Anda di halaman 1dari 6

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
KONSTRUKSI
Mulainya Pekerjaan, Keterlambatan
dan Lambatnya Kemajuan Pekerjaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Pascasarjana Magister Teknik Dr Ir Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Sipil

Abstract Kompetensi
Pada Modul 5 ini akan di bahas tentang Mahasiswa dapat mempunyai
kegiatan Mulainya Pekerjaan, pemahaman tentang program kerja
Keterlambatan dan Lambatnya Kemajuan meliputi dari awal pekerjaan dan
Pekerjaan kemajuan pekerjaan hingga hal hal
yang dapat mengakibatkan pekerjaan
terlambat

5 . Mulainya Pekerjaan, Keterlambatan dan Lambatnya Kemajuan


Pekerjaan
5.1 Umum

Kecuali jika ditentukan lain dalam Persyaratan Khusus, tanggal mulainya

pekerjaan dari suatu kontrak haruslah suatu tanggal di mana:

 persyaratan pada daftar di bawah ini telah seluruhnya dipenuhi, dan

 Instruksi Enjinir sehubungan dengan kesepakatan kedua belah pihak bahwa

persyaratan telah dipenuhi bersama dengan diberikannya Instruksi kepada

Kontraktor untuk memulai pekerjaan yang telah diterima oleh Kontraktor.

Kecuali jika ditentukan lain dalam Persyaratan Khusus, persyaratan yang harus

dipenuhi meliputi:

 Penandatanganan kontrak oleh kedua belah pihak.

 Penyampaian kepada Kontraktor bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

mengenai pengaturan keuangan Pengguna Jasa.

 Penguasaan lahan dan izin untuk memulai pekerjaan sesuai kontrak kecuali

jika ditentukan lain dalam Data Kontrak.

 Penerimaan uang muka oleh Kontraktor dengan syarat Jaminan Bank yang

sesuai telah disampaikan kepada Pengguna Jasa oleh Kontraktor.

Jika Instruksi Enjinir yang merujuk pada hal di atas tidak diterima oleh Kontraktor

dalam jangka waktu 180 hari sejak diterimanya Surat Penunjukan dari Pengguna

Jasa kepada Kontraktor, maka Kontraktor selanjutnya berhak memutuskan

kontrak.

MANAJEMEN KONSTRUKSI
2 Dr.Ir.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kontraktor harus memulai pelaksanaan kontrak sesegera mungkin sesudah

Tanggal Mulainya Kontrak dan selanjutnya harus melaksanakan pekerjaan

dengan sungguh-sungguh dan tanpa keterlambatan.

5.2 Waktu penyelesaian

Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan dan setiap bagian (jika ada)

dalam waktu penyelesaian sebagaimana ditetapkan dalam Data Kontrak, untuk

pekerjaan atau bagian termasuk:

 Lulus pengujian pada penyelesaian

 Menyelesaikan seluruh pekerjaan yang dianggap perlu untuk kepentingan

serah terima kontrak kepada Pengguna Jasa

Waktu penyelesaian umumya ditetapkan dalam hari kalender (atau tanggal

penyelesaian yang ditetapkan) dan dimulai setelah penerbitan pemberitahuan

untuk memulai pekerjaan.

5.3 Program Pelaksanaan

Kontraktor harus menyampaikan suatu program pelaksanaan secara rinci

kepada Enjinir dalam jangka waktu 28 hari sesudah menerima pemberitahuan

mulainya pekerjaan.

Program, pada pokoknya, memperlihatkan usulan tahapan pekerjaan dan

perkiraan lamanya setiap aktivitas pelaksanaan.

Kontraktor harus menyampaikan juga program revisi manakala program

terdahulu tidak sesuai lagi dengan kemajuan pekerjaan aktual atau dengan

kewajiban Kontraktor menurut kontrak.

MANAJEMEN KONSTRUKSI
3 Dr.Ir.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Program pelaksanaan kontrak harus mencakup:

 Urut-urutan mengenai niat Kontraktor melaksanakan pekerjaan termasuk

perkiraan waktu dari setiap tahapan desain (jika ada), Dokumen Kontraktor,

pengadaan, pembuatan instalasi mesin, pengiriman ke lapangan,

pelaksanaan konstruksi, pemasangan dan pengujian.

 Setiap tahapan pekerjaan untuk pekerjaan di mana Sub-Kontraktor yang

dinominasikan telah ditunjuk.

Kontraktor harus memulai pekerjaan sesuai dengan program dan tetap

melakukan kewajiban lain menurut kontrak. Personil Pengguna Jasa berhak

mendasari perencanaan aktivitas mereka pada program di atas.

Kontraktor harus sesegera mungkin menyampaikan pemberitahuan kepada

Enjinir setiap kemungkinan kegiatan di masa mendatang, atau keadaan yang

dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, menambah harga kontrak atau

keterlambatan penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak. Kapanpun, jika Enjinir

menyampaikan pemberitahuan kepada Kontraktor bahwa suatu program gagal

(sampai sebatas yang dinyatakan) memenuhi kontrak, atau untuk konsisten

dengan kemajuan pekerjaan aktual yang didapati di lapangan, Kontraktor harus

menyampaikan program revisi kepada Enjinir sesuai dengan Persyaratan Umum

Kontrak.

Jika Data Kontrak tidak mencantumkan tanggal penyelesaian sementara untuk

penyelesaian bagian tersendiri dari kontrak, maka program pelaksanaan

konstruksi hanya memiliki dua tanggal kontraktual yaitu tanggal mulai dan

tanggal selesai.

Enjinir berhak menghitung perkiraan tingkat produktivitas Kontraktor untuk suatu

aktivitas konstruksi berdasarkan lamanya aktivitas yang dinyatakan pada

MANAJEMEN KONSTRUKSI
4 Dr.Ir.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
program pelaksanaan kontruksi. Tingkat produktivitas yang didapat dari program

pelaksanaan konstruksi dapat digunakan oleh Enjinir untuk menentukan

perpanjangan waktu yang sesuai bagi Kontraktor jika volume pekerjaan yang

diperlukan dalam kegiatan ini bertambah. Perpanjangan waktu pada suatu

kegiatan tertentu (atau suatu bagian dari kontrak) seperti terlihat pada program

pelaksanaan konstruksi mungkin tidak akan memberikan hak pada Kontraktor

untuk memperoleh perpanjangan waktu tanggal penyelesaian kontrak secara

keseluruhan karena tidak boleh jatuh pada lintasan kritis dari program.

Setiap program pelaksanaan konstruksi memiliki lintasan kritis. Ini merupakan

kewajiban Kontraktor untuk menyatakan dan menandai pada program

pelaksanaan, mana saja jalur kritis bagi pelaksanaan pekerjaan. Jika kontraktor

mengalami keterlambatan pada suatu bagian dari kontrak (dan tidak pada

keseluruhan kontrak) maka ini selanjutnya merupakan tanggung jawab

Kontraktor untuk menunjukkan kepada Enjinir bahwa keterlambatan pada suatu

bagian dari kontrak jatuh pada lintasan kritis dan keterlambatan ini, disetujui oleh

Enjinir, kenyataannya telah memperpanjang tanggal penyelesaian kontrak

secara keseluruhan sehingga menghasilkan suatu Perpanjangan Waktu untuk

Kontrak.

5.4 Tingkat Kemajuan Pekerjaan

Kapanpun, jika:

 Kemajuan aktual pekerjaan terlalu lambat untuk dapat menyelesaikan

pekerjaan dalam jangka waktu penyelesaian, dan/atau

 Kemajuan pekerjaan telah jatuh (atau akan jatuh) di belakang program saat

ini.

MANAJEMEN KONSTRUKSI
5 Dr.Ir.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
di luar akibat dari suatu penyebab yang dapat menjadikan Kontraktor berhak

atas perpanjangan waktu penyelesaian, Enjinir selanjutnya boleh

menginstruksikan Kontraktor untuk menyampaikan program revisi dan laporan

pendukung yang menguraikan metode revisi yang diusulkan Kontraktor untuk

digunakan dalam mempercepat kemajuan pekerjaan dan menyelesaikan

pekerjaan dalam jangka waktu penyelesaian.

Kontraktor harus menggunakan metode revisi ini yang mungkin mengharuskan

suatu penambahan waktu kerja, tambahan perlalatan, jumlah personil Kontraktor

dan/atau tambahan bahan atau barang-barang atas resiko dan biaya Kontraktor.

Sebagai tambahan, jika metode revisi mengakibatkan Pengguna Jasa

mengeluarkan tambahan biaya, Kontraktor harus membayar biaya ini kepada

Pengguna Jasa di luar ganti rugi keterlambatan (jika ada) yang mungkin

diperoleh Pengguna Jasa menurut Kontrak.

Jika Kontraktor berhak atas suatu perpanjangan waktu, Enjinir, berkonsultasi

dengan Kontraktor, dapat meminta suatu akselerasi kontrak untuk penyelesaian

secara tepat waktu atau mendekati tanggal penyelesaian semula. Semua biaya

akibat akselerasi kontrak harus dibayar oleh Pengguna Jasa tanpa menimbulkan

tambahan pembayaran lain yang menguntungkan Kontraktor.

Kegagalan Kontraktor secara terus menerus dan tidak beralasan untuk

melanjutkan pekerjaan sesuai dengan program (dan/atau program revisi) dapat

dianggap sebagai suatu pelanggaran kontrak secara mendasar.

Sesuai dengan Klausula 15.2, jika Kontraktor telah, tanpa alasan yang masuk

akal, gagal melanjutkan pekerjaan sesuai dengan Klausulla 8 (8.2 Waktu

Penyelesaian, 8.3 Program), sebagai upaya terakhir dapat dibenarkan suatu

pemutusan kontrak oleh Pengguna Jasa.

MANAJEMEN KONSTRUKSI
6 Dr.Ir.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai