Bab Ii Runi
Bab Ii Runi
(Kamu di sini)
Perawatan Pasien Hipertensi
Konsep Keluarga
Konsep Dukungan Keluarga
Pengumpulan Data
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal,
dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018),
hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-macam
pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala
tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-
debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus dan
mimisan..
B. Klasifikasi Hipertensi
Dalam populasi orang dewasa dengan hipertensi, antara 90% dan 95% memiliki
hipertensi essensial (primer), yang tidak memiliki penyebab medis yang dapat
diidentifikasi (Brunner, 2010). Ada dua faktor yang mempengaruhi
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi merupakan peningkatan kronis tekanan darah yang dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan organ dalam seperti jantung, otak, dan ginjal. Pada
hipertensi terjadi peningkatan curah jantung, peningkatan pembuluh darah sistemik,
atau keduanya. Kekuatan pembuluh darah mungkin meningkat karena terjadi
peningkatan stimulasi α-adrenoseptor atau peningkatan pelepasan peptida seperti
angiotensin atau endotelin. Peningkatan kalsium sitosol di otot polos pembuluh darah
menyebabkan vasokontriksi (Foex, 2004).
Kalsium sitosol merangsang pusat vasomotor yang dihantarkan dalam bentuk impuls
melalui saraf simpatis ke ganglion simpatis. Di neuron, ganglion
7 Komplikasi Hipertensi
Association, 2015).