Anda di halaman 1dari 3

1.

Udang Vaname
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu
udang putih yang cukup komersial di Indonesia. Udang vaname sendiri
adalah spesies asli perairan Pasific yang banyak ditemukan di pantai Barat
Meksiko hingga Peru. Keberadaan udang vaname di kawasan Asia
diperkirakan mulai diperkenalkan untuk budidaya pada tahun 1996 di
wilayah Taiwan dengan mengimpor indukan dari Hawaii. Upaya
selanjutnya adalah penyebaran keberadaan udang vaname dilanjutkan ke
Cina, Myanmar, Indonesia, dan beberapa negara di kawasan Asia
Tenggara. Persebaran udang vaname di Indonesia dimulai dengan
masuknya spesies udang tersebut pada tahun 2001. Dilanjutkan dengan
usaha budidaya benur udang vaname pada awal tahun 2003 oleh sejumlah
hatchery, terutama di daerah Situbondo dan Banyuwangi.
Saat ini udang vaname merupakan salah satu varietas udang yang
menjadi andalan dalam sektor perikanan budidaya dan menjadi prioritas
pengembangan akuakultur di Indonesia untuk meningkatkan
perekonomian nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa
keunggulan yang dimiliki udang vaname dibandingkan dengan spesies
udang lainnya. Beberapa keunggulan udang vaname tersebut adalah
sebagai berikut (BPBOP Situbondo, 2021).
 Laju pertumbuhan mencapai 1 – 1,5 gram/minggu
 Dapat dibudidayakan dengan padat penebaran tinggi (80 – 500
ekor/m2)
 Toleran terhadap salinitas (0,5 – 45 %0)
 Kebutuhan protein pakan lebih rendah (20 – 30%) dibandingkan
spesies lain
 FCR lebih rendah (1: 1.1 – 1.2)
 Ukuran panen seragam dan jumlah yang under size rendah
2. Wind Turbine
Wind turbine atau turbin angin merupakan kincir angin yang
digunakan untuk memutar generator listrik dan menghasilkan energi
listrik. Prinsip kerja dari wind turbine yakni menggunakan prinsip
konversi energi dan menggunakan sumber daya alam terbarukan berupa
angin. Energi akan dikonversi menjadi energi listrik menggunakan wind
turbine. Energi angin bisa ditangkap dengan dua atau tiga buah bilah sudu
yang terpasang pada wind turbine. Bilah sudu tersebut didesain seperti
sayap pesawat terbang dan memiliki fungsi yang serupa dengan sayap
pesawat udara. Cara kerja dari wind turbine terbilang cukup sederhana
yakni energi angin yang ditangkap oleh bilah sudu menyebabkan rotor
wind turbine berputar, kemudian memutar poros wind turbine yang
dihubungkan ke gearbox untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang wind turbine sehingga akan menghasilkan energin listrik. Energi
listrik yang dihasilkan ini biasanya disimpan ke dalam baterai sebelum
dapat digunakan (Sitorus et al., 2015).
Wind turbine atau turbin angin terdiri dari dua jenis yaitu turbin
angin sumbu vertikal (Vertical Axis Wind Turbine) dan turbin angin sumbu
horizontal (Horizontal Axis Wind Turbine). Meskipun kedua jenis wind
turbine tersebut memiliki perbedaan bentuk bilah sudu yang cukup
signifikan, tetapi umumnya untuk komponen-komponen lain akan tetap
sama fungsinya. Komponen-komponen terdapat pada suatu wind turbine
antara lain adalah sebagai berikut.
- Sudu - Ractifier
- Rotor - Regulator
- Gearbox - Tower
- Generator - Brake
- Sensor dan pengatur arah - Controller
- Baterai

DAFTAR PUSTAKA
BPBOP Situbondo, B. P. B. A. P. S. (2021) ‘Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) di Tambak Milenial (Millenial Shrimp Farming
/MSF)’, p. 46.
Sitorus, B. D. P. et al. (2015) ‘Analisa Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Wind
Turbine Dan Solar Cell Pada Kapal Perikanan’, Jurnal Teknik Perkapalan,
3(1), pp. 55–62.

Anda mungkin juga menyukai