Anda di halaman 1dari 5

Pertenyaan dari kel 1

1. Nian Pratiwi Sapitri/15020200062

Mengapa semakin lama waktu penyarian yg digunakan berisiko terhadap senyawa


yang bersifat termolabil?

JAWAB : dari pemahaman saya karena bisa menyebabkan lama kontak antara
pelarut dengan bahan yang akan digunakan misal menggunakan metode
maserasi yang dimana termasuk metode yang digunakan untuk senyawa yg
bersifat termolabil nah jika semakin lama waktu penyariannya maka maka
semakin lama kesempatan kontak antara bahan dan pelarut semakin besar
sehingga hasilnya akan terus meningkat sampai pada titik jenuh dari pelarut
tersebut. waktu ekstraksi yang terlalu lama akan menyebabkan ekstrak
teroksidasi, jika waktu kontaknya pelarut dan bahan lama maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengestraksi suatu senyawa padahal metode
maserasi sudah termasuk metode yg membutuhkan waktu yg lama dan di
ketahui jika senyawa bersifat termolabil menggunakan metode dingin yg
kekurangannya membutuhkan waktu yg lama.

Pertanyaan dari kel 2

1.Nurhikma/15020200070

Mengapa pada metode dekok sari tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam?

JAWAB :

Dikatakan Sari Tidak Boleh Lebih 24 Jam Karena Infusa Khusus Penggunan
Pelrut Air, Bisa Di Campur Dengan Pelarut Lain Tetapi Air Yang Lebih Banyak.
Diketahui Bahwa Air Merupakan Media Pertumbuhan Jamur Dan Kapang Yang
Sangat Baik, Oelh Karena Itu Sari Tidak Boleh Disimpan Lebih Dari 24 Jam
Karena Pelarut Yang Digunakan Adalah Air Ketika Disimpan Lebih Dari 24 Jam
Maka Sari Akan Tercemar Oleh Jamur Dan Kapang. Dan juga metode ini
menghasilkan sari atau ekstrak yang tidak stabil
2. Adinda syam/15020200105

Mengapa Pelarut yang digunakan tergantung pada sifat fisika dan kimia dari
metabolit sekunder yang mau diekstraksi?

JAWAB : Pemilihan pelarut yang sesuai merupakan faktor penting dalam


proses ekstraksi. Pelarut yang digunakan adalah pelarut yang dapat menyari
sebagian besar metabolit sekunder yang diinginkan dalam simplisia dan juga
dimana jenis pelarut yang digunaka dalam proses ekstraksi memepengaruhi
jenis komponen aktif bahan yang akan teresktrak karena masing – masing
pelarut mempunyai selektifitas yang berbeda untuk lerutkan komponan aktif
dalam bahan , oleh karena itu perlu kita perhatikan sifat fisik bahan yang akan
di ekstraksikan karena ada bahan yang tidak dapat larut dalam pelarut polar
ataupun pelarut nonpolar sehingga perlunya studi litertur untuk menetukan
pelarut yg sesuai digunakan untuk mengekstrak sampel

Contoh pelarut yang digunakan ada 3 yaitu non polar seperti n-heksan dan
untuk polar yaitu etanol atau metanol

dan Apa saja yang menjadi pertimbangan dari pemilihan metode ekstraksi?

JAWAB : Untuk Menentukan Metode Ekstraksi Yangg Digunakan yaitu


dengan: Studi Literatur, lalu yang diperhatikan Hal Utama Jenis Sampel Apa
Yang akan Dipakai, Sebelum dilakukan metode kita juga harus Menentukan
Tekstur sampel yang digunakan. Dan yang paling utama adalah Diketahui
Senyawa Apa Yangg Ingin Di Tarik. Jenis Senyawa Apa Yang Ingin Di Ambil
dari sampel yang digunakan.
Pertanyaan dari kel 3

1. Erwing/15020200065/klp3/C3C4

Bagaimana jika suatu simplisia yang senyawa kimia yang akan diteliti bersifat
termostabil dan termolabil, apakah jenis ekstraksi yang cocok untuk simplisia
tersebut?

JAWAB : jika suatu senyawa dari simplisia bersifat termostabil dan termoabil maka
jenis ektraksi yang digunakan yaitu tidak ada namun banyak yang beranggapan jika
ekstaksi dengan metode soxhlet termasuk metode ekstrasi dingin dan panas karena
menggunakan kondensor sebagai pendingin namun yang sebenarnya soxhlet
termasuk metode ekstraksi panas karena sampel yang ada di labu alas bulat
mengalami pemanasan dan menjadi uap kemudian naik melewati pipa f sampai
ke kondensor dan di kondensor mengalami pendinginan kemudian menjadi
embun dan turun kembali ke bawah sampai ke sifon, di sifon larutannya di
tunggu penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat nah di labu alas bulat lagi
mengalami pemanasan oleh mantel pemanas dan menjadi uap lagi seperti
proses sebelumnya dilakukan secara terus menerus sampai pelarutnya jernih atau
tidak berwarna
 Termostabil (bisa menggunakan metode ektraksi cara panas dan cara dingin)
 Termolabil ( menggunakan metode ekstraksi cara dingin)

Titik didih juga harus diperhatikan agar ekstraksi pada suhu yg tepat karena dapat
menganggu proses ekstraksi jika menggunakan metode ekstraksi yang tidak sesuai
dengan titik didih dari sampel tersebut

2. Husnul syafirah/15020200084/klp3/C3C4

Berdasarkan berbagai metode ekstraksi yang telah dilampirkan metode ekstraksi


apa yang paling optimal dan yang dapat digunakan untuk semua jenis sampel dan
mengapa?

JAWAB : Untuk Metode yang paling optimal itu kembali lagi dengan sampel
yang akan di ekstraksikan nah Untuk itu dalam Menentukan Metode Ekstraksi
Yang Digunakan yaitu dengan melakukan Studi Literatur, lalu yang
diperhatikan yang Utama Jenis Sampel Apa Yang akan Dipakai, Sebelum
dilakukan metode kita juga harus Menentukan Tekstur sampel yang
digunakan. Dan yang paling utama adalah Diketahui Senyawa Apa Yang Ingin
Di Tarik. Jenis Senyawa Apa Yang Ingin Di Ambil dari sampel yang digunakan.

Pertanyaan dari kel 4

1. Noor Awaliyah Pratiwi/15020200094

Pada prinsip ultrasonik extraction dikatakan bahwa Saat jarak antar molekul
meregang, akan terbentuk cavitation buble. Pertanyaan saya cavitation buble itu apa

Jawab : glombang Kavitasi adalah suatu efek akibat radiasi gelombang


ultrasonik di dalam cairan. Bila suatu cairan diiradiasi dengan gelombang
ultrasonik maka tekanan di dalam cairan akan mengembang hingga tumbuh
gelembung mikro (micro buble).

apakah cavitation buble bisa mempengaruhi cara kerja dari ultrasonik?

JAWAB : Ya, Pemberian gelombang ultrasonik pada suatu larutan akan


menyebabkan molekul-molekul dalam larutan berosilasi (gerakan yang
berulang yang akan kembali ke posisi kesetimbangannya) terhadap posisi
rata-ratanya. Larutan mengalami regangan dan rapatan. Ketika energi
gelombang ultrasonik yang diberikan cukup besar, maka regangan gelombang
dapat memecah ikatan molekul antar larutan, dan gas-gas yang terlarut
didalam larutan akan terperangkap akibat molekul larutan yang ikatannya
terpecah ketika timbul rapatan kembali. Akibatnya timbul bola-bola berongga
atau gelembung-gelembung berisi gas yang terperangkap, yang dikenal
dengan efek kavitasi.
2. Aulia Rezky Amaliah / 15020200204

Pada metode maserasi bagaimana cara mengetahui bahwa larutan telah seimbang
dengan konsentrasi antara larutan di luar sel dan larutan di dalam sel?

Jawab : dengan melihat pelarut yang akan berwarna lebih gelap pada hari
ketiga dikarenakan sudah banyak senyawa kimia dalam serbuk simplisia yang
telah tersaring atau masuk ke dalam pelarutnya hal ini terjadi karena cairan
telah masuk telah menembuh dinding sel dan masuki ke dalam rongga sel yg
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif yg berada di dalam sel dan yg ada diluar
sel maka larutan yg terekat dari dalam sel akan terdesak keluar dan larut
kedalam pelarut peristiwa ini berulang sehingga terjadi kesetimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan yg ada di dalam sel.

Anda mungkin juga menyukai