ADE
“an injury resulting from the use of a drug”
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 2
ADR vs ADE
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 3
PENDAHULUAN
Definisi : Undesirable effect at normal dose
Pengatasan:
– Penghentian obat
– Penyesuaian dosis
– Pemberian obat tambahan
– Waspada pada penggunaan berikutnya
Waktu kejadian:
– Segera setelah penggunaan obat
– Setelah penggunaan jangka panjang
– Setelah penghentian obat
– Meningkat pada kondisi polifarmasi
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 4
CARA EVALUASI
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 5
Eksipien
Walaupun eksipien harus bersifat inert, namun
ada beberapa bahan yang dapat menimbulkan
efek samping.
Terutama ketika eksipien digunakan dalam
formula untuk anak - anak, perlu diingat bahwa
fisiologi neonatus dan bayi berbeda jauh dari
orang dewasa.
Mereka tidak dapat memetabolisme dengan
cara yang sama seperti orang dewasa.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 6
Eksipien
Pengawet
Pemanis
Pengisi dan pelarut
Pewarna
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 7
Pengawet
Contoh: Benzyl Alcohol / Benzoic Acid / Sodium
Benzoate
Benzil alkohol sering digunakan sebagai
pengawet dalam sediaan injeksi. Senyawa ini
dapat bersifat toksik pada neonatus karena
metabolismenya belum sempurna.
Dalam membuat sediaan yang digunakan pada
bayi, neonatus dan anak-anak, benzil alkohol
sebaiknya dihindari.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 8
Pemanis
Sukrosa
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 9
Fruktosa
Fruktosa dapat menyebabkan peningkatan
kadar gula darah sehingga harus
dihindari pada pasien yang menderita
diabetes.
Meskipun demikian, fruktosa juga
dikontraindikasikan pada pasien
hipoglikemi.
Fruktosa juga dapat menyebabkan efek
laksatif bila diberikan secara oral pada
dosis tinggi.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 10
Sorbitol, Xylitol
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 11
Etanol
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 12
Beberapa Senyawa
Induktor Enzim
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 13
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 14
Propilen Glikol
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 15
Propilen Glikol
Oral Administration
Buccal and Sublingual Routes
Ocular Medication
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 17
Oral administration
Liquid formulations
Oral Effervescent Dosage Forms
Chewable tablets
Tablets and capsules
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 18
Sediaan Cair
Sediaan cair termasuk larutan, sirup, suspensi
dan emulsi merupakan sediaan yang paling
tepat digunakan untuk anak-anak yang belum
dapat menelan kapsul atau tablet.
Takaran dosis merupakan pertimbangan utama
di dalam sediaan cair. Takaran dosis sediaan
cair yaitu <5 ml untuk anak di bawah 5 tahun
dan 5 - 15 ml untuk anak lebih dari 5 tahun.
Saat ini banyak terdapat juga sediaan cair
dengan takaran yang sangat kecil (bentuk
drops) supaya memudahkan penggunaan dan
dapat diberikan melalui minuman, jus buah atau
susu.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 19
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 20
Tablet Effervescent
Sediaan effervescent dapat
berbentuk tablet, granul atau serbuk
yang harus dilarutkan dalam air
sebelum pemberian.
Sediaan effervescent memberikan
penyerapan yang cepat dan
merupakan alternatif bentuk sediaan
cair untuk zat aktif yang kurang stabil
dalam air.
Sediaan ini juga lebih portabel
daripada sediaan cair .
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 21
Tablet Effervescent
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat sediaan effervescent:
– Sediaan effervescent harus larut sempurna
sebelum digunakan, dan volume yang cukup
besar dapat menjadi masalah bagi anak-
anak.
– Karena tablet effervescent biasanya
mengandung kadar sodium/potasium yang
tinggi, maka sediaan ini tidak cocok untuk
semua pasien, misalnya pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 22
Tablet Chewable
Tablet kunyah merupakan sediaan yang
ditujukan untuk pasien dengan usia lebih dari 2
tahun.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 23
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 24
Tablet dan kapsul
Keuntungan bentuk sediaan tablet dan kapsul?
– lebih stabil
– dosis lebih tepat dibandingkan sediaan cair
– lebih portabel
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 26
Sediaan Buccal dan Sublingual
Keuntungan
Pemberian melewati mukosa mulut memberikan
beberapa keunggulan dibandingkan rute per
oral, yaitu dapat dihindari first pass metabolism
Kerugian
Keterbatasan sediaan ini yaitu tidak bisa
diberikan pada pasien anak – anak kesulitan
diberi informasi dan resiko tersedak.
Ketepatan dosis tablet dapat ditelan atau
dimuntahkan sebelum absorpsinya selesai.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 27
Sediaan Buccal dan Sublingual
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 28
Ocular Medication
Masalah penggunaan sediaan opthalmic?
Takaran dosis yang harus diberikan
kepada pasien terutama untuk anak -
anak.
Tak ada perbedaan dosis untuk orang
dewasa dan anak – anak.
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 29
Ocular Medication
• Perhatikan kapan waktu
sediaan tersebut tidak
boleh digunakan lagi
terhitung mulai wadah
pertama kali dibuka
(waktu yang menyatakan
sediaan masih dapat
digunakan setelah wadah
dibuka).
• Kecuali dinyatakan lain,
lama waktunya tidak
boleh lebih dari 4 minggu
11/28/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 30
28/11/2016 septimawanto_apt@ugm.ac.id 31