara berpikir kilat tanda
menguasai semuanya) Nah, aku tau jawaban ini! Aha! Ini rumusnya yang kupelajari
kemarin, nih.

Sementara itu, suasana berbeda terlihat di seberang kanan Tina,

Majun: (menggaruk kepalanya dengan ujung pensil hingga tidak terasa bahwa ujungnya patah).
Aduh, gimana ini ya! Kok sulit amat, mana gak mirip sama latihan soal yang kucontek dari si Tina
kemarin! ( Si Majun kemudian menolehkan kepalanya sedikit kea rah si Tina, ia berusaha melirik
jawaban si Tina dengan menyipitkan mata agar tidak ketahuan menyontek).

Saat Majun mengangkat lehernya untuk melihat lembar jawaban ujian milik Tina dengan jelas, tiba-
tiba..

Tina: (Kresek! Ia langsung menoleh ke kanan, dan melihat si Madun dengan tatapan sinis).
(Kemudian Tina bergumam pelan dengan mulutnya untuk mengancam si Madun tanpa suara).

Madun: Dasar pelit, Kau! (berbisik pelan kemudian menoleh kea rah si Pepeb yang duduk di
belakang Tina)
Pepeb terlihat sangat serius mengerjakan soal, meskipun di kelas Ia belum pernah mendapatkan
juara 1 hingga 3 besar, tetapi masih termasuk dalam juara 5 besar di kelas. Karena Pepeb tergolong
sebagai murid yang rajin, maka Majun berusaha menyontek lembar jawaban ujiannya juga.

Pepeb: (sedang serius menghitung jawaban soal nomor 10, Ia tidak menghiraukan apapun dan
siapapun, termasuk si Majun yang sedang menyonteknya)

Majun: Wah, kesempatan nih! Mumpung Pak Guru lagi ke WC, sip sip! (Ia menegakkan badan dan
kepala serta berusaha mencari posisi tepat untuk bisa melihat seluruh lembar jawaban si Pepeb)
Yes, berhasil! (Majun berhasil mendapatkan jawaban soal nomor 5 kemudian dilingkarilah lembar
jawaban milik Majun)

Waktu bergerak cepat, jam ujian hamper habis, Madun masih baru mengisi hingga 6 soal dari 15
soal matematika yang modelnya belum pernah ditemui di berbagai sesi sebelumnya. Ia pun masih
sibuk menengok ke kiri dan ke kanan tanpa henti. Ia memiliki target untuk bisa bertahan minimal
di peringkat 2. Ia sebenarnya pandai dan cerdas tapi ia malas belajar, sedangkan saat ujian
berlangsung Ia selalu berhasil mencontek jawaban murid yang dianggapnya paling pintar.

Ia melakukannya sejak duduk di kelas 4 SD, dan kelakuannya pun berhasil menjadikannya murid
dengan peringkat bertahan di juara 2. Hal itu karena teman sebangkunya sangat pintar dan bisa
diandalkan selama ini. Namun, saat berada di kelas 6 teman sebangkunya meninggal karena
kecelakaan, kemudian sekarang tempat duduknya bersama si Tomi yang disarankan oleh Pak
Guru. Majun tau kalua Tomi tidak terlalu pintar dalam mata pelajaran, karena ia ahli di bidang
olahraga.

Kini saat ujian sedang berlangsung, tempat duduk selama ujian harus dipisah, dan tiap orang
diharuskan menduduki satu bangku sendirian. Majun menjadi semakin kesulitan apalagi teman
sebangkunya yang duduk di bangku belakang tidak bisa diandalkan. Namun, Majun juga sadar
bahwa waktu hampir habis, Ia pun semakin bingung dan geliah, karena tidak bisa menjawab satu
soal pun dengan kemampuannya sendiri semua yang diisinya berdasarkan jawaban milik
temannya.

Saat Majun berhasil mencontek lembar jawaban Pepeb, ia sangat senang. Sementara itu Pepeb
hanya membiarkan si Majun karena tidak sadar sedang dicontek.

Tina: (Tiba-tiba Tina menolehkan kepalanya ke belakang pada Pepeb, lalu berbisik) Sssttt! Peb,
Peb! Awas lembar jawabanmu dicontek sama si Majun tuh, jangan dibiarin dong!”

Pepeb: (sedikit kaget dan spontan melihat ke arah si Majun, sementara si Majun segera
memalingkan muka darinya. Tapi si Pepeb masih terlihat bengong karena bingung tentang apa
yang baru saja terjadi)
Tingkah laku Pepeb yang diam saja sambal sedikit melongo membuat Pak Guru curiga dan
menegurnya.
Pak Guru: Pepeb! Kamu kenapa sedang bengong? Jawabannya sudah terisi semua? (Sambil
berjalan menuju ke tempat duduk si Pepeb)
Pepeb: (agak terkejut, kemudian menjawab pertanyaan Pak Guru dengan sedikit gagap) Ah, iya
pak, sudah, pak! (seluruh kelas pun makin terkejut karena Pepeb satu-satunya murid yang telah
selesai mengerjakan soal ujian yang dianggap paling susah. Demikan juga dengan Majun, Ia justru
semakin kebingunan dan tidak menyangka bahwa Pepeb selesai begitu cepat.

Pepeb: (berdiri sambil membawa lembar jawaban ujian beserta soal ke depan di meja guru,
kemudian Ia mengambil tas merah mudanya di samping meja guru. Ia memasukkan pensil beserta
penghapusnya ke dalam tas, lalu sekaligus berpamitan untuk pulang kepada Pak Guru)

Majun: Waduh gimana ini! (Majun gelagapan sambal menoleh ke samping dan ke belakang.
Kemudian dilihatnya lembar jawaban Tomi terbuka lebar dan bisa dilihatnya) Kenapa harus Tomi,
sih. Kalo gini aku nggak bisa masuk peringkat tiga besar, nih. (Ia kembali menghadap ke bangkunya
sendiri, karena masih ragu untuk menyontek si Tomi. Jawaban Majun yang masih kosong
berjumlah 9 nomor, berkali-kali dipandangnya lembar jawaban itu sambil memegang kepala
dengan raut muka cemas.)

Tina: Duluan ya, Jun! (Ia tersenyum sambil berdiri membawa soal beserta lembar jawabannya,
sedangkan Majun hanya meliriknya dengan pandangan sinis)

Tomi: Yeah, hampir selesai, sip dah! (Ia sangat bersemangat melingkari lembar jawaban yang
kurang 2 nomor lagi)

Majun mendengar gumaman si Tomi, kemudian tanpa berpikir panjang lagi Ia mencuri kesempatan
untuk menoleh ke belakang tanpa sepengetahuan si Tomi.

Majun: (sibuk melingkari jawaban dengan cepat karena waktu tinggal 5 menit lagi) Syukurlah,
hampir penuh! (gumam si Majun, kemudian Ia mengarang jawaban dua nomor terakhir karena
tidak bisa membpercayai jawab si Tomi sepenuhnya).

Hari pembagian nilai ujian pun tiba, semua murid tidak sabar untuk melihat hasil perjuangan
mereka untuk ujian ini. Sementara si Majun justru memasang muka murung dan pasrah, Ia merasa
bahwa ujian kali ini benar-benar kacau, tidak hanya di satu mata pelajaran saja, tetapi hampir di
semua mata pelajaran. Ia ingin segera pulang ke rumah tanpa mengetahui hasil ujiannya.

Beberapa saat kemudian Pak Guru memanggil nama masing-masing murid beserta nilai yang
didapatkan oleh mereka.

Pak Guru: Tina Setiowati, mendapatkan nilai 85 (diiringi tepuk tangan meriah), Tomi Stianto
Kurniawan 80 (tepuk tangan semakin meriah karena Tomi jarang mendapatkan nilai di atas batas
minimal kelulusan), Pepeb Puspita Prapti 95 (makin meriah, wajah si Pepeb pun sangat senang dan
ceria mendengar hasil ujiannya),
Majun Mauri (pak guru diam sejenak) 50, (kemudian suasana kelas menjadi hening seketika)

Majun: (maju sambil menundukkan kepala)

Pak Guru: Majun! Kamu kenapa? Kok bisa nilaimu jadi anjlok begini?

Majun: Tidak tahu, Pak (Dalam hati si Majun sangat menyesali perbuatannya dan berjanji untuk
belajar dengan keras pada tahap selanjutnya).

1. Prolog

2. Epilog

3. Dialog
4. Orientasi

5. Konflik

6. Resolusi

7. kosakata percakapan

8. Kata yang menyatakan


urutan waktu
(konjungsi kronologis)

9. Kerja yang yang


menyatakan sesuatu
yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh
10. Kata kerja yang
menggambarkan suatu
peristiwa

11. Kata-kata sifat


(descriptive language)
untuk
menggambarkan
tokoh, tempat, atau
suasana

Unsur-Unsur Teks Drama


Tema

Latar

Tokoh

Pesan
MATERI PENGAYAAN

LEMBAR KERJA BAHASA INDONESIA


TAHUN AJARAN ............/.............

Kelas : Kelas XII


TOPIK :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Mengidentifikasi struktur, kebahasaan
Hari/ Tanggal : _______________________________ dan unsur-unsur teks drama (Tugas
Individu)

Perhatikan teks drama di bawah ini, Identifikasilah struktur,


kebahasaan dan unsur-unsurnya pada kolom yang telah disediakan!

Nasehat Dari Sahabat

Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ani, Nani, Jordi dan Dendi sedang berkumpul.
Tidak lama kemudian si Ani keluar dari rumahnya mendengar ketiga temannya itu sedang
ngobrol didepan halaman rumahnya.

Ani: Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada gerumpi didepan rumah akau.. nggak manggil
aku lagi?!

Nani:Aku tadinya sih mau manggil kamu, tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol.
Nggak ada acara kamu hari ini, An?

Ani:Nggak ada tuh.. emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?

Nani:Nggak kok, aku cuman nanya aja.. ya, sapa tahu aja kamu mau kemana gitu, kan
biasanya kamu padat acara.

Ani:Nggak ada kok, hari ini aku stay dirumah aja.

Tiba-tiba Jordi menyampaikan idenya kepada teman-temannya untuk ngejahilin Lela yang
biasanya lewat didepan rumah Ani.

Jordi:Eh teman-teman, aku ada ide nih!

Dendi:Ide apaan tu?

Jordi:Bisanya jam sgini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak
kalian?

Dendi:Ngerjain Lela?! Ah.. kamu ini jahat amat sih jadi orang!

Ani:Iya tuh.. kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya
pengen ngejahilin orang terus!

Jordi:Biarin.. kan itu emang hobiku.


Nani berusaha untuk menyadarkan Jordi yang diusianya sudah menginjak 17 tahun, tapi
sikapnya masih saja seperti anak-anak.

Nani:Jordi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada
diri kamu itu sudah beransur menghilang, ini nggak malah sepertinya makin menjadi.

Ani:Tuh.. dengerin kata si Nani, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan
kebiasaan kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin.

Karena Jordi anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain, maka dia
tidak mengedahkan nasehat teman-temannya.

Jordi:Ah,,, masa bodoh kalian!

Melihat sikap si Jordi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya, Dendi pun
berusaha menyadarkan Jordi.

Dendi:Iseng itu emang boleh aja sih, Jordi. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela
tu anaknya baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah
dia apa?

Ani:Bener banget apa yang Dendi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada
dihati ini malah rasa hiba.

Jordi:Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba?

Ani:Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehar-hari menghabiskan waktunya untuk
membantu ayahnya dagangan di pasar.

Jordi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu. Mendengar kabar tersebut,
keinginan Jordi untuk menjahili Lela pun pupus.

Jordi:Oh.. begitu ya.. kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin
atau ngerjain Lela lagi.

Nani:Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun kamu nggak boleh
bersikap jahil. Itu kan perbuatan dosa.

Ani:Bener itu!

Jordi:Ah.. kalian dikit-dikit dosa!

Semenjak itu, Jordi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, namun perangai buruknya
masih saja tidak berubah. Jordi sering membuat onar dikampungnya dan juga disekolahan.

(sumber teks: www.gurupendidikan.co.id)


1. Prolog

2. Epilog

3. Dialog
4. Orientasi

5. Konflik

6. Resolusi

7. kosakata percakapan

8. Kata yang menyatakan


urutan waktu
(konjungsi kronologis)

9. Kerja yang yang


menyatakan sesuatu
yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh

10. Kata kerja yang


menggambarkan suatu
peristiwa
11. Kata-kata sifat
(descriptive language)
untuk
menggambarkan
tokoh, tempat, atau
suasana

Unsur-Unsur Teks Drama


Tema

Latar

Tokoh

Pesan
PANDUAN PENILAIAN
UNTUK PESERTA DIDIK

PANDUAN PENILAIAN
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Topik Rincian Aspek
Organisasi Menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (Tema)
menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (dialog)
Bobot nilai: menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (latar)
35
menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (tokoh)
menyusun kalimat terkait pembuatan sinopsis cerita sebagai kerangka
awal penulisan teks drama. (awal, konflik, penyelesaian)
menyusun kalimat terkait pengembangan sinopsis dalam bentuk dialog
(prolog, dialog, epilog)
menyusun kalimat terkait pengembangan sinopsis dalam bentuk dialog
(prolog, dialog, epilog)
Pengungkapan lancar, ide dibatasi dan didukung secara jelas, ringkas, tersusun
baik, urutan logis, padu dan lengkap unsur penting pembangun teks.

Terkadang berombak, susunan longgar tetapi ide dasar tetap menonjol,


pendukung terbatas, logis tetapi urutannya tidak sempurna, dan kurang lengkap
untuk unsur penting pembangun teks.
Tidak lancar, gagasan membingungkan atau tidak berhubungan, kurang urutan,
pengembangan logis dan unsur penting pembangun teks tidak lengkap.

Tidak mengomunikasikan apa-apa, tanpa organisasi, atau tidak cukup untuk


dievaluasi dan unsur penting pembangun tidak terlihat di dalam teks.

Topik Presentasi banyak fakta pendukung, pengembangan tesis/ pikiran/ gagasan yang
cermat, sesuai dengan topik karangan.
Bobot nilai: Banyak mengetahui subjek, pengembangan memadai, pengembangan gagasan
30 terbatas, pada umumnya sesuai dengan topik namun kurang rinci.
Pengetahuan mengenai subjek terbatas, sedikit data pendukung, pengembangan
topik kurang memadai.
Tidak menunjukkan pengetahuan tentang subjek (topik), tidak ada data
pendukung, tidak berkaitan, tidak cukup untuk dievaluasi.
Bahasa menyusun kalimat menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu
(konjungsi kronologis).
Bobot nilai menyusun kalimat menggunakan kata-kata sifat (descriptive language)
25
untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
menyusun kalimat menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
menyusun kalimat menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi,
Kalimat runtut
Menggunakan kosakata dan bahasa yang santun (norma kesopanan)
Aspek non bahasa menyelesaikan tugas dengan tulisan maupun tampilan yang sangat rapi.
Bobot nilai menyelesaikan tugas dengan tulisan dengan tepat waktu.
10

NILAI = TOTAL NILAI X 100


100
Fase Capaian Pembelajaran: Fase F

Domain : Menulis

Tujuan Pembelajaran :
12.22 Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,
pandangan dalam bentuk teks drama
berdasarkan bacaan yang sudah dilakukan
menggunakan rujukan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan metodologi
sederhana.
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII
MENULIS TEKS DRAMA
Penjelasan singkat :
Fokus pembelajaran adalah Peserta didik memahami ide pokok dan ide perinci serta mengenali
akurasi informasi dalam paparan lisan, menjelaskannya kembali, menganalisisnya, serta
menyampaikan pendapatnya dalam diskusi menggunakan pengetahuan dan data yang
diperolehnya dari informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pertemuan 4-6
6 JP, 6 x 45

Proses Kegiatan
1. Apersepsi/ Membangun konteks
Pembelajaran (tanya jawab secara lisan mengingat
kembali pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya)
Alokasi waktu: 5 menit

Peserta didik didampingi untuk 2. Kegiatan 1 :


mengecek ulang teks yang telah Peserta didik akan didampingi oleh guru
dibuat secara keseluruhan dan menentukan unsur-unsur utama teks drama
akan direview oleh guru untuk (tema, dialog, latar, tokoh) dan sinopsis
panduan perbaikan sebagai proses singkat tentang cerita maksimal 2 paragraf
penilaian akhir. sebagai kerangka dasar menyusun struktur
Alokasi waktu : 45 menit teks drama dengan topik "Persahabatan"
Alokasi waktu: 40 menit.

3. Kegiatan 2:
4. Kegiatan 3: Peserta didik akan didampingi oleh guru
Peserta didik akan didampingi oleh guru menyusun struktur teks drama yang
menyusun struktur teks drama di dalam mencakup prolog, epilog dalam teks
dialog mencakup orientasi, konflik, resolusi drama dikaitkan dengan unsur-unsur
dengan memperhatikan unsur kebahasaan drama ydan sinopsis yang telah dibuat
teks drama. sebelumnya dengan topik "Persahabatan"
Alokasi waktu: 135 menit Alokasi waktu: 45 menit.

CATATAN:
Selama menulis, peserta didik
diarahkan untuk membaca sumber-
sumber informasi untuk membantu
menambah informasi dan kosakata
dalam proses penulisan teks drama
Persiapan guru sebelum mengajar.
❖ Mempersiapkan Laptop dan Proyektor untuk menampilkan panduan penulisan untuk
mengarahkan peserta didik dalam menyusun tahap demi tahap teks drama atau bisa
disiapkan spidol untuk menulis di papan tulis (sebagai alternatif)
❖ Mempersiapkan teks apersepsi untuk setiap peserta didik.
❖ Mempersiapkan powerpoit yang berisi panduan penulisan (terlampir) apabila tidak,
bahan materi peserta didik dan guru bisa difotokopi untuk sejumlah peserta didik yang
mengalami kendala dalam pemahaman selama proses belajar.

Difrensiasi untuk siswa


Peserta didik dengan Mendapat bantuan dari teman sejawat (siswa
hambatan belajar berpencapaian tinggi), dengan tetap mendapat
pendampingan guru.
Peserta didik berpencapaian Membantu membimbing siswa yang memiliki
tinggi hambatan belajar, dengan tetap didampingi guru.

Materi Ajar, Alat dan Bahan


1. Materi :
Menulis teks drama dengan memperhatikan struktur, kebahasaan dan unsur-
unsurnya.
2. Lembar kerja :
Lembar kerja 1.Contoh mengidentifikasi struktur, kebahasaan dan unsur-unsur
teks drama. (terlampir)
Lembar kerja 2. Mengidentifikasi struktur, kebahasaan dan unsur-unsur teks
drama. (lembar kerja terlampir)
3. Alat dan Bahan
❖ Lembar kerja siswa (per individu)
4. Perkiraan biaya untuk 24 siswa
❖ Print dan copy lembar kerja siswa (penugasan Individu) :
(24 x 5 x Rp.500,- = Rp.60.000,-)
Panduan penulisan bisa di foto copy, bisa ditampilkan dalam proyektor
melalui powerpoint atau ditulis di papan tulis.

Refleksi Guru:
► Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai yang saya rencanakan dan
siapkan? Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang sulit dilakukan? Apa
yang saya dapat lakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut?
► Berapa % kira-kira pelajar yang mencapai tujuan pembelajaran dan berapa % kira-
kira peserta didik yang tidak mencapai tujuan pembelajaran.
► Apa kesulitan yang dialami oleh peserta didik yang tidak mencapai tujuan
pembelajatan? Apa langkah selanjutnya yang akan saya lakukan untuk membantu
mereka?
Refleksi untuk Peserta Didik.
Refleksi terhadap peserta didik dilakukan dengan diskusi, diskusi dalam refleksi setelah
pembelajaran dapat dimulai dari guru memberikan sebuah pengantar refleksi yang berisi
deskripsi kegiatan belajar yang baru saja selesai dilakukan. Setelah itu guru dapat memulai
dengan bertanya kepada peserta didik mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
pembelajaran yang telah dilalui. Berikut adalah contoh pertanyaan dalam menggiring
peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap peserta didik:
► Apa yang membuat kamu tertarik dengan pelajaran hari ini?
► Hal penting apakah yang kamu pelajari hari ini?
► Apa yang ingin kamu pelajari lebih jauh dari materi yang telah dipelajari hari ini?
► Bagian pelajaran mana yang membuatmu paling merasa kreatif hari ini
► Apa yang membuat kamu penasaran/ingin tahu mengenai suatu hal di hari ini
► Pada saat kegiatan apa kamu merasa tampil paling baik ?
► Pelajaran besok/yang akan datang akan kamu mulai dari bagian mana ? dan
► Hal apa yang dapat kamu lakukan dengan apa yang sudah kamu ketahui hari ini?

Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.


► Peserta didik mampu membuat kerangka teks drama dengan mempertimbangkan
unsur-unsur penting teks drama yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
► Peserta didik mampu mengembangkan kerangka teks drama dengan
mempertimbangkan unsur-unsur penting teks drama yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
► Peserta didik mampu membuat sinopsis cerita (awal, konflik penyeleseian sebagai
kerangka pembuatan dialog dengan ketentuan maksimal 2 paragraf.
► Peserta didik mampu mengembangkan sinopsis ke dalam dialog (prolog, dialog
(orientasi, konflik dan resolusi) dan epilog) sebagai struktur teks drama.
► Peserta didik mampu menulis teks drama dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan teks drama secara keseluruhan.

Bagaimana asesmen dilakukan?


► Penilaian individu (menulis teks drama),
► Penilaian observasi kinerja oleh guru.
Panduan model pembelajaran
Peserta didik diberikan akan diberikan panduan penulisan pada setiap
1. Tatap muka
kegiatannya dan peserta didik mengerjakan pada buku tulis masing-masing.
PJJ daring bisa dilakukan dengan melampirkan panduan penulisan teks drama
2. PJJ Daring
di google classroom dan peserta didik mengerjakan dalam buku tulis atau guru
menyiapkan google form sesuai dengan panduan penulisan teks drama. Jika
peserta didik mengerjakan dalam buku tulis, peserta didik memoto hasil
kerjanya pada setiap kegiatan, untuk mengontrol proses. Hasil kerja dilampirkan
di google calasroom dan apabila ada hal yang masih kurang dimengerti bisa
didiskusikan bersama secara daring.
Panduan penulisan teks bisa dikirimkan ke peserta didik, kemudian soal bisa
3. PJJ Luring
dijawab dalam buku tulis, kemudian peserta didik akan mendapat klarifikasi
dari guru.
Proses pembelajaran tatap muka dan PJJ bisa dilakukan dengan menampilkan
4. Tatap muka
dan PJJ panduan penulisan teks drama melalui proyektor pada pertemuan tatap muka,
kemudian mereka mengerjakan dalam buku tulis masing-masing kemudian hasil
kerja difoto lalu dikirimkan ke google classroom dan untuk PJJ penugasan bisa
diberikan melalui google classroom dan google form. Kemudian didiskusikan
bersama hasil kerja tersebut.
PANDUAN PENULISAN

Kegiatan 1 : Menentukan unsur-unsur teks drama


Unsur-unsur teks drama
Tema

Latar

Tokoh

Sinopsis
(maksimal 2
paragraf)

Kegiatan 2 : Mengembangkan sinopsis yang terkait dengan unsur-unsur teks drama dalam
menyusun struktur teks drama (prolog, epilog)
Prolog

Epilog
Kegiatan 3 : Mengembangkan sinopsis ke dalam dialog (orientasi, konflik, resolusi) dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan teks drama.
Orientasi

Konflik

Resolusi

Teks Drama
secara utuh
dalam bentuk
dialog
PANDUAN PENILAIAN
UNTUK PESERTA DIDIK

PANDUAN PENILAIAN
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Topik Rincian Aspek
Organisasi Menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (Tema)
menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (dialog)
Bobot nilai: menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (latar)
35
menyusun kalimat terkait unsur-unsur teks drama dengan tepat (tokoh)
menyusun kalimat terkait pembuatan sinopsis cerita sebagai kerangka
awal penulisan teks drama. (awal, konflik, penyelesaian)
menyusun kalimat terkait pengembangan sinopsis dalam bentuk dialog
(prolog, dialog, epilog)
menyusun kalimat terkait pengembangan sinopsis dalam bentuk dialog
(prolog, dialog, epilog)
Pengungkapan lancar, ide dibatasi dan didukung secara jelas, ringkas, tersusun
baik, urutan logis, padu dan lengkap unsur penting pembangun teks.

Terkadang berombak, susunan longgar tetapi ide dasar tetap menonjol,


pendukung terbatas, logis tetapi urutannya tidak sempurna, dan kurang lengkap
untuk unsur penting pembangun teks.
Tidak lancar, gagasan membingungkan atau tidak berhubungan, kurang urutan,
pengembangan logis dan unsur penting pembangun teks tidak lengkap.

Tidak mengomunikasikan apa-apa, tanpa organisasi, atau tidak cukup untuk


dievaluasi dan unsur penting pembangun tidak terlihat di dalam teks.

Topik Presentasi banyak fakta pendukung, pengembangan tesis/ pikiran/ gagasan yang
cermat, sesuai dengan topik karangan.
Bobot nilai: Banyak mengetahui subjek, pengembangan memadai, pengembangan gagasan
30 terbatas, pada umumnya sesuai dengan topik namun kurang rinci.
Pengetahuan mengenai subjek terbatas, sedikit data pendukung, pengembangan
topik kurang memadai.
Tidak menunjukkan pengetahuan tentang subjek (topik), tidak ada data
pendukung, tidak berkaitan, tidak cukup untuk dievaluasi.
Bahasa menyusun kalimat menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu
(konjungsi kronologis).
Bobot nilai menyusun kalimat menggunakan kata-kata sifat (descriptive language)
25
untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
menyusun kalimat menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
menyusun kalimat menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi,
Kalimat runtut
Menggunakan kosakata dan bahasa yang santun (norma kesopanan)
Aspek non bahasa menyelesaikan tugas dengan tulisan maupun tampilan yang sangat rapi.
Bobot nilai menyelesaikan tugas dengan tulisan dengan tepat waktu.
10

NILAI = TOTAL NILAI X 100


100
DAFTAR PUSTAKA

Luxemburg, Bal Mieke, G. Willem. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT Gramedia.
Nurgiyanto Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Tim Kemendikbud. (2016). Buku Siswa “Bahasa Indonesia” SMA/MA/SMK/MAK kelas X .
Jakarta.
Tim Kemendikbud. (2017). Buku Siswa “Bahasa Indonesia” SMA/MA/SMK/MAK kelas XI .
Jakarta.

SUMBER DARI INTERNET

https://www.gurupendidikan.co.id/naskah-drama/ Teks drama singkat, diakses tanggal


17 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai