Anda di halaman 1dari 2

Mahar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mahar yang dipersembahkan dalam tradisi upacara pertunangan di Thailand.

Mahar atau mas kawin adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau
keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada
saat pernikahan. Istilah yang sama pula digunakan sebaliknya bila pemberi mahar adalah
pihak keluarga atau mempelai perempuan. Secara antropologi, mahar seringkali dijelaskan
sebagai bentuk lain dari transaksi jual beli sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita
pihak keluarga perempuan karena kehilangan beberapa faktor pendukung dalam keluarga
seperti kehilangan tenaga kerja, dan berkurangnya tingkat fertilitas dalam kelompok.

Mahar juga kadang-kadang diartikan sebagai pengganti kata biaya atas kompensasi terhadap
proses pengajaran ilmu ataupun kesaktian dari seorang guru kepada orang lain.

Daftar isi
 1 Sejarah
 2 Mahar dalam ajaran agama
o 2.1 Islam
 3 Bacaan lanjutan

Sejarah
Meskipun tidak ada sumber resmi yang menyebutkan secara jelas, budaya mahar dipercaya
sudah ada sejak zaman purbakala seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.
Penemuan tertua yang mengatur tentang tata cara pemberian mahar tercatat pada piagam
Hammurabi yang menyebutkan:

 Seorang laki-laki yang telah memberikan mahar kepada seorang mempelai wanita,
namun mempersunting wanita lain tidak berhak mendapat pengembalian atas mahar
yang telah diberikannya. Apabila ayah dari mempelai wanita menolak menikahkan
maka laki-laki tersebut berhak atas pengembalian mahar yang telah diberikannya.
 Jika seorang istri meninggal tanpa sempat melahirkan seorang anak laki-laki, ayah
dari istri tersebut harus memberikan mahar sebagai denda kepada pihak laki-laki,
setelah dikurangi nilai dari mahar yang diberikan pihak laki-laki.

Mahar dalam ajaran agama


Pemberian mahar dalam pernikahan tidak hanya sebatas budaya yang berlaku dalam
peradaban manusia, tata cara dan pemberian mahar bahkan diatur dalam kitab suci beberapa
agama:

Islam

Mahar dalam agama islam dinilai dengan menggunakan nilai uang sebagai acuan, hal ini
disebabkan karena mahar merupakan harta dan bukan semata-mata sebagai sebuah simbol.
Wanita dapat meminta mahar dalam bentuk harta dengan nilai nominal tertentu seperti uang
tunai, emas, tanah, rumah, kendaraan, atau benda berharga lainnya. Mahar juga dapat berupa
mushaf Al-Qur'an serta seperangkat alat salat. Agama Islam mengizinkan mahar diberikan
oleh pihak laki-laki dalam bentuk apa saja (cincin dari besi, sebutir kurma, atau pun jasa),
namun demikian mempelai wanita sebagai pihak penerima memiliki hak penuh untuk
menerima ataupun menolak mahar tersebut.

Bacaan lanjutan
 (Inggris) Hirsch, Jennifer S., Wardlow, Holly, "Modern loves: the anthropology of
romantic courtship & companionate marriage", Macmillan, 2006. ISBN 0-472-09959-
0. Cf. Chapter 1 "Love and Jewelry" on the bride price.
 (Indonesia) Koentjaraningrat, Beberapa pokok antropologi sosial, Dian Rakyat, 1990,
hal. 103-104

https://id.wikipedia.org/wiki/Mahar

Anda mungkin juga menyukai