Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

KESIMPULAN

Pendidikan kewarganegraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan


diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Mata kuliah
tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada
yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peran yang
strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan
berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa
pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan
pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005)

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,


tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta surat keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, serta surat keputusan Direktur
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor
43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu – rambu Pelaksanaan Kelompok mata kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi terdiri atas mata kuliah Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan ketentuan
tersebutmaka kelompokmata kuliah pengembangan kepribadian tersebut wajib
diberikan di semua fakultas dan jurusan diseluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia. Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani
“philein” yang artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau
“kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah
mengandung makna cinta kebijaksanaan. Jadi manusia dalam kehidupan pasti
memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar, paling baik dan
membawa kesejahteraan dalam kehidupannya, dan pilihan manusia sebagai suatu
pandangan dalam hidupnya itulah yang disebut filsafat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung


makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta
kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan.

Dalam hubungannya dengan identitas nasional secara dinamis, dewasa ini


bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi, melalui
dasar filosofi bangsa dan negara yaitu bhineka tunggal ika, yang terkandung dalam
filosofi Pancasila. Masyarakat harus semakin terbuka, dan dinamis namun harus
berkeadaban serta kesadaran akan tujuan hidup bersama dalam berbangsa dan
bernegara. Dengan kesadaran akan kebersamaan dan persatuan tersebut maka
insyaAllah bangsa Indonesia akan mampu mengukir identitas nasionalnya secara
dinamis di dunia internasional. Dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam
sistem pemerintahan, demokrasi juga melahirkan sistem yang bermacam-macam
seperti : pertama, sistem presidensial yang menyejajarkan antara parlemen dan
presiden dengan memberi dua kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan. Kedua, sistem parlementer yang meletakkan
pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri yang hanya berkedudukan sebagai
kepala pemerintahan dan bukan kepala negara , sebab kepala negaranya bisa diduduki
oleh raja atau presisden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan persatuan ; ketiga,
sistem referendum yang meletakkan pemerintahan sebagai bagian (badan pekerja)
dari parlemen. Di beberapa negara ada yang menggunakan sistem campuran antara
presidensial dengan parlementer, yang antara lain dapat dilihat dari sistem
ketatanegaraan di Perancis atau di Indonesia berdasar UUD 1945.

Dengan alasan tersebut, menjadi jelas bahwa asas demokrasi yang hampir
sepenuhnya disepakati sebagai model terbaik bagi dasar penyelenggaraan negara
ternyata memberikan implikasi yang berbeda diantara pemakai-pemakainya bagi
peranan negara.

Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian UUD,
karena pengertian UUD hanya meliputi konstitusi tertulis saja, dan selain itu masih
terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam UUD.

Pengertian rule of law dan Negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan.
Ada sementara pakar mendeskripsikan bahwa pengertian Negara hukun dan rule of
law itu hamper dikatakan sama, namun terdapat pula sementara pakar menjelaskan
bahwa meskipin antara Negara hokum dan rule of law tidak dapat dipisahkan namun
masing-masing memiliki penekanan masing-masing. Menurut philipus m hadjon
misalnya bahwa Negara hokum yang menurut istilah bahasa belanda rechstaat lahir
dari suatu perjuangan menentang absolutism, yaitu dari kekuasaan raja yangb
sewenang-wenang untuk mewujudkan Negara yang didasarkan pada suatu peraturan
perundang undangan.
Geopolitik di artikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang di dorong aspirasi nasional geografik
suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau
tidak langsung kepada sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik nrgara itu secara
langsungGeopolitik bertumpu pada geografi sosial, mengenai  situasi, kondisi dan
segala sesuatu yang di anggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan
didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dan Geostrategi
Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatk konstelasi geografi negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana dalam mencapai
tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan
yang lebih baik, aman, dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai