Referat Fraktur Radius Dan Ulna
Referat Fraktur Radius Dan Ulna
Oleh :
Andika 1110312022
Fakhri Zuhdian Nasher 1110313088
Lusi Khairunnisa 1110313015
Nindo Mayang Sumba 1110312032
Preseptor :
dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad(K)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmatnya berupa kesehatan, ilmu dan pikiran, sehingga penulis dapat
menyelesaikan referat ini yang berjudul “Gambaran Radiologis pada Fraktur dan
Dislokasi Radius Ulna” dan berterima kasih kepada pembimbing dr. Sylvia Rachman,
Sp. Rad (K) sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam referat ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Daftar Gambar .....................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.4 Metode Penulisan...............................................................................................3
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Radioanatomi radius ulna ..................................................................................3
2.2 Prinsip radiologi pada fraktur ............................................................................6
2.3 Fraktur radius proximal ...................................................................................16
2.4 Fraktur radius dan ulna ....................................................................................20
2.5 Fraktur ulna .....................................................................................................21
2.6 Fraktur galeazi .................................................................................................25
2.7 Frakur radius distal...........................................................................................27
BAB III Penutup
Kesimpulan............................................................................................................33
Daftar Pustaka......................................................................................................34
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yaitu AP dan lateral. Radiologis berperan dalam penting dalam mengenal dan
menegakkan diagnosis fraktur dan follow-up terapi fraktur agar fraktur regio
antebrachii tertatalaksana dengan baik dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 2. Tampilan Lateral Elbow Joint
Pada ujung proksimal radius terdapat bagian caput yang cekung dan bersendi
dengan capitulum humerus yang berbentuk cembung. Sementara, bagian sekeliling
kaput bersendi dengan radial notch dari os ulna. Di bawah caput, terdapat leher
radius. Dibawah leher radius, terdapat tuberositas bisipital sebagai insersi otot bisep.2
Batang dari radius lebih lebar di bagian bawah dibandingkan atas,
berkebalikan dengan os ulna. Ujungnya (interosseus border) tajam di medial dan
merupakan tempat perlengketan membrana interoseosa yang menyatukan os radius
dan ulna di medial.2
Pada ujung distal radius terdapat prosesus stiloideus, prosesus ini menonjol
dari pinggir lateral ulna. Pada permukaan medial distal radius terdapat ulnar notch,
tempat bersendinya radius dan ulna.2
4
Os ulna adalah tulang medial dari lengan bawah. Ujung proksimalnya
bersendi dengan humerus pada elbow joint dan kepala radius pada proximal
radioulnar joint. Pada ujung distalnya, os ulna bersendi dengan radius di distal
radioulnar joint, tapi tidak bersendi dengan wrist joint.2
5
Gambar 4. Tampilan Lateral Antebrachii
6
tulang yang cedera. Dengan begitu radiologis mampu mengeliminasi risiko fraktur
lain yang berhubungan, subluksasi dan atau dislokasi lain dari tempat yang jauh dari
lokasi cedera primer. Pada anak-anak biasanya diambil foto dari ekstremitas yang
normal disebelahnya sebagai perbandingan.5
Bila secara klinis ada atau diduga ada fraktur, maka harus dibuat 2 foto
tulang yang bersangkutan. Sebaiknya dibuat foto anteroposterior (AP) dan lateral.
Bila kedua proyeksi ini tidak dapat dibuat karena keadaan pasien yang tidak
mengizinkan, maka dibuat 2 proyeksi yang tegak lurus satu sama lain. Karena bila
hanya 1 proyeksi yang dibuat, ada kemungkinan fraktur tidak dapat dilihat.6
Pemeriksaan radiologis selanjutnya adalah untuk kontrol :
Segera setelah reposisi untuk menilai kedudukan fragmen. Bila dilakukan
reposisi terbuka perlu diperhatikan keuddukan pen intramedular (pen
menembus tulang), plate and screw (screw terlepas).
Pemeriksaan periodik untuk menilai penyembuhan fraktur seperti
pembentukan kalus, konsolidasi, remodeling, atau bahkan menilai adanya
komplikasi.6
Evaluasi radiologi lengkap dari fraktur harus memasukkan elemen berikut
ini:5
Posisi anatomi dan luasnya fraktur
7
Tipe fraktur, komplit atau inkomplit
Alignment fraktur
8
Arah garis fraktur dalam kaitannya dengan sumbu longitudinal tulang.
9
Gambar 10. Fraktur dengan kelainan lain yang berhubungan
Tipe spesial dari fraktur yang muncul sebagai akibat dari stres abnormal atau
sekunder dari proses patologis di tulang.
10
Gambar 12. Kriteria Salter-Harris pada fraktur epifisis
11
Gambar 13. Pengambilan Foto Radiologi
12
b. Obliterasi atau displacement fat stripes
Fraktur ringan, seperti pada distal raidus, carpal scaphoid, trapezium, dan dasar
dari metakarpal pertama, berakibat pada obliterasi atau perpindahan dari fasia. Pada
gambaran lateral pergelangan tangan, dapat dilihat garis radiolusen yang menandakan
kumpulan lemak antara pronator quadratus dan tendon dari flexor digitorum
profundus. Fraktur distal radius berdampak pada perubahan penampakan lapisan
lemak pronator quadratus, yang berpindah ke arah volar, atau kabur, atau hilang total
(MacEwan sign).
13
pad sign. Ketika ada riwayat trauma pada siku dan tanda fat-pad sign positif, fikirkan
kearah fraktur. Bahkan ketika dari gambaran radiologi berbagai posisi tidak
menunjukkan adanya garis fraktur, tetap tatalaksana sebagai pasien fraktur.
14
Gambar 17. Fat fluid level
15
2.3 Fraktur radius proksimal
Fraktur proximal radius merupakan fraktur yang sering terjadi pada dewasa,
sekitar 50% dari fraktur pada regio ini. Pada anak dan remaja insidennya rendah
sekitar 15%. 3
2.3.1 Fraktur Kaput Radius
a. Mekanisme trauma
Mekanisme terbanyak adalah jatuh dengan tangan terulur dengan siku
setengah fleksi dan pronasi.3
b. Gambaran Radiologis
Garis fraktur mungkin halus dan sering terabaikan, sehingga pemeriksa harus
mencari tanda lainnya yang mengindikasikan adanya fraktur yang terabaikan.3
- Garis fraktur
Garis radiolusen biasanya terlihat vertikal dan menembus korteks ke arah
sisi lateral kepala.
16
Gambar 20. Fraktur kaput radius
Fraktur terjadi pada sisi lateral kaput radius dengan depresi minimal pada
korteks artikular dan pergeseran lateral pada fragmen yang teriosolasi
- Distrupsi korteks
Pada lokasi fraktur, korteks akan rusak.
- Deformitas korteks
Pada lokasi fraktur, angulasi biasa terjadi, karena perpindahan fragmen.
Depresi fragmen fraktur dapat menghasilkan tanda korteks ganda, yang
dipandang sebagai opasitas linier yang paralel dengan korteks artikular
normal kepala radial.
17
Gambar 21. Fraktur kaput radius dengan tanda korteks ganda
18
Gambar 22. Fat pad sign
19
Tatalaksana fraktur proximal radius dapat secara operatif maupun non operatif
berupa reduksi tertup dengan gips ataupun reduksi terbuka menggukanan ORIF.9
A B
Gambar 24. Fraktur kedua tulang lengan bawahAP dan (B) lateral10
20
Gambar 25. Fraktur batang radius dan ulna
Terlihat gambaran fraktur obliq comminuted yang terjadi pada middiafisis
radius dan ulan dengan signifikan angulasi dan deformitas. Gambaran fraktur
seperti ini biasanya terjadi karena trauma langsung pada lengan bawah3
d. Tatalaksana
Hampir semua fraktur pada tulang ini disetai dengan angulasi dan rotasi,
sehingga sering dianjurkan untuk dilakukan tindakna pembedahan.3
21
c. Gambaran Radiologis
Garis fraktur biasanya terlihat pada proyeksi lateral di dekat permukaan
konveks inferior troklea. Jika ada distraksi atau fragmen yang terpisah, harus
dilakukan fiksasi surgikal. Selain garis fraktur, juga dapat ditemukan pembengkakan
jaringan lunak di dekat bursa olekranon.
22
Gambar 27. Nighstick Fraktur3
d. Tatalaksana
Tindakan nonoperatif lebih disukai untuk fraktur stabil, yang didefinisikan
sebagai perpindahan <50% dan angulasi <15 °. Imobilisasi dengan menggunakan gips
selama delapan minggu telah menjadi bentuk standar.11
c. Gambaran Radiologis
23
Gambar 28. Fraktur Montegia
Tampak gambaran fraktur pada sepertiga proksimal tulang ulna, yang disertai
dengan angulasi anterior dari bagian proximal fragmen, disertai dislokasi
elbow3
d. Tatalaksana
Tatalaksana awal pada fraktur Monteggia adalah pemberian analgetik dan
imobilisasi, kemudian rujuk ke ahli ortopedik untuk tindakan pembedahan.3
24
a. Definisi
Fraktur Galeazzi yaitu fraktur pada sepertiga distal radius disertai
dislokasisendi radio-ulna distal. Fragmen distal mengalami pergeseran dan angulasi
kearah dorsal. Dislokasi mengenai ulna ke arah dorsal dan medial. Ujung bagian
bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Perlu dilakukan
pemeriksaan untuk lesi saraf ulnaris, yang sering terjadi.
b. Epidemiologi
Fraktur galeazzi adalah fraktur yang terjadi pada 3-7% dari semua fraktur
antebrachii. Kejadiannya lebih banyak ditemukan pada laki-laki dari pada perempuan.
Kasus dewasa lebih banyak daripada anak-anak.
c. Etiologi
Fraktur ini paling sering terjadi akibat terjatuh dengan tangan terentang dan
lengan bawah dalam keadaan pronasi, atau terjadi karena pukulan langsung pada
pergelangan tangan bagian dorsolateral. Ada 2 macam bentuk fraktur berdasarkan
kondisi tangan saat jatuh:
1. Fraktur galeazzi tipe 1 (apex volar)
2. Fraktur galeazzi tipe 2 (apex dorsal)
Gambar 30. A. Fraktur galeazzi tipe 1 (apex volar) B. fraktur galeazzi tipe 2 (apex
dorsal)
d. Gejala Klinis
25
a. Pasien akan mengeluh nyeri dan enggan menggerakkan lengan bawah atau
pergelangan tangan.
b. Deformitas yang nyata pada lokasi fraktur radius dapat terlihat.
c. Nyeri tekan dengan atau tanpa krepitasi sepanjang radius distal dapat
ditemukan.
d. Pada pembandingan dengan sisi yang berlawanan, caput ulnaris akan
menonjol dengan pembengkakan jaringan lunak.
e. Gambaran Radiologi
Modalitas radiologi yang paling sering digunakan untuk menegakkan
diagnosis fraktur pada regio lengan bawah adalah foto polos posisi posteroanterior
(PA) dan lateral.
Gambar 31. Fraktur Galeazzi. Gambaran Ponteroanterior (A) dan Lateral (B) dari
lengan bawah dan tampak Fraktur Galeazzi tipe 1. Fraktur pada tulang radius
menyebabkan 1/3 distal dari tulang dan bagian ujung proksimal dari fragmen distal
terjadi displasment dan angulasi. Dan terdapat dislokasi dari distal radioulnar joint.
26
a. Epidemiologi
Fraktur radius distal adalah salah satu tipe fraktur terbanyak, dengan jumlah
kasus 8-15% dari seluruh cedera pada dewasa. Fraktur radius distal dapat terjadi
pada seluruh kelompok usia, baik dewasa, anak, dan lansia. Fraktur radius ulna
berdampak pada kegiatan sehari-hari dan dapat menyebabkan kecaatan yang
menetap.12
b. Klasifikasi
Terdapat beberapa klasifikasi pada fraktur radius ulna diantaranya adalah
klasifikasi menurut Frykmann. Frykmann membuat klasifikasi berdasarkan
radioulnar join, radiocarpal joint, serta ada atau tidaknya fraktur styoid ulna. Dalam
klasifikasi Frykmann terdapat 8 klasifikasi.
Tipe Fraktur
I Fraktur radial ekstraartikular
II Fraktur radial ekstraartikular dengan fraltur ulnar
III Fraktur intraartikular dari radiocarpal joint tanpa fraktur ulna
IV Fraktur intraartikular radius dengan fraktur ulna
V Fraktur radioulnar joint
VI Fraktur sampai ke radioulnar joint dengan fraktur ulna
VII Fraktur intraartikular termasuk radiokarpal dan radioulnar joint
VIII Fraktur intraartikular termasuk radiokarpal dan radioulnar joint
dengan fraktur ulna
Gambar 33 . Klasifikasi Fraktur Distal radius berdasarkan Frykmann
27
Gambar 34. Klasifikasi Fraktur Distal radius berdasarkan Frykmann
28
e. Gambaran radiologi
Gambar 35. Fraktur colles: distal radius, dengan angulasi posterior. A. posisi PA.
perhatikan bahwa garis fraktur dikaburkan oleh zona impaksi, terlihat sebagai
garis tranversal. Namun tampak gambaran cortical offset pada batas radial
lateral. B. posisi lateral. Perhatikan bahwa gambar ini menunjukkan fraktur
radius distal yang ditandai dengan impaksi pada posteriour (yang ditunjuk)
permukaan artikulat radius distalberombak di bagian posterior. Kontur kulit
eksternal menampilkan kelainan dinner fork yang khas.
29
b. Gambaran Radiologi3
- Garis fraktur. Biasanya garis frakturnya transversal atau comminuted.
- Kontur os radius. Tampak overlap korteks tulang pada lokasi fraktur.
- Panjang os radius. Panjang dari radius memendek karena ada bagian
proksimal yang mengalami angulasi ke bagian distal.
- Angulasi. Fragmen distal dari fraktur akan terangulasi ke ventral.
- Soft tissue. Tampak perubahan kontur tulang dan jaringan lemak di
sekitarnya.
c. Tatalaksana
Penatalaksanaan untuk fraktur Smith adalah dengan mereduksi fraktur dengan
traksi, supinasi, dan ekstensi dari wrist dan imobilisasi fraktur selama 6 minggu. Foto
rontgen follow-up harus dilakukan dalam 7-10 hari kemudian untuk memastikan
fraktur tidak bergeser. Fraktur yang unstable dapat difiksasi dengan penggunaan wire
atau plate.15
30
2.7.3 Fraktur Barton
a. Definisi dan Mekanisme Trauma
Fraktur Barton ditemukan pada tahun 1838 dan merupakan fraktur posterior
ujung distal radial intraartiukler dan subluksasi karpus. Fraktur ini terjadi akibat
terjadi trauma pada sendi pergelangan tangan yang hiperekstensi.3,14
b. Gambaran radiologis
Secara radiologis, proyeksi anteroposterior karpal proksimal yang overlap
dengan permukaan sendi radius. Pada proyeksi lateral, akan tampak bagian fraktur
dan displacement karpal ke proksimal.Fraktur ini sering dikenal sebagai fraktur
Smith, bedanya pada fraktur Barton garis frakturnya oblik, fragmen distal terdisplace
ke anterior beserta bagian carpus ke anterior. Karena fragmen frakturnya kecil dan
tidak ada jaringan penyokongnya, fraktur Barton ini bersifat unstable.3,15
c. Tatalaksana
Fraktur ini dapat direduksi dengan mudah, tapi mudah juga untuk terjadi
displacement berulang sehingga diperlukan fiksasi internal dengan plate dan screw.
31
2.7.4 Fraktur Chauffeur
a. Definisi dan Mekanisme Trauma
Fraktur Chaffeur, atau dikenal juga sebagai Backfire fracture atau
Hutchinson’s fracture,adalah fraktur yang terjadi akibat energi balik ketika ingin
menghidupkan mesin mobil dengan tuas yang ditarik dengan tangan; dan tuas
tersebut mengenai permukaan dorsal pergelangan tangan.3,15
b. Gambaran radiologis
Secara radiologis, fraktur ini melibatkan prosesus stiloid radius dan terjadi
avulsi atau impaksi radius dari skafoid. Garis frakturnya dapat transversal atau oblik,
dan biasanya tidak ada displacement.3,4
Gambar 38. Fraktur Chauffeur. Tampak garis fraktur pada stiloid radius.3
c. Tatalaksana
Jika tidak terdapat displacement, pada fraktur Chauffeur ini dapat dilakukan
reduksi dan pergelangan tangan dipertahankan dengan plaster slab yang dipasang dari
siku ke leher metakarpal.15
32
BAB III
KESIMPULAN
1. Regio antebrachii terdiri dari os radius dan ulna. Pada ujung proksimalnya, os
radius dan ulna berhubungan dengan os humerus pada elbow joint dan os
radius dan ulna saling berhubungan pada proksimal radioulnar joint. Pada
ujung distalnya, os radius dan ulna membentuk sendi distal radioulnar joint
dan berhubungan dengan regio manus dengan wrist joint.
2. Fraktur pada regio antebrachii dapat didiagnosis menggunakan pemeriksaan
foto polos sebagai pemeriksaan penunjang utama. Terdapat rules of two’s
sebagai prinsip dari pemeriksaan foto polos pada fraktur, yakni two
projections, two sides, two limbs, two occasions. Fraktur kemudian harus
dideskripsikan atas posisi anatomi berdasarkan bagian tulang, tipe fraktur
komplit atau inkomplit, alignment fracture, garis fracture, mengenai sendi
atau kelainan lain. Tampilan fraktur pada foto polos adalah dengan adanya
gambaran garis fraktur, soft tissue swelling, obliterasi fat tissues, reaksi
periosteal, efusi sendi, fat-fluid level intrakapsular, double cortical line,
3. Fraktur antebrachii terdiri atas fraktur radius dan fraktur ulna, yang dibagi atas
proksimal, medial, dan distal. Fraktur ulna proksimal yang isolated terdiri dari
fraktur olekranon dan fraktur prosesus koronoid. Fraktur ulna distal terdiri
atas nightstick fracture dan fraktur Monteggia. Dapat pula terjadi fraktur
radius dan ulna secara bersamaan. Fraktur radius terbagia atas fraktur kaput
radius dan leher radius, fraktur Galeazzi, fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur
Barton, dan fraktur Chauffeur.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
13. Sjamsuhidayat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi ketiga. EGC; 2005
14. Nellans KW, Kowalski E, dan Chung KC. The Epidemiology of Distal Radius
Fractures. Hand Clin 2012; 28(2):113-125.
15. Solomon L, Warwick D, dan Nayagam S. Apley's System of Orthopaedics
and Fractures 9th ed. London: Butterworths Medical Publications, 2010; 767-
779
35