Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN PENGENDALIAN OBAT,

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT


No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 1 Februari 2018
Halaman : 1/2

BLUD JOKO HADI S.Z., SKM


PUSKESMAS UKUI NIP. 19710216 199101 1 001

Pengertian Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran


yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
Tujuan Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan dasar.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Ukui tentang pelayanan farmasi,
yang didalamnya memuat metoda untuk menilai, mengendalikan penyediaan
dan penggunaan obat.
Referensi Daftar Obat Esensial Nasional Tahun 2011.
Formularium Nasional (FORNAS) Tahun 2017.
Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
Prosedur 1. Petugas farmasi menyusun perencanaan kebutuhan obat selama 1 tahun,
berdasarkan pemakaian obat 1 tahun sebelumnya dan ketersediaan obat di
instalasi Farmasi kabupaten (IFK).
2. Petugas Farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di
formularium untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas,
3. Petugas farmasi meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas tentang
usulan perencanaan dan obat yang di luar formularium.
4. Petugas farmasi menyusun permintaan obat ke IFK.
5. Petugas farmasi menerima obat dari IFK.
6. Petugas farmasi menyimpan obat yang datang dari IFK.
7. Petugas farmasi menginventaris obat – obatan dan ditulis di kartu stok
sebagai pengendali stok.
8. Petugas farmasi menginformasaikan obat – obatan yang kosong kepada
petugas medis.
9. Petugas farmasi menginformasikan obat – obatan yang berlebih stoknya
untuk menghindari obat kadaluarsa.
10. Petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit internal dan
ekternal.
11. Petugas farmasi mengusulkan obat tambahan 3 bulan sekali.
Diagram alir
tugas farmasi menyusun perencanaan kebutuhan obat selama 1 tahun,berdasarkanpemakain atau 1 tahun sebelumnya dan ketersediaan obat di IFK
Petugas farmasi mengajukan
usulan obat yang tidak tersedia di
formularium untuk memenuhi
kebutuhan obat di Puskesmas

Petugas farmasi meminta


persetujuan dari Kepala BLUD
Petugas farmasi menyusun permintaan Puskesmas tentang usulan
obat ke IFK perencanaan dan obat yang diluar
formularium

Petugas farmasi menerima obat


dari IFK Petugas farmasi menyimpan obat
yang datang dari IFK

Petugas farmasi menginformasaikan obat Petugas farmasi menginventaris


– obatan yang kosong kepada petugas obat dan ditulis di kartu stok
medis sebagai pengendali stok

Petugas farmasi menginformasikan obat –


Petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit internal da
obatan yang berlebih stoknya untuk
menghindari obat kadaluarsa

Petugas farmasi mengusulkan obat tambahan 3 bulan sekali

Unit Terkait Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK), Gudang Farmasi, Ruang Farmasi, Ruang
pemeriksaan umum, Ruangan kesehatan anak dan imunisasi, Ruangan
kesehatan gigi dan mulut, Ruangan kesehatan ibu dan KB, Ruangan Gawat
Darurat, Ruangan Persalinan, Laboratorium, Poskesdes, Pustu, Posyandu.
Dokumen Terkait LPLPO, RKO (Rencana Kebutuhan Obat), Formularium Nasional (FORNAS)
Tahun 2017.

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku


1 Tata Naskah Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Ukui 2 Januari 2018
445/PKM-U/SK/ADM-1/1/2018/009.
2 Kebijakan SOP Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Ukui 11 Januari 2018
tentang pelayanan farmasi, yang didalamnya
memuat metoda untuk menilai, mengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat.
3 Referensi Daftar Obat Esensial Nasional Tahun 2011. 1 Februari 2018
Formularium Nasional (FORNAS) Tahun 2017.
Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, Direktorat
Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas.
PENILAIAN PENGENDALIAN OBAT,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 1 Februari 2018
TILIK Halaman : 1/1

BLUD JOKO HADI S.Z., SKM


PUSKESMAS UKUI NIP. 19710216 199101 1 001

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah petugas farmasi menyusun perencanaan kebutuhan obat
selama 1 tahun, berdasarkan pemakaian obat 1 tahun
sebelumnya ?
2. Apakah petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia
di formularium untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas ?
3. Apakah petugas farmasi meminta persetujuan dari Kepala BLUD
Puskesmas tentang usulan perencanaan dan obat yang diluar
formularium ?
4. Apakah petugas farmasi menyusun permintaan obat ke IFK ?
5. Apakah petugas farmasi menerima obat dari IFK ?
6. Apakah petugas farmasi menyimpan obat yang datang dari IFK ?
7. Apakah petugas farmasi menginventaris obat – obatan dan ditulis di
kartu stok sebagai pengendali stok ?
8. Apakah petugas farmasi menginformasaikan obat – obatan yang
kosong kepada petugas medis ?
9. Apakah petugas farmasi menginformasikan obat – obatan yang
berlebih stoknya untuk menghindari obat kadaluarsa ?
10. Apakah petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit
internal dan ekternal ?
11. Apakah petugas farmasi mengusulkan obat tambahan 3 bulan sekali ?

CR = ……………… % Ukui,
Auditor / Pelaksana

…………………………….

Anda mungkin juga menyukai