Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL

MATA KULIAH : PENGANTAR TEORI EKONOMI


Dosen Pengampu : Dr. A’rasy Fahrullah, S.sos, M.si

NAMA : ACHMAD IZZUDDIN FAHMI


NIM : 21081194014
KELAS : EKONOMI ISLAM 21 B

1. Jelaskan konsep opportunity cost yang anda ketahui!


• Opportunity cost disebut juga biaya peluang, kesempatan atau biaya alternatif
merupakan biaya yang timbul karena adanya biaya yang harus ditanggung saat
mengambil keputusan merelakan suatu kesempatan di saat bersamaan untuk
mendapatkan suatu kesempatan yang lain. Sebagai contoh ketika Alan memiliki uang
sebanyak Rp. 20.000.000 dengan uang sebanyak itu dia mempunyai kesempatan untuk
berlibur ke china atau membeli sebuah motor baru, jika dia memilih berlibur ke China
maka dia kehilangan kesempatan untuk menikmati sebuah motor baru, begitu juga
sebaliknya.

2. Jelaskan mekanisme pembentukan harga pada kurva supply demand!


• Keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan, yaitu harga
dimana konsumen atau produsen sama-sama tidak ingin menurunkan ataupun
menambah barang atau jasa yang dijual atau dikonsumsi.

Bisa diingat bahwa kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika permintaan
(demand) dan penawaran (supply) ada pada titik yang sama. Artinya tidak lebih dan tidak
kurang. Karena jika suatu harga berada di bawah harga keseimbangan, maka akan terjadi
kelebihan permintaan, dikarenakan permintaan akan meningkat akibat harga yang
rendah. Dan sebaliknya, jika suatu haga berada diatas harga keseimbangan, maka akan
terjadi penurunan permintaan akibat konsumen yang enggan membeli dan akan terjadi
kelebihan penawaran,
Berikut adalah kurva keseimbagan pasar:

E
PE

Q
QE

Pada kondisi kesimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan
sama dengan kuantitas penawaran (QS) dan terbentuk kuantitas keseimbangan (QE).
Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang diminta (PS) sehingga
terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini terjadi pada
titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.

3. Jelaskan akibat dari ceiling price dan floor price!


• Price Floor (harga terendah)
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang atau jasa yang harga jualnya terlalu
rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang atau jasa tersebut.
Untuk membantu mengurangi kerugian mereka maka pemerintah menetapkan harga jual
terendah untuk barang atau jasa tersebut, meskipun namanya harga terendah namun
pemerintah akan menetapkannya diatas harga awal.

Karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan menawarkan
lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply) dan kekurangan
permintaan (shortage demand) jika ada kelebihan seperti ini maka pemerintah akan
membeli kelebihannya, disimpan dan dijual kembali dikemudian hari.

• Price ceiling (harga tertinggi)


Kebijakan ini adalah kebalikan dari price floor. Pemerintah akan menetapkan harga jual
tertinggi sehingga barang atau jasa masih bisa dibeli oleh konsumen secara wajar. Harga
tertinggi di sini adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan
patokan harga tertinggi yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau
sama dengan harga tertinggi itu, tapi tidak boleh melebihi harga tertinggi itu.

Kebijakan ini nantinya akan mengakibatkan kelebihan permintaan (excess demand) dan
kekurangan penawaran (shortage supply). Cara paling mudah untuk mengatasi hal ini
adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport barang atau mendorong
peningkatan produksi.

4. Apa gunanya menghitung Elastisitas?! Berikan contoh kasus!


• Elastisitas digunakan untuk mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga dan juga untuk mengetahui jika suatu kasus tertentu terjadi
kenaikkan harga barang atau jasa. Ketika suatu produk elastis, perubahan harga akan
menghasilkan perubahan jumlah yang diminta dan berkaitan dengan kuantitas juga
kualitas. Secara teori terdapat beberapa manfaat dari mengetahui nilai elastisitas suatu
barang. Manfaat itu misalnya untuk kebijakan impor, pajak, dan penjualan produk baik
yang dilakukan pemerintah maupun swasta.

Contoh kasus:
Misalkan kita ingin mengetahui koefisien elastisitas dari permintaan atas buah mangga.
Didapati bahwa pada waktu harga mangga adalah Rp 4000 sekilogram, jumlah mangga
yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu harga mangga Rp 3000
sekilogram, jumlah mangga yang ingin dibeli adalah 15000 kg. Dengan menggunakan
rumus yang telah ditentukan nilai koefisien elastisitas permintaan yang diperoleh
ternyata negatif. Hal ini merupakan keadaan yang akan selalu terjadi. Tetapi pada saat
menjawab soal biasanya koefisien elastisitas ditulis dengan angka mutlak, jadi koefisien
elastisitas mangga tersebut adalah 2 (dua), nilai negatifnya diabaikan. Sebenarnya nilai
negative tersebut mempunyai makna bahwa hubungan harga dan jumlah barang yang
diminta mengalami perubahan ke arah yang berkebalikan. Penurunan harga menaikkan
permintaan, manakala kenaikan harga menurunkan permintaan. Angka 2 (dua) tersebut
berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan permintaan
sebanyak 2 persen.

Anda mungkin juga menyukai