Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN

PERBANKAN
PERBANKAN INDONESIA DIMASA KRISIS
ANGGOTA

GIA OKTAVIANI ELVIANA NI PUTU NILA KARTIKA ANAK AGUNG RISMA PUTRI
DEWI

1902612011083 1902612011091 1902612011113


SUB BAHASAN MATERI

01 02 03
LATAR BELAKANG RUMUSAN LANDASAN TEORI
MASALAH

04
KRISIS MONETER DI
INDONESIA
LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi di Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang
sudah sering terjadi apalagi pada tahun 1997 Indonesia pernah
mengalami krisis moneter selama dua tahun di ubah lah menjadi
krisis ekonomi yakni lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin
banyak perusahaan yang ditutup dan jumlah pekerja yang
menganggur. Tingginya krisis ekonomi ini Diindikasikan dengan laju
inflasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi
penurunan tabungan, berkurangnya investasi, semakin banyak
modal yang dilarikan keluar negeri, serta terhambatnya
pertumbuhan ekonomi.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN MASALAH
Bagaimana perbankan Untuk mengetahui perbankan
Indonesia di masa krisis Indonesia di masa krisis
moneter hingga krisis total? moneter hingga krisis total.
Landasan teori
Teori yang berkaitan dengan masalah moneter
sering dikaitkan dengan teori kuantitas uang yang
beranggapan bahwa faktor uang yang banyak mempengaruhi
nilai adalah jumlah uang yang beredar (quantity of money
atau supply money).
Teori kuantitas sederhana, inti dari teori ini adalah
perubahan harga komoditi akan berbanding lurus dengan
jumlah uang yang beredar. Kuat dan lemahnya nilai uang
sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar. Jika
jumlah uang yang beredar menjadi 2x lipat maka nilai uang
akan menurun setengah kali dari semula, sebaliknya jika uang
yang hanya tinggal setengah, maka nilai uang akan naik
menjadi 2x lipat. Hal ini terjadi karena apabila jumlah uang
naik menjadi 2x lipat maka akan berpengaruh pada harga
yang naik dan otomatis nilai akan menurun menjadi
setengahnya.
KRISIS MONETER DI INDONESIA
Mulai pertengahan tahun 1997, krisis moneter menerpa Indonesia. Nilai tukar Rupiah melemah,
sistem pembayaran terancam macet, dan banyak utang luar negeri yang tak there selesaikan.
Berbagai masalah ditempuh, mulai dari pengetatan moneter hingga beberapa program pemulihan
IMF yang diperoleh melalui Letter of Intent (Lol) pada tahun 1998. Namun akhirnya masa suram
dapat terlewati. Perekonomian semakin membaik seiring dengan kondisi politik yang stabil pada
masa reformasi. Sejalan dengan itu, tahun 1999 merupakan Tonggak bersejarah bagi bank Indonesia
dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang bank Indonesia bagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang ini, Bank Indonesia
ditetapkan sebagai lembaga tinggi negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. Sesuai dengan Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia diwajibkan untuk
menetapkan target inflasi yang akan dicapai dengan landasan bagi perencanaan dan pengendalian
moneter. Selain itu, utang di luar negeri berhasil dijadwalkan kembali dan kerjasama dengan IMF
diakhiri melalui Post Program Monitoring (PPM) pada tahun 2004.
DAMPAK KRISIS
MONETER
Berbagai dampak krisis moneter timbul di Indonesia. Krisis
moneter membawa dampak yang kurang baik bagi Indonesia,
ini disebabkan karena kurs nilai tukar valuta asing, khususnya
dolar AES, yang melambung tinggi jika dihadapkan dengan
pendapatan masyarakat dalam Rupiah tetap. Dampak yang
terlihat seperti, banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK
pekerjaannya dengan alasan tidak dapat membayar upah
para pekerja. Sehingga menambah angka pengangguran di
Indonesia. Pemerintah kesulitan menutup APBN. Harga
barang yang naik cukup tinggi, yang mengakibatkan
masyarakat kesulitan mendapatkan barang-barang
kebutuhan pokoknya. Utang luar negeri dalam bentuk Rupiah
melonjak. Harga BBM naik dan laju inflasi mencapai 77,63%.
KRISIS TOTAL
Indonesia sempat mengalami krisis kewarganegaraan total. Saat itu tidak ada kekuatan yang mampu
mengatasi krisis total kewarganegaraan pada eksekutif, legislatif, Yudikatif, dan Oligarki partai partai-
politik itu. Kekuatan yang ada adalah pers, media massa elektronik dan cetak. Pertanyaannya,
apakah dimungkinkan terjadi perubahan (perbaikan) yang reformatorik, konstitusional, dan
demokratik dalam situasi yang saling tidak percaya. Itu dilontarkan politisi senior yang juga
budayawan Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata (77) pada penganugrahan gelar doktor honoris causa
di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Sabtu (1/12/2012). Semua itu disebabkan reformasi yang
berjalan tanpa konsepsi sejak 1998 telah dibajak oleh peselancar-peselancar politik. Mereka
merusak tatanan kehidupan Berbangsa dan bernegara karena beraroma korupsi kolusi dan
nepotisme (KKN). Atas nama reformasi mereka bertindak seperti kuda liar yang lepas dari kandang
yaitu mengakhiri segala hal yang berbau orde Baru. Padahal para politisi yang umumnya dari partai
politik itu tidak siap memimpin republik Indonesia saat itu.
KESIMPULAN
Krisis moneter yang terjadi selama kurang lebih
dua tahun yaitu tahun 1997 dan 1998 yang
menyebabkan keterpurukan ekonomi di
Indonesia, hal itu dipicu oleh sistem moneter
yang kurang baik, yaitu penerapan sistem floating
exchange rate di Indonesia sejak tahun 1997,
menyebabkan pergerakan nilai tukar di pasar jadi
sangat rentan oleh pengaruh faktor faktor
ekonomi maupun non ekonomi.
PERTANYAAN

1. Mengapa kejahatan termasuk 2. Bagaimana kah


dampak sosial krisis ekonomi? Indonesia bisa there bebas
dari krisis ekonomi?

Anda mungkin juga menyukai