Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL 1 (Cahyono,1995).

Menurut Arias (1992)


Kultur Jaringan Pada ”Peningkatan kebutuhan pisang sejalan
dengan peningkatan populasi dengan
Pisang perkembangan pasar-pasar baru, khususnya
di Eropa, memiliki metode
 https://distan.bulelengkab.go.id/ perkembangbiakan tradisional yang
informasi/detail/artikel/kultur-jaringan- memungkinkan untuk mengatasi permintaan
pada-pisang-35 bahan tanaman baru.” Lagipula produksi
pisang di tahun-tahun terakhir dipengaruhi
Pisang adalah tumbuhan yang termasuk oleh penyakit yang diakibatkan oleh jamur
dalam famili Musaceae yang merupakan dan virus seperti Sigatoka hitam
komoditas bernilai ekonomi tinggi di (Mycosphaerella musiocola), penyakit
Indonesia. Oleh karena jenisnya yang Panama (Fusarium oxysporum f. sp.
beranekaragam, pisang banyak cubense) dan penyakit pucuk tandan;
dimanfaatkan oleh masyarakat mulai dari menyebarkan perbanyakan tanaman dari
bentuknya yang berupa pangan seperti negara ke negara atau benua ke benua
pisang goreng, jumput-jumput pisang, kolak termasuk penyebaran yang mungkin diikuti
pisang, dan lain sebagainya. Pisang juga okeh penyakit tersebut (Schoofs (1990)
dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan dalam Islam, 1996).
rakyat seperti anyaman topi, tas, dan
lainnya. Di Provinsi Bali, pisang merupakan Pisang umumnya diperbanyak dengan
komoditas yang sangat diperlukan ketika anakan. Anakan yang berdaun pedang  lebih
Hari Raya Agama Hindu tiba.  Sedangkan di disenangi petani, sebab pohon pisang yang
Propinsi Kalimantan Selatan, merupakan berasal dari anakan demikian akan
salah satu daerah produksi yang wilayah menghasilkan tandan yang lebih besar pada
potensial dikembangkannya tanaman pisang, panen pertamanya (tanaman induk).
seperti pisang menurun (kapok), pisang Bonggol atau potongan bonggol juga
mauli(uli), pisang talas dan pisang raja. digunakan sebagai bahan perbanyakan.
Pisang kepok dan talas sering dikonsumsi Tetapi jantung pisang juga merupakan
oleh masyarakat dalam bentuk kolak pisang eksplan yang menguntungkan karena mudah
atau pisang goring, sedangkan pisang mauli mendapatkannya dan resiko kontaminasi
(uli) sering dihidangkan sebagai pencuci lebih kecil karena bukan berasal dari tanah
mulut dalam acara selamatan dan dan tertutup rapat oleh kelopak bunga (Nisa
perkawinan. dan Rodinah, 2005).  Disamping itu pula,
kendala pengadaan bibit unggul secara
Seperti telah diketahui bahwa permintaan konvensional adalah sulit mendapatkan
komoditas pisang di dalam negeri akan terus bibit  yang berkualitas dalam jumlah besar
mengalami peningkatan seiring dengan dalam waktu yang singkat. Salah satu
bertambahnya jumlah penduduk, keunggulan perbanyakan tanaman melalui
meningkatnya pendidikan, meningkatnya teknik kultur jaringan adalah sangat
pendapatan dan kesadaran akan pentingnya dimungkinkan mendapatkan bahan tanam
gizi masyarakat. Selain itu perkembangan dalam jumlah besar dalam waktu singkat
pariwisata atau agrowisata dan agroindustri (Priyono et al., 2000).  Perbanyakan
yang mengolah hasil-hasil pertanian secara tanaman secara konvensional umumnya
langsung akan meningkatkan kebutuhan masih memerlukan waktu yang lama dan
bahan baku dari komoditas hortikultura tempat yang luas. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dapat dilakukan beberapa cara zat pengatur tumbuh. Proses ini berlangsung
yang dianggap efektif untuk dapat di dalam wadah tertutup yang tembus
meningkatkan kualitasmaupun kuantitas dari cahaya sehingga bagian-bagain tersebut
produksi tanaman pisang khususnya pisang memperbanyak diri dan beregenerasi
varietas raja. kembali menjadi tanaman lengkap
Sesuai dengan kemajuan teknologi, (Saptarini, dkk, 2001).
budidaya pisang pun mengalami kemajuan
pesat. Budidaya pisang tidak hanya Kini telah dikembangkan kultur jaringan
dilakukan sambil lalu tetapi telah dilakukan untuk perbanyakan secara cepat,  melalui
secara intensif (Satuhu dan Supriyadi, ujung pucuk yang bebas-penyakit. Cara ini
2004). Sistem perbanyakan tanaman ini telah dilaksanakan dalam skala komersial,
dikenal sebagai teknik kultur jaringan atau tetapi adanya mutasi yang tidak dikehendaki
budidaya jaringan, dapat juga disebut menimbulkan kekhawatiran.  Dalam
dengan perbanyakan tanaman secara perbanyakan bibit pisang secara kultur
vegetatif modern.  Pada dasarnya kultur jaringan, ada empat tahap yang harus dilalui
jarungan adalah suatu metode untuk yaitu, pertama, tahap inisiasi. Pada tahap ini
mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti eksplan membentuk kalus dan bertunas
sel, jaringan atau organ serta banyak. Kedua, tahap pelipatan tunas
menumbuhkannya secara aseptis (suci (multiplikasi) yaitu tunas yang sudah
hama) di dalam atau di atas suatu medium terbentuk dipisahkan kemudian
budidaya sehingga bagian-bagian tanaman ditumbuhkan dalam medium agar tumbuh
tersebut dapat memperbanyak diri dan tunas baru (perbanyakan sub kultur). Ketiga,
beregenerasi menjadi tanaman lengkap tahap perakaran tunas (regenerasi planlet)
kembali.  Kultur jaringan akan berhasil dan tahap terakhir yaitu tahap aklimatisasi
dengan baik apabila syarat-syarat yang lingkungan (Sunarjono, 2002 dalam
diperlukan bagi proses pembiakan tersebut Wahyudi, 2004).  
dapat terpenuhi. Syarat-syarat tersebut Teknik kultur jaringan merupakan teknik
meliputi beberapa hal berikut ini : Pemilihan perbanyakan tanaman secara vegetatif yg
eksplan atau bahan tanaman, penggunaan mampu memperbanyak tanaman dengan
media yang cocok, keadaan aseptik dan mengambil sdikit dari bagian tanaman
pengaturan udara yang baik (Nugroho dan tersebut dengan memperbanyak melalui cara
Sugito, 2002).   teknik kultur jaringan, yaitu mengambil
Tujuan lain dari kultur jaringan adalah untuk bagian tanaman pisang dan di biakkan di
membiakkan bagian tanaman dalam ukuran laboratorium, dimana persentase
yang sekecilkecilnya sehingga menjadi pertumbuhan tanaman pisang dengan
beratus-ratus ribu tanaman kecil (klon), dan metode kultur jaringan dapat mencapai 99%
untuk menghasilkan kalus sebanyak- apabila media yang digunakan merupakan
banyaknya agar Dapat menghasilkan media yang sesuai dengan tanaman pisang.
metabolit sekunder, misalnya untuk
keperluan obat-obatan.  Perbanyakan secara
kultur jaringan dilakukan dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti organ,
jaringan, kumpulan sel, sel tunggal,
protoplasma, dan kemudian menumbuhkan
bagian-bagian tersebut dalam media buatan
aseptik yang kaya nutrisi dan mengandung
Nama Anggota NILAI
Setelah membaca artikel tersebut, Kelompok
cobalah kalian menjawab pertanyaan
berikut. 1.
2.
Apa kelebihan Teknik kultur jaringan 3.
dalam mengatasi permasalahan 4.
langkanya tumbuhan? 5.
6.

Jawab :
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
Setelah membaca artikel tersebut,
cobalah kalian menjawab pertanyaan
berikut.

Apa kelemahan penggunaan Teknik


kultur jaringan dalam mengatasi
Nama Anggota NILAI
Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab :
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………… ARTIKEL 2
para ilmuwan China yang membuat
Zhong Zhong dan ‘gebrakan’ itu.

Hua Hua, Monyet


Hasil Kloning ini
akan Hidup
Menderita?
oleh Akhyari Hananto di 30 January 2018  

Zhong Zhong dan Hua Hua, monyet hasil kloning.


Para ilmuwan di China telah mencoba 79
Foto: Sun Qiang dan Poo Mu-Ming/Chinese Academy
kali percobaan, sebelum proses kloning of Sciences via AP/Independent
ini berhasil. Monyet demi monyet
ditempatkan dalam kondisi yang Sebagaimana dikutip dari Independent,
membuat mereka selalu tertekan, para ilmuwan ini telah menciptakan dua
sebelum akhirnya mati dalam beberapa monyet kloning pertengahan Januari
hari. 2018. Inilah   pertama kalinya primata
dikloning dengan teknik yang sama untuk
Foto dua monyet ekor panjang (Macaca menghasilkan domba Dolly.
fascicularis) hasil kloning, Zhong Zhong
dan Hua Hua ini, sebenarnya “Batasan kloning spesies primata
menggambarkan hal tersebut. Keduanya sekarang telah terlampaui,” ungkap Mu-
selalu menempel satu sama lain dengan Ming Poo dari Chinese Academy of
gugup, mata lebar mereka terlihat cukup Sciences, Shanghai, sebagaimana dilansir
menyayat hati. dari National Post.

Apa yang bayi-bayi monyet ini lihat Hasil kloning ini merupakan kembar
selama di laboratorium tempat mereka identik dan membawa DNA dari janin
‘diciptakan’? Bagaimana kondisi mereka monyet yang sebenarnya menyediakan
luar dalam, setelah para ilmuwan tak sel-sel yang digunakan.  Keduanya “lahir”
henti melakukan test pada mereka?  di Chinese Academy of Sciences,
Lihatlah mata keduanya. Shanghai, China.

Setelah kloning domba Dolly pada 1996 Hua Hua, monyet hasil kloning yang
berhasil, para ilmuwan dari seluruh dunia diciptakan ilmuwan di China. Foto: Sun
tak henti berusaha   mengkloning hewan- Qiang and Poo Mu-Ming via AP/National
hewan lainnya. Belum pernah ada yang Post
berhasil membuat kloning bayi dari jenis
primata seperti monyet dan kera. Hingga, Apakah keberhasilan kloning hewan ini
patut kita syukuri?
Perlu kita ketahui, dengan dan untuk ilmuwan berhasil mengkloning seekor
alasan apapun, praktik kloning hewan mamalia dari sel dewasa yang diambil
menyebabkan penderitaan besar bagi dari ambing atau kelenjar kulit.
hewan yang bersangkutan. Cacat yang
menyakitkan dan mengerikan serta Kelahiran Dolly langsung disambut oleh
kematian dini sangat banyak, bahkan 96 para ilmuwan sebagai sebuah
persen dari mereka tidak bertahan lebih keberhasilan dan pencapaian besar.
dari enam bulan. Banyak hewan kloning Mereka tidak menceritakan bahwa  Dolly
memiliki sistem kekebalan yang salah adalah satu-satunya yang berhasil hidup 
atau tertekan dan mereka menderita dari 277 usaha kloning. Dolly juga
serangkaian masalah kesehatan. Di menjalani kehidupan yang aneh dan
antaranya gagal jantung, kesulitan penuh gangguan dari awal hingga akhir,
pernafasan, dan cacat struktural. oleh serangkaian masalah kesehatan,
termasuk arthritis dini. Dia mati
karena kanker paru-paru.

 https://www.youtube.com/watch?
v=VHizi6njTag

 Akankah Zhong Zhong dan Hua Hua


  Zho lebih beruntung dari Dolly, atau
ng Zhong, monyet hasil kloning yang hanya akan mengalami penderitaan
diciptakan bersama Hua Hua. Foto: Qiang serupa?
Sun and Mu-Ming Poo/Chinese Academy of
Sciences via AFP/New Scientist Primata seperti kera adalah makhluk
sensitif dan cerdas yang memiliki
Tim yang menciptakan Zhong Zhong dan
banyak kemiripan karakteristik
Hua Hua mengakui bahwa ada banyak
kegagalan sebelum menemukan cara biologis dan psikologis seperti
untuk berhasil mengkloning seekor manusia. Mereka adalah jenis hewan
monyet. Sebelumnya, mereka mencoba yang disukai banyak orang yang
79 kali sebelum melakukannya dengan terpesona oleh video-video viral
benar. Sebanyak 79 monyet dibuat  mereka akhir-akhir ini. Mereka
hidup dalam kondisi yang menyedihkan seharunya hidup liar dan bebas,
dan kemudian mati setelah beberapa
berayun bahagia di habitat aslinya.
hari.
(Berbagai sumber)
Zhong Zhong dan Hua Hua dikloning
menggunakan teknik yang sama yang

menciptakan Domba Dolly pada 1996.


Setelah membaca artikel tersebut,
Dolly adalah
cobalah pertama
kalian kalinya para
menjawab
pertanyaan berikut.

Pada hewan dikenal Teknik Kloning.


Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Teknik kloning? bagaimanakah hasil
Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab :
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
Setelah membaca artikel tersebut,
Namakalian
cobalah Anggota
menjawab NILAI
pertanyaan berikut.

Menurut kalian apakah teknik


kloning tepat
digunakan sebagai salah satu cara
mengatasi permasalahan langkanya
Nama Anggota NILAI
Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab :
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
Artikel 3
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
Kamera trap, katanya, menggunakan
Populasi teknologi sensor gerak dan infra mera
hingga hanya merekam jika ada benda
Bertambah, bergerak di sekitar kamera itu.

Kamera Pengintai Hasil monitoring 2011, terindentifikasi 35


badak Jawa terdiri dari 22 jantan dan 13

Rekam 58 Badak betina. Tahun 2012, ditemukan 51 badak,


29 jantan dan 22 betina, delapan anakan.

Jawa pada 2013 “Hasil monitoring 2013 menunjukkan lima


individu yang pernah terekam 2011-2012,
Populasi Bertambah, Kamera Pengintai Rekam namun tidak terekam kembali. Dari
58 Badak Jawa pada 2013 - Mongabay.co.id : kelima individu ini, dua mati, dan tiga
Mongabay.co.id individu di luar lokasi kamera trap,” kata
Haryono.

Hasil monitoring badak Jawa tahun 2013 Dua badak ditemukan mati. Badak Jawa
di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bernama Sudara mati Februari 2012 dan
cukup menggembirakan. Satwa yang Iteung mati Juni 2013. “Dari hasil analisis
hanya tersisa di Ujung Kulon, Banten ini ini dapat disimpulkan 2013 setidaknya
dari hasil rekaman kamera pengintai minimum ada 58 badak Jawa di TNUK.
mengalami peningkatan dari 52 menjadi Terdiri dari 35 jantan, dan 23 betina. Dari
60 tetapi mati dua hingga tersisa 58 jumlah itu delapan anak dan 50 remaja
badak. atau dewasa.”

Moh Haryono, Kepala Balai TNUK Tahun 1967-2008, monitoring badak Jawa
mengatakan, dari identifikasi kamera trap dengan cara sederhana, seperti
sepanjang 2013 menggunakan delapan mengamati  jejak kaki, kotoran dan lain-
parameter kunci pada morfologi badak lain. TNUK mulai monitoring
Jawa, menghasilkan 60 badak berbeda. menggunakan kamera trap sejak 2011.
“Sebanyak 52 pernah terekam tahun Ada 40 kamera. Baru tahun 2012, kamera
2011-2012, delapan badak baru terekam trap bertambah menjadi 120 atas
pada monitoring 2013,” katanya saat bantuan WWF-Indonesia.
melansir hasil monitoring badak Jawa
tahun 2013 di pendopo Kabupaten “Hasil monitoring ini menunjukkan
Pandeglang, Rabu (26/2/14). populasi badak Jawa di Ujung Kulon akan
mengalami perkembangbiakan alami
Dia mengatakan, monitoring 2013 dengan baik. Ini memberi harapan besar.”
menggunakan 120 kamera trap sejak
Maret hingga Desember. Dari kamera Hasil monitoring ini diapresiasi penuh
trap ini diperoleh 1660 klip. Terdiri dari WWF-Indonesia. ”Data ini dapat menjadi
138 klip dapat diidentifikasi sebagai acuan manajemen populasi dan habitat
badak Jawa, 272 klip tidak teridentifikasi. badak Jawa selanjutnya. Keberhasilan ini
akan menjadi dasar bagi perlu menyiapkan second habitat agar
pengembangan second habitat  badak satwa purba  ini selamat dari kepunahan.
Jawa di luar TNUK,”  kata Anwar Purwoto,
Direktur Program Sumatera dan “Kita perlu menyiapkan kantong-kantong
Kalimantan WWF. baru. Ini penting mengingat Ujung Kulon
rawan bencara alam seperti letusan
Selain menghibahkan 120 kamera trap, gunung Krakatau,” kata Elisabet
WWF juga memberikan dukungan Purastuti, Ujung Kulon Project Leader WWF-
operasional  bagi dua Tim Rhino Indonesia.
Monitoring Unit.  Tak hanya bisa
mengetahui jumlah individu, dinamika WWF riset mencari lokasi tepat
populasi, interaksi dengan satwa lain dan sebagai second habitat badak Jawa. Dari
perilaku badak dapat dipelajari dari sekian banyak tempat, kawasan Cikepuh,
monitoring ini. dekat Pelabuhan Ratu mendekati
ideal.“Kita masih terus meneliti.
“Ke depan, WWF siap membantu Sementara ini Cikepuh dinilai pas. Kita
pengembangan metodologi hingga perlu meneliti lebih dalam. Harus
keakuratan dinamika populasi badak Jawa memastikan apakah ketersediaan air dan
menjadi lebih baik. Untuk pakan cukup. Harus dipertimbangkan
mempertahankan dan meningkatkan ancaman lain seperti mangsa, penyakit
populasi, Balai TNUK perlu dukungan dan lain-lain. Masih jauh untuk bisa
berbagai pihak,” kata  Hadi Alikodra, translokasi badak Jawa ke habitat baru.”
Senior Advisor Pengembangan Sains
WWF-Indonesia. TNUKpedia

Duta badak Jawa, Desi Ratnasari Balai TNUK juga meluncurkan TNUKPedia.
mengatakan, upaya pelestarian badak Aplikasi mobile berbasis android itu
berdampak domino terhadap hal lain. menyediakan informasi lengkap
Menyelamatkan badak, berarti mengenai TNUK. Bisa didownload gratis
menyelamatkan lingkungan, sebab di playstore untuk ponsel berbasis
habitat akan terjaga dengan baik. android. “TNUKpedia menyajikan
informasi tidak terbatas ruang dan waktu.
“Kita harus bisa menghargai dan hidup Bisa didownload dan digunakan kapan
berdampingan dengan alam. Semoga saja, dimana saja dan oleh siapa pun,”
upaya pelestarian badak Jawa ini bisa tutur Pengendali Ekosisten Hutan TNUK,
menjadi contoh bagi pelestarian satwa Monica Dyah.
liar lain. Tentu butuh kerja keras. Semua
orang mempunyai peran masing-masing.” AS Kucurkan Hibah US$750 Ribu

Habitat Kedua Sementara itu, Pemerintah Amerika


Serikat memberikan dana hibah US$750
Habitat badak Jawa tersisa hanya tinggal ribu kepada Yayasan Badak Indonesia
Taman Nasional Ujung Kulon. Untuk  itu, (YABI),  yang selama ini mendukung
upaya konservasi di Taman Nasional Way
Kambas, Lampung.  “Ini bentuk kerjasama
Amerika dan Indonesia dalam melindungi
badak Jawa dan Sumatera yang kini sama-
sama hampir punah. Indonesia dan
Amerika Serikat bekerjasama  erat
menangani perlindungan satwa ini,”  kata
Robert Blake, Duta Besar AS  pada
Februari 2014.

Blake mengatakan, beberapa hari lalu


menteri luar Negeri AS, John Kerry
menandatangani nota kesepahaman
dengan Marty Natalegawa, Menteri Luar
Negeri Indonesia,  untuk  perlindungan
badak. “Kita tahu juga Menteri,  Zulkifli
Hasan baru pulang dari London. Dia
bersama perwakilan 50 negara lain 
sepakat menangani perdagangan satwa
liar. Ini kabar yang sangat
menggembirakan.”

Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan


mengatakan, perlindungan badak harus
kerjasama berbagai pihak. “Badak
warisan dunia yang harus dilindungi
bersama.” Pertemuan di London, katanya,
membahas soal perdagangan satwa liar.
Hasilnya,  semua negara yang hadir
sepakat memerangi perdagangan satwa
liar.

Setelah membaca artikel tersebut,


cobalah kalian menjawab pertanyaan
berikut.

1. Deskripsikan dalam bentuk


grafik bagaimana populasi
spesies badak jawa selama 3
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………

Nama Anggota NILAI


Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab :
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai