Anda di halaman 1dari 5

PENCAMPURAN OBAT INJECSI HIGH

ALERT
No. Dokumen
No. Repisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

Tanda tangan Ka UPTD Puskesmas Pauh HARUCI, SKM


PUSKESMAS
NIP. 19711012 199203 1
PAUH (...................................)
002

1. Definisi Prosedur pencampuran obat injecsi high alert adalah tata cara
melakukan peralutan obat injeksi tertentu (secara khusus terdaftar
dalam katagori obat mempunyai resiko tinggi) dengan pelarut yang
sesuai dengan menggunakan metode aseptis.
Obat Higt Alert adalah obat – obatan yang secara khusu terdaftar
dalam katagori obat yang mempunyai resiko tinggi yang dapat
menyebabkan kerusakan serius (harm) apabila terjadi kesalahan
(medication error) dalam penanganannya.
Ruang lingkup ini dimulai dari pemakaian alat pelindung diri (APD)
hingga proses pencampuran obat injecsi Higt Alert selesai dilakukan.
2. Tujuan 1. Tersedianya prosedeur pencampuran obat higt alert secara
aseptik
2. Terjaminya sterilisasi dan kualitas produk obat injeksi katagori
Higt akert pasca proses pelarutan obat.
3. Terwujudnya keamanan dalam pengguanaan obat injecsi
katagori higt alert.
3. Kebijakan -
4. Refrensi
5. Prosedur 1. Pelaksanaan prosedur aseptik sesuai dengan prosedur hand
hygiene baik dengan sabun maupun hand rub
2. Penggunaan alat pelindung diri APD tingkat 2
3. Pelaksanaan disenfeksi sesuai dengan protaf disenfeksi peralatan
serta menyiapkan meja kerja
4. Penyiapan meja higt alert yang akan dilarutkan dan alat kesehatan
pendukung dengan prinsep tujuh benar yaitu:
4.1 benar pasien
4.2 benar obat
4.3 benar dosis
4.4 benar rute pemberian
4.5 benar waktu dan prekunsi yang diberi
4.6 benar informasi
4.7 benar dokumentasi
5. pelaksanaan konfirmasi ke dokter apabila ditemukan “ketidak
sesuaian”pada tahap 4 dan membuat formulasi penyesuaian.
6. Penataan obat higt alert dan alat kesehatan pada meja kerja
secara berjajar kesamping kanan dan kiri (harizontal)
7. Pelaksanaan tehnik pencampuran obat injecsi hight alert secara
aseptik sesuai dengan :
7.1 prosedur dilaksanakan didalam Laminar Air Flow (LAF)
7.2 presedur pengambilan dari ampul / vial (sesuai dengan obat
yang dikerjakan)
7.3 pada penggunaan Infius drip, peralut yang diperbolehkan
adalah : NaCL 0,9% (normal salin) atau Dexrose 5%.
7.4 Pada penggunaan infus drip, dalam satu peraluthanya berisi
satu macam obat Hght AlerI dan tidak diperbolehkan lebih dari
satu obat
8. Pemberian kemasan tambahan pada botot sesuai dengan
persyaratan obat, terutama obat yang harus terlindungi cahaya.
9. Pemberian obat Higt Alert dan label identitas yang sudah terisi
obat, label identitas berisi tentang :
9.1 nama paisen
9.2 nomor rekam medik
9.3 nama obat
9.4 dosis obat
9.5 pelarut dalam velume larutan
9.6 rute pemberian
9.7 tanggal pembuatan
9.8 tanggal kadaluarsa setelah pelarutan
10. pelaksanaan penanganan bekas campuran obat (vial,ampul,
kassa, needle, spuitdll) kedalam wadah pembuanagn tertutup.
11. Pemeriksaan akhir dari proses pelarutan obat higt alert oleh
petugas yang berada atau oleh penanggung jawab kegiatan.
12. Pelaksanaan pengiriman obat keruang perawatan pasien dengan
menggunakan kontainer pengiriman obat
13. Pencatatan dan pendekumentasian kegiatan dalam formulir
pencampuran obat higt alert
5. Diagram Alir
Pelaksanaan prosedur aseptik
sesuai dengan prosedur hand
hygiene baik dengan sabun maupun Penggunaan alat pelindung
hand rub diri APD tingkat 2

Pelaksanaan disenfeksi sesuai dengan protaf


disenfeksi peralatan serta menyiapkan meja kerja

Penyiapan meja higt alert yang akan dilarutkan dan alat


kesehatan pendukung dengan prinsep tujuh benar yaitu:
1.1 benar pasien
1.2 benar obat
1.3 benar dosis
1.4 benar rute pemberian
1.5 benar waktu dan prekunsi yang diberi
1.6 benar informasi
1.7 benar dokumentasi

pelaksanaan konfirmasi ke dokter apabila ditemukan


“ketidak sesuaian”pada tahap 4 dan membuat formulasi
penyesuaian.

Penataan obat higt alert dan alat kesehatan pada meja


kerja secara berjajar kesamping kanan dan kiri
(harizontal)

Pelaksanaan tehnik pencampuran obat injecsi hight alert secara aseptik


sesuai dengan :
 prosedur dilaksanakan didalam Laminar Air Flow (LAF)
 presedur pengambilan dari ampul / vial (sesuai dengan obat yang
dikerjakan)
 pada penggunaan Infius drip, peralut yang diperbolehkan adalah :
NaCL 0,9% (normal salin) atau Dexrose 5%.
 Pada penggunaan infus drip, dalam satu peraluthanya berisi satu
macam obat Hght AlerI dan tidak diperbolehkan lebih dari satu obat

Pemberian kemasan tambahan pada botot sesuai dengan


persyaratan obat, terutama obat yang harus terlindungi
cahaya.

Pemberian obat Higt Alert dan label identitas yang sudah terisi
6. Unit terkait 1. Serana medik fungsional (SMF)
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi rawat inap
4. IGD
5. IBS
6. Bidang keperawatan
7. Dokumen 1. Rekam medik
Terkait
2. Register

Anda mungkin juga menyukai