Kompetensi inti
Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial adalah menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot 4.6.1 Menyusun teks anekdot dengan
dengan memerhatikan struktur, dan memerhatikan struktur dan aspek
kebahasaan baik lisan maupun tulis kebahasaan.
4.6.2 Mempresentasikan teks anekdot yang
telah disusun.
s
B. Tujuan Belajar
Kegiatan Awal
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Kegiatan Inti
1. Guru memaparkan materi bahan ajar berupa teks anekdot berupa PPT teks anekdot
2. Peserta didik mencermati PPT yang dipaparkan guru.
3. Guru melakukan tanya jawab terkait materi isi anekdot yang telah diamati atau bertanya untuk
mendapatkan informasi tambahan tenteng apa yang diamati.
4. Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan unsur-unsur dan struktur teks
anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respons,koda)
5. Peserta didik menganalisis teks anekdot (struktur dan kaidah kebahasaan) yang diberikan guru
6. Peserta didik bersama kelompoknya menemukan unsur-unsur, dan struktur, ciri bahasa teks anekdot
(pertanyaan retoris, proses material, dan konjung sitemporal)
7. Peserta didik mendiskusikan makna kata, istilah, ungkapan struktur teks anekdot dengan saling
menghargai.
8. Peserta didik menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
9. Peserta didik mempresentasikan teks anekdot yang telah dibuat.
10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan makna kata, istilah, ungkapan struktur teks anekdot.
11. Guru menyuruh siswa untuk membuat ringkasan/catatan mengenai struktur dan kaidah bahasa teks
anekdot
Penutup
1. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai materi yang diajarkan
2. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan mengenai batas waktu pengumpumpulan tugas
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa, serta selalu
mengingatkan peserta didik agar tetap belajar di rumah selama masa pandemi covid-19 ini.
1. Pengetahuan
Test tertulis bentuk uraian, tes lisan, terkait dengan teks anekdot.
2. Keterampilan
Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
3. Sikap
Observasi saat pembelajara berlangsung, tentang rasa ingin tahu, bekerja sama, jujur,
disiplin, tanggung jawab dan komunikatif
Lampiran 1.
Penilaian Sikap
Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ulugawo
Tahun pelajaran : 2022/ 2023
Kelas/Semester : X/ ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks Anekdot
Catatan
Keterangan: 1. Aspek prilaku yang dinilai dengan kriteria
BS :Bekerja Sama 76 -- 100 = sangat baik
IT : Ingin Tahu 51—75 = baik
TJ :Tanggung Jawab 26 – 50 = cukup
DS : Disiplin 0 – 25 = kurang
2. Kode nilai
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Lampiran 2
Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan Tertulis
Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Ulugawo
Tahun pelajaran : 2022/ 2023
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik dalam menganalisis struktur
dan kebahasaan teks anekdot.
Kompetensi Dasar Bentuk Soal Level Kognitif
3.6 Menganalisis struktur dan Uraian HOTS
kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot Uraian HOTS
dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis
1
2. Menciptakan kembali 1 1-5 5 Peserta didik dapat menciptakan
teks anekdot dengan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, memerhatikan struktur, dan
dan kebahasaan baik kebahasaan baik lisan maupun
lisan maupun tulis tulisdengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
4 memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
Bahan Ajar 1
TEKS ANEKDOT
1. Pengertian Teks Anekdot
Menurut KBBI (2012: 62) anekdot memiliki makna cerita singkat yang menarik karena
lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya. Sementara itu, Darmansyah (2011: 148) mendefinisikan anekdot, yaitu cerita
singkat atau anekdot yang mengandung humor. Sedangkan Novia (2012: 91) mengemukakan
bahwa anekdot adalah cerita yang menarik atau mencengangkan dalam menjadi salah satu alat
untuk menarik perhatian hadirin.
Adapun Kosasih (2013: 177) menjelaskan anekdot adalah sebuah cerita lucu atau
menggelitik yang bertujuan memberikan suatu pelajaran tertentu. Mulyadi dan Fitria (2013: 17)
mengemukakan bahwa anekdot lahir dari pikiran para pembuatnya yang memiliki sifat responsif
terhadap permasalah soasial yang ada pada masyarakat.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah salah satu jenis
teks yang memaparkan gagasan, pikiran, ide, dalam bentuk cerita humor yang memberikan
pelajaran tertentu pada suatu hal.
2. Ciri-ciri Anekdot
1. Bersifat humor / lucu
2. Bersifat menggelitik ( maksudnya bersifat menghibur)
3. Anekdot berisi kritikan (isinya menyampaikan kritik terhadap seseorang) kebijakan
pemerintah, orang tua, dll.
4. Mengenai orang penting seprti orang penting bagi negara (presiden), orang penting bagi
masyarakat (DPR), orang yang penting dihati (orang tua), guru
5. Ceritanya mirip dengan dongeng (cerita fiktif, rekaan, khayalan)
6. Memiliki tujuan tertentu (menyindir, menyampaikan pendapat)
7. Hewan dan manusia saling berhubungan yang digambarkan dengan apik.
3. Struktur Teks dan Kaidah Anekdot
Teks anekdot tidak berbeda dengan teks lain, teks anekdot memiliki struktur yang khas
sebagai teks, struktur anekdot berupa cerita ataupun percakapan singkat. Di dalamnya
terkandung tokoh, latar, dan rangkaian peristiwa sedangkan kaidah anekdot merupakan lelucon
atau humor yang di dalamnya terkandung pelajaran ataupun nasihat. Tujuannya untuk menyindir
atau mengingatkan seseorang tentang suatu kebenaran. Sementara itu, teks anekdot memiliki
struktur sebagai berikut.
1. Abstraksi merupakan awalan dari cerita dan berfungsi memberi gambaran awal tentang cerita
tersebut.
2. Orientasi berisikan pendahulan atau pengantar cerita tentang kejadian konyol yang akan
diceritakan atau bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi.
3. Krisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami
atau bagian yang menunjukkan terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang
terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi berisikan reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau dilakukan penulis untuk
mengatasi atau menyelamatkan diri atas incident yang menimpa, sebagaimana yang
diceritakan dalam crisis atau bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi.
5. Koda merupakan penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang telah dituangkan di
dalam krisis dan reasi atau bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Contoh
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ada seorang guru muda yang
memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Guru : “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita resmi
menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia itu,
apa yang akan kalian siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan kamu
persiapkan?”
Satria baja hitam : “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.”
Guru : “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu persiapkan?”
Oncoman: “Uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan pertanyaan pada
Oncoman.
Guru : “Lho, kok uang?”
Oncoman : “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan?
Gak mungkin bakal sama aja.”
Guru : “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.”
Oncoman : “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin hatinya
mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran
agar kondusif kembali.
Dari contoh anekdot di atas kita dapat menentukan struktur anekdotnya sebagai berikut!
Abstraksi : Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Orientasi : Ada seorang guru muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Krisis : Jawaban Oncoman kepada guru muda, “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi
SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”
Reaksi : Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam.
Mungkin hatinya mengiyakan.
Koda : Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi
pelajaran agar kondusif kembali.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati Peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks
anekdot serta terampil menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung
jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN
Nama :
Kelas :
1. Bacalah anekdot berikut kemudian analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel
berikut ini.
2 Kalimat retoris
5 Kalimat perintah
6 Kalimat seru
Anekdot 1
Anekdot 2
Pada siang hari yg sangat cerah di sebuah kantor polisi, ada seorang warga yang
sedang melapor kemalangan.
"Pak saya kemalangan." kata si pelapor terhadap polisi tersebut. Polisi pun
bertanya. "Kemalingan apa? " ,dengan rasa senang pelapor menjawab. "Mobil, Pak.
Tapi saya beruntung Pak... " saat mendengar pelapor berbicara seperti itu polisi pun
melihatnya dengan sangat kebingungan.
Tetapi polisi tetap menanyakan nya lagi. "Kemalingan kok beruntung? " pelapor
menjawab. "Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa
melihat dengan jelas wajah malingnya. " Setelah polisi mendengar penjelasan dari
pelapor, polisi semakin bingung dan bertanya. "Sudah minta izin malingnya untuk
merekam? "
Pelapor menjawab. "Belum... " (Sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Lalu polisi menyaut. "Itu ilegal. Anda saya tangkap." Pelapor pun sangat bingung dan
hanya bisa pasrah tak berdaya.
2. Buatlah sebuah anekdot dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot!
.........................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................
Pedoman Penilaian Ketrampilan
1
2. Menciptakan kembali 1 1-5 5 Peserta didik dapat menciptakan
teks anekdot dengan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, memerhatikan struktur, dan
dan kebahasaan baik kebahasaan baik lisan maupun
lisan maupun tulis tulisdengan tepat dan lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
4 memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
3 kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan cukup tepat dan cukup
lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
2 tulisdengan kurang tepat dan
kurang lengkap.
Peserta didik dapat menciptakan
kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisdengan tidak tepat dan tidak
lengkap.
BAHASA INDONESIA KELAS X
SEMESTER GANJIL
Oleh:
YULIANI ZAI, S.Pd
PPG kelas B 2020
KOMPETENSI DASAR
Abtraksi
Koda Orientasi
Struktur
Anekdot
Reaksi Krisis
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ada seorang guru
muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.
Guru : “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita
resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia itu,
apa yang akan kalian siapkan? Coba Satria baja hitam, apa yang akan kamu persiapkan?”
Satria baja hitam : “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.”
Guru : “Tepat sekali Satria baja hitam. Kamu, Oncoman, apa yang akan kamu
persiapkan?”
Oncoman: “Uang, bu!”
Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan
pertanyaan pada Oncoman.
Guru : “Lho, kok uang?”
Oncoman : “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih
mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”
Guru : “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.”
Oncoman : “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi
Sekolah Bertarif Internasional!”
Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin
hatinya mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi
tentang materi pelajaran agar kondusif kembali.
Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot
Kalimat Langsung
Tujuan
Peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot serta terampil menciptakan kembali teks anekdot
dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan dengan rasa ingin tahu, responsif, dan
tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.
C
Pembahasan :
1. Abstrack berupa pernyataan eksklamasif berkaitan dengan topik yang telah dituangkan dalam title atau juga
berbentuk pertanyaan retorik yang berfungsi memberi ambaran tentang isi teks.
Kunci Jawaban 2. Orientation berisikan pendahulan atau pengantar cerita tentang kejadian konyol yang akan diceritakan atau bagian
yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
3. Crisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami atau bagian yang
menunjukkan terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang
diceritakan.
4. Reaction berisikan reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau dilakukan penulis untuk mengatasi atau
menyelamatkan diri atas incident yang menimpa, sebagaimana yang diceritakan dalam crisis atau bagian bagaimana
cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi.
5. Coda merupaka penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang telah dituangkan di dalam crisis dan reactio
atau bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami
penulis atau orang yang ditulis.
Indikator Soal Mengkritisi kebahasaan anekdot dalam segi kosakata, ejaan, dan struktur kalimat
3. Membandingkan antara dua kriteria dengan kenyataan baik dari segi struktur ini maupun bahasa (kosakata, ejaan, dan
struktur kalimat). Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari….
A. Mengidentifikasi
Soal
B. Menelaah
C. Menganalisis
D. Mengabstraksi
C
Pembahasan :
Kunci Jawaban
Menganalisis adalah Membandingkan antara dua kriteria dengan kenyataan baik dari segi struktur ini maupun bahasa
(kosakata, ejaan, dan struktur kalimat)
Kunci Jawaban A
Pembahasan :
Abstraksi adalah pernyataan eksklamasif berkaitan dengan topik yang telah dituangkan dalam title atau juga berbentuk
pertanyaan retorik yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Yang menunjukkan abstraksi pada teks di atas adalah Suatu hari banyak sekali penumpang menunggu bus di halte.
Kunci Jawaban A
Kunci Jawaban Kelucuan adalah suatu hal yang memiliki rasa humor, menggelikan hati, menimbulkan tertawa, jenaka.
Kelucuan yang terdapat pada anekdot tersebut adalah Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis
Perkara.
Soal menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara
Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Krisis yang terdapat pada teks di atas adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
E
Pembahasan :
Kunci Jawaban Crisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan cerita yang dialami atau bagian yang menunjukkan
terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
Jadi krisis yang terdapat pada teks di atas adalah dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Kunci Jawaban (2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan
terbitkan seluruh ceritanya.”
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang.
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. 15. Susunan. Lalu kita terkenal
karena menulis artikel kita sendiri.”
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
Penentuan nilai :
N= x 100
RUBRIK PENSKORAN (PILIHAN GANDA)
Kompetensi Dasar :
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan
maupun tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
Penentuan nilai :
N= x 100
B. Pedoman Penilaian Uraian
Penentuannilai :
N= x 100
RUBRIK PENSKORAN (PILIHAN GANDA)
Kompetensi Dasar :
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan
nilai-nilai.
Penentuan nilai :
N= x 100