Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aiva Martiana

Kelas : VI (Enam)

Tokhtor sumatera (Carpococcyx viridis)

Tokhtor sumatera (Carpococcyx viridis) adalah burung endemik Sumatra termasuk dalam
18 burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar sebagai satwa Kritis
yakni status konservasi dengan keterancaman paling tinggi. Diduga populasinya tidak mencapai
300 ekor. Burung Tokhtor Sumatra pernah dianggap punah karena sejak terdiskripsikan pada
1916 tidak pernah dijumpai lagi, baru pada November 1997 seekor Tokhtor Sumatra berhasil
difoto untuk pertama kalinya oleh Andjar Rafiastanto. Photo selanjutnya terjadi pada tahun 2006,
perangkap kamera survei untuk harimau dekat dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dapat
mengambil gambar dari burung Tokhtor Sumatra.
Burung ini merupakan satu dari tiga spesies Tokhtor yang ada di dunia selain Tokhtor
Kalimantan (Carpococcyx radiceus) yang endemik Kalimantan dan Coral-billed Ground-cuckoo
(Carpococcyx renauldi) yang terdapat di Thailand dan Vietnam. Dulunya, Tokhtor Sumatra dan
Tokhtor Kalimantan dianggap sebagai satu spesies yang sama yang dinamai Tokhtor Sunda.
Ciri-ciri Burung Tokhtor sumatera merupakan burung penghuni permukaan tanah dengan
ukuran tubuh yang besar mencapai 60 cm. Kaki dan paruh berwarna hijau. Mahkota hitam,
sedangkan mantel, bagian atas, leher samping, penutup sayap dan penutup sayap tengah
berwarna hijau pudar. Bagian bawah tubuh berwarna coklat dengan palang coklat kehijauan luas.
Sayap dan ekor hitam kehijauan mengilap. Tenggorokan bawah dan dada bawah hijau pudar,
bagian bawah sisanya bungalan kayu manis, sisi tubuh kemerahan. Kulit sekitar mata berwarna
hijau, lila dan biru.
Burung Tokhtor sumatera hidup di permukaan tanah dan memakan vertebrata kecil dan
invertebrata besar. Burung endemik Sumatra yang sangat langka dan terancam punah ini
termasuk binatang pemalu.

Anda mungkin juga menyukai