Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEKAN 1

INVESTASI DIINDUSTRI PERTAMBANGAN

ELISABET PASUNU
D111 20 1008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan pencipta langit dan bumi
atas kasihnya dan penyertaan-Nya sehinga penyusun dapat menyelesaikan tugas pekan
pertama makalah investasi di industri pertambangan sebagai syarat lulus mata pelajaran
analisis investasi tambang.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
analisis investasi tambang yang telah mengajar penyusun pada proses pembelajaran.
Terlepas dari kekurangan yang mungkin didapati pada makalah ini, penyusun berharap
laporan ini dapat memberikan dampak yang baik kepada pembaca mengenai investasi di
industri pertambangan Sekian dan terima kasih.

Gowa, 28 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 4
2.1 Pertambangan Dan Industri Pertambangan ............................................................. 4
2.2 Investasi ................................................................................................................ 8
2.3 Investasi Di Industri Pertambangan ....................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor Pertambangan merupakan salah satu pendorong pembangunan ekonomi
suatu negara terutama di Indonesia, karena perannya sebagai penyedia sumber daya
energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi di
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya
perusahaan-perusahaan untuk melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya tersebut.
Sifat dan Karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri lainnya. Salah
satunya Industri pertambangan memerlukan biaya investasi yang sangat besar,berjangka
panjang, Syarat risiko dan adanya ketidakpastian yang tinggi menjadikan masalah
pendanaan sebagai isu utama terkait dengan pengembangan perusahaan.
Sebuah perusahaan dibentuk pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu tujuan perusahaan dalam jangka pendek dan
tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek yaitu
bagaimana suatu perusahaan bisa meraih laba yang maksimal dengan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan saat ini. Sedangkan tujuan perusahaan dalam jangka panjang
yaitu bagaimana perusahaan menjaga sebaik mungkin dan memaksimalkan nilai
perusahaan serta mensejahterahkan pemegang saham perusahaan tersebut
Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk perusahaan dalam
membantu pembiayaan perusahaan serta dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang
nanti dapat memberikan pandangan bagi investor dalam menilai suatu perusahaan
sebelum melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat menjadi
bahan acuan bagi calon investor yang ingin menginvestasikan dana pada perusahaan.
Nilai perusahaan dipasar modal akan meningkat apabila ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai perusahaan yang
sudah terdaftar go public di pasar modal tercermin dalam bentuk harga saham perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan gambaran keadaan sebuah perusahaan, yang dimana
terdapat penilaian khusus oleh calon investor terhadap baik dan buruknya kinerja
keuangan perusahaan. Setiap pemilik perusahaan berusaha memberikan sinyal yang baik
kepada publik tentang nilai perusahaan. hal ini yang dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan modal dari eksternal untuk meningkatkan kegiatan produksi.
Ada beberapa kebijakan yang dibuat oleh manajer keuangan secara tepat akan
menaikkan harga saham perusahaan sehingga diikuti dengan kenaikan nilai perusahaan
secara langsung maupun tidak langsung misalnya adalah kebijakan investasi. Kebijakan
investasi adalah salah satu aspek utama yaitu investasi modal. Keputusan pengalokasian
modal ke dalam usulan investasi harus dievaluasi dan dihubungkan dengan risiko dan
hasil yang diharapkan Menurut signaling theory, pengeluaran investasi memberikan
sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga
dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan.
Kebijakan investasi akan berimbas pada sumber dan pembiayaannya. Kebijakan
selanjutnya yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah pendanaan atau modal
yang didapatkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertambangan dan Industri Pertambangan


Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian
berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis
maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah
permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara,
pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak
dan bijih mangan.
Kegiatan pemecahan ,peleburan, pemurnian dan segala proses pengolahan
hasil pertambangan tidak termasuk dalam proses pertambangan melaikan disebut
sebagai kegiantan industri. Kegiatan persiapan tempat penambangan penggalian
seperti pembuatan jalan, jembatan dari dan ke arah lokasi penambangan,
pengerukan, pemasangan pipa penyaluran dan sebagainya termasuk ke dalam
kegiatan konstruksi. Sedangkan kegiatan eksplorasi dan penelitian mengenai
prospek barang tambang dan mineral termasuk ke dalam jasa pertambangan.
Kegiatan pengambilan, pembersihan dan pemurnian air untuk dijadikan air bersih
termasuk dalam sektor air minum. Tahapan kegiatan pertambangan meliputi:
prospeksi dan penelitian umum, eksplorasi, persiapan penambangan dan
pembangunan, eksploitasi dan pengolahan/pengilangan/pemurnian.

Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disingkat IUP, Izin Usaha


Pertambangan Khusus yang selanjutnya disingkat IUPK, Wilayah Izin Usaha
Pertambangan yang selanjutnya disebut WIUP, Wilayah Izin Usaha
Pertambangan Khusus yang selanjutnya disebut WIUPK, Izin Pertambangan
Rakyat yang selanjutnya disingkat IPR, Mineral, Batubara, Penyelidikan Umum,
Eksplorasi, Studi Kelayakan, Konstruksi, Pengangkutan, dan Penjualan adalah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara.

2.1 Investasi
Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk
pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain
untuk memperoleh keuntungan. Pengelolaan investasi adalah proses yang
membantu perumusan kebijakan dan tujuan, sekaligus pengawasan dalam
penanaman modal untuk memperoleh keuntungan. Pengelolaan investasi ini
melibatkan sejumlah pihak yang masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung
jawab sesuai spesialisasinya, yakni:
a) Manager Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Wakil Manager Investasi
Wakil Manajer Investasi bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek untuk
kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan Portofolio Efek.
c) Penasehat Investasi
Pihak yang memberi nasihat kepada Pihak lain mengenai penjualan atau
pembelian Efek dengan memperoleh imbalan jasa. Pemberian nasihat kepada
Pihak lain mencakup pemberian nasihat yang dilakukan secara lisan atau tertulis,
termasuk melalui penerbitan dalam media massa.
d) Agen penjual efek reksa dana
Pihak yang melakukan penjualan Efek Reksa Dana berdasarkan kontrak kerja
sama dengan Manajer Investasi pengelola Reksa Dana.
e) Wakil agen penjual efek reksa dana
Orang perseorangan yang mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk
bertindak sebagai penjual Efek Reksa Dana.
f) Bank custodian
Bank yang bertindak sebagai Kustodian. Kustodian adalah pihak yang
memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Investasi dapat diartikan sebagai sebuah komitmen menempatkan
beberapa dana pada instrumen dengan tujuan mendapat keuntungan di masa
depan. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa depan.
Keputusan untuk investasi dapat dilakukan oleh individu atau entitas yang
mempunyai kelebihan dana. Kegiatan Investasi perlu dipelajari dan dipahami
sebelum memilih produk yang akan diinvestasikan. Investor harus memahami
bahwa dalam berinvestasi ada potensi mendapat keuntungan atau kerugian.
Untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi, investor perlu
informasi yang akurat supaya tidak merugikan dikemudian hari. Laporan kinerja
keuangan perusahaan dapat memberikan informasi kinerja keuangan perusahaan
kepada investor yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan investasi.
Laporan kinerja keuangan perusahaan mencerminkan hasil akhir dalam proses
akuntansi yang diharapkan dapat memberikan keterangan yang relevan dan akurat
kepada para investor sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan atas
penanaman modal investor.
Dengan memiliki kinerja keuangan yang baik diharapkan harga saham
suatu perusahaan akan meningkat dan memperoleh return saham yang tinggi
untuk para investornya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu
sangat dibutuhkan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk
mengambil keputusan investasi. Rasio-rasio dari laporan keuangan seperti rasio
likuiditas, leverage dan profitabilitas akan sangat bermanfaat bagi investor
maupun calon investor sebagai salah satu dasar analisis dalam berinvestasi.

2.3 Investasi diindustri pertambangan


Industri pertambangan adalah salah satu sektor industri yang memiliki
resiko paling besar dibanding sektor lainnya karena pada sektor pertambangan
modal yang dibutuhkan relative cukup besar dan tingkat pengembalian yang
membutuhkan waktu yang lama. Perusahaan pada sektor pertambangan adalah
industri padat modal dengan risiko tinggi. Perusahaan pada sektor pertambangan
mempunyai beberapa karakteristik, antara lain adalah sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui, memiliki risiko relatif lebih tinggi dan pengusahaannya
mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi
dibanding perusahaan komoditi lain pada umumnya.
Ada beberapa macam risiko di bidang pertambangan yaitu eksplorasi yang
berhubungan dengan ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), risiko
teknologi yang berhubungan dengan ketidakpastian biaya, risiko pasar yang
berhubungan dengan perubahan harga dan risiko kebijakan pemerintah yang
berhubungan dengan perubahan pajak dan harga domestik. Risiko tersebut
berhubungan dengan besaran yang mempengaruhi keuntungan usaha yaitu
produksi, harga, biaya dan pajak. usaha yang mempunyai risiko lebih tinggi
menuntut pengembalian keuntungan (rate of return) yang lebih tinggi.
Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa
metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, maka akan
semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan
hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna. Sedangkan metode penilaian
yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a) Gross Benefit - Cost Ratio
Gross B/C ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan
dalam analisis bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor
(gross). Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan
pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang
diterima.
b) Net Benefit - Cost Ratio
Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif
dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat
bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu
satuan kerugian dari bisnis tersebut. Pada tiap tahun dihitung selisih antara
net benefit dikurangi net cost. Pada tahun pertama biasanya net cost lebih
besar dari pada net benefit. Akibatnya net benefit-nya negatif. Namun
setelah beberapa tahun menjadi sebaliknya. Semakin tinggi ratio Net B/C
menunjukkan semakin layak atau menguntungkan proyek tersebut.
Dengan kata lain, dalam proses perhitungannya, apabila nilai Net B/C
Ratio > 1, proyek tersebut dikatakan layak atau menguntungkan.
BAB III
KESIMPULAN

2.3 Kesimpilam
Investasi dapat diartikan sebagai sebuah komitmen menempatkan
beberapa dana pada instrumen dengan tujuan mendapat keuntungan di masa
depan. Industri pertambangan adalah salah satu sektor industri yang memiliki
resiko paling besar dibanding sektor lainnya karena pada sektor pertambangan
modal yang dibutuhkan relative cukup besar dan tingkat pengembalian yang
membutuhkan waktu yang lama. Perusahaan pada sektor pertambangan adalah
industri padat modal dengan risiko tinggi. . Perusahaan pada sektor pertambangan
mempunyai beberapa karakteristik, antara lain adalah sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui, memiliki risiko relatif lebih tinggi dan pengusahaannya
mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi
dibanding perusahaan komoditi lain pada umumnya. Ada beberapa macam risiko
di bidang pertambangan yaitu eksplorasi yang berhubungan dengan
ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), risiko teknologi yang
berhubungan dengan ketidakpastian biaya, risiko pasar yang berhubungan dengan
perubahan harga dan risiko kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan
perubahan pajak dan harga domestik.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2010. Pertambangan. Jakarta Pusat : Badan Pusat
Statistik
(https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Peraturan%20Menteri%20ESDM%20Nomor%2026%
20Tahun%202018.pdf)
Peraturan mentri ESDM nomor 26 tahun 2018
(https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Peraturan%20Menteri%20ESDM%20Nomor%2026%
20Tahun%202018.pdf_)
Otoritas jasa keuangan
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Pengelolaan-Investasi.aspx)
Febriyan, H. Y., W. & Sibi, M., 2017. Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan
Bethsaida Bitung Oleh PT. Cakrawala Indah Mandiri Dengan Kriteria Investasi. Jurnal
Sipil Statik, 5(7), pp. 401-410.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/17121/16659)
Harmoni, Ati, Studi kelayakan bisnis analisis kriteria investasi. 2007
(https://www.scribd.com/doc/32930189/Analisis-Kriteria-Investasi)

Anda mungkin juga menyukai