KATA PENGANTAR
Indonesia, di samping menyadari pula atas aset dan potensi yang dipunyainya
sebagai perguruan tinggi, maka IAIN Ambon perlu menetapkan perannya yang
lebih tepat untuk mengisi sebagian kebutuhan bangsa Indonesia yang belum
Dalam hal ini IAIN Ambon ikut bertanggung jawab menyelesaikan berbagai
IAIN Ambon juga bertanggung jawab kepada bangsa ini atas ketertinggalan
kualitas SDM sebagai tumpuan kekuatan daya saing bangsa Indonesia. Sebagai
prestasi ketercapaiannya. Hal ini juga merupakan tanggung jawab IAIN Ambon
Hingga saat ini pengakuan masyarakat luas atas IAIN Ambon telah
bukan hanya sampai pada penghasilan lulusan yang cerdas, namun hingga
yang lebih luas untuk terwujudnya daya saing serta martabat bangsa Indonesia
adalah dicirikan oleh nilai dasar IAIN Ambon, yaitu keunggulan, kepeloporan,
kejuangan, dan pengabdian, yang secara utuh menjadi wujud kontribusi yang
Oleh karena itu menyadari betapa besarnya tanggung jawab IAIN Ambon dalam
bagi institution building IAIN Ambon ke depan. Dengan demikian, maka rentang
ke depan.
Renstra tidak akan dapat dilakukan tanpa pemahaman yang baik mengenai nilai
dasar dan keyakinan dasar yang dianut oleh sivitas akademika IAIN Ambon.
nilai dasar dan keyakinan dasar yang memuat landasan dasar pijakan untuk
berpikir, bersikap dan aktivitas strategi yang akan dilakukan. Selain itu juga, nilai
dasar dan keyakinan dasar ini memuat petunjuk dasar untuk mengembangkan
interaksi baik yang bersifat internal (di dalam lingkungan IAIN Ambon) atau
dengan pihak-pihak luar yang terkait dengan IAIN Ambon. Dan IAIN Ambon
- Demokratis
- Kemandirian
- Profesional
- Ukhuwah
- Religius
Keyakinan dasar yang dianut oleh civitas akademika IAIN Ambon adalah:
“Bekerja Secara Profesional, Kompetitif, Produktif Dilandasi Dengan Nilai-Nilai
Religius”
Ambon sebagai perguruan tinggi dengan daya tawar yang tinggi. Hal ini
ditunjukkan, bukan saja selektivitas yang sangat tinggi pada mahasiswa yang
masuk IAIN Ambon, IAIN Ambon juga mempunyai daya tarik akademik yang
sangat tinggi bagi para akademisi nasional dan kelas dunia untuk datang dan
Perwujudan Visi IAIN Ambon adalah sosok IAIN Ambon yang menunjukkan
akhlakul karimah dalam bidang kehidupan sosial dan karya ilmiah yang bermutu
unggul dalam bidang akademik yang tidak dapat dilepaskan dari komitmennya
pada fungsi, serta tanggung jawab dalam keilmuan yang menjadi identitasnya:
Untuk obyektif pada kemanfaatan karya akademik IAIN Ambon, maka setiap
sangat kuat semua aspek serta nilai-nilai religius, sosial dan kemanusiaan,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur adat Orang Basudara dan nilai-nilai luhur
Misi IAIN
konteks multikultur
4. Tujuan
Pendidikan
kemaslahatan masyarakat
kemanusiaan
1. Transformasi kelembagaan
kemanusiaan
internasional.
dari persoalan yang dihadapi IAIN Ambon jauh ke depan akan menghadirkan
berbagai kendala dalam menetapkan rancangan pengembangan jangka
tradisi IAIN Ambon ke depan yang unggul sebagai kekuatan bangsa Indonesia.
tinggi bermakna :
Kultur, suasana, dan kualitas tata kehidupan serta tradisi akademik yang
universal;
lincah terhadap setiap tantangan yang hadir di kemudian hari. Untuk itu arah
Indonesia secara berkelanjutan atas kultur serta tradisi yang harus berkembang
Arah pengembangan jangka panjang IAIN Ambon 2032 disusun dengan terlebih
dikembangkan jauh ke depan. Menyadari peran yang sangat penting dari ilmu
depan, maka dua hal penting berikutnya yang perlu menjadi perhatian dalam
menyusun arahan untuk terwujudnya visi IAIN Ambon 2032, yaitu: melihat
2.1. Eksternal
Realitas masyarakat Maluku yang multikultur di satu sisi menjadi modal sosial
(social capital), tetapi di sisi lain menyimpan potensi konflik yang cukup tinggi,
baik dalam hubungan antaragama, antaretnis, antar suku, maupun antar
kelompok suku bangsa dan suku, Hal tersebut dapat dilihat pada begitu
beragamnya bahasa atau dialek serta suku dan sub-suku di Maluku. Hasil
Maluku kurang lebih terdiri dari 117 buah. Adapun sub suku dan sub-suku
bangsa lebih dari 100 yang mendiami pulau-pulau kecil di kepulauan Maluku,
yang terbentang dari utara sampai ke selatan. Itulah sebabnya di samping ada
identifikasi diri sebagai suku bangsa di Maluku seperti orang Bugis, Makassar,
Buton, atau Jawa dan sebagainya, juga terdapat orang Ambon, orang Seram,
rentang kendali yang cukup kompleks, antara lain: a). Lambatnya distribusi dan
pemarataan ekonomi dan high cost economy, b). Perekrutan mahasiswa yang
masih terbatas pada wilayah-wilayah yang berdekatan dengan kota c). Rasio
tenaga pendidik yang tidak merata, masih masih menumpuk perkotaan, d).
527.191 km² dan luas daratan 54.185 km², hal ini berarti sekitar 95 % wilayah
Provinsi Maluku adalah lautan. Letak astronomis Provinsi Maluku adalah 2˚ 30-
9˚ lintang selatan dan 120˚-136˚ Bujur Timur, dan dibatasi oleh laut Seram di
sebelah utara, Laut Indonesia dan Arafura di sebelah selatan, Pulau Papua di
sebelah timur, serta Laut dan Pulau Sulawesi di sebelah barat. Karena itu,
sebagai daerah kepulauan, Maluku memiliki wilayah yang sangat luas jika dilihat
dari luas daratan dan lautan dari utara sampai ke selatan. Jumlah pulau di
Maluku kurang lebih 1.412 buah, dua buah di antaranya yang besar adalah
maupun sesudahnya serta pelbagai dinamika sosial muncul dewasa ini. Salah
satu tantangan yang sangat serius ialah adanya fakta segregasi sosial antara
Segregrasi sosial Islam dan Kristen akibat konflik yang pernah terjadi menjadi
tantangan bagi IAIN Ambon untuk mengembangkan studi lintas agama dan
budaya. Kontribusi IAIN dalam konteks ini dituntut memberikan kontribusi untuk
Letak IAIN Ambon berada pada komunitas Islam serta penerimaan mahasiswa
IAIN Ambon untuk membangun jejaring sosial secara luas dan membuka
peluang untuk komunitas agama lain melanjutkan studi atau mengikuti program-
program pendidikan dan pelatihan di IAIN Ambon. Hal ini dimaksudkan agar
interpersonal yang memadai. Selain itu sebagai kontribusi IAIN Ambon dalam
Faktor-faktor penyebabnya antara lain: a). Masih adanya imej IAIN Ambon
sebagai kampus pinggiran dan kampus pelarian, b). Masih adanya imej bahwa
alumni IAIN Ambon susah mendapatkan pekerjaan, atau alumninya hanya
punya kemampuan menjadi khatib, imam dan baca doa, c). Masih lemahnya
a. Akademik
- Kondisi sarana dan prasarana IAIN Ambon saat ini masih sangat terbatas
b. Kinerja Kelembagaan
1. Transformasi kelembagaan
Pada 2016, akan terjadi alih status IAIN ke UIN, penambahan prodi dan
fakultas bertambah.
IAIN Ambon 2016 adalah IAIN yang tumbuh dan berkembangnya kapasitas
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Hal ini dapat dilihat dari
praktikum kewirausahaan
unggul di kawasan Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat pada
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Tolok ukurnya adalah sosialisasi
kendali mutu
Ambon unggul di kawasan Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
bertumpu pada APBN dan PNBP yang harus ditopang oleh sistem
kepastian bahwa setiap lini operasi siap dengan berbagai SOP yang baku
kepentingan
manusia.
Secara kualitas maupun kuantitas, sumber daya manusia di IAIN Ambon saat
ini masih sangat rendah baik dari segi tenaga pendidik maupun dari segi
tenaga kependidikan. Kondisi ril IAIN Ambon saat ini (2013), tenaga pendidik
yang bergelar professor baru 1 orang, yang bergelar doktor baru sekitar 20
Untuk mengatasi masalah ini, IAIN Ambon perlu membuat aturan yang agak
pendidikan ke jenjang strata tiga agar SDM IAIN Ambon mampu menjawab
harus sesuai dengan kebutuhan bukan asal ikut program doctor. Disamping
jumlah dosen.
berkelanjutan
4. TUJUAN STRATEGIS
- Pengembangan Jejaring
Keindonesiaan
masyarakat
ummah/ kemanusiaan
- Transformasi kelembagaan
komunikasi.
dan internasional.
Tiga Tujuan tersebut diharapkan terjadi melalui pentahapan lima periode yang
1. Strategi Pengembangan
Sebagai salah satu kekuatan bangsa, IAIN Ambon perlu menetapkan arah
saing dan martabat bangsa. Demikian pula, sesuai dengan hakekat keberadaan
IAIN Ambon sebagai bagian dari unsur kekuatan bangsa, dan dengan
ini, bersama-sama unsur kekuatan bangsa yang lainnya. IAIN Ambon perlu
Untuk itu IAIN Ambon ke depan harus mampu menetapkan dan kemudian
mendukung fungsi serta tugas berbagai unsur kekuatan bangsa yang lainnya.
7. Peningkatan kualitas penelitian unggulan dan di semua level dan publikasi di level
nasional dan internasional
1. Transformasi kelembagaan
Tiga pilar tersebut diharapkan terjadi melalui pentahapan lima periode yang
bidang ilmunya.
dan imbalan hingga tercipta komitmen yang tinggi pada IAIN Ambon dan
bentuk penyediaan ruang kuliah dan ruang belajar mahasiswa yang kondusif,
penyediaan computer pada ruang tertentu yang terhubung dengan wi-fi, serta
menarik.
masyarakat yang pada akhirnya membawa kemaslahan bagi kedua belah pihak.
dikembangkan.
(Shidiq).
internasional.
Sesuai dengan rancangan RIP IAIN Ambon, target pencapaian adalah minimal 50%
dari keseluruhan program kerja yang ada.
2. Seleksi Mahasiswa 12,13,5 EMI Pencapaian prestasi mahasiswa >5% mahasiswa meraih pengiriman mahasiswa pada lomba
Baru, Kualitas BSNP di tingkat propinsi/ wilayah, prestasi di tingkat tingkat nasional dan internasional
Pelayanan dan nasional, dan internasional internasional.
Prestasi Mahasiswa
Upaya institusi untuk Adanya upaya dalam bentuk Program bimbingan peningkatan
meningkatkan prestasi bimbingan peningkatan prestasi, pemberian bantuan dana,
mahasiswa dalam bidang prestasi, pemberian bantuan pemberian kesempatan untuk
akademik dan non-akademik. dana, pemberian kesempatan berpartisipasi dilakukan secara
untuk berpartisipasi dilakukan terprogram yang keberlanjutan.
secara terprogram yang
keberlanjutan.
Rasio jumlah mahasiswa yang Kurang 10 % pendaftar Program dan kebijakan seleksi
diterima terhadap jumlah diterima sebagai mahasiswa mahasiswa baru
mahasiswa yang ikut seleksi baru.
Rasio jumlah mahasiswa yang Rasio jumlah mahasiswa yang Program dan kebijakan seleksi
mendaftar ulang terhadap mendaftar ulang terhadap mahasiswa baru
jumlah mahasiswa yang lulus jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi seleksi >95%.
Rasio jumlah mahasiswa baru Kurang 10% mahasiswa Program dan kebijakan seleksi
transfer terhadap jumlah merupakan mahasiswa mahasiswa baru
mahasiswa baru bukan transfer transfer dari perguruan tinggi
lain.
Hasil pelaksanaan survei Laporan tentang hasil survei Evaluasi hasil survei kepuasan
kepuasan mahasiswa terhadap kepuasan mahasiswa mahasiswa
layanan kegiatan terhadap layanan kegiatan
kemahasiswaan, dan tindak kemahasiswaan yang
lanjutnya komprehensif, dianalisis
dengan metode yang tepat,
disimpulkan dengan baik,
digunakan untuk perbaikan
sistem manajemen layanan
kegiatan kemahasiswaan dan
mudah diakses oleh
pemangku kepentingan.
3. Peningkatan Standar 6 Ketersediaan tenaga pendidik 1:<31 (eksakta) atau 1:<100 Perekrutan tenaga pendidikan sesuai
kompetensi, BSNP yang memenuhi perundangan (sosial). dengan rasio
komitmen dan
kontribusi SDM Ketersediaan tenaga Rasio tenaga kependidikan Perekrutan tenaga kependidikan yang
kependidikan. dan mahasiswa 1:<100. sesuai rasio
Kejelasan pedoman serta Ada pedoman yang Pedoman dan monitoring evaluasi
dokumen implementasi diperbaharui secara berkala, pengembangan kurikulum
monitoring dan keberkalaan disertai dokumen analisis dan
evaluasi pengembangan evaluasi pengembangan
kurikulum. kurikulum program studi yang
ditindaklanjuti untuk
penjaminan mutu secara
berkelanjutan.
Kesesuaian kurikulum dengan Ada dokumen lengkap yang Workshop redesain kurikulum dengan
perkembangan IPTEKS dan menyatakan bahwa kurikulum IPTEKS
kebutuhan masyarakat. sesuai dengan perkembangan
IPTEKS dan kebutuhan
masyarakat serta mekanisme
penyesuaian kurikulum secara
berkala.
5. Evaluasi Hasil Belajar Standar 16 Kesesuaian sistem evaluasi hasil Sistem evaluasi hasil belajar Pedoman dan evaluasi hasil belajar
BSNP belajar dengan ranah yang diterapkan sesuai
kompetensi lulusan yang dengan ranah kompetensi
ditetapkan. lulusan, selalu ditinjau secara
berkala, dan telah diverifikasi
oleh stakeholder.
Kesesuaian butir-butir soal Butir-butir soal dikembangkan Evaluasi kesesuaian sistem evaluasi hasil
dengan luaran pembelajaran melalui pengembangan kisi- belajar
yang ditetapkan dalam kisi sesuai dengan luaran
pembelajaran dan silabus. pembelajaran (learning
outcome) sesuai dengan
silabus dan selalu ditinjau
secara periodik setiap tahun.
Intensitas review soal ujian baik Intensitas review soal ujian Evaluasi kesesuaian sistem evaluasi hasil
UTS (Ujian Tengah Semester) baik UTS (Ujian Tengah belajar
maupun UAS (Ujian Akhir Semester) maupun UAS (Ujian
Semester) oleh komisi ujian/ Akhir Semester) dilakukan
pejabat yang bertanggung oleh komisi ujian dengan
jawab. validasi dari peer reviewer
secara berkala setiap tahun.
Tingkat kejelasan mekanisme PT memiliki pedoman yang Pedoman dan pelaksanaan pedoman
dan pedoman ujian TA (Tugas jelas tentang mekanisme dan ujian
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi). pedoman ujian TA (Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi)
yang direview oleh tim secara
berkala setiap tiga tahun.
6. Penciptaan suasana Standar 3 Kejelasan dokumen kebijakan Ada dokumen kebijakan Pembuatan dan implementasi kebijakan
akademik yang nyaman dan BSNP formal tentang kebebasan formal yang lengkap formal tentang otonomi keilmuan,
egaliter akademik, kebebasan mimbar mencakup informasi tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi otonomi keilmuan, kebebasan akademik
keilmuan, serta konsistensi akademik, kebebasan mimbar
pelaksanaannya.. akademik yang dilaksanakan
secara konsisten di seluruh
unit.
Besaran dan proporsi dana Besaran dan proporsi dana penyediaan dana penelitian
penelitian/ funding yang penelitian/ funding yang
diperoleh dari institusi diperoleh dari dana institusi
internasional, nasional dan lokal internasional sebanyak >25%
tiga tahun terakhir. dari total dana penelitian.
Persentase publikasi artikel Persentase publikasi artikel Insentif publikasi artikel ilmiah
ilmiah dan jumlah artikel yang ilmiah pada jurnal internasional
tersitasi tiga tahun terakhir. internasional >25%.
Persentase dosen yang berperan Persentase dosen yang insentif invited speaker
sebagai invited speaker tiga berperan sebagai invited
tahun terakhir. speaker pada pertemuan
ilmiah internasional >10%.
Persentase dosen yang berperan Persentase dosen yang pengiriman dosen dalam pertemuan
sebagai penyaji dalam berperan sebagai: penyaji ilmiah sebagai dosen
pertemuan ilmiah tiga tahun (oral/poster) pada pertemuan
terakhir. ilmiah internasional >25%.
Jumlah pertemuan ilmiah yang Jumlah pertemuan ilmiah Pertemuan ilmiah internasional
diselenggarakan institusi per internasional sebanyak >10.
tahun.
Persentase dosen yang Persentase dosen yang insentif penghargaan ilmiah dosen
memperoleh penghargaan memperoleh penghargaan
ilmiah taraf ilmiah internasional >10%.
internasional/regional ,
nasional, dan internal tiga tahun
terakhir.
8. Transformasi Kelembagaan Alih status, jumlah prodi/ - UIN Ambon Alih status
IAIN Ambon fakultas, nilai akreditasi
Kejelasan sistem pengembangan Ada sistem pengembangan (1) Penyusunan sistem pengembangan
suasana akademik yang kondusif suasana akademik dalam suasana akademik dalam bentuk
bagi mahasiswa untuk meraih bentuk kebijakan dan strategi, dokumen kebijakan dan strategi; (2)
prestasi akademik yang program implementasi yang Penyusunan program implementasi
maksimal. terjadwal, pengerahan pengembangan suasana akademik yang
sumber daya, monitoring dan kondusif bagi mahasiswa yang terjadwal;
evaluasi serta ada tindak (3) Pengerahan sumber daya, monitoring
lanjut untuk langkah dan evaluasi serta ada tindak lanjut
perbaikan secara untuk langkah perbaikan secara
berkelanjutan di sebagian berkelanjutan di sebagian besar unit.
besar unit.
Persentase dosen yang Persentase dosen yang (1) Mendorong dan menfasilitasi dosen
menjalankan penelitian pada menjalankan penelitian pada untuk melakukan penelitian pada tingkat
tingkat internasional, nasional tingkat internasional sebanyak internasional; (2) Penyusunan Dokumen
dan internal tiga tahun terakhir. >40%. Peta Jalan (road map) menuju penelitian
IAIN Ambon yang go-internasional
Besaran dan proporsi dana Besaran dan proporsi dana Pencarian dan pembuatan kerjasama
penelitian/ funding yang penelitian/ funding yang dengan institusi internasional penyedia
diperoleh dari institusi diperoleh dari dana institusi dana penelitian.
internasional, nasional dan lokal internasional sebanyak >25%
tiga tahun terakhir. dari total dana penelitian.
Persentase publikasi artikel Persentase publikasi artikel (1) Mendorong dan menfasilitasi dosen
ilmiah dan jumlah artikel yang ilmiah pada jurnal untuk menulis pada jurnal-jurnal
tersitasi tiga tahun terakhir. internasional >25%. internasional; (2) Melakukan pelatihan
teknik publikasi artikel ilmiah pada jurnal
internasional; (3) Pembentukan Lembaga
Kerja Sama Internasional.
Jumlah prototipe/ karya seni/ Rasio prototipe/ karya seni/ Mendorong dan menfasilitasi dosen
model dan modul model dan modul untuk menghasilkan karya prototipe/
pembelajaran/ teknologi tepat pembelajaran/ teknologi tepat karya seni/ model dan modul
guna yang diterapkan. guna yang diterapkan di pembelajaran/ teknologi tepat guna
tingkat internasional sebanyak yang diterapkan.
> 25%.
Persentase dosen yang berperan Persentase dosen yang (1) Mendorong dan menfasilitasi dosen
sebagai invited speaker tiga berperan sebagai invited untuk menulis pada jurnal-jurnal
tahun terakhir. speaker pada pertemuan internasional; (2) Melakukan pelatihan
ilmiah internasional >10%. teknik publikasi artikel ilmiah pada jurnal
internasional; (3) Pembentukan Lembaga
Kerja Sama Internasional.
Persentase dosen yang berperan Persentase dosen yang (1) Mendorong dan menfasilitasi dosen
sebagai peserta pada berperan sebagai sebagai untuk menulis pada jurnal-jurnal
pertemuan ilmiah tiga tahun peserta pada pertemuan internasional; (2) Melakukan pelatihan
terakhir. ilmiah internasional >50%. teknik publikasi artikel ilmiah pada jurnal
internasional; (3) Pembentukan Lembaga
Kerja Sama Internasional.
Jumlah pertemuan ilmiah yang Jumlah pertemuan ilmiah Mendorong dan menfasilitasi lembaga-
diselenggarakan institusi per internasional sebanyak >10. lembaga internal untuk
tahun. menyelenggarakan pertemuan ilmiah
internasional, minimal sekali per
semester.
Persentase dosen yang Persentase dosen yang Mendorong dan menfasilitasi dosen
memperoleh penghargaan memperoleh penghargaan untuk melakukan penelitian dan
ilmiah taraf ilmiah internasional >10%. menghasilkan karya prototipe/ karya
internasional/regional , seni/ model dan modul pembelajaran/
nasional, dan internal tiga tahun teknologi tepat guna yang diterapkan.
terakhir.
Jumlah penghargaan yang Institusi memiliki >10 Pemberian apreasiasi (dan insentif) oleh
diperoleh terkait pengabdian penghargaan terkait institusi kepada civitas akademika yang
kepada masyarakat. pengabdian kepada memperoleh penghargaan yang
masyarakat di tingkat diperoleh terkait pengabdian kepada
internasional. masyarakat.
Kejelasan sistem pengelolaan Sistem pengelolaan fungsional (1) Penyusunan dokumen sistem
fungsional dan operasional. dan operasional mencakup pengelolaan fungsional dan operasional
lima fungsi pengelolaan mencakup lima fungsi pengelolaan
(planning, organizing, staffing, (planning, organizing, staffing, leading,
leading, dan controlling) yang dan controlling) dilengkapi dengan
dilaksanakan secara efektif, pedoman pengelolaan dan bukti berupa
dilengkapi dengan pedoman dokumen pengelolaan.
pengelolaan dan bukti berupa
dokumen pengelolaan.
Sistem monitoring dan evaluasi Ada sistem monitoring dan (1) Pembuatan dokumen tentang sistem
implementasi penjaminan mutu evaluasi pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
serta tindak lanjutnya. pencapaian sasaran dan pencapaian sasaran penjaminan
penjaminan mutu di bidang mutu di bidang pendidikan, penelitian ,
(1) pendidikan, (2) penelitian , pengabdian kepada masyarakat, sarana
(3) pengabdian kepada prasarana, keuangan, manajemen yang
masyarakat, (4) sarana terdokumentasi dan disosialisasikan
prasarana, (5) keuangan, (6) dengan baik serta ditindaklanjuti; (2)
manajemen yang monitoring dan evaluasi implementasi
terdokumentasi dan penjaminan mutu serta tindak
disosialisasikan dengan baik lanjutnyaPelaksanaan
serta ditindaklanjuti.
Angka efisiensi dan Ketersediaan sarana dan (1) Pengadaan sarana dan prasarana
ketersediaan, akses, dan prasarana yang dibutuhkan yang dibutuhkan dalam proses
pendayagunaan sarana dalam proses pembelajaran pembelajaran yang memadai yang
prasarana yang dibutuhkan dan akses penggunaan sarana mencakup: A. Tempat praktikum, B.
dalam proses pembelajaran dan prasarana “sangat Bengkel/Studio, C. Ruang simulasi,
seperti tempat praktikum, memadai” (>75%) mencakup: D.Rumah Sakit/balai
bengkel/studio, ruang simulasi, A. Tempat praktikum, B. kesehatan/poliklinik, dan E. Green house
rumah sakit, puskesmas/balai Bengkel/Studio, C. Ruang dan sejenisnya.; (2) menjamin akses
kesehatan, green house, lahan simulasi, D.Rumah Sakit/balai penggunaan sarana dan prasarana
untuk pertanian, dan sejenisnya. kesehatan/poliklinik, dan E. secara adil dan bertanggungjawab.
Green house dan sejenisnya.
17. Pengelolaan Standar 15 Kejelasan dan kelengkapan Ada dokumen: (1) kebijakan Pembuatan dokumen yang jelas dan
pendanaan yang BSNP dokumen kebijakan pengelolaan pengelolaan dana, (2) standar lengkap di seluruh unit kerja tentang
transparan, akuntabel, dana prosedur operasional kebijakan pengelolaan dana, standar
responsibel, mandiri, dan pengelolaan keuangan, dan prosedur operasional pengelolaan
(3) lelang pekerjaan barang keuangan, dan lelang pekerjaan barang
adil.
atau jasa yang jelas dan atau jasa: (2) Penyusunan mekanisme
lengkap, dan telah pengawasan pengelolaan pendanaan
dilaksanakan, dievaluasi, dan yang transparan, akuntabel, responsibel,
dikembangkan secara mandiri, dan adil
konsisten di seluruh unit kerja.
Persentase dana PT yang berasal Persentase dana PT yang (1) Pembuatan dokumen yang jelas dan
dari mahasiswa untuk berasal dari mahasiswa untuk lengkap tentang penetapan biaya
mendukung keseluruhan mendukung keseluruhan pendidikan mahasiswa; (2) Mekanisme
pembiayaan pendidikan pembiayaan pendidikan <50%. tertulis tentang keterlibatan semua
unsur pimpinan, dosen, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam penetapan
biaya pendidikan mahasiswa.
Persentase penggunaan dana Persentase penggunaan dana (1) Pembuatan dokumen yang jelas dan
operasional pendidikan, operasional pendidikan, lengkap tentang penetapan biaya
penelitian, pengabdian pada penelitian, pengabdian pada pendidikan mahasiswa; (2) Mekanisme
masyarakat masyarakat sebesar 75%-90% tertulis tentang keterlibatan semua
dari total anggaran dana unsur pimpinan, dosen, dan pemangku
dengan pertanggung jawaban kepentingan lainnya dalam penetapan
keuangan yang transparan biaya pendidikan mahasiswa.
dan akuntabel.
Laporan keuangan yang Ada laporan keuangan yang (1) Pembuatan dokumen yang jelas dan
transparan dan dapat diakses transparan, ada audit internal, lengkap tentang penetapan biaya
oleh semua pemangku ada audit eksternal (akuntan pendidikan mahasiswa; (2) Mekanisme
kepentingan. publik) dan dapat diakses oleh tertulis tentang keterlibatan semua
semua pemangku unsur pimpinan, dosen, dan pemangku
kepentingan kepentingan lainnya dalam penetapan
biaya pendidikan mahasiswa.
Aksesibilitas data dalam sistem Data dikelola dengan (1) Menyediakan infrastruktur,
informasi. komputer yang sangat suprastruktur dan SDM yang terampil
terintegrasi, serta dapat mendukung Penyediaan TIK secara
diakses melalui jaringan online; (2) Mendorong seluruh Civitas
internet. Akademika untuk menggunakan fasilitas
TIK dengan aktif, benar, dan
bertanggungjawab.
19. Pengelolaan Berbasis Standar 11 Kejelasan analisis jabatan, Memiliki dokumen: (1) analisis Penyusunan dan pembaharuan secara
Kinerja BSNP deskripsi tugas, program jabatan, (2) uraian tugas, (3) berkala dokumen analisis jabatan, uraian
peningkatan kompetensi prosedur kerja, (4) program tugas, prosedur kerja, program
manajerial. peningkatan kompetensi peningkatan kompetensi manajerial yang
manajerial yang sistematis sistematis dan dokumen proses
dan (5) dokumen proses pengelolaan.
pengelolaan untuk pengelola
unit kerja yang
menggambarkan keefektifan
dan efisiensi manajemen
operasi di setiap unit kerja.
1. Pembinaan IAIN Ambon Tumbuh dan berkembangnya Terjalinnya kerjasama dengan (1) Pembentukan lembaga-lembaga
kapasitas sosial kapasitas sosial IAIN Ambon lembaga-lembaga bisnis dan otonom baik di tingkat dosen maupun
dengan berbasis kepada nilai- lembaga kemasyarakatan mahasiswa dalam rangka menggali
nilai kearifan lokal sehingga lainnya potensi-potensi kearifan dan kompetensi
memiliki keunggulan kompetitif lokal; (2) Pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pada tingkat nasional maupun yang menggali, menumbuhkan dan
internasional. memelihara nilai-nilai kearifan dan
kompetensi lokal; (3)
Persentase kelulusan tepat Persentase kelulusan tepat (1) Melakukan evaluasi secara berkala
waktu untuk semua program waktu untuk semua program dan konsisten pada setiap Unit
studi. studi >50%. Pelaksana, khususnya pada Tingkat PS
dan Fakultas; (2) Menyediakan
mekanisme 'Punish and Reward' pada
Level Institut dalam menjamin
keberlanjutan sistem evaluasi
Persentase dosen yang Paktivitas pertukaran dalam Mendorong dan menfasilitasi dosen
mengikuti aktivitas pertukaran kegiatan Tri Dharma > 30%, untuk mengikuti program-program
dalam kegiatan Tri Dharma tiga baik di tingkat internasional pertukaran dosen baik di tingkat
tahun terakhir. maupun nasional. internasional maupun nasional;
menyediakan layanan informasi tentang
program kerja sama internasional
Rencana Kegiatan dan Anggaran serta Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran
Operasional (Renop) sebagai rujukan dalam penyusunan kegiatan setiap tahun dan
Dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis yang tidak terduga, sehingga
menghadapi kendala untuk dilaksanakan, maka pimpinan dan senat IAIN Ambon
unsur dalam lingkungan IAIN Ambon, serta dukungan dari Perguruan Tinggi dan
masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini juga menjadi harapan nyata bagi
segenap civitas akademika IAIN Ambon hanya tersedia satu jalan lurus untuk
mencapai cita-cita luhur yang digariskan dalam Renstra Bisnis ini, yaitu bekerja