Anda di halaman 1dari 44

HSE OFFICER

BASIC HSSE TRAINING


2021
MODUL 1 – RULES; REGULATION
& HSE TERMINOLOGY

SUB HOLDING UPSTREAM


AGENDA

RULES
EMERGENCY RESPONSE & CRISIS SAFE WORK PRACTICE
MANAGEMENT

INCIDENT REPORTING & RISK ASSESSEMENT


INVESTIGATION HSE
CONTRACTOR SAFETY
SAFETY INSPECTION & AUDIT
OFFICER MANAGEMENT SYSTEM

HSE OBSERVATION BASIC OPERATION

OCCUPATIONAL HEALTH & HSE TRANSPORTATION


INDUSTRIAL HYGIENE RISK
PERFORMANCE &
SECURITY MANAGEMENT SYSTEM
& RISK REPORTING ENVIRONMENT RISK
ARAHAN DIRUT PT PERTAMINA

Arahan Dirut PT Pertamina (Persero) untuk


mewujudkan “NO INCIDENT, ZERO FATALITY,
KITA BISA” salah satunya adalah:

QHSSE
2. KEBIJAKAN

KEBIJAKAN
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, KEAMANAN DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K4LL)
PT. PERTAMINA HULU ENERGI

PT. Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream yang mengelola 5 (lima) Organisasi Regional dan 2 (dua) Service
Company, berkomitmen untuk:
1. Mematuhi semua peraturan perundangan, standar, Sistem Tata Kerja serta persyaratan pemangku kepentingan.
2. Mengedepankan aspek HSSE dalam membuat seluruh keputusan bisnis dan operasional
3. Mengendalikan resiko guna menjamin aspek kesehatan dan keselamatan kerja, keselamatan proses, keamanan,
lingkungan, asset, reputasi dan keberlangsungan bisnis, serta;
4. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dan professional dalam mengelola HSSE dengan semua pemangku
kepentingan

QHSSE
2. KEBIJAKAN (continued)
KEBIJAKAN
Komitmen tersebut di atas diwujudkan melalui penerapan SUPREME sebagai acuan Sistem Manajemen HSSE Pertamina
yang mencakup:
1. Penerapan Sistem Management Keselamatan melalui Corporate Life Saving Rules (CLSR), Manajemen Risiko HSSE,
Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS).
2. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SME) dari Penilaian Daur Hidup (LCA) melalui program efisiensi energi,
pengurangan emisi, penurunan beban pencemaran air, pengelolaan sampah dan limbah B3, pengelolaan sumber daya
alam, prinsip Refuse, Reduse, Reuse, Recycle, Recovery, perlindungan keaneragaman Hayati, pencegahan terjadinya
tumpahan minyak, serta pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
3. Pengelolaan dan pemantauan kesiapan bekerja melalui program Fit to Work, Fit for Task, pemantauan lingkungan
kerja, ketersediaan fasilitas kesehatan, serta pelayanan medis yang baik.
4. Penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Pertamina (SMPP) melalui implementasi Peraturan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dari ISO 28000.
5. Peningkatan kompetensi pekerja dari mitra kerja, serta penerapan teknologi dan sarana-prasarana kerja HSSE yang
menyeluruh dan terintegrasi.
6. Pengelolaan insiden, penanggulangan keadaan darurat dan krisis.

QHSSE
3. GOLDEN RULES

1 PATUH

2 INTERVENSI

3 PEDULI

QHSSE
PERTAMINA CORPORATE LIVE SAVING RULES

ELEMEN

ELEMEN

QHSSE
1. TOOLS &
EQUIPMENT
ANDA DIHARUSKAN:
• Mempunyai kompetensi, telah mendapat pelatihan, memiliki sertifikat dan otorisasi untuk menggunakan tools &
equipment.
• Waspada terhadap posisi anggota badan yang berpotensi terhadap bahaya terjepit, tertusuk, terpukul, terpotong dsb.
• Menggunakan tools & equipment sesuai standar, layak pakai, dalam kondisi baik dan sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
• Tidak melakukan modifikasi tools & equipment, tidak menggunakan tools & equipment di atas toleransi beban kerja dan
tidak melakukan bypass tools & equipment.
• Menggunakan tools & equipment yang memiliki sertifikat dan masih berlaku (khusus untuk peralatan yang memerlukan
sertifikasi instansi).
• Menghentikan pekerjaan jika memiliki keraguan terhadap keselamatan dari pelaksanaan pekerjaan.
1. TOOLS &
EQUIPMENT
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Memastikan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi mengoperasikan tools & equipment sesuai dengan persyaratan.
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, antara lain posisi bekerja.
• Memastikan tools & equipment layak digunakan dan tidak dimodifikasi.
• Memastikan tools & equipment mempunyai sertifikat yang masih berlaku.
• Memastikan tools & equipment dikembalikan ke tempat semula setelah selesai digunakan dan lokasi pekerjaan dinyatakan
aman.
• Memastikan tersedianya prosedur penggunaan tools & equipment dan sudah dikomunikasikan kepada semua pelaksana
pekerjaan.
• Menghentikan pekerjaan jika pekerjaan tidak aman untuk dilaksanakan.
2 SAFE ZONE
POSITION
ANDA DIHARUSKAN:
• Memastikan bekerja pada lokasi yang terhindar dari peralatan bergerak. Mengikuti petunjuk dari petugas yang berwenang
atauorang yang bertanggung jawab untuk pengoperasian peralatan.
• Tidak melewati batas yang telah ditentukan.
• Melakukan konfirmasi dengan pengawas atau asset holder apakahaman bekerja di zona dibatasi.
• Mematuhi prosedur penggunaan peralatan bergerak yang berlaku.
• Menyepakati tindakan pencegahan dengan pengawas pekerjaan ketika bekerja di dekat peralatan bergerak.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan telah membatasi area yang terpapar bahaya (line of fire/ring of fire/ hot zone) dan sudah dipasang
tanda/baricade.
• Memastikan hanya personil berwenang yang bekerja di area yang terpapar bahaya (line of fire/ ring of fire/ hot zone)
tersebut dan personil berada di area aman dari pergerakan peralatan.
• Memastikan bahwa metode sinyal dan komunikasi disepakati dan dipahami oleh semua orang.
• Memastikan terdapat penerangan yang cukup apabila pekerjaan dilakukan di malam hari.
3. PERMIT TO
WORK
ANDA DIHARUSKAN:
• Telah mendapat penjelasan dan komunikasi detail tentang proses dan prosedur pekerjaan sesuai ijin kerja.
• Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
• Menjaga dengan baik dokumen ijin kerja & JSA pekerjaan
• Mematuhi prosedur pekerjaan dan mitigasi risiko sebagaimana yang tertulis dalam ijin kerja & JSA
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Mempunyai kompetensi mengenai ijin kerja.
• Menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja.
• Memastikan hanya pekerja berkompeten yang melakukan pekerjaan yang berisiko.
• Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan sesuai dengan jenis
pekerjaan.
• Memastikan mitigasi risiko dan lokasi kerja sudah diperiksa sesuai yang tercantum dalam ijin kerja (termasuk pemasangan baricade,
gas test, LOTO dll).
• Mengkomunikasikan seluruh potensi bahaya dan rencana mitigasi yang tertulis dalam ijin kerja, JSA & dokumen lain (metode kerja,
penilaian risiko, SOP dll) kepada pelaksana pekerjaan.
• Menghentikan pekerjaan jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan dan lakukan review ulang untuk mendapatkan ijin kerja baru.
• Memastikan ijin kerja ditutup jika pekerjaan telah selesai dan seluruhnya dalam kondisi aman.
4. ISOLATION
ANDA DIHARUSKAN:
• Mempunyai kompetensi dan kewenangan melakukan isolasi energi.
• Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaannya.
• Memastikan peralatan yang diisolasi adalah peralatan yang sesuai standar dan layak pakai.
• Memastikan label LOTO dalam kondisi baik dan sesuai syarat.
• Melakukan konfirmasi kepada pengawas atau pejabat yang berwenang dilokasi kerja bahwa isolasi energi telah diterapkan.
• Memastikan pekerjaan perbaikan alat atau mesin dimulai jika semua semua sistem yang diisolasi sudah dikunci (Lock Out) &
dilabel (Tag Out).
• Memastikan semua energi yang tersimpan telah di-release (pressure, voltage, atau energi potensial lainnya).
4. ISOLATION
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Memastikan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi dan sertifikasi serta menggunakan APD sesuai dengan pekerjaan.
• Memastikan peralatan yang digunakan sesuai standar.
• Memastikan label LOTO yang digunakan dalam kondisi baik & berfungsi.
• Memastikan kunci dan tagging sesuai dengan peruntukannya.
• Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku.
• Melakukan pengecekan dan konfirmasi bahwa isolasi telah diterapkan oleh orang yang mempunyai otorisasi.
• Melakukan pengetesan untuk meyakinkan bahwa isolasi yang telah dilakukan efektif.
• Melakukan monitoring isolasi energi secara periodik.
• Memastikan pelepasan energi berbahaya telah dilakukan dan tidak ada sisa energi atau potensi bahaya lain.
• Memastikan lokasi kerja aman untuk memulai pekerjaan dan tidak ada pekerja dalam zona bahaya.
5. CONFINED SPACE
ANDA DIHARUSKAN:
• Memiliki kompetensi melaksanakan pekerjaan dalam ruang terbatas.
• Memastikan sudah dapat briefing pekerjaan dari pengawas pekerjaan.
• Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaan & layak pakai.
• Membawa peralatan komunikasi selama di dalam confined space.
• Mematuhi prosedur, JSA & dapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan kompetensi pekerja terpenuhi.
• Memastikan JSA dan ijin kerja sudah tersedia dan telah ditandatangani pejabat berwenang sebelum memulai pekerjaan.
• Memastikan ada Entry Watcher & Entry Supervisor sebelum masuk ke confined space.
• Memastikan nama personil & pengendalian waktu masuk tercatat.
• Memastikan peralatan penyelamatan (rescue) untuk penyelamatan di ruang terbatas telah disiagakan.
• Mengkomunikasikan kepada pekerja tentang prosedur pekerjaan confined space dan identifikasi risikonya.
• Memastikan isolasi energi berbahaya dan lokasi pekerjaan dinyatakan aman sebelum masuk.
• Memastikan gas testing sudah dilaksanakan, dan lakukan pengukuran gas secara rutin.
6. LIFTING
OPERATION
ANDA DIHARUSKAN:
• Memiliki kompetensi dan sertifikat sebagai operator alat angkat / rigger.
• Memastikan alat angkat dalam kondisi layak pakai dan memiliki sertifikat yang masih berlaku.
• Melakukan kegiatan pengangkatan sesuai batas kapasitas angkat.
• Memasang pembatas area pengangkatan.
• Memastikan safety devices berfungsi dengan baik termasuk alarm.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan bahwa pekerja (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi yang disyaratkan.
• Memastikan tidak ada orang yang berjalan di atas beban yang diangkat.
• Memastikan risk assessment dan lifting plan telah disiapkan sebelum operasi pengangkatan.
• Memastikan peralatan lifting dan aksesorisnya (sling) sesuai standar dan telah diinspeksi sebelum digunakan.
• Memastikan baricade telah terpasang.
• Memastikan area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Memastikan lifting operation prosedur sudah dikomunikasi kepada semua pekerja.
7. FIT TO
WORK
ANDA DIHARUSKAN:
• Melaporkan kepada pengawas apabila merasa kurang fit untuk bekerja.
• Melakukan pemeriksaan kesehatan harian ketika akan melakukan pekerjaan risiko tinggi.
• Melakukan Medical Check Up (MCU) sesuai dengan potensi bahaya di lingkungan kerjanya dan jadwal yang telah ditetapkan
(maksimum masa berlaku MCU adalah satu tahun).

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan setiap personel telah memenuhi syarat fit to work, antara lain melakukan MCU.
• Memastikan setiap personel telah melakukan pemeriksaan kesehatan terutama untuk pekerjaan berisiko tinggi (seperti
bekerja di ketinggian, bekerja di ruang terbatas, awak mobil tanki, operator alat berat, driver, penyelam / teknik bawah
air).
• Memastikan setiap personel dalam status fit untuk bekerja.
• Tidak mengijinkan personel yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan/ MCU/ masa berlaku MCU nya telah habis
untuk melaksanakan pekerjaan.
• Mengetahui hasil analisis dan pemantauan hasil pemeriksaan kesehatan, sehingga mengetahui pekerja yang berisiko
kesehatan.
8. WORKING
AT HEIGHT
ANDA DIHARUSKAN:
• Mempunyai kompetensi dan mendapat pelatihan bekerja di ketinggian.
• Mengenakan APD termasuk full body harness dengan benar.
• Menggunakan peralatan, alat bantu (misal scaffolding) dan APD yang digunakan telah diinspeksi dan dinyatakan dalam
kondisi layak pakai dan aman.
• Melakukan mitigasi risiko sesuai yang tertulis dalam JSA & ijin kerja.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan pelaksana pekerjaan berkompeten dan bersertifikat bekerja di ketinggian.
• Memastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian dan dalam kondisi layak pakai.
• Memastikan pelaksana pekerjaan menggunakan full body harness dikaitkan pada struktur yang benar (safety line).
• Memastikan ijin kerja dan JSA bekerja di ketinggian tersedia telah mengidentifikasi semua potensi bahaya dan mitigasi
risiko yang harus dilakukan.
• Memastikan peralatan, alat bantu dan APD telah dilakukan pemeriksaan oleh personel yang kompeten dan diberi label
layak pakai.
• Mengkomunikasikan prosedur, rencana kerja dan rescue plan bekerja di ketinggian kepada semua pelaksana pekerjaan.
9. PERSONEL
FLOATATION
DEVICE
ANDA DIHARUSKAN:
• Mengenakan pelampung atau alat bantu apung lainnya saat bekerja di area yang memiliki potensi bahaya tenggelam.
• Mengenakan pelampung dengan benar sesuai dengan peruntukannya (contoh: ukuran yang sesuai, diikat dengan kencang
jika diharuskan, dll).
• Memastikan kondisi pelampung laik pakai dan tidak ada kerusakan sebelum digunakan.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:


• Memastikan semua pekerja menggunakan pelampung sesuai petunjuk penggunaan personal floatation device.
• Memastikan pelampung diinspeksi secara berkala dan layak pakai.
• Mengkomunikasikan petunjuk penggunaan PFD kepada seluruh pelaksana pekerjaan.
10. SYSTEM
OVERRIDE
ANDA DIHARUSKAN:
• Mematuhi perintah tertulis (instruksi kerja yang berlaku) dan arahan dari Pengawas terkait penerapan override pada fasilitas
operasi.
• Memiliki pengetahuan terkait keselamatan system override yang meliputi: Process System, Control System, Safeguarding
System dan Shut Down System terhadap fasilitas yang akan di-override.
• Memahami bahaya dan risiko serta melaksanakan mitigasi yang disyaratkan pada kegiatan system override.
• Tidak melakukan inisiatif pribadi tanpa ijin dari Pengawas/pejabat yang berwenang.
10. SYSTEM
OVERRIDE
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Mempunyai kompetensi terkait keselamatan system override yang mencakup: Process System, Control System, Safeguarding
System dan Shut Down System.
• Memastikan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi melakukan system override.
• Memastikan system override telah memenuhi persyaratan ijin dan disetujui oleh pejabat yang berwenang.
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya proses/non proses yang muncul akibat melakukan system override kemudian
melaksanakan rencana pengendalian yang mencakup pemenuhan prosedur dan administrasi system override.
• Memprioritaskan dan menyelesaikan system override (karena merupakan kondisi sub standard) agar dapat segera
dikembalikan pada mode operasi normal (tidak ada penerapan system override yang tersisa).
• Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian system override telah diregistrasi, didokumentasi dan
dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
• Melakukan inspeksi/monitoring terhadap pemenuhan pengendalian yang disyaratkan dalam system override.
11. ASSET
INTEGRITY
ANDA DIHARUSKAN:
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya dan risiko sebelum melakukan kegiatan perawatan/ pemeliharaan/
perbaikan peralatan fasilitas operasi.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan, perawatan, pemeliharaan, perbaikan,
dan pengujian peralatan fasilitas operasi.
• Melakukan pemeriksaan, perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengujian peralatan fasilitas operasi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
• Menggunakan peralatan yang standard, layak digunakan dan sesuai peruntukannya.
• Melakukan perbaikan/perawatan dengan menggunakan material yang standard sesuai spesifikasi desain.
11. ASSET
INTEGRITY
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian asset integrity telah diregistrasi, didokumentasikan serta
dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
• Memastikan sertifikasi terhadap fasilitas operasi sesuai persyaratan.
• Memastikan seluruh peralatan yang digunakan telah memenuhi persyaratan standard dan layak digunakan.
• Memastikan prosedur asset integrity telah tersedia dan dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
• Memastikan program asset integrity yang mencakup: pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan (Preventive, Predictive, dan
Breakdown) telah disusun, dilaksanakan sesuai prosedur dan mempertimbangkan tingkat criticality serta dievaluasi
pelaksanaannya.
• Memastikan hanya personil yang kompeten yang diberi wewenang untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengujian,
pemeliharaan fasiltas operasi.
12. DRIVING
SAFETY
ANDA DIHARUSKAN:
• Mengidentifikasi bahaya dan risiko perjalanan sesuai rute yang ditempuh dan membuat serta melaksanakan rencana
perjalanan secara aman (termasuk contingency plan dalam keadaan darurat).
• Memiliki dan membawa surat-surat kendaraan yang disyaratkan dan Surat Izin Mengemudi yang berlaku.
• Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kelayakan fungsi kendaraan sebelum memulai berkendara (roda, alat kemudi,
seat belt, rem, lampu, spion, klakson, speedometer, dll).
• Menggangkut penumpang/ barang sesuai kapasitas beban angkut, sesuai peruntukan serta barang diikat dengan benar.
• Dalam keadaan sehat, cukup istirahat, tidak dalam pengaruh negatif dari obat-obatan/ alkohol, dalam keadaan siaga selama
berkendara.
• Selalu menggunakan Sabuk Keselamatan saat berada di dalam kendaraan (driver dan seluruh penumpang).
• Menggunakan helm bagi pengemudi dan penumpang untuk kendaraan roda dua.
• Melakukan intervensi apabila pengemudi dan/ atau penumpang tidak mematuhi keselamatan berkendara.
• Mematuhi seluruh rambu-rambu keselamatan yang berlaku: tidak melebihi batas kecepatan, tidak menggunakan
Handphone/ alat lain serta aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi, memastikan jarak aman dan jarak pandang
berkendara.
12. DRIVING
SAFETY
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:
• Memastikan pengemudi telah mendapatkan pelatihan keselamatan berkendara dan melaksanakan cara mengemudi yang
aman.
• Memastikan kendaraan Perusahaan yang digunakan telah memiliki rencana perjalanan aman (Journey Management Plan).
• Memastikan kendaraan yang digunakan telah dilakukan perawatan dan pemeliharaan rutin sesuai dengan rekomendasi
pabrikan.
• Memastikan kendaraan Perusahaan telah diperiksa kelengkapannya (termasuk surat kendaraan dan Surat Ijin Mengemudi
yang berlaku), kelayakan fungsinya serta sesuai ijin dan peruntukannya sebelum digunakan.
• Memastikan pengemudi dalam kondisi fit (melalui hasil Daily Check Up), cukup istirahat, tidak dalam pengaruh negatif dari
obat-obatan/ alkohol, tidak merokok serta dalam keadaan siaga selama berkendara.
• Memastikan kendaraan yang digunakan tidak melebihi daya angkut dan kecepatan maksimum berkendara sesuai peraturan
yang berlaku.
• Memastikan pengemudi dan penumpang telah mematuhi seluruh persyaratan keselamatan berkendara yang berlaku.
NEXT MODUL 

HSSE

Anda mungkin juga menyukai