SKRIPSI
Oleh:
Hilarius Aryokusumo
Nim: 161224005
SKRIPSI
Oleh:
Hilarius Aryokusumo
Nim: 161224005
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This study aims to describe the study of figures and characterizations in the
various categories of change, addition, downsizing and change processes. The
focuses of this research lie in the figures and characterizations of the story. The
purpose of this research is to describe the process of figures and characterization
of the two works.
The research method used was descriptive comparative method. The data
sources for this research were the novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta
Toer and the film Bumi Manusia by director Hanung Bramantyo. The data was
obtained by reading techniques, listening techniques, and note taking techniques.
The analysis techniques used were (1) describing novel quotes and film clips and
(2) identifying changes in characters and characterizations.
The results of this study showed that the process of ekranisation that occurs
in characters and characterizations was in the form of character change and
characterization, adding characters, character downsizing and characterizing,
and changing characterizations. The changed process was in a form of changing
a novel quote into a dialogue or film scene. The addition of characters was in a
form of increasing characters in the film. The downsizing of a character was in a
form of reducing characters in the film. The downsizing of characterization was in
a form of the loss of the characters in the film. The changes of varied
characterization was shown by the changing of a character in the film.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.3 Ekranisasi.......................................................................................... 20
4.1 Sinopsis Novel Bumi Manusia dan Film Bumi Manusia .......................... 37
4.2 Deskripsi Data Alih Wahana Tokoh Novel Bumi Manusia ke Bentuk Film
4.4.1 Proses Ekranisasi Tokoh Novel Bumi Manusia ke dalam bentuk film
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN .......................................................................................................192
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3 Hasil proses perubahan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia .............................................................................................................. 43
Tabel 4 Hasil penambahan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia ............................................................................................................... 69
Tabel 5 Hasil Penciutan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia ............................................................................................................... 72
Tabel 6 Hasil proses perubahan penokohan novel Bumi Manusia ke bentuk film
Tabel 7 Hasil penciutan penokohan novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Tabel 8 Hasil perubahan bervariasi tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
mengkaji teks sastra dengan meninjau sambutan atau tanggapan pembaca yang
dipengaruhi oleh faktor ruang, waktu, dan golongan sosial. Sebuah karya sastra,
dibutuhkan.
Salah satu tanggapan pembaca terhadap karya sastra dapat berupa karya
yang mempunyai wujud baru, contohnya seperti membuat film dari sebuah novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang termasuk dalam karya fiksi.
sebuah barang baru yang kecil, lalu dimaknai kembali sebagai cerita pendek
berbentuk prosa. Novel dikemas secara kreatif sesuai dengan imajinatif penulis
Berbeda dengan novel yang berupa tulisan, film merupakan gambar hidup.
Penonton mampu menikmati film secara audiovisual, tidak seperti novel yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya berupa visual. Film menurut Eneste (1991:60) merupakan hasil sinkronisasi
dari berbagai macam kesenian, seperti musik, seni rupa, drama, dan sastra
audiovisual. Sumber naskah untuk sebuah film dapat berasal dari apa saja, mulai
dari naskah murni yang dibuat oleh penulis naskah, naskah yang sudah pernah
Perubahan novel ke bentuk film dapat disebut sebagai alih wahana. Damono
(2018:9) mengatakan bahwa alih wahana adalah kegiatan mengubah dari satu
jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Fokus alih wahana tidak hanya pada novel
dan film saja. Ada banyak jenis alih wahana yang dilakukan, seperti
dibandingkan dengan istilah adaptasi. Hal ini disebabkan adaptasi bisa bermakna
Perubahan bentuk dari novel ke bentuk film sudah dilakukan sejak beberapa
tahun yang lalu. Tidak jarang penikmat film dan novel memiliki pertanyaan
kecocokan antara naskah film dan tulisan asli novel tersebut, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkinkah timbul perbedaan dari keduanya atau keseluruhan isi novel dapat
difilmkan atau tidak. Akhirnya, banyak pembaca novel yang menonton film yang
diangkat dari novel dan penikmat film yang membeli novel sebagai naskah asli
sebelum difilmkan demi mencari kecocokan dan perbedaan antara dua karya
tersebut. Berdasarkan hal tersebut, tentunya perbedaan antara novel dan film perlu
Untuk meneliti salah satu contoh alih wahana, peneliti memilih novel Bumi
Manusia dan film Bumi Manusia. Daya tarik novel Bumi Manusia yang pertama
kali dapat ditemukan adalah novel ini ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer.
Sebagai seorang penulis yang berkali-kali menjadi kandidat peraih Nobel Sastra,
karya Pramoedya Ananta Toer tentu menarik untuk dibaca. Selain menjadi
PEN American Center (1988), anugerah dari The Fund for Free Expression, New
York, Amerika Serikat (1989), UNESCO Madanjeet Singh Prize “In Recognition
violance, Paris, Prancis (1996), sampai Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004.
Pulau Buru pada tanggal 13 Oktober 1965 sampai dengan Desember 1979 di
penjara yang berbeda tanpa pernah diadili. Hal ini terjadi karena Pramoedya
Ananta Toer sempat dikabarkan terlibat dalam peristiwa G30S PKI. Meskipun
beliau berada di penjara, beliau tetap melahirkan karya-karya yang terkenal di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pulau Buru adalah novel Bumi Manusia yang diterbitkan pertama kali oleh Hasta
Hal menarik lainnya dalam novel Bumi Manusia adalah novelis Pramoedya
Ananta Toer memberikan kritik sosial terhadap kondisi Indonesia saat masa
penjajahan kolonial Belanda. Hal ini menjadi sebuah kritik yang berani mengingat
dominasi pemerintah kolonial pada masa itu terhadap penulis pribumi yang berani
Toer berhasil menulis cerita tentang perjuangan Minke, seorang priyayi keturunan
pribumi yang bernama asli R.M. Tirto Adhi hendak membuat Indonesia yang saat
itu masih dijajah Belanda menjadi sebuah negara yang bebas, tidak ada pribumi,
tidak ada Indo, dan tidak ada perbedaan ras. Minke yang terbuka matanya berkat
perjuangan Nyai Ontosoroh, seorang nyai yang berjuang dan berhasil sukses tanpa
hanya dipandang sebelah mata oleh kaum Eropa. Sebagai siswa HBS yang
berprestasi, Minke berani melawan pemerintah sebagai penulis berita. Tentu saja
menciptakan keadilan harus sirna karena pahitnya realita. Kerja kerasnya untuk
Annelies tetap pergi ke negara leluhurnya, yaitu Belanda. Minke pun bersedih
karena hasil kerja kerasnya tidak sebanding dengan usaha yang telah ia berikan.
Novel Bumi Manusia tersebut berisi banyak budaya Indonesia dan berlatar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Negara Indonesia pada masa kolonialisme Belanda sehingga menjadikan novel ini
tidak cocok berperan sebagai Minke. Selain dari segi aktor, sosok Hanung
Bramantyo selaku sutradara film menjadi faktor lain kepopuleran film Bumi
Manusia.
diraih adalah Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia lewat film Brownies
(2005), Sutradara Film Terbaik Festival Film Indonesia lewat film Get Married
(2007), Sutradara Terbaik Festival Film Bandung lewat film Ayat-Ayat Cinta
(2008), Sutradara Terpuji Festival Film Bandung lewat film Sang Pencerah
(2011), dan masih banyak lagi. Segi penonton menjadi faktor kepopuleran
terhadap unsur tokoh dan penokohan pada novel dan film Bumi Manusia. Dalam
sebenarnya masuk.” Namun, dalam film Bumi Manusia menit 03.54 diceritakan
bahwa Robert Suurhof mengetuk kamar pemondokan Minke. Selain itu, pada
film Bumi Manusia, Robert Suurhof bersikap sombong dengan “Lafaard” pada
menit 08.09 yang berarti pengecut. Namun, dalam novel Bumi Manusia halaman
17, Robert Suurhof menghina Minke dengan kalimat “Suurhof menghina Minke
Baik novel maupun film Bumi Manusia terdiri atas unsur-unsur pembangun
yang meliputi tokoh dan penokohan, tema, alur, latar, amanat, sudut pandang, dan
gaya bahasa. Akan tetapi, peneliti akan melakukan penelitian pada unsur tokoh
dan penokohan. Sebagai salah satu unsur intrinsik karya sastra, tokoh dan
tulang punggung suatu novel (Erneste, 1991:11). Maksudnya adalah, tokoh selaku
pembawa cerita tidak bisa dipandang sebelah mata. Pengarang cerita dalam
tokoh dalam cerita tersebut. Tidak hanya berfokus pada wujud fisik tokoh, tetapi
Dengan kehadiran sosok tokoh, unsur intrinsik yang lainnya akan menjadi
lebih hidup. Unsur tokoh dapat dianalogikan sebagai berikut. Sebuah latar rumah
sudut kota tidak akan menjadi hidup tanpa kehadiran tokoh di tempat tersebut.
Sebuah alur cerita yang bagus, tanpa cela, dan tersusun rapi hanya akan menjadi
sebuah garis cerita kosong tanpa ada tokoh yang menjalankan peran sesuai alur
tersebut. Sebuah naskah dengan tema yang sarat makna pun hanya akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tema belaka tanpa ada sosok tokoh yang hadir dan menjalankan cerita sesuai tema
tersebut.
tokoh dan penokohan dalam proses alih wahana novel Bumi Manusia ke bentuk
film Bumi Manusia perlu diteliti lebih lanjut. Novel dan film Bumi Manusia
merupakan dua karya yang berbeda. Novel disusun menggunakan media tulisan,
sedangkan film lebih mengutamakan dialog para aktor dan teknologi canggih
perbedaan novel dan film Bumi Manusia berdasarkan tokoh dan penokohan.
sebagai unsur analisis. Hal-hal penting yang akan dianalisis peneliti adalah proses
sebagai berikut.
sebagai berikut.
bentuk film.
guru Bahasa Indonesia, dan bagi peneliti selanjutnya. Berikut ini adalah
penjelasannya.
a. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat bagi para guru khususnya guru
bahasa Indonesia dalam dalam materi kelas XI yaitu menilai karya melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
resensi. Skripsi ini juga dapat dijadikan referensi guru dalam materi Bahasa
Manfaat praktis lainnya adalah penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat bagi
ekranisasi.
dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan batasan istilah yang digunakan
tersebut.
1.5.1. Ekranisasi
1.5.3. Penambahan
atau suasana yang masih relevan dengan cerita secara keseluruhan atau pelbagai
10
1.5.4. Penciutan
latar ataupun suasana novel tidak akan dijumpai dalam film (Erneste, 1991:61).
1.5.6. Novel
Secara leksikal, novella berarti sebuah barang baru yang kecil, dan
2015:11).
1.5.7. Film
seni rupa, drama, dan sastra ditambah dengan unsur fotografi (Eneste, 1991:18).
1.5.8. Tokoh
Tokoh adalah pihak atau subjek tertentu yang mengalami cerita, sehingga
1.5.9. Penokohan
1991:24).
berupa bagian awal skripsi, bagian utama skripsi, dan bagian akhir skripsi. Bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
awal skripsi ini terdiri dari sampul, halaman depan, halaman judul, halaman
persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel,
halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran, arti lambang, dan singkatan dan
abstraksi.
Selanjutnya, bagian utama skripsi terbagi dalam beberapa bab dan subbab.
Bab I yang merupakan pendahuluan Bab ini terdiri atas latar belakang masalah,
sistematika penyajian. Bab II merupakan bab landasan teori yang berisi penelitian
teori mengenai pengertian novel, film, ekranisasi, unsur intrinsik karya sastra
prosa, dan kerangka berpikir yang berisi rancangan penelitian secara bertahap
demi memudahkan penelitian. Bab III merupakan bab metodologi penelitian. Bab
ini berisi metode yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung. Subbab
dalam bab ini berisi jenis penelitian, sumber data dan data, teknik pengumpulan
data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisa data. Bab IV merupakan
hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini, peneliti menguraikan hasil
penelitian dan pembahasan penelitian. Bab terakhir adalah Bab V yang merupakan
bab penutup. Bab penutup berisi penjabaran simpulan objektif dan saran. Bagian
akhir skripsi berisi daftar pustaka dan daftar lampiran seperti tabel, grafik, dan
BAB II
LANDASAN TEORI
penelitian sejenis yang sejalan dengan penelitian ini, yaitu tentang ekranisasi,
berbeda. Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan
menginspirasi peneliti.
Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian dari Yogi Wina Aruna
(2020) dengan judul “Ekranisasi Alur Cerita Novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq
menjadi Film Dilan 1990 Karya Fajar Bustomi”. Penelitian tersebut dilakukan
alur cerita novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq dengan alur cerita film Dilan 1990
yang disutradarai oleh Fajar Bustomi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
adalah novel Dilan “Dia adalah Dilanku Tahun 1990” karya Pidi Baiq yang
diterbitkan oleh Patel Books, Mizan Media Utama Cetakan XII di Bandung pada
tahun 2018 dengan tebal 346 halaman dan film Dilan “Dia adalah Dilanku Tahun
1990” produksi MAX Picture dengan durasi 105 menit. Hasil penelitian tersebut
adalah alur novel Dilan “Dia adalah Dilanku Tahun 1990” karya Pidi Baiq
menjadi film Dilan “Dia adalah Dilanku Tahun 1990” karya Fajar Bustomi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(2020) dengan judul “Ekranisasi Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta
penciutan, penambahan, dan variasi tokoh, alur, dan latar terhadap novel Bumi
Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer ke film Bumi Manusia karya sutradara
Hanung Bramantyo. Penelitian itu termasuk dalam jenis penelitian kualitatif studi
karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan oleh Lentera Dirpantara pada
tahun 2005 dengan tebal 535 halaman. Selain novel, film Bumi Manusia karya
sutradara Hanung Bramantyo Falcon Pictures dengan durasi 3 jam 22 detik turut
menjadi sumber data penelitian tersebut. Hasil dari penelitian itu adalah terdapat
15 perbedaan scene antara novel dan film Bumi Manusia yang terjadi pada alur,
dengan judul “Ekranisasi Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye dan
perbedaan antara novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye dan Film
dalam menganalisis struktural, humaniora, dan perbedaan antara novel dan film.
Analisis struktural novel dan film Bidadari-Bidadari Surga ini meliputi tokoh
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan penokohan, alur, latar, dan konflik. Hasil dari penelitian tersebut adalah
ditemukan keterkaitan antara tokoh dan penokohan, alur, latar, dan konflik dalam
novel dan film Bidadari-Bidadari Surga. Dengan adanya keterkaitan dari keempat
aspek tersebut, cerita dalam novel maupun film menjadi lebih hidup dan lebih
dengan judul “Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer Kajian
hubungan sosial masyarakat Jawa dan Eropa atau antara kelas atas (borjuis) dan
kelas bawah (proletar). Penelitian yang termasuk dalam penelitian studi pustaka
sebagai sumber data primer dan sumber sekunder dari kepustakaan. Hasil
penelitian tersebut adalah gambaran hubungan masyarakat Jawa dan Eropa atau
antara kelas atas (borjuis) dan kelas bawah (proletar) jelas terlihat perlakuan
sikap pada masa itu. Masyarakat Eropa yang diakui sebagai pemilik derajat paling
sisi lain, masyarakat Indo (campuran Eropa dan Indonesia) tetap rendah hati
sungguh kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa penelitian yang
bersumber pada novel Bumi Manusia. Novel ini pernah diteliti dalam segi kajian
sosiologi sastra dengan judul Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Toer Kajian Sosiologi Sastra yang ditulis oleh Nur Hastuti. Novel ini pun juga
telah diteliti dalam kajian feminisme dengan judul Bias Gender Dalam Novel
Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Feminisme yang ditulis
Penelitian novel Bumi Manusia ternyata tidak hanya terfokus pada tokoh
utama saja, melainkan bias pada sudut pandang tokoh pembantu. Hal ini terdapat
pada penelitian yang berjudul Manusia dan Budaya Jawa dalam Roman Bumi
Manusia: Eksistensialisme Pemikiran Jean Paul Sartre yang ditulis oleh Puji
Retno Hardiningtyas. Studi pendidikan karakter pun tak luput diteliti dengan judul
Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer) yang ditulis oleh Rahmi.
Sebagai bentuk kebaruan dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada
proses ekranisasi tokoh dan penokohan yang terjadi diantara novel Bumi Manusia
karya Pramoedya Ananta Toer dengan film Bumi Manusia karya sutradara
Hanung Bramantyo. Peneliti memiliki beberapa alasan kuat, yaitu belum ada
penelitian yang berfokus pada proses ekranisasi tokoh dan penokohan antara
novel dan film Bumi Manusia. Meskipun pada penelitian Novia Nur Afsani
meneliti tentang ekranisasi novel dan film Bumi Manusia, hasil penelitian tersebut
hanya seputar proses ekranisasi pada latar, alur, dan keterkaitan tokoh dalam
novel dengan aktor yang bermain dalam film Bumi Manusia. Sebagai
pertimbangan terakhir, film Bumi Manusia rilis pada tahun 2019 sehingga
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penelitian terhadap novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang
diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama, yaitu Bumi Manusia karya
ini. Dalam penelitian Alih Wahana Novel Bumi Manusia karya Pramoedya
Ananta Toer ke Bentuk Film Bumi Manusia karya Sutradara Hanung Bramantyo:
Kajian Ekranisasi akan menguraikan teori novel, film, ekranisasi, dan tokoh dan
2.2.1 Novel
bahasa Inggris novel. Banyak yang mengira bahwa kata “Novel” berasal dari
bahasa Inggris. Namun, pendapat itu kurang tepat. Novel berasal dari bahasa Italia
novella (dalam bahasa Jerman novelle). Secara leksikal, novella berarti sebuah
barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam
bentuk prosa (Nurgiyantoro, 2015:11). Novella dan novelle saat ini diadaptasi dan
memiliki arti yang sama dengan istilah dalam bahasa Indonesia yaitu novel yang
berarti sebuah karya sastra prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu
panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Hal ini sependapat dengan Damono
(2005:98), Novel bisa dibaca sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh si
pembaca. Ditinjau dari segi jumlah kata, biasanya novel mengandung kata-kata
yang berkisar antara 35.000 buah sampai tak terbatas. Tarigan (1991: 165)
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menambahkan, novel yang paling pendek itu harus terdiri minimal 100 halaman
dan rata-rata waktu yang dipergunakan untuk membaca novel minimal 2 jam.
Menurut genre karya sastra, novel termasuk dalam karya sastra berbentuk
prosa. Cerita dalam novel relatif panjang dan umumnya terbentuk dalam ratusan
halaman. Bahkan, satu pokok cerita bisa terbentuk dalam beberapa judul novel,
seperti novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari yang terbit dalam dua jilid.
Seperti pada pembahasan sebelumnya, novel terwujud sebagai karya prosa fiksi
dengan orang orang di sekitarnya. Cerita yang diangkat dalam novel dapat berupa
realita kehidupan di zaman novel itu diciptakan. Sama seperti karya sastra prosa
lainnya, cerita dalam novel memiliki dua unsur pembangun. Unsur tersebut adalah
intrinsik merupakan unsur yang membangun novel dari dalam novel tersebut.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-
unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur
intrinsik ini meliputi tema, latar, tokoh dan penokohan, alur, sudut pandang, gaya
yang membangun cerita dari luar novel itu sendiri. Meskipun tidak membangun
dari dalam cerita, unsur ekstrinsik dapat berpengaruh dalam bagian pembangunan
penulis terhadap gaya penulisannya. Bila disusun secara ringkas, unsur biografi
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
perbedaan kedua unsur tersebut lebih bersifat teoritis di samping terlihat untuk
mata mereka. Tantangan tersebut itulah yang harus dihadapi para penulis novel.
Semakin pembaca mampu memahami novel, maka novel tersebut dapat dikatakan
sukses.
kehidupan. Dalam hal demikian, kegiatan membaca (1) dapat mengisi waktu
luang, (2) memperoleh hiburan, (3) mendapat informasi, (4) media pengembangan
merupakan salah satu karya prosa yang cukup panjang dan memiliki unsur
2.2.2 Film
(Eneste, 1991:61). Film adalah jenis kesenian yang paling muda, sebelum adanya
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
perpaduan dari berbagai macam kesenian, seperti musik, seni rupa, drama, dan
kumpulan kata-kata yang tersusun rapi, film terbentuk dari kumpulan gambar
yang bergerak atau berjalan yang disertai unsur seni lainnya. Salah satu bentuk
kekuatan film adalah penonton tidak perlu berimajinasi terlalu panjang karena
Gerak adalah salah satu esensi film. Gerak terebut bisa ditimbulkan oleh
akibat pergerakan dari sang tokoh dalam film (Eneste, 1991:18). Bahasa dalam
film tergabung dalam dua bidang pula, yaitu bahasa gambar dan suara. Hal ini
dikuatkan dengan pendapat Pratista, yaitu bahasa film adalah kombinasi antara
Adegan-adegan yang telah direkam akan diperkuat dengan iringan suara, baik
suara pemeran tersebut atau suara-suara tambahan. Hal ini perlu dilakukan supaya
film tersebut dapat berjalan secara optimal. Selain diperkuat dengan audio, seni
rupa ikut serta dalam pengoptimalan film. Hal ini dapat dilihat dengan penataan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
adanya berbagai macam kesenian tersebut, film menjadi sebuah himpunan karya.
2.2.3 Ekranisasi
sastra prosa mulai diangkat ke layar lebar. Salah satu karya sastra prosa yang telah
diangkat ke layar lebar adalah novel. Beberapa contoh nyata dari novel dalam
negeri maupun luar negeri yang dilayarputihkan menjadi sebuah film adalah film
Harry Potter, Sherlock Holmes, IT, Fifty Shades of Gray, dan Pet Semetery yang
berasal dari novel dengan judul yang sama. Seniman tanah air pun ikut serta
Contoh lain film hasil ekranisasi dari dalam negeri adalah film Perahu
Kertas yang berasal dari novel dengan judul yang sama. Namun, peneliti
1970-an. Berikut ini kutipan Eneste (1991: 9-11) menyebutkan beberapa hasil
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Salah satu penyebab perubahan adalah karena kedua karya tersebut berbeda jenis
dan perlu disiapkan secara matang. Menurut Suseno (2011:1), film yang
resepsi. Keindahan suatu karya sastra bukan sesuatu yang mutlak, abadi, dan
sebuah film. Perubahan yang pertama adalah berkaitan dengan bentuk cerita.
Cerita dalam novel dibentuk melalui rangkaian kata-kata yang tersusun secara
sistematis. Eneste (1991:60) menjelaskan, alat utama dalam novel adalah kata-
kata. Maksudnya adalah segala isi dari novel dijelaskan dalam bentuk kata-kata.
penokohan, latar, dan gaya sebuah novel berubah menjadi sebuah tampilan
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
merupakan hasil kreasi seorang atau gabungan penulis yang disebut novelis.
Seseorang yang memiliki pengalaman, pemikiran, ide, atau hal lain, bisa
menciptakan sebuah buku dan dibaca oleh banyak orang (Eneste 1991:60).
Namun, film merupakan hasil kerja suatu kelompok. Kelompok tersebut meliputi
produser, penulis skenario, sutradara, juru kamera, penata artistik, penata musik,
pemain, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ekranisasi bisa dikatakan sebagai
perubahan dari hasil kerja individu menjadi hasil kerja satu tim.
pada proses penikmatan karya sastra tersebut. Sebuah novel bisa dinikmati dengan
membaca di manapun, kapanpun, dan dapat dibaca secara berkala. Akan tetapi,
film dinikmati dengan cara menontonnya di tempat tertentu dan dengan waktu
tertentu. Oleh sebab itulah, ekranisasi juga bisa diartikan sebagai proses
perubahan dari kesenian yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja
menjadi kesenian yang hanya dapat dinikmati di tempat-tempat tertentu dan pada
waktu-waktu tertentu.
1) Proses perubahan
Ketika sebuah karya sastra prosa diangkat ke dalam film, terdapat beberapa
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berkelanjutan (Eneste, 1991:60). Karya sastra prosa yang dinikmati secara visual
melalui kata-katanya dirubah menjadi karya baru yang dapat dinikmati secara
audiovisual.
Proses perubahan ini berdampak terhadap unsur intrinsik. Sebagai salah satu
dihadirkan secara langsung di layar kaca dan bukan melalui kata-kata. Deskripsi
fisik tokoh dalam novel dijelaskan melalui narasi novelis. Setiap pembaca bisa
berbeda dengan pembaca yang lain. Namun, deskripsi fisik tokoh dalam film
dapat dilihat secara langsung oleh penonton tanpa perlu ada narasi yang
film. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan narasi novel yang menjelaskan
karakter tokoh tersebut berubah ketika diangkat ke dalam film. Penonton film
lingkungan hidup tokoh tersebut secara audiovisual. Hal ini berbeda dengan
2) Penciutan
Ekranisasi berarti juga apa yang bisa dinikmati berjam-jam atau berhari-hari
harus diubah menjadi apa yang dinikmati atau ditonton selama sembilan puluh
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
atau seratus dua puluh menit saja (Eneste, 1991:61). Dengan kata lain, tidak
seluruh isi dalam sebuah novel mampu ditampilkan ke dalam film. Novel-novel
atau penciutan sehingga tidak menciptakan durasi yang terlalu panjang. Dalam
proses ini, penulis skenario dan sutradara memilah sebagian alur, tokoh, latar
ataupun unsur lainnya yang ada dalam novel. Mereka akan memilih bagian-bagian
penting dalam novel untuk ditampilkan kembali ke dalam film. Jika ada peristiwa
yang dirasa tidak penting untuk ditampilkan, sutradara dan penulis scenario akan
cerita, penciutan pada tokoh pun bisa saja terjadi. Ada beberapa tokoh dalam
novel yang tidak ditampilkan dalam film. Film hanya menampilkan tokoh-tokoh
yang dianggap penting saja. Karena keterbatasan teknis, tokoh yang memiliki
film.
Hal lain yang mengalami proses penciutan adalah latar. Tidak semua latar
yang ada dalam novel akan ditampilkan dalam film .hal ini dikarenakan jika
semua latar ditampilkan,film tersebut akan memiliki durasi yang panjang (Eneste,
1991:62). Latar yang ditampilkan dalam film berupa latar yang penting saja atau
3) Penambahan
Sebelum sebuah novel akhirnya menjadi sebuah film, penulis skenario dan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
latar atau suasana. Penambahan yang dilakukan dalam film dilakukan dengan
berbagai pertimbangan dan juga alasan. Salah satu penyebab sebuah penambahan
terjadi adalah seorang sutradara memiliki pandangan lain mengenai salah satu
bagian cerita sehingga film yang dibuat menjadi lebih hidup. Penambahan dalam
film tentu diperbolehkan selama penambahan tersebut relevan dan sesuai dengan
4) Perubahan Bervariasi
bukanlah dalih atau alasan bagi pembuat film, tetapi novel betul-betul hendak
dipindahkan ke media lain, yakni film. Perubahan bervariasi ini sanggup terjadi
karena beberapa alasan tertentu. Salah satu alasannya adalah alat-alat yang
terbatas menjadikan tim merubah beberapa bagian film. Selain itu, perubahan
dalam proses ekranisasi dilakukan karena berkaitan dengan waktu. Waktu film
yang panjang dapat membuat penonton bosan menonton sehingga tidak semua hal
novel ke dalam bentuk film. Dalam proses ekranisasi, terdapat proses perubahan,
penambahan, penciutan, dan perubahan bervariasi. Hal ini sesuai dengan Eneste
(1991:60), bahwa pemindahan novel ke layar putih mau tidak mau mengakibatkan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bisa disesuaikan dengan keperluan sutradara dan tim pembuat film ketika
variasi tertentu antara novel dan film (Eneste, 1991:65). Oleh sebab itu, proses
ekraniasi novel ke bentuk film tidak harus menampilkan seluruh aspek ekraniasi
Dalam karya sastra genre prosa, tokoh menjadi salah satu unsur penting
pembangun cerita. Tokoh berperan sebagai subjek yang diceritakan dan juga yang
sebuah kisah dalam suatu karya sastra dari awal hingga akhir. Bila unsur tokoh
tidak ada, cerita tersebut menjadi tidak hidup. Dalam sebuah karya sastra, tokoh-
tokoh dalam cerita biasanya adalah manusia. Akan tetapi, tokoh dalam sebuah
cerita bisa berupa makhluk lain. Kutipan Eneste (1991:24) menjabarkan contoh
menjelaskan bahwa penokohan berfungsi sebagai watak yang dimiliki oleh para
tokoh. Penokohan dalam novel dapat diungkapkan dengan dua cara. Kedua cara
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tersebut meliputi cara analitik atau langsung dan cara dramatik atau tidak
langsung oleh penulis pada cara analitik. Hal-hal yang diceritakan oleh penulis
berupa sifat, tabiat, latar belakang, pikiran, dan juga perasaan dari tokoh. Para
tersebut. Hal ini berbeda dengan cara dramatik, penokohan diceritakan oleh
percakapan (dialog) antar tokoh mengenai tokoh tertentu, dan juga melalui sikap
tersirat maupun tersurat, tokoh dalam film ditampilkan secara langsung melalui
adegan dalam film tersebut. Perbedaan lainnya adalah tokoh dalam film tidak
dihadirkan dalam bentuk kata-kata selayaknya novel, tetapi tokoh hadir secara
tokoh dalam film. Seperti novel, tokoh dalam film juga dapat dijelaskan melalui
merupakan sifat atau watak yang dimiliki oleh tokoh. Dengan adanya tokoh,
sebuah cerita dapat berjalan dengan lancer karena ada subjek yang menjalani
cerita tersebut. Dengan adanya penokohan, para tokoh akan memiliki motivasi
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pemantapan terhadap kajian ekranisasi. Hal ini perlu dilakukan sehingga peneliti
landasan teori penelitian ini. Oleh karena itu, kajian ekranisasi perlu dipahami
oleh peneliti sehingga tidak ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peneliti.
Selanjutnya, peneliti mencari film yang akan dianalisis. Film yang akan
dianalisis adalah film yang menarik, belum ada judul penelitian tentang film
tersebut, dan berasal dari adaptasi novel. Setelah melakukan pencarian, peneliti
Bramantyo. Film tersebut merupakan hasil adaptasi dari novel Bumi Manusia
karya Pramoedya Ananta Toer. Peneliti memilih film tersebut karena menurut
peneliti cerita dalam film tersebut menarik dan layak untuk diteliti. Selain
menarik, film tersebut juga merupakan film yang populer. Kepopuleran film
tersebut dibuktikan dari banyaknya penonton film tersebut, sekitar 1,29 Juta
penonton. Kepopuleran Bumi Manusia tidak hanya dari segi film, tetapi juga dari
segi novel. Hal tersebut dikarenakan novel tersebut ditulis oleh penulis ternama,
yaitu Pramoedya Ananta Toer. Selain itu, film ini merupakan film yang masih
tergolong baru karena baru rilis pada tanggal 15 Agustus 2019 di bioskop
Setelah mendapatkan film Bumi Manusia dan novel Bumi Manusia, hal
yang dilakukan peneliti adalah membaca novelnya terlebih dahulu. Setelah selesai
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
membaca novelnya, peneliti menonton film Bumi Manusia yang merupakan hasil
penciutan, penambahan, dan perubahan variasi yang terjadi pada novel Bumi
Manusia ke dalam film Bumi Manusia. Setelah itu, peneliti menganalisis bentuk-
dan dianalisis adalah perubahan yang berkaitan dengan tokoh, latar, serta alur.
perubahan-perubahan yang terjadi pada novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi
Manusia.
fokus dalam melakukan penelitian ini, maka dibuatlah bagan kerangka berpikir
sebagai berikut.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pramoedya Ananta Toer ke Bentuk Film Bumi Manusia Karya Sutradara Hanung
Setelah itu, peneliti akan membandingkan dua data yang terlah dikumpulkan
tersebut.
kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moelong, 2014:11). Oleh sebab itu,
penyajian data penelitian ini berupa kata-kata yang didukung beberapa teori para
ahli sehingga metode yang pantas digunakan dalam penelitian ini adalah metode
ekranisasi tokoh dan penokohan yang terjadi pada novel Bumi Manusia ketika
Objek penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah novel
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan oleh PT Lentera
Dipantara cetakan XXX di Jakarta Timur pada tahun 2018 dengan tebal 538
halaman. Objek penelitian yang kedua adalah film Bumi Manusia produksi Falcon
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pictures dan disutradari oleh Hanung Bramantyo dengan durasi 181 menit. Kedua
Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu novel dan film Bumi
Manusia. Novel yang menjadi sumber data adalah novel Bumi Manusia karya
Pramoedya Ananta Toer. Novel ini diterbitkan oleh PT Lentera Dipantara yang
berada di Kota Jakarta Timur. Novel yang peneliti gunakan ini merupakan cetakan
ketiga puluh pada tahun 2018. Novel ini memiliki isi sebanyak 538 halaman.
Selain novel, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Bumi
Manusia. Film ini berdurasi 3 jam 1 menit diproduksi oleh Falcon Pictures dan
disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini rilis pada tanggal 15 Agustus 2019.
Data penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, paragraf yang teridentifikasi
narasi serta dialog yang diambil peneliti dalam novel dan film sebagai sebuah
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ada
tiga. Tiga teknik tersebut adalah teknik membaca, teknik menyimak, dan teknik
mencatat. Untuk menjalani ketiga teknik tersebut, berikut ini adalah langkah-
33
a. Teknik Membaca
proses penelitian. Teknik ini terdiri dari dua tahap yang akan dilakukan peneliti.
1) Peneliti membaca novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer secara
cermat sehingga dapat memahami tokoh dan penokohan yang ada dalam
novel tersebut.
b. Teknik Menyimak
proses penelitian. Dua tahap akan dilakukan peneliti dalam melakukan teknik
c. Teknik Mencatat
Cara kerja teknik ini adalah mencatat semua data mengenai permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan yang dikaji yaitu tokoh dan
penokohan dalam kedua karya tersebut. Data-data tersebut diperoleh dari sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
data yang berupa novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dan film
pengumpulan data ini adalah tidak ada alat yang paling elastis dan tepat untuk
mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri (Ghony & Almanshur,
2014:95). Peneliti dalam penelitian ini merupakan alat pengumpul data yang
utama. Selain itu, peneliti juga merupakan pelaku seluruh kegiatan penelitian.
penelitian ini adalah tokoh dan penokohan dalam novel dan film yang diteliti.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
menguraikan fakta-fakta yang terdapat dalam data. Setelah itu, peneliti akan
membandingkan dua data yang terlah dikumpulkan tersebut. Berikut ini adalah
35
a. Menelaah data dengan membaca novel Bumi Manusia. Pada saat membaca,
dalam novel.
Bumi Manusia. Pada saat menonton film tersebut, peneliti juga harus
c. Menganalisis ekranisasi yang terjadi pada tokoh dan penokohan novel Bumi
Novel Film
Aspek
No Kode Tokoh Waktu Perubahan Ket
Penokohan Halaman Deskripsi Deskripsi
(menit)
e. Mendeskripsikan ekranisasi yang terjadi pada novel Bumi Manusia dan film
kalimat-kalimat.
f. Membandingkan ekranisasi yang terjadi pada novel Bumi Manusia dan film
Bumi Manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam penelitian
ini, triangulasi data berbentuk tabel yang berisi transkrip novel dan dialog dari
novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia
karya sutradara Hanung Bramantyo. Peneliti meminta bantuan pakar bahasa dan
atau pengamat lainnya guna mengecek kembali data penelitian. Dalam penelitian
ini, peneliti akan meminta bantuan kepada Bapak F.X. Sinungharjo, S.S., M.A.
untuk mengecek data penelitian dengan cara mencocokkan dengan teori yang
sudah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Peneliti akan menguraikan sinopsis novel Bumi Manusia dan film Bumi
Manusia dalam subbab ini. Sinopsis adalah ringkasan yang paling efektif untuk
menyajikan suatu karangan panjang ke dalam bentuk yang singkat. Berikut adalah
tiga puluh pada tahun 2018. Novel tersebut memiliki tebal 538 halaman. Novel
Bumi Manusia yang merupakan buku pertama dari tetralogi Buru itu menceritakan
tentang perjuangan seorang pria bernama Minke atau R.M. Djokomono Tirto
Adhi Soerjo untuk menghentikan penjajahan Belanda di Indonesia pada awal abad
ke-20. Sebagai siswa H.B.S. di Surabaya, Minke merasa dirinya sudah bukan lagi
sepenuhnya Jawa dan karena ilmu-ilmu Eropa mulai memasuki dirinya seiring
dengan munculnya kata modern. Suatu hari, teman sekelasnya, Robert Suurhof,
seorang pengusaha pabrik yang terkenal akan produk susunya. Ketika sampai di
Buitenzorg, Minke disambut oleh Robert Mellema, anak tertua dari keluarga
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Minke tidak hanya terkejut akan sosok Nyai Ontosoroh atas sikapnya saja,
Minke dan Annelies Mellema terus bermekaran. Selain benih cinta, konflik pun
ikut hadir dalam kehidupan mereka. Mulai dari kematian Herman Mellema,
dari H.B.S., hingga Annelies yang akan dibawa pergi ke Eropa berdasarkan
Eropa beserta Minke yang bersedih karena dirinya sebagai pribumi kalah dari
Falcon Pictures dengan durasi 181 menit yang merupakan adaptasi dari novel
Bumi Manusia karya novelis Pramoedya Ananta Toer. Film ini menceritakan
kisah cinta seorang Pribumi bernama Minke dan seorang Indo (Campuran
Belanda dan Indonesia) bernama Annelies Mellema pada awal abad ke-20.
39
Belanda. Kisah ini diawali dari Minke yang diajak Robert Suurhof, teman
keluarga Mellema, di Borderij Buitenzorg. Minke yang tak ingin dicap sebagai
Buitenzorg, Minke mengalami pengalaman luar biasa yang mungkin tak dapat
kedua dari keluarga Mellema, sosok Nyai Ontosoroh yang memiliki kecerdasan,
sikap, dan kharisma seorang Nyai pada umumnya, hingga kejadian Herman
mulai tinggal secara tetap di Buitenzorg. Konflik yang terjadi pun terus
penindasan dari Robert Suurhof, stigma jelek karena Minke tinggal bersama
Meskipun permasalahan terus berdatangan, benih cinta antara Minke dan Annelies
sebagai Max Tollenaar (nama pena Minke), dan dukungan dari orang lain, Minke
40
kuatnya untuk melawan dalam pengadilan putih. Meskipun tulisan Max Tollenaar
Belanda, Minke tetap kalah. Film diakhiri dengan scene Annelies yang dibawa
4.2 Deskripsi Data Alih Wahana Tokoh Novel Bumi Manusia ke Bentuk
ini. Deskripsi data ini akan dianalisis pada subbab berikutnya. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data dalam penelitian ini adalah
novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dan film Bumi Manusia karya
sutradara Hanung Bramantyo. Data dalam penelian ini adalah kata, frasa, kalimat,
didukung dengan kutipan-kutipan narasi serta dialog yang diambil peneliti dalam
novel dan film sebagai sebuah acuan atau penguat dalam fakta-fakta yang telah
ditemukan.
empat data yang telah dikumpulkan, peneliti menemukan dua puluh dua proses
perubahan pada tokoh, dua penambahan pada tokoh, lima penciutan tokoh, dan
tidak ada perubahan bervariasi tokoh. Selain data pada tokoh, peneliti juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menemukan tiga puluh dua proses perubahan pada penokohan, tidak ada
bervariasi penokohan. Data hasil penelitian alih wahana tokoh dan penokohan
No Ekranisasi Jumlah
1. Proses Perubahan 22
2. Penambahan 2
3. Penciutan 5
4. Perubahan Bervariasi 0
No Ekranisasi Jumlah
1. Proses Perubahan 32
2. Penambahan 0
3. Penciutan 4
4. Perubahan Bervariasi 1
Peneliti akan menjelaskan hasil analisis alih wahana tokoh dan penokohan
novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk film Bumi
Manusia karya sutradara Hanung Bramantyo pada subbab ini. Untuk menganalisis
alih wahana yang terjadi, peneliti menggunakan kajian ekranisasi yang telah
(Eneste, 1991:60). Dengan adanya kajian ekranisasi ini, proses alih wahana pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tokoh dan penokohan novel ke bentuk film yang merupakan objek penelitian ini
(Erneste, 1991:11). Maksudnya adalah, tokoh selaku pembawa cerita tidak bisa
dipandang sebelah mata. Pengarang cerita dalam menyusun sebuah karya prosa
Tidak hanya berfokus pada wujud fisik tokoh, tetapi juga peran tokoh-tokoh
tersebut di dalam cerita. Oleh sebab itu, peneliti akan memaparkan perihal kata,
frasa, kalimat, paragraf yang teridentifikasi dalam tokoh dan penokohan pada
bagian hasil penelitian ini. Peneliti akan menampilkan bentuk ekranisasi yang
Dalam proses ekranisasi tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia, peneliti menemukan dua puluh dua bentuk proses perubahan, dua
bentuk penambahan, lima bentuk penciutan, dan tidak ada bentuk perubahan
bervariasi. Berikut ini adalah penjelasan tujuh data tokoh beserta contoh
analisisnya.
4.3.1.1 Hasil Proses Perubahan Tokoh Novel Bumi Manusia ke Bentuk film
Bumi Manusia
perubahan tokoh dari novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia. Dalam
subbab ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk proses
perubahan tokoh novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Proses perubahan
tokoh merupakan akibat dari kajian ekranisasi. Kajian ekranisasi merupakan salah
pada berubahnya narasi dalam novel ketika diangkat ke dalam adegan atau dialog
film. Peneliti menemukan dua puluh dua bentuk proses perubahan pada bagian
tokoh dari data triangulasi yang sudah disetujui. Dua puluh dua bentuk proses
perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil proses perubahan tokoh
Film Novel
No Kode Nama Tokoh
Waktu (Menit) Hal.
1 PP/ TOKOH/ 1 Robert Suurhof 03.58 16
2 PP/ TOKOH/ 2 Minke 03.54 16
3 PP/ TOKOH/ 3 Jean Marais 36.22 19
4 PP/ TOKOH/ 4 Robert Mellema 12.52 25
5 PP/ TOKOH/ 5 Annelies Mellema 14.15 26
6 PP/ TOKOH/ 6 Nyai Ontosoroh 17.33 32
7 PP/ TOKOH/ 7 Darsam 11.45 68
8 PP/ TOKOH/ 8 Nyonya Telinga 34.36 70
9 PP/ TOKOH/ 9 Herman Mellema 29.25 62
10 PP/ TOKOH/ 10 Tuan Telinga 04.04 275-276
11 PP/ TOKOH/ 11 Juffrouw Magda Peters 35.28 312
12 PP/ TOKOH/ 12 Ayah Minke 58.30 182
13 PP/ TOKOH/ 13 Ibu Minke 60.33 188
14 PP/ TOKOH/ 14 Herbert de la Croix 65.03 199
15 PP/ TOKOH/ 15 Miriam de la Croix 65.22 205
16 PP/ TOKOH/ 16 Sarah de la Croix 65.22 205
17 PP/ TOKOH/ 17 Ah Tjong 49.54 241
18 PP/ TOKOH/ 18 Maiko 50.05 251
19 PP/ TOKOH/ 19 Dr. Martinet 76.35 239
20 PP/ TOKOH/ 20 Kommers 110.30 417
21 PP/ TOKOH/ 21 Maarten Nijman 105.03 368
22 PP/ TOKOH/ 22 Jan Dapperste 35.34 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada bagian tokoh novel Bumi Manusia karya novelis Pramoedya Ananta
Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo
ditemukan dua puluh tiga proses perubahan pada tokoh dalam Tabel 3. Hal
1) PP/TOKOH/1
45
bahwa terjadi proses perubahan pada tokoh Robert Suurhof ketika diangkat ke
2) PP/TOKOH/2
Proses perubahan selanjutnya dalam kode ini adalah proses perubahan pada
kemunculan tokoh Minke. Peneliti menemukan sebuah kutipan dari novel Bumi
Manusia halaman 16 yang menjadi kemunculan pertama kali Minke dalam cerita
berikut.
menemukan sebuah perubahan dalam pemunculan tokoh Minke dalam film Bumi
46
perubahan yang terjadi adalah Minke sedang mencangkungi gambar sang dara
3) PP/TOKOH/3
dalam kemunculan tokoh Jean Marais ketika diangkat ke dalam film. Peneliti
menemukan kutipan dari novel Bumi Manusia halaman 19 yang menjadi bukti
Bumi Manusia. Jean Marais menyapa Minke yang berkunjung. Namun, peneliti
menemukan perubahan dalam kemunculan Jean Marais pada film Bumi Manusia.
Perubahan tersebut terlihat dalam film menit 36.22. Cuplikan dialog film dapat
47
Peneliti menemukan perubahan tersebut pada dialog Jean Marais tersebut. Dalam
novel, Jean Marais menanyakan kabar pekerjaan untuknya. Namun, Jean Marais
4) Kode PP/TOKOH/4
Kode ini mengenai proses perubahan pada tokoh Robert Mellema. Peneliti
mengalami perubahan ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia pada menit
48
perubahan dari deskripsi novel Bumi Manusia menjadi adegan ke dalam film
Bumi Manusia.
5) Kode PP/TOKOH/5
Kode ini berisi proses perubahan tokoh dari novel Bumi Manusia ke dalam
film Bumi Manusia. Tokoh yang dianalisis dalam kode ini adalah Annelies
sebagai berikut.
Kutipan novel di atas berisi deskripsi tokoh Annelies ketika muncul pertama
kali dalam novel Bumi Manusia. Deskripsi tersebut mengalami perubahan ketika
diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam
49
terjadinya perubahan dari kutipan novel Bumi Manusia ketika diangkat ke dalam
6) Kode PP/TOKOH/6
Ontosoroh. Proses perubahan tersebut terlihat dari kutipan novel Bumi Manusia
Bumi Manusia. Kutipan tersebut berisi deskripsi fisik Nyai Ontosoroh. Namun,
50
Bumi Manusia. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan dialog film menit
ke ruang tamu ketika Annelies dan Minke sedang berada di ruang tamu dan
melihat isi dari ruang tamu tersebut. Peneliti Membuat kesimpulan bahwa terjadi
dengan mengubah kata-kata dalam novel menjadi sebuah dialog dan tampilan
7) Kode PP/TOKOH/7
Perubahan tersebut terlihat pada kutipan novel halaman 68 yang berisi deskripsi
51
Darsam terlihat pertaam kali dalam novel Bumi Manusia. Namun, peneliti
dalam novel ke dalam film. Selain itu, terjadi perubahan waktu ketika Darsam
muncul dalam novel ke dalam film. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa
terjadi perubahan ketika tokoh Darsam diangkat dari novel menuju ke dalam film.
8) Kode/PP/TOKOH/8
Kode ini berisi proses perubahan tokoh Nyonya Telinga ketika muncul
pertama kali dari novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
perubahan tersebut terlihat dalam novel halaman 70. Kutipan novel tersebut dapat
Bumi Manusia. Nyonya Telinga berbicara dengan Minke yang baru pulang dari
Telinga ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 34.36. Perubahan
Cuplikan dialog di atas menceritakan Nyonya Telinga pada pagi hari saat
tersebut merupakan dampak proses perubahan dari tokoh Nyonya Telinga. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
9) Kode PP/TOKOH/9
Proses perubahan dalam kode ini terjadi pada tokoh Herman Mellema.
Perubahan tersebut terlihat pada saat kemunculan Herman Mellema pertama kali
dari novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia. Kemunculan Herman
kedatangan Herman Mellema terlihat pada Nyai Ontosoroh yang berhenti makan
54
Nyai yang berhenti makan karena ada seseorang masuk. Namun, film Bumi
10) PP/TOKOH/10
Kode ini berisi proses perubahan pada tokoh Tuan Telinga. Peneliti
menemukan adanya perubahan pada kemunculan Tuan Telinga dari Novel Bumi
Manusia ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Kemunculan Tuan Telinga
Kemunculan tersebut terjadi saat Minke dan Jean Marais sedang memperhatikan
kemunculan Tuan Telinga yang pertama kali dalam film Bumi Manusia menit
55
Cuplikan adegan di atas menceritakan Tuan Telinga yang keluar saat Robert
Suurhof mengetuk kamar Minke berkali-kali. Tuan Telinga keluar karena Robert
Suurhof membuat keributan di rumahnya pada pagi hari. Peneliti melihat bahwa
film Bumi Manusia memiliki cara tersendiri dalam memunculkan tokoh Tuan
Telinga. Oleh sebab itu, Tuan Telinga mengalami proses perubahan ketika tokoh
Kode ini berisi proses perubahan terhadap tokoh Juffrouw Magda Peters.
Juffrouw Magda Peters baru terlihat pertama kali dalam narasi yang
berupa flashback dirinya saat pertama kali mengajar di H.B.S.,
“Selamat siang, para siswa H.B.S. Surabaya. Namaku Magda Peters,
guru baru kalian untuk bahasa dan sastra Belanda. Acungkan tangan
barang siapa tidak suka pada sastra.”
(Novel Bumi Manusia halaman 312)
pertama kali mengajar di H.B.S. Dirinya memberi pertanyaan kepada para siswa
untuk mengetahui jumlah siswa yang tidak menyukai sastra. Ketika tokoh ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
diangkat ke dalam film, peneliti menemukan perubahan saat pertama kali tokoh
kemunculan tokoh tersebut yaitu perubahan pada topik pelajaran saat itu. Oleh
Proses perubahan yang terjadi dalam kode ini adalah perubahan pada
tokoh Ayah Minke. Peneliti menemukan kutipan novel halaman 182 ketika
Minke pulang ke Kota B. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
Kedatangan Ayah Minke terlihat dalam narasi, “Orang itu, Bupati B.,
mendeham. Kemudian lambat-lambat duduk di kursi goyang melepas
selop di belakang bangku kaki dan meletakkan kakinya yang mulia di
atas bantal beledu. Kursi mulai bergoyang-goyang sedikit. Keparat!
Betapa lambat waktu berjalan. Sebuah benda yang kuperkirakan agak
panjang telajh dipukul-pukulkan lembut pada kepalaku yang tak
bertopi. Betapa kurangajarnya makhluk yang harus kumuliakan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
di atas, diceritakan Ayah Minke mendeham, lalu duduk di kursi goyang. Penelti
perubahan pada tokoh Ayah Minke dapat dilihat pada perbedaan sikap tubuhnya.
Dalam novel, Ayah Minke diceritakan duduk di kursi goyang. Namun, Ayah
perbedaan sikap tubuh Ayah Minke termasuk dalam proses perubahan tokoh.
tersebut terlihat dalam novel Bumi Manusia halaman 188. Kutipan novel tersebut
58
dalam novel Bumi Manusia. Ketika tokoh Ibu Minke diangkat ke dalam film Bumi
menit 60.33. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan film berikut ini.
Proses Perubahan Tokoh Ibu Minke dapat dilihat pada proses kemunculan
tokoh tersebut. Ibu Minke tertulis berada di dalam kamar dan sedang bersisir.
Namun, Ibu Minke terlihat melerai kedua anaknya yang sedang berkelahi dalam
film.
menemukan sebuah perubahan pada tokoh ini dalam novel halaman 199. Kutipan
59
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan film berikut
ini.
tersebut. Dalam novel, Herbert diceritakan sedang berjalan menuju ruang resepsi.
Namun, film Bumi Manusia merubahnya menjadi tokoh Herbert de la Croix sudah
duduk di tempatnya.
Kode ini berisi proses perubahan pada tokoh Miriam de la Croix. Peneliti
menemukan sebuah perubahan ketika tokoh tersebut diangkat ke dalam film Bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Manusia. Kutipan novel berikut ini berisi kemunculan pertama kali Miriam de la
Croix.
Croix diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Perubahan tersebut terlihat dalam
Bupati B. Proses Perubahan tokoh terlihat pada momen kemunculan pertama kali
undangan untuk datang ke rumah Herbert de la Croix. Namun, film Bumi Manusia
61
Croix. Sarah akhirnya muncul saat diperkenalkan oleh ayahnya. Namun, peneliti
undangan untuk datang ke rumah Herbert de la Croix. Namun, film Bumi Manusia
62
Kode ini berisi proses perubahan pada tokoh Ah Tjong. Peneliti menemukan
perubahan pada kemunculan pertama kali Ah Tjong dari novel Bumi Manusia
ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Tokoh Ah Tjong pertama kali
Tokoh Ah Tjong memiliki perubahan pada saat pertama kali muncul. Dalam
novel, Ah Tjong terlihat pertama kali saat dirinya menyapa Robert Mellema yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
disuruh Nyai Ontosoroh ke kantor polisi. Namun, Ah Tjong baru terlihat pertama
menemukan perubahan saat kemunculan pertama kali tokoh Maiko dalam novel
Bumi Manusia dan film Bumi Manusia. Maiko terlihat pertama kali dalam kutipan
novel berikut.
Kutipan di atas menceritakan masa lalu Maiko saat pertama kali bekerja
pertama kali tokoh tersebut dalam film Bumi Manusia menit 50.05. Perubahan
Proses Perubahan dalam kode ini terjadi pada tokoh Maiko ketika Maiko
pertama kali muncul. Dalam novel, Maiko diceritakan pertama kali dalam kisah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
flashback Maiko. Dalam film, Maiko terlihat pertama kali saat dirinya hendah
menemukan perubahan deskripsi tokoh tersebut dari novel Bumi Manusia ketika
diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Dr. Martinet terlihat pertama kali dalam
65
Proses Perubahan tokoh Dr. Martinet terlihat dalam kode ini. Dalam novel,
Dr. Martinet diceritakan menggunakan kaca mata monokel. Namun, dalam film,
Dr. Martinet menggunakan kacamata biasa dengan dua lensa. Selain itu,
kedatangan sosok Dr. Martinet dalam novel terjadi pada Annelies sakit di teras
rumah. Namun, dalam film kedatangan Dr. Martinet karena Annelies pingsan saat
bekerja di kebun.
menemukan kutipan novel halaman 417 ketika Kommers pertama kali terlihat.
perubahan kemunculan tokoh pada film menit 110.30. Perubahan tersebut terlihat
66
tersebut terjadi pada momen pertama kali Kommers muncul. Dalam novel,
Kommers terlihat saat dirinya menulis sebuah artikel yang membela Minke.
Namun, dalam film, Kommers pertama kali terlihat saat Maarten Nijman
Kode ini berisi proses perubahan pada tokoh Maarteen Nijman. Peneliti
Kemunculan Maarteen Nijman dapat dilihat dalam kutipan novel berikut ini.
diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan
67
Perubahan pada saat pertama kali tokoh tersebut muncul. Perubahan yang terjadi
adalah dalam novel Maarten Nijman bertemu dengan Minke dan Jan Dapperste.
Namun, Maarten Nijman pertama kali terlihat saat dirinya bertemu dengan Minke,
Proses perubahan tokoh dalam kode ini terjadi pada tokoh Jan Dapperste.
Proses perubahan tersebut terdapat pada kutipan novel halaman 322. Kutipan
Jan Dapperste pertama kali terlihat dalam novel pada narasi, “Jan
Dapperste, anak yang permunculannya lebih banyak Pribumi itu,
berdiri pada pagar mengikuti aku dengan pandangnya. Ia selalu
mengaku Indo. Hanya padaku ia pernah mengaku Pribumi. Dengan
kepercayaan seorang sahabat pernah ia mengaku padaku, ia hanya
seorang anak pungut pendeta Dapperste. Anak pungut! Ia sendiri
Pribumi tulen. Ia bersimpati padaku. Setelah aku punya bendi ia biasa
minta gonceng. Sekarang pun ia nampak menjauh.”
(Novel Bumi Manusia halaman 322)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dalam novel, Jan Dapperste terlihat pertama kali saat diskusi H.B.S. selesai.
Namun, dalam film, Jan Dapperste terlihat pertama kali saat proses pembelajaran
berlangsung.
4.3.1.2 Hasil Penambahan Tokoh Novel Bumi Manusia ke Bentuk film Bumi
Manusia
Sesuai dengan hasil penelitian, terdapat dua buah penambahan tokoh dari
novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi Manusia. Dalam bagian ini, peneliti
akan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk penambahan tokoh novel Bumi
Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang
69
cerita, alur, penokohan, atau suasana yang masih relevan dengan cerita secara
menemukan dua bentuk penambahan pada bagian tokoh dari data triangulasi yang
sudah disetujui. Dua bentuk penambahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Hasil penambahan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi Manusia.
Tabel 4 Hasil penambahan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia
Film Novel
No Kode Nama Tokoh
Waktu (Menit) Halaman
1 PNB/TOKOH/1 Parjiah 21.24 Tidak ada dalam novel
2 PNB/TOKOH/2 Iyem 85.45 Tidak ada dalam novel
Pada bagian tokoh novel Bumi Manusia karya novelis Pramoedya Ananta
Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo
ditemukan dua penambahan adegan pada tokoh dalam Tabel 4. Hal tersebut
film Bumi Manusia. Penambahan yang terjadi adalah jenis penambahan yang
Penambahan yang tidak ada dalam novel berarti tidak ada cerita tersebut di
dalam novel. Hal tersebut dapat berarti kemunculan tokoh-tokoh dalam adegan
tersebut berdiri sendiri tanpa ada keterkaitan dalam novel. Penambahan yang tidak
ada dalam novel terjadi pada menit: 21.24 dan 85.45. Hasil analisis dari
70
1) Kode PNB/TOKOH/1
terjadi pada menit 21.24 berupa, Nyai Ontosoroh memanggil salah seorang
pembantunya. Penambahan tokoh tersebut terlihat dalam cuplikan film berikut ini.
Cuplikan film tersebut menunjukkan adanya tokoh Parjiah dalam film Bumi
Manusia. Isi novel Bumi Manusia tidak menyebutkan adanya nama seorang
karena dalam novel Bumi Manusia tidak ada satupun nama Parjiah.
2) Kode PNB/TOKOH/2
dapat dilihat pada film Bumi Manusia menit 85.45. Minke memanggil salah
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Cuplikan film di atas menunjukkan bahwa adanya tokoh Iyem dalam film
Bumi Manusia. Tokoh Iyem memiliki kesamaan dengan tokoh Parjiah, yaitu
kedua tokoh tersebut adalah pembantu di Buitenzorg. Dalam novel Bumi Manusia,
novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia
yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo pada bagian ini. Sesuai dengan hasil
akibat dari kajian ekranisasi. Sebagai salah satu bentuk perubahan, penciutan
72
suasana novel tidak akan dijumpai dalam film (Erneste, 1991:61). Peneliti
menemukan lima bentuk penciutan pada tokoh dari data triangulasi yang sudah
disetujui. lima bentuk penciutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil
Tabel 5 Hasil Penciutan tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi
Manusia
Film Novel
No Kode Nama Tokoh
Waktu (Menit) Hal.
1 PNC/TOKOH/1 Yu Minem - 47
- 275
2 PNC/TOKOH/2 Tuan Telinga
276
3 PNC/TOKOH/3 Deradera Lelliobuttockx - 491
4 PNC/TOKOH/4 Marjuki - 436
5 PNC/TOKOH/5 Min Hwa - 244
Pada bagian tokoh novel Bumi Manusia karya novelis Pramoedya Ananta
Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo
ditemukan lima penciutan adegan pada tokoh yang dapat ditunjukan pada Tabel
sebagian tokoh dari novel asli. Penciutan yang terjadi adalah jenis penciutan yang
Penciutan yang ada dalam novel berarti cerita tersebut ada di dalam novel.
novel. Penciutan yang ada dalam novel terjadi pada halaman: 47, 275, 276, 491,
436, dan 244. Hasil analisis dari penambahan tokoh antara lain sebagai berikut;
1) Kode PNC/TOKOH/1
halaman 47. Penciutan tersebut berupa dialog Annelies yang berkata kepada salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
satu pemerah susu bernama Yu Minem. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
Kutipan novel di atas terlihat dalam novel Bumi Manusia. Namun, Kutipan
tersebut tidak ditemukan dalam film. Oleh sebab itu, tokoh Yu Minem tidak
2) Kode PNC/TOKOH/2
dalam novel halaman 275 berupa narasi Minke yang menjelaskan Tuan Telinga
“Tepat pada waktu itu Tuan Telinga datang entah dari mana.”
(Novel Bumi Manusia halaman 275)
ditampilkan dalam film. Oleh sebab itu, peneliti mengidentifikasikan hal tersebut
3) Kode PNC/TOKOH/3
dalam novel halaman 491 berupa narasi Minke yang menjelaskan sosok Deradera
74
Deradera Lelliobuttockx dalam film Bumi Manusia. Oleh sebab itu, peneliti
4) Kode PNC/TOKOH/4
Penciutan dalam kode ini terjadi pada tokoh Marjuki. Marjuki adalah
seorang kusir delman dalam cerita novel Bumi Manusia. Peneliti menemukan
penciutan dalam novel Bumi Manusia halaman 436. Kutipan novel tersebut dapat
terlihat memberi perintah kepada kusir delman yang bernama Marjuki. Namun,
tokoh Marjuki tidak terlihat atau disebutkan dalam film Bumi Manusia. Peneliti
75
5) Kode PNC/TOKOH/5
Tokoh yang mengalami penciutan tersebut adalah Min Hwa. Min Hwa merupakan
seorang pelacur di rumah plesiran Ah Tjong yang terlihat dalam novel halaman
Hwa. Namun, Min Hwa tidak terlihat dalam film Bumi Manusia. Peneliti akhirnya
membuat kesimpulan bahwa tokoh Min Hwa mengalami penciutan karena tidak
4.3.1.4 Hasil perubahan bervariasi tokoh novel Bumi Manusia ke bentuk film
Bumi Manusia
Bagian ini merupakan bagian yang terakhir dalam bentuk ekranisasi pada
bervariasi tokoh novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ke bentuk
berarti terjadinya variasi-variasi tertentu antara novel dan film (Erneste, 1991:65).
76
tokoh dalam cerita menjadi tokoh utama yang utama, tokoh utama tambahan,
tokoh tambahan periferal utama, dan tokoh tambahan yang memang tambahan.
tokoh. hal ini artinya adalah peran-peran para tokoh dari novel Bumi Manusia
tidak mengalami perubahan fungsi ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia.
Selain peran para tokoh, latar belakang tokoh pun tidak mengalami perubahan.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa para tokoh dari novel Bumi
Subbab ini akan membahas proses ekraniasi pada penokohan novel Bumi
Manusia ke bentuk film Bumi Manusia. Proses ekranisasi penokohan akan dibagi
bervariasi. Selama proses penelitian, peneliti menemukan tiga puluh dua bentuk
Berikut ini adalah penjelasan tiga puluh dua lima data proses ekraniasi penokohan
beserta analisisnya.
perubahan penokohan dari novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia.
Dalam subbab ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk proses
77
bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Proses
sebagai pengubahan dunia kata-kata dalam novel ketika diangkat menjadi dunia
adalah proses perubahan berfokus pada berubahnya narasi dalam novel ketika
diangkat ke dalam adegan atau dialog film. Peneliti menemukan dua puluh dua
bentuk proses perubahan pada bagian tokoh dari data triangulasi yang sudah
disetujui. Dua puluh dua bentuk proses perubahan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 6. Hasil proses perubahan penokohan novel Bumi Manusia ke bentuk film
Bumi Manusia.
78
79
PENOKOHAN/
24
26 PP/ Kommers Rendah hati 110.36 417
PENOKOHAN/
25
27 PP/ Maurits Mellema Angkuh 49.01 144
PENOKOHAN/
26
28 PP/ Darsam Berhati-hati 72.01 225-226
PENOKOHAN/
26
29 PP/ Darsam Loyal 94.47 401
PENOKOHAN/
27
30 PP/ Juffrouw Magda Cerdas 73.54 315
PENOKOHAN/ Peters
28
21 PP/ Jan Dapperste Nasionalis 128.02 453
PENOKOHAN/ 453
29
32 PP/ Dr. Martinet Bijaksana 78.39 370
PENOKOHAN/ 79.43 304
30
Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung
Bramantyo ditemukan tiga puluh dua proses perubahan pada penokohan dalam
dalam film Bumi Manusia. Hasil analisis proses perubahan tokoh akan dijelaskan
sebagai berikut.
1) PP/PENOKOHAN/1
Proses perubahan penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Minke.
Minke. Dua kutipan tersebut mengalami perubahan ketika diangkat ke dalam film
80
Direktur menyebut pelulus terbaik di H.B.S. Surabaya sekaligus nomor dua untuk
seluruh Hindia adalah Minke saat pesta tersebut tengah berlangsung. Namun,
Manusia yang ditunjukkan dalam menit 125.30. Perubahan tersebut terlihat dalam
Minke yang cerdas. Dalam novel, Tuan Direktur H.B.S. yang mengungkapkan
bahwa Minke adalah pelulus terbaik. Namun, Juffrouw Magda Peters adalah
Kutipan yang kedua adalah kutipan novel halaman 310. Kutipan tersebut
mengungkapkan karakter Minke yang cerdas. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dalam film menit 123.41. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan film berikut
ini.
pelajarannya di H.B.S. Proses perubahan yang terlihat adalah terdapat narasi pada
film yang tidak ada dalam novel. Peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa terjadi
2) PP/PENOKOHAN/2
karakter Minke yang pekerja keras. Peneliti menemukan tiga bentuk perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dari kutipan novel ketika diangkat ke dalam film. Berikut adalah kutipan pertama
Proses perubahan dalam kode ini tentang karakter Minke yang pekerja
keras. Perubahan tersebut terlihat dalam penggunaan bahasa Minke dalam film
Kutipan selanjutnya terlihat dalam novel halaman 58 dan 59. Dua kutipan
83
dilihat dalam diringkasnya dua kutipan novel menjadi satu dialog dalam film.
84
kutipan dalam novel halaman 509. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
perubahan ketika diangkat ke dalam film. Berikut adalah cuplikan film menit
143.58.
kode ini terlihat dengan terjadi penambahan pada dialog, yaitu, “Dan aku akan
85
3) PP/PENOKOHAN/3
Kode ini berisi proses perubahan pada tokoh Minke yang berkarakter
karakter Minke yang romantis. Berikut adalah kutipan novel halaman 36.
yang dipersingkat ketika menjadi dialog film. Meskipun dipersingkat, inti kalimat
86
yang menunjukkan sisi romantis Minke. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
yang menjelaskan bahwa Minke menjadi lebih berani dengan dialog film. Minke
Annelies Mellema. Hal tersebut dilakukan dengan cara berbisik kepada Annelies.
yang menunjukkan karakter romantis Minke. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
berikut.
dalam film. Perubahan tersebut adalah Minke menatap muka Annelies, lalu
mencium pipinya
4) PP/PENOKOHAN/4
88
Proses perubahan dalam kode ini mengenai karakter Minke yang sopan.
Mellema.
perubahan Minke yang sopan. Hal tersebut ditunjukkan dalam novel Bumi
Manusia halaman 64. Berikut ini adalah kutipan novel halaman 64.
menemukan perubahan ketika kutipan di atas diangkat ke dalam film. Berikut ini
89
Proses perubahan yang terakhir terlihat pada tidak adanya dialog sesuai
kutipan novel ketika diangkat ke dalam film. Minke hanya berdiri dari kursinya
dalam film dan tidak berkata apa-apa. Peneliti akhirnya menyimpulkan terjadi
5) PP/PENOKOHAN/5
penokohan yang diteliti adalah aspek sombong. Peneliti menemukan dua kutipan
novel yang mengalami perubahan ketika diangkat ke dalam film. Kutipan novel
Minke tanpa mengetuk pintu. Namun, terjadi perubahan ketika kutipan di atas
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Suurhof. Dalam novel, Robert Suurhof masuk begitu saja ke kamar Minke tanpa
mengetuk pintu. Namun, dalam film, Robert Suurhof mengetuk pintu kamar
Minke dan berkata kepada Nyonya Telinga bahwa Minke hanya memiliki satu
ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Perubahan tersebut dapat dilihat
91
Proses perubahan dalam kode ini mengenai karakter Robert Suurhof yang
bahasa Belanda. Selain itu, terjadi penambahan pada dialog Robert Suurhof
6) Kode PP/PENOKOHAN/6
yang diteliti adalah karakter suka menghina. Peneliti menemukan dua bentuk
proses perubahan selama proses penelitian berlangsung. Berikut ini adalah hasil
penelitiannya.
halaman 16. Robert Suurhof terlihat menghina Minke. Kutipan berikut dapat
92
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
berikut.
Proses perubahan dalam kode ini mengenai karakter Robert Suurhof yang
novel dengan dialog dalam film. Meskipun demikian, Robert Suurhof tetap
93
dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film berikut.
berbedanya kutipan dalam novel dengan dialog dalam film. Meskipun demikian,
7) Kode PP/PENOKOHAN/7
Minke memuji kecerdasan Nyai dengan berkata, "Dan tak dapat aku
katakan dia bodoh. Bahasa Belandanya cukup fasih, baik dan beradab;
sikapnya pada anaknya halus dan bijaksana, dan terbuka, tidak seperti
ibu-ibu pribumi; tingkah lakunya tak beda dengan wanita Eropa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
terpelajar."
(Novel Bumi Manusia halaman 38)
umumnya karena Nyai Ontosoroh termasuk orang yang cerdas. Namun, kutipan di
Proses perubahan dalam kode ini tentang Nyai Ontosoroh yang berkarakter
sebuah narasi. Namun, karakter cerdas Nyai Ontosoroh langsung terlihat melalui
dialognya dalam film tanpa perlu ada narasi yang menjelaskan kecerdasannya.
8) Kode PP/PENOKOHAN/8
yang diteliti adalah aspek rendah hati. Peneliti menemukan dua bukti proses
95
Proses perubahan yang pertama terlihat dalam novel halaman 33. Nyai
masih ragu memanggil Nyai Ontosoroh seperti panggilan pada umumnya. Namun,
Ontosoroh yang rendah hati. Perubahan tersebut terlihat dengan variasi dialog
film dengan kutipan novel. Meskipun demikian, inti kalimat yang ingin
96
Proses perubahan penokohan yang kedua terlihat dalam novel halaman 34.
Ontosoroh”. Hal tersebut ia lakukan karena melihat Minke yang begitu ragu.
berkarakter rendah hati. Proses perubahan tersebut dapat dilihat dengan variasi
dialog film dengan kutipan novel. Meskipun demikian, inti kalimat yang ingin
97
9) PP/PENOKOHAN/9
Kode ini berisi proses perubahan terhadap tokoh Nyai Ontosoroh. Peneliti
penelitiannya.
Proses perubahan penokohan yang pertama terjadi ketika Nyai tidak ingin
memaksa Minke untuk menjelaskan identitas aslinya. Hal tersebut terlihat dalam
kutipan novel halaman 34. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
98
Proses perubahan dalam kode ini tentang karakter Nyai Ontosoroh yang
sopan. Perubahan terlihat pada terjadi variasi dalam kutipan novel ketika menjadi
sebuah dialog. Meskipun demikian, inti kalimat tetap sama, yaitu Nyai Ontosoroh
diangkat ke dalam film. Hal tersebut dibuktikan dengan cuplikan film menit 20.46
berikut.
99
variasi dari kutipan novel ketika diangkat menjadi dialog film. Meskipun
10) PP/PENOKOHAN/10
penyayang.
100
dialog film. Proses perubahan terlihat dengan terjadinya variasi kutipan novel
ketika diangkat menjadi dialog film. Namun, kutipan dan dialog tersebut menjadi
11) PP/PENOKOHAN/11
penokohan yang diteliti adalah aspek pekerja keras. Peneliti menemukan dua
proses perubahan penokohan dalam kode ini. Berikut adalah hasil penelitiannya.
25. Minke mengungkapkan sisi Nyai Ontosoroh yang pekerja keras. Kutipan
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
membuktikan bahwa Nyai Ontosoroh adalah seorang pekerja keras. Dalam novel,
Nyai Ontosoroh sendirilah yang berperilaku layaknya seorang pekerja keras tanpa
harus dideskripsikan.
Proses perubahan yang kedua terlihat dalam kutipan novel halaman 45.
102
Proses perubahan penokohan terlihat dengan terjadinya variasi dari kutipan novel
ketika diangkat menjadi dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan
tetap sama.
12) PP/PENOKOHAN/12
perubahan. Hal tersebut terdapat pada novel Bumi Manusia halaman 65 berikut.
103
Tiga kutipan di atas terjadi ketika Herman Mellema yang menghina Minke.
Tiga kutipan novel dan satu dialog film di atas merupakan proses
104
kode ini. Perubahan yang terjadi dapat dilihat dengan terjadi variasi dari kutipan
novel ketika diangkat menjadi film. Meskipun demikian, inti kalimat yang ingin
Proses perubahan penokohan yang terakhir dalam kode ini terlihat dalam
berusaha menyudutkan dirinya. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
105
film berikut.
dalam kode ini. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan terjadi variasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kutipan novel ketika diangkat menjadi film. Meskipun demikian, inti kalimat yang
13) PP/PENOKOHAN/13
menemukan aspek penokohan dalam kode ini adalah aspek suka menghina.
Peneliti menemukan dua proses perubahan penokohan dalam kode ini. Hasil
Proses perubahan yang pertama terlihat dalam novel halaman 160. Robert
Robert menghina Minke dengan berkata, "Dan jangan kau lupa, kau
hanya seorang Pribumi."
(Novel Bumi Manusia halaman 160)
dirinya hanyalah seorang pribumi. Ketika diangkat ke dalam film, kutipan di atas
berikut.
107
terjadinya variasi kutipan novel ketika diangkat menjadi dialog film. Namun,
kedua hal tersebut tetap menjadi bukti bahwa Robert Mellema memiliki karakter
yang menginap di Buitenzorg. Kutipan novel berikut berisi Robert Mellema yang
menghina Minke.
108
terakhir dalam kode ini. Proses perubahan dapat dilihat dengan terjadinya variasi
kutipan novel ketika diangkat menjadi dialog film. Namun, kedua hal tersebut
tetap menjadi bukti bahwa Robert Mellema memiliki karakter yang suka
menghina.
14) PP/PENOKOHAN/14
Proses perubahan penokohan yang terjadi dalam kode ini adalah proses
perubahan terhadap Robert Mellema. Aspek penokohan yang diteliti adalah aspek
angkuh Robert Mellema dalam novel halaman 30. Kutipan novel tersebut dapat
atas ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam
109
novel ketika diangkat menjadi dialog film. Perubahan itu terletak dengan adanya
berkarakter angkuh.
Proses perubahan yang kedua terlihat dalam novel halaman 71. Robert
Mellema bersikap angkuh terhadap ibunya. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Robert Mellema bersikap angkuh ketika ditanya oleh Nyai Ontosoroh. Kutipan
oleh petugas kepolisian. Robert bersikap angkuh kepadanya ibunya bahwa dia
tidak berurusan dengan pribumi, seperti Minke. Ketika diangkat ke dalam film,
111
diangkat menjadi dialog film. Meskipun demikian, dua hal tersebut membuktikan
236. Robert Mellema tidak terima ketika Nyai Ontosoroh meminta darah pribumi
dalam dirinya untuk menolong Minke. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
Robert tidak terima pernyataan Nyai lalu berkata, "Lantas, apa guna
darah Eropa?"
(Novel Bumi Manusia halaman 236)
112
Proses perubahan yang terakhir dalam kode ini terlihat dengan terjadinya
variasi kutipan novel ketika diangkat menjadi dialog film. Robert Mellema
angkuh.
15) PP/PENOKOHAN/15
Kode ini berisi proses perubahan terhadap tokoh Annelies Mellema. Peneliti
menemukan karakter rendah hati dalam Annelies Mellema. Empat buah bukti
telah ditemukan peneliti dalam kode ini yang akan dibahas sebagai berikut.
Proses perubahan yang pertama terlihat dalam novel halaman 30. Annelies
menunjukkan karakter rendah hati kepada Minke. Perhatikan dua kutipan novel
berikut.
113
Minke. Ia tidak merasa keberatan dengan status Minke sebagai pribumi. Ketika
Proses perubahan dalam kode ini tentang Annelies yang berkarakter Rendah
hati. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya variasi dari kutipan novel
ketika diangkat ke dalam film. Meskipun demikian, inti kalimat yang ingin
Proses perubahan penokohan yang kedua terlihat dalam novel halaman 30.
114
Kutipan di atas terjadi setelah Annelies berkata bahwa ibunya juga seorang
pribumi. Annelies berusaha melawan kakaknya yang seolah tidak terima kalau
ibunya juga pribumi. Perubahan terjadi ketika kutipan di atas diangkat ke dalam
film. Annelies hanya memandang Robert Mellema tanpa berucap satu kata pun
dalam film.
Proses perubahan yang ketiga terlihat dalam novel halaman 30. Karena
Minke seolah tidak dianggap oleh kakaknya, Annelies mengajak Minke untuk
masuk ke dalam rumah. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
115
mengajak Minke untuk masuk ke dalam. Proses perubahan dapat dilihat dengan
adanya variasi dari kutipan novel ketika diangkat ke dalam film. Namun, inti
Proses perubahan yang terakhir terlihat dalam novel halaman 37. Annelies
116
hanya ingin menjadi pribumi seperti Nyai Ontosoroh. Ketika kutipan di atas
menit 20.51. Perubahan tersebut terlihat dalam cuplikan film berikut ini.
penokohan dalam kode ini. Proses perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya
variasi dari kutipan novel ketika diangkat ke dalam film. Namun, inti kalimat
16) PP/PENOKOHAN/16
Proses perubahan dalam kode ini terdapat pada tokoh Annelies Mellema.
menemukan dua bukti proses perubahan dalam kode ini. Berikut adalah hasil
penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Proses perubahan penokohan yang pertama terlihat dalam novel halaman 37.
Annelies mengadu kepada Nyai Ontosoroh setelah Minke memujinya dengan kata
Karakter manja Annelies tertulis dalam novel tersebut. Ketika diangkat ke dalam
film, kutipan novel di atas mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat
Proses perubahan dalam kode ini tentang Annelies yang berkarakter manja.
Perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya variasi dari kutipan novel ketika
diangkat ke dalam film. Meskipun demikian, inti kalimat yang ingin disampaikan
tetap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Proses perubahan penokohan yang kedua terlihat dalam novel halaman 229.
Annelies bersikap manja kepada Minke. Kutipan novel tersebut dapat dilihat
berikut ini.
Annelies bersikap manja karena Minke harus pulang ke Kranggan terlebih dahulu.
tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit 72.49 dan 72.59 berikut.
119
ketika diangkat ke dalam film. Satu kutipan novel tersebut dirubah menjadi dua
17) PP/PENOKOHAN/17
Proses perubahan penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Herman
perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit 30.15
berikut.
120
kepada Minke. Ia lakukan hal tersebut karena Minke adalah Pribumi. Perubahan
dengan film.
Proses penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Herman Mellema.
Peneliti menemukan karakter rendah hati dalam tokoh Herman Mellema dalam
rendah hati.
terhadap Nyai Ontosoroh. Hal ini terjadi dalam kisah flashback saat Nyai
121
rendah hati. Perubahan tersebut terlihat dengan terjadinya variasi dari kutipan
novel ketika diangkat ke dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin
19) PP/PENOKOHAN/19
menemukan perubahan penokohan pada Ayah Minke. Dalam novel, Ayah Minke
memiliki karakter tegas. Namun, karakter ayah Minke berubah menjadi tangan
besi ketika diangkat ke dalam film. Peneliti menemukan dua bukti proses
184. Ayah Minke bersikap tegas kepada Minke. Kutipan novel tersebut dapat
Minke memarahi Minke karena Minke dikabarkan tinggal di rumah seorang Nyai.
122
dalam novel menjadi tangan besi ketika diangkat ke dalam film. Perubahan
tersebut terlihat dengan terjadinya variasi dari kutipan novel ketika diangkat ke
dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan tetap sama.
Proses perubahan penokohan yang kedua terlihat dalam novel halaman 185.
Ayah Minke kembali bersikap tegas terhadap Minke. Kutipan novel tersebut dapat
123
halaman 185. Perubahan tersebut terlihat dengan terjadinya variasi dari kutipan
novel ketika diangkat ke dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin
20) PP/PENOKOHAN/20
Proses perubahan penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Ibu Minke.
Peneliti menemukan aspek penokohan dalam kode ini adalah aspek bijaksana.
Dua proses perubahan telah ditemukan peneliti yang akan dijelaskan sebagai
berikut.
Proses perubahan yang pertama terlihat dalam novel halaman 192. Ibu
Minke bersikap bijak ketika kakak Minke hendak mengadu kepada ayahnya.
Ibu Minke berkata kepada kakak Minke, "Kau belum lagi Ambtenar
yang berhak menjual adikmu untuk sekedar dapat pujian. Kau sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
menasihati anak pertamanya yang hendak mengadu buku catatan Minke kepada
Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit 61.00 berikut.
Kutipan novel dan cuplikan film di atas merupakan bukti terjadinya proses
tersebut terlihat dengan terjadinya variasi dari kutipan novel ketika diangkat ke
dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan tetap sama.
193. Ibu Minke menasihati Minke yang menurutnya sudah bukan orang Jawa lagi.
Ibu Minke menasihati Minke dengan berkata, "Itu tanda kau bukan
Jawa lagi, tak mengindahkan siapa lebih tua, lebih berhak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
bahwa Minke sudah bukan orang Jawa lagi karena dirinya telah terpengaruh
budaya Eropa. Peneliti menemukan cuplikan film yang merupakan hasil proses
perubahan kutipan di atas. Berikut ini adalah cuplikan film menit 61.31.
Kutipan novel dan cuplikan film di atas merupakan bukti terakhir dalam
dengan terjadinya variasi dari kutipan novel ketika diangkat ke dalam dialog film.
21) PP/PENOKOHAN/21
yang ditemukan peneliti adalah aspek rendah hati. Sebanyak dua bukti proses
126
Proses perubahan yang pertama terdapat dalam novel halaman 201. Herbert
berikut ini.
Minke saat upacara pelantikan Ayah Minke sebagai Bupati B. Kutipan di atas
berkarakter rendah hati. Perubahan itu terlihat dengan terjadinya variasi dari
kutipan novel ketika diangkat ke dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang
127
terkenal dari Semarang. Hal tersebut ia lakukan demi menolong Minke. Ketika
Perubahan tersebut dapat dilihat dengan terjadinya variasi dari kutipan novel
ketika diangkat ke dalam dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan
tetap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Proses perubahan dalam kode ini terjadi pada tokoh Jean Marais. Aspek
penokohan yang diteliti adalah aspek bijaksana. Peneliti menemukan tiga proses
halaman 77. Jean menasihati Minke yang merasa diguna-guna oleh Nyai
ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan
129
Cuplikan di atas merupakan hasil perubahan dari kutipan novel halaman 77.
ketika diangkat menjadi dialog dalam film. Namun, perubahan tersebut masih
Proses perubahan yang kedua terlihat dalam kutipan novel halaman 81. Jean
kembali menasihati Minke mengenai arti cinta. Berikut ini adalah kutipan
novelnya.
Jean berkata kepada Minke, "Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan
yang mungkin membuntutinya. Orang harus berani menghadapi
akibatnya.”
(Novel Bumi Manusia halaman 81)
Jean menasihati Minke bahwa cinta itu indah, tetapi juga ada risikonya
dalam kutipan novel di atas. Peneliti menemukan perubahan dalam kutipan di atas
ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan
halaman 81. Proses perubahan yang terlihat adalah terjadinya variasi dari kutipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
novel ketika diangkat ke dalam film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan
tetap sama.
Proses perubahan yang terakhir dalam kode ini terdapat dalam novel
halaman 429. Jean berusaha membangkitkan Minke yang sedang terpuruk karena
dikeluarkan dari H.B.S. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan
halaman 429. Proses perubahan yang terlihat adalah terjadinya variasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
kutipan novel ketika diangkat ke dalam film. Namun, inti kalimat yang ingin
23) PP/PENOKOHAN/23
Telinga. Peneliti menemukan aspek penokohan dalam kode ini adalah aspek
cerewet.
Nyonya Telinga berkata kepada Minke, "Tuan muda, tuan muda, tentu
tuan muda menghendaki anaknya; tapi ibunya juga yang lebih
bernafsu! Semua orang memang memuji-muji kecantikan anaknya.
Tak ada yang berani datang ke sana. Beruntung benar tuan muda ini.
Tapi ingat-ingat, salah-salah tuan muda diterkam oleh si Nyai!"
(Novel Bumi Manusia halaman 75)
Kutipan novel di atas menceritakan Nyonya Telinga mengomel kepada
132
Proses perubahan dalam kode ini mengenai Nyonya Telinga yang cerewet.
Perubahan tersebut dibuktikan dengan adanya variasi dalam kutipan novel ketika
diangkat menjadi dialog film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan tetap
sama.
yang ditemukan peneliti adalah aspek cerdik. kutipan novel halaman 422 berikut
hingga dua minggu lamanya. Ketika diangkat ke dalam film, kutipan di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit
104.16 berikut.
Peneliti menemukan variasi dari sebuah kutipan novel ketika diangkat menjadi
25) PP/PENOKOHAN/25
penokohan yang diteliti adalah aspek penolong dari tokoh tersebut. Kutipan novel
Minke. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk balas budi atas bantuan Minke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit 105.03 berikut.
26) PP/PENOKOHAN/26
berlangsung. Kutipan novel halaman 417 berikut berisi Kommers yang rendah
hati.
135
tulisannya dalam koran Melayu milik orang Eropa. Kutipan di atas mengalami
perubahan ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam
hati. Peneliti menemukan variasi dari sebuah kutipan novel ketika diangkat
27) PP/PENOKOHAN/27
penokohan yang ditemukan peneliti adalah aspek angkuh. Kutipan novel halaman
136
berkarakter angkuh. Peneliti menemukan variasi dari sebuah kutipan novel ketika
137
perubahan ketika diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam
hati. Perubahan tersebut terlihat dengan adanya variasi kutipan ketika diangkat ke
dalam film. Namun, inti kalimat yang ingin disampaikan tetap sama.
Kode ini masih mengenai tokoh Darsam. Namun, aspek penokohan dalam
kode ini adalah aspek loyal. Darsam menunjukkan keloyalannya kepada Minke
138
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
dalam film. Namun, Inti kalimat yang ingin disampaikan tetap sama.
Proses perubahan penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Juffrouw
Magda Peters. Peneliti menemukan aspek penokohan cerdas pada tokoh ini.
Proses perubahan penokohan terdapat dalam novel halaman 315. Juffrouw Magda
139
sebuah tulisan milik Max Tollenaar kepada para siswanya. Kutipan di atas
mengalami perubahan ketika diangkat ke dalam film. Hal tersebut dapat dilihat
yang cerdas. Perubahan tersebut terlihat dengan adanya variasi kutipan ketika
diangkat ke dalam film. Namun, Inti kalimat yang ingin disampaikan tetap sama.
Kode ini berisi proses perubahan penokohan Jan Dapperste. Selama proses
Dapperste. Dua kutipan novel pada halaman 453 berikut menunjukkan karakter
140
ingin meminta tolong kepada Minke supaya dirinya bisa tetap di Indonesia
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
Proses perubahan dalam kode ini mengenai tokoh Jan Dapperste dengan
karakter nasionalis. Peneliti menemukan variasi kutipan novel dari tokoh ini
ketika diangkat ke dalam film. Namun, variasi tersebut masih dengan inti kalimat
yang sama.
141
yang mengalami perubahan penokohan terakhir ini adalah Dr. Martinet. Peneliti
menemukan aspek penokohan bijaksana pada tokoh ini. Sebanyak dua proses
Proses perubahan penokohan yang pertama ini terdapat dalam kutipan novel
diangkat ke dalam film. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film
142
Proses perubahan dalam kode ini mengenai tokoh Dr. Martinet dengan
dari tokoh ini ketika diangkat ke dalam film. Namun, perubahan tersebut masih
Proses perubahan yang terakhir ini terlihat dalam novel halaman 304. Dr.
dokter pribadi Annelies Mellema. Ketika kutipan di atas diangkat ke dalam film,
143
karakter dari tokoh ini ketika diangkat ke dalam film. Namun, perubahan tersebut
Bumi Manusia
sebuah novel ke bentuk film (Eneste, 1991:60). Sebagai salah satu bentuk
suasana yang masih relevan dengan cerita secara keseluruhan atau pelbagai alasan
novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi Manusia. Peneliti tidak menemukan
adanya penambahan pada karakter para tokoh dari novel Bumi Manusia ketika
Bumi Manusia.
4.3.2.3 Hasil Penciutan Penokohan Novel Bumi Manusia ke Bentuk film Bumi
Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Dalam bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk
bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Penciutan
cerita, alur, tokoh-tokoh, latar ataupun suasana novel tidak akan dijumpai dalam
penokohan dari data triangulasi yang sudah disetujui. Bentuk penciutan tersebut
dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil penciutan penokohan novel Bumi Manusia ke
Bumi Manusia
Film Novel
Aspek Aspek
No Kode Nama Tokoh
Waktu (Menit) Penokohan Hal. Penokohan
205
PNC/
Kurang 205
1 PENOKOHAN/ Sarah de la Croix 122.09 Suka Mengejek
Jelas
1 206
PNC/ 206
Kurang
2 PENOKOHAN/ Miriam de La Croix 122.28 Suka Mengejek
Jelas 207
2
- 255
PNC/
- 255
3 PENOKOHAN/ Ah Tjong Kejam
- 255
3
- 419
PNC/ Rendah Hati
4 PENOKOHAN/ Maiko - 257
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung
memotong beberapa karakter tokoh dari novel Bumi Manusia. Hasil analisis dari
1) Kode PNC/PENOKOHAN/1
anak sulung dari Herbert de la Croix. Peneliti menemukan tiga bentuk penciutan
Bentuk penciutan yang pertama ini terlihat dalam novel halaman 205.
mantan gurunya di H.B.S. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
dengan kedua anak Herbert de la Croix. Sarah, anak sulung Herbert de la Croix,
gurunya dengan sebutan „si bawel sinting‟. Peneliti membuat kesimpulan bahwa
Sarah de la Croix adalah tokoh yang suka mengejek berdasarkan kutipan di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
dalam film.
sebelumnya. Peneliti menemukan sebuah kutipan dalam novel halaman 205 yang
mengejek Juffrouw Magda Peters yang mengganti gurunya. Meskipun Sarah tidak
Bentuk penciutan yang terakhir dalam kode ini terlihat dalam novel halaman
208. Sarah sekali lagi mengejek Juffrouw Magda Peters. Kutipan novel tersebut
menyoroti Multatuli. Ejekan tersebut menjadi bukti yang terakhir bahwa Sarah de
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
la Croix adalah tokoh yang suka mengejek berdasarkan kutipan di atas. Kutipan
tersebut juga membuktikan penciutan penokohan karena tidak terlihat dalam film.
Ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia, karakter yang dimiliki Sarah
de la Croix terlihat kurang jelas. Hal ini dikarenakan tokoh tersebut tidak
kalimat yang diucapkan oleh Sarah de la Croix. Berikut adalah cuplikan dari film
Bumi Manusia.
makna kata modern berdasarkan sudut pandang Juffrouw Magda Peters. Peneliti
tidak menemukan bukti dari karakter Miriam yang suka mengejek berdasarkan
cuplikan film di atas. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa terjadi
penciutan penokohan pada tokoh Sarah de la Croix ketika di angkat dari novel
2) Kode PNC/PENOKOHAN/2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kode ini berisi penciutan penokohan Sarah de la Croix. Miriam adalah anak
membuktikan bahwa Miriam adalah tokoh yang suka mengejek. Berikut adalah
penjelasannya.
Bentuk penciutan yang pertama dapat dilihat dalam novel halaman 206.
Sarah dan Miriam. Setelah mendengar pernyataan dari Minke bahwa dirinya
menyayangi gurunya yaitu Juffrouw Magda Peters, Sarah dan Miriam tertawa
cekikikan. Lalu, Miriam mengejek Minke karena dirinya yang menyayangi guru.
Miriam kembali menghina Juffrouw Magda Peters. Hinaan tersebut dapat dilihat
149
ladangnya yang dibisingi lalu lintas, kena terjang jalanan dan rel
kereta api."
(Novel Bumi Manusia halaman 207)
latar belakang prikologi dan sosial. Ia pun menyebut pendapat Juffrouw Magda
tokoh yang suka mengejek melalui kutipan di atas. Kutipan di atas juga
ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. peneliti menemukan satu bukti
mengejek. Bukti tersebut dapat dilihat dalam cuplikan film menit 122.28 berikut.
150
cuplikan di atas tidak menunjukkan karakter suka mengejek dari tokoh Miriam de
penokohan Miriam de la Croix yang suka mengejek ketika diangkat ke dalam film
Bumi Manusia.
3) Kode PNC/PENOKOHAN/3
Bentuk penciutan penokohan dalam kode ini terjadi pada tokoh Ah Tjong.
Peneliti menemukan empat kutipan yang menjadi bukti bahwa Ah Tjong adalah
Bentuk penciutan yang pertama dapat dilihat dalam novel halaman 255. Ah
Tjong bersikap kejam dalam narasi Maiko. Kutipan novel berikut menunjukkan
pelacurnya. Ah Tjong pun memeriksa suhu dari kelamin para pelacur sambil
adalah pria yang kejam. Kutipan di atas juga membuktikan penciutan penokohan
151
untuk mengikat ketiga wanita sial tersebut. Tindakannya tersebut menjadi bukti
bahwa dirinya adalah pria yang kejam. Kutipan di atas juga membuktikan
Bentuk penciutan yang ketiga terlihat dalam novel halaman 255. Ah Tjong
ketiga wanita yang dituduh memiliki penyakit kelamin tersebut selesai diikat, Ah
Tjong mencambuki ketiga wanita itu. Tidak hanya dicambuki, mulut ketiga
wanita itu telah disumbat dengan selendang. Kutipan di atas juga membuktikan
152
novel halaman 419. Kekejaman Ah Tjong yang terakhir terbukti dalam pengadilan
kekejaman Ah Tjong.
menjadi bukti bahwa dirinya adalah pria yang kejam. Kutipan di atas juga
Ketika tokoh Ah Tjong diangkat ke dalam film Bumi Manusia, peneliti tidak
satu bukti yang tidak menunjukkan karakter kejam dalam Ah Tjong padacuplikan
film Bumi Manusia. Berikut adalah cuplikan film yang membuktikan Ah Tjong
153
Tjong merupakan tokoh dengan karakter kejam dalam film Bumi Manusia. Oleh
Tjong.
4) Kode PNC/PENOKOHAN/4
karakter yang rendah hati. Kutipan novel tersebut dapat dilihat berikut ini.
kutipan tersebut berisi kisah masa lalu Maiko ketika bekerja sebagai pelacur.
menunjukkan rasa iba kepada Robert Mellema karena dirinya akan menulari
penyakit sipilis kepada Robert Mellema. Namun, kutipan di atas tidak terlihat
penciutan penokohan.
Ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia, karakter rendah hati dari
Maiko tidak terlihat. Peneliti menemukan satu bukti dalam film Bumi Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
yang menunjukkan bahwa tokoh Maiko tidak memiliki karakter rendah hati.
bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo pada bagian
155
bervariasi berarti terjadinya variasi-variasi tertentu antara novel dan film (Erneste,
1991:65). Perubahan tersebut adalah berubahnya watak tokoh dari novel ketika
diangkat ke dalam film. Dalam subbab ini, peneliti menemukan satu perubahan
bervariasi pada bagian penokohan dari data triangulasi yang sudah disetujui.
Bentuk perubahan bervariasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Hasil perubahan
Film Novel
Nama Aspek Aspek
No Kode Waktu
Tokoh Penokohan Halaman Penokohan
(Menit)
PB/
Ayah
1 PENOKOHAN 58.48 Tangan besi 184 Tegas
Minke
/1
Ananta Toer ke bentuk film Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung
dalam Tabel 8. Perubahan tersebut terlihat dengan berubahnya watak ayah Minke
dari tegas menjadi tangan besi ketika diangkat ke dalam film. Perubahan
Bumi Manusia ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Hasil analisis dari
menemukan perubahan penokohan dari tegas menjadi tangan besi ketika diangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
ke dalam novel. Berikut adalah kutipan novel yang membuktikan Ayah Minke
Ketika ia sampai di rumah, Minke dimarahi oleh ayahnya dengan tegas. Namun,
Cuplikan film di atas adalah Ayah Minke yang memarahi Minke. Peneliti
menemukan perubahan penokohan Ayah Minke dari tegas ke tangan besi. Bukti
perubahan tersebut adalah Ayah Minke memecut Minke dalam film Bumi
Manusia. Hal tersebut berbeda dalam novel Bumi Manusia. Ayah Minke hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
memegang pecut tersebut dalam novel. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan
terjadi perubahan penokohan Ayah Minke dari tegas menjadi tangan besi.
4.4 Pembahasan
Toer ke Bentuk Film Bumi Manusia Karya Sutradara Hanung Bramantyo: Kajian
Ekranisasi” ini memiliki dua tujuan yang ingin dicapai. Dua tujuan tersebut ialah
film Bumi Manusia dan mendeskripsikan proses ekranisasi penokohan novel Bumi
Tokoh merupakan subjek yang diceritakan dan juga yang mengalami cerita
(Eneste, 1991:24). Tokoh dikatakan sebagai salah satu unsur yang penting dalam
sebuah cerita. Tokoh merupakan unsur yang penting karena kehadiran tokoh
mampu menciptakan sebuah kisah dalam suatu karya sastra dari awal hingga
akhir. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas proses ekranisasi yang terjadi
pada tokoh novel Bumi Manusia ke dalam bentuk film Bumi Manusia. Selama
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
menemukan sebanyak dua puluh dua proses perubahan tokoh selama proses
novel yang menandakan suatu tokoh ketika akan diangkat ke dalam film.
Faktor yang pertama adalah faktor budaya penonton. Hasil penelitian dalam
faktor ini dapat dilihat dalam kode PP/TOKOH/1. Film Bumi Manusia tayang
pertama kali di Indonesia. Seperti dalam novelnya, latar film Bumi Manusia
mengetuk pintu sebelum masuk ke sebuah ruangan. Oleh sebab itu, Robert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Suurhof diperlihatkan sedang mengetuk pintu kamar Minke dalam film Bumi
Manusia.
mengangkat novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia, sutradara Hanung
Bramantyo mewujudkan tokoh melalui tampilan visual. Hal ini sesuai dengan
secara visual.
Deskripsi fisik seorang tokoh yang terdapat dalam novel diubah menjadi
tampilan tokoh tanpa ada yang menjelaskan sosok tokoh tersebut. Penonton bisa
langsung memahami wujud tokoh tersebut ketika melihatnya dalam film. Hasil
kemunculan pertama kali tokoh Robert Suurhof. Dalam novel Bumi Manusia
halaman 16, Robert Suurhof langsung masuk ke kamar permondokan Minke tanpa
mengetuk pintu. Namun, Robert Suurhof terlihat mengetuk pintu kamar Minke
160
PP/TOKOH/7 memiliki kesamaan yang sama, yaitu tidak adanya deskripsi fisik
Robert Suurhof ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 12.52. Dalam
film Bumi Manusia, Robert Mellema langsung hadir tanpa adanya deskripsi fisik
tokoh tersebut.
adanya deskripsi fisik Annelies Mellema dari kutipan novel Bumi Manusia
halaman 26 ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 14.15. kode
Ontosoroh. Deskripsi fisik Nyai Ontosoroh dalam novel Bumi Manusia halaman
32 tidak ditampilkan ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 17.33.
kutipan novel Bumi Manusia halaman 32, “Dan yang mengagetkan aku adalah
Manusia halaman 68 ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 11.45.
Deskripsi fisik tokoh Darsam dalam kutipan novel tidak diperlihatkan dalam film.
film Bumi Manusia menit 29.25 merupakan isi dari kode PP/TOKOH/9. Kutipan
novel yang berisi awal kemunculan tokoh Herman Mellema dirubah menjadi
161
Minke. Novel Bumi Manusia halaman 182 menjelaskan Ayah Minke duduk di
kursi goyang. Namun, Ayah Minke terlihat berdiri di depan Minke dalam film
Bumi Manusia menit 58.30. Kode PP/TOKOH/13 berisi juga tentang perubahan
kemunculan tokoh. Ibu Minke dalam novel Bumi Manusia halaman 118
diceritakan sedang bersisir di kamarnya. Namun, Ibu Minke terlihat pertama kali
ketika melerai anaknya dalam film Bumi Manusia menit 60.33. Kode
tersebut terlihat dengan tidak adanya deskripsi fisik Dr. Martinet dari novel Bumi
Manusia halaman 239 ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 76.35.
merubah karya yang dinikmati berjam-jam atau berhari-hari menjadi karya yang
dinikmati selama sembilan puluh sampai seratus dua puluh menit (Eneste,
dalam durasi.
Film Bumi Manusia memiliki durasi 181 menit atau 3 jam 1 menit.
Meskipun film ini memiliki durasi lebih panjang dibandingkan dengan film pada
162
PP/TOKOH/22.
Kode PP/TOKOH/3 berisi perubahan kalimat Jean Marais saat pertama kali
menanyakan kabar orderan pekerjaan kepada Minke. Namun, film Bumi Manusia
menit 36.22 berisi dialog Jean yang bertanya kepada Minke yang sedang terdiam
karena gossip guna-guna seorang Nyai. Hal ini terjadi karena kutipan novel Bumi
flashback. Namun, kemunculan tersebut berubah dalam film Bumi Manusia menit
35.28 yang sedang mengajar di kelas. Perubahan tersebut terjadi karena kutipan
novel Bumi Manusia halaman 312 tidak dimasukkan ke dalam film Bumi
Manusia.
melihat adanya perubahan dari kutipan novel Bumi Manusia halaman 199 tentang
de la Croix berubah dalam film Bumi Manusia menit 65.03. Herbert de la Croix
163
kedua anaknya kepada Minke saat Minke datang ke rumah Herbert de la Croix.
Namun, film Bumi Manusia memberikan perubahan dalam menit 65.22. Sarah
dan Miriam terlihat sedang berbincang saat pesta pengangkatan Bupati B. sedang
Tjong. Dalam novel Bumi Manusia halaman 241, Ah Tjong terlihat pertama kali
saat menyapa Robert Mellema. Namun, film Bumi Manusia dalam menit 49.54.
rumah plesirannya. Hal ini disebabkan karena cerita Ah Tjong menyapa Robert
Manusia halaman 251 ketika menceritakan flashback Maiko. Namun, film Bumi
film Bumi Manusia menit 50.50. Perubahan ini terlihat dalam kode
PP/TOKOH/18.
Minke dalam novel Bumi Manusia halaman 417 dirubah menjadi adegan film
164
terjadi perubahan dalam novel Bumi Manusia halaman 368 saat Maarteen Nijman
perubahan yang terlihat dalam film Bumi Manusia menit 105.03. Perubahan ini
Minke mengenai Jan Dapperste dalam novel Bumi Manusia halaman 322 menjadi
tersebut tidak mempengaruhi inti cerita dalam film Bumi Manusia. Selain itu,
perubahan demi menyingkat durasi ini terjadi pada tokoh tambahan. Sesuai
menyimpulkan bahwa proses perubahan demi menyingkat durasi ini terjadi karena
sutradara Hanung Bramantyo tidak terlalu berfokus pada tokoh tambahan yang
Subbab ini akan penambahan yang terjadi pada tokoh. Peneliti menemukan
165
menemukan penambahan yang terjadi adalah penambahan tokoh dalam film Bumi
Manusia yang tidak ditemukan dalam novel Bumi Manusia. Penambahan dalam
film Bumi Manusia ini senada dengan Eneste (1991:64), yang mengatakan bahwa
suasana yang masih relevan dengan cerita secara keseluruhan atau pelbagai alasan
yang lain. Oleh sebab itu, penambahan tokoh ini murni dari sutradara Hanung
Tokoh tersebut adalah Parjiah dan Iyem. Melalui data tersebut, peneliti
Tokoh Parjiah bukanlah tokoh asli dari novel Bumi Manusia. Nama Parjiah
baru terlihat dalam film Bumi Manusia. Kehadiran tokoh Parjiah dapat dilihat
Selain pada tokoh Parjiah, Iyem termasuk dalam tokoh tambahan dalam film
Bumi Manusia. Iyem juga bukan tokoh asli dari novel Bumi Manusia. Tokoh Iyem
muncul dalam film Bumi Manusia. Hasil penelitian pada kode PNB/TOKOH/2
menjadi bukti bahwa Iyem termasuk dalam penambahan tokoh dalam film Bumi
Manusia.
novel Bumi Manusia ke dalam bentuk film Bumi Manusia. Penggunaan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Parjiah dalam film Bumi Manusia sesuai dengan Damono (2018:117), bahwa ada
beberapa bagian yang diubah dan ditambah untuk memenuhi kebutuhan film. Hal
cerita dalam film Bumi Manusia. Peran dari kedua pembantu tersebut pun
bukanlah peran yang penting. Peneliti menyimpulkan bahwa dengan adanya nama
pembantu, para aktris dan aktor akan lebih mudah ketika sedang melakukan
sebagaian cerita, alur, tokoh-tokoh, latar ataupun suasana novel tidak akan
dijumpai dalam film. Peneliti menemukan dua bentuk penciutan tokoh novel Bumi
Penciutan pada tokoh novel Bumi Manusia yang dipotong atau tidak
ditampilkan sama sekali dalam film Bumi Manusia merupakan salah satu
tambahan merupakan tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
dalam cerita. Oleh sebab itu, tokoh tambahan kurang mendapat perhatian dalam
sebuah cerita.
diabaikan.
tidak memasukkan seluruh isi cerita novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi
Manusia. Alasan tersebut terlihat dalam penciutan tokoh Tuan Telinga. Tuan
Telinga terlihat memiliki dialog dalam novel Bumi Manusia halaman 275-276 dan
tidak memasukkan cerita dalam halaman tersebut ke dalam film Bumi Manusia.
Oleh sebab itu, Tuan Telinga hanya diperlihatkan dalam film Bumi Manusia menit
118.13 ketika Tuan Telinga memberi ucapan selamat kepada Minke yang hendak
melamar Annelies Mellema dan menit 134.51 Tuan Telinga hanya diperlihatkan
Ontosoroh. Penciutan pada tokoh Deradera Lelliobuttockx ini terlihat pada tidak
adanya tokoh tersebut dalam film Bumi Manusia dan telah peneliti bahas pada
168
sutradara Hanung Bramantyo merasa tokoh ini tidak berperan banyak dalam inti
seorang kusir delman. Tokoh Marjuki sempat terlihat dalam novel Bumi Manusia
halaman 436. Namun, tokoh ini tidak ditampilkan dalam film Bumi Manusia.
Hasil penciutan pada tokoh Marjuki dapat dilihat pada kode PNC/TOKOH/4.
memasukkan seluruh tokoh dalam novel Bumi Manusia ketika diangkat ke dalam
Tokoh Min Hwa adalah tokoh selanjutnya yang mengalami penciutan. Min
Hwa adalah seorang pelacur yang bekerja di rumah plesiran Ah Tjong. Penciutan
yang terjadi pada tokoh Min Hwa dapat dilihat dalam hasil penelitian dengan kode
bahwa tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel akan dijumpai pula dalam
film. Berdasarkan hasil penelitian tersebu, penciutan pada tokoh terjadi pada
tokoh tambahan dan tokoh utama tidak mengalami penciutan. Meskipun film
Bumi Manusia melakukan penciutan terhadap para tokoh tambahan, inti cerita
169
Peneliti akan membahas perubahan bervariasi pada tokoh novel Bumi Manusia ke
tokoh utama yang utama, tokoh utama tambahan, tokoh tambahan periferal utama,
dan tokoh tambahan yang memang tambahan. Selama proses penelitian, peneliti
Minke masih berperan sebagai tokoh utama baik dalam novel Bumi
Manusia maupun dalam film Bumi Manusia. Selain Minke, Annelies dan Nyai
tambahan lainnya pun masih berperan sama dan tidak ada perubahan peran para
Hanung Bramantyo tidak merubah peran para tokoh ketika diangkat ke dalam film
Bumi Manusia. Meskipun demikian, film Bumi Manusia tetap menarik untuk
ditonton. Hal tersebut disebabkan novel dan film memiliki tiga perbedaan, yaitu
2015:123).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Subbab ini berisi proses ekranisasi yang terjadi pada penokohan novel Bumi
Manusia ke dalam bentuk film Bumi Manusia. Selama proses penelitian, peneliti
Penokohan bisa diartikan sebagai karakter atau watak yang dimiliki tokoh-tokoh
dirinya melakukan sesuatu dalam sebuah cerita. Hal tersebut senada dengan
dan alur.
Penokohan dapat diungkapkan dengan dua cara, yaitu analitik dan dramatik.
lingkungan hidup tokoh, dialog antar tokoh, perbuatan tokoh, dan lain-lain
171
cara dramatik. Dialog film Bumi Manusia berikut menunjukkan sutradara Hanung
sebagai berikut.
menemukan sebanyak dua puluh dua proses perubahan tokoh selama proses
novel yang menandakan penokohan atau karakter tokoh ketika akan diangkat ke
dalam film.
172
kata-kata menjadi dunia gambar, dan faktor durasi, dan faktor latar belakang
(langsung) yang dikenal dalam novel, tidak dikenal dalam film. Ketika seorang
tokoh diangkat ke dalam film, penonton dapat melihat karakter dari tokoh tersebut
melalui perbuatan tokoh, dialog tokoh, atau dialog tokoh lain sehingga tidak ada
keterangan dalam film yang menjelaskan karakter tokoh tersebut. Selama proses
disebabkan oleh faktor berubahnya dunia kata-kata menjadi dunia gambar yaitu
menjadi dialog film Bumi Manusia menit 04.35 dan 08.09. Meskipun mengalami
halaman 38 menjadi dialog film Bumi Manusia menit 17.35. Perubahan tersebut
173
dalam film Bumi Manusia. Hal ini menjadi penanda bahwa pengungkapan
karakter dalam film tidak memerlukan deskripsi atau narasi, melainkan dengan
dialog tokoh.
berubahnya kutipan novel Bumi Manusia halaman 25 menjadi dialog film Bumi
Nyai Ontosoroh. Namun, aspek penokohan dalam kode ini adalah aspek pekerja
Annelies dalam novel Bumi Manusia halaman 45 menjadi dialog Annelies dalam
Bumi Manusia halaman 30, 71, 236, dan 236 ketika diangkat ke dalam film Bumi
Manusia menit 15.24, 21.12, 56.30, dan 57.07. Menurut peneliti, perubahan-
perubahan yang terjadi ini karena faktor ekranisasi mengubah dunia kata-kata
terjadi pada kutipan novel Bumi Manusia halaman 37 menjadi dialog film Bumi
Manusia menit 20.30. Perubahan yang kedua terjadi pada kutipan novel Bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Manusia halaman 229 menjadi dua dialog film Bumi Manusia menit 72.49 dan
72.59.
Manusia halaman 422 yang berisi narasi Minke tentang Persidangan Pembunuhan
Mellema yang tak kunjung usai meski sudah dua minggu berjalan. Hal ini
tersebut mengalami perubahan dalam dialog film Bumi Manusia menit 104.16
Kommers yang rendah hati. Kutipan novel Bumi Manusia halaman 417
novel Bumi Manusia halaman 144 ketika Maurits menjawab pertanyaan Herman
Proses perubahan penokohan yang terjadi dalam faktor yang pertama ini
175
kutipan novel Bumi Manusia halaman 401 saat Darsam hendak mencegah Minke
supaya Minke tidak masuk ke rumah plesiran Ah Tjong. Kutipan tersebut berubah
menjadi dialog Darsam yang meminta Minke untuk pulang dalam film Bumi
karakter tokoh dari analitik menjadi dramatik. Menurut peneliti, perubahan dalam
gambar yang bergerak berkelanjutan di depan layar dan langsung hadir di hadapan
penonton film (Eneste, 1911:29). Oleh sebab itu, pengungkapan karakter tokoh
berhari-hari menjadi karya yang dinikmati selama sembilan puluh sampai seratus
dua puluh menit (Eneste, 1991:61). Maksud dari pernyataan di atas adalah film
Film Bumi Manusia memiliki durasi 181 menit atau 3 jam 1 menit.
Meskipun film ini memiliki durasi lebih panjang dibandingkan dengan film pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PP/PENOKOHAN/31.
novel Bumi Manusia halaman 58 dan 59 menjadi satu dialog film Bumi Manusia
menit 21.22. Perubahan ini terjadi dengan digabungkannya dua narasi Minke yang
mempersingkat durasi.
perubahan ketika diangkat menjadi dialog film Bumi Manusia menit 32.11.
keluarga Mellema saat berpamitan. Perubahan ini dapat dilihat dalam kode
PP/PENOKOHAN/4.
halaman 33 ketika diangkat menjadi dialog Nyai Ontosoroh dalam film Bumi
Manusia menit 17.59. Menurut peneliti, perubahan dari kutipan novel ke dialog
film tersebut untuk mempersingkat durasi. Kutipan novel yang disingkat terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
memanggilku begitu. Jangan segan." Selain itu, kutipan novel Bumi Manusia
halaman 34 mengalami perubahan pula. Hal ini terlihat dalam dialog film Bumi
Manusia menit 18.38. Kutipan novel yang dipotong adalah narasi, “Kalau ragu tak
ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 20.46. Narasi yang dipotong
adalah narasi Nyai Ontosoroh, “Karena itu aku senang kau datang, Nyo.”
Bumi Manusia halaman 65 yang disingkat menjadi satu dialog film Bumi Manusia
menit 30.55. Selain itu, peneliti menemukan dipersingkatnya kutipan novel Bumi
Manusia halaman 426 ketika diangkat menjadi dialog Nyai Ontosoroh dalam film
dalam film Bumi Manusia menit 20.30. Bagian narasi Annelies Mellema yang
tidak diangkat ke dalam film adalah narasi, “Tidak, tidak bertengkar.” Menurut
Minke dalam novel Bumi Manusia halaman 184 dan 185. Dua kutipan tersebut
dipersingkat ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 58.48 dan menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
59.00. Narasi halaman 184 yang dihilangkan adalah narasi, “Semua itu! Makin
tinggi sekolah makin jadi buaya bangkong! Bosan main-main dengan gadis-gadis
sebaya sekarang mengeram di sarang Nyai, mau jadi apa kau ini?” sedangkan
narasi halaman 185 yang dihilangkan adalah narasi “Bupati B? Tuan Asisten
Residen B? Tuan Residen Surabaya, Tuan Kontrolir dan semua bupati akan hadir.
Apa mungkin seorang siswa H.B.S tidak membaca koran? Kalau tidak, apa
mungkin tak ada orang lain memberitakan?” Bentuk perubahan ini dapat dilihat
perubahan yang terlihat dalam dialog film Bumi Manusia 36.56. Bentuk
dipersingkat demi menjaga durasi adalah awal narasi “Pendapat umum perlu dan
harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan
diindahkan?” selain awal narasi, akhir dari narasi Jean ikut dipersingkat. Narasi
tersebut adalah “Itulah memang arti terpelajar itu. Datanglah kau padanya barang
dua-tiga kali lagi, nanti kau dapat lebihh mengetahui benar-tidaknya pendapat
umum itu."
Manusia halaman 315 ketika diangkat menjadi dialog film menit 73.54. Kutipan
novel yang tidak diangkat ke dalam film tersebut adalah narasi Juffrouw Magda
Peters yang sedang mengajar di kelas H.B.S. “Karena itu justru menarik
di antara para siswa pernah membacanya? Judulnya: Uit bet schooner Leven van
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
een mooie Boerin (Dari kehidupan indah seorang Wanita Petani cantik).
terjadi karena faktor mempersingkat durasi. Dua kutipan Jan Dapperste dalam
novel Bumi Manusia halaman 453 dipersingkat menjadi satu dialog film Bumi
dialog film tersebut merupakan salah satu cara mengetahui karakter tokoh dengan
cara dramatik. Faktor durasi dalam sebuah film menjadi hal yang penting. Hal
tersebut menjadi penting karena dalam waktu yang terbatas, sutradara beserta tim
harus menampilkan hal-hal yang gampang dikenali dan mudah diingat penonton
tokoh. Setiap tokoh dalam sebuah cerita memiliki latar belakang tersendiri, baik
180
halaman 17 yang diangkat ke dalam film Bumi Manusia menit 27.58. Perubahan
tersebut terlihat dengan dialog Minke yang menggunakan bahasa Belanda dalam
dialog film tersebut. Menurut peneliti, Minke menggunakan bahasa Belanda untuk
perubahan dalam kutipan novel Bumi Manusia ketika diangkat ke dalam dialog
film Bumi Manusia. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan Robert Suurhof yang
menunjukkan latar belakang Robert Suurhof yang merupakan seorang Indo dan
siswa H.B.S.
Bumi Manusia menit 19.22. Selain bahasa Belanda, Nyai Ontosoroh terlihat
menggunakan bahasa Jawa dalam dialog film Bumi Manusia menit 20.22.
Ontosoroh pernah diajari bahasa Belanda oleh Herman Mellema dalam adegan
flashback. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa diperlukan karena latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Nyai Ontosoroh yang merupakan pribumi asal Jawa. Proses perubahan penokohan
Belanda dalam dialog film Bumi Manusia menit 15.24 dan menit 56.30.
Manusia menit 15.16 dan bahasa Belanda dalam menit 15.27. Penggunaan bahasa
Menurut peneliti, penggunaan bahasa Belanda dalam dialog film Bumi Manusia
seorang Indo. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa tersebut dilakukan karena
Mellema menggunakan bahasa Belanda dalam dan bahasa Inggris dalam dua kode
menggunakan bahasa Inggris dalam film Bumi Manusia menit 46.59. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Ibu Minke terlihat menggunakan bahasa Jawa dalam film Bumi Manusia
menit 61.00 dan menit 61.31. Penggunaan bahasa Jawa tersebut dapat dilihat
yang berkarakter rendah hati. Peneliti menemukan dialog dalam film Bumi
Eropa tulen.
Bumi Manusia menit 105.03. Penggunaan bahasa Belanda ini tercantum dalam
ketika hendak membantu Minke, "Mijn krant, S.N.v/d D. Zal zeker helpen bij het
laden van uw schrijven (Koranku, S.N. v/d D. pasti akan membantu memuat
film Bumi Manusia menit 72.01 ketika berbicara kepada Minke, "Nyo. Nyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
mending mulih Kranggan, sik. Arek gendut sedari tadi ngikutin Nyo dari stasiun
itu (Tuan. Tuan lebih baik pulang ke Kranggan dulu. Si gendut dari tadi mengikuti
Tuan dari stasiun itu)." Selain pada menit 72.01, Darsam terlihat menggunakan
bahasa Belanda dalam menit 94.47 ketika Darsam meminta Minke untuk tidak
film Bumi Manusia menit 73.54 ketika Juffrouw Magda Peters menyanggah
pendapat Suurhof dengan berkata, "No. Ik vond een artikel over leven in Indie.
Zeld dit schrift (Aku menemukan sebuah tulisan tentang kehidupan di Hindia.
Jarang sekali ada yang menulis ini)." Penggunaan tersebut diperlukan untuk
menunjukkan latar belakang tokoh yang merupakan seorang Eropa tulen menurut
peneliti.
faktor ini. Dr. Martinet terlihat menggunakan bahasa Belanda dalam film Bumi
Manusia menit 79.43 ketika Dr. Martinet sedang berbincang dengan Minke, “Ben
je klaar voor? Jij bent dokter (Kamu siap? Kamu yang jadi dokternya)." Menurut
184
halnya dengan tokoh, penokohan atau karakter yang dimiliki oleh para tokoh bisa
penokohan. Hal tersebut berarti para tokoh dalam film Bumi Manusia tidak
membagi watak para tokoh secara pas. Meskipun demikian, film Bumi Manusia
bukanlah karya yang seasli novel Bumi Manusia. Proses ekranisasi lainnya
menjadi bukti bahwa film Bumi Manusia memiliki ciri khasnya tersendiri yang
185
Proses ekranisasi yang kedua ini adalah hasil analisis dari bentuk penciutan
penokohan novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi Manusia. Sebanyak tiga
seluruh isi novel Bumi Manusia ke dalam film Bumi Manusia. Penciutan yang
itu terbukti dengan kutipan-kutipan novel Bumi Manusia halaman 205-208 yang
menceritakan diskusi antara mereka berdua dan Minke. Penciutan yang terjadi
pada Sarah dan Miriam de La Croix dapat dilihat dalam hasil penelitian dengan
dalam kisah masa lalu Maiko tidak diperlihatkan. Penciutan yang terjadi pada
tokoh Ah Tjong dapat dilihat dalam hasil penelitian dengan kode Kode
PNC/PENOKOHAN/3.
dalam novel Bumi Manusia halaman 252-260 dan dapat dilihat pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
terhadap tokoh tambahan. Selain itu, penciutan yang terjadi pada tokoh tambahan
dan memotong cerita-cerita yang tidak berhubungan banyak dengan inti cerita.
Oleh sebab itu, inti cerita dari novel Bumi Manusia tetap tersampaikan dalam film
penokohan.
penokohan dari novel Bumi Manusia ke bentuk film Bumi Manusia. Perubahan
bervariasi yang terjadi pada penokohan adalah perubahan watak tokoh dalam
novel Bumi Manusia ketika diangkat ke dalam film Bumi Manusia. Peneliti
pembahasannya.
bervariasi. Dalam novel Bumi Manusia¸ Ayah Minke atau Bupati B. adalah tokoh
yang memiliki karakter tegas. Hal tersebut terlihat dalam kutipan novel Bumi
187
karakter Ayah Minke menjadi seorang yang tangan besi. Berdasarkan hasil
penelitian, Ayah Minke adalah seorang tangan besi karena Ayah Minke memecut
kepada Minke.
pada tokoh ayah terjadi karena film Bumi Manusia menggunakan cara dramatik
dalam pengungkapan karakter para tokoh. Cara dramatik dapat dilihat dengan
dialog antar tokoh, lingkungan hidup tokoh, perbuatan tokoh, dan lain-lain
(Eneste 1991:26). Oleh sebab itu, pengungkapan karakter Ayah Minke dilakukan
bervariasi yang terjadi adalah berubahnya kutipan asli novel Bumi Manusia ketika
perubahan bervariasi yang terjadi tidak mengubah inti cerita dari novel Bumi
Manusia. perubahan ini menjadikan film Bumi Manusia menarik untuk ditonton
dan memiliki ciri khas tersendiri walaupun inti cerita film tersebut berasal dari
BAB V
PENUTUP
5.1 Keismpulan
Melalui penelitian yang berjudul “Alih Wahana Novel Bumi Manusia Karya
Pramoedya Ananta Toer ke Bentuk Film Bumi Manusia Karya Sutradara Hanung
Bramantyo: Kajian Ekranisasi” ini, peneliti menemukan dua hal yang akhirnya
menjadi tujuan penelitian ini. Kedua hal tersebut adalah proses ekranisasi pada
tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel dan film Bumi Manusia. Peneliti
tokoh.
5.2 Saran
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
film lainnya.
5.3 Implikasi
Skripsi yang berjudul Alih Wahana Novel Bumi Manusia karya Pramoedya
Ananta Toer ke dalam Bentuk Film Bumi Manusia karya Sutradara Hanung
Bramantyo: Kajian Ekranisasi Sastra ini dapat menjadi referensi guru dalam
materi bermain drama. Selain itu, novel Bumi Manusia dapat dijadikan referensi
dalam materi kelas XI yaitu menilai karya melalui resensi. Skripsi ini juga dapat
dijadikan referensi guru dalam materi Bahasa Indonesia kelas XII yaitu materi
DAFTAR PUSTAKA
Afsani, Novia Nur. 2020. Ekranisasi Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya
Algesindo.
Aruna, Yogi, Wina. 2020. Ekranisasi Alur Cerita Novel Dilan 1990 Karya Pidi
Baiq menjadi Film Dilan 1990 Karya Fajar Bustomi. Skripsi Program
Yogyakarta.
Media:Yogyakarta.
Hastuti, Nur. 2018. Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer Kajian
https://doi.org/10.14710/humanika.v25i1.18128.
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2017. Teori Kritik dan Penerapannya dalam Sastra
Pustaka Utama.
Ratna, Nyoman Kutha. 2012. Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik.
Sastriyani, Siti Hariti. 2001. Karya Sastra Perancis Abad ke-19 Madame Bovary
bramantyo.
192
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Berjudul:
Alih Wahana Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Ke Bentuk
Film Bumi Manusia Karya Sutradara Hanung Bramantyo: Kajian Ekranisasi Sastra
Hilarius Aryokusumo
161224005
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Triangulasi Data
Berikut ini adalah hasil dari penelitian Ekranisasi tokoh dan penokohan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
ke bentuk film Bumi Manusia karya sutradara Hanung Bramantyo yang perlu divalidasi oleh pakar. Beri tanda (√) pada kolom “S
yang berarti setuju” atau kolom “TS yang berarti tidak setuju”. Tanda tersebut menggambarkan penilaian pakar terhadap data
penelitian. Selain itu, kolom “Keterangan” perlu diisi karena dapat membuat kebenaran hasil analisis tersebut.
TABEL EKRANISASI PROSES PERUBAHAN TOKOH NOVEL DAN FILM BUMI MANUSIA
Film Novel
Nama
No Kode Waktu Proses Perubahan S TS Keterangan
Tokoh Deskripsi Hal. Deskripsi
(Menit)
Tanpa mengetuk
Dalam novel, tokoh
pintu kamar
Robert tidak
Robert mengetuk pemondokanku
mengetuk kamar
PP/ kamar Minke secara Robert Suurhof
Robert Minke. Namun,
1 TOKOH/ 03.54 berulang kali sambil 16 – di sini tak √
Suurhof Robert terlihat
1 memanggil nama kupergunakan
mengetuk kamar
Minke. nama
Minke berulang
sebenarnya –
kali.
masuk.
PP/ Minke terlihat Didapatinya aku Terjadi perubahan
2 TOKOH/ Minke 03.54 sedang tidur dan 16 sedang dalam pemunculan √
2 terbangun karena mencangkungi sosok Minke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
196
197
198
pembantu
karena dalam
novel tidak
satu pun
nama
pembantu
disebutkan.
2 PNB/TOKOH/2 Iyem 174.145.45 Minke - - Penambahan
memanggil film Bumi
seorang Manusia
pembantu di nampak
Buitenzorg. dalam
“Iyem?” penyebutan
nama
Mendengar pembantu
namanya karena dalam
dipanggil, Iyem novel tidak
berkata satu pun √
“Dalem?” nama
pembantu
Lalu, Minke disebutkan.
meminta Iyem
untuk
mempersiapkan
tasnya.
“Tasku tolong
dibawa ke
bawah.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
200
201
Amsetdam untuk
Annelies. Jelas ia
bukan sebangsa
jin. Dan dialah ahli
hukum Mama
selama ini.”
TABEL EKRANISASI PROSES PERUBAHAN PENOKOHAN NOVEL DAN FILM BUMI MANUSIA
Film Novel
Nama Aspek
No Kode Waktu Penciutan S TS Keterangan
Tokoh Penokohan Deskripsi Hal. Deskripsi
(Menit)
Juffrouw Magda Peneliti √
Peters menemukan
mengucapkan adanya proses
selamat kepada perubahan
Minke atas Tuan Direktur H.B.S. dalam
prestasinya, berkata, "Pelulus pengungkapan
"Minke, Je bent nomor dua untuk karakter Minke
PP/
nummer een seluruh Hindia, nomor yang cerdas.
1 PENOKOHAN Minke Cerdas 125.30 446
gepasserd in satu untuk Surabaya, Dalam novel,
/1
Surabaya. En siswa bernama …. Tuan Direktur
nummer twee in Min-ke." H.B.S. yang
heel Europe Indie mengungkapkan
(Kamu lulus nomor bahwa Minke
satu se-Surabaya. adalah pelulus
Nomor dua di terbaik. Namun,
seluruh Hindia Juffrouw Magda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
203
204
205
206
berbisik kepada
Annelies dalam
film.
Proses √
perubahan
selanjutnya
terlihat pada
kutipan novel
Minke menjelaskan sisi
Minke memegang bahwa Minke
romantisnya dalam
tangan Annelies, mendekap
narasi,"Aku tangkap
26.12 menatap mukanya 55 Annelies
tangannya. Aku dekap
sejenak, lalu sebelum
dan ku cium pada
mencium pipinya mencium
pipinya."
pipinya. Namun,
Minke menatap
muka Annelies,
lalu mencium
pipinya.
Proses √
Sebelum naik ke perubahan
dokar, Minke pamit Minke pamit kepada dalam kode ini
kepada Nyai dan keluarga Mellema mengenai
PP/
Annelies dengan dengan berkata, karakter Minke
4 PENOKOHAN/ Minke Sopan 32.11 69
membungkukkan diri "Selamat malam semua, yang sopan.
4
dan berkata, "Saya dan terima kasih banyak, Dalam novel,
pamit dulu." Mama, Ann, Rob." Minke
berpamitan
sembari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
menyapa
keluarga
Mellema.
Namun, dalam
film, Minke
hanya
berpamitan
tanpa menyebut
nama-nama
keluarga
Mellema.
Proses √
perubahan
berikutnya
Minke menyapa terlihat pada
Herman Mellema tidak adanya
Melihat Herman dengan berkata dalam kutipan novel
Mellema datang ke Belanda dan dengan tersebut ketika
30.05 64
ruang makan, Minke nada yang cukup diangkat ke
berdiri dari kursinya sopan, "Selamat dalam film.
petang, Tuan Minke hanya
Mellema!" berdiri dari
kursinya dalam
film dan tidak
berkata apa-apa.
5 PP/ Robert Sombong 04.16 Robert Suurhof 16 Minke menjelaskan Proses √
PENOKOHAN/ Suurhof menjawab Nyonya kesombongan Suurhof perubahan
5 Telinga dengan nada dalam narasi, "Tanpa terlihat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
209
210
211
3 PNC/ Ah Tjong Sombong 104.16 Ah Tjong membela 255 Ah Tjong bersikap Sifat kejam dari √
PENOKOHAN/ dirinya di pengadilan kejam dalam cerita Ah Tjong yang
3 dengan berkata, Maiko, "Pada tangan terlihat dalam
"Bapak Hakim, kanannya ia membawa novel Bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
213
mengakui telah
melakukan peracunan itu
dengan ramuan
Tionghoa yang tidak
dikenal oleh dunia
kedokteran."
TABEL EKRANISASI PERUBAHAN BERVARIASI PENOKOHAN NOVEL DAN FILM BUMI MANUSIA
214
perubahan
bervariasi film
Bumi Manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Triangulasi Data
Alih Wahana Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Ke Bentuk
Film Bumi Manusia Karya Sutradara Hanung Bramantyo: Kajian Ekranisasi Sastra
Oleh:
Hilarius Aryokusumo
Nim: 161224005
Telah disetujui oleh: