Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas I dan
membahas tentang resume jurnal PNC mengenai Inisiasi Menyusui Dini dalam
bentuk makalah.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Banda Aceh, 17 Desember 2018

Cut Yulia Azlinasari


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................


i

Daftar Isi ................................................................................................................


ii

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2

C. Manfaat Penulisan....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian ...................................................................................... 2

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................................. 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 4

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang dikeluarkan oleh


WHO/UNICEF pada tahun 2007 dimana prinsipnya bukan ibu yang menyusui
bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu serta
melakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling
sedikit satu jam. Inisiasi ini sering disalah artikan sebagai memaksa bayi di
payudara ibu segera setelah lahir.

Sebagian besar waktu ibu, baik siang ataupun malam selama beberapa
bulan, akan di habiskan untuk menyusui bayinya. Ibu harus mendapatkan
dukungan, apapun metode menyusui yang di pilihnya, dan di bantu untuk
melakukannya dengan keahlian, pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan. Pelekatan
yang kuat antara ibu dan bayi dapat di tempa selama menyusui berlangsung,
dengan catatan bahwa proses tersebut berlangsung tanpa kecemasan. Ketika
menyusui berlangsung dengan baik, terdapat manfaat tambahan yaitu suatu rasa
kepuasan dan keberhasilan menjadi seorang ibu. Karena alasan ini, seperti yang
akan di bahas berikut ini menyusui pastilah menjadi cara ideal dalam memberikan
susu untuk bayi.

Manfaat pentingnya pemberian IMD begitu besar bagi tahapan awal


permulaan sang bayi ketika baru dilahirkan di dunia ini. Karena dengan adanya
pemberian inisiasi menyusui dini bagi bayi adalah akan bisa dijadikan salah satu
cara dalam menekan dan menurunkan penyebab kematian bayi oleh karena
hipotermia (kedinginan). Hal ini karena dalam proses IMD ketika sang bayi
merangkak didada mencari payudara sang ibu untuk menyusui maka kehangatan
ibu akan memberikan kenyamanan pada sang bayi.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s


Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan inisiasi menyusui dalam satu jam
pertama setelah kelahiran. Ini disebut sebagai inisiasi menyusui dini (IMD). Ini
mengenai lamanya waktu setelah kelahiran ketika ibu mencoba untuk memulai
menyusui terlepas dari ada atau tidaknya asi itu sendiri. Seorang ibu meletakkan
bayinya langsung ke payudaranya dan mencoba untuk memasukkan putingnya
kedalam mulut bayi sebagai upaya dalam menyusui. Demikian pula, meletakkan
bayi didada ibu dengan kontak kulit-ke-kulit juga dapat dianggap sebagai upaya
untuk memulai menyusui karena bayi secara alami akan melakukan gerakan
menuju arah payudara untuk memulai menyusui.

Inisiasi menyusui dini memfasilitasi emosional ibu dan bayi baru lahir
dan memiliki dampak positif pada durasi pemberian ASI ekslusif. Inisiasi
menyusui dini mengurangi morbiditas dan mortalitas anak dalam dua tahun
pertama kelahiran, 22 % kematian neonatal dapat teratasi. Ini karena ASI dini
(Kolostrum) kaya akan berbagai berbagai imun. Oleh karena itu, untuk memenuhi
tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) dalam
mengurangi angka kematian anak, inisiasi menyusui dini sangat penting. Ini
sangat relevan untuk Afrika dimana angka kematian neonatal dan bayi tinggi.

Survei Demografi dan Kesehatan baru-baru ini di Ethiopia


memperkirakan bahwa hanya 51,5 % bayu baru lahir yang mendapat manfaat dari
inisiasi menyusui dini di Ethiopia. Persentase ini jauh dari Program Pembangunan
Sektor Kesehatan Ethiopia IV (HSPD IV) yang menargetkan anak-anak disusui
dalam satu jam sejak lahir.
B. Tujuan

Untuk menilai inisiasi menyusui dini dan faktor-faktor terkait di antara


ibu-ibu dari anak yang berusia kurang dari 24 bulan.

C. Manfaat Penulisan

Untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa sehingga akan lebih


memahami hal-hal mengenai inisiasi menyusui dini (IMD)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian

Sebuah studi cross sectional berbasis komunitas kuantitatif digunakan


pada ibu dari anak-anak berusia kurang dari 24 bulan yang tinggal di kabupaten
Raya Kobo. Sebanyak 633 ibu dari anak berusia kurang dari 24 bulan dihitung
menggunakan rumus proporsi populasi tunggal.

Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah inisiasi dini praktik


menyusui di kalangan ibu dari anak-anak berusia kurang dari 24 bulan. Inisiasi
menyusui dini adalah inisiasi menyusui dalam satu jam sejak lahir [1]. Variabel
independen adalah karakteristik ibu (usia, status pendidikan, agama, dan etnis)
karakteristik rumah tangga (luas tempat tinggal, kepala rumah tangga, dan ukuran
keluarga), status pendidikan suami, jenis kelamin anak, urutan kelahiran, tempat
persalinan, cara persalinan, perawatan sebelum dan sesudah kelahiran.

Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji sebelumnya,


terstruktur dan pewawancara yang diambil dari Survei Demografi dan Kesehatan
Etiopia dan kuesioner survei gizi nasional. Kuesioner pertama disiapkan dalam
bahasa Inggris, diterjemahkan ke dalam bahasa Amharik, dan kemudian kembali
ke bahasa Inggris oleh penutur yang fasih dari kedua bahasa untuk memeriksa
konsistensinya. Kuesioner versi Amharic terakhir (bahasa lokal) digunakan untuk
mengumpulkan data. Data dikumpulkan oleh delapan lulusan SMA.
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etika Penelitian Kesehatan
Penelitian Kelembagaan (IHRERC) dari Universitas Haramaya, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan dan Kedokteran. Peserta yang terdaftar dalam penelitian
diberitahu mengenai tujuan penelitian, hasil yang diharapkan, manfaat dan risiko
yang terkait. Persetujuan tertulis diambil dari para peserta sebelum wawancara.
Ibu yang buta huruf setuju dengan cetakan ibu jari mereka setelah persetujuan
lisan. Kerahasiaan tanggapan dipertahankan selama penelitian.

B. Hasil
A. Karakteristik peserta
Sebanyak 623 ibu dari anak-anak berusia kurang dari 24 bulan
dimasukkan dalam penelitian dengan tingkat tanggapan 98,4%. Mayoritas
responden berada di kelompok usia 20-34 tahun. Hanya 55 (8,8%) dari ibu adalah
kepala rumah tangga. Tiga ratus empat (48,8%) dari indeks anak-anak adalah laki-
laki. Sekitar 82% suami tidak memiliki pendidikan formal.
B. Pemanfaatan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak

Tiga ratus sembilan puluh (62,6%) dari ibu-ibu telah mengunjungi


perawatan antenatal (ANC), 473 (75,9%) melahirkan di rumah dan 283 (45,4%)
mengunjungi perawatan pasca melahirkan (PNC).

C. Faktor yang terkait dengan inisiasi menyusui dini

Semua peserta studi (100%) pernah menyusui anak-anak indeks mereka.


Dari mereka yang pernah menyusui, 447 (71,7%) ibu memulai menyusui dalam
satu jam setelah kelahiran. Lima ratus empat puluh empat (87,3%) ibu dari anak-
anak berusia kurang dari 24 bulan memberi makan anak-anak mereka dengan
kolostrum. Dua ratus empat puluh dua ibu (38,8%) memberikan pralaktasi kepada
anak-anak mereka sebelum inisiasi menyusui.
Penelitian ini menunjukkan bahwa status pendidikan ibu, status
pendidikan ayah, menghindari makan pralaktasi, pemberian makan kolostrum dan
melahirkan di institusi kesehatan secara statistik berhubungan dengan praktik
inisiasi menyusui dini. Namun usia ibu, tempat tinggal, agama, status perkawinan,
ukuran keluarga, urutan kelahiran, cara persalinan dan perawatan setelah kelahiran
tidak ditemukan secara bermakna berhubungan dengan inisiasi menyusui dini.
Ibu yang memiliki pendidikan formal hampir dua kali lebih mungkin
untuk memulai inisiasi menyusui dini dibandikan ibu tanpa pendidikan formal.
Dibandingkan dengan ibu yang suaminya tidak memiliki pendidikan formal, ibu
yang suaminya memiliki pendidikan formal lebih mungkin untuk mempraktekkan
inisiasi menyusui dini. Dibandingkan dengan ibu yang memberikan pralaktasi
kepada anak-anak mereka, mereka yang menghilangkan memberi pralaktasi 2,4
kali lebih mungkin untuk memulai inisiasi menyusui dini. Ibu yang memberi
makan anak-anak mereka kolostrum lebih mungkin untuk mempraktekkan inisiasi
menyusui dini dibandingkan dengan mereka yang membuang kolostrum.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa, didistrik Kobo Raya inisiasi
menyusui dini dilakukan oleh 71,7% ibu dari anak-anak berusia kurang dari 24
bulan. Memberikan kolostrum, menghindari pemberian makan pralaktasi,
kehadiran ibu dan ayah dari pendidikan formal berhubungan positif dengan
inisiasi menyusui dini. Faktor-faktor ini penting dalam merancang strategi
intervensi yang menargetkan promosi inisiasi menyusui dini. Mempertimbangkan
pendidikan kesehatan dan informasi tentang pentingnya inisiasi menyusui dini dan
membangun pemberdayaan perempuan pada praktik pemberian makan bayi baru
lahir yang tepat sangat penting dalam promosi inisiasi menyusui dini di wilayah
studi.
DAFTAR PUSTAKA

Liben, M. L. (2015). Determinants of Early Initiation of Breastfeeding Among


Mothers: The Case of Raya Kobo District, Northeast Ethiopia: A Cross-
Sectional Study. International Journal of Nutrition and Food Sciences, 4(3),
289-294.

Anda mungkin juga menyukai