Anda di halaman 1dari 5

KIE:

Kontrasepsi Implan:
1. Indikasi pemasangan implan hanya boleh pada:

a. Dalam usia reproduksi.


b. Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi yang dimiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e. Pasca keguguran.
f. Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi.
g. Riwayat kehamilan ektopik.
h. Memiliki tekanan darah yang < 180/110 mmHg dengan masalah pembuluh darah atau anemi
bulan sabit (sickle cell).
i. Tidak diperkenan menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon
esterogen.
j. Pada klien yang sering lupa minum pil teratur.
(BKKBN, 2014)

2. Penggunaan implant ini dapat bertahan selama 3 tahun dan selanjutnya harus ganti. Klien tidak
dapat sendiri menghentikan pemakaian kontrasepsi sesuai dengan keinginan klien, tetapi harus
datang ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pencabutan oleh tenaga kesehatan yang telah
mendapat pelatihan.

3. Prosedur dan teknik pemasangan berbeda tiap brands (Nexplanon : radiopaque, dapat
menggunakan X-Ray, CT, ultrasound, atau MRI untuk melacak implan; Implanon : non-radiopaque,
dapat menggunakan ultrasound atau MRI untuk melacak implan).

(Medscape, 2021)

4. Efek samping yang muncul umumnya adalah:

a. Amenorhea, penanganannya pastikan hamil atau tidak, bila tidak memerlukan penanganan
khusus maka cukup dengan konseling saja.
b. Nyeri kepala, nyeri payudara, perasaan mual, atau pening.
c. Peningkatan atau penurunan berat badan
d. Perubahan perasaan atau gelisah.
e. Memerlukan tindakan pembedahan untuk insersi dan pencabutannya.
f. Siklus menstruasi yang tidak normal atau mundur.

5. Berhati-hati dalam pemakaian obat-obatan tuberkolosis (rifampisin) atau obat epilepsi (feniton
dan barbiturat) karena dapat menurunkan efektivitas implan pada saat menggunakan bersamaan.

(Saifuddin, 2010; Medscape, 2021)

Kontrasepsi oral:
1. Indikasi pemasangan implan hanya boleh pada:

a. Dalam usia reproduksi.


b. Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak.
c. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
d. Pasca keguguran.
e. Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi.
f. Riwayat kehamilan ektopik.
g. Memiliki tekanan darah yang < 180/110 mmHg dengan masalah pembuluh darah atau anemi
bulan sabit (sickle cell).
h. Tidak diperkenan menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon
esterogen.
(BKKBN, 2014)

2. Pemberian kontrasepsi hormon estrogen maka hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti
oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.

3. Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi
kombinasi estrogen dan progestin.

4. Cara penggunaannya adalah …

5. Jika lupa meminum obat untuk pil etinilestradiol 30-35 μg adalah sebanyak 1 atau 2 pil aktif
(hormon) atau terlambat memulai 1 atau 2 hari, Anda harus segera minum satu pil aktif dan
melanjutkan minum pil tiap hari, satu pil sehari. Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi
tambahan. Jika lupa minum 3 pil aktif (hormon) atau lebih atau terlambat memulai 3 hari atau lebih,
Anda harus segera minum satu pil aktif, lalu melanjutkan minum pil tiap hari, satu pil sehari. Suami
Anda juga harus menggunakan kondom atau pantang berhubungan seksual sampai ia sudah
meminum pil aktif selama 7 hari berturut-turut. Jika ia lupa minum pil aktif pada minggu ketiga, ia
harus menghabiskan sisa pil aktif yang terdapat dalam kemasan sekarang lalu memulai kemasan
baru keesokan harinya. Tujuh pil inaktif yang terdapat dalam kemasan yang lama tidak perlu
diminum. Jika ia lupa minum pil pada minggu pertama dan sudah berhubungan seksual tanpa
pelindung, ia dapat mempertimbangkan penggunaan pil kontrasepsi darurat.

6. Pada pil etinilestradiol 20 μg atau kurang:

Jika lupa minum 1 pil aktif (hormon) atau terlambat memulai 1 hari, ia harus mengikuti panduan
“Lupa minum 1 atau 2 pil aktif (hormon) atau terlambat memulai 1 atau 2 hari”.

Jika lupa minum 2 atau lebih pil aktif (hormon) atau terlambat memulai 2 hari atau lebih, ia harus
mengikuti panduan “Lupa minum 3 pil aktif (hormon) atau lebih atau terlambat memulai 3 hari atau
lebih”

7. Untuk pil etinilestradiol 30-35 μg dan pil etinilestradiol 20 μg atau kurang:

Lupa minum pil inaktif (non-hormon), maka Anda harus membuang sisa pil inaktif (non-hormon)
yang lupa diminum lalu melanjutkan minum pil tiap hari, satu pil sehari.

* Jika lupa meminum lebih dari 1 pil aktif (hormon), ia dapat meminum pil pertama yang terlupa lalu
dapat memilih untuk melanjutkan minum sisa pil yang terlewat atau membuangnya agar tetap
berada dalam jadwal.

Bergantung pada kapan ia menyadari bahwa ia sudah lupa minum pil, ia dapat meminum 2 pil dalam
hari yang sama secara terpisah (satu pada saat itu juga, lainnya pada waktu lain tapi di hari itu juga)
atau bahkan sekaligus.

(Rekomendasi Praktik Pilihan untuk Penggunaan Kontrasepsi Ed. 2, 2007)


Insulin injeksi:

1. Indikasi untuk mengobati penyakit kencing manis/ diabetes.


2. Cara pakai:
a. Instruksikan posisi duduk.
b. Persiapkan insulin (spoit insulin atau insulin cartridge), biarkan suhu insulin sama dengan
suhu ruangan.
c. Digulung gulung dengan tangan, supaya menghindari insulin yang tidak tercampur
dengan baik.
d. Tentukan lokasi tempat penyuntikan, penyuntikan dapat dilakukan pada area lengan
atas (kanan/ kiri), paha (kanan/ kiri), dan perut. Jangan menyuntikkan pada bagian yang
sama secara berulang-ulang agar terhindar dari kerusakan jaringan tempat penyuntikan.
e. Untuk insulin vial yang menggunakan spoit: Usap tutup vial insulin kapas alkohol, lalu
ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan, lalu suntikkanlah ke dalam vial
untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial.
f. Setelah insulin masuk ke dalam spuit, periksa apakah mengandung gelembung atau
tidak, kemudian periksalah dosis insulin yang ingin diinjeksikan.
g. Usap tempat penyuntikan dengan kapas alkohol.
h. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan), kulit dijepit dan jarum
disuntikkan dengan bagian miring menghadap keatas membentuk sudut 45 derajat agar
tidak terjadi penyuntikkan intra muskular. Ditahan kira-kira 10 detik supaya insulin tidak
keluar dari tempat suntikan.
i. Usap tempat penyuntikan dengan kapas alcohol.
j. Pada penyimpanannya awalnya dapat disimpan dikulkas, tetapi jika sudah beberapa hari
dapat disimpan disuhu ruang.
Insulin pen (Humalog Mix 25 Kwikpen)

1. Indikasi untuk mengobati penyakit kencing manis/ diabetes.


2. Cara pakai:
a. Instruksikan posisi duduk.
b. Persiapkan insulin (spoit insulin atau insulin cartridge), biarkan suhu insulin sama dengan
suhu ruangan.
c. Digulung gulung dengan tangan, supaya menghindari insulin yang tidak tercampur
dengan baik.
d. Tentukan lokasi tempat penyuntikan, penyuntikan dapat dilakukan pada area lengan
atas (kanan/ kiri), paha (kanan/ kiri), dan perut. Jangan menyuntikkan pada bagian yang
sama secara berulang-ulang agar terhindar dari kerusakan jaringan tempat penyuntikan.
e. Lepaskan tutup insulin dengan cara memutar, dipasang jarum suntik dan dilepaskan
bagian atasnya.
f. Sebelum menyuntikan insulin, dipastikan bahwa tidak ada gelembung, dengan cara
mengatur dosis sebesar 2 unit lalu di ketuk ketukkan dan ditekan untuk mengeluarkan
gelembung.
g. Pegang pena insulin dengan cara digenggam dengan 4 jari dengan ibu jari pada tombol
dosis.
h. Usap tempat penyuntikan dengan kapas alkohol.
i. Penyuntikan dilakukan dengan cara cubit kulit lokasi penyuntikan kemudian injeksikan
ke lokasi secara tegak lurus. Tekan tombol dosis dengan ibu jari hingga menunjukkan
angka 0 dan tahan selama 10 detik untuk mencegah insulin keluar dari tempat
penyuntikan.
j. Tarik perlahan-lahan dengan posisi tetap tegak lurus.
k. Usap tempat penyuntikan dengan kapas alkohol.
l. Pasang penutup dalam jarum, kemudian pasang penutup insulin pena.
m. Jika sudah digunakan jarum harus dibuang dan diganti yang baru.
n. Pada penyimpanannya awalnya dapat disimpan dikulkas, tetapi jika sudah beberapa hari
dapat disimpan disuhu ruang.
3. Humalog Mix25 KwikPen dapat diberikan sesaat sebelum makan sebanyak 26 Unit 1 kali
sehari.

Kandesartan:

1. Untuk mengontrol tekanan darah.


2. Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan dengan bantuan segelas air, sebanyak 1
tablet 16 mg 1 kali sehari pada jam yang sama.
3. Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
a. Sakit kepala
b. Pusing
c. Mual
d. Muntah
e. Kelelahan
f. Nyeri otot

Glimepirid:
1. Untuk mengobati diabetes atau kencing manis.
2. Dikonsumsi bersamaan dengan sarapan atau makan pertama sebanyak 2 mg 1 kali sehari 1
tablet.
3. Dapat menyebabkan hipoglikemia dan gangguan visual sehingga disarankan tidak
mengemudi.

Metformin:

1. Untuk mengobati diabetes atau kencing manis.


2. Dikonsumsi bersamaan dengan makan atau sesudah makan sebanyak 500 mg 3 kali sehari 1
tablet.

Tambahan Informasi:

1. Jika terjadi gejala seperti hipoglikemia yaitu seperti pingsan dan lemas, maka segera
meminum banyak gula atau makan makanan manis.
2. Perbaiki makan dan hindari makanan manis.
3. Perlu menurunkan berat badan.
4. Berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari, disarankan kardio atau jalan kaki.
5. Hindari makan makanan yang terlalu banyak garam agar tekanan darah tidak tinggi.
6. Perbanyak hidrasi minimal 2-3 L sehari.

(MIMS, 2021; DIH Ed. 17, 2009)

Anda mungkin juga menyukai