Anda di halaman 1dari 10

“ Pemanfaatan Museum Siginjai Sebagai Sumber

Belajar Mata Kuliah Museologi Mahasiswa Ilmu


Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi”
Oleh:

Kusmiati (I1A117014)

Mahasiswi Program Studi S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Jambi

Abstract

In the S1 curriculum of the History of the Faculty of Cultural Studies, University of

Jambi University, one of the subjects that must be contracted by students is a

museology course. The museology course is a course that provides students with

knowledge about the museum, whether the museum's history, type, collection,

conservation, restoration and processing of the museum itself. In this course students

are required to master the aspects contained in a museum. The aim of this research is

to see the benefits and role of one of the state museums in the province of Jambi, the

Siginjai Museum as a source of learning museology courses in students of history.

This research uses a qualitative-descriptive method. Descriptive method can be

interpreted as a procedure or a way of solving problems by describing the state of the

object being investigated namely students of the History of the Faculty of Cultural

Sciences, University of Jambi.

Keywords: Warming up, Siginjai Museum, History Students


Abstraks

Pada kurikulum S1 Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Jambi, salah satu mata kuliah yang wajib di kontrak oleh

mahasiswa yang adalah mata kuliah museologi. Mata kuliah museologi

merupakan mata kuliah yang memberikan pengetahuaan seputar museum

kepada mahasiswa baik itu sejarah museum, jenis, koleksi, konservasi,

restorasi dan pengolahan museum itu sendiri. Dalam mata kuliah ini

mahasiswa dituntut untuk menguasai aspek yang terkandung dalam sebuah

museum. Tujuaan dari penelitiaan ini adalah melihat manpaat dan peranan

salah satu museum negeri di provinsi Jambi, yakni museum siginjai sebagai

sumber belajar mata kuliah museologi pada mahasiwa Ilmu sejarah.

Penelitiaan ini mengunakan metode Kualitatif-deskriptif. Metode deskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur atau cara pemecahan masalah dengan

memaparkan keadaan objek yang diselidiki yaitu mahasiswa Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi.

Kata Kunci: Pemanpaatan, Museum Siginjai, Mahaiswa Ilmu Sejarah

A. PENDAHULUAN diabdikan pada pembangunan

bangsa Indonesia. Para ahli


Setelah Indonesia merdeka,
bangsa Belarda yang aktif
keberadaan museum-museum
dalam lembaga atau museum
yang berdiri sebelum 1945, dikelola oleh bagian

masih diizinkan tinggal di kebudayaan di Kementerian

Indonesia dan menjalankan Pendidikan, Pengajaran, dan

tugasnya. Banyak ahli bangsa Kebudayaan.1

Indonesia yang aktif


Museum Siginjai salah satu
dalamberbagai lembga dan
museum negeri provinsi Jambi
museum yang berciri sebelum
yang dikelolah langsung oleh
1945, seperti Prof. Husein
Dinas Kebudayaan dan
Jayadiningrat dan Prof. Purbaca
Pariwisata Provinsi Jambi.
raka. Kemampuan mereka
Museum Siginjai merupakan
tidak kalah dengan ahli
museum negeri di Provinsi
Belanda. Sejak Indonesia
Jambi yang ksusus mengelolah
merdeka, mereka semakin
tingalan Sejarah dan
meningkatkan kemampuan dan
Kebudayaan di Provinsi Jambi
penelitiannya tentang
dalam museum ini terdapat
kebudayaan Indonesia. Setelah
koleksi berbagai Kabupaten
1950, perhatian pemerintah
dan Kota di Provinsi Jambi
Indonesia terhadap pelestarian
seperti Baju Adat, Senjata
warisan budaya, semakin
1 .Agus Aris Munandar,dkk. (2011).
meningkat. Pada awalnya, sejak Sejarah Permuseuman Indonesia. Direktorat
Permuseuman Diroktorat Jenderal Sejarah
dan Purbakala Kementerian Pariwisata
1946, masalah kebudayaan
dan Ekonomi Kreatif.hal 29
Tradisional dan kebudayaan (buku pelajaran, peta, gambar,

lainya yang ada di 9 Kabupaten kaset, dan sebagainya); media

dan 2 Kota di Provinsi Jambi.2 massa (majalah, surat kabar,

radio, tv, dan sebagainya);


Pada hari ini pembelajaran
museum (tempat penyimpanan
mengunakan buku teks
benda-benda kuno); dan
menaglami berbagai kendala.
lingkungan sekitar3
Hal ini dikarenakan buku teks

hanya mengambarkan bentuk Berdasarkan observasi yang

verbal dan abstrak dikarenakan dilakukan kepada mahasiswa

pemahaman para mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Jambi

dan diperlukan sumber lain yang mengkontrak mata kuliah

untuk mempelajari materi. Ilmu Sejarah, menyatakan

Sumber belajar dapat dikaitkan Museum Siginjai sudah layak

dengan dengan sesuatu yang dan bahkan sangat layak dalam

dapat dipahami. Menurut sumber pembelajaran

Roestiyah sumber belajar antar museologi.

lain manusia (dalam keluarga,


B. Metode Penelitiaan
sekolah dan masyarakat);
3 Ira Miyarni Sulistianingsih. (2020).
perpustakaan (buku, jurnal,
Pemanfaatan Museum SUBKOSS sebagai
Sumber Belajar Sejarah di Lubuklinggau.
hasil penelitian); alat pelajaran Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas
Sriwijaya. Pendidikan Sejarah STKIP
2 Wawancara PGRI-Lubuklinggau. Vol. 9, No.1. hal 3
Penelitian ini merupakan menentukan metode penulisan

penelitian kualitatif dengan data 4.Lofland dan Lofland

pendekatan desktiptif. Menurut berpendapat sumber data

Moleong. secara umum utama dalam penelitian

penelitian kualitatif adalah kualitatif ialah kata-kata dan

penelitian yang bermaksud tindakan selebihnya ialah

untuk memahami feomena tambahan seperti dokuman dan

tentang apa yang dialami oleh lain-lain 5

subjek penelitian misalnya C. PEMBAHASAN

perilaku, persepsi, motivasi, 1. Mata Kuliah Museologi

tindakan dan lain-lain, secara


Dewasa ini banyak yang bertanya
holistik dan dengan cara
dikalamgan luar Sejaarh dan
deskripsi dalam bentuk kata-
Budaya apa itu mata kuliah
kata dan bahasa, pada suatu
Museologi. Mata kuliah museologi
konteks khusus yang ilmiah
adalah mata kuliah pada program
dan dengan memanfaatkan
Sarjana di program studi Ilmu
berbagai metode ilmiah.
Sejarah. Mata kuliah ini
Selanjutnya sumber data dalam
4 Sangadji, E. M. dan Sopiah. (2010).
penelitian ini merupakan faktor Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis
Dalam Penelitian. Yogyakarta: C.V. Andi
penting yang Offset. Hal 169
5 Moleong, L. (2010). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
mempertimbangkan dalam
Remaja Rosda Karya. Hal 157
menyajikan seluk beluk museum, Museum Subkoss

mencakup pengenalan berbagai dalam bidang

bentuk museum, manajemen pemebalajaran sellau

pengelolaan,Kebijakan melibatkan mahasiswa

pengembangan museum, dalam seperti Dialog Sejarah dan

menghadapi tantangan global.6 Kebudayaan Jambi,

Olimpiade, dan lomba-


2. Museum Siginjai Sebagai
lomba yang berakiatan
Sumber Belajar
dengan sejarah dan budaya.
Sumber belajar
Museum siginjai
adalah semua sumber
menyediakan tempat dan
seperti pesan orang, bahan,
prasarana sebagai
alat dan latar yang
penunjang belajar seperti
dimanfaatkan peserta didik
auditorium dan ruangan
sebagai sumber untuk
Tonton.8
kegiatan belajarnya untuk
Berdasarkan
menigkatkan kualitas
observasi bersama mahasiswa
belajarnya. 7
Ilmu Sejarah banyak sekali

tangapan mereka terhdap

6 Nirwan Il Yasin.(2020). Silabus museumsiginjai dalam mata


Museologi. Program Studi Ilmu Sejarah
Universitas Jambi. 8 Wawancara.Kepala Bagian Publikasi
7 Op.cit hal 11
Museum Siginjai. Tangal 22 Februari 2020
kuliah Museologi. Salah didalam museum

satunya adalah Dea Ayu tersebut.seperti reflika dan

Cendani Mahasiswa semester temuaan-temuaan sejarah di

enam yang mengontrak mata Jambi.10

kuiah Museologi, dia Dalam penegtahuan

mnegatakan “ Sudah sangat mahasiwa terhadap koleksi

Bagus pelayanan sebagai museum sebagai sumber

temapt belajar di museum pembelajran Sejarah salah

siginjai namun perlu di satunya adalah Susi Alawiyah

tingaktkan lagi para pemandu mahaiswa Ilmu Sejarah

karena mahasiswa sering semester enam yang

kebigunangan dalam mencari menagatakan “Ada banyak

objek yang akan di lihat.9 sekali benda bersejarah yang

Kemudiaan menurut Recky mendukung proses

Sidebang Mahasiswa Ilmu pembelajaran saya di prodi

sejaarh semester 6 bahwa ilmu sejarah, salah satu contoh

cukup baik museum siginjai di museum Siginjai

sebagai sumber pembelajaran menampilkan koleksi uang-

Cuma harus ditingkatkan lagi uang dan alat pembayaran dari

koleksi benda-benda sejarah masa ke masa yang

9 Wawancara..Dea Ayu Cendani. Tangal 10 Wawancara. Recky Sidebang. Tangal 15


15 April 2020 pukul 20.00 April 2020. Pukul 21.00
menunjukan dan menunjang Museum sanagt berguna

pengetahuan akan bagaimana dalam pemeblajaran sejaarh

sistem perekonomian dahulu terutama bagi mahaswa yang

yaitu sejarah ekonomi dahulu, mengkontrak mata kuliah ini.

dan juga koleksi kebudayaan Museum jga dapat dijadikan

seperti menampilkan pakaian sebagai akses bagaiaman

adat dari beberapa kabupaten sumber tertulis sudah sangat

di provinsi Jambi, menunjukan langka dan untuk mendapatkan

kepada pengunjung tentang tergolong sulit.

keberagaman kebudayaan
Benda benda yang
pakaian adat penikahan di
terdapat pada museum
provinsi Jambi.11
siginjai seperti arca, dan
Jadi berdasarkan hasil
reflika lainya perlu
observasi dan mahasiwa yang
ditingkatkan lagi.
merespondapat dikatakan
Kemudian para
bahwa jika mengaplikasikan
pendamping pengunjung
museum Siginjai dalam mata
perlu mempelajari materi
kuliah Museologi itu sudh
lebih dalam lagi.
cukup baik.

D. Kesimpulan.

11 Wawancara. Susu Alawiyah.tangal 16


April 2019. Pukul 08.00
Daftar Pustkaka Sangadji, E. M. dan Sopiah. (2010).

Metodologi Penelitian-Pendekatan
Jurnal dan Dokument
Praktis Dalam Penelitian.
Ira Miyarni Sulistianingsih. (2020).
Yogyakarta: C.V. Andi Offset
Pemanfaatan Museum SUBKOSS
Moleong, L. (2010). Metodologi
sebagai Sumber Belajar Sejarah di
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Lubuklinggau. Jurnal Pendidikan
Remaja Rosda Karya
Sejarah Universitas Sriwijaya.

Pendidikan Sejarah STKIP PGRI- Wawancara

Lubuklinggau. Vol. 9, No.1


Wawancara. Susu Alawiyah.tangal

Nirwan Il Yasin.(2020). Silabus 16 April 2019. Pukul 08.00

Museologi. Program Studi Ilmu


Wawancara..Dea Ayu Cendani.
Sejarah Universitas Jambi.
Tangal 15 April 2020 pukul 20.00

Buku
Wawancara. Recky Sidebang.

Agus Aris Munandar,dkk. (2011). Tangal 15 April 2020. Pukul 21.00

Sejarah Permuseuman Indonesia.


Wawancara. Kepala Bagian
Direktorat Permuseuman
Publikasi Museum Siginjai. Tangal
Diroktorat Jenderal Sejarah dan
22 Februari 2020
Purbakala Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif

Anda mungkin juga menyukai