Anda di halaman 1dari 2

NAMA: Ridho sabili

Nim : C1K020074

1.EFEK RUMAH KACA.

pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun1824, merupakan sebuah proses di mana
atmosfer memanaskan sebuah planet,seperti Mars, Venus, Saturnus, Titan danbumi. Efek rumah
kaca dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu: pertama Efek rumah kaca alami yang terjadi secara
alami di bumi, kedua Efek rumah kaca meningkat yang terjadi akibat aktifitas manusia.

Matahari adalah sumber utama energi yang menerangi bumi. Sebagian besar energi yang
menyinari bumi adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak yang apabila mengenai
permukaan bumi akan berubah dari cahaya menjadi panas dan akan menghangatkan bumi.
Permukaan bumi akan memantulkan kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar, walaupun sebagian tetap terperangkap di atmosfer bumi. Gas-
gas tertentu di atmosfer, termasuk uap air, karbon dioksida dan metana menjadi perangkap dari
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
bumi. Fungsi dari gas-gas tersebut seperti kaca dalam rumah kaca sehingga gas-gas ini dikenal
sebagai gas rumah kaca. Semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya, berarti semakin
meningkat konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Sinar matahari yang datang ke bumi berupa
energi akan mengalami halsebagai berikut: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi.9 Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra-merah
oleh awan dan permukaan bumi. Namunsebagian besar infra-merah yang dipancarkan bumi
tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan
bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca sangat dibutuhkan. Dengan adanya efek rumah kaca
perbedaan suhu antarasiang dan malam di bumi tidak jauh berbeda, artinya pada waktu malam
suhu rata-rata dipermukaan bumi yang tidak terkena energi matahari akan sangat rendah bila tidak
ada efek rumah kaca. Selain gas CO2, Yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa
organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang
peranan penting dalam meningkatkan efekrumah kaca dan disebut gas rumah kaca Indonesia
menyumbang tujuh persen pencemaran dengan kadar karbon .sebanyak 2,5 miliar ton CO yang
berdampak pada terjadinya Global Warming. Hal ini terjadi karena laju dan tingkat penggundulan
hutan di Indonesia mencapai satu juta hektar petahun. Rahmat Witoelar pengamat lingkungan
mengatakan bahwa isu Global Warming yang sedang menjadi sentral di : berbagai belahan dunia,
salah sat penyebabnya terkait dengan kegiatan penebangan pohon di kawasan hutan yang tidak
diimbangi dengan penanaman pohon pengganti atau disebut deforestasi. Sektorkehutanan di
seluruh dunia menyumbang sebanyak 20 persen atau sekitar 7,5 miliarton kandungan CO, yang
memicu terjadinya Global Warming.12 Pada awal tahun 1896, ilmuan juga beranggapan
bahwapembakaran bahan bakar fosil akan mengubah komposisiatmosfer dan dapat meningkatkan
suhurata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi lagi pada tahun 1957 ketika para penelitiyang bekerja
pada program penelitian global yaitu International Geophsical Year(IGY) yang mengambilsampel
atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa dikepulauan Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan
terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer Setelah itu, komposisi dari atmosfer
terusdiukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer

2.HUJAN ASAM
Istilah hujan asam pertama kali digunakan ole Robert A. Smith ( 1872 ) dalam Kupchella ( 1989 )
yang menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah daerah industri dibagian utara Inggris.
Hujan asam ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di udara larut
dalam butir- butir air di awan. Jika hujan turun dari awan itu, air hujan bersifat asam. Asam itu
terhujankan atau rain- out. Hujan asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang
mengandung asam sehingga asam itu terlarut kedalam air hujan dan turun kebumi.

Hujan asam dapat terjadi di daerah yang sangat jauh dari sumber pencemaran. Masalah hujan
asam terjadi dilapisan athmosfir rendah, yaitu di troposfir. Asam yang terkandun dalam hujan asam
ialah asam sulfat (H2SO4 ) dan asamnitrat (HNO)3 , keduanya merupakan asam kuat. Asam sulfat
berasal dari gas SO2 dan asam nitrat dari gas NOx.

Anda mungkin juga menyukai