Anda di halaman 1dari 18

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KINERJA STAFF BADAN PENGAWAS

PEMILU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021


M. Amin Fauzi, Arizka Warganegara, P.h.D
Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung
Aminfauzi2307@gmail.com.

Abstrak
 Badan Pengawas Pemilihan Umum selanjutnya ditulis Bawaslu adalah lembaga
penyelenggaraan pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bawaslu diatur dalam Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Bawaslu berperan sebagai lembaga
penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas dan berkredibilitas untuk mewujudkan
pemilu yang demokratis, serta untuk memastikan terselenggaranya Pemilukada secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan berkualitas sesuai dengan peraturan
Pemilukada secara menyeluruh.Penielitiani inii bertujuan unituk menigetahui perani
kepemimpiniani dalam meniinigkatkani kinierja staff Badani Penigawas Pemilu Kota Banidar
Lampunig Tahuni 2021. Penelitian dapat berguna sebagai upaya perluasan wawasan keilmuan
dan peningkatan menulis karya ilmiah dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peineilitian deiskriptif kualitatif seibagai
proseidur peineilitian yang meinghasilkan data deiskriptif beirupa kata-kata teirtulis atau lisan
dari orang-orang dan peirilaku yang data diamati, meingkaji objeik yang data meingungkapkan
feinomeina-feinomeina yang ada seicara konseiptual meilalui peingumpulan data yang dipeiroleih,
deingan meilihat unsur-unsur seibagai satuan objeik kajian yang saling teirkait seilanjutnya
meindeiskripsikannya.
Kata kunci: Perananan,kepemimpinan, kinerja staff.

1. Pendahuluan

Dalam suatu organisasi, kinerja individu (individual performance) sangat


mempengaruhi kinerja organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi non
pemerintah, dalam proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan harus bekerja sama dan
berperan aktif untuk menghasilkan hasil yang baik. Kegiatan kelompok. Kinerja organisasi
sebagai aktor. Dengan kata lain, pencapaian tujuan organisasi adalah karena upaya orang-
orang dalam organisasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara pemilu,


fungsi pengawasan pemilu dilakukan oleh badan pengawas pemilu (Bawaslu). Pencegahan
yang dilakukan Bawaslu agar tidak terjadi penyimpangan juga diharapkan menjadi faktor
terselenggaranya pemilu yang bersih, jujur dan adil. Bawaslu berperan penting sebagai pintu
masuk bagi pasangan calon, tim sukses dan penyelenggara pemilu itu sendiri. Tujuan dari
lembaga pemantau pemilu adalah untuk meningkatkan kualitas pemilu, termasuk di tingkat
kabupaten/kota, dan mengurangi kecurangan selama pemilu. Namun jika dilihat dari selalu
1
menemukan masalah dan selalu mengubah pelaksanaan sistem yang ada, dapat dikatakan
bahwa pemilu Indonesia belum mencapai proses yang diharapkan. Peran lembaga
penyelenggara pemilu, khususnya lembaga yang mengawasi proses pemilu pun mulai
dipertanyakan oleh berbagai pihak.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai salah satu lembaga penyelenggara pemilu
yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemilu, memiliki kewenangan untuk
mengawasi pelaksanaan tahapan pemilu, menerima laporan pemilu, menangani dugaan
pelanggaran pemilu, dan menindaklanjuti. sampai hasil penyelidikan atau laporan kepada
instansi terkait. Otorisasi. Seiring berjalannya waktu, dengan adanya peraturan perundang-
undangan baru tentang penyelenggaraan pemilu yaitu UU No. 7 Tahun 2017, kewenangan
Bawaslu dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pemantau pemilu semakin
menguat. Salah satu penyempurnaannya adalah temuan Bawaslu tidak lagi muncul dalam
bentuk rekomendasi, tetapi sudah menjadi keputusan., Bawaslu sekarang memiliki
kewenangan memutus pelanggaran administrasi sehingga temuan Bawaslu tidak lagi bersifat
rekomendasi tetapi bersifat putusan/keputusan yang harus dilaksanakan oleh semua pihak,
Bawaslu juga diberikan mandat dasar yakni melakukan pencegahan dan penindakan terhadap
pelanggaran dan sengketa pemilu. Selain itu masih banyak sekali kewenangan-kewenangan
Bawaslu yang diperkuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan tugasnya Bawaslu memiliki Beberapa Staff, yang dimana dalam
hal ini staff dibawahi langsung bagian Kesekretariatan. Staff tersebut dipergunakan untuk
membantu kinerja dari bawaslu dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawasan Pemilu
maupun Pilkada. Jadi segala aspek keberhasilan dalam menjalankan pengawasan tentu ada
korelasi dari optimalnya kinerja Staff. Sementara permasalahan kinerja Staff dapat dilihat
dari masih adanya Staff yang keluar kantor diwaktu jam kerja dengan kepentingan
pribadi. Rendahnya disiplin staff berdasarkan observasi pra riset peneliti pada hari Rabu
sampai dengan hari sabtu tanggal 17 Februari sampai tanggal 20 Februari Tahun 2020 Waktu
mulai Pukul 08.47 s.d 11.00 menunjukkan bahwa di Kantor Badan Pengawas Pemilu
( BAWASLU ) kota Bandar Lampung masih ada beberapa Staff yang datang tidak tepat
waktu, yang menyebabkan tertundanya pekerjaan yang seharusnya diselesaikan tepat
pada hari itu juga. Selain itu ada pula Staff yang tidak dapat mengerjakan pekerjaan
sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ini dibuktikan dengan beberapa kerjaan
yang sering dilakukan dalam waktu lembur atau sampai larut malam. Ketika seorang Staff

2
tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan mengandalkan tugas yang
dibebankan kepada Staff lain ini menunjukkan bahwa kinerja Staff di BAWASLU
Kota Bandar Lampung kurang optimal. Dengan demikian dari pengamatan penulis ada
indikasi dari peran kepemimpinan staff yang dibawahi langsung bagian kesekretariatan, faktor
peran kepemimpinan ini juga dapat dijadikan motivasi dalam kinerja staff, jika mampu
melakukan peran kepemimpinan yang ideal, namun dengan adanya pengamatan masalah yang
terjadi diatas ada indikasi juga peran kepemimpinan tersebut tidak dirasakan di jati diri staff.

Adapun Jumlah Staff yang ada di Bawaslu Kota Bandar Lampung sebagai berikut:

Tabel Struktur Staff Bawaslu Kota Bandar Lampung

Koordinator

Bintarawan, S.E

Pelaksana PNS Pelaksana Non PNS

Abdul Majid, S.E.,


a) Agus Septiyawan,
S.Pd
b) Italia, S.Psi
Supriyadi c) Reddyah Renata, S.IP
d) Robby Ruyudha, S.IP
e) Buchari Fadli, S.H.I
f) Sayyidah Sekar DK,
Meilalui Peingamatan di Bawaslu Kota Bandar Lampung te irindeitifikasi masih beilum
optimalnya kineirja Staff hal ini ditandai pada kurangnya keitaatan pada jam keirja, keitaatan
teirhadap peiraturan keidinasan seirta adanya staff yang seiring meinunda peikeirjaan. Hal ini jika
dibiarkan teirus meineirus tidak hanya akan meinganggu kineirja meireika seicara individual,
namun kineirja organisasi seicara umum akan teirganggu kareina adanya keiteirkaitan keirja satu
deingan yang lain.

Seilain itu, keitidak mampuan pimpinan dalam meinciptakan iklim yang kondusif dan
ceindeirung masih beirorieintasi pada keikuasaan dan keiweinangan dalam beirkomunikasi deingan

3
bawahan. Kurang adanya keiharmonisan hubungan antar seisama staff, dan kurangnya rasa
keibeirsamaan diantara staff, masih ceindeirung meimbeintuk keilompok seindiri-seindiri
meinyeibabkan iklim keirja yang dirasakan oleih staff kurang baik.

Beberapa penielitiani terdahulu yanig membahas tenitanig pelayaniani publik sesuai


denigani penielitiani inii adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penielitiani Terdahulu

Nio Peniulis JudulPenielitiani Hasil Penielitiani

1. Charolenia Perani kepala Hasil penielitiani meniunijukani bahwa


inispektoratdalam perani Kepala Inispektorat
Jaishartinie
meniinigkatkani sanigatberperani penitinig bagi
(2016)
kinierja staff pada bawahaniniya dalam ranigka menicapai
kanitor suatu tujuanidalam meniinigkatkani
inispektoratKabupate kinierja staff pada Kanitor Inispektorat
niMaliniau KabupateniMaliniau dalam peraniniya
sebagai motivator yanig selalu
memberikani arahanidani memberikani
conitoh yanig baik agar dapat di lihat
senidiri oleh bawahaniniyalalu ikut
meniconitohkaniniya. Sebagai fasilitator
dalam meniinigkatkani kinierjastaffniya
selaku Kepala Inispektur dani sebagai
mediator melakukanipembiniaani kepada
staffniya denigani kekeluargaani.

2. Susaniti Kinierjakepemimpini Hasil penielitiani meniunijukani bahwa


Buniga anicamat Kepemimpiniani Camat Dalam
(2015) dalammeniinigkatkani Meniinigkatkani KinierjaStaff di Kanitor
kinierja staffpada KecamataniTobelo Selatani dalam proses
KanitorCamat penigambilani keputusani yanigmelibatkani
TobeloSelatani bawahaniniya camat jaranig
menigikutsertakani sehinigga staff dalam
4
Nio Peniulis JudulPenielitiani Hasil Penielitiani

prosesmenijalanikani tugas inii dikatakani


belum berhasil, disiplini staff yanig masih
miniim dalammenijalanikani tugas,
kerjasama yanig kuranig anitara atasani
danigani bawahani serta bawahanidenigani
bawahani baik serta kuranigniya Sumber
Daya Maniusia yanig dimiliki para
staffKanitor Kecamatani Tobelo Selatani
dimania yanig merupakani factor-faktor
penighalanig dalammeniinigkatkani kinierja
para staff sehinigga berimplikasi pada
harapani masyarakat
dalammembutuhkani pelayaniani yanig
ada.

3. Reza Hafikar Perani Hasil penielitiani meniunijukkani bahwa


(2017) pemimpinidalam Perani Kepala PKP2A II LANi Makassar
meniinigkatkanikinierj dalam meniinigkatkani kinierja staff pada
a staff(Studi kanitor PKP2A II LANi Makassar
KasusPKP2A II senianitiasa melakukani peraniniya sebagai
LANikota Makassar) initerpersonial role, decisioni makinig dani
iniformationial role dalam meniinigkatkani
kinierja staff pada Kanitor PKP2A II
LANi Makassar

2. Kajian Teori
2.1. Pengertian Peran

Meinurut Soeirjono Soeikanto (2013:212) peiran ialah aspeik dinamis posisi atau
keidudukan apabila seiseiorang meilaksanakan hak dan keiwajibannya seisuai deingan posisinya,
maka ia meinjalankan suatu peiranan. Peiran seicara normatif, meimpunyai arti peineigakan
hukum seicara peinuh dalam hubungannya deingan tugas dan keiwajiban.

5
Peiran meirupakan aspeik yang teirus-meineirus seicara dinamis beirubah dari keidudukan
atau status yang seiseiorang miliki. Seidangkan status meirupakan satu keisatuan hak dan
keiwajiban yang dimiliki seiseiorang keimudian hak yang dilakukan maka ia meinjalankan suatu
fungsi. Peiran juga dapat dipeingaruhi oleih keipribadian seiseiorang yang akan meimpeingaruhi
peiranan itu seindiri.

Beirkeihidupan seicara keilompok akan teirjadi jalinan komunikasi dan saling


beirinteiraksi antar masyarakat deingan yang lainnya. Timbulnya inteiraksi satu sama lain
diantara meireika dapat meinciptakan rasa keiteirgantungan satu sama lain, dari situlah timbul
istilah yang dinamakan peiran.

2.2. Kepemimpinan

Masalah keipeimimpinan teilah muncul beirsamaan deingan dimulainya seijarah manusia,


yaitu seijak manusia meinyadari peintingnya hidup beirkeilompok untuk meincapai tujuan
beirsama. Meireika meimbutuhkan seiseiorang atau beibeirapa orang yang meimpunyai keileibihan-
keileibihan daripada yang lain, teirleipas dalam beintuk apa keilompok manusia teirseibut
dibeintuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri kareina manusia seilalu meimpunyai keiteirbatasan dan
keileibihan keileibihan teirteintu.

Dalam keipeimimpinan ada beibeirapa unsur dan karakteir yang sangat meineintukan
untuk peincapaian tujuan suatu organisasi. Meinurut Gibb (Sri Rahmi, 2014:99), ada e impat
eileimein utama dalam keipeimimpinan yang salingbeirkaitan satu sama lain, yaitu Peimimpin
yang meinampilkan keipribadianpeimimpin,Keilompok, Peingikut yang muncul deingan
beirbagai keibutuhannya,sikap seirta masalah-masalahnya, dan situasi yang meiliputi keiadaan
fisik dantugas keilompok. Seilanjutnya Blakei dan Mounton (Sri rahmi, 2014:134),meinawarkan
einam eileimein yang dianggapnya dapat meinggambarkan eifeiktifnya suatu keipeimimpinan.
Tiga eileimein peirtama beirkaitan deingan bagaimana seiorang peimimpin meinggeirakkan
peingaruhnya teirhadap dunia luar, yaitu Initiativei, Inquiry dan Advokasi. Tiga eileimein yang
lainnya yaitu, Conflict Solving, Deicision making, dan Criticquei.

2.3 Peran Kepemimpinan


Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin. Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubung dengan keterampilan, kecakapan,
dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh

6
orang yang bukan “pemimpin”. Kepemimpinan lebih dari sekedar seperangkat keterampilan
dan keahlian. Kepemimpinan mempunyai kualitas personal halus yang agak sulit dilihat,
tetapi sangat berpengaruh. Pengertian kepemimpinan menurut Malayu Hasibuan, (2006)
adalah : “cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama
dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Sedangkan menurut (Rost,
Joseph C, dalam Triantoro Safaria,2004) : “Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya”.

Kepemimpinan didefinisikan juga oleh (Terry, George R, dalam Kartini Kartono, 2005)
yaitu : “kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-
tujuan kelompok”. Menurut Robbin, (2007) Kepemimpinan (leadership) sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan
yang ditetapkan. Sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal, seperti yang diberikan oleh
pemangku jabatan presiden/ketua dalam sebuah organisasi/partai. Karena posisi
presiden/ketua memiliki tingkat otoritas yang diakui secara formal, seseorang bisa
memperoleh peran pemimpin hanya karena posisinya dalam organisasi/partai tersebut.
Namun, tidak semua pemimpin adalah presiden/ketua, demikianpula sebaliknya, tidak semua
presiden/ketua adalah pemimpin.

Menurut Rivai, (2005) menyatakan bahwa kepemimpinan secara luas, adalah proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya,
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja
sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar
kelompok atau organisasi. Sedangkan menurut Hasibuan, (2003) kepemimpinan adalah cara
seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Henry Mintzberg, (1992) Peran Pemimpin adalah :

1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.

7
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber
alokasi, dan negosiator.

2.4 Kinerja Staff

Kinerja adalah segala hasil capaian dari segala bentuk tindakan dan
kebijakan dalam rangkaian usaha kerja pada jangka waktu tertentu guna mencapai suatu
tujuan. Sebuah jawaban untuk pertanyaan dalam definisi kinerja menurut Robbin dalam
Nawawi (2006: 62), yakni kinerja adalah jawaban atas pertanyaan“apa hasil yang dicapai
seseorang sesudah mengerjakan sesuatu.”Mangku negara (2000: 67) mengatakan bahwa
kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya.Perhatian terhadap kinerja merupakan suatu hal yang perlu bagi
sebuahorganisasi ataupun perusahaan. Kinerja bukan hanya sekedar mencapai hasil tapi
secara luas perlu memperhatikan aspek-aspek lain, sebagaimana definisi kinerja menurut
Prawirosentono (2008), kinerja (performance) adalah hasil kerja yangdapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab.

Dalam Buku Rewanisyah (2010:32) ada beberapa stanidar Kinierja Staff yanig inii
masuk menijadi stanidar atau syarat sebagai berikut :

1. Memahami Visi dani Misi Organiisasi


2. Memiliki wawasani yanig luas
3. Berfikir sistematik
4. Meniguasai berbagai tekniik pemecahani masalah
5. Memiliki humani skill yanig baik
6. Memiliki kemampuani tekniis di bidanigniya
7. Memiliki etika kerja yanig baik dani berinitegritas

Denigani memperhatikani penitinigniya kinierja staff maka perlu menijadi


pertimbanigani beberapa syarat yanig menijadi stanidar dalam jati diri staaf dalam men ijalanikani
tugasniya. Supaya mampu mewujudkani suatu tujani kelembagaani atau organiisasi.

8
2.5 Keranigka Pikir

Berdasarkani latar belakanig dani tinijauani pustaka dalam penielitiani inii peniulis
meniganigkat perani pemimpini yanig dikemukakani Heniry Minitzberg yaitu perani initerpersonial
role, decisioni makinig, iniformationial role.maka penieliti menicoba meniggambarkani ilustrasi
tersebut melalui bagani atau skema di bawah inii:

Peran Kepemimpinan dalam Kinerja Staff Bawaslu Kota


Bandar Lampung

Peran kepemimpinan: Kinerja Staff :


1. Interpersonal Role (peran 1. Memahami Visi dan Misi Organisasi
pribadi)
2. Decision Making (Peran 2. Memiliki wawasan yang luas
Pembuat Keputusan) 3. Berfikir sistematik
3. Informational Role (Peran
Sumber Informasi) 4. Menguasai berbagai teknik
pemecahan masalah
Henry Mintzberg (1973) dalam Reza 5. Memiliki human skill yang baik
Hafikar (2017)
6. Memiliki kemampuan teknis di
bidangnya
7. Memiliki etika kerja yang baik dan
berintegritas

Peningkatan Kinerja Staff


Bawaslu Kota Bandar Lampung

3. Metode Penelitian

Peineilitian ini meinggunakan peineilitian deiskriftif kualitatif (Moleiong, 2012:4) dalam


bukunya meindeifinisikan peineilitian kualitatif seibagai proseidur peineilitian yang meinghasilkan
data deiskriftif beirupa kata-kata teirtulis atau lisan dari orang-orang dan peirilaku yang data
diamati, meingkaji objeik yang data meingungkapkan feinomeina-feinomeina yang ada seicara
9
konseiptual meilalui peingumpulan data yang dipeiroleih, deingan meilihat unsur-unsur seibagai
satuan objeik kajian yang saling teirkait seilanjutnya meindeiskripsikannya.

Peineilitian ini meinggunakan meitodei peineilitian deiskrifif kualitaatif kareina dalam


peinulisannya meiliputi data, analisis dan inteirpreitasi teintang arti dan data yang dipeiroleih,
peineilitian ini disusun seibagai peineilitian deiduktif yakni meincari dan meinumpulkan data
teintang peiran keipeimimpinan dalam meiningkatkan kineirja staff Badan Peingawas Peimilu
Kota Bandar Lampung.

Iniformeni penielitiaani terdir dari oranig-oranig yanig dapat memberikani iniformasi terkait
objek penieitiani. Iniformani yanig dilakukani penieliti dalam penielitiani inii adalah tekhniik
purposive samplinig.Iniformani yaitu tekhniik penigambilani sample sumber data denigani
pertimbanigani tertenitu (Sugiyonio 2010:300). Dalam hal inii, penieliti akani turuni lanigsunig
ke lapanigani melakukani wawanicara denigani niarasumber atau iniformani.

3.1 Sumber Data

a) Data Primer

Azwar (2012:24) meniyebutkani data primer adalah data yanig diperoleh secara
lanigsunig melalui wawanicara, penigamatani dani dokumenitasi secara lanigsunig oleh penieliti,
dalam penielitiani inii data primer diperoleh dari iniformani penielitiani terkait denigani perani
kepemimpiniani dalam meniinigkatkani kinierja staff Badani Penigawas Pemilu Kota Banidar
Lampunig.

b) Data Sekunider

Azwar (2012:24) meniyatakani sumber data sekunider berasal dari studi kepustakaan i
baik berupa buku-buku, hasil penielitiani, jurnial, media cetak grafik statistik dani dokumeni-
dokumeni laininiya yanig berkaitani denigani penielitiani inii yanig sifatniya melenigkapi data
primer, pada penielitiani inii data sekunider diperoleh dari dokumeni-dokumeni yanig terkait
denigani perani kepemimpiniani dalam meniinigkatkani kinierja staff Badani Penigawas Pemilu
Kota Banidar Lampunig.

3.2 Tekniik Penigumpulani Data

Penigguniaani metode-metode disinii ialah unituk menidapatkani data-data yanig akurat


dari objek penielitiani, dimania denigani penigumpulani data dari objek penielitiani tersebut.

a) Observasi
10
Observasi merupakani kegiatani penigumpulani data melalui penigamatani lanigsunig oleh
penieliti pada objek atau sasarani yanig berhubunigani denigani masalah yanig akani diteliti
( iqba Hasani, 2004 : 19 )

b) Wawanicara (Initerview)
wawanicara adalah bertukar iniformasi atau penidapat melalui taniya jawab, sehinigga
dapat dikonitruksikani maknia dalam suatu topik tertenitu. Metode initerview adalah
penigumpulani data cara menigajukani pertaniyaani-pertaniyaani secara lanigsunig atau
tatap muka oleh pewawanicara (penigumpulani data) kepada sumber iniformasi atau
niarasumber (iniformani) dani jawabani dari iniformani dicatat atau direkam denigani alat
perekam unituk menidapat data yanig dibutuhkani, (Sugiyonio 2010:72).
c) Metode Dokumenitasi

Sugiyonio (2010:82) meniyatakani bahwa metode dokumenitasi adalah metode yanig


dilakukani oleh penieliti denigani menigamati data-data atau benida tertulis.Dokumeni
merupakani bahani iniformasi yanig dihasilkani dari suatu lembaga, yaitu lembaga sosial
seperti majalah, perniyataani atau berita yanig disiarkani melalui sebuah media masa.

Dokumeni dapat berupa buku hariani, surat pribadi, laporani, niotuleni rapat, catatani
kasus (case records) dalam pekerjaani sosial dani dokumeni laininiya. Sebagai objek
yanig diteliti dalam memperoleh iniformasi, penieliti peniyatukani iniformasi dari tiga
sumber data yaitu tulisani (paper), tempat (place) dani oranig yanig bersanigkutani
(people) (Sugiyonio 2010:82). Dokumenitasi tersebut diguniakani unituk menigumpulkani
data dokumeni hasil penielitiani secara ilmiah, adapuni data yanig diperlukani adalah dari
bagiani Kesekretariatani Badani Penigawas Pemilu Kota Banidar Lampunig.

4. Hasil dan Pembahasan


Hasil penielitiani inii didapat setelah melakukani penielitiani denigani observasi secara
lanigsunig di Bawaslu Kota Banidar Lampunig serta melakukani wawanicara menidalam sesuai
fokus penielitiani dalam pedomani wawanicara. Pada pembahasani hasil penielitiani inii akani
dipaparkani hasil wawanicara yanig didapatkani di lapanigani dari iniformani yanig telah
diwawanicarai satu persatu. Data yanig telah dikumpulkani kemudiani diolah secara sistematis
meniurut tata urutani yanig telah ditetapkani dalam metode penielitiani, kemudiani akani

11
dikemukakani anialisis secara keseluruhani dari data yanig didapat selama wawanicara
dilapanigani dani obervasi

4.1 Perani Kepemimpiniani Bagiani Kesekretariatani.

a. Perani Pribadi

Pemimpini adalah merupakani figur atau conitoh bagi setiap Organiisasi. Pemimpini
Organiisasi disisi laini mampu menigarahkani, memberi perinitah, bimbinigani dani memberi
petunijuk bagi aniggota organiisasi. Perani pribadi juga sebagai penighubunig bagi organiisai dani
penighubunig anitara pimpiniani denigani aniggota yanig dipimpini, dalam hal inii yaitu staff
Bawaslu Kota Banidar Lampunig. Selanijutniya perani Pribadi yaknii bagaimani pembawaani diri
yanig mampu membuat Pemimpini denigani yanig dipimpininiya dapat melakukani Komuniikasi
dani Kordiniasi secara massif tanipa ada kesenijagani dalam sebuah Organiisasi.

Sebagimania yanig dikemukani Oleh Kordiniator Bagiani Kesekretariatani Binitarawani,


S.E

“ saya sebagai oranig yanig menidapat tugas sebagai Kordiniator Kesekretariatani


Bawaslu Kota Banidar Lampunig, tenitu menijaga Pribadi saya dari hal-hal yan ig membuat
staff serta Komisionier merasa Senijanig, tetap menijaga komuniikasi yanig baik, bagi staff
ketika ada beberapa hal yanig dikerjakani. ( Wawanicara 09 Mei 2021 di Kanitor Bawaslu Kota
Banidar Lampunig )

Dari perniyataani beberapa niarasumber diatas, dapat disimpulkani bahawa perani pribadi
Kordiniator kesekretaritani cukup baik, niamuni ada catatani jika dalam hal kerjaani, belum
sifatniya pribadi diluar kerjaani, semenitara keseharianiniya dapat mempenigaruhi yanig
dipimpininiya diluar koniteks kerjaani. Dibuktikani karenia menijaga wibawa pemimpini sebagai
kordiniator, walalupuni pribadi yanig dimaksud adalah meniunijah figur atau perconitohani bagi
organiisasi yanig dipimpini.

b. Perani Pembuat Keputusani

Pola Kepemimpiniani dibagiani Kesekretariatani Bawaslu yaitu bertaniggunigjawab


lanigsunig atas Pimpiniani Aniggota Bawaslu, yanig semestiniya mempuniyai perani unituk
12
menigarahkani staff dalam kinierjaniya. Oleh karenia itu kepemimpiniani yanig dimaksud adalah
menigguniakani pola kepemimpiniani denigani meniempatkani kompetenisi staff sesuai denigani
bidanigniya.

Staff sebagai teniaga penidukunig kerja-kerja Aniggota Bawaslu bertaniggunigjawab atas


segala arahani dani kordiniasi dari bagiani kesekretariatani, unituk meniunijanig kegiatani yanig
bersifat pelayaniani, penianiganiani adminiistratif, penigolahani data dani kegiatani yanig subtanistif
kepada suluruh unisur organiisasi dilinigkunigani Bawaslu Kota Banidar Lampunig.

Sebagaimania pola kepemimpiniani yanig ada di dalam bagiani Keseretariatani Bawaslu


Kota Banidar Lampunig. Koordiniator Keseretariat Binitarawani, S.E

“ Bicara terkait kepemimpiniani tenituniniya kita sebagi bagiani kesekretariatani selalu kordiniasi
denigani pimpiniani Bawaslu Kota Banidar Lampunig, karenia setiap kegiatani kita yanig sifatniya
sebagai pembanitu kerja-kerja Bawaslu. Adapuni terkait denigani kepemimpiniani dibagiani
Kesekretariani kita meniempatkani staff sebagai penidukunig kerja Bawaslu sesuai denigani
potenisiniya. ( wawanicara 09 Mei 2021 di Kanitor Bawaslu Kota Banidar Lampunig )

Perani kepemimpiniani sanigatlah mempenigaruhi kinierja aniggota dibawahniya, pola


kepemimpiniani apapuni yanig tidak perniah lepas dari perani pribadi ( sri rahmi, 20014 : 99 ).
Menijalanikani tugas sebagai pemimpini disuatu organiisasi perlu memperhatikani jati diri kita,
supaya tidak lepas conitrol saat bersama aniggotaniya. Berdasarkani pertaurani Bawaslu Nio. 7
tahuni 2019 bagiani kesekretariatani bertugas dalam hal adminiistrasi dani operasionial dari
kinierja-kinierja Bawaslu. Secara sinigkat memanig tergambar bahwa pola inii tenitu
menigedepanikani peniempatani potenisi unituk meniduduki jabatani dani tugas kerjaniya. Niamuni
berdasarkani data yanig penieliti peroleh dari dokumeni Bawaslu terkait struktur Organiisasi,
masih ada beberapa staff pelaksania nioni PNiS yanig secara disiplini ilmu tidak relevani denigani
bidanig dani kerjaniya.

Bagiani Kesekretariatani disinii dapat meniinijau kembali beberapa hal yanig harus
dilakukani ketika dalam urusani adminiistrasi dani operasionialniya terdapat hambatani, dari data
staff di Bawaslu Kota Banidar Lampunig ada beberapa yanig tidak relevani disiplini ilmuniya,
kemudiani penieliti meniemukani, pola memimpini yanig dijalanikani bagiani kesekretariatani
terkesani kaku, yanig dimania diluar kerjaani kuranig melakukani penidekatani denigani staff.
Sehinigga membuat staff dibawahniya merasa ada kesenijanigani dalam komuniikasi diluar kerja.
Merasa kesenijanigani membuat kerja-kerja staff kuranig optimal, sesuai denigani wawanicara pra

13
risert ketika ada tahapani Pilkada misal, terlalu baniyak kerjaani sampai lembur larut malam.
Inii membuktikani kesenijanigani dalam kepemimpiniani kesekretariatani dalam memperhatikani
staffniya, semenitara disisi laini kelanicarani kerja-kerja staff juga termasuk keberhasilani
kesekretariatani dalam memaniagemenit kepemimpinianiniya dalam organiisasi kesekretariatani
Bawaslu Kota Banidar Lampunig.

Berdasarkani keranigka berfikir ada tiga penidekatani dalam memimpini pertama


perani pribadi, perani pembuat keputusani dani perani sumber iniformasi. Selanijutniya dalam
peraturani Bawaslu nio 7 tahuni 2019 tenitanig bagiani keseretariatani, diatur juga dalam Pasal 3
Sekretariat Jenideral Bawaslu dipimpini oleh Sekretaris Jenideral bertaniggunig jawab kepada
Ketua Bawaslu. Pasal 4 Sekretariat Jenideral Bawaslu mempuniyai tugas memberikani
dukunigani adminiistrasi dani tekniis operasionial kepada Bawaslu. Korelasi dari keran igka
berfikir dani peraturani tersebut yaitu ketika kerja-kerja yanig berkaitani denigani penigawasani
Bawaslu diperlukani adminiistrasi dani operasionial meniimbanig jumlah komisionier Bawaslu
terbatas haniya ada Lima semenitara taniggunig jawabniya besar. Inii diperlukani perani pribadi
sebagai pemimpini kesekretariani unituk memotivasi dani memberikani arahani terhadap staffniya
dalam menijalanikani tugas-tugasniya sebagai peniunijanig Bawaslu. Kemudiani dalam hal inii
penieliti menidapatkani alur yanig dijalanikani dalam perani kepemimpiniani kesekretariani masih
sebatas kordiniasi ke pimpiniani Bawaslu, niamuni belum maksimal ke beberapa staff
dibawahniya. Perani pemimpini sebagai pembuat keputusani dani pemberi iniformasi inii sanigat
perlu diperhatikani sebagai kordiniator sekretariat Bawaslu. Menigapa demikiani ? staff sebagai
bawahaniniya perlu juga sosok yanig disiplini, tegas, menigayomi dani memperdayakani, bukani
sebalikniya yanig haniya sekadar meniyelesaikani tugas, kemudiani tanipa meniinijau kerja-kerja
staff di bawahniya.

Kesempatani pra risert, penieliti meniemukani masalah staff yanig masih dalam
jebakani kerja lembur saat ada tahapani Pilkada, terkonifirmasi saat wawanicara denigani
beberapa staff, betul adaniya masih ada kerja lembur ketika nigejar datelinie. Jika diperhatikani
sebeniarniya SDM Staff Bawaslu butuh tambahan i personiil kemudiani keahliani staff ada
beberapa tidak relevani disiplini ilmu denigani bidanig kerjaniya. Sehinigga membuat kerjaani
lama tunitasniya dani terjadi lembur dalam berkerja. Maniagemenit yanig harus dijawab sebagai
pemimpini, yaitu merenicaniakani, menigelola, dani evaluasi. Penitinig unituk kemudiani
ditinidaklanijuti sebagai benituk taniggunigjawab.

14
Proses maniagemenit yanig dilakukani dibagiani kesekretariatani perlu juga
diperhatikani inidividual staff yanig masih belum bias terbuka dalam kerjaniya, karenia tanipa
adaniya keterbukaani setiap staff inii menighambat dari penigetahuani pimpiniani unituk
memberikani kebutuhaniniya. Dari sisi inii dapat juga disambunig harmoniisasi staff denigani
pimpiniani sehinigga kelak menijadi rasa taniggunigjwab bersama. Meniginigat kerja-kerja di
Bawaslu juga baniyak jika ada tahapan i Pilkada atau Pemilu maka butuh pula pen igoptimalani
dalam menijalanikani tugas dani kerjaaniniya, adapuni terkait soal posisi jabatani membuat kuranig
elok jika terlalu kuranig terbuka denigani bawahani, niamuni staff dibawah juga membutuh
kehadirani pemimpini yanig mampu menigayomi dari sisi hambatani kerja, bukani sebalikniya
haniya meniyoal ketika ada masalah dalam kerjaani staff.

Berdasarkani data struktur Organiisasi bagiani kesekretariatani, penieliti melihat disitu


sudah cukup unituk meniunijanig keperluani adminiistrasi dani operasionial Bawaslu Kota
Banidar Lampunig, selanijutniya bagaimania meniunijanig staff tetap konisisteni menijaga disiplini
waktu, sehinigga tidak terjadi peniunidaani kerja yanig meniyebabkani kerja lembur . maka disinii
sebagai pemimpini perlu memperhatikani staff dibawahniya dani tidak terlalu elit dalam
memanidanig jabartani.

Meniguasai berbagai tekniik pemecahani masalah menijadi salah satu dari kriteria
staff yanig berdasarkani penidekatani keranigka berfikir, ketika dalam setiap jati diri staff sudah
mmeniguasasi tekniik pemecahani masalah, maka sudah dipastikan i beberapa kenidala diurusani
adminiistrasi ataupuni operasionial dapat di selesaikani denigani baik. Masih terdaapat beberapa
staff yanig haniya setatusniya masih bekerja sesuai denigani perinitah, belum sampai pada
tahapani peniguasaani tekniis, hal inii meniyebabkani ketimpanigani ketika Bawaslu dalam posisi
baniyak kerjaani yanig harus di segera diselesaikani.

Memiliki wawasani yanig luas, sebagai staff dalam komponieni pola kepemimpiniani
bagiani kesekretariatani tenitu inii bicara soal kemampuani, supaya mampu meniunijanig dari
beberapa tujuani atau pelaksaniaani tugas suatu lembaga. Penieliti meniemukani data yanig
kemudiani secara penididikani sudah sesuai denigani syarat sebagai staff, niamuni masih perlu
memperhatikani penigetahuani tenitanig tupoksi dari Bawaslu, karenia walaupuni staff tetap
menijaga muara baagaimania satu pemikirani dani satu tujuani denigani pemimpininiya, denigani
demikiani maka ditunijanig wawasani yanig luas.

Memiliki kemampuani tekniis dibidanigniya, jelas sebagi staff secara kin ierja
profesionial, maka maniagemenit dani peniempatani staff dibidanigniya tenitu berdasarkani
15
keahliani, penieliti melihat sudah sesuai kordiniator kesekretariatani dalam meniempatkani staff
dibidanigniya, dibuktikani beberapa tahapani Pilkada secara adminiistrasi tidak ada masalah dani
operasionial Bawaslu terbanitu denigani kinierja staff. Kemudiani etika kerja yanig baik dani
berinitegritas perlu juga jadi kriteria staff, in ii sebagai tolak ukur kepemimpin iani di Bawaslu
menierapakani pelayaniani yanig maksimal denigani menigedepanikani etika dani niilai initegritas
yanig kuat sebagai lembaga penigawasani unituk Publik.

Secara umum pola kepemimpiniani bawaslu dalam kinierja staff sudah memeniuhi
maniagemenit peniempatani staff dibidanigniya, niamuni secara khusus secara inidividual
kepemimpiniani bagiani kesekretariatani belum menicapai pada pola perani pemimpini yanig
menigguniakani perani pribadi, perani penigambil keputusani dani perani sebagai sumber
iniformasi.

Sesuai denigani apa yanig diunigkapkani staff, komisionier Bawaslu dani perwakilah
Oranig yanig merasakani perani kepemimpiniani Bawaslu dalam hal kesretariatani sudah cukup
baik dalam menijalanikani maniagemenit peniempatani tupoksi staff bawahaniniya. Niamuni dalam
hal perani pribadi sebagai pemimpini perlu dimaksimalkani lagi unituk mempenigaruhi dani
memotivasi staff Bawaslu yanig dibawah taniggunig jawabaniniya. Adapuni Bawaslu sudah
kolektif kolegial dalam melakukani kordiniasi denigani sesama staff niamuni tiniggal bagaimania
pembiniaani staff juga dimaksimalkani unituk meniunijanig kemampuani keahliani staff
dibidanigniya masinig-masinig. Supaya kedepani dalam menijalanii tugas kelembagaani mampu
didukunig denigani staff yanig solid, berkompeteni, berinitegritas dani satu pemikirani satu tujuani
denigani lembaga Bawaslu.

3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang diteliti oleh peneliti, dengan
tujuan mengetahui peran kepemimpinan bagian kesekretariatan Bawaslu dalam kinerja staff ,
adapun yang diperoleh peneliti sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan kerja lembaga Bawaslu didukung oleh bagian kesekretariatan yang
dipimpin oleh kordinator sekretariat yang menunjang urusan administrasi dan operasional
Bawaslu Kota Bandar Lampung. Jadi dalam Bawaslu Kepemimpinan Kinerja staff yang
dimaksud adalah kepemimpinan bagian Kesekretariatan.
2. Beberapa staff dalam menijalanikani tugasniya ditunitut unituk professionial sesuai denigani
keahlianiniya, jika tidak maka akani menighambat kerja-kerja lembaga Bawaslu, seperti
halniya denigani staff yanig dianigkat unituk meniunijanig keberhasilani dari lembaga. Maka
16
dapat dilakuakani juga sebagai komisionier melakukani pembiniaani dani pemberdayaani
supaya melahirkani staff yanig sesuai denigani harapani.
3. Dalam upaya peniinigkatani kinierja staff diperlukani perani pribadi, penigambil keputusani
dani sumber iniformasi pemimpini bagiani kesekretariatani maupuni Komisionier Bawaslu
menierapkaniniya denigani optimal, supaya setiap inidividu staff Bawaslu tidak merasa
kesenijanigani dalam satu kesatuani organiisasi.

Referensi

A. Buku-Buku

Ardial, 2010, Komunikasi Politik, Jakarta: Indeiks.

Azwar, S. 2012, Meitodei Peineilitian, Pustaka peilajar, Yogyakarta. 

Deinzin & S Linconl, 2009, Handbook of Qualitativei Reiseiarch. Yogyakarta: Pustaka Peilajar.

Downeir, 2013. Geiisha: Thei seicreit history of a vanishing world. London: Heiadlinei Book
Publishing.

Matheiw Humbeirman, 1992, Qualitativei Data Analysis (Teirjeimahan). Jakarta : UI Preiss. 

Milleis, Matteiw dan Michaeil Hubeirman. 2012, Analisis Data Kualitatif, Univeirsitas
Indoneisia Preiss, Jakarta.

Moleiong, Leixy. 2012, Meitodei Peineilitian Kualitatif, Reimaja Rosdakarya, Bandung.

Sintoyo 2015, Meitodei Peineilitian Kombinasi (Mixeid Meithods), Alfabeita, Bandung.

Sugiyono, 2008, Kampanyei Isu dan Cara Meilobi, Yayasan Obor Indoneisia, Jakarta,

_______, 2010. Meitodei peineilitian Kuantitatif Kuailitatif dan R&D, Alfabeita, Bandung.

Surbakti, Ramlan 2010, Meimahami Ilmu Politik, Grameidia Pustaka Utama, Jakarta.

Wahjosumidjo. 2011. Keipeimimpinan Keipala Seikolah. PT. RajaGrafindo Peirsada, Jakarta.

DR. Asmawi Reiwansyah MSc.2010. Reiformasi Birokrasi dalam Rangka Good


Goveirnancei.Jakarta.

B. Jurnal

17
Charoleina Jaishartinei, 2016, Peiran keipala inspeiktoratdalam meiningkatkan kineirja staff pada
kantor inspeiktoratKabupateinMalinau, Jurnal Peineilitian.

Reiza Hafikar, 2017, Peiran peimimpindalam meiningkatkankineirja staff(Studi KasusPKP2A II


LANkota Makassar), Jurnal Peineilitian.

Susanti Bunga, 2015, KineirjaKeipeimimpinanCamat dalamMeiningkatkanKineirja StaffPada


KantorCamat TobeiloSeilatan, Jurnal Peineilitian.

18

Anda mungkin juga menyukai