0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan anak yang kesulitan berbahasa di TK dan upaya meningkatkan kemampuan berbahasa melalui kegiatan bernyanyi.
2. Beberapa anak di TK tersebut masih kesulitan mengeluarkan kata-kata dan enggan berbicara di sekolah walaupun sudah bisa berbicara.
3. Peneliti akan mencoba menggunakan metode b
Deskripsi Asli:
Judul Asli
21_Nurul Hidayati_857925904_Tugas 1 Metode Penelitian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan anak yang kesulitan berbahasa di TK dan upaya meningkatkan kemampuan berbahasa melalui kegiatan bernyanyi.
2. Beberapa anak di TK tersebut masih kesulitan mengeluarkan kata-kata dan enggan berbicara di sekolah walaupun sudah bisa berbicara.
3. Peneliti akan mencoba menggunakan metode b
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan anak yang kesulitan berbahasa di TK dan upaya meningkatkan kemampuan berbahasa melalui kegiatan bernyanyi.
2. Beberapa anak di TK tersebut masih kesulitan mengeluarkan kata-kata dan enggan berbicara di sekolah walaupun sudah bisa berbicara.
3. Peneliti akan mencoba menggunakan metode b
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bernyanyi Di
PAUD SPS Mekar Ceria Anak merupakan penerus keturunan semua pasangan yang menikah,anak adalah rahmat dari Tuhan yang dititipkan kepada kita. Anak usia 0-5 tahun merupakan masa periode emas (golden age),yaitu masa dimana saraf-saraf otak berkembang, semakin banyak stimulasi semakin banyak pula jaringan saraf yang berkembang. Pendidikan anak usia dini menjadi perhatian seluruh orang tua dan dan negara. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-8 tahun(NAEYC),yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak,pendidikan prasekolah,TK dan SD. Karakteristik anak usia dini meliputi anakyang memiliki rasa ingin tahu yang besar, pribadi yang unik, suka berfantasi dan berimajinasi, masa paling potensial untuk belajar, menunjukan sikap egosentris, memiliki daya konsentrasi yang pendek, bagin dari makhluk sosial, dan anak belajar melalui bermain. Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai perkembangan,seperti motorik,sosial emosional,disiplin, intelektual dan bahasa. Setiap anak memiliki tahap perkembagan yang berbeda,anak memiliki ciri yang khas,yaitu senantiasa tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu anak memiliki perkembangan yang berbeda. Dalam pembelajaran disekolah juga banyak anak yang berbeda tahap perkembangannya. Disekolah kami terdapat beberapa anak yang masih kesulitan dalam mengeluarkan suara (berbicara). Beberapa upaya sudah kami lakukan, akan tetapi belum berhasil dalam membuatnya mengeluarkan kata-kata. Setiap diajak bicara hanya menggunakan bahasa tubuh, seperti menggeleng, mengangguk ataupun mengangkat bahunya. Terkadang ditanya hanya diam saja. Apabila mengajak bermain teman-temannya hanya menarik tangan atau menepuk pundak. Untuk permasalahan yang kedua yaitu beberapa anak sering tidak mau menyelasaikan tugas yang diberikan pendidik. Ada anak yang dibujuk bujuk akhirnya mau menyelesaikannya, tetapi ada saj anak yang tetap tidak mau menyelesaikan tugasnya. Pendidik selalu berpikir, bagimana caranya gar anak lebih semangat dalam belajar disekolah. Pendidik memberi beberapa pilihan dalam kegiatan main anak setiap harinya. Dalam berbagai masalah yang dihadapi pendidik dalam pembelajaran, saya akan memilih masalah dalam bahasa anak untuk dijadikan bahan penelitian dalm mata kuilah Metode penelitian. Apabila permasalahan ini tidak segera teratasi, akan memiliki dampak pada perkembangan anak tersebut. Dengan kesulitan dalam mengeluarkan kata-kata, anak akan cenderung tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Anak tidak mau bicara, ditanya diam, dan apabila menginginkan sesuatu anak akan susah dalam mengungkapkan keinginannya. Permasalahan yang dihadapi pendidik dalam pembelajaran disekolah kami, yaitu beberapa anak tidak bisa mengeluarkan kara-kata ( bicara), tetapi sebenarnya sudah dapat bicara, akan tetapi kalau disekolah sepertinya enggan untuk mengeluarkan kata-kata. Apakah dengan metode bercakap-cakap atau bermain peran dapat menstimulasi anak agar dapat mengeluarkan kata-kata. Dalam penelitian ini saya kan mencoba dengan dua metode tersebut. Semoga akan membuahkan hasil yang memuaskan.