Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI KASUS PT. POS


INDONESIA KPC SURABAYA SELATAN)
Amelinda Sudarto, Rani Rumita

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Email : amelinda.aw@gmail.com; ranirumita@gmail.com

Abstrak

PT. Pos Indonesia merupakan salah satu badan usaha milik negara yang diberi tugas
oleh pemerintah Indonesia menyelenggarakan usaha perposan atau persuratan. Seiring dengan
perkembangan jaman menyebabkan timbulnya pesaing sejenis, maka PT. Pos Indonesia
mengeluarkan jasa baru dibidang keuangan yaitu POSPAY. POSPAY (Post Payment). POSPAY
adalah layanan online payment point untuk melakukan transaksi pembayaran tagihan, setoran
dan penarikan tabungan mitra kerja PT. Pos Indonesia. Pada tahun 2013 terjadi penurunan
pendapatan, dimana pendapatan ini baru terpenuhi sebesar 30% dari target pendapatan.
Penurunan pendapatan juga diiringi oleh penurunan penjualan yang disebabkan oleh
konsumen yang tidak tetap, sehingga perusahaan harus aktif dibidang pemasaran. Untuk
pemasaran jasa terdiri dari 7 bauran yaitu bauran pemasaran product, price, promotion, place,
people, process dan physical evidence. Pemasaran jasa ini nantinya akan mengarah terhadap
keputusan pembelian konsumen POSPAY. Analisis pengaruh dilakukan dengan menggunakan
metode regresi linier berganda. Dimana koefisien dari hasil regresi berfungsi sebagai penentu
variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian POSPAY. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap keputusan
pembelian yaitu hasil uji F sebesar 10.964 dengan variabel physical evidence yang paling
dominan.

Kata Kunci : Analisis Regresi linier Berganda, Bauran pemasaran 7P, POSPAY

Abstract

PT. Pos Indonesia is one of the state-owned enterprises were given the task by the
Indonesian government is to undertake postal or correspondence. Along with the development
led to the emergence of similar competitors, PT. Pos Indonesia issued a new field of financial
services, namely POSPAY. POSPAY (Post Payment). POSPAY is an online service payment
point for bill payment transactions, deposits and savings withdrawals partner PT. Pos
Indonesia. In 2013 a decline in revenue, which this revenue is met by 30% of the target revenue.
The decrease in revenues was also accompanied by a decline in sales caused by consumers who
are not fixed, so the company must be active in the field of marketing. For service marketing
mix that consists of 7 marketing mix product, price, promotion, place, people, process and
physical evidence. Marketing services would eventually lead to consumer purchasing decision
POSPAY. Analysis of the effect is done by using multiple linear regression method. Where the
coefficients from the regression function as a determinant of where the most dominant variable
influencing purchasing decisions POSPAY. The results showed that there was the influence of
the marketing mix 7P to the purchasing decision is the result of 10 964 F test with variable most
dominant physical evidence.

Keywords : Analysis Multiple Liniear Regression, Marketing Mix 7P, POSPAY


I. LATAR BELAKANG
Pendapatan Jasa
PT. Pos Indonesia merupakan salah
satu badan usaha milik negara yang diberi POSPAY
tugas oleh pemerintah Indonesia
350,000,000
menyelenggarakan usaha perposan atau 300,000,000

Jumlah uang
persuratan untuk umum dalam negeri dan 250,000,000 Pendap
luar negeri. Tugas PT. Pos Indonesia 200,000,000 atan
disamping memberikan jasa pos kepada 150,000,000 (Rupiah
masyarakat juga memberikan fasilitas pos 100,000,000 ) 2012
50,000,000
yang lain di Indonesia. Salah satu jasa yang 0 Pendap
paling diminati adalah jasa pengiriman

Juli
Januari
April

Oktober
atan
paket. Seiring dengan perkembangan jaman,
(Rupiah
pengguna jasa pengiriman paket pos ) 2013
meningkat. Hal ini menyebabkan timbulnya Bulan
pesaing sejenis dengan usaha dan konsep
yang sama seperti TIKI, JNE, DHL dan Gambar 2 Grafik Pendapatan Jasa
lain-lain. Maka, PT. Pos Indonesia POSPAY
mengembangkan bisnisnya dengan
Berdasarkan gambar grafik 1 dan grafik
mengeluarkan jasa baru yaitu POSPAY
2 terlihat bahwa penurunan pendapatan dan
(Post Payment). POSPAY adalah layanan
jumlah transaksi yang signifikan. Dimana
online payment point untuk melakukan pada tahun 2012 jumlah transaksi bisa
transaksi pembayaran tagihan, setoran dan
mencapai 89233 di bulan Maret, sedangkan
penarikan tabungan mitra kerja PT. Pos
pada tahun 2013 bulan Maret jumlah
Indonesia.
transaksi menurun menjadi 74526. Begitu
Layanan POSPAY ini tersedia di
juga pada 11 bulan lainnya.
seluruh kantor pelayanan cabang PT. Pos Adanya penurunan transaksi jasa
Indonesia, begitu pula layanan ini juga
POSPAY dapat disebabkan oleh dua faktor
tersedia di PT. Pos Indonesia Kantor
yaitu faktor eksternal dan faktor internal
Pelayanan Cabang (KPC) Surabaya Selatan.
perusahaan.Menurut Nitisemito (2000)
Pendapatan POSPAY di KPC Surabaya
faktor internal yang berasal dari perusahaan
Selatan sesuai dengan data yang telah itu sendiri meliputi kualitas produk,
diperoleh dari bulan Januari hingga
penetapan harga, persediaan barang,
Desember 2012-2013yang tergambarkan
pelayanan, kegiatan sales promotion dan
pada gambar grafik 1 dan 2
komisi penjualan yang diberikan
perusahaan. Permasalahan yangdisebabkan
oleh faktor eksternal yaitu munculnya selera
Jumlah Transaksi konsumen, munculnya barang pengganti dan
100000 adanya persaingan. Persaingan yang
80000
Transaksi

dimaksud adalah adanya jenis usaha yang


60000 Jumlah
40000 sama dan pasar yang sama, seperti e-
20000 transak
0 banking, Fastpay dan iPaymu.
si 2012
Sedangkan permasalahan yang
Juli
April
Januari

Oktober

Jumlah mempengaruhi faktor internal perusahaan


Transak
yang terlampir pada diagram fishbone terdiri
si 2013
Bulan dari 4M (materials, man, machine, method)
dan 1E (environment). Berdasarkan studi
Gambar 1 Grafik Jumlah Transaksi Jasa pendahuluan yang telah dilakukan jasa
POSPAY POSPAY memiliki kualitas pelayanan yang
kurang pada sistem pelayanannya dimana
sistem pelayanan sering mengalami offline
(koneksi terputus) secara tiba-tiba saat
konsumen melakukan transaksi. Hal ini
berdampak pada proses pelayanan memakan
waktu lama sehingga menyebabkan antrian mempengaruhi konsumen dalam melakukan
panjang pada konsumen. Permasalahan lain pembelian suatu produk atau jasa, biasanya
yang dihadapi yaitu fasilitas yang konsumen selalu mempertimbangkan
disediakan oleh kantor pos tersebut kurang kualitas, harga dan produk sudah yang
menyenangkan bagi konsumen karena sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum
jumlah Air Conditioner (AC) diruang konsumen memutuskan untuk membeli,
tunggu sangat kurang sehingga konsumen biasanya konsumen melalui beberapa tahap
sering merasa kurang nyaman dengan terlebih dahulu yaitu, pengenalan masalah,
kondisi ruang tunggu yang panas.Selain itu, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
lokasi kantor pos yang berada di daerah keputusan membeli atau tidak, perilaku
macet membuat konsumen sulit untuk pasca pembelian.
mengakses lokasi tersebut. Pelayanan jasa Penjabaran permasalahan yang terjadi
POSPAY yang kurang simpatik dan ramah pada jasa POSPAY menjadi latar belakang
dirasa kurang menyenangkan bagi bahwa PT. Pos Indonesia perlu merancang
konsumen. Dari keseluruhan permasalahan bauran pemasaran 7P (product, price,
internal yang ada menyebabkan konsumen promotion, place, people, process dan
untuk beralih menggunakan jasa online physical evidence) jasa POSPAY sebaik
payment perusahaan lain karena konsumen mungkin terhadap keputusan pembelian
kurang nyaman dalam melakukan transaksi konsumen jasa POSPAY dikantor PT. Pos
POSPAY di PT. Pos Indonesia dan hal ini Indonesia KPC Surabaya Selatan dengan
tentu mempengaruhi konsumen dalam menggunakan regresi linear berganda dalam
melakukan transaksi jasa POSPAY. menyelesaikan masalah penelitian. Regresi
Transaksi jasa POSPAY merupakan linear berganda merupakan tools yang tepat
fungsi yang paling penting dalam untuk mengetahui hubungan antara variabel
pemasaran. Karena fungsi dari transaksi jasa dependen dan independen, dimana besaran
POSPAY merupakan sumber pendapatan nilai dari koefisien yang dihasilkan berguna
yang diperlukan untuk menutup ongkos dan sebagai usulan atau rekomendasi bagi PT.
biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan Pos Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
harapan perusahaan bisa mendapatkan laba. adalah untuk mengetahui variabel mana
Untuk meningkatkan jumlah transaksi jasa yang berpengaruh secara dominan terhadap
POSPAY maka perlu melakukan keputusan pembelian, untuk mengetahui
pemasaran, dimana pemasaran ini berguna bahwa secara bersama-sama bauran
untuk menarik minat konsumen secara tetap pemasaran 7 memiliki pengaruh terhadap
(Kottler,2002). Bauran pemasaran yang keputusan pembelian konsumen dan
tepat untuk dibidang jasa adalah bauran menentukan rekomendasi atau usulan
pemasaran 7p. perbaikan bagi PT. Pos Indonesia. Berikut
Menurut Boom&Bitner dalam Tjiptono ini merupakan model konseptual dalam
(2011) bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P penelitian :
yaitu Product, price, place, promotion,
process, people dan physical evidence.
Bauran pemasaran 4P menurut Mc Cartney
lebih tepat diterapkan dalam penjualan
produk. Dalam perusahaan jasa, bauran
pemasaran berupa product, price,
promotion, place, people, process dan
physical evidence merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi dan mendorong
seorang konsumen untuk mengkonsumsi
jasa yang ditawarkan (Tjiptono, 2011).
Setelah perusahaan melakukan bauran
pemasaran 7P, keputusan pembelian berada
ditangan konsumen itu sendiri.Kotler (2002)
keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak
terhadap produk. Dari berbagai faktor yang
II. METODOLOGI PENELITIAN dan lingkungan. Indikator-indikator
dari variabel ini adalah lahan parkir,
Metodologi penelitian ini digunakan ruang tunggu dan kebersihan.
sebagai acuan dalam melakukan penelitian  Keputusan pembelian :
sehingga proses penelitian yang dilakukan pertimbangan konsumen dalam
dapat berjalan dengan sistematis. Dengan mengambil keputusan pembelian
adanya metodologi ini, maka siklus terdapat 5 tahapan yaitu Pengenalan
pemecahan masalah dapat dilaksanakan Masalah, Pencarian informasi,
secara terstruktur. Evaluasi alternatif, Keputusan
1. Variabel pembelian dan Perilaku pasca
Variabel yang digunakan dalam pembelian
penelitian berdasarkan penelitian 2. Kuesioner
dari Sukotjo (2010) terdapat 7 Teknik pengumpulan data yang
variabel yaitu product, price, digunakan dalam penelitian ini
promotion, place, people, process adalah teknik pengumpulan data
dan physical evidence. Berikut ini menggunakan kuisioner. Kuisioner
merupakan definisi operasional ini dibagikan langsung pada
variabel : responden. Skala pengukuran yang
 Product :Bentuk penawaran digunakan dalam penelitian ini
organisasi jasa yang ditujukan untuk adalah skala likert. Menurut Ghozali
mencapai tujuan organisasi melalui (2006), skala likert adalah skala
pemuasan kebutuhan dan keinginan yang berisi 5 tingkat prefensi
pelanggan. Indikator-indikator dari jawaban.
variabel ini adalah keberagaman 3. Sampel
produk, jaminan dan kualitas. Pengambilan sampel menggunakan
 Price :Sejumlah uang yang harus teknik purposive sampling yaitu
dibayar oleh konsumen. Indikator- sampel dalam penelitian ditentukan
indikator dari variabel ini adalah dengan pertimbangan dan kriteria-
penetapan harga dan biaya kriteria tertentu yang telah
administrasi. ditentukan (Sudjana, 1989). Adapun
 Promotion :Metode yang digunakan kriteria-kriteria tersebut adalah :
untuk mengkomunikasikan manfaat pengguna jasa POSPAY perorangan
jasa. Indikator-indikator dari dan kelompok, serta pengguna aktif
variabel ini adalah iklan, undian jasa POSPAY. Jumlah sampel yang
berhadiah dan word of mouth. dihitung. Pengambilan jumlah
 Place : Menyangkut kemudahan sampel minimal menurut Rao Purba
akses terhadap jasa bagi para dengan menggunakan rumus :
pelanggan. Indikator-indikator dari
variabel ini adalah mudah
dijangkau, pusat keramaian dan
aman.
 People : Karyawan yang berperan Keterangan :
dalam pelayanan produk. Indikator- n : jumlah sampel
indikator dari variabel ini adalah Z : tingkat keyakinan yang
berwawasan, penampilan rapi dan dibutuhkan dalam penentuan sampel
simpatik dan ramah. sebesar 95% = 1,96 dengan a = 5%
 Process : Mekanisme penyaluran moe : margin of error atau kesalahan
jasa oleh perusahaan kepada maksimal yang bisa ditoleransi,
pelanggan. Indikator-indikator dari biasanya sebesar 10%
variabel ini adalah kemudahan 4. Metode Pengumpulan data
transaksi, kecepatan transaksi dan Upaya untuk memperoleh data
ketelitian. dilakukan dengan menyebarkan
 Physical evidence : Bukti fisik yang kuesioner sebanyak 97 responden.
mencerminakanperusahaan, fasilitas
5. Tahapan Penelitian Jumlah responden terdiri dari 57 orang
Berikut ini merupakan langkah- berjenis kelamin pria dan 40 orang berjenis
langkah yang dilakukan dalam penelitian : kelamin wanita. Sedangkan untuk usia
1. Melakukan uji validitas serta realibilitas responden di jabarkan pada tabel 4.2 dengan
dari alat ukur yang digunakan. Apabila range 20 tahun sebanyak 2 orang, 21 tahun
data tidak lulus uji validitas dan hingga 31 tahun sebanyak 27 orang, 31
realibilitas maka perlu ada perbaikan tahun hingga 41 tahun sebanyak 33 orang
pertanyaan kuesioner. dan usia diatas 42 tahun sebanyak 35 orang.
2. Melakukan asumsi klasik yang meliputi Jenis pekerjaan responden terbesar adalah
uji multikolinearitas, uji auto korelasi, pegawai swasta dengan jumlah 55 orang.
uji heteroskesdesitas, uji normalitas, Kemudian jenis pekerjaan sebagai pegawai
serta uji linearitas. Nilai signifikansi < negeri sebanyak 23 orang. Terdapat juga ibu
0,05 yang menunjukkan terjadinya rumah tangga yang menggunakan jasa
korelasi antar variabel. POSPAY yaitu 12 orang dan lainnya
3. Melakukan analisis regresi terhadap sebesar 7 orang responden.
ketujuh variabel independen yang Uji Instrumen
berpengaruh terhadap variabel dependen 1. Uji validitas
yaitu keputusan pembelian konsumen. Digunakan untuk menguji sejauh mana
4. Melakukan uji koefisien determinasi ketepatan alat pengukur dapat
dan pengujian hipotesis yang terdiri dari mengungkapkan konsep/gejala yang diukur.
uji t dan uji F. Pengujian validitas selengkapnya dapat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dilihat pada table berikut :
Karakteristik responden Tabel 4 Uji validitas
Berikut ini merupakan gambaran r
Variabel Pertanyaan r tabel
responden dalam pengisian kuisioner hitung
yang disebarkan oleh peneliti. Jumlah A1 0.868 0.1680
responden sebanyak 97 orang. Product A2 0.851 0.1680
Gambaran responden berupa jenis
A3 0.813 0.1680
kelamin, usia dan jenis pekerjaan.
Berikut merupakan penyajian data B1 0.929 0.1680
Price
responden : B2 0.944 0.1680
C1 0.872 0.1680
Tabel 1 Jenis kelamin responeden
Jenis Kelamin Jumlah responden Promotion C2 0.915 0.1680
Pria 57 C3 0.744 0.1680
Wanita 40 D1 0.851 0.1680
Total 97 Place D2 0.928 0.1680
D3 0.713 0.1680
Tabel 2 Data Usia
E1 0.879 0.1680
Usia Jumlah responden
People E2 0.85 0.1680
20tahun 2
21tahun - 31tahun 27 E3 0.824 0.1680
31tahun - 41 tahun 33 F1 0.833 0.1680
>42 tahun 35 Process F2 0.892 0.1680
F3 0.881 0.1680
Tabel 3 Data Jenis Pekerjaan G1 0.826 0.1680
Jenis Pekerjaan Jumlah responden Physical G2 0.756 0.1680
Pegawai Swasta 55 Evidence G3 0.693 0.1680
Pegawai Negeri 23 G4 0.26 0.1680
Ibu Rumah Tangga 12 Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Lain-lain 7 menggunakan SPSS, yang terlihat pada
Total 97 kolom Corrected item- Total Correlation
dari variabel keputusan pembelian, product,
price, promotion, place, people, process dan Berdasarkan hasil pengujian
physical evidence rata-rata lebih besar dari multikolinearitas pada Tabel 6 diketahui
0,1680. Dengan demikian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen
bahwa instrumen yang digunakan adalah memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan
valid. nilai tolerance > 0.1, sehingga dapat
2. Uji realibilitas disimpulkan bahwa data bebas dari masalah
Uji realibilitas digunakan untuk menguji multikolinearitas
sejauh mana keandalan suatu alat pengukur 2. Autokorelasi
untuk dapat digunakan lag untuk penelitian Uji autokorelasi bertujuan untuk
yang sama. Pengujian realibilitas dalam menguji apakah dalam suatu model regresi
penelitian ini adalah dengan menggunakan linier ada korelasi antara kesalahan pada
rumus alpha. Hasil pengujian realibilitas periode t dengan periode t-1 ( sebelumnya).
untuk masing-masing variabel yang Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi
diringkas pada tabel 3 berikut ini : maka dapat dideteksi dengan uji Durbin
Tabel 5 Uji reliabilitas Watson (DW). Berikut ini merupakan hasil
alpha alpha perhitungan :
Variabel hitung tabel Tabel 7 Uji autokorelasi
Product 0.7 0.801 Mod R Rsqua Adjuste Durbin
el re dR watson
Price 0.7 0.860
square
Promotion 0.7 0.800 1 .68 .463 .421 1.832
Place 0.7 0.770 0a
People 0.7 0.814 Dalam pengujian ini menunjukkan
bahwa Durbin Watson hitung memiliki
Process 0.7 0.838
nilai 1.832. Sedangkan untuk mencari nilai
Physical evidence 0.7 0.702 dU dan dL diperoleh melalui tabel durbin
Dari hasil pengujian reliabilitas pada tabel 5 watson yang bernilai dU= 1.82 dan
dapat diketahui bahwa hasil pengujian dL=1.5. Dengan daerah tes berada dalam
variabel keputusan pembelian, product, dU<DW<4-dU yaitu 1.8264 < 1.832 <
price, promotion, place, people, process dan 2.1736. Sehingga dapat disimpulkan
physical evidence seluruhnya adalah reliabel bahwa model regresi tidak terjadi
karena telah melebihi angka 0.70. Data autokorelasi.
dikatakan reliabel jika nilai cronbach 3. Heterokesdastisitas
alpha≥0.70 adalah baik. Uji heterokesdastisitas bertujuan
Uji Asumsi Klasik untuk menguji apakah dalam sebuah model
1. Multikolinieritas regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
Uji multikolinieritas bertujuan untuk residual pada satu pengamatan ke
menguji apakah pada model regresi pengamatan yang lain. Berikut ini
ditemukan adanya korelasi antar variabel merupakan hasil perhitungan uji gleiser :
independen. Jika terjadi korelasi, maka Tabel 8 Uji Gleiser
terdapat masalah multikolinieritas. Model Sig
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel Product 0.699
berikut : Price 0.942
Tabel 6 Uji multikolinieritas Promotion 0.283
Model Collinearity Statistic Place 0.395
Tolerance VIF People 0.423
Product 0.983 1.017 Process 0.538
Price 0.902 1.109 Physical evidence 0.372
Promotion 0.900 1.112 Uji gleiser berfungsi untuk
Place 0.957 1.045 mengetahui ada tidaknya heterokesdastisitas
People 0.949 1.053 dalam model regresi. Dengan syarat nilai p
Process 0.553 1.808 value sig harus lebih besar dari 0.05. Dari
Physical 0.519 1.927 hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai p
Evidence value sig lebih besar dari 0.05.
4. Normalitas product, price, promotion, place, people, procees
Uji normalitas bertujuan untuk dan physical evidence adalah 0.958, 0.721,
menguji apakah dalam model regresi, 0.063, 0.352, 0.579, 0.209 dan 0.747. Dengan
variabel dependen dan indepedennya begitu suatu model dapat dikatakan memiliki
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji model regresi yang linier.
normalitas diuji dengan Kolmogorov
Smirnov dengan hasil sebagai berikut : Pengujian Hasil Regresi
Tabel 9 Uji normalitas Analisis regresi linier berganda dalam
Unstandardized penelitian ini digunakan untuk melihat adanya
Residual suatu hubungan pengaruh antara variabel
N 97 dependen dengan variabel independen, serta
Normal Mean 0.00000 untuk melihat variabel independen manakah
Parameters a Std 1.73559734 yang dominan mempengaruhi variabel
Deviation dependen. sebagaimana ditampilkan pada Tabel
Most Etreme Absolute .057 11 berikut :
Differences Positive .043 Tabel 11 Pengujian regresi
Negative -.057 Model Unstandardized Standardized
Kolmogorov- .564 Coefficients Coefficients
Smirnov Z
Asymp. Sig. .908 B Std. Beta
(2-tailed) Error
Berdasarkan hasil perhitungan dengan (Constant) 6.798 2.063
uji kolmogorov smirnov, data dikatakan
berdistribusi normal apabila p value dari Product -.142 .089 -.126
Asymp 2-tailed lebih besar bila
dibandingkan dengan 0.05 yaitu 0.908.
Price .124 .126 .081
Maka data dalam keadaan berdistribusi
normal. Promotion .410 .092 .363
5. Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk Place -.249 .118 -.168
menguji apakah dalam antara variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan People .092 .081 -.090
yang linier. Uji linieritas diuji dengan uji
Process -.054 .138 -.041
deviation from liniarity dengan hasil sebagai
berikut :
Physical .623 .144 .468
Tabel 10 Uji linearitas Evidence
Model Sig Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16
Product 0.958 pada tabel 4.9, diperoleh model regresi linier
Price 0.721 berganda yaitu Y = 6.798 – 0.142x1 + 0.124x2
Promotion 0.063 + 0.410x3 – 0.249x4 + 0.092x5 – 0.054x6 +
Place 0.352 0.623x7 + e.
People 0.579 Berdasarkan persamaan diatas dapat
Process 0.209 diketahui bahwa variabel price, promotion dan
Physical evidence 0.747 physical evidencemenunjukan koefisien regresi
Berdasarkan hasil perhitungan yang positif, berarti terdapat pengaruh positif
menggunakan SPSS 16, pengujian linieritas atau searah antara variabel independen tersebut
dilakukan dengan menghitung nilai deviation of dengan variabel dependen. Sedangkan product,
linierity yang diperoleh dari hasil hubungan place, people dan processmenunjukan nilai
antara variabel independen dengan variabel koefisien regresi yang negatif, sehingga
dependen. Nilai deviation of linierity harus lebih terdapat pengaruh negatif antara variabel
besar bila dibandingkan dengan 0.05. Nilai independen tersebut dengan variabel dependen.
masing-masing deviation of linierity pada
Berikut ini merupakan uraian setiap variabel pembelian konsumen karena nilai signifikansi
untuk lebih jelas. kurang dari 0.05 dan nilai koefisien positif.
Dalam hal ini artinya ketika perusahaan
1. Hubungan Product dengan keputusan melakukan promosi dengan baik, maka
pembelian konsumen keputusan pembelian konsumen akan
Diketahui bahwa koefisien variabel meningkat dan akan berdampak pada
product adalah -0.142 dengan nilai signifikansi peningkatan pendapatan perusahaan.
sebesar 0.112. Menunjukkan bahwa variabel Promotion berpengaruh terhadap keputusan
product tidak berpengaruh secara signifikan pembelian konsumen karena promotion
terhadap variabel keputusan pembelian merupakan fungsi dari pemasaran yang
konsumen karena nilai signifikansi lebih dari berguna sebagai sumber pendapatan
0.05. Pada penelitian ini product merupakan perusahaan untuk membayar ongkos atau
bentuk penawaran jasa yang ditujukan untuk biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dan
memuaskan kebutuhan konsumen karena nantinya berfungsi untuk memperoleh laba
perusahaan masih kurang memperhatikan bagi perusahaan. Dalam keadaan nyata PT.
kualitas jasa POSPAY mengingat dengan lebih Pos Indonesia belum memaksimalkan
unggulnya variasi product yang ditawarkan promosi menggunakan media cetak dan media
membuat konsumen membandingkan product elektronik, PT. Pos Indonesia
POSPAY dengan product perusahaan mengkomunikasikan manfaat jasa POSPAY
lain.Product sendiri merupakan bentuk dengan mengandalkan promosi melalui word
penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk of mouth.
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan 4. Hubungan place dengan keputusan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. PT.Pos pembelian
Indonesia sendiri sudah menerapkan penawaran Diketahui bahwa koefisien
product dengan keberagaman yang banyak, variabel placeadalah -0.249 dengan nilai
dimana product yang ditawarkan ada 25 varian signifikansi sebesar 0.037. Menunjukkan
yang diantaranya terdapat jasa keuangan bahwa variabel placeberpengaruh negatif
asuransi dan leasing. secara signifikan terhadap variabel keputusan
2. Hubungan price dengan keputusan pembelian konsumen karena nilai signifikansi
pembelian konsumen kurang dari 0.05 dan nilai koefisien negatif.
Diketahui bahwa koefisien variabel Dalam hal ini artinya semakin dekat
priceadalah 0.124 dengan nilai signifikansi pelayanan yang ditawarkan PT. Pos Indonesia
sebesar 0.327. Menunjukkan bahwa variabel dengan pusat keramaian maka akan
price tidak berpengaruh secara signifikan menurunkan keputusan pembelian
terhadap variabel keputusan pembelian konsumen.Place berpengaruh terhadap
konsumen karena nilai signifikansi lebih dari keputusan pembelian karena place
0.05. Pada penelitian ini price tidak menentukan kemudahan dalam mengakses
berpengaruh pada keputusan pembelian jasa bagi konsumen.
konsumen karena biaya administrasi jasa 5. Hubungan people dengan keputusan
POSPAY yang diterapkan oleh PT. Pos pembelian
Indonesia memiliki kesamaan dengan biaya Diketahui bahwa koefisien variabel
administrasi jasa keuangan lain seperti people adalah 0.092 dengan nilai signifikansi
ebanking, Fastpay dan iPaymu.Price sendiri sebesar 0.026. Menunjukkan bahwa variabel
merupakansejumlah uang yang harus dibayar peopleberpengaruh secara signifikan terhadap
oleh konsumen dalam menggunakan jasa variabel keputusan pembelian konsumen
POSPAY. PT.Pos Indonesia sudah menerapkan karena nilai signifikansi kurangdari 0.05 dan
dan menetapkan biaya administrasi sesuai nilai koefisien positif. Dalam hal ini
dengan peraturan pemerintah. menunjukkan bahwa pengaruh people searah
3. Hubungan promotion dengan dengan keputusan pembelian konsumen.
keputusan pembelian konsumen Apabila petugas loket pelayanan dan sekuriti
Diketahui bahwa koefisien variabel jasa POSPAY semakin memberikan
promotionadalah 0.410 dengan nilai pelayanan yang baik, maka akan
signifikansi sebesar 0.000. Menunjukkan meningkatkan keputusan pembelian
bahwa variabel promotionberpengaruh positif konsumen. People berpengaruh terhadap
secara signifikan terhadap variabel keputusan keputusan pembelian karena petugas people
merupakan bagian vital dari bauran Uji Hipotesis
pemasaran, dimana setiap orang dalam 1. Uji T
industri jasa adalah part time marketer yang Berdasarkan hasil perhitungan SPSS
tindakan dan perilakunya memiliki dampak 16, terjadi pengaruh yang signifikan antara
langsung pada output yang diterima variabel independen dengan variabel
pelanggan. dependen apabila nilai t hitung lebih besar
dari t tabel dan nilai p value lebih kecil dari
6. Hubungan process dengan keputusan 0.05. Nilai t tabel diperoleh dengan cara
pembelian menghitung nilai V yaitu jumlah sampel
Diketahui bahwa koefisien variabel dikurangi dengan jumlah variabel
processadalah -0.054 dengan nilai independen dikurangi 1. Maka diperoleh
signifikansi sebesar 0.695. Menunjukkan nilai V sebesar 89. Kemudian melihat pada
bahwa variabel process tidak berpengaruh tabel t dengan α 0.05, maka besar nilai t
secara signifikan terhadap variabel keputusan tabel adalah 1.66. berikut ini merupakan
pembelian konsumen karena nilai signifikansi hasil perhitungan uji T :
lebih dari 0.05. Pada penelitian ini process Tabel 12 Uji T
tidak berpengaruh terhadap perilaku Model t Sig
konsumen dalam menggunakan jasa POSPAY
karena konsumen tidak menghiraukan berapa
lama waktu dalam melakukan antrian
transaksi jasa POSPAY. Process merupakan (Constant) 3.295 .001
mekanisme penyaluran jasa oleh perusahaan Product -1.603 .112
kepada pelanggan. PT. Pos Indonesia sendiri Price .987 .327
sudah memiliki mekanisme pembayaran jasa Promotion 4.438 .000
keuangan secara online dan sudah memiliki Place 2.115 .037
mesin untuk mengatur urutan nomer antrian People 2.130 .261
konsumen yang dapat digunakan sebagai Process -.393 .695
pengatur alur antrian transaksi. Physical Evidence 4.338 .000
7. Hubungan physical evidence dengan Perhitungan uji t menyatakan bahwa
keputusan pembelian terdapat 3 variabel independen yang tidak
Diketahui bahwa koefisien variabel memiliki pengaruh signifikan variabel
physical evidenceadalah 0.623 dengan nilai independen secara individual dalam
signifikansi sebesar 0.000. Menunjukkan menerangkan variabel dependen yaitu
bahwa variabel physical evidence variabel product, price,dan process.
berpengaruh secara signifikan terhadap Sedangkan variabel independen promotion,
variabel keputusan pembelian konsumen place, peopledan physical evidence
karena nilai signifikansi kurang dari 0.05 dan memiliki pengaruh yang signifikan.
nilai koefisien positif. Dalam hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh physical 2. Uji F
evidence searah dengan keputusan pembelian Untuk pengujian hipotesis F yang
konsumen. Apabila semakin baik physical berguna menunjukkan pengaruh secara
evidence perusahaan, maka semakin bersama-sama, apabila nilai F hitung lebih
meningkat juga keputusan pembelian besar bila dibandingkan dengan F tabel.
konsumen. Physical evidence berpengaruh Berdasarkan hasil outpus SPSS 16 diperoleh
terhadap keputusan pembelian karena dengan nilai F hitung yaitu 10. 964, sedangkan F
menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa tabel yaitu 2.2. Sehingga dapat disimpulkan
baik melalui interior, fasilitas dan kebersihan bahwa adanya pengaruh signifikan antara
mampu mengurangi resiko yang variabel independen dengan variabel
dipersepsikan konsumen dalam menilai dependen. Berikut ini merupakan hasil
karakteristik intangable jasa . pengujian uji F :
Tabel 13 Uji F pembelian jasa POSPAY. Dimana nilai
Model Sum of df Mean F Sig F hitung lebih besar dari F tabel yaitu
square square 10.964 > 2.2
2. Variabel yang paling dominan
mempengaruhi keputusan pembelian
Regression 249.376 7 35.625 10.964 .000a terbesar terdapat pada physical evidence
yaitu 0.623Variabel physical evidence
Residual 289.181 89 3.249
berkorelasi positif terhadap keputusan
pembelian yaitu sebesar 0.623 yang
artinya sangat memiliki pengaruh
Total 538.557 96
terhadap keputusan pembelian. Variabel
kedua yang memiliki pengaruh besar
keputusan pembelian adalah variabel
Analisis Variabel yang berpengaruh promotion0.410 berkorelasi positif
dominan terhadap keputusan pembelian. Variabel
Berdasarkan hasil uji t yang berguna ketiga yang memiliki pengaruh besar
untuk mengetahui faktor mana yang keputusan pembelian adalah
mempengaruhi secara dominan terhadap variabelpeople0.092. variabel keempat
keputusan pembelian akan dijabarkan sebagai yang berpengaruh terhadap keputusan
berikut. Koefisien pada variabel independen pembelian adalah variabel place dengan
people memiliki koefisien positif 0.092 yang nilai -0.249. Sedangkan untuk variabel
menyatakan bahwa variabel people memiliki product, pricedan process memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian. pengaruh yang kecil terhadap keputusan
Sedangkan koefisien pada variabel pembelian jasa POSPAY.
placememiliki koefisien yang negatif yaitu 3. Rekomendasi atau usulan perbaikan
sebesar -0.249, menyatakan bahwa variabel bagi PT. Pos Indonesia adalah sebagai
place memiliki pengaruh pada keputusan berikut :
pembelian. Pada koefisien variabel  Berdasarkan variabel yang
independen promotion memiliki koefisien berpengaruh secara dominan maka
positif yaitu 0.410, menyatakan bahwa perusahaan harus meningkatkan dan
variabel promotion memiliki pengaruh yang melakukan perbaikan fasilitas, lahan
besar pada keputusan pembelian. Apabila parkir dan kebersihan pada PT. Pos
perusahaan melakukan perluasan promosi, Indonesia yaitu dengan
maka jumlah pengguna POSPAY akan memperbaiki sistem sirkulasi udara
meningkat. Berbanding terbalik dengan nilai dalam kantor pelayanan. Kemudian
koefisien pada variabel independen price, menyediakan tempat pembuangan
productdan process yang memiliki pengaruh sampah di dalam ruangan.
kecil terhadap keputusan pembelian. Untuk Mengingat di dalam ruangan
koefisien variabel independen terbesar berada pelayanan tidak tersedia tempat
pada variabel independen physical evidence sampah.
yaitu positif 0.623, menyatakan bahwa  Melakukan promosi yang aktif pada
variabel physical evidence ini memiliki media elektronik dan media cetak
pengaruh yang paling dominan terhadap seperti tv, radio, internet dan media
keputusan pembelian. masa. Karena promosi melalui word
of mouth masih kurang cepat dalam
IV. KESIMPULAN menggaet konsumen serta
Adapun kesimpulan yang diperoleh melakukan promosi penjualan
berdasarkan hasil penelitian yaitu : melalui undian berhadiah.
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis  Menetapkan standar untuk
yang menggunakan uji F menyatakan kualifikasi sumber daya manusia
bahwa variabel bauran pemasaran 7p dalam jasa POSPAY seperti metode
yang terdiri dari product, price, rekritmen, pemberian pelatihan,
promotion, place, people, process dan pemotivasian dan penilaian kinerja
physical evidence secara bersama-sama karyawan.
memiliki pengaruh terhadap keputusan
Rafiq, Muhammad. Dan Ahmed K, Pervaiz.
DAFTAR PUSTAKA 1995. Using The 7Ps as Generic
Marketing Mix an Exploratory Survey
Annual Report 2012. 2013, PT Pos Of UK and European Marketing
Indonesia: Jakarta. Academics, Marketing Intelligence &
Planning, Vol 13, Iss 9, pp. 4-15.
Burhan, Hanifudin W. Hari, Dwi Utami.
Bambang, Ali Nugroho. 2012. Rezky, Purna S. Huam, Hon T. Amran, Rasli.
Pengaruh bauran pemasaran Thoo Ai, Chin. Dan Inda, Sukati. 2012.
terhadap keputusan konsumen The Relationship Between Marketing
membeli produk olahan ayam di Mix and Customer Decision Making
rumah makan resto Gama Malang, Over Travel Agents, International
Universitas Brawijaya : Malang. Journal Of Academic Research In
Business and Social Science. Vol 2,
Doyle, Peter. 2000. Value Based Marketing: June, pp. 1-9.
Marketing Strategies for Corporate
Growth and Shareholder Value, John Ronald E, Goldsmith. 1999. The
Wiley and Sons: United State Of Personalised Market Place: Beyond
America. the 4Ps, Marketing Intelligence &
Planning, Vol 17, Iss 4, pp. 178-185.
Engel, James F., et.al. 1994. Consumer
Behavior. Diterjemahkan oleh F.X. Sarwono, Jonathan. 2013. Jurus Ampuh
Budiyanto. Perilaku Konsumen. Edisi SPSS Untuk Riset Skripsi, Elex Media
keenam. Cetakan pertama. Jilid II. Komputindo, Jakarta.
Binarupa Aksara: Jakarta.
Sukotjo, Hendri. dan Radix A, Sumanto.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis 2010, Analisa Marketing Mix-7P
Multivariat Dengan Program SPSS, terhadap Keputusan Pembelian,
Edisi Keempat, Penerbit Universitas Jurnal Mitra Ekonomi dan
Diponegoro. Manajemen Bisnis. Vol 1, Oktober,
pp. 216-228.
Ivy, Jonathan. 2008. A New Higher
Education Marketing Mix: The 7Ps Swastha, Basu Dan T Hani Handoko. 2000.
for MBA Marketing, Birmingham Manajemen Pemasaran : Analisis
City University, Vol 22, April, pp. Perilaku Konsumen, BPFE:
288-299. Yogyakarta.
John C Mowen, Michael Minor. 2002.
Perilaku Konsumen, Erlangga: Tjiptono, Fandy. 2011, Pemasaran Jasa,
Jakarta. Bayumedia Publishing: Malang.

Katanyu, Hiransomboon. 2012. Marketing Yulianto K, Firman. 2010, Analisis


Mix Affecting Accomodation Service Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran
Buying Decisions Of Backpacker Terhadap Pertimbangan Nasabah
Tourist, King Mongkut's Institute Of Dalam Memilih Bank Syariah di Kota
Technology Ladkrabang, Vol 3, Medan, Jurnal ISSN 1411-0199, Vol
March, pp. 276-283. 13, Oktober, pp. 1-15.

Anda mungkin juga menyukai