Anda di halaman 1dari 61

RPP 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ulugawo


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks anekdot
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

Kompetensi inti

Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial adalah menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab.
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis struktur dan 3.6.1 Menganalisis struktur (bagian-
kebahasaan teks anekdot. bagian teks) anekdot.
3.6.2 Menganalisis kebahasaan anekdot

4.6 Menciptakan kembali teks anekdot 4.6.1 Menyusun teks anekdot dengan
dengan memerhatikan struktur, dan memerhatikan struktur dan aspek
kebahasaan baik lisan maupun tulis kebahasaan.
4.6.2 Mempresentasikan teks anekdot yang
telah disusun.
s
B. Tujuan Belajar

1. Peserta didik mampu menganalisis struktur (bagian-bagian teks) anekdot.


2. Peserta didik mampu menganalisis kebahasaan teks anekdot.
3. Peserta didik terampil menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
4. Peserta didik mampu mempresentasikan teks anekdot yang telah dibuat.
C. Media Pembelajaran
Media : Powerpoint
Alat/Bahan : Infokus, Laptop, Teks Anekdot
Sumber Belajar :
- Suherli, dkk. 2013. Bahasa Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2016. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
- Internet.

D. Pendekatan/Metode Pembelajaran : Pendekatan saintifik , Discovery learning

E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran

Kegiatan Inti

1. Guru memaparkan materi bahan ajar berupa teks anekdot berupa PPT teks anekdot
2. Peserta didik mencermati PPT yang dipaparkan guru.
3. Guru melakukan tanya jawab terkait materi isi anekdot yang telah diamati atau bertanya untuk
mendapatkan informasi tambahan tenteng apa yang diamati.
4. Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan unsur-unsur dan struktur teks
anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respons,koda)
5. Peserta didik menganalisis teks anekdot (struktur dan kaidah kebahasaan) yang diberikan guru
6. Peserta didik bersama kelompoknya menemukan unsur-unsur, dan struktur, ciri bahasa teks anekdot
(pertanyaan retoris, proses material, dan konjung sitemporal)
7. Peserta didik mendiskusikan makna kata, istilah, ungkapan struktur teks anekdot dengan saling
menghargai.
8. Peserta didik menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
9. Peserta didik mempresentasikan teks anekdot yang telah dibuat.
10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan makna kata, istilah, ungkapan struktur teks anekdot.
11. Guru menyuruh siswa untuk membuat ringkasan/catatan mengenai struktur dan kaidah bahasa teks
anekdot

Penutup

1. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai materi yang diajarkan
2. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan mengenai batas waktu pengumpumpulan tugas
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa, serta selalu
mengingatkan peserta didik agar tetap belajar di rumah selama masa pandemi covid-19 ini.

F. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Pengetahuan
Test tertulis bentuk uraian, tes lisan, terkait dengan teks anekdot.
2. Keterampilan
Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
3. Sikap
Observasi saat pembelajara berlangsung, tentang rasa ingin tahu, bekerja sama, jujur,
disiplin, tanggung jawab dan komunikatif
Lampiran 1.

Penilaian Sikap
Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ulugawo
Tahun pelajaran : 2022/ 2023
Kelas/Semester : X/ ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks Anekdot

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek prilaku yang


Jumlah Skor Kode
No. Nama siswa dinilai
skor sikap nilai
BS IT TJ DS
1. Melda Krisdayanti Lawolo
2. Nesta Riang Zai
3. Yudika Kriswan Zai
4. Uci Velda Zai
5. Juliksa Zai
6. Endang Cindiani Zai
7. Asriani Zai
8. Florensyah Zai
9. Serniwati Zai
10. Darlin Zai
11. Tukariaman Hura
12. Rinda Rianti Zai
13. Defita Zai
14. Aguswina Zai
15. Noverlina Zai
16. Epin Wiranto Zai
17. Seflia Zai
18. Dedi Susanti Zai
19. Arniati Zai
20. Rianto Dermawan Zai
21. Ardius Zai
22. Opirianus Zai

Catatan
Keterangan: 1. Aspek prilaku yang dinilai dengan kriteria
BS :Bekerja Sama 76 -- 100 = sangat baik
IT : Ingin Tahu 51—75 = baik
TJ :Tanggung Jawab 26 – 50 = cukup
DS : Disiplin 0 – 25 = kurang
2. Kode nilai
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang

Lampiran 2
Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan Tertulis
Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ulugawo
Tahun pelajaran : 2022/ 2023
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik dalam menganalisis struktur
dan kebahasaan teks anekdot.
Kompetensi Dasar Bentuk Soal Level Kognitif
3.6 Menganalisis struktur dan Uraian HOTS
kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot Uraian HOTS
dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis

b. Pedoman Penilaian Pengetahuan

NO. ASPEK BOBOT SKOR KRITERIA PENILAIAN


1. Menganalisis struktur 1 1-5 5 Peserta didik dapat menganalisis
dan kebahasaan teks struktur dan kebahasaan teks
anekdot. anekdot.dengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
4 anekdot. dengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan cukup tepat dan
3 cukup lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan kurang tepat dan
kurang lengkap.
2 Peserta didik dapat Menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan tidak tepat dan
tidak lengkap.

1
2. Menciptakan kembali 1 1-5 5 Peserta didik dapat menciptakan
teks anekdot dengan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, memerhatikan struktur, dan
dan kebahasaan baik kebahasaan baik lisan maupun
lisan maupun tulis tulisdengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
4 memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
Bahan Ajar 1

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Ulugawo


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :X/1
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur,
dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan mengamati Peserta didik mampu menganalisis struktur
dan kebahasaan teks anekdot serta terampil menciptakan kembali teks
anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung jawab
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta
pantang menyerah.
Judul Materi : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

TEKS ANEKDOT
1. Pengertian Teks Anekdot
Menurut KBBI (2012: 62) anekdot memiliki makna cerita singkat yang menarik karena
lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya. Sementara itu, Darmansyah (2011: 148) mendefinisikan anekdot, yaitu cerita
singkat atau anekdot yang mengandung humor. Sedangkan Novia (2012: 91) mengemukakan
bahwa anekdot adalah cerita yang menarik atau mencengangkan dalam menjadi salah satu alat
untuk menarik perhatian hadirin.
Adapun Kosasih (2013: 177) menjelaskan anekdot adalah sebuah cerita lucu atau
menggelitik yang bertujuan memberikan suatu pelajaran tertentu. Mulyadi dan Fitria (2013: 17)
mengemukakan bahwa anekdot lahir dari pikiran para pembuatnya yang memiliki sifat responsif
terhadap permasalah soasial yang ada pada masyarakat.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah salah satu jenis
teks yang memaparkan gagasan, pikiran, ide, dalam bentuk cerita humor yang memberikan
pelajaran tertentu pada suatu hal.
2. Ciri-ciri Anekdot
1. Bersifat humor / lucu
2. Bersifat menggelitik ( maksudnya bersifat menghibur)
3. Anekdot berisi kritikan (isinya menyampaikan kritik terhadap seseorang) kebijakan
pemerintah, orang tua, dll.
4. Mengenai orang penting seprti orang penting bagi negara (presiden), orang penting bagi
masyarakat (DPR), orang yang penting dihati (orang tua), guru
5. Ceritanya mirip dengan dongeng (cerita fiktif, rekaan, khayalan)
6. Memiliki tujuan tertentu (menyindir, menyampaikan pendapat)
7. Hewan dan manusia saling berhubungan yang digambarkan dengan apik.
3. Struktur Teks dan Kaidah Anekdot
Teks anekdot tidak berbeda dengan teks lain, teks anekdot memiliki struktur yang khas
sebagai teks, struktur anekdot berupa cerita ataupun percakapan singkat. Di dalamnya
terkandung tokoh, latar, dan rangkaian peristiwa sedangkan kaidah anekdot merupakan lelucon
atau humor yang di dalamnya terkandung pelajaran ataupun nasihat. Tujuannya untuk menyindir
atau mengingatkan seseorang tentang suatu kebenaran. Sementara itu, teks anekdot memiliki
struktur sebagai berikut.
1. Abstraksi merupakan awalan dari cerita dan berfungsi memberi gambaran awal tentang cerita
tersebut.
2. Orientasi berisikan pendahulan atau pengantar cerita tentang kejadian konyol yang akan
diceritakan atau bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi.
3. Krisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami
atau bagian yang menunjukkan terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang
terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi berisikan reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau dilakukan penulis untuk
mengatasi atau menyelamatkan diri atas incident yang menimpa, sebagaimana yang
diceritakan dalam crisis atau bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi.
5. Koda merupakan penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang telah dituangkan di
dalam krisis dan reasi atau bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

Contoh
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ada seorang guru muda yang
memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Guru : “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita resmi
menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia itu,
apa yang akan kalian siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan kamu
persiapkan?”
Satria baja hitam : “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.”
Guru : “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu persiapkan?”
Oncoman: “Uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan pertanyaan pada
Oncoman.
Guru : “Lho, kok uang?”
Oncoman : “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan?
Gak mungkin bakal sama aja.”
Guru : “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.”
Oncoman : “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin hatinya
mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran
agar kondusif kembali.

Dari contoh anekdot di atas kita dapat menentukan struktur anekdotnya sebagai berikut!
Abstraksi : Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Orientasi : Ada seorang guru muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Krisis : Jawaban Oncoman kepada guru muda, “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi
SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”
Reaksi : Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam.
Mungkin hatinya mengiyakan.
Koda : Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi
pelajaran agar kondusif kembali.

4. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot bukan merupakan karya ilmiah yang serius, melainkan lebih sebagai karya
populer yang spontan dan dinamis. Oleh karena itu penulisannya tidak terlalu menuntut
pemakaian bahasa yang formal, baku atau resmi. Penulisan anekdot lebih menekankan
penyampaian amanat atau gagasan dari pada aspek media atau bentuk. Teks anekdot yang baik
justru disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan, komunikatif dan akrab. Meskipun
demikian, penulisannya tetap harus memerhatikan kaidah ejaan atau EYD. Teks anekdot dapat
disampaikan dalam bentuk naratif, dialog, atau kombinasi antara naratif dan dialog.
Gaya bahasa teks anekdot memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut berupa
fitur-fitur atau elemen-elemen bahasa yang sering muncul atau dipergunakan dalam teks.
Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan waktu lampau
Anekdot dibuat dengan menggunakan waktu lampau. Cerita- cerita anekdot biasanya
dimulai dengan kata kemarin, sejak dulu, konon, suatu hari, dan sejenisnya.
b. Menggunakan pertanyaan retorik
Pertanyaan retorik adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.Dengan pertanyaan
retorik, kesan lucu cerita anekdot dapat terasa.
c. Menggunakan konjungsi (kata hubung)
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata-kata, farasa- frasa, kalimat-kalimat.Tanpa
konjungsi, paragraf demi paragraf tidak tersusun secara sistematis.
d. Menggunakan kata kerja
Anekdot disusun dengan menggunakan verba atau kata kerja.Hal ini dimaksudkan agar
aktivitas atau kegiatan terlihat dengan jelas.
e. Menggunakan kalimat perintah
Anekdot digunakan dengan kalimat perintah agar mudah memahami strukturnya.
Contoh
Reaksi Kimia
Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muridnya dengan
memberikan pertanyaan:
Guru : Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu.
Susi : alam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alcohol melalui proses
fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 — >
2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi
Guru : Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!
Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal
ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, juki tidak
berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan iapun menjawab sekenanya.
Juki : beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan
ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan
dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan
beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa pak!
Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa
Guru : Tenang…tenang…jangan ramai!. Juki, kenapa jawabanmu demikian?
Juki : Itu reaksi kimiawi pak.
Guru : Maksudmu?
Juki : Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses
kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah
dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak.
Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler.

Analisis kaidah bahasa teks anekdot di atas.


1. Menggunakan waktu lampau
Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muidnya
dengan memberikan pertanyaan:
2. Menggunakan pertanyaan retorik
Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses
kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa
harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak.
3. Menggunakan konjungsi atau kata hubung
Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar
kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah
dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut
menjadi sarapan yang istimewa pak!
4. Menggunakan kata kerja
Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan,
padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, juki
tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan iapun menjawab sekenanya.
5. Menggunakan kalimat perintah
Tenang…tenang…jangan ramai!. Juki, kenapa jawabanmu demikian?

2. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasaan


Membuat teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan dapat dimaknai sebagai
proses untuk menyusun teks anekdot secara sistematis.
Langkah- langkah yang dapat ditempuh dalam menyusun teks anekdot adalah:
a. Merencanakan topic yang matang
b. Mengumpulkan bahan dengan cara observasi lapangan, penelitian, wawancara, maupun
membaca buku yang berkaitan dengan hal yang ingin kita kembangkan
c. Melakukan inovasi. Inovasi dimaksudkan untuk menemukan gaya tulisan yang berbeda dari
yang sudah ada.
d. Menulis cerita dengan matriks. Matriks merupakan kerangka yang dikembangkan dengan
model tertentu berdasarkan kebutuhan. Untuk anekdot, matriks ini berupa struktur (abstraksi,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda).
SMK KELAS X

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


TEKS ANEKDOT

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan mengamati Peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks
anekdot serta terampil menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung
jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Bacalah petunjuk kegiatan yang telah diberikan dengan cermat.


2. Bacalah literature lain untuk memperkuat pemahaman Anda.
3. Kerjakanlah langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
4. Kumpulkanlah laporan hasil kerja Anda sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
5. Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan dapat bertanya pada guru.
6. Selamat mengerjakan.
RANGKUMAN

1. Pengertian Teks Anekdot


Anekdot adalah salah satu jenis teks yang memaparkan gagasan, pikiran, ide, dalam
bentuk cerita humor yang memberikan pelajaran tertentu pada suatu hal.
2. Ciri-ciri Anekdot
1. Bersifat humor / lucu
2. Bersifat menggelitik ( maksudnya bersifat menghibur)
3. Anekdot berisi kritikan (isinya menyampaikan kritik terhadap seseorang) kebijakan
pemerintah, orang tua, dll.
4. Mengenai orang penting seprti orang penting bagi negara (presiden), orang penting bagi
masyarakat (DPR), orang yang penting dihati (orang tua), guru
5. Ceritanya mirip dengan dongeng (cerita fiktif, rekaan, khayalan)
6. Memiliki tujuan tertentu (menyindir, menyampaikan pendapat)
7. Hewan dan manusia saling berhubungan yang digambarkan dengan apik.
3. Struktur Teks dan Kaidah Anekdot
1. Abstraksi
2. Orientasi
3. Krisis .
4. Reaksi
5. Koda
4. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
a. Menggunakan waktu lampau
b. Menggunakan pertanyaan retorik
c. Menggunakan konjungsi (kata hubung)
d. Menggunakan kata kerja
e. Menggunakan kalimat perintah
5. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasaan
a. Merencanakan topik yang matang
b. Mengumpulkan bahan dengan cara observasi lapangan, penelitian, wawancara, maupun
membaca buku yang berkaitan dengan hal yang ingin kita kembangkan
c. Melakukan inovasi. Inovasi dimaksudkan untuk menemukan gaya tulisan yang berbeda dari
yang sudah ada.
d. Menulis cerita dengan matriks. Matriks merupakan kerangka yang dikembangkan dengan
model tertentu berdasarkan kebutuhan. Untuk anekdot, matriks ini berupa struktur (abstraksi,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda).
LKPD I

Nama :

Kelas :

1. Bacalah anekdot berikut kemudian analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel
berikut ini.

No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat


1 Kalimat yang menyatakan peristiwa
masa lampau

2 Kalimat retoris

3 Konjungsi yang menyatakan


hubungan waktu

4 Penggunaan kata kerja aksi

5 Kalimat perintah

6 Kalimat seru
Anekdot 1

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah
benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus
ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar
bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang
pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan
Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara
dengan Anda.”

Anekdot 2

Aksi Maling Tertangkap CCTV

Pada siang hari yg sangat cerah di sebuah kantor polisi, ada seorang warga yang
sedang melapor kemalangan.
"Pak saya kemalangan." kata si pelapor terhadap polisi tersebut. Polisi pun
bertanya. "Kemalingan apa? " ,dengan rasa senang pelapor menjawab. "Mobil, Pak.
Tapi saya beruntung Pak... " saat mendengar pelapor berbicara seperti itu polisi pun
melihatnya dengan sangat kebingungan.
Tetapi polisi tetap menanyakan nya lagi. "Kemalingan kok beruntung? " pelapor
menjawab. "Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa
melihat dengan jelas wajah malingnya. " Setelah polisi mendengar penjelasan dari
pelapor, polisi semakin bingung dan bertanya. "Sudah minta izin malingnya untuk
merekam? "
Pelapor menjawab. "Belum... " (Sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Lalu polisi menyaut. "Itu ilegal. Anda saya tangkap." Pelapor pun sangat bingung dan
hanya bisa pasrah tak berdaya.
2. Buatlah sebuah anekdot dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot!

.........................................................

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
Pedoman Penilaian Ketrampilan

NO. ASPEK BOBOT SKOR KRITERIA PENILAIAN


1. Menganalisis struktur 1 1-5 5 Peserta didik dapat menganalisis
dan kebahasaan teks struktur dan kebahasaan teks
anekdot. anekdot.dengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
4 anekdot. dengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan cukup tepat dan
3 cukup lengkap.
Peserta didik dapat menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan kurang tepat dan
kurang lengkap.
2 Peserta didik dapat Menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
anekdot.dengan tidak tepat dan
tidak lengkap.

1
2. Menciptakan kembali 1 1-5 5 Peserta didik dapat menciptakan
teks anekdot dengan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, memerhatikan struktur, dan
dan kebahasaan baik kebahasaan baik lisan maupun
lisan maupun tulis tulisdengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
4 memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
3 kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan cukup tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
2 tulisdengan kurang tepat dan
kurang lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tidak tepat dan tidak
lengkap.
BAHASA INDONESIA KELAS X
SEMESTER GANJIL

Oleh:
YULIANI ZAI, S.Pd
PPG kelas B 2020
KOMPETENSI DASAR

3.6 Menganalisis struktur dan


kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks
anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
1. Peserta didik mampu
TUJUAN menganalisis struktur dan
PEMBELAJARAN kebahasaan teks anekdot
2. Peserta didik terampil
menciptakan kembali teks
anekdot dengan
memerhatikan struktur,
dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis dengan rasa
ingin tahu, responsif, dan
tanggung jawab selama
proses pembelajaran dan
bersikap jujur, percaya
diri, serta pantang
menyerah.
Pernakah Anda
mendengar
anekdot?
Apakah yang Anda
ketahui tentang
anekdot?
CONTOH ANEKDOT
Anekdot 1

Aksi Maling Tertangkap CCTV


Pada siang hari yang sangat cerah di sebuah kantor polisi, ada
seorang warga yang sedang melapor kemalangan.
"Pak saya kemalangan." kata si pelapor terhadap polisi tersebut.
Polisi pun bertanya. "Kemalingan apa? " ,dengan rasa senang pelapor
menjawab. "Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak... " saat mendengar
pelapor berbicara seperti itu polisi pun melihatnya dengan sangat
kebingungan.
Tetapi polisi tetap menanyakan nya lagi. "Kemalingan kok
beruntung? " pelapor menjawab. "Iya pak. Saya beruntung karena
CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah
malingnya. " Setelah polisi mendengar penjelasan dari pelapor, polisi
semakin bingung dan bertanya. "Sudah minta izin malingnya untuk
merekam? "
Pelapor menjawab. "Belum... " (Sambil menatap polisi dengan penuh
keheranan. Lalu polisi menyaut. "Itu ilegal. Anda saya tangkap."
Pelapor pun sangat bingung dan hanya bisa pasrah tak berdaya.
Anekdot 2

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum
menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima
lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong
jawab pertanyaan Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia
tadi berbicara dengan Anda.”
Anekdot adalah cerita lucu
atau humor yang berisi
tentang kritikan terhadap
sesuatu
CIRI-CIRI ANEKDOT

1. Bersifat humor / lucu


2. Bersifat menggelitik
3. Anekdot berisi kritikan
4. Mengenai orang penting
5. Ceritanya mirip
dengan dongeng
6. Memiliki tujuan
tertentu
7. Hewan dan manusia
saling berhubungan
STRUKTUR ANEKDOT

Abtraksi

Koda Orientasi
Struktur
Anekdot

Reaksi Krisis
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ada seorang guru
muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Guru : “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita
resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia itu,
apa yang akan kalian siapkan? Coba Satria baja hitam, apa yang akan kamu persiapkan?”
Satria baja hitam : “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.”
Guru : “Tepat sekali Satria baja hitam. Kamu, Oncoman, apa yang akan kamu
persiapkan?”
Oncoman: “Uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan
pertanyaan pada Oncoman.
Guru : “Lho, kok uang?”
Oncoman : “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih
mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”
Guru : “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.”
Oncoman : “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi
Sekolah Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin
hatinya mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi
tentang materi pelajaran agar kondusif kembali.
Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot

Abstraksi : Hari yang cerah di salah satu Rintisan


Sekolah Bertaraf Internasional.
Orientasi : Ada seorang guru muda yang memberikan
pengumuman kepada semua siswa.
Krisis : Jawaban Oncoman kepada guru muda, “Ya jelas,
bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya
lebih mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”
Reaksi : Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru
muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin hatinya
mengiyakan.
Koda : Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah
pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran agar
kondusif kembali.
KAIDAH KEBAHASAAN ANEKDOT

1. Menggunakan keterangan waktu


lampau
2. Menggunakan konjungsi temporal
3. Menggunakan kata kerja material
4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu
5. Menggunakan pertanyaan retorik
Reaksi Kimia
Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muridnya dengan
memberikan pertanyaan:
Guru : Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu.
Susi : alam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alcohol melalui proses
fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 — > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi
Guru : Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!
Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal
ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, juki tidak
berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan iapun menjawab sekenanya.
Juki : beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan
ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah
dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi
sarapan yang istimewa pak!
Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa
Guru : Tenang…tenang…jangan ramai!. Juki, kenapa jawabanmu demikian?
Juki : Itu reaksi kimiawi pak.
Guru : Maksudmu?
Juki : Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses
kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus
menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak.
Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler.
Contoh Analisis Kaidah Bahasa Teks Anekdot
1. Menggunakan waktu lampau
Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muidnya
dengan memberikan pertanyaan:
2. Menggunakan pertanyaan retorik
Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses
kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti
tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak.
3. Menggunakan konjungsi atau kata hubung
Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan
ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan
dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan
beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa pak!
4. Menggunakan kata kerja
Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan,
padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka,
juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan iapun menjawab sekenanya.
5. Menggunakan kalimat perintah
Tenang…tenang…jangan ramai!. Juki, kenapa jawabanmu demikian?
Pola Penyajian Teks
Anekdot

Dialog (Percakapan) Narasi (Cerita)

Kalimat Langsung

Kalimat hasil kutipan


langsung dari
pembicaraan seseorang
yang sama persis seperti
yang dikatakannya.
Tahapan Menyusun Teks Anekdot

1. Menentukan topik (yang dianggap sebagai suatu masalah


yang hendak disorot, dikritik, disindir ataudigugat).
2. Menentukan kritik.
3. Merancang humornya
4. Menentukan tokoh yang terkait sesuai dengan masalah
(tokoh yang dimaksud pada umumnya bersifat akurat
faktual)
5. Merinci peristiwa ke dalam alur atau struktur anekdot
yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.
6. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah
cerita yang utuh dengan memerhatikan kaidah-kaidah
kebahasaan
7. Melakukan penyuntingan untuk melakukan
penyempurnaan penyusunan teks anekdot
KEGIATAN MANDIRI
Bacalah anekdot Aksi Maling
Tertangkap CCTV dan anekdot Kisah
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Analisislah struktur kedua anekdot
tersebut.
Kemudian analisislah unsur kebahasaannya :
1. Kalimat yang menyatakan peristiwa
masa lampau
2. Kalimat retoris
3. Konjungsi yang menyatakan hubungan
waktu
4. Penggunaan kata kerja aksi
5. Kalimat perintah
6. Kalimat seru
Buatlah sebuah
anekdot dengan
memerhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan teks
anekdot!
Sekian dan Terima
kasih
KISI-KISI PENULISAN SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER (UTS) KELAS X

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 Ulugawo


MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS X
KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan dengan bidang dan lingkup kajian bahasa Inonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagaian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Tujuan Level Bentuk Nomor


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Pembelajaran Kognitif Soal Soal
Menganalisis struktur teks Pilihan 1, 5, 6,
C4
anekdot Ganda dan 9
Menyusun struktur teks anekdot Pilihan
C6 2
Ganda
3.6 Menganalisis Mengkritisi kebahasaan anekdot
Pilihan
struktur dan Peserta didik mampu menganalisis Isi, Struktur, dalam segi kosakata, ejaan, dan C4 3
Humor, dan Ganda
1 kebahasaan teks struktur dan kebahasaan teks anekdot struktur kalimat
Konjungsi
anekdot. dengan memerhatikan struktur, dan dalam Teks Memilih konjungsi yang Pilihan
Anekdot, C5 4
kebahasaan teks anekdot. terdapat dalam anekdot Ganda
Menentukan makna tersirat Pilihan
C3 7
dalam teks anekdot Ganda
Menentukan bagian lucu pada Pilihan
C3 8
anekdot Ganda
KARTU SOAL
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 ULUGAWO
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS X

Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.


4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis

Tujuan
Peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot serta terampil menciptakan kembali teks anekdot
dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan dengan rasa ingin tahu, responsif, dan
tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.

Indikator Soal Menentukan struktur teks anekdot


1. Berikut ini termasuk mengevaluasi struktur isi dalam teks anekdot, kecuali….
A. Mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa dianggap sebagai karangan utuh (lengkap)
B. Mempertanyakan apakah isinya bermanfaat sehingga layak dibaca atau dimengerti orang lain
Soal
C. Mempertanyakan apakah pilihan kosakatanya sesuai
D. Mempertanyakan apakah ada paragraph yang menyimpang
E. Semua jawaban benar
Kunci Jawaban C
Pembahasan :
Yang perlu dilakukan dalam mengevaluasi struktur isi dalam teks anekdot adalah
A. Mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa dianggap sebagai karangan utuh (lengkap)
B. Mempertanyakan apakah isinya bermanfaat sehingga layak dibaca atau dimengerti orang lain
C. Mempertanyakan apakah ada paragraph yang menyimpang

Indikator Soal Menyusun struktur teks anekdot


2. Perhatikan struktur anekdot.
a. Koda
b. Krisis
c. Abstraksi
d. Reaksi
e. Orientasi
Soal Urutan struktur teks anekdot yang tepat adalah ….
A. 3-5-4-2-1
B. 3-2-4-5-1
C. 3-5-2-4-1
D. 3-4-2-5-1
E. 3-4-5-2-1

C
Pembahasan :
1. Abstrack berupa pernyataan eksklamasif berkaitan dengan topik yang telah dituangkan dalam title atau juga
berbentuk pertanyaan retorik yang berfungsi memberi ambaran tentang isi teks.
Kunci Jawaban 2. Orientation berisikan pendahulan atau pengantar cerita tentang kejadian konyol yang akan diceritakan atau bagian
yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
3. Crisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami atau bagian yang
menunjukkan terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang
diceritakan.
4. Reaction berisikan reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau dilakukan penulis untuk mengatasi atau
menyelamatkan diri atas incident yang menimpa, sebagaimana yang diceritakan dalam crisis atau bagian bagaimana
cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi.
5. Coda merupaka penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang telah dituangkan di dalam crisis dan reactio
atau bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami
penulis atau orang yang ditulis.
Indikator Soal Mengkritisi kebahasaan anekdot dalam segi kosakata, ejaan, dan struktur kalimat
3. Membandingkan antara dua kriteria dengan kenyataan baik dari segi struktur ini maupun bahasa (kosakata, ejaan, dan
struktur kalimat). Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari….
A. Mengidentifikasi
Soal
B. Menelaah
C. Menganalisis
D. Mengabstraksi
C
Pembahasan :
Kunci Jawaban
Menganalisis adalah Membandingkan antara dua kriteria dengan kenyataan baik dari segi struktur ini maupun bahasa
(kosakata, ejaan, dan struktur kalimat)

Indikator Soal Memilih konjungsi yang terdapat dalam anekdot


4. Perhatikan teks anekdot berikut!
Seorang tua tengah menggembalakan keledainya dipadang rumput, tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan beberapa
Soal
tentara musuh. “Cepat larinya,” teriak si Tua itu si keledai, “Jangan sampai mereka menangkap kita.” Tetapi si keledai
tetap kalem berjalan. “Katakan,” ujar si keledai, “Jika jatuh ke tangan musuh apa aku harus membawa beban dobel?”
“Kukira tidak,” jawab si Tua. “Lalu apa peduliku dengan siapa yang akan ku layani? Toh bebanku sama saja.” Si Tua
pun berlari meninggalkan keledai.
Konjungsi yang digunakan pada teks tersebut adalah….
A. Tetapi dan sedangkan
B. Sedangkan dan tiba-tiba
C. Tetapi dan namun
D. Tiba-tiba dan meskipun
C
Kunci Jawaban

Indikator Soal Menentukan struktur teks anekdot


5. Rokok
Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada
seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan.
“Haduh... tebal dan jorok sekali asap bus Mayasari Bakti.”
Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas.
“Bagaimana tanggapan Anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?”
Soal
Abstraksi yang tepat untuk teks anekdot di atas adalah...
A. Suatu hari banyak sekali penumpang menunggu bus di halte.
B. Suatu hari, Andi sedang menunggu bus di terminal.
C. Ketika itu, Andi sedang menunggu seorang buruh pabrik di stasiun.
D. Andi pergi meninggalkan buruk pabrik itu di halte.
E. “Haduh tebal sekali asap kopaja itu!”

Kunci Jawaban A
Pembahasan :
Abstraksi adalah pernyataan eksklamasif berkaitan dengan topik yang telah dituangkan dalam title atau juga berbentuk
pertanyaan retorik yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Yang menunjukkan abstraksi pada teks di atas adalah Suatu hari banyak sekali penumpang menunggu bus di halte.

Indikator Soal Menentukan struktur teks anekdot


6. Bacalah kutipan teks anekdot tersebut!
Petugas SPBU : …??
Menyadari kekonyolan pertanyaan itu muka mahasiswa berubah menjadi merah. Mesin SPBU menunjukkan angka
20.000, si mahasiswa segera membayar dan pergi dengan perasaan malu.
Orientasi yang tepat untuk cuplikan teks anekdot di atas adalah…
Soal
A. Seorang mahasiswa yang membeli bensin ikut mengantre dan ia berada di urutan belakang.
B. Muka mahasiswa itu berubah merah.
C. Pada suatu hari di sebuah Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum sedang ada antrean panjang.
D. Si mahasiswa segera membayar dan pergi dengan perasaan malu.
E. Suatu hari seorang mahasiswa sedang berlatih mengemudi.

Kunci Jawaban A

Indikator Soal Menentukan makna tersirat dalam teks anekdot


7. Bacalah teks anekdot tersebut!
Kisah Pemulung
Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara Pak RT dan Pak
Soal
Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di lingkungan perumahan itu, memang sudah
banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada pemulung yang tidak
menaati aturan tersebut.
Pak RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?”
Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang.”
Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini, tidak?”
Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?”
Pak RT : “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat masuk di perumahan
ini?”
Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak
akan jadi pemulung, Pak!”
Pak RT kemudian terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Pemulung tadi
ternyata buta huruf, jelaslah ia tidak bisa baca papan larangan pemulung.
Dari segi makna tersirat, teks anekdot di atas dapat diinterpretasikan sebagai...
A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita!
B. Pemulung dilarang masuk!
C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan.
D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak.
E. Ternyata masih banyak pemulung disekitar kita.
D
Pembahasan :
Kunci Jawaban
Makna tersirat dalam sebuah teks adalah makna yang tidak disampaikan secara terbuka dari sebuah teks.
Jadi makna yang tersirat dalam teks di atas adalah Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak.

Indikator Soal Menentukan bagian lucu pada anekdot


8. Perhatikan teks di bawah ini !
Soal
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada
dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad.
“Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad
menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng
kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar
si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru
yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.
Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian …
A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana.
B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen.
C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara.
D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad.
E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen.
C
Pembahasan :

Kunci Jawaban Kelucuan adalah suatu hal yang memiliki rasa humor, menggelikan hati, menimbulkan tertawa, jenaka.
Kelucuan yang terdapat pada anekdot tersebut adalah Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis
Perkara.

Indikator Soal Menentukan struktur teks anekdot


9. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!
(1) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. (2) “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” (3) Pak dosen tidak

Soal menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara
Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Krisis yang terdapat pada teks di atas adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
E
Pembahasan :

Kunci Jawaban Crisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami atau bagian yang menunjukkan
terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
Jadi krisis yang terdapat pada teks di atas adalah dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”

Indikator Soal Menyusun teks anekdot


10. Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama!
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang.
(2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar
dan terbitkan seluruh ceritanya.”
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. 15. Susunan. Lalu kita terkenal
karena menulis artikel kita sendiri.”
Soal
(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang
agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.
Potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah ….
A. (4)-(1)-(2)-(3)
B. (4)-(2)-(1)-(3)
C. (4)-(3)-(1)-(2)
D. (4)-(3)-(2)-(1)
E. (4)-(2)-(3)-(1)
B
Pembahasan :
(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak
buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.

Kunci Jawaban (2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan
terbitkan seluruh ceritanya.”
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang.
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. 15. Susunan. Lalu kita terkenal
karena menulis artikel kita sendiri.”

Indikator Soal Menulis teks anekdot (hasil kreasi sendiri)

Soal 11. Berikan contoh teks anekdot struktur abstraksi!

Kunci Jawaban Disesuaikan dengan jawaban siswa

Indikator Soal Menulis teks anekdot (hasil kreasi sendiri)

Soal 12. Berikan contoh teks anekdot struktur Orientasi!


Kunci Jawaban Disesuaikan dengan jawaban siswa

Indikator Soal Menulis teks anekdot (hasil kreasi sendiri)

Soal 13. Berikan contoh teks anekdot struktur krisis!


Kunci Jawaban Disesuaikan dengan jawaban siswa

Indikator Soal Menulis teks anekdot (hasil kreasi sendiri)

Soal 14. Berikan contoh teks anekdot struktur reaksi!


RUBRIK PENSKORAN (PILIHAN GANDA)
Link Soal : https://forms.gle/MNsunsnCdNxrpzcH7
Kompetensi Dasar :
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis

No Indikator/ Kriteria Unjuk Kerja


Skor
1 Jika menjawab soal tentang struktur teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
2 Jika menjawab soal tentang susunan struktur teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
3 Jika menjawab soal tentang kebahasaan anekdot dalam segi kosakata, ejaan,
dan struktur kalimat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
4 Jika menjawab soal tentang konjungsi yang terdapat dalam anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
5 Jika menjawab soal tentang struktur teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
6 Jika menjawab soal tentang struktur teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
7 Jika menjawab soal tentang makna tersirat dalam teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
8 Jika menjawab soal tentang bagian lucu pada anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
9 Jika menjawab soal tentang struktur teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
10 Jika menjawab soal tentang susunan teks anekdot
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0

Jika benar mendapatkan skor 100

Jika salah mendapatkan skor 0

Penentuan nilai :

N= x 100
RUBRIK PENSKORAN (PILIHAN GANDA)

Kompetensi Dasar :
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan
maupun tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca

No Indikator/ Kriteria Unjuk Kerja


Skor
1 Jika menjawab tentang karakteristik hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
2 Jika menjawab tentang karakteristik hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
3 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
4 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
5 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
6 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
7 Jika menjawab tentang Kaidah bahasa hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
8 Jika menjawab tentang hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
9 Jika menjawab tentang Unsur instrinsik hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0
10 Jika menjawab tentang Unsur instrinsik hikayat
a. Menjawab dengan benar 10
b. Menjawab salah 0
c. Tidak menjawab 0

Jika benar mendapatkan skor 100

Jika salah mendapatkan skor 0

Penentuan nilai :

N= x 100
B. Pedoman Penilaian Uraian

Soal Aspek yang Dinilai Skor


Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur abraksi (hasil kreasi 4
sendiri) dengan sangat tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur abraksi (hasil kreasi 3
1 sendiri) dengan tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur abraksi (hasil kreasi 2
sendiri) kurang tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur abraksi (hasil kreasi 1
sendiri) dengan tidak tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur orientasi (hasil kreasi 4
2 sendiri) dengan sangat tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur orientasi (hasil kreasi 3
sendiri) dengan tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur orientasi (hasil kreasi 2
sendiri) kurang tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur orientasi (hasil kreasi 1
sendiri) dengan tidak tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur krisis (hasil kreasi 4
sendiri) dengan sangat tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur krisis (hasil kreasi 3
3 sendiri) dengan tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur krisis (hasil kreasi 2
sendiri) kurang tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur krisis (hasil kreasi 1
sendiri) dengan tidak tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur reaksi (hasil kreasi 4
sendiri) dengan sangat tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur reaksi (hasil kreasi 3
sendiri) dengan tepat
4
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur reaksi (hasil kreasi 2
sendiri) kurang tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur reaksi (hasil kreasi 1
sendiri) dengan tidak tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur koda (hasil kreasi 4
sendiri) dengan sangat tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur koda (hasil kreasi 3
sendiri) dengan tepat
5
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur koda (hasil kreasi 2
sendiri) kurang tepat
Peserta didik menulis teks anekdot bagian struktur koda (hasil kreasi 1
sendiri) dengan tidak tepat

Penentuannilai :

N= x 100
RUBRIK PENSKORAN (PILIHAN GANDA)

Kompetensi Dasar :
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan
nilai-nilai.

No Indikator/ Kriteria Unjuk Kerja


Skor
1 Jika menjawab tentang karakteristik hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
2 Jika menjawab tentang karakteristik hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
3 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
4 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
5 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
6 Jika menjawab tentang nilai-nilai hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
7 Jika menjawab tentang Kaidah bahasa hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
8 Jika menjawab tentang hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
9 Jika menjawab tentang Unsur instrinsik hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0
10 Jika menjawab tentang Unsur instrinsik hikayat
d. Menjawab dengan benar 10
e. Menjawab salah 0
f. Tidak menjawab 0

Jika benar mendapatkan skor 100

Jika salah mendapatkan skor 0

Penentuan nilai :

N= x 100

Anda mungkin juga menyukai