Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
A. Pendahuluan
1. Tujuan
• Dapat mengetahui jembatan wheatstone
• Dapat mengetahui nilai hambatan sebuah rangkaian metode
jembatan wheatstone
2. Landasan Teori
i. Jembatan Wheatstone
Jembatan wheatstone adalah susunan komponen komponen
elektronika yang berupa resistor dan catu daya seperti tampak
pada gambar berikut
2. Hukum Kirchoff I
Di pertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-
1887) menemukan carauntuk menentukan arus listrik
pada rangkaian bercabang yang kemudian
dikenaldengan hukum Kirchoff.Hukum Kirchoff
berbunyi:“ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan.”
I masuk = I keluar
3. Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi:“ Dalam rangkaian
tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah
penurunan potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama
dengan nol adalah tidak adanya energilistrik yang hilang
dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi
bisadigunakan atau diserap.Rangkaian Jembatan
Wheatstone adalah susunan dari 4 buah hambatan,
yangmana dua dari hambatan tersebut adalah hambatan
variabel dan hambatan yang belumdiketahui besarnya
yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik
diagonalnya dipasang sebuah galvanometer dan pada 2
titik diagonal lainnya diberikansumber tegangan.
R1 X R2 = R3 X Rx
ii. Galvanometer
F= B I L
Dengan :
F= gaya Lorentz (Ṋ)
B = induksi magnet (I)
I = kuat arus (A)
L= Panjang (m)
Ө= sudut apit terkecil I dengan B
• Sensitifitas galvanometer
Untuk menyatakan sensitifitas galvanometer, umumnya dipakai
3 definisi, yaitu sensitifitas arus(current sensitivitas), sensitifitas
tegangan (voltage sensitivitas), dan sensitivitas mega ohm (mega
ohm sensitivitas).
a) Sensitifas arus (current sensitivitas)
Sensitifitas arus didefinisikan sebagai pembanding
penyimpangan galvanometer terhadap arus yang menghasilkan
defleksi tersebut biasanya arus dinyatakan dalam mikro amper
dan defleksinya dalam milimeter. Bagi galvanometer yang
setelannya tidak dikalibrasi dalam multimeter.
• Galvanometer balistik
Untuk mengukur listrik magnet digunakan galvanometer
balistik, dimana galvanometer ini bekerja menggunakan prinsip
dirancang dan dirancang.
Khusus unutk pemakaian 20-30 sekon dengan kumparan tinggi
pada penggunaan balistik ini menerima suatu impuls arus sesaat,
mengakibatkan kumparan berayun kesatu sisi dan kemudian
berhenti dalam gerakan terisolasi.
Jika impuls arus belangsung singkat, maka defleksi mula-
mula dari positif berhenti berbanding lurus dengan kuantitas
pengosongan muatan listrik melalui kumparan. Nilai relatif
impuls yang di ukur dengan atau dalam difraksi sudut mula-mula
yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula yang diukur dalam
defleksi sudut mula-mula dan komponen adalah:
Q=K
Q= muatan listrik
K= Kepekaan galvanometer
Harga kepekaan galvanometer ini dipengaruhi oleh redaman
dan besarnya diperoleh secara ekaparimental melalui
pemeriksaan kalibrasi pada kondisi pemakaian yang nyata.
Untuk mengkalibrasi galvanometer digunakan beberapa metode
yaitu:
a. Metode kompasiter
b. Metode selenoida
c. Metode indektansi bersama (halliday,1985:725-727)
• Induksi elektromagnetik
Terjadi induksi elektromagnetik ketika kutub utara magnet
digerakkan memasuki komponen, jarum galvanometer akan
menyimpang ke salah satu arah dan jarum akan segera kembali
ketika magnet tersebut didiamkan sejenak didalam kumparan
B. Rangkaian Percobaan
1. Daftar Alat
• Inatrumen
Power Supply 0-30V/3A
• Komponen
Satu buah resistor 5kΩ ≈ 4k7Ω
Decade resistor
Protoboard
10 | P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
2. Gambar Rangkaian
C. Langkah Kerja
1. Merakit rangkaian percobaan
• Seting power supply 12V
• Siapkan protoboard dan rangkaian resistor seperti gambar
rangkaian berikut :
11 | P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
2. Isi hasil percobaan pada table hasil pengukuran
3. Ulangi percobaan untuk nilai resistor dan decade resistor lainnya.
12 | P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a