Anda di halaman 1dari 454

Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran BaAasa Edisi Kelir a

H.Douglas BroM

CosrightO 200? oleh leatson Education,lnc

Hak cipra edisi bahasa lndonesia o 2008 oLeh Kedutaan Besat Amerikd Serikat di Jakarta
Hakcipra d ilirdurgi undang.undang. Dilarang menperbanyaksebagian arau seluruh buku tanpa izLn
tenuLis dari pemeganghrk cipra.

Penedenah: Noor Cholis danYusi Aqan!o Parernom


Pequting' YusiAvianto Pareanom

lsBN: 9?8-9?9,1079-18.1
DAFTAR ISI

:rs:=r Edri KelJma

Iiri I Bahasa, Pcmbelajaran, dan Pengajaran 1


I--*aan tenteng Pemerolehan Bahasa Keclua I
Karakreristik Pembelajar z
Fakror Linguistik 2
P.oses Pembelajuan 2
Usia dan PemeroleLrn 2
Variabel lnsnuksional 3
KonteL. 3
Tujuan 3
-:r.-;.!..i,, d , ,m K, Lt,\an K u l
5
i---:<.ajaran dan Pengajann E
ur-rb Pemikiran daLam Penerolehan Bahasa Kedua 9
Linguisrik Struktural dan Psikologt Behavioristik 10
Lingrlsdk Generatif dan Psilologi Kognltjf 11
Konstrukrivisme: Sebuah Perdekatan MuLddisipliner l3
ir-:ulr Belas Abad Pengajaran Bahasa 16
:::.,-:.:ran Bahasa pada Abad
Kedua puluh 18
-.r'.. !. le'rd' .dat u-.d
Ko).'n da, D r^. 20
2Z
'rc-wft Penbelajraan Baha:a: Ljna tumuL t z3
Pdnduan untuk Enr'; 1 z4

5Ai3L1N I. FAKTOR US1A 25


ari I Pemerolehan Bahasa Pertama 26
-":- :enerolehan Bahasa Pertama 21
Pendekaran Behaviorisdk Z8
Gugatan terhaclap Pendekaran Behavioristik 79
Pendekaren Nadvts t0
Gugatan terhadap Pendekatan NarivLs 34
Pendekatan Fungsional 35
Permasalahan dalam Penerolehan Bahasa Petama l8
Komperensi dan Perforna 38
Penaharnan dan Produltsi 41
Bawaan atau Pengasuhan 43
44
Sistematisitas dan Variabiliras 4s
Bahasa dan Pemikiran 46
47
Latihan dan Frekuensi 49
Masukan 50
Vacana 51
\Tawasan Pemerolehan Bahasa Pertana Diterapkan untuk
Peneajaran Bahasa 5Z
l:pJ Can f"i,aar)an /rrv( (d"rn dan u,rklr, 55
Saran BactLan 56
Peaahnan Penbeltjarun Bahnsa: Enti lwnal 2 57

Bab 3 Usia dan Pemerolehan 58


Membuang Mitos 58
Jenr, t. b .rJir gar J rr Konrr"s 60
Hipotesis Periode Kritis 61
Pertimbangan Neurobiologis 6Z
Lateralsasi Hemisferik 62
Jadwal Bioloeis 63
Partisipasi Hemisferik Kanan 64
Bukti Antropologis 66
Signifikansi Aksen 66
Pertimbangan Kognitif 70
Pertimbangan Afektif 13
Pertimbangan Linguistik 77
Bilingualisrne 77
Interferensi antara Bahasa Pertama dan Kedua 77
Urutan Pemerolehan 7B
Meninjau Ulang Pemasata}an dalam Pemerolehan Bahasa Pertama 80
Kompetensi dan Performa 80
Pemahaman dan Produlsi 81
Bakat Alam atau Penganh Lingkungur B1
Karakteristik Univenal 81
Sistematisitas dan VatiabilitBs 82
Bahasa dan Pemikimn 82
Peniruan E3
l.atihan clan Frekuensi 83
Masukan 83
iJJ
iet::pa Metode Pengajaran Bahasa yang "Terinspirasi Usia dan
E4
Respons Fisik Total 84
Pendekatan Alami 85
-r-. :r pprr_r)aan rr
ri( Knrj-, L,n D, l,.,r 86
87
'-!:;ian Pernbeld.juan Bahasa: Entri lmat 3 88

&TCL\\ II. EAKIOR PSIKOLOGIS 91


h { Pembelajaran Manusia 92
l--atla; aran dan Pelatihan 91
nr:rorrsme Klasik Pavlov 91
:&-=: Condidonins Skinner 94
lec Penambatan ALLsubel 97
Pembelajaran Hafalan vs. penbehjann Bertrakna 97
Lupa Sisremaris 100
:;r.:.-.g Hullanistik Rogcrs
104
s:L= P.mbelaj an 106
--r---:. r. lr.r*leren., d r C. r.-,lr ., Ber
]=;=r:r Induktif dan Dedukrif "\ ,rr 109
111
irr;. Bahasa llz
{.c---$ln dan Pembelajaran BatraM 115
-€:r Pembelajarab dalam Praktek, Kontras Dua Metocie
i-;ajaran Bahasa I18
lvletode Audiolingual 119
Penbelajamn Bahasa Konunlt:Ls 120
-.r', :,r fe'rar acr ,",ur K-,,r. ao. D..u.. l2l
114
tarlvi Penl'elajdran BL.t.lasd.: Entti lnndl I 1)5

lii i Gaya dan Strategi 126


\:<- Gaya, dan Straregi 126
.5. :embetajar:rn 127
Independensi Bidang 129
Doninasi Otak Kiri dan Kanan l3l
Tolerarsi Ambiguiras 115
Retlekft.iras clan tmpulsivitas 136
Gaya Visual, Auditods, dan Kinestetik 1tE
Otonomi, Kemafl:ruman, dan Thdakan I t9
Strategi 141
Strategi Fembelajaran 143
Snategi Komunikasi 148
Strategi Penghindaran 149
Strategi Kompensatods 150
Instruksi Berbasis Straregi 152
Mengenali Gaya dan Strategi Pembelajar 155
Mernasukkan SBI ke Kelas Bahasa t5'7
Menstimulasi Tindakan Snategis di luar Kelas 160
TaW dltn renan\aan u'ru\ K"iat tot Dt lt: i61
167
Pengalsnan Penbelaiann BahastL: Fntri lumaL 5 l6l
Bab 6 Faktor Kepribadian 165
\(/ilayah Afektif 166
Faktor Afektif dalam Pemerolehan Bahasa Kedua 161
Harkat t67
Teori Atribusi dan Kelayakan Diri 169
Kesecliaan Berkomunikasi 170
Hambatan 171
Pengambilan Risiko 111
Kecernasan 115
Empati 1',t 9
Ekstroversi lEl
Motivasi 183
Teori Motivasi 183
Orientasi Integratif clan Instrumental 185
Motivasi lntrinsik daD Ekstfi'\sik 188
Neurobioloei Afeksi 191
Jenis Kepribadian dan Pemerolehan Bahasa 19z
Mengukur Faktor Afektif 196
Morivasi lnftnisik di Kelas 19l
lopjJ d,. Pn,anrd"r rnr", Ko'an dan D, l<r" 200
SmtLn Bacaan 201
Pengalanan Penbelajaran Battasa' Entri lmal 6 201

BAGL{N II1, FAKTOR SOS1AL BUDAYA 205


Bab ? Faktor Sosial Budaya 206
Budaya, De{hisi clan Teori 206
Stereotip atau Generalisasil 209
Sikap 211
l:=erolehan Budaya Kedua
'.r:i Sosial
1.12
215
V,+:=ejarkan Kompetensi Antarbudaya
'!}it:lan z19
dan Polltik Bahasa
Bahasa lnggris Dunia 224
ESL dan EFL 2).5
lmpedalisme Lingurstik dan Hak Balusa
Kebijakan Bahasa dan Debat "Hanya bahasa Inggns,,
:-n::sa, Pemikiran, clan Budaya
Membingkai Semesta Konseptual Kita 229
Hipotesis \7hortian 231.
::.::'? di Kelas Bahasa 234
.ctr r:n lora.;a"r un ur K"1ra" da,r D,.(r, 235
231
!4<.t6ian Pernbetljatu;:n Bah.asa: Entn lurnat 7 2i8
8.t, S Kompetensi Komunikatif z4a
li-ietinisikan Kompetensi Komunikad{ 2.41
icgsi Bahasa 245
Tujuh Fungsi Bahasa Halliday
Pendekaran Fungsional untuk Pengajaran Bahasa 247
148
.{nalisis Percakapan 250
Linguisrik KorpN 253
Rerorika Kontrastif 254
1?:=inla 255
Sosiopragmatika dan Pmgmalineuisrik 256
Bahasa dan Cender ?.57
?* S,acana 259
L-unikasi Nonvertral 26l
Kinesik z6l
Kontak Mata 762
Proksemik 262
263
Kinesterik 263
Dimensi Olfaktori 263
-i ji Kelas: CLI dan Pengajaran Berbasis Tugas 264
Pengajaran Bahasa Komunikatif 264
Insnuksi Berbasis Tugas 266
-jEu rn pry,aaraa.
rnru( lra; ar Ln D-rrc. 1.67
769
!4e'nnen Penbelajaran Br,h^sr': Enti lffial 8 z7a
viii Doftorlsi

RAGIAN IV. FAKTOR LINGUISTIK 271


Bab 9 Pengaruh Lintas Lincuistik dan Bahasa Pembelajar 272
Hipotesis Analisis Kontrastif 272
Dari CAH ke CLI 276
Kernencolokan dan Tata Bahasa Universal
Bahasa Pembelajar 280
Analisis Kesalahan 282
Kekeliman dan Kesalahan 281
Kesalahan dalam Analisis Kesalahan 284
Identifikasi dan Deskripsi Kesalahan 286
Sr,rnber Kesalahan 289
Trans{er lnterlingual 289
Transfer lntralingual 294
Konteks Pembelajaran 29z
Strategi Komunikasi 293
Tahap Perkernbangan Bahasa Pembeiajar 293
Variasi dalam Bahasa Pembelajar 195
Fosilisasi atau Stabilisasil 297
Kesalahan di Kelas, Seiarah Rinekas t00
lnsnuksi Berfokus Bentuk 301
Kategori Perlakuan terhadap Kesalahan 304
FrFk-ivira. -Fl 306
fop\ tor tetanlau ,"',k Kaj;an dar DuluL 308
Saran BactLan 310
Pengalnnan Penbelnjaran Bah&sa: En6i lwnnl 9 311

Bab 10 Menuju Sebuah Teori Pemerolehan Bahasa Kedua 3).2


Mernbangun Teori SLA. 1t4
Wilayah dan Generalisasi 31.4
Hipotesis dan Klaim 316
Kriteria Kepraktisan Teori 3t7
Topik Panas dalam Penelitian SIA 319
Pembelajaran Eksplisit dan Implisit 3t9
Kemafhuman 324
Masukan dan Keluaran 3Zl
Frekuensi 3Zl
Model Lahiriah, Hipotesis Masukan Krashen 322
Lima Hipotesis 322
Evaluasi terhadap Lima Hipotesis 324
Hipotesis Keluaran 326
Model Koenitif 328
Model Pemrosesan Perhatian Mctaucbrin 328
Model Eksplisit dan lmplisir 331
Model Konstruktivitls Sosial Hipotesis lntetaksi Long 334
Usulan Kontroversial Teori "Hortikultural" SL4. yang Gembira 336
Dari Teori ke Praktek 338
Hubungan Tirnbal Ba1ik, Bukan Dikotomi 338
Saran untuk Penlusunan Teori 340
Pernainan Memercayai dan Permainan Meragllk:ln 340
Seni dan Sains SIA 341
Peran Intuisi 34t
Topr\ don Petran,aan \ ut. Kajon drn D^krtr 344
Sann Bacaan 315
Pargalanan Penbelajaran Bahasa: Lena lurnal Terakhir 346

Dallar Pustaka 148


Glosarium 406
rndeh
Nama 424
'- Subjek 430
PENGANTAR

KETIK{ Prruip lr€mb.l"jaran dun Pengaytan Bahasd edisi pcr:am. muncuLpade 1980,
brtang pernerolehen bahasa kedua atau SLA (wconrl largtusr acqu;srnor) relarif bisa
dikelola. Kami punya sejumlah jurn.rl pbfsronal rang mengkhususkan Jiri pada
SLA. koleksi antologi dan lanjuran konterensi dalen jurnlah cukup hanvak, beberapa
buku bernLLtu tentang SLA Jan pengajaran, serti konruniras pencliri yang
membakdkan Jiri unruk br.lang ini.
Kini bidang SLA mempunyai banyak sekrli cabane, sul.bidang, scrm spesialisasi
sedemikian banyak hingga hampit mustahil sam orrng 'm.Danga n i ' semuanye. Dalam
eclisi terbaru Lrn&ase liacing, sebuah jurnal toretis )ang nemt)ahas SL{ berikur
implikasi dan aplikasi pedagogisnya, 162 terbLtrn terkrla J.1h Jitetitpkrn sel_.agai
sLrmL.er'sLrn.rt cr potensial untuk penelitian SLA Delam du.r Buku teqangan vang
mcninjau penelirian tentang pemerolelan L.ahasa kedua (D,rughtl & Long, tOOl;
HinkeL, 2005), paLa pemhaca drsuguhi lebih dari 2..000 laLaman dan ?0 bab ttnjru:rn
rennng penelirirn mutakhirl Selumh rerbitan ini, berikLrr ribuan presenrrsi dalam
koniirensi-Lonterensi tahunan SL{ Lli sclumh dLlnia.lan Lr.siru banvak buku, kini
nencakupi bedusnr.lusin lingkLrp kajian utalna. Dari A sempai Z"-Aksen hinsla
Zona perkenbangan proksimal-Sl{ aJalah bldang penelirian van! kala Llan beruncLr

Saat ini k,ta bLsa melih:Lt bahwa penelirian yang lumlahnya ridak seber:Lpa clalan
beberapa dasawarsa silam sLrdah tergusLrr olch gudang infomrasi lang begttu kompLeks
dan saling berkaLt. Berbagai sul.hidang dlrumuskan Jrn dieksplor:Lsi. Para peneliri
di seluruh cllrnia benemu, berbincrngl,incang, ltrrukar tenLLan, nembrnJnrglan
dara, dan mernL'uat beberapa kesnnpuLan _rang bisa direrjma semLre pthal. Banvak
jurnal bergeDgsi dan .lipandang otrjektif ve.g memuar h:J tcrLraik dan paling mcnarik
.leri penelirirn ini. Kekeliruan penelitian menjali betkurang ketika sccrra kolekrii
kita tahu bagaimana merumuslan pctrralan secare teprt.
Di samping itu, misteri dan leajaiban kecakapan tr!lrasa m:rnusi:L masih terlLs
menglLsik ra;a ingin tahu kira.larang rcla laporan pedelirirn lans tiddt.liakhiri dengen
keterangan sepcrti "diperlukan peneLitian lebih I'rnjuf'. Dalam ikhtisnr serebal 838
halarran yang disunting oleh Dolrqhq dan Long (20C1), Thr Ha tl'oolt o/ S.cond
Laqvage Acqaririon, sebelLrm kalimat penutup acla pernyaraan vrng Lerbrmyi: "Nyaris
tidak mensejutkan bahrva problem reoretis clan merodologisnya masih banyaki SIA
\aru sajr. rne.nusuk\ s\\a;ah !.n1il\ i\n\a\, da\ SLA {arate \er:ama masa\dr.
rt srlthqt] (cre".s. 1qt1 , \. t56\

\IANIAATDAN AUDIENS
Sejak rerbir perraru Fada 1980, dan sekarang edisi keljma. ptin\ib penb.hjaran dan
Pengajatan Bahasa sudah m emberik an berbagai manfaarbagi banvakaudtens
di seluruh
dunia. Baei sarjana atau mahasisrva tingkat akhir prosnir pdxli.likan guru
baha",,
inilah buku teks tentang dasar reorctk pengajaran bahasa, sebu"h kali", rentn,,g
hasil penelirian ying mengLLngkap bagaimana manusi:t nrenguasai b:fiasa
kedua. Bagr
l,anyak orang, buku j.i menjadi bacaan bagi caton_calon peraih gelar
I 1980, Masrer dalam
menghadapi ujian akhir dj bicla1]e SL{ araLr referensi unruk peneirtiarr
df bna tesis mereka.
Bagi guru,guru beryengaiaman, bLrku tni adalah pegaDgxn yang trerjsi
i pada tinjausn tenta,LB
isu.islr murakhir bnlang ini; ia dilengk:pL Jenr.n LnJ.k. dan enn errrr
berapa brhtrngrafis
untuk nT enopang rinjauan terseLur.
i yang
Bagi pembaca 1ah, Ancl! tjdak harus memiliki pcnsetatruan teknis Linslrisdk
ntau
psikolosi terlcbih dulu untLrk memahani buku ini. Sejak alvaL, trutu
lisasi- ini aisus."
dengan ber.tolak clari pemaham.rn urnum k.rrm terFelatnr tentang dunia,
Dlam kehiclupan,
manusia, dan komunikasi. Dan bukLr inj bisa dipakai.l"tam p,,,eram_p.oeram
p,r'rd.1 ,rur' Ll .r,rng.D."d:. .-,:,t r,.or,,l-, ,,^n,f ,.,-.,,ai,,"i
$agai (da1an buku aslim,r,
t feny.) drampaikrn J.rt.m t.ah:, tn*.r s Larena imtah b.rhas
Fng n.,,-. r r .em p.
2Nl; I

'Fuan PERUBAII{N DALAM EDISI KELIT,IA


dalam
Pertarnaan pertama yang diajukan cJra.g ketiLa menclengar bahwa sebuah
I kini edisi baru
ingeB
akan terbLt adalah, "PeruL\ahan rpa ).ans {n.1r hurrt' {;,
JJlr heherapr rnhas,.w"
saya nendengar, "Apakah edisi terakhir ini benar_benar belbetia
meta clari yang
sebelumnyal" Menengg:rpi pert,tnyaan.pertanlaan hi, berikur beberapa
lrarh besar,
l. l-u drn ropit t-aru D. ti.trr e r rg t.rL-rrr ,, 1..", .q"i, SLe ,n,,
bles "
kLrrun rraktu enam atau tuluh tahun sudah ukn"
ehls -.-"".;tko" L""yok
kenajuan. Meninbang perkembangannya, etlisi ini menarnpilkan se;umiah
ndta
roollJru."ne li," i,.r,.e.., rrr I rat-ir
*,. . Teorlreori Vlrorslq dan Bakhth;sta..tr
nr* . Fo,.Ni ..mF. rrne eer' .- e.
rjnjxuan historis pen,raiaran bahasa
Eil ,p .l . p a, e*r
. Bukti rerkait Lunur-temuan,rcnuan balur tertib penguasaan_penelitian
l*Ei 1.r.,
Hukum efek Thorndike, bakar Lerbahasa penelirian baru, kecerctasan
gancla pemutakhiran
B Gala kinesretik, otoncrli, kepahaman, instruksi berbasis straregi penelitian
6as
. Teori arriL.usi, kepercayaan pada kemampuan mengubatr diri, kesecliran
FE berkomunikasi, Hiporesis Pengkodean Ktkuranr:an Linguistikatau LCDH_
liasuistrc D:irir CrJin{ Hrporhsr (dalan penelLri:rn kecenasan). tcori
Al ran, orilnEsi pe rs fekrit p.rsF cktif ba.u
. Dcti.is;(lerinlsi hcbuJrvaan penutathiran, suru penL,rur adi L.erl)ahase
lnggris amLr \EST (r in,i Enslis[jfarhirg reacher)-Jan hukan NEST.
inrferiilLism. lingrLisrik perspclttiflerspekrif b.rnL
. LlnqLrisiik korfus, retorika konirasrii
' lvbdel konarerisi, krLrik Iosil"asi (st.bili;isi), mengnn:rii, perherian, tipe,
trye urqran t.r1ik, mengulrah bentLrk, ftckuens] nasukan
. "Topih-topik hrngar" cleL:Ln penelirirn SLA, hiporesis krlurran penelirirn
b:LrLL, keprhamrn
IreDrutakhiran dan referensi.rc{erensi baru. Topil<-,:(,fjL hin J:Lri edisi
seLclLrmnla dllnut.rlhtrkrn deng.rn temuen-tcmuan baru Jan perspektii l aru.
-sebagian Jeri pemurakhiran nri tccermin drlam Fenetarir Lihng nare.i Jrlan
bcrl,agai l.ab. Drn J:ui ril.uan anikel, bLrku, dan L..rb t)aru rang muncul sejak
edisi rer:rkhir, sala menarnl,ahkan .l sini leL.ih dari 300 rcferensi bibLiografi
l.aru lrng melrrplrrkan kann reraldrir ctalan SLA.
3. Pcrubahan umtar Bab 8 dan 9. Dene:Ln pcnekanrn,penekanan baru pada
percalrrpurarl rntara takror'laLtor linguisrik.lan teorlreori makro tcrkaLt SLA,
LrLri-un,mDnra menjaJi lel.jh logis dcngan (1) menghubLrngkan rakror-fakt,r
sosiohuimtal (Bab i) dengrn persoaLan-persoalan rentAng komperensi
k.m,rniktir, prrgnatika, d:tn:Lnalisis percakapan (serrrLa Beb 9, sekarang
BaL, S); Jan (l) menghulLrngkan bah:rsa pemLelajar, analisis l<esalahan. clen
nstnLksl rrng beLfokLrs pa.h bentuk Gtnula Bab E, sekarang menjedi Bab 9)
Jengan s.tuLLrh penpektil:teoretis (Brf 10).
+. Amalsamasi imrllikasi-implikasi pcdagogis (netodologis). Para pengsuna edisi
rer.lahulu nenvrrankan egar ikhtisar-ikhrrsar:Lkhir bab tcntang merodologi
Jiral,ungkan kc delam reks. Sara mcngikuti srrxn ini .lengan mem.rsukkan
pen,t.ahasrn .lan pcrvrlan merodoLogis Le delam baLLal. vang teprt. Maka,
Bab 1, llrisalny:1, yang rren.akupi rcorlteo.i renL.cla]aran. kini mcmiliki saftr
suln,ab l.anr rentar,g cl a nerc e pembclajuan rerinspirasi reori yang sanger
benolak brlakarg, lr,letoLle Audnningr,ral dan lernbelai.lrnn Bahase Komuniras.
5. "Kodeksi KcliJ' barr. Car.1 lain mcnjcml,ala.i jurang yrng masih lcLar antara
remuxn pe.eliiian dan praksis Ji kelas kini disajikrn dalaDr rangkuman-
rangkumrn !en! rlinrmai "Koneksi Kelar'. Lli sini, peubaca diing.rrkan kepada
Pcrnasahhan penelitirn ra.! sedang Jibicrrrhxn, dan pada hataman rang sana
JinLjrk kep:rcle l cL.enpi penikir.lr mcngcn!i l-.ag<lima.a Lrenelidrn senacanr
itLr Lrisr niemfufyai l plikasi at'u apltkasi uDtuk pecl:rgogi kelas l-.rhasa.
GLxarium tcrmnrologi teknis. D] scprnj:Lng brku, rerminoLoei baru yanq
slngar fenrinq Lrgi kejirn pemerolehar balasn kedua .licetak rebal ketila
nL,ncLrL pen.Lmr hli. Demi memLeri pennra.e mluka. mudah bagi istilah-
lsdla| selrlacrm ini, Edisi KeLillla mcnujikln s€hral\ ghsarirrn termnrol,gi
reknis p:Ldr akhir brrku. Sarr LcLharap leksikon semicani i.i lebih meNrakitr
elrt merlginsiLt d:r,. mcninjar rlang kerinil rnr: metoclc internrlisasi korrep
j!nska fr.jang. lerlanllnnn p!ngcrden lcliiL Laik Jihkuk:l1r clcngan penlel.rrrn
rerrrrinol)gi Lc dxllnr l-.ecarn r rnq seJafg dilakLrkan dun mehlLlt asosiasi Jers.rr
pengalaman seseorene, L.ukan lewar hafalan dlirar t.lrgon iie.la ikhlr.

-. t\ TAIV{BAHAN
i. Latihan berori€ntasi kelas di akhir bab. Drl.lr1 e.li'i-eJi.i rerLlahuLr, Lrtihan-
Latihan akhlr brb.lir.rLrcang l,egi perenLlngan pelolilnqxn Jln 1,oleh jeJi bagi
,rrru LrntLrk ncngadaptasi .Li.hrs kelas. Drhn cdri ini, larjlanlarthiln barlr
.l.rn nrtrkhir rrng Jrutilan Ji kcles srcarrl ..l'1-.lt;,r.lirrncr|r u11tuk l<crj.r
kelonrpok.li ke1as. l.crpasrngan, diskusi kele., J.rn LcLja 1-.eroranqrn.
S. S:rran _yang hisa diakses rrntuk baca:n lebih lanjut. Drlin cdisi ini sarlnaaran
urruh l.lcnn lcLrih hnjur din,jukin kefrJi mah$r\$! pemL,li Jalam tr.lan!
SLA Beberrfr ariikel esLrttris t.knis dicanrumkn,l, dnn sis'i.L .ltJi,r,rg ke
rrah L.rrhu ran,r lel.lh l.emfal-.ar kepaJr pemLacr.
9. Iran.luan ju rnal bagi pcngalaman belajar bahasa Sryn sel.rlu LrrLelo nen das tkr n
Lrrh\! inf,,rnrasl Jalam selrLr.rh LuLu scpcni lni rkan terr:Lnem Jcngan l,rit
jrkr pemlr:Lc:r srJeng menlikL,ri r-.ehjarri setrLrh brhxsx asin!. pa.la akhir riap
t ;. l-.r1. Llalam eiiri Lni terJar.tr sol,l,ab l,rn lang m..rraivurkan pan.lLLrn
menuLis crtaran hrriar yang LliulicoL.:rkan di kelr. pernbaca untuh
merenrnelarl pcualamen sart ini lerikr nemteLilari balres.,rsifg mautun
mercnr:,,k L.alrk pengrlamm Lelajar Lahxsl rsin! selelumn\,r Dal:Lm kcJLra
k*LLs, penfacr .lirnLrrtr ncncnplan konsep, tat:rnen, .L!n m(,.lel l-.aqi
pengaLarnen l.ril,aJi nremfehirr .elruah lrahas.r esinr

. :: \.\ TERII,L{ I'ASIH


. : Ln, LrLml,uh rlari kLLlieh-krrliah rrllgk.lr r.rsc.1s.1rtrn.t JJrm petreroLehan bahrsa
.::r.r nnq sla L.ciler .li San Fransrco Sr.1re LJ.irerslr\', Untr*sims lllifojs, Jrr
.r..riir.1s Michilrn. Oleh;el.ab rru sara sLnewh LcLurang kepada p:Lrx m.rhrsisnd
-rnnrh wn.rso, annLsia.me, Jrn rhkrngnn rnerela. \4erekr memberi komentl.
: .ntu, trk ternihi unt L .n4rai cJi"i rerhh,Llu, drn sar:L t crusaha memasLrkkar
.::,r,rilo mcLeka ke chlan edrsi kelnn nLi. S:L)r seleh L.clatar sangar L.rn,,:Lk Jari
:: .r:i\\arnilri(isr. sr\,1
:rr r lulru l,elJerimr kasih keprJe s.'jr* rt fri<u1t.rs .1i Srf Frrn.is..r Stntc LlLrivcrir,,,
: lneriran Lrngurgc Insriture. Jr. di sehrnrh clrrrria atas penl-.ertrn komentrr
.:-:1. opLnl tert,Llls ifiormrl, Jan rr1as.rn,u1.rsan ran! Jirertitkrn rDrrlxl,,,,trn!
. .. r.rnra lermlniart rhlan pcnggarrr.en e.lisi kelinru ini. Tak l!1-.a salr in!lln
' .:.rrlplan te,inrr krslh kepadr peresensi anonrrr pcnerl.Lt unrLrk ump,rr 1.:L1il
:: .l,,rLrngrnn-vl rms mcmlanqun.
iitrin,\'r, crr-rnn prilraJl, l.rri ;a_ra, lvhrr. r1.rn sale tahrn laLu lram seja rncnidi
. ..henek untuk prrrana Lalinra 1.agi cilrsof villidm llrnn, putra Jerl dan
.: .rir.L BnNn vanq lahir pr,lr I'141. Nlaku, peml,aca sekaLirn bisa mcnunssu
edisl Leendn di mana keterampilan pemerolehan bahasa pertama Carrcn yang
nenjanjikrn akan terdokumentasi dengan baik! Dan sudah barang tentu saya insin
menyampaikan lagi banyak terima kasih kepada Mary karena sudah begitu sabar
mendukung seorang penulis eksentrik obsesif ketika saya menserjakan edisi kelina
ini.

H. Douglas Brou.n
San Francisco, California
BAB I
BAHASA, PEMBELAJARAN,

DAN PENGAJARAN

\{EMPELAJARI brhasa leJua adaLah pekeriaan pmrjan! dan kc'mpl..k'. Seluruh


diri Ad.h rerrengaruh ketik! AnJa be.jL,..g DeliDfrui l,atasanl-.arrsrn L.:rhas.r
perrrma dan L,emsaha menggapai sel.uah l-.eh:'!r L'Lru, budava Laru, Jan cara l,anL
dalam L.erpikLr, ueras:Lken, dan be.ri..lnk. Komitlrr€ toral, kererLil.aran totrl,
respons fisik, intelekruaL, dan ernosiontl roral Jib,,ruhkrn dcmi kel-.efha.ilrrL
rrrensirln Jxn rrcncrima pesrn ,JaLarn bahas:L LeJur. Bunyak vrrr.rLeL t.rlit xt c1llem
proses pemerolehan ini. Menpelajari l-.ahrsa l,.ukrnlah scLan,rkaian langkrh muthh
vang Llsa clilrcrram JaLam sebuah pemLLan ringla-,. IlegLtu banlak permasahl;rn
vang ada sehingga ku*uskursus l.ahasa asng serulg nc.jldi medan hrihan yeng
tiJnk nemadai bagi keberhasiian memfehjari brhasa ke.1Lu. Hanra seJikLr orar,s.
kalau eda. y.rng be.h..il mencnrrli ketaslhan L.trLahasa rsLng nLrlulu Jllem L.aras-
t,aras rurng kelas.
Tampak kontradiktil, rennrnla, bah'r,a tuku iili bcrl.icera rent.l q F.ml,.lajann
Llan pengaiaran. Akan tetepi, kontraJilsi demikian ak:Lr lenva;. kalau Anda
memanclang proses penlejarrn selragai upala menpcrnudah penn'cLajrfun. An.la
l,isd mkses mengrjar bahas:L esing jika, e.mrr hin, AiJ:L neniahrrni koqrLehsuas
varirbcl-v.rriabel yang berr.engaruh p.rJa bagaimana clan menuap.r orang belajar Jan
gagal mempelajari behasa kedra. Dari rrrrJrl seorxng gur! 1-.isa memuLel
penahanannya akan prinsip'prinsiF penl-.elaiaran de. L.ens:Ljera. l.rhasrl lenama-
tama, dengan menrrl-.ang beberapa pertany:L.rn r:Lng l,ise JiajLrk.ln.

PERTANYAAN TENTANG PEMEROLEHAN BAFLASA KEDL,'A


Hatllpir seriep kctcranpilan rang rumir memL.a{':r scrta segrdanq peltan)aen.
Meskipun terranvran-pertln)len ini l-.ise .ef.r Ienrbrh menjaLii 'pemas:rlahan',
karena rnlak aL1lr jar'.rL,an seJerhana Lrnnrk merelu, r Lrruns kira rerbirsa nensrN'ali
pro-.es penrbeliljaran .lengan seferlnlrl<at pertaD)aen inti untuk niemanrtlnra.
mutakhn .lalan pemerolehan l.rh:Ls! kedu,1 (SLA) mula,mLrla
PersoaLan'perso:11:Ln
bisa dipan.lang sebasli segudang pertrnlaan r ang nrLrncuL mengenai prrrcs korrplek;
rni. Nfrri klta tengol sebagian l--erranlaan,pertenri:I11 rerseL.ur, vane J] Luku rni
dikelonpokkan ki' cleLan, kettgo*katc,rori vang La:lm cljpakai.
Bqhoso, Pembeloioron, don Peisoiaran

Karakteristik Pembelajar
Siap.1 saja pcnniclajar )ans A.de ajarl Apr larar t clakang ernis, linguistik, .la.
keagamaan rnerekal Ape bahase asli, ringkar fendidikan, dan karakteristik
sosbckonomi nerekal lengal:rrnan hiclup apa lang [rLrngkin mempengaruhi
pembeLaiaran incrckal Uas,imanl kapasLtas inreLeltual mereka, rpa Lem.rqrLran,
kekuaran dan kelemahan mettl<al Baseimana A.Ji mclukiskan kepribaJian
pemLclejur tcrtenrLLi Penanlnan,fertiln_vean s.ma.:Lm ini dipusetkan pada l.eL.erapa
iariabel penringyrng mo4renganrhi keberhmilan pembclajar dalam meneuasni 1)ahasa
asrng dan kapasiras $rnr untrk memL,ar.rtu pcnl.clajrr dalam mcncepai ;.emerrlehan

Faktor Linguistik
Pcr trnraan rang trLlak lebih sederhrna eJalah pcftxn.''!.n Inng dlFuslrkan pa.ta rvlrlk
materi y:rng Jil.ahrs. Apa yang harus JlpeLaiali pemL.eLaj:Lrl Apakah bahas.r itul Apakah
konLLnikasi itLrl Af:r m:Lksu.1n.rx kerika kitr mengataLrn l,ahira seseorang tahu
bae.rlmtnu norg-r:lriJiar seb!ah L.ahasal Bagxrman:rkeh cara terbaik n,cnclcskripsikar
atar nensistL' rntisnsi l,ahasa ;asaran (kedua)l Ap.rkeh rerbedaan (dan Les:Lnaan)
ran,r relevan antara bahas:r pertrma dan kidLLa si pemlreLq:Lri Ara saja sisik melik
brhesa sasrun lang brrrnitkali sL,Ltr Jiku.lsri seorang petnlrtL'Ljari Pcrranyran-
pertanyrrn rrenLllsn inl tcntr saDsrt felrjnq l-.esi disiplin ilmLL linguisrik. Clrru
Lahasa pellu nemahami sLsrem drn lirrgsi l,ah$r kedra Jen pcr.l,cJaanlerbedran
anran brhasr pcrterna rlan l,ahase keJLLr remlrelalar Bagi .eor.rng qrru. tcrtutur
darr mcnahami seLrLah bahlsa a.lalah sam hrl..l:Ln hal l:rnrm:r ncleLah baeainana
mencrpai pengetlhurLr telrrls vang Jipcrlukan L,ntuk mcmahami Llan mentelaskrn
srsrem Lah.Lsa inr frnem. morfem. kara, krlimrt, dan strultur rvacenanra.

Proses Pembclajalan
Bagarmana perrrt clajann l,crlengsung) Bagaimara kna mcmasrikan kelrerhasilan clalan
memptl.rjati bahasal lrose. kognirii rla _r'ang digunalan d:rLam pcml,clajaran brIrsa
keJual Stratcgrsrrutcgi xpe \aje ren! reNedia lrilsi s.(,ra.g penbei:rj'rr, den nana
)ans oftlmall ,seLrerafx fenring fikrcr,iaktor sel-.ef frekuensi mrsukan. perhatian
pad.r bcntuk dan niakna, menrri ,lan f.rose5 fenlimpanan, chn pcnaslrnaannla
Ierikr .lil-.umhkanl Hubungan tLrrlr.rlL.alik macan apa dahni nilavrh kogniril afekdl
drn trik yang oprimal bagl kel-.rlhasllan pcmbclajlref brhasil

tlsia rlan Pemerolchan


Kapan peml-.elaiaran bahasa LeJL,.r mLrhi l.erlenrsrrgi Salah sanr jl kunci dalam
penelLtian J:Ln pcngej.rtan l.ehe,.r ktJLra rrlal:rh perbeclaan anrar.r anak-anaL dan onng
de\r.s. dalan nempelaj.rrL hl:.r keLlua. Angrapan umun nenyebut l.abrva anrrk
anak edahh penbelajrr b!h!!a \!ns lel.ih baik" ketinibang orang dew:Lse. Pcnclirian
menunlullrn bahnr anggilprr. LnL mtmpakan generaitsas; r'ang berlebihan. t:rleu
t ukan sepenLLhnva lieraguhn. l,L: Jeirikian, li:Lgainefikah usil rncncnmkan hasil
Bahoso, Pembeloioron, don Pengoioron

penbelajaran? Bagaimana perubahan-pembahan dalam perkembangan kognitif dan


bn emosional pada anak-anak dan orang dewasa muda mempengaruhi pemerolehan
dl i.alr"sal
rhi
Itr, \-ariabel Instruhional
Seyumlah keberhasilan dalam pemerolehan bahasa kedua berlangsung di luar semua
pa ionreks pendnlikaD atau ruang kelas atau guru. Dalarn lingkungan "alani", apakah
b -mua orang akan sama suksesnya dalan menpelajari sLratu bahasal Kalau tidal, apa
rep keberhasilanl Dalam apa yang disebut "pendiclikan" SLA, banyak pertanyaan
mengemuka. Apa pengaruh pendeLatan metodologis, buku teks, materi, cara guru
mengajar, dan faktor-faktor kelernbagaanl Pertimbangkan juga jumlah waktu yalg
Jihabiskan di kelas untuk mempelajari bahasa kedua, adahh rentang waktu oprimal
:l rang dibutuhkan unrukberhasil dalam pemerolehan? Apakah pembelajar harus hadir
rh Ji kelas selarna tiga, lima, atau sepuluh jam sepekani Ataukah lima hnrgga tujuh
hu tam sehari dalam sebuah program intensill Dan harus seberapa "aktif' seorang
;embelajar di luar kelas?
n)
E! Kontels
.\palah para pembelajar berusaha menguasai bahasa kedua dalam lingkungan budaya
Jan lingxisrik bahasa tersebur, _vairu dalam sebuah sinrasi bahasa "kedua" menurut
Fengertian reknis istilah itul Atau mereka terpaku pada konteks bahasa "asing" di
nana bahasa kedua didengar dan dilrcapkan hanyadalam lnrgkungan artifisial, seperrr
t.las bahasa moclern di sebLLah universiras atau sekolah mencngah Amerikal
Bagaimana kondisi sosiopolitik suatu negara atau kebilakan bahasanya mempengaruhi
hasil pemerolehan pembelalar atas bahasa in,? Bagaimana perbedaan dan kemiripan
anrarbudaya mempengaruhi proses pembelajaranl

Tujuan
-{khirnya, yang teryenting dari senuanya, Mengapa para pemhelajar berusaha
menguasai bahasa kedua? Apa rujuan mereka? Apakah mereka digerakkan oleh
keinginan mencapai karier yang mkses, atau rgar memenuhi persyaratan menguasar
F ingh mengidentifikasi diri sedekat mungLrn dengan budaya
bahasa asing, atau karena
r, dan bangsa dari bahasa sasaranl Di luar itu semua, apa alasan.alasan lain yang secara
enosional, personal, atau nrteLektual mendasari pembelajar untr.lk bekerja keras
menpelajari bahasa lainl

s BERSL'KACITA DAI-AM KEKALA.IIAN KITA


k- Pertanyaan-pertanyaan di atas dikemukakan, untuk rnemberi Anda
gambaran mengenai keanekaragaman isu yang terdapar dalam upaya memahami
prinsip.prinsip pembelajaran dan pengajaran bahasa. Dengan rnenanggapi pertanyam.
I pertanyaan tenebut secara cermat dan kritis, Anda bisa mulri memperoleh jawaban
Bohoso, Pembelaiqron, don Penqoioron

)irrrg l\kLn n,.tin L,anvaknya pad:r t aktLr Andu nieneLusuri l.ib-bab Ltalam bukLL ini.
Dan Anda fisa mcngl<aji lermnvaan-pertan!l:rn LLnrrm rtu ne.jadi pertanyran-
pert rraan ;anq lebih tajrm cl:Ln Lnci. Ini sijr srJlh pel<erjmn r-rns r.tnsar re.ting,
setab mampLL mensajukan pertnn!'Lln )rns refrr seringkali lelrth berharea daripada
memprLnvai ilmu scgudan!1.
PaJa sart rang.arra. AnJa tidrk p.erlu ngorot mendal-.atkan ia*aben akhir vang
memuaskan untuk senrua tenantrin t.'rscl,Lu. Menurut beLerapa erallrasi, bid:Lng
SLA nasih daLam t.rhap kanak-kanak, rleneerl scnlLLa probLcm nelxlologn dan
teoretis y.1ns L,iasa nen.;errai sel\reh Jis+.lin rans se.lans bertembrng (1ih.rt Greg8,
2003, nisalnya). Mak.r, tanyak .l.ri perranva:rn,pcrra.yaan itu :rkrn nenJapar
jewrLan rgak tnierii, ataL, paLrng llntt'r. jawrl.rn lang harus dirrLLlat dengan ftasc,
"itrL rergantung". lawaL,an-jnmhn hanpir selalLr hanrs JLLLnglai clalam konreks
rang Ln.l berveriasi anura srtu pemLttajar Jan 1-.enl-.el.1jar leinnta. aDrara sirLr momen
.ldr mo,nen Lainnv:r. Kcruueran har tiasa paJa ayek-aspek komp.leks perilakLL
nanusia aka. ;rfgat mengusik kite unnrk beberrpa rvrltu. fnndanean irrllis Roqer
Broirn (1966, h. l16) Iebih Jari ernpat cla-,awarsa silarrr mrsih Lre.laku,

Pare psikolog meras:r kegirengan kerike seL.urh r.nonrenr menral )ang


LompLeks-scsiLanr vang cerd:rs d:rn susul, dirunLLskan-trnpaknvr bakal bis:r
dLt.rngkap oLeh sebuah rnodct mel<anis. Kna sangat b.rhrrap model i terhasil.
Tenpi kctile, pada nenirrcnit teralhir, fenornen:r rersebur terbukti tcrlalu
besar bagi modtl itu Jan nelesar r.1L terhngini, acla sesu:rtu daiam cttrt kita
Ixng Lrersukacita dengan kekLldran itu

Kita bisu l ersul<acira daLrm kckelahan karena kLta t.rhrL bahrva ienornena SLA
-vang amar sLrlit dipahami iruhh lang memluat upa\'. men.trri jasrban Denjadi
Lregitu mr.11sg!irahkrn. Bi.lans penl.lidikan kita saml sekali bukan re:rlit:Ls yang
sederhana. Sed.rp jalannr:a "licin".
Bab-l,al,.lalam buku ini diruncanq unnrk memberi AnJa l:rmbaran tenung dLLa
haL, rikni licnn)a SLt dan senakh tcrsc.liin)a sudang ptn.letuhuan 1trng sistemntis
clan terpercav.r. Ketik.r Anda merenungkan tertagal pemrasal:Lhan, bal. demi L.ab,
And:L digiring u.n,k rrrenemulen peniahaman utuh rentang bngaimana orang bclajar-
dan kar:irng k:rla gagal memrelajari seLruxli l,ehrse kedua. Llp.na int 1.ersifir e{leJiril:
dclak acla saru pun reorl ll|ru hirotesis )ang akrn mcnlodorkan formuh ajaib bagi
senua pcmL,elajar drlarr segala kc'ntcks. Dan nseh. jni h:LrLN dihkukan deng.Ln hr.i
hllri: Anda akan didesak Lrntuk l,cFikdr sekri.is mungkrn.lalam menimbarrg kilalakan
aneka modcl clen reori serm remrrn,re rlran pcnclitirn. Nanun, pada penghujLrng "
bab tcrakhir Andr paxi .rlr,. trccngang .enclir nend!l.!ri betapa bnnr-ek k.piigan
teka'teki r&sasa;ang l.isr AnJn saruk.rnl
Thomas KLhn (19i0) ncnrcbur "seifi norm.rL" scl,agar sebLrah proscs memlsun
Srrlc cli nana tugas ilmuivan, claLam lisl ini guru, rdalah meneraukan kepingan-
kepingan Ll:rn mencocokkan senuanlr. Beberapr ktpingan jl:rle pcmL,clajaran hahasa
Boho5o, Penbe o o,on,.Jon Pensoio oi

:: {J:Lh tcrkum}rLLl Jan tcrf$anq Fadr tcmfatnrr. Kct-.ifs:ln'keplngan LrLn beLLLm


. ::nrLan. dan mrrusan fertrn-!.r1!l )nng tiirn alrn mcnbrLra k ta pacla penernrran
.-:r,ren-le1-.inqan itr. Lrl, kita i,isa mrlekukLr pekerlaan mcncocokkan kcpingan'
..:rnean Ltu rlan mcnlrtulrrn"-r nrenl:rJi sehrrb paradisma selrurb JesaLn varg
.: r! l-.errautan. sebrah rer,rl tenong pener,rlrlur, l.:Lhrsr leriur.

KONEKSI KELA.S

Ternuan peneiitian: SLrrctur o/ ScierLi,ric Rerohrions karvaThomas Kuhn terjual


.rbih darl sanL jura kr4.i Jar sdah JiriricLt.rhkrn ke d:L1am cnam hlas bahasa.
\lenerapkrn teori populer Kuhn ke d,rlam praktek pengaiaran bahasa kita
:aar inj. kira bisa mengatrkrn irahwa lrengajann Bahasa Konunikrtif Gtan,
-Iucrs-lih:rt
.ar.1nskali, Pcngaj!ran ii!rLlsis Bab 6) rdalah sesuanL yrng
''mrh- | .rr1 1r 1r ,, ' , J, :

Inrplikasi PerLgajaran Kctilir A1,J.1 melihrr keles-kehs bahasa yang AntJa ikrtl
,-lan mLrngkin 1':urg Andl f,srrb), aprkah nenurut Anda alar acla sebLLah
'::rubahan rang ".lra'tis sc.:rra urclrkmeL" (rrrenrltir Kuhn) di mana pedagogi
irn akan bemt:Lh secnra trencolokl Kalau benar derrlikian. mem,ru. Anda
ri.rn scperti apa 'rcro1usl" l,cri!.uurra clalam pengaj:len bahasai

.:L!i Lnr, seterri li!\uL trr:r1r, IrnL. saling .trtaut.lan rerpaJu. ]ika hanra satiL
-::r p.lndrnq r:Lrq di.rmL,ll iilir Ard] han!i nerrr.erharikan satu aspef
:.-:r.l!i.rr.,l;,npengrrnrtrrhrsrttJua.{nda:Lkrnnendapatkanscl,uahtcori
:: nJrL Lcnr:kep J.n c,ntrenq'.rmf'Lng. C,Lrm l.rIr.r LeJLrr. lang mengharaplan
.:-.: .r:.u nenrellnrl, pellu menl.trrLrl pcnah.rrran utuh tentang L,crl asai .tspek
:: l.erliaLtan dengen pro'rs pcmL.clejrL,rn Lairasa keLlun.
lrra rnemul:r rengajrrrn f efren,\i3n.pc,trn-\nrn lebih lanjrt tlan nicncarl
:l:rn rrnn k seL.agian ferrrnlaenTcrtxnr.tirl irlr, mari tirlcbih Jahulu Lrr.r
::krn haL mcndns.rr d.rlrn nendLrdukkan perorlan, iaLrh mendeiinLsjkan aral
. -r::iris! i.k!s fenrrli,Likin klm. K;rena Luku ini nemL.icarakan l,ahasa.
::elijrr.rn,dm pcngajatrLr, hita lihrt srjr.ur leng rerjrdi Letila kiLa tem.ahr
::-lttlnl;Lk:rn kerisa isriLah lrLr.

:.: \
::i rLLrlah t-renrtard trd! u.liunjullxn .irLciri hlll]ri scLu:LL kolsep. CLrL-
:r lrlsr lr.r!xnisi. L'erg.lnLung rr.h 1-.emrhrman An.h (ararr si leksilo!r.t) re.rang
::rr-lnrgLrn konsep l)rn, \lns *tLnr! t cnting. pem:Lhaman itu pa.le dnsarn-ra
.:r sel.u:Lh 'r..ri' rug rrlenteiaskan r,lncans-[-re.qun koLrsep tersel.,rt. Denj]an
.- .rin deii.lii l.isr JLlan.lanr.: scl..rqai ieLsi pr.l.rt 'rLuah tcori Olch karcnln\x
Bohasd, Pembeioioro., don Pef goioron

ren.lcalnisja. a.le1.rh urLL\an serius: ia nenghrrusken krta ncntilih asL'ek-aspek mana


s.ria vanq Latek Jise*aken.
.{nchlkrn AnJa dicegat sioung reponer di ialan dan, clalam uat'ancara ttnrlng
l-.iJ,rre *udi, Andr Jirrnyri, "Karena An.ta t'ermlnat pacia pcmerolehan bahasa kedLLa,
mc on AnLle deilnisik.rn luhnsa Ltalem saru ar;ru Ju,r kaLLmat " Tak Lliragukan hgi,
{rde rkar nemcL.rs ingatan unmk mend:rpatkan definisi berga-va kanus tentrns
L.:Lhns.r. DefrnrL'derlnisi scm.lcnn itlt. jihn din,nut sccara serius, I'isa berulung faJ'L
r l..rva sia-sia seorang lcksikogrer, tctnpi iuga bisa Illencerminkan ri1rgkesan penaheman
kitr rentang xp:L rng coLa d+.elajari cnch para ahli bahasa
(lollegltr Dicriomrr (l00l, h
JiL,r AnJr senpat trenLjLLL prd:r Motam.\libstert
69rl), tlrlnskrli A.'ta akan menjawrb seng penanvr Llengan pemlat:Lan relatiister,Jar
rsebuah \annr unmk mcngomunikasikan etau n
sererti sisrematis sngrsan Peras
dengan mcngeunakan is-lxrrt, suara, ger.rk-gerik, atau rlnda-rancla rang disePakrri
mrknanrr." AtaLL, kalau An.la srdrh men$nca karra Pinker TIie Latgtag. Insrinct
(1991), boleh jr.li Alldr akrn men-ramp:Likan fernlat:Lan canggih sepcrti'

k.terarrlfilan khusLrs lang kompleks, berkcml'ang .la1am dirl


llah:Ls:r aJalah
rrrk.rnrL (f(lrtan, tanfa usrh.r saclaL nr:Lu instruksi formal. Jipakrl
secara
tanFe emrhani lc,gika yang menLlasarnryl. secarr kurlrtatif s:rma dalan diri
seLiap orens, Jrn berbecle dari kecakLpan-kecaL.rpnn lain I'ang slintrya lebih
urnrLm clelam hal m.nlproses informasi rtaLr berperilaku rau ce as (h 18).
Di sisi lain, barangkaLi Anda, nengjkltti Ron Scollon (1004. h 2?1), Lngln
mcnekankanl.rh'r,.r.pertamesekali,L.ahusabtharLrlisesuatu-rangclatar,gJalam'uit'
!r\it lang .likenr.. rapi' Jrn bahx:L ia o.lalaL "seL'uah fenonena vanq ncliL'ittkan
l,anrak iatt,r, konpleks, Jan sen:rntiasa Lerubah". L.bih d.lri iru, t.rgnnrung l-'ada
selrelrpa r.'p,:'r Anda mcngrpayakan irLvaban. Anda bLsa luga meryebut-n)ct'ut (1)
kreati.it.rs l-.rhasa, (2) peneandalan tahsa rvicara lel'ih unseul J:rri nLlisrn. Jan (l)
' - ' ' , lr J,.e. J,n "
KrnoliJrsi.lari sclumLah kenuneklnan definni bahasa itu ntnghasilkan deiinisi
q!l)rngrn lrerikut ni.

1. Bahxs.l lr! sistcmnns.


2. B.rhrsa rdahh seperangk.rt simllr,1 n.rnasLrka
l. SiniL.ol-srnbol itu Lrr.lNanra rdelah voLal, terafi l-'isa jlLsa vislral.
4. Siml-\,1 mcnqonvensrrnalkan makna varg dirujuk
5. Bah'Ls:\ dlfrkai Lrnruk L.eLkonLrnjkasi
6. Bahasa l,iroperasi clahm sel.uah Lomunrras atau L'udala rvicar.t
?. Bah.rsx fadr clas.rrnva Lrntuk mrnLrsia, walaupun Lise iadi rak hanvr terl'ats
unruk nanusia.
8. Brhasa.liluasii olch semLLa orang dalan crLa -mng sama; bahasa dar pemLelaiaran
treh:rsa sane'sama m. pLrnrei knrrlteristik rniversal.
Boho5o, Pembe oiord., don Peneoio,of

\:-lclxpan pernFtann ncnanlilkan deti.rsi 'l<uring dati 25 kati vang


L1i .rt:r-r
Jciini( JeLapjn lalris lru h.l\drknla
:' ringkas tcnrang brIasa. Tehpi lcrmskasan
. r,rnul4.i].epelikalpcneiirie. lirguisdkvrnq melandasi nashgrasing konsep
.r .ekaLi l,ntans, subbiJ.rng, scrta perkLrliahrn .1i urirtrsirls rang n,cngacr p,rcla
, . ::.o karegori itrL. Perrinbangkan Lemungl<rnan r,jL.l,ahrrilivah berikut nj:
:.,irn eksplisit Llan 6rm.lL tentrns sisreir l.ahasa JaL:rn beberrpa hemungkman
:::k.rtun (mis.rLnre. analisis tonohgis. sint.rksls, lck.ikaL, J.rn senrnr k)
- ::i iin$olis Lrahasi; h!bungan antaLa bahasa dan reahtas; tilsatar l.ahe:a; scjarah

: :r.tik; ionologi; sistem tuLisan, perun qcrak tut\rh. jlrlk, konrak mltr. drn
- :,:iri j-.!r.linglrlnilt" lannya drri bahasa
:.:r:nnL; l.ehasa tlan lognisi; psil<olinguisrik
r:- :m komL,rikasij rrrtcraksl peml.lcara,pen.lengrr; pemrosesrn kalinat
l::l:iroLogi; sosi.ljnguisrik. Lrhas.r dan kebudava:rn; pragmarik.r; L.iLnrsuetisn€
::r '-'cnerolehan bahasa keclL,a
r :.::a r!nusil d:rn Lomunikasi .!)nmnnrsia; n.orolLnquistili fakftrr-ftIror
: r:rni transnisi reneiitj aLrm rersu' p.cngaruh linqkunlan
', unun l.ah:rsa; pcmerolehan balusa pertrr.r

.:::.lir en lang scrius den ekstensii: tentang .1clapa. ropik nii melil.aikrn sebu:th
: :.rn rumit menyusuri hl.irin il.ru llngulsrlk sel.ralr ke;imf :urssilrnD \a.!
. :lrrcmhuk rerlrs-menerus. lluru b:rhnr:L jclas larLrs mcngctahui .isrern
: r:.r reng kira sel_.ut Lrhas:r uri. Bisakah grrru.guru t,ahrsr rilng rl€rrg.tjlr
, :: L.rhasa dene:Ln .tekrii kalau melekr iidrk tihr, ir:rhkrn
bahasr drn kognisi, sisrem rL,ljsrn, konrunikrsi nolv.rl,al,
.:'x,nik, dan p.m.rolehrn bahasa pertamel Drn sekiranr,r pcml elal:rr bahas.r
.::h:Lnpkanterhasi1menlrLasaislsremkomunikasiclensankomplcksitassebesrr
.:nkih cLrhup nark akalhLnu guru scmest r_!a memehrni apa sesunggLLhnrr
r r:]-l<omf.,n.n sisten irul
.: :rrrnrn Anda rentanq komponen-komtoner bahes.r srngar melenrukan care
' :: :,.ngr;arl.rn sel.rLah brlasr. lika, misalnla, Andi percara l,ahira ko[unihasi
-::al rdalrh kunci krsLrksesan pembeLataran Lahasa kedua, AnJr al<rn
- -rLrn perhatian khusus
rrr.1a sistcm islar!r non!ed.rl drl,,m kur kuLum Al)da.
: r.ltr mema dulr l ahasa sebagai seLLrah fcnomena
;ang Lra cla,eca|1ecrh
:.:: ril.uan l,a!ian rerpisah dan Lrxsl:in-l,arian itu secara rercnce.e I si Jr.ljrrkrn
:.::.rrLr. Arr1lr aken dcngan cernur memahami brgitrn-bagjan rerFisih.lxri l)ahrsa
..r 1nd.r mcngang!1p bahas.r pala hekitanrya i,ersif:rr kLrltural de. inrerrkdi,
. : r,:,qi kelas An.la akrn Jiwarnai oleh strategi,srr:rt.gi nr olirgrrisdk drn tuga!
r. i.,munikatii.
- .-i i.i menlcnrrh seL.egii. dari aspek,ispek umun Lahas.r s.Lrerri I,rng
:.:::.,lan.li iras..{spek-aspel vang tebih spesitik harus clipahant dahm konteks
Bohqsa, Pembe oioron, dor Pengoiordn

prosraDi akadenri( dalam suatu ball.1sa re|le rfti. iliL:Lrl hrl iii, srudi Lhuslts lingulstik
jelas dianjLrLkrn t,uuma analisis ctrnrr aras l.rhrsr asrng iru senJir.

PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN


KLtn juga liise nengajulan perm.taa. renrl.! kons..pL,nsep seferi L.embehtrran
dan pengalaran. Pilirlan kcml, , bel-.errpr deiini. uldisural. Lrenelqsorin dalim
l<anu;kamus kontemporer memnjukkan L,rhur pembelajaran :LdJ:Lh "pcngiLasaan
atau pemeroLthan pcngetahuan tentang suanr sll-.jek atau scl urh kereraDl-.ilan JerlqrrL
i,elajar. fenqalaman, ar.1u insrruhsi . A chLrre. se.lr1ng fsikolog fendiJikin
mendefinisikan pernbchi:Lran lcL,ih f.drr leli scbagal 'seLurh pcrLLbalian d.len diri
sese..a.g trar\g diselraL'kan c'Leh peng.LLrmrn" (Slcrin. 1001. h. l3E). BigrtLL pu1a,
pengajaran, )ans t.rsirat .taliD .leiiniri femmr L.e rl..lajaran, t-.ise JiJeainrsikarr
sebagal 'menuniuLkan et:Lu nrcnl,enru s.sc(rren! merrrpelxj:Lri catu mclakukan
scsuatu, neul.eri insrruksi, rremanclu. Lam fcD:rkijirn;esuam, menyi:rpkrn
penserahuan, menj.rdikan tahu amLL prhrn". BLLlenklh .1nch l,eh$a para letsik,rs,ra
frofesio n al tlrrrpaknva begltu l<esLriLtNn Jahm nrinJerl n i. Lran sesuitu \ xng sc un ii ersal
peneajxr.rnl Difnisi-Jetinisi ,temjkirn im mirngl n ].n.crDjnka. ferapa suLLrnra
' ,.lel r l

N,fcrni1ah.ni1ah krnponen LleIirr;r renrang pembcl,rjrmn, kin l.tsr menJaparkan.


seperri t,rng kiri deFntl Jaltrm l)ahe\a, be|bigiL Jomrrn Fcntildrn Jar penreltdtkrn.

1. Belajar aJahh mens!:rs.1i .1rau "meLrpcrolch'


2. Bel:rjar :rdalah nlcnginsa,:inlat iniitrmesi erxu kerernrr.ilan.
l. Men,rintaninget itu meliberkrn sistcm pe r,irnprned, mernori, orgrrlisasi kognitli
'1. Belajar rneliL.atkan pcrhetian nkrif:srdar 1-.r.L Lhn berndrk men,LnLr l-.erisriw.-
p.r u L, .1.,t, I

5 Behjar nu rclatlf permanen remfi irn.l,,k pi,li lurra.


6. Belajar nelibarkan peLbagri benruL Lrtih:Ln, rnungkn lrr han rne clitorrrns drnllan
_r

lnbahr dan hrkLrmrn.


?. BeLrjar adalah sc'buah pc,LLl,uhan .hl.m f.rilrku.

Konsep-Lonsep tctscl,ur jLrra neml.rs,r ktm ke selL,ml.Lh sLrl,l,trlans .lalam di.itlin


psikoL,gl' proses pemeroLehan, L.r.rscFSi. sisrr.m nenori $enlnlp:Lnrn), mcn,"rL
jangLe pcn.lek dan panjang, penginramn 1rembrll, gale Jan -rrategi belaiar sarlar oan
l,arvah sadar, teori lupr, doNngan denqan irrrLaLan iL:n hrLkuman, penrLngnva htihrn.
Segera rampak l-.ehwr kcncp J,cLairr p.un ,anr konrleksnr.r dcnqan krnsrp bahasa.
Drn pemL.elajar bahasa kedra hrrLF nengoferrsikLn scmrLa urirbe rersebur (oaLr
vang lanrnya) .lalam mempelrui l,ahrsa kcdnr.
ridrk b sa dideiinl;tkan reryLsrh l i F.ml elejelrn. Penqrjar.ln ldrlah
Pengajaran
menandu drn ncnlasili,:asi irerrl,.Ljinn, nemunsklnlxn prn,l.iltjar unnrk t-.ela1ar,
nenerapkan kondisLko.diri pemIe1ri:t,rr llem.rhrnt AnLh renrrnq t'rgarnana
Bohoso, Pembeloioron, don Pergoioran

pembelajar belajar akan menentukm fibsofi pendidikan Anda, gaya mengajar Anda,
pendekatan, metode, dan teknik mengajar Anda Lli kelas. Jika Anda, seperti B. F.
Sknner, melihat penbeLajaran seLagai proses pengondisian ke arah perilaku spontan,
!ane dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman, nuka akan
reperti ituiah Arrda mengajar. Jika Anda memandang pembelaiaran bahasa kedua
lebih sebagai proses dedukrif ketimbang induktif, barangkali Anda lebih suk:r
hn menyodorkan berlimpah.linipah kaidah dan paradigrna kepada nurlct Anda
ketimbang membiarkan nrereh 'menenuhn' hidah-kaidah jtu secara inLlukrif
Ean Sebuah definisi yang diperluas ntau reori-tenrans peng:Ljaran akan menelangkan
l,n .-rinsip-prinsip kunci dalam memilih netode dan teknik tertentu. Sebuah teori
drn ptngajarrn, sejalan dengan penahaman utuh Anda tenrang pembelajar dan maten
ula. pokok yang han.ls dipelajari, akan memandu kita untuk mcnenukan prosedur.-
Lan lrosedur efektif pernbelajaran pada waktu tertenrlL, bagi pembeLajar tetentu, ctan
tan lalam konteks te(enru.
tan Dengan krta lain, teori mengajar adalah teori Anda tentang pembelajaran yang
gat'
rsal
ETF
T1AIAB PEMIKIRAN DAI-AM PEMEROLEI{AN BAI]ASA KEDUA
lal. ikaiipun definisi umum mengenai bahrs, penbeLajarar, dan pengajaran yang
liralvarkan di aras boleh jadi disepakati oleh sebagian besar linguis, psikolog, clan
;endidik, namun perbedaan pencl:Lpat akan rerlthat setelah menganati sekilas
iornponen-konponen tirp definisi. Misalnya, apakrh bahasa lebih merupakan
'sistem unit fonnal" ataLL "sarana untuk inreraksi sosial"l Atau, demi penanaman
:Engerrian yang lebih baik, haruskah seorang glrru akti{ memberi dorongan atau
:oembiarkan murid memperoleh sendiri sebuah rnaknat Berbagai sudur pandang
,arg berbeda rnuncui dari sarjana-sarjana yans sama pnitarnla, biasanya mengenai
smpai sej:ruh naDa sebuah pandangan niemiLiki keunggulan.
Dengan segala perbedaan yang mungkin ada di antara pata linguis terapnn dan
:eneliti SL{, sejumlah pola lama muncui menandai kecendenLngan dan mode dalam
i.udi pemerolehan bahasa kedu:r. Kecenderungan-kecenclerungan rersehLrr akan
lijabarkan di sini dahm bentuk tiga mazhab pemikirln-rerutam:, di bidrng linguistik
p[. :an psikologi-y:rng disusun hisroris sampei derajat rerrentu, sekalipun komponen,
iomponen tiap mazhab rtu kadang berilrmpang dndih secara kronologis. Ingatlah
da :ahwa urai:in semacam ini tisa menlulur d,koromr ,..rL.L riL, s,f,s, Jan
!\e.tentangannya jarang bersifat sederhana dalam srudi SLA.

il Linguistik Struktural dan Psikologi Behavioristik


Pada l940,an clan 1950-an, m:rzhab linsuistik srruktural, atau deskripti{, dengan
rhh ;engusungnya Leonard Blrrcmlield, Eclward Sapir, CharLes Hockett, Charles Fries,
F. Jan yang lainnya menonjolkan diri daLam pengarnatan ilniah yang ketar terhldap
:ahasa-bahasa manusia. Hanya "tanggapan yang bisa dirmati secara umumi' yaas
lo Bohosd, Penbeloioror, don Pencjoioron

bisi n.,cnjadi Lrjek peneLLtiin. Menurur kaum stmkt[ralis, tugas linguis aLlalah
menjabarkan brhasa manLLsia clan mengenali karakreristik strukruraL bahasa-babasa
itu. Aksioma penting mereka adalah bahwa b:Lhasa.bahasa bisa saLlng berbecla unpa
batas, clan tak ada pr:rdLrgr yang bisa diterupkan rerhaclap bahasa.bahasa itlr. Freelnan
Twaddell (1915, b. 57) nent'at.ikrn pdlsip ini dalam penserrinnnyr yans barangkrli

Apa pun sikrp kita rerhadap pikiran, roh, jnva, d11., sebagai ken-vataan, kira
herus sepakarbahwa seoranq ilmunan menganggap seolahr,lah rtu semua ridak
ada, seolahr,lah scg.rli htormasi ia per,leh mehlui proses sisren syaraf
fisiolosi$ya. Jika ia menvibukkan clirinl,a dengan kchu:,hn'kekuntan psikrs
dan nonnrateri, ilmu$an itu bulanlah seorang iLmuwan. Metode iLmiah L.e+rl-
l I . .r..n Lu , 1rl r. r.l ,.1" .
Twaddel menckanl<an bahrvl nrgas Linguis stnLktural adalah hanya nemeriksa
data yang nyata-nyara L.i.a diamati, dan mengabaikan "pikir.rn" jika yang disebut
belakaraan ini mes,akili penclek:Ltan mcntalistik -rang menercaFi retrakan, tlrasat,
dan inrrisl \ang tak bisa diamati. Sikap semacain ini rerlihat jelas d:L1am pemiknan
B F. Sknrner, rerutrrrr rlalam Verbat Bchar;or (1957), di mana ia menyebut bahiva
konsep apa pun mcngen:ri "saga n'aiau "makna" adalah {iksi ilustrari{ dan bahs'a
sl pcmbicare hanvalah rempat kejadian bagi perilaku vcrL,al, bukan pcnvel.ab. Charles
tlsgood (195?) mengcnalkan kerlbali nukna.talan pe,ilaku verbal, nenjelaskennya
s€bagai "proses mediasi refresentasional", terapi m:rsih tal beranjak tlari pandangan
nonmenralistik rnng lazim mengeDai bahasa.
Hal penting laif bagi lingrLis -.trukturalarau deskriprifadalah gagasan bahiva bahasa
dibonskar mcnjadi kepineaf-kepi.gan atau uniEunir kecil, .len unir'unir ini
l-.isa
bisa dilabarkan secarajlniah, clikontreslan, dan disusun lagi menjadi bentuk yang
utuh. Dari rrinsip ini muncullah :rrus lresar para linguis, rada 1940-an clan 1950.
rn, menuju penirrLlpeniuru terpencil dunir untuk mehkuknn penelirian terhaclap
n--n,l n,.r Clr '.cl '.'L.-r
Bohaso, Pembe oioror, clon Peneqioron ll

}iONEKSI KELdS

Temual Penelitian, faradigma utama.lalam peneiida. linquistik padr 1940an


lan 1950-an nemandang bahasa seba sistcm linier rersrruktur. Paracli'rna uri
menjabarhn pelbagai rangkaian granrrikal sebagai komponen-konponel rerpisah
. ang hsa nemltntuk sebuah kahrnat.,Altalisi*nalisis nilah
l,ang kcnlLr.ti!n diseL\r
:r1eh Noan Chomsky rcl.alrai hul.ungan 'strukrur permulaan".

lmplikasi Pengajaran: Mungkin rrk adr rang l':Lih Laik Jahm mcDshaJirkan
lin$is.iL st kturrl di kelrs selaLn Chrrles Fries. yang menbahas "clil struknrrai
iJl,-rrdt drilb)" dan "latihan pola (l,d'rer tra.ri.es)" dalan brkunra leachir.g
rnA Ll1rnitrg Englirh dl a Foreisn Langaage (1945) dan Tlk S'tu.ture oi Englirh
(1951). lvletodc Au{liolingual (lihar BaL- 4) ynng sangar populer banlek
nengambil qri dari karya Frics yang sangat ber;.enganLh. Apa pendapar Anda
renrang keuntungan dan kenreian clrilt1ri1 pola di kclas bahasal

Llikalangan pslkrlog. paraJignra behalior.istik lug:r LerlikrLs L.ada rangqiLpan,tenggapan


:.::! Lisa dianuti secrri nyeer-tangapan nng l.tsa secrrr ofj.ktif .lili1rar, dLreLrm. ,:1:L
: Mctode ilmiah dir. r Lr secarn sanglt kcrnt s.hnrgge k nsepkoLscrr -,crrcrti kesnclaran
-rL u r.
:::r mtuisi dimqqap scLlgai irihlah menraListLl r.rng h.1fum l.eqj keal.srlan pcnihtian.
r.:ren:r pcngamann rerhacl.rp koLrdrsi kcsalaran. penrikimn. peml,.nftLkef konsep, arau
:rrrrolehan peraet uan urggrh tak l-..a dianJaLlun, nelr tol-. k.ropLk sem:Lc:Lm hi
:::u'ralril untuk Jikeji Jalam kerangkn kciu l,ihevi(ri-,tik NloJelm.J.l L.ehayi.rNrik
:r,r lauim:r.la1ah pengonclisian klasik ke lrh perilalu sponran, h:ri.r1arr rcrt,al,
::rl]elataLm instnrmenral {r.emLerirn n ,rlan lanr.ung), pemL,itajamn diskrjnlLnasi,
::ln pendekaran'pendchtan empiris lairnrn Jal:m memfrel.lari L.eriliku manusir. Alda
::,rngkn akral-. Jengan elspcLrrncn kla'ik denran anjinr larLcr Jen k,,rrk-korak SkhltL:
.1.]-.eflme*ekspcrlm.n ni rnemperliharkat Lalur rn:LLhlLLl hjJup lris:r rlti
:.1r l,ereakri sebrqaimxn'r teng .lii.ginkrn, dengrn Jilreri nnl.!la. ', ,: .r ,, ,.'rlisiknn
r clalan
:,ngkit Jan FnjrJmlan _r.rns tefni. (ts.hauriue rkrn J lr:has L ,: ,., l: Bab4)

Linguistik Generatif dan Psikologi Kognitii


Paiir clelede l9{r0-an, lil]gurstil genrLrLtil:trtrrsi.rnasiLn!l lrlLrn.uL r, . . . s,rnrh
\oan Chomskl den 'cjrnnah r-.e.glk,,rr!.1. Llhon;Lr L.enrvha, .,.:: ,.ukan
rahva brhasa man,L.ie riJ;rk L.isr .liteLiii icniaiaiiatr Jalarr linghup ,,, r.r ., c{an
rtspons,ranqrarqrllatruhrnlal-.erJasarkrnrolumedrtemcntahlrngrr;: ,;"rkrn
,rleh penclitl lapangan. LingLris qer.rrtit t.rrnril tak hrnr:L prJa urusan
nendeskripsikan bahasr (mcncapai tingkar kecukupan dcskriptil) .er. r i iugr lreruprva
nencap.ai tingkat kecrL|pan cksplanatoris Jalinr srLLJi bahasa, hihh l.asis rriDra,
\Jng lrersitnt lnJcpenJen r.J, t-.eh,rsr apa pun, unruk memiljh r.1rn Lahasa rang
m('nadai se.rra desliriptii' (Chnmsk), lll(r1. h. 6l).
1a Bohoso, Pembeloioroi, don Persaiaran

Befih is,al re',rhrsi gencr.rif-tra.sri)rDras(n!l diranam p:Lda arv.tl alracl ke-20.


lr.rdhaDd J. SaL$sLlre (1916), mcnyetakan irahra ada perbedaan antara lrrrolc, bahesa
drlam prakrek heseharian (sesueru vang ili:rnati" olch Skinner, dan yarg disebut
perioma olel Chonrsk\.), dan larqtr (serura dengan konscp kompetensi, atau
LecaL:Lp.rn bah.rsa kita vang mcr.Lcla'ar dan tal bisa diamati). Beberapa dekaJe
selanjrrorv.r. lregirLilah. para lingul; cleskr ptii cerrderung nengal.aikan larsre dan
1e1,ih *la menpelajari parch. Ren,lLrsi yanq dibaira oLeh Linguistih gcncr.rtii bcrh.rsil
rnenl:ruhkur ohcsi kcl'mplk dislri;.tli tcrh:rd,rp periorma rnanife*asi lLrar cl:rri
bahasa dan nernantarrkan perl.edaan penring entara aspek':Lspck rane L,isa rliamati
drn m.rkna sertr pemiliren tersembunri yang mclahirkan dan membangkirkar
pcri,rna linguisrik.
Serupa Jcngan rru, p.rra psikoL,g kognitif mcnyatakan bahu'a makna, pemaluman,
Ja. rengetihu.n a(hlah Jata pent ng L.agl studi psikoLogis. Alih-ulih t cfokus sccara
:LgeL mekani-.tis p.rd.r koniksrkrniksi stmLLlu;respons, kelompok kognirivis rrrencoba
mene,nl,kan rrinslpfrinsiF |sikoi.,eis oigrnisrsi dan fungsi. Daiid Ausubel (1965,

Dari suJut p.rnJang te..rerisi koqrlitif, upa,va rnengal'rlkrn kondisi siLlar atau
mctcdLLksi kognisi menjrdi proses medirsirnal menrerminkan perilaku imp1ls1t
;anq triakhn-ra menlinehirh:rn Llari t n ng psikobri apa yang paling L.erhrrga
rnnrk dikrii rerrpi juga Llefgan gegatah telah melekukan pcnycclcthanaan
sec:L Lr.rlcLihrD tcrhaclap fcnomcna psikologis yang sangat kompleks.

lara psikoLog hoenLtii, seferti far.r linguis generarli Jrcn'paya menemLrkan morn'asi
rla*ar .1an struktlr mendrlam pada perileku mrnusi:r dengan menggul\alan
pendehaon lasional Tee.rsnla, mcreke mcmbebaskan diridari keketatan studi enrfiris
D,lik kaoD Lrehaliori! rlan Denggunakan perangkat Logil:1, n:L1ar, ekstrapoL:Lsi, dan
kc-'impulun untuk nemperoleh penjelasan L'agi perilakr manrsia. Bergerak
mehmpaui sekadar tecrkrpan ieskriptif menrju kekurtan cLsphnatoti-' mcrupakrn
ses atu Ianq luar irir.a penring.
Linguis strulturrl d:Ln psikolos l.chnvloristik sanr-sama beLninat pada deskrll-.si,
padr jarval.an atns fertantaafl,-errnqatrn dtd reirang r.erillku nrrnLrsir: pcnglrkurrn
l,t jcktii!t$ pcril.ikr Jrhn kcachen tctkonlrol. Linguls lenerariidrn psikolog kognitif
tenrLL bermin:rr prda lertanlaan dfoj retapi irereka jauh lebih nieminari fertan\axn
vang lebih nen,lasar, nflgupr, fiktorfaktor dasar rpa ba,rran. Fsikologii, sosial.
at:rLi lurgkLrngan y.rng mer-rebrbkan peril.rku rerrentu p.rd:L scor:Lng mAnuslal
Jike AnJa Dremp.rhitikan srscoreng lrng L,trjalan memrsuki nrmih Anda,
mengaLlekrr luni dan melemparkanrrva Lervat lendeLa Anda, 1.rlu mchnglah kcluaL,
l,eragani pertanraan l.isu dirjLLkrn. Screngkaian p.rtanvaan akan terkait dengan a,la
yrng reriadi, .1e*ripsi fnik orrng in,, iam L.errpa, ukuran kursi, clampak clrri kursi
inr, Jan .ererusnva. Serangkaian perran;aan lain akrn menloalnclgapa ia melakukan
h.1l i.1, trL,i nlotil dtrn k.indisi pslkolngis orlng itlr, :tpn kira-kira penyeL,ah perihku
Bahoso, Pembeloio.qn, don Pensoioron t3

F2C, iru, dan lain sebagainya. Rangkeian perranyaan peftama saneat rinci dan Dasti: ia
$asa ldI engrz.nl r .-r d.'1,.-mr.u, n. -,! -e-unqt ,t",.,,,-," t"ielir,.f
*but daa.nprra ,': -e., i 1:t rirrr m.rnl err AnJ aw,l ar n,.;t "i,,
pettanyaan kcdua lebih kaya, terapi jelas lcbih berisiko. Dengan',,,".
keberanian untuk
tade mengajukan beberapa pernnyaan sulir renrang lang tak teramari, kita mungkin agak
rdan rugi waktu tetapi mer:dh sawasan 1"bih mendalan rentang perilaku manusi:r
&asil
dan Konstruktivismer Sebuah Pendekatan Multidisipliner
Konstruktivisme harnpir bisa dikatakrn bL,kan Natu nlazlub pcnikiran baru. Jeor
ilan Piaget clan Lev Vygorsky, yang kerap dihubunekan .le.san
lo, n.-um.", .' el'. brrlrr .r n.L,,r .at. p,r ejj, -s.rL! b"h".a.Ken:J,i
demiklan, daLam berLagai posisi tcoretis pascastrukturalis, konsrruktivisme muncul
seLrasai p adisna besar hanya pada paruh akhir abad kedua pu1uh, dan kini nyaris
merupakan sebuah ortodoksi. Satu karakteristik menyegarkan dari konstrlrkdvisme
196i, adaLah bahu.a ia nenyarl,kan paradigma.paradigma linelristik, psikologis, dan
sosiologis, langkah yang bertolak belakang dengan sekat-sekat profesionat yang serhg
membagi disiplitulisiplin itu pada abad sebelumnya. Kini, denean penekanannva
pada rnteraksi sosial dan penemuan, arau konstruLsi, makna, ketjga disiplin tenebut
ir mempunyai lcbih L.anr,at titik remu.
F Apa itu konstruktivisme, Llan bagaimana ia bcrbcda dari dua sudur pandang Lain
yang dipaparkan di atasl Muia,rrrula, akan bermanfaar menikirkan ctua cabanc
l,or r rl-i' .. l,,g 'r-rr .a , ,. . 1 r,m .-r. L ,L .rrr. r- orJn \ r, mparl,rn p.,d-
penringnya pernbelajar menbangun represenrasi realitas mereka sendiri. ,,Secara
dia.i perorangan para penbelajar harus menemuhn dan nengubah inforrnasi konpleks
*aD jika mereka ingin menguasai in{ormnsi tersebur, hnenganhkanl agd para siswa lebih
pErs aktif dalam pembelajaran mereka sendiri kerimbang yang lazim dijumpai di
d.n kebanyakan kelas" (S1avin, 7001, h. 257-258). Pemyataan-perryaraan semacam itu
Erat berakar pada karya Piag€r (1954, 1955, 19?0; Piaget & lnhelder, 1969) pacta
perteneahan abad kedua puluh, retnpi l.aru mentadi pandanean vane diterima luas
',- hl-',.-,.np.,1- b...lrr. t. gtr -ml"l..rrn . np,o-.r",\.*b,re,,
np6L
"t
yang mellbatkan perubahan, penunculan diri, clan konstruksi, yans masins-masins
cil rgul i , .. oer eala pers
"n , -F -1.', ,.n ." ' -.,".' ,K;., -,. ,
Fitii_ 2004, h. 104).
KonstrLrktivisme sosial menekanhan pentingnya interaksi sosial dan pembelaiaran
kooperati{ datam membangrn qambaran,gambaran kognittf dan emosional atas
'drl realitas. Spivey (1997, h. 21) mengatrltan hahwa penelitian konstrr.rkrivis cenderung
od:, bcrfokus pada "Ddiliclu-indi\iclr yans terlibar clalam berbagai praktek sosiat, ... patla
rlar, keLompokyang bekerje ber:ama.sama, laraulkomunitas global". Krmpiun korxftxklvisme
sosial adalah Vygorsh (19?8), ynng nengusLrng pandangan bahu,a "pemikiran dan
nfsi pemhntukan makra pacla diri anak anak clibenruk secara sxial dan nuncuLdari interaksi
*,n s,xiaL mereka dengan lingkungan mreka' (KaLLfman, 2004, h. 304).
hlu
14 Bohoso, Penbe oioron, don Pensoioron

KONEKS1 KELA.S

Temuan Penelitian, Konstrukrivisme menekankan peran penLelajar dalam


mengonsrruksi makna nelalLri masukAn linguisrik yang ada dan penringnya
intcraiisi sosiai dalan menciprakan sebuah srstcm linguistik baru. Fara
konsrruktivis awal seperri Vlgotsky clan Piigct giar menekankan pandangan.
pandangan nereka heberapa clas:ru.arsa silam. Apa yang nembuar prcGsi
t,cng.ij.rtun brhasa nembutuhkal *akru begitu lama untuk neneraplan
penikiran semacam itu di kelasl

Lnplikasi Pengajaran, Ba*nekali pandangan'pandangan dalam psikologi


behaviorrsrik mengekang rnencuatnya Nengajaran bahrsa interaktil Meski
hgitu, r.ada aival 1970 sudah ada beberapa merode yang mendukung perau
sentral pembelajar dalan mengonstruksi bahasa ( the Silent Wa1 and Conmniq
lzremse lia ing) dan penrifgnln inreraksi L,ermakna (bentuk aral Norion,rl'
llncriomt Syllabr, yang tcrmula cli lngsris Ra,/r). Apa jejak konstruktivisme
yeng Anda lihat t1a1an kelas-kelas pelalaran bahasa nsine saat inil

Srlah sanr konsep la[rg populer Iang dikinulak;rn oleh \lgorsh adalah zona
perkembangan proksimal atau ZPLI (toru olporimal datlopnert). yakni j,nl< r.tau
koncllsi perkenbangan akmrl perntehjl L|n potensi pcrkcmbangannra Dahm
ungkaprn l,crJ,iJr, ZPLI m.nj.Lasken hal-hal ranlr belum dikuasai oleh seorang
fe,nbelajar retapi ia ma,r;.Lr rnempelajarlnya dengan srimulus ring sesuai. ZPD aJalab
scsi pcntins konstruktivi-'mc rxial karcn:L ia mendcslrifsilan tLrgartu.las .rang
reorang anak rrclak L.is:r mengerjakannya serdiri retapi bisa rnengerjakanNa dengan
l,antuan rckan scl ara atau otang dcuasa ranq lelrih konrr-.eten' (Sle!in, 2003, h. .14,
lihnt juge Knrpoi & Hapvood, 1998). SejumLah penerapan ZPD \fuotsky clilakuk.rn
dalan pengajaran bahasa asing (Lant{)ll, l00i r.\assaji & Cumming,2000;
Merchcrkov.r, 1005) dulam kont.'ks pcmLclej:rran L.:Lhasa le.tua unnLk orang clcuasa
marpun anak rnak.
Konsep V-r'gotskr tentang ZIrLI bertolak bclrkang cukup rajam clengan reori Piaget
tenrang feL.elajalan. \rygors[y memandang sebuah lcwrtrar dalun I'mtelajaran
Jan perkeml-.angan seclangkan Iriager -en'a"Jr"g raharnhap perkembangan larg
mcn.ntukrn srrtLr Frxtc'n.lisi. rtnu kcsirl.:Ln, unruk pcml.eLajaran (Dunn & Lantoll
1998). Plaget nenekankan fcnrinlnye ferl<cmlilnqan koqnLtii perorangan sebagri
dn.hkrn fang relltil solirer. hdrvrl biologis drn tahapan-rahaprn pcrkenbrngrn
a.lalah un,san mendasar; intcraksi sosial hanvalah menicr perkembargar pada saat
rilrs tcpxt. Di lxin filllk, \'r'gostk L.e*eyrkinar Lr rlva interaksi n,sial adalali scndi
daLam perkembangrn k,rlditit Jrn ia Denola)< tenrang rahapan.rahapan yang
cliteraplan terlel,ih clehulu. 'lagasan
Bohoso, Pembeloiqron, don Pengoioron Is

tsrrsehutrL oat clengln perspekdi lionsnLLkri!is sor al \,\gorslien artatah prndangan


I.i,.l il llaklrtLn (1986, 1990), seoring re.,rLriku\ s.srre RrLiil \,!ng Lini ncfrL,ri
ftrhe,:ie.
fencliti dan prlktisi SL{ (Hrll, \/,ranova, & Nlarchcnkora. Zrr05). Rrkhrrn
..r.r
:m.fJirixn l.eh!'a lrahesa "terl-.enam Jatam kontetrs v,sirt drn krLtrural. Jer riLngsl
.1....1 j.,i.Lr'. ,..,,. | .,t.
i.Ll n,ilcniuD baru LLta nelthat ncninckatm,l penckan r p.rJa dimensLJimensi
.rohlruraLSLA. \fatson-Ctgeo (200.{) mcnJe.krirsikarrr\a sel_.xsri
1_.!f.Jinn1.1 s.\irtisasi
, -.A:. , I i r.\ro : tr , r :
-:llsa, clln cpistemologi, dan -lr
mengakut L.ahrvr koeni;i LruncLrl dalam jnrer.rhsi s.sirl
:.:r Jilrcn,:LLk oLeh proscs kulmral d.rn sosiopolitjk" (\\/erson-Ce!eo. tur0.1. h.
|t).
I le i .' r. I. r l, I L-. 1.,.
:eLrptrlihrrk r pt, srektjiper spckrii kc,nstrlrkt ,is nclxllrj kriian-kLjju mengel)rl
,r.!nr fercakaprn, I"Ltor-fikror so:r,kulnLral drL.rrn perrLchl rn, Jrn tcori
:rffrLsi(!ri.. Drlam banlak haL, pcrspektif kon,truktn tr adrleh pentLLs rtrrni katirn,
:;irn betLrsi" kognitiitcnia.s rara bnhasa Inj'ersrL, p.nroses:Ln inirmrsi. m.nor,
,.:rerJasan lrLretrn, drn sistcniaii\iras antuLahasa. (Cattrtrnj Inillh-istihh ini rkan
::-leirnisilan d.1n dijclaskan dahm hLl.ab sclenjunrya trLrkr in ).
Keriga penciangrn \:Lng dil.aparli.ln Jalam ;ulrt:rL. ini srruktLrral/trehaviorjstik.
,r,!n]tit. .lnn konstmktivis-harus Jipandar-ig ptnring dalem meLrriptrkan JesLrripsi
.rinrlr.lnq tenting pemcrolehan bah.r'a kedua Renungkan scjcnrk liasrLr tinmrg
j rnrng \'trng sdnlat tinggil )an! Jilihrt dari kejnuhan. Dari s.1trL arrh glrnlm! irLL
.rrnskeli nremt\nlai funL:ah runcing, sletser ,,an! mfrL lcles, J;ln ioniasi krrane
I ..\i.,m . I ., , ', rrr, I

::rL..iL ()anc keLlua tadinlr rerhlhng Llari p:rnclangan),lan krniirl,rrsi Ljrrt..J. !i


rrenenla. D.ui rrah vang Lrin lagt, mrncul karakrer s.ik tcl,ih jrutr. \ang rak reri r!i
,rDfai saai irLr. Stlrdl SLA .ang:Lt mirit Jengtrn cara ofanL rnenllnJrnlr !rLnrne,
,l ,r I ..,,, .r
Trbel 1.1 meranel<um l.erbegri konsep clan pen.lekarnn rrnq JiFrfarkan da1:rm
ietisi terspckrii.li rlns. Tel el iri L.ls.r ncmlanru menu.iuk Jcng.f refrr gngls!.-
ris:tsa. umum lang rerkan drnqan masnrg-ma,ing pendirian. yans.Ligamba an Ji
.rri adalah poLa-pole rifikaL r:Lns clipi;.arkan olrh K,Lhn [9?0) selr]lri srrukrL,r
r.volusi ilmiah. Sebuah Fara.ligma i:Lng t erhasiL JisusLLt liemuJi.n ,rteh scl.uatr
;erl'.lt anornali (keraguan. ket akpasriln, gugaran terh.rJap reori yu,r l.*laku),
-rlu krisLs (r untuhnya paracligm.r r,ane aJr) densan segaLa kegeLisahrn inrrlckturt |rnr
I.,1,,'..,,1.t..
SiIhs ini rampak lelas dalam lrnguistil mrupun psiloloei, l,alrL,r.rLn l,etrsrn-
. ,,.t , .i- ., ,t ,, I L
psikoloei, di nrra ketise FaraJigma iru salt jni blsr Jillmkan l.croprra;i scrcnipat.
\Yr t,.,,t
era! pnraJigma y.1ns lrener arar sal1h. NlL,srahjL mrn.,ansLal (e.ara mlrtlek :arL,
pcrpeLrii dcngrn rrreng.dcfanl<en r'.rnr: lainnla. Sel.ugian f.it.cnrnn bisr Lita
Jljumpai drlalll hampir setlap penrl'katan lritis i.rhad,rp srurli r--aiitls
['
15 Bohoso, Pefrbeldioron, ddn Pensoioron

l'lLer l.l Mrzla\m*l-ab pemrlrr.n dal"r peneroleh-" 'al-a' led r,

Kerangka Waktu Mazhab Pemikiran Tema Tipikat

Awal 1900an, Linguistik Smrktural dan Peforma yang Lisa diamati


1940an dan 1950-an Psikologi Behavioristik Metode ilmiah
Empirisisme
StruLtur permukaan

lnbalan dan hukunun

1960-an, 19?tt-an, Linguisdk Generatif LiDguisdk generatif


dan 1980'an Psikologi Kogniti{ Penguasa:n, ba$aan

Sistematisit s
Tilta ba,\asa unirersal
Kompetensi
Struktur mendalan

l9E0-an, 1990-an,
dar 2000-an V:rirhel sosiotulnrml
Pernbelajaran kooperatif
Pembelajaran penemuan
Konsnuksi makna
V.ti.blllrAs !nrarhahasa

SEMBILAN BEI/,S ABAD PENGAJARAN BAHASA


Sebuah tinjauan tenrang penelitian dan kecenderungan teoretis dalam Sl"{ akan
tetap abstrak dan tidak terfokus tanpa penerapan prakris di kelas. Selain itu,
kebanyakan pemLaca buku ini terutama tertarik pada pendidikan bahasa daLarn
berbagai bentuknya. Karena itu clalam upaya mernbantu membangun iembatan antara
teori dan praktek saya akan mernberikan ulasan historis yang relevan tentang
pengajaran bahasa, dan mengaitkannya dengan topik dan permasalahan yang sedang
dibicarakan. Densan carn demikian saya berharap bisa secara ptogresif
memperkenalkan Anda kepada beberapa kecendemngan dan 1su metodologis utama
tentang sisi pedagogis profesi ini.
Sejauh ini, fokus bab in; adalah penelitian selama sekitar abad silam atas linguistik
dan psikologi, dan dalam subbab rerakhir ini saya akan membawa Anda pada
kecenderungan dan permasalahan pedagogis dalan abad kedua puluh. Apa yang Lrta
ketahui tentang pengajaran bahasa daLan dua atau risa milenium sebelumnyal
lawabannva, ti.1* besitu baDyak.
Bohoso, Penbeloioron, don Pensdioroi l7

Survei hforrnatif Ke11y tentang pengajaran bahasa sepanjang 'i1ua puluh lina
abad" mengungkapkan penjelasan )ang dipenuhi anckdor mcnarik namun tidak
banyak neryebut soal nerode pengajaran l.ahasa berbasis penelitian. Di dunia Barat,
pernbelajatan bahasa "asing" cli sekolah selalLr bersinonim dengan pe rnbelajarrn bahasa
ri Lath arau Yunani. Bahasa Latin, yrng dianssap meningkatkan kecerdasan melalui
'senam mental'i, bnm rclatif belakangan 1ni diangsap satu paker dengan pendidikan
rinsgi yang bagus. Bahasa Latin diajarkan dengan apr yang disebur Metode Ktarik
lCla,;;ical Metho.t, berfokus pada kaidah-kaidah gramarikaL, hafalan kosakata sena
berbagai deklinasi dan konjusasi, penerjemahan reks, peneeriaan latihln-latihan
renulis. Ketik:r brhasa-bahasa Lain mulal diajarkan di lembaga,lemtraga pendidikan
pada abaci kedelapan belas dan kesenbilan be1as, Merode Klasik diadopsi sebagai
sarana u.ama pengajar.n bahasa ashg. Namun, paLla rnasa itu ridalbrnyak dipikirkan
pengajatan bahasa lisan; bahasa ridak diajarkan rerutama !nruk mensuasai
konr.lnikasi oral,/aural, melainkan agar menjadi "terpelajai' arau, dalarn beberapa
kasus, unruk mendaparkan kecak:rpan nembaca dalarl bahasa asing. Katena hanya
redikit peneiirian teoretis ienrang pemerolehan bahasa kedua, atau tenrang
pemerolehan kecakapan membrci, bahasa-bahasa asing cliajarkan tek beda dengan
keterampilan lain diaj:Lrkan.
Maka, pengaja ran bahasa sebelunr abad kedua puLuh lebih pas dis,nbarkan sebieai
;ebuah 'tradisi" yang dipraktekkan hingga hart ini, dalam berbagai manjfestasi dan
adaptasinya, di keLavkelas brhsa di seluruh dunia. Pada akhir abad kesembilan belas,
Vetode Klasik diken,l sebagai Metode Pener.icmahan Tata Bahasa (Granrmar
Translarion Method). Tidak banyak perbedaan antara Penerjemahan Tata Bahasa
Jan apa yang sudah berlargsung di kelaskelas bahasa selana benbird-abad, di luar
rokusnya pada kaidah.kaidah gramarikaLyang menjadi dasar pendFmahan Llari bahasa
ketlua ke bahasa ash. Tetapi Metode Penerjernahan Tata Bahasa menolak regas upaya-
upaya yang muncul pada pernuLaan abad kedua puLuh untuk "mempe$arui,'
metodologi pengajarrn bahasa, clan hingga hari ini ia retap merupakan sebuah
.ta.D metodologl standar bagi pengajaran bahasa dt lembagalenbaga pendrclikan. Prator
Litu- dan Celce-Murcia (19?9, h. 3) menyanpaikan haralter.karakter utama Penerjenahan
clsm Tara Bahasa:
1. KelapkeLas dia;ar dahm bahasa ibu; sedikir penggunaan 82
2. KebanyaLan kosakata Llialarkan daLarl bentuk daftar kara-kata terpisah
'lrrE 3. Menjelaskan secan rinci kepelikan tata bahasa
r€5if 4. Membaca tekvtek klasik sulit sudah dinulai sejak dini
5. Teks-leks diprkai sebagai latihan dalam anaLjsis tata bahasa
6. Latihan berkala dalan penerjenahan kalinar drri 81 ke 82
?. Sedikir atnu tidak a.la perhatian t€rhadap pengucapan
't'sdl
pa.fr
glb lelas sekali, di satu sisi, bahwa metode ini besitu menonjol di antara banyak
nnIJ rnodelyang bersaing.Ia nlaris tidak berperan apa-apa dalam peninekatan kemampuan
komunikarif sisqa dalarn bahasa. ia "dinigat dengan kejencLelan oleh ribuan
l8 Bohoso, Pembe oiorqn, dan Pensdldron

penl.eLaiar di sekoleh, \ang L'.1gr me,eka L,elaj


l,ahasa asing berani pcngalam.rn
menjeDukin mcnshaleLlan Jrtiar 1-.anjang l<osrkata darr l<r ah-kLrcleh tat:r lrahasa
yan! tanpl quna dan uprlr mcnl.u.rt rerlemahan seryrrrna prosa fonnal arau sastra"
(Richards & Rodeers, 100I, h ,l).
Di sisi lain, orang rerap bLsa nenahani m.ngafa Pcn.rj.m:Lhxn Tata Bahasa
hrnlr nemcrlukan seJikLt kererampilan khus!s para sLtru. Ujian
l-.egitu populer. la
Lucl:rh'krl.1llh mm bahasa clen penerjemahrn rnLLdah diLuatdan dinilai stcan.'bjektif.
Banyal uiian strnchr L:rhasl aslng;rng retap ticLk terusahr menyenmh kemampuan
komunik.lritsehinqga fera si$fa tiJ.11i cukr.rp ternrotivasi Lurtuk metanrkali nel:LnFari
analogi rata t rlsr, penerlenahan, dur latihur penqulansan Dan ini kadang-kada,,s
L.erhasil menbLrat st,,Lans sls{r memillki kecakapan mcmt.acr clalam bahasaleJua.
Terifi, seferti .litunjuLkrn oleh Rlcharuls drn Rodgers (200i, h. 7), i:r trdak ptnva
penJrkrng. lnilah sebuah nttode yrng riJak prrnla landasan teori. Tidak acla literatur
vang menanark,rn penlelasan dasar atau pemLcnaran untxk i .1tau ynng beruseha
mcr-rgaitkannl.r dergan berbagai permrsal.rhan dalam lingulsrik, psikoLrgi, atau tcurr
pertildikrn ' Karenr kii.r terLrs nenelarl rrinsip-prinsip tcoritis dalam buku iLrr,
sa\,a rasa kit!,rLan memaham l--l.ih rtLrh pc,ihaL "kerindaan teori'JaLaLn Me< e
PcneLiemahan Tara Rahasa

PENGAJAR{\' BAIIASA PADA ABAD KEDUA PULUH


Dengan Later Lclakrrg rbad'abrJ seL.elLrm elra.1 ke'19, panr:imgan sekilas pada masa
seabaLl silan nenilcri kita gemb.rren yang crLkup rlenycgarkar, ttntnng beraganr
penafsiren cara "terl.alL' rrnnrk ncngejrrken sebuah bahasa asing. Barangkali l,crmula
dengan Merr e Serial tir:Lngois CoLrnr (1E80), fensai.rran Lahas! asing mengaLam,
l-.eL.erapa kccenderrngrn revolLLsioner, )ang semua.\'a menjadi bahan kajian l alr
Fenelirirn llmi3h (atau ohuvesionaL).
Sepeni ma:ahalrma:heb pemikiran lans .latang Llan pcrgi, hecen.lerungan-
kcccnderunqrn fenqajarar l,ah.r'r pun rnrbLrL dan tnggelan pop L,rlaritasr, l a Secar.r
hisrorjs, ino\'!si dalan llmu pendLLlikan,lluntLLnsknn olch pencLitian tec,retisi hal
iru dirLNjukknn oleh pengaruh reneljrian tcrh:L.lalr kecenderungan.kecenderungan
clahn pengajaran bahasa. PaLt! -'rai \nne sama, kelaskelas bahasa dengan guru dan
ilswrnle,\'eng inov:Lrii inenjrdi laboratoriLrm penelitiln yeng. pada giLirannva,
nenopang rc'rL.etrukLrya pandanqnn-pendang.rn teoretis ketik.l mereka
"'"r.ta1an"
pcrub.1h.1n .elrins i'aktu.
All,irt lr,larck'rardt (19?1. h. 5) mclihat "peruL.,rhan rnqin dan pergeseran pnsir"
ini sebagri .ehLah pola siklis dl mrnr .ehLah paraJigmr baru (ncnggumkr. isrjhh
Kuhn) mctoLlc'Logi pengiiaran n,urrcul sethp seferemprr al-.ad; tiap-rlap metocle
L'aru akan menisahkan Jiri darl nns lama namrn prJe saat rang sama metlgambil
l-.el-.erara asp.'L posirii rrrr'lir:ma scl'clLrmu.r. Lelrih beLakangan, N'lLrchell clan Vnlel
(200i) memaparkrn keccndtrunean kira lang nungkin kelim LrnrLrk ncnggambarkan
pengrjaran l.ahrsr:LLad sihm sel-.agai ;.tnrlLrlLrm lang beravun'aun di artan tjumhh
Bohosd, Pembelqloro., don pensoidron l9

opsi yang saLing berrentangan, fokus pada akurasi versus fokus pada
ketasihan,
pemisahan leteranplLan versLN penyatuan kererampilan, p.".t"t
otn,., a.rre"r-, gu..,
11-,g,i_1-r. r .-r ,, ,.t-"rdi p r,",. ..L, Ln"-\eb,,
Jan Vidal nengus
'. -rnbet et
"r pa M,.,.
u Lkan sebu ah metafora baru yang barangkali bisa metLrkil;t",,,., a.,rg",.,
lebih baik perjallnan kita nelintesi waktu, ,,metafora t"ntang sungat
besar, ying
FIn rerLpmcnerus mengalir, rnemiiiki banyak sunber air_barang
air, suneai-sunsai kecii
ail- ,:-,,'. ,\Jr .r,,"...ru., v., tin.-".| \ riar d, t_,,.,rq,, r"r"t 11.,.
(h.2?).
nur Salah sao contoh telbaik tenrang sifat siklis ctan mengalir dari berbagai
metode
:ne rersebut tampak.dalam Metode Audiolingual ataLr ALM (A,aiohn&at
M;hoJ) y:,ns
hla, rerolusioner pada akhir 1940.an dan 1950-an. Metode ini, a*r-
o.*f.*"""y^
lang berlebihan pada larihrn lisan, neninjam prinsip-prinsip dad Metode tanesune
Direrr Maho,l', sm rn. ,lldmJ r er- o nr
rLe "
:r,,-r ,l- ld-r k. ,,e-r. et .rinr.rrt rJ.r n "r,et e rrnr .,e. pip,d ,1".,.vi
! -, c-V p.,ot.,t ",
terhaLlap pendahulu klasiknya, Merode penerjemahan Tata"d,t.;r Bahasa, dengan
ini- mengurangi kalau bukan menyrngktrkan sana sekali rninat metakognitif
ya ng terialu
od. memikirkan bentuk-bentuk bahasa. Namun, datarn waktu i.,.,*"n
r.r ei,ar r p^t ul., ., D.it^l..pr 1..5r ir. prr" t.Fr-Ln, , qt ";,,gt",,
V .-".*-li
.l,l b !,! r-rr .Ii" keo"Jatrrat ..n't..dekoe,;i ,a",h . ,""s t,_...;,g,,."
iaLangan, merupakan ajakan untuk kenbali ke penerjernahu"
r"t"- euh","t pi".r"
:ergeser memang, dan bcrL.agai paraLligma mengatani pasang surut.
'rL u'. lo-0
',..lr.oli ,rr.,pir e.r.d.: .r.d-l-. t-, sj ,,err
nerujudkan hubungan simbioris mereka. Di bidang psikologi, s"perri ya"g ramp"k
rula Jalam garis besar ajaran-ajaran konstrukttvisrle, kit"
mi -..,*f.,it"" t.,-U"t *i.,,
:aJ., -rl r :ar .hrLrn. r Irr.p,r .r r,rtrr ketom; o.rerr..J,np""","1-,"1".,
b"d :an-vak srkali srategi kooperatif unruk nencapai rLrjLran-rujuan yang
noJ' . I.r., ! -., li -o'.' J".a', .rg i"rrb" , .^ diinsinkan.
" 'r. ss t."r : Ld"p .i,a,
ionunikasi dan kompeiensi k)munikarif deni menictaskur L,.or", i,,t r"ttii a,"
^ olu rr- r' pe. c.,,l.r.rr lal ..,
bl Proles j penga ja.an l)ahasa memper tiharkan kecenderrrnean-kecencierunsan
teoreris
F r. d Le-h": p" d-. r'r.1. . -.l ,it \ ne r,,. re^" ,[ ,- r.,-ir:r | ,,r:a d.-
d- rnrr".r'er,,rr.r,rl,. ),, .r.{ \,ngL ai.r .".,,. l..o-r-.rerg.mt rr e, ._rr,-,
rJ ., o,r.r.,ne. rn,. renp.. rrrli,l,,.,.. , .-cr.,m p.r_mp r.,r ..1. r.
fr ;ada proses komunjt<atif clalam penbetajann bahasa. Sebaeian iu,i
-,,.d 1,.-, r ,1..n lrr rp rL ,r rrr.,m I. I.o"t. .e., r1 ,.n," 1,, l.,r in,.
"1."u,ii,.,n,,.t
m -n,.e .
r.-el Le *r el ,.'.o"1, JF .:ar -o.l ' . . ,,nq dio. -rt,r
'B Ki.i, barvak marr:,ir dan sunsai pectagogis dari kurun beberaoa dasaq,aN
n* -'oliir r re.r L rniderq",r .d, l"r e- , , tensaj,,rdn BJhaa KomunilaLir
d .jau CLf (Commircdrpc iansriagc ilaching), yang kini
r*r .-f rar qa.an,I.rr r I.bit j:ut-J",arnBal 8.,,t fopuLer
basi pal.a qruu bahasa.

b l, p_r ,a, n rln Fi ekt't o"n


'pav.'r -.Jr..rm rngl,r .1.- -. oJ.--.oe Jel,.,. m..t, , -.t"rr
trLf, ";;
--isa cliberikan oleh seorang guru dalam cara mengajar yang otentik.li ruans ketas.
Bdhoso, Pembe dioron, dor Pensoioron

Bahkrn, s.rtu-s.rtrn,,r trntansan ttrl)esar Jalam profesl jni aJ.rlah lel'cL.rnin unnrk
riJak schalar mempcrlemLkrn keidah. ir,1.r. Jtiirrsi. Jan pengetahurn lain redting"
l)nhasa, terefi jusrl rrre.gejer p.1ra si$! ur)ttrt l'er L.nu1\ik.rsi secara lLrgas, sponrrn,
dan l.ermalnr Jalan l,ah:rs.r keJitr.
Saru perLcJirn,nendrsrr rnraL.r praktek-pr:rkrek pe.gijeran I'rhrsa nasa kini
Jengan, krcrhanlfi, setingah abacl h1Lr. a.lalah Lenvapt4.r kialm tentnng menrJe
yanq "mnp:rni dan 'tcrbaik". Kitr nethum bahwa metode, rans JirumLrskan sekrt.u
.10 atru 5i-r mhun laLLr. rennLnlr nenjrdi rcrLxLlr seqrit den tcrlalLr nrengLrDglung
unnrk ditcrrpkan keprd.r semur pelejar tlahn skeLa Irras Crn drlani I'rnrak konte|-
srtuasionrl. Tidrk eJa resel instal. Ticlak acle mero.le jamhan mum vang Li"a.lengan
cerat Jrn nludah mcnihtangkan kcl.erhasilan Sebagainrrna JikcnLrltakrn dengrn
re;.rt oleh IleLl (2001). Rrrrn (20C1), KLrmanradiielu (1001), drn Lalnlain,
kecendcruns:rn redrsosis J.1lrm rcngnjrran l,ehrsa kin; mend-"sak kira unnl<
mengernl.angkrr ;cLuah basis prLnsip kaclanu disel'LLr penclekatan (Richuds &
Rc'Jger., 1001)-Ji m;da gulu bisr mcmiLih Jesaln.lxn tekrlk rertcrrtu Lrrruk
nengrjarkan lr:ha"r rsjng d.1hD klnteks sresilik -serirl nLrrid aclelah unik Scti:Lp
gtuu ed:rhh L,nik. Seriar hrrl,LrLrean guntnulld a.lalah unik .len setlal-' Lontels
,ldrLah LLnik. tirsrs A n da gr r n, allLxh ne rnN h xmi .lrl'.iri u nik sel uruh hubu ngan
'cL.aq:ri
clan konteks rerehLt. Lllu. .lengan mengcrrnakan pendekrran lang cermar. rasnrn ,
Jerr irrl l,ell,a,rai sumL.er, Alch L'isa menl,eneun landas.rn-seL-uah teori, LrLau Anda
sukr L.erdasnltan frin!ir-prnriLr peml,ehiaran dan feng.llatan Lrlasr LeJLra.
B:rb-L.al sesu.leh Lrl Jlrancurg urnrk ntmbentLr AnJa mcLrahanl konsip-Lonsep
Jan isu-isu releran Jalam -sl-A dan nerunrLskrrr pefdekaian 'crrt.rrrr it!

BEBER{PA TOPIK DAN PERTANYAAN UNTLTK I(AJL{N DA.T\ DISKUSI


Cararan, lten-lrem l,rrihut rlll cliranJ.ri,.rLrnLk kcrjr nr.ltr'ld(ral (l), kcdr grLrpTpasrngrn
(C). :Ltiu disku"i Lelas (K). rrahan L'rgi insnLrktul ter)tans l'asrimxfr
"cLagal
me.qsunnktn tufik din fertan-laan terseL'ur di kelas.

l. (Cl) i'ndu pcrmularn lit ini, relah clipaparkan siiur :Lh karegori pcrtlnr'aarr
tr.rt:rng pernerolchlLr Lahasa kc.1u:r. JenganLerlragai LreIre.).trl\ spesitlk LlRlam
ser.t-. katcgorl. IlaLani seburh ktlompok kcci1, ili rnane masing-mesLng
keloqttrr dLserrhi setu k.rteq,,ri sajr, .nba mun.ulhan beberrpa kcmungklnan
j.urLrn Lrntrk pernnrarn 1.rng '1lpllih, khursrrla Iens ncmu.lt kornl'lcksitas
L rntLrk menegaskan ketLrsan j:Lr'.rban Anci.L. sertekan srga crnr,rh'contoh Jari
pergalaman behjar rnggotr kelLmpoL A" l'
?. (K) AmbiL ,lLla Jcllnisi bahrsr, perrilmr Jari seburh kamus rlan rang lainnva
darl bL,hu I'inker ih. d. )vlengapa rJa peLbedaan pa.la kidu.r Je{inisi rtui Pada
slsl lek:ilograt, rsumsj .raLr l,irrs lpa yang tecermLn Llalan cleilnLsr-Jefini-'i
terscL.uti BagaLrranr rletinisl'.leijDjsii L rn.'"i'akiLi "teorrreori rrng .l ipa,latken'l
Bohdso, pembe oioron, don pensoioron 21

l. 11,/ll) T,,lLsLa. .leiinisi "15 kare erru krrlinq,reL;i Ania tenrang 1.ahasr,
l.enbelajaran. dan peLrrajaran. Apr rauq atian r\1rLli Lrmt,ahknn eiau hafLrs
Jiri Jetinlslclefmisi vans disrjihr JlLam l)!1. irit S.unfxikd. ,tefrnisL.tefi;isi
{nda lepaJ.r reL:rueknLr,ekelas atru xn!g.ra_nn!s(jrr LctompoL Iecil.
LirnJingkan perl.eJaan Jrr t.s!Dun.
.1. La) Periinl.rn,rkan
drtapan sul_.Ltdang 1tnqL,l\tik rrrq Jitrnfilken p:rda hataman
6'i. d:u, +rahln satu subfidane leprdr sar! r1]sd.qan L"t,,-fol k"cLL
irlskrsilr secrr! singllr rife Fen.lelilixr tengrj.rnn \.:r"r"L,
r mrnlrkin muncrl
Jenlan Ltrfegdrg pr.le suL.L. eng tcrscl.ut S rpaik.rn penikiran_temikiaD
1nil1 k,Tada seisi kelis.
i. tK) A1-.a larg Llimaksud .leh TiraJJeU ilgl5, h. 5j) tetit<a Llie mengatalan.
\l- l r L.r . ;.t . ,.,l ., A ,
Leuntungan JiLn kerusi!nf\r jikr kita netulLL nemperhrrikan .,r
y,nq
,.,t . ",1...ns
Jri Jrhn nall,iorak.rn
Arrcla hanyr peJr pengajnnn t,aha:r percal,anqan
trrl sif-f rnrrif l.chaliorisrik.
6. (l) Dahm perrl.ahrsan rcnrnn! k(,rlstrrLir\isme \el_-rsiLi
pemlkirun, Vlgotsll JiseL.rLt seLegei rr,l,,h ut.m:L
1,,,.g
l.erlrlaman kira tentang konstrLLkritirm.. \\.rt.km kenrtj:,ti tlJosoti \1gorsk,!
Jrlrrm krta,Lotr And! sendirt dan trirllrhn ke leta; c,,nroh
\ir,rorsLy dalln lraktck.
, i(l) Li|.f hcDbaLi keriga na:trrlr rjeDjliran 1..rn8 Jiprprrku tlalrm baL Lni.
Ilalam schLnh kelompok [ecil. trerilrn t_.eL.ir,rpa .or]n)h akri\itas ii kelai
l.alasa l,crasalclar sehh.aru pcr.le[tii langJrLuqrsl;rn
j|l-| lrnr r.,,,1 Lr
rLnrukLcLrmr,,t
KL 5I .l ,m-.it
I

S. {K) l]erdnil-.ansl<an hubungan sr,.tui.tf rnraru te,rri Jan prktek Jan pikirkan
l.eL.crapr c,,ntoh (Lirri \cnrt-.ilran,r IiJ!u trn*,
snr.ti) r..rnr n,enrniLrkkrn
r L rL, tlr r

,11,.,
' ''.ri.r I ,,, . ... . ,. ..J-n
Lrlimat, dan 1:rin.lain)..{sL,nrsi-isulsj rei)ttir n!.i,r a]_.a yrug meLrnJrsi
I'erl-.lqai aLtniras tcrsebuti BrgrLn,unr kebc,hasllnn (rtau kegr,:at,rn)
akrn,tt,,
,l
n. ll.r.r ' P. '-.r ._ ., . ,,, I | , v.,. I
I Br .rr .l r, \'-,.,,rn..-l
menyanprikan pern\arrnn .tenlikia.t SerujrL.Lh,\nJa JeLrr:rn mcr--[r]
. I, I I. I rl I ;,,, t"
tcneL,iu, dan nthileh erikt]\ imsnrr.
1rr.(l) Ili RIhtr L.11, ini. meroJ,,loqi rringrjar!n brh!\r et,rJ htclLra outuh
I.i
l,r , -.,.1r " l.\". \ .,,.,n.r
22 Bohdso, Pembeloioron, don Penqoloro.

adalah contob u.ruk !ang clisebutkan tcrakhir. Apa perbedaan anrara


penJckaran dan mctodel DeskripsiLLn conroh masingrasing.

SARAN BAC,dAN

DoLLghn, C., &


Long, M. (20C3). nk hanJlool o/ seconJ iongaage a.qrsition. Malde,,,
N,f.{, Blackwell PublishLng
Hinkcl. E. (r1). (2005). Ha hoh ol rcre&rch in Jd'ond lang,age reiching and lcaraing.
Mrhrvah. Nl, l-au'rence Erlbrun,

Ked&.1 l'1.Lll illi lnlrr-edi.rhan rireLarar siltlotrdis dtaj lerlhtiln r uccLkl,tt dclntn setidp
stbhidaag penrtohhan bahasa J,rdu. Kcsclrrulum bob (24 dllan Dorghtl dan Long: 57
lalun Htnkel) tldan ketl,,., bl,krl iu ndJmg-mdsins .lialis oleh 8n.ll1; )rng men*rahhan
rlrrah hrtrp merala anah m€trgLdji topil bab m*cha. Audms laag.lihidik nen.aittpj
.redicnr tinslr.f tinssi, t.iitu p.rr. l,cnclili SLA Lut'ah|r."hLt" lairala sehingga sebagiar
besar bucuat rlll/rt llin'el\qarri ohh perLa/a di bi.ldrs ni. KerJdri detnikidn kedua buLL ttu
mena$arliaa iehalaan urlormar, unlal trdal mcnlctutl-,.'a sebdsol adltu buku rrjukan

N,litche1l, R., & Nl1Lts, l:. (2004). ScronJ Lmgure bdtniq .heorics (cdisi kc'2). London,
Hodder Arnold

Daldm edisi Ledra ini, iredrc penatr nrmaralhuhan tcrbitan atal nseka (1998), sbmh
sinofsn dtai lsslcliriipditclril r.rliiri lenkrns t.ln.tlehan bulraso kedua. Di l]ntlr]td teoti.
ra.ri ra1l( diilhmdrltdn ifu adalah Tata DaLasa UnncrvLl, pendelaran losrinf, pedelatar
fnnssian,],ltdsmdtis, ldipcl.il ioiiolnlsBiirit Jan rosiohultural, ddn psnilitidn rentdns
nasrJ.atr dan ihra/aisi.

Kau{man, D. (2004) (l,nsrnLctnisr isslr.s in lan-quage lcerninr clan reachng. Aanual


P" r y'ailr dln:, I 14 ln) lln
Dori leriga narhai, p€mjLirdn ld,{ dis.rtiitdn dalam bal, ini, bararglali konstruhtn'lsmc
ddaldh rang pdlirs salir diidcnri/rhr$i rlar Jihubrngl.an tbqan ptnerolehm bahrLsrL katlya.
Beberapa LittattLr tetbaru teatarg lotrslraltirMf srlit dic.tna, tetdli dalan an i]rel ini. Dorir
Kaafiran merdcfirisitar .ldn nk'nt,idr rinotrN hons.ryh;rirmc dalrm bahasa rang bisa
Llitdhami s.atufls bemuln di b rrng ini

tsrown, H.D. (2001). TearAmg lr lrincitl.ri An rL'.rd..ira dpproach Lo language pedagoe


(edisi ke-2). Wbite Plains, NY, Pcarv,n Educatron.
Richard-Amaro, P (2001). Md[lnp i! h'1r1,,:n: F o inrerdctire to !.r'ticildtory hngrdge
teochirg (eJLsi te-j). Whrtc Plairt, NY Peamn Educati<n.
Bohdsd, pembe oioron, don pengoioron 23

:.:.. 1., & Rocl,rtn, l. (:001). Airtrud.i.J rirJ n,ithoJ n t.n!!a{i tad.Jlin{ (e.1jsi
' jt l

:, :,jri mer!n!rkar hArir^,tr, ,ldlirir Lrtr arA nr rode-mcroJe lcrgajaroa


rnr'drm,'
. ...,1,,n lorLrls ldnJnJdr n,.nidjdri l,njtr.l.1Ialr€tt p€.t,gos, Cat,pnt
fuo]ariJ Vjnq
i-.', Ri.hd nmor. i,dji,fdr rmjdn, ji.idrsL,, niriltrJJ J.. n.,ls.; ;,..f"t,ri,,
.i {.tuJ.nlt.J. )nrs mncrt Jalurn r,,rlmh t.nlliaun l!Adr.

-:,.urr,,Jorn , F.ll l0i)r. (jLl E,t, no. i) dan Sprinr 20al lit 85. no. j).

:ri,,ii,!drk,rn s(mlarrdn ,,i.1 .,Lii i.rrrn{


tarlqrrran r,aharrr alad Lriri b.lrcngtrali
:. .it ,. nrrnaj. d,d Jiji MoJcrn Langurge ]c,Lur n1 Datin scnap c,tri, arlllpensdnrd
.:',: Jrsls,l ohh s.l!',1!J1 r{itct ,-ar.q mcartaah seiaratr pergolarul hrhasa parla
. ,:.r puhh. Prrliorian ilrimitid .tiLJltt.n i:epaaa trar]eto...n wrnq J,-*. d;1,,_
.:: Lenqurge lournaL, Jdn k+dd tinsardran i,ria,v,i l.d[.l.vr arinc.

I.=$LAN PEIV{BELAJARAN BA}IASA: ENTRI


JURNAL 1
-: :ir|1iaf l.ll t)uku rni, Jisertakan jugr seperifgkat
i_.r'lr]uan sjn!Lar renutisri
,, D , \ 1." .l.rnr rn r't
: irncguin )a.g rcncat:t pengnhnnn pdnbelijdln falasn as ng trng sLrclah
..r ' lr:t .,r :r, r .,r I t, ..,,1^,,t
., r.. \ i .,. I , ._ | ,tr, .

-rr.catarrnharianedalahsaranaunn,kJrtoti;idrngan'l_.efas,.rlnpabanval
' ::i'rnlrn tcnrnng keirldrhan prosr, Lerasihan rcrr,rtr. blhl<an urusu rar.r trhasa.
: 'uku h.ri.1n Ji n:Ln! Andr secaLa q_.onren brsa nirekam perasaan, pemikiran,
. Jrn pcrtanlran AnJa.
ieng dtrarvrrkrn di si.i sengria Jlsijika .inlkai. j,i.ti si1,tt<,f
. I, Lr,, rti ," , ,-, -n
:, lalrkrn fenq.Llamln Ancle nr--mpc1:jrri l,rhasa astnn dengan berbasai rsu.
:... Jiln kitilD yang Jrt.1ira, rtatam hab ini. tens,,t.,nr;, r"i,
r qrhbhns lang menrltilupkan reori-reori al.srak. "r,. 'r]..,]*rt
..: \nda mcmrtust<rn untuh n,rnlikLr.krn tLri;,an _\n,h prLla pengliaman
: Lrlu mcmpeL:rjarr lraliasa rsinlr, AfJiL iran,s ,,me,"undu.kan ,.ui k" ,n;" keri|*
i. Demfe nl.ui Lrhasa itu. ijke ntenlrrngllnkan, pitih scbultr behr;a yang pemah
. :r.lajirl (arr! coba dipchj:rril) sa.r d!r.asa, raknt ;elepas usi",ekit.
D;"hun.
ramLarkln apa ylr.ig AnL| rasakLn, Ande ptkrrlun, d:rn And:r trkuhn saat uu.
.:: caratan hari:Ln And:r terpuslt pacla pengalanrn lang seLleng betlangsunc,
itr
rr rrl . ll ,:r'r r, l,r s,..11 ..r" -f,,"
:' Irrosc\ renuli.rn catamr hllie. bise j;rdi lkan menJorong Anda mengacJopsi
':ranrategi tcrreniu l..gt pcml.elatiLran yang lellh
rLk.es
24 Bohoso, Pembeloioron, don Pensoioroi

Panduan untuk Entri 1


' Ketika Anda mulai mengikuti kelas bahasa asing, bqaimanaApakah perasaan emosional
peLajamn itu
Andai Apakah Anda larut? Takutl Tertantangl Termotn'asi?
terlaLu nuclah? Terlalu sukarl
Apa perasaan yang muncul rethadap teman-reman sekelasl Sernangat atau suasana
'
hati kelas? Apakah 'rsemang:rt'i kelas menyemangati dan memotivasi ataukah
membosankan dan mcnjemukanl Apa *ar yang menyebabkan
seperti itul Apakah itu sikap Anda, arau gaya guru, atau komposrsi kelasl
' Deskripsikan aktivitas-aktivitas yang Anda lakukan pada hari'hari pettama di kelas
yang melukiskan (l) per+rektif behavioristil tentang pemerolchan bahasa kedr.ra,
(2) perspektlf kognrti{ dan (l) perspekrif konstruktivis.
' Deskripsikan gaya mengaiar guru Anda. Elektiftahl Mengapa begitu dan mengapa
tidakl Apakah guru Anda kelihatannya menggunakan pendekatan vang sejalan r
dengan yang Anda baca sejauh inii
BAGIAI.I I

TAKTOR USIA
BAB 2

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA

KA.PASITAS nenxkjlrLrtrn rradr seseorang


un k nerlgursai tecxlarin Lrhasn. a'sli
i bahesan sehn:L b"rabad-abad
il;;' ,"r*".J;;;.;;,'" Lr.'.t.*" *'r"r' dalan
'"e.: ConicJrroiJ Sadto '\gustinLLs
i.i,*. ,"i., ..,."*,t milenlum silarn' "" Dan dengan rerus-
.,.rr""t1""1"" p"-..,l.t'"" bairasa pertl*'nn serdiri k"1rr"'t s"can
t"ta-kata, 1,rng mur.ic'tl claL"r" berag"m !e'ft'114p
".."i,,,."-.,.,1**'
:;;1.;; clan denga. nLrrai me biasakan
;;";:; -:''"i" .rLLrcapkan;
o
"i:i
',, " 'l ' n' i" | ' r"
"; ; .,.- d : -"' '' '\'l
"r'' ' n'ncetat
I

,b;i-;.;"i^.,"'., I'eh', k"tii; rilsur.Jernan Dictrich ri'demrnn


;r; .' , c' ': r I'r r'r' r'rr ''
-",-, ",' ' ' r' l''Ih r
;..-." ', , -,"r'J rl " \4 1" '1e': 'r
,np.Br',. ttir. , . ' Jr ''-Li
. f..' ., 'l 'r ' n 'o' lq e o rrr '- rnr
..m -' ql i Ln r'' J
' "1 ' ' nr' L''
' ; ," .,' ''B J"" 'l ; ' '
,' ""n'r
J'", I le ' eFJL
\ 'l r'' r l'ltl
t " "r ''
' ,''1" ., -m ,..
. J."' " ' r

.,, ''l rn' I I""'nr'


'1",,.,,'' i,,""r' 'rr
peng:Li:rran r"r1'"'a r"nennL -ra'g di.lasnkan
'
para
;.;,j;;;i;i.:,;
'',''', ;'",",i .hn teknik
t'":'|
i i;^i
,''1
,
I'' i
; ,, | .,." . ,,".,, r'r r.:,'re
r1 r. ' r'r '

_.,.:., '.r'r.,t."re'
, .,,,.', ., . "" .
;',:",,,:l,,, .. r"'|r
,',, \ '. r' L
";;;, Ll r'""r, "- - \ rr\J rrFrID"r .r"r'
r"nl-
l, e 'J"r; "
".-, :"
:":i -"' 'n -'| 'rar
'',-,,
26
Pemero ehon Bohoso Perrdmd 27

crang dewasa dan anakan*. Tetaah rinci tentang perbedaan-per.bedaan tersebLrr


\lt5arrkrn rlzlrm Brh J

eab ini diran.ang untuk menguraikan saris besar permasatahan.permasalahan


dalam pembelajaran bahasa pertama seh.rgrL ionct,ri Lr.ruk emtr.lneu;
;emah.rman
kita tentang p.insip.prinsip pembelataran bahasa kedua. Pernahamanlangbaik tentang
sifat penbelajaran bahasa perrana akan merupakan bantuan tak temjlai, kalau bukan
komponen urama, bagi pembentukan teori pemeft)lehan bahasa kedua. Bab inr
membahas beberapa pandaDsan teoreris-vang bisr dikaitk.rn ctengan paraclisma-
paradigma yang kita bicarakan di Bab I drtam pcnerotehan hrhasa pe,ram,r, Jan
mendiskusikan beberapa pernasalahan pokok dalarn penerolehan bahasa pertana
lang sangar Lrerarri bngi pemahaman kita rentang penerolehan bahasa kedr:a.
t
dr
TTORI PEMEROLEHAN BA}LA.SA PERTAMA
Setiap orang pernah menyaksikan kemanpLLan nenonjol anakanak dalarn
bT berkornunikasi. Saat bayi, mereka berceloteh, mendekur, rnenaneis, dan densan atau
unpa suara mengirim begitu banlak pesan Jrn rn.nerrm, lebLh hrnlrk lagi p*an.
Ketikr berrurur satu tahun, mereka berusaha menirukan kata.kata dan mengucapkan
E- suaratLrarayang mereka dengardisekitar nereka, dan kira-kira pada saar itulah mereka
mengucapkan "kna.kata" pertana mereka. KLrrang lebih pada usia 18 buLan. kara-
L& kata itu berlipat ganda dan trulai mun.ut Ll:Ltrrr "katrmat,du., at L rgr kata_
di umumnya dlssbur ujarm,LLjaran "telegrafis (llergala telegram),,-seperti berikut (Clark,
hd t00.1),
fii-
ii all gone nilk
Li beby DaAat
riE
b
eiJ Tempo produksi pun mulai meningkat dengan firakin banyaknya kata i,ang
Jiu. ol r e-r prariJ:n.em..ir b.,r,...,m j., ralrm", ) reJ,"+ n I.d:
usia dlra tahun, anak-anak rnemaharni balnsa yang Lcbih canggih dan kecakapan
terrutur mereka pun mengcmbang, bahkan unnrk membenruk perranyaan dan
penyaraan nesatif (Clirk, 2001):

ufuie m) r icteftl that nor rabbits house


wlnt leff dainrt 1 dan't nacd pants aff
oh) no. me steepins th.u not rcd, thatblue

Pada usia sekitar 3 tahun, anakanak


l:sa mencerna kuantitas rnasukan linoisrtk
.rr elr - br,.:. .. nrmpu" r w." a J.r
p.mah.n.,,, n. - m-,ir.;t,, pe., . r t"
mereka menjadi produsen ocehan nonst<p tlan percaLapan tiada henti, behasa Dun
Tenia.liLetar ."L.rre!.oerr. l"B .."ng.o'" ,!di .Fkr.,r r"reL,'(r.rrvrrr.mprela
28 Pemerolehon Bohoso Pertdho

s:rj.r sudah ner\datnnskan sen\,u.r orang rLra rlan .auJaLe-saudarr kandLLng mereka
(ll Cr:1J1. 1005, h. l7):

L-rdi. rh. rtrrllos, DadJ1. kerika meLihei je.Jeh berlapis es Ji nusrlD Jinginl
Hrarilights .. ar: Iiqhrs rho so on 1n t\e hel,.
k rhr rherc loa grr safei Ca1ln: rhiJ ii Sdli! dt dnJ )o! s.r raL i,om rhd .ot.i.
lb(,c.1r I rahun di scbuah sLrperm:rtkct Safcuarl

Keluramn dan krerti!iras ini l-.erhnjur hinsga usi.1 s.kolelr ketike enak-anak
ne.cerrp stuktur ranr sernllLrr komr.leks. memperLurs kosakrta mereka, tlan
mengas.rh kererampilan konLLnikarii merckr. Pada usi:L selolah, ketik:L mcreka
nernpeLainri irLngsi-frnqsi sosi:Ll l,ahasi merekr. anek-anak tid:Lk hanla belajar epr
yane haus mereka krtrlan retap lugl lpe ran'l prgnr mtreka kamkan.
Bagaimnna kite bLsa merrlclaskan perlaLanan f:rntasrLs.lxri iaDgis rerranx su.rt
Lclehir!n menuju kccakapan L.erL:Lhasa saar dervaslt Darl kat.r ptrtana .arnpai
puluh:Ln ril,u katal Dari kalimar rerpengqrl,Fenqsrl seperri relegram paLh usir 18
L.LLlan hings! kslinat nalemul-konrrleks, rang salsamr seclr! kognitii dln tepet
scc.ua s,.iokLriturrl, han,va JaLam bet cr.rpa tahL,n kenucliant Jenrs,ienis perran.raan
inllah v.rns cot-.a dijalrlb .nch L.erl-.ega reori pemerolefan bahasa
I'aJa poko[nrr, r,rang l,.isa memak.ri san, Llrri dL,a pandinearr r,.uu l,erseL.eranean
. Ln, .t ,. . m I I -r .,.rr tr.mt,
menvatakln panrlanga n nv;r bahLva anak-anaL lahir clengan raiula ras.;r, sebidrng par.:rn
trLis bcrsih tanpa pen:Lhanan rertenru tcntxn! JLrnta Jen 1,ahr.r: rnak:Lnak irlr
Lcmu.lir. diben k Lneh ltngkunqan n,creka (hn pehh:rn-latan dikonJisikan melaLui
lrerb:Lr:el dorcngan rcrprogram. Sebrliknlr, scorang konstrL,krivis ESLftcn, akan
be1-.rndangan tl.lak saja L.ahu a :rnak-anak, sebag;r man:L ) e.g .lis'uDrikan oleh krum
kognitnis. Jarang ke Junir inl {lenqln pcngetahrLan L.lvaan rane sanqrt sresitil,
hakar terrentLr. dan jiclt'rlbi.,Lolris nerekr senaiLi. tcrapi brhwr nerekr fun trelajrr
LctfLLng.i datam seburh i.ahasa rerutama melal,,i i.ternhsi dan L|acrna.
PrnJanganlanJanv:rn iru mef cerlllinlan perrc.rirng,rD tsnfa ujung, d(.ngan
l.amrk kemLu,gklnan penJirian iti entarrnya. Tiqn foi. itrL:rh )trng atan Jtjelask:rn
.1al'rn t,s1. ini. Pandrngrn ferrema (behl\ ioris) l,erhadap,hr.tapan denean rJrn.lan!an
leJua (natlis) dan keriga (iirnvsronrl).

Pentlekatan Behavioristik
Bahasa adrlah bagirn tiLnJamenral Jari hisclr Lhan frritek,r mnnusia. dan ].a.a
psikolog behar,n,ristik menelirinrl chlam keranekr itu dan bemsrha ndumL,skar
t.oriteori konsisrer\ tenteng pemerrlehan b.rhasa pertanu. I'enJekaren l..havrnistik
berfokus p.rde rspek-apsek,rang Lisr clitangkap Lanesunr dari pcrjlal<iL lifgLrisrik
tpsons,rang bisa.liamnti sc.er. nura-c1.rn l-.er.l-.agai hul,rLnqan atau Laitrn anrara
resfd.rsjesrons iru.ia. p.risriwa-fericri\4? di dunia sekeliling merekr. Scoreng
Lehavroris trungkh rnernanJanr 1-.erilaku l,ahasa 1e.q etekdtsel.aeai wutud trnlgarran
Peme,o ehoi Bohord Pertond 29

::ri rcfrr refhr.l:rf sftnuli. Jil. .cbL,ah resFrns relle!1nr ilirangsang berulnng,Lrl:Lns.
lrntas nen aJi kebia;aln, rtau rerk(,dJisikan. \1dli, ilLl:rk-a..k merehasilkan
-.,,r. Lnrrlristik \an! memrnc.likondlsihan. lni berLrkLr menrarekut pcnahaman
:ufun reifl,n!rrsN1\: nireka, sekalipun memlrt.xrrkan pcDahrm:ln s.1mn:rriin\!
rsan l,cTLLtrrl-.r,rrr se.lilit di LLar ivilayah rans birr didmaii Orang beLajrr
rn,,hNDi .1tlr ujrrxn denrin memberilan repsc,ns Leprr rerh.rLhpnl:L drn clcnlan

!tr itL srru rLfi,!a p,rliLrg masyhur untuk memltngun moclrl behaviori.rik aras
. r..L]<LL ling,,rr|ik t.riutrDq dehD krrtr khstL B. F. Sknmcr, \.irrra/ Behartr 095?).
: r;rer umunu-va Jlkenrl krrenr pctcoLrannra dcngrn periLrhu l,inatang, namun
1Ji.k,,i kiuerla { ,L.xn$nn,r'r brgi pen.ldikan nelalui Destn pengajaran dnn
.rlelalarm terplngram (Skin1,cr, 1968). Ieori Skinfer rentlns l-.erilalu !erb,ll
::l.Lh pcrlLrls:rn.l:Lri tcori uDLLm.\'r renr,lrrg femlr.lajeri. dengan opcrzar
.Jitior1iry. (Jorert mrrliLir,rng .rdrleh prnronJsian rrn[rk mtnl-.rat organlsme
i.,nr hal ni rndnu-ia) mcnl-.erikll (.1rlgqrfnn, r&rr .,pe.a,r 6erup:r knllm:,i lraLr
:-rtl), rc.m sN rrnnj olri)anr itu Llip.ertahankrn (imu dilxdh) clenqan perargsang
' :::nLu (n,isall\, relp.,Lls positia.l!ri rran! hin, l,aik rerbrl naupLrn n,nvoLal).
: !.Lrang nnal t.rqrt.rkrn, mau susu" clln orang turnra memlreri susrL, opcrart
JrJukrng rhn, se.ara L.erul.rng{Len!, .likonrltstkan. Mcnrrur Ski.ner rerilaku
.::.r1, .elerti pcrilalu Iei., J kendaLikar oleh konsehucnsl-konsekurnsin!.t. Kcrik!
'...lLLe.sj.\'a berupr iml,aLan. ;.erilakr iru Jiperralrrnkan .1an dtrLngkatkrn
rrrra,rnlr, Jrn nunqlln iLrgx 1r'ekucnsinya. Kctika konseLucnsinra l-.erupe
tiJak aLh dukunqan \!nt sekrll, feriliklr rtu dilemahkan dan pada
.:.: 1!r JinariL:Ln.

.iugatan terhadap Pcndekatan Beharioristik


- r -t..ni Ski.iler DensLlld.rns scjunlah l<ririk. tak kurans.li unraranra dari ).loam
,.,n,shr (1959) !ans nrenrrlis ulrsiur s.Lnlrer kutis aras lirl.al Brhauor. Nanun,
:.npa mhln kenrdiaLr, Kcnncth MacColpodrle (1970) mener.fitkan ;awat.rn
:. lLrsrrn Chonskl Jenein men[..1a sccan mcvaknkrn sLLJut panclang Skinner.
r kontrorersi prl rcrLLs Lrerkobrr. Kni hrrrrpiL r.rl sconng frLn men)ep:il<nri
l.r r,, el 1-.erlhkLr verbal ShLnnct mana.u nemL.erikrn perjclesan yanr memadai
. ri.D! kaplsiras untuk mempehjrr hhrsa. karenl ferkcml angln bahasr 1tu srnJiri,
'rnr nirik al]srrrk b.rhasr, rtrr karena teorl nakn:r. Sil,uah reori L.erbrsis
.lgrfdilirn chn pcnberlan JrkLrnean rlixn sulLt Llnttrk menjeL.lskrn ken_lataan
.r\iL s.ti!t-r kelinrat l.lng A11L liet r.l1r .rlarL tuli'krn rJrlah hel Lrru, se anr ,rang
. .lunrn\a rid:rk rcmrh .liuca;.Lan oleh Ania atru silpa t.Lurl L:i.rr.-L,trritn Ltrru
pun Jiciptrkrn oleh;rmk rnak leciLse$rkiLL me.eka l,enar-benat "l,urnain 'clengan
rrsr, Jan he.rtLr ites leng sNria teus t-.erlilnlur hi1legl mesa clervrsr rhn dt sepanjeng

laLam Lrpavr menperlL,rs Jr..r re.rl L.ehavnrisiiL, Lcl enpr psikoLog rnenawarkan
r,le.!.n?rnixngrn reoreris j-arlg sLrdlh mengrli,r i pemt.rh.rn Sahh sannva adalah
Pemero ehon Bqhoso Perromo

teori mediasi. Di sini mrkna dijeLashn Jengen ;.crnlataan t.rliv:L srimulLLs linguisttk
(seburh keta ataLL kalirnat) ner.hnngkan respc,ns "pcrantara" tang menstimulas;
diri. Charles lfsgootl (1953, 1957) nenrebrr siimuLrsi.liri i.i "proses trrediasi
rcprcscntasional . .el-.Lrah lroses trng L.enar-Lcnar rcrnLmp .1ln tal kasarmata,;ang
lrergerak drlan,.liri p.enbelaj.r. Me.;rrik brlr!] teori ncdiasii.ibe sahrInenlelNk.in
dirinya nelalL,i seburh eas:Lsnrr r.ln! bcrlrone "nentaLisnc' dosa L.es bagi
behavioris g:Lris kera.l Ilahkan, Jalam Leberapi hiLl teori nrediasi sebenarnra adalah
trori rasional,,lognLtii lang d anJani sebleri lrehavrorisdk. Ia masih menLnggallan
pertrn\^rn-prrtanyaan .ek rerlavab rentangbahase. Sitrr al.srrak l.ahas:r clan hutrungan
antara makn;r dan uj:Lran tctap tak reruraikan. Semutr kalimar niemilikj srruknrr
dalam makne Ji lafis desar yang haq:r akan muncul l erkat srrlikrlrr permuh:rnn.
Struknrr Jalam terseL.ut Lrcdrlh rLLmir delanr sehn,h pergal:Lnan aiekrii de. kognirii
seseorans. Kcclxlanan bahrs,r serracam iru sema sekali tak terukur oleh te.,ri incdiesi.
Ljsaba larr untul m.'ncrangkan pener,rlelun bahasa pcnama Jalam kerangka
beh:Lvn)ristik .lilekukan luga oLeh Jerrkhs Jan l,alcmr (1964). \X/:rlauprn mengakui
bah$'a L.erkira:ln'pcrkiraan niereka l-.enitat "spekularit'' clan "prernanrr' (h. 143),
kcclua penulis Ltu lrerupara mcnaclLrkan grrasrn linguisdk gcntrarii dan penctekatrrn-
pendekaran nc.liaslonal pr.1a bahas:r anak-an:Ll. N,lercka menyltaken L.nrwa eral<-
anik mrmpu rnemeh,rmi kcrangka linier seb,,rI krlimat dan memt-.elejari lostk;l
stnrlrlus-rcspons clalan seriap kernnsk& penirurn edalah aspek penring. kaleu 1,ukan
esensial, untuk rncnLangun asosiasi srimuLLrs-resfons. Tctapi reorl ini juga grgal
ncnjcl$kan siiat alsrrak blhasrl, krc'ati!itas an.rk-anrk, da1r wrlrah inrcraktif
penerclehan bahnsa
Terlihxt L,xhrya kekakuan ps kologi beluvic'rLstik, .lcngan penekananny:L p:LJr
obrer!rsi empiris rlen m.'toclrlo'li ilniah, barLr p,rcla trhal permLrhan unruk
mcLrlehskrn leajalban pemerolehan Lr:rh:rsr. Nrmrn ir membuka pintu bagi
;.endekarrn'penJelatan baru r,ang, de.gan psikologi Lognirif sebagal alanya,
mcnckankan angrata. renriug.irl-ciLi barvaan brhasa, chn sel.rnjutny.r rtd pcnting
interaksi sosiaL daLam pcnieroleLan bahasr pertama an.rl-anak.

Pendekatan Nativis
htilah oativis Ll i:rmbil J:Lri pcnyataan Jasar nereka bahua pemcrinehan b!hr.a slll.h
ditcltukan Jari sananm, l.ahwr klra Lrhir clengm kupNitrs !enerikvrng mempengnruhi
kernampuan kita mcmahami 1..hrsa dj se[irar klra, vanq hasilnya aJahh sebuah
konsrruk.i sistem lrahasl rang tert,rrrem Jalan diri kira.
Hipotesis sit^t Li:L\r:Li,n nri rneml-.ercleh dukungan c1:Lri beberapa Lubu. Eric
LenncL'crlr (1967) menrarakan l.r],r'a bah:Lsa adrlah pcrilakLr ' sr.esiik sFes ies,' drn
bahwa beL-erapa modr pcrscpsi, kurcgorisasi kemampuan, clen mekanlue-mekanismc
lain vang berhubLLngan.lengan l.ah:rsa clLtentuken secara l-.tologLs. Chomskr (1965)
juga mengemukrken rJiu! cirlciri l-.e\raan L.ahas:L unmk menjelaskan pemeroLelun
bahasa asli pada arak-anrk daLan t.mp. l.egit! sinskar selallpun arla sifat ana:
abstrak dalan kaid.rh'kaiJrh l rhasa tersebur. Pensetahuan ba!'r.n ifi. me.,,m:
Pemerolehqr Bohoso Pertamd 3l

.:msky, dlumpanakan deng:Ln "kotak hiram kecil dt otak. sthuah perangkat


::oerolehan bahasa arar ldnq,dsc d.,t,iisiri.' Cerice (LAD). tvfcNcitl (j966)
:uparkan LAD meliflui cnrai perLengkxpen lurgutsrik L.:Lrvaan,

i. Kemalpuan mtnl-.ed;krn bumi wicara rlari b,rqi-L.un1i ]arn di Linqklrnean

i Kenampu.rn nen,rra dar.r lusLrisrik ke Jalam bcrl.asri he1.rs rane bisa


Jncmpurnakur LcnrJian
i Pengerlhurn L,ahrva hanv:r j.nis sisrem ling!isrik re.rentu ,-ang nungkln
sedangkan \';rrlg hinnln tiJak
i. Kcnampuan ur,rLrk ren,s rnengereluasi sisreDi [inguisrik _rang berkcnl ang
untLrk nernl-.anqun kenLLn!kinan sis(e,l pdins scJerhan:L btrcli.:rkan masLrkan
lniruisrik rerrg teneJia.

VcNejlL Jan para peneLiri LeLn dalam rradLsi Chonsllan secaru mc_vakinkin
.r;.enclapar mengenri g.rgasan LAD, \':rng serlat beI.rolaL t,clakenq lengan teori
.-.rnuhs-respons (S-R) trLinn l,eharioristik yang t cgitu rerl.:rr:Ls d.rlan Doljelaskrn
.:.rrniris mng rerdtrpet dalam L.ahase:rnak-anak. tiagas.rn tcnrang bek.rt linguistik
-.rarn st'penuln,rlr cocok.lcnsan reori generntii Rnnk-a.:rk .1i\,!knri nemruiaatkar
,.Iaqruan ba\\ran LLntuk menghasilkrn jrLmlah ujaran rans kemunekinainla rak
'.:irngga. Asrek-aspel naknr, keaL.strrkan, Jan kreatjliras dijeh.kan secara lcl,ih
::rnarlai. Vrrl:rupLrn dirkrri l.:rhwa LAD secara harrlah l,ukanlah stgugus sel otrk
.,tr! bis:L ditL.juk dan clitintrkan ler.rlnye, pcnveliLlikan sisi kognirif .lan
,:rerhul.LLngrn lnrsuisiik-l\ikoL.,gis stnacam iru rnendorcng banlatr pcnetitian

Belakengan ini, para peneliti L1.rlrrn traclisi naijvis nleLrnjLrkan rLur pcnl,elidikan
:r seNah senre prneliria,r pemerol'han l,aliasa anak png L.eriokus pad.r
nreL:JLri
::..r yanq kemudian Jlkenal sebegui Tata Baha.sa Urrivcrsal (Vhite, l0ot; liher jugx
--rrs & S.linker, :.C01, h. l6il-191i \{itchell & irf11is, 1998. h, 42-i1i CooL, 1993,
r 100-1,15, un k garis L.esar). tscrpegang pada aslrntsi Lrhwa mnn(sie secara generik
: lengkapi kell1al]lpu.rn lang memunglinkan nereka mengulsaj bah$:I, fan fe.etiri
:remperluas gagisrn IAD Jcngan Dengajulalr suatu sisrem keiJah brhrsa Lrniversrl,
.:L.uah sagasan teng lanras melmprui Lulan .emrl:r merrka unnrt L{D. Penel tjan
:tr Bahasr Universel eteu Lrrnarri Gunmar (UC) l-.erL,s:rh.r nencari tahu apa vang
::ir.rrva oleh serinp anek, rerleprs clui srinllt ltnqklng.rn nereto {raknj bairasal,
:.,hasal yeng netka dengrr Ji mrrekr), dtrlem proses penrerolehan Leha,a.
"ckir.r
\Jjirn-kajian semrc:Lm itLr menehrh pernLcntrkan penanraan, penyanqkalan, srrsun
, rtu, diskontinLlirrs klrusa mclcl<ut ( TJu ha/l rtur\ on rlu rrblc r btlc"), pelenr..rpan
..,bjek ("E\ 1ilr hondno ),.lan l.erlr;rqri rrrrnne.;r grrm:rtikal laLnnv!. (Lrraie. teL.ih
rnci renrang UG dis.lrik.rn Jalam -!t_.l.ab L.erji<Lunra)
Salah satu konnibrsi prakris Jrri rcori.reori nnri\is rrmpaL le1as ketika AnJa
rernL.aca ltrl-.rgai temuen 1'.ng clih:.illln rcnnng sisrem Lahasr anal,rnek L,ekerja.
Pemero ehdn Bdhoso Pedomd

PeneLLtian menurrjullan bahwr L'ahasa amk-anak, pad.r trngkaran mana pLrn, arlrlah
sebuaf sistem nng diak,,i. lerkemL.angan lingri"tik anak-alal bLrkanlah proses
senakin l,erkLLrangnya strlrktrr-srlrlt r .,nns "ti.hk replt' bukan sel.uah bahasa di
manl tahap seLclumnra nenganduns lebih banyak 'kekeliruan" lednbang rahap
sehnjuorya. Justnr, L.ahasa anak-anak di seriaf reliap aL|lah sistcmatis dalem:Lrti
.rnak-rnrl< str.ir.r .rjck n,cml,cnILLL hlp'rtesis{ip.'tesis bcrdasarkan masukan yang
diterima drn kemLrJian menguji hipoteslsliforesis Lru d:Llen petc.rkaprn (lan
kemampurn nrenrilraDi). Ketika l.ihasa inak-e.ak herkembang, hipotesis,hiporesis
itu direlisi rensdenerus, dibcnmk ularg, atau acla kallnva clituggtlkan.
Sebeluni linguistik generati{ nenjadi populcr. lean Berko (1958) sudah
menunjukkrn brhr'.r anak'anrk nenpelajari L.ahasa L.ukan scli.Lgal r:Lngkaian
komponen yang re4.isahlkih neliinkan sebagaisebuah sistern terpaLlLr. trlenggrnakan
pendekrtan dengln klte'liara tanpe makna. Berko rnendaparl l ahwa anrk-anek
berbahasa lnggrls yang lmLrrnya emprt tahLrn pun mlah menerapkan kanlah'kaiJah
delam pcmbcnrukrn kata jrnak, rvektu sckerane progrcsil vaktLL lampau, orang
ketiga runggaL, drn posesit. Dia mend.lpati, mLsalnya, bahwa jikr anak'anah melihrt
cambar;el.urh bendr \'.ng dlberl nrrnr "r rg" dengan nudrh rnereka berlica renrang
cluaburh'uug-s", eta jiha mctclr dlperlcnalLan pacla seseorang yang f. isa melakukan
"slrLg", anrt-anak l.isr berbicarl te.tans seseorang yang kemarin melrkukan 'elirre.l",
etau kaclang.kaclenl.t "gla4r".
Kriian nari!'is mengenai pemerolehan bahasr anak.anak mcnshasilkLn sebuah
hipotesis tcntang tata bahasa bcL,as-*sLLn (thl1t r, d.i.rifti.n ol lins"rti. stsrms) ta.la
bahasr anak-airk, !mlaLrpun tata bahasa semacnm irrL maslh slngrt cliclasarkan pad:r
d.tr!.mpiris. Tata bah.rsa ini pnd! rmumnya adalrh reprcsenrasi stnLktur clalam-
seperangkar kallah rbstrak yang mendasarl ujaran cli permukaan, struktur t:rng tidak
nuncul dalam pcnL,icaraan. Pura ahli L.rhasa nrulri nenekaji bahass anakanak dari
benruk-benruk rnrgkas "niru telegram" (seperti 'dll!.ne ilk'Jan "blu-,L go boom"
lang diseLutkan di atas) hingra bahasa konplcls r.aLla anak.anak rsia lina sarnpai
sepuLuh tahun. I{erninjam s:rlah sltu dogm,r dari paraclierna strukmral drn
behaiiorisrik. mereka mengolah data dengan prasangka ninimlL tenrang bagaimana
mrstinle l,alu-\a rnrk, Jan ncngrm.rti cluta untuk melihut sistem yang konsisten
dalam diri seseorrng, sebaga manr linguls menjelaskan bah;rsa di "lapangan".
Pemerolehon Bohosd Pertdfrd 33

KONEKSI KEL{S

Tcmuan Perelitia* Fakra irahwa anak-an.rl mc,rrprodLLL-ri Llaran dua.ttgr kata


-1cersr.)a
releerair" ramfaknya tJersihr !rn'enr1. Bahasa anak.rnak pada usia
l. 1. 5, rtau Lebih rua lali Geperi LJinar "Erare rht urJos") mengundang
.enrrlr1 di $ajah orang dewasa. SenLra itu adrlah hasjl "korsrruksi Lrcarif,
trnat drek dalalr bdbahasa.

lmplikasi Pcngajaran: Orang clcri,asa yang menpelajart tahasr kedua tentLr


iuga krentit', tetapi ti.lak dllam carr yang pcrsis sama. Ujaran berga_r,a tclegranr
tarnpaknya rdalah prodLrk pemarangan inteLekrurL pacle anak-rnat, dan bentuk
kanrk-kanak semacrm itLL tidak sering nLrncul drlam l,alasa orang .les,asa.
Namun krexrivitas fdlologis, grlmedkal, Leksikal, dan sem:u,tik rerlihar le1as.
Pikirkanlah para penhlrjar bahasa Inggris lang mengarakan, ,,I,n harpl ro ler
rjr;s brrrden oat of ml chesr." "1liLe th: Ilantuuec lcammgl sortegl of ftptutuction
ud a parrner" 'Mr Lr.Jr ol En3li-\h ii {!rr idrrladnt ro m. " Yang manakah dari
conroh'contoh kreatif semacam iru yang rkrn tliajarkan AnJa dalam
fenbelajaran sissa .{nda. Bag.rimanr respons Anclal

Sel,uah keranslx qenemrii rern!xta i.leel (rntuk rlenjcldskirn Fros!,frcses semtrc!Di


,ru. Trra frhasr au',ri pala l,ahasr anal,anak ciiscblr tata bahasa poros (p/ror
ranmats). L-rmumlrr dialui bahw,r LLjarrn clu.r 1l:rtu 1-.erLlrrr oleh ;rnak,,u.rk
,r.'nampakhn xd.nyr dua kcl,ml.ol Larl irng rcrpisrh, jali bukrn scl:Ldar Jrra
irra Jll(DrNrkan L.'rsrnr.-srmr sec:Lra acaL rerhaLit:Ln ujrr:rn-Lrjrran l.erttur: ,ml
;rf i 'r[,r hor!.'i "],rr.l.r. lcll"': 'Monrnr roLjr". Para !l]li biLhas. meng:Ltekan L.ihwa
lrre-kata Lli si;i Liri renpaknva mrsLLk Jrlam keli'rr;r,t reLscnJiri lang tr.rl)cJa
.lengan krtr-kam ,11 sLsi Lrnan. Jeh.ryr. n,1 l.isa rnLL.cul L.rsrnrr r!1,, hotrr, Jrfi arau
soch, terapi riJek l,crsama rhaL .rtru lyJ,ra. Monmy JrLm l1.1L ini merlpakrn sil]rlh
kira !:Lnq bisr nrasuk l<c J.hm Jua licl,rry,l itu. Klre-l<.rn Jl k.L)nfok L.ertrne
kira selrur "loros", seLaL mereka brs:L ttrpurar Ji intlre sei,,rrrhh krta,tatarr
kelonpok kedur 1'rng 'terbula". D.nsrn demikian k;iJah pcrtarrr ratl L.rhasa
sef entii en!k-anak JiJeslrip'ikan .elr.1cri l,crihrr:

K.rlinar 9 kat:L por,s + krtr rerLuka

Dar:' \'rns dilinrpL,n.l:L1ani pcnclirirn gencutiirncngh$jlhi IanlJlcteti kaiJat)


stnacrm iru. SrlJrsian Jarj kriJah,k:LiJrh ito ramr,:rknrr JjLl:rsnrkrn r.arta Tata Bahasr
Ltnrlersal anak-an.rk. Kctlk.r l.ahrsr ifrk-xnal< me.ii.li trlemnrr Jan rlihnlla rrlirip
l,ahasa orurg Jemsr. konpleLtsit.rs Jen L.:Lnraknre krtdah-kriJrh generatlf vrng
rnd\tjudkar lompcto'i l,erl.rhr.r lang sangrt mensr,rumkan
Pemerolehon Bohdso Pertomo

Gugatan terhadap Pendekatan Natiris


I'aJa rahun.tahLrn Lt'rikutrvr mr t'L '.litentuhn olch kriJah (r r lc-goro'lerl) ' miLik
aliran gencrerif Cl'omsLrln lni digugir. AsLLmsi -rrltlg mendas.rri rLadisi ini adahh
bahu:L kriLlah-kldah g('nerarili areLL "itcnlirem" .13lem suxtL, re,rsertinn lingLrisrik,
rersambunrkan berseri, dengan sltlr srmburrgan parh dap-tiap p.rslng.rn nertn di
otak. Suau "gaml.rra,r vrng leLih semrarvur t.rnpi Lebih bemanfaaf (Spolskv, 19E9,
h. 149) Llnrs,arkan oleh model lain r'u'g kelak dikenal sel-'agai moJcl pcmrosesan
vang terdi'trit'usi scrempak auu parallel ,1trtritrt(l t,furrsing (PDl) lt4odel ini
didas.rrkrn rrda gaesan l.:rhrra inforLlxsi .lifr.,sis serempak padr bcLcreptl tifgkrran
Ketika AnJe nemL.rca halanur ini, orak Ancla merqrerhrrilan kara-kata, makna
dan penanrbLngan kLta, hul.Lrngan sintaksLs, wacana tckstLrel, nr,.rpun pengalanan
latar t-.elakang (Lerangka L.erpikii lang AnLL 1.ar'.r kepadr te1c. Pertornr lnrguLsrik
rnak'anak (rrru orrng dervasa) nLrnglin lebih nerupakan konselarensj dari
inrerkoneksi s-rar:Li yang berlangsung sLmLrLt,rn prtll Lln-vrl tingkaran ketimLrang
proses pener.rpan srnr kaid:Lh.1a1u kri,lah Lainnya, 1ah larg la,nnta, Jan seterusr-!a
Selruab kiasan se.lerhara dengan musik blsa ncnjcleskan !r:Ls:rs.1n ruiriir ni
Komposisi untrLk sirni,:ri nrLLngknr ntenpunvai, Lat:LkrnLxh, ll baglan rerfisah -!:rog
ctinrinkrn serem!.ak. 'Sirnic'ni" otal< nanusia menun!kink.n kit.L mell1froses
Lenlak .eqrnen .lan tingk.rnn l.iha\a, l(ognisi, afeksi, drn pcrscpsi *cur benrn.aan-
secara paralJ. D:rn oleh scb:11. itlr, menunLr nLoJeL PDI', sel.Lrah kalin:Lt--rang
mempurlli perlengkapan ionologls, rrorf{)logis, srnraksi'. leksik:1, scmantik, wrcana,
soslolinguistik. d:LLi strateeis tald:th 'illba.qkirkan" c'Leh sernngkalrl kaidali (Ney
& Pearson, 19,10: Sololik. L99C). Kalimnt, jlrsrr . adalah hasil dari inkrkoneksi
simuhan l,am& sekrli .el otak.
Ttrknit er.1r denlan konsep PDI- alrlah ceL'ang fenelitiar psikoLn,guistik -r'.ane
cliseL.ut koneksionisme (RunelhaLt & I'lcClellend. 1q85), .1i manr neru daleln
otak k.rfum'a Llleml.ennLk konelsi gar.]a, masing'masing Jrrj I r-r0 miliar sel svaraf
daiam orek Nrnskh terhnit dengen 10.0t10 pasrnrannr,a. Dalam pcnclekrtan ini'
pengalanan mempermrdah pcmLeLrirran.lengan j.rhn memperkuat ironeksrkonelsi
rertentu-krclrnq-kathng dcngen meLenahkan vang Inin N4 isalnr;r, pemenlchrn bcnruk-
l,cnruk lampau rerulcr Jelrm b;rhasa Ingglis, sebagai Laha* pcn.rrn:1, oLeh aral-aruk
mu n ql in l,ulantsung sebagai seurtgkaia n ko neksi. I fula'mu la, seorn n q r n ak bis:L dengan
l.rkrn menghrbL ngkan bcnmk oerr.lenlrrn keta kerja r. LaLL,, ia akan sernrg mengenali
hulrLrngan lain, -rakni akhirnn reraf .i,l \,.lng .litinrL.rhk.rn paJ:L scbuah kata kerjr. dan
miLlai nTcnggrnrkrn katu goal. .{khirn-!a. anak'xnak akan rnengangrap gocl tL.lak tepat,
tlan ia rkan ncnlirrpullrn l-.rhwe. L.ennk tJ telhuL'rnc rieng:rn sel.aqien l.'rr lieta
kcrj.r. dan bennrk ucnt seiragai leraturan ldrrsus "N'lcnurut !'.njchsrn seme.am itLr.
ticiak rJa Iarg disebrt "kai.hh" trn L.ahrsa. JLrstnL, lieberatrrran sinmk.is nuncul dari
a$si.rsi'-rang-.lifelajefi anrara fungsi t rhasa drn bentLrk d:Lsar clal Lrmpau, rtengrtr
laitlah bfnLrans dihiLsilkan dcngrn melakukrn !'cneralisrsl tenri-nene.LL; t.'rh:rJap
conroh-contoh r,ans rertenem N. Ellis, lLlOl, h. 3rl)
Pemero ehoi Bahosc Perlomd

i:t:rkrnsxn, n,o.leL-nr el kolct,r,,nrr rlcnLLntrrkIan pcrkeu,bang:LLr rneh deng.rn


:::Inrini semlnlei fenlLi|.r.rn Lrun lehrbLis Emerecntislne, sebuah perspektii
. -- Jien'rt oleh Cl alra.l\' (11)9'). :n!._r), Ntr.\\,h1r1Lrtt ( lr.l.)). ,ian trrrta n, neiat<ini
:,:, I,,mplciisit.rs IaLrsr rrLrLrcrLl irri r,,(j.es firh.nrt_.irng.r rctxtit sederh:rna
:.1,halapkan prJr LLr:kur,gau rrnr n,r.iiJrLr trnp.Ltls. iLrtcraksr-rnrenks vane
. , 't t,l I I r" ,r ..t,_r f:
rr I jrt.r,, n.,
I |
. ,;,.,..r,.,,
\' I - -r .i,.
l-, rr . I I . , . t"t ,t l,rr,'
i1,..
-:: lrrikal l,auarn)" (at'Gr:rJ\, i999. h. bll).
:nergentlsne nrLrnslin ilentkil ;,,:rtu r_.cn.lelrter !an! lel_.th Ljcrhati$.rl
' , rl I , ; , I
:r'is sebellr nlr, silrltl-.un n,r,ih nerrgLLn.t,rre sejLrmt:Lh pc\1eb:Ltrn (Schrvan:
-:91. Ll.n!.n rcng.nr]ri sccira sel(s.nnr fa.l.l pcrri)rml lns(rt;rik .,,!ns iris.1 diaDuri
,,t,i,.-t
:.:rr ltbih hrohari t:rdr menr:Lnt_.riknrl urim r.nne rcrlallr
,.tlenralistik,.
rerrans
l,rl,r.l
ItnJekar.rnlenJekrtrn leng ltranshat Jari leriurgll rari\ i! jLLsa !u$rnn-sugntan
I r ,. , - . ... .- o 1,"t.
,,.t,
i. Ekspli,re.i srruknrr ltnsLLisrik rxng t.rk rerLihrt, k L. mnri, drn renembLrnvi
I r, ; I r,,
1. Rancrng-L.angon setumhh ;.ericnrkrp,rr L,u ltihas! Uni\!.rral di man! t<ira
brsll mcnahami tcl,ih baih crri pemcrolehan brh$r Jl) k!rlltt.er tj!hasa_trahnsa
manrsia parh umrLmn;e
l. Deslril-.si sist.D3rs i!.mng lcmrm;_.ulrn lirurir.riL !nljr JirentLrkan olch
kaichh, atr! prosrs la,re dilLisribusilrn {er nNrL arru pcnLentLrkrn berbaeai
,lr
Pcndekatan Fungsional
,el.ih ianlur, Llen!:an meLrur!l<ro\i, f.rsfcIot k.n:tl1]ktu\i! tentarLg kajian L.rirasa,
rin nelihxi idanra ]]t.fr:c"drn J.nrn prlalola 1_.eneliLien. Iiergcserrn Llri rniak jauh
.rrri matnrlnrri rercririi/'losDirii. J.rn rnLrnqkrLr l.Lih repxt Llililrxt sel_.agri gctrk
renukik menujr esefsi L,rll,rsi. Dui r.creLini. D,:r,.ut, (t)pdrr peneLiri nL,hi
.lelihar b:Lhs a bahrs! hen;rlah.ehh
"arLr nranitidiLsi krnrrlllFuan tognlriiJrn aGkdi
ranusia ilalanL keitannr:r Jcrrgrr Jrrui.r. rlengrn t)rir! la11r, Jrn Jcngrn diri scndiri.
Ll) Lel.ih jauh. kL rh-k;rjd:Lh lrierrtl \rfg Jtlr.!,hf ot.h kaLrm nrrn.is rJelah
rl.stLal<, iormrl, e(Lsflisit, Jii in rHri l.gt:, tttrpi neLela h,rrr r l.rrsentriinn Jengan
bcntuktentuk lr.rtnsa Jan L rh JrnnLr Lnrk rr. :isurrL .ar,3 r.,leLrL
;."J" rarai,n
Pemeroleh.n B.hdio Perrdmd

{Lurgsbnal yanr leLih menJaLam. vangterbang,r" d:Lriinterak.i!,siel. C{,nr(,hbcnrlrk


Lentuk bahasa adalah rnortim, kara, kalinar, dmr kaiJah -vrng mcns:r r semua irn.
Frngsi adalah t,rjLLan intcraltil dan bennakna di claLam suam kontek; sr,sial
$ragnatis) png penuh dengan benmk-bennrk.

Perkembangan Kognisi dan Bahasa


Lois Bloon (1971) secara melakinkan nrel(ntarkan kritik fertamanra tcrhadap rata
Lahasa poros tlengan menrnjLLkkan Lahiva huL.riqan antarlata clalam ujrrar-Lrirkn
l,crgaye tcltgrlm han-rllahsama dl rlngkar permukran. Nlisalnya, pa.la ujnrtrn "Nlom',)
sock", r'ang oleh ka m nati\is dijcl:Lslin sebagai kalimar yang terdiri atas kata por.':
clan keta terbuka, BLoom meremrlan seridak tnlaknya tlgr rclasi dns^r: :Lgen'perbuatar
(lbu sedang mengenakan kaus kaki). rqen-oblek (lbu melihat kaus kakj), dan milil.
penilik (knus hnli lbu). Dengan menelaah data cl:Llam konreks, BLtm menlimpullar
baht'a anak'rnak nempelajari strLrktur clasar, Jan bukan rar.r kara superiLsial. lvlak;.
mengikrrti konstcks sosininl,x, 'Mrm Lr- roc[" Lisa berarri Lernaca*nacan brc:
scorrne rnrk.\hriasi nakna in, ri.lek cllkrp terr.lngkap dalani pcndekar.rn rlra taha::

Lervis Caroll .leng:Lr Lriawai merangkap karakttristik bahasa ini delam kar:
fiksLrla]lrorgh rhe Looling Glas (18?1), di m.rna Alice berl.ant:Lhan Jengan Hi,nFr
Dumpq tentang mrkna harr,

"Ketlka aku nienggLLnakan sebu:Lh kan,' kata Humpq Drmpq', dengan n.rJa
agak nencemooh, "im berarri akLr senrliri lrng memilih ertLnya-ticiak lebih

"Pcrteny:rannva rLlaLah,' kata Alice, "a;.akah kamu L'isa mcmLuar kara vang
menuniLrk banr:ak hal rang berl-.e11a."
"Pert.rnr:r:rnn-va adalah," tukas HLrmpq Dumpo, "mana lang elan berLaku-

PcnclLtian BLoom, llersama cten{lan pcDclitiiLn lern Piascr. Dan SlobLn, dan L::
1anr, memberikan angin baru b:Lgi sruJi l.ahasa anak, kali ini L.erpusat pada hLrl'un::
perkenbangan kognirii dengrn penerolehan Lahrse pcttame. Plrset (1955r lia:
& lnheL.ler, 1969) menjeluskrn keseluruhan proses lnrerlksi anak-rnak clenr:
lhgkunean mercka, clrn .rntara kap.,rsitas kognitii mereka yang tengah Lcrkeml-::
scr.te pengelaman llnguistik mcrcka. N{cnurut Pi.1get, ar,.r rarrg :urlk'anrk lel:-
tentang bahasr clitennrkan oleh ala vrng mercke ketahui tedtang duni:1, sebu:
sudlrt plndang.,ang oich otang Lrin (V)-gorskl. 19?E, misllnm) cllanggap ter.:
sanr arah. Cleinnan dar \Vrnner (1981, h. 1l) mengatakan Llalan t11i:rLranqe l
kcrnajurn terbaru penclitlin L.ahasr anaL-anak, "cara anak-anak bela;u bat:
diLengk:rfi denlran kemampuan in te rprerat if ko nseptual untuk rnengaregorilm d::
.. . Para pcmbeLajar d igiring LLntLLk mcnctakan tiap'ti4r i.le scm.tntik rtns u nir I inlu .
Pemero ehon Bohoso perroma 37

', h n (l9il, 19E6, 1997), antare latn, mcq_.ellthartan t,ahLrr, (t.n:,rD serrlu!
:..,. I embelljiri. semanrik i,erglltrLr! lepad.r perkeml,rnr:rLr to!nliif Jrn
| | !, .it ., r- rt ,r r t,,, I.r rlt rn
. I r.t r ..' \ r , Lr:. I ..
,

.t,.,..,
:.'ns oleh Ferrlrmbrhan kapasiras k<nseptuat dan korluniklii bersama skmr_
::r l.llean Lo,rniii; dan Q) pada rataran rc,rmal, ferkerll,rngan Ji,tonrn! otet
11,1'11t.l
'..rnr skena I.r!,,arn tate t,rhasa, (Slol.in. l!tt6, tr. .t). Bl(,,,ft (i9i6l
, rrr tcrn r. r l
r;Lsan kognitii vang melanJasi balusa, apa png diketrhrrL .111!l_,filt rkrf
,t,rt.r,..l
. p.l1a 1_.enr.liti lr:rhrsa anal_anah muht mcnetin fungsi t,rhasa rans Jir.irolell
,,lt,l,t_,r,.1
::eraksi Sosial dan Perkembangan Bahasa
:r rahrrr-trhun rerlkhir, menj!di iangar iells tjdhwn ri,rrrrsi bahnsr nelel.rr
:uraui femilirxn L.gniriiddr srrlrkl,r memo,i. Di 5i.j kim neLihrr nenrtrnr,
.r rrt . . r .t r 1. p...t - .,,:4
rr. ,.nl ,.,..t ,
' I r t,', I
.:::enil,ingtran L.:rhrsa dan penrguna L.rhrsa m.rhir tJe,,",.11 J"l"_ s;.i"t,.rs;
::::.j.trr n,r.tnelih.uir n. ' Ada peneliiirn (UerkGCtcas.n. t933; Lock.
lrtgt) funr
'rll
:::rs l-.agnimrnr sisrel11 n,siaL Lrcker.Ja Jetan perild<r llrlnLrsir. pen\rtiLiikii tjjn
I rl.rn I b,.rg ..r. I.,, -t,
'| I ,l e, I,r,rn. r , ", .t ..
r.r Jahm wacana. \4ensnrgar bLrhrsa iig,rnrkar unn,L korlLrnikr Lntoiktta
,, .. n, .t trr,, r \l
: rnrk-anak kerrhui clan pelajari tcntang lercrhap:Ln dengrn or""s lalnl l."La;,"
r.:l . r.,rtrr . l
::::,rns lnrenk(ilnt n Lrenilcnqal drn pernbicmat Terrtan! rmrat,is,lrrat pcrcrkafrnl
: .:.r fe6pelitilscmxcam inr. intisarjblhasr rLrngsi komLrntlrtiirhn
1,,,gn n,i,,"1."
::isa.i Jdlan segala kenLLngklnannva (Cl.rk. tCOi; O,LtraJr, ttC5).
I'r',.,1r'.
::rs:L ,Semua respons Jianari sccara .ermar ol.h p"," strukrL,L.,li,. ran"
,- , I p,, a,.t. -, -i ..,. ..
I . 1.," .t . i, -,. | -,,r.1,r.
.-.,',t 1

:n percekrl-.an. BaItan l,eber.rpr Iategori kontclstuaL \!rq Jir.!frrLil. oLeh_


'l'., ,. m\ .,-r' ..t. a,
.,trt.t",r..,.rrl ^ti
38 Pemerolehoi Bohosd Pertomo

llengekperi:rmr selur ih ari yang scbclLrmnya dikesampingkan dalam upa)i pencarian


sistemarika bahasa.
DiL.ahas beberapa pandangan ieoretis.li sini. (Lihat Bagan 2.1 untLLk
rangkumannya). Sebuah reori rane terpadr, konsister, dan lengkap tcntang
diungkapkan pemetolehan bahasa perianra mem:Lng bclum bisa; namun, penelirian
balusa arrak-anak meLahnkan langkah-langk:Lh besar. Bahkan kalaupun semLla jiwaban
sama sekaLi tidak jelas, nlrngkin kirr membunrhkan lehih banyak pertanyaan yang

Sekarang mari beralih kt


selumlah permasalahan dalam pemerolehan bahasa
perrana-pertanynan dan problem kunci yang sLrdah dan sedang digarap oleh para
peneliti dal;m bidang ini. Krji:tn tentang permas,rlahan-pernasalahan ini akan
menbantu Ancla menyempurnakan penahamar.r tenrang karakter pemerolehan Lahasa

Behavioris Teori Mcdiasi Natilis Fungsional

(LAD/LG)
. sisrenurik, p.mcrolthan

hwstih
(R_) . trta brlusa "poro-'

B.;ar i..T.' o.meol.l. L,"p "m

PERMASALA}IAN DALAM PEMEROLEFL{N BAIL{SA PERTA\trA


Kompetensi dan Perforrna
Selarna berabad.abad par:L ilrrruwao dan nl$,f mcmbult pemLedaan men,lasar ar.t"ra
kompetensi d.rn performa. Kompetensi ntcnunjuk pada pengerahuan dasar seseorans
tentang sistem. kejadian, atau takta. Ini adalah i'cnarnpuat yang rak tcramari dalam
melakukan scsuaru, dalam menampillan sesurtu. Performa adalah manit€stasi y:rtrg
konkret dan bisa diamati. rr.1Lr realisasi atas konpettnsi. lni achlah tindakan nyata
seperti: b€rjn1in, nenyanri, menrri, berbicara. Dalam masyarakar maju kita
menggunakan konpctensL-periorna dalam segala brclang. Di sckolah, rnisalnla, krtr
mengas nsik.tn bahva anak-anak nrcmilili wilavah.ri'ilayah kompetensi tertentu clan
bahua komperensi ini bisr iliukur dan dinilai nelel i alat pengamatan untul
mendaparkan sanpel periorna lang cliseL,rLt "uiirn" dan "evaluasi belajar'.
I

Peherolehon Bohoso Perromo 39

DaLam bahasa, kompetensl merupakan pengetahuan mendasar tentang sistem


.:rhasa
karctah-kaidah tata bahasanya, kosakatanya, selu.uh p.rnak-p"rnik bali"sa dan
tut :asaimana menggunakannya secara padu. Perfi,rma adalah procluksi aktual
berbicara.
anc :enulis) atau pcmaharnan (meryinak, membaca) terhadap perisriwa.peristi*.a
ria.D -:nelistik. Chomsg (1965) mencontohkan komperenst dengan pembica*,0""a.,,*-
ban 'J.. v" ! -iJ.. r erno. rrrkrn ranrl e r ri, p- . r..r .eDe., LLerb,r-i.
"t
BIE :.m. rr. 1.,1"., r.' ,. tereel J . pe.1r,irn J.,n - ra , r-rl.r ,, ,. dan r.n,,me.,.
.non .' l,e Jo,Jn .or, rpe,, rt.,r,s..r. LF,er.e, ,", r ,-Jr, p.r;hr),nsan, d,n
:.r.'F h ,,r -ard.,r \ 1,.m.kv J.tr .n .rtra *Lurtr eo,i o"n,. m_ .p,t,r
:.rri komperensi tidak perlu memilah-milah sedemikian banyak variabel perLma
'mg tidak mencermnrkan kenarnpuan lnrsuistik dasar p€mbicrra-penden;ar.
'ta.o
hs Perbedaannva ada pada satu hat yang dipegang selama l"lerapa s""r otel pr*
-:guis dan psikolog ge,reratif/kognitif, yaitu sebuah konscpsi nenialtsrik yan,. tidak
:.*nn n len. r- .r rl rr, . d" \et.
ri , B g . -an bi. or rs
rniah wilayah yang rak teranati init Brorl,n dan Belluei (1964) menferi "nrl.,,"...JT
kita conroh
':!!. rn ne.rlr-r.a u; r. m. rl.pr-." , p.nq.,.,h,,,, gan, r. .Ja.arJrri .naL
.ral. L al< ..o-r,r o"" ,g deu. -. \.r,s 1,,.J d,. r\.,i :. ,," ,p". \ 'ebrh bait
=engarakm "tuo loorr" ahu "furo;ieec", anak-anaL nernperl;hatkan apa i,ang disebut
.-l "pop en.u.r."t ..1::.rrm,r: -rp,',lct .lrr.e.enl,r r ,rr.,r .,^r"re.ewaa
'-n bocah clua trhrrn,
Orang dewasa, Nah, Adan, dengarkan apa yang kukatakan. Karakm padaku
mana vary lebih baik some uarer atau a larerl
-tdam: Pop go u,eruell

.lnak-anak jelN riclak rertarik pada,arau


mcngefi perrenymn sramatikal orane
i.ra . .l n^a-nJi, rn,erpJ d. n pa,.ng1,. r u V l. oe, ellr J,p,t i
:emncang metodemetoJe nk langsung unrrk nenil0i kompetensi. Di anraranya
:jalah rekaman dan nanskripsi pernLriftrraan yang.liikuti densan analisis kerat, da[/
i:ru pengujirn langsung melalui res peniruan, penyamp:rian, arau pemahaman
::rentu. Tentuq,a metode ini masih barnak sekaii kekuraneannva. Bqainana c:lra
-.-r!rmt r. 'r lo pr. ,.r umu . .rie .e ri.r.x e.." ng _adr. lrm" . n.Ln 1"ng
-nra berbahasa lnggris, ketika ia menuturk:u.r sebuah kecelakaan di rele,isi dengai
*-=iL tTansk4rsi sepefti di bawah ini:

4a bmad 'en untluground caaause the^j uent thrcufi a lnlle.o hate_ana thq puUEe
a rock jion undzrgtound dnd thet th4 sau a ttare soine in duL the hote_ard tho
do,Er' r t^ I? dnd \" uat. r'orelr .r nr. re k rL, re ,r.l rrer .ne ,he uenr

1: r: r.6et, dari L.an lis! dolanan anat rnak. untllkt .reks di atas, jasibaD itu dtFakai ! imk untuti
e! izu nenehindar (pene.jemah). Lhit asLi: Hdtl d pornd ol htrlrlnn) ne, Hdf d tolnJ di ,eacl! Ttu*
! "-- :? noner- s@r, Polr sdr ihe 0!avt
Pemerolehon Bahaso Pefiomo

dlr.rdl dnd then !h-n.-at btck an n4, unLl ir las uh going aaJcr a briJge nad thel
uot rhen lhc br,l,rs hrt thc-rhe lrrilsr rlif dll ul ir-th-lhen rhel looled thrrc-ther
rhcl-rhen tlrer uar wrie.

Di permuLran rnungkin rerlihat L.etapa birruknya anak im berkonLLnilasi. Saya


Lcrkesempatan mcn:Inpilkan trlrnskripsi l'ang sama. tanFi menyel'ut siaprr
penururnra, kepada sekelornpok ahli terapi l'icara den meminta mereka menganalisis
berbagai kcmLugkinan "ganggu.tn" ;ang b isa dibaca.lari transkripsi ihr' Scdih nereki
menvamraikan l,anyak hal berkaitan dengrn gejaln nfnsia (merosomya kenanpuan
I-ertuur ar.ru memehani sicLra karena kerus.rkan pada orak, penr'), ilerrgln senanr:
hari sata neml,cri tahr mereka sumber yang sel,cnarnyal lntinya, dalarr pemrosesall
dera linsLListik sebar;haLi, kita menlumpai rangkaian wicara senacrm iru ilan
'!n. r. r) . t .' .l r" hr ' ,'d r
f, -, " p,.,r '-, rr l reL r ,'
lika hirr nerekam Lebih banl'ak lagi srmpel rvican !t3.lis lime tahun itLL, kitn
retap akan ncnghadapi pn$lem clalam menyimpulkan kompetensinya Bagaunrna
pengetahrLanrll tentang sisten kara kerjal Tenrang konsep "kaLinraf'? Behkan iika
kirr merancanq pengulian yang sedikit 1eL-ih cermat tenting petrahaman atau
penunrren lvicnu pada seorang:Lnak, kita akaL-r tet:rp sulit membuat kesimpulan
nengcnai kompetelsi d:Lsar anrk itLr. Penelitian lebih jauh akan menguatkan
kcsnlpulan-kesinpulen kLtr melalui beragam pengamatan.
PemLlc:Lrr.1n orang Jervasa pun sering mengandung ke;alahan yang tak talah
banyaknva, sel,aeai1l)ana bisa kil.t lihat dalam transklipsi verL.rtim seLuah acara
bincnne'L.inl.rns Jengxn pemain rolI profesional yang m.'rnbahas kiat-ki:rt
menlngkatkan perm:rinnn soli.

Con.ntrdrio, n imporrar. tlrt eh-l also ro go u;tL [h;s oi co(rsc illoti plal;ng
uell rlr-ou'? flartrg rellthc rou gtr tltigJrr al,orr rorr sdme. l;tset hd)cJ !ld dtr's
ddr-r- .o .otr.rntr.trc. l'0rr kr.e )o!'rc llal;ns urll arul 1or hrou ... in $ith .r c, nc.
4n it\ cdi'3), nxr.h .dsier to-10 loll lino{ 3d in therd ad-.1n.1 rtarr to . ,,..ou Joa t
.".r l oo. J a ,"b. " .

BanngkaLi akan lel,ih t'aik kalau sang tamu hanya nengucapkan kahnat rerakhir
dan memangkrs scmru kata-kara -rar.ig tidak perlu sebelumoal
)r4odrl kompetens;pe orna ridak DeDd.lpar sanbutan urivetsal. Ktitik utana
terhadrp noclcl ini rerrusar pacfu gagasan bairla komperensi, sebegannrna
diclctinisikan oleh Chomskr, rerdiri atas kecakaprn ptndcngarpeml-'icara "nleal"
y:Lng L.ersih dari apr yang t|sel.ut variabel performa Tentang hal nii, StuL.Ls (1996)
nengn\qrtkan kim akan penJ:rngan ahll bahasa lngglls Firth dnn HrllLday: dllalisll]e
tidaklah diperluk.rn, cl,rn satu-satunve pilihar bagl linguis adalah m e ngkaji Fcnsglrna. n
bahasa. Tuone (LrlE8) n.nunjukkan bahrva ideaLisasi penggun.r b:Lhasa menolal
peneh.lkiman aras se1rllrlah kekeliruan linguistik dan silar |dah lnng sangtt mungkn
Peiierolehan Bohoso Periomd 4l

:-Ln.ul daLrnr )<omu ihsi sescoLrng. Dtngan katr Lrn, scnra Lcs;tapan, keragu,
,-rl"'r t''-.r:l ,r
'. I.r - .-. " t.,-,..,,,r.i t,(r.r,,s",, 1,,
rr -'edans .lalam prL)ses fenll,enrLrtr.rn JrLli. stLrlirLra ktrn r",!oJa u;.n,k
rri.,ll
: ,hluh, annm aholi'Jan",riurh.knrri(trktrnlrl,re.l.uL,-fur!n,e,.rrinalxn!
.l
.\,-.r ',,ug lrlsa kira simpulken rent il reoLi pcnc,o ; r.!, l.rrasr l.""rJraLkan rroJil
rletcnsrpcrti,rnaiScl.urhptnJekrr:rn kmcntrkurkoLloer,.nsi
\' | , I ,,,1
::relLrruh sescorang, rLn rerap nemberi perharlan ;r,l:r rrkror lingrLsrik r,:Lng
.,li nrsin tur.la ke;arnpin,lkrn.

.nrahaman dan Produksi


:: ncncam;.undrrkkan,la rlenr:rn ;.,-rl..,dun koirf er,,n.t,tri jrnla, rcn.hamrn
r pr Lrlsi l,l;a mcrul-.ahan aspek-a1ct brit ptrtrrnr n,irpar kompetensi. Saiah
' :liro( \rn! merasult bebcrupa nattri Denealar.ln l_.:Lhasa rslng adelah hrt..""
..1 ,r.rrr .r ir,, ,, I , | : L,". , r.p1 ,
i: rluksi (LerLicafr, m..ulis) rJdtdh reriorn.. t-erlu dikerihui brhw:L tidak ienrkjin
:: r' proLJulsi tenm Ltbih muL h .lial11arj, reirpi penahaman pun, semr srp.rtj
:-rkr, rclahh prrli,rrn:-scbLLrh tnxlakln s.ngaja,, d:Ltim initah Saus"(ure.
':lan bahrsu anakanak, pengrniann .1an penellti:n meml,rrktikrn keunggulan
: ::r ]-.enahaman rta. lrocluksi, anal-unak nmprknva mimahrrnj ..lebih L,anrak,.
1... \l
::r: renv nengindrng lan pcnuntuk meteli:Lt Ji Jahnrnra (misatnr:r. .,The
bal
". contoh'r, I a\\ R.
.r rl.16l, h.861) nemLeri baqu: fufring rr.(,rlcrr L.erkcmbangan
b ', ,, -r :l ,,: r ,,, t,. -. : L.
:r,r Lrrba. Sala Den:t1rgg!pi "Lrrt,al" "Bulun, I_tthn. .Oh, t_isa.,, ,'y.r. l_jrha..,
:.: irL jel.1s meirgerti perl--eJaan l.esar antara s.lnD . si.krlirun di! s-1r.li,iri.lit
.,.1.
:rimane kLta n]djelasl@ ini, scLLrah.kescnjansan,, rnrara nemaiuman Jrn
/,, \, r -.rtr,,, ", r,r
,,1 r,r
:,,rkrdmbanrr,angnLcrrlag.unakandalilmpenrl.icarrrrnImerctajLreamenahami
::.nfl lrrirst sintaksi, Lrtnrl_..ng !:lng sej:luh mi n:ertka produksi. Bisakah
- : i::n j rens srnre menjclaskan s..mra L.entul i_.e,io.rr.r tn,t Ara! dlDitkan kin

: -::nsi produl<sil KaLena perrahrnan kLta nengunqeuli rroJ(kii, :tonkah irLr


I I I \ lt I ,nt
.t,,t.,tt,,.
I

. l,,mpcrersi proJLLksi rll, kompetcnsi perrahun,er. Set,u.rr .eorj t ahasa han,s


:l:rrp penjclasan tent.rng pemi-rtran licctria ripe Lonpttcn.i jni. Fahkrn,
4a Pemerolehon Bohdso Periamd

kompetensi linguisrik tentulah mempunlai beberapa kenampilan :Ltau .ingkatan,


sekurang-kurangnya empat, karena berbicara, mendcngarkan, rnemLaca, dan menulis
adalah ketrampilan perforna yang rerpisah
MrLnskin argumen yang paling menclesrk bagi pemisahan kor4retensi darang dari
peneiitian yang tampaknya mendukung keunggulan produksi atas penahaman
Gathercole (19E8) melaporkan sejumlah studi di mana anak'anak mampu
nienproduksi aspekaspek tertertu bahasa yang tidak l,isa nereka pahani Misalnva'
Rice (1980) mendapati bahwa anak'anak yang sebelumnya tidak mengerti isrilah-
istilah warna mampLr menmggapi pertanyaanTertanyaan scperti "lvarna apr ini?"
Tetapi mereka tidak manrplL merespons dengar, tepar (dengan mernLerikan objek
yang tepatwarnanya) pada permnrtaan, "Berikan padaku vang fwarna] itu." Walaupun
unpaknya masih sedikit contoh leksikal dan sramarikal y:tng menllnjulkan bahs'a
produksi mengungguli pemahaman, Lita tetap haru-* L,erhrri'hari clal:tm
nenyimpulkan bahwa vmra aspek pemahaman linguistik berada di clepan, atau
mernfasilitasi, Froduksi linguistik.

Temuan Penelitian: Ada brnyak bukti bahwa anak-anak rmmpu memahami


bahasa lebih banvak
banyak daripada vane produksi Halvang
yang bisa mereka
rnereka Hal yane sana bertaku
untuk orang dewasa, dalam bahasr asing maupun asli. Kita bisa mengerti
kata, frase, tata bahasa, gaya, dan wacana yang sana sekali ddak pemah kita
l.ruarkan.

Implikasi Pengajaran: "Pendekatan pemaha Lran Gomprehd,ston ,rfprodh)" James


Asher (19??) untuk menpelajari bahasa asing pada nasanya digambarkan
sebaeai .evoluqi dalam peneajaran bahasa. Pendekaran ini populer melalui
model Stephen Krashen yang menekankan betapa pentingnp masukan vang
bisr dipahami bagi keberhasilan mempelajari seburh bahasa (lihat Bab 10).
Menurut Anda berapa banyak waktu vang harus dicurahkan untuk
mematanekan pemahaman (rnendengarkan, membaca) daLan sebuah kelas
bahasa asnrgl Sejauh marra tingkat kemahiran siswa menentukan banyatqa
walrtu tang diperlukan untuk memahngkan pem$aman dan produlci?

Bawaan atau Pengasuhan?


Kaum narivis berpandangan bahwa seotang anak dilahirkln dengan pengetahuan
bavaan kebahasaan yang sering disebut (LAD atau UG) bersifat universal pada setiap
mnnusia. Hipotesis tenteng perlengkapan bawaan ini nungLin bisa mengakhiri
pertentangm antara gagesal behavioristik dan natilistik. Behavioristik berpendapat
bahwa bahasa adalah seperangkat kebiasaan )angbisa dryeroleh melalui pengordisian
Pemerolehon Bdhosa Perr.md

.ret'ndlsian lemac.lm im rclal:Lh prcses 1:Lrrg larlll.at dan riJak efisien untuk
-.:lel:Lskan pemtrolehan l,ahr;a r:Lng nempakan scbuah fenomcna komplcks.
\anlrn. hitoresis tentlng pcrlengkapan ba1'aan ifi mc.voJorkrn seluml.rh
:,:.rilan sendiri. Srlah san, kesulLtannva suclah cliL,icarakan drlam L.ab Lnr, gagas.ln
rl) alian berhadrp.an .lr!an isu scnbrl rri[r sifar kefasirns DrnLrsi:L dalem
:.rrerolehan l.rhrsiL. N.Ieki1, dcni "mentclaskan, pc,rerotet,an Luha\a. haru:
::.ir;kan seca,a ilnrilh i.cn.arjsln gcnerjk kemnmpLLan tingui*ik lane bellrm bisa
' , ,r 9-.,.1., rFq e-- im.
' '. .t .rrl or.r .,rl '.' o"..t,
Lli lain pihrk, * rhrpun LAD Dasih nlcmpakan hiporesis lang rerus memerLukan
r -rimpurmJlrj jlri rnsa kiia blsa tcrnot vtrsi urrtul pelahan.lahen mensumFullan
r'r e -, r' ,1.r, L, . r rr,. l.,r m ,
:,rr Ji anrara kemanpu*kerlampLran iru pnda -(Lratu saar kin rkan menJaparkrn

,nn". t't, ."..,t' ,""'." reLur Ji Ieranjrn! sifar balvax.. Fnlt(,-faktcrr linskunqan
:-,: i.Lrltj(llk l,isa JixL,xilaf, iebaraim.na diperlilrarlan
oleh kaum koneksr;1is
.: r.rer:cnris. BtrtaIrrn-tlhun plr.r lir,]uis, psikoftrq, .1an fendidik .lNibuklan
:n l<onrrorrrsl 'tx\!!i lersus pengasuhan : periLaku+.eritatu apa s:Li! \.ans
iJ,, ..c,,,-. , | ^, t,.. n\.l";
I i, .., 1r.*, t,r:t,,.,-
.: ri "penersrLhan , mclalu pengajarant Kitl tcntr mc.tihat bahq. pener.t:h""
,i:.: l.ersllar rnLre*al, hrhryr seriip annk me.gLrasai bahasa. Terapi Lasaimana
,:..ii da. ket\.rhasihn p.ml.elalxr.er itu ditentukan ,rleh lingkungan rempat si
I \ .l , r. ti ._1.i. I
.:rksmra dengen pilukflLal lainl Kolanr hrporesrs sii.rt l,arvaan .iikeruhkan oteh
: i::r\.ian,ptrla.!arn scf.rj itu.
rirr :.rrngkaian pcnelirian menarik
: :,:t,,n (19S1), lang nen.lal.atkan r.nrang sifat Larvaan ditetuni oLeh Drrek
i:luL bukti, datam s€jumLah bahasa, rentanr rola
\.4:-i .,r l.- r D T", .lJl r "t r, ,,i
it-1.
: rrtngelLrarlan bLurga. secan bawrrn orang ciiprogram untuk .mengetuarkan,,
:r!k.1p!n bilh.rsa retemu !ang ia l1riliki di usix,Lrsia perkeDbangan. l)enis sepcrri
-rftk bisa nerrlrLut seraniurn l,erl_.ungrr schetum,,wakrunya,,, naka manusia
: :rnva rkan "l.erbrnga" rlalam tahap-tahap y:rng cudnjr rerpr.,sram sebeLumnlr.

:lt! ersa[
- - :,. e.!t clefgeLr konrlorclsi siiir
baLvaan adalah pernl,araan b:Lhn,a bihas.r
:,':,icL sec:Lre univer:al dengan crre 1,ang srma, clan Lahwa strut<tcialam bahasa.
: ::rran terdllnnnlr. Soleh jali srma unnrk sernua brha*. BebeLaoa rtisra..,
I ll .r'.,..p -;,h
. :iinl<an mcnlenni h:Lruktinril,karekrerLstik lonotosis dan gramartkal teitcnn,
I . ,t. .ti .t p trrt o
'l ,.,r
Pemerolehon Bohoso Perronra

lain, krrla Greenlrerg (1961, l906), Bickerton (1981), SLobirl (1986. 1992. 199?),
dan \(/hite (1989, 20\-rl).
Belakang:Ln. penelitiar tenrang Trr.1 BeL:r,.x UnLlersel menenrskan pencaLian lni.
Salah sanr tunci bagi pencarirn serltacam jni rerlerak pad:L prn.lirirn rcnrans
pemerolehan L,ahase oLeh anrk-anak dalam berLagai bahasr gunl menerapkal
kesamaann\'a. Slobln (19E6, 1991, 199?) tlan par.r sejewrtnla ncnghimpLrn clata
tenranr pemerolehan bahasa, anrara lain, paela bahasa Jepang, Prancis, Spanyol,
Jcnnan, PolanJ , ll,rani, dan Tulki. Katakrtr umum menrangkur tata bahasa poros
dan iLjaran vang niritlniril-. relesr.m l.enrunciLlan. lt{arasros (19E8) merr-rebutLan
beberapa lrtegod lLrrquistil uniicrsai rans diteliti oleh -.eiunlah peneLiri:

Nedi fen,ndr nr,r rtir lolLS


Pcrsc.su:ien grunetikal (mi.!ln)a, menlungkur suljel dan kara kerjr)
Reierensi rere.luksi (nrs.11nva, Frc,nomnra, eiirsis) nomrna clan ktlavkelas nominr
Verba dan kelavkelas rerl.a
PrcLlikadi
Negatil
Pembentukan 1-.erranl aan

Kebanyakrn perellrirn rrrLrtakhjr teniarg Tata Bahasa Umiersal Jipusatkan pada


.lp.r ).1ng kc,r di:ul dik r.rl sctagei pLmsip dur parairerct. trrinsip adalah karakrerisrik
tetap l.rhasa mrnLrsia rang tanpakn;a l.erlaku unLLn LLnruhsemu:r L-ahasa, sebagrLmana
tetera dahm diliar di atns aool (1997, h. 25C.251) mcnarvaLken sebLLah ana1,,gi
sederhrnr, Pennrr,rn h[, lintas r nnrk kendrnrn secara umrrn menqhendakipengendan
tetrp L,er,rclr di satLr sisi irlan; Lni scL.u$ prhip. NamLrn Ji L.eL.erapa negara Anda
harus selalLr lrerrda Ji seLelah kui (misrlnra, lngsri., Jepang) drn.li beberapr negar:r
Lrin di scl,.leh kin.lr hnisrL,r'r, .{neLika Serikrt, Tnnvu)i lanq i.i achlah parameter.
\I./.rLhrsil. paremctcr L.erraLLasifthm L.erL.asrL bilha.a. \\,Aite (2003, h. 9) mcngatrkan
bahrva Trrr I}hr;r llnneril ellru.i frin.i|.})lrnsir dengrn seiunl.lh keL'ebasan
dalan L.rt,rs ritcntLr (-,i'iu,s etrr nil..i), png nemungLLnkan ttrjadinvr rrriasi linras.
liryuiitik. lrinslL'prlrsjp Jemrkian clikenal ;ebagai paranerr." JikL, nisnlnr.r, sernua
bah.rsa rncnganrt prinsqr ncrnl,rri nrkna paJa susLrnan klra, niel<, \"rias;variasidalani
susunan krta (misalnyr, sLrL.;ek-preLlikat'objeki subjek objel-Frcclikat, dan sebagarn!!)
ekan berlaku terlantunr pacla masngoasing bahasa.
Beberapa penelLri meng.rralr;rn bahwa keaJaan as'rl anal'arr:Ll eclalah lcrcliti atas
scpcrengkrt Frinsir\ ulriver5al lang mcnunjulkan kctcrLamsan !ariasii ini bisa
dinyarakan seb:rgai paramerer vang harus dir.erbaiki melrLui sal:Lh stLr drrl srclilLt
cata yang ntnLLngkinkin" (Strlc.mi, 199:, h. 58). Dahm pengertian yang lebih
seJerhrna, rugas anak'anak dah'l penL.elajxran brhasa relatiimudah scl,at adataktol
faktor pembrras terterlrlL )ang mun.rl secara alami. -sel-.agai.ontoh, prinsif
dcperdensi struktur "rrenlrrlkan bahwr brhis:r diarur sedenikian rupa dalam carr
Pefrerolehan Bohdso Perromo

: : memLr:tn_!ir \angar t.rgeftung pada hrt Lurgrn ,rnrkturaL antarelemen dalam


, r:.rh kalinat (sepctti kara, n,rfem. den lein sebrgainr,:r),' (Hol:rnan, 1998, h.
-r lerharikan, Disalnla, conroh-co.roh Ji bewuh,
TA. bor Jtj.lte,l rhe hall.
Thc l,q chat s uearirg a td rh'r. ard sranlirs iJrr ro mr rrrortur kiclad rhc l.all.
Shr's rr grear rcacher.
Is sht a graat reacheri

,'ra kalltr.rt perrama bertumpu pada .uam pcngelrrrpokan sl ukural rlnu Jisel_.ur
-..p ie .e
'o '.lr r,. .1.r..
. :::.in ini, onng akrl\ menjadi Lusur rnenrhadafi klLinat C). Besitu pu1a, r_.rinsip
,.., ,t . -nl, : 1,,, tr L -.,t
' irn (4). Anak-anak rtnnr sala rnlak drLahi*an rtengan perstpsi
l_.ahasa -,ecanggih
rrhken lalimrt seperri (2) trk rerpahanibaqi
sct,^gtan t-.ar.rn"f."rtr fenu;,,.
, ' lr ::" ,rr h v,. l,
'r,r. r . t r I l"l
,. .,,.,t , t, .r .n .,, , 1, .
:..:nlk'
r,lounrt UC, bahasa rirlak nunski. beryariasi datam c!ra t.1k L.erhingsa. pe.ametcr
.::.nrukcn crra-cara di mana bnhasa-L,ahrsr bis! t)erv.1riasi. Satu contoh saja akan
. : iJi illrsirasi r'ang nemadai. Salah srtu parameter, \,ang dikcnaLseLugei .pirinercr
.::.ir", menerapkrn poisi 'kepala" selrrah fLase sehuLung:ur denean r.clengt<ap,
ir l.','., F -Fl . ,t .- i, t ., ;
r:.i,rrdpentingnyamenrludukit,:n;.aterltasdalamsemLrabahasr.Bahaseadalah
: lcpala )el.ih dahulu" atau 'kepala l,elakangan'. Iiahase Inglrris adatah ripikal
l l.l
.: ri;krlthr hall". BalusaJep.rng atlaLah bahasa kepala bel:Lkangan, dcngan katimat_
' ri" . .. I,r qq l,.,.lr
:i & Neuson, 1996. h l4).
: :, rematisitas dan Yariabilitas
: :r s:rtu esumsi Llari brnlak fenclitia. murekhir re.rrng l,.rhdsa e.akallrt< aJaLah
-ji.Datisittus proses pemerol.hen. Dari rata l_.ahasa poros hlngge Lrjar3n tiga,emper
::. hinggr kaLirnrt lenqkap yln'l prnlnnsnra n,rarls rll terrenru, anrk_anak
.:tr.erliharkan kcnampuan tuar t jasl untuk rnenerka sistcm fonologis, irrukrural,
...:lal. dan scmanrik L'rhasa. Sejal studt ino!trtif Berk. dencen .irue,, (1958) krra
Lt,, 1., -. ,,, lr t",, ..
\r.rrLLn, c1l tengah-rengah si.remrtisitas i;i, eda tln\.:]k,adabilitx LiaL:Ln proses
-rL.chlirinl Para penelltl riJak nencapai kesepalltan nen{erri bx,r!imana cara
L .,, .r
:crLdalam behasa anak anal. Conroh tcntang pcnl)el;rjrran trentuk wakru 1ltlfeu
:rk kata kerja go membcrikan i[,srr:Lsi rentang,Ll]tn1t jrenderlnisikan rjhapan.
Pemero ehon Bohdso Pertadd

Anak-.n:Lk kecil yang belum rnenguasai rllorfem bentuklampau muLa-mLrla cenderung


memahami benruk larnpnl, sel-.egai irem-itcm terse.diri ('udlka.l', "l.roll', "d*nir')
ranpa nengctnhui perbe.laan rntara verba terarrr clan tak tcr.rrLrr' La1u, pada usi:
sekitar 4 atari 5 tahLrn, mereka mulai niengcrti sistem pengimbuhan norfcm -al
pada sebLrrh kata kerle, dan pada ririk hi semua kam kerja direra tk.tn ("inedLeJ",
"drinled", "goal"). Akhim-va, pada usia sekolah awrL, anak-anak mengerti l-'ahrva adr
dua kelompok kata kclja, terarur dan tak tcretur,.lan mereka rnulai ncmilah'milah
kara kerja ke Jalam Ltua kelompok tersebut. Proscs ini l.erlangsung bertahun-tahun
dan dalan beL.erapa kasrn berianlt hnrgga masa.sal kedes,as!an.
Dalam pemeroLehan bahasa pertama rnaLrpun Lcdua. prol-.Lem vrrial ilitrs
dirangani dengan ccrm:Lt oleh para pencliri (Orss & Selinker, l00l; Bqlcy & Preston,
1996; Iaronc. i988). Salah saru problenr, ura u pcncliti.tn mur:rkhir adalah
ncnjelaskan secan ctm.tt lenua variabilitas ini, unruk menuru.kar apakeh sesLratu
yang dalan sudur pandang sekarang rllerupakan variabel hari nanti l.isx
'uetu
.lipandmg sisrematis nielalui penieLasan tersclur'

Bahasa dan Penrikiran


Berrahun-tahun para pereliti mcn-veLidiki hubungan annr:L 1.:Lhasa dan kognxi
Pand.rngnn behavnrristik rrng menyrtrkan Lahwa kognLsi rerlalu nentalisrik untuk
dikaji dengan netode ilniah sangat l etlaranan dengan panJanran-p:rnclangan seperti
yang dianut Piaget (19?l), -vang menl'arakan L.ahwa p.'rkcmtangan kogn,tif L'erxda
tep:t di pusat o.ganisme nanusia dan bahrva Lahasa L.erranrurg kepacla dan munruL
dari pe&embangan k.gnidl
Yang lainnya ncnekankan pengaruh bahasa atas pcrkenbangan kognrrii Jetrme
Bruno (BrLrner, OLver, & Grecnfiell. 1966), mnalny:1, menetapkan sumbcr'sumber
perkembangan intclcktual yang dipengaruhi oleh bahasa, kara-kata membenruk
konsep, dialog :,nrrra orang nr" .1an an.rk atau ,rntatr guru dan anak vadg l,crfungsi
mengarahkan dan nendrlik, Jan lain.lain. V)gor.lq (1961, 1978) jusa tJcrLreda dari
Piaget clalan pernl,arlann-m bahwa interaksi stxi:11, ne1:11u1 bahasa, adaLah prasy.rrat
bagi perkcmbangan koqnitif. Pcnlilirrn drn l'.rhasa dip.rndang sebagai Jua operasi
kosnidi terpisah yan'r rumbuh L.enan*sana (Schinke-Lhno, 1q93). LeL'ih ia,.rh,
setirp rnak mcncaFai perkembangan potensialn-u. Lrntuk sct'ngirn, mehlui inter.rksi
xrsial dengan orang dewa-.1tlan teman sel.ay.r, sebagainiana diperlihatk.rn sebelLrmnla
dalam zola perkenbangrn r.ltsimdl (ZDP) r'rng clrtarvurkan rnch Vlgorslr'
Salah saru kampiun.lalam gagasan bahv a Lrrhasanempenmnthi penikiran adalah
Benjamin Whorf yang, bersama Ecluarcl Sapir, memt'en[rk hipc'tesis mas-rhur Sapir-
\Vhori tentang relati\ius llnguistik lakni, brhua setiaP bahasr mendesakkan pada
penutrrny' slnrlr "pandangan dunia'terrentu. (Lihat B,rb ? unruk.{iskL$i lebih
jaulr tenrrng hlpotesis Sapir-Whorf.)
Permasalahan v:Lng tliperdel atkrn dalarn penerolehan L'ahasa anak'anak rlelah
menentukan bagaimana pemikiran rrenpengaruhi baf asa, bagainrna L.ahasa
mempengarubi pemikiran, clan L'ag:rimana par:r linguls menJeskr4xikan scbrik
Pemerotehon Bohaso perromo 47

.l .. ,r ,.r.1 .,r.,.r.. , I ,,r .r | ."1 lr \


.r tre r.. -, ..,r .,
. .., \\, -r ^.,i .r_ "u ,,
r.;.,;;
i ..,. : ..,r .;. . ;";;
'-,1 ,."1 q.,t ,, , t....,J,.,t J
. to, .jF.6.,. r .rle r.
l -,, lu e. ,,

Peniruan
':.lam prngamatar urrrm,
rnak-anak ad.rbh penLru yarg baik. Kita mengansgrp
.:k-anak 1.t:imnv! scbrgai peniru. talL, ncr\imprjk.,
t p*"*,
:r-i s.atesi penring Jipakai anak clalan pemerolehen"h"_ ",;i;;,j;; i
1.,f'*r. f",t.p,,f".-;,,
, .n,- .1,.-". ',ng ,I J I ,.,"lrl.,,rrr..,"
.-uiinA.urdng
'. lt ,r.,.. e.J |..nr . r.nlr
_rl , .-.,,oi q .: , i '. l-, , n.r.,r ln,n
1..

r'' "' ' ' ' ' '';;';


."I,.i.r'rrr.,r1,,1 '':"'
' ; '"J ., rlI. p....r Jr r;r l.rl.f.,r,n
_l L' I LI .r. .q."r'
.-' , ,,
, r,., ,.,,r eta\.,,,.r-t ,r
jll "1. trr.p. r, .
t I' '
- u.n.1.",.,.1, .,,., rt .t,,r I.r I . | . ,.. ,''..r,"
', 'r,.
,i
r , r,:
::: *rnentik, jika arta, r.1ng merdasari ketuirei,,:..,r,,,,11.,,",,f"",i
:r:rlkalih:ul),a Jirerheritan iant illatr. Dalan .".1.i,i
k.l* 1.1", p.-Lj"i"il;l;i;":;;,
: ::r-larihan pengulengan digunakan Lrntut,rr.."r;.",,g
;.ili,
: '-'" ' ntr,,o "",r,r";,,
l./ ir ir ...l' ,Lr,'m-rr,,, lrl,n,"l
':.: f.lruair karcna bayi mrrngkin tiLlaL nenrua;ai hrtegorj_katcsori
sem!frit
ln. . ,1. L, lr.. ."r ,.,. .,;,t
' :',":."'..' ,-.,,.r. .,",..;,..'
. L,,,.rdt t.,J.' v-.,,,n. I -. ,..1
:-,rn struknrrdatan jni bisl bene,_be,,!r menghatansi ,
,m.F..'
p".h",1",, ;.."i;;".i;
,-:r permLrkaan sehnrsga merctrr rlr'r trmpak ."t,og"i p"n,."
.rah percakapan l.erikur lang ilirekrn oteh \.fcNeilt - i,;.L
1'",,* - - '-'
il9;6, h. 69',
NoboJl Jor'r lik ne
N0, sar 'r.l,J\ liJ,.j ,

Lbl.orh doal li/rc rt. '!:


[srlinr debrr ini berulanr Jclapan kal;]
Nro. nou hren car+iilr; sa1 "rolorf titas
ne.,,
Ohl Nohdl doai lrler nr.
48 Pemerolehdn Bohoso Pertomo

ISisaAnda ba-vangkan Letapa filrsrrasin)e si iLru meupun anak, karena si il'u terpaku
pade tlrusan glamatikrl pemLrkaan vrng rgak tcknLs, sedangkan anakn-va t'enLsaha
iren,l"patkar semaclm nilai makna. Anak iru seclang mengungkapkrn seL'uah
ferasain ling mendalam, senientara ibunrn memilirkan rata
l-'ahesaL

Atau, perhatikan penakarun orang dc'tasa-anaL di bas'ah ini (Cazden, 1972, h 92)'

Mr teacher holdcd rha baf rdbbir dnd qd pdrted thcm.

Orang dcwasa, Dul rot sa,,- rolr reachcr luld rlr baeL robbrtsl
1'as
l hot did ror sar sire Jr,1l
She liolled thc I'al]] rubbir anl !]. ldtrcJ rhenr
Did ror sar she hald theri aghtl:l
No. shc holded tltn looscb

B.rnr:rk sekali nodel bimbinqan tak lanssun!l -"emacam inr vang gagaL mengoreksi
penggunaun L.entlrk Llnta t:rk rera l yrlns diproduksi olth anak'anrk Tentu saja
si anak srngar paham rentang bentuk lanpau.
Contoh releran lanrnva terjadi pada surm hari kerika guru sekolih dasar meminta
murldrurLLlnya nctuLLs hel,crapa kalLrnat pacla selenbar kcrtas, dan seorang murid
yang agak pem:L1Lr nengarakan, "All! gor no l€n.;l." TergargqLL oleh respons ridak
bal<u irj, lltru itu nientamfaikln serentcrln koreksi keprda anak itLL' "l rlor't hara
dn) rbaril\, ror dotri hdre d t.n.il, rhcr dott hare lrnciir '.." Kerika guru itu akhirn)a
mcngakhiri monol,gnra, bocah yang keokutan dan kebingungan im l'crtlnla' 'Amt
ruhoJy goL ro pencilsl" MaksLrLl sang guru tidak tertangk:rp o1e1i mLtrid itu karena 'nak
ini luga nen)Lrsrtkan perhatian pada bahesa seb,rgai alat komrurikasi lane bemakna'
Ja,. l',rkrn p"J" peno"lan L'ahwa L'enmk'l-'enruk tertcltu'tepai dan vang laLnnvr
ti.hk. Anak itlr, sep.rri anak-.urk dalam contoh-contoh hin' terpaku pada nilai
kebenaran seb,rah uiaran
Penelirian juga morLrnlLrkkan brhra.rnak-anrk, ketika sccrra eksplisir dininta
ncnqulang seL.uah kalhar dallm siruasi Lrjian, nkan sering mengulang stlrktlri:Llarr
se.an tcpat namun dengan perubahan pada ujarnn pemukean Misalnva, kalimat
seFerri "flr Lr.rll .lu. ii )olli g doun rhe LiLl is l'lact" dan "Tjt bol "ho\ m the sandbor r
reanrg o re.l shui' cenJetung .1iLL1ang oleh .rnak-anrt< prasekolah menjadi "The blacl
batlis rolliag dour rlu hill" dan 'The rud bo1is in the sondbor'(Bmvn, I9?0) Anak'rnak
aclahh pcninr ctnerlang. lni han-ra vral rnenahani -\rcnra relar apa vrng mereka

Latihan dan Frekucnsi


I'trso:rLan Lrbih Luas yang L.crkairan clcngrngagasan te'rangpenirurn adnlah l'agaimana
Larrktcrisrik latihan Jalarn bahes.r anak-an:Lk Apakah anrk-an:Lk melatih bahasa
rnerckal Jika 9, bagrLnanai Apakrh frekuensi rnendengar Llan meniPro'l!ksi item'
item mcmpenglruhi pemerrLthan item-irem terseL'utl Adrlah la:im rlalam setiap
Pemero ehon Bohdso Perromo 49

o.r. unn,k Den\lrny,lhn l.el,wa an.rt-rnak trert:rih, bahasa


'::m,rchlantrha;.aLrallerikamc,ekrmelgclLrarkrnujaransanrduakara.seLuah
:.i l.ehr\iorisrih fcDenrlehrn l-.ahrsr 1-.ertam.r :Llien menlarak.rn L.ahrr.a latihan_
::n pengulangrn dan a.osi:rsi-a'hhh LuDcj hasi L.enl entut<rn Lrl,iasaan mil.lui

:.,r1, sntu larihan unik |anq Jilakukan scorans nnlk Linekarn oleh Ruth V/eir
, Rurh rnenLlaprri l.ahqa anik-anrlnva memproiuksi monot,,g hm,rran
::! .li tcnuxt ri.lL,r pr.le malarrr trari nenj.lang rrLlur. BerilLrr adrLair salah srtLr
:lr, "\Irh.r;alq ... \\thdr do' tld,]t.r.. VrlLrlr cotor not .. W.ftrt colo gt*s .
. , ir!n. s\:/r Mo nl\ honr Ji.i .. \Irhrrc s momr hoaLe :rt ... \ rrit Mitra
V..r ,,t \
. ,.,tl.l
..r:l[. Mereka nr,-f1i1iLi keceLrder(rns:rn'l]crn\lmmrin, densan balrasa
-: nLenr mireka bcrmein,rDem Jengan semur objck d:rn Lreristnva Jisekrtar
'.... Dar. N'elr Denunjukka'r p,r1a lrng lruh lebih srruktural ketimLang yanr
::r4.rt drhrr J:Ltu htn. BrlraiDanlpun, larihrlr )e.g ditakukan oleh a1lrk-anrk
: ..:nr.r merupukrn Lunci halri FineroLetren hahasa
::ihrn f,ia.an)a.ltfiudrng hanle l,erkaLtrn clen!,,r wi.ara. Terapi lit:L trisn
rugr
.t i .r ' - r 'e l. - ,I ,..r..
- . ,! paJr nrk+nnl. A1-.akah pcmerrlehrn kata arnu sn.ukrur rerrentu Lrerkaitxn
-. ,r,: Jcnso tiehucnst kemuncL,lanrrl,a JnLrn tin.:kLnsnr kel..lhnsaan anak_anikl
" r I .r,t .r , ,,. ,.\.,r ;. ..
i i t.,.| - . g
' :: Jan oranglra,rg yeng rda Ji nLmah. tsrrxn Jan llanLon ij9?t)). menur.t ,,;.

:: r:,nl.ir:rr:Lln filr:r 1l)rL kira akan l.tsa nempertinka. urum. munculnva itc*
L,,,
l-.i:L l.egLru, rch bet o apa date yrng saling l_.erbenuran. Wicar.r bcrga,va teleqr rm
:: -rl.Lh .aLu conr,rh rclenn. Bcl cr.fa klta s.rine rrrunal jL;nru
Fng irnling
_,,t V.\-,.t-.,., rt,) ,l-LrLnu
. rr.t -.l.'.' , .:,,..t .. r ..1
'.rs Lrtr ket..rangan ur, u,at.rupur iLLrn,,,r tcrekam menggunakan uo .tLLa kali
.-riig ketiml.ang ga. Ir4cNcill menghul unekan temrLan rni Jenpan fakra L:rhrva
. ,,1 ., . Llr.. -..,n, .t...,
- . J.rn itLLlatr sclabnva clie DenqLrilsai pengqunran irem tcrsebLrr karena mcnane

' ,r,,1l,
,,t,..,.1
.::r:.rlah3n irckuensi L.isi.lirilgk!-. de.grn usulan farr narjvis,
)en! uenletrlan
. rckuensi srimuli kuraru }rcnring l.JudL,hannra drtam pemerdthan L.ahrsa,,
.:rqh. I971. h. I2), henJeknta, r,cngingat l,rLkri lane sckarang udr (ElLis. 2002).
:.:: lebih l)erh.ltlhari dr1:Lrn neqarnpaikan ktum..{karr tertihet nrnri Lehrva
::.i ]-.erisriwa r!$matna mrnqkD l. sa lcl ih firem,ennrrrnalan lrsnsnn reDtan{
50 Pemerolehdn Bohdsd Perromo

KONt|.st httAr
Temuan Penelirian, W la rp' , p. r.. ,r ' )",)'r 'ulut n,,.tl- r rNi.k I-11".
2002) menyarankan r-rnnLk melihat kembali keutamaan freLuensi masukan
bagipemerolehan bahasa, selamabeberapa dasanarsa orang terpaku pada noina
yans memanclang kebermaknaan sebaeai kunci pembelajaran, dengan
penekanan sekunder pada frekuensi.

Implikasi Pengajaian: Metode Audiolingual, yarg pipuler pada pertengdhan


abad kedua puluh, sangat meyakini prinsip freliuensi masukao dan l€luardn
terhadap keberhasilan mempelajari bahasa. ALM, tentu saja, sangat dipengaruhi
oleh paradigma bevarioristik, di mana pengondisiar adalah kunci utamanya.
Metode-metode pengajamn bahasa saat ini-.lensan fokus pada makna, interaksi,
da r l. n r nila..-l* ,"hn o: l- . b'.rn. L.,$. r-"l,uen.r L,erJd" di Lelala-c
kebennaknaan. Apakah rnenrlmt Anda kita harus kembali ke model ALM?
Deng n .. r"{.-a pa 1- "l-.1" ar"n .l-- pt ng. i .ran Andr men,"ll ,k:ln teluen.i
dan rel-ernal.na;r d. rm lrruu. dr lel: l

Masukan
Peran masukan dahn pemcrolehan bahasa anak jelas sangat penrins. Apa pLrn
pandangan orang tentang sifat bawaan Lahasa, pembicaraan yang didengar oleh anak-
anak kecil adal.rh penbicara:Ln vang mereka dengar di nrmah, dan sebagian besar
adalah pembicararn orens tLLa arau saudara*aLrdara kandung. Para linguis pernah
rnenyatakan bahwa sebagian besar pembieraan orang deuasa pada dasarnya adalah
semigr:rmatikll (penuh variabe I periorm a). turak'rnakdihadapkan pada sarnpel bahasa
lang kacau.balaLr dan hanva kapasitrs bavaan merekaLah yang mampu menjelaskan
keberhasilan mereka mensrasai bahasa. McNeill, nnalnya, mengatakan, "Pembicaman
orang dewasa, yang dimana seorang.rnak mendaparkan contoh univ€rsalit:rs lincuistik
yang cocok di tingkat 1oka1, adalah satrpeLacak dan sekenanya, dan sama sekali ticlal
dirancang unruk nengajari anak dalan tata bahasa" (1966, h. ?3). Namun, studi
Labov (1970) NnLLnjrkkan bahl'a pembicaraan sehari.hari yang dianggap tidak
sramrtikal tampakfya hanya nitos. Belhsi dan Brown (1964) dan Drrch (1969)
mendapati bahiva ujnrrn yang dinr;ukan kepada anak-anak sesungguhnya cermat
secara gramarikel dan nyaris bersih dari kerasu-rasuan mnupun kerersendatan yatu
biasanya dijunpai tlalam pembicaraan sesanra orang detrrase. Ikhtisar Landes (i975)
atas berbagai penelitian rcntang masukan orang tua mendukung kesimpulan-
kesimpulan nereka. Kajirn lebih mutakhir tenrang pembicaraan orang tua di rumah
(Hladik & Edwards. 1984; Moerk, 1985) memperkuat L,ukti sebelLrnnya yang
memperlihatkan kccermaran masLrkan orang tua kepada anakaruk mereka.
Pemerc ehon Bdhaso Perr.md 5l

ir'.Je,aar l.crsarnaan. h!n,s diin$r brhLra anat-ar.:r t.lealsi sa,rert tonsi;ren


r r 1,.. . ,t , ,.r^, il^
:unjL,hLan reaksi tcrl,LLka teLh:dap berL.rqri cinpLLLran!. n dln korr.ksi q.rmaril,.Ll
-,ri d.l,rR1 .lidlog iubo.ll lil.J nc" r'anq Llilutif rii ira!. tr4xslrk!f iem:rcrn in,
ii\.1dirL.ailrn le.ultli:rJa k"4.en'rrd1!mu kekclLruan rrng trLse Jicerna oleh si
, Krrefan\!. jjka seonns,l.xk m.nlatukan ' Dlr H;rt Jrn oran,:nra nrcngnrak.rn
:1,,,r'r lohn,'anrl Ltu f,isa densan mudah mrn!,,retsi d ri dan Densatahn,
.i.' loir.." TerxFi Landes drn krtan,kuvaf rnenunjuktin brtNla dahm jrnska
.rg, Jengnn nengikuti noclel-moJcl kon\isten rens drLlans,Lrlan!. anak-rnak
,r'.r l .-, 1,.,-,.,,,..,
,'1.''l
: t, pentrng perm.r:ahhan ini terlerah padr iakra drrt 1_.eLrclirian muukhir plrc
:rriehs l.ilhrrr mrs!Lan orans Jcwrsa Llan tinrn .etara b,rsi rnrk-anak jrrrh
rjill1s terimb:rns Ia'1g scl,ilumrle Jrl.ekini olrtr L.tuln rrarilis. trfus,Lkar orrns
-: L.rnrpalnra membcntrLk pemcn,lehan alu)<-anrt, Jan p,,la,p,la interaksi rnrara
..rn orang ma l.irobah mcngikuri ptringk.rrln lctiraorpihn bett,ahasa si uraL.
-:. rhr n i1.rn llnghunsan jeles sanqar prntinr dalam hdl ini. n.ilalrpLrn ter,rr h.tus
: .:fcr rla pr.nring masukan orang tua sebrqai l_.rgian drr; kesclLrnrhnn nrsrLkrn.

rr!
fencliria,l yiDg Delnfr.n,teh perhrtie. dart scn,rktn L,an|rl pcnetiri brtLrsa
.,

dalur --ra lcnelrrian konsrnrktn,is $siri, adrhtr n.ili).ah uatisi.


':irL,'Lrsn|r
'::i3pan.rxu rracana. WalarpLrn masrkarr omng rua neru1.akrr L..lLie.
rrenrin!
l ,., ...
-:rllii .Jeng:,. redl.r,,remana scl,rvanre chn, slrletr l,uang rcnru, cLrnn orenrl
- :.ris.r lejnn\r. llerko,Clcrrn (t9t:, h. tC) memap.rrtcn Fcrst,etrif ini.
.: ,i.rra ,,mun pernah .iivaLiDi L,rirs..l
tat,,fff (.r1d,i) srja srJet, crk,,p
. n,tnggcrakhlr nesur pcmL.anglir bahasa ctrtan dir; alrt-anrir, k;ni
. :.i1 j.lis lrifiwa intcrat;i. clan bulan paiatan, ranq difertuhn aqer
:'lrhrn hahasa pertanir berhasil Anrk-rnak rLirl Denartrj:Lri l.et;sr
::r rrrr rnendengrrtan
"anbil tatLr ;.ercekri_.an oranl Iain .Lur
.r,:erlan r:rclio; ir pastj memrrcrotehnv:r Jrt.rm Lontels pemLri.iraan

.:trrr pen-akaprn mcrtrfrka !l<rjrjrns seh:rri,hrri m.rD!sjr, sdmnil t.lhlir


...rurk urrtuk rurur serra d!t'rn lcrcakrlen trmpalnn :Lnrrtah tomplcks.
::r al,ruldur.l (1975) mcngrmrlkrn agar percakape" .1ireh"h d""s,rn pr,,k."sa
' ..rnr K,rlL ,ar. klau.,,, karr. cian mofem Jahm rara Lrh.r,a r ntut riiuln ifi
::.ebagaj rrrnsek;i, p.crruk.uen, perpinJ:rhrn, Jan tinLl:rhrn. _{nrk riJek
: itr L,rgainan:r ntnuhl scbLrah percalapan retrpiirqa l.agaunrnr rrcrev,)irs
.r! hin. P.rr3nyr:rn hrkan perranlnan, tctrr_.j cliDengcfi rirng,inra
:."nrinra.rn akan j.iormxsi,"ckrJar
rinJ,tan, Jan p.rrllon(!n prJa Lr\i,r r.hrit
52 Pemer. ehdn B.hdsd Perldmd

nrda, nnik'anrk mempel'jari pcrb.dean'perbedaan terkecil rnrarr. katakrnlah,


fernranan Ja. tedentangan. Mereka menpelaiari l.ahrva ujaran mempLLnlai nakna
bail< hartlah nlupun rersirar atau fungsional. Oleh scl,ab inL l,erkcnaan dengan
pertanyaanj "Bnrkah kau pctgi Le bic'skc'p malan inil'rrnggrpan "Aku sib k"
dipahrml secara repar scL.rgri respons negarif ('l{kLl ridrk bi.a pergi ke bioskop.").
BagrLmana anak-anak rnempelajari karlah'kLidah rvacrnal Ap.1 sria cirl-ciri urania
yang Jicermrti oleh anak-anakl Bagannana trereka mengenali mrkna fungsional atau
rersiratl ISagaimana pcr:Ln gen.ler (atau pengelonpokan nomina .lan ptor-romrn.r
maskulin, teminin, dan ncrral)l Pertanvun-perrarlaan ini Llan yang lainlain tentang
pengues.ren Lecakapan wrcanr pelahrn.lahrn tetjawab dalam pcnclitian (1ihat HoLmes,
1995, Jan Tannen, 1996).
Banlak yu,g masih hanrs dikrji dalani wilayah perkcmLangan pcrcakapan amk-
anak (lihar Shar: & N4cCloskcr, 19t4, dan McTear, 1934, unnik nenclapatk.rn
ikhrisar lang l.agu-.). Namun, bagrimanapLrn, pcngetnhuin tenran.lr pclkembangrr
scmacam ini haruslah dikuasai cl.riam usaha menc:rri larvaban airs misr.,i
pemeroLehan l,ahasa. Sudah L-rrang renru acla inplikasi.implikasi p.ntns.li sinr,
set agamana:11+rrr kita remui drlam Bab l, bagi pembelaj:Lr l,ahasa ketlua Hambrran
lac,rna adaLah salah satLL yang paling sulit diremln,s oleh L.errrbelaiar bahasa keJu.r.

WAWASAN PEMEROLE}IAN BAILASA PERIAI,{A DITER{PI(AN


D.ALAM PENGAJAR{N BAHASA
DaLan l rl, scLclurnnla. dikemukaka" bahwa ilnN pengaieran L.ah.r'a tidak barlak
mendapar perhatirn dari pcnrlitinn sistenaris sel.elun sekltar pemulaan ahacl kcdua
pu1uh. Mcnariknr:1, conroh'contoh aval dalan cn irodcn' pcncLitirn peng:rjar.n
bahas:r ini memperrleh rvawasan J:Lri aui.anah vang menpelairri bahasa penama
dan kedual lika turd:r putar rrundur jam Anda sekLtar seratus rahurr, Anda akan
mentump.li du.1 orr.g rerolLrsrcner drlam ilmu pengaiaran bahas:r, Franqois Cloutrr
dan Maxjmiljan tscrLir:. Pengamatan cerdas ncreka tenrang pengai.rren bahasa
nelandasi pellemL.angan merodol,,ermetocL)Lrgi pengrj:u:Ln bnhnsa sep:urlang abacl

Dalan kaNrnvr Ihr ArL rl Launring and Stadling Foraign Langaagrs, Flangois Gourd
(1E80) memaparkan serenrctrr.i per.realalnan pahlt yang alhirnya menrantar rlia pada
!r'a$'asa.-wa$rasannr,r tcntang pengalaran bahasa. Setclah nemunrskan cli pr'rttng:rhan
umurnra unrrk rrempelajari tahasa Jernan, clia menetlp Jl Harnl-.urg -.elana
seohun. Teupi bukannya l-.erupr,ra l.ercakap.cakap Llerrtan pcnLluJuL rsli. dia naLah
melakut;rn upa,ra agnk grnjil unn,k "nengrrasai" bahasa itu. Setiban)a di Hnmbury
dra nerasa harus menqhrfil sehrah l.uku rata l,th:rsa lerm.rn dan seL.uah tabel l'18
krta kerja tak teraturl fekerjran iru dia rampungkan hanva Jalan 10 hari clan
sesurlahnva Jir bergegas ke "al<eJemi" (,nn,crsLral untuk m.'nguji pengetahran
l).tru11)i. "Terapj sr1angl." tulisnya, "rku tLLlak blsr memahaml sepatrh kara pun,
tidrk serarah kxt:l punl' (lolLin tak nenvcrah. Dia kembnli mengurung dlri Ji
Pemero ehon Bqhosa perromo 53

lamrnra, laLi ini unmk menghafaLakar k:Ltr Jerman Jrn nenrlaiiL uhng trLku tata
l,ahasa dan daftar Lara kerja rak t.ntL,r itu. Kemlrali Llr1 D,L,r.rii dd,",,,' r,";";,.';;l
kel.erhasllan. "Terapi sayangt" hasilnya sana Jengan setltrLrrrr,,.a
S"1".. ,*,h,," ,j;
"m"r .,-ourr Ln,"rl , ,t..t . F - t.,Li",
nenghatal 30.000 lata Jalrn sebuah kamus t ahas:L lirmu, scmurnn JiLakL,h" J,i"_
:ertrpaan cti kamarnya, cian LenuJi:rn dihantrm ,r eh leslgrtannl.r
mrnrhrrni hh,,,
leman. Hrnya sekrll.tia l.enar-l.enar mencobr ,,L.",."kap."knp' ,et,.g"t
sttl,,"fL ,".,,,f..
retapi Larena inl rncnyebabkan c,rang mtnerrarrkannrll, Jii
s.xrg.r nr.,l,, ur.,t,,t
neneruskan. Pada akhir t:rhun l , semLa.t m.nceDol)h \4crctlc Ktrsik
seh,,t hrt
q l.ru.a ,-.' L. 1,..q - | , -...
akhn bah.rgia. Sepulane darilerne. G(,LrLn nlenjLL.,L.:ri t<eprjnakan
. \*',r, "J" l.erumur
:lakinya yane tiga rahu. mcteq.nri ,"t,"1,"" .",,rf.t,,f.t"" .f"tr,,,
,.l.h I ,..,r".ra
reniadi orang lrranci-r vans sangat.ere$,er. Ballinu. anak l.cil ini m.Nlr
\". 1",4 - ".r ,t, .,, .t..
..Jangkan bagi Gourn.
I ,,
Jatam bahRsa ke.tua, Ilrunahilt {nak ,,,, 1...,, ,,,";\.i"I;,,.
menpelajari sebu:rh Lahasat Gouin merrumsl<rn unmk i;i
.r.rku guna mengamari kcponaLarnra ctrn anrk-rnat f"r., ,tr,-.I*"gklll]
=hesia
*^p"if"l i.l p",t"
iesinplrlan hi: Ha1 vang pcnring dalam pemtelajr.ar t.it,",,r r,l;t"h
1.c..,.1""
'eL -.- ,.r rr I r ,r \ I 1 | r-
rtnanplllan konsepsi merela. Baha.a a.lalah snrxna t,trDikif. s.1rrni ,,,,rLjk
-\ li,' ,.,' I,, .,t ,\\, , t,, i
'I .;crr "l r l,l,.rr,tr
Ciouin Fu. mlrtai rrcrancan.! metr c r\.ng.jiriln mengjlLrii
.r. Dan l,fetode Scrial pun di.iprrke., rclueh mttr elengmenerirr secerahnesune
, l-,rn,\ l'...o,.r ,, I 1 1. ,-. t.J,
I rel r r l"l
,, Lm ,..,,rt .I .,
I wLlk nuard tte tloor.I rhnu rlr to rhc Joor. I Jrar rr,rtr rr rha rLor: I grr
to r/Lr
Joor I irop dr tu.1oDr.
/ srrctch orr m1arm. I ra/r. hold oirr ilrnrit. 1 L,nn r]! rrdn.|.
I ot.f ih. Jlor I t!!

T[c door mors. The door.ins 0n irr hn,grs. Thc Joo, Lrrns rrJ rrrns. ] or,cr rhr Jfur
.det" "t ..r'
Lina bclas kalinar di ata. mempl,.txi tLLar Ljiisr t_..rLryak prrtenqtapan
lrramarikat,
.rn.itern kosaklta, slrs!nan karr, dan )<,rnaneksiras. Ini tirtal seseitLhirr pelajaru
. r.i la rdblsl Meski begitLL
Gouin berhasit tlcngan lchiaran *-"-. lt,, 1r."."
:-.h-esa
begitu InLrdrh Jipahrni, Ji.impan, Jiingai. .lan JihL,lru.!krLr Jcngen
realir:rs.
Pcntlek.rran.ptnJekatan,.naturalisrik.menjn,kanc!r:r,,ilir)i,.Ji .1r,:
;lari",,. L- ' - . r,\., I
"".1_"",t
54 Pemero ehon Bohoso Perromo

se:im!nn)a serrainertl diterima. Srrru gen€r.1si kemu.lian, berkat upaya,upala para


lLsioner sepeiti Mlxnnilian B.rlit:. prn linguis terapen akhirnla mennnraplun
lrerlil.ilitits penJekaran ini dr1.rm suatu net( e varls .liLcral sel-.asai iv1et.,de
Langsung (Durcr MedroJ).
Irrenis das:[ m.'todc BetlLtz mcn_vatakan l.ahrvr peml,clajaran brhasa kedua
harusl.rh lebih menyerupai peml.eLrjaran Lahas.r p.rtanie, bant: intr.r:Lksi lisln akril
pengguna.rn sporrtan bahrs!, ranpa fenerjemahan rnrlrl L,ahasa pertanra dan he.lur1,
drn .cdikjt arar sam.r sekaLi tx,.p.r enrlisis katrlah grenlatil:rl. Ri.harLls dan Rodgers
(2!r01, h. ll) m.ringkr-' prhsir-prinsip MeroLle l-angsung:
1. lnstruksi cli kelas Lllberikan hanya J:rlnnr trxhr\a \Eng dtajrrlan.
2. Hanva kosakrta clan kelirnar seh.r;hari yang.llajark:Ln.
3. Ktteraml-.ihn ko,nunik$i lisrn diL'angun I'.1uhap melllui tnnlr jesal anran
grru dan siswa d:rlarn kclas kecil Ll.n inreisit
1. Tata l.ahasa Jirjrrk.ln samL jnlen.
5. Ponr'pom pcngejaran ban, dlperken:rlkan secara lisar.
6. Kosakara konkrer diajirken rcl'tllri fc,rqaxn, (ibtek, .1an g.rmLrr; kosakata
:Llxtrak diajirkrn nelal!i asosi.lsi g:Lsas:Ln.
i. lemahaman wicare .ian ne.!imek (liajarkan.
8. Pengucapan chn rara tlhase rang tcr.at clircklnkan.

\'letode 1-rngNng (Durcr McthoJ) mcniknari prpularitls stpanjang akhir abad


l<esembihn bel:Ls hhqga al.acl kedL,a p,,luh. l\4er. e ini ditr. ra sangar [,is disekol$-
scl<olah l,ahasa *rsra .li marn prra sissn mcmpunlnl ui.iilrsi \ilns tlngsi.1an.quru
penutrr asLibrsa dipekcLj:Lkan. Slmfai hari ini "Dellit" rJal:Lh nama rcrkenalr sekolah-
sckolah bahisa Berl e hrkembang pcsrt dl s.ridF ncsara di dunia. Terapi mctodc"
:rprpun bisa bcLhasil rsalkan para .i$a bersedia mernlray:Lr nahal unnrk kelas kecil,
ferhatian i.JilLir: , Jrn stu.1i nrtcl$ir. Metr e LrngsLrng rid,rl bcrjulan mulLLs cli
sekohh pul'lik, di mana haml-.atan aosgrran, uluran ruang kelas, rvlkru, dan lat:rr
behkanggum urenjaclilan mtroclc ni srLlir cliteral-.l<an. I-el.ih d:Lrl Ltu,lr4etr)cte Lanss',ns
.1ikntik larena kelemahan iondasi reoretisrNa. -A.kiL.ltnra, jika L.erhasiL, yrng ditunjuk
Lerperan:LJeleL krrerampilan rLnum Jan kepril.allan guru. bukan mero.lologLnln.
PaJa akhlr perempar perram.r aL.rd kcdua puluh, penggunaen Mr'todc Lansslurs
nenurun.li trra.a naLr;u Anerika Serikar. Ket an-rakan kurikLLlun bahasa kembali
ke \.fetode lenerjemaharr IrLte Belusr atarr ke 'pendekaran neml,.rcu" ranq nenekankan
hetcrrmpihn membaca .lalani brhisn rsLng. Akan tcrapi nenartk bahrva pada
pertengrhan abad kedur puLLrh, \{etcdc LrngsLrng Jihidupkrn hembrli Jrn .liarahkan
rnenjadi rnerode y.r1\:l tamp.rknlr paliDg "revolusioner" dibandugkan semrLa metocle
pengijaran bahasa padr err m,rdem. Mctdle ALrJidnl,.l (liringkas clalam tsab 4).
Nlaka, gerahan lang [.o1eh J*cl ut penJeL umur dalam pcngajaran bahasa ini pun
muncul lagi seiring dengan pembahaLr angn dan fcrliscnn pftir dxlam scjanh.
Pemerolehcn Bohoso perromo 55

Seiunl:Lh re,:,ri dan pcnasalahrn Jalarr Lrha-r inrt r.l,,h Jijetijahi drll
r brt
:i dcngan rnak;ud nentelaskan rccrra ri.skas LouJis, nrLrrlhir
rtneLLtun trt,s:
-, . ttr.
L ,.t ,. t. tr r

nenj ipenLrnrrbrhasaiangmahir. llanr.rt lang huus rtip.t"r,,i J";;;


.l.rn al<hirnla
:enah,man suracrrn iru. Seriaf nrlnusix !inr bem".,tu menp,n:rjui f."fr"*
-rJah
t..f."
mcmpelejui Lahasa ptrmmanli. Konon yrng keJua s.l.h tct,ih mLrrhh.
Lientan,:kLu l,rhasn, rrusannra i aL demikjan. UrnrL nrenahanLi
,".,r",1," ,id:k
.:niki:I., diln nenenpkan Ji m.rng kelrs lnhrs.r LtLlur, ,1,,.r" fL",,,. ,".-,,t,","i
..:rlkterlstik proscs pernrroleiran aqat rcrseLur, seL.rt Lel.erena kunci rnr,rt
t ... ,,rrt rr rh"
,..,1 , | | , ^"";
,r'., ..:1, .-,;l-r,
..IK DAN PERTANYAAN LIN'TUK IG.JLdN DAN DISKUSI
- rtatrn: (l) kerla indiviclurl; (C) keria grur,r p,rsanqrn, (K) Jistiusi sei;i L.lis.

l. (Ll) Dalen kelonpo[ kec 1, cliskusikrn urerrrapr ri]ri-tori


br.h!\iori:tik Lristr
nenj!laskin cL,kup l_.rgus ujann{jaran prtins clint sc,,rang rnalt. rerrri tiJik
| 'r ' ' IL i
p.enclekatan natiris clan tirng;ion.rl nenreJiaknL*ar.rr,, .,.aLrq
tu.e.i.,t an nn,k
n.-rl ,r I,r .-..r I
2. (Ci,/K) Jilr nemungkjnka., rekamlah Lcrs,na srorang teuian t el.rnna crnrol,
r 1, , r .,..: l.i, lt. ,t I rl,t
.,1",,1,.r.t,,,_l
",r1,,.,.1....,1,.t.tt
I r \r ,t.,. I ; .,r .lr,
oleh :Lnak Ltu. Sanpaik.rn remuan-temum .tnJi kepiLh s"i.i tiet,t,,;,n,t
lt
l. (l) Ulaslah sul.srb rang mcnbatus Tara Bahrsr Lhirttsal.
_\r_.akah LtLL ses,rn,
.t i,rr I., - A r,,,
.\ . .n ., ,,
.,.. t
-, ., t,,. I I, rr t,.
Mcngapei
+. (C) Dalarrr scl.rrh kelompol, lihnthh Jua srmpel pemt,icaruan p.rLta hnL:rn,rn
l9 .lrn 40lsrtLr oleh grclis timLr tahUr. chn setun\. ta!i ,,I.h
l_.es.,iir.r.,iesul.l).
TunJ lkitn trp!,!:rng A,rL1a an,rgar scl.agli \r rjat ct_\l1rir beL rerionni, ,trtr-
I ., ,, rl I
.lari Lc.lLra monoLo! inr. Jrn.arrpeiku ircl_.rJr letornpc,l,ktlompi,I hLn.
j. (K) Komr.erenst claf perrorDr
"ulir dir!nrl,sti:Ln. Ditrnr ta apr keJuuln
.aling berCannLngl Ba.ratn1.r1r! konpcrensi meninqkart Drrrltl<rh i.r menrrnrrl
...1'.,.it,,,t
kereranpil.rn retel\ru, sepefti hreranpiirn nrrsil rrnu rrletii
56 Pemero ehon Bohdso Pertomq

6. (G) Dalan sebuah kelompok, ingat-ingadah pengalaman mempelajari sebuah


bahasa asing pada masa lalu Ancla. Sanpaikan kepada yang lain contoh apa
saja mengrnai penahanan Anda yang meleblhi kenampuan produksi Anda.
Bagaimana dengan yang sebaLiknyal Sampaikan temuan-temuan Anda kepada

?. (l) SeL,utkan beberapa benruk bahas dan beberapa iungsi bahasa. Dalan
pengalarnan Anda nempelajari bahasa asing sebelLrm ini, apakah And.
mengalani kesulitan dengan fungsi bahasal
8. (K) Dalan cua apa menurur turda Couin meretleksikan beberapa ide tentang
bahasa clan renrang pemerolehan bahasa rang kini berlaku setelah lebih dari
sennrs tahun kemudiani Apakah Metode SeriaL atau Metode Langsung akan
bernantaat bagi Anda selaku grrul Diskusikan pro dan kontranya?

SARANBACAAN

CLark. E. (2003). Firsr langaage acquisition. Canbddge, UK, Cambridge Unnersiq

O'Gndy, W' (2005). Ho*, c[illen bam langrrage. Nerv York, Camlddge Univeniq' Pres

Buku,btku tel.s tentaag pemeroleh/).n bdhasa pettuma )ans bdnjdlt dildl(di ini meranglun
.otilt terelut Lngdn bdnlak contoh pcnrbicaran lang ?'nekan dm tl ra,tkrirsittan Kedu
buku nenlticankan kaukteristik'k.rraltudsih lemerotehan rerkait uia tsalo Ete Clarl kbii
hdnjd^s edn ne juL barak Penelitian, sedangknn bllr \I/illnrm O'Crad: menawarkar
sinolsii pd.tai rdns sangat mudth ,Jibaca tentatg bagainana anak.anaL nenpe]'rjari bahase

Pinker, S. (1994). TIE larguage instin.t: Hou the min.l cr?drer iangtage. New York'
\(riLliam Morroiv.

Brlrr .r-teren Pinlier nere,,pati d{tur b'aku terLi/'s s€pdnjdns dad$drJd silam. Iu

ruaaua'iian rLlonasi basl Pembdca auam menserai tofiii ropik reper.i lemcrolehan bahas;
annl., silat bdvdan, penihran dna bahara, sarta Linluistlk Fotla umtmr4a

Ellis, N. (2003). Consrruction, chunking, ancl connectionism: The emergence o:


second Langltagc srucrure. Ilalam C. Doughry & M L,ngs (Ed ), The hadbooi
ol scconJ lansage acquurion (h. 61.103). Malden, MA, Blackwell Pubiishinc
O'Grady, Vr (2003). The radical middle, Nativism u'ithout univcrsal grammar' Dalan
C. Doughq & M. Long (Ed.), Th! handbool o/ racoml ldnglag€ dcq&nition (h 4i
o-J M I ', \1"A B,lu-r. IrLli'r rg
Mac! hinncr, B. (Ed.). (1999). The energenc o/ langu.lgc. Mah$.ah, Nl, Lawtence
ErlLaurn Associares.
Pemero ehoi Bohoso Peridmd

11( drildl!+rdnd. ol:h Ni.ti Ellij rLm V'i m Ll,iiratl. reruvrl Jari Baift pagangan
-loi{hil Jan Lors, m.turiarllrn jinotsrr rindiaj renra,u rrnrsn lorrorersial ?rra jlatursa
rr-vr| nal!;rn., hrnclsiorrvrld Jar em.,r-qrnavnr J,rjot ra.. renrdnq lrem.rolelaft
-ihllja ]terturna, l&sa rtltjt.l$- n,bliJt.r\i r,.!jr norsl..ii
f.m.r,l.lu{ !,rhdjd ke,lud
i:r.losi rdns J ol.I Brotr Md.\X,'hinnf ,trrnr,okbtltn J,ri ji.drd t|luls baJ.
"rring

J.\L.l]\trAN PEMBELA.JARAN BAITASA: ENTRI JURNAL 2


:",ir., Lihar l,alamal 2l dan l4 Bat 1 untuk pandrrn umum penulisrn jumal
::l pengalamrn pembehj'rmn lrah:tsa rlreLumnya rtau yroq se,iang LLilakuken.

.::raltuAndarntnpeLajari(araukcdkrdahulLrmempclajari)sebuahl.ahrsa:Lsnis,
::rkrh lang And:r rasakan tcnrlne pembelrrteran ttLL rdelah akit at Jari
renampuan" yeng And:L nrilikil Pikjrhnl,h t eberapa .onrotr rnrlrk DeLukist<an
,:r.rtao ti,:hknla htnarnpuan unmL nempelajrri L_.ahasa itu.
. -:rlah l<elas AnLla lebih beLrotus padr bentuk leiirrbans fungsi brhrsal
.,r, l-n;,. , ,

' :r.rprihn btberapa pcmikiran AnJa rlengenai trLrbun{rn rntara lenLleker,f,


. , ,t , . I rr, .r.J ,i r_ne.t,.
-:r,rr:L p+rano dan pcngalaman
AnJa scndiri Jalan belatr ateir mengaiu ct.rrh
'o r ll . r,. I rr:",,,,.t, ',t ,, . .,t ,,,, | ,,
::t- l, .ten nalurt AnJa saar lni levak Jil.andil)skan denean pelDit<irnn pcDjklrxn
. :-.la setelal mcmupLLngkan BaL 3
::rlrikar l.aikbaik pcrnasalahan vang cliL.ahas Jalan Lal. ini Jan tanvelah cliri
' -,rir't \...l - L..,i._.r , I ll
1,11r _r,
, ,,1
e.,ir r p ,. 1 ,e,i ln,.Ar _,
.
-::rusnva dahm rvacana clan percatapani
. :.1ungkan bagairlana anak-anrk m.npetliari l,ahasa rertana mercka ,lrn
'r 'J,., ,.-,rml.l LI
I.,rn1
1,,r r-l .r ,,1
': l..r r..' -" e .| .-'
BAB 5

USIA DAN PEMEROLEHAN

LAJU yang semakin cepar dali pcnclid:rn petrerolehan bahasa perrama daLam parLLh
akhir abad Le'10 telah menarik perhatian tirlak hlnye para linguis tctapi jugn FaIa
pendidik dl bidang-biclang,vang rc'rhait dengan bahasa. Saar nri :rpLikasi dari temr-ran
t enelitian dalam pemeroLehan bahasa pert.rma relah menlebar luas. Sclana
menpelajrri pendrdikan ilmLL bahasa, calt'n'calon guLu diwaiibkan mendalami
pernerclehan l.ahasa pcltama, terutaml pemelolehan serelah usia 5 tahun, demr
meningkarkan pemahaman nerela dalan mengalarkan krtctampilen berLahasa.
Dalam pendidikan bahasa ashg, sebagi.rn besar teks wajib dan kurikulum saat im
menycttakan semacam bahan pendahuluan tentang penerolehan L,ahasa pertama.
Alasan unruk ini;elas. Kita senua sLLdah mengarnari tugniman.t .tmk'anak mengrasai
bahase pctema mereka dengan baik dan nuclah, sementera orans{rrang yrng
mempelajrri bahasa kedua, rcrut:rma cli lingkungan pendidikan, rnenernui banyal
kesulrtan dan kadang-kadang gagal. Oleh karenanya kita scmcstin!:L bLsa menarik
peLajaran daristucli sistemntis:Ltas pengahman rembelajaran bahasa penama tersebrt.
Namun, yang mLrngkln tidak jelas adalah bagainana suru LJahasa ltedua harus
menati irkan berLagai sc'gi dan kLdang temuan yang se ling Lrertentangan pa.la FeneLitian
bahasa pcrtama. PerneroLehan bahasa penama climulai pada nasa yang sanglt bel,,
retapi pemerolehan l ahasa Ledua bisa terjadi peda masa kanak-kanak rlan jLLga pad;
mam rlewasa. Apakeh masa kanak-kanak dan dewas.r, dan perhedaanperbc.lain miara
kecluanya, berperan pentins bagi model d:rn teori penerolehan bahasa kedua (SLA)l
Bab ini
akan ncmbahes pertanyaan-pe(anlaan tersebut dan menyajikan scjumlaL
paralnerel secara ekstlisit Luituk ncngctahui pengaruh usi:I dnn pememLehan.

MEMBUANGMITOS
Langkah penania dalam meneliri usir dan pemerolehan barangkali adalah dengar
menbuang selLrmlah minrs nengenai hubL'ng.rn :Lntara pemerolchan bahasa pertama
dan kedua. H. H. Stern (19?0, h.5?-5E) meringkas seiumlah penjehsu LLmun
yang merekonenLlasikan rnetode arau prosedrLr pengajaran bahasa kcdu:L berLtasrrkar
pacla pernerolehan bahasa pertama.

58
Usio dor Pemerolehdn 59

Dnlem pensajrran bahasa, kirr harus rerusrnenerus berlatth. Lihat saja


l.againana seorang anal ktcil belajar bahasa ibrnya. Ia rcrus mensulang{lans.
Sclama mrsih dalan talap Lrelajrr b:rl):rsa ]t l,crlatih sepant:Lng naktu. lnilah
;ang nesri kLta lekukan ketika belajar sebLrah bahasa :Lshg.
PemL.elajaran llahasa adalah mrsal.rh penirurn. Anda hams meniadi peniru.
-iepcrti seorang lnak kccil. h meoLrukn seealanrn.
lerran,a, kira lrtlh bertag:Li LLrnyi, lalu kata.kar:r, kemudian kalimat. lnilah
rara alami d:Ln dengan demikirn cocok untul peml-.elajaran bahasa asing.
Srksikan pe rke mb:ug:rn \yicar! seo rang anak. Perrarna ia nlendengar. kenudlen
r.r berkata-kata. Pcmahaman selalu nenLl:Lhului prmL,icaraln. J:Ldi, inilah cara
rang tepat untuk meoghrLlirkrn kecakapan tlalam bahasa asing.
:eorang anrh kecil nendengar darr bicara dan tak seorang pun ingin
merrL'uatnya membaca arau mcnulis. Meml.aca dan uenulis adaLah tahapan
lanjut drri peltrni,angan bahasa. Umran alami LLDrLrk pemtclajaran bahasa
ferrarna dan kedua adaleh nenJengar, bican, membaca, nenulis.
.\n.1a rak perlu nenelernahkan pad:r uaktLr Anda kecil. Jika AnLta bisa belaiar
.ihasa A.da sen.lid tanpa penerjemahan, Anc1.r n)r'sti.\'a Lrisr belajar t,ahase
::ing .lengan cara yang sama.
Stonng anak kccil nenggunakan l.ahasa bcritLr saja. la tak belajar rata bahasa
'caku. Anda tidat nemberitahurn.r s,al kata kerja dan kata henda. Tetapi ia
L..lajar bahas:Lsccm rmpurna. Menggunakan krr$eprlralis$i granarikaLdaLrm
rengajeran sebuah bahas:L llsins, sanre tjdak penringnrr taie bahasa baku baei

..:r.,ataan-pemyataan cli aras DrewakiLi pan.lnnsan orangr)ring r:rng neDganggap


: -.ara frrtajar bahasa perrama aclaiah inrian tragi sunL bahasa asing, se.,rnng
'' -: rrng secara nisterius menguasai kosakara, y.rng pelaf.rlannva sempurna dengan
' . ::ru dua kesrhhlrr, semcntara nortillosi dan sintlksis derans keprcllnva scFerti
. :.. Iinpi ian bulan seperti rasa pening rcrremenerus" (Srern, 19?0, h. 5E).
.:: krktlirran pa.la m.rsnrs.masiDg kerujuh pernrataan dt atas. Tcrkadang
,.. ::,-Lanny.r terlctak pada asunsi menscnrl fembelajarrn bahasapertama; rerkadang
, - :nnk)r.i etau implikasi; terkadrng keduamr Kckcliru:tn-kekeliru:rn ini mewakilj
, : :::ralaman 1'ang perlu tlibonglar mtosnya bagi grrnr bahrsa kcdua. rnempelajari
, :: . raksrma terhadap kekeliLuan.kekeliruen tcrselnLt di bab ini, Ancla mesrinya
::nehhLlari Fbakan. Jan juga nienbuar analosi,rnaLrsi cerdas kapan saja,
, r::r mcqrerkrya pem.rhrnlan Anda nengenai prons pemLelalaran behisa kedu,
::irh peneLirian kosni,:if da. kontrukrllis mengcnxi pemeroLehan bahasa
,-::: maupLrn kcdua mendapat momennnn, para feneliri bahasa keriu;r dan guru
-:-: asng muLai mcngakLLi sejunlah kekeliman dalan nembuat pcrLanJingan
::. :enerolehan bahasa pertama clan kcJua. laJa 1970.an dan 19E0.an, LrLtik
:::p perl-.andingan semacam itu sedang gencalgcnornva. Stern (1970). Cook
60 Usio .lon Pemerolehon

(1971, 1995), dan Schachter (1988), misalnya, meml.ehas inkonsisti'nsj analogl


analogi senacam itLL, retapi pada saat yang sama mengakui adanva kemiripan yang,
jika diperlakukan secnra hari-hati, melllungkinkan seseorang memt)uar lesimpuLan-
kesimpulan konstruktif rentrns pcmbeiajaran bahasa kedua.

JENIS PERBANDINGAN DAN KONTRAS


Perbandingan rerhadap penerolehan bahasa perrema dan kedua l.isa dengan muLlh
mengalami pcnycderhanrar yang berlebihan. S$idrknya, kita perlu mengamarr
perL.andlngan itrr dengan pcrtama-ramr memperrimbangkan perbedarn antara anak
anak dan orang clewasa.Irtaklah logis nembandingkan pencrolehan bahasa pertama
sec'rang anak dengan pencn,leh i bahasa kedua orrng Jewasa (Foster-Cohen, 2001:
Scovel, 1999i Schachter, 198E: Cook, 19?3). lni upaya menarik anaLogi tak hrnya
anrara sirlrasi perlbelajaran Lahasa pertama d:rn keclua retapi juga antara anak-anak
dan orang dewasa. lauh lebih 1.'e1s membandingkan pemtrelajarrn bahasa ptrama
dan kedrra pada anak anak arar membanJingkan penbelajaran Lahasa kedua pada
anak-anak dan dewi*. Nanrun demikian, pemerolehar bahasa pertema pada anak-
anak clan pemerolehan bahasa kedLLa pada orang dewasa nerupakan kategorL
pemerolehen yang umum dan menadk untLrk dibandinglan. Karena rtu, masuk akal
kira.ya untuk neninjnu jenis perbandingan yang disebut terakhrr ini di dalam scbuah
matriks perhandingan rang mcmunqkinkan. Balan 1.1 mcwrkili empat kategori yans
mungkin unruk dipeLrinibengkan, yang dirumuskan densan usia dan jeDs
pernerolehan. Carat bahua area l.erarsir antara anak-anak dan dewasa sengaja dibuat
lebar nn,k mewakili Lrerbasrj definisi usia dewasa. Namun, secara umumj or:ns
dianggap cleivasa bila s!dah mencapai usia rkllbalik. Sel Dl jelas mcrupakan garnbaran
situasi yang abnormal. Ada heherapa contoh rentang orang derasa yang berupaya
nenguasal l)alresa penama. Dalam sebrah contoh yarg dipopulerkan, Curtjss (1977)
memrLis tentang Ccnie, gadis l-.enNia I I rahun)ang tcrasing secara sosial.lan dianiaya
sepanj.rng hidupqa sarnpri dia ditemukan, Jan gadis inilah yang dihadapkan pada
tlrgas untuk menluase i hahasa perratra. Cerita tentang "anak anaksigala" dan conroh.
contoh penderira cacat ber.rt masLrk ke dalam kategori ini-

ANAK.ANAK DEVASA
BI T)l B]
B2 Bahasr kedua
B2 A? D2
D

Bagan 3.1. Pemerolehan bahasa pertama dan kedua pada dewasa dan anal-anak
llsio dan Pemerd ehdn 6l

) lcngifgat kita rak berunrsan dengan kasus abnormal atru patologis peneroLehan
i::i, kita bisa mengabaikan kategori D1. YAng tersisa adalah ri,ra perl-.andingan
: nungkin,

fenernehan bahasa pertana dan keJua pada anak'anak (A1-Al.), takror usia

I Penetnehan balusa kedua pada anakanak clan ornng Jclrasa (A2.Dl), tnktu
L.ehas.r kedua konstrn
: Pemerolehan brhasa pertama pada anak-anak dan penerolehan bahrsa keclur
prJa or:rng dewasa (AL-D2)

':llam pcrbandingan A1.A2 (fakto. usia konstan), orang mengolah variaLclbehasn.


.:un demiklan, penring diingar L.ahwa anak usia I rahun dan l1 tahun
.::erLihatkan perbedaan kognitii afckdf, clan fisik yang sangar Lrsar. c1.rn keriga
::u harus dirangani dengan hati'hati ketika berbagai usia anak m.uuk dalam
::rrlran.ean. Dalam perl-.andingan A}D2, di mana b:Lhasa a.lalah fakt,,r koutan,
.: menqgarap pctbcclaan antar:L anak-anak dan orang Llervasa. PcrbandLngan'
'-:LrJingan semacam iniLah -vang paling produktil unnrk djberlakukan .lalan
,.::jlran Lahas keJua orang desasa, clan akan menjadi ft,kus utana Lab ]ni.
,'::ndirgan keriga, A1-D2, sayangn-va rnenggaraF kedua variabel. Banyak
,--:n.1nlan lana yang nerupakan perL.andinsan jenis inir nanrun, perbandingan
.. :ram Lni harus Llibu.rt secara ekstra hatr-hari karena adanya perbedaan vang luar
.: intnrn kognidi afcktil, dan fisik anAk-anrk dan orang dervasa.
::Lagian besar {okus di ska bal-. ini akan dimjukan pacla perbandingan A2-D2
: . f1'A2. Dalam keJua kasus itu, kitn .rkan meLihat sejumlah pern.rsalahan,
-::-r enl, dan topik Lain yang menarik perhatian tara peneliri yang bermj,rat pada
insan arltara usir clan pemerolehan.

-SIS PERIODE KR1TIS


::i-Ltn bcsar penbicaraan renrang Lrsia dan pcme:olehan berki'ar pada Ferran-vaAn
.::h aia sebuah periode kritis bagi pemerolehan bahasa, perioJe kehLdupan rang
r::qiruhi fakior Lriolosis kedka bahasa Lisa clikuasai secara leLih mudah dan selepas
.:: Je ini Lrahma menjadi kian sulir dikuasai. Hipotesis Periodc Klitis atau CPH
- -nrical Peiod Hrpothesr) menlarakan adanya senacan jadwal biologis. A$alr\a
- i,::n rentang periode kritls hanva terkair dengan pemerolehan tahasa pertama.
::r Srngicton & R,,an, 2004, untuk sinopsis iang lebih rrrrci.) StuJi patologis
, :Jap anak-anak yang gaqal nengrLasai bahasa pcrtama, ataLr aspel-aspeknyr,
:li,rong nunculnya gagasan tenrlng kecenderungan yang dipengaNhi oleh fiJrtc,r
:,.:is,,vang Jpatok vaktLrnya untllk LelL.rnra, taLrg akan layu sekiranya pada
::ran yang krusial iu ticl.rk muncul stimulLx Lnshungan tepit. Kitn su.l.rh melihat,
.r brb h1u, bahgl pan 1-.eneliti seperti Lenneltrr (1967) dan Bickerton (19E1)
62 Usio don Pemero ehor

nreDrl-\rai pernt:rtarn rcgas vang nen.lukln! pcrio.le kriris, yang me\'aklni bahs.a
kcnanpran,kerr.rrnpuan rertentu ridak munskln berl<enbanq sel.etum dan sesucteh
renr.rng waktu tersel.rr.
lada rahun'tahLrn rerrkhir. banraL penelirian lrrunclrl tenrang kemungkinan
mcnerapkan g:rgas:Ln CPll unn,k konteks Lahasa kedua. (Lihat anrara hin torL!,
1005; -singlton S Rvan.2004; Morcr, 2001, Hylrenstam & Al.rahamsson, t00l;
Scovel, .1C0C; Bir.ln,n!, 1999, untuk r:rngkuman yang tagur). Argumen "ltiasilnia'
adeL.rh l,rhrva ririk kriris Lrnilrk pernerolehan bahasa ke.lul teindi sekire. usir akil
trallk; lepas ,lari rvakrLr inl orang seFertnrra relatil rak rampu menguastri b:Lhasa
kedur. Atsumen in reLah mt'ngglring ;ejumJah orang rLnruk L.eranggapan, secara
tLchk tepar, brhwa sei.hh usie 1l arau ll r:Lhun orang sLrdah'kehal.jsan bensin
unruk mcncapai keberhasilan d.rlam pembelajar:rn bahasa kedua. Anggapan seDacam
nri Dresri diferranliktr. Jari s clur man:L "l<ctcrhasilan" irlr dilihat, .1an uramanva
perxn l.i!ar sel.rgai kompcncn keberhasilan. Unmk memeriksa pcrnasalahan.
permasal:rhan ini, kir! pertnma-rarrri akan nielihar pertinbangan neurolc'gis clar
lc,nr,L,gr, .tan kemrdiar pcniml.angan kognltii trfcktif, Ll.rn linguisdk.

PERTIMBANGAN NEUROBIOLOGIS
Srlah satu l-.rclang p.n)ltidike. paLrng nenjinjihn dalam penelirian tcnrang usD
dan pcncrolehan rdalah studi ne.genri tungsi otak dalam proscs pemerolehan.
(Lllat Schunann .lkk., 1004; Singleton & Rran, 100,1; dar Ol.ler & C;jerlow,
1999, unruk sin(,psis.) Bagiim:rn.i pcrkenl.angan neurologis brsa merlpensaruhi
kcL,cr ha.ilan l.ahasa |eduil Apakah kemarrngan otek pada suatu tahap akan mnnba$E
pet:rkr padr kcnianpuan penerol'hen l,ahasal

Lateralisasi Hemisferik
Belicrep! akadeDisl reLah rncmilih lateralisasj orak sehagai kunci jsvaLu ans
ferre.laan s€ma.am irr. A.le bukri daLam pencLLtirn neuroLogis l,ahu.a kerika otak
m:LDusie Dr.kin deil,as.1, tirngslflrngsi tertentu diremparkan, atau "dilatctalkan", ke
belahan (LolnFl,s.) kiri orak. dan tingstfll.qsi rertentu 1!innla ke L.eLahan L:rnan.
Fun.rsi inrelektuai. 1.,91kr. den inaliris sebagian Lesar tanpaknye dLtangani orak kln,
sementar e L,cluhan kenan nengonrrol fun,.rsi vang terkairJenga. keburuhan emc'sion:Ll
Jan sosiaL. (Lihar B.rL 5 unnLL diskusi let,ih lnnjur tenrrng fungsi orak kiri dan
krnen.) FLrngsriLLngsi l.rf .rsa t.rmpeknla dikendalilrn terL,rarrra o1eh .'tnk ki,,,
sekall;.rLn ala fanrak Lukti sct,aliknr':r. N,lisaLnya, pera L.rsien yans nenralanL
hernLslerchtomi (peneangkatan or.1k) hiri namfu memahami dan memprc'Juls,
l,ahasr dalam jumlah vang mtnsrsankan (lihir Zanlrlill, L!l?1, h. 210). Biasanva,
penLlerita stl,kc atru k,ri,an kecelakaan 1'ang menJerjta cedcra di belahan kiri akan
menperlihatkan kenrndLrran 1,uhasr, h:rl ini larrng tertrdi likn ccdera rerjadi .li
bclahan kanrn. Nimun, selrel,n ]cnerik kesimruLan apa prrn di sini, kita perlu
I.erLafuhari. Kcsimprl:rn Nlillrr dan Whir:&er (1983, h ll0) yeng s,rdalr berumu,
Usio dor Peme,o -.hdn

' r:hun ieb h mesih l,erhku: Tclah terkrnl|,.L:1 cukLLt_. d,Lrd untLrk lnenr!{Lgnr
tt,t.,,,t,,,
: :.leriakan sesuenL ,!rng laln.'
:rmertan tanl renle rln_lrnn i.nren!.eirerepa l*sis l.ihasl Jilater:Llkar Jl
per
'
:. rLrngguh nemikat, ;.ert,rnrmr Ianq lel.ih lenrin! baqi l-.era pdriliti l,rhasa ke.lu!
r:r:rt pacla n.rsalah lapan latenlisasi l.erlaneslrne, d!f rp.tk!h fr$es l:Ltcrelis.ri
.::,pengaruhi pernerclchan L.ahrsl .rtar tirlak. Eri. I_enneberg 96?l Ja,r yane tdr
. rrnjol<krn l.ahr,r lrrer:rlisasi adahh sel.ueh pl,scs pelan lrng dLnulai parh sekitar
. I mhLrn Llan nrenjrili lcngkrp seknar akil 1.alik. Selan,a rentalg rvaknr irl sct rrDlr
..: ililnltltrf se.nr! nerroLoeis lrlcDl-rgi fungsj s.lLikir ierni serlikLt k..,elah srnr
. ,:,r:k; rentu, rermrsuk Ji dalrmn_ra rdrlah br[rsr SuJah aJa tcmorn bahirr
:r rnrl< htnsea usii rkil b:rlik l,ang De,rJeLitrr iicttra Ji Lctahrn otll kiri mrrnp|
,..tt-r.t,.
.r mereh Jcrgan kekLrrungan rrne rclrtif kccil. Adans (19r-i), n,is:lrla,
rrn.1
.::rcrirLLn sn,di lnt1r!.luroh renta g sc.ung arrk L Llekt \' rs pedi !siil I r.rtrun
,: rra hlcare sctclah mentehDi fensrnql<itrn otak kiri. L:r1Lr pa.ta usi:L 9 lrun rit.a,
. nengLrca;.kan katr-Lrra.
-hr,mrs Scoel (1969) mcnjelaskrn hLrLurran antrra Lrtcntisasi drn peneroLetnn
rrsr terlra. h nie.,rfjukkan b.hrr rl.'srisitas ot.rt set eturL ekil t etilr
. :rLLnqknl<an rnak an:Lk menqLLasai t hanlr l.ahasa Fe$arrl nurele reoDi ru!!
,1..,.1r-..,-.tr
.: :ulga slrlir begi ,rrrng d.n esi ,rf tuh ncnJar.lrkan kendeti kei:Lsih!. tlh$r ldLra,
.! ieii.laknr,r ncnpen,lehma rlcngan apl rmu disel.rr _\lexrnder Curra Jkk.
: l!) .ebis.ri feng!\:ap.ln "orcnrik" (ierJ.rii fenrrnLr r\li).
:ekalarn peoJ.rprt Scortl (1969) h,n\'a memtliki l.!.js elsFcriirenral leng,unir,
:,rLrn hrL ini nen,l,:,ri, gn1a (Scuel, 1968, tu.frr) rlan r.ari fert.tiri hin (Jrlis,rtn\i
:-:.,:,ng. 1999; Srnglc'trn S Ry'an, 1001) ,,fnrL ntr'n.onrlrl r.!tr,r.inkarr rirur,,t,,grs
: .n penrir,rleh,rr balusa l.crrrn,.r J:ur k.J!. tenelirjan ni mennDt,!.g lemunrthen
r::t,r .r.l! tefloJe lr i.; rtl hanr.r l..rgi fem eroleli.rn l,ahrsa pertrm: reapj tuga LeJrra
i: ,:t .1.gunre. neLr;o?r,sis l.erpuser Farla urlrr htemljsr.i. Scmerrrra lennrlery
- . . 1 ..- , ,. l , lj.. . l . , 1. .. . J I ..J

-rin Cerch$inJ (19?0), nlsahr!, nrentrntuh usix \an! jautr lcl.ih lrruJ:I. Srclhe.
.io (L9t-l) niinsrJalan prnelirirn L,ntuk LrenrlLrkrLng icngkar.nla tatemt sasi r,ad.r
,o , L ,.i I -.,
.r hrerxlbasi l.n!lt!rr, tlrjrdj t-.ida usi:r 5 trhun. Orrnq nrcsri hlti-hati merrbedakan
' :; munculnla' htcrllisrsi (ie{rLtu hhir, rerapi baru nnrr pe.h usix liltl t!hLrf)
lingkaprla' lanrrlLsa;i (lranra rer.lLhrr lelas sikiiar rltl L.ilit).'

:jral Biolo:lis
' .r s:rtLr argumen puli,rg melrkurkan r.'nnng periocLc kriris bcrkairan Jenqan tollar
,,,,1, l, . lr . I -
.::,rsi1 JiLrmpulkann,!.. -sco!el m.D\.Jorlrl ixkre renra.s periode kritis
Usio don Pemerolehdi

!)siobiologis pad:r bcrt ag.ri sp.sies nanialia dan burung. (Para penellti Linr, seperti
NrrpoLiran dkk., 19E8, reLah memi:urt anal<,gi anrara pemerolehan kicau burung
Jan pemerolchan i,ahasa manusia.) Fakra Scovel menunjuk pada perkembangan logat
yang meieklt secara $si!l pada usia akil baLik, yang memungkinkan spesies uDquk
(1) mcn,vaiuka. rlrri dengan komunitas mereka saat mereka menpersiapkan peran
sebagai olang rlra d.rn penihirnbing, dan (2) rnenarik pasangan "dari lenisnya sendiri"
Jalan rlorcrgan naluri:rh unrrk nenjaga kelangsLrngan spesies mereka.
Jila strl,ilisesi *as Logatyang berlaku clan otentik sudah terprcgram secara bioLogis
padr brbun J.rl L,urung, nengapa ridak paLla mrnusial Bukri sosiobiologis yang
diajuknn Sc(^i-l nembujuk kLta untuk mcnyirnpulkan bahwa L,gat asli, dan jusa
loget-logrt "asing" setelnh akilbalik, barangkali adalah sisageneris yang, dalam prrktck
pcrgauian nrnrsia vang terscbat luas nreli.tasi kend:rla dialek, kebahasaan, dan
kesLrkuan, tah lagi cliperhirungkan l.agi pelestarian spesies manusia. "Dengan kata
1ain,' papar Scovel (19tt, h. t0), "sebuah bgar yang muncul seteLah akil balik
alalah rrsiko bagi takdir kira unmk menjacli kela-kera yang tasih."
I,{enempLrh jJlrr l:Lnr penelirie., \t/alsh dan Di1ler ( 19E1. h. t8) mengutarakan
beh,v.r asfek.r9ek y:rng L-erbccla clari Lahasa kedua dipelajari secara oprim: pada
rrla vang berLcda'i e.ta.

Prosevproscs tinqkar rendah seperti pelafalan terganrung pach sirklrir.sirkuit


nakroneuraLyane ccpar namng dan kurang adaptil sehingga 1og:rrlogar asing
sulLt cliklrasai serelal masa Lanak-krnak. F ngsi bahasa tingkar ringgi, seperti
huhrngrn semantik, lcbih tergantung pada sirkuir,sirkuit neuraLyang lambat
m.1trng, sehingga ini mnngkin bis:r menjelaskan mengapa mahasis$a mampu
l,elajar rata brhas.r Jan krsakata.lalan jumlah jauh lebih banyak kerimbang
murid sekohh dasar d.lam renrang wnhtu terren .

Kesimpulan Walsh !lan DiLLer mendapatkan dukungan dalam temuan-remuan


yeng lel.ih an,rar, demikian menutut Shgleron dan Ryan (2004) serta Hl'lstentam
Jan -{brahanissn (1.001). Dengan demikian, krtn sekarang memiliki dukirngan bagi
periolle kritls berdasarkan ncuro1,,gis, remrama dalam bidang pemerolehan loeat
otenrik (scryrri penurur asli). retaFi rnk begitu kuat unnLk pcmerolehan kefasihan
konrunilrtii Jrn proscvproscs "rinskar tinggi" lain. Ki.a akan kembali ke
perm.rs:Llahar i.i ri.h Lagian seLanjutnra.

ISrtisipasi Hemisledk Kanan


Satu lagi c,rlrang pcnclitian neurolingrrisrik yang bedokus pada peran belalun onk
kanan dalan penerolehar L.alusa kedua. Obler (1981, h. 58) mencarar bahwa dalam
pembeLajaran tahase kc.lua, ada f!rrisiprsi penthg I.elahan kanan clan bahwa
''pdrtisiLrrsi i.i terurema akrjt seLam:L rahap-rahap au'al pembelajd r bahasa kedua".
Tetnpi, "partisipltsi" ini sempai derajar tcrtcntu terdiri atas apa yang nanri kira
.leiinisikrn (ra.i Beb 5) sel.rsai'ttrategi.stategi" pemerolchan. Obler merujuk
Usio don Pemer. ehon

. :rjrL p.n.l,akrn nxln.1, d:Ln fenlgrLnann ujrra. lLisc, sebxg:ri c.nft)h-conroh


ii!r rrrk kxnrn. Pera peneLrri L:Lin (Genesee, l98l; -seligcr, 1932) juga mcncmrrkan
.: iL.etan orak Lan:Lrr clalam benru| pemrc,sesan lrahasi;:rnr krnl-.leks Ll:rn ri.1ak
. ,r rn pala pernerolehan L,ahasa airal.
. tnesee (1961., h.311) menrLmpLriklr l,ahs! "nunglin r,]r teteriiLatLrn lel-.ih
. : Jari otak k.rnan Jalem prmrse;rn L.rhasa pad.r orang,orenlt l-.ili.qunl vrns
..:.nnehli!h!s!keJu:rmerekrrclatiileL-.ih.khi..larllshasapertlmudrnprda
:-rrung bjlLnsual \an! memL.eLajarin\x sccer:L mforn:rl". Sekaltpun kesnrpulan
:.nprk l.crlau.anrn Jelgrn pt11y11111 Ol.ler Ji trtas, sesungruhnva tictakhlr
. :: .:,rn. Obler berol'h .lukungan l-.agi gagrsannvr tcnrang aktn itr. lel.ih L.eLah:Ll
, ..nan seLan,a tahapmlrap arval pcr]tc'rolehan l.ah.sa keJrd, rerapi liesillrFuhDnla
:i: drri ,ebuah srudi tcrhetlap nrurnl,muris l<c1as I SMP. I SN.IP. Lhn 2 Str,L{-
,rle sL,dxir l.1v!r rkil Lrrlik. Silr.li-s di semrcam ini nnprknra menunjut<kan
: para pembelrjar L.:Lh.rse le.lua, utrmxll\,n pcnbelaliL d.rvasa, l.Na menrritr
:rr J.rri kcgiaran-kegiat.rn Ji kclus lanq mendor.,ng al<riliras orJ.l<rnen. Terrti,
.:.'-, J,rulis Scoiel (1982, h. 314-125), kestmpLLlan sematrn, irLr 1_.erhr drpe .rlukln
:: l'.ilLi'lnti, rrrenslrqrt ptnclitirn rersellut menghalirkrn banr:Lk l.LLlri vang saLing
':.rtrngan. Bcl,irapa rl rnraranya L.cnarbenar .li.rLrhtlf. fk"n dalam 'scl,Lrah
. , : , rn:Ln mk L.ehagi:L antara fera neuror\ikol(rg ol,sesii dan pam pendidik _r,rng

.Irlpn,l.leln pcngajrran kira."


: ::l"ri,n clan Ryan (2004. h. 1.ll) nrensl,lansi hesmpulan Scovct sctelah drr
,,:n.L tamlrrhan Lert<utar dengan penclitien tlnranq Latrlalisasi, 'lelas. delat
r.n!i srmbuD,raD otaI krnan Lxgi p€nuesan brhrsr akan berlantut sctana
, ,::pr waknr. lvlenging:rt Lelun aJa keserrrLknixn rrcngenri dfa lang JiangglF
'- :.rrrrs.idan nasahh ini. maka kcsinpulannva adrlah bah*a tsotusi aras
, ::.:Lrl,rn s,,L.rrarrri1'11\i nrsih cukr;p jauh."

KONEKSI KEL{S

remuan tJenelitian: Seh:ilipLrn renelirian masih belun konkLLrsii nenlenai


' .tt.i.t.r t r:r l,l.mo.n.r .h,l,l -j.,,,t., .',.i
.-firis daD observnslmal nengindikasikan b:rhwa orang Jclvas! bLS:r
:r.mrntlatkan akrivihs yrng bcrorientasi otak kanan d:llan closis vang rcpar
:, lelas l,ahasa asing.

implikasi Pengajaran, Beber:Lpa pendekaran dalam pengqrran l.rhasr (misainla,


r'.;rpons Fisik Toral (TPR), dan Pendckatan AlamL lNrlrai .l_oproachl)
:.ngarjurkan pendekrt:rn yang tak begitu :uralils dan i.1)th psi[onortr. Jan
::.n;.rru tler,gan atnosfer sosial dl kelas. Afe akriviitrv:1k iia. btri,rentrsi
;k kanan vang suJah Anda saksikan atau akan Anda pakar !r rehr t:hrsai
Usio ddi Pemerolehqn

Bukti Antropologis
Btbcnpa omng dewasa diketahui Lcrhasil menguasai logat otenriL dalam bahrsa
kcLlua sereLah usia akil belik, retuLri orang,ornng stmacan ini sangar sectikjr Jumlahnt:r.
Annr)ln,loq larle HiLl (19?0) nemberikan rangsapnn nrenggelitik Liasi stLL.Li Scovel
(19N) dcnsrn mengajukan peneLiriarr.rntropol,,gis terhada;. masyarlkataasyarakat
Ion-Bar.rr. Peneliti:rnnya nenghasilkan bukti b:rhqa or:rng.l$vasa l.tsa, dalam
perlallna. hiduf formal rrrerelr, nenguasai bahasa,tehe.a kedua secu.r scnpurna.
SelrLrah contoh unik nengenai pemerolehan bahasa kedua pacla ma.a dervas:r Jialulrn
olch Sorenrn (196?), rane ncneliti buda,ra Tukano Ji Amerth,celu:,n. Ser ak.ra
aJa Llua llsLn Lahasa dirururkan.li antara konlmtas-komunitas jni, dan tiap
keLompok suh.,!ang diken'lLi d:Lri ]rahasa nrrLrr nereka, nenrpakan selrlr:,h LLnit
elsoqanusl artrnra, orang harus menikah dcngan orang Ji lLrar lelonpok mereka,
Llur karcnanva seseorrng hxmFir selalu nenikrhi orlne r,ang berbicara bahasa lain.
Soren.on meLaporkan l,alnra ,elarrra nasn rc. aja, ,riang.orr,.s sccara akrjf dan secera
m.ndadek irulai L.icara clua ttau tiga bahasa laLn yang sudah terprrpar pacla siratu
wrktu. LeLih lan;ut, "pada mas,r dewasa [seseoranjr] mungkin rnemperoleh leLih
Lanyak Lagi Lahesr; tatkala ia mendekati usia lanjur, pcngamatan Lapangan
nengrnJikasiked, 1a terus menycnpunakan pengerahuennya renrang semu! Lahasa
,lalam masa tuanra.' (Sorenson. 196?, h. 6?8). ljalrm kesimrulinnvr, HiLl (19?0,
tr. 24?-l4S) nembLrat pernvataan tegas berikut,

renerclehan bahasa rang rerllhat plcla pemt elajar Jeirrs:r Lli kalangan
SitL,asi
uenensah berbahasa Insgris Amerikn yrns sel-.agiar trcsar NnolinguaL...
l<elas
nLrnlrkin sudah tlLlak repat cLianggap seb,rai sirlusi universal menurut para
perdrkung sit;r i,awaan yang memberikan pcniclasan alarni untrLk logar asrng
orans .letrrsa. Konunit:Ls-konlniras mult ltngual da.i bertagri tipc h_!ak
men.laprrken pcncljti.,l srksama.... Kitn mesd nengeskplc,r:Lsi pengaruh peran
s,sirl dan buclal-a r.tng Llimlinkan oLeh bahasa clan iomsi (phonarror), dan
peran _r:rng climainkan oleh sikap mengcnai bahasa. sebagat sebL,eh alternarii
rtru pelenqlap LJagi reori orak drlan menjeLaslan Iogat asing ot.ing dervasa.

Tantangan Hlll disanbut prda das:r'v^na$snwrrs l-.erikutn1a. Fleqe (1987) serra


Monh.lan Censman (19E6). nisalnla, rnenrehrt mottrasi, variabel.mriabcl iicktjl
faktor'frkror so-.i.rl, clan kualiras masLLkanscbagai h:rl,halrnrg pemng dalam rlenjdaskan
kelel.ihrn ry'.rta seora g Lrocah. \hng lebih l.aru Lrgt, Moycr (1004) telah ncngingatkan
klra tenrang benlaknva variabel kognrtif, sosial, psikologis, dln srraresi yanq
mcnpengarLLhl rencatainn terrinsqi Lcrupa kemahtran tlnlan hahsa keJua.

SIGNIFIICANSI LOGAT
Acla arrnsi rang rersirar dahm komenrarkome.tar di bagian sebelLrm ini, \,aknl
L.ahrva munculn-va apa Img la:in kitr sebut "logar asing" mempun\ai nakna cukuf
Llsid don Pemerolehdn 67

::r Jahm pcnjehsin{enleLasxn Lrte tnixn! uii.t Jrn pcn,enlehan. KLta bLsa
:::i.!!i tikn Ljxhwr niengingat keberadxerr raflisnn 1,i.r (renscon)kan, r,iti srirra,
: i.,L.ir, lidih, ,lan L.11nl.Lm) r'ang Jigunakrr Jrl:rn, rengucapan k,rtr-Lata,
-.::.Llirn c'tor tinskrr.inggi tlipcLLuk,rn untLrk mtriih l.t'ilsihan prJr penurur
. 'ulh l ihrsa. Srrt L.a1i lalir o.or{rot rliL.irl bukrml.:rnlr snmpai urri pir.
': lriji menshasilken rnnsis t.Itahrn. Ototl)iL)r ricur i.i secrra lrertahrp
,r.i:rng, drn loLttol tcrhadap se;umlah L.unyi kon,pleks i:rlam l,cl erapr bahasa
. ::-. lJ.rLarn l,aha;a lnggris b sarlr 1,un,,i r rhn I ) terl<aclang rah iikuasri srrr+_.ai
: r fuh n. sehrlipn kor1fr,)l riinemil sei r.,rn ini prakris ahan nenia.li lengkap
..nrr rLt.tk sel.ehrm akLL lrahh.
i.:LLiinn mengen,ri pcncrolelrn kontroL oLenLih xra" i;ro1.'gi (sistcn ujara.)
.. :;rng ni menLlukLrng g.rsxsrn fu.iing teri(i(le liritis Sel..girf besrr L.uLti
. . : .ii:trsikan b.rhwa ,,rang.ranrl riulg slrdih m.l.nar ma"r ekil l,aliknla rak
::::n,perolih r;.r lang Jisebut pcLa*lan otentik (r..rlur{rr r. i) balusa keJue.
'slinan-lemungkinan rarg menrcLrl,kunla su,:lrh Jil.ahas: kelennrran
r:r.cular, 1-.erkembnern oruk, p rogrr nrp.rogr arrr \,tri(il.iologis, J.r'. pcnsrruh-
::h nsllili lrL,Bl
' ::ri.rh DerrggoJ:L unirl sese.i menllmpaikur F!rke.,,alian,rrcrkc.urlian l_.agi
: :.rs$ur brIrsr Prrrcis r.aJr n'ir 25 rahu , dlD
("TanrekLr hlaLr l,clajar
r :lr! Ji lrrnci-' m.n!ar.krn l.ahla ir LelrL,Linar terJelgl srptrti
"eorang
: r,sLi.") \rmr1r J.mikirn, perkecualiaLr-perkecudliln tni r;rmp.1ln).i h.in!!teh
:1,h.:oui.n, \'Rng jir.rng rerlr.li rtau (.1) rnclJotis. Btnrr, ada orrng{rang
rr lans neniliki ko pt't(nsi rnrrre lii. mrnp.u mtrgenchlikan elek pcrr).lc
:.rcla Jrn mcraih ;.ehirhn s--lrurtr lllusr nling sesemruna penurrr aslt.
. ircarx siirlsrik (Lihat Scovcl, 19SS), ranpaL j.1$ 1.,1hlva felLL.lns L.rgi
':,:: rrng ncn,uhi l.elairr brhnsr keJLra -,ctclah akil bJik untlLk meraih tog.rt
' ,. !rng l)i\a dirrli se.:]itr:r il ixh, !.trlah f_\'iris .oL.
:: re nana erah kira I|eft.1m.1, sejumhh f.r.l,dan sa rpil, r,eng berjalan selarna
..:r desairara, ah11 irtctr:rlili jenis-iefi' feielLrixn mengenri penerolchrn
::: r,ranr Jcwasr vrng.limalsuJlun nnruk mensoreL<si apa lang di.ebur sebee.ri
,-.::kstrem lllH, v.ritu, v.ri Fng nrene! lg regrh pcnlamh usia.
.:rrl.l \culild (l9l?, l9iq. 198a, :0a1) melikrkarr serangkrtrn sr!.li untlrl<
..r'.:kan salnpri s.jruh n.nr omng derrsr bi;a Denrleliarj k,cat penurLrr rsli
: :ih:r'! kedlra. DrLnm ckspc,imcnnrr,rrng piliinr au.al, l0 orang.lcrxsr
' : rsli L.ahAa Inggris di:rl.rrl lnenirukln La ujrren, ).1 g tcr.liri etes I sanpai
,:- Lrte. dalam brhrsa leprL.ru d.rn Chinr. l)rm turi F.nLLn,r aslt Jepang drn
: :rcnJeIgut<rn Likanan peninrrn rer;ebrt Hasil.v., ll .lari p.ni ,an l_.al]rsa
:.hn 9 Jari penln,an bah:tr Cin:L Jinilei JisL,ar:Lk.Ln oleh "penurrr as1i".
r rtuJl terlrerLLnla (1001). l',il ..nLrI JlLlal.atkrn Jenq.ln frn FcnL.elaiar
' :::i ILrqgri. terhaillp lrnh:Ls.r lrnncr. Stnl,rri meng:rkrLi kererbarasan stuJinl,a
\euieldnicnunjLLkte.l.ihri B,,,iJ \rns l.liilr bemrnur ftlaklah kehit,rnean
., ::r mcreka terMJap peLLedadr hJu: Jrhm t u.1i, irema, Jin rtrt filla mtlLrpun
68 Usio doi Penerolehon

kemanpuan unrLrk mereprodrksi bunvj Jan cenrkot<nva,, 09?9, h. ll4). Namun


:crr I r :. '"1 .. 88. I l.a io .ri, .. s.l " t, \. o.-_..1 enLni
1..-,'ar erp rr:l ..m l ..er., \ ,,-..t..e.,r"r I m,..t ,,o^lxn
,9
cliprkai unnrk mencniukef standar "fenrrur rsli" .lan clari nr6rmasi:Lival vanq
. . rl ,r :,.1 I .rr
Pada tahun.tahun yang lebih bclakangan, Mo),er (1999) serta Bongaerts, Planken.
dan SchrlL (1995) juga berrusxr pada versi eksrrem CpH. Studi Moyer dcngan
naha-(isq'a.mahaslss'a pascasadana penutur lsli bahas. Inscfis jums:tn l,ahasa lerman
rn- t,.t,, :, tH. r,m 1e o I -:.r -t rt | *.,n r
l, L. J.r... ' -r ,dr Bo-.:.r.1.- m -"..rn..tr".,.-
bahasa Belanda yang mempelajari bahasa InggrLs. stnuanra pembelajar dewasa, r,:,ng
Ioe...r..,. ,. l'.;.r.,, lar ;e L.r t, ,...tim e-pr .,.
clan kata.kata rerpisah. Bel.erapa dart pertbnna but<an pcnnn,r rsti, *h,,ra tebc*pa
l,..r i. 1 .. .l.r J, re.d,, er,r.r "1, \ ...t r,.,,, |,t .,1 ,-
atas studi ini, Sco|el (1997, h. 1t8) dengan tcliri metihar bah\ya banl,ak kcja.tian
jugx dahn studl mereka c1i nana penutrr asti bah$e Inggds di.jtai tJukan penurur
aslil Eksperirnen-eksperimen NeLLfeld y.rng lcl,ih awal Jan stuclisruJinva yrng Lebih
t-arLL pada dasamya mendukung CPH eksrrem. Namun, Jalarn stuiti.studi terbaru
mengenai usia dan logar, kita mendapari scnacam LchLur:rn sikap darl para Deneliri
"r'.e .l " p,,t .r.
faktor-fakror kemahiran lai., sebaL "l.ukri ylrg terseclia tak secara konsister " "

nendukung hlporesis bahua para pernbelqar B2 yang 1cl.th rnucla secara global (cetat
niring dari say^) lebib efLsicn Jan berhasil kerjmbang plra pembelajar deivasa.'
,',n1 . \ R)dn, lL)Or, L llq)
Setclah mengkaji penelitian tentang usia.tan ptnerolehan logar, sebalraimana
. il.l ,l ,.i. 1 - .v.., o-',J.,r I n-1,' lrr.r r". t,
" . n.t..i , ,r, i.
dari sei:uah periodc kriris untuk logat, rapi haDva rntuk losatl Irenrins un k diingar
\.ro,"r ,,r ,..,t.,,."r , trrr . -..t,t ...,,
lang pilnrg pentlng. K iia senua me ngenal orang<r ang ya n g pel.rfala nnya ral sem pu ru a
retapi mempunyai kontrol yang luar Ltasa Llan Lcfasiharr drtam Lahasa kedua. konml
yang l.ahk:rn bisa nelebihi banrak pcnunrr asti. \ersi modeLn d:rri f€nomena inj
bisa Lliscl,ut 'Eiek Arnold Schrvarzenegger" (Lnengikud nama aktor vane kcmrcliar
.,r cr. r- r ..r | . ..
lrne ril . i .,1.\,n.c'.r .. | ,, Ir,.p.An.
.'t -..t..,,
me.iaar Lomunikarif drn tungsionrl dari l.ahrsa, .iatan sebagi:rn Lcsar sjt!asi. i.iuh
l,h e,. i, rl.-i 1,, - 1.p.,, 1 pr ,, h t"n.. t. tr J, ...
(2001, h. 5?8,580) mensinsarksn Ltrn !ka. sisi l)ositif keatni],a,1 Denerctehan bahasa

lirng lebih mengejLrtkan lagi, Jnn inilahlurs inlin kami krrakrn, adaLrh ringkar
kecakapan ajaib \.ang secare ny<1r! lra Jirrih oleh para pembclajar L.ahase
kedua (fadr semua usia), sekalisrn ada kererbatasan vang Jisetabkan oteh
Usio clan Pemerolehon

:enladwrl.rn l,io1o'lis l<lra. EfeL pemarangan (pada sirkuiosirkun neuraL)


rtrsebur, L.isa dikc'mpens'rsi dcngan peml.e.ia. senangat. lerbcclaan.perbedaan
rrLus lang kita anggap ada antara kecakapan mendekatr,asli dan kecakLpan asli
raranglali sungat ti.lak fe,lti.q bagi penunrr bahasa keclua, ;ekal4.Lrn sangaL
:.nti.q bagi reori krp:rsitas m.tnLLsi,t LLntul tembel:jarar bahasa. Para penurur
31 lang l clhasil, yang Llra goLonghln telah mencapai kecakapan "hlnya"
nendekari as1i, p:LJ.r kcnvaraannra ha,ar&lar seperti fenurur asli dalarlt semua
ronrels, kecuali, llungkin, di lnbor.tioriLLn para linsuis dengnn nlinat \pesifil<
:rJa mekanrme penibelajarar l)ah,rsa keJu:r.

3arangkaLi, dalam ptrgauhn seharrhari kira Jergan para prngguna baIasa kedua,
:: ierlalir cepar mengeclm "keg:Lga1:rn" paLa pembelajar Jervasa behasa kcdua clcngan
.irnjuk kestrlxlun kecil pada pengucapan ar:ru kekeliruan rara bahasa yarg rak
,:eeeng'lLr. Cook (1995, h. 55) mcncntang keras .pe.gsunaan losat asli scbaaei
-:rn kcbcrhasilan' clalrm kecenderungan Lira unruk mempertahankan
::rLnunalis11)e sebrgei Mike, mungtin kire L.lsr memL.alik persfektif.
'randar.
,:.:eltii inr Denjildi selrLrah ic'kus )rng 1€bih positif tennng "multikompctensi"
, pembelajar Lahasa kedua (Cook, 1995, h.52). Atau. dalan kara-kata MarLnova.
::r. lvlamhall, irn Sn,r$ (1.000, h. 9), kita akan L.erhesil jikL bls.t nembatasi cliri
: ::rLalu b:Lnr'.rk "n)inri. kelrada pemL.eLajar dewasr yang pavah dan memandang
:.lh orang des:Lsr )ang menguasei 82 sampai ringkaran seperri tenurur asLi'i.
:.riih pcnnrg.lan qelisrI nrengenli betapa panhnyr.rrang saat mempeLajari t nhasa
,i :r. kita semesrinl.l rerL.rgum-La,-un pada L.erapa banyak yang sudah diraih oleh
. penbelqar tcrsebut.

KONEKSI KEIAS

Temuan Penelitian: Beberapa peneliti seperti Hyftenshm dan .{brahamsson


,1C03), ingin melihat lebih baryak pandangan positif pada pernerolehan
--:hasa ke.tua, yang lebih menekankan pada apa yang bisa dar benar-benar
iiiaih oleh orang dewasa ketlnbang pandangan lang mengusung .logat asli
::l.ag:Ll ukuran keberhasilan".

lmplikari Pengajaran: Apa saja un runsur posirif dan mendorong dalam


:rnerolehan bahasa kedua orang des'asal Dalam pengalaman Anda. apa yang
:elah Ancla capai sebagaiorang ilewasa lang belajarbahasa kedua,lang nungkin
::k bna Anda lakukan scbaik atau sccfisien ketika masih anak-arakl

l:,ri fenellri hari lni rerLr mencrri tahu peLLedaan-perbedaan dovasa-anak dengan
.:::rrnari hel-hal selain faktor tinoli,ris semara. Bongaerrs dkk. (1995) menykatkan
-r krrahterLsdk J:Ln kontcl<s r.rfunilr si penhelajar lllungkh l,ekerja bersama-
: i,ntuk niengarasi ketertlngralan karenr lval yang tcLat. Slavotf dan lohnson
l.Jsio don Pemerolehdn

(1955) menLlapati brhrva anak-anak ranr: lel.il muda (rsr.r ? sarnpai 9 tahun)
memiliki kelebihan khusus dalarll pcrinskat penbelajaran drbrndingkan anaka
yang Lebih tLra (10-12 rahun). Srudrsrudi menveluruh seperri srlLcli loLrp dkk (1+
tentang pembelajar dsvasa l ahasa Arab Mesir. !.rng sanglr mirip penutrr
mcmberi srrrnbangan dalam fokus mcrcka pada frhtortkttr d hrar fonologi r:
mungkin relevan untuk nembann, keberhasilan kir:L dalxm r.ensalar:Ln hahasA
kepada orang dewasa. StudL-stucli nengenai e{ek Tara B:thasa U. i\enal (rff/hire, 2Ci:
Fr"l' I . , I' r. r-r ,l r- .-1. cr R o,), , -. L,l r.r.r r:
konteksnral dan sosiopsikologn (Moyer, :004) semuema adriah rarah penelir
yang sangar mcnjrnjikan refta.g usja dan pemercnchan.

PERTIMBANGAN KOGNITIF

lagi setelahnya. Beberapr pcruLahan kog.itil l.erlnnsslrn! pacla rvakru yang sans
nenenruk.rni yang lain ieblh benahap dur sulrt drlereksi. lean Piagct (19?li 19ji
Piaget &
lnheLder, 1969) neranqkun jaLannla perkemhangan intelekmalpad:L seora:
anak mclalui beberapa nhap,

Tahap sensorinotor (helahiran srmpai Llsia I tahun)


Tahap praoperasional (rsir 2 sarrpai ? trhun)
Tahap operasional (usia 7 sanpai 16 trhLLn)
o Tahap operasrnal konkret (rsia 7 s.lrnpii ll rahun)
o Tahap operasional iormel (LLSia 11 -'ampai 16 r:LhL,n)

Dalan rangkuman Pirget, t:Lh:rp sangar menennrkan ljljri penerole|an


kedua, menlangkut pcml icaraan kita rent.rng pengaruL rrsia, rampaknya terjadi
akil balik (usix 11 t1a1am modcl yang diragasn,!a). Pada srar inilah seseorang menja
paham akan absuaksi dan pemiklran lormal mng mclanpaui pengrlaman k
clan persepsi Langsung. Maka, secara Lognirli, nrgunen rcntang perio.le kririr
pemerolch.rn Lahasa bha dialukan clcngrn mcnghrLrungkan antara pemerolehar
hahasa dan transisi tahap konkrer/tormaL. Sekalipun gasasan ini rerdengar masul
akal, kita terap hanrs berhari-hati cli sini. Sinllcto,l Llan R-an (2004, h. 156-159,
berkeberatan untLrk menghubungkan tahaptahap prrkenbangan yang cliblrat olel
Piager clengan argunen periodc krids, rer.lebih dengrn "kckaLLrran" dan kurangnl:
data empiris dnlam tcori Pia,'rer.
Ausubel (1964) DelluDjukkan reLwansi huLungan itu dengan mcnyebut bahu:
orang-o rang dewas:r yang bclajrr ba h asa keJ u a bisa n ensaml, il m rn faar d ari penjelasa.
grametikal clan pemlklran dedukril tetrcntLr, _vane jclas rak rda gunanya bagi seorang
anak. Apakah orang Jcuasa henar.befar L.Lsa nem:rnil:Ltkan penjehsar semncrn
irlr, re.tu rergantung pad:L ketepatun dan eiisiensi fenjeLasrn r.rsebur, si pengaja.
konreks, dan vaial.el.varial-.el peclagogls Lrinn_rr. Namun, kLta sudah melihat bahlr
Usio ddn Pemerolehon 71

:.:-rnal< lrrembeLalari bahasa kedua dengan bait ranpa nemanfaatkrn_aral


' t .le..-t r I, Ad.,. ,. 1r .rp,r |.r"l
'-::l inl rnemrdahkan arau menghambat penerolchan bah.rsa orane Ltewasat Ellen
' (19?5,.h 96) mendusr bahrva pemerolehan bar1".a i,,atn;r
;,.(.11
L,",l""rr-,,^;
.- .: !i anak sedans strngar "rokus,,, ,,ta tak hanra sedang egois peda
saat tni, ietrpi
:: ::r:r sangat tokus (dan kenudian cepat Lupa) p*tn oru .i.o". *in at ,"n *"t t,,
. lr ,. , d e, Jt.,,, , . ,. ,,, ,",r et .r .:
: :rhlen untuk pemercnehan L,ahasa.,' r

': .rk-rnuk belia rcan unum tak ,,menvadeLi" t_.ahLr:i Dertla seLlang mtqrerolch
..,. r. r,'l ,nn , r rt r.. J,, ,.J,, r,,.. , . trll,tn
L,l al r, r I , \ o., ,,., , t.. ; ,r tr rr es
,.,1 ,n. rr
| ,ra,.r',rr':l ,t -q..m.|.,r ..
: : :Lan apa vang ia lakuk:rn bakat menemui kesLrliun s:Lur ,".-pd"j-i,g L*}r"*
',:J: nunglm untul rnenjawaL. perrawaan rersebur sccara tcgas, tetapi
rergorla
::liri tarllingan bgs dan anekclotis. Loeikanya, orens vang s".""t i."L.l
yang
u. rl .', L, .,L r' ' ir ,. t-., r \..,
.. :::is mcmperlihrrkan bahwa beber.rpa peml,el";". a*,"*
1.""e ,,t r., *.grttrt
, :l:.,ri rroses rang mercla Lakonr, bahkin ,,,*pui -"ngr,,,n1""
: :jna Luaran sendir i Jan alar lingunrik Lru:Ltan Lai..*.t"-i ,u.*iir.u,
.,,,*.
n V. rl , ...r l.,e,r .. r ..r:l I ".-"a"f,f".
r re .r le .
,. m"l rrl f.'r ; ., ,r jreni. l,
.1..,.,1,\ jter..rt .-t , t.r '.-ir
L I
t ,rr rr J.r,,
:r kasLrs, rnungktn stpenuhnya L.eracla di luar irilavah kornLtif. nLrngki. tehih
qrl r. - r- ,a, ."n.,,,..,t
lr.,h kurt r!ng mc.unjukken kcunggulan .,nal-an:rk ctal:rn pembetajaran
- ::;ni (pelsuasaan p(ia lingrListik tanpa pcrhatian at,L, instmt,i aim"i,ttan
, irl.crr DcKeyser (200C). Drlam sftdi tenrnnq penutur rslj "tspi-tit)
Hungarlr reng
,-::irjari L.ahasa Inggris, ie nenjunpni bahta l,et erapa o.,.g a.,.u.n ,cr..,rt.i
: rrnpr memlhani nstruksi, bisa,!rcnlgunrkan rnekanisne pcmbelajaran
: .u untLLk mcnllhindari mel<rnisme nnplisit le.g knn r.tk efisre , ft. ils). I"
r:nrirnpulkan:

.::.llipotsis
Perio.le Kriris hanya terbams pecla mekannme pt.mheLaj:rr!f
.:lisli, mrk:r yrng muncut butantrh sek.rJar kc,relasi hesar, L]sil nuJ:r
'.:rLcri kelebihan nrutlak, bukan senata starisrik-ardnm,
mungkin rak rrtr
' 'r r", r;1"r 1" 'l r r .k " ir 'r r
.:: tr-7 dan 16.17, seriap orang kehilangln
fertrnti ni,nral )ang dii,urllhhan
::i fenanaman impltslt pola,pola abstrak yang nrendasari bah,rs. m.rnrrst.
'''r r rol rr. -r . ,i I e il.l.
rrr, ,
Usia dqn Pemerolehor

Menanlgafi DeKel'ser, BiaLystok (2002, h.482) menyanggah "Logikayang diernakan


unmk men:Lrik ke sinplrian." Dengan pcrnyataan L.ahrva cc'ntfi kuar mengenai periode
krids hanrsnya memperlihatkln suatu "keterputusen clalam hasil pen.rbclaiaitn" (rEirlr,
titili matang clalam suatu perkembangan), Bialystok mcnrebut L.ahwa data DeKelser
tak memperliharkan efek semacan iru. Malah, Larjrrr BiaLvstok, pen,bahan.perubahan
vang DeKevser amari bisa jaLli rnerupakan produk perubihan L.errah^p seirins usia.
Hiporesis lareralisasl rnunqkin nenyeLliakan kunci lain untuk menjelaskan
perbedaan Lognitif anteLa penierole h a n balusa a nak-a nal den deu asa. Kerika seorang
anak beranjak dewasa, beberapr orang berpendapar. otnk kiri (\'a.g nengontrol fungsi
anaLiris) menirdi lebih dominan ketinl.ang otak kanan (yeng rnengontrol fiLn,!si
tmosx,nal). N4ungkin sala bah$a dominasi orak kui menyuml.ang pada kecontlongan
oranguntuk menganalisis secara l.erlebihan dan benindak rerlelu nitelekrualrerhadap
tLrsas penbelaj,ra. bahasr kedua.
Pemikirnn l:Lll1 vrng perlu diperrimbangkar dalam meneriksa uile,!ah kognirif
adalah gagasan ekuilibrasi Piagctian. Ekuilil,rasi dklefinlsiL:Ln scbagai
''pensors:inisasian p.engerahuan intenul tlalam cara bertahap" (Sullivan, 1967, h.
12), dan relkaLt dengan konsep ekL,ilibrium. Yakdi, kognisi berktnbang sebagai sebuah
proses yang beLgerak dari keadaan ragu dan t.rk pnsri (disekuilibriurrr) nenuju kead:ran
manrap clan pasti (ekuilibrium) dan kemudian kemb:t1i kc kerasuan lebih lanjut
yang, pada $'aktunya, juga terseleseiken. Dan bcgrrulah sikhrs berlanlut. Piaget (1970)
mcnyatakan bahu'a perkembangan konseptLral adalah proses pergerakao progesifJari
keadaan disekuilibriun i:rcnuju €kuiliLrrirm dan bahwa pcriocle-periocle
disekuilibliun menandai prakris semua perkenrbengan kognirf sampai usia 14 atall
15, ketika operasl tbrmaL akhirnl'a tertata mantap clan ekuilibrium tercapai.
Dil'nlini b.rhsn JisekuilibriLrn mungkin nenqhadirkan mornasi signilikan bagl
pemerolehan bahasa, bahasa berinrer aksi Jengan kognisirLntuk mencapai ekuilibrilrm.
Barangkali sebelun ekuilibrirm final tercapai, seorang anak sccan kognitif siap dan
anrusias nemperoleh bahasa yang clibutLrhken demi menciapatlan ekuilibrirm P]
kognLtif usia ciewasa. Anak tersehrLt, dalam prrxes nrerruju rkuilibrn'm, pelan1elan
mengurxngi tolerrnsinya terhaclap ambigrLitas kognrtii. AnakanaL tnlak pcduli sima
sekali pada konnadiksi, tetapi pertumL.uhan inteLektual menghasilkan kepahaman
lllengenai rpr-rpa yans tidrk logis clan nieninggikan kebutuhan akan resolusi.
BaLlngkali keridaktoieranrr terhadap konradiksi memunculkrn kesadaran yang
berLebihan tentang betapa rllminr)a penierolehan L,ahasa ramLahan. Karena itulah,
nungkin pada usia 14 arlu 15, pr,:,spek behjar brhasa kedra nenladi rerlaiu
menakutkan. sehnrgga merunruhkan scmangat scorang pembelajar untLrk mei:Lngkah
setap:rk Jcni serapaksebagaimanaIans dilakukan oleh seorrngxnakyang lebih muda.
fembahasan terakhir dalarn rvi1a1'ah kognltifadalah penn ectarn.{usuLel mengena;
pcmbelajaran hafalan ctan penbelajaran bermakna. ALrsrbel mencarlt bahwa orang,
o.ans dari sen,ua u;ia hanya mempunl,ai sedikit keburuhan aken penbelajaran hafalan
)nng nckanisdk, )angtak bcrhubungan dengan pengctahuan dan pengnlamen. l ustru.
kel-.anlakan item dirercleh nrelahi petrbelajaran bennrkna, dcnsan nenambarkan
Us o doi Pemerolehd. 73

. :ner\glrrrbungkar irem,nem dan pengahmrn baro irc pcnvcrahu.rn rang tersinpan


::rak pcnibelajer. AdaLah minrs bchk! bahr.! unrk-arrk lrtmp.rL.rn pengtr.rtil
: oail, bahwa merek.i bam,.rk melakukrn rensLrLarsrrl chn p"ui,., nn tr.,1.u nni.
:: .uJah neLihat Ji BaL 2 i,allva prakrek den pen nr:r, ar:rt_rnak rJihh kegi,Lra,l
r :angat bermakna Jan punyr tLLluan Orrnr de!.rsr rel:rh me|gemtrn,lr"
...i . ,o J ,n " ,l-.,r I. LI ,.
:.:n. tetapi nercka bilsanya menggunakan pcnbelajaLrn halalan unrLrk morri
:i pcndek rmu mjuun arritisirl. lteLrgrn denikixn, kira L,isa mer\irnDulhan frt,r,r
r ..,o.Fr .,r r.\.,, t1.m . -, l_r ) I lP
r:talan, latihan r!rin tanfa kontek!, fenrhailtan anLran, Ltan lcgi"i,n h,.,,",o
' L|. ,,,, . , .1. ; l-,r- ^
'.1cn.1rik Jicatar bah$a perbendingan A2-l)2 hampir se1al,, ncLrconrohlan. di
-.r uak"rnak, pemf,elaiaran alarni tanpa pene.L,ar darr, dt pthek orurg cleirasa.
,. rtlijara. bahasa ketlua Ji kelas. \amun demitriar. iret.r*k"-t:rs l.rhasr nsjnc Jr
o, t,\ ,_r.., ,. l
:.:r. llka or.rLrlr deuasa yrrg behlar Laha:a esins Jcngrn ncrode h.rrrlrn
,, | .. .1". ...r ..t rt ,
:emakne. pembelajann si unak alrn tertihar ungerL. |e *ct,e1, keursrrrlannvr
: :kin ti.lak terlerak p:rcla L,sia si pembelajar, teral.i pail,, krnrels pemtxl;rjrLrn.
.r'rnak kel,erulan l,elajar Lr!ha'a disefiaj nxkrr!, serrrr,,rara or!.s Jewm tjJrk
l rr,t , I
t.- ..1.,, , ,,,,, I t," ., tr ,,
: lenqkap di Bab 4 d:rn 5. Kita sekarang l,elrnj.rh' ke persltkrii rang munskin
I | - 1r .. rl, .qrr ..r',r .t r,,.,..1.,, ., 1.,,
r .r.lehan, $ilavah afektir.

. .\IBANGANAFEKTIF
:-r:ja aJalah nalhluk cmosionrl. lantung serrur rcl11ikir!n, pc,!srnn, J!f
i:i:,n aJ'rlah emosi. Se-"Lntelekmll" afn fun kirx menlifglnkin Jiri kim, kit,t
rhh dipeng:trLhi oLeh emosi. N{!ka, losis kiraot.r iil! i< r:t Det,hri n.itarah liekrir
,.'r" Jl -, ...,r .r,rl r r rpm. Jr r rt., r

, 1 r' J . '
'.nelirian rentang wilarah aiehtii rlalan, penrroiin,,r t,.,t,,sa
LcJLLa r.,rLrs
.:::ml,ah selana bel,crapa J.1s.t$aFa. p!n!liriii rft rcril[:,,ri ,,i.t,],femr: rrt r,rr
,,.,t I u
. i,.r.r,a' ,. I l
|.])erap:L linguls terafan nengkaji riruasi barrrr LLrrL,i r,-,..,1.-.Lr ...1:.rt.,h rlr
, Fn.l n, l- - ,

,tt,
..rrprikan Ji Bab 6 Jan ir Jatam b.rb ni k,ta al:rn melrir.r: ... :. ir\r. f-iriin)l
.:iit yans berkaitan rlengan usia ihn ptmerol,hrn.
Usid ddr Pemerolehon

\fiLavah afekdf rneliputi hanyak iaktor, errlpati, kcperceya.in Lliri, elsrrolersi,


harnl.rran, peninLan, kcccmesan, sika5daitarnva bisa LeL.ih panl.lng Lagi. Beberafa
drri f:rkror iiri arvalnva rerlihat agak jauh Jari pcmbeLnjera. l-.ehesa, ritapi kctik:L kim
menimbang sithr menyebar clari t':Lhasa. lalttor riektif apa pun [.isr divakini relevan
untLLk penLclajaran bahasa kedrr.
Conroh tipikal adalah peran egosentrisitas daLam pe*cnbeng:Lrr m:Lnusia. Anal-
anak ranr teramat hlie snngitlah egosentrls. DLnia berpurar menqelilingi mereka.
dln mereka meLihar diri mereka sebarai pusri sc rue perisriwa. Bayi.l,a-vi mungiL
pada awalnya b:rhkan tak membedakan pemisrhan antara merek;r dan dunja sekitar
merekr. Kellnringan .li tangan hayi, misal,ya, rak lanr rc1.r1:Lh perpanjangan rak
tc4isihknn deri si b:ryi seLama mainan itLL rerpcsangi ketika si bari menjatLrhkan
atau tek lagi meliharn-va, kelintingan itu tak lagi acla. Saet rnak-uruk LertlmL.ah usi;,,
mercka mcnl.rJi kien satler akrn diri nereka, kirn rjsau (lahm;.encarian neLeka
untuk merulruskan dan menahani iLlcntitxs rliri. Mcnjchng rcnrja, .rnak-amk
menggemL.anrkan kcs:Ldaran L.erleL.ih akan dlri mer"-ka sebagri pribrdl ,rang unik
cl:rn Lerdiri sendiri, nrmun, .li|anrl,i rasa tak aman lang mtnlgo)lhken, mereka
tetap butuh perlindungan. Mereka kcmuJian mengernbxnglan pcngckangan.
pengekangan nen-ungkut identiras diri ini, l<trrtne rakLLr rliarggap terlalLL rldrk
percala cllri. lada rnasa al<il l-.a1ik pengck.rngen rni mrnhgkrr n,cnjr.1i trrum:r saat
menjalani peLul,ahan besar dalan fisik, kognitii, dan enosi. Rernaja fanrs memahami
iclcntit.rs fisik, kogniiif, dan emosionrlvan! sel-.enuhn-va l-.am. Ego rnereka tcrpcr-igaruh
tak hanya dalan ral Lagaim.rna mereka mema|ami dirl mereka senJiri ret.pi juga
bagaimana mereka mengsapei sestlatr Ji llrrr diri ntrcka, Lracrimena mereka
menjalanl huLJungnn sosial Llengan yang hin, dan l)!gainra.a mereka merggunakan
proses komunikatif untuk menclatangkan ckulibrrun ricktif.
Beberapa clasarvarsr siLam, Alexander liuiora, seorang peneliri yrng mengkajr
variabel kepribadirn dalam pembelajaran t ahasa Leclu.r, mcnsnjuk.ln apa Ians
diseburnva eeo bahasa (Griora dkk.,l97lLrt Liblr jugi Dornvei, 1005r Ehman. l9ll)
unmk nenjelaskan perihaL ldentiras yang JlkcmL.mrgkan oLeh scscorang Lrerkaitan
dengan L.ahasa yang dituturkannra. Brgi orang monolingual mrna pun, ego L.abasa
melibatk.rn nrtetaLsi antara brhasa aJi dan perkin*,angrn ego. lJentitas dlri orang
tak rerpisahkan dari bahasanya, karena clalam proses h,:,mrnikntii-proses menglrim
Jan nenerima pcsan-idenrrtas semac;rm rtLr ciitcgaskan, clilentuk, dan dibenru!
u1rng. Cuiora nenunjLrkkan bahrs ego l,ahr-.'L ituhh mLrngkin leng mcnyebabkan
ken,lltan-kerliran pada orang dervasa sa:rr belaiar bahasr kedua.
Ego anak L.ersifat .linamis, tuml,Lrh, dan lules sanfai ush :Lki1 bi1ik. Karenadra
bahase b.rru di rnhap ini rak menghadlrkrn "ancamrrr" Jrcsar atau keengganan kepada
ego. dan adapnsi berlangrnrg relatiimudeh seLama trk aJa ialtor'Lrktor sosiokulnrral
yang tctlaiu ncnggrnggu. sepertj misalnla sikxF rerusnk tcrhalap scl uah L.ahasa
arau keLompok bahasa pada usia mude. Kemudirn perubah.rn lisik, emosional, dan
kognirif )ang terjadi belbarengan patl:r masa akil t'alik memLrnculkan mekanisne
perrahanan -vang dl dalann)a eso l,.th.tsr menjadi protekrii Ll,rn defensit Ego brhasr
Usio don pemerotehoi 75

'...:ll;1lilf.:'::.1'lllterr'ls!
::.-r
aslicL']t'ImeL,nrL,r,riego an.rk mL
ra'angnL,rrah
:.rLrn irusr
kinr.ks tni _1nda harus t,",,.;in rJ,lo,un
il-::';;l
rn.c krrli s"tLr prk"r .L"ng"n ,.lenr1t3s tllri, nrenjadi
"*;;:dl"::l#:':l
1.,,1"rr a,i".,,
-,r,r..rtur< Lcrr,ica." Jan nemahami seLLLah,.,,_,",,,*..i,,,,]_."*L'iilii
L"'i':
',,:l: ::..::i:lt r"r
t":t:r" , ""h; "'k; i;;dr;, ;'i:illli li::
...,.i;",;;il;._;l:illl:li
: :jl;.il :::,ti:u:T
! irrr h,
: ",.,. "i.",
n la1a m up,,,., r.",r.",",, ,:l;
n'r",,,..n.0,il;;_.Jffi il:iil"lil'j
.:. nL menr:hcmnkrn jit<a pcmtrcneh:Ln ,
.". .,r. r*,,1" L".i, iJ;; j;'i:,:::"]ll',fi .::Hlii;li,f :I:il;
"l;;i:
.' li"i]]ll.:tlilli: [:iilii,,ll.Jj,.* '"-'i, ki r"g"k;; ;;;;,;;;
. ,",i.,,,,,",",,i.,1.ii..il,,;i;::::::i':J.1il:jll,Tj,.,'li,i:1,::,i,:y;.':,,llj,li

,",,',''., " ; ^.",:;"";1.,;


,"l'l ',: ',,'1,",'' : ;'t,; ,.1
' : .r,t :" 1,,,.,,.
.,, "...""jf";:
..1 .r.r ;.:;
.,1 iii, ir::i:;li:il1:l,.:.ii,i.T,ji:,1 t]':.:'d:i';;
i;il:;;'i":i,
KELAS

':::il,::I11":,1 membandhe,ra'
.iil'1,|j"0::TJ' i:iu"ian vang
::.;.r. inlrua rredua ka,"g.,,",,",".",J:lfl,1l,,l"li:|$1Ti
i*l
. .i'fi'ffi,Tilii,:'j,t:TtT :i*" ,",r."*t
'"'
r"r,'r,'-.,i" il.i
- clrx.^i rt
I'cn::ararrrr, \r ..r me.: ,nr . i .. r notr rr :t.,rat_^._ rt rr
,, ., .,a.i r-.,n.t . ^

r.t ,...,r rn.l.,,rr , ..ri


l, I \ '
:nr_nsa cngsernle, Jrn difer.apj ,. ,t -ir
L!htr,r iLna[_e*1"".f" .,,,, _-.*_ii,
.::,,rrlih !fekrii|:1ng
hsrrs Jiefusi ketika l.errrpa_ra n]eDp.lajlri

,
: r,:nlclaslan pelt,aqai Lisulrran yang.1;lurnp
,,,'",.,
bahlsa ledl,a.

1-. 11
" ( r" l ", i ,,r
"'
"
Usio don Pemerolehon

(r!.! J.\.rr! neDl-rerljh!.krD \elum.rh kctcrhrmt ltan. Keterhaurbann ini rlLrncul


.1i keLxs L.nrtr mi,.lcnr keLika pembelalrr yane bempa)n bicera Jalam bahasa ashg
seringkali rrior.i;rn ralLL. Kita juga rclah nengrnari keterharnL.atan -rang sama dalam
linskLrnsan rhLri (lnrkungen Lukan Le1as, seferti seora.g pembelejar )ang tinggal
di necxr.l aslng), sel.rliprn drhm corroh-conroh semacam iri acla kenungkhan
l,ahrvr l<cL,utLrhan untLrk L,eLkomunikasi mengrtasi rasa sungkan.
Fakrc't'Iaktor rleLtilihin terLihrt nengirari gagns:rn dasar enrifikasl ego. Akun
segera tampaL bahwa srudi tenung pembelajrran bahasa kedua sebagai pemerolehan
identitas kcdua mlurghln m.nghrdirkrn isu-isLr lang prodLrktif dan penting unruk
nenahami tak hanvr perbedaan antara penibelajaran bahasa perrarna anrkanak dan
bahasr keJu:r,:,rnng Jewasa rerapi 3ga pembelajaran bahasa keclua
(lihat l}1. 7)
\rarialei afekrif LarLr LIak dlsebrt Ji sini sekalirun akxn dib'rh:Ls Lbih lengkLp di
Rah 6, pemn rikap Jrlan pembelajaran l-.ahasa. Dari buku-buku yang kian banvak
t.ita1,s sikrF, terlihrt jclxs bahrv:r sikap ncsarif L.isa mempengarLrhi keberhasiLan
dahn penl.elapran sel.,,rh bahasa. Anak-rnak vang masih te1ia, r'ang belum cukrp
l erlenl-.ang ser:am kognitif LLnrLLk mempuny:ri "sikap" rerhadap ras, buda_ra,
kelompoh etnih, helas mas-v:rr:rkar, clan brhasa, mungkh hurang terpengaruh
dil-.andingkan orang rleu'asa Mrcnrmara (19?5, h. ?9) mencarar bahlva ''seorang
vrng riL.a'til-.n dipinLlahlarr Llari Montreal ke Berlin akan clengan ccpat helajrr
^naL
bahas,r lermar Lal< pedLrli -r?ng ia pikir tentans orang lemrn'. Tetapi ketila anak-
rl.rk memrsuki usir schohli. mcrcka juga mulai mcmpruyai sikap terhaclap tipe
clan stereotipe orang. Sel-.aglar L.esar dari .ikap lni "Lliajarkan", secara sadar maupu"
rn1lk. oleh orng ma, orang clewasa 1ainn1a, dan rekan sebaa. Pembtlajaran terhadap
sikap negatii terhadap o..,rgr)rang )rang bicara bahasa kedua arar rerhadap bahasa
kedua iru sen.liri su.1ah kelihatxn akan mempengaruhi keLerhasiLan penLelajaran
bahasa pada urangonng dari usia sekolah ke atas.
Alhirny.r, tekanan rekan seL'aya ncrupakrn vari.rLrel lang sadgat fenting clalam
rnembirarakan perbandingan anak deuasa. Tekanan rekan sebaya yang dijuml.ai oLeh
anak-anak dalam pcmL-.elajaran hahasa cukup berLrecta dengan pengalanan orang
del,asr. -A.n:rk-anah Liasrnyl memiliki desekrn kuar untuk nen!ssuaikrn diri. Mereka
Lliberi talu nelahLi kata-kata, penikiran, dan trndakar bahwa mereka sebaikrrya
"seperri rnikin:rk ung 1ain . Teltrnan rckan sel.aln semrc:Lm ini mclcb:Lr sampai ke
bahasa. Orang dernsa mengrhmi tekanan rekan sel,.aya, retapi 1-.erbeda jenisnya.
Oreng Jcr.rsa ccnJcrung lcL,ih bis.t mcnernna perbedaan-perbedaan linguistik
ketiml.rng arrk-rnak, dan denran demikian kcsalahan Jalam berbicara leL.ih mudah
dima.ritan. Jih.r or;urg Je\.1sr blsa nenrahamibaliasa kedua seorans penutur, misa1n1n,
merekr biasanyr menberikar unpan balik kognirif drn afektif yang menguarkan.
lni meruprkan ringkrr tlernnsi yans mungkni niendorong sejumlah pembelalar
des,asa "blos'. Anak-anrk adalah kririkus yang lebih keras Laqi rindakan dar ucapan
anak l.rLr sehhgga unskin Llsa saling memL.erikan rekar,an yarg diperlukan dan
mema.hl gunr nrenrelaieri Lahasa kerlua.
Usio don Pemero ehon

rmj - :3.{NGAN LINGUISTIK


:ril<1r.1{Lleh mens.tmati Lrrr.l p.mLelajer itu senJiri d:Ln menpertinLanskan
'.-'q., pr fr I .' .1, r. .r rf_,-r ,i
. :rrahh irLl,endiri, bal1nsa. Apa saja'rperrimtrafgan-perri,rl].lnsan lirguistik
.e .t.,,. ,_a,.r,\t \..1 ,.,; ..p,,, ,,..t,
. r.npcrjelas proses lingusrik L.aJa LrembeLajxran bahasa kedua dan bagainana
,. r:i,ses Lrri l.erbeJr :rntara an:rk,,r,[ .hn ,rrL,,: .te,r ,.r. t.fe]ruJnF;rclja {n
. :: lihhas di Beb E sampli 10,
reraFi Ji -.ini t<jtr akan melihat sekihs L.eterapa
:..riik v:rng nrncrl srat nemeriksa pemerolehan anrk:Ltrs bahasa ltcdLra
: r:ualisme
: :ias Lrl,u'a anek-anak yanq Dcnl_.eLajad Jux l,ahasa secrrr Lersanaan tertrasil
.: :::Li kedu:rnra dengan nenggunakln sr.aresi lanq sesrupa paJa d:Lsamn,
-.,.: bel.rjar du:L l,ahasa pcrtanr, dln kuncj keLerhasilan rerterak Jalam
:, rpurn mimbedaken konteks m:Lsrngnastng L.nhasa. Oringl'rnq betaiar l_.ahasa
: lrLan cara sc'nacarr itu scing {liq.,,Lt J,!al ..h,g,r hLLLre"t ..", i,-,t,..,"
,,,.:l), rner,-ka memiliki Ju! sisrem makna, hvrn dar l.ilinguat kompl.ks
: ,,id hilnrskl) vang n,emiliki saru sisrem nakna untuk mengoper:Lsikan Jua
-:.{nak-rnakLtasanlatakpunlamasalahdcngan'inencampuralrkkrnbahasa,,,
...nedulilan kontks .lalam Ferggun.lan behas:r,b:Lhasa Lru. LrLth tanjur,
::ual l,.Lrlrnlah Jur nonolirgual dalan saru kepala,(Lt,r,k, 1995, h. 5El.
- Lr. keLanlakan l.ilingual melakLrkan rtndakan atih.kode {tindakan neuasuhkan
. ::ar.., atru ranr lel.ih p:Lnjan! lagi dirl sebuah bahasr ke L.ahasa tarn). terutama
. :, l.erhomLLnikasi Jcngan sesamr f.i1tngral.
':1rm l-.el..erepa 1<asus, pemerolehan kcdua L.aha.a puda anak-rnak l.itrnguat sedit<rr
:: laDlrlt kerimbang jadual normal rntuk pemerolehan bahasa pertema. Namur,,
.:..rfLrl< irenclirjan (lihat RrlnoLds, lL)9tr Schtnke_Llaro, l9t9) memperliharkan
:::::rr Lognirif 1r1n1 l-.esar Jrri hiling!rlinne nasa k:rnak-kanaj. Ini menJukun-c
:...lrf!r l-xrnl,err (19?l) 1,ehu.a an:Ltr-aneI titingual LeL.jh nruJah men.rngkap
::r;ntLrkan f,orrscp Jan memiliki kelriesen nenr.rL ranq leL.th J,esar.

rttr{ercnsi antara Bahasa Pcrtama dan Kedua


: : .,ak pentlitian rrengcnai pemerolehan L.ahasa keclua, L.aikpaLia amk-anak maupun
-. r:e, memus.rrkan perhetian pa.la eiik mcngganggu cl.rrtbah:Ls:i perramadan keiiue.
::..Lrr rn)uni, 1-.enelLtian menrl.en:r*an L.ah!.r t,yos.s tognitil cLn lineuisdk .1alam
:..,lreLxjdaf L.nhas kdra Ji Lalangar n,k 1 . tLr l.ert. n], , g ..,,,,.. .j.,,g. n r., ..,
:i:ra pertana. HansenBccte (19i5), Mllon (19?4), trvrnTripp (19?4), Dulay dan
:-.rt (1971a). r-atlli.io dan Natalicjo (1!lll), serra Rarem (1968), misalnva,
r:mimpulh.rn L.ahwa strategi da. rtrr,ciri linguisrik line sana hrdir Luik dalan,
:.nrL.eLajann b:Lhasa pertama mrrLprr l. 1 , .,,,a1 r,:LL. tr ,t.,r Jar F rr e 4a)
-i.nJafati. nisa n1a. bahua 86 persen Jari ir-r0 Lcsalahan ve.g dilru:rr otetr aoak,
.rrk L.crbihasa Spanvol vang behjrr L.ahi;a tnggris ncncernLnkan karakreristil
Usio don Pemerolehon

perkemLangan ,vang norDal-laitu, seblrAh strategi nlrtalidgual tang DreDrang fasri


terrrdi, buk:Ln kesalahan Lnrerferensi dari bahasa pertama. Hansen-Bede (1975)
memeriksa srrukrur linguisrik tertentr seperri kcpemilikan, genLler, urutan kara,
l entiLk kata kerja, pertanyaan, dan negasi p.rda anrl usia 3 tahun berbaha;a Inggrr
yang beLaiar tah'lsa Urdu saat pindah ke PakLstan. Sekalipun ada sejumlah konuas
linguisrik anrara bahasa Inggris dan Urdu, proses pemerolehan si anak rampaknln
ddak mernperlihatkan rnterferensi bahasa pertama. Pioscs tersehut, kecuaii unruk
negasi, memperLihatkan srrategi tlan aturan serupa baik pala bahasa perrama malrpun

Pada orang dervasa, proses linguistik bahasa keclua lebih rarvan rerhadap pengaruh
bahrsa pertama, terutama kerika jarak antara kedua pemerolchan bahrsa Ltu cukup
jaub. Apakah nempelajarinya dl kelas atau di "arena" luar, orang Jervasa mendekuj
bahasa Ledua secrrn sisremaris dan meLeka mencoba merunuskan kanlah-kanlah
linguistik LrerJasarkan intbnnasi apa pun yang terseclia unruk mereka, informasi dari
bahasa a'Li, l,rhasa kcdua, guru, tcnan sekelas, d:rn lawan bernain. Sifat dan urutan
sistem-sistem ini sLrdah menladi bahan bagl banyak peneLLtian bahasr kedua dalan
separuh reralhir abaJ kedua pulrh. Bagian rcrpentinir yang kira pelajari dari
penelitirn ini aJrlah bahwa sekalipun interterensi bahasa prrt.rma mcnonlol, hal 1ni
rak menjadikannya tirkror paling relevan arau paling menenmkan drlatr pemeroLehan
bahasa Ledua orang dewasa. Orang deuasa yang mcmpelajari l,ahasa keclua
menunjuklan jenls kesalahan yang sarna 1'ang diternui pada anak-anaL -vang belajar
bahasa pcttama (lihat BaL 8).
Orans deuasa, yang lebih nanrap secara kogn,tii tampaknl,a melangkah Ji aras
fondrsi koloh bahasa pertema dan dengan demikian memperliharkan lebih Lanvak
inter{erensi. Terapi sutlah ditunjukkan sel.elunnya L.ahwa orang dewasa juga
ncmpcrlihatkan kcsalehan yang tak btrbcda clari keselahan yang dihuat oieh anak-
anak, sebagar hasil dari persepsi kreatifnla terhadap bahasa kedua dan upayanl"
unrLrk nenemukan aturan.aruran yang terpisah cleri baha;a pertana. Tetapi, bahasa
perrama nunskin lebih siap unruk dijadikan jenl.aran bagi celah yang nk mungkur
dirL,tup melalui generalisasi bahasa pertama ke dalani bahasa kedua. DaLrm kasu
ini kita nrcsti nengingat behlva bahasa perrama bisa menjadi faktot yar,g
.e'nL I'l l.'r .-r I h.'ry,1.'rg rersrr, erf"-er r.

Urutan Pemerolehan
Langkah pertama untLrk nenunjukkan pentingnya fakto*akror di luar intef€rensi
l.ahasa Fertama .tilakukan dalam rangkaian studi penclidan oleh Heidi Dl'lar- .lan
Marina Burt (19?1, 1974a, L9?4b, 1976). Dengan nienekank.ln rbsennya hrerterensi
B1, ncreka menyatekan bahwa "pcmindahan pola sint.rksis B1 jarang terjadi" clalarn
penerolehan bahasa kedua anak (1976, h. 7l). Mereka menyarakan bahwa anak-
anak yang belajar bshasa kedua menggunakan sebuah proses konstruksi kreatif,
seperti lnns mer€hr hkuken dalam bahasa pertama mereka.
Usla don Pemerolehon 79

:.,,\f L,l.1rl i,1i,l iJuLLLn.- oleh .lii. f erl.tirjrn mcnsrn!i urLLran pemerolehan
:- ,ro,tin, tr:LLLa rnaL,alrk vnns l,drjar bah.rsr In!!ri! setrrsli bahas:L kedra.
b rr'- ',
-rera1-.rhtar bthlu! l.rhrsr asli, sebu.rh uura. \nng srnler mirjp.lengai)
: t.mulan oLrl, Rr,ger tsrom (19?j) Jeng:rn n,cnrgunrtan tlorr'em,n1r)rtem
-:rra ret:rfi rnnrL rnakan.rl rrng menrycr,leb L..1he-a lnr.rjs srl,alraj l_.ahnsr

'r,rktu s,-l<arang progrrsii ihJ


l.n ll ir. or

:mprrr rah )reranrrlr


::rinrnJdi kepeirilikrf ( !)
:rl.LLla (kLta srmbur:) _rrng trk Japar clisingkar ir\, arr, atj
..Lr-, ;:rndarg (a, rh:)
rrrpau Lcmrrrr.rn
: rnr lcriqi:, l.trrnrr:ln (r)

r ng lctigr tal l.crarLrran

: r.rfc.la;n pcnchpar 1rn" logis drn DeLodologi. renrrns vnlidi.as temran


.P ...L,-.t ,
':.:Lan, -rrmentrn rrns hn (Rogel AnJersen. t978i Lrrse,1,Frccn.r,
1970
-.r lrrhra 1l norten t,s.l.ur lunyr mr.ml,cnt,Lk
rr(rsi kecil dari sinraksrs
. lrq$ s, sehingsl ticlal mernrrngkinLLn LLnruL discner.lLisasi. Seb.itikn).a, ZoLl
-.,i, (l!194. h. 1611. dal.n, ;eL.Lrah upera menemukrn pcnjetasnn reorerls
irnranL r rlrran norier B1 Lan Bl", memerlLsr rLrn,: studrsrurli rrnr r_
'| rL
:r, nrir:rkf!a L. il)ilj p.nclirtin t.nrang rrrutiLn pe rcr.lehrn, nlpik Lni
.ciragri pcrtirnL.:rlloD Liik dalam stLrJi soul Lrsi:L Jan rernirolehan
fenrlnc
I.r:rtr.r,rta
-:':rDyinn |reng,,sih, veng Jibahis Jatrm sebrgtrn Lc,ar srudi, aJaLah
'lJ:Lt
:Lrr:ihal..riboL l-.rgi pola remerolchrn vanq -,eakan-ahen LrnLlersat im. B.rtdovr-
l9t9) 1,.)rrc.d.rper t-.ill!r stLLtl -snrdi nrrten rcrdrhuLLr terlltlr berrokus
- r',ologi Jrn pindeLr:Lfun l.rrorir.nt!.j bentuk, Jrn nie.untukhn t.rtruf,
,,-l .,.t i.,, v
r. p.eranpennrJr rnLtLr (rnr1 Jar a.peLt (t<rrcrori eramrrihal paLla rcr.tra
:.\unjukL.rn klrlit.L' tinrhkn) Linrils L!hasi rkan menauarkan penietrsan
.,:i mcngapa l,aik anal. LLrlam pimeroLehan t,atasa;.crrrnania, mlup.un
- :arasa, Jahm pcmerolelun l,ahrsa keLjuanr:r, nemrcrlihrrkan LLn,nn
.tlrilLr leng s.rul.i.
Usia don Pe6e.o ehon

l'ang leblh haru lagi, Goldschneider & DeKevser (2005, 2001) nenulis kajian-
kajinn yang menyempurnakan klain aival tcntrng urrran pemerolehan ciengan
niengajr-rkan lima fakror menenmkan,

l. Menonjolnya perseptual (seLerapa muJah nrelihat arau niendengar


sttrlnrt tlrtmn,)
2. Kompleksiras semantik Geberapa banyak makna -vang diungkapkan oleh ;uatu
benruk tertentu)
3. Keteratur:rn morto-torologis (samlai cli tngkat mana beotuk.benruk l.ahasa
dipenganLhi oleh ihgkungan {onc,logis nereka)
4. Kate-qori sintaksn (karakterisrik gramatikal Fada bentuk.benruk)
5. Frekuensi dalam nasukan (bclapa Lali seL.u:rh strul<tur muncul dalarn t,.rt,.rran
seorang pembelajar)

Sekalipun mereka tak membuat pernyaraan kuat bagi vaiidiras keLitrra determina.
iru, mereka temp opriniisri,. l-.ahwa dererninan-detc'rminan tersehut l.akal bernanhar
sebasai mere-enalisis u,ltuk clata yang sampai sekareng masih mistcriLrs. LeLih lanjLn.
CoLlschneider & DeKevser menyarankrn bahrva "para gLrru bisa memanfaatkar
perkkaan-perkiraan ini dan meningkatkan anela penetolehan dengan mengh.rdirkar
nateri yang bcrl+ritan Jengan perkirarn'perkiraan ini" (2C05, h. 6l).

MENINJAU ULANG PERMASALA}IAN DALAM PEMEROLEII{N


BA}IASA PERTAT,LA
SereLah mencermati perbandingan penerolchan bahasa pertana clan kcclue dar
l.erl-.elAi sisi rlcrilaku mnnusin, kita beraLih ke rraian singklt mengenai delapar
permasaLahan daLam pemerolehan bahasa pctama yang dil-.ahas.li Bab 2. Dahr
kehanlakan kasLrs, inplikasi pcm.rs.rhhxn'penas:rlahan tetseht sud$ le1as, l-.a!
dari komenrar-komentar Ji bal. lalu, deri pcnihiran L,gis pernl.aca, marpun da.
komertar-komenrar di bab ini. Apa lang disajil:rn Lrerikut hi up!\'n nrcngg:LrLsbawal
irrrpljkasi pcrmasalahnn'permasalahan tersel.ur LLntuk fenbeLairran L.ahasa kedLn

Kompetensi dan Per{orma


"MenLlaparkan" kompetensi linsuistik Jahm bahasa ktdLra nauprn perramr rdala:
sana sulitnya. Baei anak'anak. penjelasrn granldkal mrngkin memior efek "p,1.
ueovl" bahasa kedua. Anda bisa scdihir Lel-.ih langsung clalam menyimpuLla:
kompetensi orang .1ewasa, orllng dervasa bisa mcr:llih di antara dua henrLrk aLernar :
dan kadang kaia mereka memperllhatlan kepalaman gramarihel dalam bahasa kedu:
Tctapi Anda harus ingat tahwa orang dewasa Lrmumntx d.lek maqrL secan sad:
menyetutkan "aturan-aturan' dan parad;gmaTaridlqma lrahhan dalam bahasa al,
nereka. Lebih lanjut, clalam menilai ujaran.li k.las b.hasa hodern dan respor:
d:rlam berbagai tes, eun, perlu nempethatikrn secarr srksama ketrclakseslrahn rnra::
Usio don Pemero ehor 8l

' .rn flda sriru lurj rrrr lionteks tctrenru L1rn konpctensi ctrlam t,aha;e kictra
-:. LLrlLrm. Ing.tlah bahwa saru
sanp.el ujrran brhas:t Lcdu!
nNlrsljn [rjiharannF
...rtlh,srlnf:riAnd!rrenemLLkanpcrl,anJrrrr:arsamptlrerscbutLlcn,:ankelelin,rr
: l-, .-, .'i .l l,' .lr-
'

:::rahaman dan ProtluLsi


:r.un penahaman muncul Jrri tnlka( homperensi rtrtenrLr, Lasajrrrrnet_.ur)
. I r' , ,.r, ,.. p LLh". ^ ,,
I "t - o, lt
lr. ,. jr 1r..,,
I. rr rt, \,, ir:. t- I ^
..r -t
t.,.,\lr' .t, ,mLt
.r Makr, lngajaran mestl nenrpertrarikrn t ajk pemahaman nrupun produtsl
:rr 1pc,rirrrlrengkan scpenuhrua kesenjangan dan perbe.Jaan !nnra Ledui htrl
,.r.Irerrnilalar.lervasa.stl,agrtmanaanakrnat,rkanseringmaatnglperbcchan
' rak nrnpu mrrrproJLLksinrr. i\trka, keriJakn,arnpua,r untuk ;e;!hi,rlkaD
hl,mrr semcstinr.a ijJak Jirrtikrf L.:Ltrn.e ;i f.nbeLaj!r tal t isa rrcmataml

:.iat Alam atau Pengaruh Lingkunganl


: ,nstcrtadiscrclahalill_.altLatas'kotakhiramke.it,,:rjiihbemrnrrI_AD drsir.,sd
::: rr J:r it pellligkat pcmen,lehan brh:rsa)t Aprt ah orang ,jer,.,rs"
L\ -".J-ii"
.q . . r. l., LA . '". . rrr, , ..t. I

,.^tt t,,. . i.. ,.,.t,,


:::ri l i.i, retnpi rda bii,erapr pen,[juk dalam mcnl_.ahas faltrr tisik, kogn]tLt,
:r.kdi. Y:Lnq |ir:r teL! rJILlah l-.atlva orane dtms.r a"n ar*L-onnf t"-pnfny"
:.-nrla pun\.:r k!flsitrs rrnmk nenperoteh L.alusr kedua p.rL1:L LLsia [rpan pun.
.::i, siru-saftrnl.1 trik rgar l akat alam retrF berperaD dilltrn dtri orans d,:a?r
''ll rr
',r .l :r t- "
, ,,,,r el :. F ,, .p.
.:., eh dalxn Lrsia Jcs,a,a lika ser:,rang deu,lsa tat bcLbasiL memrenneh hrhrs
'... ,t,-.,, ,t l._ - t,rr
' I JI M r'
"..r, I .l .., t ,. r_. p ,

_-:akteristik Universal
.n t.Lhrn-tehun rerlkhir, Tate Ballsa Unn,enaL(Uat) mcnjadi perhiri.ln senralin
rl p.enrliri. KcsimpLrLan-kesinrpLrl:Ln.tari pcDetirjan ini tirbk partu (\hn BLLren,
::r lrcneLitian 1-.adr SLA anak N.rntuktan L.ajr,,a p"ngeirl,",grn
sL,n,aril"
'1, ,r I, r, .. | , ,t .t .t ,,;,
r..,,
'rl r...1 .-,.,r ,. r. 1 ,.,rr.-...1
,..
'.:a fr'ftamr. \ing jrlas, bahLrn Jelrrr l ahasa pertana, UC trmprln,.a
U5io don Pemero ehon

111emfcrlirlk:Ln wiLayahrvll.rleh sintaksls re.t.nrlr nnmlrn d.1ak yang lainnva Hal


ini mcnggiring bel.erape 1'eneLrti unnLk mcrrrnlpLrLkan L'aln'a penl,clairr brhasa
ktdua hanra meDilili "akies pats l" tep:rJa U(l (O'Gnrl.v. 1996). Namun Nler.
\'tornan (198S) melrrlgkah lcLih jarh dengan n,eNrtxknn posisi "tanPe aksts" ,.rntul
orang Jervasa yang belajar L'ahasa kedLra, or.rng dewasr mempen,leh srstem bahasa
Ledra tanpa rLrjulan apa pun pad:L LrG.
Para p.'neliti Lajn sangar tal
seruju Jengan hLann ahses parslal clan r.rnpa akses
Cook (1991. h. :24) *care prorokrtif hertanya, 'Mengapa penrguna bahasa kedu;
mesti dipcrhkuL.u seterri monolingral yrng grgall . . Penielasan vang tepat mengena:
pcmLelajaran bah*r keJua akan ncnJrdrkkan nukikonperensi di tempa:
semesrinl:1, tidak tlalan tengcrrian yarg rerkxir BL." Kara lairn,ra, nicngapa meLiha:
monolinguallsme stbagai standar Jan ncnjrdika. Lt(l atau alat'alrt kajian lainnl:
sebagai modell Jika modeL-n,del LIG nk cocoh iielgan ploses peniL.elaj:rran brhas;
kedua, mungkh ")aDg kcliru adahh deskripsi U(l'nrr, bukan pembelriar B2" (CmL
1991, h. Zl5). Lrntas ke niana kita JiL.ana oL'h s.mlra inil Brrrngkali c1i posis:
Lrnruk tenLs L.erplkiran tcll.uka seperti ptrrn gunr ,1an benenanear mencari tahl

Sistematisitas dan Variabilitas


lelas bahwa pcmeroLehan hah.rs:L kedua, balL prda anak maupun dervasa, dicirikar
oleh sisremarisjtas dan rariaL.illtas. PerkcmL-.rrgan linq,,istik bahrs:r kedua dalar:
banvak conl,h meniru r-rft)se-( pcrnerclehan bahas.r pert,rml, pen$elajar membu::
aturan, melakLrkan generlLisasi nelalui seL.uah karesori, mcngge.eralisasi sccar:
berlebihan. Ltan nre.jelani tnhnrr'rahar perkcrnLangan (akan dibahas lebih iauh c
Bab 9). Penelitian baru menrnjukk:Ln L.rhLvr urLLran pemcrolehan pun mungli:
engjk,,ti .l.tcrmimn-.letennr:rn yang bisa .likenali (Cc'ldschneide:
& DeKerser, 1005). Kernlak-ajekan deta L.ahasa keclua menghadirkan ptoLlen-
probleni pcLik yang sudrh .tihahrs oleh oran'r-c,rang seferti Gass dan Sclinker (2001
Prcstur (1996), Ellis (ls8?, 19E9), .lan Tnrone (1988). Variabcl pemerolehan behr-
ledra diperl.eLat oleh hinpunan variabel koprtii afcktii bLrLhla, dan konteksru:
va.s terk.tdrng tldak bisa diterapkrn pada s,tu:rsi pembeLijaran bah:rse pertama

Bah;r,sa danPemikilan
PcnnasaLahan lonplcks Lain daLan pcmerolelan l,ahasa pcrtrmr dan kedLLa edala:
Lubungan sesungguhn)a anterr l'aLrsa dan ptmikirr. Kirabisa nielih:Lt bahn a baha-
membrnnr mcnLennrk feniklr.rn d.1rr pemikiun mt'mbrnrlr nembentLrk bahas:
Aperangterladi pad.rsalLrg kerergantungen Lni ketika hahasa kcdurdiperoLehlApab'
menori orang bilingrral rcr.liri atas saru iistem penvirrrLrrnan (lrilingualisn:
kompleks) rtau due (bilrrgualisnc sct.rLa)l Pembelajar bahasa kedu:r ielas dibebar
trLgas sansar bcrrr unttrk mcntrnuhaLr makna luLu dalam bahasa Ledua, scsuanr
mirif clcns:Ln konsep dan pem kiran hma daLrm L.ahasa L'ertama tetapi tak cuku:
sejaiar, dan munekin btnrr-L.enu tug.rs untrk rncrnperoleh sjsrem konseptralis:i
Usio clon Pemero ehon 83

i .+enrlrnra b:LrLL. Grm l.ahasa keJua pcrlLL l,enar-l,en.rr.rrvas pacla pota pikir
. .,t,, .,

', .rr.rrr anak-rnak a,laiah pcniru srmkrLuialanr ;ang hel.at 0.e{_.Lrsat pala makna.
.:r .iri p.rmuka:tn), orans,orrn! deu,asa LeL,th Lertra.il menirutin srrulnLr
. :: ,kean (lenean nekanisme ha{a1xn) iil<a mereh Jil.eri pirinrah ehsptisit unruk
. .LL,lannra. S.sikeli kemarlruir mcLcka untuk berrolus pada perL.eJaan
:::ukarn rdrlah irkror ptnqganggr, kali lain menjadi trktor;.embanm. pcnbeiatar
::.r rnrmgkin lelrih l,aik rnencarahtan kesa.tar.rn pad.L nitai sr,Lcnarnra Jarr tat<
. : L, ntmpeJulilan sLrultur permukuun kerika n,creka l,crkomunilasi Jrlam
. :..a kedLLa. Karen:L rtu, yang LlipcrlLrkrn d.r1em pemfetrjaran lr.rh.rsr adalah Lonteks
:..iLnar peml,clej.r bahasa keLfua s.mesrjnra rilk pertr .lsibLrkkan otih l.enmk
:,: nenl,Lrat mertla rak Lisa melihar fungsi.lur rLrlum bilh:rstr.

-.:rihan dan Frekuensi


,: r x l.e.!ak kel-s L.aha'a lang Jilsi Jengan l;rrihun hatatun vang L.c.rrusrr pada
r l . ,'r --l ;i
I : .q | . ri' ., .^i i
'.lir .
,', I-..t .,.. Lr e
:.:::rg dalam mcmpelaj:rri scluah ire L. Y!.! Lrentjnq a.1:Ltah kel.emrat<naan.
:. -:rrara bel.erap:L Fenel'ri l.crs.lisih pendrp:,t re.rrlns irekucnsi (EllLs. 2001),
: :n krsu. ftnl elajaran l,rhasa keJur, terlihrr btrtrNn konlfikr;i rane ses,,rj
Lr .rn I I t,.r",rt rrq
: :.i,r pinl.eLaj:u l,ahasa ke.1ua.

),larukan
rm kasrs pembel;rjaran l,ahasa ke.1Lr,r cti kelas, mrsukan sLLru Nenqgenrikan
:.1:kan orane ml. Irara grrr mungkin ikrn tlbLtr l.ertra-,il tkr s:Lksanrr. sekrLieus
lr I r ri .r.l .,_ I, I I
, :aJr.rnak-an:rL, sel.ab masui.rn sema fenrjnlnF lr.rgi ;.embclajar bahlsn ke.iL,r
.::rsaimlna rLnt!L peml,elij:rr lrahrsa pertrma. Darr mrsukan tarus menLrmtrLrhken
'.rrgunran komunikrrii lrahasr vang L.emul<nr Jalam k,,ntek, rang replt.

:.,ri Lrru .li t.rhap sansar:Lwal dalam kemungknar,hcDrnqkhan rn:rlisrs *.acrna


:hasr kedua. Kala kLta ncncari .rra-.:lrx neng:rirrkan kompcrensi komLLntkirii Lrnmk
':hil ke.t,,l, pcntlltian rerhalap pcnerolehrn racana mentadi kian penting
' ,"r- 'i 1.. I r ,r l I r,. : I .
,rri,
:r.d-.ara n,cngxiarhn knpasiras semaiam inL kep:tL1a penn ilajar L.atresa teLfur. Kite
.ran melihat pcrna.alahen terscl,LLr lef,h j:ruh di Bllr 9.
Usio don Pederolehdi

BEBERAPA METODE PENGAJAR{N BAHASA


YANG "TERINSPIRA.SI USIA DAN PEN{EROLE}IAN"
Dalam llab 2, kit! ,iclihit L:rhLv:r penelltian reftang peng.ljrran bahasa pada en
"mo.1ern' mLrngkin saja difenrik olch pengarnetan Francois Ciouin terhaLial,
pemerolehan bahasa pcrttma kcpc,nahar lalL'lakln-r:r -rang 1n.1sih keciL. PeniJrjauan
uleng secrra hlsr.,ris r.aJn merorlologl pengajaten bnha.r nengunglnrkan contoh-
mrtoh merule yang tcrirsFirnsl olch p.ngxnntan dan p.'nciiti:rn atas pemeroLehan
bahasa hedra anak. Dua Jad metocle-metode tersel.ur Jilabllian ili .ini, sel-.ar-ai
conrLrh I.agaimana penahamanan at.rs penerolehar Lahasa LedLrr seorars rnak
diten,skan ke kelas brhasa kedua orans Jeuasa.

Respons fisik Total


I'cnrLrsun metocle Rcspons Fisik Total arau TPR (%ral Phlrical Rar,ror),lames Asher
(197?), mencarar brhsn anal-anak, saar belajat l.ahasa prrrama merka, t.'r1ih:rt Lenrnk
mindcngar scl,clLrm mi.reka l.icern, dan bahwa keliaran men.lengu itlr disertai oleh
respons.reip.,rli frsik (meraih, meraL,a, l.ergcr.rk. rnclihat, Jnn seterLLuya). Ia juga
rnent-.erikan perhatian kepacLa pin$c1.rjar.rn otak kan:Ln. NIrnurlri Asher, .lkrivita:
notor a.la1ah lirngsi oraLr krmn yafg prsrihh mcnJrhului pemLosesrn Lahrsa olch
otak kiri. Adrer iLrla yakin L.ahqa kclaskelas Lahasa scnng nenLprkan t.npat -!rn!
LLrar l,i.rsa m.'nccmaskan dan ia L-erharap lrtenon'jkan seL.uah metode vang sebra
mungkin l.et as srres, Jl rrana para pembelajar tak:Lkan merasa canrgune den drtcnlt.
N4aka, kclas TI'R adal.rh scL.Lrah kelas di m:rnr para mLrrid banvak meldengar dan
L-.enindak. Srng guru sangat nengarahk.Ln dahm mengorkcsrra"i scl urtr perft'rma,
"Instruknr adalah surraJara ;eburh Iakon san.lnrara Llj mana r.r. nrLrri.l aJalah
aktirnva' (AsheL, 19??, h. .11).
SelrLr:rh kelas khas TIR memantaatkan aLoo,i pengaralan, tahkan faJa tingl<ar
kecakapan 1'ang leblh rins'i. Pe, int.ih .t.l.ihh car:r mudeh neml,uat p:Lr.r pc'rnbeLapr
Lrrgerek dan srnfui, 'Bukr jerdela," 'Trrnrr Pintr." "Ber.lirl," "Duduk," 'Arrl:ii
buku," 'Rerikan lepada John," cl.rn scrcrusnya. Tak diperlLLk.rn tcspons rerbal.
Sinrxksis !ang lcL'ih komfleks dinrsukkar ke .talam kalimat perinrah: "Gaml.ar
empat fersegi pirtr:ang di fapan Rrljs." 'Jilen c.rrnt kc pint! dan pukullah pintLnvr
Hun,r nLrdah clihadirlan, lr1.rn pchn Le jendela Jan lomp:Lt. ' 'Trrul) sikrt gigi u
di bukumLr" (Asher, L9l?. h. 55). lnrengatii iuga nLLdal rlirangari, 'Di niana
brkunlal' 'Sirpa Johnl" (nurid.nurrl ncnunjuL lrLrku .rtaLr lohn). Akhirnya. prri
muriJ, seor.rrrg demi seorang, l-.anngkrll merasa cukup nmm.rn u.tr,k menjaj.ll
respons verl.al atas pertanran-pct.rnlau,, Lemuclian mengajukrn rrcrtan-vaen sendLrr.
dan prosesnla L.erhn;ur.
Seperti netoclc.mctodr l.rin ,rLaJ kedua puluh, TIR sebxc:ri scbuah merode-
memiliki Lererbltasa.. Ia sangrt eiekril pa.la turgk.rt ,r*e1 kecakapan bahase, tctapr
kehllangan sifir;.enl,cr1anra l,cgitu pcmbehirr menLngkat LDmpetensir,lr. Namun
saar nri TPR Lrtrnvrh.lifakai sebisai jenis ahtuitas kelas. sel.uih langLrh ranr leLrih
bermaniaat rampaknra. B.rnyek krlas komLrrikatif drn inrerrhril yeng berhasii
U5io dor Pemero eh.n 85

:..r.taarkrn rktivitas,nktiviras TpR unruk Denrhrdjrkrn ln:lsLrkan auditoris


-.un aktivitas fisik.
.rJekaran Alani
, - .tori Stephen Krashen (19E1) nengenai
FemeroLeh.rn bahasa tcclua telah banvrl
lnl" copru-,l ",.r'.rj i .:r:....p, I -n.,r-,^. r..,,
m.rj e'r,t
.i :.ttu'i \,ans meno.jol dari reod Krashen aJatrh L.ahrva r.rang deu,asa seherLrsnya
,..::roleh tahasa keclua seperti hrlnva ).ang dihkukrf anak-lnak: nercka harus
.:: krsempatan untuk 'ilendaparlan begitu saja, seLLrah bahasr, dan tidak harus
::. r: mcmpelajari" tara l.ahasa cli keLas.
-i:Lrnan merodolosi. utana dari karva
Krashen terlih.lt Jalan) pendekaran Atahi
.
. ,n ,r gla ,, .l .", eor : Ft. / .t ,. \ -. ,,r te. c t-rret,
'' IritensaNhi oleh klain-klaim Asher untLrk TpR."Knshen dan Tenet ma,."
:' pembelaiar akan nrmetil nanfalt ctari penLrndarn pr,!uksi sampei L,capan
...r1", tah$'a mereka seharusnya sansar srrrai Ji keias. dan b"h,ra
::-.rya berlangrung adaLah sebanyal munehin k,rmLrnikasi .j,. "pen-.oiehrn,:
r""s
':: :na1isis. Begirulah, Pendekatan Alimi mensurjurknn penegunaan aktivitas
:.:,laringka.awalLremfrehjaranfuhasa,kctika,,masukanlanqbisadimensrrti,,

:.:-lckatan Alami menyasar "'l


lrPr Fl
'
ketcrampiLan komLmikasi antar;vibali dasar, vaitu,
. :rhasil harien-percakapan, ltlanjr, mendeng*t"n .,,a.,, .tn"..1."i,";". iug..
:..ru rdalah nenyeLliakan masukan 1an,r brsa Ja_.uhami l.atus" iutur,,";,"
- le, Lr"- ' .- t,l r. li , .. , l".n
- ::mbelajar 1- tak perlLr rnengucaptan apa pun selama ,pcrioJc lem dJ - .,
nembisu' ini
,1,., -r'..,."t .t a..r.r L r - -1"
,:.aror berLagai aktniras kel.rs ,rang me[rikrrt Jan mcngeclitik pcrintah,
-::i.j peragaan, Jan kcrja kelonnrk kecil
.:-r paling konrrovcrsial dari PenLlekatan Al.rni adalrh ,,rjeriode memhisr,,
' .::rrqantunqann)a pacla gagasrn 'maslrkln
1,anrr ljise .lLrneneerti,,. Oranr l_.isa
.::apat, scperti halnya Richards & Rodgers (:0C1) serta Gihon (1985), b.rhiva
--:rn rrc.hksi or:rl brsa Jningkrrkan isuh,j:Lrh den t ehr.:r paLla
tahap aval
:,::rne L.agi guru Lrnnrk mendorc,ng rrra nlLL.id bi.ira. Dr" men.,n,kan ap"
: ::raksrd dengan "l)isa dipaharrri" srja suJah snnear slrlir (lihar Bnb t0 un;L
,-:rr lebjh hnjLrr). Penbelajaran Latasa aJalah sefuah tlose. intcrakrir, maka
' :.rungan berLebih pada pcran masut<rn ienqan men jrorl.:Lnt<an stinulasl
... e . -,,, "o -
,i ,. ., t. ., r, \.,n, .e .,,
: llR, juea condong kehilarrgan idenriras remlccLanv.r l,eeLtu sebrah kunis
:'..r. re.ru sajaj kLta bisa melthat jrga p,rda tenJckntan Alafiri Jan .liinsark.n
' ,. l'rr" t. r. ." e r,:-"
..:rn kecemasan d.rn nreinbua,: si l-.e',lret.,jar rrliut keliru datau uravanra unruk
Usio don Pemerolehon

miju. Maka, sekali lasi, ranggung jaivab Anda selraeai guru adalah menilih yxns
rerbaik dari peng:Lhmnn orang 1ain, dan trengacllprasi penikiran'penikiran tersebur
untlLk situnsi Anda senJiri. Bantak warvasan lrisa JiambiL, dan intuisi unruk
dikembangkan, deng.rn merneriksa keLaikan rnerode'metode sepeti TPR dan
lendel<atan Alami. Wari'asan dan LntuLsi ini hisa nenjadi b:Lgian dari metocle cerdas
cl:Ln saksamr yang anda kembangkan sencliri dari berbagai sumber'

Dalam Lab ini kita releh menyentuh sepmlah perspekrif pedting seputrr u$e
dan pemerolthan. Dalam senLra pcmbahasan ini, peniing untuk selaLu mengingat
perl.eclaan di anrara tiga trye perbandingan LLsia dan bahasa (A1'A2; A2'D2; Al-D1t
rang sudah dmebut padr aLval L.ab ini. Dcngan niemperrimbanskan dga perbandingar
yang secar.r logis nemungkinkan, jeL'akan penal.r:Ln -vang tak perlLr bisa dirrinimalkan
Selalipun beberapa jawaban aras perranyan kita masih belum memuaskan, daLan
ban-vak kasus penelitian deni pcnclirian sudah mengungkap banyak. Dengar
terpegang pada pemahamen holekrif rerhadap pengaruh Lrsia p.rda pemerolehan
Anda bisa lebih perraya .tiri untrrk membenr,.rk pemahrman umh Anda sendln
terhaclap hubungan itu, dan tagannana hubunran im rnunsltLr, memiLiki impLikasr
prcdukti{ unn,k pengajaran hahasa kedua.
Di atas semuanya, sa!a ingin neminra perhatian kepada persepektif berimbar5
1'ang Llirawarkan oleh Scortl (1999, h. l),

"Makin nuda, nakin baik" adalah miros rang dihidupkan terus oleh
pnrpaganda me,.1ia, dan kad:rng "sr.ins sampah". Kit. tetgirins nenercayai
bahir'a a',ak-anak lebrh baik dalam belajar bahasa asing ranpa
nemperlimLrangkan scrlu,r bukri drn nnpa meLihar sernua :rspek pe eroleha n
I'ada L,ebe:apa tataran litcresi, kosakara, pragnrtika, pengetahuan skematis.
dan bahkan sintaksis orang clervasa seridaknys telah menLLnjulkan diri sebagai
penn,clrjar y:rng lebih baik. N'lengekalkan mitos nakin muda trakin baik clalam
silrng pendapar tentar.rg pendidikan bilinglal dan bentuk-benmk 1ah inter\€nsi
tahasa awal sungguh mencedetai enak-anak kita dan upara penLlidikan kita.

Krta sudeh melihat sudah pasti adr kelebihan potensial usr


di bab ini bahr:L
dini untul SLA. tetapi tak ada bukti sama sekali Lrlua orang dewasa tak tlapa:
mengatasi scgala kekurangan tctsc'but kecuali satu, logat, dan vang ini pun nlani
bukan menrpakan kriterir rerpentin! bagi el€ktivirrs komunikasi antarpersonal

TOPIKDAN PERTANYAAN I]NTUK KAJIAN DAN DISKUSI


Cararan, (I) kerja inclLr.itluaLr (G) kerja snlly'pnsrngnni {K) dtskusi kelas
U5io dof Pemerotehdn a7

:r.laf erlLf ntlu p!(anltan JttLrgasr s.L1:h sarLr Jrri miLLh:!sumen


r: . l' r , . r r .
urnrl

:. rntrra peml,el:rjaran l ahele prrrrrna.tan pens! :tra,r


-l-
t)allasa [tJux. l)aLa;r
ri r' I t""
.j/. , I , ,,r L,,.,
.i: keia: unruk,liskrisi tebLh
tinjur.
.::irh,r.h mLriJ Jj ketrs y:Lng rrlah tirpaprr, ariu bJljar, brh:r,a Lcdua
Lr'..r .,. \. i
,'.-'l,i_
-prlah adr scseorang Ji L.lis, arau sirf,r fLrn, .,anq nutxi behjlr t,ahrs!
Il
\ .r
.r ; " , ^
- ",, ,. ,,,\ I :r," ,

: :rLL bra Lc! tu l.erfr.il,


::,,n laLimatAnch seLrJiri. iutrslan lnrrsari ktrim
Scorcl bahwa pcmel,tehrn
.: l,,ert asli Ji \erunr LNia ekit t,alrtr rrtaLah ,,,, .,,,1.,,,:";-J.;-;.;,,,:.
. .,,!i.Liioloris lanq trmpak pa!:L ).rnrrk stresics
Inamnlia .f",t t,1,,rr,..
- r:rat perlawiran liL1tus blr(hl.!, lLrrtas Lnrguisr k, ,1""
r",.,,,r,,,,, .,,""" i,i,
.;-.,
",,,,r.",
,
.r,, L ,,1 ,.,,
1,,,.t,,r.,
',
I ,1. ' ,$
,,. \. .-
. i., relrrLr5ritant, jajat,lf, jtkr , L
eJr, Ji
".i ,J
manr set,uah t.,:rt r,,""
.r ,r .L- , r,
rm grup, bi*rekrn torrang h.rhngan kolririi araLr
arckrii !rng Anch rlami
:rp.la.{|tla s.'nJiri rrntLLk Lclatar l,ahnsa kedua. ar]a
_.g f,i*.i.a, f,,t.,i",I
\r I ..,'r,, ,ir pi, ,,
/ . ,r:
-:r:nrpcrrri,amur.\r.taurcnscnripermns,talr"r,p"*,,*f,f."rl:..."t.,,it.,
\.r '. ,,, i, t ., t,
I tr.r.rr, rr,.r. ..,,rr.l rr,.r I I t, ^
t ,rn I rrel. ke:.
L rr ,- .t , . I
rrL.l,r,tr
1.,,\,

{c.d{N
, l. (lfr:0). A .rticrl rc\ie$ (,i ihc criri.rl perl(,rl h|porhesi.. Amlat
-.iiil Lin! ini., t0, :ll,ttl R.1ir!
BACIAN II

()R PSIKOL()GIS
BAB 4

PEMBELAJARAN MANUSIA

SEJAUH lNL Jalanr nrensurajkar sekihs sr.Leru reori pcmcrolchan l ahasa kcdua.
kira orenJapati b.rhrya riLar:Lh kognitif prrilaku nr..usia srngrr penting dalam
pener,lehan bahrsa pertama drn kedua. Proses mernahami, nenliniak, nenyinpan.
Jan mengLrrsxt kcnLeli san'rat berpengaru h fa.la legiatan inrernrlisasi scbuah b.rhasa.
Dalan L.ab i.i kltr memfokuskan diri sec.rra khustrs pal:r prosevproses kognrrri
Jengan mencl.reh sitar unn,m rerrrbeLalrran mxnlrsia. l)alam bagian perrame bab
ini, bt'tLagai teori pemlreLalarar Jirnrjau sckllas. KemrJi]rn, kita bahas beberap:
prnrsip peDrl-.ehjarin uliivcrsal lrng lain. Terakhlr, diranpillan l.eberapa fenikirar
mL,mkhir rentr,.g kccakaprn clan Lcce asrn.

PEMBELAJARAN DAN PELA IL{N


ts:LgaiDana ll]1lmLsix l clajsrl Adak.lh prinsipprinsip d$ar rerientu Fng l,eLLaku ba!:
semua dndakan pernbelajaranl Apakah setrah reori peml,elajeran "1ebih bail-
.1:,r4'ad. vang Lrilrnral likr yn, l.agxrnana cara Anda mengevallrasi manfaat sebuai
teoril Pertrnraan?erunvaan ini dan vang Laln.lainnya penring dijas,ab guna mencaf"
pemahrm:rn utuh tenmng pemcrolehan brhrq keclua.
SeL.elun membicarak:rn rcori.reori pembehjaran, p.rhatikan sLiuasi berikL:
sel.agal ilLrstrsi nie.genli tag:rlmlna nemillh pertimhangan,pertimbangan kognLr:
rang menilrkurTg hesinpuLrn Anda 1,.ehre serinp orgnnisme nempelajrri iesua.-
Alrgsrp srja Anda memurrrskan hendak nelatih anting Anda )eng t isa dikrtak-:
rirhk berl.akar menangknp Frisbee rrne mel.lane pacla jarak sekitar 30 merer. Ap:
r,rng prriu Anch ketahrLi renranq a.jifs Afdr dan b.rg.riman.r AnJa melaksanak.:
progam pelarihlnl
Perhetihur-i .'rrrpet hngkah l crikrLt,

t. Pertmr, Ania perh nenurtulen inftr b.hxrior (periLlku ataL), rpa rang sud--
"Jiketalui" rnjing Ande. Kememt!xn-kemanpuxn apa vang ia miliki yang l.r::
Ancla, sang pelrrih, temL:Lngl.rni Apa pcrangsang, lteburLrhen, motivasi, d::
kererL.arasrnnlel

92
Pembe oioran Monusio

l. Laiu, Andr hanx memmuskrn secara eks;.1isit lirr"r Lt,rirtan. Anda punla
pengarahar umum: apa mjuan spcsiiik Antlai Sel.errp:L sukses dan dengan
"kurlira\ g.i)e" macrm api injins itr harlrs ramL.iLi Dilan lingk',ngan.lingkungan
yang seFerti rpal
i. Anda lLrga harLr. nerancang bel.erapa mcoJc pilotilLar. Ber.l.rsrrkrn rang Antla
keral,ul tentene enrrt bdh.rlior dan ru;uan kcgirtan. l,againana Anda akan
trenjalankan pelaribanl Dari nana Anda akan muL:ril Aprkeh Anda akan rnulai
dengan jarak I mererl Mcnaruh Frisbee di mulrrr si anjingl AnJa akan
rnengguiakan imbalrnl Hukunianl Apa altern:rtiilang an Anda pakai L.rlau si
.rnjnrg gar:ul I'clajarl
+. Akhirnya, Anda akan menibLrtLrhkan semacam proseJrr eraluasi. Bagarmana AnJa
nenenrukan apak.rh si aniing men.erna arar tldak pelaixran rang AnJa l,.erikenl
Anda hanrs menetapkrn langkah.lanrkah c\rLLlasi jangk:L penJek dan jangka
panjang. Jika anjhg itu tnmpil clengan repar serelah sehari berLatih, apa,rang
akan rerjaLli sebuLan kemudianl Jelasn-va, apakah arrjrng inr akan menipertahankan
apa yang clipelajarll

Begitulah. sebuah keqiaran rang cukul-. sedethrna mtnjrcli sangat lumit dengan
r:rtan)aan.pertanyaan vans nens\.tratkrn penikinn ke depan dan keahlian. Padahal,
.:ra cuma membicarakan anjing rang nremensakan sebuah keterannrilan seclcrhena.
i:,hLr kita niembicarakan manusit lang m.'mpcl:Lj:rri bahasa kcdua, kcgiarrnnya tenfl,
.:,a jauh lebih kompleks. Kendarj demikia., perso:L1an.lan prosedur,rang t,etlaku
::la Anda, guru ti:Lhxsi, inidp Jengan yang berlaku pada Anda, pelatlb anjing.
::rJa nesti nemprLnyai pengcrahuan menyeLuruh tentang.nr!- bihdrior seseorrng,
::irins tujLr^n'tujLrxn )ang hendakAnda opai, tenrang metocLenetrxle vang mungkin
::rncul dari r.errahaman Anda mengenal cLua iaktor pertarna, cl.rn tcntang pr,:'sedur
. rlLr.rsi. Langkehlengkah ini L.erasal dari konsepsi Anda tcnrang bagaima.a manLtsia
rrl L-J r. r "
Kedh bcrllih Le bernsim reori nengenai bagainiana mrnusia behjar, perhadkan
::j l)erbagai detlnisi pemtelajaran, sere(i dihahas d.rlam Bab l, "pensrasnnn ntnu
::rnernehan pengerahuan tentang seLuah sublek erau suam ketc'r:Lmpilan dengan
:l:r;ar, pengalnnan, atlu Lnstruksi," atau "sel,.uah ;.eruLahan Lelatif pernanen d:L1em
.:rcnderungan L.erperilaku, ... hasil c1.rri ptektek yang didorong dengan imL.alan
::n .liccgah cicngan huhum:1n." Kerika kita memperharikan Jefinisi-defrrlisi rersebut,
:,:Jal bahwa oranr bra nenahani pemL..lajnr:rn secara l,.crLccle. ku sebatnla
:::r Llemikian banyak teori clan l.erta$i ma:hab nengenal topik penibelajaran.
Sekarang kita pusatkan pcrhari.rn p.Ld.1 Lr.lsrimana para psikolt,g mendetinisikan
:embelajaran, dan rkrn kLta melihat teorj-teoli it melalui mata enpar Fsikolog,
:rr neq'akilj sudut pandang bchnrioristik (Pavlov dan Slinner), satu mewakiLi
::nJangan kognidi (Ausubel), dan saru vang menjangkau afa )ang secara lorlsgar
::.:r didefin s k"n setagai ma:hab konstrukrivis (Rogcrs). Keenrat penclirian ini
:.t:rk hanya meluki-.ken suam sejarah teori penL.elajaran, rerapi luga l-.erbagai
94 Pembelqioron Monusio

perspekrif yang nenbentuk t'ondasi L.aei L.eragrn pendekaten dan nctotle


pemteLajaran bahasa.

BE}IA\{ORISME KLA.SIK PAWOV


Beh:Lvioris klesik kenamaan. sudah pasti, idelah psikol{,g Rrsia llan Prvlor. _vang
pada awal abad 20 nelakukrn seranglai:rn pcrcobaan dengan mel3d| seekor anlin!
untuk mengelLrarlan air liLLr mengikuri bunyi ionccng melaLui sebLrah prosedLrr rang
kemudian dinamakan pengondisian klasik (r.1as.v'tl cond?rbrrirg. Bagi P.!.lov proses
pemL,clajaran rerdiri atas pembcntukan ,sosieshsosinsi anrara srimulLrs d'Ln rcspons
reflekrii Krra semur paham bahwa stnrulus tertcnrlr secarr otom:Lds menrpro.luksi
atau meman.irg respons atau refleks yang cukup spcsifik, dan krra juga r:Lhu l,ahla
kadang retleks itu rcrjaLli .lalan nerespons sri ruliLs yang tampaknva rerkair secara
tid:Lk langsung dengan rcflcks. Pavlov menggunakln respons ueneteskan air liur
terhaLllp rupa atau bau makanan (scbuah respons tak terkondisikan Irzlcold?bned
rerurie l) Jalam b.rnyrk cksferimer perinrisnla. Delam eksperLrren k1:rsik dia neletih
seekor anjing, dengan Lejaclian yang diLrlang-ula1lg, untlk mengasosiasilan bunlr
sebuah lonccng dengan nakanan snmpni a ling inr mernperoleh sebuah respons
terkondisikan (conditioned response)' menetesk:Ln liur kerika menclcngar l.unyr
lonceng. Stimulur lang radLnya nerel (bun_vi lonceng) mempercLeh d:rya unruk
nemancing sebuah respons (llur rnenetes) vans radlr)a dip:rncnlr oleh stinulus
lain (bau claghg).
Memaniiatkln temuan-temuan Pavlov,lohn B. \natrn (1911) menciptekan istilah
blhdliorivk. McngikLrti traclisi empids Jolln Locke, \fl:Ltson l-.erfendapai Lrahq,!
perilaku lnanusi:r harus dipelajari secarr objekrif, dan menolak gnsnsan-gasasan
menrnListik tcntang sj{at bal,aan clan nalLLLi. Dir mensaclopsi reori pengondisian
klasik sebagai penjelrsan l agi semua pembeLajaran, densan proses pcnjtonclisirn kLta
memLlnslur sedereran korrtksi stimululresfons, clan perilakrrperilaku yang lebih
kompleks dipelajati clengan membaneun ranskalan aralr r:rrtai rcsprrs. Kenudlan.
E. L. Thonxlike mempcrluas m odel-m od eL pengondisian klasikdengan mdiunjLlkkan
bahwa srimLLlus yang muncLrl serclah sebuah perilaku berpengaruh kep:rt1a perilaku.
perihku ylng akan darang. Hukum Efck Thorndike rrrembul:r jrlan l agi rsikol,s
1:rh, ts. F. Skinner, lntul rcmodiiikasi ;.emahaman kita renrang peubehjarar
m.lnusin-nkan dil icerakan daL:rrn sLrL.bab bcrikutnya. lenel,rnan Pavll Yratson, dan
Thorn.like pada kajian perilalu tcrl,uka dan keraaran reguh nereka pada metodc ilminh
bearenganfi besar pada teor;teori pemLelajaran sclama beberape clasauarsa. Prakrel
pengajaran bahasa pun dipengaruhi olch nadri behavbristik selama hertahuntahrn.

OPE RANT COND ITI O NTNG SKINNER


Pada 1918, B. F. Skrnner mcncrbitkan llr[arior o/ Orgdn m\ Llan cler.igan iru
menanrapkan cliti sebagai berhaliorls rerLemukn diAnerikl SeriLLt. Dia mengikuri
Pembe oiqron Mo.!sia 95

:.i; $/lrson dd. Thorndike, retxpi p.tr! fsjkolo! hin (lihiLt.{ndeNon d'tn AL,.LLl.el.
:r. h. 5) menvtLur Skinner reorang ncobehaviorn karena dir menamL.ahkan
. Jimensi rrrlk pada psikrl{)si l)ehaviorLsrik. ler\gon.1i.irn kLasik Irrvlr; menrmt
' : :tr. nerupakan bentuk sanget khusus penl-.elajaran _rang rlipak.ri terutrna pada
:r drn rldak berpcnn Lranvrl Jahm penec'nc1isi.u nrrnusia Skinner menvebut
:..,rdLsian Pav|r'ian sebagri pcllgoDdisian repsonden Lrren:r ia terurus.rn clenllan
:: r\u responden-r'riru 1-.erilnk! mng dipancing,nch sel.u:Lh stimrlus seL.elumrrra.
Opennt .ond;tiorins Skinner bemsah:r mtltcL:rsLrn seb.rgi.rn l.csar pembelataran
: : perilaku rrr:rnusia. Perilakrr olrraar adehh p.riLaku ii nana orrng "[rengeLc,la"
jrrnernj dlian nrodel ini irtl pcnting srtmrhs dihccilk:lr. Mlsn1Dye, kir! ri.t.k
.: rengenalistLnulus tcrtcnnr ylrg men1e1,.rbkal Layt b:urgkrt untLrk L.erclLri ar.rLr
. rluk.rn lanrhh penauar Latcnan;a ktra rnlak perLu neributlan tcntanr srimulus
r.r.'pi kira harus ncniki.kaf konsckucnsi stin lus,stinLLlLrs vang nengiklrti
..: r:. Mcnetankan Hukum tlek IhorJrdiLe, Skirmcr menunjukkln l.enringnva
: i: : riws?eristllv! ., aDg niefgiklrri respons. Ba.)rngkan bar,i lan lang secrrx hrl).tlrhn
.:rentLrh sebrrah benda di.lekenrla ilan teL.lenearlah lrunli l(nlceng. B.1ti iru
rrkln mcllhar ke arah sune tcrsel.rLt berasal. xrgrn trhu renrr q iir. Lle. ser--lah
::rrp.r relons "LeL,ctLrlan" semrcam itlr ia nen.lal-.ati si.rdu prsri nainan m.]na
: :: nengr:lLrarkan brrnri J.Ln t.rr:ainana menghasiLhan l,unvt itLr tsari itu nengeloLr
::'tLrn'lanrrr.a. Rt+rrnsla J+.erkurt llnrga rthlrnrr sebuah konsep atau pcrilaku
::ntLl rlipelalari.
\ltnrrrt Skinncr, peristnra arau nimullN iDlbalan ):Lng nre.qikud tesr ns.le.
:::. ,:endctLrng merg,.r:rrkm pcrilaku, rrrr menn1gk.1thtr. kemungknan tenrhnqnra
.-,rns tenetLrr. mt'rupakan sebr.rh drla 1'ang amfuh r'1tuL nengqerilkkln
rrerihtu
.rusi:r. lnbalan adaL:rh aspck rang ;rL,h lebih hunr L]:Lhn feiltrlajxran kertnbrns
..irJar asosi.lsi stimrlLrs-resroos seperti JelaDr nro.tel pengonJsian klasiL. Kit,r.tjafLtr
.l korrsel<uensr-konseLLrcnsi atas periLaku L;t.r, .1an laren.r LtLrlah Skirner v.rkjn
::rra krra, drlan nenskxji perlliku man(rsir. hirNs mcnpelaiari eietr konsekuensi-
r:ekuensi rersebut. Dnn jika kLta xlein mcngonnol peril:Llu, karakanlah, untuk
-:iqajrri seseo.ang seslratu, kita henLs memferhatikrn deneen c('rnar imbahnn\ir

KONEKS] KELAS

Temuan Penelitian: HLrklrll1 Efek Thomdikc mcntlankan pentingnl,a stinulus


yang munc[l s!relah perilnlu y:tng dikehendaki. Konsep Skinner rentang
respors yans dipaftcatkan juga berfokus pada kekuatan clorongan bagi
pembelajalar jangka panja,rg.

lmplikasi Pelgajaran: Para guru tii Lelas sering nemberikan srimulus atalr
dorongan serelah seoran_g sisrva rampil dalxm luhasa asing. -srimulus macmr
apa \a.g disumkan guru Anda unmk memberi imbalan bagi usaha.usaha Andat
Pembe\q\ar qn NoN$o

Operarrr.rdalah LelavkeLas resynr )r'fcnengis, dLrduk, dan meniukul bola bisl'i'


a.lahh opoarr. Kesernlrnva itu arlalah rtspc'ns yans dipancarkan dan mereka dien::
oLeh kons.ku.nsikonsekuensL -r':rng diha;ilkan. Sebrliknya, reponden alal::
seperangkat respons _rang dipancing oLch srimulus rang dikenali. Tindakan reilel:
iisik tertelrtu i.hlrh Il.Dangis bisr Lrerupakan perilakri responder ata
'-.slnDd.'n.
juqr ,1,ddnt. Kadanit-ka(la.g tangis muncuL sebrgai reaksi langsung rerhadap ra::
sekit. Ak:rn retarri s.rr11s ie mcrLrpakan sel.uah respons yang menghasilkan honsckuen::
dibci nekifan. .lDeLLrk, di'1lak bernain, clLtcna,rgkan, clan sebaganNa. Tangis opera,::
semacam itu lris:L Jixtur. lika orang rua nenunggu hingga rangis anaknyn nenjac:
keras sebelum nerespons, trnglsrn keras sepertinya hakal nmncui di kemadian hnfl.
Jlka orang n,a hengabaikan rangisan (kcdka mereka y:rkin bihwa itu tangis operarr).
keriadaan lmb,rlan rkhirlra akan mematikan perilnku itu. Tangis oteranr dipengaruhi
oleh cfcknra terharlap c,rang tull i:r clipcrtrrh:rnkan atau .liubah menLLrL,r respon:
orang rlu fadn trngis iflr.
Skinner yrk n L.ahr'.r, sesuri Jcnqan prnsip di ans, hukuman "bekerje nrerugikan
organisne rans.iihLLkuDr maur!,r si pemL.eri hukunan" (1953, h. 181). Hukunan
bisa bemp:r penarik.rn Lcml,ali in$elln ;rrsitif arau penberian srinulus yang tidal
disulni. Kita lebih la:lm memandang hukuman dalam pengertian yang disebur
terakhir men:rbol pantrt, mencela keras tetapi penbatalan imbalan, misalnre
perLaLuun istlnel'a, l.isa juea d+..rndang seL.agai sebuah bennLk hukuman. Skinner
vitin bahua, d:Llnm iun!:ka panjen!1, hl,kunian trlak l.enar-benar meLenyapkar
perilaku. llukuman rin4n brrangkali dirrerlukan unruk mengekang semcntar:
respons )a.g r rk dilehend:Lki, r'alaupLLn hLLkuman semacam ifu jengan samp'
diL.erikan tenpa uJanya irnl.rlan rosirif bagl respons sebalikry:r.
Met< e terbaik pemLLsnahen, k.rra Skinncr, adaLah ncniaclakan segala imbalan,
neskipun J.mikiln, dor,.grn aktlf ke arrh respons alternarif akan mempercepa:
pemusraban Ltr. Maka, jika or.rng tua menlinginkan anaknya dJak menendang Lrna
di ruane temu, menurut -skin.er. daripada menghukurn mereka dengan cara ticlal
nenyenangkan ketika perilaku scmacan itu muncul, orang rua nrestj nenahan din
Jeri scgala macrm reaksi legatii Llan justru merrrberi clukungan positif untuk
menenLlang bola di luar dengan cara hi perilakL,.!ang ridak dikehendaki:rkar
drlen,lafkan se.ira efeltif. Proscdur demikian, tentunya, lcbih mudah diomongkar.
kerimbang clileksanakan, renrtama kalru anakanak memecahkan lampu meja terbail
Anda nnpa hukurn:Ln epr punl
Skhner luar biasa neroJls dan empiris dalam teori pembelajarannya, sampar
pacla tingkat terobsesi Jengan kontrol-konrrol iLtriah. V/alaLrpun eksperirnen-
eksperimennya JilakLrkan pada hewan-hes'an golongan rendah, teori-teorin)a
nempengaruhi pemahaman kitl tc'ntang pembelajaran nanusia clan pendidikan
TeclLno/og1 o/ Traching (1968) aJalah buku klasiknya dalam bidang instruksi
terprogran. Mengikuri mcdel Sklnner, orang diarahkan untuk meyakini bahwa
hampir senur hal blsa dlajarkan s,-cara etektifJan berhasil dengan progtam penherian
dorongan serahap,l:1emi set.rhlp lang dirancang cermat. lnsrruksi rerprogram
Pen,be diaran Mdr!siq

lrerfeulraruh rrdx ]-.efsatrrin brhas:L rsing, r.:LLaupLrn frl*sa rdalah perilatLr sang.rr
k,Ir4.leks yeng mencnl_.Lrs lregitu dalam kc Nitr;rh kogniriidin aiit<tif, Llan insrruksl
i.rtr.,trrm hrn\.a D;rorfr berslngsuilgaf J:rlxm ni.in tr(ntu ).nng slrlqar hhusus.
I)rmpak psilologi Skinnertan tcrhr,lap penrrjaran bnhasr asLng DeLuas
meLrrmprui er'lasin lnsrruksi t.rfrogrrm. DNta.r trt.,,1 Bllu1i,tr
[9t?), Skinne.
rrcnieLrsl r bahe-,r srl-.agxi scbrrah sistcn r,1il,nL lerb.rt. temrhrmamra tenrars
,r -,.r.1 .r I r.l \,r e 1 rr.t .r .,t r .,t
Ji sekirar ferrensrh.ln eL,rd kedua pulLLh. p:Lnctrnlen Sl<i.nerten renr rr bah.rsn cla,,
rengeji rrn Lah isi rcnJoninisj merod t_, r, ! r,h t,srr.nr,srt r LL,e, pr
drsrrursa, menlcl,abkan p.nlaiarar) lli ketas lrcglru rereantung paJr prekrek o1*anr
.eLtr1 ,rirg t.'Lkonrrol, clcngan pcmlerian clomngrn rang su.lah rerprognm.
N.{ctoJe
.{udi,rlnrgurl rnrg p,r1,.fLer, \'rig:Lkan JrL.t.:rr:rk!n l]1enjetarg at<hrr L:,t, ini. rJnl.th
-skLLrner telh Llal pr kLel, prrg lrr:r I tJ.r , .\nrrjr!
c,:,Lrtoh uramu pe rg;rruh
schma chsnrars.r l950rn. 19a,0-ln, Jrn aret l9i0-rn.
TiJak .rJr kere!rurn brhwa reorrteori pcml,eliljdren Lchrvioristit< renLs
n,-npengrruhi pemah.rman lita tcntarg proses fenl)chl.1r!. Diurusia. llar\xL hrl
r:Lng L.cuar Llan l crhrrga chlan ir'oi itLr. NdmrLn, a.l! sisi seb.rliknya yang
r.nrur
J pcrharikarr. Kira rehh meLih:Li sisi !a|g nenrarJran L.alN,a perihkLL f,i,"
-".,",t"
.lipreJilsi, dlh.rnhbl, J:Ln Jjkiji sc.ari iLllliih Jin ditlkoi lcl,enrrannla Ktta Lchrn
nelihar sisi laln \nrs nrengenslap balL r r ..Lil Lr m,rL s r
1.rl, , r.rrr1, h.L ri:Lt
rh;tr.rk, rerdiri aras siLanlr srrsup t,erl.agai r rriabeLy:urr melrct rtr[:rn peri aku tcrsebur.
kccnali dalem abnorm.ltLas cksrremnvr, samr sckali ridrL l,isi diFle,tiksi rtau Jjkontrol
.leng:Ln nuJah. Sehntutnra ktra l inlib prda c|Lr rokotr Jrri tcori pengajrrrr
bahasr
re.,ri fembclajiran LicdnlkniL Dlvid Au\utret dall p-,ikoLod irurlanisrit Crrl Rc,qer".

-
: ORI PENAMBAIAN (.",'BS'U'IPZOXJ AU SUBEL
D:Lvid .{usut,et trerpcndapat l,ahrva pcmtetrj.l n terjaJi Jalim .iirt
manusj,r mclaliLi
froses LcrmrLn,r vanq ncniperraLiko peristnvr arar hrl baru dengan konsep k(,gnirlr
rrrLL Jrlil-Jrlil larrs srrJah aJr. trtat<na l.LrLLrnlah.eL.uah resrons ckqltsir, tcrapt
'el.urh "penguhmll seJar vlnc clinlltekan .e.rrr jdrs d r ditrcJatan srcor teprt,
lrnq uncLrl ketika islxrit-isvani tjcrnreknr, \imhjl, lionsep, at.ru rnqxs.n nr.rnilik,
ken,unqkinan !ituL lLikaitkan cLingrn J n, r,,.Ltt. lt,rhrn rnl,rur k
rrLnif
irrrentu seieornn! paL1.r l,asis r'.rrg *r.rl ,l.r .r h:r.Lnrt Ltr lrr I r\,\u.ui.cL.
1965, h 8). KenLungktn.rn unr,,k iikrirkrn iril!h !ang, nien!rur AusuLr.t,
rneniml,ulkrn scjumhh fcnonen.r: pt .L J. rn nrrt r Irri tf,Lfr,crJtu.r ),
kemaDpum nenqnrgat, feng(rrgnnisasrin f.n!cahuan ser:rra pstliologs seirngni,,am
stliklur I]ng berjcnjafs, drli fu.iillrn\r IrLfa leng nis.r,,...

Pcn-rbelajar.an Hafalao versus PemL.elajaran Bcrmakna


Tcrri kog,rltit pernbclajamn oLeh Au.rLl.e tlrrngknlt 1_.aLrnr teprrt rlipahani tlengen
ne I s.,ntres lin Fembelajaran hafalan it.r i pe m btlaj aran bernukna. Irrlau per:rpilti{
98 Pembeloioroi Monosio

penLrehj$xn hrfrlan, konsep pentrehjaran trermakn.r memberikan lanlangan b:Iru.


Ausubel memaparLan pembelajaran hrfaLan sebagai proses penglrtaan nureri yane
dalam hel ini dipcrlakukar sebagai "s:Ltlrin4atuan terpisah yangdikaitkan padastrukt r
kognirifharaa dalam cara acak dan harfiah, yang tidak memungkirkan pembenrukan
hL,L.ungan tbernaknal" (1968, h. 10ll). Tegasnya, pernbeLajaran hafaLan melibatkan
tLnclakln mengingar item-item yang sedikir atau sama sekali tiLlak rcrkait dengan
sftuktur kognitif vlrng ada. Sebagian besar dari krta, nisalny:I, blsa nenging:rr treberapa
nomor relepon dan ko<1e pos Fenting.lengan menghafrl tanpa mergaitkannya pada

Di l.rin pih.rk, pcmbcl:Ljaran bermekna, arau penamLatan lsuLsumption), bisa


diterangkan selragai pr$es menghul,.ungkan dan nenggabungkan mareri baru pada
hrl-hal napan v.rng acla chlam struktlrr kosnjtii Ketik.t nareri baru rnemesuki biclans
kognLil jr Lrerlnreraksi dengan, dan digabltgliar secara semestrnva ke da1am, sebuah
sisren konseptrLai yang lebih ILLas. Fakta brhrva materi itu L.enar-benar bisa
Lligabungkan, ),aitu memunskhkn untuk dikaiikm dengan elemen-elemen stabil
dalam strukrur kognitii, llrenyebaL.kan kebermaknaannya. Jila kLra memandan,e
strlrktur kog.irif sebagei sebuah sisren bal,,k malnan, pembehjaran hafaLan adahh
proses memperoleh balok-ba1ok rerpisah yang tidak m€miliki fungsi tertentu dalam
pembansunan sebuah struktur. PembeLajaran heLmakna adalah proses Lli mana balok-
balok menjadi tagi r utuh dari sebuah kat€sori nta gugus sistematis baLoklalok
yang suclah mapan. Unruk mendapatkan gambaran visual pembedaan itu, perhatikan
saiian sr.liis clalan Basan,+.1 dan 4.2.

-/1 n nVl
-.+
"Ew
"n
avL_\v
-> <-t7
nAv
Penerolehan dan pe' Pengingatan rak e{isicn Hilangnra pensinsatan
nyimpanan item-item karena gangguan item- impa perEondisim ),mg
(sesitisa) sebagai entitas itcn di sckiramyr diulans

Bagan 4.1. Clambaran -ckematis fembeLajaran hafalan dan pengingatan


Pembelaiqran Monusio

ava * n\-B7n
AVAVA
Pcnerolehar dan pe- Proses penanbatan
,.4rVl\
"Lupa" sis.ematisj item-item
ntimpanan iten.irem berlanjut dalarn peng- -!lng ditamlratkan "dipanskas '
, ang dilaitkrn keprJr dcmi sebrLah konsepsi lebih
:ebuah hierarki konsep- besar Jan lebili globaL yang,
rual malan dergan temvlta terkait dengan iten'
tren L,in (ABC) dalan struktu
ko.snriii

::san 4.2. Caml,aran skenaris penbelajaran bernakna dan penyrmpanen

Serilf siru.Lsi Fcml claiaran bisa L-.ernakna jika (1) rr.Dbelajar nemiLiki perangkar
-:nhelajaran bermakna y.ritu seL.unh kecendcrur.rgrn untuk mengairkan kegjatan
:.n,bel:tj'rru LaLu dengan apr lang ;udab rnereka kerahui-dan (2) kceiatan
:.nbeL:rjaren rtu scndiri punra kemugkinan l.ermakna bagi penbelalar-rairu blsa
: \ubungkan dengar srruktur pengerahurn pembelajaL. Cara kedui unruk
-:inbangun kel.erm:Lkn.ren-1ang oleh Frank Smith (19?5. h. 161) dLsel.ur
:;mbcnmkan kel.ermatnaan" merupakan iakror sangat potensial Jalam
-:nL.eLajrran mnnusia. Kitx t isx m.DjaJikan be.l,agtri hel bernakna jikr perlu drn
.:a hita sangrr rerqerak unmk meLakukannva. Par.e sislrr \rn! ftk . belajar unruk
-:.nrhadapi uljen scrlns mcncnukan perangkar mncmonik (aLat banm pengingad
:nk menghat:rl dxtiar irenj penginsaril L'crmelna deng.rn peranghr im l-.erhasil
-:.muncLrlkan kemL,aii sclLrruh daftar irem.
Frank ,smith (1915) luga meryc'butlan bahua str.rtcgi seurpa Japat Llipakai claLam
::rm:rinrn, niisaln)a Anda Jirllinra menging.lt Leberlpe saar ireDirem Iang
: :rnjL,kkrn kefada AnJ.r. Dcngan menga.osiasil<a. irem,iten itu nelalui
:.ngcLompol<an maupun dergaf lrelrerrpa srimuLLLs ekstern.rl, pengingaran dtperkuar.
:rrngk:rnL:Lh Andr "mcncn4arkan" nasins-mesi.! b..dl di lokesi berbeda pada
: :i Andi' penrri di srkLr, trsuk gigi cli muLrLt, kclctcng J] sepanr. Kemu.li:rn dengan
-iijelajahi diri AnJtr", -{ndr l,i'a "mchakan" objek-objek itu rdr d :Lm iimjinnsi
:::.1x. Lel.ih darr seabrcl silam \(/illirm lames (1E90, h.662) mendeskripsikan
-.rl.elaiarrn lrennakna,

Secara mental, Letik:r sebuah fakta kLra asc'sirsikan .1i delan I iklrrn dengan
Lcl,ih l.;rn\.ak thkra lain, makin l.rsLLs kontroL aras haL rtu oleh nemori kira.
Mrsing-mnsing lsosiesLllFL menlili keir tcmpat frkla itu Lergrnrung. sel.uah
loo Pembeloioron Monusio

alxt tlnnrk mem:Lnclngnr:L hcdka ia renggelarrr di Lawah peruuk.ran. Bersama-


s na, mereka membenmk irrmgan rans me,rgiknt Iaktd rersel-.Lrr,1engar
seLuruhjarnig.rnpiknanIiti.'Rahasininglunbrgus"denganLlemili.rneLLahh
rahasia yang membentLrk Lanyek asosiasi Llengan setiap iikra vang ingin kita
simpan ... Ringkasnva, p:rda Llue orang dingan pengaLaman lahir Jan daya
jngar nhmi ynng sama, ora.g lang paling menikirkan pengalam:Ln-
pengalamannya, dan memintalny.r dalan hubungan sistcmaris satu ;arrr hin,
itulah vang mempunvai Lngatan palnrg Laik.

Peml-.edaan rnrar.r penrbelajarar hafalan rhn b.'rnakna rnungkin rampak riJal


ptnring pacia nularl'a karena dalam kedua can tersebur mltcri l,isa clipelajari. Teral'i
.1rti pentingnla nuncul kerika kita me imbrng e{isiensi rel:Ltii kc.tua jcni.
penbelajaran itr sehuL.Lrngen clcngan;.en,rinpanan,:Ltalr rremori jrngka lrnlrns.
Kira sernrs terso.la unnrk menelaah b,rhirsr hanva dari sisi m.tsLrkan Jan lLLrur
memperrimbangkan nanfaat item lnng reLah dipclajari namun rid.rk trrsimpan.
Manusia manpu nenpelajnri, mungkin clalan bebenpa cleril saja, nvarls setiaF
itcn dengan menggunakan lbrmuLa 'mjuh ajaif, plus arau minrs Jua" (\,tiLler, 1956).
retapi memori jangka panjang:r.lalah persoaLrn lain. Kit;r, n11sr11\':1, bisa nenginga!
ingat beberapa raar satu norrrol rcicpon baru seLelLrm nemencet nonxr rcrsehur.
serehh itu triasanya ingatan rru lenyap krrena l.erbagai faktot r:angguan. Tet:rpi scbuah
iiem vAng dipelajnri secara bermakna dr. disabungl<rn mcniiliki pore si jruh Iebih
bcsar unnLk clislLrpan. Cotialah nrenginsrt telepon Anda tedahuLu
(lengan angga fa n Ancla t,erka li-kr1i pindah sefa,rlang hjLlur AnJa). Sanear dira{ukan
bahrva Anda alan l,erhasll; nomor telepon cenderunjl s.rnsat acah, tak L,xnvak memuat
hubungan bermakna clengan (Larangkali selain kode wilal.ah dan sisrc.matisas,
reaLLtas
nunerik). Tetrpi alanat jaLan rcrdahulu. umpamrnya, kalang-kadang rirsimprn lebih
e,l.'r .d,,,ene .j' - 'I r.', i- .,1 , .,r .trr,.,
l:ihn-jaLan, runlahaumah, Jan bagian kot:L laun)a, sehinsqr teL.ih rcsuai hasi nemori
.r el. o" ,pr'r ,'p.,!. rl.'"r .' r:.
Lupa Sistematis
AusuLel menyajikan penjelas:rn L.tsus l,agi sifat universeL lLrpa. Yakni kare.a maref
nareri yang dipel.tjari dengen hatllan tLLlak sLrngguh.sungjluh belinteraksi dcngan
sttuktur kognitif, merekr dlpclajari ber.lasarlan hukuphukrm asosiasi. dan
pen_!impanan nereka dipengaruhi terutama oleh e{c.k-eiek ganggrurn Jarinate*marcri
hafelen serupa ),n! dipelatari tepat -"el,elirn:irau sesuJah kcgiltan pembelajaran
h,mrmnvr diseLut scb.reai harnbatan proakti{ dln retroat<ti{). Dalam ha1 materi
tiLr)g JiFclaj!ri secara Lerrnrkna, prnyinp:rnan terutama clipcnqarLrhi olch
prrlengkapan "sistem'sistcm pcmL.enrLrkrn grgasrn yane rclcran .trn dilrrngun secara
bctt:rhap clalam srrukrur kosritif I'ang dcngan iru niareri pemLelaj.rran l,erinteral<si'
(AusLrbel. 1968, h. 108). Dalam jnrer:rksi h:rs ini, cfck-efek llanggLrln rang muncul
rcl.rtif ticlak berpengariLh padr pembclajaLan I'crnakna, .1ln penvinpanann\-. s.nqar
PembeloioronMonusio l0l

:tnien. Karena irulah alan:rr dhimpan sebagaibagian deri sehimpun makna, sementara
'.onor telepon hanya menjadi saman terpi;ab yang mudah dilupakan.
TcniLr kLra tidnk Lrisa mengarakan bahwa mareri yang dipeLajari secara bermakna
::Jak akan terlupakan. Tetapi dalam pembelajrrrn semacam iru, lupa terjadi daLam
::Lra yang jauh |:bih dnensaja dan diniatkan karena ia merupakan kesinambungan
jari proses penggabungnn itLr sendirii lupa sesungguhnya adalah rahapan kedua
:r.tu "penghapusan" dari penggabungan, dlcirikan sehagai "penurunan ingaran ke
:,irgkat yang paling kurang urnum" (Ausul,el, 1961, h. 218). Karena lebih efisien
ian tiJak l.egitu l.erat unnrk men]impan saru konsep bercakupan lLras drripada
nengingar-ingar baryak itcm spe;ifik, arti penrlng sebuah irem spesifik cenderune
:rLral.ungkan kr dalan Lnakna umlrm item _vang lebih l.esar. Dalan tahap
-enghapusan ini, item-itcm spe;jfik secara beltahap nakln tidak dilihar sebagai
.:tuan tersendiri hlngga akhlrnya ridak lagi ada dan dianggap dilupakan (lihar Bagan
.: l. ).
lnilah tahap kedua penggabungan yang berjalan rnelalul apa yang sa\a namakan
::rsedur pernangkasan koenitit (.cosnitivc prurrrri (Bro!l,n, 19?2). Pemangkasan
:.Jrlah penyingkiran retek-beuek ridak perlu Llan pembcrian jalan bagi lebih banyak
.-.li.i untuk memaslLki bidarrg kognldf, Fersis seperri memanlkas reranting pohon
ang memLlngkinkan pohon itrL ruml.uh leLih besar dan Lebih sempurna.
].I:nggunakLn anal,gi Lralok m:rinan, orens L.isa mengatakan b$$,lr, sejak nula,
.:l.uah struktur vrng rerJiri atas baLokbalok dipandang sebagai beberapa balok
:rJividull, tetrpi kerika "kondensasi" nulai memberi struktur itu bentuk vang bisa
.:rlihat, beberapa balok indnlclual semakin kehllangan iclentitas clan tercerap ke dalarn
.::uktur vang lebih besar. Akhirnya balok-bal,k nrdividual hilang dari penglihatan,
.r:r dip.rngkas, beginLlah menforanla, dan struktur total dipanclang sebagai satu
.::reluruhan rrnpa bagian-bagian yang tcrdefinisi jeLas.
Saru contoh pernangkasan semacarn itu Lrisa dijrmpei dalam p€nbeLajaran anak
-:ntang konsep "5o hor rhdr ir u;ll brrn",naksuJnya panas berlebihan yang btsa
:,eoimbLrlkan LLrka fisik. Perslnggungan awal seonng anak dengan parns semacam
:LL brsa jrJi berrpa korrtak langsLrng arau niendenger penuuran tenrang kopl panas,
.:fenci air mend ih, sebuah kompor, sebuah setrika, sebarang liLin. Persinggungan
*al itu mungkin akan mudah.tiinget unruk beberapa saat kalau anak itu
renpertahankan sebuah ascxiasi bermakna antare kopi panAs o.ang tuanya clan rasa
-:kLt. Setelah sejumlah penhgunsan de.gan segala yang sangat panas, anak itn mlrtai
:renbenruk konscp tenranq "panai' dengan nenqeloirpokkan berbagai pcngalaman
j:n membL,at generalLsasi. Dengan caLa itu penggalan,penggalan pengaLaman yang
renbangun konsep pelan-pelan .lilupakan dipangkas demi konsep umLrm yang
:netrungkrnkan anak itu menyimpulkan pengaLamannya di tahun.tahlLn mendatang
jan nenghindarkan jar;jarinya L.eFentuhan dengan benda panas.
Sebuah aspek penring clalan tahap pemanglasan adalah bahrva Lupa, arau
:cmangkasan, bukan sesuatu l'ang rak rerencana arau ket-enLlan itu sistematis. Maka,
:engan menganjurkan pros,:dur penaukasan optinal, kir:r mempunyai situasi
10') Pembeloioroi Monusio

penlrehjarnn fl)te,rsirl r-r,1g akan rnenghasilkan nenori melebihi yang normalni:


dir-.erkirnkiln .l.rllm tcorr'tcori lupa )ang trrdGional.
Per.icliriar rentanq pelunturan bahasa mcnemparkan fokus pada keberrgamar.
sebab v:rng mcn,ungkinka. lrilengnva kemahiran bahasa kedLra (Montru1, 2002:
T(rni!!ma, 1000j V'eLrens & Cohen, 1!189, \Veltens, l9E7; Lanbcrt & Freed
1982). Bebcnpa stLLdi menunjrkkan bahrva aspekaspck rerrenru bahasa lebi!
gampang Jilupakan herimbang yang lalnnya; jadi, nisaLnya, kata mungkh lebih cepa:
hi1:Lnr: JaripaJr 1d on, tergantung pacla fakror,faktor seperri pemlncl^han da:
hterlerensl bllusa asli (Nakuna, 199E). Beber.rp:i penelLti mengemukakan baln.:
''rintxngn n.urolinruistik" dan iungsi otal kirtkanan memberi sumbangan bag
lupa (l)bler, 1932). lugr terlihat behq'a lupa jangka panjang bisa rerjadi pad:
konfoncn-komponen linguisrik ttrtentu (leksikal, fonologis, sintaksis, da:
scl,againlr) dan ridah paJa rang lainnra (Andencn, l9E2). Lebih jauh, Olshtxi.
(19E9) n,cnremulakan l..rhwa bebrrapa aspek pelunruran bisa dijelaskan sebaga:
l<ebalikrn drri proscs pemerolehan. Alasan,alasan umum lanrn,va bagi peluntura:-
f.rhesal,crpusrr pala heku:Ltan dan kondisipembelajaran ar,,nl, padakegunaan balus:
kedur, p.rcl.L faktrr-fakror yang mcnclorong llLpa (carclur, 1982), clan pacla iclenrits
buJ.la (Priven, 1002).

KONEKSI KE],AS

Temuan Penelitian: Olshtain mencleskripsikan peiunturan bahasa sebagai


k€bxlikan dari r\oses pemerolehan, sedangkan Obler mengatakaq "dntangan
neLLrolinguisrik" memberi sLrmbangan bagi dilupakannya sebuah bahasa untuk
jangka panju,g.

lmplikasi Pengajaran: Apa yanr bisa Anda lak*an selaku pembelajar untuk
rnencegah pcLLnturan itu, dan teknik macam apa me.urut Anda yang bisa
dipdkai oleh guru untuk mempertahankan Lasil baik dalam pembelajaran
b,trhRsi di kelasl

Pelunrurrn tek hanla rerjadi Jalem pernerolehan bahasa kedua (lsurin, 200C,
Porte, 1999). Lupa baha'a asli terjadi tlaLam beberapa kazus bilingnalisme sLrbraktil
(Siegel, 2C0l), di mana rara pembclajar s.nakin berrumpu pada bahasa kedua.
rang pacla alhirnva mengsantika. bahasa perrama mereka. Seringkrli bilnguahsme
subrrrktli terjaJi Larcna anggota-anggota kelonpok minorrt:s mempelajari bahasa
kelorrrpok ma-ririras yang nercnJahkan pe.utur bairasa rrlinoriras.
Penellrian tent.rng pelunnLran i.ahrsa birsanya berfokus peda kehilangan langka
panjanr: dan bukan pala kehilangan dalan hitungan nenit arau hari yang dialami
parr peml,.elaj:Lr Lttlka me.llgeluri bany'rk sckLli materi brru scpanjang saru senester
atau srtahLLn di kelas pemtelnjaran l.ahasa. Kontcks Lrang kelas inilah ranp
PembelqiordnMonlsio t03

-.nyodorka. proLilenr Lebih mendes:Lk bagi guru bahasa. Solusi Ausubel bagi
::nLlcn ini ter.lerak d:lam prc'scs pembtla;aran awat, penlmbatln
,r.temeris ilan bcrmakna scjal< ai.al guna mcnngkatkan proses
-"r..i."-;;
pengingatan. Teorl
:rmbeLajnrln Ausul,el memprn),ai implikasi peniing bagi pcnbelatar.tn dan
'p'iJ, ., c.lr .-r ,..iq d,,,..., ,m. ,..t,r r., ,.,:.,i.,-,,.r .

' :rnakn:L t,agi komlrDilasi Linguisrik sudah diLuhas dalam tica bab terdahulu. T*trh,
\ L.,, ,o., -, c..t "nt,orlr ta.r t.-.,t, t..t ..i"
-:hrsa, '.r',.
bisa menghambat proses pembelataran.
Teori penambatrn m"'.r'eLliakan sebuah tandrsan teoLeris k,koh unrLrk menotak
r,rJel-model penson.tjsian melalui larihan dan penguLangan dalen pensajarln
:has.r. Ilahm sebuah proses bernakna, pengulangan tanpe pikir.
o..i*n". .t""
'. 1,. c'e. .'r"l l.,r irL ''1\ ..;, ti r,.r .,.a V",..{r..trr qc.,t.
:ng tampiL scl agai metocie paling populer dan p:r1ing direrima Jalem pengajaran
rhes.1 rsing, didaserkan nraris semlreanaa pacla teori pcngonctisr.r" Ul.r"iorirt;t
:ne sepenuhnya bersanJar pada pembctajaran hafalan. ,,penanaman,, bahasa secara
-:.Ian]s nehlui penjenuhan dengln
sediklt saja ruiutnn pada maknr direnrrnq keras
l'- d, ,.c,,1. t'.,1 ]'m rr .,., t,.,Lr r.r.trr.nrrr
".J.',. l.
j,L
.i'e.,-rrt -l r,t ,- ,p"1 1.",, a.t"Lrr
\,, ir L.n r .ir :, .t",rl rr.i",r.
.J I. Jl . . l-l r rt :t.,n .t.rern r ,; t, ,: d.J
'1:rode AudnrlingraL, nufgkin si renLclajer, dengan teked tuar Lnsa membaja,
::nr:gabungkan meteri secara bemrlkna rrrlctaj aps p!,r meroddrl,a.
tjasasan Lahwa lup:r itu sisrenaris juga nrempunvai implikasi penrlng bagi
::nn elajaran clan pengaj.ran b:Lhesa. Prda tehap nwal FmL.elajaran l,abasa, bca"rapa
:.Langkat (lefinisl, pataJigma, ilusrrasi, atau keichh) sering dip"kai unmk
-rmrdrhkm penegolongan. Perangkar?erangkat rersebLrr p:rda rnLrlanya bisa
:,iaLlikan bermakna mcl.rlui pemberian rtau "peml uatan,, Lel_.ennaknaan. Tetaoi
i.i,..\'F, , ..,t " ,, _.t.,t-.,,,_l :i,rr.,t-r I g.
.=l.agai entitas sementara, yang kemLrLlien dipangk.rs secam sisremaiis pada rahap,
':hap berikurnlA. Kin [.isa mencnpai rujurn kompet€nsi komunikatif
recara lebih
rrik densan menyngkjrk:tn hal-hai reneh yans menqhanrLar otomatisites. Sebrnh
,n, .lF - '1',,.,-.rrr.'.,t ,,. m, --^-n,d r

" ,\'.rr,t rl. -oe lrrrr d .,, .. 1 -r.r.c,,r .r,..1 \.,n:


n te.. L, . I _.. .,1 | rr ,r ;t.,.
\0aleuprrn kita sepenulrrya meuahani penyrLsutan hcrerqanrungan parla kiat,
",' I r-.tr:m J,t m..n,.t.. rl, .r.r .," l-.,".r, "r
.ra grsssan iru sccara rnemrdai. Kcbanyaken penctekatan mutakhir
'nenjelaskan
renn,elajxrrn bahasa menahami manriar scnentara mereka, dan sel.agian Lesar
r:tnJesak para sisva 'melupakan" irem-itern mckanis itu seunknr n .."t ,uaol
"
.renLLnlukkan kemajran drn leLih i.erkonsenrrasi pa.1,r Legunaan komunikarii
:rnahamln ataLL proJuksi) bahasa.
l04 PembeloioronMqnlsio

PSIKOLOGI HUI{{NISTIK ROGERS


Dalam pengertian nadisional Carl Rogers ticlak dipandang sebagai seorang psikolog
"pembelajaran", meski beginr dia dan para seja\rat serta pengikut-pengikutnla
memberi dampak signifikan bagi pemahaman kila sant ini tentane penbel.rjaran.
khususnya pemLelajaran dalam konteks pendnlikan atau pedagogis. Psikolog,
humanistik Rogers memiliki fokus lebih afektif ketimbang kognrtil sehingga bis"
dikatakan ternasrk dalam perspektif pandangan konstru ktivLs pembelalaran. Tentu,r1a
Rogers dan Vygostky mempuni'ai beberapa pandangan yang sama dalam menyoron
rvatak sosial dan intenkdf pembeLaiaran.
Rogers mengabdikan sebagian besar kehldupan profesionalnya bagi kerja klinr.
dalam upaya memberi bantuan terapedk bagi peroransan. Dalam karya klasiknlr
Client'Cenrererl lleratrr (1951), dengan cermar Rogers menganalisis perilaku manusl
pada umurnnya, termasuk proses Fenlthjdan, dengan rnenyampaikan 19 prnrsrp
formal perilaku manusia. Ke-19 prinsip itlr berlrrusen dengan pembeLajaran dan
perspektif "fenomenologis", sebuah perspektif yang sangat b€rrentangan deng:rn
perspektif Skinner. Rogers mengkajl "nanusia utuh" setagai makhluk iisik dan
kognitil dan lebih khusus lagi sebagai makhluk emosional. Prinsip-prinsip formalnla
berfokus pada perkenbangan konsep dni perorangan d an kesin priLadinya atas realiras,
ituLah daya.daya internalyang menyebablan seseorang bertin da k. Rosers yakin bahrva
nelekat dalam prinsip-prinsip periLaku adalah kernampuan manusia berarlaptasi clan
tumbuh dalarn arah yang memajuken eksistensi mereka. Asalkanberrda drlrm sebuah
lingkungan yang ridak nlengancan, seseorang akan memLenruk sebuah gambaran
reaLitas yang benar.benar sebangun dengan realitas dan akan tumbuh serta belatar
"Orang-orang yang berfungsi penuh," menurut Rogers, h1.1up damai dengan scgenap
perasaan danreaksi mereka; mereka mampu mencapai porensipenuh nereka (Roger.
1977).
Pandangan Rogers memplrnyai impllkasi penting bagi pendidikan (lihat O'Hara.
2003; Rogers, 1981; Curran, 19?2). Fokusnra menjalthi "pengajaran" menuj'l
"pembelajaran" atau, clalarn pengertian lebih mutakhir, "pedagosi rransform:rtii-
(O'Hara, 2001, h. 64). Tujuan pendidikan adaLah menpermudah perubahan dan
pernbelajaran. Mempelaja bagaimana belajar Lebih penting claripada diajar scsuatu
dari sudut pandang "unggu1" seorang guru yang menutuskan secara sepihak apa
yang harus cliajarkrn. Banyak dari srstem pendidikan kita saat ini, dalam menetapkan
tujuan-rujuan kurikuler dan menutuskan apa yans mesri dipelajari, menyangkal
kebebasan dan martabat orang per orang. Yang dibunLhkan, menurut Rogcrs, adalah
bahua parr guru menjadi fasilirator pembelajaran melalui pembennrkan hubungan
anrarpersonal dengan para pemL€lajar. Guru, unruk menjadi fasilirator, pertama.
tama harus tampil jujur, nenanggalkan topeng keungsulan dan keserbatahuan.
Kedua, ia harus memiliki kepercayaan, keberterinaan, dan penghargaan tulus kepada
orang lain-siswa-sebagai individu yang berharga. Keriga, guru perlu berkomunikasr
secara terbuka dan enpatik dengan para siswa, begitu pun sebaliknya. Para guru
dengan karakterrstik'karakrerisrik tersebut ddak hanya akan memahami diri lebih
Pembeloio,on/vlonusio l05

rrfi jur. rhn trniaJiguN ei.ltifvang, serelah nenctapl:I. taharr d.in konreh
::.rll l.iei rr.mt-.e rjrran, al<in L.erh:r\il :rencxf!i rLjjLrrn pen.licl;kar.
-':la , hL,rmnisre Carl Ro.rers l-.isa Lita lih.rr pcrsimpanqnn tajrn clari anaLisi;
,l l',I { r Ln.,c r
'' iil.,,,.-.t., r,t. r1,,., t,,
: .r,nLeks l.rqi pcnl,elajrr.ln .li.il_\rt an sct agrinrnr mesrinr!j mlnusia sunggulr
nempclqari sesultu rang mertla pcrluken.
r.rrl Rogers l)ukrn tanpa ceh. fcnJidtk bise srjx nen!r,:unaltan penLlekatan
lr.r rr., l ., .r ',',., - .li "r .rr-.r. "
I i ..,ir .,t L.r lu
::.rr-frjnsip. Di sampirl! itLr, -rel.u!h ljnskung!r rnnq tiJaL( mcnsancam l_.isr
,'''1,
:: -.ml.elajeran rJrk nLLLncL AJ,r cukfp pe1lclnian 1.i1ng nre..aint eick.efek positii
:.risi (lj rlrrn! tehr, sejrLLh persrilsln irLr riJ:LL nemb.Lhalahr kepercaraan
.1r meLishrlansl mL)rjr:rsi urrtrk belajilr (tih.r nrtler. t93t).
:rlilh sanr r.!riikn. fe,rdi.likan \,r1rs pel ns ditriceLakan dalarrr tri.lisi Rosersjan
b,t i .t.-, t, t. f.,-,,.,.,.
:-,i-- ot rlL. (lptnsvJ (P..JjJikan Kaum TemnLLrs), mengllhami 1,anr,ak suru unnrk
.i r. I rr - ;" ..-,..^
I I' r: , ,.
1..,inensisi,,siss.e
: .lr nrna lem rLrm rlcneniang salah rltu tLr{as Dereto aialrh
, L, o.,.-_t ,.t
.rern veng furpenggil dari rerlttes" (19?0, h 6l). tr,lestinla. krta Freire, sis*.a
:.-L,nchlar meneec]liasikin hrsil-hesil pemt,ehjrrrn, b.kert:r slnr;r dengan para
. .ln pen$e1.Lj.u h n J:Llan;ratLr l.r,)ses rencnrirn. reLtibat datan pemikir.rn
.. Jrn mcnr:lLrbrLrqkan ipil slj! \,!ns ncrcke hklkan Lli sekolah
dengan reatiras
..,r lchs. \taleLLrL n f.rnJrngan.p:urdargan fenJtrlikin ,,ferrrbel.lsrn', semncan
,rNs .l,tcle.h Jr'ngan hatL,luti (C1arLc, 1!r90), trageiDrraFun firtr pcmbet.liar
: Jil,ellaraken untuk i...apri solusi l-.agi rr.Lsatah n\,rr! .li Junia nvata.
i:r1n Rogen (198j), Freire (19?0). J:ll] pare ferlJiJik h n.tc.!an kcrlnrka pikir
.,.,llrtrotrrr.
rr lr '.1 .rr. ' i .r:tr,
r'lrclairLa]l l,.ilI:a. LLtamelihirifit.rtr f! frmhehj!r l11rn]!hrmi diri nerekr
herrs
.:: l,ri J!. nleLrq(nnrrntL.rsikin Ji.l l€fadi l-.i1ri , Lrn rcrra tctLLa.r J.rn tnlak Jeitrsit.
rr seLahLL fusiltt;rror pL,n hrrus mrmpL, uinrl. mbin! patr pemLelajur unruk
.:nlrrrr:LLn makn:L.hhm L.er clenlrrn L,rars laLrr. Kerihr glru iustnL mencekoki
rntcra k.; i
L I . .r t .,,. ,.,d1 r , I
.r,:eml,angfan illinr (ti
femi\-hj!rin delensir l1llrr.L paLe pellrtretajar bemsah.r
'LI r' .... .I L r .. ., L, L
^-.
n,,t.m
:.:rn,elatmen l,rhasa h:Lr us menggrmkrn konrrks t,emakm. Jahn komunikrsj nrtus
.rran parr risqa reng f. itrlilr:Lt Jahm lroscs nenjedi .onns,.
t06 Pembe didron Monusiq

KONEKSI KELA.S

Temuan Penelitian, Carl Rogers dan Paolo Freire sama*ama menekankan


penringnya pensajaran yang terpusat pada penbelajar, di mana guru dan
penbelajar nerundingkan hasil-hasil penbelajaran, terlibat dalam upaya
penemuan, dan menghubLrngkan kandungan pelajaran dengan realitas sisu'a
di luar kelas.

Implikasi Peneajara* Bagaimana Anda merrujudkan ide-ide ini dalan tindakan


dalan pengalaman pembelajaran (atar-r pene:laman peneajaran) bahasa Andal

Bermacam.macam perspektif clelam pembelajaran yrng dLuraikan rin,rkas dalam


suNrab ini dkajikan secera skematis daLam Tabel 4.1.

TabeL 4.1 Teori peml,elajaren

BEHAVIORISTIK KOGNITIF KONSTRI ]KTIVIS


Klasik Operant

lSknlrerl tAuNbell {Rogenl


tPrvlorl
fcrson helfungsipenuh
le g.ndisian responden Diatur oleh konsekuensi
Resr,ons.lirran.arkan Mcn1rl.jrn .m bel^ia!
R-) S (inblLan) trIenr6l.jln clii l ehjd
-s+R

Cataran, S = srirnulus, R = rcspon;imL'a1an

JEMS PEMBELAJAR.{N
Teori pembelajat.rn sLrclah barang rentu tidak mcncakupi semL,e kemungkrnan anasir
pfinsip umum pemL,cl.tjrr.rn manusia. SelaLn emfat reori pembelajaran vang bant
saja clisinggune, ada beraneka raganr jenis fernbclajaran manusia dan ploses-prose:
mental lain yang l,crlaku universal. Psikc'log pendidikan Robert Cagne (i965).
mlsalnya, den.gan pia*'ai memperlihatkan pentingn)a fengi.lenrifikasian beberapa
jcir pe rLelajaran yang cligunaken senu:L anrsirl. Jenis pembelajamn benaria,i
menL,rl,r konteks dan mareri r'ang harus elipelajrri, r.tlpi scblrah kegirhn komplek
Pembe ojoron Manusjq i07

..j-.erti F.mhelajarr,r Lrhrsa mtlil.rrkan;rmLrr enis feml,clajaran \rr!i Gagni Jeri


rrnLelal:Lrnn isFnt.e.leLhinr hingla t-.eme.nhen nasr ah. Cagni (1965, h. iS-59)
renrta;.kan JeLapan jcni. pembeLrirL.ur,

l. Irenbclajaran lsvarat Lldl\lJr l,.liiameml.urt rcsl-.c,Lrs unum rerh.rJrp scl,rLah


is\'!rar. lnilah rsrn,.s rerkni.lisih.1tl llasik t.rvlor
Penbelajaror stinruluvresporls. lenlreLiir nemrrer.,LcL respolls tlpdr rcrhr(hr
siDL,ilrs Lhu!rL\. Y'ng Jir.1!jiri a.hhh sel.u,rl l<ueksi rnrL, Jrtam p..Lrrc,rirn
Skinncria., sebrrh.ldrnr lhi.Lrs, hactrng-kalrnq Jiscl,ur resp.,lrs iLrsnLnre.rit.
trerangkaian (CYrariuir.g. ling.larirrneh a,]ltllh .1Lrrr ranqLrian atru telrih Lr,:J1rcksi
srimlrlrlr.s1)(,ns. S,,.r.1t-s\arir l-.rgi pernl..laj.rin seferti ini jusa iLiprparhn oleh

I Asosiasi rerbal. A!,si!si \c,t:11 ndrhh pembelrjrran r.nskrirni!.sk.,rn r:lrr!


l.crsirar \'.rl,rl. I'rLla da.rmla, konJisr,lcr rinru meLuc,LLrai vaLrg l,crhtLr l.r:l
r .l ,.,.1 i,. I I t;
manusia L.nje.likrn tipr'nrlg(r rr lni istiDrei!. k,rreDe kanlLr-krimn internaL]lr
l.isiL diseleksi c1.r i tingk.rr pcnerolehaLr l.,Lh^" ....orrng.
Diskrnrinasiganda.lrtlriJul.ehjrrlreDl\rrtscju ah fu,pns t.crl,erla rerhrJ,rp
;tinLLlLrs-sttrnulljs |an!. Lerlauran, ranc:(liktt b l,r)< bisr n rry sllrr .rl1rl lai;
.ccarr fisik \\/rhLLpL,n mcmp.eL:rirri seriap t<,,nekst srirllrlLLs-.cs!rrrs !J,t,t)
I I.r. r - l ,. ..,n :.
Pembelajaran konsep. |emlel.Ljl me,rtf.roteh kenat Len nemL,uar rerpors
unun terlurhp sLr.Ltu kelc,nLpok .rLrnullL\ ;ekalitlrrn aLrgrorr-aLrsgom lelom rk
.1.r, . I
re\n,ns rang nellunjuk seLuruh kelonalk olrjeL irtau p(,r.i\r lra.
Pernbelajaran prnrsip. DelnD rengc,rirn p.rthg sedertror. sci,uab p-rLLrsip aLirtah
r,]l]gkiin JLLir atu lel.ih krnsep. FLrLrqrlrla:(hhh nr.nlorganilnsi 1-.eritrIr tlrn
pergaLan,rn. l)ihn, rermh,,l.gl ,{rsrircl, prin"i;. rl,rleh 'peregolc,nr:" seL.rLrh
rt\
Pemccahan masalah. Pinecrlar nrsehh rJahh scjc.is f.eIrrt,.t.rjarif l.rie
ncnslantlm pcriiriira,perisin ! inremi \,llg l:L:ln Jinl)Lrr sebagrr "l.crpiln] .

leLLa,:ai kr,nsep.1:Ln frinsif lrnq dptr,lcl .ebelrrmrl,a Ll,gaL.uru Jrlanr reh,rh


i,,kus srJu prJa sekLrmpulan pcri.rm r.rLre tll trseles.likan rrr, r,ntji!u.

D*i Llelinisi ringkrs r e Lrtrnlr .lcln]-.a n ier is f,rniL,clii!r.n di !r:!s, lini'r j!1ri: p.rian.
:rmL.:lkn,! .a.!ar pas dcnsln l.rrn!k.r lreh.L\r!i,rlk, senenraf:t tig.r lrnr rerakhiL
.lrih l.rjk .liiel:L-,krn Jeng'r 1n:,rl p.mt,rli rnr AusLLl.et drn Rores. KaLtnr
llll.r',ll
nplikesjn!a lrel.nra alpek Lrnro,: 1,rnrh r.r'renLri munghLl rlun tel.th rlerl.LJii
,lirrrnganl clengrn penileL.Ltan Jen ntr,rle 1:tirrriori.rik, seJa.!kan 14.r LLrLLrnn irir '
rtrtenru ah.r|r 1cl,ih et;krii dja]iuLL l.rt,r rtt,rclc.hn f.erdckrmn kolrrltLr.
IOB PembeloioronMonusio

Proses peml.eLrjaran bahnsa ledna selaniutrye bisa.likaregorlkan dan cliurutkar


L.erdasarkan delapan jcnls pcmL'tlejatan.
1. Pcmbcl.ti.rriLn isy.rrat pacla umumnya bell.rngsrrng ilalam proses Lahasa tot:
nanusn merrrl,.eri semrcan resprns uLrum (cuxional, kognitil vcrLal, ata-
nonverbal) telhachp bahasa.
2.. Pembehjrran srimLrlLrvresl.ons terliharjelas d:rlam pengrasarn sistem bLrnli scbur:
bahasa rsing; nehlLLi pengondisian Jan proses ntrld d clior, pcntelajaL setratr,
nienclekati pengucapan nririp penutur $Li. lteNitem LeksikaL, di sanr sisl. dlperol.:
dengan konek.i-koneksi stiDrLlLus-respcnsi .ll srsi lan ncrckr rcrk.rit dengan jenL,
pcmbcL:Llararr ringler rtas.
3. Perangkaian rerlihar jelas dalam ptmcrc'Lehan renretan fonologis Llan poLalin:
sintaks is-pcrlgs:rbungenL.eL-er apa Lespon s rvalarrpun kira llngan tergelincir untui

menpercayai brhs'a rangk a ianr anqkaian lerbal incsti lmier. I'an lhguLs generat
(sepeti McNci11, scbagaimrna kita sehsiltan dalam BaL 2) Jenean rriinrenunlukkar
b:rhwa srmktur kalimar adaiah bierarkis.
4. Jenis !enbclljaran k.cmFlt Cagnt mcnbedakan untara Langkaian vcrl,el dar
nonverl.rL, dan dengan demikian bLrka. jenls pinl,elajaran l,alrasa yan:
sepenuhnla rerpisrh.
s. Diskriminasi ganLll slnglt pentirrg.la1ul peml,clajan. bahasa kedua di Llare
misalnya, sebuah katr hrms nenyanJang beL.erape makna, atau sebuah kaL.iai-
dalan bahasa asli Llkara ulang agar sesLrai Jcnqrn hontcks hahasa kedur.
6. Pembeli,j'lrnn honscp neliprti g.gasan bahua Lehasa dan kognLsi salrrrg tcrkr::
talt tcrpisahkan, juga brht:r haidah-kaid:Lh ltlr sendiri-ki.tah sintaksis, kaiJal:
konrcnasi adaleh konscp-konsep ltngurtik vang l.iarLL. dileroleh.
7. Pembciajaran prinsip adalah perlLrasan clati pcnbelajaran konscp yang menjangkr-
pembentukan seLLrah sisren lingutstik, .11 mrna kaiJaf.kaiJrh rnhk diisohj:
Jalam memori lralalan, rer.lpi diknirhan chn cltsanrkan JaLam sel uah sistem roL
s. Akhirnvn, pcmccahsn m.salah ranpal 1e1as dalan pembelaj.rr.rrr L.rhrsa kcdu:
kedka penrhehjar rerus-menerus menghaclapi sehimpunen peristirva yarg me[ranl
merupaken nasalah yang mesri diseles:Likin-masalah-masahh lang sana lhnr.
dengan masalah iljiLnr atalL n.salah 'intelekturl" hinnya. lemecehan masala:
melitJitkan niteraksi kreariikedeLlprn jcnis prmbelajftan saat pcnbelajar menila:
dan menimbang informasi ataLr;.engetlbran terLlihuh Lrntuk menennrkan Jenga:
rcp.rr maknr .ebuah kara, inrerpr.tasi Lljaran, k.iclah veng nengatur pcnggoLongar
iren-irem linglristik, atau resB)rls vrng tefar d:rlam l-.ahrsa petcakaprn.

Tidak rulir, setelah clkLLp ciirenungkan, rntuk nie.gertl pentingnra Leragan jrnL
penbelajaran drlen proses pemerc'1ehan brhasa kedur (lih.rt Larscr'Freemrn, 19911
Para guN Jan peneliri rerlanpau sering nrenscsanringkan re,rri-reori penbelajrrai
tertentu sebalai ti.1:Lk relelrn ntau tid.th berglrntr kaLcna salah pcrscpsi Lah*:
pcnL,elejaran L'rhasa rerdlrl rrrs hanra sarrJ jenis pembelalaran. 'Bahasr adala-
penbelajaran konsep," krr:r seb:Lrian orang"'tsahasr adul.rh scL,u:Lh proser
PembeloioronMonusio t09

:-::ond6ian." kata seLragian vang lain. Keduanya benar dalarn haLbahwa pembelajaran
:-.ija mcncakupi masins.niasing yans diseburkan itu. Tetapi keduanya salah karena
-:is.hgsap bahwa semua penbelajaran bahasa bisa diklasirik$jkan sesederhana iru.
.:oJcretode pengajaran, daian pengakuan adan)a tinskatan-tinskatan
e,el -,r .l n..-da, a.nrJn .re\ -d,\d1,r.t"nt,n..,,", s
: ::rkan dalarn sLratu uaktlr terienru seraya juga mensakui kair-mensair semua
-.\aran pernbelajaran bahasa.

.iSFER,
INTERFERENSI, DAN GENERALISASI BERLEBI}T{N
r::llsia mendekari seriap prcblem baru dengan seperangkat srruktur kosnitif lans
', . ,,'Fl.,l i ra ' n. oemil r-arr loe... , ar b-rL:g r I en. rt pF .g ri
.-:anJalkan pengalaman dan struktut kognitif apa pun vang mereka punva unruk
"r \,1 F. .
-.:::rri solusi. Dalam lireratlrr tentans proses pembelajaran bahasa, tiga istiLah lazim
:.rh untLLk memberi peqeLasan, transfer, interferensi, dan generaLisasi berlebihan.
. ::.:a i!tiLah iru kadang-kadang disalahpahani
sebagai representasi clari proses,proses
.-,,ah; ketigam'a lebih tepat dipahami sebagai beberapa nanifestasi darj satu prinsip
:.-ieLajaran interaksi mareri yang dipeL:rjari sebelunnya clengan perisriwa
:..::.elajarrn saat ini. Sejak au'al kehidupan, manusia, arau organisne rpa saja,
.rl.angur sebueh snuktur pengetahuan dengan timbunan penlalaman dan dengan
. .I ,'-p - 'r ,,. -t. .pel. ocr ;r r
-m ,r rer., t- Jaiarn m.n L Ki r ,", ;ol
.: Lstilah-rstilah la:im itu dalan dua pasangan lang saling berasosiasi.
Transfer adalah brilah umum yang menjelaskan pengalihan perfc,rma atau
:::lerahuan sebelutrnya ke daLam pembelajaran berikutnya. Transfer posirif terjadi
.:-i.ia pengetahuan terdahuLu menunjang kegiatan pembelajaran vaitu ketika item
'.:JahulLr direrapkan dengan repat pacla pembelajaran selanjutnr.a. Transrer negati{
:::Ji kerika performa sebelumnya mengganggu performa penbelajaran sesLrctahnra.
:::g terakhir ini f.isa dLsebut interferensi, di mana materi.materi vans dipelajari
.::lunnya mencampuri mareri-materi berikurnra-sebuah item terdahutu dialihkan
:-:r Jikaitkan secara ridak tepat pada Ltem yans hendak dipelajari.
-sudah Iumrah clalam pembelajaran bahasa kedua uD.uk menegaskan peran
-:trferensL yainr efek-efek interferensi b:Lhasa asli terhaLlap bahasa sasaran (kedua).
::rru tidak ntngejurkan bahwa prmes ini begitu diknrjoLkan, sebab interferensi
-:rr;a pasd merupakan sumber kesalahan paling mencolok di kalangan pembelajar
irrasa kedra. Kekuaran rnterferensi begitu menonjoL hinega semenrara pihak
::mandang bahwa penbelajaran bahesa kedua rak lain adaLah upaya mengatasi
::ngaruh bahesa asli. Dari teori penbelajaran tampak jelas bahr.a seseorang akan
--.nggunakan apa pun pengalananrna rerdahulu denganbahasa untuL mem,.rdahkan
:::)ses pembelajaran bahasa kedua. Bahasa asli jelas merupakan seperangkat
.ngalaman terdahulu. Kadang-kadang bahasa asli dttransfer secara nesetii maka
.:.ia pun menraksikan interferensi irr rerledi. Misalnya, seorans penurur Asli bahasa
i:rncis L.ra jadi mengarakan dalam bahasa lnegrr, 'l am ;n Ndo Yorii siw lanuan."
! lo Penbe qioron Mon!sid

sebuah transfer lang sepenlrhnvd logis dari kalimat Prancis sepadin "Je rlij d N.r
Yorii .14,!ii ld,{r/.' Disel.abkan c,leh transfer nesarif benruk vcrl)a lrnncis ke Llalar
bahasa Inggrrs, sistcm Prencis, daL:rm perkara ini. mrnqirrervensi Lrentuk 1an:
. L L I :h l,.seri ",_ l1r c,,.- ..r ; ,,
Akan tetapi penring jusa dinlgat bahq'a bahasa asli pembclajar bahasa kedu:
srring dirra.sier secarr p.,sLtil di sjDi pemtJclajar diLrnnrngkan oleh eiek memu.lahk!.
dari b:Lhasr pertamr. Pada LelLnat cii aras, miselrrva, kesam:ran rrsunan kara Llem:
kata, kara ganti orang, dan kata clepan clinansfer secara p<,sttiftlari L,rhasr Irranch k.
bahasa lnggrh. Kiril sedns keliru mengabaikan cfck-rfek mcnudahkan bahas:r as1:
karena kegemaran kita merganalisis kcsalahan.kesalahan Llatam bahasa kedua dar
karena tcrlalLr menggarLsLrwahi efek inrerferensi bahasa pert:Lma. Pembahasan lebr:
rinci tentang sindroni ini drsilikLn clalam llab 8.
Dalan lirerarur renteng ;.eme roLehan bahasa kc.tu., interferensi nyaris merupaka:
istilah yang sana sering rlunculnya clengan gcncralisasi berlcbihan ,langj rentu strja
aclalah subhimpunan khurs generalisasi. Clener.lisasi sansnr fenting arri.ra dar
merupakan stratesi yang banyak Llipal.ri clalarn pcnbelajaran manusi:
Menggenerallsesi berarti membuat atau menurunkan sebuah hrLtum. kanlah, atar
kesimpulan, biassn),a d:rri penganatan |crhe.lar kejadian-keladinn terrenrlr. pinsi.
senrralisasi l.isr dijelaskan dengan korsep Ausul,cl tenrlnlr rembeLnjrran bemrakn:
Pcnbelajaran L.ermalna.emngguhn)a a.lalah generllisasi, irelll.ite,r dihtmpur
(dieeneralisasi) drlam katcgo}krtegori bc'ser Jeni kerenrinsaD pengingaren berm*na
r ', "l n .lrl -t -,,tr , r. I.m .t.r; r r t..r -
Lonsep pada pemulaen masa kanal<-kanak aclalah sebuah prc,scs qeneralisasi. Seonnr
,r l,' .Jle ",,lFlj, ,.,,,, 1,r'r,. -t \. L .mr .-.e1, t.., ...
umLrm tentang 'binatang". Terapi pada tahap as,a1 se.eulisasi, karena anak in
rnungkn terbiasa melihat anjing, dia akan neLahLrlen genentisasi bcrlel.than tcrhada;
konsep "arrjhg" pada saat perr|1na kati melthat krda, da. nen)ebrr Luda itu anjins.
Begitu puLa sejunlah Lrinarang mungkin ditc.mpatkan Llalam katcgorl '.ant1ng,, sanlDx:
., lrr ,, -,"t , .Fe..r .e.-t it ..- trr rq l1 1.1 ,,,
Dalam p-,,*olehan bahasa ktdua, adalah la:in unruk Dcngangglp generalisa::
berlebihan sebagai sebuah prcxes r!ns terjrdi kcrika pembelajar bahasa kedu:
benind:rk dalam bahasa sasaran, menggeneralisasi seLuah haiJah arru itenr terrenr
dalam l.ahasa kcdur meleL,ihi baravbatas yang clipcdttehken. Krte sudah mcngamar
l,ahrva anak-anak, pacla tahap tcrrentu sn.lr mempeLajari bahrsa InsgLis set aeai L.nhas:
,l r""r,.e |'. i .1.,.r" -rl,r rr lrnl ,, -,.,, ,"..;,r,.
sclasai sesuatu yang Lrisa clirerapkan untuk semua benrLrk lampau QoeJ, lLied ) sampr
mereka mengcnal suL.himpun:rn vert-.a vang ter.lrrmuh dal.m kxrclrori 'rak rerltur".
Setelah nengenaL Ll.rn tctbiasa dengan bahasa ktdua, r.ara pembeLajar pun akar
menggeneralisasi berlebjhrn J am bahasa sasaran. Conroh,contot tipikal d:Ltarr
pcnl)elajalan Lrahrsa lnssrls sebagai b:Lhasa kedua addlatr ted!dinva reeuhrisasi benrut
lampau clan munculnya ujrr:Ln{j,ran seprrti l'Johr doen'r t.r stad.," (pencgedfer
mensvarrtknn penlisip.tn kata kerll bentiL do sel.elLrm rerl,a) arau "Hc rold nr uho:
Pembe ojoroi Monlsio II I

)tA I $ aff th. oain" (rrcana tak langsung nenslararkan rar.r krra n(rDaL, bulan
::ia kara tan_va, setelah kara dengan oh). Tidak mengerti l,!hr:L Lrdnh-kaidah itx
-:nipunrri batasan,batasan khusus, pembelatar t.1di lrrrleLukan sen.ratisasi
-. \.r ,'.r .. 1-.rl' il r .e .,. r l l , .l r .t .li
.".' lrc.:'. J.,r '"r r.em, ",r1.1,. r:1,. .P 8,.1.,1rJ r

::mLahasan lebih rerperinci tcntang generltisasi berLebihan tingrrivik.)

Trans{er

Positif (+) Negati{

Generalisasi bcrlebihau
(BL -r Bl) (B1 -+ B:.)
(B2 -+ 82) (82 -+ B1)

::qan 4.3 Transftr, gencralisssj beriebjhan, dan nrtcrferensi

Banyak yang cenderung percaya bahira hanya ad:L Jua proses datrm pemerolehan
::asa kedua, nrrc erensi den generaLisnsi Lerlebihrn. tni jchs pctlikiran heliru.
:::rama, interferensi dan gener:rlisasi berlebihan adalah paJanrn negaril dai
rr.\es
::nsfer dan generalnasi yeng memudahlan. (Lihat B:Lg.tn ,1.3.) KeJue, mesli nasing-
:::ing mcrLrpakan asptk dari proscvprxes y:rng bisa dtkankan herted!, keJuan,a
:rakili Lomponen-konponen tuncLmental dan salin!j re*air Llalarn sernua
:.rbeiajaran nanusia, dan kedka direrapken Jalam pemerolehan bahasa kedua,
::.ra merupakan perluasan clari prinslp-prinslp psik(,logi umum. Interlcrcnsi baha
.nama hanyalah suanL bentuk generalisnsi yang menuutanllian pengahman-
-::rrlaman bahasa pcnamr dan mcnerapkannya secara rrLlak tcpar [e Lahrsa kedua.
::ntLalisasi berlebihan aclalah penerapln
ticlak repar-transfer negatif mlteri baha.a
.:iua yang sudah dipelajari sebellinn):L untuk kontcks bahasa kc.lua saat ini. Senua
..reralisasi melibatken transfcr, clan semua transtlr metitr:Ltka. stneratiq.si

;.{L{RAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF


:.raiaran indukrif dan dedulttif adalah dur aspck pentrng ptoses gtnenthrsi. Dalan
:;nalaran indukti{ orang mengumpulkan scjuDlrt cont.h Lhusus dan
I l2 Pembeloioron Monu5io

nlenrinpulkan hukum umum arau kaidah atau kesimpulan yang nengarur dar
merangkum contoh-contoh khusus iru. Penalaran deduktif adalah penalaran Jar
generalLsasi menuju conoh.conroh spesifik: iakta-fakta khusus dirarik atau
disimpulkan clari prinsip umum. Pembelajaran bahase ltcclua dl lapangrn" (alamr.
tanpa guru), maupun pembelajaran bahasa pertana, banyak melibarkan prose:
indr:ktif, di mana pembelajar harus menyimpulkan kaidah dan makna tertentu dar:
data di sekeliling mereka.
Pembelajaran di keLas cenderLrng sangat bertumpu pada penaLaran deduktLr
Metocle.metode tradislonal-t€rutama Penerjemahan Tata Bahasa-terlampar
menekankan pengsunaan penalaran dedr.rkdf dalam pengajaran l-.ahasa. Memang
sesekali cocok menyampaikan sebuah kaidah dan disusul contoh-contohnva, retar:
kebanyakan bukri pembelajaran bahasa kedua komunikati{ menunjLrkkan keunggular
pendekatan incluktif. Namun demikian, metocle-merode pengajrran induktifmaupur
dedukrifsama+ama bisa efektil rergantung pada rujuan dan konteks situasi pengajarar
bahasa tertentu.
Perluasan menarik terhadap dikoromi induktif/deduLtif Jibicarakan dalan srLrd:
kasus Perers (1981) tentang seorang anak yang mempelajari bahasa perama. Peter:
nlenunjukkan bahwa kita condong, keLewat seLing, untuk nengasLrmsikan bahw.
perkembangan lingursdk seonng anak berLangsung dari tragian ke kesellrruhan, yaia
anakanak nula.mula nempeLajari bunyi, la1u kata, LaLu kalimar, dan sererusnya
Namun, sub;ek penelltlan Peters menunjukkan sejumlah karakternrik "Gestalt-
memahami keselumhan sebelum bagian demi bagian. Si subjek memperlihatkar
pemahamannya atas keseluruhan iru dalam bentuk pola-poia intonasi yang muncLl
dalam rvicaranla sebeLum munculnya kara-kata tertentu yang kernudian membentrL
kalimat. Peters men)irir bukti lain pembelajaran GestaLt pada anakanak dar
menyimpulkan bahwa "pembeLajar kalimaf' (.s. "pembelajar kata") semacam ia
boleh jadi lebih lazim dari yang sebelLrmnya diperkirakan oleh para penelid.
lnllikasi studi Peters bagi pengajaran bahasa kedua lebih nenarik. Munskin kr'l
harus leLih menperhatikan seluruh pola inronasi.mengandung-makna yalr
diproduksi oleh pembelajar. \trong (1986) nemanfaarkan konsep semacam iru dalar
setuah pembahasan tentang pengajaran produlsi lnan komunikatif-.

BAIGTBAI SA
Teori pembelajaran, jenis pembelajaran, dan proses lain yang sejruh ini dijelaskar
dalan bab ini berurusan dencan persepsi menral, peryimpanan, clan pengrngaran
Tak bani,ak penelitian yang nenyinggung,r)ingsung sebuah isu -vang sedikL:
kontrorersiaL clan berkaitan dengan pemeroLehan L.ahasa kedua, bakat bahasa.
Pertanyaan.perranyaannya adalah,

1. Apakah ada suaru kemampuan atau "anugelah" yang blsa kita sebut baka:
herbahasa asing?
PembeloioronMo.usiq I3
:. li|a urla, apa itu, drn apakrh irLL berqifat l.rwaan at:ru ,,c1LtLLmlluh_kemt,anglian,,
oleh lingkungant
r. \pak:rh iru set,uah kenamplrer rersc.diri :Lt,ukah sebuah aspck rlari temampuan
l.gni.jf urruml
{pakah bakat bemtnh oLch rsia dan, langsung atau.idak, oleh penL.elajaranl
5Ls:rkrh f;kror,fakror balar diukrr secara mcvakinkanl
lika 1)isa, afakah hal itu menenrLrkan kebertrasiian dalam rnempeta;ari l.ahasa
;:1ng]

\fakah Irang-oune rurerru Drem:l1rg punya ..brkat khusui, unhrk menL.eLajari


i::a :Lsingl K(non, dengan L_.eragan faltor sebab_akiL.at, sebaglan orane nemane
''r".-l I , r,lt .. -, .., .r ...i;..
:: l:rn. Salah satu perspektif untLrk rrc,manL1.rn,t l"-t"p-., ,.,"r*- in,
.::rn mengenali sejLrmlah kantreristil para fe,rlbct:Ljar vans sukses. p.ritrku ",trl"f,
gtnrr
. -:rnrbil risiko, efisiensi nem.,ri, rerka.in
cerdas, dan rolerarrsi rerhadap an$kuues
.,: , . , . , . r , , F t i,. , tO,.:.,..,,
..]-"-,,r1",,J.
t B r t ' D,i ,. s lr r,t . , to. L l me,
.

' ' l .rr .j .l .


:ra \rng lchih tra,lhionat unn,k mengkeji ,.bakLi' udnluh .,t"nsn
rlr.,.,giL,,ri
'..lhangan pcrelitian yang dimutai clrri
fen)rL na. Tc, Ke."kape" Baha,a
:.rn rtru
,Vlorlcn Ldnsldse Afdn/r Trst (\,11-{T) oleh
lohn Carrolt (Carro &
: i. 1956). ML,\T, rang dipe*cnalkan pada perrengahrn aLacl keclua pulLrh,
. :n parr calon pernbJajar Lahasa (sebelLrm meL..ka mulat mmpJa;ri lehasa
: rnnrk mengojakan tugas,tugas yang meliputi p."t .L"j,*.
memahrni rancla-ranJa "^eL". ^;,"1,"r1"[",.
ela:Ln Lian poia?o1a gram.rrikal, senr menchati rt nr,
1,, . r"r ', ,.r ,,., .tr ..Lt ,.,,rocr. rn,r.t ,. :
r,l ,.,1 ","1 r. .i-.i ,,, ,.. ,
- Jipan,larll irdcpendcn dari i,ahas:, asins mena srja, sriri,lgga cl(.rkai L,ntLrk
.:rlan kcberl,.r-i r Jalam pembrtejar.rn bahas,,p" *;". r". i,,i, i....".." ;.._
..::kapan scnrpa scferti HimpL,r:lrr Tes Kecakapan
Derbahasa trimsterr rt:l
^ r', E.. ,Pl AB ' -r - ", to.-l I r I n,rr r '.1

R ,l , n
' 'fdil.akai lrebcrefa
"-'., ". p,..e,, '-,qir,t.,., .,
' ::aik, 19?6), traktu datalrr hrbagri konrjs *p.,ti
1-og.;
' ::n reLns.an Kdps perctamatan (peace co,r.s) .1., ku.,us_r.,,rsu, ko;u";k:lsi
' .-: rntul< mcnperkirakan perrrtctajar lang wkses.
::ng leL.ih sarLL das:rrvarsa setelah kemunculan mereka, tes_tc.s
kecakapan
, :'.ltrerirla cukuf bajk oleh guru dan penyclenggar, 1,,,..,. b"h"r"
-: i krreni laporanlaporan renrrng ringginl,i ""i"s,
korelasi tes.res irrr Jcnsrr
t'' .,1 r .. \J r., i\ l' l.r o t. pr. r , , r rJ
::r,,lengan LeLerapa upaya uji col.a rang mcnggunak.rn uluran_Lrkuran
:':ikecakapan lrc'rl,ahasa (Skehan, 1998; tarry & Ctritd, 1990).
Acta drLa r:rkl,r
::nl'eLal.kan keneros.trn ini. Perrana, rrlaupur N,1LAT ctan pLAB
4 Pembeloioror Mqnusid

mentatekan rliri mampu mengukur kecakapan bcrLahrs.r, segera tamprk Lrah{r


mLngkin rnueka n*elleksikan kecerulasan unium arau kemamplr'rn akademis muric
{l,l^m sjtu.rsi hstrlrhsional (lihat Skehan, 19894) lr4aksim.rl tes rersc'but bisa Jlpakr:
untuk mengukur kenampuan melaksanakan akivitns-aktivitas dengan kontekr
tereduksi, maiitLs, Jan rerfokus -rang menvibtkkan seorang murid dalan tbual
kelas bahasr traJislonal. Mereka l-'rhkan nrarLs tidak Dcn-rennth ienis-jenis srrate.":
rlan gaya perrl.claiaran lang oleh penelidan mutalhir (Chaurt, 2005; Cohen, 199E'
Oxtor.l. 1g96, 19901'r ReiJ, 1995; Ehrman, 1990) Jip:Lndang penting ba!:
pernerolehan kompetensi komunikarii dalam situ.rsi dengan kontekvmelekat
i"l,ng"in*"n okn. k'to ,aksikrn dalam bab sesudaf ini, par:L per rehjar bisa berhasr
kare'." berl.ag"i rnacan alasan, rang sebaqixn besam\a iauh lebih berurusan dengar
motnasi dan rekarl kerirnbrng apa yang disebLLt kemanpiLan "asli" (Let & O'Man
1990).
Kcclua, bagaimana kLta menaisirkan scbuah res kecakapan belL'ahasai Jarang ad:
sebuah lenbaga lang punra kemes'ahan atau kemarnprLan nenguii cnans scbelll"
mereka menarclaiarl l-.ahas:, asing Ltengan tujuan mcnnsihari o ng-orang tertenrl
sthubungan dengan keputusan mereka unruk nclahuhan pem|clajaran Den dalan
kans di nana sehrah tes kecakapan bna diselenggarakan, rcs semacan irlr jelai
nemFengaruhi rnurid arau guru. KedLLanla rerdorong LLnmk mernerc:Lv:Li L'ahr:
mereka bakal berhasil atau gagal, rtrgentung pada slor tes kecakapan, dan ramalar
pLLn kemungkinan akan rnenjacli nvrra Aknn Lebih lraik iika pare guru l'ersika:
optimisris terhadap nurid'murid niercla dan, pada a*'al proses pembelajarar
;r <Ir.' i'
itu m€nlrju stratesi yang rkan menolong dalam ptos.'s pernl--elajaran d:Ln menjauh:
faLtor-fakror penghaml.ar pro"c's.
Hingga baru-L.aru nri, hantn ada l,ctierrpa Lrp:L)-! tclpisah yrng terus menan.q.rrl
kecekapan L.e|bahasa asing dan sukses (Harlcv & Harr, 1997i Sasnki, 1991a' 1991b'
Lalu, sebuah err baru penclitian kecakap:Ln diluncurkan clcngen upala-upava bar:
Skehan (1998) LLntLrk menelusLri ltorsep bakat. Dia mengungkap Lcberapa kelemeha:
konsep bakat sebelumnya, dan mengenukakan baht'a bakat bisa dlkaitkan denga-
sebuah konsep tentar.ig pemerolehan babasr kedua Yrng nlelifuti pemr.rsesr'
masLrkan, pemLclairran indltktit', straregi-str.rregi kelLraran, Jan ketasihan
LalLL, dengan lahim-va miLeniun banr, kitr meny:Lhsikan keL'angkLrrn kemba:
mhat pada kecaLapan tahas (Roburson, 20C5, 1001, 2001; Dornvei & Skehar
1.. . . :.'i1 e,I..',rr'": \F r...'r .0'L:.or"'
SrernLerg, & Ehrnan (20r.r2) nenararkan sebuair rangkaiar res keclkap':
l,er,lasark.rn reori Rotert Stcrnberq tct'Itang kecerda-'an (lihar rLb Lerikut d:L1am Lrr:
ini), tes CANAL-F (Cogrir a Abilir-,- for Noocltl m A'4tisition ol Lan$4se l'orc'sr
Kemampuan Kognitii untuk Keba.unn daLam Pemcrolehan l'ahasa-Asing) Tes ir
L.erbeda dari tes-res seLrelumn!:r dengan rncliL'arkan pcscrtl tes clallm prose:
penL-elajaran 1-.ahas.r sinrLLlasi y.1ng dikritkad dengan t'erL'agai l<onrcks l'ahasa Lebr
jauh, tes Lni dinamis karena mengukur kemampuan t'e!ajaL peda saar pelaL'anaan rer
Pembeloioron Monlsio I l5

Dijrnrei .lan Sheha. (:.003) nenindrktrnjutt mina,: baru pa.h kecakaparr clengan
:::n.rgar Lrcakapan Jikajtkan ctengan berlragai rahapan atar o",r"., n--..-A"t.,.
..J., l-.,:J' t.m r., rrr.rrt.:1,. ,'.,
- .nt(,ri
lr.gka pendek brsr jadt "L-'
retc.van bagi pemrosesan m:isukLn; kemanrraLr
.nqoclekan ionem L,isa rrrelrlbcri suml)argan i,agl penganatan r"rha.i.p poln_y,1a
:l.,logis; dan kecakapan seperti kemampuan L..talri i,..tr,lrii,
rrlelah. Jan Irl.m!duknn memungkinkan seorang pembeLajar u",,,t,"""g"^"Li
,,: me"r'amla" pola,pol" gramatikal. Diir.!.ei dan Skehan jlLga me.glrip
fenrlitia.
.lr..rmr .1, i. ; "t tr-.rr ,. t, ,, I ....,-
:. :qajartrn konvrn.ionxl, ekspLLsrt, dan peduli kaidah, terlpi jusa krtita p"-f..
::ngsrrne hplisit [cialam konteks rlalr1i], (h. 600). ";"r.,
llrhiLnya, kan'a i'ujurar Petcr Robinrn 0005, 2COl, l00t) tenr.rng kecaLrepan
.isk3ji pcrtany:un-pertanyaan laLn menvangkut kecakaran berb:rhasa. I'ans saIgat
].1.,1 .". \,r.r,.r o,r ..,(.. ,..i .,. r\.r.1
e.,n,t
I". m,.,1 ' 1r' .. J .,. ,. r,. ls.to.
:rr) RobLn$n (20r.t5) men.enLrkak"I batru.a kecakapan a.t"hh ,"k,,rr;1..
-:rnTuan vrng neliputi, anrara lain, keccparan pcmrosesan, nemor ijangka
pen.lck
: .rnrka panjang, uemorj hrfaLan, perencanaan rv.rkn,, kemrmpLran pr:rgn,artk,
, .:lasan intcraksion.rl, kecerdasan ernosionat. dan kenkinan Jiri
\1:La, saar ini pcn.arL.ln taktor,takror pembenmk kecakaprn, arau ,t,rkat Lhrsrs,.
:, mn.l .'rr
', Sebagirn dlri ,:.rr .t .. ,,- t, t, . -.,.,a,.
':'rfuristlk pembelajar. karakterisrik.kar:LItcrjsril;n, t"."asuf
:::nlaan t.nrang kecerdasan rpn itu, dnn bagaimlna iru terkrit ileLrgen
.-r..lalaran trrhisa drn vang lainnya adalah pcrsoalan g"v,r -,".ta sr"i"gr
::eLaiaran vang akrn ktra L.icarakan Jalam Bab 5. KL l.ahxs isu kterclils:,n
. :rh rni.

::D.\SAN DAN PEMBEL{AR{N BAITASA


: :tr\ian-pertanrean tentang kecakapan t'ahasa tek pelak mcmbal,a kirl pacL
'::Lrnaan kata "keccr.lasar", sebuah kata lumrah setrrr;hari
teraDi meniliti
ll r...,r ... \1 r,.."..,r .B"r t..r,..,,
r ."lrr iJr - ,eo ,
1 r
.... t . 1 . .,i ,,, .l .. -, , t ,.
- -rrr kecerdasan apa rang rerlair Jengan penbel.rjaran b.rhesa asingl
::-ara tradisional kecerdaan LlLctciinjsikrn dan Jiukur setr!lltrliLan densan
.trifu!n linguisiik Llan krsis.matemaris. Gagasan kira renrang lO 0nrelliqefce
,'i ,l ..,r I ..,t q r . , . - . r n : l . t
r
, i,1.,
. r qtr...t Rrr,-11.:,.,|. ,r,t (t ,.rl ",,
. ,

J.,l n.,
, ,\,r , ,.t ,." (-t tr.r tr_r .r 4^
' ,-ei, Lrt -t r",- "t .,\1 ,.t,. -. ,",.,.,t
-;rguna dalaD menbangrn hicrarkt konseprui dan rremangkas sccarr
sisttnrrts
116 Pembeldioron Mqnusia

item'iten lrng rictnk bermaniur' Dengen cale lang jauh lebih canggih. para Psikc'l+i
kognirii lainnla mengganp sistem fenroscsnn memori clan pcmL'angkitan ingrran
Dalam mengl,ubungkrn kecerJasen dentan pemt'claiaLan l.ahasa kcdua, brsakrf
kLta sekadar menlntakan balua seseorang larrg "pintrr" akan nempu nempchiar
bahasa kedLra sccara Lebih sLrkses karena kccerdasanya lellh ringgil Hambat:rn rerbesa:
bagi pemLelaiaran l,ah:Ls:r kedua tempaknvr bermuara pada nasaLah memori. Artinra
jila Anda,lapat mengrngat aFr saja ya,ig rrcrmb dialarkan, arau vrng pernah AnJ:
dengar, AndR lrkar rneni.rdi peml.elajar yang sang.tt bcrhxsiL. Begit!kahl Kelilnrinn\:
"lQ pembelajann f'nhrsa" krta jruh lebih fumit drri lt!
Houard Gardner (1q99. 1993) mengumng sebu:Lh teori konnoversial redtxn:
kecer.hsan rang menorak-por:,ndakan pcrnahanan traclisnrnal kira tcntang 1Q
I{ulanla Cardner (19t1) menLleskrir.silan mjuh kccct.las.rn L'erl'ecla rang, dalar
panJengannla, menyediaLan scl,uah garnbaLan vang lauh lebih komprehensii tcntl':-
kecerctasan. KemuJran di.r rnenaml-.ahkan sanr kecttdasrn laei 0nmralr), .1an t'ahkr:
l.erDr.rinflrin rten'ran kemungkinan lebih jauh rentalg l'ertuk-l'cnrLrk kecerubsa:
(spirinral, eksisttnsial, rnonl) (Canlner, 1004, 1999) Di luar dua Lenok tnitision:
1,.. .r ,r' r . ., 1 J , -. Je I L..crd,.,'r' l-.rgrndn lr '
dalan karla t-ardner,

1. Lingllistik
l. Logis-matematis
3. MusikLl (kemrmfuan memahani Jan menciptakan pola'pola irana dnn tirina'l:
4. Spasial (kcmrmpuan nienernukan jalan 1^ng barlrs dilalui cli seburh lingkunsa:-
mcrnl.ennrk ganLaran mentai rcalitas, dan mentmnslormasi qanbaren iru dengr:

5. Kinesterik-rubLLh (gcr:Llan motoril senuurna, kcunggulan atletik)


6. Nanrralis (kepekaan rerhadap objeklbjck ahm Ganaman, Lrirutang, auan)
?. Anra+crsonnl (lenampuar nremahimi orang Lain, apr -vang mereka rasrkrn, r::
Iang meDnrtivasi mereka, L:Leaimana mireka berinreraksi satu s:rma lain)
8. KecerJa,an intrapersonal (kemampLrur mernandans diti srndiri. nrengimLrrql::
pcmahrman tentang idenriras cliri)

tiardner berkeyakinan bahua hanla denlan mtllhat clLra krtegori perrarna l::
rnenvingkirkan banrak selali kemampuan mentaL manusia, kin hanva melihrr sa:
bagian dxri krpesitas total benak nanusia Lebih jauh. die menrrnjukkan bah.r:
clefinr.i nadi"ional klra tenreng kecer.lasan terpaur deng.n I.udt\x. "indera kce1ra.l-
seoreng pemburu Ji Glinee Baru atau Lenampuen nrvigasj seorang felaui :
Mikn,nesie tLdak terjclaskan dalam dctinisl lQ Barar kita. Klryarr;a vang lef::
rnrLtakhir (Gareincr, 2004) berfokus pada pener.rpxn t.,i:iri-teorl kecerdes.rn grndan -
.fuhm intenlsi kesehari:Ln lerika kira nemanfaarkr. .rang{)reng .li sekit:rr kita ! ni-:'
mencapei Lermactm-ma.am tltj an.
Pembe diaron Mdnusio I t7

Dalam gaya rak kalah revoLusLoner, Roberr Srernberg (19S8, 1985) iura
r.rggrr.-1.'r d rr,p ,L .rr",l"e.J r,r,, ...t ,.,r,, 1 .1.,.". rriarkr.
:narchic) tentang kecerdasan, Srernberg rrcngemLrkakan tiga jenis .,kep;nraran,,,

' Kemampuan komponensial bagi pemikiran analLtis


. Kemampuan eksperiensial unrLrk rerlibat
dalam pemikiLan krearit, menssat)unekan
p'r c1 rn.r o-nJ. r.'r r-r''..'l .. ,g , r,,Jr
)
' Kemanpuan konteksruaL, "Keplntaran jaLanan (Srreet snarmess),'
r.ang
nemLngkinkan onng unruk "hengikutj amran, dalem menianipulasi ijngkllnean
1 pt 1.,, ,o l" , .i- I .. l.m a_,.r,, , . ,, . tt
"._

Berpendap.rr bahwa teori psikometri terLalu terol.sesi denran kecepatan mental,


Sternberg nendedikasikan penetitiannv:L bagi fuvtes yans
-",,$,k.,1
::necahan masalah Leseharian, "akrlsehat", pcrnerolehan eanbar:Ln lebih","","rr,,,
llras rras
-p l".e ua rd.,r lepr.' Le,i ,a,Lr,! i ,rr ,,, :.-1,.,, .-,.r ,q rL.t,e t_.,t
'l"r I d o -:.'r.h - ..p-rr c.,.t, er. -,.,.t.rs .t ,r ;.rr rrr.. *,f-,
, rlr er, t-.,1, d.1., pi,..-r l r _.te..r "
r",.m_r,ne,it
Lr pr., t.- Lr-.r.rr tr. ,r r,L -t ", r

: ; ..,,,
hroup.'refl ;. jool I'o,)
Akhirnya, dalan upirya lain untuk mengingattrn kita rkan bi:rs dcf,nrsi,clefi.isi
:radision:r1 dan res.res ltecerdasan, karra Drniei Coleman rrnrang kecerdasan
rrno.'onal ,looq u4i. M. Fv, l. qr r,, s \ ,r l, . .0C-) - rlr_
r-.'l r'.,rJ l..r r',.nemi l,r-,-.r d,.,:.,.t .,te.r,.,0..,.
!*otrnc), pada keduduka.nya sebagai fungsi intctekru:rl. l,engehiaan ,";unu"" *lu
:nosi-emosi inti-marah, takur, gembira, cjnra. jijik, lnatu, dan tain_tain rtrn
rendorong dan mengontrol penrosesan rnenral arau kosnitif vanq eiisien. Lel.jh
--J, l qi. u l. r", r. _?-' tdt ,, t ,t r r.. r.r, t i rt .) .-p
::ripacla benak rasional, bertindak bahkan ranpa meneernLil
tccla unruk menimbano
\r'e.. ng li .J.,.<e.,orri, re, j .,nt .r,,1- rt ", nti
.:.sengajaan yang merupakan ciri utama lxrrat< berpikir,,(Cotetr.rn,
1995, h. Z9l).
,pe ketL,juh dan kedelapan kecddasan cardncr (a,,raq,crsonat
':nru
a*l -""p*"-"il
saja sarar dengan penrosesan emosionat, tetapt (ioleman Lelth suka
renenparkan enosi pacla tingkat terringsi hielnrki kemanpuan rnanusia.
Dengan melet-arkan konsep kecetdasan seperti yang Jttakukan Clarctner, Sternterg,
::n Coleman, kita trsa lebih nLrdrh menahani hubrnsan antan kcft;ds.n ,ri;
: n'.lar r'l-1.r.. .,: r b , t-,,r,r ,,-.,t.o r I..-. ..,laar.,,.i
Jak banyak kaitannya dengan kcl,erhasLtan seseorang seLagai p"-tetat-
bahe*
.:.JLn: orang dari berbagai tingkar IQ rerbulti berhr,rt dahn ,,.,""gunrnt
t-t,urn
,::.1ua. Tetapi Cardner menyandangkan se;unlah trtribur hjn peda
tcnttng gaeasan
. .1" r"Lrr rrl r.rrrl cr ret .,, .,, ;' t" .l -..1,,,
-enguasai brhasa keLlua. Kecerdasan nusikii t,ise nenjdrshn reLatif nrrLlahnya
-.berapa pembelajar dalam rnenangkap dan
mcnrproduksi pcna-r.ola intonasi scbuah
l l8 Pembeloioror Monusio

l.ahasa. N,lusik juga dapar mtmberikan fasilitltc'r alami penbclajaran, sepet:


Jiperliharkan McGinn, Stokes, da. Trirr (1005) belum lamr berselang Bcrbag:
langgan klnesterik-tubuh sudah ciiL'icarakan schubungan Cengan pembelajan:
lirnologi sebLlah L'ahasa. KcccrJlsan antaqersonaL jelas penting sek:rli dalan pro:e
komunikatif. Fakropfaktor inrrapersonal :Lkan rtihicarakan tinci daLam Bab 6. Orar:
bahkan mungkin berspekulasi tentang sejauh mana kecerda*n stl:Lsia1, khL$usn.:
"pemahanan :Lrah', bisa ncnbannr pemL,claiar buJaya ledLra dahm menumbuhka-
kenvaLranan di sehah ln,ekungrn baru. Kerranpuan-kernampuan eksperiensial d":
konrekstrLal Srernberg naLrn menjehskrn kornponen'komponen'bakat khrsu'-
lans dipuny.ri oleh scbagian orang unruk mengu:Ls.ri bahasl secara ccp:Lt, efisien' d=
membangg.rkan. Akhimla. EQ yanlr diheriukakan oleh Coleman Mleh lndi jar:
lebih Fcnting daripad.t seriap tiktrr lanr dalan mervujudlan keberhasllan berbaha-
kedua di ruang kelas maupun Jrlam konrc'ks ranpa guru.
Berbreri lembaga pcndiclikan beLum luna ini nenerapkan kecerdasan bergan;
CarLtner dalam bcragam konreks persekolahan Thomas Amstrong (1994, 199:
nisalnya. menganhkan ptre gulu dan Ptmbelalar pada 'rLriuh car:r menjadi pintai
dan mcmL'anm para pendklik untuk mengikis an.sgapan bahua jalan menu'-
kesuksesan di dunia hanyalah kecerdasan lLnguisrik dan logis-matemrris lQ ti.!;
ctalan pcngerrian rradisicurl L.isa nenghasill<en skor tinggi pada ujian sekola.-
rerapi mungkin ri.1:Lk mengislarirtl.u kesulsesan dalam bisnis, pcmasaran, ser
komunikasi, konseling, araLt pcng:rjaran. Dt1.1m r.endidikan bahasa rsing, Christis.
(loo5. 1999) dan ranc la.lain berhasil nenerapkan lonsep kccerclasan ganda dal
neneajerlan Lrahasa Inssris sehrgai bahrsa ltedua dcngan mcnunjukkan bahi
nasing.niasing kecerctasan terlair dengan tuntuta.-lu r)tunn terrenrLr di ruang keli
Beber:Lpa waktu silam, Oller mengemukakan, clalan scl'ueh esai meyakinka:
baln'a kecerulasan biar l areim:rnxplrn tetaplah be rl-.as is.t ahasa. "Bahasa mu
l,ukan hanla sebuah mata rantai vital dal.rrn sisi sosiel pc*.nbangan kecercias'
blsa jadl ia jusffu {ondasi kecetJas:rn Ltu senLlLri" (L9Ela. h. 466). Menirut Oll:
arsrmen-arglrmen dari genetika dan iLru sl,araf nenunjLLkkan 'iebuah hutunl
mendalam, mungkli malah sebuah kcsrmran, anrara kecerdasan drn kemampt
L.erbahasa' (lr. 48?). Lnplikrsr'implikrsi hiforesis OlLer L.agi pen$eiajarrn bah:
kedua sLrngeuh menukar Baha.a ferrama nupun kc.lua pisti terikar erat clen!
makna drlani pengerrianrla y:Lrrg pllnrg men.lasar. Karena itu penibelajaran ta!
tedua rane cfcktif selalu mengairkan L.enml<l,enrul< permukaan L'ah:Lsa den;
pengalamrnlengalanan bernakn.r, seL.agaimanr srdrh kita kerahui dalam r<:
pcmbrlejerrn AusubeL. Kekuaran kairan itu saneat mungkin mungkin setuah
kecerdasan daLan L,cntuk lrng 1anr.
PembeloioronMdnusio ttt
]:JRI PEMBELA.JAR{N DALAM PRAKTEK:
.\TR{S
'
, DUA METODE PENGAJARAN BA}IASA
-npllkasi berlragai reort pe.rbelajar:rn bagi ruang keLas l_.ahasa sucl:rh serinr
clisrburkan
la,rn.hrl,n. TclpL LtLr nrerude pengrjaran bahasa *.s t;i.
,. ,,rtJl o.. m. do .rr o,t r r -..."1
,.,. V oa .{r.,.,, .,11"L,
.i, ,,n
:,leh prinsry.prinsry behavjoristjt<, dan pemt,e
arr,,n B-,1,.r,, K,.u,,tas, ,.4";ir.;;",,
rngsung Lrntuk mcnerapkan reori-ieori Crll Roe.r. ben.nonl
,, ,,,,,_.,,",u,..,,,
.r n. Kita rengok saj.r kedur met,ie itLr sekarano.

\Ietodc Audiolingual
\lelenrsnva ler.ang Dunia Il rnenveret Anerika Serikar ke dalam kcnllik clLLnia,
:rcn.longkrak LeburLLhan agar orangAnreriha mahiL secara lisan
ctalan b"f.'",,_l^f.'",,
..kutrr m.rupun nusuh merct<a. \Vak
ra.g tcpar brli ,"t,."lr ,"""1.,,1 ;.,1g";";.
.rhas:I. N,lilirsAS med)crj dotu.gan densnn nenctanai
kursus,kursus baf,"* irt.",f
:::n khusLrs lang berrikus pada LererampiLan aural/o.l; k.**k,",,
.-i.agai lrr,gram Pclatihan KhusLrs
t;,.iii.;,j
Tcnrara-Army SpeciAi;"; la,,iag i,,og__ 1,45ft j_
:'lu, isrilah a,vamnra, "Merocte Tentara". Karakreristik kunu,kun;s re;reblu
adnlal,
:rnlaknra akti'itas lisan-drt1 netafatkan ctan mcngikuti p,,1" r",,;;;i;.i
::[rkapan-nvaris tanpa tara Lahasa atau tcrjemahan yanc la:iD
da]al1l Lelm_t.t",
' 1..,'I.nr.\"\u 1..,r.,t .l,rt,. I.r,\4...t"
..lareng Loleh dikata ddrk poruter diNLnjan
1.,, ,.;,, ;
dd, JAuLrrkl.rn ke J:tr^ i.^a.r,,",,
:::Lr ini. Tak lama LenLrdian kebcrhasilan Met(xte Tcntara dan
kr:bangki;an k"-bati
:-nat berskala nasi'ra1 terharlap bahasa ashg mJ-"r 1."n-e".1..b;;"
p-.l.lik;;
.rruk. mengaclopsi rnerodol,gi baru rersebut. Datam segala r,"ri*;
a"lr *t"p*,i^1",
r.1ro.le Tenrar.l Lcmu.li.rn dikinrLpada tahrn 1950_an
sebasai Metode A",l;it"e.i;l
_-M).
erat pada reori ltnguisrik dan psilotogis. para tjnsuis sirlrkrural
.::, -{LM-1,otumpu
19,10-an Jan l950.an terlibrt dalam apa yang mereka
seL,Lu ls.t,"gui ,,,"uti.i,
:..kriprit ilniah' rias L.erl.agai bahasa, dan p"* .fi
-".a"L.gi p..g"j"r""
.n!:rksikx. pencrapan langsung anatisls senrcanr tru p",l:r peng,;aran poLa,p"la
'' /...to4...,r ,. I|I ,,oq.t , .'i .,; ,.lrnr
',, .,-l,m.r r ., .,_...i,., ,r ,r- 1.,,.rt , .irr -i"-
ar M i.r;
,r.'li.
' ,rl ....,1 .l,r .,r' .,.tll
:Jasi sempurna L.nsi dril nimilLi dan larihan-tarttran t..,,.1"
::t, oiologi auJiolinguat. }'",'c ;.;"r;i,1;
Krmktd,srik Altvt hisa dirangkum dalan daftar berikur
0ia.hptasi dari prator
* Celce-Murcia, 19?9),

\.laieri l,aru disaiikan dalam benrLrk rJial,g.


i Ttrclapat keterganrune:ur fada cara penirurn, penghafalan frasc,
darr ponb.taiann
t20 Pembeloioron Monusio

3. Stmkrur dirLrutltan denean anallsis "lat'an-kata" c1.rn diaiarkan sanr per satu.
1. R,la-1l,la sruktural diaiarkan dengan dril berulang'uLang.
5. Hanya sedikit atau riJak ada penjel.rs.rn gramarikal, rata bahase diajarkan dengan
analogi induktif, bukan penjclasan dedukti{
6. Kosakara sangar dibatasi dnn dipeLrjari .lalem konreks
?. Banyak penggunann k:rset, laboratorium bahasa, clan alat banm visual.
8. lelsfalan sangar dLfentingkrn.
9. Penggunaan bahasa ibu dii:inkrn sedikit sajr oleh guru..
10. ResprDs )xng berhasil segera didorong.
11.Ada ur.ala keras unrLrk menvuruh nurLLl mempn,dLrksi ujar.rn rang bebas dari
L rLl-n
12.Ac1.r kecendenngan nemanipuhsi bahasa Jan mengabaikan isi.

Karena sejumlah alaun ALM menikmati popularitas benahun'tahun, dan bahkan


hingga hari lni aJaptasi ALM blsa clijumpai dalam berbasai nerod.rlogi konrenPorer'
ALM beralx1 kuat Jalani pcrspekrif'penpektit reoretis terprndang pacla masa itu
Mareri'matedn-va difersiaplen dengrn cermer, druii. dan disebarkan ke berbaga:
lembaga pendidlkan. "Keberhasilan" bisa dialarni lel)ih ekspllsir oleh murirl-mrLric
kerika ncrela menpraktekkan di:L1og di h,ar jx pe1aj.lran.
Tetrpi pofularims ltu tidak L.erlanjut scl,uranya. Sel.acian karena pencunckapan
secara meyakhkan oleh Wilga Rncrs (1964) tentang kelenahan-Lelemahan ALII
dan karcna kegrgalan runcak dalam nenrajarkan kemahiran komunikatif jangka
panjarrg, pudarlah popularLras ALM. Kita tahr-r bahrva bahasa iidak benarbsia:
dipercleh nelalui proses pembentukan kcLiasaan Llan pen$clajaran eksua, ballra
kcsalahur tidal perlu dihinJari Llergan mengorbankan apa saja, dan bahla linguistil
srruktural ridak nemberi rahu kita segala st'surtu tcntang bahasa yang pcrlu kit:
ketahui. Walaupun ALM adalah upal'a gagah berani untuk memanen tuah dar
merodologi.metoLlologl pefgajrran l..hasa sebelunnya, akLirnya ia gagal jLLga, sam:
seper:i nasiLr semue mctoclc'. Tt'tnpi hita mempelajari seslrnrlr dnri kegagaLan ALNI
unmk mewujudkan semua r'rng Jijanjikannra, dan kita rneLangkah naju.

Pembelajaran Bahasa Komunitas


Zaman audiolingLLalisre, berikut pcnck:Lnamrya pada bcntuk'Lentuk umum dar
r:akreL -""ghaialkrn pola.y,1" yang d+.roduksi sccare ilmiah, mulai mcmLrda:
ketik:r revolusi Chonskyan dalam lingulstik nienalinekan para lnrguis dan guru
bahasa p.rda 'struktudalam" bahasa dan kctika prra psikoLog mulai mengaku:
bahva watak scmua pembelajaren pada dasarnye aichtii dan anrarpersc,nal
Dasasatsr l9?0-an rlahh era heL.oh rerapi luar Lrjasa kreatif di nana peneLiriar
bahasr kedua tidak saja lahir rerapi jugr mensilh:Lmi m.'toLte'metoLle inovatif ba5
pengajaran bahasa. Ketlka ltLtl makin rnenyadari penringnya faltor'filtor kognLti:
maupun rfektif clalrr pernbelaiaran bahasa keJLLa, mct< c-netode pengajarar
rerrentu nenladi l-\rpuler.
Penbe oidron Monusio I?l

Metode'mctocle i berusaha mernanlaatkan ard penting riktor-takror psikologis


dalam keberhasilan pembelajar bahasa. Pada saat yang sama mereka JipujLrruji setls:ri
r.i I.r e\.1 | .-- errr eri,.r ,t,,,1t.,,.t..,,.r,,,,...t..t .,
AurlioLingual atau Penerjenehan Tata Bahasa. Klaim,ldaim kcl,erhasilan mereka, yang
Jilonurkan oleh para pendiri dan pendukung,pendukune mcreka, serinr dilebih,
, hk.,.mr .mrl.'.:,r ,rrr,-r rL nc, t-t I ),,", -.,r,, .,t I

pekan, membeli buku baru, kaset dan vLcleo, demi tujuan, tcntu sajr, Defriapkrn
para peml,elajar nereka unruk mencapat puncak poiensi. Klaim-klairrr terscljut,
rang
JLlebjh-lebihkan dan keleuat diseneralLs:rsi, nernbrat Darid Nunan [9S9, h, 9?)
menyebut nerode-rnetocle nasa irlr sebagai merodc 'desrincr": lllenj:Lnjikan
lesuksesan, saru ukuran pas untuk semual
Di lLrar banyaknya klain berlebihan _vang dibntarkan unruk mero.le,mctorie
remacam itu, tetap saja rrrereka adalah Lagian penting dari sejarah pengajaran l.ahasa
rna, Llan nereka menberi kira beberapa rvauasan tentang pembelalaran bahasa vrng
r'l r-r ",Li -lr, l.o lrlper s",r,L \-. ,r rl' .r^.,t .r .,1
:atu metode "desainer" i.u, Penbelajaran Bahasa Konunitrs arar Comm,rit)
rns&dgc Ledmins (CLL), yang dibangun cepar.ceplr rur[rk mempraktekkln teori
:.mbelajaran C:iLl Rogers.
Dnlam model pend ikan 'Konsrlins-teml-elajaLan" ra.s .ligasasnyr, Charte.
-rnan (1972) cliilharni oieh pandangan Carl Rogers tenrang penJicltkan (Roeers.
.r' rJ.l grrr "r!lrgrrt -n,.1 r-. ,, J.;l
ionteks mcnghargai dan menghormari masing.lllrsing indn,iJu datam kelomrjok.
."1 .ra, .lF .Jr' .:'r r por,rp rd,rcr. ,r. ,r"r.rm.rl. rr er
"r
r l .'r. r.,
ra . K- .m" ", ),,! ar." I | - l. ,r l
:drdidikan dikurrngi oleh komuniras yang rnenclukung. Kehadiran guru tidak
:,anggap sebagai ancannn, juga bukan tugas gunr Lrnmk mcmberlakukan batasan;
:'tru, selaku seorang 'penasihlt", peran grru aclalah nemusrtkaf kepeduliannya
::tJa klien (murid) dan keLutuhan mcLeka.
Modelpendidikan Curran LliperlLras ke konteks penibetajaranlrahasa tlaLLnbentuk
P.mbelajarar Bahasa KomLrnicas (CLL) (LaForge, 197 t). \flatrupun adaptasi,aclaptasi
,:iusLLs CLL:rch banyak, met<,dotogi dasarnyr jelas. Kelompok klien (rcmbelajar),
.::elah terlebih dahulu membangun hLLbungan antatpers,nal dan kepercaraan dalanr
::hase asli merel<a, duduk dalani sebuah lingkaran dengrn penasihat (guru) berade
:: lurr lngkaran. Para murid mungkin benar,benar pemula daL.rn bahlsa asinq itu.
..'l
' '..,,r :q rrir'-.el.r r,'e rn. r r.rl,,r , ' rl. .r,. rnp t , ,
,..pada seseorang, dia nengucapkrn iru dalam bahasa asli (karaLantah. tnggris) dan
-:rg renasihar nenerjemahkaD uj,ran itu bagi remtelajar yang bersangkutan dalam
r:hasa kcdua (anggap saje, Jepans). Pennrl,jar itu lantas nengullngi krtimat
Jc,pang
-l , ll",ll-n
'r. \l .l"hp | ..1r", .e.. .-.,.,r ,,..er|., 1.-
::munglinkan percakapan clnekam untlk '-,,r1
clidengarkan lein wakru, clan pada aitirir
' :f sesi rara pcnbelajar secara incluktif bersama+amr [rencol_.a menghinpun
122 PembeloidronMon!sid

nf.rrr\.1si te.iang Lahma L.anL rtu. likL clikehendaki, pcn.tsihat bLsa melakukan peran
lelrih mengaruhkan dan memLerikan cukup penjelasan tenr.uq keideh xtau item
linguistik lerrennr.
Ketih.r prra pcnbeiajar nienjadi semakin tcrLiasa Jcnsrn bahasa a-'111s itu.
komunlkasi lang makin langsLrng tlsa berjalan, dengan penasihat makin laran!
nimt etihr peneritmahan langsLrng d:Ln inii rasi, sanipri serelah hanlak sesL.
l,ahhan berl.rLlan-l'LrLnn arau l.etehun-tahun kcmLrclian, para pembelajar mencap.tt
keraslhan drL:Lm bahasa perbilc:Lngan. lada tltik inr para pembelajar menj:rdi manJLrr'
-{Ja kelel.lhan dan helurrngan unrLrk sel.uah ncro.lc s.perti CLL CLL aJalah
rpala mcmpLrktekkan {il,sofi ti:rrl Roqers c1lrn mergatasi L,el,cr:Lpa faktir afekni
ung nre.lencaLr .1e1atr penbelajer:Ll baha* kedua Tetepi :rda beberap:L problem
praktis Jan tec'reris densan CLL. C;urulenasihat bLsa menjali terlalu nonclirekut
lr,lcski usafa keras indrktif adalah komponen -rang sang:Lt d4rerlukan dnlar
'cc.rrr
pembeLajrnn Lahasa kedrLa, hathari tlan peLrn-pehan pertaml vans nrclelahkar
d:Ln rerrrrih.ratih dularn herLdakrahLLan tcntarlg CCL bLsr diringankan dengar
ptnnrelrjaran ded,rkrii lang 1cL,ih dierahkan, Jengan diberi rahu. BrrangkaLi baru
nanti, k.tll<.t pcrnLel.ljrr sudah ftrenjad] lebih m:Ln.liri, sel)uah stratcgi inJukrifL.enar
lcnar l.erhasil. Dan, tentunla, kcirc'rhasilan CCL banyak bergantLurg pada keahlLar
rrcnclcmiLhl.rn si rren:Lsih'1t. Penelemrhan adelah sehrrrh proses pelik dan konplcks.
Lhn leblh ganprng Jionongkan kitinbeng Llikerj:rkan; lik.r aspeh-asr.el subtil brhas:
kelirLr clireritn$kan, irisn jxdi rlrn muncuL pemahaman r:rng ridak beginj eiektl:
rerhadrp l.ahasr .asarrn.
WaLrupun mengandung ltrL.ag.ri kelemahan. CCIL menawarkan s'as,asan tertenn
brgigunr. Kite.liperjn!arkan untuk miDgurangi kegelisrhnn pcn1Lel.rjar lnen.iprakar
scbisx Lnunsknr seL.urh kelompok suportii cli ruang kelas kira, memperh,lehkar
para mrrrirl l.erinlsiatilrlalan bahasa, dan mcnearahlan pcnbrlajar prde pembelajarar
otonolr untuli mervongsong hari ketika mereka tak lagi punya guru yanr
membimL.ing,rereka. SungguhpLrn kita dirlrdori conr,,h sebLrah nctoclc'-r'an.
scpcnutnra l ert eda clari ALM v:rns diilhami renrikLran behavioristik, kita jus:
diingrtkrLr L.ahr,r kela, bahan nng paling e{ektlf nenaniiesrasikan ha1-ha1 1tec,
clari duo Lleto.le \an.q Lerlenhrgan ini. Kir.r .Liingrrtin prcla petluny,i lrersikf
t iiaksrna Jrl'r 11ren-\'eleksi ektivitas-akrivitas unruk pehierrr\ kita

Banrak r.rng t isr kira lctik J.1ri femahanrn renilng prinsiPtrinsiP penlt'elaiatl.
rurrg Lli.rmpaikan JaLam bab lni, tcntrng berl.alai cara mcmnhrmi rpa keccrdasar
it,,, .lxn renrang l.agaimln.r penelltian pcmL.elajar.rn ditera;'kan Jl kelawkeLr:
pcrrg:rj:rran L.ahesa. Beberr;.a aspek ;.cmt'clalara n bahasa mLLngkLrr menghendaki pron::
pengonJlsi:Ln (sel.rgaimnnr ditekankan daLam ALM), aspek-aspek yang laL:
ncns) rr.1rkan pr osr's k.ignirif l.emakna; lang lai.nre lasi i-.ergnnrlurg padr ns amar
relanrekan sesrma pcmL.thl.rr rang srllng nicnduhng drhn inteuksi l'ebrs da:
Penbe oioron Morlsio 123

s,,karela Gepertj JicontohkLn d.rlarn CLL); :LJa 1.rin iegi -r:rng rerkair.Jeng.rn struknLr
total intclcktu:r1 seseorrng. Masrngrnrsing aspek adrlah p.nting, tctefi tiJrl eJe
reori gal.ungan vang konsisren dan nujaral, rrntLrl -rrtiap konreks penLcLxl ir:rn L aha;.1
keJur. Seriap guru hRrus nenjal.lni proses -rang cukuy-. intLLirit (1ahnr memrLnL.krr
tlntcsis rcrbrik terrri clemi rrenclaprrkan analisis cerL:Ls tentang konteks furt.'ntu
iurs dihaLlap.i. Lrtuisi iu akrn clrturntLLh[emblngkrLr oleh seLL,ah pemahaman LLnLh
r.nrang kcLal.rken dan jLLgn tenrang kekurran ctrn kelemahrn l-.emrcan 1-.erqcktii
rembel:rlaran.

PIK DAN PERTANYAAN UNTUK XIAJIAN DAN DISKUSI


irraran, (l) mgas indni.lualr (G) tulas erup atuu p:Lsangan, (K) JiskLrsi se[,ml kehs
1. (Ll) Kelas clit.:Lgi rncnjali emp.rt kelompok, clenilan musing-ma"ing 1-.enil<ir.rrr J.rLi
emrut reoretisi felrrbelaiarrn -vang dil.ahas dalam l.rb lni drcrehhen leprJa nr1-'
tiap kel,rrpok. rLLgas kcbmpok'kelompok Ltu adrlah "mem1-.ertrla nlan ' tori
Lh:rs ncLc'ta sebagai -rang paling lrervavasrn auu Lorrplcr. UntrLk itr mNLnq'
mrslrg kelomg,k harus neranskum kcunggulan drn nlengaLltishr.lsl argLr.le.-
argunen kel,mpol Lain.
(K) TemLLan-tenuan daLi eryrat keLompol rtu bls:L disamp.rikan kt rluruh kelas
Jalan sebuah "del)ar' meng.n:Li tcori p.mbeLxlrran rnana lang prnva konnibLrsi
':, ' 9 n 'L Lr'-'l .

l. (K) Uraikan pcLL,cdaan antara respons y.rng Lllrarcing rlan r eq,ns 1.rng rliprncarkun.
D:rpatlrh Arcla rnenguraikan secara rinci btl,cr,r.r ,l",nr yung Jir:,nc:,rlan olel
pembelajar.lalam kelrLs L.ahasa asingi Dan bel-.erafa resfins vr nq Jilancinql
'cbuah
Uraihen secara rinci beberapa imL.alan lang tcrchprr.ll kchs Lahrsr. S.L,crapa
.telJif imhrlif r.ri.f rirl
(l) Skinncr yrkin b:rhw.r hukuman, itr! Jon,ngan n.satit, hin\rllh cdri lnnl
Lrnnrk men,rarahkan Ferhatirn perilaku -rang tl.lrk diinglnknn clar ,rleh sebal-.
p:LLla
rtu harirs cllhinc1.Lri. Apakah nenumr Anda korek.i tcrhalap kesrhhrn-kesalahan
rnuriJ di keLas merupakan dororgan nclrdrl Bagrimxn:r t ra pirl,rku.rn saL.rh
dii-.eri taliiran Ftridl, drl.rm prngefthn Skhrreria.l
(O) TulLsl.rh teberaf.l nkfivitas vrn! Ancia ansgap hafalan d.Ln l,cl'rr.Lpr hinua
rang bermakna dalam kelas b.rhrse r:Lng Anda ikrti (arau ALrJa :rjar). Aprkrh
br'Lcrapr !kti\itns tcrll:rsuL Jalam Lrllavrh abr-al.ul BirlLLasil:h etektnitas scmua
aktiviras rang ciitrLlis olrh kclompok Anda. -sampaikan kesimpLrlan Anrh kepada

. (C) Berpasang:Ln, iltngan cepat drn ringkas ungkaplan l-.eberrpr contol,


''pem.rngk:rsan Logririf atar Iupa sisrcnatis 1a|rs terj.r.1i d.LIem .tLurh Lehs
l.alrase asin!. Misaln).r, xprkah deiinLsi-definisi terDasuk dahn krregori inil Atau
L:riJah-k.rit1.rh grrmrrihll SeLrLLrken beberapa can \':rns liisr Jil..Lk.Li oich llrtLt
rl r,, ,r , I m r1 , m "
124 PembeloiaronMonusio

?. (K)
Di satu sni Sknr.er, Au*Lbel, dan Rogen mevaktli sudL,t pandangtudut pandar';
1eng sanger berl,.etla-setidrl,tld.rknya me,cka berfokus p:Lda -\egi-sesi be.laina.
penbehjarn manusia. Menurur Anda, mungkLnkah mensinresiskan kttiga -.udur
panclang terseburl DaLam hrl epe keriga fsikobs itu nengungkapkan "kebenaran l
Drlrm hal apa nereka l,erbeJa sec:Lre substansiall Cobalah mctumuskan sebuel
pemahanan umh tentang pcnnrhjaran mrnL,sia Jcngan mengambiLyang rerbaik
dari kctiqa sudrr fandang rerseLur. -{pakrh teori grbungan Ancla mengarakan
sesLram kepadr Anda te.rang bagaimrna ornng menpehjari sebuah behasa keclual
Tenrang l.agaimanr Anda harusnya ncnqljiLr bahasa kedual
8. (Gl Lihar kembali sLrLLraL tentan!: kecrkapan berLahasa astng. Drri yang Anda
pelajnri, r:ikt.)rJel<tur al.a rang nenurut Andn seharuvrya rcrwakill clalam sebLLah
tes komprehersii kccakapanl Bandhgkan sar.rn kelurpok Ancla dengrn saran
kelornpok.kel,,npok Lrin.
9. (G,,'K) KJes dlLesi nienjadi clelapan pasangan. Unnrk seriep pasangan, berikan
salah sanr drri Jelaparr kccerdasan gantla GarLlncL. (Pasangan seLebihnl,e bna
menanganl kc.e esan spirirual, elsrstcnsial, Jan moralyang diusullan Gardner).
Drhn kelompol AnJa, sempaikan secnrn ceprt clan snrgkat altiviras arair teknik
la:im kclas l.ahasa yang nencnpa jenis kecertlasrn -{nda. Buatlah daft:r akrnru:
Anda Jan bandrngken.lengrn dafrar orang lan.

SAR{N BACAAN

Lighdro\rrl, P., & Spacla, N. (19s3). Hou languges are l.drud. Oxr,rr.i: Oxford
Universiry Prcss.
\filliams,1t4, & BLrrJcn, R. (199?). l\:cholosr ior l.r{ad!e rcach€rsj A v,cirt coa.n.rio r
approach. Cambri.lqe, UK: CambriJge Universit! Press.

K€d"d blL! t.ts pcqantar SL.{ hi. rans djdlir dal$i banusa rdn{ lnl,J.rtr dimer{er.i
!nILk n.hdJiJua rurglar perr'rmd, ne yrJiahar raa.qlrman l,drguna retrrang reo)i-norl
penlelqarar, l!'i.Nil b.L./aj,d pcriteidif rarg riddl rerdltut ddldm bab
'ni.
RoL.rnson, P. (1005) Aptnude and L2 acquLsrrnrn. Ann,irlRs,i€o olAfflica Linqrisri.r.
25, 16,i 1.
Skchan, P (200:). Theorising :Lnd Lrl.daring afritudc. Dalan P Robinson (Ed.).
InJi! ,1'tl !l'tc).n.ii ard rLstfurred Inrgrage learning (h. 69-91). Ansterdam,
Bcnjrnlns.

Pinc/itian renrdns J,ecaldFan lvbalura nrredap selama Leberala Jlsaaana srbe/&rrl /,enel,rial
.drr.tn! nrA(l.h iri rlihrjr4trn lall ban,bnu i^i. Dalam LeluL utikel itu, P..er R.biroa
don Prr* Sfahat rnn{h,'idr inj;/n.ril rlnt.rng pytenbargal. terburu dtbn
'i!tr.odrtdi
terrl'rim n,cns.nai le.lllrrpan lchasa lalru
PembeloiordnMorlsio t25

rlatdner, H. (2004). Chaaging nur&. Bosron, tr[A: Han.ard Buslness Schoo] press.
-bLeman, D. (1998). rfloririag untr emodondt in.dlli.selce. *-eq.york, Banram Books.
,-rernberg, R. (2003). \t{r*don, irtettigence, anrt .i.ariri.r- srrrtksire.t. Neiv york:
Canbddge Unn ersirt press.

i:'is|r lulu ini maiperlihn tLdn ewlasi karla tisd ordns penetni tccer.t.a.rn, Howatd CarJns,
Jo,ral Gohman, dar Robst r-rcrnbcrs, rdng Lnj dirrylikdn tiepd.h arllreas auam. Mere/c
-:nunjultkan basLrnana panrtlagar mereha renrang ,'tepirnran,, bird drrefuptar
tu.t s,t aJr
rn lroLl€n .Lrr hlbt'san jeAari.t1i,i. Wataatrn bripa btkl! it| til:tk :dtoka pdtLL pen*obh.ln
::hasa, sebagian saran yang rdftldta. Ji\i.! l.sd di.dlprasi u"tuk p.nl,.taja,an l,ahdsd.

?!\ GALAMAN PFMBEI,IAR{N BAITASA: ENTRI JURNAL 4


,amran: Lihar halanian 23 dan 24 Bab I rnruk pandran umum menutk turnal
'-or
ppe.s.Jrn,t l..,rr rl ,.,.1.' \ ',rr."..Jrr q. rlurr.
' lika Ancla harus mcirsklasitlkasi pendekLtan Anda tcrhadap peml.elajaran bahasa
asing, apakah itu akan lebih Skinrerian, Ausubelian, atau Rogersiant Arau
kombinasi ketigan.,,al
' Kadang,kadang guru ridik nenlberi muridnya kesempatan merfel,arlan bahasa
Jikells, dan rerus nemaneing rerlalu banlat Krct.nq l.rdrLrp,.t.oLr[n)r
)lns rc!a.:ii.
Bagaimena pengalaman Andal lik! Anda mdasa (atau pernah merasa) bah*.a Anda
ridak puny:r cukup kescmpatan untuk sengaja Lrerbjcara, ape yang btsa (pernah
Lisa) Anda Iakukan untuk mengubah pola itui
. Rogers merekonendasi penbelajaran "nondefensit' . Apakah Anda merasa se,:1arg
belajar neDrerrahankan diri clari keri.lrksetujuan guru, arau dari rekan.rekan
sekelas Antla, :,rau drri skor jeLekt Apakah rekauekan sekelas itu sekutu arau
., {
s , t..
' Tanpa pernah benar-benarnengiluti tes kecakapan bahasa trsdisional. basainaDa
.{ d,,n,-1,." ,t, l\r. . {r . .r.- . t-"i -l , I,,,.,t --, ..,i ; tu
An.la tinggi arau renclah, menrr r And:r apa komponen.komponen kuncr
-e,t" t. i,ggr rt Ant" . ,, .,..,,,,J"
. n'.'mJ , , L- ,.",..J!rJ
Br r,,-r.,1
n, ' r'
' Adakah dari delapan ripe kccerdasan Cardner rrng menarik A.da k
penting basi keberhasil an Andr Jalam rrrmpetrlrrL brh.Ls::sLnq AnU, bJra,lnin{
dengan tigl p.rndangln Stcrnl.erg ter,t nr keLeLJrrant \rr r te ttot.meni {JrL.Lh
[tcerdasan yang ridak Anda pergunakant Apa yans bisa AnJa hkL,kan mensenar
\l,i
' Apakah Anda pernah di:Lj:Lr densan tck.ik-reknik AudiolingLral (prnguLangan dan
dril hafalan) mrupun ekrivitas,akdvjrrs nririrr.LL lL.t,,mtot.ufo rik;,t
).rs
didorong unrlk mel]lulai ujaran AnLIJ .eLrJ ir i), r ng J rt r h:. n.rcla ,khrr bal, rnil
, -r",1 "r I rr ..,r A I ." , .;-,..r\r . r,.-e
BAB 5

GAYA DAN SIRATEGI

TEORI penbelxlafan, " delapr. jenis" pembeLaiaran casna, pros.r rransfar, seri:L
mc'Je1'nodel kecakapan dan kctrclasan, semanya adalah ufaye menjabarkLn siL{r
unnenal manusi:L delan ponbelajaran. Mereh bcnpay.r menjcla'kan secara global
bnlr:Linana orang menginclra, menyrrlng, menlimpan, Jan menqing:rt nfomusL.
Proses'prosc.s semacem itu, remr tunggal baL, hlu, bukanlah penyetaL. begLtu
banlaknla perbedaan di dntdrd parr indrvidu clalam carr mircl<a belajar. arru
perbed:ren rli dalam Jiri siapa pun. Sckalipun ktm semua memperliharkan sifat rlasar
pembelajarrn ntxlrusia, seriap orang mcnclckati sebuah prollem, nempct.tjtrri
serangkai.ln fekta, atau menata pcrasaan clari surlut pandang lang unik. Bab LLI
menrtrith:rs variaslvrrirsi kognitii dalan fembelajnra. trahasa kerlua, \,ajtu varirr
Jalam gaya pembelljeran vrnqberl'eda pada c'rangper oreng, Llan strategil.ang dipek.ri
rr I rr,. ,. r,. 1r .t te.. , ., ..,m , I

PROSES, GAYA, DAN STR{IEGI


SeLelun kjra mehhar secarr spcs jk beber:LFa gaya clan strategi pembelat:Lrnn t aham
leJLre, beriht alahh penleLasan singkat engc..i ptrbedaan entara
frosesj garn.
.lan srretegi sebagai istilah,istiiah yang clpakat claLan lireratur pemerolehan Laha;a
kedu:1. Secara historis, ada senaom kerancuan claLam peneeunaan kerj$ istjlah Inr.
dan bahkLn dalarn lireratur l.aru prn \nd, r1.,LL m.n1 rmp:r .er ," hh ;",, ,, J ,lam
penggun!an lstil:Lh.isrilah ini. Cohen (1988), misalnra, suka menlefur srnteli va,j!
s,dah lrrcrljaJi kebiasaan .lan t:rk lagi daLam kendall kcsadaran peml etajar sebeear
"ptoses". M.rka penring kiran_va menLlefinisikan .e.:rra cerm:Lt isrilah-istilah ini se rk

Proses adalah yang paling Lrmum dari kcrign k.,nsep, dan pada dasarnva mempakan
lokus L.ab seL.e tL n nIa. Semu a mrrn usia te rl tb at rla lam proses-p rcses l nirer snl rcrtcntr
Seperti hlLnla kit.r memi'rlulln LL(larn, air, dnn mrkanan untuk kelangsungan hrdup.
Lrreiiu fLLla semua nanL6ia Jengrn kccerdesan nomral menjalani ringktrnsklr rtnu
tiLre'ripe tertenru pemL'c1ulrran. Manusie pada umumnra rrrenbangun hrL.ungan.
hrLbungan.r mulus-respons Jan digerakkan oLeh imLalan L|n hulunan. Kira semLra
rerlibat dllan lsosl.tsi, F.n\infanro trekna Jan hafaLan. tnnsfer, !eneralislsi, Llan
126
Goyo .lon Srrdregi l2Z

-:rrferensi. Senua orans nemiliki sem:rcrm l-.akar untuk mcnpeLijari


bahasr kcdua,
::r! l)isn tcrganrbrr dalem proses pembclajrran verbal terrentu. Kita semLre
.mpLLnyal, dalem pro;rrni yang btrlainan, keniaqruan untuk melipateanclakan
L, . ,.- i,r ,, .rt , -- nr:i
Gaya adrhh sel.rah istilah yang memjuk kepala kecondongan ataLL kesukaan
:r lcDsisren Jan agak tahsn larrrr di dllam !Lri sescoranr. Grya aclalah karakteristtk
.lrm kerla inrelekmal (dan ienis kepriLeJian juqa) yang tcrl<enaan dengan
Anda
. r,J., ..L r r.n..nl .r .. \r lro q i,.M.t,\,.{, L
.:nlkin lcLih t-.enrrtent'rsi risual, lebih tolcran kepada arnl.isuiras, rrau tel_.ih reriektii
.rmbeng seseorang yang hln semur itrr aJaLah gala yang mencirikan sebLrah p,1a
:un arau doninan dalam pcnikiran atau pcrasaaf AnJr. Maka gr1i:L Lervariasi di
:rn orr.g per
Statcgi rclalal'ru'rg
metodc khusrr rntult nenciel<ari masrLah atau tugas, langglm-
resim operilsi untuk mer11ih ruj!in rertcnru, rancangan tersusun unruk
.rlendelikan dan rrenrnipulasi iniormasj .e(enru. OxiotJ & Etuman (199E. h.
' :r.nJelinlsiku srrareqi penri,clajeran bahasr ke.ha sebrgai "tindakan, peLitaku,
:rkaL, arau tekniL spesifik..._r,enq cltpakai ohh mrrici untuk neningkatkan
:.rrirlaialnn nereka -.en.1iri . h adalah "-,iasat rempui' yr g JrsesLratkan dengan
:reks vang mLmglin beruriisi dari{rknr Le inkru. arau dari snrlL sjr!asi Lc sitllasi
:::. rtau b:Lhkrn Jari sam l,Lrdaya ke buclayr lain. Srr.lresi ber|ariasi di ddlam diri
,.:i're.jl. Seti:rp clari kirr m('nlilili sejun ah :ikcnarjf untuk menrecahkan masalah
:r:irru. Jan k rl rremilih satu arau l,cl-.erapr unmk menlelesaikan .'masa1:rh,'
.:entu clalam peml,clajaran b:rh:Lsa ledua.
Saar nenrpelajrri geya dan straregi clalan penbeL:rjar:tn bahasr kedra, ktra
'lluhi
-r mrnetik manfiut .le.gilf 1lrcnahani "LapLsen-lapisan t alvang" i.l, trr:ru tjtik-
:- r r:ng menbennrk garis panjan!, Fng tr.r.nran!l rrruLai darj pcrlengkapan untrersa1
:.rbelujdaf sx1]]p,li \rriesi rerrenur cli .lalarn Lliri scseoranr:.

: i PEMBELqARAN
:.::erapa tahun laiLr saya menJerat di lranLlrra Napolt, Iralia, pa.ta r kui dse dini
. , setciah hariyang llLnlam karena kcthggahn pes:l\rat, pcnundaan, dan perjal.rnen
:::rLrtar vrng dinLLhi patla pagi sel.elumq:r cli IJarcelona. Bandara prakds koso.g,
:.r lang paling a.llrhr1, tas per[Lan:Ln saya hilangl Tak aJn seorans pLLn r.a.la j:Lnl ,tu
:tr! trisa L,erl-.ehr.r lnggris dan l-.ahasa Italia savl ter.L.rtas palr tiasc-liase muJah
.r,: rekarang tak L'ersuna l.ag s.r\:1. Apr rrng ;a!a lakukani
Dengan sL'LLLah gaya y:rng sccara Lrmrrm cenclerunq tole.ao tertradap ambisrita.s,
.:irama-tama sala L.erka,:a kelradi Jiri s.n.liri asar tidlk gusarj clan terap kalc,rn
:r.ki1-.un seJrng kelehhan.lan frusrrrs. Claye otak kiri sara nemerintahkan sava
.
.at ltu
Ll ':.1 ... 1r I Ll, L ,. rri ,..,,
Secara bertarengan, kecendemngan
lang kad:rng sama b.,sarnvi untuk
tnggunakln pcnJekaten otak kanan nremrngkinkan saya tcrenparl kepacla
128

pcrsoDcl l,rnJara clar menggunakan sejuDlah strategi kom,.rnikatif alrernatif ag::


pesar) sarr s.1mf.1i. Sq:L cukup rcflektif unmk L.trsabar terhadap triskornurika::
dan l<etjdikrnanrurn .a;r unnrk berkomunikasi densrn baik. terepi clrkup nnp{lst
s:rmp.ri t.rrutl,ehwa sava nestiberkeras unruk mcLakukan rhdakrn sesesera nungl<i.
Cara kLta belalar ha1-haL secaLr rulurn clan cara kira mengatasi sebuah problcr
tanpaknre tergrnrLrn! pada hLLbrLngan yang agal samar'slm:rr anrare kepribadia:
clan kc,gnisi; huLulrgen ni cliscbut gaya kognitif. Ketika gala-gay:r kognirif sece.:
lhrrsLrs rerhubrng kepada konteks pendidikan, di mana fakt,r afektit Llan fisn)1og:!
saLurg berlelin, ncrcka hzim discl,ut sebasai gaya pembelajaran.
Lla)a ternLrelaj.rin mungkln clianggap seL.agai "sifAt-sitat k,rgnirif, efekrif, da:
fisioLogls ra11g reLltii m.rupakar irclik.rtor tentlng balrainana penbelajar mengrr r:
berinreraksi Jengan, Jan merespons lingkungan penbelajaran'(Kee{e, 1979, h. 1
Atru. lel.ih scdcrhan.r ]agi, Skchan (1991, h. :.88) nre.detinlsikan ga]a pembelajara:
sel-.agri "sebrah LecenclerLrngan urrum. sukarele arau tidak, untuk rnelakuka.
teDrc,sesln inlonr!-(i .lalam sehuih cara rerrentu". Dalam rLLgas berat mernpeLaja:
l.ahas:r Ltclur. tLrgas uns begirlr tlalan nclibatkan fakror-iaktor afekttl studi gar:
pcnrl,elajaran berhasil ncnunculkan v.rriabeL-r'ariabeL penting. Gaya-gaya semacar
iru bisa ncrrl-.eri l..rnvak sLrmt angan bagj lenvusunan teorl terpadu pemtrolchr:

Seperti \nng segera :rkrn Anda jumpai, gaya pemLreLajaran mcnjembarani emo.
d:Lnk.gnLsi. Misxlnra, sebrah gala re{lektii pasrilah rlrmbnl dnri pribadi _rang reflekr
atar moori rang reflettlf. Sebaliknyr, gava impulsi{ biasanya nuncuL dari sebLu:
kerdlan enrosion:Ll 1'ung irnpulsit. Caya-gaya orang ditentukan oleh cara nercl:
me.lerap rpr-afa diri lingkungan merekr. )vlengingat bahrva proses penyerapan ridr
melLrlu kogn rtt, m:LLu wilalrh iisik, atcLtii Jan kognitif pun bergabung c1llam gai:
raya pemLchjaran. ReL.erapa orang akan berpenLt:rpar bahLva grya adalatr sifar sralr
Ji drlau Jirt orang Jcuasa. hi panclangan lang meragukan, sebrsann:Lna djtLLt:i
oLeh Dom)ei Jan Slehrn (2001, h. 602), 'Sebuah kecenclerungan stkap mungkr:
saje bcrunt akar. tetlFi terrf meryir:rtkan aclanya semacan kapasitas Lrntuk luwe:
Jan ruang rrnnLk lrrenqa.lxptlsi la,ln.gaya terlenru guna menghaclapi rantangan situa:f
sLtLLasi rerreritu." Tiap orxng mrngkin meniperllhatkan kecen.le-u.g-.
terhadap sel.urh ga-!a rtau )rng LlLrnva, terapi konreks vang berl.eda aka:
",.ur
memLangkLtkxn geya reng L.erbecla pada orang vang srma. BarangLali c'rang yar::
'cerdrs" Jan \ukses" adrLah orang yang "bikognLtii'-yang memiliki kelu\r'esan untuJ:
ntnycsuaikan gal a
Jika sar'. mcn.obr Denghitunq senua g.ryr pembelajaran yang telah dikenali ole:
prr.1 r.enliJlh Jart psihoior, rkrn muncul rlaitar sangat prnjang mengenai seri::
{aktor inJraivi, lonruniLetir, l.LrLlala. afekdt, dan inteiehturl r'.rns l,isa dil,avangkr:
Sejalt fenelirirr aNal oleh AusuLcl (196t, h. 171) da. Hjll (1972) tenrani
penbelajaran unun urnrk.emra sLrblek. hingga lenelltian yang Lebih l,aru khusr.
renrang p.'mcroleh.rn bahas.r kcclu.r (Ehrman & Lea!er, 200li lVlrrrerserst, Decapu:
& ltzen, 1001; Cohcn, 1998; Ehnnan, 1996i Oxtird & Anclcrsor, 1995; Reir
cdyo don Siroresi 129

[)95), Lusnran gara berL.eda teLah dikena]i. Ehrman & Leaver (200t) menclid relevansi
.eurbilan gava semrclm itll LLntuk pemcrolehan bahasa keclua.
ai

1. DependensL-indepentlensi Lridang
2. Acrk (nonlinier) vs. l.erunrran (lrnier)
3. Llmum is. khusus
4. lnduktif vs. declLLl<tif
5. Sinteris vs. an.lListis
6. Analog vs. dieLtal
7. Konkret vs. abstrak
8. Penretaraan,,s. pcnijanarr
9. lmpulsif rs reflektif

Para peneliri larn (Bro*,11,2002; Renl, 1995; Danesi, 1998r Chapclle & Roberrs,
1936; Char.eLle, l9tlr
Srevick, 1982) menambahkan l,el,erapa fakror Lagi, rernasuk
ornk kiri
.-:L-!a dan kanan, toleransi ambiguitas, dan gaya risLLaL,/au.lir.ris,/kinesretls.
ie dattar iaktr*faktor keberhasilan pemerolehan. Limr .1ari saya,gn\a ini, karen:r
:elevansi rnereka terhadar pengajrran, diuraikrn scbegai bahan penimbangan di
:a,rian'blgian berikut.

lndependcnsi Bidang
ingatkall Anda akan bLrku.L.uku bcnva a lang Anda lahap scnasa kecit, sebuah
:,rnbar hutan clengan pepohonar drn bungah,nga eksotis, dan keterangan gambar
rng licrbrnyi, "Temukan nonyer-mon,ler yang bcrscml,uryi di fepohonan,'t lika
inJa melih.rt dengan saksana, Anda segcr:L bisa menemuhn nerek.r, l)eberapa ekor
dngkir balik, beLenpa ranpak sanping, ada yang hcracla di temper riDggi mrupun
::nJah; bclasan ekor kera disrmarkan oleh garis-garis vang pada awaLnya han!.a terLihnt
::pcrri pohon den dedaunan. Kcmanpuan untLrk menemukan nror\yeLmonyer iru
:trtumpu parJa gava independensi bidang Anda: kemampuan Anda unuk melilrat
.ebuah irem amrL fakror rertcntu,rang relevan di sel.uah "biclang" yang retsusuf
aras
rcm-irem yang men(acaukan. Dalan istilah psikolosi unun, bnlans jtu lris:L l e$ ir
:erseprual, arau iebih abstrak dan merujuk kepada hitrpunan perrikira., gagasan,
rrnLL Ferasarn, Llan, clari sana, tugas Andr adllxh nclihar subhimpunan tcrrenru
rng rcltvrn. Sebaliknva, dependensi bidang adalah kecenclerungan untuk
''rerga.n'ng" pada bidang rotal schingga
brsian-basian yane mclekrr clalam b ane
.'1.,1 mrJ r1..., m-rr .1.,:r' ,,' -,, tpr -t., .et .,g
:enruk gaLungrn. Dcpcndensj bidrng brrsix,nim dengan kepekaan bidang, seLuah
:tileh vrng kon.rrasrnyr lebih Fosirii.
Ga-va t-.ebas l.idang ataLl i./d nldlrenJ.nr (Fl) memungkinkan Anda nemL'€dak i
:ragian'bagian dari suatu kesclLrmhm berkonscntrasi prda sesuanr (scnisal rnembacl
.lL stasiLrn kerera yang qaduh). ateu ntnganalisis variabet,vrrial_.et terpisnh ranpa
,l iie mar i varlal,el-varjabeL d i sekitarnl a. Dr sisi iarn, rerlah banlat Fl bisa mcngakibarkan
130

''l-.ar.len!an seDrpiriikogntitl Anda han-!a mclih:Lt bagia n-bagian Jan bukrn hubungar
mrrckr.lcnllan bidang keselLrruhrn.'Anda rrk l.isa nelihat huran karena adan,,
pohon1..hon," L'egiu katr pepateh. Dilihar dengan cara ini. trcrkemL,anrnya gar,
kttergannLngan l-.i(h.g anu /,ell le|]ln(lcnr (FD) mcmiliki eftk rroslrii -A.n.1i nrelih::
g.r rL.aI kcsclLLLuhrn, penanclangan vang Jebih luas, Lonfigurasl rmrm drri sebua:
fr,)blen, i,le, atnlr perisrilvx. Mrka, jel.rs Lehrvr ll maLrpLrn FD clipc'rlukan unru,:
r,.. Lt._,r r I -| .trr ,1,.1r
Lirentur tentang clcpenclens;in Jependensi I.rL n g atau lieid indepndou.,lapa,dar.
(FlD) (WLtkin & Cioodeno gh. 1931; \fLtkLn. l9{.2) telal memp.erlihathan bahs:
FI men ngkat salt rn.rk mcrn.rsLrki nasa dewasr, bahr,a orang condong Jonhan k:
salrh setu hnggam, dan bahrva FID .rdaLah siiat vans rclatif stabil pada usi:r deivas:
Di budayn Barar kltx mcndafati l,ahwa laktlaki conJong lcbih Fl, dan bahqa F
bcrkaitan denran salrh saru dari rig.1 lrkror utama;ang La:im d$akai unnr,:
merumuskan lieccrclasan (fakt,)r inalj.is), tapi ridrl clengan rlua iaktor lair
(femeh.Dan verbaL dan pemLnrren pethatian). Secrra utrrunr, s.j.iuh ndr slnr
gayr FID Lcrktnl,ang tatkala seorang anak mendewma sangar clipengarLrhi oleh tiF
masyrralat J:Lrr rum.ih Ji nana si e.ak dias!h. Mastarnkat on)rirer arau agraris, van:
lrirs.rnla srngrt rsiaLis dan mempraktrkkan pengasLrhan 1-ang Lcras, conJonr
merghnsillim lcLlh banrak FD. \4asyarakar Jenokratis, nJusrri, dan komferirifJengar
rc,rma ptnsrsuhan yang Lebih longg:Lr conJong menshxsilhn or:ue-orang FL
Scc.rra atikrif, orang clcngan FI yrns L'liih Jominan umLrmnvr conclone lebil:
'| r lr'.r - :Fl l.,,q..rJ
| . lr i.m .liri 'p
l-. .r o,-. ..t , , I .t,r t,,.r.r
lebih Lcrcnprt dar mcDahani perasaan dan penikne. orang lein.
Dagar ane sen!a ini L.crhuL.Lrngan Llengan pernLelajaran bahasr k."Juat Du:
hipotcsis Ir.q bertcntangan pun muncul. Permrnl, kitr bLsa nienyimpulkrn bahr.:
Fl rerkait er:rt dengan pemtrchjaran kel$ un:- melibatlun anaLisis, pcrharian keprd:
rucia., Jrn Lemrnpuan mengikuti larihan, dd1, dan aktiviras rertokus hh. LtR.
pereLitia mendukrnq hlpotesis selllac:lm ini. N!iman, tirijhLich, Stcn. drn Tc,descr
(197s) menjunpai murid kelr 2 SMl, 1 SN,LA, clan I Sjv{A penutur l ahasa Inggn:
r:ang l elajar bah:L'a Prancs di Toronr,, bahua FI l erkorelasi secarr positii dn.
si!.iilkan dcnsan keberhasihn bahasa di ruang ko1as. SrLrcl;sruJi laLn {ohnson, prior
& ArtLrR,, 1000i Jamieson, 1992; ltansen, 1934; StensfieLLl, 1981) nrenjump:,i t,ukr:
relatii kum di lelompol,kelL,mpok pemL,clajar Jervas:r mefgenxi hul_.unga,\ anrar:
Irl dan rklnn toLmal (tes) periorna bahasa. yafg dxtxnr l.ebetapa hr1 membutuhkar
kemrmpuen .rnrlitis.
l-hrpelle drn Robens (1986) mcndLrkLrng korclasi gara Fl Jengan kcLeLhasilar
bahrs,r mcl.LlLri Jur.rlat Lrkur, _rakni tes rerruLis dxn \'!$?nera lisan. (Meny:Lngkur
forehsi dengrn niq,.n.ara 1lsan, hrl hi sedikit nenge rtkan Jan akan krta bahr:
Lsi di 1,a$,ah srhul,ungan Jengan hipotesis keJur.) AlraLan (1985) mend:rpar:
L.ahwa perl:belai:rr Fl rampil Ltrlh haik drlam pehjaran deJultii scnentarr merek:
dcngrn gala-gera fD 1.'Lih l,erhasil Lleng:rn r:rncangan p.lejlran ind!ktji SmLli-strd:
Go/o doi Stroregi l3l

Lrin (Chapelle & Green, 1992; Alptekin & Atakar, 1990; tlhapelle & Abraham,
1990) mengha.lnkan l)rkti lebih 1:,njur nenlenai -\uperiorires gaya Fl untuk
ireberhasilan Lrahrsa kedua. SeJanjutnya, E1liot (1995a, 1995b) nencnukan
irtrenrgrngan korelasi antara Fl dan al<urasi fengucapan. Dan dalam setu$ krjian
,erhadap pcnclitian llD selam:L beberapa das.rrvarsa, Hc#rnan (197?, h. 275)
nienynlpuLkan bahrn "penelitian lebih Larjut... nesti dilakukan sebelum hiporesrs
ncngenai hubrLngan FD/l dan SLA clitinegalkan orang." Saran serupa luga dibuat
oleh Dornyei drn Skehan (2001, h. 604): "... Berlat munculnla premis mrrakhir
:rcr4enai rekonseptLalisasi clan alat pengrLkuran hanL, nungkn akan ada n,ang brgj
:enelitian ranbahan rntuk bidang yang kberapa rahun ialu keLiharannya tak minar:i."
Hiporesls keclua, sel,agai lawan yang pertama, men,vctrLrt bahwa sebuah gava FD
ierena asosirsinrr dengan emplri, janglauan sosial, dan kenampuan mcmeharni
':emikiran orang lain-akan nenghasilkan pembelajaran sukses dalan asfek-aspek
romunikarii bahasa kedua. Sekalipun tak ala yang menlangkal kebgisrn hlpotesis
rcJua ini, sedikit sekali bukri enpiris vang terkumpul Lrntuk mendukungn-ra. Alas:rn
rmna untuk ltclangkaan bukti scm:Lcnn itlr ac1:rlah tidak adanva tes nyata FD.
Tes *rndar FI, Tes Grmbar Tersemburli atau Groet ErrLbel./al Fisrrci lii. (CEFT)
,illtman, Rlskin, & Wirkin, 19?l) nengharuslan para sulrjel unok mengenaLi
::ar mendeteksi L'enruL'bentuk geomeuis kecil -vang rersembunyi clalan clesain
reonretris yang lel.ih besar. Nilai tinggi rada tes semacam nri menginJikasikan Fl,
::tapi nilai rendah tidah clengan sendirinya men-r'iratkan FD ran'r relatif tinggi. Fakta
-trakllr iol sayangnva tak diakul oleh setiap peneLiti yang nren!fsirkan hisil tes s:lnbar
rrsembunyi. Johnson, Prior, dan Armso (2000), nisalnva, mcnyimpulkan bahrva
:clLLah gara lang lebih FD rerkait denran skor yang lelih batk d:rlarn pert-orma
romunikatii beh:Lsr kedua" (h. 529). tet:rpi stucli mereka tal pcmah benar-benar
:ntngrkur FDI -sebaliknyr, dengan mengasumsikan sejunlah korelasi negarii antarl
.lor CEFI d:Ln uLLuen konunikidf mrrckL l:Lntas menyLmpLrlkan hLLbungan antara
::Lr Jao kernampuan komrnihrit. Jadi lltl rrk diberi cara-cara baku untuk mengukur
:D, schlngga hipotcsis kedua sel,aglan l,csar h.riya drclukung,,leh kabar burung
132 Goyo don Slralegi

KONEKSI KELAS

Temuan Penelitian: PeneLitian awal atas Flfvitkln, 1962) nelaporkan beberal.:r


jenis tes Fi, tclnasuk T€s Ti,ngkat dan Bingkai. Dalam frosedur ini, feserri
tes masuk ke bilik gellp gulita. Tugas mcrcka;rdalnh m..ncmp.rrkan tonskat
bercahaya di dalam sebuah bingkai sesi empat bercahaya. Saar bingkai rrrLrncul
pada berbagai sudur, nerela harus meletrl<kan rongkat cli pt'sisi vang merela
rasa "tegak lurus", tanpa rnemanJang berbagai l'osisi bnlgkri. Fl edalah
tingkaran sejruh manr pcserta tes bisa mcnempatkan rongkat sccara iepar
tanpa terpengaruh oleh bingkai.

tmplikari Pengajaran: Sudah pasti, lclas tak bis,r dilengkapi dengan per.rlatan
rumir Tongkar dan Bingkai, ataupur bahan.bahan eang dil utrhkan unork
Tes Kelonpok Gambar Tersembunli. Munglln guru kelas Lahasa scbaiknp
menggunakan intLrisi nerela sendiri terkenaan clengan FID rnurid dan
berrindak membaagkithan kesaJaran murid akan ga1a, kekuatan, sert.r
kelernahan rnerela. Bagaimana Ancla (ila Anda sudah nenqajar) rrrentbinrlr
nrri:l Ancla nenjadi sadar akan gaya-ga1ai Seb:Lgai seonns rnurid, basainana
grr u Anda metrt antu Anda nenyadari ga]a-gx,/a irlrl

Dua hiporesis cli atas dipand:Lns pandoksal, Lagaimrnr nu.gkj. FD n,cnjrit


lebih penting semenrlra Fl srna pentingmai Jarvabrn LLntuk prridol; rni rurl-.aknrL:
aJaleh trdra g.r,n jela-. penriog. Dun hirorcsis itlr l er!rusm Jinrrn dLra jen,.
pcngajrran rarrg l,erl.eda. Jenis Fcrmnr men_rLratken komunikesi rrr.1p ruk! !lami
sLratu jcnis ko'rLrrika-\i \ang sangat jurang l.er.l:ngslrng dt kel.:Lnlrkan kehs lr.rf.av
Jenis kedua mcliL.atkan aktlitas kelas vang La:in: JriL, Latihan, res. r1an sttcn,snra
Seprrtrnya, pembelajaran Lrlusa :Lhmi" Ji "lapanun", di LLrar l,am.an rLr.rnp l<clt
rerbaoLu olch sava FD. L1rn, scbaliknyr, jeris pcmbehilr:,n .tj n,a,rs k.tns rlitinekrrkrr
''' cJr 'l
A.1x p..elirian untuk menJukung kesinn-.uhn scmrcam lru. Cuiorr, Brxnlror)
de. DuLl (19?21, Denperlih:Ltkan bahr'.r empari rerklr Jcngrn p.enrLotihan brfr.,.
dan, sr)<alipun orane Lrsa krrane serLrjLr pala l.eL.ernpa fekror ra c.mgif ck,perrn,cnt
niereka (H.D. 8uvn, 19?l), L.snnpl,Lrn ini ranarek ir:L\LLt rkal Jrn jusr JiJ!k,rn:
oLch l,ukrl pelgrmatan Jrn inruisi. Bel-.erilra stlrdi perlnris FID (Brorn, l,)i-?r,
nreigin.lihsikar Lreh!'r Fl berkorctesj negrtfdcngan !\, ,an.rrr if t.j rLrl penibeiajar
bah:Lse lnqgris cleunsa Ji Amerjka Serikrt. Llan kareru inL FID t:Ln;.aknm b:rkrLL.is:
mcnrodor[an srtu pcnikiran !1]ng mernhedakrn pcnl.eLqaran l,ahas.r kectua..rLLarq
keLrs" (lengan gum) Llari pcnn,elai:rran l,ahusa ketlua "alanrrh" (r.ure qunL).
FID mungkrn irga akrn mL'njeJi alar berharga unrul< n,cml,cJrkan penerolehar
baLasa anak-anak dan Jevrsa. Anal':Lnrk. 1.rng dltloninasi FD. rrul,rkin miniLit
h.'rLrrgrulan gaya l<ognLtii i!r" onng Lieu,;rsa yang 1cL.ih Fl Srel-.[er KrnJeLr (]9?ll
ninrrr:[an l-.rhira orar]!.Li\is;t [rengeuLraLrn so ! req i.srri ree] ferllntrlun'ft:lr
Goyo doi Shoresi 133

''1rembelajarnn" (perhatian sadar kep:Lda bentuk-bentuk) untuk pen€rolchan bahasa,


rementara uak-rnak menanfaarkan srrategi--*trateej "penrerolehan" (perh.rtjan l as,ah
srJar kc;'ada tx.gsi-tirqsi). PemLcclaan antara pcmerolc.han tlan pembela;aran bisa
Jengan bril dijclaskan oleh dikotorri FID. (l-ihrr Bab 10 untuk pemt,rhasan tebrh
lanjut model Pemannu Krashen.)
Para psikol,g awalnp rrrelihrt FlLl sebagai ciri-ciri t.1ns reLatif stel,it dahn diri
.rrang deLvasa (\V1tkn & tloodenough, 1981). NamLrn, tak banlek terse.li:r dlrkungr.
--mpiris LDruk kesimpulnn inii malah, sepefti seniua !!F. FID tampaknya justrLr
menjadi lariebel (scsuaru yang berubah,LLl.ah) Jan berganturg konteks. Sccara li,gtka
Jan pcngamatan. FID menanr menrp:rkan yariabcl di daLam diri seseorrng.
Tergantung konteks pembelajaran, riap penLelajar bisa L.erganlganri memanteatkan
FI atau FD mereka. lika sebLrah ruqas memburuhkan FI, orang{)reng mlrngkin
ncnqgunakan g*a Fl; jika tugas memburuhkan FD, rnereka bra menegun.tkan sala
FD. Ambiguitas semacnm iru nengotarkan gairah Criffirhs drn Sheen (1992. h.
l3i) unmk rntrunruhkan selLrruh bangLrnan rentang Fl. \'tereka mcnrinpulkan
l.ahwa "yans sccera reori salah" int "rak nemiliki, dan memarg tak peLn.rh
Denilikl,'lagasan
relevansi dengrn pcml.elajaran bahasr k<]u,r."
Repons Carol Chapelle (1992i lihat jLrga Chapelle & Creen, 1991) terhaLiat
alritfiths da. Sheen menyel,rrkan selumlah cacat.lalanr pencljtian rlrereka, dnn
nencerminkrn pan.langan rang lel)ih optirrrisris tenrang relevansi F1 dengan
kemampuan bahasa konunikrrif. Ia mcnunjukkan, sebagain,ana Hoitnrn (Ls9?)
.lan lohnson, Prid, dan Artlro (2000), jaLan lapang Lagl penelitian
"elanjurnva.
Orang l-.isa meneLrak nebak dari komenr.rr Ch:Lpelle bah$r oftini$e,rya 1_.ersLrmtct
.1rri anrlra Lain-pcnerimaan kita tcrhaclap panJang:rn bahwa FI dan FD tiJaklah
hediri sendir;sendiri dalam Jiri seseorang. BeLrerapa pembelajar nurgkLn sana,
:ama sangar Fl dan FD .lalam beragam konrek;. KeridakajekLn serrrtrcrm Ltu lazim di
hrmpir senua penrikirnn psikotogLs Lain. Seotang )rng se.nra LLmum terbuk:r
nungkin ncnjadi terturup Jalam suaru kc'nreks tertenru, misalnvai stal
kecondongan risrrl r:1k mcn)inlkirkan kemungkrnan Lrnruk menjadi audLroris jikL
Jianggappctlu. Maka, daLam pembelajaran brhasakedua, akan keLiru jjka rne.llangg<1p
para penbeLajar kalau tidak FI pmtihh FD. Yang leL.ih repnr, orang-orrng mcmilill
lecendeLungan umum, tetapL Jalam konreks tertcntr nerek.r bsa menggunakan
-erra
yr ng tepar Jahrn kadar yang nencukupi. U,usar penbelajaL alalah rnenggunakan
raya rang tepat untuk lonrcks yang dimaksud. Urusan guru adalah nemahani gaye-
5'aya ylng clisuk.ri olel serirp pemLclajar sehingga pembelaiar dapar rncraih hasil
ffrLmnl.

Dominasi Otak Kiri-I{.1nan


Kita sudah mengemrtl di Bal. I bahwa dominasi otak kiri dan kanan mungknr
m erupakan is u pe n ring dlLa1| pengemL.angan reori pcmer olchan bahasa LcJ ua. K eri ka
otak seorang an:Lk mendesasa, berbagai funrsj menjadi rerposisikan ke belahrn kiri
atau kanan. Otak kiri diasosi:tsiku Liengan pikirnn logls nnalisris, clengan niirnr.i
134

mrtemrris Jan pemrosesan lLnier. Otakkanan nenangkap dan mengingat citra visual,
r!baed, da. auditorisi ia lelrih etisien dalam pemroses.rn informasi holistik, inregratil
clarr cmosLonrl. Tdtrnc(. (1980) ntndaftar beherapa karakterisrik clominasi otak
kLri dan kanan. (Lihat Tatel 5.1)

Tabel 5.1 Karakteristik orak kiri dan kan:rn (liadaptasi dari Tonance, 19E0)

Domnrasi Otak Kiri Domiuasi Otak Kanan

Mereir,( Dt nst.!ksi !crbal tr4cre+rons i ruksi lnns diperagakan.


rlleamL.arkar! arau simL'oLis
Mt col)r *.rr! sntcm,ti5 dan Jcngan konrrol N{cncoba secara acak dar tidak
rerLaLu n\cnrhan dirl
nL\ar peiihirn oht cltif
Nte Menbuar per ilaian uL.jektil
Tocnsna dan terruhtur Mengalir Llar spontrn
Men!!ka i intoinasi tetrcnru !anq !asri tr1enl!kai info.masi tak Dasrilarg

Pcnba.a lrns mcnLruai sinresis


Mer.rar J alkan bahrsr Lblam berpikir Mcnsandrlkar citra saat berfikir

bictr Jan mcnulr


li{c r1r,kai Men)ukai ga.iLrRr dan objek be,ge.,k
NlenruLai tes fiLihrn glnJa Mc nyrLri pertarvaan rerL.rLka
lrlersonnol perasun Lebih bebrs Jergan ferasaai
Trk finfur rnenaf:ir brh$r tub!h Pintar neulsir bahasa mbuh
laarg cnselnakarnrtrfoa Serurs merggunalan metafon
ConLLrng pada penecahan masaLah llondonr padr p.emccahan nasaLah

Sekalipun kira bisa menycbut banvak perbedaan anran karakterisrik ouk kiri
clen kanan, penting untuk diingrt b:rhwa traik lrelahan kiri maupun kanan beroperasi
l-.ersamr seL.egri srrlr 'rtin". MeLaLui corprs cdlloJ!m, pite urat syrr.rt r-ang
nenghutungkrn kcdua l-.elahan, pesanlesan .likirln de. dlterima k€nbali sehingga
keLlurnra rerlibat Llalam l anvak akriviras neurolosis otak nranusia. KeLanyakan
pernecahan masalah nelibatkan kapasitas keJua bclalrrn otak, clan seringkali solusi
terbaik unrLrk sel.rah masalah eJalah solusi vang tiap belahan i.erparrisipasi secara
oFtinal (lihrt Danesi, 1q88). Kirr jug! harLls memperhatikan perhsatan Scovel
(1932) b.rhLva perbe.laan orrk krri dan kanan cenderung mcnarik lebih banyak
pcLharian kerimbang [.Lrkti nyara fen€lidan paJa saat ini.
Meskipun Jenikian, gagasln otak kirykrnan nembanrLr nerumuskan renternn
gaya pe[rbe1a1:Lren lain yang berguna. Danesi 0988), mrsalnya, menggunakan
''bLmoJalitas neLLrclogis' unmk mcnganaLLsLs bagainana berbagai neroLle pengrjlran
coyo don Srroregi t35

,rahrsa gagaL, vakni, karena tcr.lalLr conJong


ki.ra.la prosls ot!k t<jri, metorje,merocle
-l I|,.1 -| r' I' F"s'e-o''| q'r' '',', ' ',r"' .r"
.'ll- "'""',
'. rtt i,- ''':r''I
r.rr" | 1 .. -,,j ,.j l .
,,;
' r, -n-n
. 1.",,,,,_.t .,..,, '-t -,g ,'
' 'l',".,'-'
,. ,.1 .,t ., ,,., \J, q ...,,
..r..^,q!.;
,i , f"t., ,-i
'| ., I Lr., , ,.r , ' p. r .. .,rr
i.- rn,t .i.
'rl, '.r r',o-'o I,r'..t ,rer .,. ...,f,..
,,r, fPn, r ', ,..".f i
;, ,,,,,
'r ..rt I rr..1,,1., ,,.i,r
e lr rr, .
pcran" otak kanan clalam
,
.rin.eksprcsi artistik. Dalan Bal_. 3, srya mcf.:arer
:.'.'belitjarrn b.rhasa keLtLu. Hrl ini mungki. ,r..,njukka"
:r:ar untut metihai k.seLur!han nelina dalam t_l,op_rnhop k"Lil;,;;;"" i:;;;
-:rnsnalj;is serte nenrntau diri scndiri
dahn
" ""
",,"i;",irii,j,
"fr"p*frq, 1."f,*",,g""."
AnrJa nungkLn hertanra_ranya. Jj n:Lna bedinv;
r.-g.i .,"r. ii,; .r", 1".al,
:,lrandingkan t;r dan FD. Scrnenrara sejumirh
.,".ti ,i,.f"i .1,;i.k;;;;,,;
r',1'r .1.,,,,rt .r.r '. t,..,,. r,, ,,, .iJ,r.,. -l ...u
,'.,r r'.li . rlt ,, ,,. , | ,t r.q, .tr r,, .-,, L.rL
".' I.n."I ,..i,r ",..",'r,,";;
' i,r -,\' J,r rr r ..rrr .. "
.ns sn.c.1t se;:Ljar KesimpLrtan-ktsimprtan f ,.",
..:ora umun l erlLrkr unmk ).ans .jita.ik di ** g ,i"."iiJ
hedi,ngsi.1,r otnk kiri maLruun krr,.".,"1

T,rleransiAmbiguitas
''r: l
,
,'-1,\.'r,m -t. ' -r .,rnr r, , ..A.
Ir.,r iF.
I .., | .,- .,
r. ..te:r,r ,,,r q,l"
-(r ..,
".,_.t,.r., , n, .lv."r rter il ,J l;.,.
-t ,,.,,a-,: , " ". ...
.. r^trrrn,,rnbrBuiri- ,: _..... e I r L,,lr., l,r,
t:,trl I ,t .._ Lr.,, r r Or ,.,...rrn. ,,ol
'', l' ..,..,- L r1 r. .,t r
,,*,....,t ,_ ,_t .,\ , ., ,; t,,,
. , , I e.,r ... .,n
rcti, insin
Lr inr.,terJn,i imbiauira: ,e,Lj
'.eliha,
:.cla; jika ddrl,
scnL,:t datir Lrisa djmas'khn k",l;i;,',,;ili;;;
dltil nri dltolak.
ilJl'J - .:.,, l.l,r .: , l, .._\.:r.lr,n
1-l o, ',,s' ,.,,:, , ,t . ,,
i L.' t-..i. IIr-, I ".. r,,,
I r. r":, .-r ,. I.,,, -Lr..,r l.,n
.:,Jrtrpastien. Drta.r perr$etaj!ran t ahisa teJu",
r.,,." ,,,.r,,"""l-1"*,;; *","]ii
r-.t ,,1 .r .,r ,1, ..: .r .l lr .rt . , .
:r tak han.va r.rapi joea jnkon.isto, l-.*
be_rtreda
.,':":,', ,].'kadang i*.r*""tr"," p";;.:,;;;;il
-.isren buclaya yang tr.rl.e.h jxul d"., ,,,..,r''1,,,.i;:.1,
.r,rulajaran L.rhasr vans r.e1hasr1 nre*ejibkan,,,L;..,
";i,,r,,,;,.;;.:;;il.
t36

I
,, 1., .'Irrerr -- .' I
rnr,' g e'r l l+l' ne' n ' *r ol I
,: l, t .l -r ",. -rn'll'r ' l,'-'
'reol '-rr i|i '.'r-r'rr I
, ,er'. I er i<re I
t., .r, ..rl f,' ' rJ"r ,'''l -''
.' el .,' :l',.1'r"''.,,. 1r"r m'r'f l
nr.9'.rn.r .l Jrn e r, t"' ' I
'I lJ
Tidak toleran tcrhrJrf lmlriguitas iug m.n i*keLel \r .' I
lr -. J,,o,' || J,r ,'l'- |
rn.I | "n r" litr'-a ' l'", t I
' ''|r '' rr li en rili r I
" '-'
. ', ,q".1 .e'' \''r" rr h rlr 'l' 'lL'-l
q. ',. l. .', -mp'r'- r'',1*' H "' - -' I
'r r.lJ, l"i r,' r-
. r I ll. J.,rn.r -m'.rI 'r ,'l r r.L"r' <r r" je\l :l |
I.rn.- i.'i '- .. r. N nr I'L ' '-or e l, I Le.- " - ' I
'- , ,,r.. ri.l' orl lrJ'rr.l --oeJ"
,-.rl,r .,i l,.l ''V\l.TI. rh rle lI
P r."a" ' 'grl ,l-, r'lp mrgr'''l' rer"\" rll'l
''r n e \.r lr I l.,r 'r' \1 l', ,. - ' 'l
,. 1 ,r.r ,._r eJ ' , l. L h , r
". .' t .n , ," ,, _l
".
'I l" e' - |
rrre dn tm' ' r' ''''"'.]'''"' ,,,.. 1 "t1r I
'L 'rl r-r <'i'ne -l
rdlr'- r, --"" ' 'r ' l ril ',.' (r' I
'r' I
.lJ, -,.. r,r er.Pr'".l . I

R.tlelr ir rra- dan lmPtrl'irir;s I


'.,n,'91 Fr''rliJr l'
^ -l'' l'l
1"'
'.rl l,. r r'I
jn-f '' ::l
'. i1"-r" r rr"mt:l I ' q
.t- ,;n. I ,: ,,imluLill'r lT " {
. r"-lr.'r l"'.r r.F' 'rlJr r'" 'I p'rl r ' -:l
lr' e '\,;rPr"re' l' -"1
'rerl.l,,t, l,.r I - l"-:
r..,r.i r-.ol.r-. rrer.r I if (\"i l
, 1.r 'r .e ' r.\'. ler':,, , ll-' .Jt -1
',ll rIrL I'', l.arr''r' r''.t lrr"''"\f' 'rl
,. - 'r cg 1 ,r..' rm.,r .er,.\I'"r . {
.-r..rri,,,r .g. ncne.,r, I ,, I
I
Goyo ddi Stuoresi t3Z

lnrplikashF u.tul< pemerotehan bahasa sangat i,anyak. Suclah cijtemui Lahwa


:.rk-anak vang rcftcktii cendcrung
'ren$ikrn
kes;r."" tj.,,r. *jL*,ii","
i:''" r,- 'Do"'"'", .;;,"' "*'-'i,."
t. ..D mrr qr. I o
'r,f
'"
! lir .r. ,.; olI..1 .'r.,,^r,
,_' ,,r --..,r ; ,,:
:
I
(Kagan, P..le.rs,,.n, & \(c1ch, 1966),'penar"*, "e;-;
tr.r,a"r"ir l"b;il.;;;
-.t"l
:-l:L orans refl.k.ii. l,ang menvar:Lnkan brhrva orang yang ...,.;
..r mern"rik .,,rnf"ar t:bih ja,i ;..;;.-;J"i;;;
sttLrri perrbclalar.. ii..tuttir t,.;i,;, .;;,,;
lr ' ,. en 1...q-,.. ,,
.. r..i.K...,^,,rrr.,i.-.,IL... 1., ,,;,m "_-
, ",,; ;;;,",,,;',"
,.t ," ,;..-
r.. I r, - .',, d, r .t r-.:", ,, r",,".r,,,,r t.,
,"_: -,.',
,
'-l/ ,r"'^a,,,.I r,;
-,1 U't lnrt ,r . I
'l l,Fr ,\ -tI t-r Ir_,o.,?;r ,,.
:nsamad anak-anak Amerika bcrbahasa tnggris
lnng rnorolirgual.
smd;
sudah neng:Litkan tut dengan pellrtctajara,] t,"tn,"
-)\, r, m;.,..r
_B-el.crapa t",t*. Oo.o"
r ,ntFr m.. ,". n,t e,, d..
r.,,n,.,ar.,,r.r.,,., ,",,i, r,-, "t--. d Ln., t
D . ,.t ,-,. t..,.,. i-r, ., ,," ^;i,"."
, ,ir",',
n,; rr,-,^l:--r ,if,.,r,",,;.;:-i ; .-."
rl"ui)m I I.Lt
r,-,,,..e. .,J., ,.^.. l- ,"
., t.:' | .i r"-t ,.. 1., t..mb.,r, L,,".
Jll r p. ri, .,:J.l .t."t .t a l L".l.,ffr rl.,t,
,, i.,,,e.-,ee","' . ,1 L, ,; .i,
. irisi. Beb.rapa subj.knve
terl.ukri cepai ctan ti,]ak akunt. ". ".,
KONEKSI KELAS

Ternuan Penelitian: Studi


loan laniesun (1992) mengenai FID dan reflektivitas
memperliharkln bahn? gaya (/i senata tidaktah
punr" *r,r,f ,"*f. tl".i""ti"lr
l.rr L i., ",.., r.,r o.hq teLer"r,r -.,rl, cepr. J.- r.. t rr-r l"n v,n"
, , ra'n dr dr' -l'l J ren\,mp, t..,r,
l " .n I I.,,, . ,,."p,,,, d,:
----
irarasi mennrarva ke keberhasilan pada res stanclar yrng dib,rtasi
",rktr.
lmplikasi l%ngajaran, Vaktu a.lalah faktor yang
lehih penting daiam
Lel e,,,it" b"r,ad,rrl
,d"",,os"r.,rAr..". i s. l t";:.;..,,
menghamskan murid bekerja di brwah kondisi " *"gdir.",,karr, B..;;
jenis tes-membaca, menulis (mengarang), "kr.,
me.esp.,x apa v^ng .ti,icngar, dan
l'rcara hntar-semuanya runduk pada b"rn.",,
*,,kr.,. d*";*;.;; tl
. - -:l*.. ;r ,um.rgn"rr erpe-t.,,., . , r-.r,,. +
i,, ,.0 i
tl. ,," ti re i.r An"r I.qnJ. c.. I .-t.,rs r. ,.Li-r. ",0...i."i
.] ,rt. ,i.tdr,
g. r,..ne :n b,ir I .-p.r.rr nJ rr.rr
urd\r.
t38

mc'miLiki beL.er:Lpa Lrsulan pcnting bagi peml.elajarun dan pengajaran L'ahas.:


Rtl
kcclua Ji kelas. Curu condong menghakini hes:Llehan terLrLu keras, terurama clalan:
kasus penil,c1elrr lmpLL1--if yang mLrngkin lel.ih suka norcL.ak-nebrk ja*abar
ketimlirng se.r.ed! rtilekrif. Set,alilnya, seorang reilcktif rnungkin n,:mburuhkar
kcsatarrn clari s:rns gur , rang harus rrernL'erikan Irkm lebih L'rrnvak l'ari muri:
unn,k l,crgelLrt dengan respons. Dapat dip:rliami l-'ahwa otang dengan g:r1a Lm;rL1si
LcrtransLsi lel.ih ctpat pada rahapan senigrlrn:Ltikel SL{. senentara orangoun:
reflektil conclorrg leblh lana pala sel.uah tahaprn rerrenru dcngrn lonpatan van:
"lcL,ih besrr' dad tahap srrLL kc berikumya.

Gala \risual, Auditoris, dan Kinestetis


lonna -
-sat! la'ridimensi sara lembelalaran -rang menorrjoldrlan sLtuesi ruangkclas
yakni kecondongan pemlrelajar p:Lda masLrkLl iisLrel, auditors, clan'at:ru kincxet:'
Pembelajar Visual con.long menyukai rabel, ganL.ar, Jan iniornasi gr.riis lai:
leml,chiar Auditoris lc'bih senang ncndengaL aiarun clan auJiorr;'e D:Ll penhcl:':-
kincstetis.kan mempedihatkan kesukaan pad:r .lemonsrrasi .lan aktivitas lisik 1a: :
melil.arkan pergerakan rLLbuh. Tenm, pemLelajrr ,rang paLing t'erhrsil aJaleh mer.,::
yang memarirrrkan mrsukan visu.rl m.rupLrn aLLdnoris, namLrn seclikit kerekur:-
:rkan menn.cdakrn seorang pelnbelajar dari -vrng Iarllnva, cel-'Llah lakror tenting u.r.:'
in.truLksl Ji ruang kelas.
Dr1:rn studi tentang pcmLelajar dov:Lse ESL. loy ReiJ (1987) menemuL:'
sebLLah
l.eberapa perl,.edian umum -ran! ;.entrlg clalan sa)a visuel Jar rrdilrns Den::
menggl n akan kuesione r rentang Jiri se n rtiri, parr sLrlrlek me n ilai kccond o ngr n mert, :
Para murid De.ilai pernvaraen s.perti "Ketika salu meml.aca instmksi. ::
-
enuelaj.rin)tr lebih baik" .1an "Sryr bclaiar leL.ih barnak kttikl seva ncml"
gaDl.rr sert stllcli" dcrgan skala lina poin rrulai deri "sangnt serlljLi slmp.li "sil::'
dJak seruju'. Di antar:r ha;il Rtid: murid Korea iauh let'ih visLral ketiml'ang or:'-
Amerika rang berL.ahas.t lnggrisi niLt lJerans paling kunng ardltrris. jeuh krr::-
auclitoris ketinbang mlrrid Chin:L dan Arnl,. Reid iuge men1Lrmpal bfi$'a bcber::
keco n dongen sLrbjeknra dipcngaruhioleh irktorgenJer, hmarvulrLr tingllal.liAIn.: '-
r.r'rflr,,BI '
'. ., J,,-i .'l e.r.1,,," '-
melaporkan dalam *udi rang menlertakan gl-vl kinesteris dcnern hasil-hrsil '
men.,benarkan penringnl'a menit'crikan perhrtian kcp.rda keconJongrn semacan --
Ji entara ;.enbe1:rjar.
Tcmlr.1. penelitinn renrang !n\r-gayr pemL,clajrLaD menggarisba\'lhi Fentin:::
mefgenali L,crbagal kecondongan penn,claiar' Namrn, para guru harus ncns::::'
pcndekatan yang berhad-heti. AJa rnasal,rh dalam pengukrran kecc'n.longxr .: '
(lriasanla chngaf kucsioner rentang diri sendiri) (Ehrmm & Leaver, 2003). f:':'
l..rhr,r gava pemL.elajar mcwakili pendekaten vlng lebih disukai kcdmbang sii.r:' i
dasrr -vang trk bisa Ltrutal nemiiiki .rrti L.rhwa
Lrembelajrr bLsa berad:Lp::,
berLagri konreks dan sltuasi. Dan gara bisr merLrpakan cermLnan, jika buk.rn pr - -r
LanqsL,ns, lerar belakeng lru'larr
"cltcotang
(Vintergerst, Ll.C:Lpua, & ltzen. l
cayo ddn Srrolegi t39

'\n,rd & Anderson. 1995). Karena in, guru lvajitr pcla pada
bahe,a drn l,Lrrlava
:risan p.uu murid dalarn seriaF kcgiatnn keLas. Tcrlepas darj pernlgarrn hi,
tenelitian
.rnng gaya-g:rya pernbelaja.an mcndorong krra sebagai glrru unnrk nemblntrL muri,l:l
:rr remtamr bertanggung jau,al_. terhtdap proses pemLetajaran l ahasa nerekr_unruk
::.nladi feni,elajar oronoar. dan lemudian menjadt paLrm.rkan gava, kcconilong.rn,
. -lLLat:Ln, dan ketemahan, dan ekhjrnve menganbil tdngtnh ynng,.p,n, u,.ruL
:irjatab tanranq:rn pemLelajaran Lahasr keclLra merekr.

\OMI, KEN,L{FHUN(ANT, DAN TINDAI'AN


:r konsep !ang berkairan tcr-.irat dal:rm seri:Lp fenikiran tentxls perin gava den
rlm.. .l "", ,, - 1,r..,. , a..t,r
arl acrror). Tiga
,A, perkenbangaLr pemLclajar Lian peltlnl
: :, I alan tahun-tal u n ttnk h ir, r..rLur ma Jcngan mcn in skatn_r,a pencka n an l,.oiaqoqis
. ,l ,. .{r ,.,, | .,t l(. .W,l ..J jr.
!ebuah trnjauan rerhadap scjareh persajarin bahrsa akrn mengungkap bel.etrpa
.r "pengajaran l,aLasa \'!ng r.1k di!L,l]akan legi' scFerrt ditutis di B.b l. SatLL .,ri
:rk melihar sej'rrah ini aJelah neniurb.rng seiauh nr:rnR kecencierLrngan_
1 .,.,r. '....: r..rr ,t ., rr I 1. - .. Ll
.'..1 I -r ..,.,.rr .t l,t. . r .
..,-r I . .rt
'.. 1.ta9r
.r nercka, Jan menungsLr sanr guru mcmerintah nereka nelakukrr
tLor^ .t:r, l
sesuanr.
. ::rahlerintah ini bisa l-.erupa penerjematrr sebuah kaLLmar. penahafalan aturan.
: pengulangan scbuah Jial,,s. Lenras, r.ara gunr tampatnra menrn!kan nitai
: nomi pembclajar $1ani henuk nernbiarkan pernl,elajar nelekukan hathri sepeni
-,rhi froJuksi lisan. ncniecahkan nasal:Lh di kelonpok Lccil, lrertarih benrLrk
..a sccara bcrpi.ang:rn, dan Lr.rl.rih nrcnggun: <an bahasa cli Luat ketas. Agar nk
'' ,'q | 'lrr'. ,1 1,' lrl ' .
' .: I r,t..m
p

J.
,.r Jiri And:r "batkL.aik saja", para grlu Lrahasa mulat menyenlangati pemt).tejar
i l.enanggune juuab" ates pembeh;aran mcreka senJLri, dan ,. ,,t,t,,"
-enentut
rl .rl 'lr-r , l-o, 'ro".. .r.,'
:r.es ptnrenban,ran keuderan ot('romi di dalam Jiri penl,elajar nensl.rrdtt<.n
::unaan (LaJargkah penemLr!. ) s lrarcl{i.sirltcgi, seperri\a.qde.qan sansar li:LgLrs
1., ,, .. w'. , .j t-.,t ,, .....-,.,r . -.,,r -,
rk tentang prcses pernbelajrran !lhasa, atuLr tenreng,,kl.rr-ktat iitrL.,drhrr
,r, I L t..l. . ,,.t ,i , ,. ^ i .Lu
.rr,1 r

l.'0..I r ._,.,,Br.rs .. ,....j.


,1, l00lrCotrerall & Ctrabbe, t999i Btnson & % er. 199?), tennyeook,
fcnberton, 1996r Rilel, 1986) pro!ram dan kur.us l,ahlsa seDakin
.tanLan kepacLa para muriLi re'rrln! fendngn,va mcmuhj sendiri Ljan bertansgrLng
., ..nL,l .,, \., -,t,,,
140 Goyo dqn Shotegi

Literatlrr mengedai tofjk r'rsebut sLjJah nreml'eri ferhgrra' Schmenk (:0('15r


(1991r
secara tep.rt menjabarlen ketiJakunnersalen konsep otonomi' dan Pcnnrcook
mewanti-lvadti kitr nrengr'nal kenungkinan menlusupnla imperialisnt budarr'
rerutrna cli lembrga perrJidikan, clengan ncnga'urnsikan L:Lhw:r setiaF bL ava sur:
menrhargai dan ncmaiLrkrn otonoLri Untuk pengajer:Ln bahasa di Aiiika suLSahar:
Sonaila (2001, h. 106) menpeLtrnyakan 'ialL.liras global dari apa tang 'liscbu:
rl eocte pcngaiaran t':Lhasa oronom ... yang jelas memiliki asal-usu1 J:rlam tradl'r
indn'iduallsme orang Eropa dan Amerika L]rara".
N4eskipun deniikian. teberapa srudi terbrnr leblh ninbesirkan hrti Dengdl
ncnggarl$au,ahi perll,r-ra guru bersiklp pek.r terhadap latar l'e1ak:rng Lruclala rnu''r
CarteL (2001) nounjukkan Lahwa sekalipun penbclairr di Trniiclal dan Toba';:
secar a aad lsional sanga r mcngand alkan guru scl'rgri rrenge n dali l'errrbelajar en m ercl:
tak rltng otonolri bisa dibina nelalul ape vang ia gamtrukan sel'agai sebuah mo'l:
"peka konteks (correr-t'seroitirc)" (h 26). Semp:L Ltengan Lni, Sputt, HLLmphrel's, '1:
Chan (1002) mend+r:Lti bahva otonomi l'rsr dipronrsikrn dl:rrltar'i Fembelairr:
Hong Kong. sep.rnjane a.la tingkat Dotilasi -rar,g tepat. Schmcnk (10c5' h ll:
mcnganjurkan "giok,lis.rsi" (l.ml)inasi dari gLobal Jan l'LaL) relh'rcLp lon'':
otononi di L.udaya-L'udaya non-Barat, sebuah gegasrn vanq nclit'arkan "sua:-
kesaclaran kriris terha,lap ... larar behlang J:Ln dampak llurlu-va terrentu" ketr'-
guru mengajak muncl c Lam pcrnbeLajaran otonorr'
Terkair erat clengan korsep otonomi rd:rLah mrruten kepada pembelajar unt-
nenjadimaflrum akan proses penbtlajaran mcrekasendiri Apakah Anda hgar kur: -
bahase asing ;.etama yrrng Anda anbili SanPai scj:Luh nana guru Anda ataLr l'Lr' -
reks meml,enru Ancla rnemadari apa sesungguhnvr pembelai:Lrrn bahasa imi Apr'':
Ancla dLnwari aktivirapaktiviras yang brkal mcmt'antu Ancla memantau ptc''
pemL.elajaran Anda sendiril Untuk rnemL-antu A.da Lrcnlksir kckuatan 'r:
kelemahan Ancla sendlrii Menyarankan stratcsi-stutegi Yan! nungkin ncml'a -
turc1a rnenjadi lebih berhesill
Baru pada bchkangan ini srta beL.er.tpa kuLsus bahesa memLcrikan kescmpa::
semacam irLL agar penrl.el:Llnr menjadi pahaN npe sesungguhnva penbelajaran br::r
dan apa yeng rnereka bisa lakuhan agar menjadl pembehiar varrlr lcbih L'aik L:
dengan latar brlakang betl'agal penelltian rentnng kemafhunm dan "penggugr::
l- J r- rl ,r,l
' . t o!' 'i- trog
scburb kcmal]rumru merakoqnirii atm fr:
penbelaiar unruk mengembangkan
L,trlarlut pcnbelajarun mereka Bahkan, seL'!ah junraL L'aru' Langtagc Auar:--
foklN untuk konsep ini, J:Ln temuan-tcrnuan pcl clidan pun beretaungan Lighrbr
dan Spada (2000), mlsrlnla, memperlihatkan bahs'a penbeLajar I'ahrsa Inggr'
Quebec mempenontonkan rak ad.rnya kepeham:rn intulsi ntngenai fembels:::
bahasa, chn menvrrankan rrPr)a4rPa)i lel-'ih lanjut untuk ncmbantu n:--
meningkarkan kepaham.rn. SimaLd Jan \fone (10C4) meneeambarkan sti-
progran kepahanrn'L.ahase ,::li lngsris Raya yang menbantu murid terlil-'at ;:-
rellcksi metalLngurtik (lrertenaan dcngan bahesa dan aspek-asptlt L.uclave tert::-
coyo clon Srroresi t4t
'irkanni (2005) ncngajar
fembetajnr bahasa tnggrrs ,ii lcpang unnrk secara nvarr
::emft,kuskan diri pada straregi produksi Lsan, yn"g t,..oi;t,ui
auLon r,."i,."k ;
rrm .a leli. -., a. ..,..a, le.,,tOOa, ,r. 1rJ, , r- " rl .
' . , . e" l.'l " ., l,.l' .. r.r. r L :-n. q.. .p. .,r -
' .,, ft .r L. r ,l 1....1,.i reninskdr:r,, kcrnafhunran.
.\pa yang kira peLajari dari srudistuJi tersebur aclalah bahra pembetajar
bna
nar.benar mengambil manfaar dar i neningkatn.va kcmrftrLr;an
.-, a.'Jt J,.,,.t,,..,,. .,, ",",' ;.,;;",
ri..,,]t
1 ..-,.,r l-irJl I flr -. ei
rrtrsrt,rrs.t
L ", ,rqt.qr
'n,l."r r n"r l.,r 1.,.r eprrrr,,r r.rr ot. p,,,, t,i,,,
..:rda tara bah"sa, erau Lepatuhan bcrlebihar kepa,la
.lr,r-t"1., .i;;;
,'i' ,' ,l '\.1"r\,_... Lf,r n, ".rr"",.n' ,
r,.,.,,
- rrlrl I "r.-, -."dlr. 1 r,. .p. ."t- ...,r .rl".r, I -" ,
::-:: ktrepatan. Tetapi kepaharnan dalan kadar ai-i*", J""i"f"-
. ini "".., 1A,,
kira akan mernbahas permaselahan kemallLrman,tr*.ei.,
r":l"l
' p..r .rr16 )dri- . pdr, ""ftt".,i
-.\" rerakhir
dAlan bagian ini benar.benar merofakan pengingat untuk.emuanv:L
: ra kenaihunan saja ranpa tindakan (lcrion) actalah ."t,,,iitat ., t
I tem .i e:, rr o .,m t"r ...e. .. r ,o .. o "t "*,,""
. , ,.
.-: LeLemahr. nercka, rrerekabisa menganbiltar.,gt ,"p",,f"iaI" r,_",1 f..,i,"""r
o ..,.rrF,..Jr., -pr ,r"1., I d I -rn r .,- , :"t ,- , I
. r rn, r le;r.
::ng pembelajar yang, misaLnva, sudah menyadari bahrva ciirirrra
rolcnn
. J r,e,r p., r,L lan ., ..r r,t ,r
': . ' mcmbuka drrt, bersikap tenang
1.
dahm mcmpeLajtrri Lnt
,, ,l ,, , -..r;
rutn,
- . :rrt gambar uruhnya. ".o _"ung
Str:iregi semacam Ltu secara dl.nli sl,dah ","i,
. :rilxjar y:urs sebatiknla-intoleran terhaclap amt iguitrs, anntisris,berj,l;n. N;,rLu1,
f...pif.i. 1i"..
:. :1:rpar memetik maniaat dari kenafiumannya k.-rl.1o,,g""-k..;".i.,;""
..:ut "k".ttFat.
dan dari pengambilan langkah suates$ rang

.::GI
: ::ia aLlalah karakteristik umum yang membcdakan seseoLang .irri i,ang lainn!.a,
:-.:-i adahh'serangan" spesifik vans kjta tujukLn kepr.t, m".aL,1i,
i.r,"*, .ti,.
:: Lervariasi di dalarn diri
seriap individu. t, l"td. t.f."iL *._.,
':.:ua pakai unrLrk memecahkan ,,masaLah,yang dihr.tnlran 1_r -".."
oletr ,,l""*"^ .i""
, ::rn bahasa kcdua. Chamot (2005, h. lt2) mendetinisikan ,.trr."gi ,".".,L ..k,,;
ti_, ;r. -Jr r.1 - trr .iap ,,,, ll
,ur ...rr ... , gl .ir". ., t . .r,, irq -,.
- oe t ,-,: n
"1,", .,t,. " .t, .,arer..,__,-,,,,.*io"-r,.1;,.".
.irategikomunikasi.Yangpcrtamaterkairdenganma,,kan.lerganp",rr..*,an,
::panan, danpeneriuaan, yaitlr Drenasukhan p.*"a"ri.r".g
t"i,,. f,""gt.r"tl,;
:ungan dengan keluaran, yairu b:rsaimena kita se** p."a"f..i_*r",r"ia,*,.
142
coyq doi Srrolesi t43
molgen i crri-cni Lrembelajar bahrsa ).ang,,srkscs1 (tjhxr Srevj.k, 1989, misaLrrlr),
dan bahken peml elajal Fng .idali sukses (\rnn & Abraham,
t9s0). tc.eli.rif
scmacrm ini n]ensgiri,lg l:rng lain.taur (Rubin & Thon4.srn,
1982j Br(Nn, 1189,
1991; MarshalL, 1989) unmk menawarkan saran kcpaJr caton nurict
l_.ahasa asLng
Denscnai bes.imnna m.njadi pemL.elajar ).ai)g leLrih t)ait.
Dalam renelirian lang Lebih baru, Llengan nutin l.ertamt,ahnvr
mlnai J.t,m
,li , -. J,l 1 "r .,, ,r .t.
.. , , t" t ",
I ll. I., ., 1 | ,.., , .tr"ri rtt e,i ,, ,, t,., r ,, "..;
su\es jlerrnckat dari p€neljrirn Vls.,tsky 09?8) dan Bakhrrn
]:ns
\orton
1rotL.,, 19sot,
clan Trr$ev (20C1) rnenyoclorkan sudut p""dang r"ns
1,",1e,1". V.,,,1,
' o: rlrr \' n:l ' I J-
"sak
l. ,i ', .1.,.,r., .,h,ctn': . ,-...r Ln,r..." :, .t ,
.l,eslil\ mencTnka. sejunlah kcmungkinan ba,ri mer"r" u ntur. r.et"1".1.,1,"." 1",,.*,,
{h. 311). Landasan bagi sudut randang mereka Rdalah orir6 Jicir.,"k;,r:,r:l
.etiap penbelajar dahn sebLrah konreks yang Jibenruk rans
secar.r ,urint. r.tikn
pcmbehjar gisrh ilalan prores pen$eLajrran mcreka, mcreka
menc,fhk"" j"1.,,,j,1,,;
MembaiJingkan pan.langan sebelumnra tentang penbelajar rane trcrhasil
Jenean
.,...!..,."1
:-,i,,.,-r, ' '.-t "t .. r , ,
relel,uran di antara [ecluanya. Guru, di saru sisj,
.

bLsa meniuik manirar c]enqn


n -"1' r Lr. ,L "rn : n ,. | .r rre. .,,,
,,1.',Jnl'l ".,, 1., i. L t"r , \
:e.hLi akan Lcl.unrhan dan iariasi perseorangan " rL.,t, .

d"t"", p"-f-1,;"*", ai t.". t-lt"f.,


: ud:Lya.

Strategi Pembelajaran
l:nelitian pcrrengahan 19?O-an membawr kc pendcitntsan rans snns!r
hrd,hsrl
t-ml . r.' .rr rr.Dr.r -t -r , t-r .l ri \ .j ,,r
'1,-l e., d'r.r,r .,.\4i teON...\.rrl I Lj .,,.
--r'l\'filhy dkk.. 1981, 1985a, 1985b, 19Et. 1939; Chamot s. O,Ma 19S6,
.rSi; O'MrlLer clan Cjramor, ",,,
199C; Chrtrot, Barnhr(. El_Dinrr\,, & Robins. 1999j
_ ' .,r.,rit ,QqlL. ree. l| ,\e. t ho n el I .Blrr .. 1:r
. ld li A .rit -.r .r.
liiasanr-!, srrateglstrntegi dibagi Lc Jalan riga kategori Lrrana, sepe
i tcrnrlis
,:l n Taltl 5.2. Metakognitil sultu isrilah 1.r ng ,tigu nllr" aoU", t.,i
':,,nnasi unruk mdrrnjukkan tungsi,,eksekurif,, 1,."",,..r,,n_
rctatrh stratesi nng mclibatkan
.,'",r .l .' mrirr - n'rjrro -rn.t.",,. , , ,',- ,!
::nrntauan produksi dan pemahanan scseorans, Jan evrlu.rsi penbeia:-".
.*"r"'r.
.:ual aktiviras selesai (Purpura, 199?). Srrategi IGgnirif lct,tli t".b:rre,
r,ad, n,g:rv
p. I r.rr .1..rr I p' ,, ,t- l, ,r . r. ,.,1
:tri polbehjaran jtu sendni. Srratesi n,sioaiekiif Lcrkcn:ran d_grn nkrt"Lt.r,
.Jrrri sosial dan nrteraksi dengan ),ang lain. Carar L.!hr.r suarcgi \,!ns l."l,,k^,lr";,
144 Goyd don Slrategi

l.ersanaan dengan sejumlah strategi laid ynnq tercantun chlam Tal:e1 5.1. sebenarnta
aclaleh srrategi komurikasi.

TaL.el 5.2. Sraregi Pembelajaran

Strategi Pcmbelajaran Derkripsi

Stratesi metakosniti{

Membuar tinjauan pendahuluan umum tetapi


komprehcnsil mengenai Fengorga,ijsasinn konser
rtau L.rinsip dalan aktiirls penbelajaran lang

Memutuskan di awal untlk kenudian secata


umum pada sebuah rugas pembelajaran dan
n-rengat aikan pengganggu.pengganggu -rang tak

V". ..1.'r..l' ,. rr-rl -m\'rr I,l',I


1'.1 ,"r '-r .r .' r h
delLm
simasitnal yang akan mcmberi Petunjuk

lv{anxjemen.lid Memrhani konclsr'kondisi vang meml anm


seseonnebelajrrdan nengamrkehadiran kondi::

P.L.r.rm rLr tu rgsr Lrrl Vr,.. : rp,er lsr '''


yang dibutuhkan unruk rnenjalankan n,gas bahar:

Pemantauan diri Mengoreksi LLcapan sendiri deni me1\daratkan


alurasi dalam pensucapan, tata bahasa, kosakar:
atau demi ketepatan Lerkenaan dengan keadaar
atau oLang yang hadir

Prodrrksi tertrLncla Secara sadar memutuskan menunda berbicara ag:i


mula-nLLh behiar melahi pcrnahaman clengan
coyo don Shategi t45
:ralu$i (llrl Memerihsa sendirl hasil prmbclajaran bahasa
dengan takrLan internal atas kelengkapan dan

:fategi kognitif

Mrninrkan sebuah model Lahasa, rernasuk


prakreL nyata clan IangsLLng praktrk

Mengglrnakan n]areri referensi bahasa sasaran

Menggunakan bahasa perram.r sebagri basrs untuk


mernahami rlary' arau metrprodukst bahasa kedua

r.logel,mpokkan Menara ataLr menggolongkan utang, dar munghin


neLabeli, mareri yang dipelajari bcrctaserkarr

vF- rli,. , ..,,t ,,o


gris besnr, a.au ranlkuman informasi Fng
disajilan secara lis:Ln maupL,n rert,rLjs

-':ilrl<si Secarx srdar menerrpkan atnan aturan unruk


mcnghasilkan atau menahami Lalusa kedLru

Menpsun, daLan versi baru. stbuah kalrmar


bermakna atau rangkaien brlilsa yang leLjih L_.csar
dergan mengombinasikxn unsurrnsur I,ans
diketahui

Menghubungkan informasi baru dengen kurscp


vLsual rli memori melallri visualisasi, frase, arau
lokasi yang akrab dan mudah dijngat

irprcsenre-.i ruditoris Pengingatan bunli arau bunyi serupl padl kah,


frase, arau susurun yang lebih panjang

r:ra kunci Mengingat sel,LLah kara Laru datam Latusa kedua

(1) mengntentifikasi kar:L yang ekrab dalarn


tahasa pertama yang bunyinya mirip atau
menginqatkai pada karr baru dan
146

Strategi Pembelajarnn Deskripsi

Strateei kognitif
(l) ncmuncullrn cirra yang mudar
Jilngat tenran! hLlbrngan r.ta.:
kata baru cl:Ln kara r,ang lamilirr

Konteksrualisasi N,tencmpatkrn kata atau {rise clalam sLrsunan


l-.ahasa yang pun-v.r makla

EhLorasi MenghLLbungkrn infornasi bam dengur konse---


konsep hln di memorl

Menr:eunakan lingrlsrik cianl'atau pengetahrLen


konseptual yang Jrpcr,lch seLeLunn-''.a untLrk
menud.rhkan sebuah rugas balr pcmL.elaiann

Melakukan intc crerrsi Menggunakan infolnasi yang tcrseclia untrk


rnenebak arti ite*iren baru, nemperkirakan
hasjl, atar nenqisi inf.,rmasi !an! hilang

Scrategi sosioa{ektiI

Koor.erasi Bekerja dengan s.rnL arau lebih rekan untuk


menclapatkan umpan balik, mengrrnplrlkan
informasi, arru merancang a)<tlviras behesa

Ior.,nl rrn rntrk I l.r LtLLrsi Meminie seoransguru rtalr perut!r aslil:Iin uDij,
ncnguhng njrran. menyurLn ulang halimat,
menjelaskan, Jan/rtau mcmbeLi contoh

Pad:r tahrn.trhun terakLrir, penelirirn strategi telah nengemhrngkan sebuah r::-


tenr..! srratcsi-srrnregi pembelajaran Lahasa ran!r berupaya mcnguarkan ar:'
rnembanrali beherap! pr'ltanyraf yang sudab muncul (Danrlei S Skchan, lci:'
Griiiirhs & Patr, 1001; Hsiro & Oxiord,2l02). Penelitian semacam ini nelibatl::
(1) memadai atau drlaknl:L mengelompokkrn srrareqi ke J.rLam tiga fcmbagian:
aras, (2) asLrnsi psikologis 1'rng rnendasari pendalil:n o1-.s;oPsi (3) hubung:;
"rratcgis,
Denelitian str.ltesi dedaan paracligma'r.era.ligmr peng.lj:Lrrn lr.1has.1 terl.aru, (4) saL .
Goyo don Srroresi t4Z

iererkei.an.li sftrr:I, ilan hLrbungan anrara, banvak strategil.ane sudah reridentifjkasi.


lu (5) kecuLupan berlarai ukutan penggunaan srratesi clen kemaflruman.
.,r. I L, r,.l r:"r:r.. lrr. d lF;;r.. I .-. ri .rJ. L l!,
'.. .,t.,'. t.., -, r\t. I er..r t,,.,d...,, , .rc .re, r,t,,
'..rrlr.il.'J l".e r,l .r., r.,, 1...r r.r
rendenger, berbicera, memL'aca, dan nrenlrlis. Stuatesi perrlrcla;aren, s$agai tnvarr
.irarcgi komunikasi, biasarrya melibarkan kererempiLan
m.ncerna afa lang clidcngar
'' o |Q.r' ., ,-r \' .1,\'. 1 , "r I ,pt ,,to.ol r,.l . r
,. . I rr,, ,:-rnt ,,,: 1,, t.,. - n.o,. , ,,. ,.t. .., ,. --r
r
I . ...1 ,
:enran menggunekan pem.rntauan, elaborasi, Jan nrterferensi. Srrltcgi-srrat""; ,-.-,ri
l' ,."1 t.
', ,, ...t ,.-., .,
.::,nteks, prediLsi, renggLrnaan 1c-bar pcr.,,gasan.,t"n p.,,.L,,nt",,
cai,rt". srdah
--rlihlr trisa l,erlasi1 diajarkan (Vandergriti.
2o0lr c:trricr, t003r o:eki, 100:oi Rosr
! Ross, l99l). Snaregi memlrac:L seperti penrosesan dari aras ke bawah rtau barvrh
,:e atas, mcmpreJiksi, rrenebak daLi konteks, tukar pikiran, dan
feringLumrn. retah
,,,1 ,. " .l,r L rrIn .., ,,t,-... t,...,,,,,_ tn,,1.
!s9r Anderson, l!l9l).
Ccnder sLrdrh terlihat sebagai lariabeL penring .1alam
Uensgunaan srratcgi, baik
:nruh stattgi pemLelrjaran maupLln komunikrsj. Sru.li Ba...
i1992)
r:mperlihatkan behwa laki-leki dan perenpLran mcngrunakan strategi rlcndensar
r Ie I . ".V, I .r c, .,Jrt -. ,j0. .t lo, t tr, t,.,r , .". -f- ,
:.ir SltlA bahasa Prancjs dan ldman, penL.et:rjd lakilaki mel;brrhin srrategt
-.rbi.ara lang lelrih l.erisiko dan spontln semenrara pellrbela;.rr
n"..-p,,";,
:engunekan srratcsi perencanaan dalam tugas rermlis secarl iebih etlkrii phakiti
itrt:3) nenjunpai bahna nahasjswa di Thailand j:ruh lcl,ih banyak neng$rnlker
.-.itegi nrerakog.itii kcrimLrans lr1ahasjrvi. StuLli El_DLb (2.004)
-::ngindikrslkan bahwa lakr-1eki
.ti Krnair
dan perenpurn mensgundlar $rraregj-straregi
-:rbeth, sering disebaLkan oleh konteks hdaya masyarak.rt Kuu.ait. ).e.g
Dalam -,el<itar satu Llasawar.a terakhir p.n!ajar:Ln bahasa, kLtr telah rnctihat
-r'rumprk bukti mengcnaj mrnia!r srra tegL,str:rregi pen belajar ke Jnhnr
' 'renlerraktn
1'm.-ol', ,,'F. 'r Li
:kni pelatihan di Lelas arau pclatihan Jcngan Luku retr, *karang,:iLscl.ur Lnv.uk.l
.rirasis snaregl arau Jrr(.csr€sb.ije.l insrrtcrioa (SBI), dan peLxtihan.tonom man.liri
:hat selanturnva untuk pemb.rhrsan clua bentLrk i.i). Kcdua.\,a sud.1h terlih:rt
cfek.ii
,l -r ,o l-,, -.i-.l.rr tp, j. \ ..r r....
-\,rnlei & Skehan, 2003; McDonough, 1999; C<,hen, 1998; Hill, 1991, !(encten,
r9 t).
1'ang nenjaJi minar khusLrs dalam kedua cabanq penrlidan dnf lr:rkrek tersebLLr
1.. ..i",,m "l ,-r,.,t.J.\ n.nro i.,r rr
:enghalangi pengsunaan srrrt.'si dj anrare I rra emb.laj,r (McDonough. 1999;
I
l\lirrd, 1996j Penberron, 1996, O\iord & Andern)n, 1995). Kcsinoulan !mr-
tp r . , ..t ,.:- ,. r rt ., ,r1r
r48

bahrva SBI dan pembelajaran otonon adaLah jalur Iang bisa ditenpuh untu':
keL.erhasilrn, anrara lain China (Li.rn, Hump.hrcls, & Ham'Lyons, 200'1i JLrn Zhrn:
2001). Korer (Lee & tlxfo , 2005), Jep",.g (Cohen, 2004r Taguchi, t00li Ozet
2000). N4esir (Ne1son, uaxon. A1 llatal, & El Eakarr, 2001), Kurvait (El-Dib, 2C0.i
Itrlia (lr,l.rcaro, 2000), dan Sinlrapura (Whaton, 2000)

Strategi Komunikasi
Senentaru srraregi pembeLajann bemrusa" .lengan wiLayah penrh:Lman ape -rar'
.lirerlma, ncmori, penyimpanrn, dan Pengingaran, straregi kornrnlkasi mtlekat pe;
rem.ih:Lian mekanlsme veLbal den nonvetbal untuk konunikasi arau nrform'ai
produktif. Di:Lrena inrcrnksi linguistik, karlang sullt, ttntu, untuk memberlah:
kcdua strategi ini, sel,irqrnrr na dirrlis clengan sangat baik oleh Tarone (1!l8l), h:Lrer:
pemahaman d:rn produksi bis! teriadi hampir benamaan Namun Llemikien, selan:
seseorang Lisa nenghtteai kepelikannr-l, dikotomi semacam inr tetap merupek::
pembeda yang bergunr dalan mernahami sifar strategi, rerutnma uftuk tlrju':
pedagogis.
lenelitian aqal lang spekulatif pai1,r L9?o-An N"trndi, 1971, dan lain-lain) Ll:
ttlah menuntrLn kita ke banr:ak sekaLi perh.rrian L'aru tenrang strategi komlrnik:'
(Chamor, 20t15; AndercLr, 2r-.05r ]r'lcDonough, 1999r Dornyei, 1995; Rost S
Ross, l99L; Bial-vstok, 1990a; Bongaerts & PoulLsse, 1969r Oxtord & Crooka.
L9E9). Beberapa rvaknr lalu, Facrch dan Kasper (L9Ela, h. l6) no efinisikan strate:
k.nlLniknsi setragai ' tcncana-re n cana y:rng sef€rrin!! sad:Lr untuk menecahkan a;:
yang menjadi mrsalah dalam peraihan seL.uah rujuan komunikari{ tertentu'
Sekalipun penelnirn Jasal'arsa tcrakhir sel-'agian Lcsal be l-betLLL l'trfokus pa;:
sifar liomp.nialorir strategi komunikasi, pendekaran yang letrih baru rampakn':
memandrng strategi komunikesi secrra lebih positif sebag.ri unsrr dari seluru:
Lomperensi Jrrdt.&i (lihat Beb 9). la dibasa oleh pembelajar untul nemuncull:.
segala kemungkinan rang bisa nengcrnL.angkan Lomperensi mereka unt,
nengirinrkan p.esan reng jelas dalaLn bahas.r kcJLLa. Lebih laniLrt, strrtegi.strat.:
semacam itLr nungkLn "kelihatan .Lisa.lari" rtau uungkin tidak; Jrkungan Lrnr-i
kesimpulan sema.am i.i Jatang clrri pengamalan{engamatan terhaclap srrart:
penerolehan bahasa pertrmr lrng $iriL. Jcngan srtategi van.g cligunakln oLeh ora.:
dsvase dalatr pembe!ajrran l.ah.rsa kedua (Bongaerts & Pouiisse, 1989).
Barangkali cara terl,ail rLnruk memah.rrni apa lang dimaksLrcl clengan snate1
komunikrsi adalah deng:Ln melihat daiiar unun tenrars strarcgi'st, at€si seDac.-
itu. Tabel 5.1 ncna,r,arkan *buah pengelornpokan yang nencertrLnkan k.rregc.'
karegori yar,g Llirerima sclama bebcrapa .lekacle penelidan (diadrptasi drri Ddm-r'.
1995. h. -58).
Klasifikasi Drjrnvei adalah basis prlkris yang repat rntuk penjelasanlenjelas:-
lebih lanirt renrang strategi komunikasi Kira akan nenennci beberapi strntegi
coyo do. Srroregi 149

Strategi Penghindaran lAnidance Strategies )


Penghindaran adalah seLuah straregi komuriknsj lazim yanlr L.na
dipecah ke clatrm
.1. "1 , .,1.1 r,eori.Jen.\J sp.i,,, | ,-.t., ,r -"g.t-,,_ I ., ,t.trl
penghindaran snr.aksis arau leksikal di dalan karegort semanrik. perrinhengknn
:;rcakapan berikut antara seorang pembelajar Jan penumr asli.

Pe'nb€hjar, I losr m1,ond


Pcnurur aqli: Yor losr your road?
Pembclajar: Ui, ..t iosr. I tost. I got losr.

Si penbeLajrr menghindari rrern leksjkaL roa.i sepenuhnra, karena rek t isr


mi -1.r,'la qJ ta,.da lrn.r.rt ,.Ir,r ..,rr 9 -grr
-enrhindari penggunaan henruk peng:rnJaian (saLianctn,c) d"trm kalim"t l
.rrr pdrtions munglin, misalnva, belaljh ncmakai katimat II aorr farr parrl.ir"t
q"e
Atau,
::k yakin dengan penggu.aan cn dalam kalimar I en a; rton, parbela;ar bisa o,kuo
''. I a.. Penghindarin tonnlosi.t, ,.,," .,.,, u,,-i,
r .r,r r: erl.lrr ....,r l.;. :e a,q r;h.drri,e,qqrr ,r . rrr,.rrk.,.r.,
' ,r,r.n. lo.:r ,r.r.rr m. .,tit n .. r" .

l..is
pcnshindaran yang Iebih langsung rdalah penghindar.an topik, c1t mena
.:turuh tl4)ik pdcakapan (katakanlah, pembicaraan
tcntang kcjadian kemarin jika
::ntuk larnpaLr tidak tamitiar) lnunglh dihhderi sc.penuhnya. pr* pemb"t;jar
-rhasil memikirkan crra-cara kreatif untuk menshh.hri
ropil<, ,rr.,eenr.d ,,,1,t.f.
I r.'tr' -Lm. o-r i,. ., 1.,.. rn. ,,,., .. p ,.,1.,,1
.rojat"b sama ", o".tt i,,"
seklli, atau teriihat nenghcndkan pesan ketika r.i,,ut,
, ,-,1 | .,t, rrrc] lr .1. p."

rLel 5. j. Strategi komunikasi

irrategi Penghindaran

Penghenrian pcsan: Membiarkan sebuah pesan tak sele-raikarena kesuliran


bahasa
i lenghlndamn ropik: Menshnrdari Lntang atau konsep topik yang nendarangkan
kesulLtan bahasa

Sbatesi Kompensatoris

: Perl'ampaian tak languns (.ircemlodirirn): Menggamb:rrkan atau rnencontohkan


rinclakan obiek yang dirnaksLrcl (nisaLrrya, menyel.ut i,erLla pembuka
$tol rrrn,tt
: Apr(,ksimasi: Menggunakan istilah .rLternarif yang meneungkaDkan makna jtem
'I " 1 . . r" .".|e'r m r p|, . .
' ,, .r ,,ip.tto,,tt
t50

5. Menqgunahan kara.kara serbr guna, Mt'nerapkan rtem leksikal kcxoDg yang unlL=
LLntuk konteks vang kekuransan kita srresifik (misalnya, penggunaan bcrlebih-
Llari thng, stufi, uhar.dolor-call-iL. rlitLsr)
6. Penbentulan krta l.atu, Menciptakan kata B2 yang rak ada berdasarkan apa rr-
.lianggap at"'"'. (rnisaLnva, tegcrlrianut untuk rcgetartLa)
7. lolalna stendar, Menggunakan iiase c.rdangrn vnng rerinqati biasanya urr-'
rLrjurn "L.ertahan hiclup" (misalnya, V'tur. is the at:ru Comrnent all,:r rc:;
di mana l,,mponen'konponcn moriologisryr ddak dikerahui si pembeLajrr)
8. Sinval nonli.guisdk, Ccrak mbuh, gcsmr. ekspresi Iajah, arau penlman bur
9. Penerjenahan halfiah, Seclln hrrfiab mcnerjemrhkan sehah Lt€m, iom, l:::
campuran. ilmu sttuhmr leksikal dari BL ke B2
10.Peng.asing-an, Mcnggunakan seLuah kata B1 dengan menl'erelnya kc {onolosl :-
(nisalnya, dengan pengLrcapan B2) dan,ratau morfologi B2 (nisalnrr
menlnL.ahkannre ke setuah sufiks Bl)
LL.Alih kode, Menggrnakan scbuah kara El
denean pengucapan Bl arau set'L:';
kara 83 Jengrn pengucrpan Bl ketikL berl.icara dalam Bl
l2.Meminra tolong: Meminra bantu:rl dari lauan l,ic.rra baik langsLLng (rrrlsalrr-
Kau scl,ut apa...l) atau tak langsung (misalnln, menaikkan hronasi, konrak m:-:-
ekspresi L.ingLLng).
ll.srratesi ni'nguLLrr atar ntmperoleh rv.rkm, )vlenggunakan fller arau pera::
kcr.tsunn untuk mengisi leLta Llan ber,lch Lvakru unmk bearikir (mLsalnya, hm--
beriri, rharans m'rri hira hhat 1i..., scltnam:a)

Srmbd: Dinda!.rnsi dari Dt)rnyei, 1995, h. 58

Strategi Kolnpensatoris
Strtu lngi rangkairn peranrikomu.ikasi yarlr neLiL.atk.rn kompcnsasi untxk absen.;
pengetahuan. Kita hanya akan nemeLinci di sini tign d:Lri sebelas jenLs strar€gi :
Tabel 5.3.
Para pemL'elriar tingknr aual, nisalnra, l.ias:rnva nenghgar beberlpa frase ai:-
kalimat rertentu ranpa nenanamlan pengetahuan dari komponen.komponen ti=
itLL. l1)tongan-potongan bahasa -rang Lliingat ini, dikenal sebagai pola tinggal pal-a
sering ditemui di b,,ku saku trase l,ilnrgual, yang menrlafrnr ratl1s,1n kalimir Ltn.'
"Di ma.a toiletnyal" "Sa1a rak bicata Lahr
berl-.agai keaJaan, "Bcr:Lpe harganyal"
lnggris." "Sava tak nemahanrimu." Frase.i:Lse semaclrl ini clirngat melalui baiai:
unmk dlpakai scsuai dengan Lonreks trereka. Pc'1a standarkadang ncrupakan sumts
kelucuan. Drlarn hari-hari as'al L.ehjar bahas Kikongo di Airika, sa)a men.Li::
Lerkrta, dalam Kikongo, "Sar:L rrk paham bahasa Kikongo" kcpaLl'l mereke 1:::
bempa-va bercakap.cakap dengan saya. Sala kenudian naiLr ketika nengetahui bahu-'
dalarn upaya.upeva arval sar:L Lutuk menpDduksj siasar penghtnciaran standlr l:-'
alih-alih bcrkata Ktr.ri KiJionso to, sara malah bilanr Krrolclc Kihongo Jto (Sava rir-
srla Kikon!o), r.rng rnendatenskan berbagai reaksi dari qeli sanipai bemrruhnn'
Goyo don Stroiesi I5t

Alih.kode rdaLah prnggirnaan tahasa perama arau kerigr.ti .taLarn atinn u,icrra
Lahasa kedue. Se.ingkaLi ilih-kode secare l.a$,. saclar berLengsung antara Jua
penbeta;ar rnahir clengan L.ahasa pcrrarna rang sarrrr, retapi, JaLani kasLrs senacam
nii, ia biasanya bukan scbagai srratcli kolllpensan)ris. Pemtrelalar di taharr awal
o'r.' -h,r',,- rm..'l l,r lrh.. . r,rp,i rt,.,. " rr,.,. .rrl,
nrengisi al.sennya pcngetahuan-ri.rlcpas apakeh si fendegar pah.rm Lahasa.rsli rtu
,1uu riJrl. Kadang si penn,elajar menrilinrpkan satu due k.rta, denean harapan si
,.r l-; .'l ,r .r'r '1.'o r l,r. ,_ r ,q! ,,,,, ,t.,, \4F,!.j
Lahua konreks konunikasi Jisertai dengrn btLcrapa eksprest nonrerLal universal
kadang mernungLinlan pernbclajar mengomLrnikasikan set,L,ith ide dalam batrasa
mcreka sendiri kepaLla scseorang 1:Lng rak akrrL. dengan bahasa itu. Kcajaiban
k,rnunikasi sem:Lcam ittr aclalah hrkri het:Lt keunners:L1an pengahnan mrnusia dan
pcngobar bagi merekr vang merasa purus asa luaL L,iasa saar Lcrkomunikasi drtarr

Stratc.lri kompensntoris vang lejn e.lalah pcrmi.rain rolong LangsLlns. sering


'l 'nrergandalhrror.,rira'r.J. .r ri .,.".p
r.,..' ! F I :. s -t , i.,,..".,,,,,rr .l
quru unruk nengungkapkrn )ans dim:tksud ('Hou rlo loa sa.- 1,,). Atau mereka
mungkin nelontarlrn sebLrah penebahan dan
-
kemudirn nrerrrLllr! leritihasi dari
!..nd.i.ara nahjr akan keretaran upaya rersebut. Yrng juga lrera,la Lli dalarn kateeori
,, I,l.,n. , ,. ,r ,1rr,.,,., 1 I. m,t.,, l. ,t,,;" ,-,.
:ertolngan. Kasus yang rerrkhir inijugr menslresjlkan situ:lsi vang agal< rrenseelikan.
,r . ,' I I lr:- r\ ..." r"..
-linirrta niemperkenalkan diri k.pade keLas Jan 1unr, terkata, Altou nr to nrrroilri
'ryvfand tetlloa sone o1 rhc... Pada nnDen iri ia tlcngan cefar nenqeluart<an kamus
ur raJ.rr .- .,r .r- r ,1, \,..i .- .t,r, .t.
rea,tlights o/ my pasr "
Daftar stritegi komunik.rsi Iang lrerguna rrk rerl.atas pala lj yrng tcrcantum Lli
TabeL 5.3. oxford (l9s0a) menvedtakan sebuah pengelompokan kon4rehensifrang
rrenggai.Lrngkan strrregi kon!nikasi m!uNf pemt,clejrmn (lihat Bag:rn 5.1 di Ltua
:alaman berikut). G,hen d.rn .{phek (1961) mendapari bahu.a fembeL:Liar rane
r-ulr--l .r.,.1' ,. .',.,.[
"..",.
:endiri. Chestcrfield dan Clresrerfjeld 91985) llrelaporkan ',
contol-contoh L.tcara
:.ndiri l<erika pennrelajar l.erletih i.ahasa hcctra mereka. Rost dan Ross (1991)
-rcnenukan beh!a pcn$elejar memctik Dianiart rlari memrnta peneulangan tlan
'. t-rt ,. , r.t......' \.r .,.t,.7.,) ls,,
i.bcrhasilan produksi lisan penbehjar ChLnr !ang mcmprtajali L.ahasr Inggris pada
l.'r rr ; r.r .,1.m,,1;r., | , ,. 1 ,. J, .),r ;'.t,.r rJit
rqi, pada praktek nlemtrrc!. Dan fe.eltrian ]-.un lrertenjl'r
152 Goyo don Slrolegi

INSTRUKSI BERBAS1S STRATEGI


Sebagian besar kerja peneliti dan guru atas penerapan strategj pembelaleran maupur
komunikasi d] ruang kelas telah JikemL secata umLrn sebagai instruksi berba.r
strategi:Ltau strdress-l,ased iNrrcrion (SBI) (McDonough, 1999; Cohen, 1988), ata
sebagai pelrrihan stratesi pembelajrt. C.'hen (1998) suka menyebutnya "SSBI--
sryles anci strltegies-based instruction unruk mcnekankan kLiran produktif nnre.:
gala clan strategi. Pada seat kita berupaya menjadikan keLas bahasa sebuah rnil.
efekrii unruk pcmbelajaran, niakLn tlmpak jelas bahm "m€ngalari pembelar:-
bagaimana catanya helajar" merupakan urusan )nng s:lngrr krusial Wcnden (196:
a.tara lani menjadi orans petftimn yang menyatakan bahwa straregi penbelajarr.
:Ldalrh kunci ba,ri otonomi penbelajaran, dan saLah sanr rujuan Pcntins pengajnr:.
bahasa semestirrya adalah menclotong otonorli rersebur. Chamor (2005, h 1l'
selAnjumya menvimpulkan bahrva "instruksi eksplisir lauh lebih efektif kerimber.
sekadar nemnrta n.ruricl menggunakan sau atar Lebih srategi, cara ini iuga memul-
metakosnisi-kemanrpuan muriLl untuk memahami pemikiran .lan pro:.|
pembeLajaran nereka sendiri."
Guru bisa mcmetik tranfaat dengAn memahami apa yang membuar pembelar::
berhasil dan seL.aliknva, dan membangun.li kclrs sebuah milieu unruk nerdLis:-.
strategi.*rategi yang sukses Curu.idal selallrblsa mengharapkan keberhasilan seketiL
dalan upav.r itu mengingat murid serLng nemiliki gagasan terrentu yang telJ
rerbtntuL mengenai apa lang "semestinye" bcrlangsung di mang kelas (Bialyst',
1965). Nanun. tctbukti bahwa mur aknn memerik manfaat dai SBI jika mer.i:
(1) memahami srrategi itu Si'ndiri, (2) mengangsrpn!a efektif, dan (l) tak nengmgs::
pelaksanaanq-a terlalu suLir (Maclntyre & Noels, 1996). lr4aka upaya kLra unr-
mengajarhan kepada mLLrid sciumlah [nor'hou teknis t€ntxng ]ugaimana menga.:i
sebuah bahasa sangar dianjurkan.
153

/ 1 Merlrl 'nrpokkln
A M" ' 1-:.tt r. .o." , ,,r.t ,,,i
Fp-"i, .- \,.V. .r.parLr r.EL,uL,..I.,,. iu,r trj"
1. MenggunakaD gambar
Z. Peneraln semanrik
L Memakai kara.krtr kunci
-:rrategi 4. Menghadirkan kenbali bun) i d i nen!)ri

C. Menetlji- 1. Ptnglajian tersftuktur

,../ I Ul t
DB-'I L _ Mem tr r t,, ^ j.et"

1. Meruulang
2.BerLrtih se.an fornaL dengan siscm buq i dxn pcnultsan
::rategi 3.Mensenali dau nenssunakan formuLa Ltan pola
rif
5. Berhth sccarawajar
B. Menerina dar
I M.n.Lngk,p urqasatr denpa,, cqr3r
=-- - v' ;rq, ,.. r, "r "r r'l ,' t |r ' l,n

1.Menalar secara deduktif


C.MeDganalisis
2.Menganalss ekpbi
L Mcnbuat analsis perband hgan (lir tas bahasa)

( i il:ti'i.,i:1,,,., -,
,/.w !!t
l.Menggrnakan l'""
D.ru; bahasa
peruniLrL
{ \1'rl t.-ta L_.y"...."..."t
areAi \- :'- " "
1. Bcralih ke bahrsa ibLr

B. Mensatrsi
l. tr4en.ari p€rrolongan
3. Menggu nakan gerak tubuh ataugesLrr
4. Menshintla.i konunikasi sebaqian atru seluruh,,va
5. Memilihtolrik
6. Menyesuaikan aiau nenepat-nepatl( n pe*n

8.Menggur akan pen_vrmparan tak langsu nq


(cir.!,,lo.rtion) aiau sinonim
I54 Goyo do. Stratesi

Stntcgi Tidak Langsung, Strategi Metakogniti{. Afektif, dan Sosial

l. Strategi ,l,l*rhli
Mctakogniti
R.Me.iu J 1 2:
,t 1. Mcncui tafr rcrtars pernrtLajanf bil,rsa
I Il.fs.qinisir
l. Ilenctarlm nakrrl dar tujurn
\\ 1. IvjcngiJ:iriiikasi nak'uLl sebuah nrgas tat""
\,,ld (nenJcngr,/memL.acrr'bc, biQra/nenul;' lenuh rr
r.d\lrnf \ 5. 14crc,1.rnal<af s.buiI nr!isIahasa
\ 6. Mer.r.i [esenfaran L.erhrih
C M.ip-,|h.i
p""r'.i"t.-"

11. Stratesi \1 .tu,tt.rL+rirrrf 'r


--l I v.
A{ekti{
€<: r r L tri.Lt, u,,: rl<
Lliri l. Nl.ngharqai dirisetrdnl
1. N,1enJ.nlulu tuL,Lrh Ardx
l. lilencguraLar datir periL.o
L 14enu lls srbuah crtatan harFf tredrbelajar!t brlrl:
!., | . ,, \ r,

ll l. Strrtegi

Pelrksanaan eiekrii SBI dl kelas l,ehasa niilibrtken L.eherape Langkah d::


perrimt,!ng:rn, (1) mcngenr!i ra-va clen straregl t'otensirl pemLclajar, (2)
SBI Le irlan LursLn dan kelas brhasr krmunikatii (j) men-rediakan
kelas untul pam ;.tml.ehiar.
Goro don Strolegi 155

KONEKSI KtsLA.S

Tcmuan Penelitian' Li.erarur p.nclitian memperliharkan kian Lranyal trukti


l.ahwa kemelhunan atas gala Jalam derajar rertenru beroilai bagi pembelajar
Lahasa. Penelirian tcnrtrlrs gala itan srrategi (Chamot, 2005) sangat krrar
nentlukung pcmhelajar menjadi sadar akan keconJongan, kekuatan, clan
kelemahan mercka,.lan selanjurnyl ncnrarankan Lahrva mereka perlu
nembcclahn anrara gaya-gaya yrng bermanfaat basi mdeka dan sry:r-saye yan!
nungkin bcrrotangan .lengin mereka-

lmplikasi Pengajaran: Instluksj L.erbasis strnt.gi (SBl) kiin berh$il ketika guru
rneml,.rnru penbelajar tak ha.,!a menj]di paham rcrhadrp gaya dan
lecondongan mctcka, tetrli juga pa,:1a rin&rla denlan t-.as1s kepahamin itu.
Dalan cara apa Anda tehh Jil.antrr oLeh seor:Lng guru (arau melalui upala
AndasenJiri) unnLk rneniaJi sadar akan Lekurran dan kelen$ur pembelajmrn
Lahasa Andal Tinclaken (straregi) apa rang l,isn Anda anL-.il untuk
rnenggandakan kekuarrn clar.i menutup keLem:hen And.rl

\lengenali Gava dan Stratcgi Pembelajar


jtlrerapa pilihan teneJi.r ultuk neml.ann, penbelrjeL nlLrrqinaligaya. kccrnJongan,
rekLLatan, irr LeLtmehan merekr senJiLi. Mci( c ranq 1-.aling 1a:im artatah kuesioner
:.fre.eki1\ cliri sel.{iri ili man.1 p.ml,elajar meresfons berL..reri ferranta.rn. biasan_va
riliLni sk.le seflrju i]an tlclak senr r. Srnei An|lisis C!\'a d.ri OxforJ (19!t5) dan
irJililror alara l)eDbelrjarrn .h,i Winrergersr, DcCrpur, rlan \rerDa (200t)
:tnlvarkan contoh klasik mengenai Lngainunr mengarrhkrn pcnl_.ela;rr mengen:rli
.tcondongrn !a1r mereka sendiri. Kuesioier senLpx Liisi Jljrnrpai delun Stlrregu
'l S,tr*s Lmle tsrotrr (1001), seburh panJurn matriliri untuk pemL.eLaju L,rhasa
lngsds. \an! disebrr L.elalarrqan menganbiL poli klr.\ioner di Brsan 5..1., \'ang
uenrntr pcnil..lejsr nremiLih pc ln Ji rntire J,,a kLrrub plcla seL.rah rent.rngan rang
leng'lanL.arltaLl kcal:Lrn Jn inyr.
Aht lan! L.anvrk dlfrkli ol'h pcnil elajrr unmL mc lrcnrli str.rresi adalah Dafrar
:l1ategi nn,k Pembclajaran l]ahasr rraf Srurcl_,.. hrenrorr io, Laagaaqe La.rllirg (SILL)
j:rri Orfrrd (1990a). sebLr.nr kucsioner.nng sLrJah cliLrjikn Lli L.anrak neqrra Jan
.lrreqernrhkal k. dalan l-.erbrgrl Lrhrra Adr 5rr lrem ,slLL, dil-.agi J.rhm cnrn
iregorl, !ang masing-masnrg nenghxdirhn sel]l]ah kr'ruuLrlrkinan s :rtcgi (nisalnva.
Srr,a merrakai ruu.r untuk mengin$r krrr-Lrta LanL l.ihsa lngo:s.,,) y1tl]g harus
remLeri trncla oleh reqronJen padr ;LrLr lrnr l-.o n clrri'sara ttJrkpernah Jemilian"
,rmfii .sru selalr d.Diikian". Menlefili sLrri.s;\tr.reli )rng lLisLLkai femL.elnjrr,
JrLam sanL lal, merupakan Lurqkrh l.si. LL!lr',L mcnil.u.,r drfrrr srrltegi Ergiru
r.econdongan rnya.likeneli, seore.!
femL.eLalrr l,isa melanjLrrLLn langkahnyr dcnqan
-tratcg;stratesj. Nrmun. penrnirrnni.L, lenrlLah r.cnnrilajar ah.rn men{*eh!i
155 Goyo don Stotegi

bagaimana menggunakan strategi dengan hanya mensisi kuesioner seperti SILU


berfungsi sebagai instrunen untuk membuka berbagai kemungkinan bagi
retapi guru harus memikul tanggung jawab pengawasan sehingga pem pem
rerbantu dalam menganalkan strirtegi-strategi tertentu dalam praktek.
Bentuk-bentuk lain pengenalan gaya dan snategi, dan cara membawa mereka
kesadaran pembelajar, di antimnya adalah pengungkapan-diri melallri wa
(Macaro, 2001), catatan harian dan jumal (Carson & Longhini, 2002; Halbach,
dan latihan pengungkapan diri Macaro, 2000; O'Malley & Chanot, 1990). Di sini
pewawancara auu guru memancing pembelajar ctensan perranyaan seperti,
kau ragLL dan nengulangi benrukkata kerja itul" dan melalui portofolio murid.
(10051 r. -"s rl.n
.'rBl .rman varg L-re rr r mrr L,"r .,r
opr-p.i L
Beri rand, silang di kotak unmk setiap item yang paling cocok bagi Anda.
A dan E menandakan Lahwa kalimat itu sansat sesuai unn,k Anda. Korak B dan
nenandakan bah$? kaLimat inr agak rnenggambarkan Anda. Kotak C me
bahwa Anda tak punya kecondongan ke salah satu arah.

R D

l. Saya tak keberatan


orang menertaivai kedka
E X E Il ! savamaluketika

2.Saya suka berlatih


kata dan struktur baru
yang bclum sepenuhnya
Ennnn Saya hanya suka
menggunakan

saya lakini. yakin tepat.

3.Saya merasa sangat


NEEEE Saya merasa tak
begitu yakin
kemampuan saya untul

mempeiajai bahasa ini.


bahasa nri.

4.Saya ingin belajar


Et]EEI Saya ingin belajar

orang lanr
pribadi bagi saya
Goyo don Stroregi 157

i.Saya wngguh
nenikmad bekerja
EEEEE Sala lel:rih senang

ketlmbang clengan
!a1am kelompok.

:.Saya senang
-mcnyerap" E E E E E SayasLrkamenganalsn
bahasa banyak rincian bahasa
dan mengerti secara

. lika ada baqnk


.:ka1i bahan bahasa
E E E E E Sayasangatrerga'ggu
dengan banyaknya
:rng mesti .likuasai, materi bahasa l':Lng
dLhadirkan sekaligus.
:Jangkah deni
.:iangkah.

: Srya tak terlampau


L--J L--J L--J L,I L I
sendiri denlan saksana
d.rn nernikirkan berul
' r I L.i-.,I^

I Ketike menl.uat
EEEEEKetikamemr,uar
kesalahan, terganggl saya
-encoba mengguna- karena mensgaml)arkan

-rmk belajar sesuatu

l-.Srv.' mrnemLrkrn tr--l


:rra-cara!nnrk r--flrs
L____-..1 EEEE Saya mengandrlkan gurlr

untuk semua yang saya


buruhkan agar berhasil.

ia-san 5.2. Dafrar periksa gaya penbelajaran.

\lemasukkan SBI ke Kelas Bahasa


ieberapa manifestasi SBI yang berbeda-beda bisa dijunuai di kelavkelas bahasa di
,:lumh dunia. MelalLri daftar periksa (chechlist), clan netodeteroile lain yang
158

Lli.LislLLsikanJi atits, gurL, L.isa nrenjadi a!as alan kecondongan murid dan kenudi::
ntcnr$!rkan na\ihat ringan.lan sprrran menge.ni srr:Ltcgi-sratcsi yang bernanii::
di daLam dan Ji Luar ke1:Ls. Strxtesi'nrxtcqi ini pala dasamya bisa dLseLaraskan denga:
peran gunr .ebrgai iasjlltaror melah klat, tetunluk, Jan bahkan anekrlor tenta:::
"bagalmanx Jullr aku l,cLaiar ... kitil<a akr nusih seperri Lr1ian."
GLLIL jLLga bsa meml.anru mLrrnl unmk menggunakan hasil darl kuesioner gar:
seperti.hlan Bagan 5.1 Jrlan peml.elajaran Begitu mlrdd mcngisi daftar. perilr:
Andr bis:r melibatlan mcrika J.rhn salah srtLr ar,ru semur kegiaran berikur, (1
mendiskrsikln mengapa rnereka merespons seperti nu, (2) ;atur kel,npok ke;,
renra.g reras]rn yang men.1.rsarl rc-.pons mercka, (l) raL.rlasi nrtbrmal tenrar:
baealm:rnx orung ncrtsr)n{ serief irem, (4) fenberian saran, Jai pcr.,gal.rman Anc:
sendirl, rentang mengap:L L.cLctepa pnktek rertentrr blsa berhasil:rrau sebalikni:
at.ru (5) ncncapai kesepakatrn rmrm bahwa respons-rcspo,rs rli katelrori A clan:
biasanya menandekLr pcn.lckatan rang l,erhasll unnrk pembelrjaran brhasa.
KLresioner kcconLlongn gaya dal:Lm Bagrn 5.2 sebenrmya dirancang sedemikia:
rupa sehinqsr sctinp itcni me.letengahkan sebrah 'maksim" unruk pembelajar:r:
l ah.rsa Iane lrrik. Ire fcr ltcm, dari nomor 1 snmpai 10, kuesioner rerselr:
I,erfung;i untuli nrcngetengrhk:rr 1C seun Lcrikut:

1. KLLrangi rasr sungkar.


2. Dorrnr peng:urt il:Ln risiko.
3. lianjtun kepercalarn diri.
,1. KemL.rngkan m.iri\.rsi ulrnrsik.
5. TerlilratLah cl:Lhn pembelajaran koopurtii
6. Cunrkan proses otak lanrn.
?. Thgkarkan r.le.nnsi ]mbiguitns.
8. L,lrih ll1ruisi.
9. Manl.ratkan unprn baliL Ltsalahan.
Lo.Terrpkan .itn-cirr pribaJi.

Opsi larn y.rne digunakrn oLeh pera guru buhasa :rJahh nreny.rtulln kepahanan.
srategi dln larihan ke Jalam feclrqogi merelra (BrNn, ZOCI, 2001, 1991, t9E9,
Rlrl,in & Thc,mpn)n, le9li ELLis & Smcleir. ls89) dalam cara-c1]ra \nng lebih formal
B ryrk bLrku reks LanL kini menverrakan nc'clu1 kepaham:tn st.ategj sebagri baghr
dari hrikulLul] ranr ren,( berLr jut. Bahkan trnpa modul semacam itu pun, kedk:
guru mcnggLrnrkan reknik-tcknik selrerti fermalmn komunilotit, membaca cepar
ladhan kehllcar:ln, chn anrlsii kesrlah:Ln, mercka l.isl n,cmbanru raurtd, drsadar
ar.ru d.lek, rLnruk memprrrltckkan snaregi-straregi _r'ang l.erh.rsi1. Maka, kerika nuric-
mrrrl l.emrarn tel.ek-tcl akrn, men.rmp,ilkun slctsa, :rrau bahl<an menvanyikan lagl
euru l isa nengingarkar) ljxh!! Dereka sedang berlrrih srraregi-straregi mengurani
rAsA sunckarl. Trbel 5.4 mcnrc.liaken daftar crra-cara rrnlul 'nenL.aDgun teknii
reknik *raregis" dl kehs |abrsa.
Gqyo dof Stroiesi 159

-'et 5 4 MtLnbr n reknlk-tcknik sft aregis

\Lngurangi rasa sungkan, .{dakan pcrnein:Ln tebak-tebakan dan permainan


iomunikasi; buat cerita santliwara Jan drama pen.tek nyanlikan lagu; banyek
.uakan kerja Lck,rnpolj rertxwalah bersema mrrricl-rnurid; biarkan mereka ctrhat
Jr kelompok kecll.
\lendorcng pengaml,ilan risiko, Puji murid i<arenr berupayr sungguh'sLrngguh
lrcrlatih t ahasa; gunrkan latihan kefasihan cli m:Lna kesalah:rn tak Jikoreksl pa'ta
:a.r itu jugei berikaD pcnugrs.rn luar kehs unruk LJic.1ra, menu]is, ntau lrtihan

: \lenrbansun ktpcrcay:rrn diri mrrid' Beri tahu m,.rricl secara eksplisit (secara
,trbal dan nonverbaL) L.abq'r Anda 1,enar-bcner rnemercalai mereka; rerinrahkan
nereka mernbuat nenJati:Lr. d.1ri afa vaDil nrereka tahu atau rrih seiauh Lni dalam

- \'tenbant mrrid niengemLrangken inorirasi inrrinsiL lngatk.rn ntrekr secara


tksplisit ttnrang terkrh nempelajari bahasa lngrtis; paparkan (arau perintahkan
rnuicl mencari) pekerjran-peterjaan -vans mensy:rrrrkan l.ahasa lnggris; kur.tngi
rrri penting ujian akhir :Lger mrLri.l terbann, unttLk melihat b.rlrh bryi nereka
,cndiri lang mclcL,ihi utiaf akhir.
: \,fempromosikan pemLelajaran Looperatit, Arahkan muricl bcrl agi t-.cneetahuan
nereka; kurangi kompetisi.li rnrrra muridi buat keLas Ande tery,ikir bahrva
mereka sanL regu; adakrn banyak kcrje kelc'mpok kecil.
Vendonng muriJ mengernakan rerrrosesan ot:rl kanan, Gunakan film cerita
Jan tape di kelas; perintahkrn mLrricl membaca kaLimar Jcngan ccpatr adrkan
Latihan meml,aca scpLntas laLu; adakan "menulis L.el.;rs' cepatr aJakan iarihan
kef.rsihan Lsan di mana sasannnya eLlalah memL.uat nur l.anlak Licate (atau
menulis) tanra dikorcksi.
- \4cnhgkatkrn roleransl ambiguitas, Dorong rnurid untuk l.ertanl,a kepada Anda,
Jan kepada sesama nuritl, ltedka mereka tak paham sesuam; buatlah penleLasan
reorurr Anda mcnjadi sirlpeL Llan ringkas; iangan terlaLu brnvak merujuk kepada
rtur:Ln cLlam satu keseniratani scsckali lihatlah terjenahan dalam bahasa asli
rrl .- t- -" Lr.' L', r' .r
: N{tn$antLr murid nenggunakan lntuisi mereka: Puji murid unruk tebakan leng
repnti jrngan selalu neml,crikrn penjelasan arrs kesalehan-koreksi saie sudah
tukup; korcksi Leberar.a kesalahan stja, utamarla yang rnengganggu pembelajaran.
. lvlendorong nurid mcnjadikan kesrlahan mereka bcnnan{aat UNTLIK mereka,
Rekrm produksi ljsrn nLLr dan perirtahitan mereka mengenali kesalahen'
kesalahan; biarkan muticl saLing korelsi-janran sclalu metrberiLLn rnerelaL-ennrk
rang tepat: doronq muri.l untuk menllrrr.lrtiar kesalahan umum mereka Jan
memperbaiknrya
"enditi.
1l Mendorcng nurid menetrr-.kan cLta-cLta priL.adi, Secara ekspLisit cloronr atarL
ar:LhkLn mrrjd unruk ncl,rmpau! sa.aran r.cncapaian di ke1.rs; pcrnrtahkan mereka
t60

menJafrnr apa -\r.! akxn nereka r;1ih s.ndiri Jalam pekan tcrtenrlrr perintah!.i
lnLrid Dieml,LL!t konitmen u aktll p rl r' .l ,,.,e'lrr.' .1.,.:
rmenLreri
rusas rnns kebanqga:Ln

Menstimula-si Tindakan Strategis di luar Kelas


Akhinra, pcnturg mencatat l.ahiva ktpahanan ga1,a dan tinLlakan strattgis tirr
clit:Ltasi oleh mang kela". Bauek peml.elajar lang L.erhasil mewLrjudkan cita'::-
kenahiran mcrck.r dengan nremorivasi diri sen.liri untuk metrperluas p'enbelaj::::
melampaui l.arrsrn ruang kcles. Curu bisa menbannL penbtlular meraih otor::
dengan mcnJorc,ng rnereka rnenandang meLampaui rualg kelas dan kursus bah:':
yrng mereka ikuti. Tujuen akhir mejibatkan rnurid dalam SBI rak her .

merampunglrn kursus L.r1usa. GLLnL bisa nembanrLr peubelajar nemahami bif -


ncninglrtnyr kesadaran mercka tcrhalap gaya clan srrategi akan mc'nbantu n.ii,-
dalrn rnenggunakan t ahesa "Ji Luar sana'. Rueng kelas adalah sel.Lrah kesentpar-
bagi pcnbcl4jar,rnnrk ndn tdi perialnnrn m uju sukses, dan menyeJ:Lri bahs::
luer jem'jam keLrs aLla L.elasen la I setirp ingrltn)a vrng l.isa JlpALni unruk berl.::-
perggu.een l,crn,rkn:L L..rhasa baru terseLur.
Kita mesti l.lnr:ak belajar dalam pencipraan teknlk.teknik ptaktis menr.:::
pernbelajarbagaimana mengenali gaya merekL Llan mc'nsgun:rLan strategi .eca ra clel
rtan ini nasih nicrLrp.rkan area len! snngat nengasyikkan drn menjanjikan J.-
r.enelLtian leclagogis -.ckuang Lni.

Dahm bab ni kLta sutlah melihat sejumlah ko-snltif yang releran j:-
"atiat't1
pcntnrg Jrhm pembelajaran i,rlus:L :rsil]s. Selarang mesrinya sudah jelas baL:-
!arirLel kogniril senJiri mewrkiLi komflekslh' faktor-faktor yeng harus kita ;.ahr:
berkcn:Len dengan;.roses n,ral fcn,croleh:rr behasa kedua. Keniafiuman akan fakt:
takror Lni akan nembanru ArrJa, slng srru, untuk melihat pcrb.'dran pa.la nasrr.'
rnasing nLrnl turdr. Tah:rda pe relajat l,ang srna. Tak aJa seorans pltn larrs l':,
Jtnqan earrrfang ,liseml-.iikan kr dxlam sratlt ienis kotnirii. Dcngan b:Lny:rknra g.r,:
dan snategi lang bcroperrsi di dalam Jiri sese., ng, rarusan 'profil" kosDitii L':.
saja dikcnxlil Jika kLra bisa mcncmul.rn variabel faljng renting J:rr.r luar y.r::
menggolongkan pcmLclnjar secrra mulus Le daLen kategori "sukses" dan 'tiJ:,
suksrs", tenrlr kjta l-.isa mtnroJorhan contoh Lrnruk 'menanJai" para peml-'e1.r;:
lrahase. Terapi. \.perti vl.g Earl Stevick (1989) runlukkrn Jalani karyarlt tenta::
pn,iil rLrjuh peml.elajar l,ahesu -vang sukses, ridal< a.b contoh sc trcan inL. Kare.:
ku, guru nesti m.ngenlll Llan rnenahani L.eragam v.lriabel kogniri{tang aktif dala:
proses pinL.rlajrran bahasa kcJu:L d:Ln rnembuat Lrenileian tep!t ttrhaclap seti::
pcmbelalar, L.ersikap rncmbantu sejrlan deuan kcccnJerungan mereka, J;:
menrediakan kcsemparan tcrl'aik Lalri mereka unnrk bela;ar.
Goro don Srrotegi 161

:IK DAN PERIANry.{AN UNTUK STUDI DAN DISKUSI


-eeran, (1) kuja i.divid,,ali (c) kerja grup/pasangan; (K) diskusi kcles.

(l) Untuk memasdkan Anda tremahami proses, qa,!a. dan slrareqi, L.!at dafrar
beterape proses universalvang sLrdahAn.la l,aca dit ah-l ab iebelumnla, kenrudiarl
scl uah.lattar gaya Llan su:Ltesi .hrl bab ini. Di mana ler.rk perbeiaan merekLl
- (C) Dl kel,mpok kecil, sampaiitan apr yang An.la niasi'rg,m$ing lihar sebagal
gillr kogllitif ilonhan Anda dengan rnengikuti kcnscp.konsep ini: FID, orak
hiri/kanan, toleransl ambiguirrs, rcilekrit)'inpulsil dan visualr,iudiroris.
Samprikan contoh-contoh bagaimana Andr memperlihatk.. kedua gn_ra Laik
dalam pcnJekaran Anda secara umum rerhaJap masalah,masalah naupun
pendekatan Anda rcrhadap SLA.
r. [) Lihlr defra, perbeJaln anta pcnrosesan orak kanan Llrn kiri di Tat_.el 5.].
Beri rlnJr sileng ataLr lingkari sisi vrng sesuai dcngen kecondong:Ln ArrJ:L scncliri,
den rr,tallah irem di riap sisi. An.la.lomlnar otrk krnan arau kirii Apakah hasil
ini co.ok dcngan persepsi umum Ancla mengenai Jiri Anda sendirll
: lG) Bentuk lima ktbmpok, dengan salah sau Jari hma gayr kognitil untuk
;etir;. lelompok. Tirp kelompok akan mendafraf jenis-jenis aktivitas atau reknik
.1i1am ke1as Lahasa asingrans DenggamL-alken qalrnra, kcmudian putuskan claftar
:rltivitas nan:r vang Lebih bail u.ruk jenLS tuju:u1 terrentu. BerbagiLah delgan
seLsi kilas menltenri hasilnva.
i (l) Bet-.erapa relrh meny:Lt.rkan l.ahta dom nasi orah unruk konteks kognlrilrerlait
LJengarr kerondongan fe.ggunran rangen (Llda1 atarr kanan). Yang lain
ncnunj kkrn bahwa depcndensi l, ang berhuburgan dengan l<errifin. BLsakah
AnJr mcncmukan penelitian unruk mr'nclukung klaim-kl:tin sem:L.an irLrl lil<a
ti.]ak, sererli apakah penjcLasan inrL,irii.{fdr unmt saling-hLrbungan semrcrm
itul
- (K) Lihar datr:rr krr:Lktcristik "pemt-.elajar bahasa _rang lraik' di hrlaman 11O12?
seperti dislrcLLd oieh Rubin Jrn Thompn,n. Manr ,!!ng terLihar pelnrg penringl
Man:l rang pnLnlg ddak fenringl Apakah Anda ingin me.amtrhlln scjunlah
item unruk daiiar ini, dari pengalaman Anda sendirl arau orans lajnl
(C) D] d:Lhm kelonpok kectl, lonrark,rn opini Anch, dart perspcktii l,LLdaIa,
tcnmfg renfinsn)a orononi pcnl-.elajaran sebasri ialan mcnuju sukses.lal.rm
mcnpelajari bahrsa asing BisakaL penl.elajar clari seml,ar:nq hudrya
Nenqembangkanlrronomi scl,agaimana dlrn;rrrkan oleh prra peneltrii
r. (n Dislusikan senbarang cortoh di mana AnJa telah menggun:Ll.rn sembarang
Jari ll straregi komrnikasi yang tercantrLm di Trl.el 5.3. Adxkah srreregistraregi
Lain 1.rng i,lse AnJa tan$ahkanl
! (llGr'K) lenama'tama, lakukan Dritar Pcriksa carn PemL..lej af (Bagan 5.:).
KtnLrdian, secara berpasrngan, lihar respons pasangan clan temukan satcr iren di
mana An.L sang.u bctbtde Grriselnya. .{ rs. E, A!s. D, atiu B vs. E). -sel.rnturn)r,
srnprlkan pengalaman dalam pembelajaLan bahasa And:L scndiri yang
152 Goyo don Strotegi

nenggamb:Lrkan pilihan Anda. AhhLrnya, putLrskan sisi mana dari rentangan G,si
'A-B" arau "D-E") yang lebih menguntungkan Anda. Cerirakan hasilnya kepada
seiisi kelas.
10.(K) Kctika Anda sedang belajar sebuah bahasa asing, s.trm berbasis stratesi aPa
rane ingin Ancla clapatkan tetapi tidak,{nda peroleh saat irul Samn pedagogr'
nana bagi SBllnng dibah"r'ai nkt'ir bub i"l y""g menarik hatiAnda, dan mengapa'

SARAN BACA.{N

Andersrn, N. (2005). L2 learning straregies. Dalan E. Hhkel (Ed.), Handbaok q


rcsiarch in second tanguage tcachrng and learning (h. 757-?71) Mahwah, NJ' Lawrence
Erlbaum Associates.
Chanot, A. (2005). Language learning strategy instructLon: Current issues anJ
rcsearch. Annaal Rcoueu ol Applied Linrll,Jrlc, 25 112'130.

Dalan drc uluan tersebr,.r, Neil Ardoson lan An u Chtnot merangLm, kenajuan dabt
lcnclirirn |enrdng straksii natest penbelajatun dan ,r"rultsi berbdsis s.ratcd, darr naiauarlo
rlnsiaian refer.Ni tot;ii terseb&r.
"ntal
Bcnson, P, & VoLler, P (Eds). (199?). Aatonom: and independe e 1n lngloge learning
London, Longman.
Palfreyman, Il. & Smith, R. (Eds.). (2001). Ltaraer aatonomr across clltres: la
edacdrion 1,e^fecti!eJ. Basingstokc, England, Palgrave Macrrilhn.

Dua antologi ini mend{drltan sebudh ko'r' endiun feneliridn te rdns otonomi
penbeldjata\ bahr'sr adn baayah perspeAo/. s€c.1,4 LIus , pertanrd,rn seid"h tnatu
lreberhasitar laag bisa diJrcml,anslian oleh rnrrid dai betureL,a tusun buda)a dibalns
hanaL utikel di dua huLu in:..

Oxfrld, R. (Ed.). (1996). Laning srrategre-s arourd thc *orlcl' Crosaltaral pets
Honolulu, Unnersitv of Hnwrii Press.
(\ford, R., Anderson, N. (199t. A cross-cultural view of leaming sq,les.
%aching, 28, 201.215.

Dua tetbitar ini rrena{drkdir tunsl.,undn kompreheniil pen€l,tidn linkr h/llrla aras
penbelajarat, dan belasan srd; l;ntas brdara lhuus tenLang l..enaflunan gay
Pengqunaan sard[381,

Oxfonl, R. (1990a). Ledrnins Ldrnins Jrrdt€s1es: What erq tcacher should llou. N
York, Newbury House.
Gayo don Srrotegi 153

Iansan sa trai tahut I,enobttar, 1990, mcngecoh Ardd ini bej<! irtasitr. Brtru Rcbccca
arJorrl rtdsih ;ocoh |nuil saat inl dan odjib tlibtca karena bd'ldiin)d inforndJi Dr.ititis
:.n.drl] irutretsi berbdiir straregi lan liga por4lasar belara lcnis s./aregi. lnhmdsi dia r
i:.!rd bdsu\ Jcpudr .ntlr ldteJ,mpildni mcnJersar, bicara, nembaca, dan meruln.

jrowr, H.D. (2002). StrateEes for srcccss: A practiral gnie ro ldarn, g Enrt'jtr. \(/hite
P1ahs, NY, Pearson Eclucatrcn.

'rnduar lre;il lntuk ! .1 nLi, tlengua perd,aLLuhnn lnr/Jt saft, ne,,beri sdg.rs.in
'tutid
1rldinan'r mentadllar fplrbelaj(r krlitdt s.cdra sndreg,r ddllim lroser temorlthan mreha.
lrta jasd b.riri bebetuta .cs rn li di'i sendiri r-ans m.mte/lianall.in L,nrp kenaft\unan
'ri
r, ldmedian mrri.l dibn ring ,rt,l< ntengd,ibil langliah meldLi sftaregi jl,cjifli.

:SG.{LAI,LAN PEMBELA.JARAN BAHASA: ENTRI 5


JURNAL
:Jrar:in: Ljhar halaman 23 Jan 24 dari Bab 1 unruk panduan umLrm
:rnaltentang pengailman penl,elajaran bahasa sebeLumnyr atau yang saat
Jrrempuh.

Iulis kelima qaya penbelajaran rang Llil.ahas di bab ini (FtD, orrk kanen/kiri,
ioleransi ambieuitas, reflektivir:rs,/in]pLllsiviras, visLral,/auditoris/kLnesretis).
Tulislth beberapa kalinat tcnranr sisi rranl yrng Ancla rikir Jominan LLnrl,k
Anda, dan sebLrt scjunlal conroh dalam peml clajaran b:Lhasa Anda unnLk
melllb€ri ilustrasi.
Prcferensi, gava, ateu kccon.lo ngan mana, jik.t ada, )angAndapikn akan nerugikan
AnLful Buar drftar pendek hal-hal spesifik yang L.na Anda lakukan untuk
mendorong diri An.la sendiri ke posisi yang lebih menguntungkan.
AnLillah Dr{rar Periksa Gaya Pembelalaran (Baean 5.2). Apakah Anda pikir Anda
nesti mencof! mensLLbah beberapa gayr Anda, kerika mertka rergamtar di daftar
pcriksai BrgaLmam Anda akan melrkukan hal itul
Sel'erapa omnom Anda sebegal seorang pembelajar bahasal Buat daftar can.cara
1lng bisa menj:r.likan Anda Lebih .,tonon. Ilan rlLlis tennng apa kir:r,kira yang
Lrisa guru leknkan unnft mcmbannr seorng pembelajar rrembangun otonomi.
lika Anda sckarang menempuh pehj.rran sebuah bahasa asing, Ardr nenjaclj
cukup rnengerri proscs pembelajaran Anda sendiri. D:r1an pengalaman
pembehjar:Ln bahasa sebelumnya sebernpa pahan Anda akan faktor.faktor seperti
kar:rkreristik "remtelajrr trah tr 1ang L.aik", gaya Anda sendjri, drn stratesi vang
, e .'.. A, -,, , .\1 1.,r g"l ,,. \ l l\ . .".", .'."J..."'
im, jika Anda sudah memiliki pengctahue. seperri seLrnngl Apa yang bisa Anda
lakukrn secara l,erl.eda dalam sinrasi pemlelajaran bahasa sekarang, serelah yang
Anda tahu tlari membaca bab t.nmn! gava dan strat€gi inil
164

Dengan menggunakan dafhr strategi pembelajaran (TabeL 5.2), gambarka" d


atau tiga contoh yang sudah Anda pakai. Pilih satu atall dua yang rnlak
Anda pakai dan dafrarkan mereka sebagai rantanean baei Anda unmk wakhr
Tulis mengenai strategi krmunikasi yang sLrtah Anda gunakan. Apakah da
.r",,Ji -o-unilr. J Trb i c t ^crnlyrr An, " l-. al ,l- r',,j/,i apd
bisa Anda lakukan untuk mendorong keberhasilan komunikatif Andal U
nenulis satu atau dua hal sp€sifik yang akan A.da coba rak lama lagi
sebuah bahasa Asine.
Bagaimana gLrru Anda (baik sekarang at.rupun pacta masa lalu) nemenuhi
sebagai instruktlr berbasis srrategil Apakah hal ini memLeri ilhan
bagaimana pengajamn Anda sendiri mungkin nembantu murid rntuk
pembelajar vang lebih berhasill
BAB 6

:r KTOR KEPRIBADIAN

:18 ,1 dan i menbicarakan clua segi dari ranah kognitif pembclajaran lrah:rsa: ;rr,se.
r: ibelajarnn manusia pada umumnya, dan vnriarLvarjasi Losnirji .litirr
:.mbelajaran gaya dan strategi. SenLpa clengan itu, bal. ni darr Bab 7 merlLricrrated
:.ii segi d:rri wilayah afektif pcnerolehan bahasa kedua. Yang pertame idaLrh sisj
.(insik afekriliras: f&t(tr ketribadian clalam diri seseorang \,!rg dengarr sLretLL cera
::.n1'umb.rng bagi keslrksc's.rn pembeLajann trahasa. Segi kedur, dibahas dalan Bab
- mcncakupi taktor-faktor eksunsik-rariabel-variabcl msial buLhy,r vans muncul
,.rra pen$elajar bahasa keclua tidak saja menl-.Lrat dua bahasa benemlr r.tapi jL,g,
:.1.t l.udayr, dan harus mempelajeti l,rLdava kedua t'crs.rnr bahasa keJLLa.
Jika kjra dihnruskan menlusun tcori renrang pemert'1ehrn rt:ru rrci{nhtogi
r.n!rlar:rn Lahasa kedua yang hanya djdasrrLu pada pertinbaisan-re.rmLianrrnn
..,!nitil kire nlscaya akLn nen,ringkirkan sisi paling tirnJame nl periLalu m.rnLLsia.
:.n.st Hilgardi ung rerkennl knrcna stlr.{in}n rent:rng pembeLajrrin da. kogDisi
:anusia, penah mengltakan hahila "reori-tcori pembelaiaran lang mLLrni k.gnitif
:^en cljrolak kecuali efekrn,itas JiLl ark.n di dalamnre" (1961, h. :.6?). Dalarr
:rnikir:rn nutakhir Odrn)cj & Skehan, 2003; Anrcld. 199!)). tiJak ada Lerxgran
..Jikir pun tenrang penrinsn_!a nenelarh i.rktor-ftkl,r kepribaJtan d:rlenr
-eorbangun reori pembri:Ljlmn bahasa kedua.
rrnah :Lltkrif {,lit Jideskripsikan secara iLninh. Ban_\'ak sekrLi \iLrial-.el \,rnq rerLiLui
irLrn nrengkiji slsi emosnurl peril:Lku manusia drlam prosc, pemtel:Lrartn bahasa
r-1rra. Salah satu problem clalam upaya men.1:Lparkan penjelavrn atekril keterhrsjltrn
nenfelajari bahnsr dimunculkan oLeh kegiatan sul.-pemb:rgian dan kategorisasi frkrrr,
rkror rvila)eh atekril Kira sering rergoda urrtuk menggunakan i-\ttlah-isrilah yang .rgak
:lul<ul rata seolaholah isrihh iru sLrdah didefinLsikrn Jcngan cenlat.
Mrsalnra, cukup muclah mengatrkan l,.ahLva "l<,,nilik bLrJ:rva" menimbull:Ln
:anrak problem p.mbelajara. L.ah.rsa, atau i-.aL!vr "m.,ri!a\i' achl,rh kunci suskes
-laLarn scl,uah bahasa asing; terafi sama sekali lain persoalannra kerjka h.1rus
rrtdnmuskan semua istilah ifti setepar-tefernlrr. Para psikolor jug.1 mcnsahmi
iesLrlitan dalam nen.leflnisikan berbagai lsrtlah. Konsep.konscp rbsrrak septrti
:mpatij a.gresi, eksrroversi. dan label-label umun lain sLrkar di.Linisika. secar:l
:drpi.is. Tes-res psikologi l.aku serine membcntuk sebuah defLr!,i o1-.err.iona1 kctrscp-
t65
166 Fdkior Kepribodior

konsep semacan itu, retapi revisj renrs-me.dus !.1ahh Lrulti bagi Lrp:L-!a tanp:L her:
unruk ncncari kesahihan. Kenclrti ilcniki:Ln, sulitnya merumuskan konsepkon,.;
atektif ilan kognirii jangan satrpai rnenghalangi kita mencari iasalran. Studi c.ni..
dln sisremaris tentang pera. kepribrdian dalam pemerc,Leh:Ln behas:r kcdu:L sLrr--
ncnimLulkan -"uatu pemahan.rn y.rng lcl,ih besar tentrng proses pemtehjarrn i-.a1..:.
.lan Jesxin pengajarnn Lahasa yang disempumikan.

RANAH AFEKTIF
Afeksi men,juk pa.la ernosi rra! perrsaan. Ranah alektif adalah sisi cnosior:
pctil:Lku manusia, dan bna disanclhgkan dcngan sisi kognltlt Perkembangan keacia..:-
kead aan alikrif arau perasaan melib.rrkan beraga nr faktor k.Fril,edian, pirisaan renti,: .
Jiri kit! muupun tcntang orang lain yang LcrhuL.unlan denitan kita.
Benjamin BLoom dan kolegan-ra (Krarhrohl. Bloorr, &lr'1asia, 1961) ncn)'cc11:Ll.
sel-.uah te<,ri renmng rvilalah afekrii,rang masih banvak dip.lkai hlngga sekrrang,

1. Pacla trtaran pertama dan fundamental, perkembangan arcksl .limuhi dens:.


mcririruL. Ot:Lng per orang lrarus mcngerti lingkungan sel<irar rnereka d::
nenlrdari sirursi, fenc,rnenr, orang'.'rang, bendr'bcnda; mereka hams berseJ:
mene,ime rensga.g rasa sebuah stimulLr;, bukan trenghinLlarnrya d;:
mcmt criken pcrhadrn pada yang mcrcke pilih den kehefdaki kepada sebLLa:

2. Kerlu.liin, or^ng per .'rnns harus beranjak melan;.aui nenerima untu,


m.nd4sdpi, .lan melekukan serid3k.tid.knva rLatr langkah kecil terhalap setu::
fenc'mena ateu seseoruLg. Tlngg:rp:Ln senacrm itLr peJe ;anr mt.ran m nsk::
dilakukan dengan sikef tasif, tetatj pada tataran ynng Lebih tinggi, orang ir-
L.ersedia mennnseapi n'cue sLrkarcla tlrpa p.rlsrin, Jan lenru.lia. mendaparlc
kepua;rn Jari tanggatin itu.
-]. Txrxran krdsa xi.l<t]\ itis mrllbatk'tn tcnillian, meml.eri ha rga pad a sesu a t! j ieblLi:
periiaku, :rt:ru seseorlng. Penilainn memperliharkan kelakinan arau sika:
nilainilai inr dltanamkan. Tiap inLlilidu tidal scnara'rneta mcnerin:
sel.araimana
sebueh nihi den btrscclie .lilJcntillk:Lsi dengen ii,,, rerapi merek:
nenqrLL.arakanva, mencarinya, .lan nienginginkannva s.rmpai akhirnr:
n1cnjrdikenn)e kelakinan
4. Trtrran keempar u lh) ah .liekrii .1d.1lrh Ergorgarivrun nilarnilai kc clalan sisten:
Lepc'rcqe:rn, mcncntrkrn huL,unsan timbel balik di anrara rnereka,.la::
- l rl I'r I' r

5. Akhirn!n, lndividu'lnd N i.lu di.iriknn oleh Jan memahami (liri se..lir.


rlems denean sisr.fl,ilai mereka. I.JiviJLt.indtr'i.lu l.errimlak secara konshter
sc$:Li .lcng.tn nilni'niLxi yang ncreka tan:rmken dun men\.anrkan kevakinan, i.le
dan sikap ke dalam sel.Lrah fiLosoti tor.rL rrru pandanean hrdup.
Fokior Kepribodidr 167

Pemetaen Bloorn seberLrLnya dlrancang bagi tlrjuan-rujuan pendidikan, tttapi


lipakaijusa tugi pemehame. umum tentang l.ilayah afektifdalam pelitalu manusia.
Cagasan-gasasan dasar tenrLng nenerima, mena,rggapi, dan neniLai adalah univenal.
lara pembelajar bahasa kedua harus reseptifterhadap otanelrxng yang berkomunikasi
Jengan rnereka dan tcrhadap bahasa itu sendiri, responsii terhadap orang-orang dan
'erhadap konteks komunikasl, dan bersedia serta mamplr menemparkan nilai tcrtenru
l;rlan aksi komunikerif rimbaL bnlik antarrribadi.
Sekiranya pada titik ini Anda rnerasa brhrvarvilayah afekrifsebagainana clipaparknn
o r"rl,l ,iL,l lar , ,L rL.,t ..a.. . orns -t.,t *,,. ".c .,.. 1.,
.lalarrr pintalan nyaris seriap aspek perilaku manusia. Bahasa aLtalah sebLrah fenonena
;ang serba hadir dalam kemanusi:un kite hirgga ridakbisr dipjsahkrn c1:lri t<eselurLrlun
rane Lebih besar iari keseluruhan orang-orang vang hidup dan bernar.as dan bcrpikir
ian nerasakan. Kcnnetl like (196?, h. 26) mengatakan bahwa bahasa adalah
:crilaku, yakni sebuah fase akrilitas mrnusie vang pada dasarnya tidak boteh
:rperlakukan sebagai lul yang tr:rplsah dari struktur aktiljras nonverbaL manusia.
lldvitas nranusia membangun sebuah kescluruhan struktural dalam cara sedemikian
:upa h;ngga ridak Lrlsa cliLasi-bagi lagi ke clalam "bagian" arau "rararan" arau
-ronpartemen" dengan
L.ahasa trerada di dalam hompartenen behavioristik yang
:rpisah secara karaLteq isi, dar orgrnisasi dari periLrku Lain.

TOR AFEKTIF DALAM PEMEROLEIIAN BAI{ASA KEDT]A


\lernahani bagahana manusia merasakan, mcnanggapi, rneyakni, dan menilai adalah
::pek sangat pcnting dari teori pcmen)lehan Lrahasa kedl,a. Beralih kita sekarang
:rda telaah atas t-aktor-faktor afekriftertentu dalan periLaku nanusin d:rn bagainrana
i:mua itu terkait .le.gan pemerolehan bahasa kcrtua.

Harkat
Harkat bisa jadi merupakan aspek paLing unlversal dari semua perilaku manusia.
lengan mLrclah l,isa dinyatakan bahwa tjdak ada rkdvieN kognirif ataLl afektifsukses
.rng bisa diLnksanakan tanpa adanya harkat, kepercayaan cliri, pengetahuan tentang
:r.i Andr, dan keyakinan pacla kemarrpuan Anda sendiri untuk berbasii melakukan
:iri!']ta; jru. Malinowski (1921) trengarakan bahu,a senua orang menbunrhkan
iomuni {atik (rrhaLic commrnion) mende{inisilan tentang c1;ri dan mcnclaparkan
,::l.erterimaan dalan mengrrngkapkan cliri iru sehubungan dengan penilaian orang
rin. Perkembangan kepribadian secara unnersal nielibarkan pertumbuhan konsep
::teorang tentang didl keberterinaan diri, dan pefcerminan diri sebagnimana terlilur
:triam interaksi anrar:r diri dan onng lain.
Di bawah ini :Lclalah de{inisi yane ditcrima luas rentanq harkat (CoonersmLth,
.167, h. 4-5),
168 Foktor Kepribodion

Llengrn hnrhaq kita menrjuk raJ! eleluxsi lnnr clilal<rLknn inclntclu'Lnclivitlu


dan bias.rnya dLferrahankan sehuL.ungan.lcnqan cliri m.'rekr senJirl; harkat
mengunglapkan sikap setuiu nnu riJak setlLju, dan mengLndikasiken
'ejauh
mana LnJividu'ind1\'i(h, rreyakini dni scndiri manpiL, \isni k.tn. berhasil,
dan layak. PenLlek kan, harkat uJ.rL:Lh peniLaian ptrsonul et:Ls keLayakan dan
dtunglapkan Jalan silap'sikap vang JipLLd,rai i.dNldu-ind !idu terhaclap diri
neLeka -'inJiri. Inilah pengalaman srLrJektii-\'ang clisampaikan ndl i.1u kepada
orang lain dengan renryataan verl,al dan perihlu tcrL,ula ekspresii lainnva.

Orang menrlaprtkan artihatk.rt mereka Jariakumulasl r.engalanan Jenran nere,-


sencliri clan clcngan c'rane lair dan dari fenilnlan Juria lLrar di seleliling merc.r'
Tig:r tingkatrn hrrkar dipaparkan Jalam literltur rnrrk menangk::
keniLlLidimcnsirnn! n:

1. Harkat gli,bal arar unrum clipantlang relatif stat il drlam diri stor:Lng Jer:-:
rnns rat.rnqi dan taban terhadap pcrubahan Lecunli dengrn terafi aktif.l:l
panjang. lnilah penilaian rmum atau la:im vang JiLak!kan tenrr.:
"r""g
kelayalannya sctdiri serianlang wakilL Jan dalam belbagai situ.rsi. Barangkali -
tisa dianabglkrn Jengr. rata-rata stlristik atalr nilai tengah JaLiselLrmh penill::
diri.
2. Harkat situasional rtru spesifik merujuk pecl.r penilaian diri seseorang dal::
sltuasi kehidltfan rert.llrLr scperti Lnteraksi soslal, pekerjarn, mmah, ruu p::
cin-ciri -vrng dLLleilni.;kan rclarii tL'r|isah seperti Lc.er.lrsrn, kemampu::
komunikarif, kcmempuan atLetik, atiu ci*cni ke1-.ribactian scFcrri kcramih:-
empati, drn fleksil.ilira.. Llerajrr hnrk:rt spesiiik seseorang bsa bervari:'
l-.ergantng parla situasi :rr.lu cirl Iang ce.lxng dib.h.c.
Harkat tugas berkairan .lengan kcsinran-kegirran tertentu d.1Lam s ruasisitl::.
slesifik. Misalnla, delani rvilavah pendidikan, L*lrr rugrs rrungkh men,, ,
pad:r saru *'ilrvah nara pelajaran. Dahrn selrluh Lontc'ks arletik, keteranpr.::
dalam sLranr cal-.ang-atau nelnh sal.rh sr(, sesi d:rri caL.ang olahraga sep.e:
pernainan ncr dalan tenis.rrar tirclLingdalam l,isll,l akan Jicvulu:Lsi pal,r taru::
hnkat mgas. Harkat spesiik rrunskin mellfrti l.emeroLehan bahrsi kedLLa sec::
unun, dan harhar tusas barangkall merrLjuk dcngan tepat c.alur'i diri seseor:.:
clalam :Lspek khusus pr,:rscs: s,i.an, rLrLis, keLas Lhusus JeLm L.rhasa kedla, a::-
l.ahkan jeris khusus L:Ltihan ruang kelas.

Adela e Ftc)dc (igi9) nlengl<rjieftk ketistrtinsketan hrrkat Ltu rerhrdap. pertor:-


dulen tLrg.rs produksi lisan para mahasisLia Amerika 1:rng nempel.tjrli bahasa Prar:-
sebagai l-.ahasa Rsins. Dia meo.lalrrti Lahva kctig! tingkttan ha,kat iru be*orti:
positif clcng:rn tingkat kel.erhasilan produksi LLs:rn rerseL.ut, denean korell.i tertin.:
rerl.rLli lnrara hrrkar tuses dan perform.r prodL,ksi lirrn. V/rtkins, Biggs, J.rn Re=
(1991), BrodLev dan -shore (19?6)..lan tlrrdner Sr L:Lrrterr (l'li.l) semLter:
Foktor Kepribodion 169

:nen)errakan tinggi-Ienc1ah harkat tlalam kljian merela tenrang keberhasilan


lembelajaran bahasa. Hasilnya mcngLrngkapkan bahwa hartat rampaknyr nerupakan
.:Luah variabel penting dalam pemerolehan l ahasa kedrn, terutama daLarrr hubungann_va
Jengan faktor-faktor l;nras Ludala yang akan dfiicarakan .lalan Brl ?.
Yans ti.lak kira ketahui saat lni adelah jawlban LrnrLrk feriaryaan klasik ayam
:rau telur Lebih dahulu' Apakah harkat yang ri.ggi menreb:ibken keberhasilan
:erL.ahasa, atau keberhasilan Lerbahasa menyebabkan harkat y:rng tinqgit Yang jehs,
leJuanya aclalah faktor yang bednteraksi. Sulir mengatlkan rpakah guru haLLrs
:erupaya "neningkarkan" harkat global arau seladar me.ingk'tktn kemahiran
.imbelajar drn membiarkrn harkat mcngrLmsi dirinla scndiri. He_vde (19?9)
:endapati bahua bagian,bagian te(entu dalan pelaj:l:Ln bahasa PrAncjs tinlkar
. ermuLaan di perguman ringgi menunjukkan skor pro.tuksi lisan dan harkat yang
.hlhbaik daripada bagian-bagian lain hanla dahn c1e1:rpan pckan penga;r1an. TcmL,an.
::nuan ini nlcnunjLLkkan bahwa guru benarbenar bisa memL,eri etek posLril dan
:erpenganih pada performa linguisrik maupun k.s.hrtln enosi.,nirl nl r . Andres
1999, h. 91) me.repakari dan men.varankan teknik-reknik prngajaran di kelas vrng
rr:a nembantLr para pembelajar 'llengcnbangkan savap mercka'. Barangkali guru-
;.rru itu L.erhasii karena mcreka memberi perhatian optimal pada rujLlanrl,juan
:rsuistik mrupun kepribadian mlrrid-murid merel<a.

Teori Atribusi dan Kelavakan diri


.lel:Lndesj isu dan pcr$alan renrang peran h:Lrkat dalam pembehjarun behsa rdalah
.:-rnsep-konscp dasar anibu r bahasa tlan kelavakan diri. BerJasatkan k arya Ler pengaruh
lemarcl ! einer (19E6, 1992, 1000), teori atribusi bcrfokus paJ:r tJrgainana orang
.:cnjeLaskan *bahsebab keberhasilan dan kegagaLrn merele. Werner dan vang lain-
:in (S1arit], 2003; Dolntei, Z00l bi \(/iLlir1l)s & BLrrdcn, 19!l?) mcmaparkan teori
:ribLLsi berkenaan deng:rn empat penjelasan bagi keberhesilan ,i:ur,/ateu kcg,g"1""
::lam rnencap:ri tujuan personal: ketrampuan, usaha, apa y:rng Liianggap sebrsai
,..:uLitan dalarn suaru pekerjaan, dan keberunurear). DrLa dari empar fakror itu
::rsifat internal, yakni kemampuan dan usaha; dan dua _mng lain bisa dihubLrngkan
::ngan keadaan di lLrar dni pembelajrr, yalr.ri kcsulitan clan keberurtrurgan. Menrrut
'iiieiner, para
fembeLajar cen.lcrung nenjeiaskan. maksudnya meaghubuaglan,
,::berhaslLan mereka daiam suatu kegiaran dengan emfitctimerrsi t.rsel ut. Terganrlrng
::Ja nriividunya, sejurnlah dererminan seb.rLr:LklLrt bisa rliseLutlan. Kegagalar
.,iraih nilni filggi ilalam uji,n akhir kel.Ls l,ahasa oleh seb:Lgian oranq mungkin
:Lpandanq sebagai konsekuer.rsi clati bumknln kemampuan dan usaha mercki, oleh
i:bagian yang lain clillrLun:kan dengan tLngklt kcsuliran ujian. .lan oleh ),ang laiD
r.ri mLrnskin dihubungkan deng:rn nasil, hrrLrk.
Di sinilah kclayakan diri muncul. Jika se.rans FcnL,ilajar mensa dninva marnpu
reLaksanalan suatu rugas. dengan krte lan. meniliki rN.1kcl,)akan Jiri )nng tinggi,
r alan trengcrahkan upa,ra senesriny. derrri nicncapai keltrhasilan. Kegagalan meraih
:luan clengan demikian brsa iikaLtlen clengan rL.1:rk n,enaLlanrya upnr-n yanj.l
I70 Foklor Kepribodion

clikerahkarr dalam kasus murid.nurnl tlenear kelavakan diri ringgi, jamng munr-
''dallh" lanr rnenghubunllkan pcrloma bunrl clengan sesuatu scperti peru.hDg.
1,uruk. SebaLiknya, seorung pembelajar deng.rn keLayakan diri rendah nLrn'rkin denrl:
mrdah nenghubtnekan kellaltalan dengrn taktor-iakror eksrernal. sebuah sil'-
kejnvaan -vang relatlfti,:lak sehar unrLrk mengerjak.tn rugas apa pLtn. Sis( a-sis!:i .lensj
ltelayrkan diri renclah bisa juga nenghubungkan keeag:rLan elengan kurangn -
kenampLLan scjak arval. Due atil)LNi terakhir jnibisa nenciptakan ba-vangan kegagal:
ran! tc'rpenuhi dengan sendiLin-va sejak dari muL:1.
Ilalam L.rhasa sederhana, teori ini menlrmDaiken I.ahwa sang.lt feniing L':-
p:Lrx peml.elajar unrLrk r.rltin tala dri MJri rgar L.erhasil mengerjakan senngkai":
n,grs. Prospeh pembeLajamn l,,rhasr kedu.r LtLr scndii l,isa scdcmikian nelelaht.:
hfissr parr penibelajar L,isa-dan sering ierjadi-kehilnnsrn molttentL,m dike!!:-
banrak l cntLrk keraglartlirl. Salah srtu peran terpenring Jari gutu -vang brik edr:i
mcmu,:lahLan muridanuriJn).1 untuk meninglatkan kadar kelilakan .tiri melet:

Kesediaan Bcrkornunikasi
Satu til<nn )ang telkrit clenqan arril)usi dan kelavakan dLri, yang clipandang sel'a:-
gel,n,ban-e besar niinat mut.rkhir daLarn literarur pcnclitinn, rJalah sejaLrh nral
para pemttlajaL mcnunjukkan kesediaan berkomunjkasi kerlka mercka mempelar -
brhasr kcdue. Kesediaan berkomunlkasi atau uillmgJrer ro commrnicare (WTC) f:.'
J 'i1\isikan seLrgai "set,u.rh konrinuum dasar vang mcnggarnbarkar kecenclctunr.:
me.L,ju atau menjarhl komLolikasi. bila ada rilihan ' (Maclnt\rc et el, 2001.:
538). Arar, !ebih se.lerhrnrnyr, "niat untllk mengar"'r1i komunikasi, l.ila ade piLih::-
(MacInnrcctll1..200l,lr']69)'Bcrrngkatdariller1.agaistrrcliclar-ipeneg
i<diJ.ltsediaan para pembcl:rjrr bahasa untLrk L'erkt'mulikasi dan apa yang sec-:-
L, mum kira sct ut 'segan", Lrare penilitl kini menelaah sejau h nana \ TC men,fal:

taktor tiJak saja dalam pemaolehan L.ahasa kedua, tttapi juga lakror rang mung-:
l.erakrr dalan pola kornunika.i bahasa pcrtama seorang fennrelajar (Madnqr':
a1.,2001).
Dalam sebL,ah stLrJi tcrclahulLr tenrang VITC. Mrclnqre d:rn kruan'kaurn (19i:
mendapati bahur sejumlah iakr<,r tamp:Lkn-r,a beqeran dalan menclorong seor.:::
pcmb.taiar unruk meno,ba nelakukrn, dan pemL'elajar lein unnrk nen'rhLnJ::
konunikasi bahasa kedua. MeDgnmrti 1,'ahua ringilin;a tingkat kemampu.:
komLrnikttii tidak nresti lrerhuhngan dengen tingginra WTC. M:rclnnrc J.,
rnengemukakan scjurnlah takror kognitlt dan alektii lang mendasari \(TC: motn..-
keprilrdian, ikLnl anrarkel,mpok, dan JrLa ringkltan l<tperc.rraan diri Tingk:r-:
perrama mcn)erup.1i apa,rang sudah diielaskan scbagai harkat situasional, ar:'
"kepcrcayean diri komLrnikatif karena keachan" (Maclntlre et aL., 1993, h 547). --:
-vang ke.tua, dngkrran sangat unirn lang
crLkup cliscl ut sebag.ri "kepercayaan ;
BZ". Kcdua laktor kepercayaan .1iri ini menlenJr.s peran fenting dalanr mencntuL:
keseJiaan seseorang t'erkomunikasi.
Fokior Kepribodion lZl

SrLrLLstLrdi WTC lainnya rmum nenegas)<an hubunqan WTC cltnran


secara
, l, r .ir J" e e..,. 7. ..Ji.| rd. s - r,,r:r :Oiat.
lari segi linras budaya, l.eberapa pertanvaan dialukan rentanq WTC, khu;usnva
'L r", I s rp r.,r,e...h\\.,.1 r -, ,.00,,J.,b'rlct.,r,f , .,r
. ina. Dengan sangat rnudah orang l.isr melihat bahwa buclaya indntdua|stik, laLvan
iari bLrdaya kolekdvis (lihat llab 7 unruk feDjelasan tent:Lns kedur isrit.ih ini),
:-nanclang konsep kelay :,n diri dari perspei<tif vang sangat Lrcrbeda. D.1Lam sxtu
::mrannya, lvlaclnqre dkk. (2001) menyarakan bair* r tingkatan VTc ya.g lebih
-:nsgibcrkairan dengan dukungan sosialyrng ditcrima oleh para pcnil.ela;ar,
khusLrsnra
:rri teman,teman, dan nenawarkan Lukri lebih jauh mengenai kekurten konsensi
:ii yang diLangun secara sc,sia1.

Hambatan
.:nabel lain yans masih terkait erar dengan, clan dalam beberepa hal digoLongkan
.: dalam, pcml,ahasan tentang harkat dan keLayekan diri adalah konsep mengenai
:ambatan. Senua nanusia, daLam pcnahaman mereka tentang diri sendiri,
-::mbangun pe rangkat petangkat pertrhanan untul< melindungi ego.
Bayi rang baru
:.ir tidak mempun)ai konsep renang dirinyai pelahan lahan dia bel:Llar menqenali
::ri vang berbeda deri oLang lain. P:rda nasa kanak.kanak, L.eningkatan hadar
.:pahaman, tanggapan, dan penilaian mulai menciphkan scbtrah sistcm ci*i:jri afektil
:ng dipakai ol.h in.lividu unruk mengenali diri sendiri. tala masa rmija,
:.Lr bah.rn1eru bahan iisik, emosional. daLr kogniril dari pr:trnaja ke remrj:r
r;nyel.abkan meninskatnr', sifar menahan diri Jelr1i melindungi ego yrng nprh,
::nri menangkal iJe, pengalaman, dan perasaan _vang mengancam hendak
r:mh,ngkar rrtnnnn .ilai dan keyekin.rn di mana harkat coba dLtegalkan. Iiroses
:.nbangunan pertahanan bcrtanjrt hingga mesa deivasa. BeteLapa orang merekr
::rs mempun!:Li harkar Llan ego lehih tinsei Lebih mrmpu urelawan rncman
-.:hadap ekshtensi mcreka, dan dengrn dcnikian perrahanan nereka tebih
rend:Lh.
':ang dengan harkar leL.ih lemah menpenahankan temh,k penghalang Lrntrrk
:lindungi apa rnng oleh dirinr,a Llianggap sebagaj ego l,afg rapuh, atau tidak aclanya
.1.'l .r'.,ri., ' .-si ",
172 Foktor Kepribodiof

KONEKST I(LLA,S

Temuan Penelitian: Pcrrclitian yang rlilcl,pori oleh lerer Maclnryre dan pan
sel.Lratni,r menr:Lr anka n perqataar l,ahrva peml'clajar yang mempuryai WTC
tLLrggi seh:rrusrla tldak sekadr dirngs:rf sebagai pembelnjar yane eksrovert.
percan Jiri, .rrxu berrLli nrenganbil rlsiko. Salah satu kontributor utana
ba-ei pembangunan WTC, scbagaimena JiLaporkan dalun Maclntyre dll
(1001) rarrr:knvr arlal.rh dukungen soslal.

lmplikasi Irengajaran, Metodc,logi pengajaran L.ahasa mrrakhir sangar


rnenduku ng teknik.rekn ik kon unikati{ seperti kerja tclorl pok dan berpasa ngan.
dan .krivi13j.rkti!ifts interaktii yang sernuanya berpoleDsi memLerikar
duhungrn sosi.1l. -sejrr:h m:na dLrkung:LLr sosiil di kclLs bnhlsr Andal TeLuik-
teknik apa Iang cli!,urrkan c,LeL guru Anda-itau rang Anda gunalan, kalau
AnJa ncngajar-unmk neningkatkan .luhunean sosiall Apak.rh teknik-teknik
itu meruerbesar kesecliaan mudJ'muricl untuk irerkomunikasil

Eso r rnusii rn.lrfl,ri rrnr oleh.{LcunJcL Clui,,r.r dLk. (19i1) dan Ehr :
r,p.a
(1996) Jl.ebLr selrrgri ego brhasr itilr sif'r esoistis Jan srngar 1-.er*,n!1 p:.:
pcncolchrn lrrhrsn Leih.r. lemeLoleIrn l,rhrse ncliL,arkan kontlil irlentitns kc: ,.
prm|..{jl ur.'nrrn.lrrg i,lenriras L-.aru Lltngan Lomr.rtcmi lang Lrru mereka let..
Ego Lalasr trng rJ.q.tii nLrrnLrnqLLLrhn 1-.ara 1-.ernl.elajar menLLnnkan pcr.rrht.: -
I ane L.lsa nenqlrrml.rr kel.erha'ihn.
Lluirm scl.u:rh L.riial hLasik. rang.eolahr,lah Jirrncang untLrL n,cngukur.'.
oil,dri .lrhm penrl.eli rran l,rhrsr kcdLra ret.rpi fi:tJn h.'n-r..rraanr1a menro: -
penrhahng. C rLion JLL. (197}) merantrng elyerime n Jengrn nengrrnekal ser:,
allohol untrt nenlnrnkrn .inl-.!i Ji l,xrrxi LI.'nn:Ll htrnll,:Ltxn \nns aJ:r pada suL' .'
sublel< pen-ol.rrnrllr lrot,,Lma suljek+rrbjek llng diL.eri alkohol, dahn :,
pc,rglr.lprn Lrhas:L Thrj, larh leLrih l.alL d:Lriprda pcrn,rnr kclompolt yarg ti.::
dilreri rLkoh,-.!. Li,iru,lan rja$ at-s.jn\'.1fl11a merrlLrnpuLkrn atlar!a huLunr:
s

lanqsLrng rntrr r cnpati {.t1,uah homponen ego l.rhasa rang rerlair dengan humt ar::
Jrn hrmrrr4Lr:Ln pengrrcaprn ,lalrm l,ahu"r heJua.
Tcrrpi rrla L,cl crr;.r frnlrltrl seri!i Jahm kerimpulan fare r-..ncliti ir
kelenrhrn'kclcL nhrn larg lrelrerapa rrhrm k.nrlr.lian Jikririk ol.h Thomrs Sc,r.
s:LLah seorrng Jrrl lirna pencLLti url Jrlar) srL,dl Ciuil:,ri rlhln l9i2 (G,riora ct:
19?l). Scorcl (liOl. h. ll].ll-q) ne!1.criliLtL, rntrn lain, l,.Lhw:L lic'nJisi rerkonr:
drn J mnlnr tkrycLunurtrl pL,Lr sLrdlh nenLpakrn 1-.ersrlrn rersenJiri.luge. sud:'
JikcmLrhnhnn brlnr emp,rrl Jrn hrnn,rt.rLr L.ert,rlun tLrt, perranlaann-ra, apel:
en,frtl hrmhtrD \ru:-hng JiuLLrr -selajn jrL,, kjm rahLr bahiva alkohc,l l'r
'mr
nenLLrunk r h:Lmh n, rer,1-.1 rlL,hr,l jugr cend.'rung mcmpcngaruhi reg.lngaD.r::
Seta|frn pik,r,n Jur "tuL Lrl, tiJrkt'isr Jipsahkan Jenqrn iehs, efek fisik alkol
muLrqkin nrcrLrfekrn rrlrL,r tirlg leL.ih F.1\tins deLipaJr c1i.'L rrenral 'lalr:
Foktor Kepribodion lZ3

nenlebalrkan Lrnrgl,lnm rerlLrrma subtek,sul,jek \,ang diberi elkohol. SeleLrihnr-a,


:enquclpa. rnunskln adatah in.lik!t(ir kurang penring bagi selLrmh kom;.etensi
'.rlrisa. Nfc-tki l egirLr, rim pL.ncltt Gui.ra memberili:rn stt.Lrrrh hifotesrs penth!r
, r- p-,rr " lr
Dr1:rm ek.perimen lain (Gri,rrl et al., 19E0), Cun,ra ilan reknn-reLannl,e menlkaii
\, m Jl1-,er I ,...1r r.t , .rti ,. ,,,,rnn r
rl , 1978) ,!rng n.nlrnjLLkkan brh$! .Lrbjek, l,jek Ia.g dihipnosis trDDil haeus
t . l-. l-e r I,, rp.,. .f ..
".r Llrris pcncnanq Limiawi ekrn rrrenlFun)ai eiek scrupr paJ.r performa
'erapan
-rn!,,.ap.1n sLrl,jek. ,\a\.ang stkalt hasilnya tiJak sig iikxn, retapi nenarik bahrva
.:n,fel pcn!,,ijrLln\,:r norL,niL,kkxn perl.edaan signifike.. Denean kata 1ain. oran!
-,,r I -, rlr I.rl/
'.rtirr_la-ranra rp.llixir hesil ini mcngamkrn sesuatr tcnr.ng fentinlnt,a gurul
lleber:Lpu orene sec:Lra l,erkel:rkar nengemLrknLan Lahva pcsan n,rraL dari
.\esrerimen-ekspcrimerr CuiDra ad,lah kltr harus menledi:Lka,l ninuman kerai
.:rr: mcnganiurkan pcns'runarn oLrt penenane-t uri kelaskelas Lahasa rsLnel para
rnrr :l , -n l-..,.., .,.. ,,\ ...t ;,
:rrlcnri.g !an! Ljs! kiia soroti derj eksrrerjnef-ekperimcn rersebut: l.ahrva
:rnqh.rhrs, pertahanen, ranq kirr t.iruh Ji rntrr:r LLni kita J:rn orang LaLn adalah
::l(,r fen(ing basi leberhasilen l,elbalusa kcJLra. Ehrmrn (1999. 1991) mendukung
l . . .., , L,drd. Lg., ripi- . ,

:rembLrs) dan tebal kiJrk tcr.enlhrs). lvlcskipu'r tiJ:rk mcnl-.er'.r pcnganrh elstrcm
:ne menquntrngkan ateu merugikan bagt kebethlsilan. EhrniLn nen!atekan L.ahrva
..terbuk:r:Ln, tiaJanll h.rnl amn, Llan toleransi :tnrlrigujras pad! nereka rang
.rrntPLLnrai l.rirs cgo iiris akrn nencir.tel<an jalan keLrerhasitan yang l_.erbeda
11,-DJinska. neLek.r lang nrelrrpul\\,ai rer|arasan cgL) trl ranlguh, sistenatis.
.,1r,. '1,
Tcmuan-remuur senrl.am iru, dilengkrpi drnsrn krrva Cujora setclunnl.a,
::elahirkan sciumlah ingkah rrnkris LrntLLl< menciptalien reknik-teknik rang
-engrrranqi fenehalang JaLarr kclas brhasa asrng. Pendekaran,pcndekaran pensejaran
I I r - r., ,l I lr 1.., 1,,-r .1r rJ.r-t .t.r-.
:, nrnr rnurnl Ji.loronq n,cngaDL.il risjko, Deneuti cc,L.e secara ttsan bertr:rgai
:rporc"i., l"n dens:tn demikian nr.r!r.n,hLrn scl.agian fenshalang r:rng scrin!r
l.,r .;rr .. lr..rt
Siapa pun rl g r.crnah mempelajaLi bahasa asinq akan sepenLrhnvr
rnengtri bahu,r
-:rnbelaiaran Lahasa keJua benu,benar menghcn.taki dilakukannya
heketinan. Kita
r:nsuli hil.oreils.hlpotesi-{ renrans brrhasa .lengen nencol.a drn mengh:rsilkan
,rlrk kesaLahrn; anrk-anak ranq memreliljari bahasa perrlna dan orang deu,asa
i.e mcnpellirl L.:rhrsa kcclua li"a lrenar-berar n.!u hanla Jcngan belajar dari
;kiliman rncrckr. KalaL, kir.1 riJak fer.lh mrncob:r L.erlriceta saru Latimat sampai
' t.1 Lc.ar-benar nclakini keteparennlaj :rg!knva kir:r tiJak akan pernah
.rkom!niklsi se.rrr 1-.roclui<rii. Tttrpi keleliLLLan btsa.lir,andane sebrlrai a.faman
174 Foktor Kepribodion

bagi ego seseorang. Kckeliruan, nienLjuk ke reori rtriLrlrsi. mendatanlrkan ancan '-
internel malrfun eLrternal. Secara internal,.liri krltLs pada seseorang dan diri 1a:-
sedang unjuL pertorma bisa ltrtaL.rakrn, remhfijar neLakLLkan sesuatu ranq ",iah:
.].rn nenjadi kriris terhaclep kekelimannya sendiri Secxra eksrernal, para pcmt'elr
me.ganggaf,:,rang laLn kritis, l,ahken menghaklmi fribadi Dretcka kerik:r rrerc.-
mcnburt kekeliruan Jalam bahasa kedLra.
Earl Srerick (1976b) berbican tentang pembeLajaran bahasa sel,rgai peLibar :
sejLrmlah bcnmlt "aLierasi": ilicnasi .rntara ekLr ,r'ang kritis drn .1ku lang rn .
perfcunr, antar. buJala rslilu dan buda-ra sasaranku, rntrr.r rku dan gLLrLLku, sc:
anrara aku dan teman-temanku muricl. Alienasi ni nurcul d:rri perralur.-
'tsen.r
yang krta bangrLn Ji seLeliling.liri kita. Perrahanan?ertahanan hi menghalar--
penbeiajatan, danpeLenlnpan penghahng inil.isa menL.gkarkan pcmbeLajararl bahr'-
-vang melibarkrn penbukaan diri unn,k melakulen seiumLah upava sanFri the.

Pcnsambilan risiko
Dalatr Brb 5 kira Japatl l.ahivr salah saru kuaktc'ristiL menonioL pembJaiar bah.-
I'ang L.aik, menlrrur RLrbin dan Th,,mpson (19S2), a.lalal kemampuan meml' .
telkaancerdas.lmpulsnitasjugr.lisambrrkensclagaisLLatugerarrngbisrmenpun:
efek positil l.agi kcbcrhasilan berbahasa. Dan lraru s:ria kin libar l.ahrva penghala:.
etau pemLangunan fertahrnan di sekitar ego kita. L.isa meml.rhayak.rn Fakror-tal:
ini menunjukkan bahwa pcngambilan risiko adalah karakteristjk penting l:-
keL.crhasil:Ln nempeliiari bahasa kcclua. Para tenbelaiaren harus matrpu sed,,
berluJi, bin,s bencltin r enarli cobr tirasat renteng bahasl drn tedsaml,il.tn ri'.,

BeeL.e (1981, h. 40) mcnlelaskan bel erapr cal ang negrtif vang menuf '
ketakut.rn menglml.il rislko Lli rLrang kelas dan di LLrgkungan aLani.

Di rurng hel:Ls, cabang-crban!l ini l-.isa mencakupl nilai L.uruk dalam pelajaran.
kegagalan daLam ujirn, regllran d.tri guru, cibir:rn dari teman sekelas, hLrkunar,
atau rasa Llalu vang Lliburt sendrri. Di luar kelas, orang lang menrtelajrrr
L.aLasa kedLLa mtnehadapi konsekuen-.rlonsekuensi negntiilain iika melakukan
ktlcliruan. Ntereka ral<r-rt tampak clungu; mtreka takut tlcmbltar pendensanya
liustrasi, ,vang menunlukkan brlNa nereka gaeaL L.erkonLrn ikasi; merckA ukui
pacla l-.ahayr karena ddak maLrpu rneml-'awr ctlrl dengan bxiki mereka takur
tersirrgkir ker€rlr ti.lak namfu l-.erkomunihsi rrnq 1-'Lsr mendeketkrn pada
orang hin. Barrngkali rang pahng bumk aJalah mcrckr tlkrr tehilangan
nlentitas.

lenauar c1i keLas untLLk kctakut:rn'ketatLrran clenikjan, menurur Duieu (1991 :


89-90), adaLah menl ar.rsun kerangka afeltil )ene menlidri affr para pembela:
"meresa nlamen kerika Dier.ka mulai meLlL.atkan diri di Junia blu bahasa asrr
Unruk nenc:rpa! ini, oradg hrrus menciprakan sebuar :-::
akan mcrangsang kepercayaan diri, dan nendoronq F-::: --:.: -:.' -'--'
l,crcksperimen dan mengungkap l,ahasa sasaran, membiarkan r:r:L :'::'::
rLsiko tanpa merasa kikuk."
l'ada rentang pengambilan risiko .lari ringkat dnggi hingga rendah, kira munr-<:r
rergoda unruk men-repakari Elr (1986) bahrva peng:rmbilan rsiko akan mendatangkan
hasil posirif dalam perll-.elajaran hahasa kcdua; padahal, bukan rni vang biasa terjadi
Beel,c (1981, h.'11) menritir sebuah studi yang menlatrkan L-alrl'a "orangtr'rng
Jengan mc,rir,:rsi rinsgi untrLk Lefiasil adalah . par.t pengambil rsiko moclerar,
Lirkan risiko ringgi. Orang-orarg nri srka nengendaliknn dirl dan mcngan'lalkan
k,-terampilan. Mereka tidak rnengambll risiko gila-giLaan dan sernbrcno dan
menccburkan diri dalan si asi rang prsti sagal." Keberhasilan perrbelejar L'ahase
kedua ramprknva scsLrai densan paradigme tersebrt. Seorang Pcmbehjar bisn saja
besitu berani nengunibar sampah velL'aL yang hanva climengerri oleh setu orang,
padahal kcberhasilan terletak pada tirih oprimrm di mana terkarn penuh
(1994)'
l-.ertnnbangan dnngkrpkan. Seperti dikcmukakan oleh Rubin & Thomf$n
p.rr! pembelajar yang sLLLses menibuat rerkaan secara ar.itusias dan aliurat'
Variasi pengamL,ilan risiko tampaknye merupak:rn satu taktor clalam seiumlah
isu pcnerolehan brhasa kdua d,n peJ:Lgogi Murid pcndiam di kelas adalah clir
lang tidak m:rr rer'lihrt bodoh ketika terjadi kekeliman Harkat tampaknla terkait
:rar dengar, faktot pengambilan risiko: kcdka kekeliruan-ktleiiru:Ln fanl dilakukan'
:eorang denlran harkat gkbal tinggi tidak taklLt dengan ketrungklnan clitertawakan'
Beebe (19E1) mengatakan bahivr losilisasi, atau penggabunsan relati{ pernanen pola-
pola kesalahen tertentiL, mungkin cliseL.abkan oleh trtak adanva kesediaan rnengambll
risiko. Lel.ih "anan" tetap berada dalam pola-pola vang menenuhi tungsi )'ans
Jikehendaki ualaupun mungkin ada beberapa kesalahan dalan pola-pc'1a terscbut
(Lihat Bab 8 untuk penbaha-"an lebih Lanjut tenrang iosilis.tsi). Inplikasi-implikasinta
bagi pcngnjaran srngar fenting. Dalam beberaFa kasus tene1ltu' L'ara L'engambil risiko
bertindak, kerika nereka menclominasi kelas densan tl.'lakan Lrntung'unrLrngr' tak
rerkenclali, mrngkin perlu agak "dijinakkan" oleh grm Tetapi seringkali problem
Lit:r sel.agai guru:rdalah mendorong muricl-murril unruk menebak sedikit ltbih
fersemangat ketinbang yarrl cendenrng dilakukan murid biasa, dan mcnghargai
pcngambilan risiko yang mereka lakukan.

Kecema,san
Terj:rlLn kokoh dengan harkat, kclalakan diri. hrmLatan, dan pcngambilan rLsiko'
,:agasan tentang keccmasan mem:rinkan peran afektif u ra nia dalam pemerolehan L'ahasa
kedua. ValaupLrn kir^ semua tahu apa iru kecemrsan clan Lrra semur pernah
nenrallmi rasa ccntrs, terap sajr kecemasan tidak nLrdah didefinisikan dllnm lalim:Lt
sederhana. Spielberget (1981, h. 1) merumuskan kecemasan scbagri "pcrasarn
subjektif mengenal ketegangan. ketakutan, kegelisahan, clen lekhag'atiren terkait
dengxnbangkitn)'asistemsvaraic'tonon'Llalamb.rha-'asederhana,kccemasantctkait
176

Jengrn perasaan crnssung, tiL'srr.tsi, heraguan diri, ketakuran, eteu kekhavatLr::


(Scorel, 19?3, h. ill).
Perelirlrn tentang krccrnasrn rrenunju|lan bahwa kecemasan iru, seperri harl.::
llng l-.isi diaLaml LLl.rm beralram thqkatan (Horg'irz, l0C1; Oxford, 1999). Pr:.
ringkaran p:Lling dasar, arau global, kecema-san bawaan aclalah kecenderLLngan let:
pcrmanen unrLrk cenes. Seb:rgian orang bisa dipasrikan dan umunnv.t cemtrs rent:..:
l.anrak haL PrJa dngkatrn lel-.ih s.'menrara. atarL sitrasrcnal, kccemasan situruion:
.lial.rnrl Lerkeruar (lenlan Fcrisriwa atuLt p.rbuarnn tertenru. Sel-'agaimana harl::
jugn r-.enring Lrgi gurr di kelas unnLk L.ensaha menennrkan :rpakah kecem.t'::
murirl berasal tlaLi sitat L.aLvaan yang Lebih g1ol-.aL arau Jari sitlrrsi tertcr:
'eorang

Kcccmas.rn Lataan, kerenl sltatnya lang gioL.al dan dklefinisikan secara ag:.
ambigLL. ternyetl tiiak l.emanfaat dalem menperkirakan kel,erhasilan .1llam Lrh:,
keclu,r (Maclnqre & tiarJncr, L99Lc). Barairnenapun, penelltian mtrtakhir terrii:
kcccoa.san bahasa. seperri yanq Jikenal n'k.1rang, terlokus secara lcbih spesiflk r'.r:
rve.ak situasi.itlaL ke,:enasan. Tiga komponcn kecemrsan Jalarn l.ahasa ast::
Jiidcntiiikasi (Homitz, tlor*ir:. & Cope, 19t6; Maclnt\1e & Gardner, 1S89, L99l:
unnrk ned'lurai k.,nsep iru menjadi islf isrr Fnr l-.i.a direliti:

l. Ker.rkuran konunikasi. rrlun.ul Ltari ketidaknumpuan pcnbelajar unt ,


mengrnglaplrn secara memactai pcrnikLran dan ide-ide natane
2. Kctrklrtrlil rerhrdap penilaian soslal n€g:Ltif, muncul JeLi kel'unrhan scora::
pembelaiar unmk membuar kesan sosi:rl posirif kepaL| orang larr.,
3. Kecernasan utian. arar ketaklrnn terhadap evalLresi uk.rclemLs

Lluad:Lillrsr fe.elirian (M.rclntlre & Gardner, 1988, 1989, 1991a, 1991:


1991c, 19!11; Carclner & lvlaclrnre, N-oc1s & Cli1l)enr, 199?; Honvitz & You::
1991, Ii,Lrng. 1q91, Phjlljps. 1991; Crunschorv er aL., L!194; (iranschow & Sprrl:
1996, \''..qel-\, 1998; Oxford, 1999, Honvitz, l00l) ntnberi kita i,riormasi l'erg!
tenrang keccmasan terhaJrr l.ahasa nsing. Setr.rgixn besar stucli.srudi i:.
meryirnpuLkrn bahqa 'l<ecemasen terhalap bahasa asing bi,.a riil,edakLn .1:Lri enr:
ripe kcicLrasen lain dan bahua iru l.isa L.'rpengarrh negatii terhadap fr.::
penbelajaran bahrsr" (Nleclnqrc & Cardrer, L99lc, h. Lll).
Tct:rl.i lr'x1'asnn lenring hin -rang hants Jittrapkan l,rei perl)lhahan kita ter.ta:-
Lecemrsrn reLLital dalani penibedaan enrara kecemasan debilitatif dan {asilitar
(A1r'en tlan Hal.ct, lL)60r Scorel, 1978), arau vang oLeh Oriort (1999) di;el'
kecenasrn 'berbrhara' .1an 'bermaniaat". Lel.ih bilek.rngan, Spielntnr 'r
Racllofskr: (ICOI) lebih sukr mengidentilikasi ketegangan sel.agai konsep yang 1eL :
nerral untuk menJeskripsiken Lemungkln"" elek'.clisforia" (merugikan) naupr-
''clL,Lr.r' hnenguntunghr) dahm peml.elairLan seL.uah tabav asing Boleh ladi kt:
conLlong nemendrng kectnasan sct':Lgri f:rktrr neqatil, sesultlr )nng entrh bagainla::
oteur h.1nN ,tihind:Lri. Terrfj saqasen rent'ng kecemasan iasilitarif dan keregang;:
Foktor Kepribodion 177

.oris memandar.ig bahn'a ledikit hckhaivatirrn-scdiklt l<et*uran rerhadnp suatll


::gas rang harus disel.saikan merupnkan sebLrah takror positil Tanpa itu, seorang
:tmbelajar mLrngkin cenderung "lembek", ticlak punya ketegangan iasiliiarif yang
.rembu ar orang tctap siega, waqrada, dan sedikirg:rlau schnrgga tnlak bisa sepenuhnva
:eristirnhar. Perasaan gclisah sebelum Lerbicara L1i depan publik, pada peLnbicara
.r n" I r . r r I, -m .r, ,..1 ra r, .e.r rr -.ia r

.::regangan yang p.rs unnrk memL-ercskan pekerjaan.


Beberapa srudl mer.rgungLapkan nmfrat kecemasan fasilitatif dahm nenpelajari
rrhasa asi.g (Spielnann & Radnoiskr', 2001; Ehrman & Oxford, 1995; Your4, 1992;
:,oruir, 1990). Dalan sturli Baliley (19E3) tenrens persaingan dan kecemasan dalarn
::nb.lajeran L.ahasa kedLra, ke.emasan fasilitarif nerupakan salah satu kLrnci
.:;L,erlusilrD, lang terkrir erat clergan persarngan. Saya anari dalam BaLr,l bahwa teorj
:.ntrclejaran humanl--tik Rogers rrreneanjluken kecenasanrendah dan sikap nondefensii
:. nana para penbelajar tid.rk merasa seclang be.saing satu sana iain. Namun Bailey
:encarat pengalamrnnya sencl;ri bahrva sekalipun persaingan kadang-kadang
-:tnghanbar kemajLLannya (misalnya, tekrnan unruk melebihi reman temanrya kadang-
,iJang menyebabkan .1ia munclLLr bahkan sampai nemboLos), pada saat-saat yang lain
::l itu nremorivrsinya Lrnnrk L.elajar L'bih keras (sepeni dalen kasus nelakukan tinjauan
::iolsif mareri agar merasa lel.ih nyatran dalam tueas llsan di kelas). Di,r menjeieskan
.:ik'elek positii pc$ai.sar dengan konsep kecerrman fasilitadl
Jidi, iika Lah kali murid-murtd Ancl.r cenrs, AnJa akan Lha menanyakan kepada
:,.i sendiri trpakah kecemasan itu sungguh-sLrngguh melernahkan. Sangat boleh jadi
..Jikit kctegangan syarai dalam proses itu adalah haL tagus. Sekali 1agi, kita dapari
::rqr ;ebuah Lonsep mempunyai tirik oprimal di sepanjang rentangannya, terlalu
:rlalatar rerlaLu sedikit cenas bLsa menghambar proses pembeLajaran bah asa kedua
::.g l.erhasil.
Hlsil
sampLngan berikutnya dari penelitian aras kecemasan bahasa adaLah
-.rnculnya penrbicrrran mcngenii ap:rkah Lecemasan merupakan peniebab performa
:nk cialam bahasa kedLLa, araukah prodrih dari performa yare kurane rnemuaskan.
:.,r1 .l,r ,.rr ..1,,r..rr .sC"r ..1..v.lc. . qo.rl .., , ,o^ .: ",.,.\.
-1.i0) dan prra sejar.at nerel:L bcrpendapat bahwa kecemasan bahasa adalah sel,uah
. nsekuensi dxri kcsuliran pembeLajaran. Mereka rnengemLlkakan (Ganschorv er a1..
-9+i Sparks & GanschoLr, 1995, l99la, 1993b, 1991) btrhsa kecemasan.lalan
'.:uah kelas Lahasa asing bisa j:rdi :rJalah hesLLdari Lelcrnahan claLam l_.ahasa pencma,
:ini Lc-.ulitrn vang L.arangkali .lialanri mlrriddurid dengan kode-kode bahasa
. .mponen-komponen linroLogis, sintaksis,lel<rikaL, semantjk). Dalam suatu rangkaian
.:rJr (dirnrrkas
,1a1am Sparks, ca.sclow & Javorskv, tOoO), Sparks. Canschow
::n p:Lra koLega belusaha membuktikan ide mereka dengan meneLaah apa yang mereka
--'ur Hipotesis De{isit Pengodean Linguistik rtau Linllis.ic Codinc Deich HtpoilEsr
.tDH).
laru peneliri (Hotwitz, 2000, l00Li Maclnqre, 1995a, 1995b) tidak siap
LaLrr
-:n.rillla penjclasan LCDH, dan mensajukan keber:rt.rn seriu terhadap valiLliras
178 Foktor repribodion

penelitian yang nenclukungnya. Valaupun arsumcn-arsumen niereka tidak sampa


menegaskan secara ieLas bahwa kecemasan adalah penyebab pertorma bahasa van:
bumk, nereka menolak LCDH dan menunjukkan bahwa kecemasan adalah sebuah
sumber interferensi yang lazim dalam sen]ua jenis pembelajaran. Penelitiar
menunjukkan bahrva para pembelajar bahasa yang sangar rnahir tctap saia mengalarn
beragam tinskat kecernasan. Lebih jauh meteka mengatakan bahwa dengan lebrl
dali sepertiga pernbelajar bahasa menunjukhan berbagai l'enmk kecemasan-
rampaknya amat tidak masLrk akaL mengaitlan kecemasan dengan kekurangan dalan
bahasa pertama (Horwitz, 2000).
Sekalipun terdapat kontroversi tentang sebab dan akibat kecemasan b.rhasa, seo
pertanyaan-pertanynan lentang b:Lgaimana menghindari arau memperbaiki kecenasgr
dalam kelas-kelas bahasa asing, sejurrrlah kemaju an yan g dicapai dalam bel'empatahtn
terakhir menuiL' pemahaman lebih baik tcntang fenomena ini
Spielmann ds'
R:rdnofskv (2OOl) mendapari bahwa muri,:1-murtcl bahasa Prancis di Vermonr
mampu "menemukan kembaLi" diri mereka dalam bahasa asing 1ang nereka pelajar
mampu meraih lebih banyak ketcgangan eforis. Levine (2003) menecrnukakan, dal
studi tentans bahasa lgman seLragai bahasa asing, bahu'a kecenasan bervari
tergantung pada apakah para muricl berbicata dengan sesama nuricl atau de
guru. RodriglLe, dan Abreu (2003) mengamati stnbilitas kecemasn dalam
bahasa asing yang berlainan. Dalam studi tentang penLrmr asli bahasa SpanvoL
mempeLajari bahasa lnggris, Gregersen (2003) menganrti bahwa para petrbelai
yang cemas nernbuat lehih I'anyak kesalahan, membesar-besarkan jumlah
rnereka, dan Dengoreksi diri sendiri leblh banyak daripada para pembelajar
ridak begitLr cemas. Di kalangan mahasrswa di Jepang, Kitano (2001) nenda
hahwa tingkat kecernasan lebih tinggi kedka par'a pembelajar nengungkap
kerakutan lebih besar rerhadap evah-rasi negatif dan ketika mereka men
kemampuan mereka lebih rendah claripada orang lain Temuan-.emran serupa
dikemukakan oleh Gregemen clan Houitz (2002) mengaitLan kecenasan
perfelsic'nLsme. menyatakan bahwa mereka yang menetapkan srandar tidak
bagi diri sendiri cenderung nengenbangkan kecemasan lebih besar. Akhirn'
kecemasn berkoreLasi dengan nilai diri, kompetensi, dan kccerdasan vang di
rendah dalam sebuah studi oleh Bailey, Onwuegbuzic, dan Daley (2000) Banr
dari tenurn-remuan ini yang mendukung penegasan sebe|-rnnya babwa keia
diri .lan rdbusi merupakan kunci mcnuju variabel-variabcl afektif lain, kh
Foktor Kepribodion 179

KONEKSI KEI-{S

Temuan Penelitian: LCDH yang diusulkan dal dibela oieh Sparks dan
Canschow sena para kolega mereka menyulut kcrrtroversi karena menvarakan
"kekurangan" dalam bahasa asli sebagai s*uah sunber potensial kecemasan.
Beberapa peneiiti (Horwitz, Maclntyre) berkeberatan dengan LCDH. Mereka
nenunjukhn bahwr sejumlah sumber signifikan lain munglin ha,:tir dalam
sebual, situasi pembelajaral bahasa, upaya meraih kesempr:rnaan, ketakutan
terhadap penilaian, clan korflik identitas, antara lain.

lmplikari Pengajaran: Datan pembehjarm Anda, atau dalam pelgalaman


Anda clengan para murid, apalah Anda melihat bukri defisiensi bahasr asli
yang mungkin menyebabkan kecemasanl Lebih pendng lagi, apakah Anda
mengidenri{ikasi srmber-sumbel lain lang biia nenyebaLkan kecemasanl Jika
kecenasan itu melenahkan, pendekaran dan akrivitas apaynngbisa membantu
menyinskirkannyal

Empati
)lanusia aclalah makhhk sosial, dan nekaoisme utama unruk mempcrtahankan
r.rtan sosiaL adalah Laham. Bel.erapa pendckaran terhadap pembelajaran bahasa
:rgaL menjadikan siswa konunil<atif karena meigal aik.tn q'atak y,sial bahrsa.
:,..riaupun kira ctndtrung mengakui pentingnya asfek-rspek sosiat hahas;r. kitr tugtr
:.nJerung terlalu menvederhanakan aspek iru dengan tidak nenvadari komplcksitas
:lrLrngan anrara bahasa clan masyarakat. arau clcngan menganggap prol lernsoblem
.r.rientasi sosial dalam pernbelajaran bahasa sebrgri persoalan seclerhana
:rLrkurrsi". Bal. 7 rnenperlihatkan bahiva akukurasi bukan proses sedertunr, drn
.,:n mcnjadi jelas daLam bab ini bahwa transaksi s,sial yans semcsrinva dilakukan
-.: pembclajar bahasa adalah upaya yang kompleks.
i ransalsi adalah proscs nelampaui diri untuk menjanekau o|rng lah, drn bahasi
:r.rh seLruah alat utama unruk mewujudkan proses iru. Sekumpulan variabel
..raksional 1)isa direrapkan dalan pembelajaran bahrsa keJua: peniruan,
. :laL1nnan, idenriiikasil cnferij ekstror,'ersi1 asresi, berbagai gara konunikasi, d.rn
:lii.ya. Dra da.i riabelvariabel tersebur, karena rcllensinya tlengan penahaman
va
- l rertans pemerolehan bahasa kedua, akan dibicarakan di srni, enlpati cta.

-':Lam isrilah a\\'am1 empati adalah proscs 'irenempatkan kaki Anda Ji s(pir
.: lain", kcluar dari diri untuk memalumi apa rang otang lain ras:rkan. Barangkali
: t.lktor urana dahm koelsisrensi harmonis individu-hdivldu d.lan, m't!.r.i<rr
,: I Lt .-, r., 1., p.) l rrp., I dl , ,n,rit r,..r rl .,.
.Jahkan proscs berenpati Jan rnlal boleh diabaikan.
.Lam pengerrian-pens€rtiar yanr lebih canggih, eml.eri biasanya digambarlan
::. pro),eksi kcptibadian;eseorang pacla kepribadian oranr-orans lain untuk
180

menahani mereka dengan lebih baik. Empati bukan sinor,im Llari simpati Er4'::
-
mensLsyantkan kemungkinan lebih besaL bagi keti,:hkterliL:Ltan' simfati mt'n1iratL.:
sebuah kesesuaian arall hrrmoni antara berL.agai indivitlu ClLLnrra Llkk (19?21, :
1,12) mendefinisikan enpati sebagai "sebuah pro-res penah:Lnan di mana pelebrr'-
seme ntara batas-baras ob jek-diri memungkinkxn seL-uah pengertian emosional seketi,:
terhadap pengalanan afektif orang lain." Para psikolrg padi unurrrma sepakat fa'::
definisi GuioLa clan menambahkan clua aspek sangar penring bagi pengt'mbang::
dan perwujudan empati: pcrtana, sebuah kepaharnan dan fengc'tahuan tenta:.
perasaan diri seseorang, dan kedu:I, i.lentifik.rsi clcngan ormg hin (Hogan, 196'
Dengan k-:rra lain, Ancla tidakbLsa sepenuhnva berempati arau mengenalorang lair-
sebelum Ancla cukup mengenal diri Anda sendiri.
Komunikasi menghenclaki ti.skat emp^ti )ang canggih. Untuk berkonLLnit:.
secara efektil Anda harus manpu mernahami Lead.ran afektif dan kognirif or!: :
lain; kc,munikasi rusak Letika kira nienbuat praduga arau asu si kelim t.ntr::
keadaan orang 1ain. Dari tinskatan s.Ingat nekanis J.rn sintakss bahasa hinc::
tingkatan :Lbstr:* dan hermakna, kita mengasumsikan struktur pengct.rhuan rerterl
dan k,:adaan emosional tertennr daLam setiap aksi komunikatii Unmk nemfL::
Asumsi-asumsi jtu dengan repaq kit:L perlu mengatasi perbetasanlerbarasrn ego L:::
sendiri atau, mengsunakan isdLah GuioLa, "menembui' perbatasan-perLarasan e:
kita agar kita l,.isa mengirim dan mencrima pesan dengan jchs.
Konunikasi lisan adalah rcbuah kasus di mana, sctidrk'tidaknva secari lognir:
mudah bagi kLra iLntuk melakukan konunikesi emfatik katena ada umpan Jl:'
sekerika rlati pendengar. Setuah kata, frase, lteu e yang disal.thpahanri f:i
diranyakan oleh pendengar dan kemudian di;usun ulang oLeh peml-'icara sarn::
sebuah pesan jeias ditafsirkan. Komunikasi tulis rntrrghendaki ienis khusus emp.lt -
sebrah emFtrri "kognitif' di mana penulis, tanpa L.antuan unpen L.alik sekerike ,j:
pembaca, harus mengomunikasikrn Lcle-fie dengan intlrisi empatik sangar jelas J:]
penilaian tcrhaLlap keadaan pikirrn dan stuktur pengetahuan penbacr.
M:rka, dalam situasi pembelajurn bahasa kedua, penoalan empati ncnjedi san.-:
serLLrs. Bukan saja pemt elajar-penutur hams mensidendtikrsi densan cp:rr peransL:-
perangkrt kognLrii dan afektif pendengar, te.api juga $ereka harus melakukanr :
dalam bahasa yang mereka merasa tLclak nlanan LAlu, pemL.elajappenJengar, tr:-
berusahr memahani bahase kedua, setLng mendapati l-'ahrva pem;kiran mere,
ditafsirkrn keliru oleh penutur asli, dan hasilnya aclalah inforn:rsi linguisdk, kogni:
dan afektifyang derlgan muctah masul ke telnrg:r kiri keluar dari tclinga kanan.
Guiora etan para seialvarnle (1972a, 19?lb) mendapati bahta seL'u'1h lr:'
w ifikasi tlari tes Micro-Momentary Expression (M\4E), scluah tes -rang clikatrl:-
mampu mengultur derajat empati, bisa mempre,:1iksi dengan sirkses orentisi::
pengucapan bahasa asing. Naiman, Frijhlich, Srern, dan lodcsco (19r.S, cetak ul:::
1996) men-r'ertakan sebuah LLkuran empati (Ska1:r E pati Hogan lihat Hogan' 19c
daLan himpunan res rang mereka pakai Lrnuk mengu ngkap kankrerLstik 'penbela .'
bahasa yang t aik", rerapi tiJak mendapati korelasi sigfifikan antar:L emprri
j::
t8l

keberhasilan behasa sebasainana diukur dengan tes peniruan dan res mendengarkan.
Temuan mereka sungguh tidak terdugr karena merela rnendapetibrhwa nrclependensi
f ang berkorelasi positif dengrn kesuksesan bahasa; apa rans dianggap sebagai
r nritesisnya, I'akni dependensi bidans, dDerlthatknn sangar berkorelisi Fosirifdengan
.mpati (Witkin, 1962; Vitkin & Goodenough, 1981). Nrmun bany:rk problem
Jalan kajian nenge.ai variabel kepribadian rerletaL pacla akurasi tes yang dipakai
.tntuk nengukur ciri-cirinya. Problen14rroblern serius merodolosjs melingkupi
:engukuran semacam itu; MME dan Skala Empari Hogar adalah contoh.conroh
:elevan. Sudah Jitunjukkan bahva tes,trs seniacam iru mengjdenritiknsi secara akurar
:kstrem-ekstrem kepribadian (pcrilaku ski:ofrenik, pamnoi.l, anu psikotis. nLsatnya),
:etapi gagal memLuat penbedaan cli kLlansan poprlasi "normal".
Tentu saja salah sam implikasi paling men:uik clari studi enpati atlaLah perlLrrla
rendcfinisikan empari lintas budaya-nenahani L.agarmana budara-budaya yang
:crlainan mengekpresikan empati. Sebrgian l,esar res empnri yans dirancang cli
'.,, 1 se.L'n-l-L,.e. .'. r1, | .l - ,,,.\.,, l-t r-, -, qr B -.1
.lan Amcril<a Urara. Bab ? memL.ah:rs secer:L lel.ih spestfik empati dalam larar iinras
ruclara, tcrutama peran enpad dahm men.lefhisikan konsep akukurasi.

Ektroversi
:kstoversi dan lawannya, introvcrsi, juga berporensl mr.jadi f:rkr(nJakror pentins
jalam penerolehan bahasa kedua. Kedua isrilah iru sering dNaLahp:Lh:imi
karena
:Janya kecendcrungan menvederhanakan ekstroversi sec.rra berlebitran. Kita condong
:engrngsaf orang-or:rng ekstovert sebagal manusie "pesta' yang suka kumpul-
.:Lrmpul. Orang-orang inrroverr, sclraliknya, dianegnp p.ndjam clan katem, dengan
i::cenclerungan rnenyendii. Masvaraknt Bnrlr m e nqharga i srereoripe ektrovc,r. Ticlak
:.la vang lebih jelas nenunjukkan hal iru selain ruarrg kelas di nana rara gurlr
rengagumi nurid-murid yang L.anrak bicara dan supeLdan l,erpartLsipasi aktifclalam
:iskusL-diskusi kelas. Di lain pihak, orang{rane ni ovcrt kad:rig-kadang diangs.lp
:Jak secemerlang mereka yang ekstroler.
landangan tentrng ekstroversi semacam itrL men_vesatkan. Eksboversi adalah
::ialth mana scseonng mempunyai keburuhan kuat unruk nerdapatLan peningkatan
::o, ptnghargaan Lliri, clan kesan keumhan dar; orang laia sebagai kebalikan dari
rrnerimaan itu senua dari diri scndiri. Oranq,orang elstrovcrt sesungguhnya
rembunrhkan orang lan untuk merasa "nyaman". Tet.lpi orang ekstroverr ridak
.res,:i bermulut besar dan sLrka bicirra. Bisa saja merel:r rclarif pemah tetufi masih
renerlukan peneguhan orang l,in. Introvcrsi, di lein fihak, adalah sejnuh mana
.:;eorang mendapltkan kesan keuruhan clan pemenuhan tanpa memeiukan orang
:in untuk nendapatkan rrflcksi diri seterri i . Bertolak l.el <ang clengan srereoripe
,::ra, orang-orang introYerr bisa me[rpunyai kekratan karakter llrrernrl vang ridak
:rpunvai orang.orang ehstrovert.
Salang sekali stereoripe-stereoripe itu menfengrruhi pc$etsi gL[Lr teDtang murid.
.umbel (1986. h. 113) mengatakan bahsa introlersi dan ektroversi aLlalah "indeks
142

p.n!esurian !osia1 vang sang.lr men\csrtkanr'. drn para ahLi pendidikan lai:
memlcringatkrn aqar kite rldak berr.resanrka terhaclap prrl mLrri.l bcrdasarh'
rnggapln tentang tLstroYersl. Di keLas-kelas b:rhasr,.1i mrri fetisipasi lisa. snng:'
Jihargai, mLtJtrh sekali rnengisrinrertken rula fenerta yang akrifdan menerslrmsika:
brhur krmcnonlohn ncreka di kcl.rs JiseLaLkan olch scbuah riktor ek*roitr'
(trng bLsa saja tidak begiru). Sec:rra kultural, masyarakar Ancrika sansar Lcrbe!::
drrl rnasyarakar'm:rsyarakar laLn .1i niana tichk panta. l.ell lcrLa lanrang cli ke1as. Pa::
guru p.erlu memperhrdkan norma-nomra kultLrral.lalam penllairn nereka terhaJ::
seorang nltrid yrng diansg:Lp "pasil'' Ji keLas
Ekstr,:,r'ersi pacla unrrnn,ra clianggap terkait clcngan enrpati, tctafi sebennrr':
ridak bcgiru. Orang eksttc,r'err mungkLn srja LertinclaL secara ekstrorerr untL '
melindungi esonra, Jcngan perilaku ckstroiert nctup:Lkrn geiala humL'at:rn dcten':
.]an bentens .g.' -r:rng ringr:i. Padl sarr lang sama oran! introvert rang Lebih penJii!:
drn lel,ihknlem l.isa nenunjuklar cmprti ringr:i-schuah pemahaman dan Lreng'ro:l
neluriah terhadap orang lain-Jan cuna lcLih kalem drhm mcngrngkapkan sec:-:
rerbrLke cmpatLnya.
hfuLa, rrdrk jeLas benar apakah ckstr.\'ersi atnu inro\'ersi ini membantr.r!:
rnenghanL.at proses pernollchen L..nraq kcdua. Sru.li Toronro (Naiman et.rl., 19 :
1996) ftlxli rrreneunlktphan etek sisniiikan L.ali ekstrorcrsi dalam ciri-ciLi pernbcLa :-
l ehasa van! l,aik. DrLam sebu:rh srudi Luls rentang ek.rro\tIsi, Busch (19:-
menllekplorusi hul.ungan introversi dan ek.rroveni dengan hemahnan berbah::'
lDggris prda oraDlr Jewasr lepang lafg mcmpelajari lrahasa lnsgris di Jepang. f
nengemukakan hipottsis bahrva para muriul ekstuert (sctagalmana JrLrkur deng:
scbLrah Lhftar kcpriL.rd ir n srander) aka n lel,ih [rahir ke ti mbe n! mereka !e dg htri\ .:1
Hiporesisn)a ridak dnirkung oleh tenuan-renirannla Bahkrn, beberapi orang r:'
intr.,vert ia{rh lrbih bail daripada vanq ekstroleft dairn lenlLtcrpan morka (s::
-
satu Jari cmpar faLtt r yrng dlrkur daLrrn sebLLah irawancara lisarl) Tcmuan rerak:
ini nembunmkan steleotife kitn tenrang pcmt't'lajrr bahasa ckstroven sct'::
prriisifan vxng aktii din l,crsemrngar di kelas Terafi ,rang lelrih refar lasi' tem|:
inr ncnunjukkan bahwx ot.lfg{)rans inrrovert mungkin merqrunvai Lesalraran ;''
fokus unnrk memperharikrn k.le1.1s.u rrtlkulesi dalam bahasa asrng. Tetapi dai:-
smdi lain, \ akanot,, (20tr0) mendapati t'ah'a rara mahasisva j! msan b:Lhrlsa lng::
cli Jeprng yanq lct ih eksruen cenienrng lelrih baik dalam srLatc'ei belajar darLp::
mereka ranr: introlerr. T.muan ini mcltunjukk.ln l-'ahua orangtrang ekstrr"-
nLrngkin le1.ih nemN.\'ai kcuj.tmrn shatcsis kctiml'ang nercl.r )rnq iDtro\'-
tetapi itu bukan berarti orengtrrng cLstroiert lebih morl,umhlian stlnresi'st..::'l
k'rsetrur sep.rri dinkur dengln SILL Oriord (199r-'r) ketimbrnc nerclr r''

Bahkrn sehuLungan dcng.ln deil.isi t.p.1r eksroveri, tetap L'isa ditakini 1'a;: :
ekstr.r!ersi mungkin .rJalah sel,urh f:rktor dalam pcrLembrngan konpct::
L nrrrkr . r ,r'l l-'^'"r-\ F r,l m,ro rg r'
inle13ksi tnr.lp mLtkr. terrfi rlJuk d.rlarn mendengarkan. meni[-]aca, rtau mc.
Fokror Kepribadian 183

l$il*+:ffi
-t **i +-,i;,*rjr+[{i,ili*
;i:. -,:l:'.,; l,r'-; '
$*:t
.r. :,, 1,1
J, rirnruD,,mj hi n,u,, ,oL .,11,:,^'
1Jr. Ju

i;';:':i.,:,:ll:,''; '',.', l"'1' l'' '''l:


-
:'l {SI

;l':,'' r.,t,tl ,l ':l , ,t ,,',".'-


, ::,;,' "::i ii ;i '':,,', .] ll .,,.
.rasr ke.lua di;eturutr dunia.
A*rnsrr
;L: ':i' r,: ." ,, i', ,'
";^.
',';i ll'.;,;'' ,1,,ii,r.:,1
t. ;;';;
""
' ' ;ii ' '"' " ,
' "', ":llr ,:l
,*:*i*1:ilt'*i* j*lllinru;l*:ii l':',lxrii:: i[::i:[
",:
-:ori Motivasi

' .;{:,T:t:ilrT,'l:,i::ilii,.:#tf .,i".,,T1.#1,::.1,il'1]ll:i:t,,;nii::lL

' i,l::l t'.':';lll.T:il:till itXilii;lTil:ii;:iili:..:,il::i.it,;,iH:,


posirif, dan terLlorone oteh inll.rl:n

.*::*rtl,fi .iljiii{i":i;::i:,jji,:tiuti,.",,r;
r;l
ru;.,lni::l*:,:-:t,llll: fi,ffiI$h:fi,
184 Foktor Kepribodiqn

bergantr:ng pada fakror.faktor eksternal, orang tual gulu, reman se


persyaratan pendidikan, spesifikasi keria, clen scterusnya.
2. Dallrr pengerrian Jiognitif, morivasi lebih menekankan p^da keputus
keputusan inclividual, "pilihan'pilihan yang dibuat orang demi pengala
arau rulurn tertenru yang hendak mereha clekati atau hhdari, dan ti
claya upaya yang akan mereka kerahkan daLam hal tersebuf'(Kel1er, 1983.
3E9). Betrerapa pikolog kognLrif rnelihat keLutrLhan atau dorongan d
sebagai kekuatan penclcsak di balik kcputLrsan-Lcputusan kita AusLrbel (1
h. 168-179), misalnva, Iiengiclenti{ikasi enam kel,utLrhan yang m

a- Kel utuhrn ehrploras,, melihrt'\isi hiD pegunungan", menyelikl yang


dikerahui.
b. Kebutuhan mdnirulasi, mcmpengaruhi dalam istilah Skinner lingkL
dan menyebabkan pcrubahan
c. Kebutuhan ahtiriLas, gerakan dan latihan baik fLsik maupun mennl
d. Kebutuhan stumlasi, keLutuhan rLntuk clirangsang oleh Lingkungan,
orang lain, atau oLeh ide-Lc1e, pikiran, dan perasaan
e. Keb,.rmhan tcnsctdhrran, kebutuhan unnrk memproses clan menana
hasii-hasil eksplorasi, m:Inifulasi, aktivitas, dan stimuLasi, un
menvelesaikan pertenrangan, ncL-rcari penyelesaian bagi berbagai ma
J,r .r,. .r -em p- i ,,1
' ' \ ' 'p .r, .1
f. Akhirnra, keb,rtuhan t>enrLgjratan cgo, kehutuhan as:rr diri dikenal
diterima dan dketujLti olch orang lain arau, -vang oleh Ualrnyei (2005,

3. Sebuah pandangin lonstnrLriris tenrang Dorivirsi bahkan membet


penekanan lebih jauh pa<la konteks sosial maupun piLihan.pilihan
indnidual (Williams & Burden, 199?, h. 120). Setirp orang dinotivasi
berbeda, sehingga akan memperlakukan lingLungannya dengan cara yang
Tetapi tinclakan-rnclakan unih iru selalu dilakukan dalam sebuah li
ur,d 1 c o'r .1 'g r.l'l I a l. .'rdrp.', 1rJanl^nr"l..i
B-l -,.1". {'r,l..rr, M.'.1 u {lo,0l rr.n,.',,r rg morir
sebagai sebuah konsep di mana pencapaian-pencapaian tujuan rertinggi
dimungkinkan dengan melervati seL.uah hicnrki kebutuhar, , riga di anta
tertancap kokoh drlanr komu.it.s, kepenrilikan, dan starus sosial. Motn
clalam pandangan konsrruktivis, berasal sama Lanyaknya baik dari in
kLta dengan orang lain naLrpun dati dotongan diLi sendiri.

Konsep "kebutuhan" morilasi daLam bebelafa ha1 niencakup keriga nazlub i


pemenuhan kebutuhan itu mendarrngkan inl,alan, mensyaratkan pilihan-pili
dan dalam banyak hal harus ditatsirkan clalam sebuah konteks sosial. Perhati
anak-anak yang termotivasi beiaj:Lr rnembaca. N'fcreka rermotjvasi karena m
Foktor Kepribo didn I85

netihat nilai (imbalan) membaca, merela memenuhi keburuhan et<splorasi,


srimulasi.
pengetahoan, hirkat, dan oronomi, dan mereka mA"t.f,"
it" a"f"- ** j""
i"a_"j
r"ng."ng"r Ler gam d. r Jal r (onlt.eoLih m".ranta r,r; -c,.eno,sr m-,F.
huruf. Di lain pihak, Anda boleh jadi tidak tcrmotivasi u".t
-"-p"tu;ori td_o
a r,rsl., -r a greal.rn-lil.,, ,T!"t ,,",:.., rh,bungk.,rp.Tt ,,r,",'t.,.,
. J,..,;
l-ur rl.dr'.lr ' h nd,rpl,l r ^.alr\..,ner .-b,1- ..,., -.,.. r,o.,r'
"
nelihar kemungkinan sebuah konteks sosiatdi
"nLni ,.1 .
m.* t"-"-pif"" r,..e,,r". d r"
Tabel 6.1 untuk represenrasi skematik pandangan-pandangan ""
t",,to,.,g -oti,u"i.)
Tabel 6.1. Tiga pandangan tentans motir?si

ioristik Kognitii
. !T::li:::. _..-_-.
Didorong oleh kebutuhan Konteks stxial
dasar manusia (eksplorasi, Komuniras
manipulasi, dan sebagainl,a)
Tingkat upaya yang Keamanan kelompok
-..::rnal dan indivnlual ditak,,L," Kekuatan.kekuann
Kekuatan-kekuatan internal,
individual menentukan nrterakdf menentukan

Motivasi adaiah sesuatu yangj seperd harkar, bisa bersifar


slobal, situasional,
:tau berxientasi rugas. Mempelajari sebuah bahasa
:nskatan modvasi iiu. Misalnya, seorang pembel":". ",i"c
-."ryr.*k"" k.;i;;
-sloba1" -r"gf.ilr -.-pr"v"i i
dncgi retapi motivasi ,,rugas" ren.tah unr,t to-piit rgu. a"tu,r.,, 'k","k;;f"lr;
:.ode rertulis bahasa itu. Motivasi jusa tazim dit"li *t,S""e;"
':rn.l d r-eL.r,,n.kp.-tel.,irr.Veretar.ngt..l,;.t,.., ,t.L,u a."g"" -;if_;.;ii
rt .rr,drr r.1 .n
-^d,'i re r...r\!,, ec.,ra.nnir.rl. d"n m.,,(, \.n! mF're.r.,r"n ,ur,,n h rt
.rruk mendapatkan imbalan eksternal ctari or""g lain tenn,tivast se*."
(Lta akan kembaLi pala konsep luar
.t ,,-"1i.
biasa penting illi nanri.) Akhir.),a, studi_srlrdi
-otivasi dalam pemerolehan bahasa kedua sering meru;uk kepada pembedaan antara
::ientasi intesraiif d:rn instrumental pembelajar, yang akan krta
b:rhas sekarang.

Orientasi Int€grati{ da11 lnstrumental


:.:lahsatu studipentins renrangmodvasi dalam pembehjaran
bahasa ke.La dilakukan
: eh Roberr Gardner dan lrallace Lanberr (1972). Setam:r periode
12 ,"h;;;.;i;
::engkaji secan ekstensif para pembelajar bahasa asrng
di Kana.la, b"b*"p, ;ily"h
ljnerikr Serikat, drn Filipina dalam
upaya nenenrukan baeaimana fakror_faki",
i--unsguhan dan motrvasi nempensaruhi kesukrsan pembetaja.an
Lahas:r. Motivas;
::::1aah sebagai sebuah fakror dari berbagai sikap y""g r,*r,.a"-Ua".
. o .rr g )erLeJa meml p. ,t r" ,ro" dr*r r.,cr. oten C, .trr.n." f,r-,,,.""
Jan ,mtrl
186 Fokior Kepribodion

diiclenrifikasi seti:Lg:ri orieDtasi insoumental dan intcgratif L'ada motivasi Sr!'r


insrrumental menunjuk pada pemerolchan sebuah bahasa sebag.ri srrana mencaPa
11rjLhn-tujuan insrrumental: meningkatkan karier, nenbaca mrtet;m:Lreli leknE
penerjemahan, cLn seterusnya. Sisi intesrrtii menggamL'arkar pembclejar vang insn
menyatukrn diri ke dalanl budaya kclompok bahasa kedua dan terlibat dalan
I'rrrlrr'q-'..,1 ... n'l o.l rr'
Pe.ring unruk diingar bahiva instruncntalitls clan integrarn'rtas bukanlah benar
benar tipr motirdsi, retapi, sebaea iniani .like nr u kaka n oleh Dt,rnyei (2001b), Cardna
dan Mclntvtc (1991), lebih tepat disebut oricntasi. Artjn)a, apakah konteks aran
oricntrsi seoranq pcmbelaiar terkalt dengan (1) kepentingan akademis rtru karrd
(insrrLrmcnt:r1), arau (2) l,crorientasi sosial atru kuLrural (htegrati0' keLutuha*
kebufthan yang t.rLi.dr itu reraplah Lisa dipenuhi dalam pembelajaran sebuah
bahasa ashg. Pentingnva mcml-.edakan oientrsi Jari motn'asi a.lalah bahq'a dalao
ori€ntrsi, orang Lrisa mempunyai intensiras motivasional tinggi mauFtlll rendal
Seorang pembelaiar 1l)rngkin hanya agak rermotlvasi, kLtnkLnlah, unrukbelajar dala
konteks karier, sedangkan pembelajar yane hin dengan orientasi vang sarna terdororg
..". r'F..,r , rrl -rr.,rl I'l ,i.n )i, q. a.
Gardnet clan Lambert (1972) dan SpoLsk-v (1969) mendapati bahwn inregrativie
pade Lrmurnnl'a nienghasilkan skor thggi dalam res-tes kecakapan bahasa asins
Kesimpulannya, integrativjtas sungguh rrterupakan s"buah persya.at.n penting bag
pembelajaran bahasa yang ltrhasil. Tetapi deng:rn cepat muLai terkumpul bukti varg
menenrang klaim itu. Lrkrnan; (19?2) nenunjrrkkan bahu'a cli ltalangan rnurid-muriJ
India berb.hasa M arathi yang L.eLaja r bahasa lnggrls di India, mereka yangmempun-\i
olientasi instrumental jrLstru yang menclalat skor lebih tinggi clalam tes kecakapaa
bahasa lnggris. Blaj Kachru (1991, 19??) mengatakan balrt'a bahasa lnggris Indl
hanval.rh sam contoh dari "berbrgai L'ahasa lnggrij' yang, khususnya di negara-negan
di mana bahasa Inggris trenjadi bahau intermsion:I1, bisa diperoLeh dengan sanS*
sulses unnrk n,j,,an insrrlmental snjr.
Di tengah klann dan banrahaf tenmng orlentasi inregratif dan hstrumental, A,
(l9EE) meninjau 27 sn,di l.erl.ecla tcntans konscp intcglnti{-instrrmenrel dan
menyimpr-rlkan bahrva pcnopang teoretis maupurl insrrtr men-idstru]nen yan!
digunakan unruk mengukur morivasi layak diragLLkan. Karena pernbedaan ira
didasarkan pacla sagasan-g:Lsasnn rentarg Ievakinan kultural, banyak amiriguias
mcm:Lsuki Lonsep iru, yans nenjadikan orang sulir menghLrburgkan kcberdasilar
berbaLasa asing dengan scLab-sebat tertenru yrng dinnggap inregratif arar
insrrumental. Gardner dan Maclntr'rc (1993b) meny.rnggah klaim Au dengar
clukrugan cmpiris kuat bagi kesahil\an ukunurkurrn mereka.
Penyelidikan4en-veLidikan selaniurnva makin menipcrketuh keadaan denear
menrodorkan hasil-hasi1 y.rng ambigu. Bahkan Crrdner sendiri mendapati bahsr
dalam konteks-kontcLs rertentu orientnsi instrumental lebih efektif bagi kesuksesaa
bahasa (Garelner, Day, & lr4aclnqre, 1991), clan yanglainlainnya mendulung orientar
integrari{ (Gar.lncr, Da1,, & Maclntyre, 1992) Wardcn dan Lin (2000) ridal
Foktor Kepribodion 182

ren.ldrari dutungan bagl orient.lsi lncrmtii di kalangar mah:rsisu jurusan l.ahasa


nggris di Tail'an. Lalu, Masgorer tlan Car.lncr (1003) nemperlihatkrn tahLra
xi.lrarilitrs bukin lakr()r l.1ng s.tm! silfliikannla Jengan intcnsitas nrori|asjonal
rrhm sel,urh strJi lang lefih l.elakatgen, Ca .er Jan prra se1:urala (Oa ner
.: al., 1004) ncnclapati orientasi l.teg.rrii.lrn irstrrm.ntrl mempLLnval dampak
:ru kLLrang leblh sama rerhadap rmh:Lsisua pembela ar l.ahdsa lrancis di K^nad:I.
: t (2004) juga menr.jukkan konsep inicrrntif den instrumenral nyaris rLLl.rk
-:.r JlL.edakan. Akhirrl:r,.hldn scl,LLeh srudi rrrtakhrr, (l.L:ir dan Ditrnlei (1005)
rrLlapetl bahiva, di kalansrn murL.l-rnurid llong:Lrir 1l da. 11 tal\u. I'ang
r:rpeiaiarl bahasa asnrg, intellrxtilitas nier l.ikrn srnratLrnlr fikrc'r p.Llhg pcnrnrg
:.nr berperan clalan kebelLasllanl
TemLran-temLran ridrk kcnsi-'tn senacam inL rhhnr fenelirian e Firis tidak harlls
::nb:rtalkan konsep inreqrarjl--i!1srrument.r1. Temuan,ternran irrr sekali lagi
-::n!fjukkan bahwr ti.1ak .rJu sarana nrnqral Jrlanr mempehjxri l,ahasa kedual
.:errpr pembelairr dalam kc.nteks tertdrtu 1cl,ih t,crh:rs]l jika merekl L.eK,rienrnsl
:.!rrtii, .hn vLng hinnrr dalam konreks vrng berbeJa nernpcrolch manfaar.lari
.tntasi instrunental. Tcmuxn-rcmLLar in, jLLlN me,rL,n;rLklan L.ahrvr LcJua orientasi
'.:.el.ut tirlek nesri salinq nenges:rmpngkan. Per$Jrjrren l,ahasa kedua jarang
: tlkan
. Llal.rrn konreks rang mcluh in.rrLLmenn I .rrar rnelulu Lntes atir. Kel.anlakan
: risi melil-.etka. campurnn setilp .'ricnt$i. \'fisrln\R, rnurrl-murid ntemasional
-r nempclajeri l,ahasa Inggrs Jj Amerill] Serilat unrL,k k.]...ringe. akadernis
ih jadi rel.ril l.erimL.ang hasrrt r,.'rcka ncnnrelajari L,ahasi lnggris beik unrlrk
-.an akadernis (lnsrruncnral) maLLpun unruk memrhami c1.rn boleh dikara
.rutuk.tn diri Jensan bL,dayr dan rakyit AncrlLa S.rikar. Tinggallah kira deng:ln
.,:npuLn b.rhrv:r orr..nta-'i mregrarii thn jnshrmefrnl mungkin rnerufakan til<r{r-
.:rrr l,agi kerrksesan peml.elal:rL.rn L..rh:Lsa. rlar i,ahua tingkat pengaiuh mrsing,
::inq orientxsi rc'rg.rntung i-.acLr para penbelajar rntlLlidrraL, konteks re.Jidikan,
-:liungan kulnrral, meto.loLogl pcnlrnjatrn. Jan inreralsi \osi11.
:cl-\Lah pcrsprkdr lcbih jauh renmng konsep urtegrarii.instnrnenrel l-.isa dirapaj
.::rin mem.rn.lang Le.1ua oricnr.rsi ittr remrr.-mir. sebagai Jue Jari sejunlah
.iungki.en orienrrsi. Bel.erapa srLrLli peneliri.rn (Di)Dla'i. 2005i NoeLs er 11., 1000)
': mengusung onlr!r oricntrsi: .rieDrasi |erjelan;1i. persahaLeten, pengerahoan,
: r ,nstrumental. McClelh.d (2000), yang mcnltl'utk.rn sulitnla nen:elinisikrn
'.rririvir:Ls, mc grsk!n l[hrvr integnsi Jengan lomuniras pinunrr global bha
:, :.nigar berl-.e.la Llilrl lnreerasi .1enql,r plle penurur rsli. J:Luh sel.elum itu, Cr unr
-r.+) j!g:r lnen\xt:Lken l.ehwA intc:ntnites Jidellnislkin terlalLr luas Jan bahua
lnF! .rientasi integrarii mungkin rik lebih Jrrl ha-,rat nLrclerar untuk
. .i,5i.lisrsi dene.ln rtnlr me.r..1ri trhlr t.Itnng f!r! trnrrtLrr asll l.rhasa
'asaran.
:h . ri itiL, orientasi asimilatif mLLn,rkin bira nenggnnlrnrkan srraru kelrumhan
r menJalml unmli rnengi.lentililasi nl rris se.eri ekslhsli Jensen l,u.la\a l.rliasa
:-.rn, bannskall selama 1-.erltrle !i.g tinjane
Dcngrn cnr.r senrfa, instrurncntrlius
nenjeL.lskan oienr.lsi rkxdemls Ji s.rm pihak, Jrn orienrilsi lixricr atau l.is.is,
188 Foktor Kepribodion

di pihak lain. Maka, intensitas motivasional brsa punya berbagai derajat dalam
saru orientasi atau konteks itu, dan mungkin saja lebih.

Motivasi Intrinsik dan Ek$ffinsik


Satu dimensi lain, rehpi mungkin yang paling kuat, dari seluruh
motivasi adalah derajat di mana para pembelajar secara intrinsik
termotivasi urtuk berhasil dalan suatu kegiatan. Edward Deci ( 1q75, h 2
rnendefinisikan motivasi intrinsik:

Aktivitas.aktivrtas yang termoti\asi secrra inoinsik adalah aktnrtas yang untuk


itu tidakada irnbalanjelas kecuali aktivitas iu sendiri. Orangtampaknya terlibat
dalam berbagai aktivitas demi kepentingan mereka sendiri dan bukan karena
mereka diarahkan pala sebuah imbalan ekstrinsik ... PeriLaku.perilaku yang
termotivasi secam intrinsik dimaksudkan unnrk mewujuclkan konsekuensi.
konsekuensi teftenru yang memberikrn imbalan secara inrernal, yairu peGsaan
Jiomperen dan m.n€ntuLan nasib sendin.

Di lain pihak, motivasi elatrinsik dirangsang oleh pensharapan terhadap imbalri


Janlurr rauJ lu r li,, tmb,l r .imbatJr -tcrr.n ik yang .a_ m.datrn u,.*. t,rairf.
,,.r u ,an. CJI hr\t n i-- ..i., ,, ,e-reru u1p.,n La I oo.ir. p.ntdk;.penl.,tT
lang dilakr:kan sen,ata-mata untlrk menghindari hukuman iuea rermoti\asi secar.
el.r-..r[. me.l o, r L nval .-t<a'r !eurnre.r rnr ..r, y.ng.t hi,n1, berm nl",
bagi mereka yang, justru, rnemandang penghindaran hukuman sebagai sebuab
tantangan yangbisa membangun perasaan kompetensi dan menentukan nasib sendin
Bentuk morirasi mana yang lebih kuarl Penelitan terus-mene rs tentang mori\€i
(Vu, 200.1; Noels et al. 2000; Noels, Cl€menr, & petrelier, 1999i Dornyei & Csizec
1998; Crookes & Schmidr, 1991; Brown, 1990) sangat mendukung orientasi
odenrasi intrinsik, khusunya untuk memori janska panjang. lean piaget 09?2) dan
rrng ,,,- l:rn menurr..rklrn o"l-$. m r)L.ia .e,.rr uni\er.". memarJ,:ng
keddaksebanguran, ketidakpasrian, dan "drsekuiLibriLrrn" sebagai memotivasi. Denrdt
lxa u' . 1,," mFr.an, n-.'ncar,argurl . M"L" Lra remp, .hlt"- perlak*
perilaku yang dimaltsudkan untuk menaklukkan "u. situasrsiruasi menantans_
Ketidaksebangunan tidak dengan sendirinya memotivasi, terapi ketidaksebansunan
oprinal-atau yang oleh Krashen (1985) disebut "j + 1" (1ihat Bab lO)-mernberikan
cukup kemungkinan unruk diselesaikan sehingga para penbelajar akan meneeisr
Folror I eprjbodion 189

KONEKSI KELAS

Temuan Pelelitian: Sebuah smdi vang tidak diterbirkan meiaporkan


eksperirnen vang neLi'oarkan dua keh,npok gaLlis sekolah menengah yang
diminta rlengajarkrn scbuah permainan sederhana kepada murid-murid taman
kanak-kan . Kepada sanr kelompok dljenjikan imbalan b€rupa .iket bioskopi
kelompok satunya tidak mendap:rt janji itu. Hasilnya menurjLrkkan bahwa
kelompok terakhir nelakulan pekerjaan LeLih brik Jan mengemukakan
kepuasan lebih besar dalam melakukannya ketinbang kelompok pertana.
Kesimpulan, Kelompok penama terlalu terfokus pada imbalan, dan motivasi
intrnrsik (diandaikan) dalan kelompok kcdua nerupakan morivator lebih

lmplikasi Pengajaran, BarangkaLi kira ridak akan pernah benar-benar bisa


men\'ingkirkar moti{.nlorii intrinsik dan bebelnpa motivasi ekslrinsik mungkin
berguna. Setiap konteks ruang kelas punln motiimotif eLsftinsiknya sendiri,
dan kelas yang berhasil biasanya menlertakan keJuanya. Jen;vjenis pendekatan
apa menurut AIrda yang akan membantu neniigkatkan morivasi in.dnsik
patla para murid dalam sebuah kelas bahnsa asingl Bagaimana Anda
neningkatkm kcseimbansan anrari imbilan-nrbalan ekstdnsik dan inrrinsikl

MasLow (1970) menyrrakan Lrahw.i Dorivesj i.ffinsikjela-. lebih unggul dari


--nllvas] ekstrinsik. N{enuLLt hicrarki kebrtuhannra yang disebur c1i alas, nn)rilasi
::rgantung paLla pemenuhan kebu ru han keb utLr han fisik funtlamcnralyang perrama
:Jara, air, makanan), lalu lebutLLhan akao kotrunitas, keamanan, i.lenritas, harkar,
::mcnuhan rang pada akhtrnva bermuar.r paJa aktualisasi diri atar, daLam frase
:iam, 'menjsdi diri Anda sepcnLrhnya." lvlasLow merepresentasikan kebLLruhan-
.::L.otuhrn itu clalam bentuk sebLrah rriremida defgan keburLrhan-kebumhan fisik
-ra.ladidaser piramida, drn lktualisasidiri pLrncaL pcncepatan nanusia-di
fu ncak.
Sebuah cabang lelrih nmr hir Fxnclangan Maslo$'tenrang morivasi bisa .lilihar
r:l.rm peneLitian Csikszenrnihaly (1990r Egbcrt, 2001r Csikszentnjhaly, 19E8)
'.rtang ctek "aliran" terhrdap pencnplian re.ringsi. Teori aliran, begitx ia kcnLLdian
::kenal, menyorori pcntingnya "sebuah pengrieman yang dirrnclai ohh fokus dan
,.rerlib.rran intenslf yang menyclaL'kan perfomra mcnlngkar Llahm suitlr ke,eiatan
Teorl aliran menyankan bahwa seburh pe grlanan vaDg menberi imbalan secara
::irinsil, )ang diaslFiasikan dengan allrun, menghrsiLkan sesuaru yang mcmbuat
:ang niendor,:ing iirinye mcDuju thrkaran periormr Ltt'ih rtnggi" (Egbert, 1001,
- .199). Yang lainnra mcncirikan alrran sebarai lengalaman optimal", bereda 'ilt
:lui', kerika "segala sesult,.rnya rnt'nlrcras." feneliti:\n aliran trcnclapati ba1u,a
:.dormn opdmal sema(anr i.u adrlah hasil d:Lri tiktorhktor sere(i keseimban'tan
:rrara keteranpilan Jen untrngan, lenanpuan L.crtokiLs secar.r intensifpada mjuan,
'riurn lel'rs kegiaran, dan Lrmprn falik posirii bagi sescorang lane sedans
l90 Foktor Kepribodioi

mJnksnnaknn suaru kegiaran. Scmur pcneLirian rcrsel,Lrr menclukung pentingn.


kererLiblr.rn intr!.sik fara pimL'eLejer ialarn nencxp:Li tujuan-rujuan kecakaF:l
Jalam seL,uah bah.rsa :Lsnrg.
IeLc'me Bruner (1966b), vang m.mLrjLnllji "otLnomi iml,alen'diri", trengktar:
brhwa srhh ;anL cara palinr .rckrii unmk me nbanu anak-anak maupun orang der'.r-.
bcr pikir dan belajar adalah rnenbebaskan mcreka darikontroliml alan dan hukunu:
-salah sanr kelemrhan nenJasar pcril:Lku va.g rer.lorong secara eksrrinsik aclair
;itat acliktifnra. S.klli tcliclLt, lreginrlah, oleh unrprn hadhh rtau plljian seleril
kerergrnnrngan kita pada imL,alan-imbelnn nlrta itu meningkrr. L.ahkan hingga tia
di male pemL.atalrn LmtrLan-inbalan inr l.ra mcnadamkan hasmt bclLinr. Rarna::
(1990),,nis'ln-va, mcndapati behira muriLl.murrLl sekolah menensah bahasa asj:-
)angbcrminar nehnjrtkan str,linva melanipaul sckadar ;.erryaratan masuk pergu r.-
ringgi tern)ri'asi secara positif rl.rn inrLnrsik. Sebalikn\'a, mereka yans nengik::
pclajaten hen-va untLrk memenuhi persraratan nasLLk nenLrnjrkkan notivasi reni-'
d:rn perionna yrng lel.ih lemah.
Di snri p.nriDg memLre.lakrn konsep l.trinsik-eksrrinsik dari orientasi intcgri-'
ir,strurnerrtal CrrJner. lvleski bar,uk kejadi.rn moti!.rsi i.t.insik r'.rng kcmudi-:
terbukti integratif, sebaqian mungkin tLLlek. MLsalnra. orang bisa, karena tulu::
tuiLraD inflinsik )xns sangrt naju, berniat nenrrelajari bahasa kedLLa unr-'
meningkatkan karier ataLr berbrsil cialam sr:buah prosam :LLadernLs. Orang pun t'.--
mengeml-.angkan cmi,si positii tt'rhadlp parl fenumr sebuah bahasa kedua .Lnr-
ahsan'alasan ekstrjnsik, seferri .loronean orlng tua atau c[Lkungan guru. Kathlt.-
tsai1$ (1986) menggnmlr.rrkan hubl]ngan Jua dikotoni jru dengan cliagr:-
"'.t"'"
dalam T:bel 6.2.
q - rr r,.l rr.l .l r r', e,l r l,,n.l-L
!
bahasa asing di selunrh dunia Gisalnyr, arden & Lin, 1000; Vu, 2001: Csurr r
Dornrci, 1.005). Terlepas clari ke-rakinan lLrltLLral Jan sikap para I embelajar d:l
guru, Lrktor-fakror lnrrlnsjk .1an ekstrinsik l,isa diidcntifikasi dengan muclah. Dorn.-
da. Csiz!, (1998), misrlnla, dahm seL.uah sunei terludap gunrguru Hongaria 1r:-
mcng:Ljer b:Lhasa lneglis, nen-\'ampnikan berbagai nacam tikro yang clipakai oi.r
guru untuk nenrorlvasl prra peml,elajar mereka. Mcrck.r mc'nlebutkan faktor-fakr
seFerti Fcng('mb.rng:Ln hulrungrn dengan para pemt-.elajrr, pembangunan kepetca-r'ar
diri drn or.inomi pembelajar, personalisrsi proses pcmL,rlajxrrn, Jrn peningkat=:
orienreslrujLLar dalam cliri pcrnL.eLaj:t. Semra ini rermasuk clalam sisi intrin':
inotivxsi. Pen.rrlrn tertjngri kita dalam rrlrsan pensajaran Leh:Ls.r ini adalah, ten:
saja, mclihat Lelrrvr perangkarperangk,rr peciagogis kita bisa rneningkatkan kcluau-
pera petrl.elajaL )rfg rcrnrotl\r:Lsi s.cit.l lnrrhsik rang sedang berupala mcm
kcsempurlarn. oronomi, clen ekueLisrsi diri
Fokror Kepribodion 191

IabeL 6.2. Dikotoni motivesionaL


Intinsik Ekstrnrsik

Pembelalrr 82 h$n Orang lain ingnr pcmbelajar B2


l,ernrregra;i dengan Lruda)e mengerahui B2 unnrk rlasan-
82 (nisalnye, Lrnruk alasan integratii (misalnya, para
nrigrasi ararL perkaunan) ornng fta lefans mengirinkan
anakanrk ncrka ke sekc,lah
bahasr .lcparg)
Pembelajar Bl nlin mencapri Kekuatan eksternal
tujLran dengan B2 (misaln_va, nensinginlan f enbelajar
untuk scbuah karler) 82 menrpeLrjari 82
Gnisaln-va, perusahaan
nrefgi.im pebisnis Jerang ke
AS untuk pelarihan Lrahasa)

,.:UROBIOLOGI AFEKSI
Akan si:r'sia mcmbahas kepribaJlrn dan pembelajaran b:rhasa ranpa mcnyentLLh
Landasan-Landrsnn ncLlrologis ateksi. Pada pafuh rerakhir abad kedua puluh Lit.r
meny:Lksikan kemajurn signifikaD Llalam srudi €mpiris otak melalLri teknik.teknik
repcrti seperli forirron orNion rorLoeratLl (PET) Jan rnrrgneric resonaace inarrnr (MRI)
Venggunahn teknik-teknik semac:Lnl it(, beL.efapa kaitan ,:libangu n antlr^ arektiviras
Jrn peniL,:xesan mental/cmos;onrL pad:L umunnya (Schumrnn, 1998), maupun
pemerolehan bahasa kedua pada khususnya. "NeuroLogi, ternasuk neuroanaromL,
naurochernnrry dan neuropsikolosi ... menerangkan l.el,erapa wila,vah menarik bagr
lajirn pemerolehan bahasn, misainra plastisiras, nfcksi, memori den pembelajaran"
{Schumann, 1999, h. 28).
Kirra Jot,n SchLrnlnn (1999, 1998, 199?i Schrmann er aL., 2004) dalarn b ang
ini nemilih saiu bagian cuping temporal otak manusia, am)sddla, sebagai penain
utama Jalam hubLrngan aieksi dengan baha'a. Anygclala sangat penring dalam
kernampuan kita iLnruk menilai srLuah srinulus. Densrn k ta lain, jika Aida nelihar
atau mendengar atau merasakan sesuatu, amygilala nernbuar AnJa menentukar-r
apakah persepi Anda itu batu, nienyenangkrn, reLren clengan kcLLLtLLhan Anda
rtau ridak, bLsa dikeld.i (menu.gkinkan untLrk Anda tangani), dan sesuai dengan
norma'norna sosial arau konsep Anda sendiri arau tidrk. Maka, kerika srorans gunr
Ji sebLrah keLas bahasn:LSing tib,-tiba meminta Anda meLakukan sesuatLr yang,
katakanlah, rerlalu kompleks, reaksi takut c{an cemas Ancla menunjukkan bahwa
arnygdala sudah mengirlm sinyal-sin)'al ke selLtuh otak Lrnruk nen,sabarkan bah*a
stimuLus itu kelevat baru, ticlak menyenangkan, tak bisa dikeiola saat itu, dar
Lcrpotensi rnengancan lutkat.
192 Fokror Kepribodidn

Schunann (1999) mengkaji sejunneh skala nrotivasibahasa asDg berlenaan densan


perlcngkapan neLrrobnrloginya. Dia ncngamari bagairnana pert:rnyaan-pertanla-ar
terlenttr renrang nori\rsi meruiuk p:rdn kegembiraan ("Sa)'a sa.gat nreniknari belai=
bahasa lnggris"), relevansi rujuan ("Mempelajari bahasa Prancis penting bagi san
karena aLan memungklnkan s.rya unruk ..."), menggarap porensi ("Saya tidak pemair
merasa yakin pada diri sendiri ketika ..."), dan noma,/kesesuaianiiri ("Mamru
berblcara dalan bahasa Inggris akan menberi nilai tarnbah pnda stnrus sosial sa)a'L
KesimpuLrnnl,a, "pcnil.ti:Ln-pcnil:,ian positif tcrhadap siruasi pernbelajaran bahav
... neningkatkan pembelajaran baLasa dan penil.riai nesnril mcnghamb;r
1el,er.leh,r' h . le '.' {r 1-'
Dalam katya lel'ih belakangan, SchLrmann dan \food (2004) menjehsknn lebii
jauh rentang landasanlandasan neurobioLogis morivasi sel,-agai pembeiajaran
mendalam berkelanjLrta,r atau sffr.ined (SDLI jenis penbelajaran rare
de€p l€a'nins
merahenLlaki periode Lv:Lktu lama untuk mencapainya. SDL, tidak seperri motilae
intrinsik, berakar dalam konsep bioLogis tentang nila;. Nilai aclalah sebuah bias lar,!
mengarahkan orang pacla prefctensi-preferc'nsi tertentu dan memilih di anrara berbas"r
aLternatif. Kita punva, misrLnya, epa yang oleh Schunann dan V,x disebut sebagar
nilai honeostatis yang meningkatkan kemanpuan berrahan sebuah organisme, da!
nilai \lsiorknis lAng mcnuntun kita bcrinteraksi dengan orang lain, dan mencarj afiliar

Penelitian clalan uakm dekar tentang neurobiologi afeksi kemungkinan besar


akan meningkatkan pemahaman kita saar ini tentang fisrrlogi otak dan efeknn
terhadap peril.rku manusia. Lei,ih spesiiik lagi, bisa kita tunggu verifikasi apa yan:
kini kita hpotesiskan sebagai kxitan-kaitan penring anrara afeksi dan pemeroleha;r

JENI S KEPRIBADL{N DAN PEMEROLEHAN BAII{SA


Dalam wilayrh .rfrkti{, scjak sctcngah abed silam orang mulai mengarahkan perhatisn
pada pengukuran krrakredsrik kepribadian dan hubungan sifatsifat rertentu .lensai
dalan bernacamoacam jerls upaya. Di anrara lusinan tes dan kuesiona
l'ang dirancang unruk mengungkap lcbih banrak tentang dlri Anda adaLah lndikaror
Tipe Myers-Briggs MBTI (Myers. 1962) r,ang sangat populer itu, lazim clisebur
sebagri "tes Myers'Briggs'. Mcminlam n' "tipe" Carllungs (1923), rnl Myer:
Brisgs me.sxjj empat gaya dikotomis' (1) introversi vs. elstroversi, (2) peneindcraar,
vs. intuisi, (3) pikiran vs. perasaan, dan (,1) penilaian vs. pemahaman. Tabel 6.i
nendefinisikan enpat kategori itrL (Keirsey & Bares, 19E4, h. 25,26) dalarn kata'
kata sederluna dan lrase-frase ganblang
Dengan cnpat k.itcgori dikotomis itu, dimungkinkan adanya L6 proiil
kepribadirn, arau kombinasinya. Para pengiklrt penelitian MyerrBriggs (Keirsey tl
B.-'. '.4. m, al,,)"\m,o .r" L,r m, 't r.Ll..,rm.rrj ..r "FNl-j i"L
"ISTP", misalnya. Para maiajer akan terbanru clalam memahani para karyawan
Fokror Kepribodion I93

::ngan.memah]]Ni karakter mereka. ISTJ misalnl,a, lebjh baik dijadihn para


pekerja
.:r bclakang lavar, sedangkan ENFB lebih baik dalam l*,**.
A.,,g,n p.f,fil.
\ r ,.,1,4, m-r ekrr\a. p.r,rner .r oemrl, m n .e ra,,.,, ,.rt .,.,..
'LI ",1r, ..1 ,r 'Jrrrlr ;,r ppm -t" rdr,.t nLeL..r _.rt,jr..,r
e",Frzu.
,r' - . e.^m. ol, t.b.n mer tr.t .r terr ;er .,r e n. cJ -r -r..t _;;;;
::r.er yang sangat percaya pada stnrktur,,(h. "d
5?.); NT bagus daiam ujian rutis.
-l:ncralisasirya h;sa L-anvak.
Apa karta,nva senua itu dengan penbehjaran Lehasa keduat pada
dasewarsa
'.rakhir abad keJra puluh, sejunlah sn,di (Carre11, prince,
& Astika, j996; Ehr;;;
r a)xtorJ, 1995, 1990, 1989i Ehmran, 1990, 1989r Moody, 1988; Oxfo
&
.,..rman, 1988) bcrusaha rnengungkap sebuah kaitan anrara
tbe.tipe MlereBriqss
. r a |x.ur l,touo, p.ra pe-i. 1., L,na J.,..re .oreier
"
' . ' "'. re V rel, endap,r ,.a\s., .ut -t..u.Jet _t ., "i
"" tipe MyervBriggs
:.lrerapa perbedaan daian penggunaan strategi, terganrung pada ".,i;:;
::treka. Misalnya, merekr vang eksrrovert (E) *."sn,""[,. strategi-srrategt
-::era konsisrcn dan mudah, sernentara yang int-"..i
sos;
0) *.",,tut i,,,,
-.ruan yang Jip{oleh kembalt dalan penelitian lebih murakhrr ".o,.gi ".br;t
\rakamoro (2OOO).
::ng,nderaan (S)para murid memperlihatkan kecondongan kuat pada
stot.si"t.ut.si
' ' rr'mcrel . -s merer,J.,ltr, rr-r, ,N. eLr. tarl,. l,- ,-,.r,.,_,,._!,
, mpenstrsi. Pembedaan T/F mendarangkan kontras paling
drarnatis, pemikir (i)
:rumnva nenggunakan straregi.stlategi nerakognrrif d:rn snalisis, sedangkan
perasa
.r menolak st.at€girernacam itu; dan parn perasa nenggunakan st,"regi .,rosial
..nenrara penikir ridak. Dan
rara Penilai 0) jarang menggunakan
-. *ror.gi-r,rn,."i
L, r"r,,: .h. o,- o .rl
",,t't, eed-t";". \t/"t,"p,
:agan samlai kita terlaLu cepat nenyimpulkan bahwa tipe p.,itotogi, ",,n..,,;,
t,isa
.:.rnprcdiksi berhasil atau tidaknya penbelejaran, seperti !:a;
*,a"f. aiilr.,r.""
I.rrl . r.Dldn.,,J, t,,.Ln. .l-8a,rr e,r,rt ,r.F^ir,j m.,n,r"
... .. .l .l . ,:..rr.ar Vr-r.Brrr..rtrt...rl"Lelo4).
:rel 6.3. Tipe Karakter MyereBriegs

Ekstroversi (E) rntroversi (I)

SosiaL,iliras Teritorialiras
lnteraksi Konsentrasi
Eksterrral Inrernal
Keluasan Kedalarnan
Esktensif Inrensif
Multiplisrtas hubungan Hubungan-hubu ngan terbaras
Pcngeluaran energi Penghematan energi
Minat pada re:rksi internal
Penginderaan (S) Intuisi (N)

Masr lalLr lvlas.r dcpan


Realistis SpekuLatif
lnspirasi
Akmel Mungkin
Membumi Menggantung di awan
Kcgunaan
Fiksi
Kepraktrsan Orisinllitas
Bha dirasakan lniaginatif

Pikiran (T) Poa-saan (I)

OLrjektif SuLrjektif
lrinsip Nilai
Kcbij:Lkan Nilai-nlhi sosial
Hukum D,lih
Kriteria Kehriman
Kcteguh.rn

KeaJilan
H^rmoni
Stand:rr Baik rtau buruk
Kritik
Simprti

Pdr;laian 0) Penganatan (P)

Seiesai Menggantung
Mengumpulkan lebih banyak clat.r
Flcksibel
Rencana dahulu Beradaptasi srnbil lalrn
lt4engarLr hiclLrp Birrkrn hidup apa aclanla
Terr,.rtup Opsl-opsi rerLrLrla
Pcngambilan kcpuusan Mencari hadiah

Sudrh lengkap rumbLLh


Pilsti
Fokror Kepribqdion 195

Bungkuslah Sesultu ekan muncul


MendesaL Masih bam'ek rvaku
Tenggatl Tcnggat apal
Kit:r tungsu sxia ...

TabeL 6.4. M.rnfaat dan kelemahan tipe-tire Myers-Brisgs

I r,'rna lerlair Jcneln I'r.feren.i \1a.rng-mr.ing

Ekstroversi Kesediaan menganbil risiko konvcla:,si


Konsenfuasi. nencukupi diri
Ptngindera.tn Keia ketas sisrematisi perhatian pada clcrail, fenganatan cennat
Intuisi MenyinpuLkan dan mdtbak berdasark:m konteks, meyusun
pcladhan sendiit, konnptualisast, dan pembangunan nodel
A.alisis. dlsiplin dirii norivasi instrlrmcDrel
Moti|asi inregrntif, tcrikar clengan grm, hlrbungan yang baik
membuahkan lurga Jiri yang Laik
Kerja sistemntis, menyelesaikan pekerjaan (apa pun itu)
Terbuk.r, tlel<sibel, mudah beradaptasi dengan perubahan dan
pengalanan ban,

Kelemahan Urrrna ler(air dcngrn Prelercrr.i Va.ing.md.ins

Ekst.oversi Terg:Lntung rada stnrulesi clan nreraksi dari luar


Periunva memproses ide-ide sebelLrm berbicara kadang-k ang
menyebabkan penghindaran risiko.risiko linguisrik dalam

Itnginderaan Tcthambat oleh tL,:1ak adanya rangkaian jel,rs, rujuan, silabus,


struktur clalam bahasa erau pelajaran
Intuisi Keddakakuratan d:Ln h;langnya detail-dcmiL pentnrg, mencari
kompleksiras berlebihan datam s'acana
Kecemasan perforna karena harga diri dikeirkan dcngan
pencefaian. kebutuhan l,erlebihan untul mengonnol
(bahas.r, prosc$
Kecilhrti kalau tidek dihargri, ttrganggu oleh tidak adanya
harmoni antar personal
Penilaian Ketegasm, intolctunsi rerhadap stimuli amLrigu
Kemalasan, l,ju ridrk konsisten dalam penrte panjang

irmbv, Ehrman. 1989.


Cararan: Ticlak semua nurid menunjukkitn kelemah:rn-kelcmahan ini
-armr..,l.nlr LeL.trhasrlan,lrlrnr hl,r:.r'r..ih,r trr.rrrung
fiJa "mobilisasi
,i. rrrrr-riitc!i r.rn! rerkait Jcn.rrr i.rtie .f,,i gr-f.1 t.ntL.clxlrr:Ln .tsli scscora
tJiirr:ikrsiLiLn ('LrL c1L)f:rr hurua drLx]D tcs I1)r.s'Bri!!s) Jilf (b) srrareei-straregi
rekrir dcnean irnesrirngs, yang kurarlq llsrkni rhn Ltrllvrnan dengan empat h
trpc scscor rng' (Ehrman & Oxti,rcl, 1990, h. l2 3). lleng:ur lata 1ein, para pemLe
rang lrerl-,rsll trhr preferensi meteka, kekLrat.rn nerrka,.lan kelemahan mereka,
.!.rre etel.it nre.lgrrrkrn kekrratrr serra rnengiml-.rnei Lcl'mrhrn tanpa pancl
1. tlrrcnsl e1.uri' urcrtkr.

i., i-KUR FAKTOR AF'EKTIF


i-rmlric:rrarn teltang res N4lervBriggs .1i rtrls menclc'rrDg l]tr Dencgali isrrisu sepu
prngLrkur rn fakrr-1ikti,r alikrit, r'ang sehmr l.el,inpi Jasar.rrs.r rnem,c'tlortan seb
penorlan memusingltan. Be1-.er.rpa f.rLtor nieltii mLrclah dirrkur Jenqan pengu
riJrk lrngsLrrq rt.Lr \r'r!!ancrra tirmal. Tempi meh.lgrctocli in; mahal
nicLrLcLluk.rr scorung ehli sungri tc,latih Lurnenganln|a. Dan ilengan demil<i
LrntLll<
Jemi LepLekrisan. profesi rrensajrr:Ln sccala anat Lonsisten menganchlkan
"pcnsil Jrn kirtas sel-rerti tes lvlre.sBrilss ran! $erghenJrhi fernerlngkrtan
.I , l-r I o ,"r '.rr' r' V--Rl
(, Jiminre rnenenn,hn aprkah km cenJe,ung lreneh.rlr l,ingga lamt, de
crugi Lcrtenibah'Ji pesta atau 'pLLhng rua1, clengan energi rrenyusut'i, se
item yang dlrancang Lrntuk meLlglrkur eksrrolersi vrrsLrs inrrolersi. Atalr, u
m.|unjuhkxir s.tl.r pcnilairn r rrsus pcngcr tian, hita hrnrs memllih anrarl "riba
urktu" .1rn l.irsanva 'seJlkir terlanL.af fnnLk nrenghrdiri rnp:rt. Tr.s-rcs ripi
h.rrlilt mc'rtintr AnJe untlLk sctuju ataLr t lk scruju ,lengan pero,rataan
"TemiEremrn sava fer.rra kepaLla sayr".lrn lragi ernpati untuk ncnunjuk
a1'alah kaLimat "LJmurnnra saye sangat sal,ar dengrn r,nng mengganbarkan
secara akrrar. Tes-tes semacam itu muJrh cliamr untrk rerlLsan rLl.jel, dil.eLi s
,,ieh hrrlputcr, chn clianalisis sccxra st.ristil.
\r('rlrLrr.un meneendune sclumlah prollern reniL.riur, res cek ,liri rersebrt rr
.r1,r ih *rndrr hagi fe.elirian ljngrrLstik rerrrin snar i11i. Srleh setu tcs yang serj
.1lrr,,.Ll,r, JrL.rn pclclitian ircccmrsan rJalal, Skrla Kecemrsar Kelas Bahasa A.i
, r i l,.irr, Lin!r,t.!. {'[,smrm Ari,:ry ScnlL (FI-CASJ, lrns JikcDl)angken
ll.rut:, lli,rwit:. Lhn eope it9116), rrnrLLk urtrgulL, konsep kecemasan ba
.,1,rqrr lrrl rrng l.e,.I.e,h Jrri kecemasdr,kece a.r,r r:Lnr: l.erLenaan Llenagn perf
Lri,r Lr.nlILrsx I:r jLrg.1 nenvodorken situesi d:ln rleskripsl rang frengganba
Itcenasan pL,tnsiel ( Bcrl,icara di clep,rn keles meml\r.rt srlr n,cruse t ak enal
lang han,s dires;,r,ns mLrnd LlaLam sk,rla sctuju dn tidrl setrjLr. TiJak seperti MB
FLCAS JiraLlc.rng khlrsus uDtLrk.lifakNi Jalani l,iJrne r.emerolc'han L..rhrsa
HimpuJrnn Tes .9lkil/'\l.rn asi nt.1u ALrirrrlr/rvou!rror lisr jldrrr.rl (AN1TB) (lard
llr.\51.rrngirrrlrrJahnr{u.li (irjsinal aiil nerrhr L.rlnL,crt (19j2). iLLga neni
, ,,r fu,,,LrL ,1 | rL'fJiri Jrlem seJUrlhh Lrrcgori. \'ariabel-varia
Fokror Kepribodioi 197

:.r-\rri sikap terhnJaf orang-or:lng Kanadi ltrbahasa Prancis, kcinsinan untlrk


:mpeLrjaLi bahasa Prancis, kecemasan fensgunaan bahlsa prancjs. orienrasi
.:rgr:f:if, dan orientasi instrunenral.
les-tcs seperri N,IBTI, FLCAS, den AMBT suctah cttaLui penqg(rn.rlnnya cti seluluh
,:.nteks dan Ludaya. Meski begiru, mcrela menunjukka. sejLrnlah kct<rranean
"r. ' \ , . \ , . . 1 . . - r - , I. ,,r ,.,,r t,c;.r.r .:. t, 1-n. . .
1 . , , ,

:;ltivirrs adalah problcn validiras. Karena sebasian Lecar tes nenggunakan merc,dc
:.merirgkaan diri, orrng berhak menanyakan al.a[xh pcncpsi diri !]<urar .rrir ri.iek.
:-nar, pcnilaian eksrenal yang melibatk penglmatan. ukunurlunn
'.1:k langsung. beralan meroclc (Canpl-.ell & F,ske, 199) dibukrikiin lebiir alurer.
:.:rpi serins sangar maha1. Dalam studi cardner.lan Mactntvre (1991L) tenrrn"
"l,lr e.r- . oi,.\,i. e L. l el,-rr i.,,r rr e... i
:.1ukung. tslsa kira simpulkan, dengan harrhati, irahs,a peme lgkxrrn dni rerrulis
-.rlalidjik:l(l)te-+resinrbanyekdsahihkansebetumnra,::]an(t)krtatrlaktertumnI
' rn' J" I

Probleu kedua clalam penguhuran variabel aftktif terletlk faLll apa rane clisrl,ur
,- er tos t^att | , nr Jr tF., r" .l ,
.:useha mencari j raLranjasal.an 'benar" (r'airu iawntr ,ia!,aLan vrne mr.Nt,rar
.t'm."1 Ie.r, "r 'rr.,er..l: ,,.e reil ,r '.1,., r.rl .or .r i
... ncnjelaskan bahlra ri.hk &ta jai',:rbrn
hdrar rtau sa1.rh. Dengan Jemikirn, per{efsi-
:.:.epsi rliri rampaknya sangat bias pada tipe kefrtLadt.rn vang mcreka sanear

.\khirnya, tes-res ekstrove$i, kecemsan, motiusi, dan taktorlakror 1ah l.isr sang.rt
i .sentris secnr! kukural, dengan konsep dan referensi \nng sulir Llirafsrrkrn scc!ra
i:rs bud.iva. Salah satu iten res empatjj lrlisalnva, nenrinr:L $l_.jel unilrk semlu
':r ti.lak setrLjLr clengan pernraraan ini: "Pcmhangkanean rerhacla;. pemerLntah
.:Jang,kadang dibenarkan." DaLam nasvarakat yanr afa
fun kcart.rar!.rra orrns riclak
-- I en.l.r t ..rrrer.r a ,. i,. , ,,.1 l..r .l 'r. . ) ro l:. ,
-:beiumnl,a rans mena,ryakan apekah Anda ingh 'l-.ertrhrn hingga tarut'di pcsta
prl e""li. .'.,. 1..r. ""..r,. .1,.. ,el ..1 I
'.1
.rrara satu budav:L dengan L.Lrdaye lain. Bahkrn konsep "pesra,, memuar k.ll1L)tasi
.::rltural yang nungkin riclak dipah:rmi senua pesena tes.

.T\IASI INTRINSIK DI RUANG KELAS


-Je l.egitu banyak apLikasi dxn implikast lrriabel-larirlrcl afektif 1,ang bekcla (atarr
::rmainl) c1l kelas hingge sulit nerenmkrn Jarj m:tna han,s m1,lai. AnJa riJak Lise
rLai nengqar sebuah kelas sebetun memperhartkan kcLavakan dirt, Leccnasrn,
.rfivasi, dan variaL.elvariabet kerrrbadjan lein para murid. KrLrsus pelatihan guru
r l rl '. ' a-,,n en. l |l 'r 'r.,q \. - .,.i - J, .- , t. ..,! t. ..
.gi kesuksesan di kclas (Br)$n, l0ll) Carl Rocers (t931) nendasarkar refitr*
t98

fefdidikin nyaris semAt:Ljnntl pxJa arri pendng fLLnJamental efcksi.l: :


renrang
pembelajaran. DilLnlti (2005) belum Lamr i.i rrrmrlis scl.u.rh Luku rer::. -
perbedaan'perbedarn indjvrdual clalam peneruLthan bahasa kedua, dan sel.elur:: .
(Dirrnttj, 2001e) nenyusun seLuah jrlid k.'n1r.1lt yang nienl-.ahas strarcgi-str::.:
Drorivrsionel d] keLas. D€Crr.u.l dan Wintergersr (200,1) mengkhususkan tel.t:::.
ranrs bab untuk meml-.icrrakan isu-isrL L,rLdava terkait afiksi di kelas bahasa. Dalr;: .

Sehubungan dengan pengajrran di kelas, saya aktrn nembatasi diri r:-


konentarnya lang L.erkairan dcnsnn sntu islr yang Ji.tnsket dahm L.tL, nri: mol
intrinsik. Perhatikan beberapa penerapan konsep ini di kelas bahasa.
PertiLmx, pikirknntnh huL'Lurgan pengambnempengaruhi di kelas anrarr n ::
morif inrri'rsik dan ekstrinsik. Setiap lenibaga prndidikan nremLram selta i.ri:
faktor tctcnru -vang Lligcrakkan secrr:L eksrri.sjk, kurikulun sekolah yang su:::
diretapkan, tujuar tlan sasaran pelajaran sang guru, harapan-harapin oren! tu! (. l
p.ara peml-.elajaLnya anak-anak kccil), persyant:rn penilaien kcl'nl,aga,rn, derr taranr:i-
bahlrn pes.rn'r.esan .1.rri lmasyaraLat padr LLmunnya Il\g melrli'1ta kitr l.ersr:
tlengan plhak-pihak lain, dan nenghinLlari kegagahn. Dalam sebrah kursu' bah:..
tcken.rn'tel<anan eknrlnsik sering dnnLjudkan dalam fersprtrtan bahN.1 asifg \:--
dLterapkrn oLeh lembrga daf dalan skor tes stanJar yang hanr dlcapai.
Bagaiman.t And!, sel:Lku seoreng guru, menghadapl motif'motii' eksninsik \.--
trrtenam kuar dalam sebagian besar murid terseLutl Saru sikap vang akan berr.:
rdrlah mengakui bahwa dorongan<lorongan ekstrnrsik scmacnm itLL ddnk se.
"L.uruk" arau berbahaya, Jan tugr. Anda bar.rngkali adalah menantiatkan tak:
dktor scmlcam itu .leng:Ln inovasi AnJa sendiri. Jlka kebijakan sekolah mewajil'. :
L-LLku reks 'nenjemukan" vang nemusat pad.r guru, Lmpaman,!ai baranrkali us::'
usaha krearifAncla scncliri bisr men:LnLahkan aktivrras Lel.nnpol y:Lns menarik :::
akriviranakriviras L.erpasangan ;ang memLeri mLrridrLLrid lrlihnr n)pik :
penclekatan. Apabila revtes kelenbagarn ag:rk riclek menrenanglan cl.rlarn lor:
pilihan ganJr yang lnpenoml. tjndakan inovldf-{nda b,sa nrenaml.ahkan senrL::-
evaLuasi sesama rekan, renilaien diri, dan/nt.1lr konpilasi porft,ioL, yang r..-
menban.gun.g mlnat lnrinsik drlam nencar.ai n,juan. Di keLas pembelaiaran bai::'
ledLra saya, sava rrrens-l'ararkrn para niurid mempelajari seNrh l-.ahasa ashg :'
secara bersamaani ini tLntutan ehsuinsil sa-ra kepr.1.r per,r muricl. Grapi sava da:::
L,ahrvaJengrn sering mendLskusikan keberlusilan, kegagalan, saacsaat membahagieii-:
dan inrsrasi mereka, dan dengan menintn para mlriJ m.nrrLis tuku ha: :
'cLLrrh
renr.rngperjalrnanpemteLajaranbahasamocka,mcLikacendenrngmenrenil,uns,-
ninat innnrik bcsar clalam mempelejari tabrsa.
Cam keJua meningkatlan nroti$si hrrinsikaJ.lhh nemikirkan bagaimana de.. '
teknik-teknik ktlas Anda senJiri bisa rnenambalLrn m.,rivrsi inrmsik rers.:
Perrimbangkan saran-saran berlkrt urltLLk menciptlkrn aktivitas rLranr kelas r:,
meDroriQsi secxra rnfl insik:
Fdktor Kepribodion 199

l. Apakah aktiliras itu nenarik ninar asali mur -munclAnd:Li Apalah im relevan
dengan hnlup mcrckel
l. Apakah AnJa menghaJlrkan aktlviras dalam cara y,sitif penuh semangarl
3. A;.akah para muri.l benarbenar mengerti maksucl akiiitas irui
I. Ap.rkrh p:Lrr muriJ punre piLihan clalam (a) rnemilih srLrtlr nsprk aktiviri-*
tlar,/arar (b) menennrkan bagrimana mereka nemenuhi tlrjuan-rujuan rkri!.itrs
itrl
;. Apakah aktili.asittl mendorong mLrrkl unok menenrrkrn sendiri prinsip
rctcntu (Lukrn sckdaL "JiLcri tahu")l
ata,r kaiclah
6. Apakah inr nendoronq murid, dalarn suan, cara, menrembangkan arau
mengsunakrn strategi'srrategi etektif penLrelajaran Llan kornunikasil
7. Apakah itu menrberi ko.t.ibusi seridak-tiJaknva hingga tingkar terrentu-
.tonomi d:Ln keLreLrlsrn teftinggi muriJ (dad Ancla)l
S. Aprkah itu menrupul< negosiasj kooperatif dengan murid-muriJ lain L1i kelrsl
Apakah itLL l,enar.ircnrr aktiiita-. interaktifl
9. Ap*ah aktiliras iru menterikan sebuah "tanrangan u.aiar'i
10. Apakah para nrurid me.erlma umpan balik culrup atas pertorna mereka (dari
twn, m,reLr rtrrr Jrrl ArJr)l

ran! tcnkhir uJeluh mcmprrtinlbnngknn 'l0 perinrah' untLrk


Seran kcriga clan
rren.'tivnsi pernLelajar y,rng clitatarkan D.,rn-!ei Jan C.iuer (1998, h. 115),
::.'rdasarkan sebuah sunei etas grru.qur! bahasa asing Hongaria:

l. Tctnpkan
'rbLrah
cc'ntoh person.rl Jcncan p.rihku And.t sendiri.
2. Ciprakan atrnosfer mef,venangkn dan rileks dl kelas.
3. Berikan rugrs sectLa 1arak.
4. Kembangan sebrrh hubu.ga. bark dengan para penbeLrjar.
5. Tingkarkan kefercelean .liri thguisrik para peml,clajrr.
6. ladikan kelas brhasa menarjk.
?. Tlngkrrrkanotunomirenrbelajar.
8. Pervnalkanprostspcmbelajaran.
9. Tingkatkan orientasi tujuai L.embelajar.
10. Bjasakan reml.elajar Jtngrn bLrdayr bah.r'a sas.rran.

Barrngkali srnn-srran di aras I.isa niulai menl-.erikan sanbaran re.rrng peneraprn


rngsLLng iaktor'iakror rfekrif Ji keles bahasa kedua, sekallpun dalam sut't,ab rri
.rnra sarLr dari sekian porensi.rl dalari wiLal ah .rlektif -rang dil.icarakan.
'ul,rvil.ryeh

Tenm rlluJah rne$ahami mrns,rpa Clrl Rogers dan Daniel ()oleman dan yang
rinl:r1n besitlr klr:Lt menekankan a*e:r Jan enr.si .[1am re,rrireori mcLcka rcnrang
200 Fokror Kepribodion

perilaku nunusia. Sebuah kesimpuLan mevrkinkan bagi stLrdi rentang faktor-fakrts


afeksi dalem temerclehan bahasa kedua rnencakupi peringatan clan tanmnlan Lrntt.:r
mellkukan penelitan let ih larrjut. Peringar.ur diperlrrkan kalau,kaLau kita rnemlrur
anggar..ln bahwl identilikasi, pengukuran, dan pener.tpan konseLr-konsef rfektifadab:
tekerjaan qampanq. T.rltangan begi para guru cian peneliti adalalr nempertahankar
upa-va nendefhisik.n iaktor'taktc'r kcpribrdi:Ln tersebur yang signifikan ba:1
pemerolehan bahasa kedua, dan rerus mencari efel<tif untui
menperkenalkan temL,e.-tenruan itu dalam feclagogi kelas klt:r.

I OI'IKDAN I)tR IANYA.{N UNTUKI(A.ItAN DAN DISKUSI


Cantan: (l)tug.ts in!:]i!].lual; (G) rug", gmp.rtau pasangan; (K) cliskLrsi seluruh kelr'

1. (K) Lih:Lt lima rLngkatan afektivitas Bi.,oln, di pemrulaan bab ini. Cobaiar
menemfatkan bahasa paLla riap'tinp ringkarnn dan berilah conroh tentar-5
bagaimana bahasa reriket k at dengan proses afektif kLtr Lrntuk menerir.t
meresp.rnsj mcnllai, mcngorgrnis.tsl nilni, clan menciprakan sistetn niLa!.
BrsaimaDa conroh-t.orltoh im membannr nenegashn iakta l,ahua penerolehm
Lahasa keJua lebih dari sekadar penerolehan benukbenrLrL lr:rhasa (nc.min:-
verba, kaidah, dan sebagainya)l
2. ((l) Buadah Lelompok atau pasangan urtuk rliskusi Lcrikul Tiap-tiap Lclomp&
harus mengambiL snlah s:itu faktor L'ctikut, harkar, kelayakrn .liri, kesediaau
berkomunikasi, hambaran, pengaml.ilan risiko, kecemasan, empnti, daq
ekxrcltrsi. Dalam keLompok Anda, (a) definLsik.rn masingrrasing takttr dan Cot
bemLriakatiah nencari sebuah kesirnpulan generalisrsi tentnng relevrnsi seriz!
faktor tagi keberhesil:Ln d:Llam pemcrolehan L.ahasa kedua. Dalrrn keslmpular
Ancla, pastikan untLLk m,i mpertimbangkan l,againana generalsasi AnLla perl'.r
.telganrnng".
cliLualifikasi clengan senacan pern)araan lvlisalnya, nungkin aje
vanr rergoda rnruk menvimpulkan bahua kecemasan tLngkat tncl:Lh diperlubn
bagi kesuksesan penbelajaran, tetafi rergnntung pada iakror,taktor kontekstu:l
dan personaL terrenrui kecemasan fasilLtatif mungi<in LergLrna. Setia;. lelompci
hanLs nen.ranpalkan kembali ke selunrh kelas.
3. (K) Apr saja contoh rnenpelajari bahasa asrng clalan orientasi irresatildan dalaB
orienrasi insffr,Lpnrdll Berikan contoh-contoh lebih larrjut ttntang l agaimar,r
dalam kcLlua odcntxsi itu mc,tivasi seseornng bisa ringgi dan bisa jlga rendai!
Apakah orientasi yang saru Desri lebih baik dari yang hinl Pikirhn situ'lsl-situl-r
di mana kedua orierrtasi rersel\u bis:r rnengandung noriirnotif kuat.
4. (G) Berysng;n, buatlnh claftar sinskar akniuvakrnitas arau haL,h:rl lain l'ar\g tefa.l!
dalam sebuah kelas l.rbasa aslng. Kemudim putlslnn apakah masing.masing aktniur
memuprk niotivasi elctnrtrit atalL n)rj\rsi nltrinsili, atau masing,m$ine jenis dalao
tingkLern tdlentu. Le$'at drskusi kc1as, truadah cl:Lftar sabu.gan. Aktivitas mana )ary
ranpaknrn nienarva*an kcbcrhasilan lebih dalam dan lebih be4angkr paqangl
Fokro r Kep ribod ioi 20t

5. (C) Lihar kenbali pembahasan singkat Teori Aliran, dan <lari pengalaman.
pengalanan pembelajaran bahasa Anda sendiri berikan conroh-contoh ,,bermain
bagus" atau "menyesuaikan diri"
6. (l) Seseorang di kelas munskin ingin merujuk pada karya John Schumann (1999,
1998, 199?r Schumann & Wood, 2004) rentang neurobiolrgj efeksi dan
menyarnpaikan hasilnya kepadaseluruh keias dengan mengurAikan terrruan-tenluan
iru secara Iebih rinci. Yangterurama menarik mungkinadalah pentingnya aml,gdala
dalam menentukan respons afekdf kira terludap sebuah stinulLrs.
;. {t) Tinjaulahkarakreristik karakteristik personal yang dimuat datan rabel 6.1.
Buadah randa cenrang paLla deskripror kolon kiri nauplrn kananr hirunetah
rml"hr,."l rand.r.en rq {rd JnnL mq.r,s.m1.ne .r.,-.,'.e.,, d r .,
apat.rhArd, -. eno.,p"rla., *1".h -io. -',,t.
Anda. Misalnya, Anda barangkali adaiah
'1,,.,", sm-r cs,-.,t",
seorang "NFl" arau "ITNJ,'atausatLr
dari 16 kemungkinan tipe. Jika Anda punya hambatan dalam tiap karegori, biarkan
nalLrri Anda menentukan di sisi pngar mana anda paling sering berada.
!. (G) Pasrikan Anda melakukan item 7 di aras. LaLu, dalam kelompok, sanpaikan
tipe kepribadian Anda. Apakah kombinasi enpat huruf Anda adrlah diskripsi
tepat tentang siapa Anclai Sampaikan rni kepada kelompok dan berikan contoh-
contoh kepacla angsota-angsora lain daian kelornpok bagaimana Anda
memanifestasikan diri dalam pemecahan masalah, hLrbungan anrarpersonal,
tempat kerja, dan sebagainya. Berikan cont,,h bagaimana tge Anda menjeLaskan
kernungkinan Anda hiasa berperilaku dalam sebuah kelas bahasa asing.
:. (l) Beberapa nurid bisa ditugaskan mencari res.tes larklt, empari, kecenasan,
ekstroversi, dan res Myers-Briggs, dan membaua selinan tes-tes pemeringkat diri
Ltu ke kelas untuk direlaah oleh murLd-murid latn ataLr tlipakai sendiri.
Pembahasan selanjutnya harus menvertakan sebLrah rvaluasi intuirji rentang
raliditas tes-tes rersebur.
J.(G) Pikirkan beberapa reknik dan aktivjras ynng Anda aiami daiam mernpelajari
rehuah bahasa asnrg dan kenudian, sebagai sebLrah kelompok, pilih satu arau
Jua, Lalu coba analsis pilihan tersebur sehubungan densan masine.mnsins Foin
Jaiam daftar periksa bagi teknikteknik memorivasi secara inrrinsik pada halamen
197. Sampaikan temuan Ancla kepada seluruh kelas.

.:.:.\ BACAAN
--olcl, l. (Ed). (1999). Atrecr in laaguage learni'r. Cambridge, UK: Cambrictge
Uni\,€rsity Press.

' - ::iogiJane Arnotrl memberikanb.tar belak atg seyrnlah petstektifhe r'inr;n tentans e"ikt)dh
. , :ri Antoloer itu nenuat bab.bab t€rtdng kecemdsan (OrlorJ), baras ego tEhrnan),
.-tiolDsr(S.hrmann), harhd. (Andrii). pl lrdnrd[ erai dibacd l,dini\a.
'.ual'h
202 Foklor Kepribodion

Sparks, R., &


Ganscho$', L. (1991). Foreisn language learning differences, Affecme
or narive lansuage aptituclc differencesl Motlen Language lomal, 75, 3-16.
Spark, R., & Canschow, L. (1993a). The impact of native language learning problernr
on foreign language learning: Case study il[Lstrations of the linguisric defi,a
coding h,vpothesis. Modcm Langurge JormaL, 11, 58-74.
Sparks, R., & Ganschor', L. (1993b). Searching for rhe cognitive Locus of forets
language learning diffjcukies: Linkiig iirst md second language learnhg. Moda
Laagtat:e lourral, i l , 289'342.
Maclnwre, P (1995a). How does anxiety rf{ect second language learningl A repli
Sperls and Canschor'. Modera Langlage Jorrn| 79, 90'99.
Sparks, R., & Ganschor', L. (1995). A strong inference approach to causal factors
forcign language leirning, A respons ro Maclntyre. Madern Language lournal, i
235,)41.
Maclnqtc, P (1995b). On seeing the forest and trees, A rejoinder to SparLs
Gansclrorv. Morlern Lane[aee lonnal, 7 9, 245-74E.

Bnlnskah ini teiihdt seperti taftat panjdng attlkel bacdan tanbahan, tetapi artikeLdlli
ire menraiilidn lalas'menhalas tulisan di mana Pcter Maclntrte mendns{ati Linsu
Co.lins Deficit Hwothesis, d.rldm hsd llrciJiel ldns diseb4t pcrt.rm.r larla Richdrd S
rL,r lenore Canrchou, ldlu sebud|tanrqapan al'bkcduan1d, dis,vloleh tanssaldn Mdci
terhdddP tangsdldn rtul

itratcgieJ in the lansagc classroom. Cambridge, U


Ilirnr,ei, Z. (2001a). Motild.iondl
Cambridge Universiry Press.
Dtlmtei, Z. (2O01tr). ?aching and rescarchine mori!.rtion. Harlos', Eneland:
Education.
t)i)rn)ei, 2., & Schmidt, R. (2001). Morit,dtion ffil saconrl lunguage acqulslti
Honolulu, Llniversin of Hawaii ar Manoa.

Selama letih &1ri sdt d.aal!dri.' Soltan Domlei adalah satth seordng fenel'ri
Jdlon bildq LoriL'ari rebdsdintana dnenpkan dat-an pelnbelaratun dan pensdjr;lan
lirdra. Ketiga bulra ini mcranshm pcnelit;rn rentarg t opil. rc$ebut dtn manuvarkan \),au
fenrdng penglrnrun relrni/r'tehil motirasional laLLn pengajuan bahasa.

Schum.rnn, 1., et (Ed.). 2004). The nearohologl o/ I"arnihg: Perspe.,ioes iom


a1
lan{!as. d.qan.ion. Mahwah, N], Lawrence Erlbaum Associ:rtes.

An.olo{r drtiliel.ardhel lcnelitidn m€n)ajilan penelirian nerrobiologis tethsdap beni


'ri
a -..a T a'a d.a)at,tedmt". Lh roi \.\Jm,J." .n"gn 'hurn &n"an ur
dfektif: Lecakapdn dan notir.lsi. Bdb.bdb rdns L'n rumbicdr.rli.rn ne"robiologi memor
lsrh.rrlln. SeLrdg n besar bat bab itu ddalat bacaun r€Lnis rdns r'/iq terdpi Lnii(
Fokor Kepribodion 203

Keirsey, D.,& Bares, M. (1984). Please rinJcr*ard rne: Characrer anJ tcn,perdn€ r r1f3j.
Del Mar, CA: Prometheus Neness Book Company.
Laq'rence, G. (1981). Poll€ 4pes 4nJ riser srrirer: A trdcti.d/ guid. ro tedmins strl.s.
Gainesville, FL: Cenrer lor Applicarions of PsrchoLogical Type.

Krd(a bul& kecil inidituLir lntuli f€nLirac.l aod'I, s alattpun tdah benmr dra .trurledNr
:b'h, masih mcnaoarlian pdndu.,n ptuLtis unrat rua*aptran .ip€.ritu jictribddidr Mro!
3nggs. Buha Kerrsq dan llates mealcrtahan sehah res rurunan Mle*trigss; luhr Laumr
r:nvh dengan @Likasi.dplikasi leddsosrs rite M)cs.Brisqj.

'G.{LAMAN PEMBEI,{ARAN BANASA: ENTRI JURNAL 6


Jararan: Lihrt halaman 23 Llan Z.t Bab I unruk p.anduan Lrmun menuiis juhal
:;ntang pengalauran pcnbelajaran bahas sebelLmrnra atau yanq sectans Lliikuii.

Perhatikan masing-nasing frktor afektif ini: harkat, kelayakan !jri, Lescdiaan


berkomunikasi, penganbilan risiko, kecemasan, empatj, dan ekshl)\.ersi. cun:lknn
intltisj .$.1n untuk rnenakar tingkatan Ancla scndiri (dad tinggi ke rcnctah pada
rujul, yanq pertama; cksrror€rsi maup un in troversi pada ya ng tctakh i r) pad a mesing-
rnasing faktoL. Lalu, di;urnxlAnda, iuln kcsimp,,lan Ancla JaLam bentut< diaqram.
lr ' d . .'n r iJ. np.,,, ,, ". rl .'r . r
nengejawannhkan diri dalam diri Anda di kelas bahasa asing Anda (1ahu1u
naupun sekarang).
Lihat sub rentang hambatan dan tulislah tcntang sejauh mana Anda ncrasakan
arau mungkin merasal<an suam Ltsan ego bahasr kcclua atau idenrtras kectu:r,
berkembang dalam diri Anda ketika Anda menggunalan sebuah L,ahasa r.ing.
Apa danpak negatif dan posirif c'go l,alasa baru itul
BagaimanaAnda mengubalr karakreri*ik-karakrerisrik afekti{yang mcmgikan Anclat
Misaln)'a, jika AnJa mempunyai harkat rugas yang rendah ketika mengertekan
jenis'jenis larihan teftcntu, bagamrana Anda mengrbah gaya atckti{ umum _{ndr
agar Anda blsa lebih berhasill Arau, apalah Anda meljtur kekurtrn-kekuatan
dalam kecenderungan Anda vang harus Anda perrahankani Jtlaskan.
Renungkan semua pengalanan pembelajaran hahasa asing LlahulLL mruprn
sekararg. Pilih salah satu clan ukurlao selruh mana Anda (pemah) m-,,"
ternotivasi secara intrinsik arau sec.1r.r.ksrrinsik unnrk belat:u. Fakropiakror
p.i p, re.Dcn\,r.m,., ,r .le ...,r . \o l,at tr .1. r,
Anda lakukan unnrk mengubah intensitas motivasioul itu vang mrnenparkrn
Jrri A.da agar 1€bih memasuki "a1iran" penlbehlrranl
Periksalah tipe Myers-Briggs Anda sendiri dcngan rnengerjakan pon ke-7 Llari
Topik dan Perr:rnraan, padr halaman 208. Dalan iurnal Alda, bahaslah relcransi
tipe keprlbadian Anda clengan aktiviras,aktlviras ra.ikal kelas Lahasa. EraiLrasilah
204

sejauh manr karakteristik Anda mendukung Anda arau ddak, dan apa yan5
menurut Anda bisa dilakukan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan itu.
. Dalan pengaliman-pengalaman pembelajaran bahasa Anda, dahulu maupue
sekarang, sejauh rnana grrru Anda meningkatkan motivasi inrrinsikdengan berbas'-
aktivi.as atau .eknik, atau dengan silap guru terhadap murnl?
BAAIAN III
BAB 7

IAKIOR SOSIAL BUDAYA

BAB 6, rang bctfolus pada ranah afekrif pemoolehan bahasa LeclLr.r, meLibat p,::
Lagiimana variabel-!'riebel pemnal di daLam diri s.seorang dan refleksinya kepr-
orang lain lang mcmpengaruhi inrerak.i konLrnikasi kLta. BaL, ini men-lentuh ast.'
aiektif lain proses komunikasi, irisan buciaya dan ateksi. Bagalnana penbela -
nensa.asi rintansan pe*onel dan transaksional lang Jihadirkan oleh dua hud. .
yang bersinggungani Apa hubungan peml.elajatan budaya delgan pembelajar.
bahasa kedual

BTDAYA: DEFINISI DAN TEORI


Budar:a adalah scbu.rh cam hiJup. Ia adalah kc,nteks vang di daLannya kit.r r:-
L.etpikir, merasa, dan berh ubungan .lengan yang lain. h rclalah'len" lans merekai':
sekel<,mpok oreng. Beterapa al-.ad.rang 1alu, l.,hn llonne (1614) mensatakan ::
rr.ii renrang lrudaya, 'Trk ada scoreng manusia pLur lang merupakan sc'buah puL:
utuh dalam kcdiri:Lnnyri seritrf manusia adalah sam lerak dari seL.uah L.enua, scL'r-
kcpinsan drri rans urama....l<emetlan mnnusia siapa pun menciurkanku, harena :.
rerlibat Jalan keh Lrpan Lrmer manusir; dan karcnanra j.ris.rn pernah encari i:: -
L.el rtu t elbunti untuk nemberi tahu Lcmatian siap.a; ia berl-.Lrn1i Lntukmu."
Budavr adalah benua kira, idenriras koLekrii kna. Larsn ctan Smalley (19?1. -
19) menlrgamt,lLkan budava sebagai sebuah "cctak L.Lru" vang "menunnrn ptril"..
orang-oung dal:rm sebuah koLrunitas dan terbina Jalam kehidLrprn keluarsa '-
mengarur rerilak kirn drlam kelompok, meniadikan kLt:r pela rerhadap pet-.or r
strrus, clan membantu kin mengetahrLi apa vmg orang Iain harapkan datl Lita - :
apayang akan rerjadi s.kir.rn-va kita rak memenuhi harrpan ncrcka. Budaya treniL-'a-:-
kih mensttahui seberara jauh kita ltisa te{alrn selaku pribadi dan tanggung ja..':
kira kepada keldnpok".
B Ller:r bisr juga didefinisikan scbaeai gagasan, kel.iasarn, kererampilan. '.:
drn perand yang mi'n.irikrn sekelonpok orang dalan sebuah periode mktu reter::-
Tetapi l.uda1:L lebih dari sekadar gabungan baeian-bagian im. Menurr,rt \4arsun'
(2C00, h. 24),

206
Fokior Sosiol Buddyo

Burlava actalah sel'Lrah sistcm aturan yar-ig dinamis, eks]tisit dan impLisir, trng
Jil.angun oleh heLompok-kelompok unnk menjarnin kelangsungan hrclup mereka.
Ia meLibarkan sikap, nilai, keyakinan, norma, dan periLaku vanq dianur bcrsam:L
ol.h sel,uah kclompoL terapi diiaga secara berbe.la oleh seriap unir sfesitik di
JaLLm Lelompok yang bersangkuran, dikomunikasikan lintes senerasi, reletif srabil
r.tefi niemplrn)ai peluang untLrk bcmbah seiring v,aktu.

Matsumoro menvertakan penjelasan konsep-konsep peniing yr.ng nielekat pada

Dinamls

Kelompok d:Ln unit


Kelangsungan hidur
Sikap, niLai, kerakinan, norma, dan perilaku
Dianur benama sebuah keLonpok
Dijasr secrra L.erbeda oleh tiar Lrit khLNus
DikonunikAsilrn lintas generasi, reLaiif stabil
Berpotensi tembah seiring dengan l.erjalannla rvaktu

Fatta bahrva tak ada kehadiran masvarakat ranpa buclava nencerninkan


: :irhkannra budara untlrk mcngisi krbutulnn biologis Jan psikologis setirporrng.
:: rngkan gugusan iakta, proposrsi, dan ide menbingungkan dan saling berlauan:Ln
::'.t rlarang seriap hari kcpad^ si:rpa plrni Jibumhkan semacam penataan aras takta.
:rr,r uri untuk menghalirkan kereranrnn agar rak rerjadi khaos, clan dengan denikian
,r:nsan kerja realiras.vang konseptLral berkemL'ang di dalam sebuah keLompc'k. I{aka,
rsepsi mentalyang rnemungkinkan kita rerLrs bertahan edalah sebuah cara hiclup
.r!r kita sebut "budala".
B.rsi seti.ip ornng, budaya meneguhkan sebuah kontcks perilaku kognitif dan
::krii, sebuah model unnrk eksisrensi petsonal dAn sosial. Tctapi kita conclong
.lihat realitas di dalan konteks buLlaya krta senJLri,;el.uah realitas yang kira
::rrrken", dan karenanya tidak selalu merLLpakan rcalit:rs yang dipahami secara
.:::iris. 'Semesra penuh maknr cli mana setiap manusia ada di dalamnya bukanlah
'.iLrras Lrniversal, ttapi s.'buah'kategori realiras'yang rercliri atas ihl'al-ihl'al terrara
. :krlf yang .liangitrp penting olch mas-varakar cli mana ia llduf' (Condon 19? 1.
1i). Sekalipun kesernpatan rnnrk kelilng dunia dalam beberepa dasawana rerakhir
-lah neningkat tajan, masih ada kecendenngan kita ncmercayai bahwa realitas
. -:r scndlrlhh pcrsepsi yang "L.enar".
\arnun, persepsi selaLu subjektif. Persepsi nelrbatkan fenyarinsan iniormasi
:rkan sel.elum ia dislinpan di niemoi, \ang m.rlhasilkan sebuah benruk selektif
.rathuman. Apa yang tampak cneh AnJr sel-agai persepsi akurar Jan objchtif,
:rt, a.eL, gaga-\nn, mungkb 'nenjtnLrkan atau "clibut-buat" dalan pandangan
Fokior Sosidl Budoyo

oren! dari budrv:r Lain. t)lch karenanya kesalahpahaman ganpang reriadi


anggota'anggora L.udaye yang berbeda. Onng'orang drri budayr lain rtlungkin tarn
di mara Anda sebagai "berisil<" atau "pendiani', "konservatif' aiau "1iLeral"
Tamp.rk jelas bahiva buda)a, seLrrgai himpunin perilaku dan mode persepsi t
Lcrurat akar, menjadisansnt pentins dalaD pembelajaran sebLrahbahasa k<1ua
adalah l all.rn dari L.udaya, dan buclaya bagian dari bahasa; keduanya saling t
erar sehingga rak ada seorang pun yang t'isa neni-qahkrn keduanya ta
menghilangkan arti penths masinginasins. PemeroLehan t ahasa kedua, kecuali ur
tlljurn innrurrrennl khusus (semrsa1, krtakanlah, untuk kcpenringan membaca
teks ilrniah dalan bahasa itu). juga merupakan pemerolehan sebuah budaya kej
B:Lik Linguls maupun anrropolog menghasilkan serumpuk testimoni ur-:
penganratan inl (Llber'Grosse, 1004; Scheter & BatLey, l00lr Littler"ood, 2i
Lllaska, 2l-r0j Hinenola & Garbontoni Matsumoto, 2000r KuLorr, 1999i Robi
Sr,.rarr & Nocon, 1996; ScoLLon & Scollon, 1995)
Beber.rpr dari peneLiti yang sama im tak sepakar nengenal kolseptuaLisasi
dari kon*ruksi buJava (lihatArkinson, 1999; Siegal, 2000; Sparrou, 2000;
2000: unt,.rk debrt yrne memikat). Salah satu yang sengit diperdebatkan adalah
vang clsebur oLeh Atkintn (1999) sebagai penclekatan "ekumenis" terhadap b
\'.rkni. nrelihir budala-L'Lrdaya ridaL oposisional arau saling eksklusil tctapi l.i
sel.agal semacem corak dan sama )ang meLipuri sebuah spektrum vang lebar.
sapuan penama, ekumenisme tampak seperri nTetatora yang pas selaku iondasi u
teori buciara. N:Lmun, para penrkritik Atkinson (Siegai, 2000; Sparrowr 2000) ii
sukL melihar bLrdar,a dalam kerangka konstnLktiviris yeng lebih rnenekankan ider-
sosial si pemLelajar di dalam komunrras pen$elajaran dan milieu budaya
''Pro-.pck unruk melihar bLrdaya sebagai 'ek menLs' adalah sesLratu lnng lontradii
ujar Sfa,ftrs (2000, h. 750), yang kemudian meLanjutkan, "K1ta j:rdi rakj
mengajrrtan pandangan yang ctittrima tentang budaya naupun menen4ratkan pr
kitn.li fasir apung reladriras troral." Respons Atkinson (2000) moryeirnbars
argunien clcngan menyebut, antara lain, bahrva prnrsiplrinsipnya mengenai L'ui
yang terangkum dalan arrikcl ndinla (Atknison, 1999) sangat penuh dengan ga
rennDg idenritas, homunitas, ilan inreralsi sosjal, dengan $kongan sepenuh i
terhaclap penLlekatan ernosrafis kualitarifbagi penclidanbudrva karena "kena
mereka nienangkap beberapa keunikan kompleks yang medcirikan setiaf si
L.u.layi' (h. 647).
BaL. ini nencoLa mengerengahkan beberapa aspek pentins hut\Lrngan
penl)clnleran sebLrah l ahasa kedua dar pernbelaiaran kontek budaya dari ba
kedua rerseLut. Toplk vang dibahas antan lain masalah srereotipe budaya, ::
penbel:Ljaran sebrLah bucleya kedua, pertimLangan sosial poLitik, dan hub
anrara bahasa, pemikiran, dan Ludaya.
:OTIPE ATAL] GENERALISASI]
: r T$:'in DenrLrrLi trli .etIr hh vjnlei menghil,lLr r:rf.i iiI tr ]rL r .L ! r .,r ,., ]] ..
.::nshLiil\rdini.,Ll,.r.,L l.,ir J:r:Lur Thr i,r ri.n. 1i,rl,,i,i H,:,t.r I rf,.
-- :.ii, INrif l.irhri
l,rlrLi ! Lir rng hin.i: . l , i .. , ,r.-
,. r r L , , r , r

::.,i keriL., Li,r !,,r,nL l,,i,.1,!rh krli:,r.rt t,,,,.,1, ;,,: t,,.,


. rr hiJrp-hrclLLp ,,ri, ti!1.,1 . D:,i.rr ,\ Trr nr, .\i.r,,,,r. I ,

'.:rn aJrhh l.alrr lrr,: !.rir;rt:rl t, arrng,,lLu lcrl.ri,rr l:,,,, .


-:i1s (ke.urli rerq.jr.n J:n p$sLLcrpen) Jltim lir jrm. l'frn..
.,.
:.;emrnJrl rt l0rihrrD \{eh, i:r Fun frfr,v! usut ,,in,ti nrri! i : , ..

,-rn. tarena "krlirr bnhsr irL, ililriaLkan selr.rgrimrnr ac1.rnre. bahr:r inr r :,,, ,

,rl'l
. , :, mempclalrr nla'.
rijr. seperLi ti.r seilLrr d!ri *,altLL ke *aLtr, EentLrnrli,:; i.ri I
:. ,ril-.e nrltLi$ll J.rl I,LLJrlll Drl.rn lrt..,s pandanealr JtLnia,r
-tnchi, kite tcrhLr renrl,rrcrrearrl.rkrr hLrctlr h n Jeng.:n t:lr,r ,,,r
...,hrnekrn. rr,,,r!!ri"ilkr,r ;.rr ...1,r.u,-:...,.1,,:.11r t,LL,i,r1r t. il
' :.,ri yrng l.irltl 1r.Lr. Jd |turLL,l;,,r .,.111,.,r \erirI o u JriaLLr s.,,1., ,
-.::rLki sitar r'.rtq stereorLpilirl. l!1:rkr irrng ArreriLr .cnru.rrl.r klr, L r,
- -:i.rlistls. 5!ns.r r.1 r.rh , iI nrirIrr ['li t)r:rr 1t:Llir l.trh,u.rr. Jdr, I
- .ir ulufg, J:rn nli,rn ang.-ur rrerrh Orrnqlcrrl,rn kera: lc1_.rh. tittr ,:.
r uinum fir. Orrrt Inggris krkr,;,i:,1.rn. lemat, rlar njrurn r,:h irr:
- .! ru.!hrr. mk .,m,,rrrr;1. .enrng l.e n,r,,, Jrn rrrg,r rLrirLLLn rtlr
,lr,
., ::n L,crc:rrrJr l,rcml.cLil.rr lLcprJr orr[g!r:ng trrncis rtr.r,,
"rrrr
'Ilcrell
---rl lel,.^rf ,),lLrr.\ii,cfir .rdrtrl krum \,1t1,,,, -
.:-::rar cliatasnr: Jt rglu |..A\Nrter nrcrcki \:LraqaiDrne c,r.Lir! \ l.Lr,-.
':::u Jrakl rnercl.L. \1.rellr rlcnriliki u.Lnir. rekno]ogt, rhn rrrl, r,l.
:i linf!r lik.i ki,i l..rk.n.li. Jcnsan n,tIrte.' t\n iJ rni.if.L!,.
.:.ih ihn ldrir!!r Ill rntar:L lrornraiL, l-:crpkar rrhm renl_.i .rL,L.rl i..

'l i .
- dan lalrn .liri. menl,.ri ircsin leu rnrrlLrrj.ri nilfii irifl
".hLLryl'r
...1n iihd tiJ:rk *tulif,Lf. P.riksN ktL:rh j.Lkermr,-trt r(1i r.Lu! t.fitl
:: ,rrang An,c,iLr ..lrir li.r,nrl'e trrnlr[rr ]tmn,rhrn Jrr: ptrltrr:
: "rik-serlLrnr lil,.ri,1r,r rL.;,e. ln,l.rr pcrr ru.clrl,. te air,trr t.rr.,
:.rJre l,trljrr.,ji' Ji r!r| I f,r I rl.-,ru! ori| : {Dcrik.r lnf|lrjr,jluf ,:.i. j
:,i r,rnnfrl.. Llrr: jr:,:; r.:LIrt,,i I i.,ri|{r:eLilrir
:g leng r.rr4rrn.: irrr.rl: .lrrr r. ' r ,,r ln.rl:r,ri r

--r.$imn.i \tcrc(nir)t :r:t.r l.Lr,ruil \i .: l.L..lrrr lit.r r..:::1.Irr r1. ;.r:r


: kim llrlrorilirl Lrt-!-Jrlim rclrLL.,h Jjtr .ri,if!!r )r.11iir,i ,11.,,,,,,
'I'r-t..tr,
:: .rmL, ".rsnr:',lan pcnycJer.hmun I,irlel.thm prr rerjrdt. ltklrrrl
- nen,rhiml pantlrngrn,pa,r.irrr.,n JLrria larrr t,ert c.tr, n.. r1.., ,j .
210 Fqklor Sosiol Budoya

nengadopsi sikap posirif dan rerbuka ltepada perhedaan-perbedaan lintas budae


PanLlangan senpit terhadap perLcdaan.perbedaan scmacan itu scrhg berakibat pai
dipertahanlannya srereotipe-sebuah penyederhanaan berlebihan dan sepenuhrrr
asunsi. Sebuah skreotipe melekatkan Larnkedsiik kelompok kepada tiap indnrj
semara.mata Lerbasis keaneeoraan bud4a nereki.
Siereotipe munskin alurar daLam menggambarkan anggora "titika1" dari se
buclaya, terapi ia mk akurat saar nenggambarkan indilidu rertenrLr, semata'
krrenaseriap oraneunikdan seluruh karakteristik PeIilnku seseorang tak b isa dipredil
sccara aku rat secara p ukul rata seperri itu. Menghaklmi anqgora sebuah buLlaya
sifar kesciLrruhan budava sama saja dengan menghakimi sebelun ivakrunya clan
rnenghakinii. Lebih buruk Lagi, stercotipe Lrunya Potclrsi merenclahkrn ora
dari budaya lain. Komentar Mark Twain rent.rng bahasa Prancis dan let
sckalipun dituLis dengan semangai ber.and.r clan rek ada maksud jahnt, l'isa di
oleh beberapa orane sebalai penghin.lan.
Kadang konsep penycLlerhanaan berletrihan kita terhadap anggora budaya
salah sepenLrhnya. Orang Amerika kaclang bery ikir orang Jcpang tak bersahabat ka
norma budaya mereka tenranr respek dan kesi,panan. Mahasisrva ,4..sia dalam pe
mahasLsrva Anerika di Anerika Setikat terLalu scring cliansgap sana di b
pandangan yanc keiLru bahrva banyak negrra dan budaya di Asia pr,"ya ba"
kesamaan. Bahkan dalern literanrr TESOL. menun,t Kumaravadivelu (2t't'
stereotipe umtlm nahrsiswa Asia dig.rmbarkan, Meteka (1) pamh kepada oton
(Z) kurang punya kereranpilin berpikir kriris, clirn (3) rakberpartisipasi cl.rhm in
kelas (h. 710-?13). Sikap sernacam ini perlu digantilrn oleh "kesadaran kritis te
sitat korrpleks pemahaman budaya" (Kunaravadivelu, 100:1, h ?17).
Sekalipun pandangan srereotipc atnu generalisasi Lerlebihan terhadap orang
j
budaya lain mesri dihnrdari, peneLitian linns brdaya relah nemperliharkan ba:
memang acla karakrerLstik-karakreristik bLLda)a ylrrg membuar sam budaya b
dari yane lan,nya (Arkinv,n, 1999, 2002i M.tGumoto, 2000) Misalnra, Conj
(19?3) menyimpulkan dari penelitirn linras budaya bahwa cara pandang o
Amerika, Prancis, dan Hispanik sangat berlxda dalam konsep waktu dan
Orang Amerika condong clnlomirusi panclangan "psikomotor" rentang u'akru 5
rLrang )ang.lnramis, nenyebar, den nominalistil. Orient:rsi orang Pralcis li
"ko!$itil'' .:lengan Danclanean yang sratis, terpusari dan unn'ersalistis. Orier
Hispanik lebih "afeLtif' dengan lanclangan yang pasil telasbnll, dan htuitil i
akan nelih.rr nanri .ti baL hi bahwa b,.tdaya juga bisa berbeda mengikuri
holektivLsme, jrrak kekuasaar, penghindaran ketidakpasrian, dan kepastian

Baik penlrelajar maupu,r gurlr bahasa k<lLra perlLr memahanii perbed


perbeda.rn buclaya, untuk mengakui secara tetbuka bahwa ridak ada orang yang
Kclas bahasa bisa merayakan perbeclaan budaya, drn t rhLan rerlibat dalam ar';
kritis penggunaan dm oa1-Lnu1 stereotipe.stereoripe (AL.rams, 2002) Sebagai
dan penelitl kira harus berjuang memahami id.ntita5-id.nntas pembelljar kira
-::,f Ns'q-t qlg urB|:p urlr.rE.rqrD )luE,{ ru.das_rsrTunnrol ];:rE!s !mu.s
rnsIrLtrrp luNr uElrlnr lrlu.tuiru Drquad/Eilurpu.d ueluqrunuaru
::irunLllol r$tE qlnq.s u€I|dur !u!rrs qlnqas rlnrr su
sdalrrs '3u lluun ]DIil.
-::.)l,j rrrnq.s rsu.r.durol r.qaru.[r E nr (l8I !,0661) auorrf
i ,, ull3reu.I r;urquro<u.tu un.lnlur rsr)runuq s8rr.!r)i.JJ ue)F€:IBurlrsu
i::1xu'1trt r:srq tux,{ rsE)lrunurol r:.r ler;)rr!s,, rp€ruru Edurunlaqis
im.ridurol u€ru.8ui.l r1rlqrrdru.u (68I rt .t86I) urNAS ,(0861 ,ur!r\S
-: -r)
rluulnl:q.s l.IRr! Dnlu€ptrpuru.u t,{€dn qEnq.r LurlE(l nI d.suo)l
- rl.ds ruqr r.l.ur ndurru )rpp ,,rsBsuidruol d.jllrs-rBirB1rs,, ueDr.;u.d
. .rr i r, \ t. I .r . r., .\ r\,:r, , -\ r. 1r. 1r ..J
.: r.d urrt€f snsnrll rrdul:r rlE q:rs rlnpnpuJru sr.e !]rs rsu4adruo)

1lt0t q).,.L{Ir: u€p r:rsf.r uu.s::rad u dnllr.rl€p.I]]r uEp


r:uiJ ,u]]n8er.I ,ul:uelntuid ,;u ns.tuq ,uEeu!qr:p.iurd,,
l€pD uer€dlurtu.d
:lrrtnluo) ;uEdou]ur uNp ,urnB)r8uad u!8utn)Ial rslrp:uru ,uqrE+.d
::
Iluun erq urndLuEo.l rsrftr'ru ;uEi LFlrul lsurr:dru(I ,EiDl.pu:J
r ::rlLuIU lxprl nuD ,uEreFlq 'u]rtlD.pl ru:d.s ur dirrutef.rN.rrs uDluntiu.d
-:.r !.{ rojlg.rotl€J nur yrprpl;urru.r iurndurs l€prr uenqr}:Bu.d
!Li' Tlrun tuErorsis ulr)lxunftp ;u!1 l;ilrqs.l;a]€lrs,, rprtu.L[ nr rsdu)jsop
: _.Lu (0t rl ,t86t) uorDr\xs !'epxur lr *trl;utI rsu:l.du:ol EulrEI
!.d t.qrul}I.)qlrlr].\ e
- r:drp €srq;uE,l
- rrl.duru-.r uDrruLUUSnuru r^i .. rr ,^o-, \ iur -jr Ln.
:ur,( d.suol rJrnq.s .qseNrrs rsueledrllo)t rFlxpx r!.lulr.)l uo;irqqnc 't
(l€'rl 'rB6r
'> ,,nruor4 up.lrrln uEIxlE.l dnpEqril ulr)InlElll) €siq uue|u:d qEIur
- .Irruo] qrnq.s ullt'rp llu€H .]s)it.rsrur r$unj ult ,rreq Dl:.l.lu 8uE1
- !€drsrrrr.t lrlxd uEird :u!)lDun;rrr lsrqlq tueu tp Nlsos q.ruo)l :u€ru:r
.: :iJ Lrrlrrrt-{suaurr rur rsu.rndruol idrl puD.u!\ uxp rstrlE{} r:,{rpn.l
. :::.i-rlEu!)l buNru.r unnrlu.;u.d qnFp! >lrlsrnSuqorsos
rsueredruo) '€
'trrlrijDlruur aroiunqnq uuiu.p u€snrnr.q €u!r€,{! rss.}:dw}l
:r.1 rsrqeq urrl rped snrlo]]:q lllDxtrlxr; rsrr.r.druol
: t.Irrrr) rlqat tu!lued srtnrFr slir E rrirq Durqr.p.s ryf (u,{urd€qrs
uEdElurrad
'.-t urE.L.q rur:i!11\ rrErtln uNreltu rs
-:u Inrun uxp !u'rJ!r\:ueru.r ru'jFp rEulrq-reullDl u!trrrsu.ur
:inl xrl urndeiru.]] rlDlut t!lireul?]8 rslrarrdlllol u€t dqru.i.d
"au€,i
-:rlErtTp Esrq dutl ,€u€rza rsu.rrduol uo8.rE)lqns ,z
s!}r lf nlqrstp ;LrE.i u.rslnld u]rp s.u ,,iDsrnrurl,i
::rl 'rsrqr.L qrnq.s IDirnSull .pol uEEs!ffinad ur8u.pHu!t;un9nq
- llllul tsr'.r..lruo) (62 q ,086t ,ur!.s'-q \ rlruE.) ,.r;otouoj uEp
uru!,1 I!x(,,$urrr l.Jse
-:il.d$ Lrn|s]rr]Fl\r.ru rq:l!r.r ;ur:i rnf '!!l
LuMr uNru$)lu.d
:urpu.rs nrt lrrsrnir-urt
u.Iuru,Du.uratrrr,.Lln-uEiu.;.nrIr|1!rf0:):)dimotu,,;urtlluiuxt.(tr.(tjiuxr
uoi.rN,l9,s,,!r! !ru.idu,ol rf\:1u,. r(! S6 t))lNUrt rurl,rf Ll!;uN,l0t.q !u.s u,N.tS ur p
.teux:t (!t!al !r]f.l !s!rJ!! uujlknru.d u!;Lr.f u8.-unqnq.s :t:) ;L,ell,.r
'jiu,l.f
r\nlsrt uNris rr.lrurq r;r(t uDlnl ri\lu.u rlrsr('(036t) r1r, {s l1:r.1.t1{ u1,|
':ru!n1
(rl,,rf
.Iaf] lirLP,!\ Ll.l, iiuf i :):l u!,sLu,l.purd urNl!f qnr!,i-uidr.(t,,i.,r)
ur])ldn.Ir qlpmu ll]qil lPL,turul m'
u1,.1-1.t1u.d 11!u, !r:1 Lt.t, es!LI!q L,!!1,!]'n-u.J itiruol tntr1.,.( urtu.O r!l.t.u
iruN{ sluuo)l LlNtrp! u,rl luuo Dlnru .1')u rsr.{(rmuo)l uNtrrrNt)s ;rs)lnti:ltr
"'nurt
jlrnr\ $l.rrut):1 Ll)rlrD Llelxf. r+xl'1l Lnrrhl..lu.d srl.l rf iolx'C ul:T,ufi1rp rq€Lleq
eu{\u,t, sl.ruot u!I;uN.l(,rr..lu:ur urqrgL!Nr lsu.ulP u,:r:orP,.hr.] sttg .lrrmr
r!l:l:ul l)li]LroI urf d-lv.) rrd'u-rruiur lslnf.r.r st.rl!)I .'ufi lu'rlll rt 'rq3t3tu
.t)r, ,t I , . I t\.: ,

Nluu,rsr;!i] r!!Tlrf(:iurLu (Is6I) suruurn.t urrtn(.) urq-n'rr.lrs lruo!r.Jr')ur


u!;unrl'rq ur!lrp r!;un_lr.r.t fsr.t rr.!f IrLrr t'rLL,.s Ll.to.'r.1rt ;ux\ +D!jrunuro:j
slrs!.1!I \ulNt)u ,teLt,J aL!t if SJI! )l,uu)it rPNd tq:'r9;u!.{ set.,t ,f uN in uNt
LnrlDrrl urlrf rrltli(tl!.d Ll nrjr.lrf liu!,i Lltlrrt nr].P.l llrr(x-r.dr€ru!
s,l)ruot r!nl rP NsNrl!!t urNlnur]r,l nrr-uri 'rllr.r ull|rrLnlll)llr Llr.rN lsNln!]rr1!ul u
rrirlitt(..l fuxlu rf u!r.1!Ip..l rsu.url-r q'rt'?! J1!l (:-:)tU) lt,ris r!rr-unu!,or
J!uo!r.d',ru'.'!,,1 ,'l]N resap leuosrrdrerue tp€+unruol uqidulr .I urP (J1Ytl
ir!.rrl.rd.r;,l,jurl rtr'rfrrrr1Dmio-r frrr ]uruEo)t / srurap"I'r rsrrl'].l rrd"Iar.l
.,rrtr! trert.q(.!t as]Ifjriu.u 6J6t c96t) srmrum:) !itr'!f r!Lu!s ir-uN{ !P'ru
rurl,r(t ]lrlr]r.rnfi u,rl Itlirorr;unr LrrL,r.r rn:Irlfuotr.q ""LDliis.r uftlrr:{i-LrrLL,3Lu
irnrj urnq.liiu.J u.t RsrLIlr'1 InlLri,l'lnrLr.q,,;uuul., urnqrx.""u..l !reruN
ue!f.qr.d ,ro,or!,.lLi tLtrur' (/96t srtr,jH rtr6t lrtrrrlnu) J,,r!1,unu!r/ tLNP t,r irtl
rsuJr:druoj rrrx-.r'r
s.$rJ turFP nf,.\,fu, \,q.t nNr! InP
'set,uluo,l
Nln!l.r.r llurolFd uduiP rlu,xl Llrlli) r)rl rsrq;1r.r s'LuRlrP l'rilrsr.dr:rrl disuol
rtrxlqi! u"I!dnr.nu qr\tit l.lrxl rtsluoqf lr\$ r.srl,u{rN5,t,u uNllT m,)l]rjr.- lrl ;u
LrlrJ.i lNuo:i)ilr'lrUr d.sll,rl Llr'1.1!! Lllln(l rul ,, rl.|tr.r ;rri uldrsurr.l
rh.I qlrd .-L rrx;r.r trlT ,{!pnu' ,l'tru _+]lEl..' ru' tLr!)j untrroI rsu]1..1trrL,r1j. N.{LlN.l
urlxrrnrrlu (6 rl r86t) u.16-r\xq flu.rrrrr $1.rrl!),141.ruo1 ruxFf Frosridrrrur
rnrsid nrllrrl!u.u Lnrir Lr!lr!.lLuriLr.LLr errl Lr!)lLlIli'alu.u;uri rsu.r.luol
t.J!i ,NtN.tri lt rn.l:.{urur s.rrriH LI'rt{ NsrqrLI lruorr;iunl Lrrp lrr!.rs \L,pl',]
-r1!tlDi rrqsrlilu.ur d'r:Irr )irfu LnLt.11' rlr]r ! rrsrl tNLrr rr.LIRI.rrx udm1lu.t].d
. l-l
uDlnlu:1rf lr'ufl s'Ir^rrr.r)j, siu!H rr rnll.t\.rrJurs nt3l.'.1(z (lxg nxltl) rslriri.l(,1
;jurnrrr (596t ) .\IruitrJ:t a!,!:i!.!1 o.rllRt Lrrl€i iL,Ni l rs,n""u,lors.s r!l!.1""L,ejois
{r,,,ir I I rif rr.r,i rr.iDr,hrJrl
0t7

.uxrrtdlu.Ll rrrp uerlrt.U)(i


I r r\Illnru ;urtrd ux;ulr.l_.u.rr.)l-u!;u r.pu;ril [r]f )i!{rrN,t dDijlaruilu
:u.l.u!t LjElDsr rfrLu.ur Ltrrlll J|!)trunruol lselle.t rlrrrr$u.Ll lriusb"L)rrf:!l
. r:l rrEtu.p uxp ,v-ts ruNt!f r.nrttlt] .sE4 rPn.t.s rp!ru.)ln rrrrlrun(oI
..]uo) .rNI!l.,tru.t rrrd erlruD rp leuosridr!]ae rslrsLr;.U rnlrl u .[lxur
: ru:d ll;itq:s e"anl rdxr:r Lrlllxur:lip rsrLl iiur( uNtuNqu.Irid
"-.{rld l|nqi!
" ;u:fo!d,D lrupq lEpD;ursD rs!\!rt rnx!htrLlu.d rsrqrq q.n.P! !aniluill
. :::ru. rf lu.n) nqr
i:jn)lcF.durilu ri.rrur sllnlr.d uxp nrn5 rred urrl !urri terurrt uEr:l.rs l]lf
:ru LrrLr lNIuxu:jrr.l ,rs]Er.rlll ,!uNr!,r Dxrur)lu:u
urt.rurll rr!d .DtLp.(l Fsos
. . ::' qEnq)s'eiuf \rur]r Surs€Lu,lursNl.rl ;Lrxt'nfhlflrLnl_rl\lfur xr€rlllr lDtsr.nr
:uol ,!;rq.s pprd i:It urrrxrF.d uelrEsnu.ru urp
'rsrqrq lx.rru.s snlol rl
:Llrrll1]rsuol +u:1..lsr.d-tu)l.dJrd e.{xgur.ur rur rlrrl rrurut leuriLuol.C
- or;.c-uosr€1N ,,rsNrteq uxrulll:qQ.d Trirod Lrxp ]r:rn\ ,tlluln)t
(gE r q
r.sl.rN \
I sNrrs:lJldu'ot uElunqlulad d€{ u!;ulqun! I!liurq rtru!s utTr.qu.rlll dsrs,,
r'ri u'rp ,eseqrli u'rq:tor.uid urtia.Lu Inrun ruDu.d L,..U!s prlti-l !sxLIr.l
, ,.u.d Lurl,rp nrsrlersos dr$ot !,{rl!it uqsele.u tl (|00i) u.st.IN tr€p o.jlrC
.: \ Err.s (c00i) iloa) ulp r.lrurnz nprrDur rlrNs
i Ixlo/unr]rll rp )ur.tr.r lerxi
i uueI"'utri! rN;!q.s nlnl.ru al]sfUlrurp Nsrq Ixfu DnuJs nrr sr:rN rstrir.r.iuroj
rilrl.qttl.d rurl!p xrrrr.t uNf rrsr:purur rx+rsr.)Lt !uNi urjttl!t!:Lr.d
. .c 'If
"l l r

:: t00z) r.lllroc u'rf Etltuot{


'.::r pnsjxr! p jiur{ urf fjl:rll]!a!rd utf .l!rnrlrl 'Frsos rsrlLlJ(r
'rd!
rl'11.1 urP
JDntlaol urp lt:.rLuln.Ds llrslr.rjr:rrN)t
- - :,rur]iu.!t rFqur.rlr ntrFir'sN,l'ulluro)
IrFlr rtLllxnlu u!;unrifur..l-uE;u11]rfu.r.ri
:i'rt rxdttt. riutu nl-;uNrnI.s lrurlrs u!!rrI.[tlrd tl.](,r jt)!iu.rru ;u!i
' , qxnq.\ q'r1!fr qelr u'lruot N rr.Llu! Dl crld lqx\ r:nf.rl rsrLlpq q.t rr.rurd
J
I nN U N

, : r.iEf'1.1 tersos nsr-nsr sELtx.lurlu Eu!r uEIxIr.q rurtes rur !Iq ,/ iv!l

i tIV)t Nl.lwo) tsNlltdw0)t


itrniIrlLrnt urtlrp it r.{xt'1.1upr!tul.quid Lrqru:,iu.ru 'rpuv nrffi
rxPt q!!
rrutrurt)lrli (1r,1(€ rtuv Lt!P"s nei!) uqr ]]Puv ;rur\ ;u'se ts&lPq q€nq.i u€lEo
Nsr::r.ru ntrl rDirdr.q nr xs€Ll0q rnrnu.d Ertr IEPD nrrt
tmo.i]rr.rr ]]]pu.rs nlr esxwq rDt,driq lPuv rlPl'rdr ijueru.n slnr u€P i)l:)riur
L:r,P !;iu nxlr tllt lrq(v u!,|otl\\ sls.rodlH utf sn;!q {rru.r. urlx.hr.u
;u!r rfav tarlr !s!q'rq lurlxf €i!q!q LrE.!lr! nerr r.st! rrrr:)i t"rf"p t:tlT
u!-ruu,.s !.{rpnll -rurs1!'idur .lTurLt!el,.u tstq lur nr€q un1u.l1u tpxd sld;;;
rs,,r|r.l r|!a ,et€q.s tpuV !utuilr;tg isBsllu.du, liunqu.r.r tuE II,l,urLU
lxra.Pl u. Ntrd sirl:lut Dsxrtn!:L uxre.t.,tr.d rDtrd-'iq rp'rqud nt.rs rptry q'::Ilrdv .
'usrqr.t sNtit tuEm ll) EpuV mNq
nl,s !s!u u!tr,!l!:uid url,:f ip.rrsloH [o;i]x) tltqrl nut qoruoi nl'rs
nxrr:
;uNN:r qrlsllnr Lrxf iti ueult0! Npeil ur!.{uur:d urp ]I.lot lf€d t-.)l urirr rxq,t .
ilnpE IndluNr :uri
trwsu..l LtlrlNPV ir nqrsr.r ,:sxr{xL:L tr€fnq u€ttuero.:ut]o d'rPtqr:r tfuvutxs!].d
forlrlllilrg [p tqid &t{)r ef LiV ;u rl nNrNrrl]rru':l 3u€,{ Enp n€r! nrts uDP'l .
'}-xllEq 'd
iund ldx esxg!q u'r!lxl.qur:d s.sord u'r;urt
ur]rDlrr.l rnq.srJ urrrst]la.l.rers!ri.] Nuxturt;'rg nr u!r!u.s ;urn rlqEstreu
rfl\ Dlil upLJrlfu.d uNrsu.d urp rd.ils.!! nut L'ELIesrl.r.I'tuo]l
"rtxtnq
u!Nsl,'l.d uotrrqtrxC u.t.u rt,rt 3)l rq;urs ulr;!'lturl iepxil.s mcl'r€I.s Iu!t0
lrfrv jlull a, edN NiNfnq nrlulr uxu,ltrtu.d oqr!qu€; \:puv Purnl urrluC .
.qndlu:Drp
;urp:s ]ur rlrx iur,! rEr! x,(uNit..t.s tslqrq ut:rElEl.qlu')d u u El€"'tt.d ;uEnr.r leurnl
N

u,,s,rfur.l Nlu. alrpaNd )lnrun I q,:g ulp tZ u'rp ta uxur'rteq r lr-t:uxrtr!:)


I .IyNUn[ IILN:I :VS!'HVS NVtVf!'1E€II^tEd N}}[V1VCN1j
r: trlrP, lu!!,j orrrltv xpa sunrt ,srqrg sppl1t ,t:qnl lJDu1rrp|J;4 urp
:rtrlDj
--, ,(,lr,'luau urii, !!r{ s,rh1r1, ur| r'r,1,p! )4 !r'j]11).a4 u'|pp m;.r!tui lft1lr
i:!
., !"P ulJt'nphr"q lrnlttu urxlx\rtr lL ryr;Laru4\ luy urTr t "4]J1)o Dalp1tv

s.t€n".tr€-I r:qrO to sra:Ixids ol


: :. srr,Pli.L :v1\ ,xupuExaN ?rrt,r trqr,,r Jo s ,fr naN (166I)
v ,ruuurt
ss.r.t upsnprw lo ,{rK'a^run :qI iroqrwuv
-r a;,niurj aqr ur ernrtftr;rrrso,3 ('oLrZ) .V lsrrtr.rurrl! \ V ,endt3.C

.:-rq3r sattul ,sqrq ,urlp


!,turrrs r.lr;]8!ru'u t!n( wnq wwFp!.4.u't}PpD4
i:,.nuru,i?1rqrrtlrs!r;!4rr3sulpi!,(lrlrlrstl'lqa9!aq@7u1lp!.1trua1ul
-- .:rqx er:tul Dt'\rq xr.4t triu/0 rrr! rrqll]'r ;!r{ sdor'pad !r!4!rsrur3il
-:,:!4,d !u,r!'r rr,t!rs.r!'u u]drun't?lrr \Dn9as t,l'f, .r).1{ lr/prrs nlrg
ss.rd .\rsr..\iun pro:ixo :projxo rryoljd!
:lilrrqrru ::;,'n:!q p\LaLrruDtul t, s, !s!i,ug ;u!rr,-l (2002) .S ,iqr,,\

;rirq11ra)lrq lrr;,r-flrta | ry ,urlllua,


.'-nrq nE l,turq l4rp'lrp iui ,ualrp tnnrn drlos ,int nq Fq lryDii,u.u
:urtrt rrturs s,8rr).9qrurr1\^ atol !"p \tttlD8or') LInraS ,0,'l n,/zt ,1rp
,-ulas lp srLtut ,sryr.t rflrqrturd lrrp ,i:it8s4r durj, tDlsu.ro.J ,],r's it,{ 1116
: - urlra1 uv\D1ps11ur.4.lrlrirsrured drprl1],] !srla\a!4uo1ln"ntlr1 wnq?\ tt]iuun
.srrxDosry un€qtr3 iru:rl\q :fN ,rt€.{rr!{ lqlr, u,ul'lr
!.u, fa 11 a?Dou,i rur]1l;tlq (0002) f
,sduq-qwurDls
.ss.rd
'rlsl],u,4u1 .nridurt ;L'!sbau (666t) .S iqert.lrstut.

Btrt D1r1 4 t IiI ,rrl,s lrirrq rriirrdrulu ,ttflfa) iruols,uauDs4rq


nrl ,.r\D9 upntrBud uqrp T\D!4 lrp urlr.,u..J nrlunFu tu1 plt]n ,ne

0Z_l
.tt
nr1!r,,J ,;,nru,l pu€.spreturrs
'suorsurr '.spuall:slls|tsu3 pPoa puE Llstl;u1 ptrotN
1I002) I,Ilqrrvrw
srrrrrossv un'rq|1 3:ruo.l^\q :fN
.-;\ (ttl.5tl q) tr,!lr.J PLL,;lir!r,'r pore! u Lla,'sar lo loogtrrH
'i'n-trq
- riurH E u'etEo sirlslfua ftro( lo ;urur!.I pup ;u[l]E.-L 19002) I ,nrqrq

lrrsos ,rrras ahlurqral ,[tsr]'rtapr ,iurii !'unt..;ufu ltrnDr rrirrln4 ol qrg4


-.'rrP!d tql1(rl' tuei tri'rr !,p no!'ds
-!.to r,;drt 6,uDi'.1 tp 111!1rr.'u'ptl
St L-Zt L'rt'it,rura) to!fl slt'lu.d I'l'rq uL:drrffu{
:,,.rnrlntr Puu'toc3I,, s,trosur{tv rq;].\\c uo slu.Luuo-.) (0002) o 'L()suL)1rY
icL.bL 'n€ 'qorrrfta TOSEJ tllet etrequ,.d uNdrs;utl
r,,rrnrlnr Pur'1o<1f,, siuosu,trY rqBr,{c uo sr!.uo)tr (000i) I ',aorrrds
LtL'VtL'rt 9..a1!' A tOSgJ lrNqu.il uNdrliriu'l
:,,.rnrlntr pun tosStj, s.uosu,trv rrlBl,\!o uo slu.uur.r:) (0002) N l!t:ri
'rr 'trt.'.r.,,11o -tos '.rnllnr
t!9-!29 tl'r'losgr (1 iuosuqr\
6661)
1s,sn'"'. r,ir,$Prq ,l,s .lrrsi!
trtrrtrDd !,1p,qd1 J,qr,11lor ,1)i,t!i,i l,P ,"!,rl lsl,1Lr. l,rueu ,r/rs llsi/ !L,r)'l,f:
!,f )rlur; rsr 'rli!,!!rid 'a44o ns iusurvrsour' 1r{dilxu ,[r1r4ol !rn1ur:
'{,Pi
rfnu:r r,f r,ll,trsruredu,1l,l,srur.d jrurn'.r I'sr.rPi'luol Ddrs l{,hqrs u,l'tr.qrura,
i,irfilq irnrll dolo)tr\4 utJ]u'l/ r63r1ru !!,'fnf urtu.P 'oroursr,n lllrd q.r r1fl!
Llrro.\Trlt\ :v )
!trout.t] Ptro,\.rqr punor! ildo.d :.t'ioloLlr.(sd PUx ir'lrl'1] (0ooi) d orounsrxl\

NITdCVB I{Y

srl.,t ,srrs !p!d.I efuy. ulnurir


rn)rrduEs }'Z u!uNlrrl rp frt:).s rnr€d ir-uN,{ sxr,\]llt-sNrLUrIs lnrun
'ri'rpn(l
lqurd ru{!p urqT utod d!,r.s uN;lrrl ux,:u:}.).i !)1.r.( s,s,llut r€p enp nNrr
nnrs \Url )i..tuol.,l ,tilNqi! 'utIpnltl.I uEt ru'sx 0slrl|9 \enq." ,rNtNl:dtu:ul
trElEf ,tr'ltt qxpns ruri serrlul! nlrt ]rtDl:)r tdrjlrqiq utlr'Id (C) 0l
'rpuv
iLU0rr
nl]ri ueq!lNslrurrd I;DI ni,:s url]lfx\tu.u !lIJroqA\ si"IC]JJH Ndx :rrtr
rrl.r
uePt lurEl nrs id rrunp lllllliu llrr lslrllrq rnlnu.cl l]lt]] Inru.qruiLu IrdLL,el
(llq;urrlq'Ir+N.ds rre,tEsoI u,.r) lsxrl'rq lra\l,! redLpu.dliufInpa.u"uN,{
Lloruotr-qoruor ur)lnruir ,sl]ta] tp lltE.{rar jlud ilursE rsrtlt*xs'r\t{ urleo ()) 6
,,,r . I lr ru I
,Ltnr!;Lr:du:ul Dt.:rrul llxdr tr,!l!p !).rrur u!;u h..l uxlntrur.ru ultuit
snsnrn ux;iurrua.1.l todu,.,l):1 l]u,:ulnr;t.l rl:rlr;u.u !PUV ,s.lJsr.d u,':,l ;u'ri
urtu.p ,l!l,Brqr:q trxl rt.ti ar E.l,u.s ;L,N,i NsNr|rq ul)l!ir.l.)l ul\':lrsuur.).1 ner!
rN:lurs Dtu.urv tp .,strttul lsNrtNq t,lu!q., uDrtqrpri.l uN;u.p Ltu]e rpuv El,I U) 8
sxlJ] rsr qrr'11.s .rt
"fuY
uxnrurl uDlrldrurs rluV oNqN,rrl utrrqu!: u..lulr( )t'rlor ue;r4-.L,el Lloruol
ul]f Tlu.r-Lloru)r u!)|lrtrH irinr.)s ptuv qrlrdv l|stlrjlu I rusrlrrr:dtul
Lurllurl !rIrtr.s
ir'lrl4ruid rp Nlurul:]n,N5t!13.t uDlrlrqii.r)rfu:U !l..r.ur rtNrLrulurd 'I!t.Lr
rL.i irl;t ,| rll]]lsn]srD 'iFrl:)] lpuv fuu,{ NrNt.Lr,wsiu
: L'r..t \rnitls LtEITN
luuit aarlod
u!'1!tDBu.d uxl uurrllaqu.d udlruir{ ()) .9
'rs!Lllq .r,rlruqndursi:1 uqnu4 lqor axf
.:i.)rltorlro. LrN+'Ir.1 ,!lrh|)l tuxro.s Lrlru.c i(,.rls|dNf,.) riu€dil srffut
::l!-tr.T NUUtrrr'ri'rg :NrLrrs ;ur:i no;.nr)l ulx|rp xt)er.,l
0rlndxsurs ip su;l:ur
I .I ILr.tr IIII',1
, :.,,1 ,_ rt_ul... ur .ir,. 1.,
-ir'.ru NUIe rrr ,rrL|rf srf;Lrl NsrltE,l rr;uqr)q aEIIITLu)ru rerq (O) .(
'rl\ry
LlDl.lr Ll(1.)l ijuIr1 uqrqurrl trnqlu.ru rsrq rplv ruNur!;!ll
l'1 ,$r:iuflu.r.l [rNrN{u.tu.ru lruun ]Drl.t. rur Fq rFIldV inrni]
: i-ari lilv (ul!j rdl uLNt set.I rt n!rs) es€r{rlt srt:,t 4r rrrpues €tuv
.:: LrruNI'r"'Lr.).l,LrNLtlel8""u.rd mxl!l nri uo;:r!1 druis rrr:p Lloruoj fr€s
:: r!o:) {IorLLr.t,//sxrl iu'])sNJl!lu.rl uNrxparLlleuad \rlxsxn)l:rl
l'qsrlu
: riltllt\rDur//:ttrsr.\D]l.lol :.p.ls_toH uo!a.rrl-uo; N1 b<RI rDrtrt (t)
t
.:L!rr.l..Porr!.1
::rjrs'rtirprt, tuil r{rpnq (eqilo:r:ur:J uep nldr!cr xnu.r n!r qirnqis
- { !r uu}au !nrrrs r!.lul srlrt artu.rp l;Nqr.q esrj (ur!t lslrLteq urp) urxl
: rJ'ltil ufllx nrrs sllrxtrs Ni!)lurr LFrLl l.d ;Lr!1 sel.l rt und E.hrs ()) r
'r'lr 'nluitr.t.drlo.r)rs
r. usf uulr lrr]r.p.irl.ul r!3ues rs(l l]!lq:.] utrl! !]1..1
i "\rrl,Ntltffur.1rttl
t.1ulL1ir!llsE u.{rsnlsrpa.u qnqr.r lr€ris rdDo.r.rs uqtrrxrr.tlu.llr
'r!1,
:,rl)lN ur']r'1I .urxt ;llpi ]ulxf Trrun rtru.uol ( urp ,rtrr uNesBrid
,!+If uNt) r'rr_r"l-r lt u.r' Llrllunlr!:a!ru.r qqNsr..l urtslrJd qrlqrN (j)
: ilr.rs r.rturr'er.!tlu'rs rdN ,r.rjrprp ;a!t ..luoir:rs rnrnr.ru.u
Ct) lruun
tlrfl urxnn:)l (!) upT!dlUrra.u lodurol.)l .lxrl.s:srlIu cudrd rt
jrr-rrlr
.il,ro.rir! .LNrl? ul]lErnu.u rurl I ur.I uEllt
lo.ruol.I-Iodn()1.) ()) :
rrnruil! uxp lur$d
tr u'])IrFpu..'.u rn:f rut;.u Esrrl r.lDoJ.rj! rl.rrrtrl llrlrn rrxls!,lnrlf
.f;ru r.rrt ;rrNrL:r-tuErL) .L]rl.r:1.1s-.!lrt.I)l! uerLrots !]rris rrr:5!u.LLr
rl .1Er!s ,Nrus|".rll uN)|lrr:ra.Lu qrqil rL $rrr.\Dl! u!,lrprru:u ru:D
: i'uu1 rI.r.rLr Lss(oldrp uL,t Ururuurjr:I ulllnjlruruitu )inlun rrue.{
- uliur
loduol.t dDrr!! NurN!..t rtlii-;uu lpuv rurl ;u!i E.L!B:rr uxrurp
': Lr'rrrs r,rlri) sl.rq rlr;il rN\ !lfl!. Iilr]rl.u.s r.1 $ ,ar)l;anLu tqEulr.\.s
.:l!!it!(lls']LU-!u'sl]Luiu|i)]oiLU!lJ:1-]L!]L!L]l
:o,

'rnt(el Ll(t.l ull,tLLr.d lnru'l


0puv u!]qel!;uiu, rsq s!til Burm uRu€lE;!.d ',elNti{ \'rlI\D)It: q!nq:s rlrqn.qu-:u'
xr!;L,Nln:rr:rulDur ptrrv E,{tquiru urI;unur uxrrur€sQ:d iEr:}eP nrr urr!
'P
-urr]l xrrlr(lrxLt,l.u, Nsrq uPuv;u!:ltt!l\r.reu .! !,! :rdDo.r.rs'idDor.l.rs rrEPurLlsu:ur
riurl|.Ll rxslrr;UiLU 'rur Inru rl-ruv t,rnrl-ppnlu ut)td!,Ia.u uEIx epuv turtul'rt'rg
'Np.qr.q fLNi erxij.LL!r!;.u u'rp ;u o-iil'xro tuNrurr rscil.lls.P lrurluiu €Puv
o1.1 nl,,Ll Lf lod(rolil rfril srlanr qlnq.s r|rld!;;u! ntrv j reluas quiurY 4)
LIlndurrl.d rtnrd l€q uxtu-:;r:d uDlrl]tllu!;:ualu tuNl t:ullt rllrnllis ux]lsl'ru.).I u€P
i, \'rr.e' iru". u lPnl \ rP.r ;'
'rlfqr.r lrxr.s ulr)lrsrllslPlf Ll!ur.d 1!r lnr.q-lnrrq ut du .d UNP Dl€F)ltl )inrun
.l.sa.I eulur ]P
Irq rrrLrxis.l rNi,r qlfq.s If q!.'uitl.m qrlol:s nrn.-;tt€roes
']'llr;.u
rl-ruv uxTErlq, tlsrht rtllY lr€]l]aPuril nluru.r l..1sx'I..1sx Isq'_+'r-]ou'ilu lnrun
;uurlrl u!-It lfuy urI;unur rduts \!l.l rt Fml! urx'rlt:u.d sasord lurlxq
'sxr^rq!-slrr\rrl€ rs€P'P^
)nlln !.lnr.s x$tn.d llr+lf.t e.{sg,P riNPntu ur::rFl-. !sr9 lPuv u!r!l:Po:d urqlf
drsuud'Jrsuud ,r!F Nnulis slri umeI.pu..I !rEP tsr:rs._+ru!ru qrrnqis iPttL'.u' nI
s!r.!,rIN Nffurq)s UP)I€PIIp rsrntlr^i ruDlrritlP qxfns uDlrulruarrP )lu'rP.s "'utl
'rDN
surlDtr rtrrg.s .) ult.lPr:rrp lurlr dxrr.s xIu.) rur qrq ulFP slqtqrt tue(r!;eq.s
xirfrqlslrlNq rq.uo] r$s r!'i€qr.q ,t,,lN,'r:tu rslu.d rlrteP ur!leP !r.rul uNd'rl.O

rrp.q.L.q t.{rPnq't,{xfllq rp urpu.s l]ir.ur


;tr!i
uEr:Lrrllrl;u.d Insxural utd uxf !iq uiltunur ;uti suqtl.q rlrrjl ut;uat
lP,rnur
Lrxurllt:juid-uruxt!!au.d uDlxrtdBu.ru d€r rlrns Lullqr ln.iisrir sr:rl\Dlr qqedv 8
Junrtnt lauei )EPururq urp
'ls|r:rru lqrdr.q ulr uN;u.P (ru'|r,r luo]rs)l.t '.esNqlq nol:rDl I'rluFslu)
'I'I
rlr-'ur) rlq;un{nq!au.u, r!Pltu.rl ur!.as r.q.sr.r slrhrllx Lll)lldv ,
Ir_+rs..ls e-L!LINq
rxpuv trrnur ('rlNpnq) E,(rpnq tttlltt
urndur.rlid ulp r1"l-r)jtl urricl uiJ!fiux .leprLF.r Dl:d rn.i.s:r.l s!]I\u]I qq€dv
iltlxslrtrLl ulf sDrduF utr:s ur:l'l:IPlrP 9
lul tlq q€t!d! DlJIIU (r,\rfnq) eiePtr9 urltP u]:us€.l]lpnnl utr€Purqtu.d
I I'rr-| L ,Pt',. ' -r\,r' I[:
iuNsxnl.I len:l urf .rus'rxnPllrPU,/.rusr^DfFI r.r]tt €UIPI qnqr.r r.'!i.s
,sed,s,!rilrr.l fr.nlLu urerP.s:I uNrq:llD |:8'r.Lli.1 rnlEiiueru rnq.sr.r strr^Dlt qrTdv t
iFlr'lul lrs! (tsEllxql
x$LI!! u!)[]!Pu:r.ru uxu,,lsunulil u'rP ulf ur:qtil.u rn!l.sr.r sErlrpl! qDIrdY t
ifu Ltr (E,{Etnql xri]:tnit Insruu.r '!,{Etfq
8urnrlu.s..l,ro.rirs u!:lqrpqrriltl rrNP ULP uerllruiur lnLl.sr.r sxrhDlx qlltdY Z
'rlNs rur
- rmmrilu rsr^il'p uxp ,Inru.qrD 'uDlln.uNlrp !srq strr\rDIE utfr uxrDh:liJ
r nrNs
'-::5E.LutiE.luusuiquilrr'gqEgrfubF€axrlp;uElrsr:.\lrotulnrunulruur!;urd
- :rEq utiE.luui uiquilrr ,9 qEg rf ubF€axrlp ;uEtr rsr:.\lrotu lnru n ulruur!;urd
:.- : rr;trrf €La€s:uD,( reulo] lrnlr;u)m .Ll!.rxq tp uplluD;u.d r!li!(l L NT

., ,\,Jrrflur. C-. tJ4 pr. , i r,. rrr ..r.t L rl...-


:::0u,trls .Esrqrq urr!r*""i 1.*,i s"*"",",1
. :i;unjr.q:urI .€,\!fnq-es!qrq ";,.r";ifil;;;.il";,il:
rs,l.uol urEl c-qnd! ueurl;unu.I ur)I)r.T
.sE'IUrud islr)lunrlroI ur:p rsr.d
lErsos
. i,', \,.,. r-.r..e.t ,.ot c ,, j_t I
: -r u'Isrur:l.pu.d ulrrraBuad trtrlrp srjl^DI! urp u!retrl.d ;urn!r.ru
: .:uns;uq axrtD!l)d urFrf.Ia.u snnurd pnp:)l ,rLI nrn: ljl!.r:lrl]uf sDl|rd
i:l rtxo 1t002) rsD;r:rurd! urP endroic !^rrl uoolss,t:l .i,?t;un np 11
, Juilsor. uttrrp t,p.s]:r NpuV sxt.I uqxf.l e.{xpnq uq,sIituj;uilu
LuElnp
i,iit etuv urjq€rlr;rr:u jnrun )irEqr:r alnrutll r.\tu]]rs nrrs Llxlxq Esmllrq
)i Insru Isrqr:g LIEP dltnq nsr rsElirdx rtNtunris rjrjunt.q.rs uEdrq usFO
vsvHvs sv.lax I( v,lvons

':rr.r.Inluoq uliu:p su'ris r:rEpnq ulq urad


'.,.. ,",,,;ij:,::'.i:'jfiil::
-+- ltlr.auoru uiruEl!3u.d n€r€ €puvturst rs'qEq ullErrpqu.d Dueul qnEr.s
::urs.tsEqEq q':nq:s El€d re).ialu Fu€i €rlruq uEt rDlE;u.ur
i-:! uttunr:puar.)t tl!ueBrrelu FElt tu€pll rd€rdIE];uu.s
,Ndepnq-lstrPrl rq o)l
: ju,ruad rrldu.ur Suis! lseqeq ulusord urll€iuEqo) ,u€r€f"ru"d rslTldrui
'Ixpr'grrq rEp ,rsu:ur ,ITdDlt u'EFt ruBq Er _Nrlr rerBtaq rlElrrrqrpur
:,..Lrnru rEllurs !npe] rsEq'q rEr€liq x.{qeq .rqar r.{uulB ,Funrur;rrl
r::.?s u€rr]ru'ad ra\Eq q€tsp! nr]:q snsuisuo)t undrtE].S
--:uoIu"p ord tuEI er€ru! sxued suDsBuElraq rrqap ,su|rorsas iuppusd lrlnr
=: uEnTruid d€p€qr4 wnI qnrE uid r!trrndlu.ru Es"rltq rrl\q€q uE_0g61
-jEdusir.d lprd ur--IuErElueur lrorlrt! urulniu:g lltia :u€Dl.tled rrEnlua.L

svl3)t ts)ENo)
:r:t xs€qrq uuEtEl.qur.d a!| enfil ljNpnq uurrrel.ltrrrd
tmun NirRtr.q uxt
:j!1 ,:dt uE)luxrNurclur.lu ur;u:p o prrl:,:tu.d s.ud uDlllf]lluiu
r.lis u]:ult
Inr!n
txtu.cl,u'rurqE;u.,i luh-o.1 ! u|".iI uLInrr-trr!u.Lu lrslq.npi) !$rq!.t
N

:lr.d \rrEl;urt uNreleliliru:d uNrueldu.C dEurs uEFt ru)dis lftl


lE.(x xp
-.i rxhFq nF..l jrrl rnt.I xsrqp.t rrirFqu.d lruttlnftn [Prd rrlErir ,rNp€ru.IU
: -rr lsEqfq urEsE'r""u.d ur:INrEisu.u urt".unlu urq Nsrqeq ruNlet rD|dj..l
rsrllxq rntElau NArlt.l ll'ru.ijuiu !s,q #nl trr] (l,|slil ur.rlr-Lu.r]l Lnrl-] ',,Lrtll 3r!l
'!re)i., I'si1{ ur$srs ']D1or ai1!!,4 r$r;ilul !srrr|{ uqNt r\Lrlriu) lllslr.lo.l loru;ol
rlrd ljjjuEr.I errl !rrqurru rrilqtduEr !s!LtN!t l.dnr rdrrr:q..t undrnrlir '!.1'rl\
i(eI uN!'u nlrPrF-r.I
rf )!
rsltE.eu.u N.{urnnlu.il lrtd nnr.lu.Llr d!rs ;u'rllriDl rl;mr ._m.\ Lu.rsrs Ll!'tl.s
r|:ll]srd qsrLUxl! tsNqNq d'Irs x.(us'lsrl uE'1'LurP L'iIL rruLlP;UlIr lrftllf
,rF.d;ur:,|Dius Ddx Jllr.i uxl!ultuid uDlnTrl.)trr Iruun N|lrLu.u lluLlnu:!l)!
;uri sD:Irlrid qxnq.s undLrNur'tstt1,:qr1.)u nrNi rrrrl Nsfrl!q;uNruil 'rrFll
InN'r lserl'rq q'rnq.s urr1xlf.,1l,.u qN,utt:lN 'rsrrqtq .lxrri\- frll.rr.r rlrurP
urrFt(r.un.lura'-);uns;uxlluurr'rdur L'3d L,N)]ru'b5ui( rL|)\rrlrnrnuiJ
ls rull.s unJ tdt Nslqtq rurlrf un.1 !d!;urxuMrl.l t{rl'r:t]I LIII;LInul
E.sllrq r]l]l,:Pu rlrr ulrEu.s lP,us rr\tlis lrrllI frl!\ ;LIIell u!lndurlli)

uErl.loqtN snirodrH rxnl ur;uqru!.1 l run rnllr.ll lrrur.rrlx ue)]r!a!NU.u' (tl


Lt r916t) q;nr!p1rrl\ tFuou rtuslll;ull .ursnnur.r:P "rl,!lo.r u,,!H lLrjLrlq Frf

Es,,LI!.1 Lr ulnq r{u)lndulnr.q !u.rtl urrlTr rEr.tou rlrrt.l;u!ri. urrl.rotl,\\


's'lNr
srsirodrH ux.llnrfuEcl rnuNBu.ut Iju-r!l-rru.q Ll!lir rur rr!! N!r,r|r.L nrni
'r.'€d
,, ulauNrt,(.J{u,lr''1.d'I1-.
lrElllru dmlu.u LrDlr !iu|q :lllslfjjll ll Is!ulLLu:riP Nui;u.rru Tlslldurs a!;a!PuN.I
!,iu!pNdi)l ull)lurfup.{utu uxf ]lorltN q.lo nrr,lrt ,1!tleftr lusrn,r-ull sur\rlrli'
uru rurl,f rEfq4r ;uNi,uNqlqrF.q Lurel),,, tu!ro uutr:rl.rs ulrFr:-lurf J.JLGri ur.d:s
€,(uef!rs nlr]r sDnououl.s q€llEprr aNr-trorl,l\ slsrlL)LiH !trrle,l uN,lrs!0sooul.tLr)u
,!.\!!rd NlI..s lloqa\ u€-qtnr dNPNqr$ lxrrr- u!!'rln LLrNlNf r(lg Ll t86I) foou
ulf u.,PNraitr^{ '}}osof ilrxll xluunliq:s rf! q€ur.1 ]xl irlr..\ Jr.!)tlr\\ Lrlsnnr
uEllf :l rPr.iPl qrnxuiru n ru.r!t rurqklrF)q ijue\ ero'r1!) L'ursreuid rrDsnL 'rrqxg
rrqlF)r u€rfnLu.) ..utq,q.Fiqji rur UlNII'rurtl)l rnq.\U.rr xrortl! :.IrFnu' Lr'rP
urulur.d rEq.,tl:nr rqr)s 'lur:IrPi'ir| esq t!r,, €P!.1lsxLl€LL Llnrlir!.':l u$rl'rl
'1lrlx.d
rI86l) !.'.!na urI:rls+rrrllrl'rsrf
rn.tilu:rr iiurl +roLIlN ureH I'IDlEu.lll (//l Ll
ur| u!t:r€s.q{es.qtP edu;ur.{rs uxrloqA srsar.\lrH \rrrnrlnu.l unqlr-L'rlLler.'rg
!r'l NsIrqIq xPd lulleP rrq n'r.rN slrrra"u'.)l
Lnrf
's!I'+rPC]TD
qn]nl:rs rP urrrtrurq fLrEI usrlrIldrs.rl qrinq.s ulj uc.o)l !{u':rrriu
LtL'
rur)in]q
Illrun relld.sl.q ;u|ri l,rqld-Il]q,!l qrl!tt ul] rLI..r,l [si!l r'eblralis
elr)l ;urj Dr.d.s rslrxlr+rLriis url;uuPur{(ro u!f d:'uo)l-Ji!!1ol rf'rtlt.r!
uiuxrru)u 'rEsep iNlls rlxP.{}uiul nrr) trrl rh-F 'r(f\l,q rrrlsutu!4r \ufrt!
liuEl rnlst Dnlrilu.ru rtsxf rElrs srsrl!uN;u.rrr r1r) uilrls]Lr.LLI lor\ uNrNlrlu.d
srsirurs Inrun 'eluursrl rsllrur lnrun liu!:ro.s.s l:ru.ul srlr\'1lr lnra!1
ulnfuEd uef (er:ord .rflifr Innr.{u.d rlNlllrr LLI.rsrs rlLrIrr;P r.lu.r rlir-.rfr
uelerNll,iuillr lnrmr rsluPord.r u:tul1lrsur qrnq)s uNuLNr!ui! +P'r rsulrtl
+

J ,., . io, " JUr \bt: . t:


\ " \\ 'u'-rlri.Ll\\ .t..rodrH ri t- rr.rl ,' i J. r,.,. ,! .l I.
ar! '!Iusrn;r"l .L srLrrrur.t.c nux(IOsIllBurl
sur.\leliu .urr-|orl1l\ srsrn)drH
L\lrdrs sairodiLl .JElur.rlr I.rqRI xdlrrig..l urqrp qr:pn" rurl Buri soaroLt[r
:. utlnG;u')rr
Jrcqd! urulrtu.U urt I.1!S frx,{ta ,;n!trois.s rtlllp uE;urpuxd
-r"rr!n,,rllg TSNLIELIDA!€quE)illPru.mBur,{,((€81_J9lI)
rH rlrt.LI|d! rpr..tl'rep lt)j:oErig ierunt uN;urturd
olr.\
lnrurquiur rrua.L
' .r8qxq LIEI'rde ner! 'xrefn.l nrEfs ;Lrlrlrir nunf uDBulpuEd u,)Prutr,r!i]11i
lDir.lv.mr urur u.s uurueiiurd upp lnjunLu rpor".u:ru uleiurrr.d rrnq.rs
u€r]roli^\ srsrrodrH

inr+s rlun rnldu.Lu Inrun I1r. ulp ,nrlu{ rnrn ,rul!,{ )lnrun Ir.!)II.u
'1 . :.rJ'. t,d. r',. ,- r rlu..u ,.r,, u I r, ,_ur ,t8i / Ll,o cr{
i,::j lsihtsrp ederiq.g e1\!Nq luru:l^t r1:|rl rlrx(tJs Nu[.rlt) rpRiu.ru
1l{rqlN
r,tur.q xniu',1.s (qu{e,in\rl) IDsrn;uir .nrlruru1Dr.p lualor:Lq drplrqrJ
'rrxr.s
,i. lnrn-.q 3u!,1€rlr] rurtEtJDrodns nrr uxres .0. LI ,9(61 , orr-.))
,,nrjx^r;uDru.r
- :!l'DLn n!]f, ursetE"' rfiu rldruiur
Itr,, IdoH luljo lrqrq rnqilualu I.ro,lil!
Ep'jd.I lniru.u ;urI l€riDrurElf
ll]tru.q ,!,{undlu"ru )Fr ,J"H !*q,rq
- rr ur:ilt.c d{)H rsELlxll mrtEt nr)ir.{ ri-Jitst. rusru.r (9561) ".q!q
+rorl^\ u lpl
:irp suNret rsrrtol urp E*rrl|q ;u!ru4 ralndod rulii urrt LlelDs rsdisuo) '

::!.! ..:rl'"s rr.runr rrNrEf trDi.Er.:r,r


rrlu.u, * ,,i':l;::ri:,,ltdt''i]
r uEInrm'D:juNi esxqltENqrq,, ,(l .! .566I) ,ultrlug
nunu:u (r!
l:.\otrs
' ''.1, 'r'tir'r. 3 u'"' -1 ,-,r'\ . .r' t Jl, urp
i Jr)Hoso;,:u.Ir ;urtpsru.d.s,orl]rIsq ;uxru.r sorrul$rrtrl u!;u.p s|rrl dnpnl
-6r 'unitn.I) rn:lps'i,t,,u'rlnLtr,l,, qrntt.s,(I .rl ,6661 ,la$rs) iutul )Ixtou.Lu
::rq':!l tuxlu:rr sorrur mr! qrl!5 Llrpp! ,ui rurNl)
.,.su8,3u1 rsr:qeq iruru:ti
:il nltrs sruitsruit
r rn, ,,rtr!s,
"'ur,( lnrun Np..F.rq uEl-xrr)i !,{und olurlsg rurro t.rqeq
: :rle ulrp t,(,!V' irxqr.q Inrlr rur IuD eprit rpo;r)r ur]".unu uNV
' |l
.:-.s ijurrual Euuo.s.s r|Llntrrl.srl
luru;ol isesruu8ro InruigLu.ru ruoLrl()r
rDjr pEr|p;ux,l l:qxt-li.lxl uosslLt rnrnu.)ru rd.r.r ,.,uerurq.nnq.I dEi!
:n.l.ruru nq;Lrnu srd;ut xn:qrq rnrnu.d ijupro:s ;ul,{ lurs !D. rrllpf
::.\r.tutrr,n uelrxqu'eftuJrr uNf rxqrrillr esr.1rs."Eg nrrE xuorls;rrxri)
rrlui-t
.: ;u luD-l]rt] eprd urlrrl.rds Lllr.Lu.rlr !:P)ru
""p "a",1 "s",1"q.""*1ol
. j prN.l irr.lurr.I rI,p.r rir.l:t .'uEl!uiu{ uoi",,,,i ,ltl,-.,-
::torit uNp euoqs n)l|s lsqrq rlrEru.ILr (i Lt .t96I) L()sr)ta ",r.,1,1";p ".r"1i
.;utlorsrs
, L trojisl-rt ror)lxj qrnqrs lrl\rf qlpns rure^\ rsrjsrroij.rr) rsltr;o)j
'urPurs P uNturP uiuu€rrcI urelEP
urrt nrrEro drprqrrr ""L,Ero.s:s Isd.srad lnru.qru.u nrl lnru)q-lnN.q llt)i)luErE8
'F. ..\uou n€ri/uEP lt.tr:^T!q'rlslldq: rj.r!.as ue,idq;un'11 nlel.s rrdtrrrtliut o.ses
erNrrq ulura rEP uutl]rrrid rt:lls 'suxdrl rcl ']t)lurs !)lg.urv !P urdq! .d qenq.s
:u€qLUD:l l?uo,sxruorruol Llrq.l ui)i)lu'1tu rueuntr uxdxllla.l YEnqrs UPDIIUaP
u$urp urP '(E66I 'r.t]E)i) ruxur* rP utd!)Nrrid tu!qru!:i olrl uEljiuDu]tuaur
q,qil urP €)FLtr.r:uDr1I lrqrstP l!nst:1 utdellrr:d'e,{Lllrs'tu llr)lurs tlfellv Itl
,!stt{xq qrlLunlrs xutrt,! ,.uN:u!Dr'sm.r.)i., lurllls €sEq'rq rorl€+ Iirnqas u€)tldm.ur
urlsunur '!Iul€s,ur rltuorsiu.^uol !u!r€a elr;-'rI!C esr'leq Lrit]!P ul].Polrer
rtslrlq. erxris !|rI ru€PEl utrrstxli:l uNP Isru;ol eirPnq rPd'llod ulrrllilnad
urp xseq[q t]€ru! r$tlr.rul r1!l] l€r;arur uxr.!!.l urlrdnr.u tnl.tlnr:q u(EPng
trrl llrl:lu ueP l]llu;o] u!tPta)l LitPrqr'r
rs!11,:q rJursuid rurzil Lt(,ruor.qoruo. tl!ltP! nll irlt.Lnlrq nlrlt ltptlDraq suuo.sas
uqlEre,#u.ru ]En1 FIrorlP. qxnqrs nlrtv;ul]rlrttlad UEP iurdo;uul)lBu.ur rqEqreq
tur.{ roruo tuerors;un.s rdersq:s Irrq uNburf sl|I'P nurl li,\ou nEle lEuolsorua
or?p,d qxnqrs Inl,1q uixP u€tuaP qu]': trrl 'eseqr(l ELtEJx.{ uertrlr EP€d
(I€p,r nlrt rlur!Ll|]:tu I.tqns ,s srd:F.r DU.LI'iq PPuu nqu'Iir rlenq.s )lErqElriu nrl
tlqoru ldqrq utp Du.qrrq rPu€l nquer llnq.s
u!!Plriqrl '€Puxt !)i;urs€rdraq)
f.ipurqriq EPuu nqul ,ttrqru.tu llurl ulr|ri1.q nrl ll.lottt rtd.tr rd!r:q.s,,
:urDltulsr:d ;unputBu.ru:u€l LrEe,iusuid s€Ille.l nlrl! .isrlrfll alr tu\]1fh 44oad
{r, rr! noi plo,. s ,,isrupDr, ,qr trlllrr,D ai.Joid tuos s ,.{ 11d,, Dr.des uet,{ulrrad
Irlrur rrduntlP Ednrrs llsrqllsrH )l!PIr nrlt elurtlllt.ur EIer.u s'rd.]r?r lEsnl
rL Io.t ' lur.l ' te ..r. . q' | . 1r .lJr l'' o' irir' tu rr JP:uor trP'
u,jl u€r,p€rt.) rl€rDErat dtP!r]l.] nslrd u!l!!.tued leruEq qrqal rlDlllsrrqSu.ur
.1 lrrl.. ' ruJ u Ldnr..Jr '4 oo+4a\r'o..
u 1 .,..c f ,. 4lP I ., . I'o.. .l .P 11 'D,'" ).q
d r'r
"r'o\r'o. -rrdr'
uwrulllid rr)qrp l.lqns llqolu uEe)I!l:.:l;u! u.r ul|J qEnqas ulj)|$l!.{u.tu qEl;]as
ut)lu.q,P;ux,i uxqlarl rqmdu..{Lu.ttt xsrq u€Etu€r.d rnrlrurs
'a(uPsr],^,I ."tieroas:s
urrtEt er€luq ]lr uxEPr.LDd'uE€P.9rid x.tqlq ullntururu (9161) snuo'I qraqE4lE
lltrlu rsullltlEsulnu lqnrttu.dru)ru utlx unsnslt r€lllllq rlDnq:s €rE:l .uErpllur.d
tqm€;!.dluiut ;uii lusrnilull ltroiiar!1 llunnr'nrEs qtlsqnq !r!r1 L'Elnduln)

rrrlllau
.(_€€rI
) r.rtLlIr
'1.!qrrur€c Lt.lo lqrd | 3 r\ \ntnrrLls rrqurs l.drr|q Il [qruro

..3,j JmnH rqts rltl'lg

;urroua) ,--<\

urquEhl
+ IP'1ur.)

liqtueo
OC

LrruiqLuouI
. - ?qF^ rsErsos'r uep .rsn+ ,€rq
lrrsnfurl iurquret_surrqurlrt uDBu.p rDllaurqrp
:--d:slroI r)p€r.rq.rtrcr)rq ,s,sodu'ot uDp
-rnr.ru ErI uiurnt€Fm tu!,{ ,rulruueq tErurg rrrl rrirlrs rp ris:uras
r :961) I:qnsnv lsotrururar unlrunrruirrr Jurdo) Il]lnlrs if qrg rp slqrqrp
neru ,rrl".urq,rNIljurq sIrt.]uol
--::'rd rletEp| Irlr) juso.l urrsrri.t ulrp uIJ
:- :'rrllod qtror rrurtur€;rrq uelrqrF:du.ur IDuluIu lnran rD)""utlp reluri-)
u!,lurirn.u xr€r:s lj{rlI .rr]lr::lr.q
"- .rEr lnrurquiu urElEp teqri,\ t.q€t,l)qrl ulp estrtrq D.(uiuuu.cl Bueroir
' i.,F'j)lurtu:ru uBrB);urqrued tu€ru.r (f0OZ) ]]oID-t er.toaC Luril?r ntng
,:-.led ue"'u du.cl,, It.{u€qns u|drur! uDpEclrpuilu ]l!r ,,1!rxd u&,"uor;;.ct,,
- -$qeq ur)is'1rnru:ur rur luect.'rr€q snlDnod nrljJ ..ulr]rrlrEprrd e!.rri!.11
F.:1,, nlqasrp IVAS opreurol ruu uEp ,(uEqrqurr urrysm.Ij, r!;!q.s
rnit.srp
- i.) 'jlprt uet u]rrsiuer{8Jv rp rur rrps Buu.d Dr.d)s ralll[u Irrjuo:I uDIrodN]:u
:-r:.{ qlpns DIUaI UEC .(rrtuus rlEd€q tp uflrrEll):tj, rtllEpr q unl ulsx(t)l
i': :rr' 8uEm,, rl]rlripe r.iror :,,trErruBs rn{uL-ur,, rleFpr: qtrlrur:s rr:qr1:
lndur]1;u;,1
,JIlllLLirie srrlsudr:Ij, !.\qNq uuP ulslPur Llxllull
ur::5urniu.il rtdrurr rE"'uns nurn
nruul rllrlrf! ,,;u,,Lltrrru:,d uxr,!rid,, rdl|1] 'lriuFsrru ' lsnll rl.lo )lnlnqlf Brl)l
uDllrbqlr4r ;ullnl;u!,i nrN nsrs rs .ruo)ll.rl uu.u.r erDl-trq u'rPu!]rr1l,r4r nlu.u.l
!u,I,u:d rdrrrtl.q eurul l1] e1u.uv 'r'{xP'r.l 'P qxllt qldrulr.u .Lusru.:}'11
. t ,t -. , u..Ll \ \ ' r'\ r 1
rr l'r
'r-l '
,,|l, tL! r!1!ris lrlu.uv rP ]:drllg reru:ruol1..l LlNruid llrllris €Iuruv It;ttEE
!:rr.i\ ;uero.S .,r:juntu,l,P,. urP ..nlqr.drP' rur)t 'ur l ford'lnPord e,{Llrq nqlr
u..trf !rD1 ';run]lqnuxru s.sord q:lo uiuruf rEP'l rPs.q uetixq.s lrnr'1llP il€f'ts
ir-ulI u,,urte( sn!!I lnNn .rrd.r ur!!ll,l,, o!P .,r.d s uxr!q.Iriqi, '.,Ierundi.
',,tiju!l.uNrFr ]rr,, uE;ool!r; ruPt€P.l lsDlq rB;Lrls ilu!,( lnPold')lnPord ur::I;un;t
rlnNrqulau
-"unildu..ur ""uoluor ,,ur.rl ErEl-rjrr)i, rl!t.:u.LU urrf 'Ir1(nqu.u lIuutl
!sNrt,1t uleun;,ru:d lxlar qorootr qlrll]t! uNl)| llun(r N1]I dnP'rl)|1ru.qu.Lu lrDl-xrt)
EI) Fnldrsuo) €r$ruas Elilurqruel^{

I'u, rq'I.rur utlqxsrul'qrsr(.u trll rlqtslg nrNq u'::l


-PrrI lnrun urqnrntc,l url]lqr:liru Elr)l uIntu.)u.d uuP urlrdlru.d 'u!rlr}rslu!..1
'.fL rrr| Ir(ulq rurrl lsli lo rnq:sr:l ifl uNrllNunr.u llrl !rr:i nlnr€.'u.dul:[r
,,lrr]fl,, rlere )fl \tnq.s u!)lr:lx'{uiu lrrtr 'r.t!leq rrr:Lutr.r- ull:tl
rlnlur.Lru.ru
tt r!t.,'.\,,t -.: rlr ' rr iul'lrr
ru,trrl)t uN;ux\:Lu.:|.J N,\\r|:.lxux rd lrjqxli u€Ll.lor.ruid snsDl UEI!P ull]qrlu.tr'
Nr) u!r,,1, :rd urf €sELtNrt !]]:lul ux;un.Lnq rxslrFqu:d 'rduB
dlliuil n-uE,\
rnt.,t Ns|qlq u t.lor.urd urllll l1rPnq 1:q!uN^l.q€uB!;Lrtru.r rsnlslf rFr ){
vrvong Nvo'N!"tlD1ll^lad'vst'Ht-E

riutunp.tis L,llril;uldrir Llqns l;uui reru'rurru e.l€tnt ePnq rlqtfr .su;ilul


rs!qNq tr,illr,Ll, u,tlilrul)s LtlIxr.B rruP l]rr.tuitu N,\turrll! tlr!,i qrrrur ''t!l rIlr)I.S
(arrrarr 't.!,rS) :uls]|,rtu,lnlnrll ul]t €srqrq uxqil(ri)rurd rtu);u.ur uEtr'I^1'rdqnllsa1
r'r' rl I.o: rr'i.d' r| Irdd
uNford "'tr!.,Nt:ru sr:.r xrer.s Inrurl rrs.q rNuttrt :uN.L i.{urdluDi \xui(}tlt:l uxtjlq
1 l '\i Ir 1.|I ' n-. 'tu :LIr(
:j1{Luot.I'loduot.)l q.lo iu!})urP llrnijull'q uellPlfi'.d !xi1ua:- N{lluv LInr'1lis If
rq.rqr'nY
lrl]Irir :]u!l!]ij.l uqlq.Pr.d luqto onluq q'q.l rslurrullrl Inrur '!(i6l
r((rajI iu.st.lt![ r96a\l s!r,o\,1 :8661 iPro]{!rf rt\l-l) s[rlroulu lodutolil
' .r t'r- i ' I rJ; \'lnl -
.ru!!]unr)t'.,\L[du,Di Wt) ,i!];onrf I"r rlrt,i ldv tuxs ;u!i IrsNtllq unrlll !trrtr'.I;ul^
;ur:r.';uu.,o uruntnr.j utt L,!nrts.)l uq;uxrrq(;IU 'ti(q uru!)l .tN.{ts rsr:srur;ro
-,s!s,uNiro qrt, ueiNs..l"l!raq bu!,\ .'n' urrRu.s u€ns ru'N)l u']:lsol)].u lnrun
'!uNtIP
)rlnrlux) Fn;ut|.1 u!1lPlfrad rru.;o.rl1 tsre,!!!srP nllrs utllq.tl.d ulturruatrl
Lrlf II rlDt.u u!,lnrNiuJlu lmon uqnF.rdlp ltrs:] sl!:)iul eslqxq uqtl'q.I \rfiL:i
rrdrprir.tr.q uNr;Nq rrrr;.Lr :friulr.l rD {{su5Eul estqDq €^u€q,. urxns lDrxl ;uqnPu.d
.t,

.': . .. :: ' ' rr r l l ' ,

''''.'''''.
,r\fdLINlrsrp
".Lrrj u tpllrs.uu.d nr!s qrtes rrlrric Lrju.llrv
rrrlled
rd

"'."'' 't 'irr ' ..t ...r \


,, LJr.,L'"n ,,s,tt Ns!qL,q )l!Ll ,sEr:,q,u.ur *qrq ur1s:e1prrr;u:u
11:r.l
rrju srs'Frp rl]rFC rniul!..1 snr{ xiulxlep u"p,,....,u1".1u,1...r ,r,u,rs
r),str,serrs,uri,r,irfnit urtrur.rnL,.l,1u,,""-",1
::l:l'rlPdrru'0 .*1"."1iq,1-.".i
'l'''|'lll'i'|li|-'',i ,i]. \,I
rr,,
] ..,,_ J,.,- ,. i | ..,,.,.,r ,r,, ,,r , ,r.
: \ern]f-itr uulxftqq
\ ..1,
rxnltur.d urpuq uDrE|u.tl |"}r:.*srl",u .,r,y.,rp.,qor
,' .1.. ,,,.1 .,, ,..., ,,
.. ,'
't.) t,t I
I

\.i ,irr, u- 1".. I ,,, .,, ,,


.rr'\ ,.,.. I r,
'J.tt,i,-..,t,,,1
.t ,,t ,, ,, ln, l
,,,anp Lr',nris rr ps'rrlq
l::pnfrt
.- .l],,.,r1::,\u".rid.urljuN,,.r
usrLIr.t u*t.tor.Lurd ".ri,q"r _"l"tl
lrrrrod prs(x rl,r.{Ntrd',ep r**.J,,;; t;"1 ,l"s
,,srrB;ul EscrlEq e,{uEH,, ,"q"q .r"p .ro1"rrq"y
"."qrg

l.'.": l:f:'l |:t , r... r.-\erJd,u\ r,'.,"'.."1 ;. - i;,;,


l::i."' '' J .lctrl I .rdJ. ror.rr.- _ t.,J\ I, r LV o .,,, i*J.,.

.:.j:.rx uq:unr{ ;""1".,.1"':.o,p ,,,q ..,t.i"t


-:!!]l ".}l llpprseqrq "i"p".l
ucrlprlruilu rBpl] slrrsrilun-s€rr$.d,un
: :::::1.:i"-.:11'" "'"",r
.,1"1,,,1""-,1r:t"I",
q!)lsnrrFI,uerzrpsu.d Is€jndtrlt
"sEqurifE;]rquel

$!qu! uPur!,rl
uxq,qarr.q suri uEu|du,ed qq"p" .,,1:o,,*
:_:j^"]:j,:I::"**"q
o^::::,:: -s u:r1"-r,-u.rratcl "."r"';" ;,:,
, r000:l ir, !:o.."fl
).!t ,,11\ u, .odJrr!o I r,".-1"1 ,u",,,jr,",1 u"n*"1
'titPng-!.{rPnq urP
€srqeq-tsrrqrq Ieqol; !;oFl: lpsrlNFrdul tr!$smcI 'rl'rqnq t rs !'{\tqlu'ui llE
|.rlp, u r.,, .q, '".;r -, lr'ro.'r rr33' | 'r :'r'Ir"ul
' idLU \L.)\' I\
',-'
xaqtuiru Pns+tu tr!;u:l l]I] uEr!rEliqtll'rd xt?d
lsEq rrttlusr.q NsDqtq Ltenq.s
']u'sE
rrllu ru.rsts qrn(t.s urjunliu.d drPrlr4 s!^\x s' lrl rlr)i'u'l umlnlr''Dl uDlolrl
d€Eas rpld x,snurul rElun l:]trrux rP u!r.1.urLl.l.l uxtunpulF.)d tlElrPt ulr) sotuord
-r1 r q du' \ :. qrr , :'..1 I .-rJ l- rr'l
*Erl!.1-!srqrq tfrd.I !rr:uroqi,u.ur qtliu!q trDl tlllxln uerel! lrllrs qrlls 'su!'irul
lsrq t uqr|iniju.ur uNP tnnP qnxr nliru:d-nrnlu:d )l LrtrBrid:rq mn; ued !lEa)
('66I 'oruirru) u4ru.s ll.r.Lr uslqxq u!l!P lhsrs tprjdil
uDF!^\Eu.Lu ulf rllPu.x xl.r:Lu !s!LlEq uqnrtLll:ui urf rlq;unqru';u')tu Inron
:uilo lnut.s b'!q )lrq "'unlnPu.u qNPns :IBslntur-l INH lts]]\Iun Isutnid 'A€J
urFP rt rul ur:!u.l Llrlrl.s serFourur lsrqtq-ls€Llrq runlirPurtu urP len'lullllllLu
q.nrcI eLrlu:tl.u :u!,1 '!^t\Nsrul '8861 rPnd €dorg ulr{rd tl:lo ullrenli)ilP tut'i
srrruolfltl{ rtxp ltuol;:ru rstrlug Iniun ndorE ul€iilrJ utr:NP ]lqlFrr;ur'( rrr:d:rs
rLUn.Lnd lslrl|.l'ts€qxq rsrNis.rd )inrrln LINdlr rr{ lxrt,i!I uertu's tP'r'rr'l)ltr'r unLINr
.unq"r ur:1,:1' ,.ler:1 'It1tt)Fl q)1u,1 ulxltP (srruDrd utP) sr6:ul lserlrq ulreqi'iu'd
u€p Trsltru.ilLur qnrltu.d rEn)lt;u.d lnrunru elts rlllf's ntrE rtt )Pr '(i661
'uosdll,tld) rmnu.Lo'tlqt rlns uxt qrqalllutl.S sufful lrs!\l]qllltrolo] uu!'laduid
rrlEl.ru rrse !stwq-est\lq (000i 'sE;ue)'qq!urnls) ,,€fisou:8,' 'riuuNInq rIr
'rElru u!umn!.d rltllf€ Illslffiult .LusllluidlllI I'rq.rf Lrrl'rP lolod
Ueqrltsrured
'(ri q '2661 t.rs.t'11'LlJ) ,,urtl €stqrtrsrLl\rq
u]:p su8;ul tsEqeq lrtrur uuxrEaqtPrr:1,, jiuEIn un.ar{u)ru unilt'P 'tsrniiu'd tI:rs
1"'"o1o1 "*."'", ""p lrtlsrnlil
uxn)l€:u.d tfr:d riLrrlnr!;u'd uxEuiP 'ut tin;ju'd
!p]rd u€trr)i.llp s,.uursrdorE ilul^ r:olo.Pl'Foloipl rllre)l 'rulxr'l'lil €runf qnml's
rD suBBut EsErllq uetr!llr;u..i tIr!suirod I{.nl.s!oi-lsu.n].NoI urTr!LP:dluillr
rsuruLunl iS sltut)-qq!urnIS :2661 'uosdnlrtld
Inrun SuEro Pru,urtu (884,I
rt66t ,uosdr qd \!3Lrr)'qqrurnIS 16661 'qriur€;Nu'rtr 1n002'uollors) lInJnllf
N
- ' 1,ruetrrD i,tuxrrpu.{r xs€ru rp n€r? rrEq,u t.s Dlrr.ur urdrp\.I LUetrp Lu!,r!
i -: uEqmnqr) uEtuJp ur.\r]Jl ]ltr Lll]lrun xrl]].s u"1. ,".t"""r"pi.."",
-:-:trr rtrrouol: u€t 1",;r,",r
Fisos uEnrrtttel LtDl:ru.w qrt.r ,nqr EsrLrq_es!\Eq urEuffiBuad
- ':rl"r8ul rl;,. I'r'rJU..r rl r',-i,- L. nrl ,JJ rl,,r
': i:! std;ul Es]:qrq !{uIErq,FurLtruitr.q xuELu qnrras,"a*".
q"lq." 113 1"qq)r
::-::rruJd urFp rulBu?rD
lnrun lersrrroluol :.,,r"a ."qq"."*.,:.r q"i"q
"i*i-
EsEqeg IeH uep ]usrn8ur.I rrusrFuadrul

., : x s€irsu.lur u,i, (r€,sos siurprre riulr) m, Esrqlq trErrr.,.,r:""1",,:51ff:1,1;


-.:trnl:uEl Plnpnq s:!s rurtdu.rlr xsrq r!rEI.qrLr.d .iur uE.lur.s $1.ruo] Lu!FO
-- r n)lE rorleJ qrloF,l
lqEq lDr (E[.:]N rp su:rul tseqeq rrrepq strrl rr:*.r v
-i:iu) rr': N.{Epnl:l rp r:npil xsrrlE.l uxrrrirqu.d e^qrq "mro
t1:.u:1,, rr.r". nPpar
..\-.j'ir.r LUol .,.,,.rr ..1., r._
- i.:uip 3ur1 l]:jtlliq E:nr urp rursN errpng LFnq.s tp
-. - rllFFqur.d Eippnq urrirpl]ur:d LurFtr.rr Imuiq ""q'",...1
i:.iis rtxq fursE fur,! E{rjPnq ""]tl".1,p", """,I,3un*",1
- lru u.ru lsrlt Euw) ue!Inuu:.1 rp i,serrulnlE ,"r","1.
liusol".uo "d;""i.""u"1,"g
,: ;:rl )Ilrprr rrjl! un.l udr u!1;r-ruuip rtst rnrnu..r
1"po,u
r;l?tr"eerr.q rxlDru.u tjrrlrturs lsrq t]lj"*",q",
,.r,*;":t,",i
\us:ut ._"r.
-- :lrrlEq urlplr.l.I ,!rr8.u urrur..u.u ulj;u.O .tJ1 Dlrrj -lsg ,ryx,ur,i "."q"q
r.! ** rll.rllir:q ijuuu.r uu tiDlnd rslsrtrriu':; 1"ll.1","- .i,,.1..1". laforu i;,,r,,
:- r-;urs'rlr up!.i ulnNslEs uruErFr.t ,1u"n"0*
. _ .:
Fq'rrE.r qn.,n1", ,r, ,,.,ffj.,1
'- urEul1)];und q4uol x1lrlurtE.rig e).r)lll lnrgn ur:lrnu:sm ",,,,,p
r1nLu.:s ;ur,l
-:.:iruot rJ,IE {iu -e,rur.,,Durs |:api
u!;urp Iu ns! rn1,r.,".t 1"p,,- ,.:i.,;,,r1",1.., q"g,qi.i
: .:i:l r:rq suei Irr.d.S .,,uEIr!trar sll;j]ut rsnlEq
' :: nller u.qu.ur rurlxp dEryr r"rni rdrrar u!r.h;ui.i ",r""ll..1* "*"r*;".t r,"j ;.,*"
urp 1,,:r:1,,r;iuaa urpp
.;:llo)trlurrl)irluDlrrirp;uuo€1uu,l_.u.sud".,pue1,:sr:;;"1rr"qrq,r*,:nrnu:ir
:- ::iu uE;u:p E,{qrq tur:priE.l lrri Lr€}t!rdrtru:ru qeFr r.tu1eaurer,, rLrr
qqrrsr !lqeq
r-r. tnru'u 066t) r!I!N Eue.{ Drrd.s ,ltg/1sg uEqq[sr.d urtu]t rptlslil
iurlrqrp rlif)q;u!1 Nrr)lot rl_. urlllxrt srrr.:ul Esnllq rpld.I
r- - urtru,
::lt"aurl 'sxtosu.r
s.$r ur:tu:q(.ru (rutrr ur!nfur uep !.r.uarur ,,.,^"1", ;"1.:",i
-::, srrqr:9 rrp.u rstrliurLlsr:5ilrt tsx,t€q snsBt urel€d (Z) rur Eurs;
'rseqrq
r :, !:p ;uxt Eslqrq.esnpq Eun;5urli t:ud
lnrun d .".1" ,
--1 V r.'t .o1 rld 1r. r.rdLr r""1;""1 r ,u .rt.t"1,,1,"q;i,",.i
..,, ,,,..t
1r
"1,:"g
. ,3I.J I. . Ip ".1,,.,
j::.r u!8uru.lu:r.)t:.r .,t.
(i):ruprir.t.s;uri ,-r11,. q:rLro>1 ue.rsql+uu:pr;uacr
ursrl;ri1
ll: ::uunu ,rfrr rlitoq 1;"1,.i",r"p,I. .t"p"*
"QerL lrqot"" ur;uEqLU,)tr.d
x- .r E\uFA€ Npxd uDj;unlll ,(:urd.i rp nj;ut ls"^t "pV
lltt r!r!t-r.t iuEi ;w;:f r;€ro
pr o.rr ld. t..".,...lir-...,r, I.r jrur..t
arluuDlrqlrl.Lu rlsx rnniurd tlFure;rq:rs sn"'ljul NsNqfi Ltxtu'f
a:tidluol !r!r.s ri-etlunLuo:|cq !sr!l llflPlar ;unr) .lNu:s srlleLJ !!anurqrs d;LIu lr]ord
lrtrdu.u.ru r|lEril lrrsI sruus ]Illlu.ur Tr sui;ul l]:lrlleq r:utur lf !!\NurftlPls rL)
suit;u1 $rLt!9 '1S:l il.ruoI tq mts uq\xquru.lu nPid l]rr]'(1651) r!1rN lru'tl'rl{
1llttlt flrlr lurdll,l ,P sd;nt ts|qtq rEt!1.!lru,tul.sru) mr Ntrltiu urqrP If sluslq nl]lr
,'1 .1,;r' I ri'ir 'lr . I ll 136 I
'.'r.
rsllFq Nul:lu rt rsl)lll|uifllu.or nlr qrPnlll.s )l!r LIn(lllrN sl$bul uI!L'1') "NrN lDll''S
!tr]:ruv ,P su;iiul eserFq rErEPg :iu ,lerv;utro.s \r1u!1 !l st1!q uqlP nrlri
'.,tL lt- r ,t I ..'rrr'r'.'l
Lt!n.trs ruElrl LP sllljttrl lsn\rq u!tqidlu.l\ (1lE) iurs" ir$ryq rD;eqrs sulJlul €stqEil
ri,T 11qa) enpol ts€qtq nF€qes sufful es€qtq lt;0q:s lrrrl.s lrrq r|sr:u llnur's 3u!'\
tt1,rntqlu:'1 xiuNtlr rrqlt.L! Irq sxr! rP uuN!!9urid urxlrP tlrr:Ilrqllt"lP luLr{ ur'drs
.ICA uaP 'ISA

'tI
iru urrul€r'u.d uuP rrl!;tr:u!
rmrl q€t!l,r;uuu.di :u!{'eL!uu:rllr; xPE.l u!f 'lrP'r ultu.P lNllulP rr(l ulj'Prlur'l
'u,furs Dl.rc( sufful lslrltq u€(l]E8r.r:I urP std.lrJ rlnd r'1€ lslrllxi uE;uiP
nrnB lr'1r.T Lrltrdur cr.l r!dul3 ,llt)lrrll.Llr Bur,i:uxroisis JIr!lrLrrrLuo)t uxJ0l!-)')l
ilxlliuNqutrrr..lLu r ttfu'u:P Irt'l qrq;rl tl!"'u.P uqueFlr:r rur rs'lord'!rL'Lir![
tuu\ ulT '(2002) i!)trt\'(9002) mrl.q tllrlsriq'!lPt{ L'edN+r'l F""'-u!u lr'r-rruI
lf?il,:tu ;un{LmlrP Inlun ,tDIrs ru{s llixl lir urll;ufu urf uqrduxr'r')l rrdLLI'
Lrl]f
nnx qrlrs Lltl!fr Er!i,q]]g xsNq!q qrnqas ruxiitad ur'l!l!r'l rq;ru Mr;u'u
t..,.-I ,,' ,t,.t t.:,-,t, rllr ' I

uNp ilsx ..r rnuid,, d.suol xullu ]P miq Nur;l|


ld ]I'rsttr''ur t:lq lxxs rfr:d
'llnr rnrnui.l lrlR1 ull;ulPuEq'P
xrciu uuqr.l.lij lltllu.ur suij;ul !s&|rq ulrlNiel.qu..l s'{)rd Iu!lekr: r qel'r rru'q
{tu.q;u!.( mnF erld N.\\q!lt;nlrd!r.l 'truu.rlf esrq rlP V!'qN d$;u!ar ;ur:trl's
sfi;ul Esrqtil Irtlqr:it r.t,lN.l !.lutll )lEr rNrxru.Lrr utjiu.P rDltrd.srirl (666I) nrl utf
'(666t)]trrd '(t{,6I 666I) Irrsltf '(6661) lool 1100i) rnquvrN (to0z6 strt"''H
'u:riqu, uu\r{.1.1 )lriseq qlq:l €,\Lrnd uluulltrrl tlll !ls'r rn ':t"l unir lr\ueqrs
urylllru.lu (slsgN'uou) srr$ul EsNtlxrlllsr rnrnu.d u!{nqnrnn !^\N'lN'\uu!url'ui'l
', L L.' r!.',r - .\Ll .b ol' l\ '. '' rr:- rl
xrrLtNlt l1'lllt !l.r:ru uet,Prluiu 'ul.r:ur u!srlrqnt(,r!l u!l!r;""un'l tui:rt)l(sISgN)
rDlrlDr iu,lr.r4s1srr;!E nr:rl su8Bul"sr!!q lls€ rnlnuid nr n'] r'lLJtLl dN;luE"'u tu
'1u'u '
su;tut rsrrt!q 1rrir;u..1 lrrr.1 IrsrN,$rsrf Ndtr-rq.q ]]lulrl'q r'\lx1'r lr!N'\\'rsrf
lurrlis +rrl'rfor.l urP unun:n!'\ utrllliuid li.lor rPrlu.rrl \rl'r rNl!:iui'l 'rrP
url€f llst lll'lnq utt ns€ rnrrr..l lrllrulr uEINP.qu'Ltr nllrd LI!Ildt rlu:rrulrrd
trt;iu Ltrnq.rs rtlNn:lsxlu .l uiuNnrl.urd r!llruLJ ott rir'L-iuLyis'iurl
srnl u!;tl:t ue!Lrqr.nl srrF;ltl !s!LlNq Nq]l.ur trqrntu4f €1rI 'e'iurruNi nr"-E|l's

'(. m11.r:))
|9

tsg) pnp:t (tNO rtsr EsEriEq rEBrq.s siffut rs€qxq ruur;ueru rnuuntiq.s
i.Eprqruad ltn;urlqlnru rxler€,islru uielEp sr];8ut esrquq rs;unl-rsorunl
,-q'rquiur rlu.I €u'rrnr.r ,u! uerr.d ruDpun:u.u Nre.is
llrqn".ull uxp
-iB^lnariq ryr lruors:u'9 lr€rrs llsr Lrelrq urp trse Eruur Nurt r[roro]trd

nudjjut esrqlq uEeudBuad q.ruol eq N€snunnt.suol nrnu.ur (rrutEsrul


'IrrnO 1686I is.r^!C ,2661 ,uosdr rqd 1(66t ,uoslillol iZLTOZ ,iE)rl{
'uEunN :t002 ,sullbrH r5O0Z 1 )ptp rotxw) rsEroldqr s)sord rulPp,lunqx8r.q
:u&i etuurrturEl uip nrqrE) q.lo rron)Lurp -lt-l rsDIBDrrs uEt ulrrq.iuad
.irt.r.ru .lrrsr4 ,rilllud u!)fprpu.d
::ut'3Eq.s]uUnlElulrBuJdEstqtqrls|qEo]]s
llr:-:.-rq sustul
:|l rlrnde3u,S '€lPul lrndtl:rtr;uEI (586I rmlttr€)) renl
1c:ru'Prndpii,rr. legun lj]€oqnu-ue8alr
rE::i (nrEg €rpuqiq 'tll!!snv 'iEi€X su:'ul lu|rrs r{uiruyDrrdas) trl€Fp rqsun
:r-ErrE:u ,r€p I'rqiluJu qrtns (6161 rfrlrtrrU) rur srl;8rlt lserluq bEsl\Dru irErE
ulad $$rd rpr elrl ,rlsDug E1:l_rnq rnqr])e rtus ITp.s .t|[[.Lu s]l;)lul
::I Euxu|p li-r'urs rFnqas rl t^\Eguriu rllrlsr erput rp su:rul €surlxq (rsrsruEIl)nt,.
numr:ht .lrpul rp,lp!I srffrit rnrqxq rlstoradlu:ru Buero r!;urrsnr nrE.l
-)r-q qlnqas ulfquetu.d uqrEqrr.ur )irl rEu.rt,rru:q lE^utEslul ,EDuI rp sut#ul
::t rllltig .(q661 iZ66I inrlltrq i9661 .uosliN \ nrrt.t) rl00Z lnqrrvJw
:_: - rEI.l^{ r900i lurjrp)) Ersnp suffu] rseq€q mq.srf urlzrt ruuel.s ;ut,{ xde
::.qr:q ;uu{ uEEpuiq.l rEuarurur Frsr.^ornrol 8Lru.s rduir l[tu:u] rsnlsrp
ru.ur rlEl.r (1to l€lorsEulsNt €s.qrq EEeq.s surBrl €sErlnq uEllnqrtlrul..T
erunc slr8;ul eseq€g
.(2002) ,rr)rw
11002) rnqrrv!}4{ u,rp
,(tOoZ)
-:_) sulbitrH '(t002) Epnsr?t{ tr;irs,(t002) tuac uNp u!]dg ,(9002)
n uqtp re.lur'1ftp tsrq sn;uq urur]I;u]r'l Ddu..{.g rnrurt qrqrl uBqrrrru.d
: urEl riqrrrneraqunns .)t ]'1hr:ru !srq lrrqued €a\xq uxrrs ux:uip
::9 trrrlEp jlun!)lurs l]t:i ur)lt tur urr{plrsrjuuad rrnl urr;ll
,,!ilrndr.q ter,,
.:\und:':.L )todruol:j uuux udutlurs.I rlritrFrdu.u ,sull) lrupnq ruo{r.B.q
:j. p,iulnru.qrer uDu!;u u Erunf qmNrs rp s[ffiut Nse!eq uuEhr!"urd E,rqrq
.rnualu uqqeq uurnsuad rdt.l.q:g su ut us
l|q ulrll Dl.ull.q rsrruDdrl
:.::iul .lnl.!rrq uejetrqrt rrnqu.d lrxd DIN)PEr luxorsNur.Il
;r 'E'unp qnrnlas lp rrulrn ,rur{ rl;l1]] rurt \un5ut Es€qrq ,LIrIur uundlllljr
r){ ruouol: u!:unlun.I uEp uEes€D:IrI rtru.u uFut snsnTj u!;ul]uad.jl
]i.)i !)turl \rsDnodrf tfxluiru nrr NsErtEq ur)l!trqr),ur)lElrqr)l Eiurlrllv
: :'qEq qrq:l n!]E nrls u'rp x,{urFE (BsrqrqJ rsEqrq smerr- rqnr*u.rdruru jjuut
=:18r,, 'rlsl.lurt nut i!tLus.r,, lrsllds]. u:]ltirq.)i Inru.rq uxtr!rrl:s rlrtrrr.u
: Erlur.s su*rd Esrq€q uDlehq:)1 u€p rsrqrq lrlnod ;urqr. qnru.rtu:u Eduu
'rIr,lr l'!u11 uDinnlslprp xsr.l
]lr rqerxicpur uEf rsrqlq xrrnr! ulrunqrlH
ztr q '9861 l:P.rsloH :l,q!fis

(rlnrr8uedraq suEro rsrpu:tuol.r su'r


nEr! Irur. lslrllBt srs?qr.'l ilriuFsru)
Eluqnuidas Punu q€turnhs EPxdrI sn LlI
r|sq qrrrd lu uqdEr€q'P u'lc uen)irjF)d uqlaqur.ru ut{d!r!L|P nrnc
rllrjIrr:s ri-u.r3dulo,l LrElltdEPUrur ;uEqurrrl
uqrEd€puau tutqurrrsl Suuuad ;uDuod qlq:t (u!t'f€r.Lt') r]rxr'Erer
qrq:t rsu.r.duol qalorrdu.tl{ uqqeq rqgrl]as qiloi.dlu.'\
IlltElaur
slloqurls !u1eu|rl€s :urPulf rP
ltIIP.s ltlundru.u EuoldIP rElDDraS ;u€t"drp urp tuDuid Etuoldrt rq$]u:S
tsu.riduol urjP u€ndtllEtrtal l^usnrels l)l6uD
u€)irrsrtl.q tuEro:ses lrlt) qrqit tu€I todurotal uttuiP sunqrtr..l
uu";Eq8uad uq) Iurouola u€ElDIa)i uEp BuEroesis lersos u!:unltul If
u€rq:utuad €rEr riq€PE uEllPIPu:d ssDs:rd qrueru €llrr q€ltPE uE)llPIPu.J
DInu u€;uElILlal
rs:uat !ftI niEF.r )iEl PFnru undnEr! runt rcduts u'r;ue[
q'lqrar Erers l1rl€^\
u\r)irl€slP Eslq)ilLtuol rlindlP Esl.l IjuEluEd:s €tEr,p Bs:ut u?rEtElacllrlrd
uErEf€l.qu.d ,stnls lP ts?ruotuo) lsxnrrs tP lrulol luou'rtH
(.ur;u!r rp,, sr:nr olura lsllfl€ \EsrLu) snsnPl
'Fs'u) sllxsn^run ru:rul u€{tsrPriq re8u€s SuEl En4uI urjTEsePlq
rnlFaq lsEnrls el IsEnrls nlts -Iseqo] :utl lodtuoialqns u':lrP
uEP rsqrt^Fq slrl.)t rP lodrol.Iqns .l ptsos €rE.es decl)r rtsaq s'rF)
.r!siq Iodurot.)t llr.:1 lodurol:I
rP sutruEl €Ilrrq ?Iu€q nPurtul ,P 3u€ru€1 Er€rrq t.{u€q Pu'PuI
IllP
mnB runB q:l'l
rrlntun ue8ulru€d rdE Buxurul lr']un tuns:u'rt Nrulurtf E)ll s':1.1 IP
sElal rP ?rErlq u€IE !as's ;uuoas rr!.Iq u€I! ElLrrq x.tsrs tLrtro.s
rErEl3q €{uErel +PuDt"1
tllrrutlrB€q r€lrleq dErEqraq €.^\sIS €t'EurE8€q rEl€laq du€qr.q u{\sls
Prnul un.d
(uauuurad uqlPlPuid,, lrE!€1.'1 Euru:uau rsq ler rrsra.P ;u!ro
)nrun en] nFFir 9€ur.d :Ier 3uE.1o Ilr'{Ea.l s'utr{ ;u€I qEIsPnu une)
rsrP'5r
nrEq ;u",t und u.P
?dE uE rrpEd rqlr]iq ;u!I und Ed'r u!:!aP
rDler€,{s"ur IUEFP Jlllsod lstlsosv lEl!ft,{s€u UjEFP lllsod tsEisosY

swnPlA]Pul rqPrsreli{ sl^ptalox rr)€r€rs€'{

'Ju!l^lllJlu,l _u'r _rur'\llrt'r r" JUff


1r

iru"q€dqqlsrP qri.r setal


a*Pnq u")le u"dEnq8usd ?u€ru rp rsEnns-rs?1!1s rldulnfu.u riblllsurad
-:PuV s€*F3uad n€r" uuElEFqlu.d uulrlE8u.d ruEFO rE.{uEl]p "puv
qaloq )iEr
;nel 1osos rc8lqrs n]n8 qaio lqqlqlp dErrql]q :uat pr.rnu rp:aaq uunaure:
:"s!d uElurrr8uerr] nFI Irqur€s ue;uop Esrq n'lll:
l",(llEq dnIll. qlllxnl ruqrp
aAulolel ury uB8ues?dreq rhq trEl€uaduaur ueP :ID")funulol r8oloporatu
=ql€ueul 8uE,{ rul rtBs unllrip8ued sqq urelEc :uxrEr!ftrad Ns{Idnq
"sEqBq
.punrr Ep?dol e)l.Dur o"E)irlqru.l urp u"qtur"lDl
r:ruaq urElEp i]3.I qrqel 3u€,{ urrs€n)lrl IE.r"t uqr$rd$le8uau Esnt lsrq
ra sele)l rp JErun o]r3q uEp $ .\riuallr purlu u!-,ldEftq8relu uErl
"FrDins
xr '",(uFsrul lE)iFourv nnC .sEl3I rp €t€pnq u"rusq"dq"F$I ;\r€qurntua(u
;':--{ ror{El-roDl"} re3lqes u"lssqel tEtrlt u€p aursl"npv puil.ursr^Diato{
rttiaru 1ntUt, eparsjoH donlrp 3!EL uEilllau.d u€nuaJ
'uetrl3ued
swex IS)eNo)

€lurrl]rliq[r.d
u'rFI rp ntrad I€r BUt,{ urtuElpq qrllnr nu ,€ruls l r€Fuq.s LrEp
.r Eul]ou .irpulrs u!;u.p LrE uEruirr.q E!\srs r8€q uq;unur lu,tJ+: BuE,{ s"l.)i
- rrDit u€iD€rjl.d lrDl Inrun rp:rsjoH uDFoposrp rlEpns ijutr hrTl.rorlEl
" uxtr?qr3d
:.;uep prrnu,puntu illplPuaru q!,!\lrt :unttutl urq,p tuE,t n]n3{rnr\
.nrr u€u€.^\rrlreq 8uE,l rorlrr €np.) rEp
s€l)l EuEnr rsErsil,ulur
int])l snlol u$uip ,.urs'^Rrlilol/:usn!npr^rpur ,sE:rE ll) uo;arq rEdua uEp
rr ;ut,{ rsEtsa}ruflu Eulruar .parsloH rsdisuo)i uplrlqnrrdlu.ru I./ l.q{
.q€rual 8ur,t
!!'rd:)l u€rltt{rid uup ,ipuosrdrerur
'dnplq sErrrEnI urul srusl urluelaurur E{ar:lu ururur.l €lrpnq
u,rntsxul uistrq rP qrl't ]t}ur:l ulf 'LFurl lrril!urr Lrrtrl !.iN LrN[uo!]llr'Ltl
Llrloq llxrrlrl rrrireur sr$|1s urNl.s rf.qi.q iiur: \ 'l L']rl strrlxrl] r!t';urur
rlrtoq rdtrJl '-+rrrr.r'ltuol rxre snrsr{ut Ltllid Iu r]llrlrl Euttrr rf urui'rli] sru't
lnprl lnrun tlrsos n€r.d qlpull :u|dlllm llrllJ 'Itr.s LlDlsnul'lrilu urel ]sls
rp 'u,l,rtr.-r rl:fnq-NlNPng qllu:l rllnnl ulP'.]1t]tlr'Ieu! uRrnfrq.I 'i.rNNuoL'
.r1.. rll ", o lo' r 'lr''\ 'l-
urf llnj rns..l ;ur:.( und Nd! lrxruroll:Lritu !f lr.reu s.s1rb ur)lrrdq)u'u
Lt,:t; uef 'snrsrqlux rtN,iur:q |tEl-llrl rnr)I.llrNq;u:u x:1.rit{ tl'xr'iu'r'il Ll:lo
u,:| r,J!rL{lrl rlrt(, urinllllf crusutq.! !au!.L tdn trlrur 1!urqeu urrfiqu'd
InqLu.ru ,lluLrn ll€dn.raq ,.ulrlllselur lirqq Eri!: luri EilPng qr:fl)Fl El-'td:)l
ur{ijurpulsif;u lusos uPr.d snsnPl leq-Pq lllxNf oll r"uil.I s'u.i slBot)\
xrtlr ot:juif r!xIr:l lxrsos utr.d'uttr.d urlrt eP:rFrq liuNnP:r) \'r1r'uru'J
,r!P ur.rxt urlrdnr.u Bu!{ r1lPnil !f|11.s losuirlerDl slrru'rqsE/{ }
\I|:Pr r+'sirnxiulrlnl
urf
ur:.r,.lortDr[:r rlNuos].do)llsu l:uluili.u ruurrs lelrolsourII]
'_+!r!ldrr:luo] surl x,!eP q qqxtx u!rrlrd]I]Pu.l det!$ir qNtu:l ul]:rxturq;u:d
uriu.t eiNPn+r{eP,q 'uxl.rlor lrr ulf {!uel:r]t:I ulru.ru +rlf.l(r 'lNl'orsou'
'+is.r!lr'lD)11, ;Lrr,( ulEfrlq rlquf! trtrrsrdlxtu.l lltPxLllJr rtn)l u'Itfr"Ll;!r'd
uN;Lr.f r.ixf,1q.!llfng lNPnu utur$l:l ulP rt)i!|rid LrNrrllr:'r.r]:1llrl ue)l)lr;'uiul
ut"eu.p r!t{rq !q!r. l])i.r.( urrtnu.l:ufl Isfnrrs-lsNnrlr-ElnPlP Nsr!l Il1'r€l'l ]rr
'rnrln]]sr.r )llx r!;eqis rrrr{ll EI.r:Lrl ;uxl IsNnrls-rslfrrs tl.lo 'ln!en; }!n'|P r:iPlnq
\!n.L:s urellP lP suen!;u!]o nnu rlnutis lx.l !s rDlrsluliPu.ur
iuxl N'ftP'll
rlllnrtas llrsuirltr!I tlqxlt @uEPIo It ) ueqstd)t€Ppr{ u€r4unl8led t
^rrtterrarun
;r]t'{ qlq'l Ed|t'q'rq
(9 q '9361 .P.rsloH) .,urNl "'Lr!.ltnD.:I
rrNr)s Trr
dxrJr 'eru.s I!] rr)le!:isxu enrr.S., €luurel uxf lilrPnil 'urs Nruue Is€l] raq
liuts!rrr.torlp Nstq rrt!r.P rdsrir'x,{!fnll drrras u'NlrP IP NpN urxrlxl's)l!Po'>
'Irrurou e,{udr;rue;uilu u!t u':xsrnI.,l tUr:lxf ut!rxr.s:lxPrr.l tull:riu'Ltl
rqxre,isljul rlrrq.s tulllf uiNPr.q ;u nl :iuPi ""utio-;u.b NUPU qrrtlrr rxdttl'rs
trr)]sruI.Tl'.ur r;utl efnq qur(l.s lDslrilllr'r!)l rlDn(l.s tlxltPx u'r!stnl')t I'xtI z
'r€irtuol u!r:s nrrllt.tr
s,t!,LPr^lful r!lurrr!LLr :nrriu.u lNiuus sr.!ulrlol r!ltr!ls'rl^l 'rilrtr!ltqlur
r!:r(l.s n.Lr!!ur.d slrrldol d tLl;u.ul rclxr.l t,iuu();i1u!'xlo"';ue uNiuDuid')i
r;unpu,t.ur (rs€s,u0;ro ]r!lx LrrlI rulr€qlr:Irid LlEleih) ,,Lu!lNf lodLuol'),. rrrf
LrDlsr]dil.Lli tsrr:l ]l]r er Njuurf tuN.L r!r.r:{ lilrN,\ ,,rU!FP lodlu'li)i,, LII'l'l ntlr llrts
rl€tls :l lnsEu ;ulr]o dluis rr.tqlq ullNrunseto:lu sh01:)|rl rilrffg ('}irur
|r, ,, . | ' : -'J-l
xljrtlr.trl Drurlru:r ,luuo dur.q !.\Ll!tl ur::Irr(nsN;rI.Lu slF'\tI\IPrrr €rlNPng
(srrnod uetnq 'sr;jolodoIU! uNrr].;iu..l UNINP nlrs lP lrlr'llP) 'us]^Dl'rlol
urp Lnr,(!l uq!.lni.tu sttt'i N.{'rPn,l Lllnqis Trs'r.rlNrDl LlolNPt rursrEnP^Tul I
:iju rs'rru

'liu,slur uo"'.r!I uxrr,lllu.d rnlr'rrg l]P)qr.q lrNB)u Llnl'ld r'rrr L\lfnq llurou
. :1 r1::c riE)i lurlo^ord laIlrre qpnqas LuEtp uhFDqluxBrf nI ulrrlu.s
,- :Pfurrs uIFp uE)lororl€fD.l r€!rqraq uDlsnluruau
InNn €rrr qxiurnt.s
t .:Lrft i rrBIlrr
:: llpu ,rtel:sNu uDlrl]s.l.luJu punu 1p
EF.r:ur llo.truol:l
:rrtrt rsxdrsurr.triq pu,rur trLnm)u, €:l.r.u r€u-rxrrr.l
rru ueP qNoEl lluEfnur nrn8,rEIu.S EIIIirtlV 4r ]urq;uer "-"" *i"q"r.-j
uju!{rqNg
.. rf r.1pr:l'€pnlrl nrn8 tlllq:liul qndas ]unE rrluuoq :rluerutrrad
r:Ltreri
r n.r'1"" lr;tuxrrr:u qNur.d uNtuEt 1r,(uuip mn; u!€u!$let t.1:-1
,,rn,{n$uau,,
lr^!$u.ru nrn8 rlBlnriq ntlFs Erururp rtEn.al sul:I rD uNrrq
- i ru;uxl rnrn8 LlErur.tu.w rlEurrd uErjurt:!1""r"r.,",p ,n.,n: i*.,,r,"r
"p"i.,1
- ur)i ' r)rttr'iul )l N'1urrErD'rt lrrrs..rs reSu|s FuEr qqr.d rdHrqi.l uurup Ei
. :t.s riu.) LtEl.)lrs es]rttl unr{€r Zl €ulDl:S ]€II]JS l]u:ury rp sxrlsri,\runlrar
:;fqrurt ,D rulrl.rt Burt ruudil urp tas,srqxu ruuro:s ,rtua) r{Es,,l
lu[rrq
:rpul::ls xuurur!;x8 llir)ul
!1uJu nr€q ,seL,r,s al nrr rnpuErs
L,rurl rsEnrn :r:puers ur)dxrausur
urldr:auau.r ;uopuoj
;uopuo:
'riru lxse r\!pnq rp uri€trdrp
"!uu{,,rrndDr,, n]rrl]rid EIod uep lNr)ur Nur.()u
I.l]ru s'ul'pDlE uuntnl rElsjlu.ur €srq rEljr mq.sr.r urd.u
r rErtFq stulrri uip rnltuu urlrDrpu:d rsnrDslrr il rErj€pu:ru;iursr !^rs6squru
I llluni
ErN"'ou lq .nsr Nrer:s uEIIunIp nrr rs€q€q
lueu lp t]lr;iu rlfnq.s
r.)i es'rllE.l urrtl.druru iutr punur ErEru! rD r€duntrf tnfrj Ei€pnq uEl
. :, rlllllLt urrlieliqua.l rsruqulol ulp jDlnpord tun|d ,rr1;ue,rg
l.poru
-' -:,r'{ /86I I rrr.u,^.r c56r :r,,uer,/66r
I ]rElxf rl.riul .rulqru.u luun lserlEq l1ln8'.lt:"f
:il$'i"1:i.:."^J,:,?,;
r".uq uDalrrr
,,ruxrrrnrln{,. uNp
:lt tn(dq,, ,xLlpnq rortlrurst irsrlluurs ulure-,:d ,u;l,J ,ute."q-.,,;t
' :rrNLlr ir,,t"r
\elunlrrq
!,rruq.'oterD !:n)rd;u lnpueu (qd rtor itlEpnq.urqEtata),, rsqrstr.ur pnfur
' :rnr tiuu n erm-DrNr rx;]rqes tSE srl.l rp {,id
1or u€Eunsruad rstrrrur.u (286I)
::l ('rp.nq'ru.'Ct urlu'Ird.I uEp ertpnq u€rEpes.:i uDtlq;uruilu lfrun
'Ip qrqnru:ur pullur rrEd
. :rlrlrF,^ uxu€tr)lri.Ll nruEqu.ur ndurElu srl.I;urfr
' .. rJ nu! Iusu.u:dsl. l:fol uE8nap errpnq uuErEl.qru.d urlcrr::uau :ur,r
.. - ::rd rttlEs ftl rDlri ip xruurnla{tas ulrEt_errDl rdrlruit.u
srrr !p tpnrs
Irnpi:t !s!qrq rn8Eq:s snr,:ut ls€qrq
, ,\ e.NrsrLtlru l;eq uRr|rleu.d urp €lppnqrEru! uupprsrt nhu.nrr!htiq ;u
,,ru!qrir..
',1 ,tr,dEL-LrrJ.rr.
,, r',liru]:qur.ru]rlt t\ I I r_i r,. l,,fJl
lfnrn ,(ZL]OZ) urLu.r€g rpnrs urElEp ,:rreFL}uaa nrurqlU:u
. . : rrsrLIrq llsE rnrnu.d ur;u.p Er]]ruE.{E^\.IrlBrurap.lN .ElNpnq i.tuo]].rs
{i ulp lllrpn,l u rrpNsil ullrsoLuordruil! Inrun r.uriNr urlrrsEpriq u(etnq
rod L,qruntru.)llr $\.:Ins (2002) sulugv rrrrpfq sErun rsq.rrpt ;!n;."rurr)t
:rLr. rsrrt,srso.'.l rsuGuol.q se;ru urlrlrn;;uilu uE uap,Bursr EsEr{rq rE".Eqi;
-. rsnt'rq uxlruluiuru r,{!qeq urd'rpuiu (0002) }qButN .rsnlsip rurtDp rsrrllotdrr
uxlleuilirdur:ul ultu'P !rsnU rt Dl'riw su'iuI
ur.i:13! t,{Wnq lusos l'at]rs'1.q.rlrlrs
EsEriuq rrfrlrqru.d lPrd €,ixPn.t lEt$s rsu.n.Llurol u!,llsourordlui( (?0oi)
\'riosis
urF Lrou:il^rq 1t002) rsr.-!.lur^\ urt lnd!trrQ Nirrl n nr; lnrun '{r'r'Fr lnq
urlrjP u€IrlP.slP 'E.(!Pnq u€ll-Pts:I cxrr ulnll.Lr.d tP!'l ndtrnuiq lru!nulrs 'L'rt|lxl
!![\111€ ]:s nr€s (c002 ;ui{ \ LUr g) lspqxq sllil's€lr] !f N'{rPnq uurf!!')1
uEluriu.d ]Drsod {:li tt€}eqlFrdu.ul \rl.r m!qrer uNull:urd rPrus I!{L'!g
'Ei!pn! ux([]lru..l uqrtl;uru.ru ;trE{ ) ulrl r'!+unduitu
u!:u:rt Prrntu urqndxril NPPd q.d nPrd €1rI r,tursN,, rs!q!'l qxn'l's UDF!ilr;u'D
r!!.s urfu.s EI:r.ur rrrP IrPP u!t'ttir!srs t,iePnll'x]'r'u r:r'rurPlrLI 'lu'ld(NI
.trpnq ,p ;utro-iLtuo rtreP l;urslr.r '!nPrI !srttEg ulrrtxl')lu'd sisord Llltlif
u!:ulsu:rrIu[]]rs!xU!srqriIxl:q!l.dxl!du,t\!q
enprt rllpnq uEp eluulrl rrqutq;uitu l.],r. ulrf 'r;olollsd qefu:I lurxF:uiul
Eu"n, qrllunt.s 'r,(ttnq sNrull qEllll.{ l1' IN;r;up nlrx u€retel'quid uE !l!;u'd
urrlxf r]rrrlueu uqnuiu.ur rxdEP lnr.q'lnrrq rttlrliqlu'd uP)ltlurtl'l undll!'}lis
v.(vcngllvJNv lsNgrad]tox NnluYIvSNah

!jurtrq u!tsln;u..1 I:Pq uqu,l:unruiur


!"ue.( Irrurr.lo iforr.d ri-!q scil urrll]qr.d rnr:a'P rttrlr'lui'1 ts rurlt)1
"'u!i
r,fttnq.lrqur E(eqxs LrEt!lluid ePreuttlur 11r.ru.LU lrsr.Lx'lru's r;u'ri sl'ruolltrxlcP
ffi tr!; r!'t rrv q!u\r If urlrPl.l:u r1€l;ur:ruE'l BurPIl;Lr!i rsr:rdEf! srnld
Luxll]l-. .;uur:rs 1Nr.3r.n1,, !xqnlnq.l rnlq.u uDllls!tllf ;Ltx'( lt!oriIaRou urj;r!::l
rru,Fttr.r uEuq""unlui] ltllrNuillur.u rl;nt rllrrrs !)lrr:urv rP lsl ruf; l!Iu!'l
entrl.s xft'li] slr l:lu uxlruroqiru)ci UNP
Flurcju, luoruDsil u,::rrsls t,\xftx11.d$ jlur(lu"rq
u!.\EI ,!;rq3s (89t rl'8861),.r;.,{roN trs! ;'Mr.-""uulo elld'l "uIDl Lrlt
.l!Irs,, rEiondu.u tI.r.u l,ltt ri""al qrt1.l ;ur'\ Nsrqt.l:riLl ur']]rrrtr'I qnx'o
!,\uDrid.s tl;ji.troN tD r!tN{..l:iux,! sulsr t,{srsrqxur lr'trl 1 ue'lNPu'ul (886I 't851)
s.u€^Suro utrurtsr.q Nrr..rs IPNir.r iux,\ ulrf rl 'uroue aNP rstqr t rErrtrull'I urtl'rP
su,rI ulrrdtu{rl tttr.;u.ur urrtuRr;u.J ulnq ut]:]'rll'! rldr:|Lt'u (2861)
(tC 'rl'r1'l
n!rr Lrnrlx trlP lruq.s s!;mr3,] Ir].r.u ]Irdul.r trli'Lr l1' l!;lu| iue'\ or:m(rPrrd
sA.loy ur-"1a:t1n. trrd ultlrtlnd:rl i-utruir lPnrs qrnqis ultl!C IuurD']o lx:rEi
:uulr.r urst:j!; tunlnfurur Inlul uDllndLUnil| !tl:r ulurl'LI'd rrlnq q!lllltllis
LllrFlor. ed srr,r,l .Po[.d ul]]fldrltiul xirli q'rr'u ulqllnlu3'l urdxltl
u,rqrq srs:lo.lrq llnqurtlt InNtr tD|r rlnsrul Ll€f'rur€s ""Lrri d'r\l]r''lxLlNr Dxt'liul
I i,rriq xlrr:ul qrqrl BuE]lll unrtrrN lrjlr-'Ilrq.l 1s!rnrlnlx drllu-dflrl InNdul'rl'u
!sr,l e:;urqis t;rl t:r!f ux]lxnsi,i.tl.)u )ruun rrlrf's Lllg'l l|l"l'srrd urirL'rrr:s
l1ePr1!l rllrr:r nuE'\
1".",1"u" '1'.'l.u.s Dl.rilu riLP:uxru.r uu;i!!Puld
nrrE)
'1u'iu"* jjuuo
Nnn1P ulBuDpuxd LrnruxqlLrrl! urtqtr'unrllrritl ur li'l xlii'u Nu'rq esNl'l

Imlrn suul.s luf! un!illr)1.s 511rltx-)lNu!


)|lrln Lsu!\'Fr hund !sr9 r'lnl Er 'Nsr'tif
rrtrFquja.l lfrci.I Lreldu.rlP w.l.r rlqil lxurrdo lxrNi I'tou aLt'lqs'rj,\ 1e{q:qu:d
€rsn dlptqr.r LraPu..l.Pur iuul !ur't:1 :fou.d \enq's ru)lui 'rtrPrlq u!]]€s!tuiq
rr ,r:rerD lulrl edv .r']d.t tuE.{ Llrlor.dru.Lu lduei fperu:ur qrlunf u€]Ep
. rt"-r::Lrr Iuuiq
pr ...ii r. .1 rrl\ r1rr,. ir re\,.,r]
:r .-:r;u.d Edulr rlqlsElu rsu!8u.ur rE[q)q rtElar qrr u .Fqas ueEsBn8u.d Llpr:urI
.: ,, d lpr rt., h Lr o.prirLrd.. "JpJ rr-Ll Ll", _o ,l . rr." o rp..Ll \t*)o
--- r qrg rrqtl) u,1l1so/ia suet €s!qr!! Inruiq ]Etueq nlpF)r lru!;u:p d€qrrf
i
t dxl{€l u,?^!.t.u UDF sursu l.{rpnq rp qrFsDu, rslre8u.ru
r- :r,tuou er€r,t]rJ uelrEdlfu.ru qlFns ;u rr rsB,{.p BuuO €[!pnq urp lnrun
IDsrnBur]
:. .r- Jl . tr .r rpi.l lJ_ "."" . t_,. urretrrisr.r u
" -.. :\p.pnq
- - ' :srqpq urq.lorrurd uxp (086I ,u.ror€) t€ruudo jerei rnrnurl^l
leForx
r : .iEr{Nr rnr,l*u sr;ororNd u,,.s nrpr.,L,,,,.,".
.r :\u're'nrB ltEd ,€ drrlEr rtrd lsxrlxq uDrsxnru.d ""_.,lil-ill;1il'li.lilI
(rsrllursE/rsudepr ,i drqel

*-::: uprt'rlEr!.I nnqrreu ]tl;ut,( u€LrtP,esrqrq q.loridu.Lu rrunr uDlqnrnqrp


::ri -:uqer uul|seqruJu lmun JRInrr urp +Drlr;o] ur;udr rB i rdDt.r
rr r:r ]Itrrl uqrrpnlturul Dlulrt lr:urtdo
)lEr uq;unu t d I!-L nI IE$nrLrn uExsEn8u.d
ecllrtr t drljet l!^\D rnE.turl.rrr nrelru rl.rau x)irr nrr rsirrleq
.Lr:'iidurFptrsrqi-:qqnuDdalllE]xrrNr!t.qluidrs,uqqeqrrs.ituruDlBunura)i
,: I dBqxr unt..irs JrrI.J. !rl.:s rpxir.l urj;unur uEEsrn:ue.t E^{Wq
-., Irpu
:1rr lsDllid(l rsllmlq!_uxqtlnlu..l nrri_$q.I dlrrlEi t€at
urErrurrs sD.]o.lrrl
.! :pEh)r (rnpal€.(xpnq Nlrp rp) rnpalrsDrrq uetrp urqrsrji,t nPiE u€ls€n;u:d
-:: nrri-lnrunru IIlru.ru tlr€,{ surrodrq qrnq:s ,I.Llur.l ur8uip Lrorrv
:::iil uDltunqr.ffUio erjl qtl q:rx,t LNnqisturrurd uNBu,d.I ]oseur.ru ul8uap
r.-,urr.l tr . u,:, ,l'p "., ri-irur tp*_o
::: rI ElrI u!lrrI.pu.tU uortrv I.poru ,fuDu::d qrqal .uErrsrs t,{Epnq
-,.: urD uel'ensrdu.u nErE rsrllu s!r..] t,iurlnu.d.s trlnlrq rdErer €I .[r rtse
:' i rlrrElu.ru ]er.tr..lq!pns trEtrliqur.d Ntu.I ,q!urru.q :{€r nxrt rLuouE uE€suad
- -:: upl'rl.s t!'N;urtriq surs€ tsnteq uersp.nsurd !.\qrq 096I) rrrqrlrEl rrdEpuad
:, ru:Lu rulrlrdrp r:srq ;LrEl Fruudo lxrsos )rrrr r€uo:uJrU uolv rtro{
enp.:{ rs'?qrq ueqalor.urid uet lusos tuer l:]|rue udunqnr{
: .i ;unrlqlp lsrq..url uEBu.p uriu.Ir.q ,srrrdwa ll€tras uDF€q!iuatll lll].q
: )VOd 'unu'rN .!sEqrq rtlxq rqeu.Lu nlrru rs!,trq ultrslqr.qot rstrp.rdrllru
' -' :pprlu.ur u.Lumrsur Npt txr nLI€r lrr:t rllq.s xs€qrq uetrs€qr.qr)t rqrP3r.tuliru
I -:rrv dvqd r,{qEq uETnlr;u.u.lEprl .D,irpnq
: : l!]€t tsrluru rit.lrrrr ]Ip rellr:rru lrslrrp.\t suti esrr{€q rrtElaqued €I\rllq
.: :{unqndtttl rrpuErs urdqtrnl si] u!|'urp rnlnrD l?uEurErtqss ,,Imnq,. ruei
,: r!r€l.qrL'..l uo;rrDl it
Ins€u pl:r.r.u
,rtse t,iDpn.t undnur
uur|sEs €1!pnq
-.r ltrELraq nlEl.i.:r nlr€ rDJ.p nlrt.r urfuis Di .nr rrrp reqrr.ur rEtulequr.d EIrl
;ur.( es€rluq rlllpqu.d uqlnlunu.u ;urr (rols 1?:D uEru]r rp) rulrrlr]drp
'tsurllrlp drD-dtR tnrun tunlqrp nrl +rtl tFD rols 'IuuEUr.s ttl{r.rr}tP )lru)l:l
uqrud;urul urtu.d ulrEsrs ll'rpnq Erot;u€ UNP Dlrrrur tsijulrqrs;uuo trBrur
1!rr{ (t) ulP r[]nrun rrm.s uEr?i^Ps €rEPnq !roB;u]r utP ulPu3s €I..rru1t.Leru! {!rtl
(z) luntttn l:llri 4:urq.s suEro urP lrrfuas Plar.u E.tEru€ (LrEeP.grid nNrr) llltl
(l) :b\aurP ttlr !P!d (t^uFslu ..rsriod, 1,..ttlsrr€61)si, ',,1l€rllDr.d,, ',,IqoLL'oro,i)
d.suol r€;r.tra.l dlpeqrer Etrr:ru dElls ueePrqrrd rnjn:u.ul rri!1.quad
rru,u.u dvdd l.{urrslp rp€d u€Iuntt8uau:u'r.{ rsErn)l! utsu:t (rlPurri- uedullrtrrl
s LrD;u.p rnlnrD €uEu,re;rqas) Irstrtr.q n€r€ ,,I!!q,, 3ut,( r!l!tiqut:d r:rl!Il]
uE)Frqlridr :rn Burl-(OVOd) a,,uuorrs,xo ePnllrtv !1 )rtrlt,!1Q !,$a/ord ntlr
dEl,S tUrNf ur!,{N uElpaqr.d r:uorsan)-nurqtd4r 3'r!t l€,s,s I!]!r uNrn]$u.d
;urrrulr'liu uortrV l1lrlrt rsu:rurp !;D suodsarrlu rxt':lJqurd truru:ru u!;uao
nrr rsdrsr:d r€sEP ser! IlPuDriq !.{uu!.1rlr)l EPNd
ul:p tr..Burlu ]prr!rEqlau L'esEI! r$'rqDq €u q urI:u u rPnts q'rrv ]P qIlV
"rPs
rsrqrq rrf€l.q:u!.( qrreulv:u!Io ldrlir'rPnEs qlx\ utp DF)tllv:u':]o llrn'e ieqil
JoNl.r 6ur,{ )ll:r]:l €p€ urltunu, lpla{qo xrx.as '€lutlsrt\ llulrleqrs L'!P 'urr:'tsts
rslrllq lLttrlq uEluap ellru$unqnq tu€FP FlPuis DFr.ur N.(!Pnq rxqlliru tlsF(
ruru,E xg.,orlE-r qrnq.s qEFP€ q.rel'r rslrnrlnTr sas)rd |llltq PIrPnq llclunllrrul
r!ftiliqur.d €IuaI 'Lrorrv tnlnu.l^{ !{rLerq Lrnd td'Irqrs nrl rsd.s1]d srr! IP
Ixpuur.g utlPmuil urP ulPues Eterelu llunF u'r:uRPuE.t Iq€l utP uxturrts Inlq.ur
t,{'rpnq ut:rlllltul drx$u.ur usnu€u thleq irrlru.lu qrPns rl.r.ur
'rl1) lrlfu)s
slrr€.r Inrurqu.ru Burl qqr€t€l.qu;d lerlllitr turl edt rltur;u.u Lie alir snsnql
!n:.is lxpD nlet cfrlEPnq Ereru! Frlr)lt I€r€t laqtq qll\rP'r NILrIldtPu:d nutrPdrP
8u!i lrrsos ]€rer uErn]n sutru€rau e, rtpnrl, llrsos l,:rxt r'l]'ltuirLu !Llotru:ur
LI'lN4lltv rnqrslrr rual,P lnrun lsnlos utlnt€8u.[r (6161) uor:]v ul':li|lN
p qrullP ;urri urDD;uid dDItueLL.Lu
!r:s
]tllll]ut rurt lsrq Eut]o undlleles uqr$uu.PlP lltns 'ulll siljof)Ilsd LrNtu.;iuid
tEluNq u!p ?jir€LI 'otdLua !rr.d:s ':u€^ julalqns lIr;E !rlrr:s utllslultJlllP
;ur,( ru.uolraj u€)Fdm:trt dlrrr r{rsEu rur ueursEurd lur r.l!q lldruts i+u!l.r lrr'ri
uxtu4rueqr.d )tnrun n€lqrruenTp Eslq nrl llrrr-Er€r errEute,slq (t(1ildt lr lrr u]r;urq
itlrsos )lj]rlrrtPr.P uDln:ruauaul tsrqBu€ro €ueurtslrg I'rnrlr I'rrsc\ l!]ri ut:rnlnfll.d
qelEp! Irrsos ]r:rrl :u!ru.r uueu!nqrs su.rodlr{ LLrEleP uu'lnsal nrNs qrl!s
't,(u!strl"q uErelEts.Iuid lsr:nrls Trr(:t urllu '(eiEPnq
Enp urnre rrrsiq qrqat tuEl P'sos sErurrPltos) llrsos ]Ertt llril ol]'rru '!,{o111!(1.s
urp \:ntr] psrlq jelrlsq rEls r!tul.qulad rnuarrP u'q€ ;u':t urrrllns.)I llsrq ur)1!tu
't,{rtn\l rnp lr]eNr lrrsos ler€r rE$q urlrtu !,tllEq LllrlEt! Lrurun\rq sIr4odIH
ert..sroN rp,:d..rroN es€qrq!np)l Esltl€q r€ l€l.qurd l:luNt rP uururnqJs sDirrocllq
lrrun uerlntnP uqrrdEPu.u Iu, nrEq.meq lDlsos uuDlnu.d treoquuxr er!-'!rtl
. ..f r rILl, I rn .n''Luiii\ rLrrl-uror'lPl Lrr r;007r.1,r'\' J-l '::' I
)luNl qusruv rFnrl€I urjl8rrur snsq '..T€q' tu€,{ Esrqlq urr xill..}u:d lslmls I,,r,sads
i.q.

'lnrun {g qlr'rlL.t IF
ldl;arl}xnu.q ig l'r.lluolrl trrt .turytr1 dNlrr qrliLuiru
. toduol:)l !r]t.I .1rs.LIoI
tll
rl.t rnt.I qx Npe q'rpu..r;ur,! r.Lrp uDltllnuilt .a!
'rrn-NrD
, L:lr Eiu)F|uis loduol:l tnlun
nxrt) rsrlrlur$r uqudur;u:( Iodrrol.I rxrprt ,cg
:-i r{uu!;unqnll urllNp u.utu,op ]1l,] lodllrop)t
aU )lo,:luoi.)I ,,,,",,, ,1, ,,",,r;. y"l",t.,
)uuxunlllrje litoLlr rnrnuru .,,]ryLt,, ruu! !$rqrq u!.[]iEl.r.lttr.d rsEnrrq
'rtlrrrq Dlrr'LuY IirP ll:ltq q tlr.s
- d olt]^rN Lrriput u':]r.t(E; !rt!p. tr1p.l rslnrl\ rir rc quy ,rltlriry IP
- rilrli e1u.ttlv;Lrxro rI'.lD Wllfr .UUlLL$qrS r.rnu.u ,!uBr..l rsrnrrq

sg ,to!itrk)l.rl LI.to
.-t.1N)l)ll'xrp uNf ufllunNq r\urirl_r;uNpuEu.ru tg I.rdrrrot.] .ur sn!r)
,.,.|rt.. ir. ,,. | , trr _
rlt;urs rlr.r lnruf p,tuxl{ cg qxtElr.r rp llfiurr r!rll:r:,i:l :s
I i-rll, t.r' .rt , ,_ \, ,,1
':i I's.qo)l zg Iodur(,li:I urI ig riodluol:l rilrq r;rurr rrrp uxcrnrnLrid
.. r.srrd u!)lur;ur;u.u :jt)druq.t lrllpl) .lrurrs
;ox{ rr!-J uP;iuit L .rrp
: ;lt )to.luotil u'rf u urop rullq.s ag loduli)l r!\rliul \^g lo.](q.))r
I

:r{rirEt,.tnjnq.j ;uNi !seql:!l utlrLrt..tru.d


:u.rodrrl xn(l l!D)x ."arr ujrl)rrrl srrlll sl.nro,l rxrf uritrrf rsrn]]s .jED
- .ntbetl.ru uep .,.)lnin,t,, ur| ,.:jrl].t,, ruel rslrleq ux]rtNt..trurct rjEfMu.ro.lrLr
. b.- .r, I Lj .,

ts\rlr.r rf lN;lauu rrrur.rt ig toliurol:)i Erur:l ldE.rig .,".,""J::t;


ilodruol.l Enfil irF(l l!!l(q drlLs ldD rjr.d.s :di]lu !)l.ralu
i) Lrsp,rlir' (.r(-rsxr.s )l.rluoFl xIt_r urp Nriepnq \!€rsfrrs:) 'I
'1rr !N)tfdv
rds.,iq.s rl,si(ro)r is rDdLror.r u",,",ro -""*,.,j3j
rD urrl lo.tuot.I r:rNp
illqlrril.s
- rrL.r qrllFsrdr.r-ZU
1odltl.,t.l r'rf urdrrnld l]:rL!.rif r.rN ru..t)S irsx^r.s..rd
,,rrlr'rjx'lsrl!tr'!s!r I.lnr.Lj Zg )o!lu!)l.I L5u"".rur lrt,.I rlullrlty .rssrsi)rut
LnxF,{uLl urlrmrop llrl ,uNur(.rp ,ruouo,l.
',
.:t.rr'E,\nfnq ,Irrrlod !.r!r.s Crnt.t 'rrr!r{,rtNLl nrrt.qLu.)d)
',..,. ., L. ig ]oiru.l.l
ld t , .I

,rll]!.q rJ].ulxuI
,:J !!rr iJp.r.r lfrso! !ret trf:Irr.,LL 0;:L.rr (9t 59r 6I ) uu slunqrs ullof
I I
r'.(urlFq.j iiur.! rnrdurrl.u uN;onTl:q
a!-

ueBu:p r,("pnq lr€ras dunu rrqn.S xIu.LllV lluP ttt€ro !.^\qEq lnqa,lueln uq8unul
Fuero tE,sgradns rr:urs ;ue^ Lrlrllrxr lPPd €,ftpnq n'lP:l ?rtru! uldulurllPuq
u"lrEqrur:;u.ru Inrun !rolur:u j€teqas I'rlrdrf sElal ,,Ixrel,, '3urrro.sas
urt urpp tt rui..rrtiru. \pt n ,lrrP-,''",,PJt-'uE 1u,!"'Jtrlr "fPdrl
Inln.r.ur l€rsos llrlEI Tnpa] tsEtFq uutt€l.qu.d urrlup e,{€Pnq uEretet.qLtrsd rldru.l
uDlsrl.iuau Inrun JIrl:J! u€Dritu;d \!nq:rs IE desuo)
"qis In.untu l€Isos l"re{
TyISOS XVUt i

'u(rynq uEp r:qunsr?q;u€t u,El ;utro utra€qlll.d u!P'dqn'l€llu ]ur€qEruitu


(Z) uEp'Ftpurs €,{u€r€pnq Llilo qm€;u.drar !, Eurlu rln€Ls redu€s Equ:tu.ru (I)
€,4ulrs,rr{ r€;€q.s u€p €p.qr.q;u':r ElRtn.lrlenqas udu.P uEd! PEqr.q )luuo.s.s ElDal
Buns8u€Fiq rnrpnq strun u€rrlElrqurd u€ru€lEsuad'nrr ultles €,{u)lnlun strrru3d
urpues E.(us,IDuapr EAqDq ulNqrd lp€ru.u, ulP '!rltt.s E,(uurP sEre nJtqlqadsr.d
qlnqrs qator.druaur rnq.s]rl tuxro 'l].{Nfn't r!:.3 s.sord llsxq In:EqeS urPu.s
e,tuuerlEqnJed u€p'upr€rel.q[r:d't,(uu€qnqlunrr:d uq! reP€s ,P€rtriul'u1ru]r:l€"'uad
IsEq rnBrqrs 'tuEroasas !unru rp eltpnqrlruE,sEI!unulol u!)1lr:qlliu Eu€I
uu8rnl: rr r'-i . r, ,c,o)dL -JLU I P\Pp, q .".'rll .r"r 'r rqLurd
ru!lEpuiur uEuel!3u.d qxnqas Ie33q:s Jplsod 9r.l.l Dr€r.s ttrll|P Eslq etnl
'srsu:I ,sers.Jluxru l!{unduaLu lrsld undn€Ies ' tPn.l ret.t €aqEq i€rlru.tu (rI !
rZ16l) r.tpv rar.d LrIr!p!)1l1!! I.{tp €dlrEr UNP t]te""urs
ltr utqrol q':FpE r"iEl.qluad
tr€d E,tDa)i)!1l qnnq.s ld€q.s LIqrlqru!;rP snrErll'rPp Fllnrl'l]€ r!;rC
"I€Pnq
rserdrfu ninuau rsrsurD luqtP ,.ut']ur]uu u'rdruolau \€Pns,,
rrtul.qu:d rs euerDlrosoDul rurouE uurslJid'!:u.l dDrlur q qnu.dlnsEu nrl;u€ro
ttlr.t mEg n.(!pnq rE;3"' llr.\\t dtqlr LUIPP rl.Pr.drP BUEI uEurl.d iusru€laur
eI rltses iF.tur.I Nernrln],: i:pal .ltqNr u'rJD$u.:r.I u!;uaP ITrq Irquoraq lu]
uttrnru?s u"suoroc su;ijul Esr!!q rr]1rrq tslq qar:ut lurtu lP Is€nrcl's€nrn lr!.uau
lnrur .'riirrl ".ur ". r1 ..r' ' ru '"rP ll -q 'r' r nL.r.3u ro ;trrr':J rru
3u!pr1 Es€rlxq l:ullrp ul;uru.u sutI u]rlldutr :l utP ]luou€ Er€ruE lslxr:rul
requq Iaiqns r;,rg f""u,r lerlrr.t rruoll! uEesxr.d \rtrL't.rd EsEqrq utltP rdrulu!:q
tr€)lqrqsnu€rd €sxLIEq ulDrp ,,.t1lrdr.q,, !rlnul tB;u,rl.s srtrurrd rjslrqlq ultlEl,lrdtttEr$
nrfaq lpElueu sd,lur Eslqrqr.q Eptle) ;ouors t)tual '!,lules'ut '(196I) rreqtuEl
tpnrs ruEl€C :urs! rsrrl€q ,.resEn5u:Iu,. lElnu ;Ltuoisas lpsln;ull erEr.s 'r)lual
jprlar rutoun r! )1].r stsot uetuEPutd ijunlnPu.ru rr.qrux'l u€DllauiJ
'r,{rlpq 'rnP.l
rlEpnq 3l E,lur.{nu..l.s ,sEN,:px.lrq Lunl.q uEP tr,iulls€ ElEPnq u!:urP rEnI ullBtr €tl
E.{und Trr ts€1iu tutro tIDcI 'qrunr.q lut utus€r.d 'lsurulnTr €;i].rl .lELIIrr I!,\\t
lrEt.r re'€qis uxr{rtqu!:,P rsrq ulliunulluu,V mx.l lodtL'ol3l qEnq:s qnselusut
sEuatr dErrq-dt]ill uEBu.p rrdu€trr.q'llrsr,iu:ru nErt r!sn: uxnstrid ruElE;urru
Dl.r:ur'€nfi] rd! pnq .t IsEr.lrPu..l u! P Dl.riu !^€Pnq udueP uEr€)lt u'ritu€Flal
'lsE
rN r.rvwv+ lgf vlvn Lrr NvuyrvrrsgLtsdBd;lda

::l-rurou€ 5u€rurr (f6BI) ruraq}nc d.suq !ped31 )intnr.ru Euuas rnpel


-: rErrllteqluad ul?tpp dllrs-d€:ls Fu[ruer (/961) rr.qulE.t arEIInlN ErrE)

rur €lEpnq ruEl"p 8u€qua]r.q qEpns ;uE,{ (m€q,j


rElEp ruEq u'p u€e.{E.r:d.I E^epnq u€€uluauad ,rsErdEpE undnEur
'r€p
::: Ii€q '8,{ur{nu.das nErE qnuad rrdurEq u"qnnuad rlqEA3ru t dEq{ .t
.r]npal dEpnq rp urEI trero Eprd rr€dlual3q
. -:luirrr el.Fur uq.d.uetid ,uq€sE]eur u€p rqrdFq runFp €Iar:ur rEiDt.s
:-::.I:d.u!!paqrad euuauJru rqnu 8u€ro €)IDsI ,Irs€d rd"l r"quq .tunttln
':)I lpt ,d€ral .nrry.'t\ €dEraqaq Inrun rnlu€lFq urEI q€l€s€ru rdereq.q
:r! L'ETlr]radrrr rs€rrutnl! qetEs€ru tdEr.qeq:,,"lEpnq s3!s,j (z/6t) 1(: ?urs
- !"1 rnqasrp Eu!,{ Ed€ qalo uqu'rrp rul dnqrl surqluE.Su€quorar urp
:,-?iuF^\E ep€d uxp dEqerraq u€qnnurrd rj€p nr"s qqls rt€lEp! d€qtl.,
t
lur urmEs.Euasa] u€p uet lElot rsrpuol u€p rEpE 8u€rual
; --:.! ultu.p urp rnq'qtu"ru .rnpe] "r.fsu.q
El"pnq rp !s8u!q3s 3uero.;uero u€p
.- . p ,rr.urur uEp u€) rpuEBuaur suEro-:ulr]o rur d€rtEr ru€lEc u€ruE Espl
irrrs u!)l€ E)leralu u€8ur]lEq u€Fp il rlEpnq ue"peqI.d u"p rinslrur
,-: 'r'p
uq€ru ut)FsErau 8u"ro qual Intrunru-€nrpnq jE8.F-Z dEqEl
]1€i,uEq .Z

'::!rt urruEq.I euar.t r*oJe u"p urxrrqurrs:I q"f"p" rTl?il ,


"p.,""0
:EnEpnq ulrri3lorrur.d
| -.i Jrq€r rrdru. trep €npq Fu"l r!8"qas E,(€pnq ftEeB uE:UEqruEBBusru urzt-I
.i:irpr.r rpEtu.ur q au,u€Esnl3d u€p u"rrlrd nisuE:8uaul Bu€,(
Indurnrraq
-:.j urp rnrunl u"m€q:l nrfag urlu u EsErau ltaratu ,u,pu.s Dl.rsur
r-- i:l 'ul
n'€Fp rur uE Lrnlijun rs€snluratui3u.ul urrp D{eraru l"rDlis LrEBunIEun
-rr Pudssr.d enr:s Esrq Dlaralu 8u€tuEdes,,s11os{.,, ;urrlrErqas ur8unl8un
; . :rq'LlFr urp ueu€,(u uq;unul E.{utea! €npq rpnq q€nqis rp ep?raq BuEr
'. i1o ulqeq nlrq ut;urpu€d u.qu.ur rur 8u€da[ rp €Iu.u]V suuo sns€)

Dra;u.uIP r"Ins
I -:: rEqrll.r nrr nr€q !r!;.u ,lE88uu E, elurl uDllt Elouqrtre8u.u )Fr
-::,:r u'rp nr! tur u|lqEl;tu uolE €I.Fru ur.\qDq ?, nqlr rcqluaul 8u€ro.BuEro
'- :iul]ur INIUEq ler rui Frl q]rullrl Eqoruiur €r iuqEJouad
' - -' ,luolouau r$srB u€Ilntunuaru ]r)luiruy "Illi]sunr l]rra)Eruuauaru
.;uEuas
*:,:r tr.rrleq ntEl.s rur ttt' .uasral8u€.ro qDeI r€pIs .Iqas Eru€s
I"r l€q ,,8.{,,
- J.q IlpD
nDl;urras '.("{,, e:lu.) .rrseq rESu€s ulEpeqrad
"r€IFq;uuoes.s
-' --L,.Tp srrEl rEnt lpdurrr qe.{Eq rp E\itEq u€tnulsueul ETrauy rs €r.Bas
:: : o
'F,'r nsErleq ?rE.r.l €srq ;u€I surro Ed€r.q.q uEp
su88ut u!8u.p €8uD
1 .:';unpa"'u€Irlrrq ,uoalr ndu€j ,rar€ar ,€,{uursurp urpUnsEu€d rr! uell€
.r,r I Lr i^t,l b9d.hidr,t.{r r,r

:tilrlll tureu.d Inrlrr u.t)u rull lf ll;ilru iutl lIu.LuV E Nro sD.rodltl
Ltorlror rlxnqis Lixtre!uNil'llr.w (6s q 6!61) llrH f]E{f3 r:Ii:'.)ur ltr'r\Nur.ul
Iu luri L,,rt iuuo lrPN,1.I qulu urP lrrlu)s urp !PNd.I lqr uxP qtqn4l'rqm)Ll
uEp r:u:s urrsur.d ultu.t rlrNq uunP nr\niu eln.l rd.; rurtl:Euiru ;url tuero
-Fll O uDltr\t ul,f i,txunr ui;uq'!Il:des.I '\,P.s'LlePUnB I's!!sng
rtrsrr r!)lr?!
'tuNqu]lq'u,:qns u.,..t !lNrrur rulr;ursu.r.I ueEsPr.d Ltdu:rf uxfrs q)sEIP !.{xPnq
]x;r. urrtNf lur'l sr;olo:!r{ s'su,l UNP I 'rd l!.il!!s rr:iur.r olboni'iluFr.rr.l 'reP
p^tpn.l l1r8rC tllfnq r!;.; ruelx:uaul
""urruir:rl ir'uDr nu.uou.+ 0PNJ:I Inimiltr
ur]ij!fLu tLr!roisls,:t;ulrlis 'r ..t urrllur:p,s r.q.sr.r u!n!r;L'0; luNfu)
olrl ,:l'rpnq uliu.f IEI()I qilo
rr."l strrlu.Pl
I snr.r rsrq rsr]rLtriLLro,Il:rl utP'r:st]r.nu')i!Puorirl IIT.1r..1ui\rs ulf
';uxfu!d uri 'DI!t^{ nrr r\xff.1 ,.,!l !,Lr.srir ur}r reLJiti.r 8u,ted 3uN,l rr.rdqr qtlEPN
!i!f,rq qNn(l.s x(r;iu!-en)niuE NlL:ruu lP rsolruntuol:r).l r:I]]-xrm-lsPlltq r.lErrr
-'l ' l-l '-l ' ';
'
| ; I 'l '
"l
''l .t .r tr -', I rJ
'(Ei Ll 'tl6r 'n)l]Lu:)) sl]u'rd
;uxlo rs.\Lrue].r rPllr qx{ri ""tllrifiLMr.q ltr du;brtar rPEf q.l!\ !:Itl mr rlPs l]fed
u!:-{uud))l l\rrn,ruiu tlrrlrn N)irr.rr rlx;unr.Pu.r:j t'{ultq lu)d-x 'ur;u4r LlrrrPriq
r ltr.r LnI;unu sDrnrl
urd Dlsrlur(l riu.rod LrfLr IuI!\\ m:€r,{LL!tlu.d uqurur.ru.u LIrr{ !l!.tiurv;u€r,
Il)ulrerlru!n:)q u!rrln-:I rr€,rul.J.ltPorl u]rf ux""ut)rl:qr.rrl uDlrxrr'iu.u srtruud
;uuo l]lluM! .] L,!f LNII l]lsrrtr !qlrx,( ulJnPlwl o.luir'!IIr.u'V )l rrrr rir.l
'r.lxr.1 !peqrrd ur;rnu i.1 Lr!l-r uNt'strili :lnru nrl!$ ux)Fsl,lu.tu l]:r sElerd tut.{
Du.q !dut,]l ll1lL)t Lrlrlrpuu ulrrlsux] qxlil-r€ xtuiurY €ittnq llJlo Ll€:lErdorP Butl
uxrtnrntas.I L,xsil ruDut l]]lrr.Luv nNrx Ddora ""rEro r;;tg :rur rsDllldrur'rsl])lrldLul
urljiuE.tu,,rlrd tjrlrurtnq q,r!.{ rlr|rfx 'Isrltur\Luol r;tl tunl:q 'urxrxr..l utt
uE]lTrurd rsrlui,.e).lt nlrq tirPnq rlenq.s NPrd.l rsErralo s.sord serr$lildluo,l
rurlrlrrtr.Llr I,u!rn Nirs rul uE.-uEqu;f:d |It P rrlns LirlltP]r (iz rl t16I)
uopuo:) ur]lu]:luT u.r..i.s ]lr)i.lr lsIru .()r.q lolurdq lrllnu.d ury 'rorouro)lli1t
rsNruruo.riq rlt.r.uv rnrnu.d'lplu;o{ rsPlU.nor..l Eiurullr srroNrd llunu.d
tulrors DIrI rs€rnrlnlt rn.l.sF iil]!i Ir!)! rxiwlr.l ulrNlq:qur.l ;unru!t lf We'.q nrl
nrNlt suuu.f! tr!ud,rllrJ ux!.l!,r.u.d u!Irxqll.lu 'lr:srLlt.l
rnP.r:! sl]lrlu.PL qunq:s
o;i uxsEltlqur.d unllxt g rtell ]P x]rq l]lDt ru.d.s rtnt.I !s'rr|:q rNllielr.ltrid
iurrois.s rnl€fuq utF.ru,:tnNi.1 'ueDt,ur.d llod iI utllP rltu!s snqu:u'rtr u!P
'rFl'qxtt uu!fot:ltru.d unrttru,tqNu.q Dulrl.x .!u.s.-u!l:'rq Eulll]st\l]q u!rrt!l..lturd
s.s('d rrulNilf snrllt ,ur s:nl.t xllfnq allr t,!\I].l'u!lDl!,{r.d lrNrllt rP xrutsr.q
rjrDFru m,trdrju:il s)sord q!r]!t:s rl!tNP! u(tPnq u!r!hl.qulid lZtf tt) .eduntu.q
llraors.s l]'lxrs Lr!;u.p utp W!r.q;utro.i.s Nrl'Iu lP rtliu.r uE.-u.P u'rrutlqnqr.q
'r, L'. .1"'u Ir'-- r'"' il- 'r|
's.nr. q!n.t:s,. rr;!,l.s r1!Pn,1 u]xfi,,1.i1(.d ,uNtrlu.u €srqrq rrtxl.Llu.d lr]rd ]!t!
ic LN tdvt!v1tlt!!vn L/t Nvuvtvtlsw?a Fs rtA

:::r.lur Pdurl
rir\t.s sleffq u]:t]lpN\tu.u r\-rq;urst EsErl€LI umtqunl qrnqis u{Lrxq
- \8lrfr u''l l,r,t.L1s,id nI NsNrlELl rrr.Frq ljullo-;uuo Lnrf r,{xtrlq
"au!1
r ru.'ou u'rrurlNprl iur]u.l nrl)s luxs urru:;u..] EfR lxfrl nxrE lliprs
r, !Fr!'ril urLEl..ru.ul ;LIr;Lrc-r !Nt.t !p punur ]riu!B nrn)>t jluer
'::-!q!q
: LILTINPt ic$rqr\t u'11!'rl.d urf su]:tuoro tl .lluxs Inpo.rll reseq.s vNr.r.eulrr
: :pr'9 nr'ru.ur qrure l..lrq uN;u.p trllll1xrr:di, \!let! rrrpn.i uNrsrrl.qurd
-:ril:ru.Lu )lurr uNslrrr; rruru')uro!eu.u rrl.r.t\ rrLj)lEr.r Dsr!.rts!P
:: r!LIrt uDl qel_rns ilun,\ drp'tr] uerphrl:.luid tulluilJDI.dsr..l rdu..l.q
.-r.,lu'.e (966I) uor{i\ Lllrp }rrnrq{rosurtoU.u\xpnq ux.r€rxi.qru)d sisord
.:rltnsJNu' errl;Lr:i r.lN ruellpulrrl];1lrru..t.Enp)l riNpnq uerLrtlliqu..1
:: 8r.t ul,iungnll rrllrtldul:( lrrPrl lrslqrq uer€rllillurid rljiudu:r\
YNOEX VIYCNS NVHE] OHflI{iIJ

r, : r., r'' i . -r,.ri . ru I,l t ,. ,u


'rrLq1r u'rf ,rr;rlllleuinr lnrun uEdl$uu uru.quid urp uxrung u.,l
9.1!g (EIEf uloolg Ll.lo urr)lrrqrLrp sulurxij'rqrs ,sNI.\L|t.jr r+!tr.[J
.:: !s,q rel'rl..lu.J ,!r1!t\ rdrxrllp alp ufrurortrp Ds.u ,ru!.{ iulrrntleulrsriq
rnrl !p !p..|.tl;llut urll erEuq rlnlr uxulqlru)d ulr:iulp nI so]lu
--IIruci!'ju.rul u'rp ur0l €i'rfnq-Nlxpn! ;uxrlr:j sol( !.lfri.l rFI;ur.r.s;uu{
,I""rlrl'.( fru',qruJu Nsiq frf..uDjtlpue4r rsq Fuunl uitlqll]nr;Lrx.i
rnr.'.(lr1rns UNP nlrlll lru:rl NLp.u ilulrr ilsr.$l)r rnlEl.u
l(\in'ol.)l l1rxr
:p]l.lri lfRl.I:iulrlors.j rll]l$url )l!r Lr!rrdrdr4.)l uet lnruflu rtarsrki
j-jr( urrl dr Pnq-!:i,trn! r.rNp rrNlu .-tr.ro-;u,:ro rrdunlu.ru u!;urP,r.\ulrs[u
:, fP!d.I uuxduruilt nrlEl.ur nDliuri.s ,qrqnrl usrq JDele.tr dx)|s lu!;ru
. J rlqrlu.lll;uxro .i!u.s r{\rNil n:rN snrrll ll]dl unuNN uxdrllr.I
dl])Jrs
i ri!;xi-.I .rstNr.rur urp
uqnllu r.{uVluriliur r:urrxl ..Nsrq rNurI;unu.I \rNp
- ::\r'\r(.lrlu u'r:l.trg a.( uq;umu lr$.u .lxlrs N,$\N.t u!p _]Dr!od drlrs
ii",,u rlD.(.tr' i]lp.I rs lxq r|iel3ilurid Nrrd !.rllr!t stl.t artrdrurl

- | J.r.r lNi,iu' Lrr'ur n".;uNi !.rsrsNqxlu,x\iis'rr- U"r.,,,n*".,,. ',,"1iljlj"j'


:i,,1!r.t rrqrq DNil!pu.rlr xrlri.ur rpnrs nr!s Luxtpp.!tatEsrt^,i t$u:ufrrsur
r..rut jsuu.uo !l-.!.:1 !rprirr ta!,lufr lrnrq Nderr.i.!l ufv urdulrr.I
: .r:trs !Ns.q !p.qr.q rrlrf.r suri u.lnduls.l usllslrrl!"u.Lu
Lrrl;,:!l.s rllNrJr
--'arsrru r!r rfnrs r""D:) r|r'rtp ;uN.r LrEdrln.t Lrr;uit lDrsod rrDtr:s
.t; ll I .r...t .i 'l-rrl . ,,1:
- .) uuii.LL.tl rji]:ttl Lrxsrl| uNf srr;iL't plrlNq Lrrhlidur:tu D1.l]ru uNs!t!
. rr!qr!t:loduot.,j ,rln: rstqu.t ,rrrplr.rs uqr deprqrir DI.r.ur
t,:,durLrt.t dr])]rs
r€u3Buau .LEs.q EIEtsr:.I u':r trrI ldrraq.quqnlrt.u] (816ITdtA \ '!.€g lalto lB16I
lri o !s urqlq:) :116l ',n,l ',L'osPnH 'rrlio r€tlt-l) e.(uE alol UEP rallo uqol
nleli.q Burrl u|sunqnrl r.{uEpP D€dEflp
z/6I lprid rpnrs rrrEllp Bur:i 'sr]u€rcT ls"rlEq rErEleq )inrun Julr;lrul ntruauo iI
E.Nrqru:lu uE)Ie elrrrln u€ijuiP u€dut.r.q u€P €lar)tu ltttlrrltlurru Ifrun tr€uful.I
srtrulrd €ptuE) tlrt o DP€drI sr$tul ts!q€Lfaq EP€uE) Eurrlors JDtsod
"s€qEqr:q
dqrs lreqtttt't urp r:LrprrC l.pou1ruElIrP 'qnl,',t uriq:d q')I.ln BurP.s EluEs€Il€q
SuEI t'(€pnq todLLIolal lro.Q.auE.Ero8Bu! dxtrqr:r Itttleqruid uEd dtlls Iule,{
'rur lo.luola] llls.ds de]Is qrrltP€ SurrLr:d Eulltd suEtr'nru.rrir d€Irs'dE)|s p€P
. n. ..rrr nLrf.\ icr'rrJd r.8Pq' . \r, tuund rruJu " '\L Pf rr.l I rr' rJrt
qlrtlunLs ulsunqnq]lrNx rlEt€tadru]ru qrlar?S esrqlq uErEt€laqued €P!d:Id€Irs I:J.
t$tn.Ulalu srr u.rsrs E,l€dn qqxP! (216l) rl]qrul.] UNP r:uPrtc ]rsu.r$l: rPnls
'F!;uD nl lu€ul
D Elepnq unp rurelButro '€tuulP uqlr Eu€rois:s rsdisted IrEf rlElil€q3s lnru:qrurul
,ul drrlrs-d€ItS tlsrlutu Lrtulx|r;ua.l Ltl!l':P Is:lNr.rulrrq lurn ltr:,I3JN rollxj
-rort!+ uep rll1,r lElu}rq rnqrP ,,?P.qr..li, tue,( Eut]o-3u€lo UEFL'aP Tiuol
iellq:s
uE]er ulP rru tuero dqls uEP LIEnq utP lruDl-Inuq esEur ePrd I'r,t€ turqu:IFq
'1rrrsnuEu ePrd lq.le utP lslulo] uEturqurrF:d l.ds! r:nuris urad.s 'dt]!s
'u.D$le suluasorue u]:rDllu.d utP 'rsrurolur qPFs 8ud rslsldlro.rirrs 'rdlDlnruau
r{!r tuEd utnrltraruid lnu:uetnl ruqll€ lPtfr.r nrl u!tr€uis d'rIrs selg lui
r€ls !rP.dont{re LIIEIIP u€lulrlurP uqx llr nrl ruxreu:s u!:urPurd qeFuntun

0A €{urnru:rl €PEd urPu.s Pnur.q€rD] Irl.t


lo^)
u]r{dtu,u:ut qEllstd rrslr^oul rtruaqlu.u
utP lxturol unP €nr.au!.{ !1t3.s
rr€Lurorl;u:rur r|;urs But,( ltrlar:suol tullo-iuekr 'rnluel qlq.l rlxlEsEru
Iolod €prdat Tlrrl'rr E.(ur\ utP slrrreursr'ro nl'lrrlr:ttl Iu lur:I l€urol ulP
uDrqxdrp ;ut,{ rnl€r:rl tlulntrunlu uDl.ltlLr,(u.ru rl]:frstd utlllEl:lalu t'eP
uorouou:u€{ Eslqlq qenqis !f! l€prr tlurnues uEelnu.d urqtPurDl
'!unlnu.lerusI 'uEuntsut:) Plses t,{rq-u,{i€l luqnP lru'fq UEP F€r trll
6u€,( rumu qtlu.[r lu]:n rnrr]rrll qlnq.s lnrunu rsrcL It] 'rsElr! Dlllllrarrl
Ilr,{u!q llprr ;u!,{ lslrleq udu.C rlrtP reButs
urP srqqrsouour rulLlS ls'rqrg

adllo ulP rtursrrq ;u€r jE!::tr d€Ts nueiual


ars qenq.s
luE.un::uoru qoruor qtFP€ rlt6l xprd ltqr.r ilutl ,1!a4oP&ug Pr,!u,rs fraN ru€ltP
,.Iruqt rmersrl,j suEru:r lq qEnq.s FrP uDl|id lnlF..ll]:rE rd uDltlrrrlqrP surr(.
Ns€rltg nltt !,ftpnq drrPrrlr.r dqrs rut.tul;s uqrrrr tl.u EluEsIrIq IsEsrdlloer3rs
Kodperef5iKomunikorif 243

.runcul d:Lri komperensi strategis seseoreng. Bahl<anj kompetensi strategis aclalah


:ara Lita memantpulasi bahasa unruk mernenLrht mluan-ruiuan t<omunikatii
rereha j
... re -r ."r \,r q r. I rf: .n,nL.. .1",rrl. .r.r,., 1", I r,.1. .
.lraregis lang canggih. Seorang
1 '"r
iira.jagr Denggunakan strategL,snategi komunikasi
.echn..Jr. .mt , ..qa,r ,.
r'i, qnla rr rt,el tl I
'. , ,r, 1,..nr2.r| r

ir , -. , l-re , r,r .n
Mo.lel CC Carule clan Swain (1980) firengalami l]et erafr modjfikasi tesi seLama
:enahun-rahun. PanJrngan-pandangan tel_.jh L.aru itlr Lerangkati
r.atins L.asus
el 1 .ml q,,mr oJgr - *,-,,-,
, rr.:1.l,l -.1 ,nBa_a E.p tmrm.r otrrrrL-r
rarnatikal dan u'acanr (djnamat<an Lcnbati ,teksrua1,,) di ta$.ah saiu cab:rn;,.!ang
.::ngan repat dia scirur kompetensi orsanisasional: semur karLlah,l"",t,..r;r;^,,;
:lnentukan apa yang bisa Li takukan dengan bentut.bentuk boL"ru. .nt"t, tr,,
,:ldah raraf-kaliner (tata baha-.a) arau kaidah !ans mfngarlrr bagaimana kira
iensil<ai' kLlinat Lrlhrr mcntadi satu (ivacua). Kon]Derensi s;i,:rtn,r1ristik Crnjtr
'q\ r'l'.l t..'l --' ,d.r .' L q. rnragnr,,rit r 1,. ,.o,t .lF.
'.ngsional bahasa (k,mpctensi ilokusioncr, berhubungan A".gi. p."gi.i,""" .1,.
::nerinann prsan.fesan vang dtrnalsudkan) dan aspck_aspek sosiolinguisrik (Fr\g
:n1.ahas tentang perrrrrl,anganlerrimbangan seferri sopan sa.tun, tormaliras.
::rnlo.a, rrgisrer, Jan aspek-aspek tahasa yang rerkait secara kulnuat). Dan, sejalan
-n!an g"lombr"g pemikiran murakhir, Bachnrn mtnamb:rhkan kom.eicDsi
r,rr..t t-t I,r rr ,
J]lrnikatif(lihar Bagan E.2). Dis111i, komp€tensi straresis n!!rris meniaLankan sel.rhh
. ..1rrr".rrL- |'',,tr....,r l,r;l
::r samna protlukdi dan reseptif lain untuk nenerosiasilan nakna.

K n,fLrerb Bil;..1

forrp.rens O,grnr rL nrl

. oLr.g,,r
Lr,,r". 15,
'it
I K.fc1-rrr kr hrJ. D
f!nssiMaDipullll]f I D,.,let ,',. \ - .,.,,
I r.p.r.,n,- r.,. ,u
::,'CrafoLoci
I K,r."t ,.,, -,., t,p

L r","". pu,r.",,r."
244 KompelensiKomunlkoiif

/d;;;\
/.--*-t,fiilil-**]]h\
\l:r""]i),-/ r-::I__:))/
KOMPETENSI
STRATECiS

MEKANISME PSIKOFISIOLOGIS

KONTEKS
SiTIJASI

daLani penggunean Fr
Balan 8.2. Komponen kemampr-ran bahesr kornunikatif
i<omunikati{ (Bachman, 1990, h 85)
KomperersiKomunikorif 245

=.\GSI BAHASA
Dalam rnodcl CC Bachman, komperensi ilokusbner mencakurri kernamptan
untuk
'lenrnipuLasi f ngsi-tirngsi bahasa, sebu:rh kompetcnsi 1,ang oteh Canale dan Sri,ain
JLgolongkan ke dalam komperensiuac," J.," , .rol,neu,,t,t . Frrntsi paLta
dr.arnra
I , ., L,ne .i ..,o r 1...e r t.:., -. ,,, r ,,, _..
",
nenanggapi, memberi sa1am, mengucapkan kata perpisahan, dan sebagainva. FunssL
,

:rntu saja tidak bisr.tipenuhi tanpa benruk.benruk h.Lh.,sa. murrem, kaa, kri<tah
:rn bahra, racana, dan kompetens;kompeft,rsi organisasional lainnya.
Jika bentuk
:Jal,h manifesi.si lahiriah bahasa, tungsi adalah Fer$1,tuda. belruk-bent,t tn,.
Fungst kadang,kadang Llihubungke lrrLr..rne den:an bentuk. "Hou aach rm,
'r". .,. r,m-ul ,L u,-r.-,ct ,.,^i f", . -r1.,,!h, r, -.r .r c.r
.:L.agai pernyataan. Terapi benmkbentuk
LLnguisttk tidak selalLr jelas dalarn ftrngsinya.
J n,n'. tlnd mr anbrcl/a", diucapkan datam .uara melengklng oleh
,....,"g J.,.,,,L
:rusrrasi yang terlambat masuk Lerja pacla suam hart hujan bolci j"ji
"ad"fr
:ermintaan panik kepada seLsi rumah untuk memt annr mencari. Seorang anak yang
rtngatakan, "l qatr somc i.e .r.errn" jarang nienyarakan sebrah fakta sederhana atau
:enramaran melainkan permirtaan cs krirn dalan gaya aknb anat< ttu sendiri.
Setuah
urLu di jalin yang mengarakan "one ral, berfungsi menunnrn laLu linras dalam
..ri! arah sajn. Rambu cli renpat parkir sebuah g.rejs .tj pusar kota yang
sihuk
reqrerliharkan bentuk yang subtil tttapi lugas dalan funssi, ,,!i/a fur:1w tiose wh,
:jnas agdinjr 6, but ue aho Lou rharn": r:mhtrrmhu rru herf rrs.i+ekirt m.neeern
''.mt,t rrg,J | ,11,'."tir
Komunikasi bisa rltpandang sebagai sebuah koubinasi rindakan, serangkaian
.;men clengan maksud dan ruluan. Komunikasi buk^n rkadrr sebuah peri*irvr,
...ua[r yang terjadi; konunikasi rnerupekan fungsional, berojuan,
dan dirancang
:.tuk nendatengkan efeL-ratu perLLbahan, betapapun subtil dan tidak terdeteksi
::qi lingkungan penclengar dan pemrrur. Komunikasi adalah selangkaian aksi,aksi
, 'mlrnikatif:rrau aksi Fi.ara, mcminjanr istilah lohn Ausrin (1962), rane dieunakan
,:.ira sisrenalis untuk mencapai tlij jin tujuaf rrrrc.rL. .{u\&n
-...t
::rtrngnya konsekuensi, daya perlokusioner, konu.ikasi hnsuistik. Sejak itu""fr,,para
.:nelitl terdorong untuk nerelaah komunikLsi sehub ngan denean efek vane.limnar
rrdn. Efek ini membarva inplikasi ba; produk.r
-",pu. p"-01".". ,.rruln
:afani semua node pern,rm:r bcrii,ngsi mcmbawa aksi kon]unikatif pada tujuan
:::ringglnya. Par:L pembelajar bahasa kedua prrlu memehami tujuan kornunikast,
-:ngembangkan pengerrian renrans atr rujuan aksi konrunikarif Ltu dan bagannana
-rncapal n,juan itu dengan bentuk-benruk Lingutsrik.

fujuh Fungsi Bahasa Hallidav


:rdekaran fungsional akan mendeskirsikan bahasa neDsikuri pmdangan
vans
:r:kardalarntraclisilhguistnggrisl.RFrrrh,r.or-rretLhrtt,rhr-r.1r.,g",,,,t."f,if
::r anrarpersonal, 'scbuah cara berperitaku Jan mcnbuar orang 1airl berpcriiaku,,
L' o I r\ -e t r rt,t .rne t".r[ -]-rrg,m.
'Bp . too4,
246 Komperensi Komunikqtif

lvlichael HalliJar' (1973), rang memberikan salah satu paparan terbaik tenrang funss
bahasa, nenggunakan isriLah itll untuk menyebur uatak berrujuan dari komunike.:
clan menglraikan secara sarls besar ruiuh fungsi bcrbeda bahasr,

1. Fungsi instrumental berfungsi memanipuLasi lingkungan, nenyeLabhan peristi{?


persitirva rerrenrLr redAdi. Kalimat.kalimat seperti "Pcngndihn ini nrenyaink=
Ancla Lcrs.rlah", "Siaf, 1akl" atau "lrngan sennrh kompor" menpunyai sebu::
flrngsi instrumenralj kallmat-kalimat ini adalah aksi-aksi komunikarii ya:-l
rnemFunvai data perbkusioner spesifik mereka menimbulkan sebuah konJs

2. Frngsi regulatoris bahasa adalah mcngonrrol peristita. Meskipun konrrol i:


kadang-kadang sulit dibedakan dari tungsi it$trunental, fLLngsi reguLatoris bah:'.
tidak begitu "mengumbar" kekuaran kerika menjaLankan kontrol. "San
nenyatakan Anda bersalah dan mernidana Ancla riga rahlrn penlirn" menjalanLr
frngsi instrrLnental, terapi kalirrar "Dengan Lelakuan baik, Anda dar;:
mcmpcroleh pembebasan bersyarat dalarn 10 bulan" lebih menjalankan sebu'-t
lungsi regxlatoris. Aturan-aturan perjunlp.tan cli antara manusia persetuiu:--
ketidaksetujuan, kontrol perilaku, penerapanhukum dankaidah senLLanyaada-at
cirLciri r€gulrtoris bahasa.
l. Funqsi repiesentasional adalah penggunaan bahasa urrmk rreml.uar pertyatr-::-
menranipallat fakta dan pengerahuan, menjelaskan, atau melaporkan-tegasr--
"menghadirkan keml.ali" realitas sebagainlana orang melihatnya. "Matahari rr.rn:"-
''Presiclen berpidato radi malam", atau bahkan "Dunie idi datu" semuarn
menjaLankan frLngsi tepresentasional, rvalaupun representasi yang rerakhir j.!
mungkLn dibantah sengit.
4. Funssi interaksional bahasa bertungsi nen.rstikan pemclihar.ran sosial. "Kom:
fatik (l']ludc com,nunion)", isrilah Mrlino{slq rneruluk pada konrak komuniL
antata clan di kalangan rnanusia yang rnerlungkinkan mereka membangun kor
sosial dan meniaea saluran-saluran konunikasi retap terbuk! adalah l,agian
j
fungsl intclalsional bahasa. Komunikasi interaks ional yang berhasil menghenJ.
penget:Lhuan rentang slang, jargon, gurauan, folkl,r, norn.r buda-ra. sopan san:
dan pengharapan forn.ralitas, dan kunclkunci lain bagi pergaulan s,siaL.
s. Fungsipersonal menrungkn*an seorang penutur mengungkapkan perasaan, emr
personaLitas, reaks;r€aksi 'ira1uriah". IndjvLclualitas rreorang biasanya dicn
oleh pengsuna:rn Iungsi penonalnla dalam berkomunikasi. Dalam watak perc:
trhasa, kognisi, afrksi, dan budaya semuanl'n Lrernrrtr:rksi.
6. Frngsi heuristik melibarkan Lrahasa yang digunakan unmk mempero
pengemhuan, untultmempelajarilinglung:In. Fungsiheuristikserhgdisempaii
clalam l,entuk perranyaan vang mengundang jawaban. Anak-anak lazimnya bar
menselrnakan fuDssi hcuristikdllam perta nyaan tak lT er-iuhenti "mengapa" ten
dunia di sekLrar mereka. Penlelidikan adalah sebuah metode herLristik un:
mcmnncing represenrasi rcalius dari orans 1dn.
KompetensiKomunikdrif 247

i. Fungsi imajinatif berfungsi mc.citt:rkan sistemaisrem imaijner atau iLle,i(le


\4.1.i ;. '. I rL |
.r ,..lm.m , l. I r:s,,. ..,q..
r' "r,r r' li .. ',1.' ,_ r e:,1 ) :r, 1. .rrr | .l L, on ,
contoh lain permainrn brhasa juga rc.rmasLrk dalam funrsi imsirn,ltit N4elit,,i
.l
".. .. ln I ." r, -1.,. m- ,1 . tr
melayang ke keringgian keinctahan bahasa
sendiri, .tan nelalui brhasa itu
LtLr
nenc4nekan mitnpr,ninfi mustahiL yang begitu kita damt a.

TuJuir rL,nssi berbeda I.ahasa


ini .idr1k terpisrltr_risrh atair eksklusit satu sama
.:,r.Satu kalinar arau percakapan sata l,isa nerrggabrngkan Lranyak tirngsi berlarnan
.ecara l.ersamaan. Betapapun, pemehaman tcnrang tagainana neneslrnakan
Lenrrlr,
l lrr r..rl r, m .Jr r._.. rq\ n ,. r.r r .r l lrrrl
.:rLrsirL pcnbelajaran
"h
brhas kedua. Seorang gta rncnnrrvi
pemJrclajar mLlrrkin
' tJr 'r I i- -.m, r,, o 1r.,, lr_., r

''r !".,r'g. ,li "r 1),,r ", ,r,e,l ,r r- \"..,;,",,


. ' r,t ,r. ,t. t.,r .. lr,rJ.. rr,st ,...
..buah rentetan nacnna terrenru.

Pendekatan Fungsional untuk Pengajaran Bahasa


i.nrrapan paling gamblang .f.s L.enjelasan runlsionnl l)ahasn j,isa .tijumpai datalll
:.rkembangan .iiaL.us rlngslonrl, atarL Lebitr ropuler d",,eo,..tut";, ,;t"1,,,.
r'.innrl.rrrn'l-rnrrrl . rl
'..1,1 - , ..,t -r | ., , s ,r .,
:,pal(ai dj Kerajaan Insgris, sernra .lengrn 'kurikullon,, di Anerikit
Serik;). Di^*ti
::ngan Larya Dewan Eropa (Van Ek & Alcxander, 19i5) dan kemudian cjisusuL
,!h scjunlah penrtsiran aras silal-.Lrs "nosionat,, (Witkins, l!176). silabus nosion:t.
:or "l .n'r' I rl ,. rp ..- p,,....t , .rri rt rr
,rnq. Tata bahasa, yan'l firenlpakan elcmen primer JrLrm silabus struktural "h,
vunr
.r llrl .., c.c I m,r t,r. c -, t,-iJ, ,.. ...,
renunjLrk paLla konsep-konscp abstrak seperti eksisrensi, ruans. rvairu. kuantitas.
lr, ,r i- j. r.i: lor ,. , ..1 J,. -l
::rjrlanun. kesehrtan, penJtdikan, l.elanja, Jar waltl luang.
tsa!ian "fungsional" dari sitabus nosjonaL,tlrngstonal berhubungen deogan apa
rng LLtd definisikan Ji atas sebaqai tingsi bahrsa. Kuriklllnn dis;sun cli sqnmr
.." r-i<o- rrer,g,ralr.r-. oL ., I r.t .",.:r.
rintn izin, ninra [raei dan seLegainya. Datiar hoq,ler fungsrfungsi bahasa \/an Ek
..r, ,., ' rl ,, L,q .,, .r , r. rl.Fr.r
t. : '.itah,,- rune.i.,nat
'r-\.'r ., o
. . ..,t I :.9 , Lr.,
-ntukyang sLrdah dtnro.lifilasi. Sebuah l.LLlrr reks bahasa.,,rng, scbagaimana Lazinnva.
n ..1"r, ' r.Q.l. ,... r t'. r r. t-rrt .r . n-...,\.i. r.-. r
:Jan bel,erapa pclajaran aivel buku rehs unruk penularahrr. Nerr V;sras t (Burn.
Kompetensi Kom0nikorif

1. Memperkenalkan clirl sendiri dan orang larn


2. Benukar innrrnasi personal
3. Menanyakrn trgriniana ncngel:r narrr se.eorang
4. Memterl perinrah
5. Minrr naaf clan berterima kasih
6. Mengenali Jan rnenggamLarlan orang
7. Minta infrrnasi

Sebu;rL n.ir tersenJiri delan l.uku teks ini Lren-vertakan perpaLluan dari ban,:'
sLrmL,cr prakrek perokapan Jengan s.'oreng reman sekelas, kerja kelompok nrtec. :
rolc pla1, Iatihanlatihan terfokus pada rara L.rhasa Jan pengucapan, teknik'rel: '
kehilangan rniormasi, aktiviras-akdlires interner, dan L.ral<tel<Trakrck interakdi:
luar jarr pelajamn.
Pacla masa-masa aval silabL Ls firngsional. rer d a lat kontrotrsi renrang cfekrivirasr.-
Beberapa Lursus baha-.a, scljagainana dikemrkekan clcngen getir oLeh Campi:..
(19?8, h. 18), tiisa menjaJi "snLrcrLLrul 1an$ served up as norional-funcrio::
nurron." MenNaraka. lagi sel,rgi:Ln yang perneh Jil<eluhkan olch \(/iddou::.
Berns (1984b, h. 15) memperingatkan parn gur! bahrva L'uku-l.'rku teks r:::
menrarakan pulva suatu d asar ri,ngsn,nal mungknr "sangat tidak nemadai danbah.-:
menresarkan dengan mtnampiLkan L.ahasa scbagai inrcr.tksi " Berns kemrdr:l
memperLihatlcan l-.ahrvr JrontJrs aJahh kunci scjari bagi pemberian mrkna baik;::r
I r, m Lp ., r I g.r. \ldl, l r. r '-rn - ',, 1..., .. \Ire' nIL.'
seorang peniL.elajar lantas meneLan silaL-.LLs tcrseL'ut unruk dgrmkan di dunia n\:1
)ang sponran dan otentik. Komunihasi itu kurlitatii.lan tak berhingsni seL-Lrah sil:: -
adaLrh kuanritatii clan berhingga.

ANALISIS WACANA
Komenrar-konenrar Berns (19t,1) membuktikan kebenar:Lnn1a. Sekirar dua dasar::'
kemudian, prcfesi pcneaiaran babesa Jibanilri lsLr'isu sosirL. kontekstual,..:
pragnatx cleLam pengajaran bahrs.r Lonunjkatif. Seperri dikemuk:Lkan Lar,.r
Freeman (2001), kira bisr mernfc'kuskan diri pacl.t obleL penbel!rran melulL, sel':.-
seperangkat Laidah drn struktLrr, etar scbngri "pengembangan lkaran secara bena::
antara individu dan orang lain-menjrdi anssotr scbrgai komrLniras" (h b::
Penekanan rerakhir ini Lelakangrn ncmikit prra feneliti nruru. gl'ru d.r.-
r'rg -.r'C l--"
".1fandangan konstruktilis sosial, yang sesckali lu,-:
Kira akan rnulai rrre.gurai
tentang CC dengan tcrlel'ih dahulu mencermati analisis tacana-relaah huLur'r--
anrara bentuk Jan irngsi bahasa. Wacane adalah bahasa di hrar kalimar. Seb--:
kalimat tunggaL jarang Lis:r sepenuhnya clianalisis tanpa mempertimbanqr .:
kc'nteksnla. Kira ncnegunakan Lahsa .talan rentetan iracana Kita me,rjalin bar -
kalimat dalarn unir-unir ranc se1lng berkair dan kohesif. Dalan kcL,.rnvakan bal--
KomperensiKomunikorif 249

Ltsan, u'acana kira dirandai oleh saling rukar dengan orang lain atau beberapa orangi
beL,crapa porong kalinat clirrcapkan oLeh saru orang, lalu dLsusui dan clLtinpa dengan
laLnnat vang diucapkan oleh orang lain. Procluksi maupun pemaharnan bahas:L.rctalah
rcbuah falrc,r dari kernampurn kita untuk mengam.rti dan menproses renretan
racana, unruk mengtradirkan makna trlak hanya dari sanL kalimnt terapi .lari
perulukannya dengan k har sebelun maupun sesudahnya.
Perlurikan tiga balavberbalas berlkut:

1.
B:
2. Pramusaji: More cofcel

3. Orang tua, Diraerl

Dalam begitu Lan,rak percakapan harian kira, satu katimar kaclang.ka,lang


:rengandLLfg beberapa praanggapan atau konsekuensi yang ridak rennLFdkan secara
:ariiah pecl:r stluknrr permukaan raraf.kaLimat, tetapi jclas dari konteks tohl. Keriqn
:ercakapan cli aras nengandung pr:ranggapan senacam itu (lasaimrna menanyakan
,akm; bagaimana mengatakan "tidak perlLr kopl lagi"; baqainnna menberirahukan
:.rhrva makan malan sudah siap dan kenludian menunjukkan b:rhua orans akan
::tratla di neja makan sebcntar lagt).
M:*a, kerika ilnu li.gnistik pada rahun 196C-
:r hingga 1980,an terpusat pada kalimat unnrk tujurn analisis, Ltalam hebenpa
:-rsawarsa tcrakhir kecenderungan.kecendemngan dalam lLnguisrik makin menekanlt:rn
r:nri.gnl,a reLasi.rntarkalimar dalam wacana. Dalam bahasa ru1is. uacana relasj
:rtarkalinat sen,pa berlaku kedka penulis membangun jaringan ide a.au peras:rnn
::n para pembaca menafsirkannva.
Tanpa konreks pragmatik rmcana, konunikasi kira akan luar biasa ambigu. Scbuah
.:.linar berJni sendiri seperti "Saya tidak suka sup itu" bisa merupakan Frsetuju:rn,
.::Ildaksemjuan, argLrnen, keLuhan, clalih, penghinaan, atau sckadar sebLrah konentar
:.reantung konteksnya. Seorang penbelajar bahasa kedua bahasa inggris munqkin
-.;a mengucapkan kalnnat semacam itu dengan pelafalan,:1an tara bahasa sempurru.
:.npi sagal nencapri fungsi komunikatil kat:rkanlah, rneminta naal kepada seorang
:injamu make. malam, dan bahkan dianggap sebagai onn.r rakrahu aciatvanghlmpir
:rsd tjdak akan diun.lans lagil
t)engan meningkarnya penekanan konunikarifpada rarafwacana bahasa di kelas,
lra lihar babwa penJekatan,pendekaran vang hanya nenekanlan asfek-aspek {c'rnal
r.ahasa pcnn,elajar nengabaikan tungsi-fungsi rvacana penring. Wagncr-cough (1975),
misalnya, mengamati bahwa pemerolehan morfem ing dalam pres.rr lrogre$i!. t.rue
ridaL -.elalLL berani pemerolehan beragam tungsi mofem: nenunjuklan perl.uatan
iaer ini. pertruatan )ang hendak segera rerjadi, perbuaran masa depan, :rlau ferbnaran
:ing diuleng{Lang. Pendekatan,ptnLlekaran formal jrqa cendcrunr nemtenml
250 KompetensiKomunikotif

konsepsi kita tcntang keselurLLhen proses penbelajaran L.ahasa kedua Evelyr Har '
(19?8a, h. 404) membicaLelan tahayanla

Dalam pen$t1ai:rran bahasa kedua asrmsi Jasernya adal.rh .. babva onng


nuia-mu1a mempelejeri blsaimana Drengurak'rtik struknrr. ballva oranlr secara
bertahap nienl,angun sebLlah perltndahararn srruktur Jan LcntLrdian, dengan
suarLr cate, rnempelaiari basaimil)a menglluakln st1,.lkul itu dalani lvacnna
KLtr heldak rllerniknk.rn kemungkinan l,ahwa lutru sebalilnya yrng terjadi
Oranr I'.l:Ljrr brqilimana ncLLLrkan percakapan. orang belajar l.agaimana
1lernrreraksi secaru verbaL, dan dari intc'raksi ini struktLlr snrtlksis cliLrrfgLul

Tak kaLah nienaLik L'.rgi peneliri bahas.r keclua adalah n acana kara mlis, dan pr'..
pemer,lchan Lerennpilan mtmL:Lca clan rnenulis. Beberapa t:rhun renkhir mL!..
banyak sekali karya tcnt,rng srrategi.snar.gi meml.aca l.ahasa keclur. Teknik'tck: -
cirlam pengajann kererrmpilan LrcmL.ac:r srJah jaLrh mel.rmprui cuplikan naclisior.
petanyaan pernahaman, dan latlhan kosakat:1. Kereramplhn mendckeri teks l:
mclipuri teknik-teknil canggih drlam mtneenali dan nlenaisirkrn peungkat koh:,
(mlsaln)a, reterensi dan e14ris), r.en:rnda iracan:L (rhen, moreorer, thseloru)' susur
rctoris, dan Lorn;r,nrn-Lt'mponen qacana ttksmal lain (NrLttall, 191)6). Kohesl ;:
koherensi adaLah rsrilah la,im -vang harus dipcnnnL'rngkan daLan pengrjr:.:
menl,aca. Analisis keterampilrn rulls juga l crgerak menulu lengenalan terha:
kompetensi pragmatik dan organisa'iona1-r:rng dit-'eriukarr untuk menulLs secan eit..-
dabn setuab bahasa kcclua.

Analisis Percakapan
Valau;.un terdrpar kornentar-komenrar di atas tenrang lrti fenrin,e Pemeroli.
kon)tretensi lirerasi, pcrcakapln terap mrrupakrn salah satu moJc wacanavang pr ::
meno.jol dan sisnifikan. lercakapan edalah conroh sengat l,agus unmk rvatal sr.
Jan rnteraktif koniurik.*i. "Percakapan aJalah upa-va kooferaril' (H:rtch & Lr -
1980, h. 4). Kaidah-kaidah apa van! mcnsrtur percekapan kital Bagrlmana r'-
mendaparkan perhatian oran!t laini Bagairnana kita menulai topikl Menghenn.':
nDikl lvlenghirda.i ft,piki Bag:umana seseotang menvela, mengoreksl, ntau mer':--
kejelasani Pertarlaanlertanyaan ini terkait dengan sat,.t wilayah kompetensi iin$1,:-
rans dipun-vai oleh hampir sctirf penutur asli dewasa seL'uah bahasa. neski 1't.:-
hRnya sedikir kuikuilrm vang secara nadrsic'nal menlcntuh aspck-espek pentir,g '
ini Dan hinsga barlr-blru ini, dilakukan bcberapa upaya untuk mJaksan.:,-:
penellrlan claLam analisis percakapan (Merkee, l0C5r MarLec & Kasper. 2004), seL : ''
ivilavah yans "mengrLnilele rekonseprualislsi bahasa" (Lanen-Frcerlan, 200+ :
601). Dalan bab ini, penelaahan kita terhadap pentingn)a percakapan d;,:
pemerclehan bahasa keJue altan bersifat r.rmum, kalena bahasa-bahasa tent. -
berlahan, sebasaimnn:L Ltikemukakan Jengan bagus clalam sebLrah srudi oleh -'
(2004).
Konpetensi Kom!nikdtif 251

Pada tahap sangatJini dalam kehLdLaran, anakanak mempelajari kaidah pertana


drn men.lasar percakapan, mencari perhatian. Jika Anda men'ringtnkan produksi
linguistik berfungsi dan mencapni tujuen terencananla, tentu Anda harus mendapar
perharian dari :Ludiens Anda. Konvensi me.cari r.erhrtiAn dalam rjap b:fiasi-verbal
naupun nonverbel-harus dimengerri baik-l.aik oleh para pernbelajrr. Tanpa
pengetal,uan clan penggunaan konvensrkonvensi irlr, prra FeDrbelajar bahasa kedua
nungkin enqgan ikut sena daLam sebuah percakapan karena penghalang-prnghalans
merel<a sendiri, arau mungkin nereka nenln.li jengkeL dalam menasrikan perharian
Jenqan cara-cara )ang "nemrtiknn' pendengar mereka terhactap ropik toplk yang
lngin rnereka bicarakan.
Begitu penutur bisa memasrikan perhrrian penJengar, mgas dia selanjurnya achlLh
melakukan nominasi topik. Kaidah untlk menonhasikan arau mengusulkan topik
dalam percakapan, yang melibatkan rsyarat verbal dan nonver.bal, sangar dibatasi oleh
kont.ks. Aneh seknLi bih\ra bam belakangan ini kutikulLrni 1-.ahasa nen_verrakan instmksi
.ksplisit tentang bagaimana memlsrikan perharian audiens. Akriviras.:lkti\ites la:im .li
kelas dalam pelajaran bahasa lnggris meliputi pengajaran kepada murid pembukaan,
pemL'ukaan rerbaLseperri "Ercme me", "Sa1', "Oh, s;" "Weii, I'd IiLe Lo ll,11oa soner[ilg',
.lan is)'arar-isvrrnt nomerbal seperti kontak mata, gerak tubuh, dan proksemik atau
raral fisik (ljhar pemLahasln ka,:e'lori-karegori ini nanti dalaD brb 1ni).
Begitu sebuah trryik sudah tliLrsLrlkan, para parrisipan daLan sel-.Lrah pembicaraan
rnelalui neLakukan pengembangan topik, menggunakan konvensLkonlensi tukar
bicara untuk neneD!hi berbnsni fungsi bahasa. A11\rright (19E0) menunjukkan
hagainana para mLrrkl ESL qagal Denggrnakan ranbu.ranbu tlkar bicara dengan
repar dalan inreraksi di antara sesaua mercka clan .lengan gum. Tukar btcara, sebuah
ronvensi cli mana para prrtisipan memberikan peluang scnestlnya bRgi pihak lain
untuk berbicara, adalah seperangkar kalc1.rh budava yang menghendaki penyelarasen
rersepsi untiLk berkomunikasi dcnga. eftkril Di srn1prng ganti b icarai pengembangan
iplk rreu pemertahanan sebuah percakapan melibarkan Llariftkasi, pergcseran,
:enshin.le.an. dan inrerupsl. Klarifikasi topik meng.jalvanrahkan diri dirlan berbagai
:cnrlrk lirngsi hen.istik. DaLam hrl percakapan antara para pembeLajar bahasa kedLra
.l.rn penurur asLi, Llarifikasi topik serhg mclibarkar upaya mencari dan memberi
:erLaikan pada bentukL.entuk linruisrik r'ang menganclung kesalahan. Perbaikan,
.libahas Llalam Brb 9, menL:akupi berbae:ri krnLurgkinan lang merenrang drri isyarrt,
:,r'arar tldak LangsLrng hingqa koreksi sekerikr. IniLah lang clnebut Canale dan Su,ain
,19E0) scbagai 'komperensi srrrtegis", dan nielifutl suaru brgian Iang oLeh Bachnan
,1990) dinrasukkan ke clal.rm konpetensi srrareqis. Pergeseran dan penghindaran
rorik tis:L dilakL,kan de.gan jsyarrr.is_!.1r.rr vcrl-.al maupun nonverbal. Intcrupsi,
:el.uah bennrk mencari perharien, adalah ciri lazim drlem scniua percakapan. Kaidah.
iaidah y.rng mengatur j'lrerupsi_vang pns drn bisa diterinn sangat lrerLainan Lti semua
rudava dan bahasa.
Penghentian topik adalah sebLrrh seni vang kadang-kadang su1lt clikrasai oleh
lxra penutur.rJi sebuah bahasa sekal,fun. Llmunnva kira nengalami situasi Ji
252 Kompeiensi Komhikorif

mana sebuah percakapan sudah kehabisan bahan selama bebetapa saar dan tak satu
pun pnrti-(ipan tahu bagaimana nenghenrikann_va. Blasanva, t1a1am brhasa lnggrtr
Amerika, percakapan dihentikan clengan beragam tirssi htereksjonal melirik jan
tangani senlum sop 1, atau "Well, I hare to be soins noo." Serirp bahasa niempunyai
istarrt'israr:t \rrLal Jar nonlerbaL unnLk berhenti. Penting sekali bagi guru untulr
mengerri benrl kaidah'kaidah percakapan dalam bahasa keclua dan niembano ;.ara
pemLchjar nemahami kaidah-kaidah Ltu dan menatuhnrya Jalam percekapan nercka

KONEKSI KEL\S

Temuan Penelitian, Penelitial tenrans kaidah bahasa spesiiik untuk


keberhasllan percakapan ten-rs menganalisis kompleksitas yaug dihadapi para
pembelajar bahasa lnggris, dari sekian bahasa lain (Marlee, 2005). Bukan
perkta gampang memperoleh kemarnpuan "masuk" ke percakapan, menyeLa,
menbelok, dan mengakhiri percakapan.

lmplikasi Pengajaran: Seberapa sering Anda, dalam pembelajaran arau


pen,ssjaran bahasa asing Anda, diajari bentuk.bennrk ba}asa yang
memungkinLan Anda meiakuka1l sebuah percakapanl Serirgkali para
pembelajar ha:us memperoleh sendiri kompetensi semacam itu, dalam proses
perjumpaan atami dengan orang lain dalam kehidupan sehari-had. Bentuk-
bentuk bahasa apa yang menurut Anda akan bermanfaat unruk mengajari
pembelajar bahasa Inggrls (atau apa pun bahasa sasaran Anda) tentang
bagairrana menawarkan percakapanl

H. Il Grice (196?) mengarakan bahwa "naxims' pcrcakapan terrentu


memunskinkan penbicara mengusulkan dan mempertahankan sebuah roptl

i. Kunntitas, Katakan harla rang diperlukan unruk nemahami komunikasi


l. KLrahras: Kerakan hanya yang benar.
3. Relevansi, Katakan hanya yang relevan.
4. Cara' K.rtalan clengan jelas.

Maksin Grice banyak digunakan sebag:d kriteria untuk mengamlisjs mengar:


pcml.icara kadang-kadans ridak efektii dalim percakaprn, dan sebagai saran unml
rneningkrtL:rn 'pcngaruh" seseorang atas yang lain sepanjlr,g percakapan.
Sllah satu ,spek petreroLehan kompetensi percakapan adaLah pengenalan dan
peneraprn konvtnsrkonvert i untuk merirrjudkan rujuan-nLJu:rn refre.rL,. Pare peneliD
bahasa kedua teLah rlempelajeri b€rbagai rulu:Ln korrversrsionnl seperri
mempcrtahankan kontrol dalam siruasi kelas (Markec, 2001), mengimbargi
kurangnya pengetahuan leksikal (MoLi, 2004), aspck-aspek nonrtrLal r.eLcakapar
Kompeten5iKomunikolif 253

(Roth & Laivless. 2002), pcmbelokan (Ford, 1002). meminta traaf (Olshtain &
Cohen, 1983), nernuji (Vrohion, D'turico-Rc1$er, & Huber, 198t), dan bahkan
''apa vang harus dikitakan kerika seseorang mengatakan tiJak"'(Rubin,
19?6). Tidak
ada hal.isnya kemungkinan-kemungklnan bagj penelirinn renrang topik-ropik
semacnm itlr. Penerapannva dalam pengalaran juga rak kalah bcragan. Ini teriihat
jelas dalam sebuah telaah atas banlak buku teks b :NA asing vans kini dimatrsudkan
unmk nemuslrkan perhatian pada wacena konvenasionaL.

Linguistik Korpus
Sebuah cab:Lng !nelisis \\'rcana rlng mengalami pertumbuhan dan memperoleh
perhatian ienomenll sclama kurang lebih satu dasarvarsa rerakhir adalah hrguistik
korpus. KorpLLs adalah'tebuah himpunan teks-tulisan, rranskripsi wicara, arau
\eduan_ra vang tlisirnpan clalam benruk elektronik dan dinnatisis dengan banruan
:roqram prraDgkat hrnak konpLrrer" (ConLad, 2005, h. 193). Penekanan dalAm
inguisrik korpus tcrlerak pada bahasa yang bergerah wca dldmi, laitu teks yang
JiciptaLan oleh para pengguna bahas.r unruk sl,eru tujuan konuniktrrit Korpus
rLsa diamati Lcrkenaan Jengan kcragaman b$$a, clialek,.rara, dan register. Korpus
:isa n1clipuri bahasa tulis arau lxan dan karena itLr menyodorkan banyak sekali
rtmu nglrnaD bagi a rulisis bahasa dala m banyak genre, aral, tipe-ripe bahasa yang tlipakri
latan konreks tertentu (1ihat jolns, 2002, untuk keterangan tentang anal;sts genre).
l:lam bennrl rerrulis, korpus bisa dikl:rsiiikasikan ke daLan Lahasa akadenik,
rmalisrik, ltau s:Lstra, nFalnyl. KorpLN wicera diklasifikrsikan ke dalam banyak jenis
:ercakapan: skrip teareTtelevLsi, prlato, bahkan l.ahasa di kelas (Conmd, 2005; Me\er,
:102i BiL.er & Comecl, 2001' Biber, Conrad & Reppen, 1998; Kennedv, 1998).
K$angkitan ilnu komputer nenyediakan kemungknan nyaris tanpa ujung bagi
:raLisis. Deng.rn trebcrapa Lra.k Jara vang nenyimpan rarlrsen juta kata (Conrad,
1,r05, h. 39,1), kapasiras kira untuk nenganalisis b:Lh:isa kescharian, dan hukan bahasa
:ng nuncul Llalan buku-bLrku teks rang kad:rng s:r1ah dalarn membuat contoh.
,-rntoh linclristik, mengalami banyak peningkar.tn. Sekareng kita bra nengenali
:ekuensi seLrLrah kata dan kernunculunnva bersama kata 1ain. MisaLnya, menurut
-r,smdn Di.don.rrt o/ Conremlorarr Enslirh (1995), kata i&a mLLncul bersama:rn clcngan
.:rta good (sepcrti dalarn "good idea"), enipat kaLi 1c'bih scmg dariplda dengan kata
:in nans pun, sepcrti srsat idea, artru rishr idea. PoLa+.oLa grarnatikal juga bisa
:liJentifilasi. BibeL dkk. (199S) ncngamati brhrve pcnggLrnaan kata get sebagai verba
:riiija.ang men)crtakan sebuah frase preposisi bl vaog neng entifikNi sratu pelaku,
::n bahwa unLrnnya, verba-verba del:Ln bentuk pnsi{ s.' nendeskr4-.sikan keadaan
-isrtif(ser hir, rer ini.L, {.r;r, oberl) dan jrrh lebih unium daLan rercakapan daripada
:rlam bahas:r fik,i, berita. atau akaclemik.
Unruk L.engrjrr:rn bahasa asing, manfaatmaniaat korpus li.guisrik srdah dan
:.ar rerus digali serring L.erkelnbangn_la bidang hi (Conrad, 2005). Sebuah edisi
.:rusus TESOL Qra,tarlr (Musin gucur 2001) diterbirkan unmk meiaporkan
::nelitian terhadap aplikasi clin implikasi ljnsuisrik korpus di kelavkelas bahasa
Kompetensi Komunikotif

lngsri'. BcbcruFa kcmrngkinrn menarik rnuncul, kurilulun Jan l,ul<u-bLrlu r:


:Llhirn-r'a memasukk:rn puLa bahasa-bahasa yang rrr!ncuL secera a1ami, rr;:
dsLrl.kategorikan ke dalam varictas, !rayr, r.:gj-'tcr, .l:Ln genre )ang sangarsfesifik (O'K..:.
& lrau, 2tlOl); intcgrasi pcngaiaLan tara bahasa dan kosrknu (Cdre], ICOO); tnhl.-
itiviras-akiivitrs kehs l.erl.asrs koryLs rang menqg nakaf "pengindeksan" dan tel<r: ,
reknik 1an scLagai lokus pcl.rjeran Ji ke1:Ls (Aston, l00lr BurnarJ & McEntrv, 2li.
TenrLr sair beberapr peringat.rn tl:rn kekur:rngrn perlu diperhatikan. Pernmr, '":-
cllingrrkan L:enrl brhrva 6ekuensi tidak sana Jengan apa yang oleh VriJdor:
(1991) drsebLrt i'Fenggu arn). Hanva karenr l<ara-krrl, l.entuk. dan kemuncu.:-
bersanaan san.gatsering mLLncult,ukunt ctatimereka sangltbery na .lalarn konap.-
seorang pembelajar bahasa menujLr kecakapan. Kcdua, sejauh inl dara,rang terkum:'
nencerninkan bahasa lnggrls di /nno Cnclc, yang dipaparkan dal.rm tseb ?.;,-
nrngkin rklak menrkiLi rerllras bahasr lnggrs.rans dijumrai parr pembelaj:Lr:
Linrkar Luar Jan lt4elLras (MiCrrrhy & Carter, 1995). Terakhir, henn krta ,r:.
b.rh*a heputLnan'kepLrrus.ur para ahii Lingulsrik koqrus rentang apa yang h-r:
,liserrakan drlam korys nerela sekalipLrn l,isa jadi aLleLeh hasil dari kcputur:
intuitif nctka unu L.rhl<.rn t las rlerek:1. SekaLipun mcngrndung keLema[.-
kelemahanini,lLnguistlkkoarrsmenjanjikrnken.rjuanb!kanhanyabagimer(ftn:
pengajaran kita, retapi juga l-.agi pemahaman t.'nr.rng watak wacana linglrsitili f::

Rctorika Kontrastif
DiDen.i llin ,neli.is ilacana ailalah sil,uah sul.lrrclang rang sLrdrh hnr ner::
Lanyak perhrtian. Rctorika kontra.stif "l.errnula dari asumsj bahwr b;hasa nur:
rictak clalan struktur sintaksis senara tetapi lcbih dahn sacanarvacana r1emi. er:.'
itu lisrn nr.rlr tlrlis. \vrlaupun diakui t:rhrva Reto.ika Konrrasrii berlokus n\.i-
(emarn-nrera padr ragani tLllis" (Kapl!n,2005, h. l?5). Mcluncurk:Ln sebt.
1-.enelitian rans kinl suclah bcrumur teLerrpa .lsal,arsr tentlng konvensi'konr.:
nrlisan LJalam berbagri bahasi Jan brdaya, ardkci berptnqarllh Robert Kaplen (l:r::
renrang ropil ini nenJ,)rong Fern pcncLLti lain (Connor Cr Kep1er.r, 198?r Conr -
2001, 1996j Li, 1996) unruli nen.emari aspek-anrek Lnrtas buJaya nLlisan, ,::
khususnlr kesulitan-kesLrlitan rang mLrnskin Jiallmi paru pcmbclejar drl:
mcmperoleh konrensi'konrensi mLisan Jrlarn sebLrah bihma kedua.
Dalrm anikel asllnla, Kaplan (1966) men,v.rjik:Ln scbuah .liagran skematil tent::
l-.agaimana dua baha-.a yarg L,crlrc.l'L dxn tiga brhesr senrmpun secara Lonvensir::
menrrusu n sebuah esal. (Bilii.a.belrasa) lnglrris Jan Rusia. drn (rumpun b,rh:Lse'brb:..
S.mitik. Ori.ntn1, dan Rt'manikr Jiprptlan mcLalLri "coreran" unruk menani:
smrkrur seLuah esii. V'a1hasl1, misalnyr, bah:Lsa Inggris diqnrnbarkrn Jcngan sebl
garis lurus dnri s.rtu tirik ke tLtik hin, bahasr.brhasa Scnirik dlwrkill oleh sekunpr.:
garis bergerjgi, dan bahasa.bahasa Orientai digamba ran clcng.rn stl,u:Lh spLr.
lleskripsrJeskripsl Krpl:Lrrjiles diilh:Lrni oL'h Hirotesis Whrrtlan. sebagaimann die..
Connor (2002)r konvensLkonvensi tulisan sebrah bahasa daLaLr L.eherapa cara bo .-
ladi mendetinislkan sc$Lrah I'uda.'e.
KompetensiKomunikorif 255

Coret-coretan itu, lan! memans mcnarik dari segi graris rerrpi rr.rialLL
nenggcneralisasi, nenjaJi s$rr.rn l.anlak kritik (Leki, 2000; Reines, 199E) karerr
.linilai etnosentrls clan clercrnrinistik, sekader nenvebur bet erapa probLemnla. Tetalj
:ahkan rnenurrt pernyatean Kaplan sendid, ka.ekrerisasrk.lrrkrerisasinla:r.1nldh
lragas.ln ' (Connor & KapLan, 198?), dan menurut Kaplrn sen.liri. "banrak sekali
lesl<rir.i rinci dan akurat Jirerlukan sebelum seL\rah sisrerrr ret(,rika kontrastif)en!
renlrkna bisa .likenbanshrn" (Kaflan. 2005, h. 388).
Connor (2001, i996), lanena (2.C01), GaL.e dan KapLan (1996), J:Ln Leki (1991)
i.lilrh seLragi!n dari mereka yang mehkukan langkah sigfifikLn niengeksplola"L
iernunqkinan-kemungkinan sellLah sistcm l,ermakna semrcam n, dan mctrkukarr
:cngrrnetan lLLas rerhrdap retorika kontrasrif dari bcragam penpeltif, rak kurang di
rntaranya alahh pcrspekrif konstruktilis sosial. SaLah sat1' kesulitan d:rLan pcnclirian
.rmacam itu adalah bagainnnn menjelaskan konvensi vanp L.en a r-benar khmus L.ahasa
irl,ader sebu.ih lisan. Seriap Lrnhasi nen\n,n)'ai genre nrlisan, dan bahk.rn clalanr
:eme akaderrik saja, tiap-tiap.lisipLjn rrremberlalllkan ko.!'ensi ),ang berltdr,tede
Itn,rangkut tulisan lanq Iristr diterina. Konreks tuLisan (siapa yrrg mcnolis, kepad.r
.,,rpa, dar unruk lcperlLLan apa) Llan konvenstkonvensi spcsfik Jalnrrt bcrl,a!.11
ruL.kelonpok genre (nisalnv:L laporar laboratorLLrn ilmiah; esai namsi penon:rl)
.nl.h jaJij.luh lcLih menarik perhatian pembelajar kerinb:Lng IoNensi bahasa asli
r!1i: munlkin bertentangan. Kesuliran ltrin terLetik pada .tsunsi Luhsa rugas penuLis
rrhasa kedua rdalah mengikuti nodel-mode1 konvensional rertentu, ketiniba,,s
.ielib:tkan dirj dalam "kcnngkr sosial yang mendrmt" (HeJgcock, 2005, h. 601)
rng secara kreatii lcl ih mendorong prra penulis unnft mengeml.argkan suer! nerekr
...Jiri Lctika mereka drlnm wakr yang sama mensembangkan sebenok emp:Lri
ieprde penllenglr tertenru yang diruju.

:tr.-.GN,LAT'IKA.
r4.llsu drlam pcmbahasan.petrbahasan cli atas rentang iungsil.ahasa, analisis na.anr,
:r.llisi. ter.ahpan, korpus, dan retorika kontrrstii adaleh pcntingnla
'rudi-strcli
Frasmatika dalam menyampaiken dan menaf.sirkan makna. Cekupan pirem:Ltika
:.r.rs pemahrrn:Ln .lan pn,drksi brhasa t isa Jianggap secara 1.'nggar seL.ne:Li efek lton'rltr
:ac1a rengkaian peristire linguisrik. Perhrrikan pcrcal<eten lnil

fXlepot l erJoirs, scorang anak ]0 rdh,n n!,nsdnstdr tekp.nl


Stefanie, Hello.
Suara, Hi. -\rd, ii )our Mon iherl
Stefanie, .l r a 1lLnurd. lrnenump mikrofon dan berteriakl MoDl PLoarl
l\'lom , ltlari ]rntri atr'l ljn in rAa rrbJ
Stcfanie, Lkemb:rli ke releponl Shd .ort r!,tk nou. \,Y'ama lcare a aLeisagei
Stara, L h lreJrl i lt ..11 fr.( LL.r 8re
256 KomperensiKomunikorif

PertimLrangan'r.ertinbanga. fragmetik mern nrkinkan kedea prrrisiprn di :::


nienafsirkan kalimat-kalimar rang akan ambigu tanpa perrimblngan terset :
Pertama:rn "ls your Mom therel" buk'lnlLh sebuah pertanyaan yang, dalan konr.l
percakapan telepon. trenghend:rki jau'aban ya atau tidak. Ja'aban "Just a nrint:.
clari Srefanie menegaslan kepada penelepon bahwa ibunya memang di runah, ;-:
mernungkink.rn penelepon itu tehu bahua dia akan (l) nelihar apakah ihLrnya:-
di mmah dan/atau (l) memurta ibunya menerime teLepon. LalLr tcriekan Sreirr:
"Moml Phonel" nrdah diraf;irkan oleh ibunya L,ahrva "Someone Ls on rhe ph::.
who wants to talk uith you." Tanggrpan slng lbu, yang dalam sitlLasi hLn ri.-
nenerangkan banyak, nemL.eri lahu Steinie Lrahs r dia tidak bisa mererima telef i l
yang kemudian dLsampaikan kepada penelepon. Penelepon ticlak menanggapi se.:,:
eksplisit "ticlak" pada rau'aran Steianie untuk mcninggalkan L.eian, rerati sei.-,
imp1ls1r 1tu dilnkukan Llengln mengltakan. "l'lL call bacL 1arer."

Sosiopragmatika dan Pragmalinguistik


Pemerolehan balusa kedua men1adi rekerjaan yanlr amat sulii ketika kittr melibai-'
komp,,nen sosiopragmatika (L.ertemLren anrara pregnarika dan ratanan *,sirl):-
pragmalinguistik (pershpangan anrara pragmarika dan bentuk-benruk lingui:r,
Kasper dan Roever (20C5), Krqer drn Rose (1.002), BardorL-Harlig (1999a), Ka!:-
(1998), LoCastrc' (lgs?), TuLneL (1996, 1q95), ScoLLon den Scoll,n (1995), Ka::<
dan BILLm-Ku1k:r (1993), Harlorv (1990), dan Holmes dan Brovn (1!:-
mrnpcrlihatkan kcsulitan konvcnstkonvcnsi sc ra.rm itu karena kortras subtiLlrr:-
budaya. Varias;i'ariasi dalam sopan santun dan lirtmalitas sangar sensjtji

Orang Amerika: What an rna*al recll"cc. lt'beantful!


Orang Samoa, Plecse tahc it (Holues & Brt,wn, I98?, h. 526)

Guru Amerika, li'oald 1oa lihi to tadl


Murid Rusia, No, I aotld rot. (Harloiv, 1990, h. 32E)

Dahrn kedua kasLn Ji aus para penumr no.lsli bahasa lnggrls salah memah:
daya ilokusioner (nakna tersirar) ujann dalan korteksnl'a.
Pergetahuan gr:Lmadkal, atau dal:Lm istilah Bachman a.1a1ah kaidah orgenisasi, :
sebuah bahasa kedra, merupakan hal menrlasrr Lrnruk mempelajarl kompon.:
komponen pragnalinrristik sel-.LLah Lahrsa (tsardovi-Harhg. 1999a). Tetapi tati lralr-
nyaris sederhana kerika dibandlngkan dengan kerumitan mencema begitu lua::
..rkupnn prnsmltikx. Bcntuk-t'cntuk srpaan (cara neny.rpn orans Lain dri.:
percakapan), misalnla, terbukri bisa meniaJi rnasaLah l,alti penunrr bahasa Ins--
rang mempel.rj:,ri bahasa lctman (Belz & Kingrnger, 2001), dan L'ahasa-bahasr i:-
yang membedrkan bentuk-bentuk formal ,lan informal "r.!" (Jerman, Sip daD::
Meminta maai nemuji, l.errerina kasih, Lonvensikonrensi menjasa FerasAan,,j
srrategi.strategi kerja sana komcrsasionaL (Tunrr. 1995) rerbukti sering sulLt dikr-La,-
KonperensiKomunikorif 252

I embelajar bahrsa keclua. Orang Jep:rng lang beLalar b,:.hrsa lnggris mLrngkin
mengrurgkapkan rasa rerirnak.rsih dengan mcngata ka n, "l'n soD", pengalihan lanssung
J., .,1 ,.. t-. ,np. zr,rr. o,t .,, , -,,;,...f. , :,,,..
kasih, terutama patla orang,rang berstatus lebih rinsgi (Kasper, 1998, h. 194). prinsip,
prir\sip kerja sana sangrt suLit dtkuasai, perbedran anrara "Rdli. th€ tedrcs" clan "Don,r
you thitk.:t'u corlJ rale rhe leaterl" (Tuner, 1996, h. 1) adaLah conioh bagaimxnA,
JaLam bahasa lnggrn, petmturaan bekerja sama kadang,kadang diLrranakan daripada
keLugasan.

KO\EKSI RUANG KELAS

Temuan Penelitian: Pragnatika nelipLrti keterampilan-keterampilan


kontekstual sepeni penggunaan bentuk sapaan, permintaar sopan, membujuk,
clan tidak se ju, sebagaimana diperiihatkan Kasper dan Roeve. (2005) dalam
tinjanan nereka atas penelitim.

Implikasi Pergajaran: Satu elemen pragmatik bahasa yang bergun:r bagi


penbelajar di kelas sebuah bahasa asing adalah bagaimana menyrmpaikar
ketidaketujuan dengan sopan. Pernahkan Arrda diajari bentuk-bentuk seperti,
"1 see 5out ptint, but ..." dan "I th.ink I nderstand. v,h.aL yu nre sa.lry, but ha\)e
.tou
considered..."l Frase atau kalimat lain apa yang lazimnya kita pakai r_rrruk
mery:npailtan ketidakserujuan dengan sopan? BngaimanaArrda akan meryajAr
kelas bahasa seperti itul

Bahasa dan Gender


::lah saru f:rkror prasmerik urama yang mempengaruhi pernerolthan CC Llalam
::rnpir setiap bahasa, clan yans nendapatkan banyak perharian saat hi, aLiatah efek
:nis kelamin sescorang rerhadap produksi dan resepsi bahasr. Perl,edaanlerbedaan
:,rrara cara pria dan wanira berbicarL suJah cukup lama ctikerahui (McKay,2O05r
-rrvn & Skilton-Sylve*er, 2004; Sunderland, 2000; Tannen, 1996, 1990; Holmes,
1!91, 1989; Nilscn er al., L9??; Llkoft, 19?5). Di kalangan penutur bahasa Inggris
irerila, para gadis dlclapati menprotluksi bahasa Lebih "standar" dripada anak
:ki'laki, sebuah pola yang berlanjut hnrgga nasa clcwasa. Perempuan rampaknla
:: nggL,nakan bahasa yang lebih mengungkapkan keridakpastian (pernlataan mengelak,
:s qresrioas, mennrggikan inronasi unruk pem!ataan, clan sebag.rhya) daripada lakr
ri, yanq menunjukkan kurangnya kepercry:ran pada apa yang mereka katakan. I_akL-
:ii diseLrurknn menyela lebih sering dlripeda perempuen, dan rienggunakan kata
-rr lebih kuar, sedangkan pereNpuaD menggunaken bentuk benrukr-:Lns lebih sopan.
rnnen (1995) dan lang lainlin mendaperi bahwa pri.r menempatkan lebih banyak
::lai, dalam percakapan, patla otroLan status dan r€putasi, berlomba rnenguas:ii
::,kusi, sedangkan rvanita mcnghargai hullungan dan pemahabatan, memenuhi peran
258 KomperensiKomunikorif

nereka sebagai "konvenasrnalis yeng lrblh kc,operatlf den tisiliiatii feJuli f..*
kebutuhan citra positii mirra mereka" (Hc,Lmes, 1991. h. 210).
Kajian-knjian rentang bahasa dan gender itlt, yang dilakukan daLam L.LLa: -
berb$asa lnggris, belum menggarap sebasian poLa rans jelas.jelas lebih nrnal b-
pembicaraan lak;laki clan pemticaraan perernpuan daLam L,ah.rsalahasa 1ain. -
kalangan orang lndirn Carib Ji Antilles Kecil, nisal.va, pria dan uanira har-
menggunakan penanda gender lang sama sekali berbcJa unrLrk kata benJa atstr-
Dalan beberapa l,ahasa pria J:Ln wr irn menqgunakan rarian sinr^hsis dAn fon(n.:.
lelbeda. Di Jepang, bahasr perempuan dan lakilaki clibe.lakan oleh rarian Gintak-
ti,rmrl, pola intonasi, .1an ungkapan'ungkapar no.verbal. Bukan hal tidak La:,
laki-1aki Arrrerika lang mempelajari l.ahasa ltpang Llari seorang gLuLr perenrfu.:
penutur asLi bahasa lcpang tanp.r sadar "meng:rtakan seg.rll sesuatu sepe(i seol -
peremprLrn'i kerika. karakanlah, berbisnis dengrn l.rkrlaki Jep.ang, Jan menl-.
merel<a merasa kikuk.
Dnlrm brhme lnggris. punriran lain pada isLr l,ahesa dan gender Jiarahkan p:,
b:rhasa'\eksis", bahasa -r'ang niengusung hel-hal ridlk perlu terrtang gender a:.
m*s ahkan selah srtu gender. Prrr penuLis diinlatkan agar tiJak rlenggunrii::
apa -rang 1a:im kLra sebut lie "generik' dan menggunekan Lcntuk jamak at'
menrgunakan tu orshe. Yanq dahulunva rLeuankses, rhairnen. dan policenar kinila:,:
diseL.ur llight dne'rlldnrJ. .ha6, dan poli.€ ofil.ds. Knr:/frase seFertl L'o,r&. itrlr rh..j
rhe uile, dan sebagainya kini clianggap scl'agei peLestarian m€rendahk.ln *ereor::.
ncgntiiperempurn. Dair.lr lsti1ah, frase, daD nierafora seksis renr bertaml.ah peni:r
Untunglah penelirian parn linglris seperti Jrner Holmes, RobLn Lako( tlan Del.or-
Tannen menarik perharian publik pada -'cksisne scmac:,m itui Llan kini l:'
men-raksikan randa-unde Lerunruhar) lenis brhasa i.i.
Penelitian renr.rng l.rhasa .lan gender scrnrr historis ncny.rksikan beber::
rerse\eran r.or.ii (ltlcKr',.2005; Dar,is & Skikon-Syh'ester, 1001). Nlenangg::
panclang.rn'panrllngan tentang L.ahasa feremrLlan srbagai defsrn atau lebih renc-'
daripada l.ahasa 1akr1aki, ketya Robin Lakoff (19?5) membangun gagasan brh, .
l,ahasa pcrcmpuan l,crl'cJa Jari L.ahasa lakr.lakl. LaLr t,erbagri fendirlan rcorris terl,i.
untuk menekanlran hubunqan antara b.rh.rsa dan kekuasaen, terurama kekua.,:':
sebagaimana Jipandang olch iakL'Laki dalrm nrslarakar clln lonindsi n)sial neri.,
at:Ls perempuan (Tannen, 1996, 1990, misalnra). Penelitinn mut.tkhir tentrng bah.'
dan gender cenderunl m€hmf rlri kctigx pen.lirirf te.rreris varq disebut .li atas un:'
mengakui warak tahasa y:rns rerkoosrruksi secara sosial dalam senbaLang konr...
(Camern & Kulick,2003). Pendlrian-pendirjan konstrukrivis saar i.i umrrni.
memiLih menrndrns qen'1er sebagai salah sam Jari banyak faktor rang mema:r.
komL,nikasi: 'pcrlutur. 1nter, kontehs kuLrural, dan mteraksi emis, ke1as, genj.:
kckues.ran, orientasi seksual, Llan rak terbilang banyak Gnonena rslall.rinnya" (Da, .
& Skilton.Srhester, 2004, h. 386). LnrLrk rangkuman sangat ba$rs tenrans isu'.:-
dalam sendeL dan penJLLlikan tahasa, lilut e.lisi topik khusus TESt)L Qra,t:
c001).
KofrperensiKom!rikoiif 259

Sernua fakror deian u,acana clan praematika iiu merupakan hal-hat subtil vang
harus dipcrh itun gkrn seorang pembelejar bahasa kedra. Semua fakror iru rnenbentui

pintalan pe1i1t lang tenting artin)r dalam kornpetensi s.si.rprrlnarika kita.

.:,\A WACANA
lsu fgnli.i hin dahn CC adalah bagaimana kira menggunakan bahasa dahn
berb.gai ga!a komunikesl berkenaan clengan poko)< peurbicaraan, pendengar,
kesemparan, pengllanan bersrna, dan rjuan komunikasi. ca!? bukan dialek $sial
arlu regional. nclainkan sepcrangkar Loniensi untuk nemiLih kara, frasr, r,acana,
.lan bahasa nonverl.al dalan kontcks te(enru. Ce,!a sangat beragam datan idiolek
:rru orang pengguna L.lhasr. Ketjk:r Ancla berbinceng.bncane sanraj dengar seorang
'n,., A, pr,. -l-t." t.'r,.p,r 1,. J.,t ....br,:
rawancara kerja dengan caln nalikan. Para penlrtur asti, ketika mereka memasukr
lsia dcwasa.rrrarnnlr, helajar mcnraulopi bcrbagai gava vang sesu:ri unruk konteks-
honteks yang sangar l.erlahan. Sebuatr perbeda.rn pe.ring aniara kerasihan seorrn!,
:nah Jan seorang deu.asa dnhm seburh l.rhrs l. tr .1.1atah ar ar J,
"."
,s -.", J"",::
rurampu ncnganekaragankan gar:L unruk kesempatan dan lawan l_.icara berbeda. pan
pembelajar Lahasa kedua Jslasa h:LrL,s nrenguasai kelenturan gara a,rar bise
, ,, 1,r m..e, .. ,r ".i.- _ n,.l.J-r
" .1,_
\'lartin ld)\ 91967) nenyodorkan salah satLr klasiiikasi paling umun aras eava
.ricrrr Ltc.llan menlrgunakan kriteria furnrrtir:. rrnp ..nJerung n,"nep.,h,,,.-k,,,
rokok pemLiceraan, audiens, Jan kesemL!ran JL,r menJ*t rLp.rt:r, tin,, ,,,,rk.r,n

l. Gava oratoris digunakin dalam l.erbjcrrn di depan audicns besar; piiihan kata
dlrencanakan clengan cermat terleLih ctahulu, inron:Lsiasak ditebihlebihkan, dan
L.anral perangkat reroris clipakai.
Gaya deliberatif juga .liguna kan Jalam l.erbjcara kcpada audiens, biasanva audiens
r'.rng terlalu besar rnruk ptml icarlan efc.ktifanrara pc.rnLicara Llan para pendengar,
r ,r1 LL ,r r.,t - e, :.., r .. t. ,,".; .
lazimnvr ditrcrikrn drlrm savr Jelitrruiii
Gaya konsultati{ Lizimnva xJnlth sebnrh di og, rvahupun cukup frrmalsehinem
l' ,,.: \o., e l -rm '. . l,r ...1er. ip,r t...r ,..r.
1,, .,..er rr. ,,, r.,r .-rr ,.r I

J. Ga1'a santai aclalahtiplkal percakapan Jt a.rara sc-(ama kawan arau serarvar arau
I,,,
.'l .l., lrq"':-, ' q ,lrr..,.t , r..lat 1etr, a;"
clan hamb:rran vxirlnva cukup rencl.rh.
;. Caya akrab adatah gaya rrng .licirikan .rLeh trtak adanva sarna sekati penehalanq
. r B r rer .:rr '.,r,e 1ar.,lr. r,", d,, ,. .,n.r.m,r
sangar clelat, Ji mana diri tcrclalam rerungkap, biasanva dilat<ukan datam gava
260 Kompeter5i Kom!nikotif

Kategon-kategori gnln jug:r blsa Jitinpl<en pada tr'acana tulis. KeL-.anyakan ru ,:,:
ditujukan kepada pembaca yang tidaL bisa nenangllapi Lanesunsr arrinya renre--:
rvacrna-t'uku, esai, surar, e.nail dibacr sejik awal sampai akhir sebelum pemF:-:
memberi tanggapan. Oleh sebab itu tulis blasanla lebih deLiberatif dent:'
perkecualian sllrar ka*an-k!!r:rn, nota, '{aya
e-mail, atau karya sastre hermak:::
rang
menrmpilkan gaya yang lebih personal. Dcngan perkecualian nencolok pada gaya -
nail, genre tul,s keseharian yarg iebih La'im hi tetap menyertakan standar-stani:
konvensionaL kata-kata yang cukup terpilih dengan relatif sediklt vrriabel peribrr,
Penulisan e-mail, anehny.r, berkembang nenjadi sebuah Ludala dl ma.a orang n)a:i
diuajibkan untLrk tidah mengoreksi p.fondr.€ slifsl
Gala teru'ujud melalui komponen.komponen vetbal naupun nonverL.:
Perbedaan-petbedaan dalan saya 1.Fe disemraikrn Jalan bahasa tubuh, gerak rul.r:.
konrak mata dan semacamnya-aspek'aspek "bahrsa" ynng sangat sulir didapatk::
oleh pembelajar. (Komunikasi nonverL.al dibicarakan sesLrdah ini.) Apek-aspek lert:
ga1,a cukup sukar.lipelaj:Lri. Slnhksis dalam banyak bahasa dLtan.lai oleh berbrl-:
penlingkaran dan penghapusan Lanr dalam gaya akrab dan santai. Item-item lekii
juga bcr!lriesi. BoliDge, (1957) nembsil<an ilustrasi arak menltsrtkan rentang ,i.::
iten leksikal yang memplrnj-xi s.rtu maknn semanrik tet:lpi meq'akili nrasing-mas:.:
linia gaya tersebut, on the lal/, vndrt, nrrcl/ig€nr, Iterc€ttire, d:rn .atai.-masing-masr.:
drri akrab hingga kaku. TcnrLr saja dia menschhui nakna-makna lain seiain naL
gava rersebut lang hisa membuat conroh it,.r agak berLeL.ihan. l'emLedaan ,raya dal.:
pengucapan agaknya paling terlihar dalam bennLk keragu,raguan dan kekeliru:-
:irrikulasj hin, kaiJah'kaidah penghapusan rbndogis dalam penLicaLaan iniorn:
den barangkaLi scLuah pcngrLcapan yang leL.ih tetpengamh Jalam lrahasa fomaL
Terkair dengan variasi stiLLsrika adaLah faktor Lain, register, kadanr-krdeng kel::,
digunakan stbagai sinonim Llntllk rava. Resisrer umumnva diidentifihsi deD!-::
varian-varian ionoLogis rertentrL, kosakara, idion, dan eksp.rsi-ekspresi I'rin -!:.i
clihuLun,rkan dengan kelompok-kelompok pekerjaan ilan sosioekonomi berlre::
Register kadang-kadang memungkinkan .,rane mengidentifikasi Jiri dengan setu--
keLornpok rertentu dan rnemelihara solidariras. Para kolega dalam prlerjaan ar:,
profcsl r.rng sama akan menggL-rnakan jar.!on tertenru unnrk berkomLrnikasi s:.
sama lain, untuk mengelabui orang-orang yang mencuri dengar. Para lpir ttuk, p,i::
wiraniaga, dan petani, niisalnya, menssunakan kara-kata dan frase yang unik unr-.
kelompok merela. Regrstr kaclang-kedang jus:L dikaitk.rn dengan penbeJaan kr:
sosiaL, retafi di sini perrlLian anrrra register dan diaLek sLrkar dlLumuskrn (Lr:'
\(rardaugh, 1992, dan Chaila, 19t9, unruk ulasan lebih jauh). Pemernehan gaya ;-
register bukan perso:rlan gampang bagi pemltlajar l,ahasa kedua. Variasi linras bur: :
aLlallh rinrangarr utama--vakni memahami secarr kognidf.lan atekriftingkar iormrl::
mena yins panrns dan rang ridak. Budava Amerika LJr,rra umurnnye cenderu::
menerimr ga)n nfornal unruk alasan rertentu daripada bcberapa budaya Lain.
MaL-:r, beterapa pembelajar bahasa lnggris dlAmrrila Serikat mengalami kesullt
dalan nenakar penibedaan fornalnas rang sesuai .lar, cenderune terlalu forr.:
KonperensiKomurikdtif 26t

Para mahasisrva iru sering terkejut deng:rn ringkar nriormiljtas yarg dteksprestkan
profesor-profesor Amerika mereka. Pemerolehan gaya dan register ,:lengan demikian
nemaclLrkan proses linguistik dan pembelajaran iruday.t.

r..] \ ruMI'{SI NONVERBAI


Kita mengomunikasikanbcgitu L-.aryakinf(nnasi secara nonverl.al dalam percakapan-
percakapan sehrngga sernrg kali aspek verbal percakapan rerabaikan. Terutama ini
berlaku basi iungsi,tungsi bahesa internktil dj manr konak sosial sanrat penring, di
rn na hukan apa yang Anda katakan yang diperhitungkan rchpi 6dg.rimdra Andr
mengarakannya apa yang An da sa mpaikan dengar bahasa ftl uh, eelak ru bu h, kontak
nata, jarak fisik, cian pesan,pcsan nonverbal lainnva. Bagninanapun komunikasr
nonverbal sedemikian subril dan spontan dalam diri penutur asti sehhgga bahasa
lerbal, jikn dipcrbs.dingkan, tampak sangat mekanis dan sistcnaris. Blhasa menjadi
amat nanusiaq'i berkar dnrensi non!erbaln)a, atau apa vang oleh Edivard Hall (1959)
Jrsebut "bahasa diam". Ekspresi budaya bcsitu rerikat dengan komunikasi nonverbal
hingga rinransan l)agi r..elllbelnlAran l.!dara lebih bersitir . on\ erbaL kerimbang verbal.
Bahasa vctbal rrrensyrratka. Lrenggunran banya satu dari lima modaLrtas indra:
:endengarrn. Tcrapl masih acla tiga indra larn dalarr perbenclaharlan kita Lane kira
:akai bcrkomunikasi n'tiap hari, jika urrlrl..esrJr kna m.r;t.r Lnp,n1.t rn rnJn Dtrasa
kr dalan seluali kategori koml,nik:rdi {s:laLprn pe.rn ,et"i,LL\x.tr}-nmk"r, d.n
Jrrerima melalui indta perasa). Kita telaah nasrng-masiDs rrc,claliras iru.

Kinesik
Setiap budaya dan bahasa menggunakan bahasa rubuh, atau kinesik, dalatr caru-
:ara L,.ik terapi l)isa .liratiirkrn denqan 1elas. ",{da l.icara dalam bisu mcreka, bahasa
Jalam gcral rubuh meleka," nrlLs Shalespeare c1a1am The W;rts\ ftle. SemLra
r.cbudayarn di sepanJ:rng sejerah nrnusie berrumpu pad:r
kinesik unruk
menvampaikan pesan-pese. penting. tsukLr-buku sc'perti Mrlrt*ltural Mamcrs karya
Dresser (1995) bergabung dalam Jeretan panjang buku panduan (misaLqa, F:Lst,
It)i0r HalL, 1996, 1959) tang menarvarkan wa'vasan ringan retari pro!,okarif renrans
:engslrnaan knresik d:ilan brdaln Amerika Urarr dan l:Linlainn).i. Sear ini, hampir
.eti:Lp buku tentang ko[runikasi nenjelaskan bagaimana Ancla berkomunikasi
dan
:alah l.erkomunikasi ketika Alda mcliper rangin, menyilangkan kall, terdi.,,
..eLjelan, ncnggerakkan tr:rta dan nrlur Anda, dan seterusnya.
Tetipi seumum ap! pLrl lonrunikasi kinesik, ada rariasi vans sangat besar sccara
lintas budaya dan linras ltnglistik dalam pen r.u Ln penrf. r.n .fe.Liik
e(13k ruhuh.
Semua manusia menggtrakkan lepala. mengedipkan mate, menggcrakkan lengan dan
ianran mereke, tetepi signifikansi gerakan-gerakan tersebur beryariasi anrara satrL
rnasrarakar dengar, nasvarakrr lainnva Ptrharikan kategori-karc,gori berikut int dan
l.agaimana Anda mengeksptcslkannra dalam bud:rya Amertka.
26? KomperensiKomurikdtif

1. Persetujuan, 'ya"
l. "Ticlakl"

4 Tid.k l.enninar, "Enrrhl'1h"


5. lsyatat rer,uan, isyarat seksual
6. fenghlnartl, gerak rubuh mesum

Ada istarar-islirrt ger:Lk blrh )an! disepak.ri unrlrk menyimpaiksn kateg.i


kategori semanrik inr. Apaklh isyarlt-isyrrat itu srm.1 dalani bahasa dan i\rdrya 1a:.
Kadrng-kaihng ri.lak. Drn hadang'k.rJang sebLLah gerak tLLbuh !.tng panr.ts .lxl:.
saru bu.laln Jianggap cabul atau rnenghina daLam budaya larn. lvfenganggukkan kep:.:
rnisllrl'a, berarri "ya" LiAgi scbasirn hsar penurur bahasa Eropa. Terapi brgi ori,.-l
Ainu di Jcpang, "ya" diungkapkan Jengan menaruh t.rngan di depan tlada J::
melambaikannya. Orane'oreng NcgrLto pigmi .li pedalaman Mala_vr menunjukl:
"r'a" dengan nremajL,kan kepaLa kuat,ku:rr, dan c'rrng Punjab di lnJia mendongakL'
kepaLa kuat'kuat. Llr.rns SLi Lanka menggerakkan tlengan luwes clagu mcre.-
nelengkurg ke bawah ke L'ahu kLri, sed:Lngkan orang Be.gali menggoyrng,go).lnsk::
Lepala dcngen c.far dari bal,u Le bahu.

Kontak Mata
Apakrh kontak nata pant:rs diL:Llukan .rntrLa dLra partisipan dalam sefr:-
percakaprni Kapan Jiperh,lehkan ridrk mempenahankan kontak matai Apa 1.:::
rliislaratkan oleh konrak mar.1 arau dJrk r.lanyn kontak maral Berbagai budaya sar:
berlredr-tei.1 Jalam m rlrtas visLral koniuikasi ronverbal int. Dalam bud: .
Anerika .lirrerhlehkrn. misaLnya, bagi dua orang parrisiFan berqratus sederajar un: :
memperrahankan kontak Drara yang lama. Blhkan, orangAmerika rkan ncnrisrrl:
ftlak adan\a ko.rak nlata sebagai riLlak alanya perharitrn yang riJak sopan. sedangk,'
.1a1am bucla_valepang kontak mara bisa dianggap kasar.lnrerfcrensianrarbrdaya da,.:
kategorl nonrerbaL ini bisa mengakiL.atkan kesalahpahanian.
Bukan hanva konrak mara iru sendiri yang merupakan sebuah kategori ;.enr:. -
retapi gerak nat:L Jahn t chcrapa hal mempakan kunci komunik.rsi. Mera l-:..
nienlistaratkan mlnat, kebosanan, empati, pcrmLrsuhnn, kerertarikan. pemabar:-
kes:rlahpahaman, dan pesanlesan lain. Sebuah apek penring darl pcrcakapnn r:.:
leluasa dan nk'aml.igu dalam L.ahasr kcJua arlalah pcmerolelun konvensi-koni t: .
untuk menr,anpaikan pe;an dengan lsyarat nat.1.

Prokrernik
Kerlekatan fisik, atar proksemik, juga merupakan sebuah kategori komunikatit r: -
pentlng. Berb:rg:ri kcLudayaan meniliki gaya yang b.rl-.eda nengen:Li jamk lang l-:..
Jiterinrr !nruk percakapan. EduarJ HalL (1966) mempcrhhurukan jarak lang l:--
ditcrima l,agirvacana pirl,lik, nxiaL-konsultatit, pemonal, dan.rkrab. Dia mensarak:
misalnl'r, l-.ahtrx ,rrrng-orang Amedka merasa bahwa sebuah "geLembung' ru:::
KompetensiKomunikorif 263

:.ronr1 rc c.tu sLdnh ctilanggar L.tika seor:Lng asing berdiri tetrlh clekar Jrri tN
l4 inci kccrLali rurngann_va rerl.rtus, ;eperri .lj merr. arau l r Namun. seorrng
rurgr:a
l.'l \ \ .nl'. r , , .rt
-irhl,r jauh. \ing ' men:rik aJalah tidak ada pih:Lk ^"--r -.
F.s re.ar.l sfesirtk mefgerri rr.L
rnq sahh ketih:L jarak riLlak bcnar. N,lereka ha.m Jihinqgafi feras.an sxneh.mnr
..iiJikn!:ima.ef arau kccemrsan.
Kadrng'krdlng l.end:L-neja, geraii turntrur l:L;"-l.efrr.gsi nenjign jarek iisii.
:tnentLr. BenLla-L.enJa semacnn itu cenclerung memL.angun e!r,a umum dan huL.LLnsrn
r I \4'. rq Fr ,; I r ,.r ,, I

icr-'inr pula lel.eralaan rbuah mcje atau layar uoniror akLn rnerrcnnrkrn corak
:ffcnkapan. -sekrlt hsi, L..lgninana juga, budaya-tLrdaye v.rng berbccla nenllsirkrn
:t.rnlcsrn berl.eda Jalan L.enda-l,enda im. Datanr beberapa t L,day.r. ln,Ja-LcnJo
':r menJorong prcses komunikrsi, retrpi dalam kasus lain menghambat.

.\rteiak
:srn-pesan nomerbal artefak sefertt pakstan dan pcrhiasan luqa nrerrp:rk!. aipel
..ntiIg k.i unikasi. P:rkxi!n sering nengisyaratlan kesan harga Jiri. kelr;
i L l. r q I ' e'a.\.,r ,r .r l..r
.:smr retenrlr. Dalarn sefLr.rh kelonpok percakapan mulirikulrural, arteiak-aneial
,.nacrrL itu, bersnm.L is_rarar,i\'!r!r nonr.erb.rl lain, Lrisa mc.jadj srbuah 1.rka,r
.litrkxnd:tlannrentlnskirkeIrintrngan,mensidcndtlklsitrrakierjnikFerr)naIir.1s
:rrenru, Jan menctrpkrn

Kinestetik
r.leLryenmh, krdrng-kadang dreLut sebag.ri kinestctik, eJalah aspck t;ln bcrmLLrrar
'LJrra l<onrLrnikasi nonverbaL. Bagaiurna kin nenventuh orlng hin dan di nrna
:;nrenruh mcrcka krJang-kalang merupalan aspck konunilasi ronrcrl,rl vang
:rli')s La.l:lk disalahFahrrri Dalam belrerapa l,u.trva sentLrhan n,ensis\.irarl:Ln qa],i
.:ng!r Lrers.mal atru.rkrul., senenrerr Jalam budar.rirrda,vr larrg lain L.crsennrhan
:rirn rrri lLr.rs a.lalah hri lLrrnral. Mensernhui l.aras dan konven-,i rdaLeh pcntinq
tli kornLrnikasi yanr jclas dan r.rl,aml iru.

Dimensi ol{aktori
-LL,fg kire jLr$ Denerirna pcsan-pesrn nonver.l.al m.1rus,i. Mo.|lims olfaktori renrr
... pcnti.g l.rgi .lLria sinra, teieFi l-.eqj rrrrnusia pun lruJa,ra,bLL.lali L_.erLcJr
::errl.angun Jimensi-diI1lensi l.crbeJa komunjkasi oLfektdi. At,aJ keJLra prrlrLh
:tniptrkan, dalarn kcL,anrakan mrnrrakar Dxju, kecen.lerungan pacla r_.rri|m.
,tt.-...,.t.,t.,
.rLrrlna keringar. cliangg!p riJak tlikehendaki Dahn hel_.erap:r mrslarakat rerrentu.
.rtLL sala, b.iu leringar manusie sanlir lrisr .lirerimn Jan m:Lleh memikrr. Irrrr
::d..leji. L.1has! keJra dan khusLrsnrr l.uJar:L kedra perlLr menscfi allar istild!r
:r! l-.isr direrimr l.uJara,I.Lrilara l:iin Jrh r nDdrtLtas olaakrorj.
264 KomperensiKomunikorif

KONEKSI KBLAS

Temuan Penelitian: Pengamatan dan penelitian


menunjukkan bahwa komunikasi nonverbaladalah aspek sangat penting, kalau
bukan kmsial, komunilcasi tatap muka. Edward Ha11 (1966), Julius Fast (1970),
dan Norine Dresser (1996) mengakui komponen kritis lronunikasi ini.

Implikasi Pengajaran: Sejauh mana Anda diajar secara khusus rentang bahasa
nonverbal seperti gerak nrbuh, kontak nata, dan proksemikl Banyak ku:sus
bahasa -vang gagal nemperhatikan mode signifikan komunikasi ini, dengan
asrmsi keliru bahwa bentukbentr-rk verbal bunyi, kata, frase, dan kalinat-
sudah cukup hagi seoung pembelajar untuk berhasil dalam sebuah bahasa
ashg. A.spek-aspek nonverbal nana lang akan Anda alarkai! clan bagaimana
Anda meng-ajarkannya?

Klt:l ddak bisa meremehkan pentingnya komunikasi ierbal daLam pembelajau


bahasa kedua dan dalam analisis percakepan (DeCapua & Vintergersr, 2Ci-
MarsrLmoto, 2000; Kellerman, 1992). Koniletensj Komunikatif melip-:
kompetensi nonverLal-pengctahuan rcnting semua ragarn semanrik nonier:r
budaya kedua, dan kemampuan untuk mersirinr naupun nenerlm:L isyarrt-is\:::
verbal rcara jelas.

CC DI KELAS: CLI DAN PENGAJAR{N BERBASIS TUGAS


Ketika biclang pcdrgogi b$'ts:, kcdua bcrkcmbang dan matang selana beber:-
dasau'arsa terakhir, kita rnengalami sejLrmlah reaksi dan kontrareaksi Jalem mot'r
dan pendekatan terhadap pengalaran bah.rsa. Kitn Lrisn n.nengok kembali satu i:j
pengajaran bahas:r asing dan mengamati kecenJenrngan'kecenclcrungan yang daL-
dan pergi. Bagaimina kita bisa melihat kembxli 100 tahrn dari sekarang ..:
nengar*terisasi era m:Na kinil

Pengajaran Bahasa Komunikatil


Jawabannya barangkali terlc'tak p.rcleup:L-v!'Lrp:Lya mlrt&hir kita rurtuk mcr,gg: -:r
pengajaran bahasa komunikatif (CLD. "Dorongan nenuju homunikasi" (Higr i
Clifford, 1982) tak kenal henti. Para peneliti ncrumuskan dan memmuskan u -:c
konsep kompetensi komunikatif (Savignon, },r05). N'terek.1 meneeksplorasi ::r
terbilang fungsi bahasr y.rns harus bisa dilu:Ls.1i penbeltrjaL. Mereka memnpa:,=.
wacana lsan dan tu]is dan konvensi.konvensi pragmadk. MerekL neneLmh $:a
grra dan konunik^si nonverbal. Dengan gucl.rng pengetahuan ini kih .lengan g.:
berini meu'ujudkan tujuan penLrelajarrn renrang hagaimana cara telbaik men=':
KompeiensiKomunikdlif 265

PanJangan sekilas pada jumal-jLrrnrl mutakhir dalan pembetaiaran L.ahasa kedua


:renrungkap l,anlak sekrli na.eri tenrang CLT. Banlak sekali buku tct<s bagi gLrru
l.d penJiJjk guru vang menjal-.rrkarr Narak pcn.lekrr.u,Fcr.,lek"tan
.. e.l ,, ,,,,i -."-rr.lo",,,,tl,rii
:un Anda menn uka lltcrarur saat ini, AnJe ekrn Lrertenu densan kar:krert*ik
m I.I
.1.' r,
CLT prlhr baqus dipaharni
sel.agri pendekatan, l_.ukan meroLjc (Rich.uds &
l,rlgers, 2001). Ia.dahh pen.lirian t.oreris terpalu terapi puny.r basLs luas
'cNah
::ntang ruarak bahase Llan tentanq pembclajaran ctan pengajaran bahase. KenJari
r.r...tr m r-" ....t ..,m ,, , ,,, .D'r,r
' r-t -.. c| .l,rl r..,t ,|,-.-,o, "i,
-..p,.,- t'.1,,
i'iJJo,von. L9?tl,) tringea karya Lel,ih belalengan (Savignon. 1.005, EUis. 2005:
-a'l .r. j l, lr ,r' .l,r I r, ,.ct - I ,
..hlngunsan. Demi leringkamn dan LetLLgasan, saya [renarartan
tmpat karatteristik
m,r saihg rerkair Lcrikur ini scL-.agai defini;i CLT.

. Sas:Lran kelas dit,,krsk:Ln pada sr:nLLa komponen CC dan tidat rerbatas orih
.r't . r.- . 1,r r r lr , r.rl
- Ieknik-reknik brhasa dtrancrng unrLrL metibatlan para penbetrjar dalan
pensglrnaan frasmarik. orenrik, dan iungsional bahasr untrLk tuiuan bernakna.
8,,'. ,, ,t
" -.,; ,Jrm ., ,,r ,,,.,,, ",
a;pek-aspek bahasa Iang nemrngkhkan pen$ela;ar mewLr;udkan ruju.ui.tl,j!an
: Kelasih!n dan akurasi dipanJang sebasai prLnsip-prinsip pelengkap lang menclasari
1 l-l i Im' L.A. I nr I L. t;-. r-!l
JaripaJa akurasl !uo:r mcnj'ga rara fenLreltjar tetap terlil_.ar sccara bermakna
Jalan penggunaan bahasr.
- Dalam kelas konunikatil para nuLid pade akhirnla harLrs rneueunakan brlusa.
:ccara prodrrkril drn berrerina, dalam konrek -.r,ontrn.

Keempar karakrer di :rras jauh rcnlimpnn!l tiari pcnciekatan.oenclekaran


L, r | : .r, \,m..., ,l,t ,.t.r., ,t ., 1,,,0..J
,, l, r n Ir . r. .. .t.. 1,", B t, f.. t.,..
.nJekatan Alami, dan selraganla, sudah Jil.ahas dalan babiaL. scl,eturnnl,a) yang
: e nan dai sell uah rentang panja ng sejarah DaLam heterrFa haltainn\t, penvimDanqul
l'l l'-''' r;lr
''"1 'Lrl',,,r ..-'
.:rm:rdkal) adelah penoprins uranra r,engajrran L,ahrsa schmr tcratrJ,abad. CLf
..nvara La. bahrva struknrr gramlrikilt LeLih l_.aiL Jisisipkan ke .1alam L.er1,agat
:reqori iunssldral. CLT tiJak L.anrlrk memLreri perhari:ur pada penyampaian dan
.nbahesan kaiclah.kaidah crrmititat .J.rripada ylng Iaznn Jipraktekkan. Banvak
, i .... r L,,I .. I.,t a,,,,-F
-.\..' I

'r :, er I ' , ., -.rr1-..Irr ,. L ,, ..


265 Komperensi Komuikotif

tidak didotng clenuan trengorl.ankan kurunikasi lanssuns Fng jelas dan rii:'
anbigu. Akhirnva, jauh lebih l.anyak spontnnir:Ls lang nuncuL daLam kt.:
komLurikatil para nuri.l d orong unmk menghadap.i sinras-simasi sponran di ba.::
bimL.lngan, bukan kontrol guru.
Karakterisrih Leempat CLf sering nenyulirkan L.agi seorang .qu bukan penL: -
adi yang tidak cakap betul dalam L.ahasa kedua unrLLk mengajar secara efekri{ Di. -:
Jrjl, latihan Lrlangan, Jan membahas (dalam bahasa pertama) karlah-Laidah::--
bahasa jauh LeL.ih sederhana bagi sebagian gulu Lukan penumr as1i. KeLemahan::
bagainrnapun, jangan mtnghaLangi orang niencapai tujuan.tujuan kc'munikan::
Lclas. Teknologi (vnleo, relevisi, kasct euclio, rnernet, perangkat lunak kompu::
bise nembantr gurlr'guru semcam iru. Arilasi, clalam kira.kira satu clasawarsa sil::.
kita mcnraksikan sebuah peningkatan mencobk tingkar kecakapan guru l)RL-'
lnggri. di selllruh dunin. Ketila lembaga-lembaga Fend ikan Jan politlk,:1i berb:::
negrr.r menladi leL.ih peka terha.lep pentnrgnvn pengajaran bahasa rsing unruk tLLlr:
tujuan konunikatif (brkan sckadar untuk uiuan niemenuhi "persvaratan" atau "L -
res'), baranskaLi kLr:r akrn lel-.lh manipiL. Ji seluruh dunia, mewujudkan tuir:r
junn pens:rjaran bahasa komLrnikatli.

lnstrukli Berbasis Tugas


Di anrara l-.erbagai m.rniferasi mutakhrr CLf, instruksi berbrsis tugas muncul seb:r
ritik foklLs pr.thtel pengajaran bahasa di selutuh dunia (E1lis,20051 Nunan, lil-
Skehan,200.l, Bxate, Skehan, & Swain, 2001 I Willis. 1996). Kerikr profesi -
ter(s menekrnkan irteraksl eli keLas, penvrjaran rerfusir pada penbelajar, otentis:::
dan memandang pc'ngeLaman pembelajar senditi sel.ngri kontribLrtor pentjng ::1-
pen$elejaran, insrruksl berbasis rugas mcnarik perhatian p:rra gun, dan pembei: -
padr.usa!-tugas Ji kchs. Skehan (1001, h. l) mcndcfinisikan tLr.gas sekadar seL:::
''sel)uah rkivirrs
-!ang rrenghanLskan para pembelajar menggunakan bahasa, der.-:.-
penekamn paJ;r makna, untLrl menc:Lpr1i suatlr tLtjLlan." Terapi hi mcmnggil.::
banrak ruane baqi interpretasi, sehingga lebih L.aik sebuah rustrs dipahemi dl:'
peni.lasan Skelun (1996, h. 95), tuges :LJalah aktiviras yang mengutamakan maL:
ada persoalan yanr hrtus dlselesaikan dan L.erhLrl'ungan dcngan aktivitas sehari-L:-
Jensan tlrju.rn yang bisa Jiukur liasilnla.
David Nunan (1004). di.tnt:Lu lang lainJainn-v.r (Skehan, 2003; WL1Ls, 19::
dengan cernat mcmbeJrkan annrtr tugas sasaran (penegunann bahasa di luar ru.:-
kcles) dan tugas pedagoeis (r'ang tciadi Ji ruang kela$. Tugas a.laLah *bhimpu::-
dari senua teknik Jan aktivins rang bisa Llirancrng unmk ke1as, dan tugavrugt :-
sendiri t lsa nelibatkan L'ebcrrpa reknik. N{aka, untuk tulras penccahan mas: r:
yang l.erurusen clengan peta, nisalnya, guru bLsr mengat'ali dorgan menjelasL:
garis besar rugas itu, mcmLcri tinjau:rn at:rs tata bahasa clan,/atau kosakata r: -
berguna untrLk tlrs:Ls iru, keria pasangan atalL kelompol unmk menarvarkan c::
rnenl-.ahas soLusi, tlan pn,seclLLr pelaporan scisi kelas. Senua ini "komunikatif' :..
merupakan bagian c1.r1i sifer CLT, terapi tugas itll sendiri lliran.ans untuk membtl-
KompetensiKomunikorif 267

para pembelajar dengan bahasa komunikatif yang d4rerlukan untuk


nlemberi
re njuk tagi seseorang. Tugas klusus ini l.isa dideskripsikan sebagai sebuah tugas
pedagosis yans berhubungan dengan siruasi dlrnia nyrra, dj;".*.g.";k
nemungkinkan para penbeLajar menyetesaikan rugas sasaran nemberikan arah.
lnstruhsi berhasrs tugas adalah sebuah penLlekatan yang mentlorong para guru,
Jalam pelajaran dan rancangan kurikulum, unruk berfot", p"A" r,""y"r.
t"lt..
lornunikadfyang dibahas dalam bab ini. Unok m"."mpungkan s"buah tr,rur,
,"".u,,*
r,-r.ni . r, h rr\nr.1 p,r., l.ompe,er ... rgJ-i.".r.r,., ,,,"-
U i.'.,,,p..,"
ilokusioner unruk menyampaikan makn. relsirar, komperensi sturegis'unruk
menginibangi kesalahan-kesalahan tak terduga, dan kemudian r"-un p".ungt
racana, p,agna,ika, *r"" *-,-.;,:: nom,erbar ",
::unikarif

Dalam bab ini saja srdah krta lihat bahiva komperensi komLrnikatif
adalah jaring
rang begitu rurnit clari konponen-komponen psikoL,gis, sosjal budava,
rlsik, da;
.inguistik sehingsa rnurlah bagi kita unnrk terperangkap hanya Llalarn sam bagian
:ring. Tetapi hai-hal pentnrg dalam ri,acana nenja,li semakin
letas. dan ,retodol""t
r'.ddr rIl'l ", irt ,r, . il ,p ..! .,,.;,
"n,..,..,n.-l
ioniunikasi di kelas. Saya yakin krta sedang berge,nk ke arah l.osirif da; t*"iir'p*"
.'um dan penelLti bahasa, clengan berdial,rg saru sana latn, beraLia dalan saru bicluk
:ntuk nenciptakan pemahaman yang kokoh dan rerpaclu rentang bagaimana
:enbelalar memperoleh kemampuan berkomunikasl secara jelas dan erekit,t"t,-
ra. I,

PIK DAN PERTANYAAN UNTUK IGJL{N DAN DISKUSI


-at;rtan' (l) rLrgas indnidual; (G) tugas grup rtau pasangan;0e d,skusi seluruh kelas.

t. (C) Bersama seorang kauan, 1ih* Baean 8.1, yang nenegambarkan komrrrersi
'.,1 . . J", I"rr" . . -o .errt" ."t-r . ..n ., rj I er c" rn
"\ ^l
pembelajaran bahasa asing sebelumnya atau saar ini u,rtuk ",,
seria! item kecil .trtAm
dr"rr ll ."-li i,"n,r ..p , .. I Lt ,-.,.
l. (G) Dalarn kelompok, bicarakan keLaehelas birhasa
asrng Anda sebetr:mnva arau
.". r . \r,-.jdnoe,,ed, e,rt-m r.Atto,ndr Bt-, -rJorh fo^,.
r'malel .A L T' rLllral r, ,.m r '",, ..ro"t ,v.,,., ,,i ,e, lr .
dan mana yang mendukung BICS.
l. (l) Tnljau kembali pemL.icaraan tentang konpet€nsi strategis.
Jetaskan hubungan
komperensi strategis dengan kompetrnsi bahasa. Apa hutu"gn" u"ror" :;r.ut.gi
"konpensarons" Jan sftategi "eksekutif,t Temkhir, basaina;a
rt.ut.gi_.t."r.it
o,ml."r',r,r .1" n.ur,i.. r,.-eJl.".t:r t".m B,l sLi, .e.r" der c";
konpetensi straregis yang dibicarakan di sinil
268 Kompetensi Komurikori{

4. (K) Harch menvarankan (halaman 150) Lehwa dalam pembelajann l,ahlsa kec-:
c'rang ban,s nempel'1jari basann.tna neLakukan pcrcakapan dan berrnteraks i r e:: -
terlebih tlahulLr, dar dari rnterrksi ini akan muncul struktur+rrrktur gramao.-:
Ap.rkrh Ln i be rarti l,ahrva kelas l-.ahasa bagi orang dewasa hanr mengajerkan kar.::
percakafgn dan peml.ukaannva sebeLum nengajatkan strukrlrr gramatikal ::
fonologislJika ridak,l ar:limana An.le DreLih.rt saran Harchberperan claLam seb:::
kursLrs bafasa asnrgi
5. (G) UnrLrL nrcnggaml.arkan ka ,rh clan konvensi pcrcak.rpan, cobalah ini: Dr :-
kelornpok 5 sampai 6 ortrng, runjuk.lua onng u.tuk menjadi p.nsamai::
Lalu sisan)r terLibat dalan tbuah tliskusi rcrrtang topik kontroversial' al'.:'
hrk'hak perenipurn, nnri kekerasan, ras, isu Frlitil< murakhir, atau apa saja l:
pen!anat h:Lrus men(.arat di sel.nb:Lr kerras s.ca spcsifik Lo1lponen-kompo:.:
lingui*ik (verbal) clan nonverbal vang harus Jnrrjudkan para anggora kelor: "
dalam (a) nrncari perhatian. (1r) interupsi, (c) mcnn:.'lok, (1) klarifikesL .
ntngubah ropik. Pen{amar juga L.isa mencatat konvensi-konrensi kerja sa--
me.iaga perasa.rn, Llan sopan santun ran!r riiPakai Pare pengarrat : -
me.)amfaiknn remuan rnereka ke seluruh kelas.
6. (l) Dalan kelomy,k Leci1. sam;.aikan dengan cepat bel-'e.epa kemLrrgkr' :-
kontrll.usi lnguistik korpus I.agi mct.,.lolo!i arau mat€ri pengaiaran LaL:-
-sampaikan iJe kelirrpok Anda ke selunLh keLrs.
7. (K) Bandnrgkan l.ahasa lnggris densan l,ahasa-bahasa vanq dikuasai anggora l:-
sehubLrngan dengan isu genclcr. -A.dakah perl,tdaan'perbedaan dalani caLa or:-.
berbicara kepada perenpuan dan lakll^hil Dalam cara petcmpuan Jan hkr :'-
belLricrral DaLam bentrLk-L,cntuk grlmatik.tl (rtar mortulogis) ,vang dit'ed;' l
memrrut genderl Apekah bahasal,ahasa lain niencerminkan seksisme, se;:=
brhasa lntsisi
8. (K) KeLas diminta nernberikan contoh'cotrt,,h spesifik tentang konipor:---
komponen verL,aL dan ronverl.al cl:r1am lina gaya Joos. AFa saja maniGi:''
linsulsiik permukaan !xng men!niukk.in perbedaan-perbeJaan claLam e:. -
Manifestasi nontrball Bagaimana gaya berbedaieJa secara lintas budayal Be:::-
l.anrak gala rar.rg sesuai untuk mcneajar dalam sebuah Lehs L'ahasa asingi
9. (G) Aturlah keloml,k kclompok empat atau LLrna onng sedemikian rupa hu::
riap kelonpok n-rernpunl.ri anggota -vang tamilier dtngrn seluah rrgan ['ah:.
brr,1aya. (Alternarif, susun kelompok-kelompok homogen yang kemu. ::
rnen;ampalkan pcrbeJaan ragam bahasa.,'bu.lala nasing-nasing.) Menggun:.::
kategoti daLrm bab ini, bandingkan eksprcsi-eLspresi nonvelbal deL.rm bu;: '
terbahasa lngerLs dengan bahasa,tutla-va lain ts.rgrinrna perbedranlert'ec: :
seDiacem itu Lri,a diajarkan dalrm sel.uah kelrs bahasa asingl
lO..J(-" i, ..'r '1. h.{l I -.'r., i, --
Jan insrrulsi berLasis tugas (halaman l6'1-166) diierar.k.u rral kelirLr .lirerarl.r:
KonperensiKohuiikorir 26e
.-.*t{N BA..{AN

canale, M., &


Q : :1,,'1.r.,."11;,,;i. ".''
Sq.ain, Ttt
(1980).
-.,'",e, e",M..
K(r1c bc4engarrib te alg liomperensi /or
Mich',er cdnar dan Merir sqa,r
.' i'*r,,,r,, ."i,,i,
",.;;:;';:'l:i:***'/"r€h
*"r',*,*,,",*,,,^,;;;"ilil.-il;,,:r':l:,,::;:!.;::,:!:!::":,";::;,::f:';;I
:diri pcLncaron Atpliec.l Linguisrics.

Karper, O. & Roeler, C, (2!.05). |ra,,r in second ranguage learnins Dar.m F


u-r."r r"a.r, H."ii-i,i,;l:#";""" ,.l"lil
,
\.!, \,.,i v ,i ,.r *", . ';1 ' ", ie a"- c"..s '., rr.

T":.:':i, ll,l:, i;^r#',. e\


od
o',, r r-i{ n,,r,
v "F, v\ n, L. r,'i; ;,-'roo'o 1,
u'rl(cl7/r
lrenrte,,
r- r....l, D,,,r..
& C 1., KM {2005) t.
u,r"''. r,.,,"i'r':' o'|l,-",i na'J -.o 'r.n-'. -e
,,, "",, ;r. \t,, Jl,,jli ., ,.,,..i","*""" . r ",;,
.. - .! ,r. r.. t .. .",
,''.,,;ii ',: :
"_
i,."a.
, " ""r^
,1

"r "".:..
"::i":;1
"... ,,,..t..,.,,""j,:"'j..Ir." J.J- ' n o..(d
',,r!d. s, tl0a5). L.rr r.
h- aoo- .., "'.-", ';
[Dcur6i,, e nrp D"" ' H r"'r'
"Lr '"J ta' ' l lot'+0o' M rr 'l
N' r 'rir.e , ,'.. ,'" .. .. ;,.^;..
,"
n "t

Snan,Conmd memfcrrtan
trenutakhitan hennbaag tenrans ldndiri rert ary
{al el ir. r,,rq,rr 1.rarg toqr mercl a ya n; nr linRriJr;ii /i,rbL\
tadn tD tt L" !r"- ' r"
-"' ' '' :'
"I''
i:on or, U. (200:),. Nerv Llirections in rronrnstile rhetoric. TESOL
49t_5I0. erunerf, j5,
Panetra, C. (2001). C,trrrrrrir. rLrori. 1"ri s;r.d d /eJe/rn.t. Mahlvah, NJ: Llwrence
Brtbaun Assc,cj.nr
(cdua snbo,ni
,r. \".1',.
.,,.
I t. .
i" i, ., ,- ;']'-,, : ,:
menauotlar vtaah rrnr

a.. aa
, i,I,.,"1,, ,,".1",1
270 KomperensiKomunikalif

Salignon, S. (2.t105). Comunicarive Language rearhing, Snatcgics ln.l gorls L).l:-


E Hnrkrl (eJ.), Hardbol o/ res€d/r[ L !co,,] l.risrls. rcaching arrl laanin-q (h i'. i
651). lvhhrvah, Nl, Larvrence Erlbaum Associates
-skehen, P. (lO0l). TaskLrased instruction. Lriglase TsaclLmg, 36, 1-14

Dalrm arrilel p.rram.r J.]ri keLlnr ttikcl iti, Sddrd Sarisror, pedulvng olvLal C -
lltrrhflLdr jcbrah Jinortris m tdithir Lentullll r.fflit n Jdn turtrclt Jdldm CLI Ji rrli..
drnra Dalln arrilielrang Lcdua, Pcrer Slehat. vrlah seo,ang parehd rdrhmuta Jrnid d.: - -
paasajaraa bobasis orgar, rEnladiaitdn !'b!.1h rirsldvr n lsrsd&rtdn b.rirair.,sas (c.Lr-:
ncnaurhan bibliograi ejctensii.

PENGAL{MAN PEMBELAJARAN BA}I-ASA: ENTRI JURNAL 6


(latatan: Lihat halaman 1.3 dan 24 Bab 1 unmk panduan umun ncnulLs ju:-
t.'ntang pengalaman pemtehjaran bahes:L sebelrrnnva atau -rang seclang diikun

. Dalam l,ahasa asing Anda, apakah Anda ncnglnsgrp Anda 'kom;'ettn s.:
-.

l<omunikatif''l Pertahankan anggapa n Ancle dergan merggu nakan bel'er apa kate: -
d:rlarn l.agian perrama bal-. ini.
. IlLLutiah tlu:r dafrrl akitiviras,rktilitas \ranrr (pemah) Jieurakan llLru Anda ur:
memajukan G) CALP dan (1.) BICS. Aprkah Ancia senrju clengrn proporsi r- -
satu atls lnng 1ain, mengngat m:uan kelas Andal
. Apahh Anda puas dengan kemaiuan Anda dalan ncmperoleh bcbe:::
komponen ri'acana, kaidah perokapan, dan kont'ensL-konvensi p'Lagmarika L'ai: '
asrng Andai Drskripsikan apa vahg menunLt Ancta l.isa Ancla "Lakukan", i: . r
vrr lr 11 ,. rn
. lllu AnJa cuku;. familier dengan konvensi nLlisan daLan Lnhasr asidg.l:-
cleskripslkan beberapa perbedaan -vang Anda mcngcLti anara tuhrsa rsli dalt t'i.
asing-{nJa. ,sejarh mana perbedaanperbedaan itu mefcerniDkln bert'asai .!
tlndang l-\Lda\al
' Ap.a)<ah l,ahasa asingAnda Lcrmuatan gencleri Deskripsikan.
' D.slripsiknn meniiest.tslmrnifestasi vett'.1ldrn nonrerl-'al gala-gava Fng Lcr:.-
dari akral, hinsga oratrris) Jahm L-ahasa asing AnJ.t
. Apakah guru Andr terliLat dalrm CLrl EvaLrasiLah metodol,,gi di kel.s i.-
berdasarkan emplt prinsip CLr. Apakah rutu itu Denggunah.rir a;'a varrg :
didc-rkripsikan sebagai pengriaran be,tiisis tLrqas. Jika 1a, cLeskripsikan sct'
aLivlras lang menrrut Anda, seddakt rkn-va hingg:r L'rtns tertenru, L'erl'lsis rL.-
Bagian IV

ktor Iinguislik
BAB 9

PENGARUH TINTAS LINGUISTIK DAN

BAHASA PEMBELAJAR

IIINGGA "a.rt Lni Llalam peni.ahasrn prinsirprinsip pemerrlehan L'abasa ker--


(fehL.elaiarrn,
t;kus kita adrlah prinsip psikologls kognisi, strategi, emosi) dan *''
(1.udrva, r,siolingulstik, Fr.lgmatika) pemerolehan bahasa kedua Variabel'varL::'
langrtng s.1ia psiko!,sie1 mernbenruk fondasi bagi pernbangun.rn set'uah pcmahan:':
komptehensif tentlng pemcrc'leban si-.tem linguisrik. DaLanr baL' ini kitt 'r':::
be relok untuk mulai nenelaah komponen palLng menonjol pemerolehen bal:'
kedur Lrhasi irLL scndLri. lemLelrrsrn ini aken rer'leL'ih Jahulu menL'icatalan, dr :-
pcrgerakan scjanh. sebuah era vang sibuk nentl.rah konrLas arrrla bahasa asLr - :
L.ahasa sasaran dan penganrh l,.rhlsa perrant.r pada L'ahasa keJra' Lalu akan l:-
lihat brglinrana tr!1 analisis k,rnrrastif mcrnberi jalan Lagi era analisis kesalal:-
dengan korscp penandu anurb'rhasa, arau r1-'a vang Jisebut jLrra t'ahas;' pemL'el:
Lalu krta akan nemL.icarakan persoalan'penoalan mcngenai fengaruh rttasLrl:'
interaksi, Lrmpan balil<, lemafhumrn, Jan perlakuar terhadap kesalahan Akhir::
-
kiu elan mennriau sekihs penclitian tedtangefek insrruksikelas. terLfama perJct'::
tentang fokus padr l-'enrLrk, yilng semlran-ra mcmpunvai bel-'erapa implikasi pr:' -

\ang jeLrs bagi gutu L.ahasa.

HIPOTESIS ANALISIS KONTRA.STIF


Pada peneng;han al.a.l kcclua puhLh, salah satr upava paLing popultr L'agi para 1lr: '
rerapan a.1a1ah stlldi dua bahasa yrng dikonrraskan PaJa ahhirnl'a riLmpukan ;':
kompararif dan kontrastii tentang banyak sekali p:Lsengan bahasa menghasilkan ':
xrnu Cortrnstile Ana[sr Hlpor'- -
-rang lazin disel.ur Hipotesis Aualisis Kontrastif
(CAI I). Mengakar lokoh dalam penJekatan'pendekann Lchalioristik derr stmkm:: I
masa itu, CAH ncnvatakan t,rhwr haml'at:Ln utarna pemctc'Lehan hahasa Le:'
adalah interlcrensi sistcm L.ahlsa petamr tlar sistcm bahasr kedue. Dalan h- :
Lni. ;eL,ueh analisis strukturul llmiah rerh:Ldap dua bahase \xns dibicarakan 'r' -:
mclglu.ilkan sebuah Jaftar konnas lnrguisrik.li antaru he.lulrr,ra Iang padr gilirar: I
akaf memungkinken pam linguis dan gum bahasa memperkirakan kes'.rlitan-kes'.rir::
r'r -..r dr,"l. ,r r.'-l .l 'r'

272
pensoruh Lirros Linsuhrik don pembetoior 223
Boho5o

Pada saat inr di.rnggap balli,a perangkat.perangkat lnguistik strlrkrliral, seperti


tata bahasa pengisi slot Frier (1952), akan [renungkrnkan seomng
li,.guis -emap"rkan
.ecara akurat dua bahasa
lang dianati, dan mencocokkan ked;a p"paran itu unruk
nencnnrkln kontras, arau perbedaan.perbedaan, vang valid .ti t.a*,*.
r.m- unl ,r e.a,"g." .rt.ra D- dt , m,, .",.1,, ""** ,q.,.rr
r | .r.y ' , -L ir I , t..r .or rlr., c,n l. ..n,,rr. t.". -' ,, 1,, -.,r, ,.:
,rNa dnteskripsikan seLagai pemerotehan darj senL,a unir terpisah
Ltu. Lebih ;auh,
,eori-teori penl)elajaran manusia
nen)oroti rnr.r1ek i penbelaj;mn,
renlnnpulkan L.ahwa apabila rid:Lk ada inrerferensi Lisa ri;precliksikan, tidak
1,ang
:kan ada kesuhtan yang akan clialatri karena b"; enra;slo secan posirif
",ang
:.mua irem lain dalarn sebuah bahas:r. Kesimpulan Logis dari berbaeai a.sumsi
'l^e.r , : ',1,, .,tdt "t.r r.T" ,t,..r -.1,, .,ia.,,,,,
r,"libatLan upava mcngatasi perbedaan-perbedaan ke.tua st,r"m i;nguistik
""tara
iru_
rrhasa asli dan bahasa sasaran.
Secara intuitifCAH mempunyai day:r tarik dalam apa vane lazim
kita amati .lahm
, D"ml I.r.,: etJ.d.,r\ .,-,"t .errt..",,,1rgt
:Lhulungkan dengan transrer negarif bahasa saL ke bahasa *r-*.
S*,r", L,i-,
'l,-.alnya, nendeteLsi akses asing tertentu
clan bisa treniinprlkan, Ljari nembrcanrn
nl-..,r d J,., . rdr, .e..,. tr I h r t-;. tr. cer ^ar
'l"l.r" ,rl-rir rrl .e, rr o- net..,, t-t,.dt,,.' r...-'.,r tr.,r i
!;anyol, dan Jepang, nisaln)a. Aksen,aksen semacan LtLr bahkari rampak ctalam
,:ra-kata tertulis. Perhatikan karya Mart< Twah Th. lnn..!trrr Ai,rodd
ffqSO, f].tifj
:, nana penandu betbahasa prancis rnemperkenalkan diri: ,Jf.. ?henrhmanr uil h
raie .:'a.'., r..n, .oq -r...-.,".r, .

-ign,/iqre r, loal. @on in ze l:eautifuI paree. I sleatr ie Areiaesh !arir;r,no*.,i.Aruu


: koh \Uilliatr E. Callahan, Juan Ca-.taoiegos, seorang pemuda ]r,tekstko, yang
-::ngatakan"Hrlp me ro bat t'rcn ttues ptace,Bfi,.S€ior Capituin, ma,
|M da
d\' ' ld . .-t,p r-.rr .r"r Lo.,r .. ""$:.*";.
, k ..1,
.-rmdtikal deri trahasa asal.
Beberapa klaim yang lgak kuat diketrukakan Dengenai CAH oleh para
ahli
::n,ralaLan bahr* dan iiDguis. Satah satu yang paling kLrar dikcrnukakan
oteh noUn
:lo (1957, h. vii) dalam prakata unruk LinslistiLf, A.rors Crhe/€s, ,.Ro\cana Lruku
:. bersandar pada asumsi brtrwa krra tisa fircmpred]ksi drn nencteskripsikan pola_
: .r lang akan nenimbutkan tesalahan dalam pembclajaran, du,., poL_p,,t" yo,.,g
-::k akan menirnbulkan keslrlimn. c]enga. membana-eL"" **.".i.r.-"ri.1,"i."."
' ',vr\d \ .e L,h. J . | ,.t,\, .lm,r , V
-,,
::.am bab perrana buku itu, Lado meLanjurkan, .,da1am perbandtngan
anta* bahas"
. i dan bahasa irsing rcrdapar kunL:i bagi kenudahan
arau lesutttan ctalan
::rbelairran bahasa:rsing ... UnsLrr.unsLrr rang mirip dengan bahasa asal
[pemt eLajar]
.::n rnuclah bagnya dan unsur.unsLLr 1.ang t erbeda altan suLit,, (h. l_2).
khj^
:r halah kuarnya dikemulakan oleh Banathy, Tra,ler. clan \fa.tdle (1966. h.v;"; ll;
'I " r.'r:I-r.r'"J c ..,r.,gpem.- I.a
ros -no- Ji\ do'BoLo o Dembeloio
Pelqo'u\ L

asnrg bis a dlsetarak en denga. pcrLed aanlerb..1aan n n ta n srrltkrur bahasa dxn l' o': : I

asal murnl dansnLlrur bahesa dan l.u.la1a sas:ran "


Klaim te*ebur didukung oleh aprr -rang cii.cL'ut oleh sebagirn pe.eliti se::i-
metode emFiris prediksi. SebLtah modeL terken:rl Lljtas'rrkan olch Stockrvell. Br"':
dan Martnr (1965); mereka n,cnJaLiLlan apa lang moteka sebut lrierarki kesulir=
rang menLuat seorrng guru ataLL lLnsuis bisa meramaLkan ke-*ulitan relatii '-:
aspek bahasa sasaran. Urruk sistem fonologLs ranr dikontreskan, Slrcht'eiL ::-
rekannya mengusLrlkrn delap.rn kemungkinan rirlgk.rt kcsulitan. Tinlrlrtan-ringli:: :
itu di.lasark.ln pada sasasan-qarasan rerrang trrn'fer (1lrsitit, ntgatlf, dan nol) :--
tentang pilihan'pilihan op'sic'nal dan wriib reLhaclap tone*fincm tertenrLL J: ::
kedLLabahasayangdikontr;skan.Melalujan:L1isrrarg..rmrdrnsisrerr:rrisrerh:::
trngkat-tingkat kesrlitrn kcdun brhasa ltu, prra i guis terapan mamplL menJrfir
-

sel-.uah Lnvertaris culup akrnat mergenai kesulitan-kes litrn ionokreis !-an{::'


'
clihadapi oleh seomrg pemLelajrr bahesr kedua.
St,,ckwe11 Jan rekan'rekann-va juga menl'angun sebagai hierarkl l<esuliun :
stnLkrur granatik.rl kedua L,rhasa lang clikontrsknn Hierarki gramarikal rn::''
meliputi 16 tingkat kesulttrn, dldasark:Ln pa,1a gagasan serupa vang cligunakan u:
nembrngun kritcria i.inol.gis, Llengan tamL'rhan "korc-'pondensi strukrural -
'
''korerpondcnsi fu ngs ion.r1,,'senr ntik". aljfford Pr':rtor (196?) mcnangkap e"'
hierarki grrmarikal inl drLan enam kategori kesulitan Hierarki Pratot bisa direu:' :
-
pala kompnen-lomp,rnen smmatikaL meLrpun fonologls bahasa Enarn l<rt::
ini. rtalam urutan kesulitan meningkat, disajikrn Lll bau'ah Sct'agian bcsaL l:'
clianbiL dari b:Lhasa lngglis .lan Slanlol (seorang penutur adi L'rhrs.r Inggrii : ;
nenpelajaribahasaSpanvolsel,agriL.ahasakedLra);heberapaccxrtohmtnggarrl::''
pasengan Ian bahasal.ahsa y:rng dikontLaslan

Tingkat 0-Transfer. Illrk ada pert edaan etru Lonrras anrara ke.|La t'::
Penibelajar L.lsa L.esitu slln mentrxnslir (s..:\rr posltii) sebuah L'unri' *rr' -

atau irem leksilll dari bah:Lsa asrl ki t ahasa usran. Misalnva, vokal kar': --
nn kara. ketr-kara tertcntu Lrahasa Ineeris itln Spanvol (mortrLl. inteligot; ---

Tingkat I Perpaduan. Dua iten dalarn Lahasa .rsa! berpadu meniacli satu ':
dal,rm L.ahasa suran. lni nenghatusLan pembelajar nengebaikan seLruah pcr:':'
yang sudah nereka aknlji. Mis'itn-r'a: krta qanti pemiLik orang k.tiga trahasr l ri--
menehendaki pcmbeda lrender (his^s), daLani Lahas:L Sprnlol tiJak tt); se::-:t
penrirur bahasa Insgris y;rng l.eLaiar t'ahasa PrancLs hanrs neng.rL'aikan perL":-::
antarn ledch .lAn lcarn Jan hanya nr,enggunakan satLr Lata opprendru dalam l:" 'r

Tingkat 2-Subdi{erensiasi SeL.uah iten dalam l)ahnsa nsaLtr.lak aJa Jalam 1r:i I
sasann. Itm$hpr hrnrs nenghindari jtem ltu. Mi'alnva: orang L'erL'ahasa lr:-
pergoruh Linros Li.suisrik doi Bohosq pembe oidr 225

yang belrjar bahasa Spanyol harus "melupakan,' item.itcm bahasa tnggris


seperii
do sebaeai penll-.awa sebuah bentuk wakru, bentuk-benrrt< posesjr k;;a_ka;
uL
(unov), atau penggunaan some dengan kata benda vang rak bisa .lihirung.

Tingkat 3 Reinterpr€ta-si. Sebuah item vang ada dalarn bahasa asti diberj benut<
arau dLstribusi barLr. Misalnya, sec,rang perutur bahasa Irggris vang Lelaiar bahasa
-r ' l, . .,,,.. . iJ, , \otJt ..
' .....
Tnrskat 4-Overdi{erensiasi. Sebuah item yanq sepenuhn}.a baru, kataupun nirip
hanl'a scJikir dengan irem bahasa asal, harus dipelat:Lri. Misalnya, seor rg porumr
bahnsa Insgris rang bclajar bahasa Spanvot haru. Lelalar u.tuk
-enyert"kan fat,
sandang penentu dalan nomina unum (Man is mortal/Et iorrtrc * morrat),
arru,
umumnya, nempelajari gender grarnatikal bahasa Spanyol yrng inhcren dalam

Tingkat 5-Pembelahan. Sarlr item dahnr llahaM asaL nenia.li dua :Lrau tebih
."1 rn."t.. .,rr. drp.-t- r rn -, r..r,1.r,t. J.,rr
MLsalnl'a; Seorang penuur bahasa lnggris rang belajar bahasa ip""yuL no.u;
mempelajari pembedr antara !r dan 6l?r Go be), arau penbc.cla ant:rra motlr
rr.l,L-rr d.r l.erear Jrr,r . .1. . . ,r 1. I

Reinrerprerasi Ptator, Llan hierarki kesulitan orLsrnal Stocku.etL dan rekanrekin.


1,d., Id, p\J,.-.],ot. t.ar rnnr tJ p.tr.,r, r.
Tingka. pertanra, atau "'ro1", kesuliran nerepresenrasikan krrespondensi aon
,.n",f*
a... uL.no-r...Lr.:1.,r,..r .:t .r 1.. rt.t,,.., .,t .1r,,t ir .-erer ..
Prator maupun Stockuell nenvatakan bahwa hierarli mereka bisa cliterapkrn pada
hampir semua dua bahasa dan memungkinkan untuk nrer.rnalkan keiuiitan
penbelajar bahasa kedua dengan tingkat L€pastian Jan objckrivitas mevakink.n.
226 Pensoruh Linios Linguistik don Bohoso Pehbelaiar

KONEKSI KELAS

Temuan Penelitian. Mengingat Noda linsusitil dan psikologis yane mencirikan


pcrtengahan abad kedua pr-rluh, tidak mengejurkan menjumpai sebuah
paradigma yang berfokus padadeskripsi dan prediksi ilniah. Hiemrki hesuliran
Stockwell, Bowen, Martin (1965) menjanjikan itu: seblrah cara untr-rk
memprediki kesuLican lingurstik yang akan dihadapi pembelajar dalarn sebuah
kelas bahasa asing.

lmplikasi Persajaran. Saat ini, pensaruh bahasa perrana clianggap sebagar


faktor penting-tetapi tidak mesti sriu-satun-va dalam rnenjelaskar
pemerolehan pembelajar bahasa kedua. Dalan sebuah kelas komuniLatif, euru
akan memperhatikan pengaruh-pengaLuh potensial bahasa pertama, tetapi
menanamkan perhatian semacam itu dalam komunikasi bermakna. Sejaulr
nana penealaman kelas bahasa asing Anda Lerfokus pada intcrferensi bahasa
pertarnal Seberapa penting fokus irlrl

DARI CAH KE CLI


I'reclik'i kcsLrliran dengan prcsedur konnastif segera rerlihat mempunyal kelem.::-:
ncncolok. UnnLk sanr hal, prosesny.r terlalu disederhrnakan. lembeda.pcmi.*
fonerik, iinolrgis, dan gmmatikalyrng riJak terlihat ti,::lak ditenngkan clengan cer-- -:
Kedua. sangar su1ir, .lengan enam krtegori itu sekalipLrn, unok menenrukan der: :
teDat katcsori n1anr yrng pas untuk sebLLah kontras rertentu. Misllryl, kerika s.r:--i
penutur tahasa Jepang menpelajar i ,rr,r Inggrrs, ini termasuk Tingkar kcsulitan i
atau lll Ka*s rni t'is.r dimasukkan ke dalan ketigr'tigan)!. Isr kctigi.hn yan! r: ::
proLrLemaris rerpusat pada pertanyaen lcbih Lesar renrang ptdiksi kesulitan bisa ft: -

L-enar diverifikasi atau tidak.


Up:Ly:Lmemprediksi keruliran dengan xnalisis konrrasrif adrlah apa yang : .:
Ronalcl WarLlhaugh (1970) disiLut lcrsi kuac (lAH, seLrrah iersi .rang.1ia \:, :-
surgguh ridak realstis d:Ln mu*ahll diterapkan. Wardhrugh m.'ngrt,rkar (h. .-'
l,ahw:L "srdikirnya, versi ini mensyaratkan parr li.guis rrrerrriLiki raru ser krr:,:--
umum li.guistik yang dlrumuskan Jalam sebuah tcorl linguistil mcnreLLuuh ,::-:
nren!sarap sccara nenadai sinteksis, scmantik, Jan IonoLrgi". Dia lil:-
mcnunjuklan sulirnra (h. l16) sclrLrah prosedur yang nremaLlli, Ians dibnnel::
aras teorl lrng kokoh, unruk benarl.enar mengonrraskrn L.enruk.benntk L'a:--
'l{pakrh para llnguis prula scbluh sisten konrLastii nenlelumh Ji nana nu:-
bisa mcn.rurhen dua bahasa dengan mcrger, pernbeLahan, noL, ovenlifercn: r -
subdifere.silsi, reinterpretasil" Dan karena i.u, mcski b.nIak linguis mengl ':
menggunakan perrngkat ilmiah, enpiris, dan t isa diberrrrlrn sec:Lra reoretis J:. :::
analisis konrnsdl sebetuln!a mereka lcbih bekerja.lengan mentalltas sLrl,jckt::
Pengoroh Lintos Linglisrik don Bohoso Penbeldior 277

Kendati demikian, Vardhaugh mengatakan bahwa anaLlsis konftastil: meniliki


daya rarik intLritif, dan bahwa para guru serra Linguls berhasil menggunakan
''pengerahuan linguistik rerbaik yang acla ... untuk menjelashan kesulitan.kesulitan
raDg teram ati dalam pembelajaran bahasakedua" (h. 126). Dia mengrsulahkan anaLisLs
kontrastif bcrdasarkan penganatan semacam iru sebagai rersi lernah CAH. Versi
lemah ini ridak menyertakan prediksi apriori dngkat-ringkat kesulitan tertentu. la
mengakui arti penting interferensi lintas bahasa, fakta bahwa inrerf,-rensi macam itlr
ada dan bisr menjelaskan berbagai kesulitan, tetapi ia jugr mengaklLi bahwa keslrlitan-
kesLrliun lingustik akan lebih menguntungkan untuk .lilelaskan secara aposrerxri-
serdah iikta. Para pembelajar mempelajari bahasa dan kesalahan rnuncul, para grru
brsa mengsrnakan pengecahrran mereka tentang bahasa sasaran dan bahasa asal untuk
nemahami sumber-sumber kesalahan.
Apa yang disebur versi lenah CAH itu hari ini masih termasuk dalam 1abe1
pengaruh lints linguistik ataLr olis-ling ric infllieice (CLI) (Odlin, 2003; KeLlennan.
1995; Kellerman & Sharwood.Snith, 19E6), nenganjurkan agarkih senua nengakui
peran pen.ing)aDg dimanrkan pengalaman terdahulLr dalam setiap aksi pembelaiaran,
Jan bahwa pengaruhbahasa asalsebagai pengalaman terclahulu tidakboLeh diabaikan.
Perbedaan anrara penekanan saat ini pada pengatuh, blrlan prcdiksi, aLtalah perbcdaan
\ang penring. Selain liDolog, yang masih merupakm kategori linglistik paling terpercava
untuk menprecliksi periorma pembelajar, seperti diilusnasikan pada permulaan bab
rni, aspek-aspek lain bahasa menyodorkan lebih banyak tebak'tcbakan. lntcderensi
rintaksis, leksikal, dan semantik memperlihatkan jauh leLrih ban)ak \nriasi di kalangan
pernbelajar ketimbang interferensi pengucapan berbasis psikomotor. Bahkan kategori-
kategod gran, atilal 1,ang dianggap sederhana seperli tara kata, bentuk u'aktu, atau
aspek rernyata mengandung banyak sekall varlasi. Misainla, orang bisa i:renduga bahwa
sec,rang penutLrr bahasa Prancis yang rnulai belajar bahasa lnggris akan nrengatakan, "l
am ;n Mo Yorl since ian@D"; tetapi, nienprediksi ujRran semacan itu dari setiap
orang Prancis yang belajar bahasa lnggris adalah dugaan yang rerlalu jauh.
Kritik awal paling meyakinkan terhadap versi kuat CAH diberikan oleh Vhrtman
Jm lackson (19?2.), yarg melakukan tes empiris terhatlap efektivitas analisis kontrastif
sebagai alar menprediLsi wilayah-r'ilayah kesulitan orang lepang yang belajar bahasa
lnggrLs. Prediksi dalam empar kategori analsrs kontrarifyang masing-masing rerFisah
kernasuk buaran Stocll'e11 dkk., 1965) diterapkan dalam rbuah tes 40 irem rata
L,ahasa lnggris unruk menentukan, di aua1, kesulLran relrtif bagi penu r Lahasa
lepang. Tes itu diberikan kepada 2..500 pemhelajar lepang yans belajar bahasa Ing'rris
dan ticlak mengetahui prediksi ke litan relrtif tiap irem. H:rsil tcs dib:udingkan
Jensan prediksi. Hasilnya: \fhirman dan Jackson tidal menenirLkan ketepatan
rrediksi-prediksi analisis koDtrastifyang Lligarap sedernikian cermat olth para linguLsl
Vereka nenyimpulkan bahu'a "analisis kontrastil sebagainana direpresenrasikan
.rleh empat analisisyang diuji dalan pro-vek ini, tidaklah memadai, Laik secara teoretis
naupun praktis, untuk menmalkan problem.problem interierensi seorang pembelajar
bahAsa" (h. 40).
228 Penqorlh Lintos tiiguislik don Bohoso Pembeloior

PrLkrLhn Lrur terhalef vcrsi Luar ll.{H clilalanekan oleh llller dan Ziahoss.:
(19?0). iang nengusulkan epa 1;ng l,isa disel.ur sel.agal seLrLah vcrsi "perLeLl::
l,erL.eLhan CIAH l.erulasrthn snr.1i menarik tctlurlep Lesalahan pcngel:::
'Lrl,tiL'
l"lereka ncDJiLp:ri b.h1va l rgi orarg -vrng mrirpehjari bah.lsi l.ggris sct'rgri l-'e. '
kdLL.r. ejran Inggrls tcrL.uhti lebih slllit bagi bel-'enp orrnr -vang bahasa as.',: -
lrrengqLrnakalr rbjati Romanika GnisaLnya, Prancis, Slantol) Lerjnl-'ang l,agi o:::-:
yrng l.ehes.r asalnlr mensguneLtan rblid non-Romanlkr (Arab, Jepang). Bennrk ,:-:
CAH .rhn nenrritlilsihan bahrva min,peLaiarl sisterr tLLlisan \!ng sama seknli ::.--
(Tmgkat.1 J.rlam hlerarki kc"LrlLtrn) rkrn l.l,ih sulir darlpada neDsintclpret.Ni Lr ::.r
(TLnskrr l) ka ,th eiaar. C)ller dan Zl:rhosseinr nt.ndlf.Lti ltlstrlr seLaLikn-rr '.:.:
l.cnrr, dan nerlimpulkau L.ahqa "rola-+,le inlg hrla sedikit hcrL'edr t'enruk :: -
m.rkrrn\'a clalam s.rtu sistenr atar lcbih. akan mcnn ,ulken kel.in$fgrn" (h :::
|.n)L.e1.ri,1ran L.u.!i, r.tngkrian, .1an mall:1. menu'\,r srL,.Li llller.hn Zirho!:: .
lrerp..rensi sd.:rt sulir.li mrna ptnbc'd:r str|ril J,Fcrlukan l,:,ik :urtrra l,'ahase sa::--:
drn bahrsnJi n.rupln Ji J.r1am L.aba.r .asaun irLr seuciiri. Dalam kasus pent.:-::
uicrek.r rerha.tap tjtar lr.rhasr Inggris, tcrJrprr lebih l.anlak pcr]rcdaan antara n: . :
n.Lr-Ronanil<d tlnn Rorranitr, tctxpi para femtrdnirr t1:Lri sebuah sistc nr '-:
nrn-Rom.rnika hrnLs m.lr)l rt lebih sedikn peml-'eL1a slbril kerinl,ene merel<.I .r
drrug.hri sisrcLr mlLs:rrl Romanil<r. Cc'ntob-cintoh trranq pcmbe.ll suLtil : r
rlngkrtrn 1eh;ikal blsa .lilil,:Lt daLan lertalirn (4lat,') semLL !epcrti Lrra l'r.:: '>
tdr.fr, rrng Jrl.m l cnuh tunggrl berarti "kenbri' atau "keluarga", sedangkan i::::
bennLk jrmrk (t,tnn) rang l,crnrti.irrns rur. Perhatikarr verba -span-vol ernir.:-.:
)angartjnrr"Dreml,uarh.rmil",dankarcnaiturnenja.lisumbcr"cml',rnasni:tt(n:'
ranr scsulgquhntr Lrali pan penlh re.! mcncoba berblcara dalam l,:rhasa Sp; il
lhdr L.rhun-rrhun l,.tnhrnqan, tedelititrl\ renn'rg CLI mcngLLnlrl:Lp sejumlah cr:-
pert-.edun emlt kecLl yang mcrrunbrlkrn kcsulLtan lresar (-riobolm, 1995)
KesLmprrhn l,rhra perbeJaan l,cs.u ritlal ncsti neniml,ulkrn kesulitan :.
rnergqrri$awahi signlfiLrnsi kesrlahen nrtralnrgual (JrLam s.rtu balasa) (1ih::-
l,erikut lalrn trl ini), Ixns menrpakan talitor dalrrn pernL.elajer:Ll bahasa ir::
srmr sepe]1i ke.ahh.ur intcrlingtal lJi entara rlur bahnsa atau lcLiih). Be.ruk'lr::-
J.rhn .rn.r l,rhas:r ering dienqq.rf hanlr srdikLr berlredr diL.andinskan J.::
i-.erl,cdnen-perLerlarn l,csu antara bahasa asaL.hn L.ahrsr srsaran, t.rapi fakru.:-:
inrrrl nqLLal l,isa merlnl.rlkrn L.'Lerepa kesulLtan t.'rLtsrr.
Saat ini liit.r men-ra'tari 1,.rhwa grn, harus t'erhatL'luti melabeli p:Lra penl.-
scLclLrrn memL.eri mctckr kesenl-.atan untrL unjuL kih,lchrn. Pacl:r sut lrne ::
kir! jrgr hxrus rnenahami Lahwr Cl-l aJelnh sehrrl i:kror lin!ristik fe.rini
L'erpemn .talaLr 1'emerolehan scL'u.rh brhasa LcJLr:l (Odlin. 20C1, Iaszczolr, :::
(lL-l milit:Lrku lel-.ih cluri sehad:rr ren'laruh lrrhasn 1-'ertrna .escorrng pade f -
Ledur; l.;hasa kcJue luga Nenprnlxluhi l.!ls pirttln).r (P.rvlenko & lanis, l.:
l-ebih Ltrri Lru, brhasa-bahlsa seLanjLrtnru prJa orrng-oran!l niLLltilingual::
mrn,pcnqarulri Jahn, l,ertasai crra. Prn.'Litirn khusus rcntang ClLl dalam l'::-
lelslkol,,gi. sLLrr'rLsis, semanrik, Jan rrarmatihr konn.srif LerhnjLtt untuk n.:
Pensoruh Lintos Li.guistik don Bahoso Pembedior

bagi SLA yang tiJak bo eh direduksi (OJlin, lOClr Shanvoocl-


Smith, 1996; Shee. 1996). Sheor (11)96) mcnrhprrri, misalnvl, l,ahva Jalam sebLrah
kursu; ESL basi para pcnurLLr L.ahasa AraL., perhutlan cksplisit pedr kirtras.lontr.as
sintaksis sa.a ran anrxra t ahasa Arair clan bahasa Insgris mengurangi r:rrr-rrt.r kesalahrn.
Ternrate. l-.entLLk krrt CAH terlaiLr kunt, terapi l-.e.ruk lemehnya barangkaLi 1ug"
rt alu lellrah. Penellti.tn L]LI nenauarkan peldirian vrne lel.th rroLler.Lt.

:'*\IENCOLOtu\^ DAN TATA BAHASA UNIVERSAL


Freci Eckman (10C4, 1931, 19??) nendeskripsilarr scbu:Lh neroJe berguna untul
rnenentukan arah kesulltan. Hipotcsis Di{erensial I{emencolokan (amu LltkenaL
sel,agai teori kemencrnokan) l. ah Larynr4a nentel.rsk.u tinglut relatii kcsulitan
Jengan ptLnsip tata baha;a unLversrl. Celce-lr4rrcia.laf H:Lwkins (1985, h.60)
nleringkas teori kemc'ncoL'kan,

Ia membeJalan unsuL darisuaru f:rsrngrn Lcntuk.rtau srrukrurtcrkait clengan


nengasumsikan L.ahrve anggotr rang mencc'Lok dalam su.rtu pesangan
rnengandung sckurang-kurangnvl s.rtu ciri 1el.ih l.an,vak JaLipada yang tidak
nencolok. Selah itu, anslotr rtdak mencolok (atau netraL) aJalah yang
mrmpLrnyai jengkaran Jistribusi lcbih l,Las daripa.l:r ansgota mencolok.
Misaln-va, clalan kasus arrikeL rak rentu b.rhasa Inggris (a dan di), dtr edalah
L,cnnLk yang lebih konpleks atau mencolok (memprnyai srtu I.rrnlt tarnbahan)
rlan a adalrh bentuk tidak nencolok dengrn distribusi lel.ih lum

Eckman (19E1) nldiunjul<kef bahri'l iten-itcn, mcrrcol,k daLam scbualr baha',


,rkan lebih s,Llrr d peLoleh daripada yang ridaL mencolok. dan bahrva clerajat
kernencoLokan akan seban.lirg deng:rn Jerajrt kcsulita.. Ruthcrtord (1982)
rcnrg!nrkan reori kemcncol,kan untuk menjehskan meng:Lpa mmpakrl,a ada atLrtan
tenenru pemctolehan morferrt dalam bahase lnqris: strLrktrr n:rcncol,)k diperoleh
Lelakanqan JiLrrndine stmktur tak mencoLok. M'1lor dxn l:audree (19L)6) mendapan
lr.rhu a perforrra tbnoLc'gis pcnutLrr.rsli l,rhrsa Korea yang l,clalrr bahasa lnegri,
nrencerminkLn prhsif-prinsif unn ersaL kemencoh,kan.
Dalam beberapa trhlrn tel.ekhir, puhatian sebagian pen.liti meluas mi'LanrFalrr
;ekadrr hlpotesls lemencolokrn menuju kemnlka linsLLisril rang lebih univer*rL
tit4ajor & Fauclree, 1995i EckDran, 1991; (lrro11 & N,leiscl, 1990, Comrie, 1990r
(lass, 1989). Sebasien dari arlumen-argl,rrten itu bcr{r,kLLs pada l,isa direrapkannya
g:rgasan-grg,rsan tara bahasa unncrsrl (L,Ll) pada perneroleh:rn bahasr kedua (Whrtc.
1001, 1990, 1989r Schachter, 199E, seLrdar mcnvel,crr l.eLer:rpa) Sebagaimrna
Litaketahuid:rl'lmBab2.banyak'kaiJah'ranlJiperoleholchanak-anakyangtrclajar
b.rh:Ls.r pertania dianggap univenal. DlperlLra; L:,{i, l<aidah-l<aiJ:lh !a.! (ltmiliki semua
bahasa mernurt UCI ini. Karlah-karlah .enacam itu mcrupakan sepcran'lkat batasarl
rt,ru paranretcr (FL_r,'nn, 198?) l.ahrsa. Bahasr-tlahrsa lrng bcrL.edr menetaplan
280 Pelgo uh L lro5 -iFgJi5lik don Bol"oso Dembeloio'

parameter secara berbed" pu1a, sehingga menciptakan tara bahasa lhas bahasa ir:
Harapannl-a, dengan mengungkap prinsirr-pnnsip linguisrik barvaan -vang menga.--
segala kemungkinan daLam Lahase'bahasa rlanusia. kite bisa lebih bajk dalaa
memahami dan nendeskripsikan kontras-kontras antara bahasa asaldan bahasasasar":
serta kesuliran.kesuliran -vang dihadaLri para pennrelajar dewase bahasa kedu:
Penelitian rentang UG sudah mulai mengide.rifikasi perlengkapan dan prin:!
universal semacam rtu, dan dengan clemikian menyajikan sebuah ialan yar:

Alternatii yang masuk akal bagi teori kemencol,kan muncLLl clan .likena1 sebaqr
Model Kompetisi penierolehan bahasa kedua (Gass & Selinker, 2001), yans mu,?
nula diusLrikan oleh Bates dan MacWhinncy (1982). Model Kompetisi menyatak-:
Lahrva kerika opsi formal (misalnya, fonologis, sinraksls) untuk menafsirkan mak;
dengan mcnganLlalkan L.ahasa perrama sudah haL,rs, dcngan sendirinya pa=
pembelajar bahasa kedua nencari kemungkinan-kemungkinan aLernatif yar'5
"Lre6aing" Llnruk menciptakan makn:r. Karena i[r, misalnya, jika gramatika baha=
Asaleagal'lnenerjemahkan" s,raru ujaran, seoranc pembelajar herpaLing pada naka
pengalaman, dan opsi-opsi sftategis lain yang bersaing untuk memahami uja.=
dimaksuct. Model Kompetisi berfungsi seLrasai peringatan bagl gu bah\t'a pembela'r
tidak rnelulLr bergantung pada komponen'komponen lingurstik formal sebagai sar-
satunya peralaran mercka unmk menguraikan bahasa sasaran.
Teori kenencolokan, perspektif UG, clan Model Konpctisi memberikr
pemahaman renrang sulnnya mempelajari balrasa kedua. yans jebih canegih daripa::
pemaham.rn sebelumnya yang kira .lapat d:Lri awal CAH, dr
lebih sesuai clengan stucli-studi mutakhir CLL Terapi kira ingat betul baho
nendeskripsikan d:rn mempredjksi kesLLlitrn di tcn.gah-tcngah sellrruh variaF-
pembelajaran manusia masih mcrupalm proses rang Nsah dirnengerti. Guru€tj--
bahasa asing bisa mengambil manfaat dari UC dan pcnelrtlan kemencolokan, terz:r
di jn1:rn penelltian yang nenjanjikan Lni sekalipun, sebuah pera instan unri
memprediksi kesLrlitan pembelajar tidak rersedia Legitu saja.

BAHASA PEMBELAJAR
CAH menekankan efek mengganggu L.ahasa pettama rerhadap pemL,elaiaran bah.:
kedua dan menyatakrn, dalam bennrk ltLatnya, b:Lhiva pcmt cL:rjaran i.ahasa ked-r
terutama, jika hrkan senara-mata, adalah sebLrah proses pemerolehan item apa i:.
yang berbeda dari bahasa perrama. Pandangln senpit semacam itu mengabaifa
pengaruh intralingual dan strategis drlam penibelajaran. Dalan tlhun-tah:r
belakangan para peneliri clan gLLru menjadi semakin peharn bahu'a pembelajara
bahasa kedua adalah proses konstruksi krearifsebuah shtern di mana para pembel.a;r
dengan sadar menguji selur,rh hipotesis tenranq b:Lhasa sasaran dari sejumLn
kemungkinan sLrmLer pengetahuan, pengerahuan renrang bahasa asal, pengetahr:-:r
terbatas tentang bahasa msaron iru sendiri, pengctahuan tcntnng tungsi-fun.
Pengoruh Linios tirguGrik don Bohosd pehbetoior 28l

komunikatif bahasa, pengetahuan renrang bahasa ,:lan pengetahuan


tentang hiclup, orang. dan senesra di sekitar nereka. Para pembehjar, driam
mcnyikapi lingkungan mereka, mernbangun apa yang begi mereka nerupakan sistcm
sah Lahasa ter;endlri-sepcrangkar kaidah,rang disumn pada sa:rt tcrtenru yang
menerdbkan ccnrang perenang lingursrik yang nerlghadang mereka.
Pada aklir rahun 1960.an, SLA mulai dikaji dengan cara hampn sarna dengan
-rang dipakai selama beberapa waktu untul neDgkaji pemerolehan bahasa pertama,
parl petrbelalar tirlak dipandang sebagai produscn bahasa cacar clan nk sempurna,
ternpi scLasai hakhluk c€rds dan kreatif yang memproses pemerolchan melalLri
nhrpan-tahapan sistcmatjs Logis, yang secara krentif menyiasaii lingkungan linglristik
mereka ketika rne.junpai benhrk dan fungsi dalarrr konreks bermakn:1. Denqan
p Jr pr r ,,r
| - .diror.Fr oene, i"r l,i ,, .r.. "r 1-.,1 r. rr
Jan penuh kejemurn para pembelajar berhastt membangun perkiraan-perkiraan \,ane
l, r, rel.r r 'r' . rr, \Jns , oal"i leno.'r o.,.r rr
"lr .r, r. h.., -.. L
isril r diciptakanLrntlrk menggambarkan perspekrifyang menekankrn legitilrrasi sistem
Lah asa kedua pemL.elajar. Yang paling terkenal cli anrararya adalah antarbahasa, sebu ah
isrilah )ang diadaptesj Selinker (1972) dari lsdlah "inrerlingual" \Vejnreich (1953).
.lntarb:rhasa, sebuah srsrem bahasa yang nemperantarai bahasa as1i dcngsn bahasr
snsran, adalah sistem bahasa pembelajar )ane berdiri se.diri.
Ncmser (19i1) merujuk pada fenonena umum yang sana dat:Lm pemL.elajaran
bahas,l kcJLre tenpi menekankan perkiraan berkeLanjutan rerhadap l,.rhasa sasaran
Jalam sisrem aprolcsimati{ yang cliajukanryn. Corcler (1971. h. 151) menggunakan
rdlah dialek idiosinkratis untL,k menyirntkan i.le bahrva bahasa si pemtetajar adalah
unik Llnruk serinp indn'idu, sehingga kaidah bahasa si pembelajar adalah unik bagi
ndlvLclLr yang bersangkutan saja. Walaupun masins-masing sebrran ini mcnekenkan
suatrL gagasan terstndiri, keduanya mempunyai konsep bahna para penbelajar behasa
kedua sedang membentuk sisrern lingrisrik swasenbada mereka sendiri. Ini bukan
sistem bahasa asal naupun sisrem bahasa sasaran, melainkan sebuah sistem yang
,lidasarkan pada upaya terbaik para pernLelajar unnrk menertibkrn dan nerl,umn
ltimuli linglristik vang mengcpung rnerekr. Hipotesh antarbahasa rnelahiftan sebuah
era benar'benar baru dalam penelitian dan p€ngajaran bahasa kedua Jan
menghrclirkrn sebLrah tcrobosan signifikan clari kungkungan CAH.
fendekatnn paiing jelas untuk mensanalisis antarl,ahasa adalah rnengkaji wiclra
,lan tulisan pembelajar, atau yang kadang-kadang disebur bahasa peurbelaiar
(Lighrbown & Spada, 1993; James, 1990). Dara prcduksi bisa diamati secara publtk
dan cukLLp nencerminkan kompetensi dasarseorang pemtrelajar kompercnsi prodrksi,
clengrn kat:L 1ah. Pemahaman terhadap bahasa kertua lebih sulrt dikaji karene tidak
bisa cliam.ti Iangsung dan harus dninpulkan clari responvrepo$ terbuka verbal dan
nonverbal, dengan instnrmen insrruncn buaran, atau dengan intuisi guru ruu pcncliti.
Maka, kajian tentang wicara dan mLisan para pembelajar urnumnya adalah kajian
tenteng kesalahan para penbelajar. Produksi yang "benar" nendatangkan sedikLt
informasi tentnng sistem lingusrik aktual penbel:rjar, hanya i.formasi tentang sisren
bahasa sasaran vang sLrclah dipen,leh peintclajar. Oleh sebab Lulah rokus bagian
282 Pengoruh Lintos Linsuistik ddi Bohdsd Pehbeloior

selanjutnya batr ini adilah artl penting kesalahan dalrm sistem.sisreN fengembaneE:
pembelajar, arau dikenal iuga denga" analisis kesalahan.

ANALISIS KESALAIL{N
Pcmbelajaran pada hakikatnya :d.rl.rh sebuah proscs ya,ls melibatkal pembuar=
kekeliruan. Kekeliruan, salah penilaian. salah perhitLrngan, dan asumslesumsi tidr:
tepar membennrk sebuah rspek penring pembelajaran di hrmpir semua keterampil=
atau pemerolehan inforrnesi. Anda lxlajar berenang dengan nTelompat lebih dahu-
ke air dan menggerak-gerakkan tangan dan kaki hingga Anda tahu bahwa ada sebu=
kombinasi geraku sebuah pola rersrrukmr yang L.erhasil membuatAnLla mengapuq
dan melLLncurkan Anda di air. Kekeliruan pertama dalan beiajar berenang adal=
kekeliruan besar, yang pelahanlahan lenyap sewakru Anda belajar dari kelelirur'
kekeliruan itu. Belajar berenang, Lrenrain tenis, m.n.!etik, atau membaca meliba*;:
sebuahproses di mana keberh.rsilan darangdengan nemanfaatkan kekellruan, clen-e=
menggunakan kekeliruan untuk nendapatkan umpan balik Llari lingkungan, d::
dengan umpan baiik iru Anda nembuat usaha-usaha bam yang makin rnendeL:
nrjuan yang dikehendaki.
Pembelaj an hahasa, dalani hal ini, sama clengan pembelajaran lainnya. Kr
sudah melihat,:lalam Bab 2 bahrva anal'anak l ang mempclajari bahasa penana merel
banyak "kekeliruan" dari sudut bahasa sramatikal orang deuesa. Banyak dr
kckcliruan irLr logis dalam sistcn linguistik terbatas di mana anak.anak berger:i
tetapi, dengan memproses cermat umpan balik dari orang 1ain, pelan namun pa=
anak-anak belajar rnemproduhsi wicera lang trisa diterima dalam bahasa asal nereb
Pemerolehan bahasa kedua adalah sebuah proses yang jelas Lukrn t1.1ak san:r dens-::
penbelaiaran bahasa pertama clalan sifat mencoba.ctan+alah. Tidak bisa tid:r
pembelajar akan membuar kekeliruan dalam proses pemerolchan, dan proses i:r-
akan terhambai jika rnereka tidak membuat ke-.alahan dan kemudian mengamhi
manfaat dari berbagai benmk umpan baliL terhadap kcsalahan-kesalahan iru.
Para peneliti dan guru bahasa kedua menyadari bahrva Lekeliruan yang dibua
seseorang dalam prcxes rnembangun sebuah sistem l,ahasa baru ini perlu dianalisr
dengan relrti, sebab boleh jadi di dalnmnya rerdapat beLcrapa krnci unruk mcmahan-
proses pemerolehan bahasa kedua 0ames, 1998). Corder (196?, h. 167) mengatakr:
"Kesalahan seorang penl.elajar ... adalah signifiLen dalan lhaLlkesalahan iru memb-
para peneliti bukti tentang bagaimana bahasa dipelajari atau cliperoleh, straregi aEr
plosedur apa lrng clipakai pembelajar clalan penemuan bahasa."

Kekeliruan dan Kesalahan


Untuk menganalLsrs bahasa pembelajardalam perspektifiang pas, perlu dihuatsebu::
pembedaan anrara kekeliruan dan kesalahan, ya.g secarn reknis nerupakan d-:
fenoniena sangat l.erbeda. Kekeliruan merLrjuk pada kesalahan performa ya;g
merupakan rebakan acak atau sebuah "se1ip"; ini adalah kegagalan memanfaark=
Pengdruh Linros LinglGrik dqr Bohoso pembeioior 283

sebuah sisrem yang dlkenal densan tepat. Semua c'r:rng membuat kekeliruan, dalam
sirLrasi bahasa asal maupun bahasa kedua. Para penurur asli normatnya nampu
mengenali dan ne.goreksi "kesagala.' atau kckeliruan semacan itu, yang l,ukan
hasil dari kurangnya kornperensi mei:inrkan dari semacam kemncetan semenrara atau
keridaksempurnaan dalam proses prcxluksi wicrra. Kcrasu.raauan, setip lidah.
.-,d,t., ,m, t,r I lr t..:._ ,.g e"ta,:..-or. at,,.d. n;,.1, i
penlrtuFasii jusa reiacli dalam t'icara bahasa ketlua. Kekeliruan, kedka diperharikan,
bisa mengoreksi diri.
Kekeliruan harus dtbedakan secara teliti dari kesalahal pembelajar bahasa kedua,
kejanggalan clalam bahasa pembelajar bersangkutan yang nerupakan manifestasl
Langsung sebLrah sisrem ya.g ia jalankan pada saar itu. Sebuah kesalahan, sebuah
penyimpangan gamL-1ang Jari rara bahasa penurur asli dewasa, mencerminkan
konpetensi pembelajar. lara pembclajar bahasa tnggris vang bertanya .,Does Johr c..la
srLsi" kenlungkhan besal nencerminkan dngkar kompetensi di mana scmua verba
nenghenJaki penenparan terlebih dahulu kate bantu d, unftk bentuk ranyr. Maka,
ini alalah kesalahan, keniungktnan besar bukan sebuah kekeliruan. dan sebuah
lesalahen nengungkapkrn slratu porsi komperensi pernbelaj.rr dalam bahasa sasaran.

KONEKSI KELAS

Temuan Penelitian: Kekeliruan adalah apa yang oleh pan peneliti disebut
sebagai kesalahan pertorna (pemLelajar mengetahui sistemrlya tetapi gagal
menggunakrnnla), sectangkan kesalahn adalah hasil dari kompetensisistematik
seseorang (sistem pembelajar tidak repag.

lmplikasi Pengaj aran: Dalara beberapa hal, kekeliruan dalam rvicara pembelajar
nungkin adalah tanda kenajuan: Pembelajar menserti apa rians "harus" dia
katakan dan, ketika drtanya atau dikorelsi, tahu cara 1,ang "benar" mengatakan
itu. Gu bisa menbantu murid mengamati keluaran lingristik mereka di
kelas, dan pelahan-lahan mengubah kesalahan-kesalahan sistematik menjadi
bentuk semestnrya. Sejauh nana pembelajaran arau pengajann Anda dicidkan
oleh sebuah kemajuan menyimak clan memperLaikil Daparkan Anda
memikirkan tahapan ketika Anda berada dalam prose.s membersihkan kesalahan
Anda dan mungkin membuat beberapa kekeliruan acakl

Dapatkah Anda menyebutkan perbedaan anrara kekcliruan Llan kesalatrant Tidak


selalu. SebLrah kesalahan tnlak bisa dikoreksi scnLliri, menurur Janes (1998, h. 8:j),
sedangkan kekeliruan bisa dikoreksi sendiri jika penyinpa.gan clltunjukkan kepada
penutur. Terapi kapasitas penbelajar unnrk mensoreksi diri hanva bis:r dirm:,d secara
objektii lila pembelajar benar.benar nenqoreksi .1iri; karen:r iru, jika koreksi diri
semacam iru ticlak acla, kita nasih tklak punya sarrna unruk mengidentifikasi
l<esalah:rn vs. kekeLiruan. Maka, bis:rkah kira berp:ilnrg pada frekuensi sebuah bentuk
Pe.so'Lh - 1ro5 -irqJklil dor Bol-o o oemoeloio

Drenyimpang seLrag:Li scbueh kriterial Kadang.kaclans. Jika, prda satu atau ilr :
kc'cmpatan, seorang pembelajar bahasa Inggris rnengatakan "John cals rmg" rer::
pada kesenpatan lain nengarakan "John can sinc", sulit menentukan apakah "co,:
itu sebuah kekeliruan atau kesalahan. Tetapi, jika telaah leL.ih jauh terh:Ldap wic.:::
pembclajar secara konsisren mengungkap uFnn{jaran scpeni "Johr rdllr go", '!o-
rnnys ;orrLe", Jan setctu-.n,la, dengan amar jrrrng terjadi penggunlan tc'par pacla k.::
t,un[L orang kedga tunggel, Ancl.r cukup aman nrenl,inFulke. bahl,a "canr", "m,i.:
drn tenrukl,entLLk lain semacam itu adalah Lesalahan lang menunjukkan bahr:
pcnl-.elajar rersebut tidak rnenbedakan nrodal dari rcrba-verba larn. Terapi mungl:
.ala, karenabeberap.r contoh produksi tepat dalam trenruk ini, pcmh.hjar iru ham: '
brsa ncnbedakan kedua ripe vetba itu. Densan demikian Ande bisa mengapresr:,
suL.jekti\itri pcnentuan perbedaan antara sebuah kekeLiruan dan sebLrah kesalah::
dalam nicara pembelajar- Pekcrjaan iru selalu menganclung kemuogkimn kesalah::
asumsi seorang guru arau peneLiri.
Fakta bahrva pembclajar nemang membuat kesalahan, dan bahwe kesalah::
kcsalahan itLr bisa djamari, dianallsis, dan diklasilikasj untuk menlrunskrpkan sesu:.
tlari sisrem _rar,g beroperasi daLa11l diri pembelajar, mengundang kcnuncutan kajr:-
tcntanr kesalahan pembelajar, disebur analisis kesalahan. Analais kesalahan menl::
berbedr dari analiss konirastifberkat relaahnya atas kesaLahan rang bisa dihubungl.-
Jengan sanla kemungkinan sumber, bukan hanra hasil rransier neg.rtii bahrsa a:-
Analisis lesalahan dengen nudah melibas analisis kontrrsrii lerika kira daprti bah..
hanva l.bagiun kcsalahan yang dibuat pembelajar yanll Lrisa dihiik'rn dengan bah:,:
ibu, bahrva para pembelajar ticlak benar.benar neml.uar sdnue kesalahar ra::
dipredlksikan analisis kr)nrrasdt, dan bahr{'a para pernbelajar Jari l:rcrr belakrng bah::
snngat berbe.{a cenderung membuat kesalahan yang sama Llalam mempelalari s;.
l:lrlasa sasaran. Kesalahan nanifestasi eksplisit sisrem pemt elajrr-muncul J::
LctrcraFa kemungkinan sumber umum, kesalahan interlingual karena rnterfensi J::
bahasa :rsrl, kesalahan intralingual dalan bahasa sasaran, Lonteks sosiolinruis::,
konu.ikasi, srrategi psikolinguistik atau kognitii dan rcnrunya tak rerbilrng variaL.
xlt'kdi.

Kesalahan dalam Analisis Kesalahan


Ada bahayrnra rerlalu banyak memperhatikan kesalahan penLclajaL. WalaLLp-:
lesrlahan memang mengungkapkan sebuah sisrem yang bedaku, guru bahasa c1i ke r
L.isa sedemikien sibuk nengamati kesalahan sehhgga Lcuckst ujaran dalan bah;,
kedur tldrk diperhatiken. Dalani pengamaran dan analisis klta rerhaJap kesaLahrr-
*aleupun Lenar menr ngkap tentlng pembelejar-klta harus meivaspaclai pemberi::
perhatian terLalu tanyak p.rda kesalahan dan ridak meluputkan nilaidorongan por
L..lgi krjrlasan renrtrngkapan yang merupakan prodLLk kemajuan dan perkeml.ang.::
pemL.eLajar. Meskipun mengurangi kesalahan adaLah krircria penring basi peningkar:l
kecakapan bahasa, n,juan akhir Fembelajaran bahasa kc.iLLa rdrlah pencapai:-
kelancarrn komunikatil
pensoruh Lintos Linglisrik don Bohoso pembe
dior 285

Kelemahan lain drri analisis kesalahan adalah penekanan berlebihan pada data
produksi. Bahasa adalah bcrbicara dan mendengarkan, menulis dan membaca.
Pemahaman bahasa sama penring dengan ptoctuksi. Sering terjadi produlsi nemberi
pelLrang bagi analisis dan karenr itu nenjacli naDgsa para peneliri. tetnpi dara
pernahanan samr pe.tingnya clalam mengenbangkan pemahaman proses SLA.
SeLama bcrtahun,tahun, banyak studi (Gess & Setinker, ZO01; EILjs. 2000, tames.
lo'E lar n- oo . ne ,m,r ,, .o77 \.\ .,-., tu/4t e, .,,,rrkkd b"hr, -nrti.r
L* .rt rn;ar lm-,;t Lrr .r,,.:, enehir Jrr ..,.r.rcp.rt e.,icr ,arql,.erc
J d,l ' a ,m,;\rnl L,ur 1r.t r,.,,t r,,. 1, Lepo,,,,r.,n.,ie, -"",
ngl,ir ..."r l,l " -. ia ;q p " Lt p, ny p\r.o., n Jerp r .. .r,,tu
s,r. h,"r ri '7r, er gr'd
' m a.l.l I, n,eny . rlan merar i,
kesimpulan tentang kesaLahan klausa relatif di kalangan pembetajaran bahasa tnggris
rertentu; p:rrn penutur asll bahasa Jepang umumnla nenghiDdari struktur i dan
karenanya ridak rnenampilkan kes alahan sebanyak sebagian penunrr asli bahasa persia.
Alhasil, nihilnva kesalahan tidak me;tj menceminkan k)mpetensi mirip penutur
asLikarena munglin saja pcmhelajrr menghindari strukmr yang memheri mercka
kcsulitan.
Akhirnya, analisis kesalahan bisa membuat Lita terlalu rerpaku pada bahasa-bahasa
khusus bukannva menperhatikan aspek.aspek un^,ersal behas:r. Gss (1999)
rnenyarankan asar far:r peneliti lebih nremperhatilan linguisrik yang
lazim dalan semua Lrahasn. Sisten bahasa pembelajar nungkin
-.-p""yui u"*,.
unsrLr yang ticlak mencemjnkan baik bahasa sasaran maupun bahasa asal, reraoi
lrh -.rrr. l, r"\.,.er.,.drrr. t re,: ,r .ocn.c..,, .,-.,.,m i1
sejalan dengan reori-reori bioirolrramming lans disebut dala[r Bab 2_ Tetaoi ada
prn- 1. . . , , ..,i". ro n o..r. -r.,n.i,i rne... t-..r1 n"- pemt , ,;,. :trd.t
jelas Lenar kapan pengaruh univers:rl inr akan
nuncul dalam anrarbahasa pembetaiar
dan bukrnnya sebagai pelanggaran yang disebabkan olch penqaruh bahasa sumber
naupun s$aiafii (Celce.Mrucia & Harl,kins, 1985, h. 66).
Krta Lerkembang, daLam anaiisis rerhadap kesalahan pembelajar, untuk membahas
analisis periorma ntnu "analisis anrarbahasa" (CeLce-Murcia & Hwaakins, 1985, h.
64), rbuxh konrp tak terlalu mengungkung yang metakukan pencarian kesalahan
secara schat dalam pempektif lcbih lLras perforrna bahasa total peubelajar. Meski
krt:r banyak nemblcarakan anaLisLs kcsalahan dalam bab ini, retap trarus kita nrgar
bahwa kesalalnn produksi henyrlah saru bagian kecil dari keseLumhan noformr

Identilikasi dan Dcskripsi Kesalahan


Salah sanr kesulitan lLrmrah dalan nemahami sistem lingL,istik bahasa oertama
n,'o, '1..1 r,'l. l ,o-r, "l r, l\L .r,. e r..m,. mrrc,:,|i. Jr"rniL
langsung. Sistem jni hrrus.lisimpuLktrn clensan menqanalisis data oroduksi ctan
lem" , , \. ',. -r" ' , .t. r i| trn .uk ad,l n tariali -r.,Lr
285 Pensorlh Linros tiiguistik cl.n Bohdso Pembeloiar

l<eri.lekstabihrl siste'. -sisr.n f.nlr.hjxr (Romei.e, .1001). Sistem rerus l.en(la del-.-
i<caduan naik rrrrLrn ketika allrs iniornu-,i nesuk dan pros.'s pcnggal,Lrnq:
menrtbrbl:Ln vLukrLrr rrng ada lanLs .lirevisl. Penqamlran herulang.ulang rerhl::
seorang pemlreiai:rL sering mclrslnskll.kln thm iang ramprrkn_r'a ridak terlLua.: '
L..rhl.rnlrcrtcntanlan.Drhmrnelakrrkanpeherjannamlisispertirrmi,rurudurpcn.:
dimlnm menyLmpulhrn Jan logika dalam sisrcn rang ri.Lk srabil .: -
'usunan
LcruL.ah'Lri,ah inl.
l-anqlrh pcrten,.i Jahm pnses rnaLrsrs rdrlah mcngenali dan menjeLa.k::
kcsalairan Corcler (l9il) nel]\c.liakrn scl uah n cl LrnruL mtngcnati uiaran.r.::
dan lrngrral dalam seLueh I'rhasa kedLra. MoJel ifi disalihn sebe$i skenri dal.-
Bagin I L M.nurur model f;,rcler, serirp kdimnr )rDq dirL:apkm pembelajar r::
kemr rn JlnanJ<ripslkan L.isr Ja-.eriksa kejanggalanraa. Scl'uah pembe,laan LLta;
diliLkukln sciek arval anrar;r kesalahan tcr.buka da tertump. Lljrrrn,Lrjnrxn si::
rang terLuka sLrclah pasti tiJuk gramarlkal prdr taraf kalimar. Liiaren seleh \:: :
terrutup alalah l-.e.rr (e.rra .rrm.1tikr1 tciapi tid.rk Lisa .lLrafsirlan Jelum l<c'nr;,.
komrnikrsi. Kesahh,rn trtutrLp, dengan karl lain, seL.etulnle ticLk terrurup La
Andr menperhrtltan rvacaLr:r sclnll Gil,ehn Jan s dah uj:n'tn). 'l'm trc rh..-
-,-or" aleLrh tcpat stcara ratr llalrasa, rerapi sebrgri ranclari.n unruk "Wro ar.;:
jel.s sebLrah kesrhh.ln Istihh lmg lcbih .ederbana dan 1eL,ih tepat sasaran kirar
rJrL.rh kcs.rlahan 'taraf krlln,rr" Jan "rarai rvacana".
\{oJel Clc,Lcler J.r1am Bagan 9.1 mefunluklian brhwa, baik dalan kesalai:'
tr'rl,uk! malLfun rerrunrf.. jile fr1\:Lfsiran vang nasuk akal L.isa Jiburr unmk sr::
kelimrr, oring hnrus miml'entuk ulanq kalihat Jalan l.ahasa sasar.'
nemb.rldngkan reko.rn,ksi ilL] Jensrn k'Llimilr trngsal senrula, hlu nenjeh.:::
1-.erl.eJaan-perbedaanlr.r. liku l,ahasa asal peml.elajar clil<ctahLri. nodtl
renunjukkdr fe.gluf aa. rerierrrah.ln setagri sebuah kerrrungliiniLn inliLi:
inrerierens bahas.r .rs.r1 seLegNi sLLmber kesel.han. Dalam bcticrapa kasus, nune..:
sdn! sekali rl{lak ada penaisiL:L yx g na'uk al<rl, ilan peneLiti riclel pun.;a e rl:
kesahhan (KELLIAR{N 3)
Perharlhn conroh,contoh Lcrihur rcnrang LLja.anl,irran j:rgs:I1 p.nbelajar,.i:
mrri LLta masLrkkrn nereka Ja am prosedur clorder unruk analisis kes:rLahan,

l. 'Dois lohn car sr,sl"


A.NO
c )'F\
t).Car /lhr urgl
E. Kalimar esli menqrnJrng kat:L lrentu Jo yang Lisa cLirerapken urrrLrk hrn-:
semra lerbr. retapi rr.1.rl uLrtuk lrtr hanru mr al. KELLAR{\"r

?."I Jru rh.ir J.t.,rh(nr."


,4. YE.S
z

tE-._l
I ll== =

l-lr1':
i,'j t ;'
I lr-:
i

-2ia:
;=
= "'1- ,1 '=l
E

tr E
1
l;=: l

l..=-l
"l:="-: l-{
l= = ,.1
-- a =

1
tr
1

E:] t'.1 I
-o:l -- = l----:2
_ l_@
ET l'l
288 Pensaruh Linros Linslistik dqn Bohoso Pembe oior

B. Nt) (Konreksnva aLlalah sebuah percakapan tentang Lingkungan tempat tin::--


di Melsiko.)
C. NO
F. YES, bahasa SpanyoL
G. I'o {i ru deldrremento. YES
H. I sdu rheir dtdrrmerr.
E. Drpartenerto diterjemahkan menjadi turunan (cognare) semu delarrn,::
KELUARAN 2

l. "T[e Jif/erart .it) is anDthet one in tha d othet tu.)."


A. NL)
c. t€s
F. YES, l-.ahasa Spanlol
G. Tidak eda terjcnahan atau rafsnan masLrk akal.
L Tidak ada ana1isls. KELUAR A.NI

BLsa diLihat bahwa m,r.lel iri tidak runir dan prosedurnya bisa .liikutl se.:-.
inrLLidf oleh gu.u dan penelrri. Tentu kerika sebuah kesalahan dikenali, lang-
berikum-va adalah menjelaskannya secara menadai, sesuatu yang banL nulai digr:.:

SejumLah krtegori Lerheda bagi deskripsi kesalahan clrtunjukkan dalarn penelic-


tentang l.alasa pembelajar (untLrk dnjruan sekilas, lihat Lennon, 1991).

1. Uraian Faling umum bisa dibuar dengan mengidentlfikasi kesalahan penambaha:


penghilangan, penggantian, dan pengurutan, mengikuti ketegori.kateg..
matematjs srandar. Dalam bahasa lnggrls sebuah kara ban.u d" bisa dir:rml.ahL:
(Does can he siql ), selruah artikel tertentu dihilangkan (I eenr ro molie ), sel,t:i
irem diganri (I lost m1 road ), atau sehuah urutan kata diL-a1ik (I to rtu *ore uer:
Tet:Lpi kategori-kategori semacaln itu jelas sangar digeneralisasi.
2. DaLam seriap ketegori, tara{ bahasa bisa ditelaah: fonoLosi atau orbgrafi, leksikc :-
rata l.ahasa, dan wacana. Seringkali sulit Lrnruk membedakan tingkat-ringl:'
kesalahan. Sebuah kata dengan pengucapan salah, mis:L1nra, bisa nenyenbuniiL-
kesalahan sintaksis atau lelsikrl. Seorang pembcLaj:Ltl.ahasa Prancisyang mengatak:-
"[:hcy] suis alle a I'ecoLe" mungkin salah mengucapkan "je" yang repar sec::i
gramarikrl. atau tepat mr:ngucapkan "j'ai" yang salah secara gramatikal.
3. KesaLahan bis! jugl dipandang sebagai global atau lolal (Burt & Kba$ky, 19i-
Kesalahan slobal menghalangi komunikasl kesalahan ini mencegah penden::-
memrh:uni suntu aspel pesan. Misalrya, "Well, it\ d grc.ir h,ry arcsnd", dal;:
konteks apa pun, mungkin sulit diintcrpretasikan. Kesalahan Iokal tid:,
menghalangi didengarnya pesan, biasanya karena Nna ada pelanggaran ke;
terhaclap satu segmen sebueh kalimat, memungkinka:r pendenga/pemba::
nTcnbuat terkaan ekurat tentang makna yang dinaksud. "A s.isso/s," misalni:
Pensorlh Lintos Linguistik don Bdhoso Pembeloior 289

:.::J:rh kcsrlrhan LokaL. PembeJaan global'h,kal dibitarakan secarr ringkas pada


.n,r L.rb ini.
- .:rakhir, Lennon ( 199L) menyarankan agar JLLa dimcnsi kesal. an ransbtrkairan,
.,Ll.Lh dan crkupan harus dipenimbangkan dalam setiap rnrlisis kesalahrn.
\\ ilavah ar.1u doman adalah jajlltn unir llngurstik (lari i.enr hinqga rvacan.i)
.:ng hrrus dlpancl:Lrq selr.rgai konteks agar kesalahan menjadi jeLas, c1:Ln cakupan
::ru errnr adal:rh Linit liDguistik yang h.rrus dihapus, djganti. diraml.ahi, etaLL
.i,rrmtkan ulang unnLk nenptrL:Liki kaLimar. Karcgori Lennon nenbrntu
r;ntrep.rn pembeda Corcler yang Jibicarakan di aras. Sehingga, drlam cona,tr
::ng clisrmi-.aikan Ji !t.rs, 'it jcarors', rviiaphnla aJ.rtah fiasc, dan c.rkupannya
:.lalrh arrikeL tak tertu.

::inlber Kesalallan
'.:.iah nre.elarh pnxedur-prosedur analisis kesalah.rn lanq digLrnak,rn untlrk
:ns .ndfikasi kcs:Lhhan-kesalahan .1alan data ptoduksi pembehiar L.ahasa kedra,
.:1Lah rerakhir klta adalah mencntukrn surnber kesalahan. Mengapa ktsaluhan'
..rhhan tertentu dilakukan/ Srrategi kognnif dan gaya at:Lu t'.rhlan variabel
.::orulitas apr y.rng menclasari kesalahrn'Lesalahan rertentul \Valaupun jawalan'
: , rlr.rn untuk pertenya itu .rg:LL spekuLatit dalan arri srmber-surnl.er
::nrs dLsLmpulkan .lari date 1-ang ada, dalam pertanyaan'pert,rnyaan demikian
:.iafat nilei paLing utama dari analLsrs bahasa pembelalar pacla umumnya. Dengan
::lr mengenali sumber, selaniurnla kita blsa mefcoLa nienrhani bagainane proses
, ..:nirii dan llckdt penbelajar terkait dengan sistem linguistik dan nerunLLskan
.:nahrnan uruh klra tentang proses pemerolehan bahasa kedua.

Trans{er lntcrlingual
:.brg:Lmrrn:L sudah kin ketahLri, transfcr interlingual aJrhh sLrmber kesalahan besar
'rqi senua rreml.elaier. Tahap permuhan rneqrelajari sctuah b,rhas.r Ledua ren,trma
,rnlet r'1ran tcrh:r,:1ap transter interlinguxl Jari bahasa asal, arau inteferensi. P.r,::la
:.rhrp-tahep rrval inj, sebehm srstem t.rhasa kedra mcnjadi funilicr, b:Lhasa rsal
:Jrlah s.rru-srnLnva Lrnquistik terdahulu r,ang bisa diandaLkan pembelajar.
"ist.m
Kir! rL.lah nur.lengar para penLelairr tabrsa Inggris m.'ngatakan, ' 5h(! ' untuk
'rhit,', atau 'hot olJacli" bLrkannya "Jaclboot': pen$cialar b:rhas:L PrencLs mungknr
nengarakan 'J. ltis -r.dn" untuk'l/e ;onnar, /€4r", .len scterl$nya SemLra LcsrLahan
hi l.isa dihLrLunskrn.leng.rf tra.slir ntcringual ncgatil VralaLLpLrn tiJak selalLr
lrahl:r seb,.rah kesalah:Ln rclalnh hrs,l ransier Jari Lahasa asal, taq:rk kesalahan
rel:rs
jcnacam iru ynug blsr diJereksi dalan uicara penibeLriar. I'engerahLran nenalal
ateu bahkan iamiLianras dengan l.:Lhesa:LsaLseotang pcml-.eLaj:rr tentLr memLrclah|an
gum dalam men.leteksi drn menganallsn keseLah:Ln sem.rcam Ltu.
Penbelajaran bahasa ketiga (1an l.aha.a.l.ahasa seLrniL,mya) meN'ediakan konteks
menrrik L-rgi peneLirian. ll.rs:Lntlrns prda scjLLmlah faktor, rermasuk kererkaitair
linslistik dan kultur.rl Lrrhasa-l.ahasa Jan konreks pemklajaran, rda beragam deraiat
290 Pengor!h Lintds Li.suistik dqn Bahoso Pembeloior

interferensi interlingual dari bah.rsr perrama maupun bahasa keclua pada bah-:r
keriga, apalAsi jika bahas:r keclua dan kctiga terkait erat atau pembelajar menc:ir
sebuah bahasa keriga nk lama sereLah permuLaan bahasa kedua.

Trans{er Intralingual
Salah satu kontril,.rni besar penelitian pembelajaran bahau adalah pengeralanr:e
aras sumber-sunber kesalahan yang melebar melampaui kesalahan-kesalai-:r
nrterlingual daLam pembelejaren bahasl Ledua. Kini menjadi jeias bahna tral:ia
intralinsual (dalam bahNa sasaran itu sendiri) adalah faktor urama tlal:r
pembeLajaran bahasa kedua. Dalam Bab l kLta sudah membicarakan generali.:r
berlebihan yang mcruprkan faclanan ne,gatiftransfer intralingual. Para penellti (OJ,1
l00lr laszcolr, 1995; TayloL, L9?5) menclapari b:rhwa tahapan aval pembelajr-a
b:rhasa Jicilkan oleh doninannya inrerfereui (nansfer interlineual), rctapi beg:
pembelajar mulai nemper,:'leh bngian-brgian sisten baru, makin banyak tran:--=
intralingual generalisasi dalam bahasa sasaran ternmifesiasi. Tentu saja ini L-t
sernarl dari sudut teori peDbetajann. Kerika penbelajar bergerak maju dalam baF-::
kedua. pengalaman rerdahulu mereka c1:rn tonggak-tonggak penambat (nrgat re.'!
penanbatan AusuL.el) nasa kini mereka mulai nenyertakan struktur-snuktur daLm
bahasa sasaran rtu sendiri.
Tmnsfer intra lingu aL n egatit, atatl seneraLLsas i berlebihan, suclah Jigambarkan dai:l,
ujAran-ujaran seperd "Does Join .dn sinsl" (lontoh-contoh lain melimpah-ujar:=
ujarnn seperri "He eoel". "l doa't Lnou ehat timc ir it", clan "ll a tonbd". Sekali Lt-
guru arau penc'1iti ticiak l,isa selalu yakin mengcnai sumber kesalahan intraLing,::,
retapi pengematan sisternaris berulang.ulang terhadap data rvicara pembelajar sen+
bLsa melenyapkan umbiguitas satu pensamatan tunggal rerhadap sebuah kesalab::-
Analisis kesalahan intralingxal dalam sebuah korpus data produksi bisa neni:,i
srngnt kompl€ks. M1s:ilnya, chlam analisis BaLry Tailtr (19?5, h. 95) terhadap kalin:.*-
kalimar bahasa lngsris y:Lns clibuat oleh par:r pembelejar ESL, upaya.upaya sl,-l
untuk mcnprocluksi verba pokok sesudah sebuah kata bantu menghasilkan sembii.::.
tipe kesalahan yang bcr'1ainrn,

1. Bcntuk pasr rense velba sesudah sebuah u al


2. J pre,'dr'. rerxe dalam sebuah verba sesurlah sebuah nodal
3. ing rlalam sebuah verba sesudah sebuah Lrodal
4. are (untuk It) scsudah utll
5. Bentuk pasr tense verba sesudah do
6. r fteserL tenre dalam sebuah verba sesudeh rlo
?. -irg clalan sebuah re ra ;esudah d,
8. Bentuk ldJl Lerre sebuah vcrba sesuclah be (lisisipkan unruk mengganti sebui

9. -s prcsert rense dalam sebuah verba sesLrdah l,e (dlsisipkan untuk menesanti sebu=
Pensorlh linros Linsui5rik dan Bohoso pembetoior 29t

Dan tentunla ini sebatas pada dfta tertentu lrnng djanaiisis Tavlor {:tan karena
iiu
rJak kompler dllal sebuah kategori gnrnatikal. L:rgi pula, contoil-conr.h
it" h";;;
ierkait.len.san kesalahan-kesalahan generaLis:,si berlel,ihan, rr1akrrl."y".trk";
kategori.karegori kesalahan lain yang bisa dihubungkan denean transfer
inrerlinourt.
.1 R.l -l ;l. r. Ei l8;, r, r, ,nem "flt.,r ."i,"t .r" r t_.-l-n-r,
Lnrral;ngua1tipikal bahasr inggris dalam penggunaan rrrikel (tLh:rr Tabel 9.t). Ini
fun &1al< konplet, melainkan hanya contoh beberapa kesaLaha n yrng umu m dijLrmpai
pada pembclajar bahasa lnsgris.iari latar bet:rhng l.ahas"
asat yang *.eat b;rbelA.
' ' r'1r.,r I R.n .l.r.rl-ar o"J., 1.". .r,8e,..,e,r.. p",,n .,, .";*t..,.t,
.talarn bahasa.bahasa lair.

Tabel 9.1. Kesalahan intralingual ripikal bahasa Ligeris .laLam


renggLL.aan a(ikel
L Penghilangan the
a. sel.elum ka|a bcnda unik

b. sebelum kata l.enda kebangsaan Sfaridras dnd A/dbj


c. sebelLrm kata benda lang dijadikan At tlu coacl,sioro o/ article
khusus dalam konrr:ls Sie goes ro balaar eoerl da1
Sh€ is morlllr oJ rhr1r bo)
d. seL,elum sebuah kata benda yang Sol1.lion s'!er in rhis drrich
dino.lifikaii oteh rarri.ipte
c. sebclum superlati{
t sebetLrm kata benda y.tng dinodirikasi llrriture ol NLcl.ar Ph)sics
oLeh seL.urh iiase ol

?. thr cliglrnakan bukannya O


a. sebelum nama tliri Thc Shalespea,e, the Srlndal
b. sebelun kata benda rbstrak The fiedship, rhe natare, rhe science
c. seLelum kata benda lang berlalu
seperri kara benda absrrak Ato .he JclLool, aftet thr ]ldedkfa\t
d. sebeLun kata benda jamak The .omple strrcturer d'e rc;I dere/opirg
e. sebelum some Thc one iroulerlgc

1. a digunakan bulannya tlu


a. sehelum superlatif a @orsr, .r I'est l'"r- ir ri. cla$
t. sebclurn kate benda unik
1. a bLrkannva O
r. sebelun sebuah kata benda jamak a |ob plnes, & human beinsj, d bdd n€oJ
yang dlkualifikasikan densan sebuah
292 Pengoruh Linros Linglisrik dor Bohoso Pembeloior

adjekriva
kara benda rak terhitrurg
sebuah adlektiva ... tsken ds d defnite

Penghlhngan a
sebelum penggolong kata benda yang
.lirenrukan oleh adjekrim

SrnJtl Richards, 1971, h. L8?.

Konteks Pembelajaran
Ha1 ketiga yang merupakan sunber utama kesalahan, r'aLaupun bertumpang tinj:
dengan kedua tipe transfer, adalah konteks pembelajaran. "Konreks" merui,:r-
mrsalnya, pada tuangkeias berlkut guru dan materi-naterinya dalam hal pembelaira
sekolah atau situasi sosial dalam hal pembelajaran bahasa kedua ranpa guru. DaLr
konteks sebr-rah kelas guru arau buku teks bra menyeb:rbkan pembelajar menlb'rr
hiporesis salah tentang bahasa, yang clisebut Richards (1971) "konsep semr-r" i-:
oleh Stenson (19?4) diLstilahkan sebagai kesalahan pengaruh. Murid.murid sens
membuat kesalahan karena sebuah penjelasan menyesatkan drri surui presentasis:;i
seL'uah struknrr arau kata dalam sebuah buku teks, atau bahkan karena sebuah p:*
yang dlhataLkan daLarn sebuah dril tetapi digunakan secara tidak tepat. Dua irfl
kosakata yang ditampilkan berdekatan-nisalnya, loinr dt dan point ort bisa iai
dalani pengingatan ketrudian dikacaukan karena kedekaran pemunculan. A:ar
seorang suru mungkin memberikan informasi tklak tepat bukan kejadian ene-
aras sebuah defhisi, kata, atau generaLisasi tata bahasa vang menvesatkan. Manife-=r
lain bahasa vang Jipelajad di kelas aclalah kecenclerungan para pembelajar un:t
menyampaikan bennLkbentuk bahasa formal yang tidak diL,rnnalsikan dan d:
tepat. Kira senua berpengalanian dengan beberapa pembelajar bahasa asing den
bahasa "kelewat buku (bool;rh)" rane membuka rahasia bahqa mereke adr
pembelajar bahasa di kelas.
Konteks sosiolin'tLristik pemerolehan bahasa alani tanpa guru bisa menyebabi
pemerolehan Llialek rertentu yang dengan sendirinya rnungkh merupakan sLrnr
kesalahan. lstilah "dialek janggal" Corder sangat berLaku dalam hal ini. Misalr.
seorang imigrnn Jepang yang tinegal di kawasan dominan yang Amerika Mclcsik:
sebLrah kota Amerika Serikat memproduksi bahasa pemLelajar yang meru
campuran menarik antara bahasa Ingsis Amerika Meksiko dan bahasa lnggris Fa
yang clia peroleh di uni\.ersilas, diwaniai oLeh :Lksen lepa.gn),a.

Strategi Komunikasi
DaLam Bab 5, strategi komunikasi didefinisikan dan dikaitkan dengan
pernbelajaran. Para pembelajar jelas menggunakan strategi procluksi un
meningkatkan penyampaien pesan mereka, tetapi kadang teknik-teknik itu ser
pefsoruh Lintds Linsoislik
dqr Bohoso pembetaior 293

brsa nenjadi sumber kesatahan. Suanrkerkr seu,anr lemtr€tajar ESL mengankarL,


'L t.v.r. 1i.i7or..nr.._"r,. V r ."
",n..
r':Lng bagus, kalimat ". .,",,"r" , ij
itu meneanduiq
t,
,il,.;;;;;;
polalola
il;; iil:ffi::,:;:Ll :::,i,i"li l:li i:ii:l+.]'i,:;,Ii;,i"t"T
Laku bisa menjadi sumber kesaLliran

:i]I{P PERKEMBANGAN BATL{SA PEMBELAJAR


L.:r, \"0,"r',,,"",.rI ;:."',":,"-]. l'' ,1",
Atla banyak cara rlcndeskripsikan ke,

Prra pernbetr;a r
seJemrk,"n i,.ra""k, ;,,{anl drlan
l,'d',i,nr-..,r1" p.-r-mb...
":
memperotch l upava mereka
l.
ahrsa
\ebe'"| r''".'r dr' .-r-h od- ,et"r:.1. .," ;, ;;, ,
-.r,Lur ,r sd, ull", .t". ..r-.,r_rr
r." r" op,pl . n p,.i-:,si,, ;,
.tiL, ., \Jrr o,t... . 1o'.
"l
";"":l:",:, l" J,,,:,
h o r, ,.e t, a,.., L. er r,, d ,e n t_ ,;
-
r'"rrer",,
,<,h .--.
"..1 .,r -,' rna r Le.arahr. rcat. .r , .,r .,,
.,

prasistematik, .:
""-,-;;i; ,:"...
di mana pembetajar r,."y., ,,_",.,";.;';;;;:,,,
semacam raranan sjstematik untuk ,*;; j,l:,
kel mp L ucm rertcnru. L .,,"",..,.,i; ;,:.
r|e,c. rn . .r ., " -i
,"".,,," ;,.: r n. i-. r J
",.'l I.m,, ., erF'a; .e.r,r e".enrL r err .- :- L, , s
l'Jrl.|i,|.l-I'''.'l''||'ln.i'rel'''Po'-|
dan ,)ohn caa sii3rns,', yang dikatakan
.r"r_,.-1.r";".'r".,,";,liiill iijii;,;
*aktu pentlek, boteh jadi menuDjukkaD seb;ah
r"h"; .":il:'i
tidak akur.r "r"p.',;.,:;;;'
2 Pada tahapan keLlLLa, arau tahap
muncul, krta meniumpai pernbclajrr rLrmbuh
1 ,..,."d,ii,. . t,,;.."," i., 1,.. t,
J-:,,1
'r mer,rr rerr.,, .r.r !r,.pr,,r
I,L
p:
.. r5 e r_, rr. I1"r.r,n r.,r.L . I ,
1,.,,
tepat nenurur stanclar trahasa target, ,^ ,: t ;.
rehpi uagaimanapun j * *h ;"ili";;;
penbelajar. rahapan nri dicirikan ol"h,..".";
pembelajar rampaknya sudah mengl,asai
i,;_;1 ;.,;;;:,ji ;:,::
","., ;;;;j";,;:rij;
sebuah k",.r_h
ke suaru tahap s"betumnla r""",",
;.i. ,;;'L:.: ";)i :;l:: .:: '".,;;"fi], ;j,;,1,1 l.:.
u -_rn(Fi 1(( p. Lr,:r rrn arr .p.r,,"r, ,,,
nF.orFt,. L. tF,,r" ti ,r .1r", ..,er ,,", , i,u.,, .; ,.,n1",;;
.,,-1,
dan.Irl ..d ,'.r h .' I. n . r . I rr p..r..r | ,r r. ..o.,;rFn rl
1,.;
lF J r <r ," lr ,lA, L,. n;qrr ".p. , ,i
P: / {o Md };,A
PA' Yo'i. soirs ro Neq yortl
P, iidak pah,tnl \\rtutl
PA: yor 0i0go,o Ncq yoritl
294 Peng.rlh tjitos Linsuhtik dqn Bohoso Pembe oior

P, li's.
PA: Whenl
L)t 1972.
PA: Oh, _,-or rent to N.q York 197:.
P: )'rs, J go 19i2. 'n

lercakapan sepcrti ini menghgatkr. prJa yang disaqraikan cl,rlarn Bab l. :


mma en.rk-anak drtrm siruasi behasa F.rtrmn ti.hk bisr mengerri s:rm pun kes.rL:,:::
d,rlam ucapan neLet<a.

3. Tahap kerlga aJalah tahrp benar-L,enar sistcmatis.li mrnn pembelajrr.u::-


mrrrN menrr.iftstasikan lcbih t:Lnyrk konsistensi .lalam prcrluksibahasa ke- -
WrlaiLpun haiJ:rh'hiLlah -rang tersimpan dalam benak pembelajar masjh L\ :
repar bentuk.)a, clan scLrglan dari mereka nengik i prcse. berl-.entuk L" --:
.lisel Lu .li ntxs. s.'can internal mereka lel ih honsistcn clan, ttntlr sa].1, m.r:.-
nakrl meniekari sistem bahrsa srsaran. Perbedaan paling rnenonjol antaLa r: :
le.LLa dan ketig.r.rJelah kemrmpuan leml,cl:Llet Lrnruk nengorcLsi kesal::::
nrcreln kerikr l<es,rlihan iru i-.ahkan lang singar sulrtil iituriukkan Le;:-
merekr. l-rrlatikan pimbchi.rr lrahasa Ingois lang mendeskripsikrn sti - :
kr\us:rn pemrncingan yang poprLlcr.

ir rhe /a[a. Tlrse ish at lnirs in rh. tuir.!ftma

I. [te,tarul Oh, no, rtu Ji\lL ard belrg ccneJ n the rstaaranrsl

4. Talrp rerakhir, yang oleh sebagian peneliti (Long, l00l, niselny.r) ,|'.::
stabilisasi, n,irip dengan yang Jisebrt uorclcr (1973) tahap pas€asistematil :r
s$l peml.elaiar nienpunlei rclatii seJikit kesaLahan dan rLdah nensulsai !::--r
hinlra titik kctusih r clan rrk ada masilah Jcnean nt;kna-maln,t rersinrr. T: i
Lc.npar lni di.rikan oleh kenampu.rn penL-elajar untuk rrrengorek;i diri Sr:.r
lnl cuku;. konplct schinsgr perharirn bisa dicurahkan pada l el,cL.rpr ke.ri.:--r,
lung t.'iedi itu Jan koreksl djlakukan unp.1 nre.unggll umpan L.alik drri ;:.:g
LaLn. I'rch ritik ini pemlicl:Llnr blsa cepat sekali strl,il, menrrngkink.rn kes;.- -r"
kesaLahan kcciL LLLput tair terdeteksi. .lan kemuJian memunculh.rn {osilisasi L'::'r
uerekr, seNah konscp 1'Lng akan d eai.isiklD dan cliL.ahas nanti dalan F::
(lihrt ScLinker & I-arnrnJella, 19?9).

tlerus diteg.rskr. brhua enpat tahaF siste arisiras yang cliuraik.rn cii at.r::-
kitr nen-\!ri,
men1elaskan keselur uhan sisrem t ahas:r kedua peml,ehjrr. Al<an sulit
nisel.ra, 1,rh$'.t seorang peNl.elajar sedang betada pacle tehap rnuncLrl r.:
Leselurrh.rn. Oranq mrLngkin saja temJr paJa nhap kedua sehub,rngan Jt:::
pengoruh Linros Linsuisrik dor Baho5o pembe
oior 295

katakanl'rh, si.rem lroJ;.r ra,r., din ta.la ttrlrrt ketiga jreu keempat drlarn soaisjnfle
rr6cn. r.rJ(.]an rbdsr renr. Tahrp-trhap ini pun, 1,ane diJes.]rkan prda anal;sjs kesrhlr r"
io,r,r ,t,r: a,
.',., .l ., I ..r I ! ,r I ,,r a I

| .., 1.1' L,t ,.,r,.:,^,,,.I


Lcsalahrn sa;r adal:Lh LrkLrnn trciak meneJat t_.rgi komperensi Lcsehruhan. KeLreruh.
.rja kcsrlahrn-i<csilah:rn itu nerupakan .iri m.n onjo L antrrl,ah asn si fembchjsr 1..1h:Lsa
liJLra Jrn meL\oJ.rt kLt.r l,ahan u tLrk anaLisis kesrtrhan. Namun rjar:rn_ujallln
: rns retnt pun
l-rrntas Llcnrtrpet r.rrhrrtan kit" Jan, khususr;a dahm proses behiar_
' r lrn r .r., ..r ,.,. | |

.-iL\SI DALAM BAFL{SA PEMBEL{AR


ii.urak sehli perhatian clilimpntrkan prLh variasi v:Lnq dtpertihatkan p:Lra pembetujar
-L1an, perkem)rengrn ant.rrl rhas.r mcreka (Rc,m!ife, 2t]Cli BarLcy & preston, 1996;
:jncs, 1990i Taro c, 199S, Elli-, 193?. Lirrte{ood, jgSt). penis scperri seora.g
:enurLLr rsLi Lehasa Ingrris teromhanll-rrorLrrrg rntau ungkapan,rLrgk.rpan seL.erri ,lr
- ,. I,o r,. Ll L
.:rJans-kadangrlaLrmparametcr ran{L.isadlterima.kaciane,kx.tang
':Jrt. Suam vaLirsi Jal:rm l,ahnsa pcnbelajar bi.i ditelaskrn dengan:Lpa Lang
:.nlaralen oleh Lleih,nron (1981) seblsji ,penyctra.rn berrahap., benml,tinn,jr
. lirl .,1 ..t tl-I , ,ri trl
,t,,l ,L, t....t .r rt,,
lu LenrLrk-bentLrk rtdah repat ctibuang. Konreks .ian gava jusa diiJe.rifik.lsi sel_.egri
L,,, , ' s l, .P ,., -.1. ,r ,
'::e tLrlras lrisr memfeLrqaruhi liilsi (Taron. & plrish, 1988). Dan vlriasi L.isir
:,.tbabkarr, dahrn pcmL-.ehiaL:Ln clengan rtrLr ranpa uLLnL, oteh selauh
'lt'.11,,.
\.les1iipLrn oranq bisi nlemnsriknn bcsiiu saja Lrhtr,a setragian L.esar.hra L,rhasr
r.irl,clajrL mr.rahlL dlldregoris:r-,i {ecara sjsr.maris. satah s.ru perdebrran mrrekhir
:,iam teori SLA l,crp!sat pala sejaLrtr nana urjabttjtas Lris! j.enar_i.enar cltlelaskan
.-irre rist.merrs. hrti persoelannl,a adatah aprlutr pembel.rjar bLs:L.tan
sunequlr
" lrn .rn".l,r....,,.i,r n, ,

:i:Lnr lrahasa keclu,r. Apakah v.1rilsi iru L.isiL JipreJiksjt Arau kira nresti me.vrngkjrkan
'I
Tcrkemuke (lj antera sektan norlel |ariririliras :rJalal paradiema kontinuum
. pabitira- L, ':. rn,,Jet t.,mperen-r \.,rirhut p . F ir I ,_
:6), keJuanla nensilh!mi fa|a p.nclirl Lanr Lrnnrl melal<ukan peneljtiir rentnn!
'i.l r r-.. p l\.- .e,L r. t//r
l , .. \1 , . .. too8,.
Trone (1938) nenset<ui l.ahwr \.rrinsi 1\,1.!s tang t.tk sist.marik.tan lariasi
: Jr'lJual memarrr: sunggrh ada, rcrapi i,r
m.nrlih meniok!skan perlutiann,,a pada
oergor rh lirlos L 1gLis'k oon Boro\o Pe De o o-

vrrinbilitas Lorrel$r&dl, yakni sejiuh mana konteks lnrruisrik mlupun .:


bisa membanm nendeskripsikan secarn -(istemaiik apa yang rampak sel::-
tak rerjelaskan. Teronr ncngu".LLlkan enpar karegori iariasi:

1. Konteks lingLListik
2. Faktopfirktor pernroscsan psikologis
l. Konteks vxiaL
4. Fungsi bahasa

lenekanan pada konteks mendorong para peneliti Lrntuk nencermati ,


kondisi di mane be.tukbentul linguisrik rerrentu berubah-ubah. Misalnya.::=
seorang pembelajar pade surtu strrt mcngarakan (1) "He nut paid lor rlu :----
den parla saat yang lain mengatakan (2) "He ruar lar rhe partiinr /ec." Sebu:.r :=
aras konreks linguistil (dan konseprual)-karegori perrama Taron+bisa me. .
rariasi tenebut. DaLam kasus mi, kalimat L JLucapkan clalan konte|* ncndrsL::,
sebuah peristiwa Ji masa 1a1u, cLn kalimar 2 nerujul pada nasa kini. S:::
variasi bebas pada bennLk rerba pokok dalam Lonteks kara kerj.r l,annr n,da -
d1&ihrry) terjelaskan.
Salah satu wiLayah faling dimin:lti rlaiam pcnelirian bahasa adalah per.
untuk melihar perbedaan rrtara ko.reks marg hilas Jan siruasi l,irlmi di 1ui: ..
re', rJ,r.lrrr mee.'l n F,..-l ' J'. l, \R.l
199?, 1990bi Doughqv, 2003, 1991: BLrczowska & Wcisr, l99l). rampak jrhs :::
pensajaran tidnk hanya meningkarkarr rat.r-rtta kct'erhasilan p.rra peml.ela;ar :.-.r,
juga bahwa konreks rurng kelas it sendirj menjciaskan Lanyak sekali varr:: -:r
Jalan keluaran pcnl,elajar.
Rocl Ellis (1994b. 1986) mcml.uat sebuab gambaran yang letih "inre::--
pembelajar JaiAm mo.lel l<onrferensi variabclnya. Berrumpu paJa karya Bia,..-.r
(19?8), Ellis menburt hipotesis tenrrng guJanq "Le ah-kaidah :rntarL:,hasa .:::!:
berubah-ubah" (h. 269) tergannrng pada scbcrapa oionltis kai.lah.Iaidah i :::
bagaimana merela dianalisis. Dia nenrril grris pcmbeda tajem anrara \\:.::,
terencana clan $acana rak terenclna unnrk mengkaji variasi. Yang disebur per:::-
menyiratkan kurangnla oromatisir:rs, d.rn katcna iru mengharlrskan penrhc: -:
mengan,lalkan kaidah-kaLLlah bahasanta serdiri. \ine belakangan lebih otcin::
karena itu mcnclorong pembelai:ll untuk mempclajarl seper.rngkat ka,drh Lain.
Kedua model Ltu rnengundanq kririk. Gregg (1990) menenr:ng penolakan Trr::.
rraupun E11is tcthaciap "paradigma komperensi homogen' Chornskv (Lr::-
peml,ahasan dalam Bab 2 tentarg konipetensi drn 1-.erIorna). "Mengrpa {akta bal.:
kompetensi seorang pernl,clajar berubah seiring l.rktu me;ri menbuat kita meno r
krnsep srandar kompetensi?" kata Gregg menggugar (1990. h.367). E11Ls bera1.r.::
bahrva "variabel perforna" Chollsky lebih b:rik.lipandane scbagai bagia. d::
"kompetens i varia bel ' seseorans clan karena im tidak bis.r clihubungkan h.rnl a clcng:,

"se1ip" d:rl:rn perfc'rma. Argumen dan atgumen Lant:lhrn senacam iru (lih::
pengorlh tiiros tirglGrik don Bohoso pembe
oior 292

:lngsapan terhadap Cregg oteh Ellis, 1990a, clan Tarone, l99O) akan berLanjut,
:etapi satu p€lajaran ytrng kira perik tlari semul itu ielas, remc,h.temch terkecil bahasr
rembela;ar, betapapun acak atau "bembah-ubah" prda r_.andangan Derfama. bisa
:angal "sistematis" andai saja krta rerus m.nlamrri. Scbsgai rtLru atau neneliti
'' .:l r' " r '-'..d rr " "ne- t,, p1.,, | \.,1 ."- p,o, 1 :t .1 -
lebagai hal.hal)ang berada di luar urusan kita LLnruk menjelaskannya. Enggan rerlibat
d pe -4i,, , . .. . .l -'. r-. , .,1 , er'.,.rn r .t. ,e n
L""
, {IIISASI AIAU STABILISASI]
:angar lazim kita renui dalam brhasa seorang penbelajar berbagai komponen_
r,rnponen salrh yang bertahan u,alaupun ia sudih nreniLiki penguasaan bahns! va.s
1-1 .lai. I-e, om . rr .lrr: , I -,t .e . .J ,.,
'..., b, ...ji.,t.
rrcara kebanyakan orang vang mcmpeLnjari bahasa kedua setelah masa akil l.atjk.
::bagainana sudah kLta kerahLri dalam Bab L Kite jL,,ra serins menqam.rri kesahhen-
' ,.'l .,r. ' k.. 1", ek.rl., r L,,,., d tn r,.:."m., J ,,,rsn rr,
.1. ,-1,h...t-r ..,r ,,t. oe,, :dar.l ,..-,,,, r. ., .r_, ,,k.,;r,
::Lns tidak tepar ini ke daLam komperensi bahasa kectua seseorang diseLL,r {osilisasi.
:rsilisasi aclalah sebuah tahap normal dan .rLami bagi banyal pembelajar, dan janlran
:r'.1. p.-o,r. ern c .Lh-.u r." ,... _.ne,l,, t r..,r,
.rembatu vaDs rak bisa diubah. Michael Lonjr (1003, h. 521) rnenlrenruk:*an ,.lebth
\,1i" t.ei m. ,.1 .r ro.,r... Ir, ..-r r..,.r. \ n. " I.a-f r ,,,,,,.g n
::rap terbuka bagi perkenbangan scla.jutnya pada suaru waktu. Saat ini kira akarr
..jenak bersamr fosilisasi, tetrpi kemb:Ji ke berbagai kririk
seslrJah sub ini.
Bagaimana item,item nemfosil? Fosjlisasi trisa dipandang selaras dengan pinsjt)'
: ,.t m ',.r .d, _, ,o.,1 .l r. ri.,r.t, -,. .pe.e Jr.i ,. p, 9r",
.::buruhan, motivasi, penenman nasib sencliri, dan lnin-tah. Visrt dan Cj er (l9i6)
:remberikan penjelasan formal renrans fosiljsasi sebaqej fakror afekrif, positif maupLr.
:igadl dan unpan halik kognitit Mereka mengamfti ade du:L jenis inforDasi vnns
:neruskan antara sumbo (pembclajar) dan rudiens (d:L1rn ha1 ini pn,"
no,u.,i
::ll), inlomrasi tenrang hubunpn oielr/ anrara sumber dan audjens. .tan Ltlformasi
..r:niti/-takra, pengandalan. keyakinan. Informasi afckrit terutama dikodekan
::hubungan denga n mekanlsme kinesik seperi gerakan rutrLrh, nada sLrara, danekspresi
.ajah, semenrara infornasi kognitii biasa n) I .lisam paikan clenran perlngkat-peranekat
sL.. iL rl r\i. .q .,,tat I l) rgJ..lrt.,p,, ...rn.i
l."r '..'L,!.,1 ,, -p.,rr t-t.r p..t
- cl, rrrp l" d., ..n .1,
r

'
Umpan Balik Afekti{
Positif, Teruslah bicara, sara mendcngarkan.
Netral Sayr ticlak yakin rngin nenerliskan fercakapan ini.
298 Pensqruh Lintds Linguistik doi Bohoso Pembe olor

Negatif, lercakrpan Lnl .ele'ul


Umpan Balik Kogniti{
Itsitif' Saya pahan maksLIJ Anda: jc1as.
Nctral: ,sala ticlak yakin apakah saya memahami AnLla deng.n tep:Lr
xrru ti.l.tk.
Negati{, Saln ticlak prham apa -rang Andi k'ttakani tid:ll ieLas.

Berbagai k.nl,hasi keJua iilre utimn umpan balik itu dim ngkinkan. Mnr: -
seseorene bisa nen njukkanump:rrl-.alikatektiipositii("Sa)rrneml.enarkan.:
Jrn rnenghargal apl yang col-.a Anc1.r srmp:rikan") retap.i neml,crilln umfen .-,
kognidf r)errr1 rr.rr nesatif unruk mefu.jLrkkan bahLla pesan im senJn i tidal .
Scmenrxra itrJ umpan L'alik aiektif negntif, enralr seperri apa ]-.rLn umpan :: ,
koll,ritili\a, kenungkinan akan rncnghasilkan pcntLi.rulan konunikrsi.loj, renn:. -
sejrlen dengan sangat pcntinqnla vatal atlktiflnternksi nanusir, iik. orang selL.::-.:'
kurangnva t ik dLLtukLrng dalan uperr trereka l,erkomLrnikasi, tak banyak -r.: .-
urtuk rnelanjrtkan Ja.li, salah satu pesraratan pertama b:rgi kornunikasi berm:,: -
sc'bagaimanr sudah clitunjullan dalam baFbab sebelumnya, adaLah penesuhnn::. -
Dergrn deniikian moJel Vigil Jan Oller ncr)eanegap resp.rns aiektif posLtiin-:-
LliperlukrnaexlpernL'elrjarterusberusrhrL.erkomunikasi.MrkaLrn4..rnl.rlikkr,.::
pun menent,:kan tLngkat internalisasi. fJmpan l-.alik negatif.ltxu neffal daLam drr.-
kognitif ak:in. clengan prasraret Lrmpen ta1lk rf€ktif l..sitil, akan nend,: : -
pemL.elejar LLnnLk mencoba lagi, men;atakan Lembali, menrmuskan kenbali. ::,
mernL.uat suatu hiporesis berl.eda renrlng suln, kaidah. Umpan Lalik posLtii r- -
dimensi kognirii berporensi men!rhasilkan pcnsuaten aras L.entuk-L.enml . -
digunrk,ln dan parr pembelaj'lt bis:L menvrnr,puLkan 1-.rhla rvicara mercLr ::::
hcm-iten vang nemfrxil, menurut rno.tel i1li, rdalnh iren-irem nre.linpnng i:- :
iicara scorang pcmbel:rjar yanr mula-mu1.r mendaprr umpan L.alik afekrif p:' :
("TcNShh bicrra"), lalu umpan brlik kosnitif positii ("Srya paham'), nengu:-. i
benrLrk l,.ahasa vang dclak repat. VenaLik L'ahqa inrernalisasi benruk-benmk : I
retir idi r.dn.1i chLam pn,ses.rang seml clengan ntemalisasi Lcntuk-L.entLrk:::.
Kitn setrur yang re.akhir n1i, teni! sija, "L.embeLajaran", ter:Lpi unsupunsLrr ma::. '
inrerak-.i, dnn umprn balik,rang same hrdir. Kerika l.ennrl.l-.enrLLk tep.lt dipro::,
umpan LeLikpne bell,Luli "Sarr L.eml-l-'etLrl memahaml An.1a" nenguatkan l'.:: ,

Kira perLu L.erhrri'h.rri Jilanr nenaf-sir dan rnener:Lpkrn model Vigil dan | :
Vralaupun mo.let iru sans:rt memLrr.ru, rnlsalnya, dalam memahani penr:
peLlakLran trh:Ldap kesahhan, namun, sct-rcrti lrng :rLLn scgcr! [rr:L Lihat dal.rn: , -'
berikut, tak memedai iika kiti hrn)r meng.lngsaf penrirg umpen l.rlik ser::-
Selinkcr Llan I-amcndJla (19;9) nelihar bahwa modcl Vlgil clan OIIer l.ern:::'
pada gagasan umpan 1-.rllk :t*rrruil, clen bahwa faktor-taktor lain ranlr interrral r:j
pembelaiar menlcbaLkan iirjljsis,. P.rn pembelajat buken sekLdar rion-fii:!r ':-:
pengoruh Linros Linsuisrjk pembelaior 299
don Bohoso

lrili \!ns lebih L,es.1r Jrlam peLma nen camr pentrclajaran


'dg:rnn,nq fad:L fahasa.
lenbelajar Lahas:L rang srtsc. cenclennr L.ertarggu,,q
ta,*b .1t". p.,capann mer"ka
Li;a j,j, ;:i;i; j,;]i
,t,rdiri, xl<rif mer.rri sa*na pcrnerolehan. ! alhas,L, rirs,Lis".i
'.,,r,rri ..r I Jt , ., r.,t | -- .,."
ol r. , .,r I t.r ,, rt r..I,r ,r r
,. , l. .. - ,r.tr ., rl -,- r.;^.1 d,pr
'.1,,,, '' ", .. l t".r ,.rl. , ,,.;.,l
,,.11.t,,,,,,.r-,t,.:r',i
lsu Lel,il j:ruh dan lel.it serils tcnra fosilisasi a,tal:Lh nenrangkut
s ke;atiihrr
. .t ,.,j... ,,n,, ,t,,. ,,. .l -i
' ,, , ll,' ., , ,-r i.,, L,t r .rn I -. .q ., '-.
'" .r 'l ' l ' " '"1 t 1. .. .1

rengemLrt<akLn bahn,a 'iositislsi, sLrclah t,enar_t,enar menja.ii scb;xh nl''a .,;";;


:r,rnteknis unruL pencrpaian purcak tanpa sasar.ln,
rriinF, .. seL.Lrah metrrle trrr.
::sar rntrLk mnanJai apd vi,11s tidak dilak,,knn oleh secroq pcnbelat_li
q frr. iilf
F rl',r:1,.-
,l 1,., I .,1'r._rr. r.,r ,r lr i,,q ,".",.,,
:r. Dal.rn l-..
;ebuah rrtiket iinteuan L",itut,.va, Hrn .ten Setintd
€005) LerLN"ha
rrtn,v:rnggrh kririL Lons Jengan pcrraharnan mereka
....,1., "
..r.,..t.,_r ;enJtLi renrang tisilt*.t J";;i
.,,tr, --.--
'. 1.r lr .1.,'.. ,t .. , . .t ,.,.t r,r
u'U"' iiri r.ofuler, ... rvaiaLrr.Lrn ilatakn\! nasLtr rl",,,, ,r;,:",ll..,r,L"]i'ii.
,j,.',.,.1,1
l.'rr. rr .. ,r g -i . . .. r ,,.
,. lr. r l rl r.r
I , r'r I .r' ,. ..p. I L,
r.p'r
L I
J.l,,rn,.r. i,.,.1 | ..."L- ,t,r ,.,,t .,;
,| , ,r _ l I. r,_,.,,I ,t
, ., , -. Lr_.t_1, .
':ILL bahiva ic.nomtnr senacim
iru t, Na .tij eL:rska. **-,.,*,,. aer"l. 0",l".,"fr.,",.
r,i,,r , r -,t ti,t,rr .",.,
1r :. .,,r l' r.,, .,,ltrr...r r ,.\i,.-,r
| . r ,' . - r. . ,, ...1 ,..r r.,t .,.,1 rt ,r. . nr
.,rJang-k:rJang fase vabil rrLr .jrsel..rbkan oteh l:rkror,iakror notirasio.",,
.rri.Nik t:rrL eksrrinsit< amu kedurnva, daLr tat.r lang la;n ".iJ i;;
t,."., ,"r.hl .i_,.;;i;i"j
.. .' r'.' ,. 'r.r '. 1 r,,' .,, "..."
.,1
...1 :11.. I., | . ,r e t,r ;
..,ri Sl-A'(Long,200l. tr. 521).
300 Persoruh Linids Lingoisrik don Bahoso Pembeloior

KESALAHAN DI KELAS: SEJARAH RINGKAS


Semua c|skusi yang ttlah clisebur di sepanjang buku ini, dari penelitian an
hinggr anaLisis kesalahan sampai nrsilisasi, adaLah jalan Lerbatu-bam dan :
vang clitempuh seorang penbelajar bahasa dalam nengejar kecakapan. B-i
clan kelokan di ;alan metafods rersebut palhs pas diielaskan sebasai i€sllirar i
proses penerolehan. Untuk nengatasnrya diperlukan sebuah pendekatan .-:
' ' r.1". l.,r Ler.m' i,r .nr I yro.". ".a
ano -o, . \(rrl" pu.
menekankan sesi positifdalem perjaLanan pembeLajar menuju sukses, dan agz-
rerobsesi denean kesalahan, neneubah kemlitan nenjadi kesukses:Ln tampaknr':
bereantung pada bag.tirnana pembelajar memandang kemampua" -ereka
bagaimana mereka mernproses umpan L-a1ik disekitar meteka, danbagannana:
mengupayakan kesalahan'kesalahan mengLrntungkan mereka, bukan mer;

Dalam subbab ini dan berikutnya, kih akan melihat terleLih dahulu G:
pentlekatan terhadap Lesalahan di ruangkelas, sebagai semacam latarbelakang:
lalu Ltberapa penelitian lebih nLLtakhir dan persoaLan.persoalan teknis di
isu nemfokuskan penrbelajar pada bentukbentuk bahasa di kelas.
Secara histons, perlakuan terhadap kesalalun di kelas bahasa merupakan toprh;
.;Jd m". Me. le Ar-dr l.! r 1. ,. r r .lrp rd.'rg e .,or Gn-m.r" vanc
dihindari dengan belajar ekstra, menghafal, clan "berhasil" sejak awa1. Lalu, be.
metode (Peml clalaran Balasa Komunitas, dan Pendekatan Alani) rnenganut
Iaisrer-iire terhadap kesalahan, clengan asumsi bahrva proses alami dalam diri
pacla aLhLmra alan memrnnrn pada pemerc,lehan. Pendekaran-pendekatan CLT,
Lrxrruksi berbasi;tugas, kini cenderung me"dukung keseimbangan optimal
perhatian pacla bentuk (dan kesalahan) dan perhatim pada malna.
Model umpan balik konunikasi Vigil dan Oller (19?6) menawarkan salal:
model pertama untuk mendekati k"salahan di
kelas bahasa. Bagar r
meneearrrbarkan secara meraforis apa yang rerjadi dalarn rnodel ini.

Afektif

B s.'n a./. r'p - |l .:l r d , l,op


' r
pengoruh Linlds Linguhlik don Bohoso pembe
oior 3Ol

"Lampu hijau" mode unpan baLik aiiktifmemungkinhan penqirim rerus berusaha


nrembuat pesan sanpaii "lanpu merah" menyeLabkan pensirim menbatalkan usaha
:cmacam itu. (\l/atak metaforis skema semicam itu terlihar
letas dalem {akra bahrva
rmpan balik afektif tnlak nendahului umpan balik kognitil seperri yana hendrL
lrl'l '.'-",J ',.,., |,a.l i,lr. -rJ.re r.,t.rRr L,t,'i, ,J
rmpan balik kognltif adalali ririk di mana koreksi kesaLahan masuk. Di sinj tamrl
r-L n mo.r,Lrlrl,,r r,.ore,.ir 1 g menl r,l,,r , r.., m -"h-m-
.-.rnA Ja.Irnr L mFr n -. , rrrLrollrr r-.-p,r ttrt l.^r.L,.i,r -ter ,,.rl
'.' ,al 'erl ,, ,L 'o,
'it . gt li I .v,t-'.il m-,.(Lrb/.n prr ppmuct,l.,r
nel,rkukan semacam penggantian dalam mocla produksi. Selanjutnya, lampu krrnLne
eu r .r r: t, ,.,," Lmpr rir , .t,n amt r ert . m.r,.l Ll"r p"r
remL.elalar nenr,'esLraikanj mengsantjj mendaur ulang, me.coba lagi dengan suatu
rara. Layak dicarat bahwa fosilisasi nungknr adalah hasit dari terlalLr banyak lampu
1ij:Lu kerikr mesdnyr yang menyala sesekali lanpu kuning atau lampu menh.
lmplikasi pallng bermanfaat atas model Vigil dan OLler bagi reort periakuan
terhadap kesalahan adalah bahua umpan balik kognirif harus orrimal arrar efektif.
lF,l"r' b r\"1 ,mtrr i l, ,.e, | | es.,, re.]-e, ,- nrp ul ,. 1,.;,. .,, J,,
perharlan terbuka pada abnormalitas benruk-sering rnembuat para pembelajar
mcmarikan usrha meLeka untuk berkomurikasi. Mereka menganggap bcgitu banvak
, e. r. l.-s , '-.'.. rnerl,a rr .,q r,. trr rrl , r"t .r .r\ . nemp...."l
rang benar. Di 1ah pihak, terlalu banyak umpan balik kognitif oositit kesel1iaan
err "rt . l,- ,, -. tLor-t... ..1 tirrr,r I r ta r lrl
.lperlukan permakluman bLsa ber{ungsi nlenguarkan kesatahan penutur.pernL.elajar.
I il, . l.,l l"'u- r hn t.,r.r _,t.,tr ro. , t..,r.,t ".t,. "h;..".
ltu. Tugas guru adalah rnengcrtt keregangan optimal anrara Llnpan balik kosnlti{
rn

I I .r I r,: I ml --' c,Lr. mtr tit,r. r,ru. m"n,o,.., 9 t., .,,,r .,


berkelanjLuan, tetapi tidak rerlalLr banyak hingg:r kesatahan.kesalahan krusial lupur
Jiperharilan, dan mcmberi cukup lampu mdah unRtk memhta perh:Ltian pada
kesalahan.kesaLahan krusial iru, tenpi tjdak terlatu banyak hineea
pembeLalar tidrk bernyali sama sckalj Lrntuk mencoba Lerl.jcara.
-."v.t "lkr"
Ada baikny:L di sini kitn nenginsat kembali rplikasi model pembelalaran operanr
;o,ditionins Skinner Frlg diLricarakan Jalam Bab 4. Motta umran balik afektif,lrn
''',r' Ll. fe. o. Ill .r.lal
Jorongan "posirif', atar "Lampu hijau" B:isa. 9.2, mireka akan terclorong uniuk
menginrernalisasi pr:r1a-polr uicara rertentu. Umpan bslik koreklii trisa ter.1p ,.posiril.,
Jalam pengerrian Skinnerian, sebagatmana akan kira s:rksikan di bawah. Tetapi,
meneabaikan perilaku salah punya pengaruh terhalap pendorons positil oleh scl,ab
rru gum lTarus sangat ccrmet untul mengetahui kemungkinan kc,nsekuensr-
konsckLLensi pendorong umpan balil nenal Yang helrs ktta hindari dengan scsata
',' ,l"l h n" l-rr."r r nJ, r ,: t-r rr,-nstut ,m, ",, r t,.,. ,L \.,np
lo rd'ne r, "n'.1.,, . . , l'. pr r "r h a.lri -reren.t-rLr,.
nenpemalukan, atau menghtna mercka
Pengorlh Linros Linsuklik don Bohoso Pembeloior

DaLam sebu.rh errikel praktis tenrang pe,lakuan terh:rL1ap kesalahan, tlcndrici


(1980) nenvarankrn rara guru u'rmk ncncoba menrerti ferbedaan lnterr kesaLl
gli$el dan lolal, sudah dipaparkrn sebelumn-va dal:Lm bab ini. lemah, seo::
pembelajar l ahesa lnggris sccl.rng mengganbarlarl sebuah horel rnewah rrr di E::r
dan nengatakan, "Therc n a Ftnch trJou ir clen hrJrooaL " Kesal.rlun lokal ini-
dimengerti, Jan menclaranskan senvun Hendrickson trenl'rrankan agar kesaL-'
bkal LLnumlya riLlak perlu cliloreksi karena maksu'tnya ielas dan korcksi llsa ne-'
pembelajar dalam arus komurikasi produktii Kesahhan gl,ba1 perLu direrlak-
dlbirrkan pcsann!'a bisa temf meml,ingungkan
--
dengan suat,.r cara karena k.rLau
Jillerenr .iry dno.her ofle in the anotjrcr Luo" alal.rh kalimat yrng jelas menL.utu:,
perlakuan karena memeng tidak Lrisa .limcnsertj Banyak LLjrran -v:Lne tidak jeh:
global rtau lokal, ilan sulir menentrLkan perlunre umparr balik korektif. Ser:
pemLrelaj.tr suatu kali menuLis, "Ttu samrlrr ii Lhe bavnmr o/ atry laqlrige \1
pcrnyarlan lumayen hocak ini mLrnqknr lebih tetclcngar nlrip Chomsky dal:
Chomskv scndiri. adalab nrgas guru mernrsriken .1p:r yrng ilmrksud pentrelej:-
(tentunya "idsis" bLLkrnnla "baseno,f'), durr meniberikan suam umpan balik '::
mener:rngkan petbecllan anmra kcrtua kata lru. lntinya ad:L1ah irngan samf::
memLeransus upala nLLricl'mLtiLl kite clalarrl prtxluksi rlengan ntncekik n::
dengan umpan balik Lorektlf.
Soal basdim(nd rrrensoreksi kesaLahan, hingsa sarr ini n:rsih har biasa kon-:
(Willians. lessica, 2005: Douehrr, 2003). Penelitian .el.ehrmn)t tcnt.lns m.::
metode mengorelsi kesalahan sekali tiJak konklLrsii mengenai mctodt
'ama
tcknik paling efektif unrLrk mengoreksi kesal.rhan. Tanpak jeias b:Lht'a rnuid'r
di kelas umunnya ingin dar mengharapkar kcsaLahan dikoreksi (Cathcat & C:
1976). Meski beg,tu, beberapa rnerode mcng.rnjLlrkan jangan sanpai ada penan;-:
langsLrng terhadrp kesalahan sama sekaLj (Knshen & 1irrc1, 1983). Dalarn lingku:
''alami' ranpa guru, para ptnutLrr bukLn asli biasanya h:rnva diLorelsi sedikirt-.:
olch ptmrtur asli iika mereka melakukan kesalahan (Cfun, Dar, CLenoqe:,
Llrrescu, 1981). Para penutur isli dikcrahui prda desrrnla henla meng.:
kesalahan gL,La1 clan biasarrya tidak daLan lrenmk intenrpsi melxhkrn fada:
dtik peraLilun daLarn percakapar (llav, Chenoutth, Chun, & Luppesct, L9S!
Menveimbangkan berbagai lerslcktif di aras, rntak salah untuk mcryimpr.
bahua pad:L perrenqahan I9SO'an seorrng gLLru -vang sensirif dan lenrh pen:t:
hatus menjadikan kclas bahrsa sel,ueh hc'mbinasi rerhaik antara kesanr::
L.erlebihan clunia nvara ctan haupan pla peLrt'elajar Le ke1as, yrinr b:Lhrva
e..'l'r 1 .. rilore. . ,l ' B rr 'l '' J. mi rrr . . 'r 'I 'r
grnu bahasa menp(nr-:ri sejunlah "opsi Jns:Lr" kerikr berhadapan clengan r::
tanc melakukrn kesahhan, t,:rmrsLrk melakLrkan pcnanganan atau mengaL':l
kesalahan itu, nempcrlakukann,ra sekarang rriu nantji neranqsang p.rrl penl'e
1.rin unruk menberikarr penrnqnnan, dan mcnguji clcktivitrs penang'nan F:
(1985) iuga menearakar brhua qun, kenrudian nlen\Nryri bel.erapa "komp'.-
peisoruh Linros Liiguisrik
.lon Bohoso pembeloior 303

''. p.'..,r I,, ., r.,,,.,rr ri,t ,r .- "l , ,. . r, .,,r.,r


n.rp'L lr,t.l.r r..

opsi den ko'ponen dasar ini rerus ,".,1,ar ,","i"


1.."r..i i","I"ii,,, i""_ r.,*
ditcraplan di kelas;'eski btgiru, cralam beberapa
rah'n ter.rhir, ser,ageirnana akrn
lita saksikan daten rrb be,kL,r, n-"
.".a*,
'.""","i,,*,;;ili:;':.:':lr::
KONEKSI KELAS

Tcmuan,Penelirian: t,rlre..fr,t,el - r"rr" I r ^..


lend.leJn
"r.JI dr .,t-,
:,"" "',: l'" ru rgri.
-::Ti-,,*,n,
rrrnp rrt.t,-prr
,<nr.r:Jrt
em"hr,n p..rhJ irn rl r" "o-.,,.r.,""",i,.".r"r.", ";,
\d, n,,u,l.tii, g,, r,,,
r1r r'.ro lL pu-r l-r.r ....,rrp,.-.ir.l .,
eLr'l , L^ ,. "k
'n.rr.r\ rrtrr,.m"."."li(,.rLr,,-.te-.,"n ",,, l,.l u ," o.l 1.,.,.,,.
.g.,r le1 rl,.i en rl, r.J.rt rep"r Lr|v,,r .^ mer.-r -,. )9

lmplikasi Pengajaran: Di kelas Lrhr.,r, kesalahan


pembelajar jangan
I'U.;'ll:;'1,' ,h p: rJ. l Jrr,r,ir. I Ke",.h, . s" ,i( L..i.l, l;,
l.-- ldr r dr/rT rpnqprriu , >l.rr,pr r k,. ,., ,
',1.g. pr.....rt" t.rtoratuJ.r.. p,.,p.n et"r , t .. ,^ 1., l-. ,,.t..,,"
mrir rur pFrrLn.prt rane,,l,. p.mt -.,irr . .,ha ., ,_",i...,." .,:;;", ,'.:
." _1,p1,n-1,n,., ,
,r,r Jmr'.n L,l:t (,1"-'.surrarrrr I.e I,e,ar.,r ," r,r , ...,,r ,",
-Duin /en ur perrr dr-.d rl". ,FJr, .r , ,,. 1,, t",,;
lircr I d . .", r.rl r ran,
para pembela;ar b;sa
bahasa yang salah ,ttb.d J;;:,i;;;;;;;;;
'n."gu"ggip
l::1: j'**"p
::,:1iiT"(sebagai
ata. berikan
kt'araban
"pa
vang ana,,..""" r"+"*"i'l'"iir"i"ir
g.ru)r seb€mp; efel;f perLaku",;.;i;k"*:;;

':TRUKSI BERFOKUS BENTUK


(areoa foLLLs nrshrksi ruanq kelas tclah beLgoser ciari penekanan
pach bentui<,t,eotuk
r,..r,)i -,., .,,t ,nutr,
_e u in.rnrt,i L,,riuku. lFn,ukrtit,,,-.,,,,
. ,',; i:
'..1.1'' '',.1, m .,1 rq ' r.r,,r,, r- . t t_,-,i
lY": -: ,r.r,t rr.,,, 'o,..,, s w,.,, ,,8.r". ,,:,:,
l. ,l .,r . ,,,r ,,..r,1.,.,..,..i .l .,"i.f -,.1 .r]"
1.. r.,.1.,, u-r. l, r,.,- .. - rr,, -a
r!-rirn'.t , -l .r,i .r II.ro. :,, i .^
I l,
-'.,, l,l .r. . .q r,t.,...,,_,r -r
.L,r.,r
penieh.rrr lrerrtincui.ri( LD,,,,t." ,, , ,,,,,.-i
I
"
pokecuahan,araukuriLL,t,u"yung,iinn,,.aunJ;,u,.,,"J","".k""g-i-;,;i;;;,;;i 1,.
aiau tonolc,lis. Di sLsi lain ada (1) relerensi
(Ellis, 1997i Schinidr, 1990), yaLtu pcrlutian
nrsidental ,_rti.,,,,,t"i.,,."r.,i:j,,'-i"i#
penrbetajar pa!l:L k .,r,,;.,,i;;*.;
304 Penqoruh Lintds LlnslGrik don Bohoso Pembeloior

lLngrisrik trtentu dalam mrsukan; dan (3) pengabungan benruk'bentLrk ke dalan .


nrgas k'munikatji, arau -!nng djsebut Ellis (i997) morggugah kesadaran tata bah*
-
Juga tersirat apakah FF1 ncrupakan ci.i insruksi Yang.lirencaaahan atau s1:-:-
(\(rrllians, lrssica. 1005). Dalam l.el-.er.rpa kesus, pelajaran-pelajaran komun:,::
JibangrLn d:rlan latih.rn atau aktiviris terrentu di mana fokus pada t'enruk dirar::--
leblh dahulu, nungkln sampai kc'menrar-komentar grru pun disiapkan sebelur:: -
Bebcrapa kursus menctapkan rnodul-modu1 rerterr yang L.etfoLus pada penguc::':'
r
r.1ta bahasa, atAlr poin'poin kosrkera yang didefinisikan lebih dahulu, dan L'eb:
kudluhm bahkan menerlpkan kur-.us tepisah rntLrk, katakanlah. fokus tata t:::'*
Di sisi laLn 1agi, ada seiumL.rh kemungkinan fokus spontan pada Lcnruk, niula:
-:
umpan balik rcrktif yang diprakatsai 3rn, hingga komenrarlomentar pendah-:.;
yang clil,uer unmk mengantisipasi kesalahan murid Unnrk mengevalLrasi efekt: -:
FFl, seridakn\.a kita harus spesilik dalem mengidentilikasi tidk mana, pada renr::r:
rang panjang dan konpleks rni, yang sedans kita .ermati

Kategori Perlakuan terhadap Kesalahan


Sel.eLum benrsaha meneikhrisarkan peneliriln tentangFFI, perlLr didefinisikan de:=.:
ringka' bcrL.agai konsep dan rsdlah paLing mcnonjol yang muncul dalam lit.:.::
scl:Lma krrang lebih saru Jasatana terakhir' Isrilah-istilah itll ne$'aki1i konstF
deihisi operasional ).ng dihasilkrn oleh banyak sekali penelirian tenrarg perlai--:
-.
rerhadrp kesalaban dan FFI. Deskripsrdeskripsi trerikut diambil dai Jessica \flil -:-
(1.t.r05), t1li\ (2001), Ly*er (2004), dan Panova dan Ly*er (2002). lstilah-ntilar: --
tlibagi ke dalarr apa lang oleh Panoia clan Lyter disebut tip€-tipe Lrmpnn bali\ :-:
respons pembelajar terhadap umpan balik. Conroh-rontoh diberikan u-:,'
menunj!kkan ujann.ujenn pdnbelajd (P) clan euru (C).

Jcnis Umpan Balik


Meneubah, SebraL tipe implisir urnpan balik korektif lang menurrLskan L: =-:
atau ncmpcrluas sc'buah ujaran ddnk teprt atau tidak sempuna dalam cara h.r

Ir: I losr rr1 road


G, Oh. ledh. I sea, -'-or losr roar oar. Aad thea rhat happnedl

Permintaan klarifikasi, -sel.uah panclngan untuk perunrLrsan ulang atau pengularr,:


Jrri murid. Contoh .li ba\'.th dari Pan,rva dan Lysrer (2002, h. 581).

P: I udnr trd.ri.r rodar-, todar. Gesalahan gramatikal)


G: l',i so1'ri (pcnniraan klarifikasi)

tlmpan Balik Metalinguistik iileml.erikan "komer.rtar, informasi, arau p.rtan\r:


rerkiir \lenlan kccpatan L,tarrn murid" (Lyster, :.004, h. 405).
pengdruh Linros Linsuistik clon pembetoior 305
Boho3o

P: I an here since lanuarl.


G: Well, olca1, but tenember we tall<ed. about the present perfect tensa!

Pancingan: Sehah teknik korektif yang rnendesk penbelajar


rnengoreksi diri.
Pancingan dan desakan lah lebih Grbuka dalam p...ir.,,uu,,
,urrggrpr;.

P, Ikepada murid lainl Vhat meam th,is uordl


G A, L^, hLlw da we sa1,h,rt in Enstisht Whlrr does ...1
P, Ai, wizr does this wod neanl

Koreksi eksplisir Sebuah petunjuk jetas kepada murid bahwa


suatr: bentuk ttdak
tepat dan memberikan bennrk yang sudah dikoreksi.

Pt 'r.en I ha'e 12 yars oLd ...


c: No, noi have. You nean, ,'when I was 12 .Jears aLA ..."

Pengulangan: Gum mengulangi bagianyang tidak tepat ujaran


murid, biasanya dengan
perubahan intonasi-

P; When I h,aqe 12 yms ol,J. ...


G: Wltn I l.,as 12 y,:rs oLl ...

Respons terhadap Umpan Balik


Tanggap' 'Ujaran Isec,rangl murid yans segera <iisusul umpan
balik guru, yang
T...",!"1'",t.' g L un-uI me,dn( p-rl,a-i"r p.cta.ua-u a.p. r. uta, ;" ;,;;i
(Lv.,er & Ranr" tooT h 4()r trn.:r-.p arau ,p,ar," rd".ah ii b,.',rn, . n" b,-.,
menpuryai s€jumlah manifesrasi. I

P: lkepada murid lain] Wtlat neau this tuordl


G, L,h, Lrr, hc,w do we sa:1rhat in Eaelish? V4rar does . ?
P: Ah, wla.t d,oes thts uortt man/

Perbaikan: Sebagai hasiL darj umpan balik guru, seorang pembelajar


mengoreksi
ujaran tidaktepar, melnlui perbaikan diri maupun *t"g"i t,".s1A*i
p."t"it,.,i"1.".
Penculane,anl Pernbelajar nengutangi bentuk repat sebagai
hasil dari umpan balik
guru, dan kadang-kadang menggabungkan itu ke,l.lan s;uah
ujar." 1.tir,'p,";""g.
Dengan mengingat definisldefinisi tersebut baik_baik, kjni kiia beralih pada
sinopsG singkar penelitian FFI.
306 Pengoruh Liitds Linguisiik don Bohoso Pembeldior

Efektivitas FFI
PenelitiaD tentang isLL (perhatikan sebuah ringkasan sangatbisus oleh Jessica Villi
2005) efekrivLtas FFI barangkaLi nendatangkan leL'ih banvak pcnanvaan darir
jarvaban. Mudah untuk i:rengel(,mpokkan Lr€gitu saja seriap perharian pada ber
ke daiam kateeori FFI tanpa mempertin, bangkan proLrlern-proLlem metodolr
yang kait-mengait. Untuk pendahLrlurn bagi isLr'isu rersebut, perhntikan pertan\-:
pertanyaan bcrikut yang harus clilawab sebelum orang l'isa meruimpulkan ap;i
FFI menguntunsl<an atnu tidak:

1. Aprkah sebagirn tipe FFI lebih mcnguntungkar.i dari vang lainnvai


2. ApaLah ada waktu optimal untxk mcmberikan FFI1
l. Apakah komponen-konponen Iinguisrik tertenrlr lebih dipengiruhi oleh
4. Apakah {rekuensi nNrkan/pajanan m€nimbulkan perLcdaanl
5. Apakah murlcl'murid tertenru menJ:iprr keunrungan dari FFII

Valaupun orang berisiko melakukan generalisasi L,erlebihan dalan u.


mengikhrLsarkaD berrnacam-macam terrruan rentang FFI seLama bertahun'tr.
agaknya cukup masr-rk akal membuat pernlntaan-pernyataan berikLrt.
Pertana, kebaq'akan penelirian sckitar tisa dasaivarsa rerakhir mengemu
bahra instruksi bahasa komunikatif pada umumnyn, lArlnn dari "pajanan" sederl:
pada sebuah bahasa, benar-benar bisa neningkatkan ringkar pencafaian pemt-e-u
(Lightbown, 2000). Berbagai studi menunjukkan (lloughq, 2003) bahrva
pemerolehan (t'erapa lama vaktu yang dibLrtuhkan seoraus penbelajar u:
mencapai kecakapan) dan tingkar pencapaian tertinggi dalam bahasa ditingkai
oleh instruksi. PerlakLran terhadap kesalahan dan fokus pada bentulcbentuk ta:
tanpaknya paling e{ekrif ketika digabungkan ke dalan kurikulum komuni
berbasis penbelajat, dan paLing tidak efektif kerika perlakuan terhadap
merupakan konponen pedagogis clominan-1nng oLeh Lone (1988, h. 116) dii
praktekprakrek "Neandcrthal"-menguasaj fokus perhatirn murid-nuicl di te
0Villiam, Jesslca, 2005; Lightbo*n & Spada, 1990). Penelitian tanpaknla':
menguarkan b$rva fakroryang menentLrkan efektivitas FFI 3dalah pengamaran mi
terhadap benruk dan hubungan bentuk dengan umpan balik yang diberikan. J
faktor sekuncler terapi pentins aclalah meningkatkan kualiras ranggap pembelai::
Kedua. sangat sedikit studi peneLitian yang rnampu mcngidentifikasi
terrentu di manR pembelajar lel.ih siap daripada yang lainlain untuk menginternajj
FFI (Doughty, 2003). Sebuah pertanyaan iebih penting barrngkaLi adalah "ap:
ada momenn.romen pedagogis yang lebih menguntungkan unrrLk menarik perha
nurid pada bentuk bahasa" (Spada, 199?, h. E0). Haruskah seorane s
mensin rerupsi para pembeLajar di tengah-rengah upaya untuk berkomunikasil Perlui
seorang guru lebih merniLih. katakanlah, pengubahan cleripada pancingani
para pembelajar pemula harus diberi lebih sediklt umpan balik korektif darip
pembelajar tingkat laniurl Senua pe(anlaan ini dan yang lain-lainnya terganc
pergaruh Li.ios Linguisrik pembetoio,
don Bohosd 3OZ

padnhnteks. Dalam srbuah studi rentang anik-an:Lkla.g menrpelajari brhase lnegris


di Kanada terl,ahasa Ptancrs, LighrL,uvn dan SpaJa (1994)
-"".t"*ti t,"i_,
,lq -rr.,r lF 'rl .r n I Et I rn . I r^t ,r l,.r l
,- ' l.rl.,r - r r,.:r tr.,,1...,.., ,.len,L., Ft I
.,1 n.,.t......-1, ,,-,t I,, He on.98rl
m,.r l' 1.1 r rrct,rn drt|.,_ c-r .-.,r pnJ, ..r- .re.rl Lr.
n,, lr,r {, ..,1, .,i, 'i,,,-.. $.ttr ,ji r, Lr. p,-r.. CC}r
-r r'^r Ir,, .,.Lr.,." I
Ketiga. jurnlah potensial komponen hngutstik clan rak rerLarasnvr konreLs
o,,."1'".r ml r.1.rr it .r.,rr.l. I,.t , ,,,
nensglurkan clalam teniuan DeKetser (j995) bahrva insrmksi eksrlisjt Lct,ih senr,l
'-_, 1.."t t.,,d,, ., t , ,. -t L.J., r.,_.. r1tr. .,r
L.erhasil unmk kaidatr-kaidah yang lebih Loqrteks.
Pertan,vaan Lcempat aclalah apakah keberhesilan FFI_dan bahkan
setinrj l,enn,ti
:.l rr .rar ,-."1 .,d dl ..t rrt p-trtl .r.1.r.r,.. n:l,n,,
tl r '., ..,.e no lo..ra. \..r.,0. 1r..:,.jlm, I
.r . \4 r- , A, n.. er..,,Fm J. B, . lr r t.,l . : .T., .( I
hahrsa pertama :rn:Lk-anak, banvak stuJi menunjut<laf tah,,a l.iae",i -,.,,t,"
u.l.e.r nr.,,;.1 t.., t,, r,t. Lkbrh,
e ,c (, r .\ -rnrl ,. o r.r, nrr 1.,,
Ir'.l , \, -.p. toJ ,. r_.m r t,, I tr , rs
peneroleho seLttika, pcnraruh,pengaruh bahasa asaL, perlemtangan konseptual,
Jln sistcmarisiras balusa adalah argumen-argunen yang menyangqah korelasi
nosiril
." fr-l ., Ir- ,,-.-,pI.rr.trr ,rn N, kt_.
'I -'l-"p. l- r ., q .,. 1\-ar " ,r,p.r., .s -\1. lrrJ || I,er, I p,i
'l r -1 1r .,r .6" re,irl , r,.rlrt,.r rl", ern -r.
l, " ..'t, o ,.0..". q.,r..r.,r C ,\ V.. ..,. j,
Larsen'Freenan, 1002) berpenJapat pro dan konrra, rnemberi kjtl f"-,, r,,r.-"
boleh ja(li freklLensi panras ciperrimLangkan sebagai sebLrah frttor, sekaLipun
L_\rlti
lragi sratusnya -rcbagai penopang pemerolehn tichk terlalu kuat.
Al<hrrn)!, penelirirn ehstensif tcnrang Larakrerisrik, gara, dan straresl pembelejar
,, ,,,1' '. ..i,,, rl .,,"..-t Jar-,, r.r"t..|r ir .,.rr _.t ,r I rt
fenbelaj:rr lain.nch FFI. Pembelajar analLtis, tndcpenden b roe. Ler.o...t".t ,,t,t
, -r - e,, .' lr' ll, L,r , l"r 1. ,., n..., I t"J.- t. .,I
,.
Jcpenden L.idang, bemicDtlsi otak kanN 0amic$n, 1992). Me!,k;n vjsuat rkan
nengunnrngkan pembelaja r vrsual (Reid, j9E?). MLrriJ-nurid ,,un!: ,.t,. dan ,,T, nllr
v! P-oo , I ,.1d,. . t., .. . ti8.l
",J
LlLrm pcrlu nengembangker inrlrisi, le,rar pengalaman cjan fondasi tcoreris
cklekrik
rang kokoh, unruk menenukan jenis u,rp:Ln balik korekrit ipr
leng cocok untuk
iasr teftentlr. clan bentuk-bennrk ranggap apr rang mesti dilalukan. prinsip-Frinsip
reori dorongan, pcDbehjaran nanusia, ralt,r-faLtor kosnltil dan ,,,iokuh;,"1. ,1,;
Pelqo Lh ros irgrnrir dor Boho o Denbeloio

rdu urruk m€m::'--l


frlfsiFTrinsip Pensnl.lran bahisa konunikatif
senN3d)r LrelF

fonJxs;tordasi,"n..,;, 1.15ebut'

mum rilg r-;:4


L'isn kita trrik dari snLli
Sernlal-riclakrrva atla sat''r kcsinpulan u

t."r.Lf,"" 14ar' sisten linguisrik peml'elajar' lakni


-*
bahiva paLa pemL'elaiar:-
cntaf :'::r'
i."",'L--t.'"" ,--" t'rear;f tlalan' *'bL'"h L"h:rsa kedua-membansun r::::
fla'*fr *.f-' scbuah sistern Lrntuk rnemahami tlan menpr< uksi
",.f".,"*,
rlrrandrlambahasaLtusisremiturrdekferludperlakLrkansebegaisebuahr:::=:r
rJ ILr 'o J el'l
r''1"1J' -^ e'n Dell', r:- :
, o."c '. i.. d,., ' m I : ':''"'"'
selugai scbuair si::'
i""* at-,ritt aA. o"'"tur asli. Sisrem irlr mesrinvn diangs:LF
i-i'"1'-,,1."1. r1in.lns, aprolsimarit crkup masuk akal clalanr pikiran pembel: ':
sekalir.Lrn janggal Para lembel:rir seJ ang menrproses bahasa berdoarka n pengetah::
.",""g scndlri yeng. sebagaj srbu:Lh sjstem )'ang berad'r rii an::--
""orLufl"*
baia,",
"l.reka
tr.1ak p".LLr menemparkan nilai [eclua bahasa itLr di aras sLstem terst::'
'1.r,
Tug:rs guru aJrhli menilai penibtlairr, Dcmuji us.rh.1 mereka bcrkomunikasi .r'
mmberikan umpan balik oprimal bagi sisrcm irLr agat berkembans Lialam ta:':
benrmnn hingga peia penihelaiar berkomLrnjkasi secara 1)ennakna dan jelas 'L -
bahasr kedua.

TOP1K DAN PERTANY,{A.N UNTUK IGJLAN DAN DISKUSI


Cataran, (l) mgas inJilidual; (C) tugas kehrnpok:rtau plsangan; (K) diskusi sel-: i

l. (K) Pilih bebenpa L.ahasa rane iarrilic'r Laei nlrriJ di kela', Jan renungkrn ten:-:
kornponcn-komponen fonologis L.ahasa-tahasa itu vans Falins menoniol d:::
L,1.". r LmrI 'nD. I'
menggunakan hieratki kesLLlnen pada halanan 278 clan 179, distus:':::
--
kemLngk,nan-kemungkinan.rlasrn l.aqi kernenonjolrn koqronen-kornponer
(mcngrfi komfonen-kr)mponei tcrtenru cocok dengan t-'e orma I'icara l-'a.,-'r
bggris, dan bukan -rang laLnr-ra)
2. (l) AF:' fnL,edru antara CAH J:rn CLll Baqaimana prinsip perl'edaan-su--
(Olls & ZiaLrossehv, l9?0) rnenjruh drri gagasan rentrng kesulltan vang ' -
cliprediksll Bagainana vcrsi lenah CAH dibanclingkrn dengen penehrnian t:
r.r p. I
l. (C) lirn kelc,lipok l atau'1 c,r.rnc, susunlah contoh-conroh, dalarn bah:r:
b.hasa v'r.e kelrmpokAnda' tentanc (a) kekeliruan rs kesaLal.:
'Limenqerri 'irleh
(b) kcsalahan glolal is. L'kal, dan G) kesalaharr terbukl vs. terrurup Sampaii':
...rollconroh AnJa lenaJa sclumh kehs.
pengdruh Linrq5 Lingukrik penbelqior
don Bohdso 3O9

4. (K) Untuk sebuah diskusi kelas yang menan.angj cobalah buat contoh-contoh
kesalahan dalam kotak berbeda, terbuka/globat, rerbuk:!,/loka1, tertunrp/stoba1,
d.'r ernrnrp ol... DragumA rd "t.r,r lrh r.Fopri i,,i.L(,,r,Jrc.,.
kesalahan dimasukkan ke dalam empat kotak di barvah. ^".,,,.f

Global Lokal

TerLuka

Ternrtup

5. (K) Jika munekin, dapatkan sebuah kaser beberapa menir bahasa peurbelajar
ponula-lanjut bahasa Inggris. Kerika keLas nendengarkan, dengarkan pertama
kali untuk dicatat dalan daftar urlun. yang kedua kali, pn*.;r*o L,r.r"
menuliskan kesalahan.kesalahan (fonoLogrs, gramatjkal, teksikat, wacana) yang
mereka dengar. Lalu, dalam d;skusi Letas, identifikasi sunber m"sine.m.-,ine
t e. r ;l .n a ilrar \ m., .m
r-u rtan m, -benk?,r te," , . . au oat
5 (K) Apakah semr:a orang di ketas pernah nenpelajari, ". n,rra.
arau pernah mencoba
mempelalari, bahasa ketiga atau keempat? Murid-murid itu bisa menyampaikan
beberapa kesulitanyang mereka hadapi, dan sejauh mana rerdapar pensaruh
linra:
lrnsu,.rk Bl Bl B2.Bt. drr * er.r,rr".
7. Fosilisasi. dan pembelajaraD sesungguhnya adalah hasit
dari proses kognitif yang
sama. jela:kan Lalu cobalah pikirkan faktor_fakror
selain b"lf ;",,e il:
menyebabkan atau nemberikan konnibusi bagi fosilsasr. "-p,"
bahasa mengalami fosilLsasi, bisakah 1tu diko;eksi?
r.irr."
".r,,.,"rr
li"*i
Ap"k"h ",,"bii;;t; ;;i;;
metafora yang lebih baikl
8 (CtPrrrrmoanel.an.emJrrpei
-pdrb"trkdar k.r,gori.t rejorr r.,Don,rernalrn
I mp.r 1., il
r.,n.: drd-lnr,iLan p d., , hr
"r rO4.rO{ D.lJ-r r."a,r;":
pernbelajaran Anda sendiri, pikirkan beberapa
contoh b"b.;;; f^;-.J';;;
sanpakan kepada kelompok Anda; lalu sampaikan *l"gi""
_"",fr i* t.prj"
seluruh kelas.
9. (G) Buar kelonpok kelourpok sedemikiar rupa hingga
seriap kelompok setniak_
riclaknya p.nya dua orang yang pernah b"lajar s"briah
b"i"J;"il i,;e;
anggota kelompok harus membagi pengalaman d."s"" i,r"""ki
(FFl). cobahh puruskan sebagai sebuah kelompoi
b..f.kr: b:;;,k
k.-p.,.""-t.;;;;; dl
apa yang paling efekrif dan yans paling tidak efekrif.

BACAAN

Kellerman, E. (1995). Crosslinguistic inrtuence: Transfer ro nowheret


A nftuat Rerieu
af Aptlied Linsuktlc, 15, 125,15A.
3lO Pensqrlh Linlds Lirsuisrik ddn Bohosd Pembeloior

Odlin, (2001). Crosslinguisric influence. D:Llam C Doughq & M. Long (E;-


r
The hadbooh o/ secod ldnrl.lse d.qr-ition (h. 426-486). Malten, Ntr{, Black
lublishing.

K.Jrd artilsl ini menauartar pe[pehti/ tentang Hifotesis Andliiis Konrr.aril Jte.ikt
iri berhembong menjadi itdnsel, Pensaruh Linr45 Li,snniil KcJu'rn1n neraPolun rti,
lsu.I! ddn t'enellttun nutdr.hd.

L.,ng, M. (1001) Shbili:arion ancl fossilizaion in interlanguage derelopment


C. Doughq & M. Long (ed.), The handbool o/ rcond lansnase acq'lrition (h.
515). Malden, NtrA., BLacku'ell Publishing
Han, 2.H., & Selinker, L. (2005) Fossili:ation in Ll learnen Dalan E. Hinkel t
Hatdbooh o/ rcvarch in sacoad laneuee teachirg and lcarning (h.455-470).
Nl, Larrene Erlbaum Associates.

Michdst L,trg bcrpcnadp.lr bdhua losilisdsi l,Lkdn saja metafota raae tidak pdntas,
lior-r, itu irddli ddd. Hdr rlan Sclinher mclahiai lclrlahar k
Jdsdr-dr]rdr teoretiJ bdsi
rrt. Kedaa bab itl nealedi.ilidn Jdjidr linrds relereffi €LJie'ril.

L.l .\ \'0C r. . trcr tr /.r'in ir ee ro e..inp: q F .rrirl .n lr.:c.


li)r rheoies o{implicir nnLl e:rplicit language accluisirion. Strdie\ n Second
Ac4uririon, 21, 141.188.
Eublnk, L. & Oreee, K. (2002). Neivs flash-Hume still dead. .Stud;es in S:-.
Lansrase Acq&isition, 21, 131'247.

Dakm retfukann kesarjanaa de dan intertretdsi, NicJt Ellis berpendatat dal4'n edisi L
SnLclies in Seconcl Laneuage Acqulsition (SSLA) ini bahuafellensi nasrhan taml;
Iebih penrins llaritaJd )dns rnala drangha. Eal,anh dan Clregg raelontarhaa hctidlirser.
hmayan sengrr teriuddf Elh, Jan rnenlebrrkan pcnelirian tnrrl pdnd-.
'nend,krns
mcri<o. Isi seLb;hnra eJrsi SSL{ ini adaLah sejunLLh tikel ldin te tans tapiL fte
rane mereenrJtaLaa bahua isa ini mengemuta lagi rcbagoi scbuah "tlili pdnar",:.:
pcrehnor bohrr, 1.J,a

Panova. L, & Lystcr, R. (2002). Parrems of correcrive feedtack and uptake i:


adult ESL clasrm. TEsoL Quarterf, 36,5?3'595.

Anijtdl rri ,i€rdngliam r.muantemwrn lenelittun fbeltrDn)ll rent.rng amtan hdli]i


dan nenelaai yngkauan datr tile rr9dn balik rans disunahan oleh grra glru ESL di Mor:
HdJil r-a nenanjriti(r bahva rat& su-Lt lebih tiltc-tile l,mpdt baLik :.n?
'.en-Jukai
Kedm penaln ,ni men)erdlian d€slnpsi irfornall berhagai tipe ,mpan balili.
pensoruh Lintos Linsuhiik pehbetoior 3t I
ctqn Bohoso

Ellis, R. (2!01). Invesrisathg form.focused


insftucri{)n. lilnsdsc Lamins,51, Suplemen
t, 1,46.
Williams, Jessica (2005). Form.focused instructron.
Dalam E. Hinkel (ed), Handboot
o/ rsdrch in scond ldne1.se teachins dnd leamins (r.
57i 69i1. Mahwah, NJ: Lawrnce
Erlbaum Associates.

Rod Ejlis dn Jes$.d li/ini .,16 llLenberik.ln


dnjafin lomp,ei€tui/ ren.dn{ FFI,
sinotir lc/i'nlrans ardisardi tentang et'at<tit;tas
FFLttt"n *j;,,Lah;o,kis
vng berlainan, elansan bihliasafi bemant',tut untuk ka'.,d k dn

\N PEMBELAJARAN BA}IASA: ENTRI ]URNAL 9


Lihat halaman,23 dan 21 1 unruk panduan umum penul;san jumaL
?ab
pengalamar pembela;aran bahasa sebelumnya dan r;;i;.:;;;';l;;;.
. Buatlah daftar beberapa kontras spesifik antara
bahasa asal dan sasaran Anda
yang pernal, atau llrasih sulir bagi Arda. Daparkah
Anda menganalisis mengapa
i r .ulrr. aer e"
. m.rgq,r.,k"., ir orm . l.; nr L.u, n,l
. Dalan daftar Anda di atas, adakah conroh.contoh ,,perbedaan-perbedaan
subril,,
yans bagainanapun menyodorkan L.su1,tan
besi A;dar A,,;i,:r,r;h;.;il;;_
. rll,'L,nt€bsaDr,Le."at-..,,1rp.r1 er,.,tr{n,Jt,,r t".,n_ .empeta-ari ..trrh
rr ,.. r,r.nr.ts,-Jrt hdr4"r-r ,r ,.-e\ eAnlJLi..,,,,6;r..p,i,1"_
rL. .FJe\knp, mungtin (r ..rlr mo, a pen:"r,.t r. - b"t, .r u et,L,,
Deneh. rmat-n.lar.,r lrt-a, I.p -;. rkel.r
tr
l.r r-r enr:t_ ,.., t,gg:.,,"_L
.ler.:ar l',, t:r , ,"rrg tr.- Jrpi. ,r .qp., rg ...rtr.r.tan
.",, _ ,,'i.."r -,-
r.,. rr .n ,, L-r..3,. tr1. rd"l b -... d.,,i oJl .,, a lA rua..roa
kem rngt lr
sumber-surrrber lainnya?
ArJr -,en,"p.ri rrn,;ro.rh,.,,,, J t,rr*nrrl, tet ih,rnr(,
l',":n*,.
.rd!,rr.ar r..'l.,i, dn\' n.rr",A"r,, r," p,.. r
. n, erJ rrn Jrr .el,m L rmrr;E.
-l^rl-. lrl. r-rr,t .r..'r,p,,^"n t.n.n i , LI .r,.".,. .
' f.,.e
1, vang. l,l..r .da. rer,d-. ,g {,.r., l,et r., J I , . ";, ,".
-" s;,., "".""
ter rri..,r ; . ne rre-t rrrr A, J.r
lir Ar,d r_ p.t, .", "; , ,."-,.;
";
Deskripsjkan saya perhkuan terhadap kesalahan guru
Ancla. Apakah zuru Anda
(rerruVm.rrrrer,aluoanr"tm e r,.t.,, . ."t ,..ti.i.,.;.;;:i:;.;
:'.ruArJ -.ngernr) ,*bt-.,rl,er ,rku" p" t-"t
dal m r-, ni.Jt,\... 1g r,1,d',..b", ",'--J.;' r;,;i;; ":;
l,lil. .ru d on, .-r,r p, ne le.t r(" , r, r l. f,'.,,i-,;,;..-:-{;r;'i,;:
.L ,1,,,.
-- "' '"'"" i
BAB 10
MENUJU SEBUAH IEORI

PEMER()LEHAN BAHASA KEDUA

TUJI-JAN utaml buku hi aclalah menawarkan kepada para gu." dan calon g--r
htormasi untuk ncngembangkan sebuah penahaman uruh tentang prinsip4rrir=
pernerolehan bahasa keclua (SLA) yang mendasari proses pendidiltan. Tujuan :::
tentuny^ tak mungkin meninggalkan pertimbangan'pertimLangan teoreris. Te.:-
sebagaimana saye sampailen di Bab L, pada dasamva adaLah sebuah definisi n=
Kita telah menguji kompone"-kompo""" penring dari definisi !:-
diperlLras.
dgerluas tersel-.ur pada SLA. Yakni, klta telah berupaya menjawab pertanre.:=
perranyaan ncmbingungkan seperri, Apa itu SLAi Kondisikondlsi apa -r'::-1
trenopang keberhasiLa n SL{1Kenapa sejumlah oranggagal mempelajari bahasa kei
Dan kita nelihat bahu'a penerolehan bahasa kedua bagaimanapun tidak sep:=
-
pcmerolehan bahasa perrama. la merupakan bagian dari pembelajaran urn,:
manusia, yang nelibarkan variasi.vnriasi kognitif, yang berkartan dengan kepribad,a
seseorang, berjalin erat dengan pembelajaran bLLdala kedua, yang mehbarL:
pembelajaran tentans sisi ilmiah clan tungsl-ftrngsi komunikatii sebuah bahasa. "::
sering clirardai dengan tahap-tahap pembelaluan dan prosevproses pengemban;=
yang bersi{ar trial and error. Senua kategoli ini dan sejumlah subkategori di dalan::r
membentuk landrsan bagi pen!'Lrsunan teori uruh SLA.
Adakah satu teori SLAyang utuh dan retpa,:lu, sebuah gagasan yang secara urn:=
disepakati oleh para penelid dan guru? Trclak sama sekali. Scbagaimana model-mtj:
dari semra disiplin sAling bersains untuk menjadl F.g paling kuat daLam menjela.l=
fenomena kompleks, bidang ini pun.lipenuhi sejunlah klain den hipotesis, \ 1-*
nasing.masing bcrsaing membangun kredibilitas dan validitas (Gregg, 2001). L=
bisa sangar menikmati keadaan ini, karena ini mencerninkan kerumitan prr:s
pernerolehan itll sencliri dan juga keragaman indivLLlual dan Lonteks. Di ski l::
kita menemukan banyak lul mengenai SLA dalam b,:rtagai konteks, sesuai derr.u
tinskat kecakapan, dan dalam tujuan-tujuan spesi{ik. Bagaimanapun kiia tidak ri:l!
menl'esalkan penanyaan-pertni-aan )ang ddak terjal'ab, karena banvak dari perran\'::'
pertanyaan itu dalam serengah abad riser SL{ "modern" telah terjaivab dengan Ljr
Dalam bab lni kita secara kritis menguji sejumlah generalisasi, hiporesis, :a
noclel-model mutakhir Sl-A. Ingat bahri'a'irpini" rerrentu tentang SLA mungi:
nermkill pandangan-pandmgnn tcrpis.rh dnri segunung takror yang sudah klta bicria
3t2
Menui! Sebudh Teori petoerotehdi Bohoso Keduq 3t3

diBab L Dan Frspeltif)"ng beranekn ngam itu kira nesdnla bisa nrenempatkan sejumlah
besar variabel (yang sudah didefinisil<an dan dibahas datam buku Lni) ke clalam ohrrhn
.'lr rr.ul r rsdjJl lori.-r. K. , I r r.r.-r,t. I.t .t \, I.
rem.l.rr r {nd .r'lr rr,1,,r Lr,.Fe, I },€o.,., .tu., i.-, .\ ,r;,.
r"r . rJrri e r"1 r,ri,oeh iJlel rrrJ -r, A.*.,..Ln,).A
K$,t-k,.,r I (1.i) I FaktorBjoLors
t, fr: l*' r .

'.oli.t,

I * 'J lF
I
(14)
lFrkris,,"r J
ll', I
' t[' ' t.
l,llil Lr,orBi tr. J v",".,.,
lrr:r I L
,r'.,, r;',
i s.k;t,h
.r-,
n .r.*, .- :
'-r ,,

Lo l\ or l
.,1:,
t. r.or B. .q I v,,,
lrJ \t I t, - , rlr"", rre. . v,,,,
ll_ r,
". J' B'h''I"
\ognisi
I
Ke,er.,-nLm i
J Bak,r Bah, r -!t_rrarel p""ha, -.,"
3aIasa r T Fon"l,ss
i n'*" t,TTjiI', I r_,ngl nq,n s,t.....*
lr"'irEnLbel' rLanI . c'b '..,,"-
p.,o1"1"1", I roteks I J LrLJl,un!.,,, D,, har,,.
Bebas I Penga;ahn < len6K!ntJL Brl .,.r
I r "gr-, ng," 0"r,,- r "ru ,x,
L L, rqk!n!q,, Brhr., KJ\ r. i.brr
[.a. a' nr-*,n 1 *-., ] 1" "ii
I Lrn lln n r'r'l '

te" het.i.. fK,ntet* I | ,n,t"h r..hu,


I , \i
refinlhin! F.n,.etJ j,an I Bril. n in i I, nrrh .,, , rJ,,p N,hLJ
I
J t",.., I ru,gt- q-e,r...,."-
\ B""h 1"... 1 Linlk rrrnBrhiiK,d'r
I l Lncr, nql D,\ h3hre

: 10.1. Klasifikasi variabeLla.iabeL pembeLajd


ltorio, l9?6, h. 6)
314 Menuiu Sebuoh Teori Pemeroehon Bohoso Kedud

I-anjutan
fc ..,1
"r e.(,dpB 1,"4.,
. h"o"p Buoay , B , , , " /"cu.
| c,dpT"hao
- "l o'o,. Budr < p\d"a A
-rk"o er
I I "P\\'"rg B"i"- r'o
I r D"p,".,
I I K*"--*
5. Wilayah ) rdrtor Ec.len b I R,n.rL R,m:h
A{eLtiI \ 2 Do" R",,p D,,
I I P.",r,[,
I I r'r," *
I I Danlebdea nra

I ^,,,,,..,Ir,,.",ur Lr,t.,,:.,.r,,i
rl
I '" " "'i
""-lI T,nekd,DJe
':; *
l;:;j '::,:
't::lt
6. Latar I B, Lrur I--,'..'"J| ._"",.r". l)., *.orp
't (',1D lilLd'
Belakang ... rl
I v'lelHu 5 l
Pendidikan
^ 1 .,-r d,.,a

Bagan 10.1. Klasifikasi variaLel'variabel pemL-elajar (Yorio, 19?6, h. 6)

MEMBANGUN TEORI SLA.


Tentu anatlah klise untuk nengataLan bahua pembelajaran bahasa kedua ad
proses yafg kompleks. Halarran-halaman dalam buku ini sendiri nembLLkt
tentang kompLeksitas itlr. N3mun konpleksir:es berarti bahrva ada banyak fa
terpisah vang saling ber kairan ,:1a1atr satu kesatuan yang berbelit'be1Lt sehingga sungl-l
sulit untuk nienata dan menyederhanakan "kckacauLalauan" itu (Larsen-Freema,
199?). Baeaimanapun kita harus mengikuri kemmitan pembangumn reori (Hulsed,,
2003r Doughty & Long, l00l; Gregg, 1.001). Pertinbangkan, sejenak saja,
wilayah dan generalisasi yatg meliggambardan rulang rangka seburh teoti

Wilayah dan Generalisa.si


Pertama, perhatikan raksonomi yang disrl,tkan beberapr dekade hlLr (Yorio, 19i
vang ctitampilkan pada Bagan 10.1. Dafrar {aktor ini, y:Lng terrp menukau
sekarang, mulai memberi Anda ide tentang banyak rag:rrn wilayah pcnelirian
harus diniasukkan ke dalam ttori SLA.
Menuiu Sebuoh Teori Pemerolehon Bdhosd Kedoo 315

Banyak faktor yang dinrrunkan kc dalem topik ri:Lp bab l.Lrku ini yans merup*an
nilayah perhadan dalam teori SLA,

l.Sebuah teori SLA mencakup pernahanan, sccan LnnLrm, rennng apa i.u bahasa,
apa itu pembelajaran, dan untuk konteks ruang keLas, apa rtu pengajaran.
1 Pengetahuan tentang pembelajatan bahasa pertamr padr anak-anak memberikan
ri'auasan unnrk memahami SLA.
L Bagainanapun, sejLrmlah perbedaan esensial antara pembelajaran anak-anrk dan
orang deu'asa dln lntarl pemerolehan bahasa pertama dan kedua harus
.1is:rmp:Likan sccAra hati-had.
Pembelajaran bahasa kedua adalah bagian dari dan mengikuti frinsip.prinsip
, m rm r, ml , ,jJ-,, .1, .-.. -.1...,n .,, , . ,.
Terdapat varirsi besar pada gaya kogniti{ c1i anrarl pata pembela;ar dan juga
pemilihrn strategi yang berbeda pada setiap penbelajar.
6 Kepribadian, cara ornng melihai di nla sendiri dan nengungkapkan dirinya
sendiri dalam konunikasi, akan mempengaruhi kualitas rraupun kuantiras
pembelajaran bahasa kedua.
7. Mempelajari budaya kedra sering bertumpmg tindih dengan mempelajari bahasa
kedua.
8 Pernerolehan kompetensl kornunikatif dalan banyak ha1 adalah sosialisasi bahasa,
dan merupakan tuluan utama begi para pembelajar saar meleka berurusan dengan
fungsi, kemampu:Ln mencerna, gnpj rlan aspek-aspek no.verbAl clari inreraksi
annrnanlrsia .la. negosiasi linsuistik.
9. Kontras.kontras linsuistik anrara bahasa asli dan Lralnsa sasamn menciptakan
pangkal kesulitan dalam mempelajari bahasr kedua. Namun proses kreatif
pcmbenrukan sistem antarbahasa mendorong pembelajar unnrk menq'tunakan
banlak sumber dan kecakapan yang nemudahkan. Dalarn proses ini, kekeliruan
nerupakan aspck tak terhindarkan, namun dari sini penrbelljrr clan pengajar
1..' m.mp.,.l u,i.'. r l.b r .,d,.

Seumun apa pun kesenbllan pernl'ataan cli atas, mereka, bersana dengan
teksonomi Yorio, meniberlkan kerangka da;ar Lragi reori SL{. Kerangka rersebur
mengandLLng substansi yang tc'rmaktub dalam tiap-tiap tab buku ini. HuLunsan
timbal baliL dalam kerangka iru telah dibaIas secar:r inrplisit mauprrn eksplisit.
Orang tidak bisa, misalnya, berkurar dalam strare'ri pembclajaran teltentu ianta
nenpertLmbangkan LNia, penbelajaran secara unum, dan riktor-{ikror atekd{ yrng
sangnt pentins. Dilanr memperbandinskan dan memperrentangkan pernerolchan
bahasa perrama dan keclua, rntaklah mungkin untuk mengabaihn variabel-variabel
afektif dan kulnrral dan perbedaan antara pemahaman anak-anak dan orang clewasa.
Menentukan pangkal kesalahan pa,1a pembelajar bahas:r kedra niscaya meiibatkan
peftimbansan mengenai straregi clan eava kogniril dinanik.l kelonpok, dan bahkan
ketepatan proserlur pengumpulan Jara. Tidak ada komponen tuneeal clalani "reori"
315 Menuiu Sebodh Teori Pemerolehon Bohoso Keduo

ini yang bis'l berdiri sencliri: interaksi dan kesaljngrergantungan komponen.kompone:


lain sanrar dibutuhkrn.

Hipotesis dan Klairn


Teori SL{ sesungguhnya merupakan seperangket hipotesis dan/ahu klaim yang sali.j
bclkaitan mengenai bagainana orarg rnenjadi cakap daLam bahasa kedua. Dalac
ikhdsnr tcmtran.tenuan riset tenting SLA, Lilrhrbor,n (19E5, ha1 1?O180) menbu::
klain-klann bcrikur:

1. Orang clewasa dan anak rem:ija bisa "nemperoleh" bahasa kedua.


2. Para penbelajar mcnciptakan anrarbahasa yang sisrematjs yang sering ditand;:
dengan kcsalaha n-kesalahan yans sa na s isrematisnya d engan kesalahan kanak-kan:i
rang mempclajari bahasa tersebur sebagai bahasa pertama, dan juga orang-oraxr
l"rr rcr.r,.,,t",.,.. la.t. n h..,J.t, "re{ ."ndrrl
3. Ada bagian yang bisa cltgrnakan clalam pemerolehan sehingga struknrr.strukrt
terteltrL harus clipercLeh sebelum yang lainnya bisa dipadukan.
4. Praktek LelLrm rentu rnenjadiken sempurnA.
5. Mrngetahui kaidah bahasa bukrn berarri orang akan bisa menggurukan bahr=
I I I, rn-. .,t.i r, ,r ,,o | .t.,-ir
6. Koreksi kesalahan secara eksplis it dan rerpisah biasanya tak etlktif dalam mengub;
perilaku berbahasa.
7. Bagi kebanyakan pembelajar dewasa, penerolehan berhenti ,'memfosiL,, sebelur
pembelajar meraih kecakapan dalam bahasa sasrran yang mendekati kefasiha:

8. Orang t al( 1llsa nencapal pemahaman menyeluruh pada bahasa kectua yar;
nendekrti pcnutr-rr asLi bahasa tersebur dengan s:rrlr jan sehari.
9. Penbdaj3. memikul bcban berat karena bahasa sang:rt korrlpleks.
l0.Kemampuan seorang penbelajar unruk memahami makna bahasa nenuru:
konrelsnya memperlLras kenampuannya untuk memahami behasa yang dilepasl:r
dari konreks dan unruk mernptoduksi bahasa rang kompleksitas dan akurasinr-=

Beberapa pernyataan serupa y:rng dibLrat oleh Lightbown dan Spada (1991
menegaslen sejunlah nitos re.rans SL{-},mg semesrinyr rak perlu dianggap benaj
Klaim-k1aim tcrtenru ren.ang SLA patutlah diperhatikan: respons kira terhada;
mereka nungkin dibuka delgan keberaran semacam ini, "Yah, itu rerganrung." Be.iku:
adalah beberapa "ide populer" yang brsn jrdi tidak diropang dengan rLser (Ligh$osr
& Spada, 1993,h. lll-116):
. 1,.1. r-mrmr,rr. b h"* l,-Jr rer",, peni, , .
2. Biasanya orang tua mengoreksi kanak-kanak ketika mereka mernbuat kesalahan
3. Orang dengan lQ tinggi adalah penbelajar bahasa yang baik.
Menliu Sebuoh Teori Pemerolehon Bdhaso Kedlo 317

4. Senakin diniLahasa kedua diperkenallan di sekolah, semakin l,esar kemungkinan


berhasilnya dalam pembelajaran.
5. Kesalahan terbanyak yang dibuat oleh para penbelajar bAhasa kedur disebit:,kan
oleh rumpang thdihnya dengan bahasa perrana.
6. Kekeliruan.kekeliruan penrbelajar seliarusnva dikc,reksi s:rar irll jugr denli
menghinclarkan rerbentuknya kebiasaan buruk.

Kita telah melihat dahm buku ini bahq'a pernyataan.ferny:rtaan di atas jikr
rnereka tidak seratLrs persen keliru-sun.rguh mensyaratkan perluasan, ko nrekstunlisasj,
dan modlfikasi sebelum krta bisa menyataken kebenarannr.a.
Sejak menerbrtkan daftar asli l0 generalisasinyA di tahun 1985, Lightbown tel:Lh
menawarkan serklakny:, dLLa "rambahen" pada daftar itu. Perbaikan yang rerram<1
(Ligh$own, 2000) secara umum nemperrahankan generalisasi arval retapi menvebut-
nyebut riset lanjutan yang lebih memLerikan relevansi pe.lagogis kepada dariar
tersebut. Riset tentang penanganan lekeLiruan, misalnva, menrannkan para pengajar
untuk mencari penggillri pengoreksian cksplisiratas kekeliruan (pokok 6). peml,.anran
kedua (Lighrbown, 2003) nengaitkan prakrek-prakrek rnurakhir dalam CLr dan
dalan pengajaran Lahasa yang berb.rsis isi dengan genenlisasi-generalismi itu, renpi
mendorong kel'aspadaan dalam penerapan seluruh generalisasi iRj. Serangkaien
penerbitan semacam itu merlrpakan ilustrasi menarik tenrang sif:t
langka p:njans
p.r l -n.Lrr ar '. .r -. Lrh p,o.c. re ,\ rn. pe r JJ, r ,,r s t er ,i.r_rr.. I
perbaikan karakteristik dari praktis semua reori lang bisa dipraLtellan.
Tidak seperti cla{rar Yornr (1976) dan sembilan pokok yang meringkaskan rooik_
'oo lrl rrr .1e..,n. l"neer rr I mr Igr ur m .J,t .,1 ,...1 \
wilayah secara berlebilun. Mereka membuat hiporesis renrane keterkendaltan drtam
u,, rrl !., ..1 ,n.T , rsp .tet I I .. oL., ..t,,, 1.,, ,,,
,-.,r
(Lighrbo*r,1985), mtsalnya, berasal diri smdi J-enJ. gagaLunn,t l"t,*
r ,- re-d,, l"Lei, , <. r .1.1 , .r.et Lta, *rr"t "1""u,,tufU" ,r,.r,r,e,.t.,
produksi bahasa. Klaim scmacam itLr, L.asaimanepun, mungkLn riilemahkan oLeh
l.'r ..),g' u|r .n ,-, nr rt.,r trt,rib,t rro .,., , .,-; , 1ir,.ns,ru.
r....1
dari penanganan kekeiiruan di ke1as. Meskipun demikia., setlLruh klaim s-{rA.,-
itLr adalah pembuka bagi penyusunan teori. Srat kire secam cernat mensuii riap,
r'1 I r-..rLrrl
'- qr ..e e, ,t .tl . t" lemu.,r. ,.,s, ,,n.,J,
1,.- l . d- i n t - r ..,,i.prn,r,!,
"p
Kriteria Kepraktisan Teori
Bagaimana kita tahu bah!v:, kita memiliki komponen-komponen jitu trAgi teori SL{l
Sam jauaban untLrk perranyaan ini mungkrn terletak dalam pengujian teori khaos/
kompleksitas. Diane Larsen,Freeman (199?), dengan rnensuraikan kesamaan rnmm
,,or ll,. d r5LA.'rer \Jm1,".",1 l. ,c.Cou er.o"tJr .i.r"mv,r."J.. In..
k,mp1eks, dan rak linier, tak beda dengan fisika, biolori, dan ilmu_i1nL, pengetahuan
lainnya. Jalur-jalur vang dLtempuh oleh para penbelajar untuk meraih keb".t,^i1""
318 Menuiu Sebuah Teori Pemerolehon Bohoso Keduo

adaLah bqbeda, dan kadang tcrarnat berbeda, satu sama lain Scperti meramalb:
pola sckaivanan burung arxr ririk nrik air pacla sebuah air rerjun, hukum'hukuE
tertenru memL.rLktikan kebenarannya sendiri (aksiomarik), terapi besar da--
kompleksnya rariabel di dalamnya memLuat SLA sLLlit sekali diprediksi
Lirsen-Freenan (199?) mcnyarankan beterapa ha1 dari teori kekac:ruan yang bE
nembantu kita mcrancang teori SLA. Saya menyarikan komentar-komentarnya ;:

l. Hati-hatilih terhadrp dikoion;diLoromi leng menyesarkan. C.rri huhng::


anrarbagian (con!lcnrntllr;f), keterjangkauan (i"d,s..,esr), dan ruang bersaru
(antamuka, irLer/ace). Kita telah menguji sejumlah lebersinambungan dalam buF-
nri; adalah penting unruk melihat mereka scperti itu, riclak sebagai dikotomi
2. Hatlhrtilah terhaJap penclckat.rn scbaLakib:rr linier yang digunakan 11a1ar.
membangun reori. "E{ek kupu-kupu' dalam teori kekacauan mengingatkln ki=
bahwa kcpak sayap kupu-kupu cli hutan Amazon membennrk mararanmi reaLr
dan antaneaksi yang menvebabkan badai dr Hawaii. SLA seclemikian komplel-
dan meniiliki hanyak fakror yang saling berlair sehingga amat berlebihan untt i
menyrtakan bahiva hany.r acla satu kaus.r bagi LeLerhasilan SLA.
3. Hati-hatilah terhadap generaLLsasi yang berLebihan. Perh:Ltikan clet:ril. Faktor-f:rkcr
terLecil yang Lclihatannya rcmeli l,isa menjadi frkttr penting dalarn mempelaja::

had-ludlah terhadap penikiran yangrerlalu menyederhanakan. Deng=


Scbalikn_va,
sistem yans kompleks Jan kacau, nLscaya sangar menggiurkan untLrk membr-L.a:
penyederhanarn dengar.r mengambil beberapa bagiin kecil dan nengellLarkxnn'G
dari keseluruhan sistem.

Jika sehuah teori bisa menghindari keenrpar jchakan di aras, ia mungkin bera;
di jalur yang ncmadai.
Michael Long (1990a, hal. 659-660) juga menyinggLrng masalah penvusunan teo::
dalam sejLrnnah slran mengenai apa yang "sekurangnya" harus di;elaskrn oleh tec:
SLA. la menaivarkan deLapan krireria tcod SLA. yang komprehensii

1. Mencakup keselLrruhan.
2. Mtncekup fakto r.iak<r lingkung:m
3. Mencakup kebelasanar usla, kecepatan pemerolehan, dan tingkar kecakapan.
4. Menjelaskrn baik fakror kognirif maupun afektif.
5. Mencakup pemtel:rjaran sadar, trlak sekadar pemerolehan bawah s:Lclar
6. Mencakup variabel-variabel lain di samping paparan dan masukan
?. Mencakup ialtor-faktor kogDitif/.tLamhhyang menjelaskan keteraturan sistemartu

8. Menahami tahwa pemen,lehan bukanlah akumuLasi aiek daLi sejumlan


Menliu Sebuoh Teori Pemerolehon Bohoso Kedlo 319

lroses pembar,gunan teori nungkin sangat baik dtgali dalan clua cara. Pertamn,
kita mensikuti sejLrmlah "topik panas" dalam riser dan reori nurakhir SL{, yrng
membicatakan isu-isu yarg paling alot diperdeb:rtkan. Bab-bab terdahulu sudah
mencakup Lsu'isu semacam itu: Apakah nativisme akan digantikan oleh emel€entismel
Apakah lebih muda lebihL:LiLl Bisakah kita merumuskan resep untuk kecenerlangan
mempehlrri bahasa? Apa su'nber kecem^san hrbahasal Apakah srabilisasi lebih rcpar
dil,andingkan t-osilLsasil BcLerapa rsu lagi masih akan clibahas, dan akan dimasukkan
di sini dcml nelengkapi landas.rn Lagi nre.ode kedua yang metrbicaulan proses
pcmbangunan teori SLA.
Cara pandang kedua ren.ang p€mbanglLnan teori terdiri atas pengujinn beberapr
moclcl SL{ yang muncul akhir.akhir ini, v*ni model yang menarvatkan perlaftrar
pemikiren kita renrang SLA clan menyelesaikan perdebatan. Model,nodel in,
berkaLtan dengan mazh:rb yanlr sudah ditekankan dalam keseluruhan buku mi: saru
nodel alarniah, clua model kognitii Jan saru pandangan konstmktivis sosial tentarLg
SLA. Ketika Anda nenerLLskan membaca, tilik ulang daftar Larsen-Freeman clan
Long dan putuskan ;endiri sejnL r mana masing-masing model inr rnenenuhi kriteria.

TOPIK PANAS DALAM PENELITL{N SLA


SeLagai pend:ihuluanuntuk bagian berikur bab ini, .ti mana beber.rpa model SLA
dihadirkan, penrnrg kir:rnya rnelihat sejenak sejumtah,,ropjk panas'di SLA-
konrroversr-kontroversi clan pertanyaan-perranyaan ):rng telah meuuncLLlkan
perdebaran serius scLana berrahun.tahun. Salah sam tujuan menyodorkan garis besar
topik-topik p:uras hi adilah trntuk nenshadirkan definisi Jari bebetapa isrilrh
_va,,g
belum sccara spesitik tercakup dalatr bab-bab La1u. TujLran lain adalah menintau
ulang beberapa isrilah yang *dah diLahr,. rer.rpi d nr.rr l<h etas rer l1rn!,nlar
,
r.-.1,., 1,-. r.."1 ,,, . at-rrr n-,..t..mor-t .re-i,. A

Pembelajaran Eksplisit dan Implisit


Sebesai topik untuk diskusi sudah berLangslrng barangkali setcngah abad sampai
sekarang, perranyaaDpertany.rrn tenlang efektiviras pembeLalaran eksplisitao" i-pltrtr
rnasih mcndapatkan perhatian para penctiri (HuLsrjin,:.005; N. Enis,20Oji
DeKewer, 2003). Dua istilrh ini sudah benyak didefinjsikan otch prra psikoLog (Rebe.,
1993), tetapi pemLcclaan dalam pcneljrLnLr SLA hrr.,nek.rl prlLr_ brLL Jirirrck:r.l.rn
dengan mengatakan bahwa pembelajaran eksplisit neliL.arkLn kemaihu,"al, lt." .i*
rxng disrn.raja. Penjclasan lain, sepcrti k.ra Hlrlstjin (2005, h. 131), ,,penbelajaran
ekspiisit adal:ih femrosesan nasukan unruk mcnenukan apakah informasl
mengandung keteraturan dan, jika denikian, untr,rk menyusLrn konsep dan kaidah
yang clengannya keteranrran-kcteraruran ini bisa ditaqtkap,,. pembelajaran nnplisir
adalah srsi lain mata uang: pembelajaran tanpa perhatian sengaja atau kenuthuman,
atau daLatr kan.kata John Willianis (1005, h. 2.69), "pembelajaran implisit reriadi
ranpa niai u.rtuL belajar dan ranpa Lcpahatr:rn ans apn vang sL,.lah diFetajari,,.
320 Meiliu Sebuoh Teori Pemero ehon Bohoso Keduo

Ha1 iain lang berkairrn dengan dikotoni eksplisit-implisit adalah kor!.


pernbelajaran intelsbnal dan nrsidental ;ang salhg berkaitrn, kecunli And:L i.:
sok reliri seperti yane diLrkulan Hulstjin (2003) y:rng nencoba memnahkan,
konsrp ini. Sesungguhnvalah sLrlir mrncmukan sebuah definisi pembelajaran tmp :.
vang tek mrnyeftal.n kata "iftensi" seFerti tercarer pada de{hisi Williams Lli..-l
\!m,Lf , segera ierlihar jelas balua atensi ara perhatian-pemrbkusan p:Lda srim-
tcrftnu tLengan mengesamprngkan yang lain bisa terjadi di bas,ah kedua kor:
rersebut. lvli'a1nya, oranq blsa mempcrhariknn mrkna ularan seseore.s Lraik se::-
.k-.plisii (dengan kesed.rnn penuh nienlenai proses nenperhatikan) atau se::
il]lpLiiir (rnnp! menra,tarinya). Model Mclaughlin (19?8) mcnggunakan kor:,.:
perhntian l)L,ser dan perifereL clalam cara rang sedikir berbeda GLmak pen$rh:.,
tenran! I{claughln na.ri di baLr ini)
Perclebatan rak l-.esiru b:1nrak neljbatkan clcfjnLsi, sekalip.un beberepa pcn:
(misal, DeKcvser, l00l) nelukrskan jalinan
,!ane sangat konpleks dtrri setiaF .,
L.embelejaran. Pcml.ahrsannla jug:r tak nenan!Rkan apakah sahh sam l;:
pembeLajaran lebth baik.laripaia ranr lainnla nensin*rr ada keseoakaran ber:::
. r .l ;lr im .-..tr r- ..,m .I,
kekurrnsan dan kelcl)ihan. Pertanvaan uramanya sangar komplets: cti bawah koi:
apa, unmh penibelat:rr rans Daoa, drn L,ntuk Lrnsur linguisdk apa satu penJekr:.-
sebasai laqan fendekaran yang Iain. menqlhtungkan SLA, den l_.aeaimanl ,::.
-.,1.,, o.,r- ,, llr r-t.imi , rd ", ...,. ,n 1.,
berikut di l.aL lni), )adg merup:Lka. penelirian termutakhtr mengindikasikan Lrrl
ja*abar ganda unruk pertanyaan Ltu bis:L Jtringkaskan dalam satu frasc, r:
rerg;rnmns. Sejruh ini, gcnerahsasittrlak m .qkin,selainmcnsakuibah,vaduakor..:
rerscl ut memLcntuk sel.entang hemungkinan-kemunllkinan. .ian orang n-.,
lne lllpel tinl b anskaf semua yang spesiiik dilri konteks tcrrentu selrer
nenyanprikln kesrrrrpulan.

Kcmafhunlan
T,,plk penas lain,rang terLait clalam SLA adalah sampai selauh menr kemalhur::
mempakan fakto, silnif,lrar y.1ng punF anc1i1 LLntuk pemcr,lehan. KemaflrLnr-,
unml l,cL.erapa rvaktu, mungkin dianggap artlog peml.elajaran sadar (a. ba$r
sadar), di mnn.r pcnhelajrr .ec:rra sengala mcn'tonrrol perhadan mereka kep.:
seiunnah aryek mrsukan .rtau keluaran. Gagasan pikiran sadar ini bern^slleh kar:..
suL trlra memLuar definisl berkeneln clcng:rn k,mpleksrtas akar seiarahnla pada k:.:
rrn psikolog-pslko1og lain em nereka. Sebaglan karena permesaL.r::
ni, lL{claughlin (197E) dan para psikoloq kognidf L,h (SlaviD, zii-
.ghindar clari isr pikira. saJar ini dan lehih menekankan perh:r:.-
iierrL rtalr pi,lggiran. Dalem us an Sc|m t (1990) tcntanq hipori.
il-.rhrs rinqkLt di bab sebeLLrrrnya, ia men.laliLkan peran utana l::
,:Lt, lang be raLr,.r1 Ll:Lri kenafluman, *rpava se,:rrang peml.elajar men1ir.,
t.e. \'{enurut Schmidt dan lang lainry-:L (Rot-.innr., 2l-r03t El11s, l:':
Menliu Sebuoh Teori Pemerolehoi Bohoso Keduo 321

Lco, 2000), menrimah, atau memperhatilan srngguh+ungguh lepada sci,Lrah unmr


linsuistil< d.hm sebuah nasuhn penrLreLajrr. n,unqkin mempakan Lrasyarat c-.t.siel
bagl kemampuan pernbelajar unruk n,cngulrah asukan menjadi asLLpan (inrltrc),
tcruan:r masukm y:Lng clnriarkan set eg:ri umran l,.a1ik atas benruk. (Lihar bagiar)
beriLut untul< Je{rnisi d.rn dLskusi niqrkan vs. .rsupan.) Kemaflruman sekarang slr.lah
me.jadi namr scbuah junial profesic,nal, Laa.qdge Aruarinrs, clan topik ini rerus
men.idk ferhatian L'anyrk peneliri (\Villiarns, 2005; Rosr & Leow, ZO04r Siniarl
& \Vong, 2004; Leo$, 2000).
Seferti ropik scbcluninya, debat mcnqenaj rtrgkar kemaihrLman yang
diperslaratkan dalan SL,\.rJalah hal rang kompleks, d:rr.r menuntLu kecermar.rn
menet:rpkan kondLSl-kondisi sel.ehm kesimpulan di.jukin. TinbuL rensgelem Ji
sepanjang sejar.lh pengalaran b:Lhasa lang beruLah-ul,ah, r,rang mcmprcklamasikan
brhrya l,ahasa sehlrusnya Tangan Jrern.,h dip.lajari !t L.ru ah konJrsi Lemafhuman
)e.g dis:tdnri (terhadap bentuk-bcnruk brhas.r. mLsalnla) Krashen Jetat dengan Llaim
sem:Lcan Jan mercka lang rerap Lerkcras terrrang Lrer:Lpa pentinsnl.a kemafhuman
'ru
(akan l.ennrk-benruk) LLalan -slA. Tugas AnJa sel_.arai krelto teori An,ta sencliri
renrang SLA adal.rh menetapkan konteks secara ccrmat Jan L.mudian mens.mbit
,.1 p..:..r.,r p. 'l q,r r\ : l.rm r lp 1.rr,p.m. .r;
' .l .. ,r .lr n'.t rr, 1 ,, , ,.,, .1., 1.. I -
satlar rerlibat daiam bcnruk-bentLrl< bahasa;asaran, samfri rjrlqk^tan bahr,!
l . 'rl r".'., .rl .r ; ..i ,.r -,r' -r-r r ,er o,.,. r: -,.r, -" ,,,.,.f,.,
rr o,r."l.m ' K,,,",., )..., I .,,.r - , ", f
Jrr l' ;elr:,, ,,,,),.,'a..... Vt.rj ^"
Masukrn dan Keluaran
Suetu ropik vang pernah kontroersirl, tetapi kian bcrkrrang kadarnra, adaLeh
',L,qr, -r,' rl ..'r .lrrr."l -LA \ta,,Lan tr:, iJ,.t,
'r e
nenrhami lrahasa (mcndengar Jan mernbaca) .1an keluaran adulah nr. uk.i .i.jm
J,, ,,.-.,1,t ,, 'l .l t,t .J ,
naupun Lcluaran mcnprkan proses )rng fenring prda ringkenlyr nlas jng-m:r-,irl!
I n -r.,. c,ln. 1e.,, t,...t ,t. .., ,,r l,r
l. ,i,,-, ^,.r
..,,,, t,. -,o|,,.d r n.t ll - ,,,
l,.erl'.rgai rekomindasi. Lebih lanjur. masih rria pcrJebatan scngit mengenai yane
dnebut lt{alirdr optmrl trasuhan drn kJue,u,. "p,

Frekuensi
TaL akan pas mcndaftar ropik-topit t-.rruj dahm SLA rrffr mcnjnjru trhng irekrensi,
rrar berapu kali kara, *rul<tur, rrau rur.rLr l.alusa larn !xng sDeiiiik mennril< Derhrtiln
..o r- 1.r,.1 l"-.Kr - r.t, ,r - r ., _t .rL .-n I
le ,.rI rI Lm,,st.t,,
hcmL.alj isu 1ni (N. ElLis, l0t'll. Jan nenberi kirn pengerrirn t ahwa r.Juensi
mungkh let-.ih pentrng LtarifaJr !.r q .eDLrl.L kirr pikir. MeskiDu. satiensi Gdtr.n.a)_
322 Menui! Sebloh Teori Pemerolehan Bohoso Keduo

penringnva maiuknn va.s d4rlh:rnli-drn sampai sejauh n1a.a seorang pen1t'..: -


menynnah nia.trkan marlh rnnpak Lelrih kuar sebarrl preJiktor kcdmL,ang ireku:r-
par:L guru tak brsa mengabaikan L.esiilt -'.tja kenNnskin.rn L.ahla 1'ang JL.-:
belakrngrf ir,J hrleh jedi a.lalah hkior pen-!€L.al) pemerulehan.

MODEL LAHIRLA,H, HIPOTESIS N,LA.SUI'AN KR{SHEN


Salah s.Ltu pcrsp,tltii teoreds palins konrrolersiaL dalem SIA pada 25 t.rhun ter:...- '
aba,1 kedua pulul Jisodorkan oLeh Stcpheu Krashcn (1977, 1981, 1981. l':'
1s91, 199?) dalam seL.uah himpunar arrikeL dan Luku. Hiporesis Kra.:.
menrrrLL.lai nemararra ,rang l ctt,cd.r. DeLam trhun-rahun arval, 'Modcl ltlor:,:
.1!n "Hipotcsis Pemerc,lehan-Penbelajaran" adaLah n.rmr-n:Lna !:Lng leLrih pnf - .-
.lalam tahun.rahun terrkhir "Hrfotesis M$ukln" digunakan unruk menyebut.:-.
scr lrng tcrcliti atns lim.t hip.rt.sis )ang sahng berlaLt. Masinstasing clirangkl- -

Lima Hipotesis
1. Hipotesis Pemcrolehar.Irembelajaran. Krashen firerl,atalan bah{r pern1..,
bahasr kedua.lervasa punlr clua cara LLntuk mcnyerap brhas:L sas:Lran. Perr::-
adalah "pemerolehan', sel.rah proses l,rvrh srd.u Jan inruitif J: .-
pcngemLrngan sisrem sel,uah bahasa. rj.laL l e.la Jengan proscs seoran.g :: r!
unruk "telalar begifti srjr" seL'Lrah beh:Lsa. Cara kcdLra alalah seL.uah pr -
''pcnn)eLajaran" saJrr di mana penbelajar menperharikan LentLrk, mtmrl::
aturan, Llan secla rLmrLn niadrum akrn proses nierekr sendiri. Mcnurut Kra.:..-.
"kecakapan .lalam performa t.rha'a ktclLLa seiring dengan apa vang suJal , :
peroleh. bukan:rpa yang kira peLajari". Olch karenanl:r, orang Jeq.asa:::--
nempiroleh sebaNrk munqlin agat l,is! men.rp:ri kccakeran komunikari, : -
rida[, metcka akan berhe.ri paLla pemLcLajaran rturan Jan terlalu l.::
memperhatikan sec.rLa sadar Lintuk l,ahasa J:rn tcr.lalu mengauasi ken: .:
merekx rcliri. Lel-.ih larlur, menurut Krashen (1982), proses pehbehjann.:
kita dan prc,ses pemctolchan bewah srdlr kLrr bcrdiri sendrri,sendiri: pcmbeLr,::::
taL L,i-"r "nenjedi" peneroLeh.rn. Kl:Lim nengemi 'tak adanra tirik sin!!::-
antara pellrerolehu drn penn]elajlran ini .liprkei !n k memprrluat argr:,'
L.agl perekomendasirn Josis r:rng lcLih l,csar akrivLt:Ls pemenlehan di ruang k..-
dengln se.likLt s:tjr P. n kecil unmk pembclalann.
2. N{odel Monitor. 'Monift)r' a.h da1.rm pcobelalar:Ln, l,ukan pemeroleha:
adahh alrt unml< "memantau" keluaran sescorang, rrnn:k mer-iruntins :,:
memL.uer pcmb.rhan utarL mengoreksi ketika kelLraran,kcluaran inr Jipikr:,::
*c,rn s,r.lar. Pembelaj.rran y.rng ekspltsit rlan intcnsrcnal semacem irlr. nre'r ::
Krashc'n, harus JihinJa,i jauh-liuh, h:rFna dianqgnp mcrinlansj renre()1..:'.
Hanv.r beeiru kecakapan m:Lpan, baruJah pemantauan rtau pcnrlnting:rn :.,
cukLLp JigLrnakan.
Mefuiu Sebloh Teori peherotehon Bohqso
Keduq 323

3. Hipotesis Urutan Alamiah. Menl.LrsLrl


studl_sruclj awal ururan mor6m dari Dula!
j976),ja"
dan Burt (19?4b, ya"g t.t".y", K.",h."-;";";ilff;"1i:l
nenperoleh kaidah-kaidah bahasa dalarn sebuah
, ,","" 1.""* b,;;;;;;; i;
4. Hipotern Masrrkan \4"nurr.rr".t en,,,84.,..t
m,.,rrrr )"r,e t,." J o,t rml
o.,, n \n r.u, \..".-t.ei
lrm.-.1.,, b.,i. tetr Hir.?.,M.,,t.,n
rn,n\J Jl.!, L"" ., J. ,t ei e,u ,jr.t ,rr ..em.-o.
rlem Fr',d 1t"ta. ( ial rr-,1.r_.rrlrr ..re
t., ; "fl , f. -""f""i,
. rr-l r.n- r-,g r ,r,s t" rr,, .-dit .mer
1,.,l mq,Li". \rno
",
- , ,.,, ... ',rr rFq r.. Fe""J... ,n... r m .rrL ,, ."r-,
^-1" *". "'i
"t ,
b€risi.i + 1, (Krashd1, 1981, tr. 100). Dengan kata e i p. ;; ;t ,_.: ,,
lain, r,;rr"il,,"_'a*."",t""
kepada para pembelajar senestjnla sedikir.ti
.,", k"_0";; ;",.i";:;',;;
.,
!, -1*1" p ,Jm,. . , o ,e-dr. mc. .,., r,.t et,,n",e \,n.
drp.rLarrar, J..,.,r t,N,.,.uk.,n,, ," I
".rrr sehingga mereka kewalatlan (misarnya saja ";,",i.,",-i',.;
langkauan
dengrn rer
;; t;;fii"":il:
,\,, s r rr ,.j ,r ., mt. t., Lr "l ,,, , ."."
\ekrl, (, + 0)
Bagian penring dari Hipotc.sLs MasLrkan ini arlalah rekomenclasi Krashen bahwa
ler' '1, .rr ;r g .t .r,l.qr:q ,, rerl r..,r .l,r"r,er.. fl U,,"
\,i. .,1", m., .,. ..,,i,o.r,,rt r,.t ,rn -"." .;o-,"
, T",,-t,".t,u.r,rL ,(', ., '-i ";";:'."
trt ,,al.mB, r l".,;
pembahasan rentang Pendekatan Alamiah.
5. Hipotesis Sarirgan Afekti{. Krashen lebih tanjur
menyarakan bahwa pernerotehan
terbaik akan terjadi data'" Lingkungan yang
,t,.'gt", k..","""""")."';;.il-:il'
ticlak ada sjkap derensir, arau, ,jaLam ,srtah r;,r-i".,
"tiltcr aflkrit" rendah.
a"i"_'r..i,,.-t i, ."""
3?4 Menuiu Sebuah Teori Pemeroehon sohoso Keduo

KONEKSI KELAS

Temuan Penelitian' Salah saru snnpul penting dari Hipotesn Masukan


Stephen Krashen adalah pernyataan balu'a dengan adanya masukan yang
memadai, kecakapan wlcara si pembelajir *an \nuncLrl' dengan sendir;nya
tanpa permintaan (arau rekomendasi) dari glru. Pernyataan ini sangat paralel
dengan konsep Skinner tentaug respons ldng dilJanc.Ltkufl: Respons yang
dipakalian akan nel€mahkan Lemauan belajar ketimbang jika pembelajar
mengeluarkan respons atas kehendaknya send;ri.

lmplikasi Pengajatan' Gagasan bahwa kecakapan wicara akan muncuL


merupakan komponen inregral dari Pendekatrn Alamiah (lisarikan di aklir
Bab l), daa berseberangan dengan kebanvakan metodoloei kebahasaan hari
ini, di mana guru menyodorkan Lepada penbelajar masukan yang memadai
deni memunculkan perasaan nvamnn dengan bahasa, retapi pada saat yang
sama mendorong munculnya keluarar demi meranssang inreraksi. Mana
pendekatan yang lebih baikl Atau arla jalan tengahl

Evaluasi terhadap Lima Hipotesis


Beberapa hirrotesis Krashen mungkin nehilikj daya tarik inruitif bagi rrrr quru :
bidang ini. Siapa bisa menvargkal brhwa sebaikn\a kjta mtn.gur:ng! "pemLelajrr::
di kel$ kednbang yang clitauarkan olth prograwprogran *adrsionalt Siapa ,:-:
secara akal sehat al<an nrenyangkal penringnya pembclajar rerljbat dalam komun,.l
L.ebas panrauan Ji rumg kelasl Dan hiporests hi Lragainanefu'r JiJukung der:::
riset (Larsen-Freeman & Long, 1991). Akhin\;i, efckfi,iras FeryeJiaan tanter: .
rasional(r + 1) kepada siswa dalarn lingkungan yanu nendukung dan rendah,kecen:,:
hampir tidak bisa Jirolak oleh para guru.
Celakanya, SL{ tidak sesedcrhanr rumu-ran v:Lng climarakan oLeh Krashen. -
karena ito asunsiasLrnrsinra didebat keras (misalwa Srvain, 2005, Gass & Selir,.
2001; de Bot, 1996; Suain & Larkin, l9!l5i Brumfrr, 1991; \ hrtc, 19t7; G:.:
1934i Mcl-aushLin, 1978, untuk menyebut beberap:i nanra). Mcl-aughlin (19::
1978), seorang psikol,,g, dengan tajam mengkritil bahwa Krashcn agak tlns
membedakan prcxes bawah sadar (pener<nchan).l sadar (penlbeLajaran). ::'
psikoli,g nasih berLreda pendarar dalanl defin6i nrereke ttntane Lc-*aclaran, sel-
"gagasan lnng dikenal Luas dan 1icin." {O.1in, 19E6, h. 138). Mcl-aughlrn (1990.
52?) menlatakan'

Kecen.lenrrgan pril-.a.li saya.... adalah unruk rrrenehlndari penggunaan istiLa::


sadar dan l:awah sadar deLln rcori bahasa k.dua. Sava percnra Lrhlvn istila.
rni rerLaLu sesak rnakna dan amat sulrt urrLrk neml-.uar rumusan emp.iri.
mengenai manlaar re.rerlsnyr. Karena itlr, kritik satn tcrhadap penL.edaL:::
Menliu Sebudh Teori Pemeroehof Bohosq Keduo 325

anrrr:r pembelajara. dan penerolehan oteh Krashen irLr adalah nemhertarn


..t d,.. len,rr... r ..-..m.. ".i ., I d
,1" qr ^
c,.,r ,1 1 rt ."1'r
LhLam pandangan lr4clarghlh, teori p.emcrolehan hahas:r vang bcmandat paJa
penL.edaan kesadaraf,/kedJal<saJaran akan nenemLrkan kelcrn"l*"
. lm . -.".f*,. ",,r,
r.r r. L,ril ler"t,,
Kritik kedua atas panLlangan Krashen berangkat dari pcrnrataan fahq,a ri::1ak atlr
ruang bersana-tiJak acla tunpang tindih-nntarr ptnemlehan dan penbclajaran.
Kira sudah berkah.kali menjumpai dalan buku ini bahwa dilotomi in, -,ernac.rm
dalam pedlaku minusia hanlfir seiato menetapkan Lrjrne ranekalan. clan brrkrn
,q.,-o-19 rl r - | : .,, , . ,U. ., .
Cregg (1984, ha1 82): ".
Krashen tcle.lor Jenean deilnLsidetinlsnrva....
Jik. l.enserihu.n l.nvah sa.iar
bisa dian.lrkat ke ringkar sxdar, ilan jika pengetahuan sadar bLsa neni.,li
o- q. \ .u.l -tr .. ,,,,, 1 . .,i ,t\ t"
satu rlasan Fun untuk nenerima Llaim KraJren .epantens
riJak a.la l,ukrt.
l1" , m. ,q . ,r r'..,1 ,d i Li-,t ,t Lr
"

I-"",, . tr, -., , , . , r .


i, ,
, r;tl,t mr rL l,r
' e,i 91 | te.,i",r I.p r "rr ut,. .i
mani:rat, ter'rantung pada gaya Jan srrtrresi si penbelajar ."",1i.i.
S,,,i,, (1;9;),
Doughtl Jan \Uillianls (1998), Bucnuska Jan \\,'eLsr (1991),
D,,L,ghn (j991), Elli,
(1990b), Lighdro$n Llan Spadr (1990), Llan
Long (1988, j98r),,"-.,",.r"..,J"|
nemperliharkan, daLam sejunlah studi penetid:tn empirts. bahrval,kererl,"rrsa" (r.,,,
ol,rior)" Krashcn (iangan pernah l_.elajur tata bahasa)
'r lul ,: 0jhar ElLis, 199?. h. aj) rr,l"t
I m l,F .,,, r i ,r. tr r. .'"t rnr-,,t -t, ,-,,
': | ,\,e l . t,..,.r Ih ; .;
r.nl.r rrcr ..:rt,.,,1 e,, .,r1,rr .,t rt,. L.tr
Masalah l<etisa daLam hipotesrs Krashi,n berkber patta impltkasi
bahrva gaeasan
i+ 1 aJalah ide baru kerika ia tak lebih dari pengu1",gu,,,".hn.t"p
prjnsip-L,mun
penbelajar:tn lang suilah kira bahas datam 1.,t" i.i td"r. +t. r+..,-"1.",,l,
"kebenamlatan" menumr AusLrbeL, adaLah apr rang 1.t," .l tr-',,1,,.,";k",. "",
:;,,s;;
struk r to.r.jri{lang rda, b:rik im yang jauh metinrasi strukrur (i + r). .,,,,i,,,.
)". ,l '" . '.lrri
. r, t-,o Kr ,.,,. ",",
I ". I . -,;
kita bisa merumuskan idan I, dan kira ridak ift,
iiee
seperri dt.,,;Jk";
setragainlrna
'loor
,.h 1", .r.., rJ...Jr,q drr\ r (.,.r- ,,,
r..l ^UIi'-,loE
prl^r .,t"r :-.,r _ t... .,t,o.o.o
V1'gotsky, sebuah ruang meral-orjs "r...oo.. .tDlt
,i pe_Le1aj_ sa;;
antara ringkar perkembangan
i dan ti.gkat selanjutnya. Bagaimanapun, penring untuk mencemi
Ji sinitrahil,a
ZPD rnuncul Jari serilngkaian prenlis
).:rng sama sekaLi bcrbeda, ynLni p..,p.ktJ
326 Menuiu Seb!oh Teori Pemerolehon Bohosa Ke.luo

intct:Llsionis sosial rans menek.likarr tentinln)jn orrns ldin untuk merrrLrantll f::-
pemL.eLajt dalam LLrus.rn lang riJak bisa merch seLes.rikan sendrri.
Gaga-*an terkait 1,.ahrva kcc.tk'Lpan $icara akan 'nuncul" sendiri claL:Lm konr.l '
na'LLkLl yang blsr .lryahani rerJengar rnenjanjlken, Jan bagi stlumLah pen$cL:
(mereka 1""g pintrr, semang.r, Jan pctc:Lye diri), keekapxn wicara sLngguh ar:-
mLLncul senJLri. Tetapi kita tidlk merdrp.rkan hf.rrmasi \ang memaJli dari ir :
Krrshen rnengenai apu \:Lng harus dilakukan tcrhrJap separuh (at:ru lebih) lenbel: .-
l-.aha.a lainny.r, yang kecakapan wicannya tidak "nuni:Lrl ' sendiri clar, y:rng te:--
menerus me.gelami'nrsa L'unekam'.

Hipotesis Keluaran
Kn::--
MasaL:rh leempar, dan mungkin var\g raling krrsial, p.rdr HipotesLs \'lasLrkan
ditnuk:Ln d:rlam pernyataan ek-'plisimya (19E6, h.6l) Lahrva "nauk.rn yang: -
dipalarni adalah satu^ntunn varirbel penentr Jalem pcmcrolchrn L-ahasa kei::'
Dengen kata lain. kebeLhasilan dehm prrnerolehan L.ahas.r Lcclue terganmng p:-
Dasrkan semera. Teori semacam ini mengal.aika. pemtclalaL dan upava altir: -
d:LLem proscs penerolehan. Tambrhrn lagi. pcdrins unruk nembeclakan .rn::-.
rnasLrkan dan :rsupal. l'ang terlkhir :Ldaleh kandungan dari seLuruh mrsukan -
menentukan l.agi penyimpanan nrenrori tangta panjrne kita. Baranqlrn .: .
':
misalnya, memlrrca LLrk,.r, mcrrJtngarkan r.crcakap:Ln, rnenonron iilm-dal,rm t:::-
apa pun. Ini mrsukrn Anda. Terapi asupan AnJa adalah rpr raLrg beLulur d: ::
Jiri An.1a selama l.cltrapa ivakru dan kenuJiu bisr .lilnglt. Krrshen (l;::
nen\.arankan L.ah{a masukan djubih menjadi nsupan DieleLLli pri..
me nghr l-.u ngkan L.enru L ke mrlinr dan rncnccnnati 'kcsenje.sa n " a n rara s iste m aL--:

rang clihtnalisasi peDbelajar sekarang i.i da. ,rasukrn t aru. Yang Lainnv{ mer..::.'
bah..r'a prosevproses Lni "rLchk secata jcl:,s .lioper:Lsikan etru secara kodit::::
clltawarkan" {MitcheLl & M}les, 1998, h. 116) Maka kLta retap berrah.rn der:,'
tec,ri pemL.elrjatan yang mcn-v.rndarkun diri pnJ.r rnasukan lane iliuirarkan r:' ,
lain.
Seligo (1981) rnararvarkrn konsep. -vang 1cL-ih lua. renrang per.rn masLri<n de: :
ti,kus lebih besar pr.1a pcnbclejar. PerrrbeLajarrc $clajd rertentu ia sebut i.:---
Pennrangkit llasukan Tinggi anu Hiqh intrr Generalor (HlGs), vakni oranq-:::--
-vang cakap nenulai dan ncmpertlhlnkan Lnreraksi, atau
'membangkirk
dati par,r quru. sesam.r peLrL.elajar, Jan ortng-or:Lns 1ain. Pembangkit Ma'uia
Rendah atau Lou Inpar Gincrurors (LlCs) rJalah ferr penL.elajar.!ang l.Lih :r:
yeng rnrlavmrLasan neml angkitkrn nr'uken ke arah did ncrck,r. Dalam dua ,- :
renrang para penl-.elajar 1.aha"a kedLLa, Seliger (l9ill) mendrpati t'ahwa "peml': : :
yang mernpet.rh.rnkan inter.lksi tingkit tinssi (H1Cs) Jalsm hahasa ke.lLLa, t':. :
nrang kelas maLrpLr cli luar kelas, berkernbang leL.ih cepat LctimL:rng penl--::
rung sc'diLrt berinreraksi (LlLlJ Ji runns l<clai' (h. 262)
Menuiu Sebuoh Teori penero ehon Bahosa
Keduo

KONEKSI KEIAS

T"muan-Penekian: perban.lingan antara HICs


Jan LIG5 rang rtihkuLan oleh
H i,, ."li:.r.r rrrl, icnwrr,. L , ... .r."n,..-.V."ff s"-,, f".
\ rq r .r'l' f t.t ,., r..m el , - ,,, ^, ng er.p .,.r.i.. t.ar.r
L l.rn
bergairah delan bahasa asi,rg bias",1a s1rL,.".

Implikasi Pcngajaran: Apa yang cukup strarc!,s


unmk nembangkirkan
masul<ant Bisak:rh mcreka dipikirkant Bagaimrna
aktivnas lomunikatifbisa
m.,.lo.r'r.,r ,tFn,l.c,d:Jr rrr-rt.r( rrme t,r qLrl -.r,.,.if .,,, f.,,i
im Jn- ., \J. er r,eeL\..r. l",,..1.. .;,.
328 Menui! Sebuoh Teori Peherolehon Bohoso Keduo

TESOL, dirnulai oleh studi l^rmi dan Bigehv (/000) .!ans mendapAti baL-t
"kesempatan luas untuk menproduksi keluaran dan mcnelima masLrkan yang rele'a
merupakan hal yang sangar Fenting dalam meningkatkan kemahiran para pemL.e!:-r
dalam penggunaan struktur granarikaL". Selain itu diternukan juga bahwa "kelur',e
tidak selalu berhasil dahm menarik perhati.rl pembelalir ke aruh sasaran" (hal. l;J
Vhrtlow (2001) rlrenanggaph)r dengan serangkaian isu yang mempertanla,i-.!
metodologi l:umi dan Bigelorv, dan meminta lebih l.erhafhad dalam dset mendaa-g
Morlel alamirh Kreshen tentang SLA telah menarik perh.rtian Lanyak gun-r r=:s
lama sekali merindLLkan scsuatu yang kongkret clan simpelvang nendasari merodc-:s
nereka. Mudah sekali untuk melihat kerertarikan itu karena, di perrnukaan, k!:=.
kLaim yang elibuat tanpalnya rnereflekslkan prinsip.prinsif vang disetujui dl=n
SLA. Tetapi clalarn penltderhanaan lang berlebihln itu, klaim'k1aim tersebtt ter:-r'
dibesar-besarkan. Karena itu, cialam analnis akhir, ini png crLkup aneh, mun:i=
kira nesti l)encrimn kasih kepada Krashen atas, marr, klaim-klaim liarnya. Me::r
rc'1ah mendorong baryak peneliti unruk berhati-hari dengan apa !ang k,ta ket;n-:
apa itL, bukti't)ukti riset, dan kemudian dalam proses penyar,gkalan un:-r
menas atkan alternarifvang rrremadai. Kita kini nelangkah dcngan beberapa persp.i='
tForeris , reinrrlt.

MODEL KOGNITIF
Melibatkan istilah sadar dan bawah sadar dalam konsep SLA, seL.againlana !::t
dilakukan Krashen, adalah ha1 yang anat n.remukau. Dalam menjelaskan perhe,:..t
.n'rrJ r. -. l"l'"' l,l l'l' -d r "!la,,"l .1 , o 1 ,.,..J
ketettarikan pertamakira adalah pa.la "ketangkasan" kanak-kanak u ntLr k "memaL::
bahasa, dalam isdl.rh sehari'h.1ri, rampaknya merLrjuk ke apa yang kita seLut b:
sadar. Terapi ada dua maselah clengan kccenclerungan semacam ini, (1) sebasai
disepakati baik oleh Mclaughlh (1990r) dan Schrnnlt (1990), "kesadaLan" a:
isdlah t':rng 1icin, dan (2) lebih muda (pcmrrolehan bahasa kanak-kanak) ridak
lebih baik (Scovel, 1999).

Model Pcmrosesan Perhatian Mclaughlin


Jadi, jlka krra mera ingkirkan rangkaian kesadaran dalan penr,rsunan teoriyang k;,
tentang SLA, dan kita riclak Denjadikan perneroLehan bahasa kanak-kanal se:
model LLlea1 pemerolehan bahasa keclua, terutana bagi orang dewasa, kita f.r
mencarj l,arLr pijakan leiD untuk teori tersebur. Hal lane 1el:ih menjanjikrn L:

menjauhl hal.ihwal kcsrclaran, aJalah apa yang ditawarkan oleh Ban1, Mclau;-,r
dan para koleganya (Mclaughlin, 1990b, 1987j Mcleod & Mclaughlin, i::
Mclar-rghlin, Rossnan, & Mcleod, 1981i Mclaughltn, 1978). Model ne:
nen-vejajarkan meLanisne pemrosesan Gerkendali dan otomaris) dan kateeori-kare
perhatian unruk menbenttk ernpat se1 (lihat rabel 10.1)
Menliu Sebudh Teori Pemero ehon Bohoso Kedud 329

Proses terkendali bersifar "rerbatas dan temporer dalam krpasitas,' dan proses-
proses otoDratis bersifat "relati{ permanen" (Mclauehljn dkk., 1983, h. 142). Kita
bisa menganggap proses terkendali sebagai kelaziman dari orang yans mempehjari
keterampilan yang sana sekali baru ctl mana hanya sedtkit sekali unsLrr kererampilan
yang bisa dik asai. Ketika kita pertama kali belajar bermain tenis, rnisalnya, kira
hanya bisa menangani karakanlah, mernbuat konrak antara raket dan
bo1a, nenyeberangkan bola melewati net, dan nemukul bota ke bidans hiiau di
,.her.ng --r. Hrl n.i ar .erser .,i pen,,.,, nm".i,.,.!"r l.omplet,l.aa
kemampuan klra yang sangar terbatas.

Tabel 10.1. KemLrngkinan performa bahasa kedua dalam fungsinya sebagai prosedur
pemrosesan inlir masi dan perhatian kepada sifar:.sifat fcrrmaL bahasa

Perhatian kepada Informasi


SiIat Formal Bahara
Terkendali

(sel A) (sel B)
Per{orma berdasarkan Perfoma dalam
pembelajaran aturan forrnal

Peri{eml (sel c) (se1 D)


Pedorma berdasarkan Perfoma dalam
pembelajaran implisit atau sin,asi komunikasi
pembelajaran analogis situasi komunikisi

Samber Mclaughlin dkl., 1983

Proses-proses otomatis, disisi lain, melujr..rk padapemrosesan dengan keterampilan


yang leblh lengkap, di mana "hatd drive" (meninjam istilah komputer) otak Anda
bisr menansani ramsan dan ribu:rn bit informasi scera bers naan. proses-proses
otomatis secan umum diny:rrakan sebagai sekunpulan infornrasi yang diproses begitu
saja dan tanpa sadar, dalarn proses yans cepat, relatif tak bisa dihentikan, dan
independen (Sesalowitz, 2003). Dalam contoh soal renis, proses otomatis dalam
tenis melibad.an perhatian simultans atas lokasi seseonng di lapangan, lolasi lawan
Anda, kemampuan Anda dan laq,an Anda, strategi unruk meraih angka, keputusan
untuk m€nukul lorehand atau bachhand, dan sebagainya.
Pengotomatisan dari keanekaraganan data dituntaska n mela Lu i proses susun ulang
(Mclaughlin, 1990b, 19E7j Mcleod & Mclaughlin, 1986) di mana
\restructurins)
'kornponen komponen tugas dikoordtnasikan, dipadukan, arau disusun ulane ke
drl.m ,, '.'rnr- b.,ru. e\inr."a l.omp -en.xo p.-,.,. .,-" ,.,"t,
digantikan dengan prosedur yang lebih efisien" (Mclaushlin, 19901r. h. 118).
330 Menliu sebloh Teori Pemerolehon Bohoso Kedlo

lenyLrsun:Ln uL:rng secata konseptral L.ersrnonirr dengan reori pcnembaran Au: :-'
):rng diblh.s di B'tb 4.
KedLh ujune Jari rangkalrn penrostsnn ini L-'isa datang baik dcr.rgrn perh:: --
pLlset.rtru periferal ltns rugas -!alg harlrs Jiselcselkan, yakni menqaral*an ptrl:: :
ke pusat atau sckalar ke sanping. N4udah Lra'ri Lita LLntuk jatuh parta gocLen 1r.'- '
nreng.l\:Li rrerharlan Ltt:Lnn sel.agai pcrhetirn "saciar", terapi pcranekap sema.trr
hxrus Jihi.'teri. B:Lik perharian utam:r maurun en\:Lmping terhadap scLurh :- '
l.rsr jidi scpenuhn-lr sadar (Hulstijn, 1990). Ketika AnJa menqenudikan n:::
misrlr-ra, perh'rtlnn urrmr An.ta mungkin reraLah pada mobil-mobil yang ber::: '
rlepan And:r saat Anda melajLr ke derrn; retrpi perharian menyannrint drda teri::-.-
moL.il'mobil Ji semr.Lng dan cli beL,rkang AnJ:r, terh:Ldrp risiko-risiko. .1an :.- -
s.rir rerhadrp pemiklranprnilirln Lain "vang melintas di l.enak And:1". senu:-
Ltu L.eraLla dalam ivilrvah kematluman saJar Ancle.
Sementura L.anyak prxes tcrhendrll bersiint pusat, L'eberapa rang lain,'.:.'
pcmL.elajaran bahasa peda kanak-kanak atau pembelaiaran ketttampilan i:-:'
urstrrksi, bisr l.ersifar perifeLal. Suma halnya, banl.rkproscs oromaris Lrersitit per:;. -
retapi beber:rpa yang lain bisa ut.lrrra, ,elreni dalem kaslis seorang pianis mahir ':'-
tampil clalam konser atau se.rang sopir Lcrpcnerlaman yang memL.eri pcrh::.-
per.ruh pacla jalenen di mahn berkaLur. Sangat pentLlg untuk menc:Lr:Lr l::.
dalam hanpir setiap langkah kita LLntLrk menampiLLan sesuaru, perhatian pusrr :.'
periferal l erjalan Lrersamaan, clan pcrtinrannn-ra .rd:L1ah, Apa yang, secar.r kL: ,
memikat perhatian pusar araLr peri{eral seseorangl Maka, sebagai conroh, scc::,
rnrk ',anq masih sangat muda, lane mengarakan kepada orlngtuanyl, "Tak .e.:, -
pLrn mcnluhai aku" tak JiraguLLrt lagi telah mengerrltkan pcrhnti:Ln pusarn\'! l:: *
penderuaan menul drn emosi. atiu kesenJirirn..lan secara perlferal mcnyrrn:: .--
keta.klte )nng melapisi makna utarna. Flkror-faktor 1eh yang menyimpan !'.:::---
pacla suatu temprt cti rntrrayang ben ar-l,en ar pusar d an yrng sanqar perifcrnl m:ri.-1
adalah mcnl.aca parrs {ajah orang tu.rnyr. mengingat nrsiden pcnol*an Iar: : :,r
rnelyenangkan. lesadarar.r bahrva adr sauJaru r ang rnendengar percakapan. drn l - ';"
lakrorfaktor pcrifrrel vang l)ersi]it nonlhguisrik cian nonkognitilse;.crti suhu rr.----:
saar itu. cahava cll larar L.elakang, arome nasrkan unru1t nekrn mahn: :-r
kehanlltrn targrr orang tua yang merangkul anak itu. Senua persepsi ini. d:: -r-
sangnt plrsat sampi ke lang sangar periferal, beratle dalem lrlgkup kdmdJiir :
'
enah. Mcl-aughlin (199C:r) melihat bahsa t,uku mengerui psikologi ikspenr.--r
nenLLnjukk.rn bahua ridak adr pcnnrehitrn jangkL penjang (pedr mareri baru' :: :r
kematbLLmar, scbuah penelltian,vang clidokumentasikan den,ean beit oleh - '1
(1s9i) Jrn Schm i (1990) khusu.nya urtuk pembelalrran b.rhasr keclur' S::-:
p.erspehif kognLtif tenta.q SLA mcn-vinekirkan sanr sekali kebumhan r ',
nientcclakan r.emtosesrn sa.lar dan has'ah sadar
B:rg.rnrana mo.lel \'lclaughlin nensvaratkrn aspek'aspek pr:&ris darir..-mbir: : -,:
bahasa kedral Sa1.r bempara 'mc'ngualkLn' bet erapa konsuuksi yeng agak kon : -r
mengenai model pemrcsesan perharian dalam TaL.e1 10.2. I'entin,r rLntuk menc::.--
/v\e.uiu Sebuoh Teori Penerolehqn Bohoso Kedld 331

rrh$'a sel-sel rni.lipaparkan daLan istiLah pen.osesrn dehnr dlri seseorrns.t.n


' ..',r.,,t .e'r.I .r I r In,,:l ' .
ltegori-karegori clalam konteks r:errenru, pilihan.pilihln kara, Jan sebag:rinra). Iika,
o; . , r'r,,t.nr-,| r ...1,1 Ll
rJs hnjlrrdr, perharian pLr.at ridak Jiregukin hri ,Jttulukan pada mekna, fLrngsi.
iLLtu:Ln. Llanoral\lr. PenrbeLrjrr:Ln bahas.r kcdLLa pale anak-anak mu.gkin tranrpir
;clomhrla diarahkan pada perhatian periieraL (sci Ct dan D) tcrhaJrp ttrnrktrenrLrk
irahasa. KeL':Lnyakan penn*lajaran rncngenai benrLrk-benruk bahasa di kelas orang
'| rr \..r .' 1,r D. -,rj
'..,1 '
(DeKeyser, 199?). Irelllrosi's!. perhatirn rerhrdap Lcping.keping dan
serpih*erpih
Lahas:r sccara ororrr.ltis Lle. periferal, Iang tuge dikenrL sebegri kefasihan. alalalr
ntluan utama t'agi pemLelajar l.;rhasa (Woocl, 2C01).

Ial.e1 10.1. lenerarn praktn dari nodeL pem.osesan fertiarian McLaLrghlLn


TERKENDALI: OTOMATIS,
Kcerampil.rn ben,, l.:tpnsiies Terhri h, l-.er pen,lahnen
K:rpasrtas leterarnpilan rclarti

A. Penjelasan snmatikaL B. Men.) inak seri,Ls


trnr:ang poin-poin khusus
Deiinisi krtr Pcnl,elejrr mahir R.l lrcriokrs
pada n,orLl, n,nnLrsi, dsb.
Mcniru model tcrtulis MemrntaLr Ji.i scnJiri sel:Lgi
l,.icara atru menulis
Tahap p.nama.Denqingai' Nlcnin.lai
sebuah dialog
Rrla tinggll pakai
BerbagRi Iarihan te$isah Pe r4rnnngan, penpntrrgan relun

C. Srtam sedirhana D Kcrja kelonpok lanr

Tingkar lanjuian "nrengnrgrr' trlenl,acr cepat, membrca


clialo'l saml,.ll laLu
TPR/Penclckatan Ahnlrh Mcnulis lretas
Pembelqar Neu Lz sLrksis Pcrcrkap.rn noLnaL lang
nehkukln ptrcekaran ringhar berlangsung cukul-. pan jnng

\Iodel Imptisit dan Ekrplisit


Scperangk:Lt konsepsi Lain ur.imk neneqrrnl,arkan berbagai pr$es fe rl)el.jaran
:ahusa kedu:r L.isa krta ternul drl.rm m,,Jel-model Iang ncml.urr peml,<laan anram
:cngerahLran li.gulsrik cksplisir lrn in1plisit, sehuah gaqasan rans srdrh
332 Me.uiu Sebudh Teori Peherolehoi Bdhoso Keduo

diperLenrlkan scl,clLrrnr\x di L.rL. uri. TermasLrl< Jj d;rlam k:rregori ini rJalaL::"--


ta kta yang seseora ng ketabr terr,ngbahasa Jan kem:Lnpuannta untlrkmcntntnl: !r
iakta.iakta itu dari sLLJLLt penrlang rcrtcntu. Penroses.rn eksplisLt LerLeda dari per:: -,.:r
pus.1t Mcl:rughlnr d.rl.rrn ha1 -vang ekspllsir ncnanJakan pengerahuan ses. '-:+
tenrang brhasa. Pengetrhuan in4rlisir adalah inlorrrasi yang sccara otoma::: jl
spc'ntan dipek.ri .lalanL tus:rs'tugas bahasa. Anck-anak secara rmplislt memp.::-
kaidal fonologis, sinraksis, senuntik, drn pragmedk l,ahasa, rera;.i tak rn;: .r
pengetahuan yrng rnemrdai unnrk menjelaskrn, sec:[e eksplisit. kaidrh-Laid:: :-
Di ;rntara mereka )rng relah mengqukrn rroJel'noJel SLA dengan nerggtr-,,:
pembcda.rn cksplisLt,'mplisit aclalah E11cn BlaLlstok (1990a, 1982. 1978), Rr: :r
(199?,1994r), dan Nick ElLis (199,1.r). Diaerarn konscpsi Blallsrok tcDtang SL.{ -,,'
Bagan 10.2) menaqrllkan sel,LLah eralik arLLs yang memperLihatkan pe..... -'
impli;ir Jan eksplisit sebagai p!sar Jari tiDJilrn total pembelaiaran bahas.r r.- -
Bial_vstok kenLLdian (1982, h. llil) menpcrsamakan hp1isir.1:Ln eksplisrr j.:::
pengetahuan tak teranalisis clan teranalisis. "Prngetahuan tak teranalisis adalah t':- -r
lazini di nana kira tahu baryak hal tanpa uralhun nknn struktur pcnqei::-,r
tc'rscbui'; sil,aliknya, para pembelajar sangar mafium alan strul[l1 penger:i-i:
reranaLrsLs. MLsrlnya, paLla ekstrem rah teranrlis;s daLi dirnensi pengerahu:r :.
penlrlajar nenqrnlai kematluman sediklt saja ekan atunn,aturaD baha-r.:::.::
pada ujung rerrnalsrs, pcml,clajer l is! m.'noang-jeLasken arlrran,aturan kon:::-
lanq menlatur bahrsa.

ldnrih.k FuDAsion

Pcngct.rtrurn

Kcluaran

Bagan 10.1 Modcl lrcmbrlatar.in Lih$a kcdur (liambrl .1ari Bid),stok, t9r-9. h
Menui! Sebudh Teori pemerolehon Bdhqso Kectuo 333

Modelmoclel yang sana mengetengahkan pembed,lan antara Demroses:u1 otom,rts


i. g diu ,, .r r.,. t . ..:.r V. ..,.r: 1r , , r.,r ;,. r i.,
O, ,n r.,". lr r-r rr' . l"p ", t,.,. t(rn or -,r..,tpp-r;.r,1 ,a,
ler g-r
'. .ng -. l,.ul 1.,r,." rtJn r.",,t;.-.n1
nonotomatis. Seperti halnya dengan nodel McliLrghtin, kedue bentrk nerharian
lr l,-r o.r.r ' ,. 1", rJl r.t,n.,ite,ir.r,r,rr.e t."rr r

adalah q,att', ! akru ptmrosesan a.lalah faktc,r signiiiLan Urt"," p..t,,.n


l.h*"
l-.lua. l.'^r r.,r e .mrlikr .r rp rr . n".l,coe.. te. .. I ri-rs t... Lrr ra.-
pembelajar butuhkan scbetum nunculnya periorma prochksi tisa;
n i.atnln,'h^;
nengisyaratkan dipahaminya k,mpleksins benruk.L.enrLrk bahasa datam s.I .,*i.
rugn".
Mehnert (199E) mendapatt bahwr merencanakan u.akru penrr-uh
-emilii.; be,ar
1,. ' L,r pr. Lk.i l,'.,. t- t.. .l,iar.
fe-i^i .r r m,., ir c,., ; v-r ,,. r , t pt .
"r
rnplnir relah menarik perhatian banvak penclrtt seLrma dasarvarsa t"rakhLr. D; satl
sisi, argunen dil(nrtarkan knrrng identitikasi.hd apa yan,r sebetulnra kita
maL;ud
d.rg.r e,.prr '. .rr ,Ro I . r. 1o.7. ooq oo4 H I.r r to,o), t., 1

r.p ' r..t o t mrn.rl , , 8".r. 1.. oo... . , r.i Ll b-.p


aplikasi bermanfaar relah muncul dalan usulan Rod Eltis 099?, 1994a, h. ld?.
1ll i Han & Ellis, 1998) mengenai sebLLah reori instruksi kelas dengan menseunakan
er re -t.plr
'r nD.i .ri .ir,i.kr-..io-."1 .. 1.,.rr,.,lr ,ee,e
".
kesadaran tatabahra, misalnya, yang di dalamnya p"rt.aria. ekspli.it kep"d-a-Lentuk
balusa dibaurkan Llengan tugas komlrnikadf hDlisit.

KONEKSI KEL{S

Temran Penelirian: F.len B,Jr.'ol.drn


ranp.ain.l ,r,,Lctah m.merikv per.n
pernbJcjrrar ,mpl;"rr.lan eLotr.i.
"etam" rg" da."w".a sel,,tir,rn b.l erapa
pertanyaan baru terjawab seba€ian, secara umum jelas
bahw" a.**a
berupar" memp*roten Jere., pro*. ek,. ri, d", i.pt,.i,.,."pi"*.g
nd;k ;.,.;i:
hertumpu kepada pengeuhuan reraralsis

lmplikasi Pengajaran: Metodologi bahasa Lomunikati{ nrenekankan


komunilasi, interalsi, pengambilan ri"siko, dan p.".i"k".""
pada sisi pembelajar. Terkadang instruksi ,pt;,it a-, ",,";;-b;;Jkio
i;;;
"t
prr. pelbel.jar unrur, merean,t,.,. b"r,. r.ti ten,h,,;Jn "";";""
",, 0..,,";"".
l,reni curL,4dtJ b"r,emar,zu-menbu,, .etr.,n,eraL_ir ;"_r,;..,".; ;";:
proses penbelajaran eksplisit merupakan bagian clari peml,elalaran
dan
pengajaan Anda? Apakah nomen-rnonen kelas sernacam
itu membanru
kemajuan Anda atau sebaliknya? Basainana para gr." bi""
yang pas untuk eksplisir dan implisit?
-.".-"k ";";;;;
334 Menuiu Sebloh Teori Pemerolehon Bdhoso Kedld

N{ODEL KONSTRUKTI\IS SOSIAL: HIPOTESIS INTERA.KSI LONG


Dur posisi te,rreris,LmLLm rang mendahuLui, mo.lel hhiriah Jrn Jua mr,Jel ko:-,
SI-{, sama*amr l,crfolus r.rda pemlrelairr dalam clcrejrr rng crrkup tnr:gi. De::.
clemilian. mereLa mevaklli ala Iang discL,ut Firrf. Jrn \i'.rener (193?) 'kererpi
SLA pada si p.rlL,.lard Ll.nsa1r rnelgc'rbankan iLlintitaliJenritrs rxial lam : -
lur.rngkaLi reLelan". Penpektiller.pektiikon'tmkt\ is sosinl ldns .lixs'rsirsikalt &.i
penLlekaran.lendekatan rang lcLih Laru L.ail urml penerolelun bahasa pcr:::
marpun LcJua (Zuengler & CoLe; Lartoll 2005; \X/atson.(iegeo & Niclscn, l-
-siegel, 1.001) nenekankan sii:tr dh:rlrris padr hubunqan saling-pengarLLh ::::
ptnl,clajar ian rekan-rekarnvr drn gum serra or.rng'orang hin leng mereb r.:
Konteks antar;.ersonal penting, oleh larenanya. nreraksi .li :,::
'ang:Lt1eh
pcmlchj:Lr dar lang Lrinlain nenjadi lok s kaji!1,.
Saleh .atu fe.dengan konstrrkdvis sc'sial yarg paling lranvak ditahas Ji L',:: -
Lni pada ervalnyu nuncul Llari karya lvlich.rel Lons (1996, 1985). l)engen l:.- :
menemskan apa yang oleh KrrsLen sudah clitlnggaLkan, Long mctrd:L1i1kan, -:
apa )ang nentinra Jislt.ut hiporcsis intemksi, l.ahwe DisLLkan -r:rns L.isa.LiF.',::
adalah hasil Jari interaksi rane diDrodifikasi, lakni l,cLbagri moditikasi yarg ;t:
rsli clar penutur lein .iftrkan aear masukan merek:L Jimengerii oLeh penL-.:
Seperti rang kitr lilut Ji Bab 1., dallnr konreks brhasr fc)r!m! o,an:
m.nrodiiiklsl ivicara llereh kepa.la enxkrnak (11)u kqrda bayi: "Mommr so t -.
rD{'). Prr:r pcnutrL, asli sering memperl.rmbat FemL.i..rian mereka l.:
pcnl,clajar bahasr keLlua. bicar:r lcLih L.rLas. Nloditlkasj j!sll nrelipLui fe.s.:..
penrahanar "GoJoua to rhelrhu.r drr.tJtnou{harlha{orl'eb{dr-l"am{rl<lan:.1
prrnlnraan ferl..ik.n, "Did )011 v! io rhe riqhrl" atau parafrase, 'I renr ro ! t.- r
Lmv,lunudry l. I mian Decorhr llst, rha rr3[r bdjor rh. first dr1 of rlu ru yr.:
Dalani ]-.anJa.gan J-ons. Lnteralsi dan mtsiLkan dua pemxin utami, :, .
'rdalelr
proses pemcLolehan, sebuah komL.inasi rang drellnlan oLeh Grs. {l :
Nlen)imfing jauh dari paracliema lama )ans NemanJang ke1:ls t.trhase k.clua ::: j-
temprt "l)crlarih" strukrur rata L.:rhasa Jan Lenrukbenruk l-.alus.r mng Lain
rrenyatakan t:Lhwa pcrcakapan dan komunikrrsi i.ter.lkdt lain adalah basi: -
perkenl-.r.gan rruf.1n rmrrn linsuisrik. SekaLiprn Cas Llan Varonis (1994) n:
menunjulkan l ahra ;.anJangar semacam iru rtrk.liaririni oleh senru;l, rak
sejunneh stldj sudah mendulung keLtan anrara nreraksi d.rn pcmcrolchan ,: . -
& Lapkln, 1938, (iass, Mackey, Pica, L98t; vrn Lier, 1996: Jordens. 1996, I..--
1991, Gax & Varonis. 1994i Pic.r, 198?). Dalani sel.rrh so)<ongan kLrtt t.:::. '
davr inteLaksi dalam kLLrikulLrm l-.rhasr, r'an Lier (1996, h. 186) merqrersenil-:: .:-
s.lLlrLlh isi buk,, kepa,la krrikulLrm scLagal nrteraksi". Di sni, prlnsit.';: :
kemeilumrn. otononl, dan aLrrensit.rs membawl penibelaiar l<e drlan: : -,.
perkenban!ai prok.irnal Vrgoab (19?6) arau ZPD (ljhar Bab l), Ji manr p€m:: . .;
mc'n_vusun l,ahasa baru m.hlui inrernksi sebagni jembrtan $sial.
Sekuanya Andr menga.ggap bahrva genre penelitian lhn p('ngajaran ini mi.: j.
iaw:Lban akhiryeng t.rl dLraq krnlariuntukdilemaAndar.nr!.!lbajlainrarr.cl.r.':
MeruiL SebLo. Teori Pe-e,olehol Botoso ledro 335

nlengajar dan belajar bahasa kedu a, sikrp luri,h.fi harus dilaaa. pcnel irian interaksionis
oJr,. .' |,,-Ll, dar .eL,r valr o.rl Lo,- ., ,,.',J,v, R rar >r-rL rr.o
' r-"d:.ei.ulr in ', u r.nre-rrl ,rl.t at pe.rrrl.b len",n t"r e,per,-j . ,
ciri linguistik, tahapan perkemhangan pembelajar, konteks prasmadka, .ldn situasi
pcdagogis. Dan, selalu, sanr perspektifrertentu harus dibandhskan dcngan perspekti{_
perspektif Lain.Teori SLA yang berbasis luas harus melipLti modet-rnodel penrosesan
hternal pcmbeLajar (seperti yans sudrh dibahd dan juga dinamika sosiat dari
om I.r ar r"-oer.o-al.'Lrn |,lF ot,,."k.,nrt ,m",per.p Jr.ler.prt rr.
yang sudah dibahas sebehrmnva.)
Srsi lain cerita adaLah bahwa Hipotesis tntemksi Long telah mendorong penelitian
pedagogis tentang SL{ ke dalarn tapal batas baru. Hal ini menyadarkan kita bahq,a
kelas bahasa t:rk hanya scbagai tempat berbaurnya para pembelajar Llengan berbagai
l.,, a,no' ", ., g .".t,n 1 r", l"r L,ne,. r,D . rer r.-p, J m.,r, rol,.et rr., l
inreraksi dirancang secara saksama.lni nenusarkan perancane materi dan kurikulurr
J,,.. n,,"pr.,t."1 'pl ur e" dn,urd.l ,suf, at t-";r rn.rrtar l.- ,-, L,
*l--L.r;.mb-l Jor "r(roo,^-.j,ni.m-,lr,l r1.r,.J ,t.;r rt J. ,),.-rti,i
dalam sebuah ploses yang terbangun bersama.
Lebih lanjut, hal i.i nengingarkan kita bahrva dcngan banyalnla variaLel vang
hekerja dalam sebuah itelas interaktjl semesrinya guru siap nenehadapi lane tak
'-J rgr J"n n.reJ,r'rp.,.'.it r.,r dr, p.mt ."a 1.,:,.,,,.,, J.,-.,o,.,

Tabel 10.2. Teori dan model SLA

l.ahiriah Kognitif Konstukt'ivis

lKrashenl lMcLaughlir/Bialystokl lLongl


Pemerolehan bau'ah sadar Pemrosesan terkontrol,/ Hipotesis interaksi
lebih unggul ketnrLang otonatis (McL)
orrrlar dan memtnrau
Masukan yang bisa dipahami Perhatian pusat/periferal
(; + l) (McL)
Restrukrurisasi (McL) Hipo.esis Keluann (Ssdn)
Saringan afektif Rendah lmpLisLt vs. eksplisir (B) HlCs (Seliser)
Urutan alamiah penerolehan Pengetahuan teranaltsls
daD tak teranaLisLs (B)
"Opsi nol" unftfi inshlLksi lnsrruksi berirrkus bennrk Instruksi berbasis tugas
336 Menui! Sebloh Teori Pemerolehqn Bohoso Kedud

USULAN KONTROVERSL{L:
TEORI "HORTIKULTUR{L' SLA YANG GEMBIRA
Sel-.e1LLm menurup br1. ini dengrn bel.erar" Lon"nt:,r akhLr (dan striLs) tenr:':-
rtoti dan praktek dalam SLA, s.rlr ingin mcnanfaarkan kesempatan nri untrLk ter r:'
dalam pcrcnungan rinlraD, otrk kanan, "keluar dari korak'renrang SLA. Pena:
set,u r rhrcla;mar Sara rahr rak acle penelirian -rang mendukrnr dtslripsi diagran:-
SI-A ,ranr ak.rn sala halirken. dan tak luga L'erpretensi mcnvarakan sesuatu \- -
serius d.rn kesrrjan.r-sarjanaa. rrcngenain-!a. lni Lcnar'benar .lirTietkan ur: '
menghil,LLr, mrinoain, ateu mungkin mer:rngsanr lebih jauh pemikiran kreati:
Sava rdah L.crgelut selana l.errahun-uhun dengan kornpleksLtas lrerjenis r':
m< el SLA lang sLr.lah tlilatarkan di L,nb ini Model-mode1 semacan rtu, d:.'
L.enmk gr.fi. atau cliagran rLrs Gnodel Bialystok di Bagan 102, miselnva) s::
tamp.aL mehanis. BebeLape dari mereka lebih mirip diagran kabelyang tertemp.. -
bclakang koqlr listrik ketlmbang apa yang ingnr l,l1-engkan tenrang bagain':
'aya
\cmcstln$ otak rnanusia "tc'r1ihat". ArarL ketLmbang cara dunia .rsdiih kira l'ck:. -
Meka, dcngan men-ierah kepada jiwa saya yang kadang meml,eronr:Lk, sa-ra L.cr : --
suanL hari dalam kclas SLA lang sa-!a aiar u.tuk menciptakan sebual "gan:
pemer,:'Lehan l.ahasa yang berbeda, gamb.rr reng tak ltgirr benyak merespons 1r: '-
maremarika dan iisika, rerapi rnal:Lh merujul ke L.otani dan ekoLogi. lengecamlr:::
(sengria sela memilih kacL ini) camtrr sara .rdalah metafora yang pernrh JLp--
c'1ehDerekBickenon dalan sehuah kuliah diUni\ersitas Hasali tcntangpendal:: -
bahla manusia 'tctprogram secara biolologis" rntuk bahasa (lihat Bickerton, l::
mungkin tnlak beJa dengan Lrqrogram l cnih bur.,.ua, vang perkembangen genel::r -
mcmbuarn)r mcnghasilken, dalam rahap l-.erumran. atar, lrarang, cabrng, -:
Jan bunga. DaLam lerikar svarai*r'araf otak di henlsier kanan -.ala, sale mengar:,--
Lrsulan kontrovcr'la1 untuk memperluas metafora L.enih bLrnga ke pemer,:,i::-:
behasa. Oanbar "ekoLogi" pemerolehan bah:Lsa saya ada di l3agan 10.3
Dengan risiko nenjelaskan ape yane nungkin jelas, tnk urlrng srya ingin menrrn:.-:
bcltrapa Lomenr,rr. Hujan L.erarvan rtraslk.rn merangsang L.enih keccnclerur. :
(lrawaan, proses lang rerkirim secara genetis). Tetnpi potensi masukan iru terga:: :-
-.-
pa.la gaya dan strategi yang tepat 1:Lng rlip:rkai seseorrng untukberrindak Gi ;ini d1r
o1c'h lahan). Serelah pengecambahan kenampuan-kemanpuan l ahase (catat L:: -:
rnlak semLLa benih kecenclcrunean terakrifkan secara efekri0, jarmgan kornfetensi, r-
sepefti aknr bn}ih tanah. tak bisa reranrti da; atas tanab) terhangun dan rnt::-
kerika oruanisme secara al<tif terlibat .1alam perrahaman dan produksi bahasa. -
sistem.rlc.rr (kompetensi terirat) adalah ara yang d;ebLu oLeh para Fcnelid SLA s.-._-.
asLrprn. I'crhetikLn baht a L.eLerapa tiktor nembectakan masukan dari asupen. \i. --
penggunxan strategi-ctrategi clan ktnanpurn-kem:rmpuan atckdi lebih jruh, drta- :-:
.lenqun umpen balik yrng klra rerima darimng lain (lihat barang pohon), klta all r
mengembangkan sepenuhnle kcnanpuen-kemempunn k.,munikasi. BuaL :.-
pertorna kila {etau kehrran) rentu s.rja terkondisiLaf oleh iklinr rariabcl'u::::.
konreksnral lnng tak tcrhinega.
!

c E
CC
z
1..
d i€ IT ; :^
2
a c +)
vo /+l cl .P
A o
C)

Jat, o
6t
l-.
.D
l-.
E o F
a
vo
It
1I

:;$
t:
t'-
v
:; E

!J
E

ai A Ei:i
vo : 5 js;i:
1E
4
3
r. t" e !E; I E! el
,3& i; i.-
g
9-i i: F

'F 1lz E;:i.! 3


e
. ; !i:i:
i i" F* -63 e

,rrPues rirc !v "E-" ;


i2 ; ()I E
s"l3x r"n] rc o o
^
E
".1

r s" i"-
q€ii;j:
0'6 j - F
E
@ I ! i= ilr o
J uJLrv@
33S Menuiu Sebuoh Teori Pemerolehon Bohos' Kedtd

Setiap saat sang hortikrLruris (guru) bisa ncngairi unruk menciptakan masui;
yang Lebih baik, menupuk ranah agat makin sLrbur' mendorong penggunann sna:3+
vang efekrildan penambahan atektif, dan, di rumah kaca kelas L'ahasa kita, menson.:r
iklim konrelrtuaL untuk perrrmbuhan )nng optinal
lr.l., rl r.". ln1-r " - r;r "'q '' drl rl 'il l o' r"irr'ts.
,,'c Lr fFri m' r. u.l r De l'r ' ='
I r"Pi 'e' rrrr"' \" l 'J
lazitr rtu, pilirkan Lerapa banyak faktor dalam teori SLAlnngdigagas dan dis:rnpa:ia
secara nctaforis: strukirr daLtn dan pernul'aat, perang/rat pemeroLehan bahasa
l>
kara loros Jan tsrbuit.l, ek,ilibr.rri Piagct, lona petJ<embangan prokirnal Vvgc'::ir"
global dan -:':':-
1Pmnsl(rlrdr lio{nir;i, r'.;nslct, ,ald tin:<sl h..ktti, idt!1jt rosidl, hevrlahan
&siti\asi, Lngtdh smt, lemantauan. saringan afektif,
pemrosesan otomdris rerjo"-:r
'lar,
Jika setuah mera{t'ra nemungkurkan kira menggambarkan scbuah lenomena de::'-
jelas dan nenerapkannya secan biiak, Entlr kira m.nernnanva stp riang kira F::rfl
bahu,a kata-gamLar ini birsanya untuk menggantikan uraian tertentu vans :.:a
Lrgika akan bertele-rele.
analogi Lerat::
JaJi, Lendaii Anda harLLs seLlikit bethati-hati saar menibrLat
sikLus botanh Bumi dan pcmbelajaran bahase, Anda bra sala terserak memih:
para pernbelajar bahrsr kedua scbagai taneman bunga-tanaman vang membur'::
perawatan dan pengasuhan Anda Ketilcr diasam arus llmiah cian isrilah telns
penelitian bahasa kerlua terkini nenladi k€terlaluan sulit dDaham| coba cr
n.retafora Anda sencliri, mungkrnl

DARI TEORI KE PRA.KTEK


Dan selarang, kcn.rbali ke urusan seriLrs memahami dan menciptakan set'ua-r'
SLA, piknkan beberapa cara untLrk menghLrbungkan ttori Anda dengan ir:--;
kelas. Brclang penbelajaran clan pengaiaran hahasa kedua sudah bebetapa da:=-
tereanggu oleh debat huL'ungan annra reori Llan praktek Orang nungkin b
"Omonq-omong, bagai,lana saya meneraplan teori si FuLan di kelas sa-ral-
seperii Krashcn (19E1, h. 261) pernah berkata, "Ketika kami (Krashen) meng
reori. kami membcri trereka (para guru) penrhr.tn clasar bagi metc olo5 I
urrum." Biasaqn. reori .tisusLrn oleh pro{esor dan penelirivang menghabiskar' :
,vaktu rLntuk berhiporetis. nenjabarkan, mengukut, clan menarik kesirnpulan:=
pembelajar dan pembelajaran;. Selerti halnva para prakrisi lazhnla ada;- ;
euN rang t'erada di kelas seti.tp hari mcndorng, memberi senangat, me:;
ctan menilai pembelajar yang Jihadapinya

Hubungan Timhal Balik, Bukan Dikotomi


Abrd rerakhir seiarah pengajaran bahasa, vang Lrergerak cli dalan dikotc'r:
praktek, peneliri'glrru, rnl:rk sefenlthny:L kosong clari dialog antara kedu:;
Siklus, kecendtrungan, clan N
c sangat berperan rerhadap hasil darisalinglt1
anrarapr.rkrek di d:rlam Lelas dan penelLtian diluarkcLN. Kim Nenlegang dan:
Meoui! Sebuoh Teori pemerotehon Bdhqso Keduo 339

r-.aradisn! (Kuhn, 1970) kcrika ketidalmemadaiar ,:rra,caLa lama cliganrikan cara.


tararang Lebih baik. KaendcnLngarr-kecendcrurgan chLam peneala ran Latr
asa s.l_.egian
;rdalah hasil Llari sa[ng konrL]nikasj suru dan p.n"Lui. r*il"
f*.r"t",". ,r,ll ,.l"it
feJalogis Jihhirkan J.1n dtke[rbangkan, data estnsjal dihattirdan untuk mcLa.gsang
pcnelirien, \:Lns pada liLLrannyr menLrnjulkan cara,cara pengaj:rran
Jan p","b.I"j",",r
|ang letih eiektil, dan siklus salnrg kctcrgun..,nt"" pun i.".tun1.,t.
Scbaliknrn, kebraxan menlerahkan teoLi lepala pencliti drn pnhtct<
kepacta guru
I -r I 'r t.r ,", .,rl .too4.. r, .p.r i l. l- r ,r . r ,r,l
.''. ': ' ' L , Lp 'r ",
r

ke.tuabchh pihak, relah nembcrikan status Lang 1"Lrh ti.gcr k+,;d,r


;"neliti,teoretrkl6
lerinbang praktrsr/gum. Cum dil,uar nerusa l,alr,! ja J"tati
f.,;rnn" temLra" Jar
dugaan peneliti, rlan tat< brsa L,anra[ mefgimblnrj. \:fg
-.r;".ti -"tr1 i"f"..t"t.-
frc,tesi [i sc]<arang adalah pendncny. melihat proses penlaiar:ur bahas:r sel.ag:Li rt_.uah
dnlog Looperatif di .rrrtoa barryal teknisi. yang nasing,nasLng nenpunr,:ri
kererampitan
khusus. KcterampLlan pau reknisi sangat bervariasi: mengernbenrk:rn prognrn,
nenulis
| . -ap r tr - .l .r,..r . I
menerapkan reknologi unruk pengajaran, konscirng, dan Jartanra nrsih panjang. Iak
aJa rangkajan kettrampilan retnis di sini
lr.q ncar.l unik."n,1"p"r n,"o",,nn,L
'.rn|.,,,-.., .,r l"r jI J r..rr,p l-U rr.
Kita srmur pral<thj sckaligus reoretikls. Kirl semlia nemprn\n rangeung ja$,:rtr
mengemtangkan perrrikiran Lrertresis tuas mensenai proscs pemt.elaj:rrrn
clan
prngaiuan Lahasa. Ki,:r semua l.ertanggung jrtab set,anvai ,,ungi.i.
u,ln,t
nencfrakaLr konteks-kontcks pemcrotehan ofrimal Ji ]<elaneln p-"
Kapan pun penahaman itu mcnyrtrhan kepLng-1"pu., p.,,g"r"h.i-,,
r.-la"l"r.
e".f" *j"f,
neLakukan penlusLrnan reoti. Karakanhh Anda rnemitiki pemilnan
jl .-.i .v'ri . \.. ,,rt
tentano rellensi
..,i, I.I --.i .,-,_.gi
bagi sehlmpunan peml.elajar dan mgas; mat<a AnJr sed:rng memt
..o.i. A,,,,.
il Ar ,.r .'r lem r J , r \.. ""n*, -L m r,q.n.tr
dr . q, rt r-,r1 ...e .t r- .D-r t,. I
D'r Al' ,'r, o.r p,,. .rQ.,i ,.lrr.,ri.\,\,.
;eclang memulai prxes pcnetirian rang bisa memb,".a L" sebL,"h
orr"vataan t".*ri.
NL" I,-. r-,.1 ,' .I.r .r...rrl r:r .,.
"., . ' .rr ,r.. 1.I \...r., r- -r,,rt , :8, .^
r*l r.r 'l mrllr .r., r.t , .t ,,,.\,.11 tnrLL" k
I -1.. "t r.t enL .
"; r.-.{l e ,.. - rr. I rl -.,it .,...r:m. i,li ,q
i<elas. lni berarti An.1a. rang munlkrr
|cnrtirlns l_..rrLr di l_.i,lrne iDi. bisa beni;
Lr . \t \.rlr n9,,,
yang suclah Jihadirkan di l.uku jni Jan rltnciprakan schuatr nrhr
unn,k pcnga;aran
bahasa. Seidng rvaLtLL, kenlu 1nJ: :eniLrr Jaian x.acana pr.,zu,ion.n .1".eo,,
\, .1 .,1 _ ,. {.t. -ir.n
, , r .t ri -t ;.,t ,,,,,, , -.,.r.,
"
teori ylng saliog Licara dalarrr p.rr;.rr:r reort yang ieLih baik.
Menuiu Sebuqh leori Pemerolehqn Bohoso Kedlo

Saran untuk Penyusunan Teori


Bagaimana Anda nirlai t'ergabung Jengan komLrnires penlLrsun teori ini. B.:..-

Pcrmainan Memercavai dan Permainan Meragukan


Sepanjang bukLL ini, kLta relah melihar bahwa keL'emran ticlaklah sanr atau L,uk.::: -

rak berclimcnsi. Kita wJah melihat bahrva definisi Llan teori rak pern.rh sLr::-
Scpcrri haLnya seorans lirtogr.ricr menangkap ban-v.rk faser clari gunung lanr r::-
dengan mrnutarinya, keL.enaran hadir dalam trnlak bennrk .1i haclapan kLt'r. :-:
kadang bennrk-l.ennLk itu tarnpak saling berrentangan.
Sifat multitntiir keL.enaran ini dil)ahas oleh Peter Elbqv (19?l), yang mer::-:
ktbcn.ran secara te:
bahrva kebarya kan tra.lisi kcsarlanaan terLil.at dalam pencari.rn
rabr-rn dalam.rpa yang i:r sebut "permarnan nTeragukan", mencoba rneneniuken re: --:-
yang salah dari kLain arau hip.,resis seseorans. Permalnan metagukrn ini dipan.:: :
secara tidak tepati sebrgni ketat, berdisipli1l, rasional. dan keras. Terapi i : .
bcrpcndapar bah$'a kita rerllL mcnjungkirbaLikkan konsepsi seDacnln ini - --i
melihat uiung lain rentangan dan mengakui pentlngn!a ape rang ia sebut "pern:. - :.:
menercavdi". D.rlau pennainan nentrc.rl,ai Anda coba menernukan keL.er::-'
t ukLn kesaLahan; Anda nelakLLkau tinLllkan pen-r'erraan diri dan ktteiibatar ::
bukan pelepasan cliri. 'Ada gunanya unruk bcrpikLr seol,rh Anda berada di i.: -
seseorang yang melihar ha!-hal dalam can ini. Bahkan mungkin mengons Lkl : ::
semlcam iru untuk cli Andr sendiri. CoLrlah memiliki pcn::al.imrn seseoran: :l
menl:uat pernyaraan ini' (Elboq, 19?3. h 149). Elhos' berhati-hari untrk mi::.'J
hubungan antara pcrmrinrn memerc,,lei .lan Fermrhin meragukan itu,
- .-
p.rm.inin ini saliDs rergantung ... dun pcrmrinan ini nk Lain adalah Lnrgkaran ;-. -'
prn]ikilan." (h. 190).
'I {rd, rern n-'..,m .elr,q,, r.,rr' ),Jl -
kesinprLlan setiap teneliri bahasa kedua, atrr balkan sc'mua hal yang tcrc:::.:
daLam bagian'bagian sebelumnya, Anda t:Lk balaL f,isa nelakukannya n.: -
penrainan neragukan saja. Terapi dengan uenvermbangkrn perspektii Ancla ,::: :-,:
sikap pcrcara terhadap LLnsur4nrsLrr )ang secara kategoris trk tersingkir ArJ: .r
menjaga kepekaan atas perspektii Jika seseorang rl:emlreri tahL' A.de, misalnli. ::- r,
kelas pc.mLelajaLan cleirasa Anda pasti akan mengalami kesuLinn kerena hir -=.r
periode kriris ("makin muda m in bail"), Ancle a* rliya bisa menainkan perr: ',:
nemercayai dengan menyarnl.ur peni,raraan itu dalam diaLog mlus Jcnean sl pe -:
klairn. SeteLrh mendiskusikan konreks, variabel'r'ari:L1i.l pembelaj'r, n.tii.r :
dan faktor-iaktor 1:rh. beserkenunqknrn An.la bcrclua akan makin paham nit::.:r
klaim itu dan meraih perspekrifyang lebih terirnbang. C:Lra sebaliknya untuk:.::,
cepatmcrrcele1rl:limitu',c]mongkoson'q,'Ekpcrnahnenvisakan
percaLapan cenlas.
Menui! Sebudh Teori Pemero ehon Bohoso Keduo 341

Seni dan Sains SI-{


Masih rerkair dengan menyeimbangk!n pelrrlainaD memerca\,ai drn Derm:rLllsn
ner eul rn.' lal, o.rg
'r hr s{; '.,r.ts,r *r..ld... q le-Jp"
dasawarsa yang 1alLr, Ochsncr (1971)) nenyctukan sebLrah penelitian SL{,,puiris,,
arau berwawasan di nana kita menggunakan dua tradisj
fenelitian uiltrk men!fik
kr:simpulan. Yang perrama adalah tradisi nomoteris enpirisisne, mctorJoLogi tlmiah,
dan prediksi; ini adala| mazhab pemikiran behavio.istik yans.tirujuk dj
B;Lr 1 dan
.1. Di sisi lain, tradisi hermencutis (arau
konstruktLYis) yang nemL.erikrn ki|a c:rra_
cara interpr€tesi dan pemahaman di mana ktra tek mencarj hukLrm_hukum
alxloLLt.
''Kepuitisan pemerolehan l ahasa kcdLra akan menggeser
p€rspektif kita,', .lenlikjan
kata Ochsner (h. 7l) yang rerdengar seperri Lraru saja rnemhaca peter Elboq.l
Schumann (1982a) mensadopsi panclangan serupa denrran melckonen.ta-.ikrn
'-1r.i rn-lil a a, t- "1,-i ,-.\ Lr".r I Fr \-1 . l'
Krashen dan McLaughlin merniliki dua pengalarnan t,e.bed! milik mereh sendiri
saat belajar Lahasa Ledua, SchLrmann nknunjukk , bahwa ,.pandangan
Krashen
dan Mclaughlin bisa berdanringan sebagai dua tukrsan berbecla rentang.rr."erf,-",
pembelajaran bahasa sebagairnana teatrtas disin,holkan drtam dur c;ra
berb€da'
(h. ll3). Namun, kesimpulan
fenutupnya conJong llrcrnandang peneiirian kira
sebasai s€ni, yans lebih mengunrungkan k.rrena panda"gan."n,acam it. ,nengu."ngi
;elrr r p, r ,p!.d,,rpmrn.t ,-.,r ir ..-.,t , trt <..rr \J, :
Ll \ rr..l,r- -,i ,n, ^ l._rn.. -., r,.".t, .,,, ee. h er.,.rr,,h r,
m lel. .tan ri d rn-u.. .,,, ilr - rn ir, -r . ,, t., ; t".,1. ,, -,r-
'la,l,..i1, r,oa 'l |'r
Sisi seni penlusunan reod sudah pasrj aken melibatkan kira clalarn peneeunaan
L-1.i , ,,rl..,l . . rqi er , "rtrr p r9 at .-l .., ,, ,--, .f.,,
er1'
secara enrpiris, seperri
yrng kira lihar dalam gambar,,hortikulrurel,'sava rentanq
\.A q.l"r,n 'ih .ritr. ., 1, r.,rr,,,,. -"I
(l\k-'r, an rr rle nL, r l,rr, ,,.rr .rp.r rt ,-r g-
'.r -r,1 ll.,,m .-.-;,e...a"a1i
-._1,,.:q- ...1 2,,..-rf, l.-r,, I ooo)
nleng:Ljukan banding unruk keaLsaban neratbra dalam penyusunan teorj SLA.
Sebagian besar bahasa keseharian ltita adalrh metatorLs, rpaLah kita menvaJarinva
"raril"L.drr \arr,. lerr ,., ",e.r..1.r m ,r J,t ,r ,- or pt-k.n
beberapa istilah yang dtpakai daLam buklr n1i: ia.ster, jarrk, saringrn, monitor,
ekuiLibrasi, otomat$, pcrangkat, Llgaimana kira akan nen1al)arkan SLA ranpa isrilah_
istilah senacarn itul Selama seseorang nengakui kererfatasan mctafora. maka mercka
memiliki dal,a nenjaga krkuaran rcori.

Pcran Intuisi
Para guru biasan),a ingh 'iahu" apakah scl,uah mctoJe ,teraf,. Lahrva
cara tenehrrr
"1.,rL,i.i1n rl -. frr, ir ln \-rel .., ,--r, pi _.,,n r...- .,dtrn
lrrr .rr .,.r,1."1"1.1 r'r ro l-'\,.;, 1,-, ,r.i,J.".,.e.,1
". menberi hite
menjacli peragu lahiriah. Terapi termai.an rrenrercr)!i
frinsip \:ane
342 Menuiu Sebuoh Teorj Pemerolehon Bohoso Keduq

berlawanan, intuisi, PeDelitian Fsikologis rentang ga)a'grva kogniiif te r


nemperlihatkan kepada kita bahwa orangorangcenderung berpihak kepacla pendeka-
intuitif arau analids untr.rk sebuah masalah Euing (19??, h. 69) menc'tat b"l-:
pemikir analitis atru "sistemik" biasanya bagus daLam ntsalah-nasalah r:-;
menbutuhkan perencanarn dan organisasi, seperri ketika seseoraDs menetafi-
t'eberapa tugas lnng harus dikerjakan sebelum vang lain bisa dianalisis. Di slsi lai' r
"Femikir intuitif kemungkinan l,agus jika masalahnva nultltafsn :=
'"."*"rt ^",
sr-rkar dirumLrskan. Mereki terus muncui dengan kemungkinan-kemungkinan berL';
mengrkuti tiroat mereka, dan rak terlalu cepat menverah" Sternberg dan Dalr':t
(1982) nen:umpai bahwa "wawasan"-membuat lompatan induktif melampaui :=:
vane ada-adalah faktor yang tak bisa dibuang dari apa vang kita sebur
"kecerdr=:'
lnng kebanyakan didefinisikan secara nadisional dalam pengertian analisis'
Semua iri menyamnlon bahwa intuisi membentuk komponen-kornponen ese:r'e
pada upaya intelektual kita. Saar melihat peran berlawanan intuisi dan analtsis d:;:r
sisrem pendnlikan secara umum, Bruner dan CLinncv (1966, h ?1) berkata,
"h:- rs
kurang ketat berkenaan dengan bukci, ia lebih visual at:ru 'ikonik, lebih berorit-?i
kepada masalah keseLuruhan ketimbang bagian-bagian terteniu, kurang re::e
berkenaaD dengan justifikasi, dan berbasis pada kevakinan pada ke-amp-'r
seseorang untuk beroperasi dengan data vang tal rnernadai "
Salah satu karakteristik penting iltuisi adalah ketakterungkapannva dalam ':>
\.,r. S"rire rua ra\ b..a m-rlb..rkar oenr.l"- .'rb'.,er'.are mer erf i:
membuat teputusan atau soiusi terrenN. lmplil(1si pengajaranq-a ielas Klta :::?
hari menehadapi masalah dalam pengajaran bahasavang kita tak siap menganall':'
rak tersedia bahasa atau metabahasa untuk menangkap esensi mengapa !':
kepr.rtusan tertentu dibuat. Banyak gurrJ pintar lakbisa menjelaskan ntengapa rr-::
melakukan apa yang merelta lakr.rkan, secara spesifik dan anaLitis, retari mereb ::
s,.rr,.r yang bagus.
lntui-.i melibattan jems pengambilan risiLo tertentu sepcrti lang kiu\ lihal :i
Bab 6, pembelajar bahasa perlu mengarnbil rrsiko secara sukarela. Guru bahr': :
berani merkikokan reknik arau p€nilaian rang memiliki akar pada "nvali" r
Lahwa mereka benar. Dalam semesta teori kompleks kita, kila nasih me1lha! --
hitam hesar pertanyaan-pertanyaan tak terjauab tentang bagaimana cara terbaLi :
belajar hahasa kedua. lntuisi, "rnembuat tebakan bagus dalam situirsi'situa:i
seseorang tak mempunyai jawnban atau algodtma unmk meraihnva"
(Bald*ir'
h. 84) menelsi kekosongan itu
Ada banvakbukti bahwa euru bahasavangbagus pastilah mengemhangkan :--
Dalani sebuah studi in{ormal tenrang gaya-gaya kogritif di anrara pernbelal-
beberapa tahun yang la1u, saya meminta guru mereka memprediksi skor T'-:
unruk setiap murid saat nereka akan menempuh ujian itu pekan Lerikrltnra '-!
itu baru satu semes@r bersama murid-mutidnva, namun skor prediksl mere;:
hrsil aktual TOEFL mereka memberikan korelasi tertinggi (t90) dalam I
Menui! Sebuoh Teorj Pemerolehon Bohoso Kedud 343

Bagaimana Anda "nempelajari" intuisil Tak ada jawaban simpelunnLk pertanyaan


ini, namun ada nalar yang tampaknya jelas.

l Pertama, Anda per|-r menginrernalisasi fondasi teoreris es€nsial seperti yang sudah
kita bahas berulang kali sepanjang buku in. lnruisi tak berkembang di ruang
hampa. Sebagian, ia adalah produk clad pijakan kokoh pada apa lang dikenal,
daLam rstilah analitis, mengenai bagaimana orang belajar bahasa dan mengapa
beberapa orang rak belajar bahasa.
Kedua, tak ada pcngganri unruk pengalamar, berdiri di at:N dua kaki Anda sendiri
(atau dudukl) di hadapan para pembelajar nyata di dunia nyah. lntuisi terbenruk
di persimpangan pengetahuan dan pengalaman. Pada saat Ancla menghadapi
mereka hari de[ri hari, arau lrahkan menir demi menlt, benrpaya keras mencari
tahu siapa pembelaj:Lr Ancla, memrrmskan apa yang nesri diajfl.kan kepada mereka,
dan merancarg cara,cara pengajaran, Anda belajar melalui percobaan, melaiui
kesalahan, dan nelalLLi keberhasilan. Ancla tak bisa Langslrng rnenjadi guru yang
mLrmpLLni kerika masuL kelas unnrk mengajar pertama kalinya. Kegagalan,
kenyarisgagalan, keberhmilan sebagian, dan keberhasilan semuanya mengajarkan
intuisi kepada Anda. Mcreka mengajari Anda untuk mengindra apa yang akan
be{alan Jan ddak.
3. Prinsip ketiga pemLelajaran jnruisi harus ada ada sejak awa1. Anda harus seorang
pcnsamhil risiko iru s€ndiri. Biarkan cairan kre:rtif di dalam diri Anda mengatir
dengan bebas. lde-ide paLing 1ar dan paling gila-barangkali clengan kehati-hatian-
harus dilalaDi secara terLuka. Seiring $'aktu, intuisi akan berkecambah clan
nenumbuhkan buah yans marang.

Pencarian kita terha.lap teori SL{ yang memadai bxa mcndarangkan frustrasi
karena upaya rerlaLu bersemangat menemukan solusi analitis. Kita mungkin berusaha
terlaLu keras mencari sisrem terrinsgi. Seperri yang dikarakan Sfiumann (1982a),
dari wakrll kewaktu kita harus meresa, ironisnyn, bah$,a icle kLta sendiri tiddt pen.ing.
Dengnn cara itu kita menghindari pctasaan panik bahrva apa yang kita lakukan hari
ini di keLas dengan sarLr dan lain cara akan rergores secara permanen dalam caratm
Ghunan sej ah bahasa asing. Relev.rnsi teori bisa diLihat dengan mengadopsi sikap
percaya diri yang cscnsial daiani kemampuan kita untuk membentuk {irasa..firasat
)ans bannskali munskin "benar".

Jika firasat Anda tentang SJ-A berpijak kokoh pada sebuah pemahaman
komprehensif mengenai apa itu SL{ clan apa yang kira mlu rentang k,ndisi-kondisi
optim:J untuk pembelajaran sebuah balusa kcdua, Anda sudah berada cli;alan yang
benar untuk men;adi seomng guru bahasa vang tercoahlan. Anda akan merancang
topik, nasuk ke ruang kelas, dan rerlibat secara nreraktif denean murid. semuanva
344 Menliu Sebudh Teori Peme.oehon Bahoso Keduo

Llengan sikap optimistis bnhwa Anda tcLah mcnyusLur sehLLah penclekatan ltr::.
unuk praLtelAnda. Arda m ngkin kesrndung di s:Lne srni dan bimL.ang dari r:..
ke !rktu, terapi Anda nkan menggunakan p.'raDrfteori S1-A AnJa agar tcccrnin fr-
praltek Arda drn kenudian te1:Ljar darl fan L.tn itu Lagainana trenperL':,.
pendekatan pada harl beriftutnya. Saya IT:Lrap Anda hN., seteleh mencema halan'-
haleman buku ini, menempuh perjalanan ,!ang rercerrhkan, hebrt, dan reflekti:

TOPIK DAN PERIANYAN UNTUK I'{L{N DAN DISKUSI


Catat:rn: (l) lerla LndivLLlual, (G) kerja qrup/fasanganr (K) diskusi kelas.

l. (c) Di haleman 116.11?, 10 gcncrallsasi Lightbown (1985) tcntang SLA rercan:-.


Secara berpasangan arau kelonpok.kelornpol kecil (jika jumla-: -
memungkLnkan) tugaskan satu generalisr,.i rnruk srti.tp pasangan,/kelor.,- "
clengan trLgas G) mojelaskan sentraLisr1si tersebut lebjh lanju.i (b) moreair,*:
keberrtan npr pun atau pernytrra:rn 'ri rerg:rntung' tcntrng gcncralls.rsi iru. :r
(c) kutip sam dua conroh tentang generalisasi Lii kelas brhasa.
2. (G) San.r dcngan it.m 1 .li !tas, lihrr enrn '!niros" ( b. 116). Ilalam kclor-: .
kecil, cari ra1.ru (a) nengapa ha1 rtu rdalah nit,,s, (1.) keberatan atau komi.:
,rang menbela pern-varaan rersebrLt. dm (c) beberrpa contoh atau c.'.: :
tandin::an di kelas Lahasa.
l. (t) Kaji ajann.ajrran utama tiga mazhab penikirrn ynnc dl angkan di Brl' I ::
dirujuk Lli sepanjrng buku, strukru raLrs mc-Lreh aviorisme, rasi.'r: .:-
kognirivisne, konsrnLkrnisne. Apakah I-l4r,ress lvlasukan Krashen .la:: : raL
kogmtif dari Mclaughlin dan Bialysrok dan !l1is nasuk ke dalam mr:hr: ,.-"r
pemikirani Baeaimana bisal Tanlakan hal yang smra tentang hipotesis ,:-.-,8
Lons unrlrk ma:hat, ketisa.
,1. (K) Kali lima alarao Hiforesis Masukan Krashen. M:Lna lane peling ma::, :
Mal a yang palLr.rg tak masuk ah1? BagaimanaAnda akan menganbil )ans -:: :r
dari reori-teorinta.lan rnenerapkan rnereka di kelas dan masih tetap 1re::::
terhadap beriagai nasrlah inheten dahm idenya renrang SLAI tsrt:
keberatan Larsen-Freeman tentrng teo.i khaos dan krLtcrla Long (haLar:- :
118) mencerahktn cvaluasi Ancla mcngenai model Krrshenl
5. (C) Berpasangrn. seriap pasrng dLtugasi salah satLr di bawah, pikirkar : ':
conroh.lalam penbclajann scl.LLah L,ahasa asing (di drlam ataupun l-::- ,
yang menggambarkan (a) Hlcs drn LICs dan Hipotesis Kcluaran, (b) pn ... :
dan pcrifcral McLaugblln, (c) rahrpan-tahapan terkontrol clan .::::
Mclaughlin, (d) pengctahuan linlrlristik imL.lisir J:Ln eksphsir, (c) interaL-: -.
b:Lsis pemerolehan.
6 /c/C)
( ljl<a Anda punr.r wakru cLrkup luans, coba rancang seL.ual- -
SLA Iang tak tanr.rk nenggunakan mctafora prosa .erapi visual, sr::,
kinestedk. lr'{isalnla. :nJa bisa mencirtakln perm:rinrn p.rpan SL{ : :
Menuiu Sebudh Teori Pemeroiehon Bohdsd Kedua 345

para pemain harus melempar dadu dan nelewati "gtla akilbalik', "rawa hesalahan".
"jeram fosilisasi", dan seterusnya. Atau, Anda bisa menciptakan grafik sepeti
rnodel Bialystok (Bagan 10.2, h. 335). Lakukan ini sendiri ataLr berpasangan"/
dalam keLonpok, unnrk "pekerjaan rumah", kemudian sampaikan kreasi Anda
kepada seiisi kelas. Coba pertahankan nodel Anda berdasarkan setidaknya
beberapa dari kriteria yang dihadirkan oleh Larsen-Freeman arau Long (h. 317.
318) tentang bagainana sebuah teori bisa bertahan.
(G,/K) Misalkan Anda diundang ke sebuah sinposium inrernasionaL rentang
SLA, yans rujuanny:r aclalah metancang sebuah teori SL{. Setiap orane bisa
membawa trga ajaran dan hanya tiga ajann atau eeneralisasi unmk dimasukkan
ke dalam teori. Di kelompok atau pasangan, puruskan tiga ajaran yang akan diba$.a
(atau, seridaknya wilayah.wilayah perrimbangan) yang Anda pikir paling penring
untuk disertakan. Pertahankan ketiga ajaran iniberdasarkan dafrar Larsen-Fr eernan
atau Long, jika sesr.rai (117-318). Sampaikan temuan A.nda kepada setst keLas dan
lihat sekiranya kelas bisa menciptakan sebuah ganbar gabungan hal,hal paling
penting sebuah teori SL{.
(l) Pikirhn beberapa kontroversi yang sudah dibahas di buku ini: lahiriah.
Vhorfian, versi klrar Hipotesis Analisis
kecetdasan yang menentukan, Hipotesis
Kontrastil Hipotesis Masukrn Krashen, dan lainnya. Mahkan permainrn
menercayai dengan apa yang mungkin dilabeli "sisi tak populer" dari konnoversl
-er'"bu . Bagarrn a1 r.,.-r.\. Breaimd, d I al rri menveiml-angkar And. D.,1" -
cara apa kedua permainan dibutuhkan untuk pemahaman tertinssil
9. (l) Kembali ke definisi bahasa, pernbelajaran, dan pensajarall yansAnda rumuskan
pada awal buku ini. Apalah Anda akan merevisi defnris;definisi iru sekarangl
10.(G) Pasangan atau kelornpok hanx membuat daftar karakteristik "gunr bahasa
yang berhasil". Langkahlangkah apa yang bisa Anda arnbiL unnrk meladh diri
Anda sendiri menjadi lebih sukses? Apa kelemahan dan kekuatan Anda sendiri,
bagaimana Anda bisa memperbaiki kelemahan 1ni dari apa yang Anda tahu sejauh
ini tentang pengajaran bahasa asine?

BAC.dAN

Gregg, K. (2003).
SL{ theory, Construction and assessmenl Dalam C. Doughry &
M. Long (Ed.), T^e handbrk af ra^d |a^suase acq nnion (h. 831-865). Malden,
MA, Blackwell Pr.rblishing.

Utuk ktcaan yng menantang dan nenbuLa pillnan, bacalah bab Keuin Gregg dalam
Bnku Pegangan Dough4 aan Lons mengendi posisfposisi r€oreris ddldm SLA. Da,lunbab ini,
id rnemlntus fddisi fiosofs dan psiJ@1,€6, o.ilardh reon;eon S1,4" bawaan, masr lan, freLuet:i,
Tata Bahasa Unircrsal, dan korsep funaarcntal laifl A.abm pen\usunun teai.
346 Menui! Sebuoh Teori Pemerolehdn Bohoso Keduo

DeKeyser, R. (2001). lmplicit and explicit learning. DaLarn C. Doughq & M. L:--
(Ed.), The handL,ool ol vcord lansroge dcq! ition (h. l1:l-348). Malden. -. l
BlackrveLl Publishnrg.
Gass, S. (200:l). lnpLri xnd interacrion. Dalan C. Doughq & M. Long (EJ'. =-
handboolc ol wcond ldng,age d.qrisition \h. 174-255). Melden, MA, Blaci."-
Publishing.
Hulsrljn, J. (2003). Incidental and inrentnnal learning. Dalan C. Dougho S ,
Lone (Ed.), The handbook of second Lnsutga acqurrtion (h. 349'ltL). Malder r'---
Blackrvell Publishing.
Segalowitz, N. (2001). Automatlcit-v and second languages. ln C. Doughn I'
Long (Ec1.), ]le handbooli o/ second iangaage acqmirion (h.:182-408). Malde: r'-
BLackwell PubLishing.

Daltn enpat hdb Buku Pegangan Doaghrl Jan Loag, pan sanart cerkemuka dab. :
-t
mereka masu,g.nasing neaghddnl.un ranghnar "rsl.rru tanai' dalatt penell:- .-'
Masiag-masirg menghadirLar pardangan bcrinbarg terhadap isa daa mcnrerm!;- :x
Panjdlrg re/eren-si terlidi..

Swain, M. (2005). The ourpur hypothesis, Thcor-v and rcscarch. DaLam E -',"t.
t .l.t, Hai od / ) -. , .eloid la^-raa .ea r,.r a-,J .a,"a
"
V" '"dh. \j L.''re'.. ..'rlL ' {...ic -..

Dabn arikel finjar.r ini, M.flll ,Sodin nenauurkttn ftLrsLuman siagiiaL dra
tet."khr pen.litiaft rcntdng H;loreJir Keluaran. Ia bisa menterlihatlan hetidlh.-
selzah reori SLA rang har,-a meneadaliian masrli.n sebdaai fulitor peq-ebab p:.i

L -. lr. J., noor 51A .,- 1 r ' lir,e: Ierine .l .. *pr ' ioo Lrnq n
16,713.749.

James l-llnrolf neachad;rLan ba.dan srh. lecdDi rrrnr.r berm.rn/d.i! tentdng t.mp-: ---
dalan reor.teon SLA, dengaa seivah perspelti/ bennbarg terrang raor-teori SLA ;-

PENGALAMAN PEMBELAJARAN BA}IASAI ENTRI JLRNAI


TER.{KHIR
Cataran, Lihar halaman l:l dan 24 dari Bab 1 unmk pandLran Lrmun :
jurnaltentang pengalanan pernbelajaran ltahasa sebelumnra arau yang saa::.
drtempuh.

' Pacle awal bab, sembilan pt,nlat.an Jrbuat t.rkarr Jorgm s.mbLLal
sebeLLrrnnya di buku ini. Pilih dua tau tiga dari nereka (lebih jika .1.:
Menuiu Sebooh Teori Pemerolehon Bohosq Keduo 347

waktu), dan tulislah pengalaman pemb€lajaran bahasa Anda senditi dalam


kairannya dengan topik.
Daiarn pengalaman Arrda sendiri sebagai pembelajar bahasa, apa yang Anda pikir
sebagai aspek paling betmanfaar dari Hipotesis Masukan Krashen, dan apa yang
paling kurang bermanfaat?
Apakah Anda setuju dengan Swain dan Seliger bahwa keluaran dan tindakan
membangkirkan masukan adalah ha1 penting seorang pembelajar yang suksesl
Bagaimana pengalaman Anda sendiri mendukr,rne (atau nenolak) klairn semacam
itu?
Pikirkauiah sebuah contoh dalam pembelajamn Anda sendiri dari keempat sel
Mclaughlin, (1) Pusat-terkonnol; (2) Periferal terkontroL; (3) Pusatoromatls; (4)
periferal-otomatis. Tulislah mereka di jurnal dalam bentuk srafik dan beri

Jika Anda beh.rm mengerjakan latihan pada halamxn 356, kerjakan tugas
menciptakan model SLA yang sebagian besar nonverbal.
Mengingat segaLa yang Anda ketahui tentang pembelajaran bahasa kedua, apa saja
karakteristik seonng guru yang berharil? Bagaimana penilaian Anda terhadap guru
bahasa asing Anda sendiril
Apa yang paling Anda sukai saat menulis jr.]rnal ini? Paling tak disukai? Manfaat
apa yang Anda petik dari proses menulis jumall Bagaimana Anda akan mengubah
proses jika Anda mesti menulis jurnal lagi?
Doflor Pusloko

Abrahan, R. (1981). The rcluiorohip ol cosni.ire r.)le .o rhe e s mmaticdl mles L1 S_r.:---
sfedlin! ESL srldenrs in ediring sriftcn Ensliih. Unpublished docroral disterral :
I -, -, I 'n I rir. ..n , lrn.r.
.
Abrrlum,R.(1S85).Fieldindepenclenceiependenceanddreteachingofgranlnar.Ttr,
Qrarter!, 19, 689,702.
Al.rams, Z. (1001). Suriing to cross.culturaL arvarness: Ushg intcrnet-mediated pr,,.--:
to expl,t: cultur:r1 stercoqpes. Foreifl Laasriage Annats, 15, 141.160.
Acton, \ . (I9?9). -Secoad lansuj.Ealedtnins anA ptr eprion ol dfllri.. in ar.i.]'tr]€. Unpul.l,::.:
Lloctoral disserration, Univeniq, of Michigan.
A.lans, C. (199i). Onset speech afier a left henisphercctomy in a ninr-yearotd bo1. 6,;:,
120. 159, r8l
Adarrson, H. (1988). Vdrtarion theory anr/ secord langdge rc./!nir. . lXy'ashinrton, , -
. r,er.1 tr ..
Adler, F. (1971). Culture $ock and rhe cross culo,ral learning exferiencc. R€ddjr. :
Intercaharal Edacation (vol 2). PitsLurgh, InterculturaL ConnunicatnD Nerwork
Alatis, J. (ed.) (1990). Georeeroun Unirertrr round tabte on llinsrarr d J tinLlisrics lli-
W, I r pn .. ra .!..,r.., r ' ,rrer r11 n"...
'.
Aleris, J. (ed.) (1991). Srratesc inrcrddion dnJ l.in&as. dcqlisi.ion, TheoD,
l)ddic., d Ej.-:.,--
Vadringron, DC: Ceorgetown Unn,ersin Press.
Alderson, J. (1991). Language r$ring in the 1990s, How far have we conet Ho$,m,:
funher clo we have to go? ln S. Anivan (.d.), Cllftrr .1!!et,tntrn. in lan{uare r.::.:
-FAVr- P,.ri , L -e.r.:", en..r
Allwrighq R. (1975). ProbLens in the shLdy of ieachers\reatulent of learner error. Ita.::
M. Bun & H. Dulav (ed.), Nru drrcrols rL secorrl larglage leaming, teachin3, anJ tritri.:;
rd"c.,1ion. O" TESOL'iJ (h. 96-I09). Vashingtown, DC: Teachets otEnglish to Speati.,-
l'l l. I lA r-..
Allurighr, R. (1980). Turns, ropics, and tasks: Patterns oFparticiparion in lanzu:rec te:Lrr--:.,:
lr- .ne Dr '-.',. t, --.,r ,..t.r Dr.u, "d,".. .. .. .t"";"
Rorvley, MA, Neubury House.
Alpcrt, R., & Hahr, R. (1960). Anxietl in academic achievement siruations. Jo,rnd. :
Abnormal ard Social Pslchologr, 61, 20?-215.
344
Lnckin, C., & Atrkan, S. (199C). Ficld dependcnce-independence anLl henlspherici$ as
rariables ir L2. rchicicment. Secord Lang,d{e RescarcL 6, 115.149.
rerican Council or rhe Teiching oi Forcign Lansuaees (ACTFL.) (198:.). ACTFL
Pro$ional ProFi.Ercr Caidelincr. llastings,Hudson, NY, ACTFL.
-rJerscn, R. (1976). An impllcarionel modeL for seconJ-languaqe rtsearch. Langurrgr
Ledrning,28, zll-282.
-:.lersen, R. (19?9). Expantlrng SchLrmarn s
fi.lgrnizarion hrporesis. Langlagc Lcamir,s,
r9. 105-t 19.
.lcnen, R. ('d.).(1981). Nor d"nd,iiorr in sccond laasape d.qra.rrion Roivle!,
\1A: Ncr'llurv House. 'd\dar.h.
-.lersen,R.(1982).LleremrLnnrgdrclifguisricattributeso{hnguaseattrition.DalanR.
Lanbert & B. Freed (c.1.). Thc losr of lansra.qe rtilts. Rowter', \4A, N*.brrrv House.
-:.ldson. N. (1991). I.dtridual difte.e..es in stratcgl use in seconJ language rcaling rnd
iesting. Modem Lnguage lourul, ?5. 460-171.
-: -lcnon, N. (2005). I-l learnng srrategies. Dalam E. HLnkeL (et].), lJa tooj, ol rsearclL m
,:iond latgl.agc reachirg a leaming (h. 757,7?l). Mahwah, NJ: Lawrerrce ErLbaum

- le.son, R. & Ausubei, D. (eJ.). (1965). Rendnrgs ir du plchoiosy d/.os?,irton. Nelv \ink:
:lolt, Rlnehart & \Vinsron.
- .lr.s. \l (1991)). Seli-esteem in the classroom or thc metamorphosis ol l-.Lrrrerttie-*. Ltalam
Arn,rld Gd.), Afect rL larsuagc Ledmin{ (h. 87-102). cembridge, UK, CrmbriJge
- niversitv Press.
- :.lis, l'. sr HenJerson, T. G,l.). (19t9, Jui). SeLected papcrs 6.om thc 1_.roi:eedings of
-hc ll.$L/AA,{L joi.r iemin:Lr "alommunic:rtne Clonrperence RevjsLred.'
Altti€d
-,.:Ln,S.(ed.).(1991).CrtfiLdc(iopmanruL/aqudgcteanrg.sLDgapore:SEAMEORegnnal
rnglr.rge Center.
- '-rony, E. (1961). Approach. method rnd techniqrLe Erplish Largkge ?actLins, 12, 63-6i.
'-suong, T. (1993). Sc(n lnes .l vmn. New Ytrrk, Penguin Books.
---r.rrong, T. (1991). NLLitle ,,..llis.D.d in rtu cld$/.ollr. Phihd.\rhii, Associarion ior
-urriculum Developnef t.
'-:.lJ. l. Gd.). (1999). Alict ir lansnge leamng. Cambrnlge, LIK: Canlr ge Lniversiqv
- .:t.l. (1977). ledmns aaother langmge rhrough rtior; Tlte eompLt teachrr's pideboot. Los
-i.,tos, CA: Sk) Oaks ProJucttons.
- :n, G. (ed.). (1001). Leaminc uirl copora. Houston, TX, A elstan.
-.::nson, D. (1999). TESOL an.1 culnrre. TtsOL Qturkrb. 3J, 615-654.
- . nson, D. (2000). Comnens on Deishi Arkinson's 'TESOL and culture": The audror
::sponds. TESOL Qurroly. J4. iil-, -5
- .::son, D. (2001). To$'rrtl a slr.1Lr.Lrqn:rire approach ro second language acquisitlon.
:.ioJem Larr3uage Jounal, S6, 5t;-;1i
350 Doltor Pustoko

Au. S. (1988). A crrti:.rl rpparLst oi Grriners so.irl-ps\chol.gi.al rheor_v of seconJ lans:


learning. Laagauge LcurrrrLg, 36, ?5-1a0.
-.
Auerbach, E. (19S5). Thc p,litics oi thc ESL c1a*rtm, lsmes oi power in pedrsr::-
drojces. Drlan J. Tolletion (etl.). tu*e, ,rnl rrequahrl tu Lmraara a|rcarion (h. ::
Cambrige: Oambrige Unnersiry Pres.
Augusrine, Sr. (ltlt) Coqtssur. (ll. Puscr, penerlcmah). Oxiord' J. C. larker.
Ausrin, J. (1962). Hou ro do rhurss uirfu rords. l]ambrLclsc, ltlA, Harvard Univenin a:-
AusLrL.ei, D. (1961). Ci,!nitne srnrcrure ancl thc ieciliraron oi meaningfrLL verbal le:- --
jo,imat of llacher Eaucdrrn, 14,lli')).I.
Ausubel, D. (1961). A.lults rs chiklcn in seconJ lanquaqe learning: lsycho.::
c.,nsi.lcr.ttiD. Morlrm Lnnsra$ iorna| 18, 420-411
Ausubel. D. (1965). lntroductru to pnrt onc. Dalan R. Anderson & D. Arsub.. ..
Rcadings rnthi lir-.ioloe ol.oqntd.n (b. l-]j). Net'\brk, Holt, Rinchatt & \ii::: -
Ausubel, D. (196E) Erlucational pslcholosl: A cogritrr rn. Net \brL, Holt, Rin.i::: -

Bachman, L (1981). Thc triit structlne og ck,;c tcst score. TESOL QlurLerlr, 16. . '
8.. i, . L ll"oa O.. l.-l I rol fl
presenrc.l .tt thc Sccond TOEFL Invrtarional Conierence, E.{Lc.rtionrl TestLne j. .'
Princeton, NJ.
Bachman, L. (1988). Prol.lens in eranrini.g rLe lali.litl oi rhc ACTFL orrl pr..:::.'.:
interviea S.riJicj in Srcord Larsage Acqrrition. 10, 149'16,1.
Bachnan, L.(199C) Frlrd,rL.n l.orJilcr(rur h lar{rar:e rc*in{. NerYok: OxtorcLLr , -

Bachnan, L. (1991). What does lanlLLage resrinq hrve to otlerl f!\OL Qr,,ren' :'
7 r,r4.
Bachnan, 1., & Palner. A. {1981). The .o.nrucr raLiJrtion oi drc FSI c,ral rr:.: :r
Largaage Learrilrrg, 31, 67,E6.
Bachman, 1., & A. (1931). The cor.tnrct reliJatln oi *,ne comp.:.
Palmer,
communicarile proficienq. TESOL Qrartriy, 16, 449-465.
Bacon, S. (1992). The rel;tionship l,.e$\'een gender. cc'mprihensrD, frocessinp !i::::j:-,
andcogniti\e an.l nt'fc.riic ltstrnse in f,reign hn! ag--listenins MoJem Lari{r.r.: --a
76, 169-17E.
Bailer, K. (1983). Compcdtivcn.ss and anxiell in rJLrlr second langu:rge learninr, - ,+
at and drrough rhe diary sruJies. Dalrm H. SeLigcr & lvl. l-ong (e,1.), (llasror-, :- -:r
riscad ir scond ldnEds. ..qrisinon (h. a,7-102). RoLllev. lt[A' Ncr'l.ury H,rrr..
Ba,ler', K. (1986, Srrinil). Chs lecrure. l\'J,rnterer lnstitluc ot llrernational Sr.,: -
Bailey. P, Lrnluegtiu:ic, -A... Sr Dal.'y. Cl. (1000). Correlares ot rDiie$ ar rhrei.. :: di
the foreign langLLage lea rnr! l.()cess. Jorrndl oi l-ungugc cnJ Soc Alchoior. : 3
490.
Bakhrin, \1. (19E6). SfrcJr gea,rs,ur,i otJur lata esys 0,i \\l McClcc. pcncLjcn.rl
LlnivcrsLtl of Tcxes Pr.ss.
Dofror pustako 35t

::hhiin. M. (1990). Arr aad arsuerab;lir1; E.irb lhitorophical essars (V Liapunov & K.
Brostrom, penerjemah). Ausrin' Universiti of Texas Press.
::rJrvin, A. (1966). The developmenr of inrlrktun. Dalam Bruner (ed.), Learn rg about
J.
itnrning. Washingtorl, DC: U. S. Covemment Prinrins Office.
:rarhy, B., Trager, E., & WaddLe, C. (1966). The use of contrasrive dara in for€ilin
,ansnge course devetopment. Dalam A. Vatdmrn (ecl.), nod. ,^ Langrare l}atrri{ (t.
l5-56). New York, McGrar"Hi11.
:rdura, A., & Vrlrers, R. (196:l). Social le.:tnins and pe onatiq deoelopnent. New york:
Holt, Rinehart &! hston.
:: \don, A., & Leopold, V. (ed.). (19?1). Chill tr.nsar,se: A booi o/ readings. Enslewood
| . \J t-r ,.e 11,t .

::Jovi,HarLig, K. (1999a). Exploring rhe interlanguage of interlangL,aee pmlmaiics: A


:esearch in SLA. SrlJies in S€cond Language AcqrNrion, 49,6,1,t.711.
::JovrHarlig, K. (1999b). From morphen€ studies to tenporal semantics: Tense-aspecr
:esearch in SLA. Sr"di€s in Second Innsuase Acquisitian, Z\,341.33t.
:.nan, B. (2002). Promotins openness toward culrur€ learnins: Ethnographic inrerviews
:..r stnclents of Spanish. Modern LansLage Jownal,86, 318-331.
,:::, E., & Mac\fhinner", B. (1982). Functionrlisr approach to erammar. Dalam E
& L. Cleirman (ed.), ltrlrsdge acq,inho,. I*,r,r" (tr l?l 218). Ne$
"%nner
rork: Cambridge Universiry Press. "/,t?,n
:.ton, G. (1972). Steps ro an ecolo$ of mid. Nev York: Ballantine Books.
. ey, R., & Presron, D. Gd.). (1996). ,second langaage dcq,isition dn.l tinsliJric larid.ion.
\msterdam, John Benjamins.
.-:e, L. (1983). Risk-taking and language Learner. Dalam H. Setiger & M. Lone (ed.)
ilassroom orienretl reseatch in:econd tanglagc r.qursraon
lh. lq.b5) Ruutey, N,f-{: Nubury
1ouse.
, . D. (2001). Merhod and posrmethod, Are rhey reaLly so incompatiLle? TESOL
eaarter!,
:7. 325,336.
, .rqi, U., & Brotri1, R. (ed.). (1961). The acquisition of lansuaee. Monosraphs ol rhe
.r.isry l;1 Rsearch in ChiH Derelopnent,2g (Seriai No. 92).
:.: J., & Kineinge.. C. (2003). Discourse options and rhe development ol pragmatLc
:rmpetence by classroom learners of German: The case of address forms. Langnage
:.,,ning,5J,591.647.
:.-ron, P (2001). Teaciing and research artonatq in lansiLt1e leam;ng. London: Lonemar.
:=:.on, P., & Toogood, S. Gd.). (2002). Learae, uaroaony 7: Chalicns.e . ..,,.1 .,a
:'..tice. Dublin. ireland: Authentik.
r..:nn, P, & Vcnler, P. (199?). lDrroduction autonomy and independence in Ianguage
:arning. Datam P. Benson & P VoLler Gd.), Aatonoml anrt ndependence in Lanuuage
'! ,h I ll' l^ndor' L ne -"1.
: -.-,, l. (1958) The chrLl's learning oi English morphology. Word, 14, 150-17?.
:=..;Cieason, l. (19E2). insiehr frc'm chiid acquisition for second Language Loss. Dalam
-l,m-,,\F F,-r '"1, Ja o o !a.cl.o .li16 Borl . NtA.Newo,,} H.Le
352 Dafrar Pustoko

Bcrko-Glcar,n, l. (1985). rh. Jrrrlopne',r ril.,r.,rrdsr. New York' CharLes E. Menill.


BerLo'Cleasc'n, I (1983). Laneuage rnJ lciali:etion. DaLam F. Kessel (ed.), TIE d!(lor'--'.
ol larsmse arl ldr$ragi r:siathn: Lsrr,-s m lLorq o/ ltogo llroua. Ilillsclal:, NI' Lnirr.: ,
trLL.aum A*ocirtis.
Berns, Nl. (198h). FLLnctionrl rpproaches to lengLLage and Language teachnrg, An,: :
look. Dalan S Sar.ignon, & M. tstrns (ed.), I'riLtrrnis rn.,mm,ri.at'fc Lrns&,(e red..-
A booh oi rlJinqs. Rcaling. 1t4A, Addrson-\fesley.
Berns, \'1. (19E,lb). lReliev ot e $ok ILe Fro,cloralNot,lrdl Approa.h: F,om rh--
i l l Lr \. .. 1. ':r'l)
Bef,rs, lv1. (1990). (-'ort:rr oj;on,pert:ncc: SoLtn cnd cattral ronsideraaon in.o,nnu ,:.:l
Lmgaalc tachmg. Ncw \orl, Plenum lres..
Bjalvstok, E. (19.-E). A theorerlcal morlel ol
'tconJ
hnguage leanilnq. Larsage Lri-,--
.ZS.6g-81.
Birlvsrok, E. (1981). Some eriLlence ror ihe intcsriq anJ interaction oi nro knos :,..
rLLrccs. Drian R AnJc,scn (cJ.), Ncu Jrnarsiors ur ic.ond l.tn{,.l{c a..t!iiil;.n /eJ..:
Ro$,le1. MA, -r-eLrL.ur! House.
Bialysto)<, E. (19S1). ili rhe relrrlonship lrtlrccn knouing and usirl,l lingLrlstic n'-
Afplii.l Linsl'n,t\, J, liil-lir6.
Bialv*ok, E. (19E1). lnieLelc ng, Te.iinq t|e "h)p.thesis resting" hyporhesr. Dahr :
Scligcr & \'{. Lrng. (tJ.). Clrrsvon oriorLciirererrrh ia srcord llnsagc lcquriirioli. R, . .
MA, Nelburv House.
Bialr*ok, F-. (lt1851. Th. coNlrtilrili$ ot tctching lnrl LcNrnrg stratcgirs. AFFIk] Lm!,.:,: -
6, I5 5,t61.
Bialvsrok. l:. (11)90a). Comnmrcrrons stratgri, A pslcholo{rcal ural-uis of *coad laagu.. '
(l\6n1. tJKi B.ril Bli,-li\.11.
Bialysrok, E (19901.) The chngers ol clrchoton\: A repLr to Hulsdjn. -1pl!e,1 Lnr.., .
11.46,51.
Biahsrok, E. (l9ql). Thc srn*r,re oirge, In search ollrrrriers ro second Language acqLrL! -
Serorrl Larxua3r Rcsrrreh. Ll, 116-Ll?.
Birllsrok. E. (la0l). O'r rhe rellabilin or rohsmess: A reph to DeKeyser SniJia\ n r. -
Ldrs!.-{c,Aq!r1tior, 2.1, 461 -468.
Bialystok. E.,& Bouchrr'.lR1ar, E (1935)..\meracognrrne*ameworltorthedevel,.p:.
oitir't arJ sctrr hngLrrrc.kills. L}hn D. Forrcsr.lresJer', G. MacKinrrn, &T \t::
(ed.), Meucoqririorl .o!,!,ru'. [r'(rrr tairnancc. \iol 1. Ncs YorL, Acrdemic Pr-
',r,i
(198?).\,lclithgLListicJift!rencesamongthreeklnJsofre::,-
Bialvstok, E, & Mlrerer.l
jorndl ot EJ,,dio,tr, Pj_,-.lr.io!r, i9, 14i-151.
BiLtr, D.. & ConrxlI. S. (:001). Qurnrltrrlle torpuvl.ased research, Much mort::
bean coLLoting. TESOL Qaa,toly, lj, 3ll-116.
Bi[.er, D.. L]ounJ, S., & Ilelr.en, R. ilt9.q) aortu\ linganri.f,: lnr.in{ating Lmglrse s:-..:.-
aml rv. {irrnl.ri,lge, tlK, ll!n,l,riJ!. LlnNa.,\i11 lress.
Bil,cr, D., J.hxn$(!r, S., LccrlL, Cj . rl,rnraJ, ,s., & Fneqan, E. (1999). TJE LongDrdn lai - -j
ol spokar arJ lrirer Englrsir. 1lrrL4, L K: Longnrn.
Dofrdr pu5rokd 353

iickerton, D. (1981). Rootr of Language. Ann Arbor, MI: Karoma.


:Err:e, A. (1967). 7Xe rleril\ dicnonarl: New York, Doubledav.
lirdsong, D. (ed.). (1999). Secoml hnsage ocquri tion anA the.nticut petiot hlporhesu. Mahwah,
Nli Lawrene ErLLraum Associntes.
llair, R. (ed.). (1982). hLaolarioe afp'o.rches ro t.'ns/ase .edchins. Rowley, MA: NewbLrry
House.
:-archn,rd, C., & Schachter, J. (ed.). (19?8). On TESOL 78: EFt poii.ier, trograru, practices.
Vashington, DC, Teachers of English ro Sp *ers.,f Orher Lanzuases.
-:-ey.Vroman, R. (1988). The fundamental char:rcter of foreign laneuaee learnnre. Dalan
V. Rudrerford & M. Sharwood-Smirh (cd.). cllnn,r aaJ,e.or.l ianraoec rea,hine: A
b"Jl o. New Y ,. Newl ,, ) l.r."
^r.r.,s..
(1971).
-:loorq L. Vtry nor pivot srammarl Jour,rt o/.S!ft.h dnd Hearin{ Disorders, .16. 40-
50.
,:loon, L. (1976). Language development. Dalam R. \{rardhaugh & H. D. Brown
Gd.), A
J1t rer o/ apfljed lingu6.j.s (h. 8,41). Ann Arbor, The University of Michisan press.
:.oom, L. (ed.). (1978). Readings i1t tdnpase derelabmenr. New york \t/ilev.
:olinger, D. (19?5).,tu!€.6 o/ tdngrase (2nd ) N." y,rl. HarcotLrt Brxe torantrrch.
:.rg.. rr.. L larter,. B \ Snrl . L rtoo<r. "d .n
r l.,T . . -r.. n",,,. ...","
fi,reign languagel A rest of the critical perio.l hypothesis. DaLam ",n,D. Singleton & Z.
LengyeL (ed.), The age lactor in vcond ln4lage acqri;srtion. Cleveiton, UK: Multilingual

-..ngxgrs., 1, & Poulisse, N. (1989). Communication strategies in L1 and L2: sanre


drff"rF-rl qppri, J 1.4-",,... 10. .<1.lue
:.:u n, l. (1975). l'jarrers ol Drslisb pron,ncidrion. Rowley, MA: Nevburv House.
l.-.wen, 1., Madsen, H., & Hilferq,, A. (19E5). TESOL rechniqaes and procedutes.
Rowley,
MA: Newbury House.
:aine, M. (1965). On basis of phrase srrucnrre: A reply to Bever, Fortor, and
WekseL.
Pi)ch0lo{r.dt Re,ieu, 72, 1 53.159.
::een, M., & Candlin, C. (1980). fhg sss..d.1,.fa communjcative
cuniculum in language
reachrn-s. Aprli€d Lingaisric.s. l. 89,112.
:.iere, E. &_Hinohris, F (19?9). Concep* in tangdg€ rcsrins: some /ecenr
str/dies. V/ashinsron,
DC, Teachers of English to Speakers of Other Languages.
-i:odkey, D., & Shde, H. (19?6). Snrdenr
personaliq,;n.t .uccess in an English langxage
oroe-ar Lrnqr.;. 1 d,r .n-. o, r { . <o.
:rown, H. D. (1970). Enstish T(tati|iTlulon anJ rnrence .o,rl,rehenjion in chiLt
iangrcge.
I rror llr.h-J Jo.ror ilr sr"r or,. ,-F,,to,,.ll..rr , t.,a-.ete.
::nn, H. D. (1971). Children's comprehen,r.n f rehnrrzed Engli,h senren.es Ch,lt
Derelabment, 42. l97j-1936.
::,)wn, H. D. (1972). Cognitive pruning and second langLrage acqujsitbn.
Mo&m Lansase
lournal, 56,21E.2.22.
lrown, H. D. (197r. Affective variables in seconcl language acquisitn)n.
Lrn&dge tzarnin8,
_r 2 r t.2 4.1 .
354 Ddftdr Pustoko

Brxn, H. D. (19?6). Papcrs in second language .rcqL,tidon. lspecirl issuel Langlage lt.r. --
4. Ann Arbor. Ml, Research Chl. in Laneuage Leaming.
Brown, H. D. (19?6). What is rpFlled linguisrirl Dalam R. Vardhaugh, R. & H -
Broun (ed.), A surrcr of aptlicd lins,urn. Ann Arbor: Univeniq of Michigar Pr.:.
Brown, H. D. (197?a). cosnitive and affectivc characterisrics ,ri good language Learr.
Dalam O. Heinin'l GJ.), Pm*aliags o/ the Los Argelrs vcod Lragragc revarch lonr.
349'354). Los Angeles, Universitl of Califonia ar Los AngeLes.
Brorvn, H. D. (19?7b). Some linitarions of C-L,/CLL nodels of second language teac::::
TE:^OL Qrancrll. 11, 365'3i 2.
Brorvn, H. D. (1980). The opdmal Jistancc model of second language acquisrtic,n. TE:
Quuterll 14, 157.161.
Brovn, H. D. (19E9). A pracrica/ gl;& ro laaguase learnng. Nen Vrk' McCrao-Hill.
Br,lvn, H. D. (19s0). M & Ms ior language classrootrl Another look at notn:,:
Dalam l. Alatis (ed.), Ceorsdto." Lhir€rsit) roend table or largrage ad liagartics i::-
Washingrrn, DC: Cieorgrto$n Uni\ersitl lress.
Brotn, H. D. (1991). BreaLmg rlid ldnsd.sa idrier. Yamouth, ME, Intercultural Pre,..
Brown. H. D. (1994). ?a.hins b1 pr;nciptes: An irrerac.ioa dtpJod.h to ldns"dse pei-:.:-
Engleroocl Clifis, Nl, Prcntice Ha11 Regenrs. 12nd.1.1. 111';r. Plains, NY, LrDsn::.
Brou'n, H. D. (199E). Nr:o ristds: Cet ,s s.6rtcd. l'earcn Educarion Whire Plain. r.
Pearson Eciucation.
Brown, H. D. (1999a). N'et* rrral Book 1. Vhire Plains, N1', Pearson Educatn,n.
Brorvn, H. D. (1999b). Ncu rrtls: Boot 7. Vhlte PLains, NY, Pcarson Education.
Brown, H. D. (1000). Ner Lisrds: looJi J. Whit. Plains, NY: Pearson Education.
Brorvn. H. D. (2001). N(u rnrru: Booh 4. \fhite PLains, NY, Pearson Educarion.
Bro\\n, H. D. (2001). lia.hing l,r liftiplas: An int.rnctir! alttroach ro langaaga pedasol --
. l.). u-,i ' l"; ,., \\: l. ,,.o- l-. '. - n
Brorvn, H. D. (2002). Snatepes lor srcces, .{ practt-al pi& ro learning Englsh. WhLte l : --
NY: Pean,n EdLLca u.
Brown, H. D., Yorio, C., & Crynes. R. G!1.). (1977). ftlichrrg and Learning E{l,rl:. -
sacond loagtage, ilends in rerarch aal pracrir Or TESOL 77. Washhgttn, DC' Te::: -
of Enr:1ish to Spe.rkcrs oi L)ther Languages.
Brout, l. & Balley, K. (1984). A cateqorical insrtument for scoring second Languagt s. :-.t
--kilL. Laagadgc Leamitg, 11, 1l'12.
Broun, R. (1966). The "tip of the rcngue' phenomenon. Jorrnal ol Verbal Learnr.' - -
\/e1bal B€harior, 5. 325-lli.
Brolln, R. (19?l). A frv langtage, lle earll *nges. Cambridge, MA, Hanard Unr.:: -

BroLvn, R., & Bellugi, L. (196.1). Three ptoccsses in rhe child's accluisition of sr:--
H . o ,l Fd,. t. r..l F.". )1 r1 lir
Bro$n, R. & HanLon, C. (19j0). Derivati,,nal compLexin rnd oriler oi acquisitL;: :
child speech. Dalam I. Hales (ed.). Cogn;Lion aad the d*elopmorr o/ Iansage (h :i
20?). NeLr, York, \Urler'.
::urrrfir, C. (1992). Revjeiv oF Srephen Krnshen,s LalLgr.rg€ dcqLisrtion dn d.tangua1e education.
Applied Linersti.r, 13, 123-125.
..LLner,I. Gd.). (1966"). Learaingalorit teoraing. Vashingron,
DC: Lt. S. covernment prnrtirg
Oitice.
::Lrner. l. (1966b). Townd a thzorl ol insrrlcrioli. Neq, york: WV. Norton.
r:uner, 1., Ohrr, R., & Creenfielcl, p (ed.). (1966). Srdies in.osni.ile s/o&rh. New york,
V 1",
:ancr, 1., & CLinchr B. (1966). Towards a.tjsciplined intuirion. Dahn
Learn,rg Abort Le.r'ninr (h. lsl-lgt). WashLngron, DC, U. S.
l. Bruner (ed.),
Goverbrnenr Printing
Oitice.
:,rroska, &
Weist. R. (1991). Tlre Ffri,.ts of formal insrructl.,n on ihe second language
E.,
acquisirn)n of tenrporal lacarior. Laasriage Le.;rnine, 4j, 5:,5.554.
:rJuig, N. (1995). A D.relopmenktLFwtctionlttrt Aprro.rch ro Ctritd Lrnqrage.
Mrhwah, Nl:
Lawrence Erlbarrn Associatcs.
:rrllng, R. (1970). Mar\ Manl Voi.er. Nes.york: Holr, Rinehart & Winston.
: -rnard, L., & McEnery, T. (ed.). (2000). Rethint inglansuage peddgos)
lrcni d corp6 fcrspecr,ce.
Frankturt, Cermarl, Peter Lang.
::n, M. (1975). Error anaLysis nr the adutr !fL classroom. TESOI Qrrdrrerb, 9, 53-61.
: . ,. V.. a{ t'
'. H ,- l \ o-r)
blinsudl e.lucdtian. On TESOL ,75.
\. I,) .or, in recod iangriage lcdnr'ns, rldclins, ana
v/ashingron, DC: Teachers of English to Speaket of
Other Languages.
: rl, M., Duhy, H., & Finocchiaro, M. (ed.). (19??). Vieupoincs on English as a *cond
iaagragc New Y{,rk, Regents.
: -n, M., & Kipanky, C. (19?l). The goottron: A rcptt nanudt t'or Enghh. Rowley, MA:
\ewburv House.
: i:ch, D. (1982). Intro\rrsion-e)rtrolenicD and the EFL proficiency
of Japanese students.
Lhsuusa Ledmins, 12, 109-112.
: ..are, M., Skehan, P., & Swain, M. poOl). nselrch,,g fedasosic r t s: Second tdnsudre
lldming, .ea.hing, aad tesring. HarLow, UK: Longman.
:::am,,M., & Fene, A. (2005). Teaching antl rcsearching lnrerculturat
comperence. DaLam
E. Hrnkel (ed.), Hdndbool ot r€scdj.h in seconJ tan+/,rs€ teachng
a^a i,_.r"g 0, qrigiot.
Mahrvah, Nl, La\,,.rence Erlbaum Asrcciarcs.
r,-ns, H (ed.). (l998). teamrng /.r.isn dnd se.and lans,nee,: terspc.rir€s in aeddr untL
j.holrsAif. Nc'v York; The Modern Lansuage Asso.ia )n oi
Americr.
,rrns, E., & Cammock, T. (1989). Tne 2o-item marctring laailn| li&rrej .ds,j Tecinica/ drra.
Unpublished manuscript, Universirl of Ulsrer, Coteraine, UK.
,:iLtornia State Departcmenr ot Educaft,n. (1986). Scho,ting dnJ tnnq&dr.. ni;ori$ sfudrnrjj
I rn.o.p..dl J--,ro . S.. -r. A: -t -r.n r... L lr.a-i-r .
"
-:meron, D., & Kulick. D (2OOl). lzns&dsa aad seruatiry. Caml_.ridge, UK, Cambrictge
University Press.
:rpbel1, D., & Fiske, D. (1959). Conrergenr and discrininaDt vaiidarhn
by muldtraiv
nultimethod matrix. Ps1;holoeccl Britafir, 56, 81,105.
356 Dofior Pwoko

CampbelL, R. (L9lE). Notioral-frnctronrl sylLatLrses l9?8, Part L Dalam C. Blatch:::: :


J. Schachter Gd.), ah TESOL 78: EFL polirrs. Fograrns, I,'d.r;.e! (h. 15-19). Y/ashL,:. :
DC, Tcachcrs of Enslish to Speakers of Other LangLLag*.
Canagarajah, A. (1999). Resrrirg liagaistic mperialtsrn. Oxfi,rd: Oxford Univeniq P::'
Canrle. lt4. (198:l). From comnunicrrive compettnce to conlmunic.lrive language peJ:: -
Lra1.rm l. Richards & R. Schmntt (eJ.), longrore ,rnd .o'1m,ni.dri,n (h. t':.?). L. :
Longnan Grcup, Lr.t.
Canale, \,{. (9181). Consi.ler.ltion in rhe resdns of readnlg and Ljsrering proticicrlc-!. .i. -:
Latgraga Aaaah, 17. 149.157.
Canrle, M., & Suain. M. (19E0). Theoretical brses ot communicetile approaches ro..- '
language reaching anJ testnrs. Atlr/i.J Linsrrrh, 1, L',1?.
Camichacl, L., Hoean, H., & WaLter, A. (1931). An experimenral stLrc\' of the err--
Language on visually percenrd fom. Jorrnat ol Egeriment.rl Ar.holoer, 15, 7l-86
Cdrct, P (19E2). Cohesion is nor coherence. TES()L Qrcrtar!, 16, 4?9-488.
Crrrel, P (1986). A |ies oa the written text .rs communicatL!. 11irerrcti.,n: llllpli.::
nr readhg h a seconJ l.rnguage. Dalam l. Devine, P Carrel & D. Bkey (eJ.), R.:.:-
in r.dn{ ESL. \X/:L$ingron. DC, Teachers of Enslish to Speakers of Other Langu:.-
Canel. P, Prhce. M., & Astika, C. (1996). Personalin Npes and language Learning :. -
EFL conrcxr. Ltnuage Leurning,46, i5'99.
Canier, K. (1003).lnpror.lng high schoolEnglish language leernerj second Language lrtt. -
$rouqh strate!1 insrmction. Bilingaal Rcreatch Jotmal, 27, lsl',108.
Carrc'1, D. (1994). PsrchoL,$ oi /angtage. Pacific Orove, CA, Bnx,ksrColt.
(lenol, I. Gd.). (1956). Laneuaec, rhorshr, drd ralif: Setecred ,rriruigs of l]erjamn Llc \i i -
C nbrklge, I{.{, lvlassachusefs tnsrirute oi Technc'logr Ptcss.
tlarol, l.(1961). fenddmdlr.rl .o ilcrdrion tr ras.ins l.r EnsliJ[ ldq,age ]tr.i.r,q, oli.:.
rhrlenrJ. Vhshjr\gron, DC, Cenrer ft)r Applied Lingui-\tics.
Canrn, 1., & Sapon, S. (195S). IIoJern ld'Ls,roge dpti.Lde .er.. New York: The Ps,rchoL.-:
Corporation.
Canol, L. (13?l). Ihrough rhc lootiag gllrs. Boston, Lee & Shepard.
Can,1, S., & Meisel. I. (1990). UniversaLs and second language acquisiti,
on the strte oi currenr theory. Stldies in Sc.onJ Lfigaage AcqaNtion. 12, 201-20t
Carxn, J., & Longhini, A. (2001). Focusnrg on learnhg 1'1es and srrategies, A cliarr :: ,-

nr an lmmersion sefting. LdngLag€ Learamg 52, 401-438.


Caner, B. (1001). From auarcncss to co,.rnseLing in Learner autonomy'. AILA ltan :
26,1t.
Cathcarr, R., & Ol*n, l. (19?6). Teachen' an.l students' preierences ior corrcctt.-r
classrc,ou conrtrsation urrs. Llalan J. Frrnselov & R. Crymes (,:d.), On TEso,
(b. 41.53). \\hshington, DC, Teachen of English to Speakers oi Odrer Language.
Ca:den, C. (1972). Chitd latrr-argi ard tJacotion. Nerv York, Holt, Rinchnrt & Winn.:
CeLce-Murcia, N4. Gd.). (19E5). Bayord irasix; Issaes ond rasearch irr TESOL. Routcy, \ -.
NervbuLr House.
Dofror Plsrokq 352

,..e-lv1llrcia, M. (ed.). (1991). l}a.hins Enslirh dj d rconA o, i,rcisn ldn{La{e (2nd N.*.
\i,rk: Neu'bury Horrse. "a.).
:ire.Muria, M., &
Hawkins. B. (19E5). Contrastive analysrs, error anaLysn, an.i
Lntcrlanguage anah,'sLs.
Dalan M. Celce-Murcia (ed.), Beronrt Larics: tssres anrt revarch rn
IESOL (h.64'56). Rog'ley, MA, Neuburv House.
-r ;e-MLrria, M., & Mctnt<,sh, L. (ed.). (1979). Tca.hing Enshh ds d \econd ot far.isn lan'losc.
c-rl. . N4\ \.ql.,r ll,,L.-
-nka, E. (19E9). l,ngraee, The so.ial minor. Nel, York,
Newburv Ho,,*,
,rl ,. f . oo-r w- .t,,$. r.r 11.flr.-1:\.,41{ rrr,44
:.:mot, A. (1005). Language learning str:uegy instrucri(,l: Curlenr issues and rese:d.ch.
lnndl Rer;eu ol Atfl;e.] L tsairr;cr, 2J, Ll:.,LlO.
-rmor, A., Barnhatt, S., El-Dinary, P, & Robbrns,
l. 0999). Th. tcarning strateEer
rardbooh. Vhrte lLains, NY Longman.
-.:mot, A., & El,Dinary, P (1999). Childrtn\
Learnins srrategies 1n immersion classroorrs.
\iodam Lanstage /orrnal 8.l. 319.141.
-:rnot, A., & McKeon, D. (1984). Seend tansuds€ redch,ng. Roxlyn, VA:
Nati,,nal
Clearinghouse for 1)ili.gual Educarion.
rrnor, A., & O'Malley, M. (1986). A cosnirile acaddmic Lrnguage tcarling upprcactt An
E:'L conrerr,based.rri.rl,im. \ghearon, MD: Natrcnal CLearhghouse for Biiin{LLal

-:rnot, A., & O'lr4alley, M. (198?). Tl.re cognitirt academic


Language leaming approach,
{ bridge to the mainstream. TLIOT Qaanerf, 21,21j.249.
:.:mot. A., O'Mal1tv, M., & Kupper, L. (1992). Baitdins brrrtgcs: Con,crr and tcamrng
jndteE* ir ESL. B.oJis 1, 2, J. Nel \irk, Heinle & Heinle.
:..lpelie, C. (1991). Disenbe.ldins "Disembedded Figures in the Lanclscape ..,,. An
rppLaisaL of Criffiths and Sheen's "reappraisat of L2 research on Iietd dcpendence/
indepen.lence." Appiie.i Lingui5ti.s, 1j, l?5.164.
-:apelle. C. (1983). ?he rld.io h;! Letoeen antis,i4 toLr.rnce l1nd r&ccess h acqrinng EnglijJr
os a rcond langkge h atluh leamers. Unpblished docroral clisserrarion, Universi$
of
I ror,
-:pelle, C., & Roberts, C. (19E6). AmbiguLry rolerance ancl field tndepenclence as
Fredictoh of l.rofici.ncy jn English as a language. La\page Le.trnuw, 36.17.4t.
"ccond
:apelle, C., & Abrahrm, R. ( 1990). Clok m.rh"d Whrr Jirterence J"., ,,,n,L r,ng,u*"
lisrirg, 7, 121-1,16.
-r:rpc1te. C., & creen, P (1992). Field independence/dependence n second tanguagc
irc.llrisition reserrch. Lh&ale Ltumins, 42, 4i.E).
:esteriield, R., & ChesrerfieLd, K. (1985). Narurat order in children,s use ot sccond
language lcernlng srrrtegics. Aibtrlie.l Liislrrtics, 6, 45-59.
:lihara, T.,& O1lc.r, l. (1978). AnituJes ancl proficicncv in EFL: A
oi adult Japanese spealcrs. t,rLe,",ge Learning,28. 117,156. 'ori linsubri. sruJr
a,i, Y-J. (2001). lnrerculnLral conmuni.arion through drama nr reaching English as an
international languagc. Engl,si lid.Ains, 56, 55.68.
35a Ddfrdr Plndkd

Chonsky, N. (1959). lRelieu oi the book \trLai brhaoiotl. Latg"ase, 35, 26-58
Chomskr, N !1t64). clurrenr issues id lLl1suistlc theory. Dalan l. Fodor & J. Kac t:
lli sLncrlrc ol lo'Leaare, Readirgs ir tha p[il.rofh) o/ Lrngrase. Engleru,d Clifis
Ire.rice Hell.
(lhonslr', N. (196{'). LLr)grListic rlreory. Llalam R. Mcad (cd.), Rr!,ora olthe uorliinq.o'ntr :
Neu lbrl' Nonheast Conference on the Tercflng of Forelgn Langllagcs.
(llrris.iin, \f. (1999). llulilh rrrrellignca: 11ro1 dnd prd.tic. !1 dJ,l. ESL. \Vashir.r-:
DC, N:LtionaL CLearinghouse f,,r ESL Liter:rcr Etluc:Ltion.
Christb.n, N4. (1005). Mahilte mrellisar;:s aarl largaage leaming: A snrlcbooh o/ Lheon. acc,,
rruarrories, anl resoarces. BurlLng:Lme, CA: ALtr lubLications.
Clhun, A., dar, R., Chenorve$, N., & Luppescu, S. (1981.). Trues oi erron oLrctt:
rlirtile-n.innlrile .on\lrsadrns. IESOL Qmttetlr. 16, 5)1.511.
Clarl<, ts. (1.001) FilL lan,:lage acqanirion. Canbidge, UK, CemL.ridge Universit\ Pr:'
CLark, H.. S. Cl'rrk, E. (19?7). PslchoL,lr ad larsuage, An introdl.tion to f5r.holin-..,,:i
Nen \i,rk, Llettcourt Br.rce Joranovlch.
Chrl, i. (l93l). 1-rngurge res rg: Past rnd currenr sratuvLlirections for the future. \1:
LarLgrdgr JornrJ, 57, 131-14].
cllerkc, N4. (19?6). Secor\d language acquisidon as r clash ofconsciousness. Lanqaage L:.:-
26. ]17-190.
Clrrkc, M. (1981.). On bandrvagons, $r:Lnnv, nn.l TESOL Qran,'.
4l?-41S.
LlLirke,\'1.,&11:LL1s..'lbe.J.(eJ.).(19s2).Prcrlicpospecrnesonlaaslagelcarningadre..
Orr IESOL '82 \fashngton, DC: Teachen of EngLish ro Speeker ofOdrer Lanl.
ClarLc, Nf.. Losoft', A.. N4cCracken, M., Li R,:'oc1, D. (1984). Linsuisric relariviq an.:-
genJer srLrdies, Epistcmolrlricr1 rnd methodoLogicaL conside.arions. Lngvage L:-
J4.,t6-6t.
Clirke, M. (1q90). Sone ']autionnry observariors on Liberation edr,rcation. largaal:
67. IES-196.
CLrrle. lvt. (1994). The dvstunctions oi the theory/pracrice dncoune. TESOL Q,,., :
:3.9-16.
Coftc'r, ivt. (1981). Fiftir{ iri A frn.nanni/natbft L tcit /,r lcarnen o/ Elgluh. Enel:,
I llliii, NJ: Prentice llall.
Cohcn, A. {1998) Srrara.qirs rL learnng anl usins a rcoad lan+aga. Nev Y{rk: A'1:
li/esLe1 Longman.
O)hcn, A. (:004, Nc,vember). A rabl,ascl .rtprodch to irrd..:ic leoraing olstxe;lL ocr :
presenre.l er San fr:Lnsisco Stare Llnilcrsi6. San Fransisco. CA.
Clohrn, A., & Aphek, E (1961). E.lsiifinq se.ond language learning. Sndrs ir :::
Lar;aagr A;qrxitior 3, 221-216.
Coltmarr. A. (1929). T[e tcachn,g oi rloJln lotuisn laaguascs ir rhe Unirad Slatsr:.]
1tpnruJ fr rlu MoJon Ldrgruqe Srady. Ncir York Macmillan.
(lomrie, B. (1q90). Secon.l Lan,ruase r.ltuisiri.'n and languagc universals research !:
rr Slr Lo,rsargr Aapis,ror. 1.?, 209-218.
Dofior pusroko 359

, re Colrmibrd .,crJo,be{tu (lr.i e.t.). 0994). New


Yorl, Colunl.ia UniversiN press.
-rnJon, E. (19?l). hrrodaition ro;ross *tlrrct .orrnLni.drior. New
Brunsxick, NJ, RrgeLs
Ll'lr|ersiq Press.
: rnnor, t_r. (1996).
aanbrctge, LtK, L. mrrrL!. Lr \er,[\ t]*s
'' . . p .r
,-,,111or, u. (2c07). Nerr'direcrions jn
conrrrstilt rheroric. TESOL
i t0. eranertl, 36, 493,
-,mor, U., & Kaplan, R. (e11.). (1s87). wiirrtg actoss l,rgn4gcs: 'Aral)iis L2 ter! Rercling,
M-{, A.ldison.veJer. 'i
-.nrsd,
S (2000). \vi ()rpus Lrns!i\rics revol,rr1o,1i:c gr.rmmar
tcaching in rtre llsr
century? TESOL etarrerf, 14, 548,560.
nrad, S. (2005). Corpus I'nguistics an.J L2 reachrng.

l.,u \,,.- ,.
,, ,i; ,,
Ltalnn E. Hhkel {ect.), Hamttuor
;,..,i i^;:..
ok, V (1969) The anrlogl.bcoccn fnst
and seconLj langurge tealning. htenwtioutt
J .,... i.;2o
:''iL (l9il) comparison of cie'clopne.t in nativc chirdren and f.reis.
'lrl.v../"rn...r.p...
la^guase
a. /.". ...u.,r
l \' (lo ,'' . d" .. \-s \r r' ., v.,. , F.. .
,,ok, \r 11995). MLLlti,con,petc.nce and ih. crrr.rs
,,r .,s.. D,1", D S,;;r".;,, t-';
.rq.'r.' I1.n" . .;.i :1.
t;.
VuhiLinsual M.ltre15. , i
rok, Vl (l9si). tlsidc Larwarr. Lon,:ton, EJrvarLt
Arnotrl.
-!k, \,: (1999). tionrg beyondtt,e nerne spealer rn langLrage reaching. TESOL
iJ, 185_2.09. elldrterh,
-':1, v:, & NsnD, lvl (1996). Crhon\tl'J anircrsa/ 4rammar:.4n irirroduction. Orforct,
(.8 tl,. ,ie,r.
.f-'j"lll_!. (1e67). rhc aud&nts ol !r$.ecm. sa. Francisco:
- :rLlcr, v/. H. F.eenan.
S. (1967). Ttre signiii.lnce .,f lerr. es errors. Iaternadonat Rctrer
j. l6l-l?0
oi^10r,Ji,..,,,,,-
,,der, S. (l9il). Icliosl,ncratic di.lects an.j etrot rnrlvsis lntenationdL Ret'& of
Lins&iiit.J, 9, 14?,159. 4''lte'l
. s...ir1t1 lii'.T"i, rn*risti,. Harmo,rclsworth, LiK: pcnguin Books.
.;..1i.1 S.,
,trerall, & CrabLe, D. (ed.) lf',rl:{
(1999I r_dd
r;.r,r mJ
lirll ,
.rj--,.--change.
-- I e//icmt r .
Frarrkrirt: ,r, d14ononrt ir l.,rsril,ge l.dr" rrr De/inrlg rr
^ Lai,B.
feter
:1qfor(], l. (199E). Enstish ont).for chiLlrent
TESOL l,.1nlterj 8, 20.21.
. r. l ,-lr.tao,.p.. .. l. I i lt
W',. t '' r ir'l: vA
-rokes, O. (1989). ptanntng arct intcrlanguaee variation. St,.t,.J
ir SecorLi Laalra3e
o ., l, '.; ''4
,:ookes, C., & Schmidt, R. 0e9l). Morn.ati
Reopenine dre researcl rrgencla Langraac
Leamin[, 41, 469.5D 'on:
350 Doflor Puslqko

Crysral, D. (1997). Engtrsh as a giobal laaguaee Cambridge. UK' Cambridge Unirer' '

Crysral, D. (1999). Thc funrre o{ Englishes Eqhh %ddr' 58. 15'25


Csikszennnihalyi, M. (1990). FlorL': l-he lsrcholosr ol oftinal €lperi€ncc. New Vrrk' Harper -
Row.
Csikszenmihalvi, M., & Csikszentmihaiyi, I (ed ) (19E8). Olbturdl crperienft: Archolo'-
sttdres of llou in cor-i.iousncss New York, Cambridge Universit-v Press
Csi:er, K., & Dornyei, Z. (2005). The intenal structure o{ hnsuage leaming morilar :
a,rd its relatnrnship $'irh language choice and learning effirrt. Modern langlaee Jo"--
89. 19-36.
Cummins, J. (19?9). Cognitive,/academic language pr.rficiencv, hnguisric interdepende:''
:
the oprinal age question and some otheL marrers. WorLirS tapas on Bilins'ahn
197-20 5.
Cummins, l. (19E0). The cross'lingual dirnensions of language proficienq: lmpliceti::-
for bilingual education and the optinal age issue. TESOL Quartolr, 14, 1?5-l8t
Cunrnrins, l. (1981). T]r mle of ptint,]]J lan.ryaea de{'el,lmcnt in lroDDting cd,catioaal rr--
:-
lor ldnsadge minoriry ituderits. Sacramento, Califomin St:rte Departmenr of ELlucar
Office of Bilingual Bicultural Education.
Curran, C. (19?2). Cotroeling'learaiasr A ulnb person nodal lx edrcdtion New York' Lir':'
& Stratton.
Cunan. C. (19?6). Correlias-hamine ir second language Apple Rirtr, IL: Apple River P::'
Cuniss. S. (19??). Genie; A pslcholi"s&istic srdl ol o nod*n'dal "uilll 'hilt" Neq )':i-
Acadenic Press.
Cziko, G. (1982). lmproving the ps1'chornetric, crlterion'referenced, and pncrical qual :=
of intesrative language tesrs. TESOL Quartcrb, 16, J61'319.
D'Amico-Reisner, L. (198:l). An anaLr,sis of rhe surface srrucrure ol JisatPrcv:J exchr:=
DaLam N. Wolfson & E luJd (ed.), So.irlins"istics anrl langrage 'lcqrisition Rolt :'
MA, Nertury House.
Danesi. M. (1988). Neurological birnodaLiq, and rheories of languaqe teaching Sra;::':
Secoad Langrage Acqruition, 10, 1l-11
Dav son. F., Hudson, T., & Lyndr, B. (1985) Langr'rage testing: Oferarionalizatic: :
clasroom measurcmenr and L2 research. Dalam M Celce'Murcia (ed ), ileroid c-:
lssres and rcvarch in TESOL. Rrn1e1', MA, Newburv Housc.
Davies, A. (1989). Is internation:I1 English nn intcrlanguaeel TESOL Qtrdrterl'\, 2j --
46',t.
Davies. A. (1990). Principles o/ L,netage tcrlins. Oxf'rrd, UK, Basil Blackvell
Dnvis, K., & Skilton.Sylr'ester, E. (1004) Looking back, taking srock, moving fon'::
lnvestigaring ger,der in TESOL TESOL Qaartoll, 38, 381'404
tr second I'ngaagc I!'i- --
Day, C. (1982). Ttu optimal d;sranca nodet o/acohrra.jon and s!.ce!s
UnpLLblshed doctoral clissertari,u, University of lllinors, Urbana-Chanpaign
D"v, R., Ch""o*eth, N., Chun, A., & Luppescu, Stuart (19E4) Corrective feedl'a:' :
narivc-nonnarive discourse Larg,ltge Leatfins 34, 19'45
Dofror punoko 361

:- Bot, K. (1996). The psychoLLnerisrics ofthe oluput hypothesis. lang,age Learfiae, 16,
529,5 5 5
.japua, A., & \finrerserrs, A. (200,1). Crosing c'tfurus i?l rhe lang,ajre clasyoon. Ann
'r, . ll. t
(19?t 'r.er.i .. \4r.1 eJr .r.... plenum press.
-::,. E. inrinsi. moriodrion. Neq,y,:rrk:
::{q,ss, R. (1995). Leaminq L2 gramnar rules: A. experimenr s,irh a mhiature hnsuisric
rrstem. Stadies ur Secorrt Lang|age Acryisirior, 17, :l?9.410.
.i.vser, R. (1997). Beyond explicit rule learning: Aurom:rti:ing seconcl ianguage
:norphosynra-x. .StuJiej in r-€.orLA Lansrag,: A.qri5iti,r, 19. Ig5.Dl.
,.ieyser, R. (2000). The robustness ofcritical pe.i.d eftrrt\ n se,.nJ I ncurre Jrqu6,ron.
j'"diei in Second l,7?lge.ls. AL-.lri\;tion, 22,499.533.
--reysr, R. (2003). Implicir & M. Lonlr (eJ.),
and explicir learnins. tralan C. Doughty
iha irandboot ol second langriagc dcq,;jirion (h. 313_148). MaLclen, MA, Bt;cL*"lt
:-ubljshing.
- Slussure. F. (1959). Coune in general linguLsrics. (W. Baskin, penerjemeh). Ner.%rk,
\lcGras.Hjll. (Original work puLlished 1916).
: rne,1., CdreLl, P, & Eskey, D. (ed.). (1986). Revtlrcb i,, rading Er-1. Veshingion,
DC:
.eachcrs oi English ro Speakers o{ Othcr Lansuages.
. .,... I . o. , I1\.t n"L.r... tnJran pot .. B.|.V.rrll
...aeLe,l.-M., & Furnham, A. (1998). Ertraoersior: rlu unloted uriabte in applied
lin&is,ic
':j:arcL. UnpuLlished manuscript.
.,e.!, J. (1910). Ho$ u€ rhinL. Bosron, D.C. Hearh.
-.:erich, T., Freeman, C., & Crandatt,
J. (19?9). A linguisric nnal),sis of some English
ircficiency rests. TESOL Qrarterll, t.l, 5J5-550.
:r. K. (19?E). 71e langulge teaching corrronnl: Routey, N[A: Ncwbuty House.
.r, K. (ed.). (1981). Indiil,ual Aifftiences r,nd unircrsals r tangmge leamirg atritude. Rorvter,
r.lA, Nc*bury House.
-.:n, R., & Pur, M. (1991). tnrerculurat communicrtidr. ranguase TaachrLp. 26. 144-
-6
: & Horton, Il. (ed.). (196t). Ve:ir,albelvuot L:nd s.nenl betraoior tteo4. Englervoocl
n, T..
il{fs,
NJ: Prentice Hall.
-.ka, A. (1000). lnregraring culture and language leamnls in institLuion-wide programmes.
'.[rd'. \rl ,e.d, .urr.., r,j4:/o)
:rhue, M., & Parsons, A. (1982). The use of rote play to overcome clrttllraL inrigue.
ESOL Qrdrelb, 16, ]59,365.
:.e, 1. (19?5). Devotions upon emergenr occasions. (Anthony Raspa, ed.). Montreat.
}nada: McciLl-Queen's Universir] press. (Origi.a1 \a.ork pubtished 1624).
rrei, Z. ((1995). On rhe reachability of commlrnicarion strategies. TESOL Orartcrh.
:) 5 5.84
-r'ei, Z. (1998). Moti\atxn in second an.l foreign tangurgc learnins. langlage Ttach;ng,
it, I l?- 1:15.
362 Doflor Pusiako

Dornrei, Z. (2001a). Mornorional r.rdtrsiar i rh langlage clasroom. Cambridge, L:


Cambrid-!e Lnnersitt Press.
Dorn-vei, Z. (20t,'Lb). ltach;rg arrl reseorclimg moti{orior. Hrrlos, England, Peanon Educar- -
Dornvei. Z. (1005). The psrcholo$ olthe laaguaga l.dmer h\tLtitl al diffegnces in seconl lars:.-:
aalanrior. Mrh*ah. NJ, Laqaenct Erlbaun Assciates.
Lliirnlei, 2., & Csizer, K. (199E). Ten connandments Ior mori!'ating Languagc learr'.-
Results oi an enpirical strdy. hagurge Teaching Research, 2, 20:l'129
Dalrntei, 2.. & Schmrdt, R. (2001). Motirariot and second tangtage dc4nJ;tion. Honol:
Llniversi.' oi He*nii ar Mrnoa.
Dorftlci,2., & Skehan. P. (2003). lndividuaL differcnces nr L21c:Lrning Dalani C DoL,::
& M. Long (ecl.), nt handbool of remrl tdnqdge dcqlltrftiol, (h 589-630) N'la1den ) -
Blackscll Publishhg.
Doron, S. (l!)?:l). llcfld.tiril).nrjllsif i.r dnd thet ihll&ence on readLng for lference lir r--
ituderri ol ESL. Unpublished nlnuscript, Unnersiq of Michigan.
Dought-v, C. (1991). Se()nd language jnsr.Llcdon does meke a difference, Ev ence:: :
an enpirical study of SL relari|izatid1. Sflrdies n Srcord Lan3rage Acqr4sirion, 1J. :'
4 69.
Dougho, C. (200j). lnstrlr.ted SLA: Cinstmins. compensarion, and enhancement. D: --
C. Doughty & M. Lone Gd.), lXe hanabool of rcond lansag: .lc4risirion (1] 15t": l
Malden, N{A, Blackrvell Pu1-.Lishnrg.
Doughn', C., & Long, M. (2001). The hanJbook ol second lansage acquisitioa. MaLden. \l-
Blackwell Publishing.
DoLrghq, C., & Wi11ianls.l. GJ.). (199E) Focu on lorn ur clasroom seconrl langlaee acqur::: -
).e, \,.r'.'" l' , g. I r, ver.rq P -
Douglas, D. (1988). Testing list.ning comprehension in rhe context of the AC -
proficienq guidelin.s. Srrl|er nL Sacond Lang"dge AcqnJn;on, 10, 145-24n.
Dnch, K. (1969). The language of rhe parent, A pilot stldl (Working paper No. -
Lenguage Behavlor Research Laboraton, Unirtrsiq c,f California, Berkelev
Dresser, N. (1996). Ml[ioLilrro] manners: ltiet nrles ol aiqterte lir chdnsing r.'c'ery Ne$ ) .
\filcr.
Duieu, B. (1994). Teach;ag mrref. Oxford, Oxtord Uni\€rsiq Press.
Dular', H., & Burt, M. (1971). Gooinrg, An indicator of children's second language leat: --
strntegies. Ldnens. Lcan,iia. 22, )35.252.
-
Dular, H., & BLLrt, M. (1974a). Errors and straregies in child second lanquage acqul:r:
TESOL Oratterh, 8, 129-136.
-
DuLry, H., & Burt, M. (1974b). Narural sequences in child second lenguage acqulsr:
Lnsuaee L rning, 24, 31'5).
DuLay. H., & Burt, M. (1976). Crcative consftuctiorl in second langurge Leanin!- -- -
tcaching. lSpecial isue] Lang11aga Leanifts, 4, 65'i9.
Dular,, H., Burt, M., & Hernandez, E. (19?5). Bilingralsrnrat nLeasate. Nerv York, Har: '-
Brace lovanovich.
Ddfior punoko 363

, rnn, R., Beaudrl, J., & Klavas, A. 0989). Survey oi research


on learning strLes. Ed,carional
Ldada hip, .l2, 50-58.
-rnn, \\1, & Lantdl l. (1998). Vlgorsb,s zone oI proximat devetopnent and Krashen,s
i + 1: Inconmensurablc cons ucrj inconmensurabte theories. tangaase
t rr"ni +s,
4l I .4+2.
,rran, R (dorgan Canale, M., penfietd, j., SransfieLct, C., & Lisljn.Gasparro,
J.). (1985).
ToEFL riom ,_romrru.rcrrA,c ue!\p.,,,t on language proficien.y,
P.r.ero,,. Nl. Ld,a,o.dt re..i, r- \r,r
A;J1;r';;;...
rrkheiln, E. (1897). L. s,icide. paris: F Alca..
::.Lran, F (1977). Markedness and the contrastive anat],sis h\-porhesis.
La\:uare Lzanrint,
27. 115-:t30.
::{nan, F. (1981). On ttre naruralness of interLanguage phonological
r.utes tanglase
Leatninl, 3 1, 19 5.2.16.
::,- , uol thF.r.-r o ,,nrm .'\p .,,, .,. .,r . he acqlrlsiric,n of consona.t
.l r'rer. ,,\ r,.-Jr eree L. le ^n.- \.,de..a \€.rnd Lang1ldsd Acq rJirion, 13,
:1.41.
(2004). From phonemic diifercnces ro consrraint
rankines. -srailier jn Se.,n,
A r, ,' .-4 20,:t1.'4o
i:.L arc1s, B. (1979). Driwing on rhe righr side oi rhe brain.
\4arrin's
Los Angetes: l.p Tarcher,/Sr

:::n, J..(2003).A xudy of tlow theory in the foreign Language claxroom. Modem Lnslase
rorm4| 87, 499,51E.
:::rnan, M. (19119). Ai.s, grashoppers, t adgers, d^d. bunerlties:
eualiiatrre dnd quantitutile
:n.wstiiatian of dduLt tanguage reaming stlrcs and rrrar€s1er.
unpuLlishe.r docro ral dissertarrcrr,
Unron Insritue.
:rman, M. (1990). The role of personaliq qpe in adutr language learning:
An ongoLng
i.\'estigrtrcn. DaLam T parry & C. Stansriell (ed.), to"sog"
-8\ \eh \. -r, -re-r .e Fa R+enr.. otit,a. ,"*.i,a.J ilir ra_
-
:-.trran, M. (1996). Undersranding wcond tangvage teanirg drffoitrres. Thousand
Oaks, CA:
:age.
:-:man, M. (1999). Ep boundaries and toterance ofanbisuiq in sccond
Language learning.
l"h* J t""ta (ed.), 1y-' .
lang,age ter:nr,s (h. bl-b"). c","b.;Js; l"il,;dts.
Universitl Press.
:-rman, M. (1993). Ego boundaries revisited, Toward a mo,:1e1
ofpcrsonaliq and lcarnnrg.
Dalam J. Alatis Gd.), St'ar.g,. intctdction onJ brsrrgc a..rr,""^
1,.,o i,_."..,'""a
?s.tr h G. 131.162). !/ashingron, DC: ceorge.om UnLi.ersi$ press.
_
..1"1 Y., & Leaver, B. (2003). Cocnidve ,F,te, ,n rhe scn rcc bnqu.,r.e t.arn,ng sr\lc,,,
31. i93,415.
:::man, M., & Oxford, R. (1990). Effects oisex differences, .areer choicc,
anct psvchological
qpe on adLrlr language leaflring srrategies. Maetrn l;,ncuage
_ lawndl, 73, l.ti.
:.oq P (19?:l). Wrtring ui rrr reactur. New york: Oxtbrd Universiti. pres
364 Dofror Punoko

ELDib, M. (2004). I-anguage learnrng stratceies ln Kuwair: l-inks ro gencler, lanr'-::-.t.


ancl cLrltLre in a hlLrid cont.'rt. Fo).irn Lans"dg. Anaals, 17, 85-95.
E11ior, -{. (1995a). Fiell Ln.lepen,lencerdepcndence, hemispheric speciali::r: ' :"
artitLr.le in relaiion i. froDLlncirti(D nccur:Lc-r in Spanish as a foreign langur!:
Langutge J osr(L 9, 3 56-3i
? L

Elli,rr, A. (1995b). Forelgn languale 1-.honol,p1' Field independence. Artiturl.. :-- :c


-
success of fornal insrructi(n in Spinish pronun.iatbn. MoJan Larg,age Jr', -
5lrr- 5,1 l.
Ellis. Cl., Snrclair, B. (1989). Learnu,s to leorn Erglish:A coarse n learnir tranng. Ci.:::: -.
&
UK, Cambridge Unilersity Press.
El]i". N. (ccl.). (1994a). lmllicit arri c!,]icir lclln'ns ol L,Hedgc. Lonclon, Acaden:i; , -
ElLis, N. (1994b). lmplicLr and expLicir langurge leaming, An overvielv. Dal.n l. : ,
(ed.), imliicit arLi sitlr.it hdnlrs o/ ldns,'rs. (1-il). London: Acaclcnic Press.
EL1ls, N. (2001.). Frequency eifecrs ur lansrage processing, A relie.l r'irh hrli.a:::- '
rheories oi implicir and explicit languagc acquisition. S di$ in S!.-onJ i: .-
Aquisirion, .24, 143'188.
Elhs. N. (20C1). Constnrcrion. chunking, and connecrbnisrrr: The emergence oi,::
language suLrcture. Dalan C. DoLr.gliq \r M Lc'ng (cd.), TJu turdl,a,t ol vo",i .,' .-..
.r4aislion (h. 6l'LCl). Mrledn, \4,{, BLachvell PublLshing.
Ellis, N. (1005)..{r the inrerface: Dvnamic inr.ract(rs of explicit ancl inplicir l::: -
knorvlcdgc. Sldrs in Second Largudge Acqlrsirior, 27, 105-351.
Ellis, R. (1986). LrLdavatdi|g rcond larsdge d.4usi.ion. Oxford' Oxford t-rniversr, '
L111s, R. (198?). -\conl trnsuagc.,(pliJirion in rortarr. Nerv York: Prentice HalL.
Ellis,R.(1939).Soinceso{intralearnerrariatiliqinlan,guageuseancitheirrclar.:.'
to sect'nJ language n.quisidon. Dalan S. Gas., C. Maclclen, D. Pre*on. & L. S. .
(ed.), Variatior in srcotd largta.qe dc,:i,ri.ionr Ps).holins,islic xsrs. (lletJor
MultilhgunL Mafters.
EL1ls, R. (1990a). I*,lced seconl l.h!,as. d.q,,sirion: L{trnrr,p in thi.l!rv..itr. Llenf::-
MA, tslackucLl.
Ellis. R. (19901.). A response ro Oregs. Atrlred Lnsrirrrr. 1i. 384'391.
Ellis. R. (1994a). The srrdy ofrcord langtdse dol,i$tion. Oxiorrl' Oxtord L,nilersit\ l'.
Ellis. R. (19c4b). A thtory of tTsrructed second languagc acquisition. Dalam N :
(ec].), irnlliciL a'rrl rrllicn laanuLs ol langaage (h. i9-114). London, Academic Pres:.
ELlLs, R. (1997). SLA rusearh and largriagr tcacir;ng. Oxiord' OxtorLl Univcrsity Press
Ellis, R. t'J.). (20Crr). Learnine r saconrl langtagr .[o,i!i Amsrerdan, l.:
'nrdftl.rion.
Ll1is. R. (lo0l). l"rq"ag. Lrdmins. il (Suppl. 1). l-
lni'esrigarjne frorn-focusecl insrrLctrcn.
Ellis, R (200.1). Th. .leiinition .rnLl me.rsurement oi L2 r\pllclt knowledge. Lar;,.,
Lalmitg, 54, )2i .zi 5
Ellis, R. (2005). Insrructccl lenguage lerming antl task-l,ascJ teachhg. DeL:Lrn E. Hir..
(cJ.), llandL,ooh ol ravarcA n;econJ larLEarc rrachilp anJ laomirr 6. 711-il8). Mah,.l
Nl, Lawrence ErlL.aun Asi.,.ilies.
Dofror plnoko 355

: R, Basrurkmen, H., & l-oene, S. (ZOt.rt). preemptive rocus on turn inthc ESL
::..roon. TESOL Quatdrb, J5, 17?,405.
: . (1986). An analysLs of dLscomtirt, rlsktaking, social,jljry, and morii,ation in rhe L2
:.:sroolll. Lan:ra{e L.atninp. 36. l,).5.
:. -T,ipp, S. (1974). Is seconcl language learning 1ik. the fLrstt TESOL
Brdrrerh, s. 1tl-127.
: :rk, L., & Cregg, K. (2C02). Nos flash-H,me .tLLt dcrLt. \.,d,e, ,, \-!on, Ldr{,,asi
: r ri\itian, 21, 2) t'.14i.

: r: D. (197?). tliscovering rour problem rclving stv1e. psychotog %da1, 1i, 69-73.
' ,- : C., & Kesper, Cl. (1983a). Plans anct srraresies iD foreign lansuaqe communicarion.
:lan C. Faerch & c. Kasper (cd.), Snar.$cs rr i, r.rLrna.uase.",^,*.,.- it, :o-',0t.
nJon, Longnan.
: , :r, C., & Kaspcr, Ll. (ed.). (lg8lb). r-rrargiej in inrrrlrns,as. comn,ni.ation (h. 20.60).
:ndon: Longman.
: , ::. C., & Kaspcr, G. (1981). Ttro !,ars oi dcfining commlrnicadon strategies.
Langtale
,rnin{, J4,45,63.
: ,: oq. J. rlnd Crynes, R. (cd.). (19?6). Or TESOL 26. Washinsron, DC: Teacher
of
::qLlslr ro Speaktrs of Other Lanquages.
- :1i, A. (199?). N'eu uays of rcaching calrrre. Alerandria. \A, Tcachers of EnsLish t,l
:rtakers oI Orher Languagcs.
- rJ!, Ll. (19i9). Thc disjuncrive tallacy betrvccn discrere-poht and lntesrarive rc-rrs.
j rL 1., tr- {<i
: :.1r, H. Q,,.
(1982). Measnres oi language
L.roiciency {rom the learner,s pc$Dective TESOL
q:,arterf. 16, 13-59.
. . (19i0). Bod) llrgaa.qe. Neu \'ork, M. Evans.
,'::. s. Gd.). (1974). Leoraing aboaL l,.opl. dnl cLlufti. Evansron, IL: McDougat, Lirde.
:chi!ro, M. (1S64). Errhh as secod larrgruge: F/om fi.oD ro t1ncrice. New yorL: Simon

- ..hiaro, M., 6r Bmlrlrit, C. (1981). Ttu functionatnotion.,t a!tuo.rch: From rroD .o


: n.tice Netr, York Oxford Universin Press.
- :.. A., & \ agner, l. (199?). on discourse, communicathn, and (v)me) fundanenral
.ncc.pts in SLA rc'scarch. MoLlen Larguagc lournal, 81, 285-100.
,::. l. (19E1). The phonoloqical l-.asis of loreisn accent: A hypothesis. TESOL emrrertl,
;. 413-455.
- ..:. l. (1S8?). A crLrical period for learning ro pronounce lorcign languaqet Allied
:n!! ri.tr, 6, 162-177.
n, S. (19E?). Conrrasr and consirucrion in a paramcrer.setting mo.let of L2 ac.tuisjtion.
,.rLg1as. Laafrins, J7, 19-61.
- :r., J., & Kar, l. (ed.). (1964). The rrfuctrre ol tangaage; Readingi in ri,e jrhitosophr .f
.,lrllasc. Enslewood Cliti:s, NJi Prentict Hail.
: i]. (1. (2002). DeniaL and dre c.nsrn,.rion oi comcrsarional turns. Drlam l. hbee &
rl. Noonan (e11.), aromll.r s rencer in sorLnar and liscorrse (h. 1.i7). Anlsrtrdanr: John
366 Doftor Pu5toko

Forres.'Presslet, U., M.tcKinnof, (1., & Waller, r' G.].) (1985). MrtrLcogaition, ;ogr.:. -
d,e h,mlri tdji,md,r, Oin. 1). Ne" \'orl, Ac.rdcnic lrress.
Fosrcr P. & Skehrn, P (19s6). The rnllLLencc o1'plannurg and trsk qpe on second Langr ::,
peric,rmance. StuJics n Secoml Ldnsu',s. A.,t n,.io , 15, 199-lll.
Fo*er, G. (1S61). lioJrtanal ctlnrcs New l',,rk, F1.r4.er h Rot.
Foster-Coben, S. (1001). Firsr Languagc acquisirio.. seconJ langlage acq uisitron, '\\ r:::
Hecul-.a to him or he to HecLrl,al Seconl Lan{M{: Ac,tt,rrion nrrorch, 17, 329-i+:
Fott)s, S. (1991) The cloue test rs in inregrativc mcasurc oi EFL proficienq: A sLrL'sl:
-'
for essals on coLlege entrance examinetionsl Ldtrgrdsr L.dfli,!, 41, 311'i16.
Fruler, \1t. (199?). V'rortr llnl iosninr. scicnia; Lanllurg.l]nd rnijifunon o1 soral :
.onfrtuiion,rl rnn . Cambriclgc, lvlA, HarvarJ Unncrsiq lrrc*.
Freire, P (19?C). Padagoe oj rlLc ol,lnersa.l. Ner'\br[, Scal uLr Press.
FreLLd. S. (1S:0) A seraral ruroi,roion Io fsr.lLodndlriij. New \i,rk: Lncright.
Frics. C. (1945). ?rchur! anJ iraramg Etglish as a ircigr Lmgrage. Anr A.l.ot: L;riveri.
Nllchiqan Prcss.
Frics, C. (1952). Tlt srto*r of Er3lirh. Neu Yorh, llancoutt, Brl.e & $brld
Clge, r..-. (ed.), (1964). lJanJbool oi rt,'.h oi LeaclLrq. Chicaeo, Ran't 1t4cNe11r..
Gagne, R. (1965) The con.litions ol LearnLng \iu \irl, Holt, RLleh:rrt & \(mstll
Cliies,,q (lqsl) Leantrfecclback,AnerpLontorrstrLJltirrsrc'lelnrheseconcllan!'-,
cl:Lssrc'on. Dalan H. Seliger &lv1 Long (ed.), Cl;r-ssoom oierteJ rcsiarch inrecod lun.' .
ac.pnnor. Rorvlcl, lr,1A, Ne'r'l.urv House.
Can, 2.. Hurnpbre-rs, (1., & llxrnp-L-lc,ns, L. (1001). LtnLierstantLLng sLrcce;sful:
nsLrcctssrul EFL sr,.rJenrs l. (lhi..s. universlties. Morlar La'Lglagr louraal t1i. -l
)14.
Ganschr[, L., Sprrks, R. (]996) Anxlct\ rbout ioreign L:rnguage learning among :.:
&
schooL women. MoJe,n Langra3c /o"nul, 80, 199-111.
Gan.chrx, 1., Sparts, R., Anderln. R., lo.tnhy, i., Skinner, S., & Paton, J. (19:-
Diftcrences ir\ LancLrage ferlormancc arn,rng high-, rverage- and Lry-anxr,rrs cc,i.:,
fr,reign languasc lc'uners. N{oral Lantuagc Juunal, 78, 4l'55.
Clarclncr, H. (1981). Frans of mind: flrc rhdorr ol rLrrhitk iiralliqarcs. Ni$ \brk, F.' .
Books.
(lardncr, 11. (1999). hrelliselre rulrarrud. Ncr York, Basit Books.
Omdner, H. (10!.4). (lJunrri{ min/s. Boston: Hanard llLrsincs Schcnl Pres.
Grnlner, R. (1r)81.). SociaL facrors in langLLagc retention. Dihm R. Lambert & B Ft-
(cLl.), ]-lig L,rs,,r tnrLscge sh;11,. Roslerr MA' NethLr.r' HoLrse.
(lardner, R. (1St5). Social t!r[olo$ ard rcon(] ldrgd!. llrrniqt: The role oJ atLiLuJas -..
r,.ri,,.i.r I i,n(l(nr: I'lhvrrd AmolJ.
(la ncr, R., D:Lr, J., & N,laclnqrt, P (1991). htegrarne m,rrirarion, inJuccd anriel,.::
LallgLralle leamin! in.r cc'nmLle.l envL(,drncnt. SnrJts in Srrond Llllaga Ac,luir::
11, 19?-11.1.
C:LrJner, R, & l-anibeLt, W. (L9ll). AaiLtds and morr,anor in rconJ language ho,'. --
Routey, MA: Nc'vL.rrv HoLLse.
Dofior Pusrdko 367

hrdner, R., Maclnq're, P. (1991). An instrumennl motivatron in laneuaee stuctv: \yho


',\. rr r.1 ' c te ne rrrd,q ,' \ec .nd / r.q.ra A il.r.ron, / r, .i 72.
;rdner R., & Maclnq.re, P (1992). A student\ conrributions ro second language learnrng.
Pd1 l ' .,Lr ,rve
'.'ri"l p,. Lmoud-. red.n,nr 2q,,2 220.
i-=dner, R., Maclntyre, P (1993a). A studenCs conrributions to second language leatnirrg.
Pd-' ILlre.ll'e \ dbe.. Ldnd,dep tca.Irrns. /0, I tl.
,=-rdner, R., & Maclnqre, P. (1993b). On .he neasr-rremenr of affectivt variables in second
language Learning. I^anguage ltaming, 43, 157.194.
;:rdner, R., Masgoret, A..M., Tennant, J., & Mibic, L. (2004). lntegrative morivation,
Changes curing a yearJong intermediate-level language. L,tnBw.]:e Learninr. 51. I.j4
::: -.,lo8or. La'rg.r.'ge u-rrenatand ec ntan,,.se1.ori ,ro-. r,.;.r,.
L,.",, "

---s, S. (2003). Input and lnreraction. Dalam C. Doughty & M. Long (ed.), llre han,:Jtrotr
of second Languatre acq,uirioa (h. 224.255). Malden, MA: Blackwell publjshifs.
':-s, S., & Mackey, A. (2002). Frequency ettects anJ seconcl languas. acquriri n. \rrares
n \ o.d L.1"!,-. A.qr r,,,on, 74, 240 ln0.
}s, S., Mackey, A., & Pica, T. (1998). The role of inp.ut and inreractitn in second
language acquisirion. Modem I-anguage lournat, 32, 299.305.

r,eulury Huu e
-::s, S., & Selinker, L. (ed.). (1983). Language :daut'er h ransuase le.]minr. Rowlev. MA,
!"u 111 o ,.".
-:.s, S., & Selinker, L. (2001). Sdond Unyd.se dcctuisition: An introdrcron coarse (2n.1 e,:1.).
V" ,w 'h. \1. L,wrtrre LrlLrrn q.ocr,-e..
.f:.ls, S., & Varonis, E. (1994). lnpLrr, interaction ancl second language prorluction. Strdies
in Second Lang|age Acqrisidon, 16, 263-302.
f-s, S., Madden, C., Preston, D., & S€linker, L. (ed.). (1989). Vanarion in seco l Lnsldse
dcilriiition: Prlcholinslirric issaes. CLevedon, UK, Muldlingual Matters.
l:rbonton, E. (1983). Patterned phonetic variabiliry in second languaee speech, A lradual
diffusjon moclel. DaLam B. Robinett & J. Schachter (ed.), Sconr/ lans ar,e Lerltniu::
Conrrasrn'e anafsis, cnor analyn, and reiared aspecrs. Ann Arbor: Untversity of Michigan

-::thercole, V (198E). Some myrhs you may have he:r1d aboui tirst ianguqc acquisition.
TESOL Qlartr!, 22, 4A7.435.
3:ttegr,o, C. (1972). Tearhing l,reiga langlage in schooi: the silenr o.o1 (2nded) New york:
Educarional Solutions.
-::negno, C. (1976). Th€ mnnon reae af teachins foteisft tanguages. New yolt: Educarional
Solutions.
-::nesee, F. (1982). Experinental neuropsychological research on seconct languagc
processing. TESOL Quarter\, 16, 315,31.2.
.leschwind, N. (19?0). The organizati.n of language
and the brain. Sc;cnce, j7o, 9,10944.
::bbons, l. (1985). The silent period, An examinarion. Ldns,ase Ledrnins. 35,255167.
368 Dofror Plnoko

Cleason, H. (1961). An introJ"crion to deJcripd4 e /ing|isrlcr (rev ed ) New York: Hok S


& Winsron.
Cleitman, L., & Vanneq E. (1982). hneuage ecquisitbn: Tbe state ot the state ,:,: :i
Dalarn E. \ anner & L. Oleittran (ed.), Langrrose acqrirtion: the stdt. olths rrrt. Car:!
UK: Cambridge Universiq press
GolclschneLcler, I., & DeKeyser, R. (2001). Expl.rining rhe "nannal order of L2 rnr-
acquhiion" h Engllsh: A meta-anaLysis of rlulriple detern,inanrs. Langlaee L:
il, 1-50.
Goldschneirter, J., & DeKelser, R. (2005). Explainhg the "narural order c,f L2 nt=
acquisirion" in English, A meta'analysis of mLrltiple determinarrts. Llnqlase lr
55 (suppl. 1),27.??.
GoLeman, D. (1995). Emotionai intelligence. Nerv York, Bantam Bools.
Golenan, D. (1998). Worltins uith emoriondl inrellis€nce. Nerv York Bantam Book
Goodman, K. (1970). Reading, A psycholinguistic guessing game. Dalam H. Singe::i
Ruddell (ed.), Theorcrical odel, ad tuoaers olruadins. Newark, DE: Inremrtional

Couin, F. (1E80). Lnrr d'enseigner ar d'endier hs ldnsles. Paris: Librairic Fischhacher


Gmbe, \f., &Kaplan, R. (1996). lheorr and practr€ o/rnrins: An dppled lingr'liJric !s.-:---
Harlow, UK, Loneman.
Graham. C. (1964, Mared. Belonl inresrar;r'e Thc Jcoclopmcat anrl ir/I*-:
'norildtioni
dssimildtir. motirdrion. Paper presenrecl at rhe TESOL CoN€nrion, Houston, T\
Greenberg, l. (ed.). (1963). Un;rervrls ot tang,rge. CamLridgc, MA, Massachuscrs ln:::::
of Tcchnolrg-r press.
Grenrberg, l. (1966). La'retaee rniretsob. The Hague: Mouton.
Cregersen, T. (200:l). Te err in human: A reminder tu teachers of Language-anrious stu:=a
Foreiei lrngrace Annatr, 36, )5-32.
Crcgcncn, l, & Horwirz, E. (2002). Language learnhg and perfecrionism: Anxiou:;oi
non an-xious language learncrs' rcactiorN ro their own oral perftrmance. M odern b'7g
lournal.86.552'57a.
Cregg, K. (1993). Takhg explanatbn sern,usly, Or, 1et a couple of flowers bloon. -l-:-a
Litrytistic s, 11. 21 6')9 4.
Cftgg, K. (1984). Krashcn's moniror and Occan's rM)r. Atrrli.d Lins&,sricl,5, ?9-li,:
Gregg, K. (1990). The rariable competence model of second languagc acquisition anJ ;r
rt isn'r. Applied LinsLrtics, ll, 164-181.
l;regg, K. (2003). SL4. theorv, Construction and assessment. Dalan C. Lloughq & v-
Long (ed.), 1le hanJLooh ol rconrl llnguagc acqrisitior (h. 831-E65). Malden. MA' Blacl-:l
Publishing.
Crice, H. (1S67). Losic rn.l contcrr.lrion. Unpublished rnAnLrscrirr, University of Calitor:;
Berkeley.
Cri{fiths, C., & Patr, l. (2001). Language'learning strategies: Theory and perception. ::
lournal, 55,241'257.
Dofior Pusroko 359

-:iirhs, R., &


Sheen, R. (1992). Disembedded figults in rhe landscafe: A reappraisal
of
,l researchon field dependence.independence. A,ttEd Lins,isri.s, iJ. ljj_]46.
=:orenko, E., Sternberg, R., & Ehrnan, M. (2000). A rtreor\+ased approactr to the
:neasLnemenr offorelgn languase lerrning rbitiry, The CANAL.F
theory ami rest. Moaen,
)nt:''age .loumal, 84, 390.405.
i.:::lines /br rhe Preparation ol Teachers ol Engtrh to spcaL ers ol Orh et Lan$ares
in thr rJnited
... ll ,7r'. \'.nir : :. Da. te".1,.-..r, ,e .t -r .rO,t ..! re.dpe.
(,81, 1",p, e.per r" n,ru.,lrur..or-r"W,oni "t.-
- ".c rl,p.",...reJ.,-d
lehrrl M. Hhes & W' Rutherforct (ed.), On TESOL ,s1 (h. 169_iii). lyashinston,
jC: Teachers of English to Speakers of Odrer Languages.
,-rra, A., Acron, \f., Erard, R., & StrickLand, F. (1980).
The effects of benzodiazepine
'alium) on perneabtlin oI ego boundaries. Idtnguage Learnins, J0. 351_163.
ua, A., Beit-Hallami, B., Brannon, R. Du1l, C., & Scovel, (19?la). The effccs oi
T
:rperimenraLly rnduced changes in eso stares on pronunciatiorl abiliw;n
seconrl
.anguage, An explolatory study. Compreheruile Alchiaftr, tJ, .
:i,ra, A., Brannon, R., & DuU, C. (1972b). Empathv and second
language learnine.
'r;uoA" I a, r' I IJO
^,,/'
:.ura, K. (19?4). Pretabricared parterns and rhc emergence of strLrcnrre in second
langrrage
jsition. Lrnsldg€ Learning, ).1, 287.19i.
rcqLr
r"ura, K. (19?6). A case study of a Jepanese chttd learning English as a secontl
languase.
ins.as. Ledrntn{, 26. 126.351
r.ach, A. (2000). FinJing our abour sruclenn. lcarrLng .trategie, Lr1 luokrng ar their
lrare* .A cr.e stlrd) S),.?fl 28, 85-c)6
r..!, M. (2001). Undersrancllng iearnepceltered Lrlstruction lronr.he perpecrive of
rrLrltiple intelligences. !'ol.isn tnnq!.ise Ann,:11, 34. 355,167.
! . E. (1959). Tle sileat languaga. Ncw York: DouUedar,.
. I rui6r t\es.,1J.td .n.o,...leq \orl.: Do,l ,.uu.
:,, E. (19?4). MaLnrg sense uithout rcrds. Dalam S. Ferh (ed.), Lan,itrg abo,t
rc,pte
.d r, . F!"r,.n t,.M.D.,q,l ,,t-
l. J., Vrtanova. C., & Marchenkova, L. (cd.). (2005). Diatogue sith
Bath,ir or secon.t dd
-rreier language learniag. N,fahuah, Nl, Lawrence
Erlhaum Associatcs.
i:Jay, M. (19?3). Ertlorir.iorLJ in rle frnctions o/ langra{c. Lon.lon, Ed!.ard Arn.td
rmrrln H. (1985). Aa rn tegtated ttuaD of Language redching. Blajne, WA: Seconcl Language

:r, Y, & lmflicir knowledge, expticjt knowLeclge, and generat language


EllLs. R. (199E).
:roficiencl'. Lansdge Teaclurg Rerarch, 2, l-23.
:r, 2..H., & Selnlker, L. (2005). Fossitization in LZ leerner. Dalan E. Hinket (ed.),
.laftdb@k af ft5edrch ir srcond kagaagr rcachrrg aad haraing (h.
455.4?0). V"f1lv"r,, Ni,
-;1$rence Erlbaun Associares.
::rsen, 1., & stansfield, C. (19E1). rhe reiarionship of fielt .iependenr_indepen.tent
:os.itile sqles to foreign language achievenient. Ll:nsu.'re Leunilr^, J1. 119,3;7.
320 Doftor Plnoko

Hanrn, L. (19E4). Fiell dcpendence-rndependence and langLLage testLng, Evi.lencc : :


sx pacific islan.l cultures. TESOL Qlarrrll, 18, 311'j24
Hansen.Bedc, L. (19?5). A chilJ's crertion of a second language \xorlirg i'dr.-
Bilingaal;rnr, 6. 103.11.6.
I-larley, B., & Hirr, D. (199?). Language aptirudc and second language proiicie.:
:
cLassroom learners of.li{icrcnr starring agcs. Slrdiej in SeconJ Ldnsndg( Acqrijrn-:

HarLoq', L. (1990). Do rhev mean rvhat thel sarl S'rclopragmAtic competencc rnd :.:
languege iearners. Modtm Langraga Josraol 74, 126-151.
Hartnen, D. (1985). Cognitive sqle and seconJ Language learnins Delan M. Celce-Il ::
(ed.). Berond Lasrs: Islies oad rrarch ra IESOL Roqler', MA, House.
^-etr'bury
Dalam E E:
Harch, E. (1S?Ba). Dlscouse anallsis and secon.l L:Lnguaee acquisrtron
(rd.), Saond ldns,asc.r.q&rriri.r (h. 22?). Rou'ler', MA: Nenhltr) Hc,use
Hatch. E. (ecl.). (19781.). S{old langurse rirqrxirior' Rotley, Ntr{, Nevbutl Hc'Lrse
Hatch, E.. & Long, M. (1980). DLscourc analysLs, rvhat s thatl Dalam D. Larsen'Fre::
(ed.). Drcolrc dn.rllrir in secod ilngrage revarch. Rottey, \{A, Newhrrl House.
Hares, J. (cd.). (19?0). (lognitior anri rhe d*elop errL o/ lllrgroge. Ne{ YorL: \riLev
H€, A. (2004). CA for SL{, Argunents lrom rlre Chi.ese language classnron. \::--
La'1Etoge J ourt(I. 88, 566-581.
Hedgcock. J. (20r-r5). Taking stock oi research ln pedagogt i,l Ll u'rLtLng. Dalam t F:r''
(ed.). Han,tbml o/ rcval:h it wcond langlage teachurg and ltarnirg (h. 5!li-613). Ilai
Nl: L.rwrence Erlbaun Assc'ciares.
Hendrickson, J. (1980). Err.r corrc.tion ln li,rcign ianguaee te.rciring, Rcccnt tir. -
rcsearch. and practicc. Dalam K. Crcft (cd.). ReadD'.qJ .n English aj ,r irconJ /angu3. - '
ed.). Uaml.rnlee. MA: Winrhrop.
Hennnrg, C. (e.l ) (19??). Procearlrtss oi rhe Lor Ar3elcs reronJ largmgr rcvarc[ lorur
Angeles: Unnersit] of Caliti,rnia at Los Anselcs
Hevde, A. (19?9). The rilatiomhif l,ctseen selirsreem and dr orrt prortacrion oi a scconrl iar.' - '
Unpublished cbctoml dissertation, Unl\'ersiq oi Michisan
Higgins, C. (2001). "Ori'nership" of EngLLsh Ln thc outtr circLe, An aiterr.retive ti : '
NSNNS dichoromr. TESOL Qaansl:. 37,615'644
Higgs, T. (ed.). (1982) crrrictlt'I, conp.tcnce, dnd tJre foreign hrguge Leacher' ACTI;L Fo:. --
Language Education Serics. LLncolnwood, lL, National Textl'ook Company
Higgs, T., & CLlf{ord, R. (L9El). The p'ush row'rrd coinmunicetiorl. Dalam T Higgs r.-
rri.el"m, coml,crer.d, and tlt lorciga la'rgtage .sacher. ACTIjL Foreign I-anguagc EJuc::
Series. Lincolnwood, lL, NationaL Tcxttook Company.
Hilgarct, E. (1963). Modladon in learnidg thcL,tl DaLam S. Koch (ed ), I'srcholoer, A , --
of sL,ence (\'d. 5) (h. 16?). Ndi \brk, Nlcrlrat"Hill
HLLL, B. (1994). Self-rlrana'rcd lelrnrng. Langro:e ?iochlrg, 27, lL3-223
H,ll, l. (19?0). F.,reign accefi\. languagc.l.rllrisition, nnd cerehal clomrnance rcii:L:'-
L.rnsd.se L.dmins, 20, :li-143.
Hill, l. (19?2). The edaarrionli len::s. L)etrolt, O:LL]:Lnd Conmuniq Colleee
Do{rof Puslako 3zl

: nenora, K., & Garbont<u, E. (1000). Erhno.entrisn,, cultural traits. belieri, .rnJ Enghsh
protlciencli A Japanese samplc. \loritm Lan..nee lon^t|', S,1, l15-240.
-,nes, N4., & Rudrtrlord, \f. ((ed.). (t9E1). On IESOL 'sr. \X/Nhi.gron, DC: Teachers of
English Speakers ol Othcr Languagrs.
-,nkcl, E. (ed.). (2005). HdnJLook otglrrrh ii s...arl t!ngragr rcachuig anJ trarairl. Mahrvah,
Nl: Lesrence Eril.run Associarcs.
:,aJik, E.. & Edwarcls. H. (1981). A conpaurnt an:rhsis of nrothcrJerher sp.cch in rhe
nxruraljstic home efr.iro11m.nt. Jorn,al o/ PslcholrLurrric Rcj.nr.lr r, lZt-lll.
- rttman, S. (199?). FieLt dcpenJence,,'inclependerce rrr srcontl LrrrgrLage acquisifion anct
implicarions lor ccLrrcarots ancl instrLrctionel rlesigners. Fotrgr l-anguage .Auatr. J0,
)).1.2]1.
-,jiicde, c. (1936). CulnrraL di{ferences Ln tc':rching rnLi tearning. hLorarromt /ormat ol
lnr.rc1lku l Reldrion\, i0, l0l-120.
:.,gan, R. (1969). Developm.'nt oi an emrurhy scrle. Jo,rnai o/ Corsuttrng ad Clinic.ll
Psr.holosr, JJ, l0 11116.
:iLmes,1. (1989). Sex difterenccs an.l apolosics: One aspecr o i c( m nunicarive .onpetcn.e.
)

Af!lied Lurrristi.i, 10, 194,1.11.


-olnes, I. (1991). Lareuagc anJ gen.1cr. Lansage ftd.hins 24, 10?-120.
:-ilmes, J. (1995). \vortrr, mcn, r pol,rcnd\r. Whire Plai.s. NY: l-oLrsn,!n.
-.'lnes, 1., & Brom, D. (1987) Teachen and stuclcnts learning abour comptjments.
TESOL Qrarterll. 21, 531.546.
lolznrrn, M. (1984). Evidence ior a reciprocaL mdcl oi langurgc developn,cnt. hn^dr al
Pslcholirgriistic iturdrch. lJ, 119-146.
iolaran, M. (199E) Tic lansase ,/ iliildren (2nd ed.). C:,mLrrldgc, tvtA, Brlckrvtl
:orstejn, N., & Lillht{oor, D. (d.). (lg8l). Lrplanatotr rl lirxrrrics;1'he loncat tnrbtor ol
lansuasd d.qrli\irion. Nerv York, Longnan.
:oruir:, E (2000). lt ain\ over'ril jt's o!er: On toreign LangLLage anxiety, rirst languagc
dcfici.s, and thc contounding vrrirl.les. Morlcrn Largmgi Jo,,,dl ,94, 156-159.
(2001). Languauc anxie4 and achievemerlr. Afnlal R$i!,, !l.1/)l,li.it Linla r,L1,
-Dm,Lt?. E.
21. 1lZ-12.6.
:ioruitz, E, Houit-, M., & Cope, J. (1986). Foreign langoage cli,sroon rnxleq. Morenl
Langragt tovnat, 7 0, 115,112.
lorwitz, 8., & Young, D. Gd.). (1991) Lansiaga amirrl: Fon Lluor-,.. arJ rrscanh to clasroom
inl,li(r.ion. Engle$ood Cliffs, NJ, Prenticc Hall.
:Jsino, T-\'.. & Oxtilrd, R. (200:) Confarjne rhcories ot lansLrxae lerrninr str.regies: _{
rnr Vo. ,L...,.
'r r\.. (1987). t..... do,:..-...:.
:luang, X.,& \hn Nrcrssen, M. Lcanins srr:t.Lies tilr orei .onmrnicntn)n. Atrlr/i€d
Lnsr;sriii, 8, 287-107.
:lrrghcs, A. (1!189). li:ru,g lor lmsra.r: rarLir. Caml,ridre, UK: Carnbrnlgc Unnersrry

:{ulsdj., J. (11)90). A cornparson lrem-'n e infi)rmarion,proces;inq and rhe anaLrsrs/


' n-rul tr .l-.' '. ,"r1.. ,i
372 Doftor Pusloko

Hulstijn, l. (2.001). lncLLlental an.l intentional learning. DaLamC. Doughq & M. L. :


(ed.), lle honlbool ol rcond lcngriqc a.q"ii,.,,n (h. 349.1E1). Ma]clcn, Ntr{, Bjack".
luL.lLshin!r.
Hul.tiin, l. (2005). Theoretical rn.t enpiricnl issues in the study of implicir ancl erpl::
stcondlangLrage lear.in!: lntroduction. Stndi.s in se.ond Lansage rrcqrisition, 27, i-:
140.
H,-ltcnstam, K., & AL.rabarrson, N. {2001). Man.Lrational i:onstraints in SLA. DaLam.
Doughq'& M. Lons (c.1.), Thc handboot o/ secoad laagrage acqtisitior (h. 540-5::
Malclcn, N[A, Blackwell Publishing.
Hymes, D. (196?). On .ommnnicrrile .oltrleren... Unr blish.d manuscripr, Uni\ersic
Pcnnsr,lvanir.
Hymes, D. (19?l). O. connnLrnicrrive conpeten.t. Dalam J. Prnic & l. Holnes {;:
Sociolirgririo. Hamondsurrth, UK: Pcnguin Books.
Hyrnes, D. (19?4). Foandations ir ro.iolitsli\ti.s, An cthroeaphic dlpoarcL. Philadel. -
Universiq oi P.nnsrlvania Press.
lLrop, C. (2005). Age in second language ielelofment. Dalanr E. Hinkei (cd.), Hrndbo- .
revarch ir vcorJ L,lsrdsc r3'thins and leaniag (h. 419-415). Mrhwah, Nl, l-asre:-.
Ellbeum Associares.
Isurin, I-. (10!.0). DeseneJ rsland or chilcl's firsr language forgetring. 8;hngual;vn, Lar:.-..
ard Cogaition, J, 151-166.
lzumi, S.. & Bigelorv, M. (:.000). Does olrtpur rr.note norici.g in second Lan'r::::
ac.tuisiri(rl TESOL Quattetlr, 14, l1l-118.
lacobs, B. (19E8). NeLrrological differentiarion of primar,r and sccond.rry langL:...
ac.tLrisition. Sr"dicr in Second Laapage A..luirrrio,, 10, l0l-117.
lacoLx, B., & S(humann, l. (1992). Laneuage acqrLisitrcn ancl rlle neuroscien.es, T'N:i:-
a more intcg|nti\e perspective. Appli.'l Lirs&iirics, 11, 282'301.
lnkobovlts, L. (196E). Inflica rns ofreceni psycholnrguistic developnents lor rhe tea.: ri
of secon.l languagc. lalgklge LeanLrLg, 18, B9-1C9.
hnres, C. (1990). Leamer langLLagc. Langrase Teachu,g, 21, 105-Zll.
james, C. (199s). Errors ia laiguagc leoning arri are: Erplonng eror anafris. Harlos. -r'
Addirn \(/cs1c1 Longman.
l:Lmes, l fnnpl.i ol pslcholos. Vbiut ]. Nes York, Henry Holr. (Ori.-.:-
. (1950). T[d
r'ork pLLl,lishcd 1890).
hmienn, l. (19s2). The cognirive *vies oi ttilecdory'Lmpulsiviq and field inclcpenJ:-:.
and ESL ruccess. Modira Luagrage Jorrral, 76,491-501.
lanricson. 1., & Clupelle, tl. (198?). V/orking sqles on computers as ericlence ol stc:::
language learning stniegies. Ldng,dge L.otniis, 37, 51j'544.
laszc:olt, K. (1995). Typology oi contrrsrive studie.' Specializario,r, piogress. r--
'ppl
. r"r '. '.n"" . T, r" r8. I <.
Idrkins, 1., & Palermo, ll. (196'1). Mediatrcn processes and the acquisirion ,){ 11n!'r:'-:
structure. Dalam U. BelLLLgi & R. Brorvn (ed.), Thc acqLrisirion of lansuase. N,lonoii:--
ol tlu Socierr /or Rcraarch ia Cliill Dcrcloprerr, :9, (Serlal No. 92).
Do{rdr pusroko 323

-.er.son,O. (1904). H,& ro r€dch a &rcisn ldnslds!. (S. y..lt. Berettn, Truns.). LonJon,ALIql
il Unq in.
.,:erson, O. (1933). Essenriais of Eaglrh grammor. London: Allen & Umrn.
:i'. A. (ed.). (2002). r:leare in th. clrssroom, Mrt.ittc p€ijlrec!!!,. Mahu,ah. NJ: LauLe,,cr
!rlbaurn Associares.
:nstu, J. (1992). Crirical period effecrs in second langurgc e.quisition: The cftecr
or
n rittcn lersus audirory nraterials on the assessnient ofgrammarical
cornperence L!n{!d!r
Laarntnc 42,211.)4E.
::nson,1., Pric,r, S., & arnjso, M. (2000). Field dependcnce as a fact,,r rn seconJ tanguage
.onmunicarive productbn. Languagr LcararLp, 50, 5t9,56?.
-:, J. (1990). Anorher rurn in rhe c.,nversation: \Utret rt,re; cl,:e mersurct TESOL
Qudterlr,24,6l-81.
i. M. (1967). IIi€ fi,c .lo.ks. Nerv York: Harcourt, Brance & \I/orll
:Jens, P (1996). lnpur and i.srructi(lr llr sccc,nJ Language rcqL,is]ti.D.
D:Llarn p J{,r.lens
Sr l. Lalleman (eJ.), l,roesrtgaorg second td,srisd d.qrijrion. Bertin,
Moutun de crutte..
:.lens, P, & I. Lalieman Gd ) (1S96). In,esds!rin{ sdiond tdn!r,s. d(usi.ion.
Bc;lin,
\{outon dc Gmvrer.
:J, E. (1981). The proLlen of appling socioLinglListic ti.rtines to TESOT-, The case ot
nale/femRle language. Dalam N. Wolfsc,n Nr E luJJ(eJ.) .ro.,,,n;,,,.. a,Jlrni.tga
tr.qLiiirior. Rou,ley. MA: Newbury Hou;r.
r Zhang, L. (2003). Reseuch rnto ChLncse EFL learner strategies: Metho.ls, findirLgs
anJ instructnnal issues. RELC Jorirnat, j4, 2S1-122.
-.q, C. (1921). Ps_rcirological t1per. Ncw yo*: HarouLt Br.rcc.
!.:.hru, B. (1965). The Indianness in lndian Enstish. \I/dd, 21. t9l-11C.
r:rhru, B. (1976). Models of Efslish for rhc rhinj rvorld, \{hrte nlrn,s linsL,isric bur{ien
r l,r -.ree o .em , lf.L,l O" .r .), jJ _ t t
1:.-hru, B. (1977, Jull). Nerv EnslLshes and olt nodcls. ElgtrsJr Ldrgd€ F,n1,,,
ij, l9_j5.
r.:rhrLr, B. (1985). Standards, codificarion, ancl vrnlingLrisric r*rtio,
The Enqlish language
rn ihe outer circte. Dalam R. euirk & f rtJ,^\\,. 1c.l I Ei{t,\h,,, rL u ,t.l
ti,.hf,q,rn.l
lrami4 rtu la4alge and lrL,:rarnrar (h 11-.10). Cambridge, UK: Canbr ge Untr.eNir,.press.
r.r.hru, B. (1992). World EngLLshes, Apptoaches, issues, and re,oLr..es. io,g*rg.
T"a.hu,g,
t5, 1.14.
r-:rhru, B., & Nelson, C. (1996). \norLd EngLishes. D:ttan S. N4cKar.& N. Hornbcrger
(ed.), So.iolins,rsricr and larg1lagc .ed.hin{ (h. 7l-102).
CamLridlre, UK, Canbridge
Unnersitl Press.
ir.hm, Y. (2005). Teaching and learning of worlcl Enghshes. D:rl.'r E. Hhkel (e.1.),
Hardboojr of rsearch n seconJ lcngtagr reochins drJ lcdirins (h. 149-r;l). Mahr.ah, Nl:
Laivrence Erlb!un As$r.raie.
1.rsan, J. (1965). Reflcction.irnpulsnn and re:rding abiliq in
frimar! gr:rdc chiLclren.
ChilJ DaoelotnO,r. J6, 609-6tS.
-{:gan, J., Pcarson, L., & WeLch, L. r1966) concepnraL rnpLrLsivi$ r..t inJLLcti\e re.1so.j,rr.
Child D€oelopm.nr, J7, 581-59+
374 Daftdr Plsroko

Kakava. C. (1995. li4aret). Ar anahsr of Greet and Englrsh rlscorsc featrras. Papct prestr:::
:t S.1n Fransisco Stare Universit!', San F.ansisco, CA.
KapLan. R. (1966). Culrural doughr patterns in inrer'clrl ral e.lLr*Ltion. Larwragr Lan'-
16. 1-20.
Krplan, R. (2005). Contrastive rhetoric. Dalam E HirkeL (ed ), Handbooh ol retar-:
secoad lareuage and leaflurg (h. ]?5-191) Mahrvah, Nl' Laurenct Ertb:-:
'.achiag
Krplan. R., lones, R., & Tuckct, G. (1981) Annral at$ al aFFheA Lins&iiti.s Ro\t -
NtA: Nes'l.urv House.
Karpov, Y., & Har'r'u,d, H. (1998). rs'o w,1vs vro cliboratc Vvgc'tskv's concer:
mediation. Amcric.in Prlcholo$st, 5.i, 27-36.
Kasper, G. (1998). Interlanguege pragmatics. DAlanr H Bvmes (td.)' Learnng /oreign ---
sceond lansrage: Pc^p?.ri!e in res.dr.h.rnd r.hold/shi!. Net York, The Modern ]-ang---
associarnrn of America.
Kaspcr, C., & Blun.Kulka, S. (ed) (19s1). lntatlanryage pragmarics. Neir York, O:: :-
Universiq Press.
Kasper, C., & Roerer. C. (2005). Pragmarics in second languaqe lcarning Dalanl.Hrr''
(ed.), Handbml< ol research it rcoal langlage trach;ng ad teanLng (h l1?-ll4) Mahll:'
Nl: Las'rence Erlbaum Associates.
Kaspcr, G., & Ror, K. (1002). Pr.rgmaric devel<,prnenr in second language Laa.'..
Leanins, 52 (Supp1. 1), 1-152.
KaLLfnan, D. (2001). CrDstrlrctivisr issues Ln lairguage lcerning and teaching Aanuai R::"
ol Aftlied LingLrs.ics, 21, iA3'J19.
Kccfe, J. (19?9). Sta&nr lerrningsrylds: D snorins ad prcscribing frosr.rirs. Reston, VA: Natr::'
association of Secondary SchooL Principal-*.
Keirscr, D.. & Bares, M. (1981). Please rndefirand ne: Cluracrct aml ten!€rdmenl rype-' .
Mar. CA, Prc'motheus Nemems Book Company
Keller, J. (19E1). Motivarionnl design of nbtrucrion Dalarn C Reigelrurh (ed ), Irutrtr'---
rlesign theons anJ nr.odels:Aa orerue* ol rheir grcn. rtdt Hilhdale, Nl: Lnrvrene Erlb:-:

Kellerman, E. (1995). CrosvLinguistjc rnflLrence, Transfer to nowherel Annual Reut'


Attlied Lrnslisr;cs, 15, 115-150.
KelleLman, E.. & Shanvood-Smith, Ir4. (I9E6) Croslngnsti. in/lrcnce in second lar.'''.-
.1e.tL;sirior. Nes York Pergamn Press.
Kelleman, S (1991). "l sec ivhat.vou nean", The rne oI khesic beh.lviour in lisre:::
anJ mplications tor foreign and second language learning AfPL.d LinsriJti.i, lJ, ':
25 8.
Ke11r,L. (1969). nr'enl lire cenLlries of largmgc tclchits. Rrxvley, MA, Newburl Hou:'
Kennedy, C. (1998). An inrrodtctoa to corfh lr g,1is.i.s. Harlo'v, UK, Longnan.
Kcssel, F. (ed.). (1988). TIu dcrelolmenr of langmge cnd larsage tseotcherr: Essols n hor--
Roger Broun. Hillsdale, Nl' Lawrence Erlbaum A.srriatrrn
Doftor pusroko 375

iimble, G., & Garmezy, N. (t961). principks olgcnerat


tsrctroto.ry (2 nd ed.). neo,yorl, rrre
Ronald Press.
(,ngurger, C. (2001). I + I + ZPD. Forc;sn Langaaee Annals, 31.417.415.
' r 'r" l": r.,lio ,. cr,\i,r |, .r-. olej. J.,r,",- ".,, .-. m V _.,
85.549,566.
.rrao, S. (1990). Linguistic pragmarics and
Engiisti Language Learntng. Cro$ Crrrenrj. j7,
t 5.t:
1]lnman., H. (197?). A\oidance behavbr in adulr second language
acquisition. Langlage
Le nin:<, 27 , 9i,l0 t- .

Lch, S. (ed.) (1953). P:lc]rloo, a 5). New york, McCmw.Hi11.


srtuJr o/ srerce (Vo1,
r rhls, R. (1984). Srrlidl ltir Ior o{,e6cas lir;ns yarmolrrh.
ME: tnrercutnrrat press.
i-'asegnor, N., Runbaugh, D., Sctriefelbusch,
R., & stu rie nt kcn nedv, M. (ed.). (1991).
Brologrcal and beludomldercrminanrs o/laagugr &rclopnenr. Hi
-sddtc, NI, La!.*r." E.lL""-

r rsher,
S. (1971). Lateralization, tangu:Lse tearning, ancl the critical periocl: Sorne
new
evidence. Lans'dge Inmins, 2 j, 63,i 5.
.iashen, S. (19?6). Formal anLl infonnal tir\eu$nc
environmenrs i'r language acqlrisirion
and langLrage leaming. TESOL Q&d/rcrb, 10, 15?.168.
.::rshen, S. (19?Z). Thr moniror moclet for
aJLrk second language performance. Dal:rm
M. Bun, H. Dulay, & M. Fjnocchiaro (ccl.), Vrcuporn* on Erslirh ar a second languge.
\ew York, Regenrs.
1:r:hen, S. (1981). S{onllalguase acquisition dtulscconJ tansage tearnirg.
Oxfc,rc1, pergamon

: (i9E2). PD,.itrles amt !ra.ti.e in j..o1rd ldnsdge d.qrrir,on.


=shen, S. Oxforc1, pergamon
Press.
t::shen, S. (l9El). Ne\r'm k\ ignorance tryportiests anrt current secon.t languase
ncquisition rheory. Dalam S. Gass & l-. Setinker (ed.), Langaagc tand*
in tanguuga
learn;ng. Rowley, MA, Newbury House.
.1_shen, S. (1984). lmmerslon:
Why it rvorks and whar it has taught us. Lansage aad
Sociery, 12,61-54.
,.:sherl, S. (19E5). The inprt fuporicsu. London: Longman.
.:rrhen, S. (1q86). Bilinsu&L cducdtian ard sccond l(agrase dcqrirition
rheon. Dalanl
CA .r.r,r,-r.,rF iFL | -,.o Ldr,rr,..
. -:shen, S. (1992). Under what conditions, ii any, should formaL srlmmar instru.rion
?r," o.. Ft TE\,,/ Q@. j,.o,40o4
.:::hen, s (1994). The c{lecr offormat granmar teaching: Srill pcr\rhera
t. TESOL eaar.erb,
2i. 22,i 25.
7
(':rhen, S. (199?). Forci3n langaase edurlrr;on: Tte easl oa1. Culver Ciq, CA: Languagc
Educarion Associates.
1':J1en, S., Scliger, H., & Hartnctt, D 09it). Two srudic.s
in atlLrtt scconLl language
iearnlng. Kruihon Lirera'u,r, J, 22C,116.
375 Ddftor Plnoko

Krashen, S.. & Terrell, T. (19E1). TIE ndtrrlil dlproach: Language acquisition in rhe chssro:-.
Oxford: Irer;amon Press.
Krathrohl. D., BLoom, 8., & Masia, B. (1964). Taroaomr of edacarional obpcrires Hardlr
H: A/e.dlr rlomdin. NeLv York, David McKav.
Kutota, R. (1999) lapanese culture construcrecl by dLscourses, Implicatnns ior appl:.-
linguisrics research:Lnd ELL TESOL Qr1l1rter[, ]3, 9-15
Kuc:ai. S. Gd.). (198'1). Disrotre dctcL,pnroLt, Prosrcs n cosnirile delel.i'retrt reie".h \-'
\i,rk,
Springer.Verla'1.
Kuhn, T. (19?0). TLe srft."tr€ olicicnli/ic rerolatioas. Chicrgo: Universiq of Chicago Pr-.
KLLmaravadivelu, B. (2001). Torvard a postmethod pedagos TESO| Qrratt!/b, J5' ir-
5 60.
Kumaravadivelu, B. (1003). Protlemari:ing culrutal srereonpes in TESOL. TESOL Quan.-'
37, ?09,? 1t.
Lal o". (19?C). Tht srudv of Lrnguage in its social conrext. Stadiam Gcnera/e, 21, ll-:-
Vl
La.lo, R. (1957). LinsxisricJ a.ross olt&rcr. Ann ArLol Llniversity oi Michiran Press.
La(to. R. (1961). Lansule tdst'ns: The counuction an.l $e.ll;ristr lansage rerrs LonJ;:
Longman GroLrp, Ltd.
LlForge, P. (19?1). CommrLniq language leanLng, -{ pilor srudl' Lan$dsc Ledrnin-s.
45-61.
Lakoit G. (2004). Dont rhinlt olan elephanr, Knou rou,at*s and lane the debare. \VL::'
Rivrr lun.tion, VT, CheLe:L Creen Pll.lishrng.
Lakofl R. (19?5). Lamtaee atd !on.rn'j fld.e. NeLv YorL, Harper Colophon
Lakofi, R. (19i6). Languege and socieq. Dalam R. Wardhaurh & LI. D. Broun (cd.l.
rtnal o/ apptieJ linpiitics (h. 20?'22E). Ann Arbor, Universiry of Michigan Press
Lakshnanan, l-J. (1995). Chlld second language acquisition oi srttar. St&dies in Se.i--
La?is{ds€ A.qaisition, 17, 101.329.
l-aml,, M. (2001). l,itesrative motivariui nr a globalizing wodd Slstem, J2, 3-19.
L:rmbert, R., & treed, B. (ed.) (1981.). Thc tos ol lansage sh;tls. Rovley, MA' NewL-r:

Lanbcrr, \ . (1963). l'sychologicaL approachcs ro rhe stud,v of language. Modern kag'.'-'


lorcrna!. 4r', 5t-61.. ).11'121.
Lamberq \Xl (196?). A rccia1 psychologv of bilingualLsm. The JotnLal ol Social Issler' 2i, 'l
109.
Lambert, \0. (19?l). Lanilalre, p:rcholo$, a' ctlturc: Essal 1,,,.. \{illace E kmbot. PaLo Al::
CA, Stant.ord Uni\crsit\ Press.
Landes, J. (lq?5). Speech addressed to childrtn, lssues and characreristics of partnrr
input. Larguage LearLiag, 25, 355'3?9.
Langacker, R. (1971). Lang"dge aad in *rucrare (2 nd ed.). net York, Hartcourt Br:::

Lange, D., &


Lowe, P. (19E6, Maret). Tesring rhe Lranslir of rhe ACTFLIEIS]ILR rearl:- l

!r,fi.ien.r- J.al€s to a,:ademnr. Pap,:r presented ar rhe TESOL Tesring Colloqlrnr-


Monterc), CA.
Doftdr Pu5tokd 3ZZ

U. (1984). The naruraL approach, Apptrach, deskn, and procedure. TESL


Repo,rer,
r7, 11.18
rtoll. L red.r. t.1000r. So.,u.'lh,,rt h"or ahd
".n.d rr18,,s Jedrn,ne Orr. rcl Orlor,l
Lntolf,l.(2005). Sociocultural ancl second language learning
research: An exegesis. Dalan
E. Hinkel (ed.), Hard.book d raearch n sec""a r,;s n,J.g
"se
r",_., t'1. ::s--jr:t.
Vahwah, NJ, Lawrence Erlbaum Associates. ""a
J. (1996). SrA theory builling: "Lettins all dre llouers blooml' Lungmge Leaming,
16,713,749.
Lrlsen.Frceman, D. (1976). An explanarion for rhe morpheme
acquisrtbn orcter of second
language tearners. Lan1uase Leamins, 26, 125-1j4.
ta:en-Freeman, ll. (ed.), (1980). Drcourse diztla in second tanguage
rs€d,ch. Rotrlte), l\ftl
\ewbury House.
l.-astn-Freeman, D. (1986). ?chniqrcs and ytirLcipbs in lan]I4r.se
t aching. New yorL Oxforcl
Universiry Press.
Irrsen-Feeman. D iloolt Teachrn.; srJmmar. DalarnM. Cetce_Murcia (ed.),
ftachinsEngldh
a! a " ord a, laa,{nr,ac,"re (2rd .d ). , . q y.,t , Neut rv Ho, .c
k:.j.:.1"",D. (1997). chaos/compLexLa ..Len..:nd se.ond hnguoge acq!,sih,)n.
Arplied Linernrics, 18. 141-165.
Lnen-F-eenran, D. OOO2). Making sense of frequency. St,/Jier in Second
Ld nstEe Acql.isitia ,
24.I',?5.285.
Lnen-Freeman, D. (2004). CA for SLA, It all depencls. Morlem tz
nsase Jalh !t, ss, 603.607.
tanen'Freeman, D. & Long, M. (1991). An inliaduction to second
ta"gr*n *qr.xi""
New York: Longman. ^"*"n_
fanon, D., & Sma11ey, \7. (1972). Becoming bilinsuat: A
slnle ro tansage learniag. New
Canaan, CN: Fractical Anthropolosv.
Lu.r,ence, G. (1964). Poph ryles and tiser srn!€s: A practical
stide b teaninssryhs. Gainesville,
FL, Center for Applicarion o{ Psychological Type.
t e, K.,,& Oxford, R. (2005, Maret). Engl;sL tearnin& reryimase, rtrare$ auareness, anrt snate3l
ae. rate- D ""enre.t a. -(OL, 5" , Anr- ro. -1.
i-eech, c., & Svarwik, J, (19?5). A communiuttiae
samnlar of Engrrh. London, Longman
Group, Ltd.
!.ki, i. (1991). Twenty-Iive years of contrastive rhetoric: Text analysis and wiring pedaso,ties.
IE\OI Quaae ll, t5, t2\:44
l!ki,_I. (2!00). \qridnc, literacy, and applied linguistics. Anudl Reoieg
o/Arplied Linsais,lcr,
20. 99.115.
irnneberg, E. (1964). The capacity for lansrlage acquisition. Dalarn
J. Fotlor & J. Katz
(ecl.), Ttu strucrrrc ol language: Readirys in tk philosophr
of io"e,og". gr,gt.ivooa'Ciin ,
NJ. I'ec,,,e Pd
Itnneberg, E. (1967). The biolosical forn,ttior of bLns.&ge. New yorL
Vi1ey.
bnnon, P (i991). Error Some problems of definition, i.ierltificario1], and disrinction.
ApDrrPd L,as".,r,- t7, t80 ,oo.
328 Dofior Pustakd

Leopold. W (194S). Speecli d*tlopminr ol d biling,@] .hild: A Linseiit\ rc.ord. Eranxor' -


\orth*estem LJniversit! Prcss.
Leopc'1d, \f. (1954). A chiLLl's lerning ol two Lrngurgcs (ieolqerott Umrrsrtr,'ou a.:. -
larLgrdge anJ linseirricJ, 7, 19.10.
Ld,s, R. (2000). A srudy oi dre role o{ arvarencs Ln ionign langrage behavior. Sn":,. '
r. o 1"._r.; \.r.. ,n l'. 'S 58/
Lerr, 1., & Cl')"'taL.r, F. (1990). Prcdict,:,rs oi sLrccess in nn lntc'nsive t.'reign langragc lea: --:
conrerr, Corelates oflangurge learning ar rhc Dciense I-anglage Insrinrre Forcign Lin!-=
Centct. Dahn T. Parrv & C. Stansrleld (ed.), Ldnlllllse alnn(le re;ouil*ed Ne* ) -r
preftice Hall Rcsents.
L.rhc, D., Blxter. 1., & Ir4cNuln. P. (19E7). The ctlwre ru<ztL. Nerv York, Ptcnrice :-.
Levnre, G. (1001). Stucli'nt and irsrriLcror hlic'fs rnd arrirudes about rarget languar:t -=
first 1:rr-rguage rse, and anxict\': Reporr o{ quesrn)ninire studr. Morbfl Largriaga i&--
87, l4l- 161.
l-j, X. (19q6). "Cood uritinq" in crosroihrral cotrett. Albanv, NY: Statr' LJnilersiq .ri r':r

Lighttown, I'. (1000). CLassroom SLA rcsc.rr.h :rnJ second langragc teachirg A:: -
Lingtr,rt'.r, 21, 111-461.
Lightborvn, P. (1001). SLA. research in thc d.rssroom./Sl-A reserrch n,r the clas:r: :
Langriagc Lcarnorg .iormal. 28, 4-11.
Lighdxrtrn, P. (1935). Crtat cxpectrrio.s: Second langurge rcituisition rcserr.l .--
chssum rcaching. Apflied Litrs!6ti.s, 6, 173-189.
Lightborvn. 1., & Spade, r.N. (1990). Focuvon tirn and correctne leeJbar!: :
commLrnicrtilt language reaching, Ef{ecrs on seconcl Lrnguagc learning. Stadics n i:: --
lnnsrdge Acqlririon, 12, 4)9'418.
Lightboun, P, & Spada, N. (1991). Hou llreaasrs arc leamed. Oxiottl, Oxforet Unt'::--
Press.
Lighrbom, P., S Spada. N. (1000). Do they knoi! ufiat ther"re cloir.igl LZ lear.-
awareness of Ll infllLencc. Ldns"agc Aoamess, 9, 198-lL?.
Lirdewoo.l, W (2001). Llultural awareness ar.irl rhe nesoriation o{ meenins ln inrer.ui. -'
communication. Larsa.qe Auareacss, 10, 189-l 99
Liu, l. (1999). Nonnarivc-EnglLsh'speaking profcssionals rn TESOI- TESOL Qlanr:' ::
85-102.
LoCastro, V (ltl9?). R)l,tcncss nnd fragmaric competence in loreign languasc edu.a --
Lar&age ftaching Rasaarch, l, 219-16?.
Lock. A. (1991). The rolc of social i.reracti{)n in earLl' language devellment Dalar' "
Krasegnor, D. RumL.augh, R. Schllefelbusch, & M. StucLlctt'Kenned-! (e.1.), Bi..::-
and beharioral d..crmindriot oi lru,sage doc/opment. HiLLsdrLe, NJ, L.rrvrence Erlt': ::

Loc$, R. (199i). Artclldon, awarel€ss, rnd torcign language behavior. Lang,age Lr;- --
47.467'545.
itrus. E. (19i6). Lrng!rgc mem.rii. in d1t j'r(li!: al system. l,rper p,esenrect rt drr NVrA\rE
L.,n1.ren.e, Ceorgctdrn L nirer,itr.. VhshDqr(r, DC.
nng, M. (lLlOl). ,srrlriLi:rnon .rJ rosiilizxriorl m llt.rhngu.lgc Jevelopmcnt. l)rlaur C
l\,ushn & M Lons (e,1.), Tht h.n,t1.!,lt oiv;orJ Lrrgrrige ,r,lLNno (h.4B;-515).
MaLJen, lv1A, Blaclrcll |ulrli.ftnq.
,i'r!. l\1. (19?l). Iercher ieeJl.acl ,,r ler rd etror, N,l.rn inq,:,)r,.1,1.,1,. Dahn H. ft.
Brorrn, (1. I'rirlLr. & R. l)r1mes (cJ.),'liactinr anJ iearnmg Eretrti rrs.:ecorJ t,mgrolr:
ir risrflL l'!ri pa.tt... On IESOL ii (h tiii-2S.l). \i,.:rshington, DC: Terchers
'larl
f , i 'l , jr- "t
r q, M. (i931). l)oes secorJ lanr.:LLrge Lnsirtrcri.n mrkr r dift!.enc.t A relteu. or research.
TESOL O,rancrh. li. 159-1E2.
,rng, \'1. (lL)r.5). lnput rncl seconJ hnslLrse nc.lrisittrm rhe,:,rr,. L]alam S Crass & C.
It"{rJJcn (eJ.), lrrF,r in i..',d l,rn{,r.s. d..r!;irion (h li?,191). Rowtc\. M{, NeqtLrry

,,rs, lv1. (1986). Lr"rrL,cre.1nrrcrlangrrge Jcielopmenr. Dai,rD L. Beebe (ed.). lsyes,,


,..nJ i','l!r,dq. ritlLftior: MrlitL !.sie.rirer 0r. 115.j41). Nciv YorL Ncr|LLn HoLrsc.
,,nr, \,1. (11)90a). The Lclst r se.or.l lnnllLrge a(.ltLrisiti,,n thc{rr.r neetis ro explain. TESOI_
Q!,rii.11r, :4, b49t66.
Ig, ),{. (1990b). m.liurariofrl consrfainrq.jr) lan,rurgc Jevel,fmerr. Smdus n Seconri
Langrurc Acrltrrtror. l:, 2 51-185.
-,rg. lv1 (1996) fhc Fle of dr. 1in!r sric emironmenr n s.cond hnsuale n.quisitn)n.
D.linr $'. Riichie & t-. tshn.r (ed.), Hrre/nJ. o/ r,rDC larqrage acqariLron (h. 4jj_
468). San Ilriego, AcrJemlc Press
,u!r, \4., c\ DoLLghl1, ll. (lCol).
-sl-A.rnJ ..g,rirj!e s.ienci. DrLrn c. llousht! & M.
I-on! ("J.), T[. haarii,oo/, of riord targrasc rrq,inrnot ft. 866,Ei0). Mrlden. ]r,1A,
Bhcktr elL Pul lishing.
- ife, I,l . & loner. P. (19E5). Crr,up vork. intc,lrngLLage trlk, anJ sccond L.rnguage
xcqulsitio11. TESOl- Qutr..1lr, 19, 207-l2E
-.,,rg, M., Ii Rtbins,n, l'. (199E). li,cr; on ionn, Theorr', rcscarch, anJ prlr.rlce D.rtan
ll. Doushn S l. \Villiems (e.l.). |,x{ dL j.'tr in .1,l5roo,, (tuiJ lnra1lllgc ricqunirior (h.
L5-41). Neri \i,rk, Cnmlri.lce Lrni\etsit! Irre*.
r!1r,rn Di..iondr\ d .orr r.m!./drr ErlJ Jl (lr.l eJ.). ( 199 5). H r1or. Lj K, fcu son Erlucatiorr.
,t.hkv, I-. (1991). llonprehcnsible trpLrr rnJ seconil laLreLLage r..tuisirion: \\'h,rt is rte
reLrtrn.hipl SarJ,rs m .Sr,:oal Lurgauqr.hqnirroa. 16, t0j-l:j.
.,LLf, G., B,irulrasL,,, E., Ll Ti!i, l\1., sr \4osel1e, M. (19q4). Recxamjnjie the criti.at
feriod hrfo.hesis: Acrse snrJy oi succe.:rrt.,JLr r sLl j| ,
sraJidi n S.conJ Ldn$d!: A.,lurjtron 16. ?J-98. ',,, '.,1, r.,.,,,,,,,,1,",n.
-iwe, f. & Sr.nJrield, C. (ed.). (1988). \ccorJ L/n{L,!.i lroi.kr.l ,rsi.sr,&r: O,ninr isJl,(\.
Lnsleilon.l Cllirls. \J, Prenri.. Llall Regents.
- rreLrbcrg, P.(eJ.). (1986). (iursrrotr Lh,.1sir1 tulnj rui,L or langtge arl t,ne,rri.s t962.
V'rshLner(D, l)(1, aleorqerown L ritrsrt! Pre"..
380 Doftor Pusiokq

Lo:anov, C. (19?9). Saggatolosr and otdires of sriggerropcdl. Neu,'York, Corclon an.l ::.=:
Lukmrni, Y. (l!l7l). Nloriraric'n to learn rnd language proficiencl'. Lragtdge Lar... -
L61.2i 1.
Lybeck, K. (2002). CuLturnl id.nrificatrD anLi second language pronunci,rion oiAn-...r:
nr Noriva_v. Modem Ldrstage Jo nu| 86, 174,191.
Llster, R. (1004). Difiercntial efccts ol prompts and recasts in form-focused insE:- :.
Srldi.s in Se.o g Ldnldge Ac.1,isirion, 26,399.411.
Lrster. R., & Rantr, L. (1i)9?). Corrective feedback and leanrr LLptake, Negoriar:-
for1l in commuricatii.e clasrooms. SL|Jrs in Secc,nd Lansage Ac4aisitior, 19,-l:,::
Micr), E. {1000). Learner surtcgi.s in f<reien language 1en]ng. T{ftirdlia, 22, 9,1:
-+
Macrrrl, E. (2001). tramrrq sraqqre! in /on ran dnJ v.od Lrsage clarvoriru. London: Contnurr:
MacCorqLLo.lale, K. (19?C). On Chonsk]'s revielr oi Skinnrr's Verl,al betuxior: lot*,
rLe &f.rimin.dl Anahris o/ Behl1rior. 11, t3-99.
Maclnqre, P (1995a). Hory does anxierv affect second language leamingi A repL,r ro >::--
and Canschrx. Nlodem Langragc lounat, 79,90.99.
Manlnnre, P. (1995b). O. seeing rhe forest ancl thc trees, A rejoinJer to Spart: :::
Gan.cfor'. MoJrn Lnguqe Jownal, 79,14i.118.
Maclntlrc, l'., Ilornlei, 2., Clement, R.,& Nocls, K. (i998). Conceprlhlizing
'vllli.::-.
r., commlrnicntc Ln a L2: A sinratbnaL model of L2 confiderce and affiLiation. \1::-
Ld,s ds. J.rn,al. 82. 545.561.
lt4aclnt1re. P. & Crrdnrr, R. (1988). The m€drrarunr ol arie'r arl dfrtlicar;o7N rr i:- --
lan:u-qr learning: Aa nmordrc.l bibtrisaath). (ReseaLch Bulletin No.672). Lonclon, Onr::
The L-rniversitl of ! cstcrn L)ntario.
N{aclnt_vre, P., & (}rclner, R. (1939). Anxicty ancl sccond languagc learning' To"::: -
rheoreticaL cLariflc:rtrcn. Langmge Learning, 39, )51.) r' 5.
lvfaclntyn, P., & Gardrer, R. (1991a). Imtstigaring languaqe class anxn't\, using rhc foi:..:
Moden Li,sadsa Jo"rtrll 75, 296.10,1.
essav technLL}rc'.
Macln+re, P., & Gar.lner, R. (1991b). Language anxieq: Its rehti.nrship to other anrie:-
and proccssing in netile e.d second languaqes. L.rns,ag€ Ledrn;ng, 41,5l],534.
Ma.lnqre, l, & CarJrrer, R. (19991d. Methods and results rhe srudy of anxien :::
Languagc lcamin!: A revlev oi Lirerarure. Lragmgc lramrie, ,ll, E5-Ll?.
Mecl.qre, L, & Cardner, R. (1994). rhe srl-.rle effecrs oi language anxiery on cosn,- :
processins if the secord language. Langugr Lrararnq 11, 2tl-305.
Maclnnre, P, & Noels, K. (19q6). Using R)cial-ps\rholc,gical variahles ro predicr dre -..
oi l.rnguage leaming snetelies. Fd.i.Er l-ar3aagc Armls, 29. 3?1,186.
Maclnqre, P, Baker. S., Clement, R.. & ConroJ, S. (2001). \t/illingness to coninunic-:.'.
socl.rl suppot. ancl languas€lelrnin! orienrations of lnrnersion stuJ.nt. St'diss in Sa.:--
Ldrsrdff A.qri\iIi.rr. 21, 169-186.
Meclntlre, P., Ilaker, S, Cltment, R. &Donovarr, L. (1002). Sex and age elTects :: I

rvillnrgness to commrmicrte, ar-\ieq, perceii'e.l colrpetence, and L2 morivarion am.


junl,r high school Frcnch immtrsion smdert. L(nsudge Leamirg, 52, 53?-564.
-
DofrorPusroko 381

Maclntpe, P, Noeis, K, & Clement, R. (1997). Biases in sel{-ratings of second language


proficiency; The role of an-.riery Lansuase Leamins, 47, 26528?.
, H., & Osgood, C. (1959). Hesitation phenodena in spontaneous English speech.
\X./qa 15, 1944.
ara, l. (1973). The Cognitive snategies of lansuage learning. Dalan J. Oner & l.
Rlchard (ed.), Focw n the learner: Pragnatic perspecti.ues for tlv lmguage reactur. Rowley,
MA: Newbury House.
Iacnamara, J. (1975). Comparison between first and second language leaming. Vorking
Papers on Bilirydltsm, 7, ?i-94.
UacVtrinney, B. (ed.). (1999).'Ihe energence o/ larg'i,ge Mrhwah, Nl: LaMence Edbaum

Uadsen, H. (1982). Determinins the debilitative impact of test arxielt. I"ans.dse Leamins,
32, t33.143.
-fechniques
Madsen, H. (1983). in tesring. New Yorlc Odford University Press.
Magnan, S. (ed.). (1990). Shilrins the i6:ductia^al focus ta the learner Middlebury, VT:
Northeast Confernce on dre Teaching of Foreign linguages.
Major, R., & Faudree, M. (1996). Markedness universals and acquisirion o{voicing conrrasts
by Korean Speakers of English. Sudier in seconA.Ianstage Acquisition, 18, 69-90.
yajoi, R., Fitzmaurice, S., Bunta, F., & Balasubramanian, C. (2005). Testins the efiects
of regional, ethnic, and international dialec$ of English on listening comprehension.
Langhage Leamins, 5 5, 37.69.
Malinowski, B. (1923). The problem of meaning in primitive lansuages. Dalam C. Ogden
& L Richard (ed.), Ttu Mean;ng ol meanins London : Kegan Paul.
Malotki, E. (1983). Hapi til.r.e: A llns'Listic .tnabsk af tenpdral concepL\ in the H.)pi lansuaEe.
Berlin: Mouton-
Maratsos, M. (1988). Crcsslineuistic analysis, universals, and language acquisition. Dalam
F. Kexel (ed.), The detelapment of latguage and lanerlage researcturs, Essavs in honor of
Roger Brown. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Marchenkola, L. (2005). Language , culnrre, and sell The Bakhtin-Vygotsh encounter.
Dalam I. Hall, G. Vitanora, & L. Marchenkova (ed.), Dialos"e {l,ich Bd,ihtin an second and
foreisn llns ase learning (h. 171-188). Mahwah, Nl, Lawrence Erlbaum Associates.
Marckwardt, A. (1972). Changing winds and shiftins sands. MST English Quarterll,21, )-
11.
Marinova;Iodd, S., Marshall, D., & Snow, C. (2000). Three Conceptions about age and
L2 learning. TESOL Qumterl:1, j4, 9'34.
Markee, N. (2004). Zones o{ interactional transitions in ESL classes. Modern Lancuuee
lowwLL,88,583'596.
Markee, N. (2005). Conversation ana\sis for second language acquisition. Dalam E. Hinkel
\Ed.), Handbook of research in secoll lansulrse teachinl a^d lpamins (h.355-3?4). Mahwah,
Nlr Lau'rence Erlbaum Associates.
Markee, N., & Kasper, G. (2004). Classroorn talks: An introduction. Modem Languase
Jomnal, 88, 491-500.
382 Dofror Pustokq

Marshall. T. (1989). Tfu uhole $onJ g,ide to la4uage harnjag. \'armouth, ME, Intercultur:

Masgoret, A..M., & Car,lner, R. (20lll). Artirudes, motivation, and sccond languar.
lcarningi A nera-analysis oi stLrdies conducred bv OarJner and associ:rtes. Ldnslc!.
Leamirg.53, 123-163.
N4.l q.c, o, ,. v,r.r-,.o. t . . 1. . . ndr ' , - r r l 1' 1.,, yor.. h,r1er,: R..r.
Matsuda, A. lncoryorarirgrvorLt EngLlshes tn teaching English as end international langua..
IESOI Qm/rel). 37, 719.7).9.
Marsunroto, D. (2000). C!h&r. and tslcho/og); people arcuntt rtie *orld. Belmont. C:

Maubach, A.-M., & Morgan. C. (2001). The relarionship Lenveen eencter and learnr-.
.,r- . r. e . m Jcrr
.n1.. L]. ,n.p L, q." J ., 1 ./.,4 a,.
McArthur, T. (200I). \forld Englishes: Trcnds, tensions, varic,ties, and stanctartls. Laagu..
Ledtnins, 34, l)A.
McCatthr', M., & Carrer. R. (1995). Spoken gramm:r: Whnt is ir anrl hoq. can we teach ::
EU lournal 49, 207-llB.
Mcchliand, N. (2000). Coal orientrti(ms ilr Japanese colise studenrs tearnhg EFL. DaL..
S. Cc,rnqeLl & P Robinson Gd.). tnJiddrat diifoenc$ ir /oreign tangmge tear'liru: Eii.-:
o/ dp'i'!Ae, xlrejlisen.c, and nori!.l.ion (h. 9,r,I15r I hu lrprn {* .,rrr"n r. r tanpu...

McDonough, S. (1999), Leamer snaregies. Lansaa.se Tcnchmg, 32, 1-1E.


Mccinn, L., Srokes, J., & Trier, A. (2005,). DoeJ nl,si..dc.r tansli,rse a.q,i\iriont par-:
presenred at TESOL Quarrerly, San Anr.,nio, TX.
Mcllroary, M. (19E4). Some meanings of communi.ative comperence for second languaf.
studenr. TESOL Qunter\. 1t3, 251 -1i 7.
McGroarq, M., & cahan, l. (1985). Cul re as an in se.ond laneuagc reachine. ln \l
,..eMrtr., 8.,.o ..."e..r1r rL,OL. Ruu.-y, V\. iev
House.
McKay, S. (2002). Te:Lching English as an rnternational Iangu.rge: Rerhinking goals ae:

Oxford, Oxford Uni!€nitv P:re$.


McKay, S. (2005). So.lolhsuistics and seconcl lanrLrage leamins. Dalam E. Ithkel (eJ
Handba.L ai reearch, j.cond ldrs,rrsc reachns and telnunr (281-299). Mahu.ah, \
La$rence Erlbaum Axociares.
McKay, S., & Houberger, N. Gd.). (1996). So.io/;n{eijiiLa and t11ns1iase rea.hing. Crnbrids.
UK, Cambrldge Uni\ersilr lress.
Mclaughlin, B. (19?8). The monitor uodel: Sone methodological considcrarions. Lirnsa!.
Leorning,28,309,332.
MclrughLln. B. (1987). Tlrrorki oi rn,,!l idrsuse lerrrning. London: Edu.ard Arnold.
McLaughlln, B. (1990t. "Conscr.,Lrs" versus "u,rconscious,,tearning. TESOL elane:..
24. 6li,614
Mclaughlin, B. (1990b). Resrrucrurins. A$ti.d Lnls,ijri.r, it. jtj,l2t.
Doftor Puttoko 383

\{claughlin, B., Rossman, T., & Mcleod, B. (1983). Second language learning: An
information-Frocessins perspective. Ldns?dse Learnins, j3, 135.158.
Ucleod, B., & Mclaughlin, B. (1986). Resirucruring or eutomaticityl Reading in a second
bre rag- L21grag. LcdrriS Jo l0o ll t.
\lcNeill, D. (1966). Developmental psycholinguitics. Dalam F. Snith & c. Miller (ed.),
The genesr ol language: A tsrcholinsrtsric approach (h. 69-73). Cambridge. MA:
Massachusetts Institute of Technology Press.
\{cNeill, D. (196E). On the theories of Language acquisition. Dalam T. Dixon & D. Horton
(ed.), Vrbal behauior ard generaL behatior tlIeor1 6. 416). Englewood Cliffs, NJ, Prentic€
H^LL
\{cTear, M. (1984). Structure and process in chilclren\ comersational deveLopment. Dalam
S. Kuoaj (ed.), Dacorrv deoelopnenr Prograrn in cognitioe d€relopment revarch. New York,
Springer'Verlag.
\1ead, R. (ed.). (1966). Reports ol ttu tuorkins cammittet New York Norttreast Conferencc
on the Teaching of Foreign Languages.
Vedsl-es, P (1994). Non-ndtid in ELL London: Macmillan.
Vehnert, U. (1998). The effect of cliflerent Lengths of time for plaming on second language
performance. Studies in Second Lan$.agc Ac4urinon, 20, 83-i08.
Verynl, P (1971). l-hr acquisinan ald AMlnp|l'axf al lang age. Engleu,ood C1i11, Nl: Prentie Hall.
Merlevede, P, Bridoux, D., & Vandamme, R. (2001). Seren steps to ematianaL intelLisence.
New York, Crown House Publishing.
Vemam-W'el,stcrt callesiate dictiondD (11th ed.). (200.1). Springfiel.l, MA, Meniam \(/ebter.
Vilhollan, F., & Forisha, B. (19?2). Fron Sliinner ro Rosers: Conrrdsting dpproachs to education.
Lincoln, NE: ProfestunaL Educators Publicarious.
Mi11ar, 1., & \Vhitaker, H. (1981). The right hemisphere's contributlon to language, A
review ofthe evidence from braln-damaged subjecr.s. DaLam S. Segalowia (ed.), La"g*e"
function: and &ain oryanization. New York Academic Press.
Milier, C. (1956). The magical nunber seven, plus or minus rwo, some lirnits on our
capacity for processing informarion. Psycholagcal Reoieo, 63, 81.97.
ViLler, V. (]96.1). The acquisitioD of fornal features of language. Andc.tn Jounnl of
Orrhopslchiatrl, 3 4, 862-867.
Mi1on, l. (1974). The development o{ negation in English by a second language Learner.
TESOL Qtarteriy, 8, 137.1,13.
Minnis, N. (ed.). (19?1). Linslndcs ar lrrse. New York: Viking Press.
Mitchell, C., & Vidal, K. (2001). \Teighing che ways of the {lou,: Twentieth century
langr:age instruction. Modern l,anguage loumal, 85, 26-38.
Mitche11, R., & Myles, F. ( 1998). .Seconr:l langxagc hdming rheorier. NewYork: Oxford Universiq

Vitchell, R., & Myles, F. (2004). Second langmge leaming fieories (2ncl ed.). London, Hodder
Anold.
Moerk, E. (1985). Analrtic, synthetic, abstracting, and word-class defining aspecrs ofverbal
norher-chi1d intemctions. Jo,mdl o/ Rlchoiins&isric Research, 14, 263,1E7.
384 Doftor Pusrdkd

Mondada, 1., & Doehler, S. (2004). Second language acquisition as situared p


Task acconplishnent in rhe French second language classroonl. Mottem Laquge.i:
88.501.51E.
Montgomerv, C., & Eiserstein, M. (1985). Reat reaLity revisired: An experi!.
communicative course in ESL. TESOL Qrarrerh, 19.317.334.
Montrul, S. (2002). Incomplere acctuisirion and attririon of Spanish renseT r.'
disrinctxns i.\ adult bilineuals. Bilinslaiisrr Ltngeat:e anl Coenrrion, 5, 39.68.
Moodr, R. (1988). Personaliq preferences and foreien languaee learnine. Mo&m l.rr
lormd, 72,389'4A1.
Moote. !. (ed.). (1961). Reaa,nsi in.ro,s clhrcs. New Haven, CN: HR{F press.
Morgan, C. (1993). Arritude change and {oreign language culture lean ng. LtnguageTe'-::t
26, 63.15.
Mori, J. (2001). Negoriatins sequentiAl houndaries and learning opportunities: -{..r-
liom a Japanese language classroom. Morbm Lnnguage louraa| 88, 536-550.
Morley, J. (ed.). (1986). Cfirrr perspecriles on tuanunclattan: prdcrice dnchored in .::n
lVashinsron, DC: Ieachers of English ro Speakers
of Other Laneuaees.
Vurrr. B s Lpn.n n | ,1480) \:-. ,.J.r. -rlc,,ar nao l"1gu C..r.t.. r,na.r-arr
Sone challenges to criticrl period hypotheses. Language Learnhg, 36, 311,352.
M,ryer, A. (1999). Ultimate artanrmenr in L2 phonology: The critical factors or r=-
motivarion, rncl instrucrnrn. St{di€s ;n Second Lang,agc Acqkisr.ion, 2i, 81-108.
Moyer, A. (1004). Ase, a..er., .rnd .{p€rierce in second langlage ac4eisition. Cteledon, L !-
MuLilingudL Mafters.
MLrrdock, C. (1961). Ttrc cross.cultutal survey. Dalan F. Moore (ed.), Reddings jn.-r*
crlturcs. Nerv Havcn. CN, HRA.F Press.
Mvers, L (1962). Tlu M,,-o:-l]risqs .lte t icdror. Palo A1to, CA: Consultins psrcholoEl.:
ll...
NaiDran, N., Fmhlich, M., Stern, H., & Todesco, A. (t9iE). The good tangrage lear--
T.rroDto, tfnt:rrio Insritutc Lr Srudies in E.lucadon. (Cetak ulang oleh Multilingr-r
Marters, Clevedon, UK.)
Nakatani, Y. (2005). The eftccts ofa$?reness.raising rraining on oral communication strar.:l
,.. \4n Ie L .-1, P.rn- n.,,8o, Tnol
Nakuma, C. (199E). A new rheoretical accounr of "fossiLization',, Implicadons fo. L:
attrition resenrch I etvtianal Reueu o/ Atllied Linguistics, 36,247.156.
Nassaji, H., & Cunming, A. (1000). \fhat\ in a ZPDI A case srudr of a loune ESr
're r .l .a. , roJg- li,^erelrrrr, . Ln.ra-" tec.r.,: F l"o,--_
1.95,111.
N:,ralicio, D., & Neralicio, L. (1971). A comparative study of English pLurali:ation tr
natile a.d non-native English spcakers. Ch;ld Deuelotment, 12, 1302-1306.
Natrinser, J. (1984). Corrrnunicadve Ianguqe teaching: A netr,metaphor. TESOL
emrtrh
r8, 191.407.
Nayar, P. (1997). ESL,/EFL dichororny today, Language politics or pragnaticst TESOL
Qmrcerb, 31, 9-31.
Dofrdr pusroko 385

\eopoliran, D., Pepperbetg, 1., & Schinkeltano, L. (1988). Second Lansuage acquisjtion:
Possible insight from studies on how br s acquire song. Sruriies,n Second Lanpage
Acqk;rition, 10, 1.11.
\elson, G., Carson, J., Al Bata1, M., & El Bakary, \(. (2002). Cro",..,,1..,1
0."*",.,.
Stanegy use in Es).ptim Arabic and Amedcan Engtish refusals. Apptied tin6wiJcs, 2J,
161-189.
\emser, \(. (19?1). Apprtximative systens of foreign tanguage learners. Intemarional Reeleu
ol Atplied Lin$risri.s, 9, 115-123.
Neufell c. (2001). Non-Ioreisnaccented speech in adult second language teartlers, Does
i, p\i,r J wh.,-.1,,e rr . :nin. lTL Rq,ev o. |ppt,.o /,hgli,r,.. l l j |4, t8c.20o
'l
Neufeld, G. (1977). Language learnnrg ability in adutts, A study on the acqujsirion of
prosodic and articuLatory features. \Xlat|ine papen on B;hnBrialnn, 12. 45-6d.
Neufell, c. (1979). Towards a theory of larqrage learning ab,trry Lang,age Leatnns,.ts,
: )7.2+t.
\eltldt c (1980). On rhe adult\ ability to acquire phonology. TESOL erarte,b, t,t,
785-298.
Nes srandrrd enqclopedia (1940). F. VizeteLty (ed.). New york, Funk & \{/agnal1s.
Nen J., & Pearson, B. (1990). Connectionism as n model of language learnine, parallels
in
orergr 1".-r.eF re.r,l- re. Voa,rr Ln-?ral touFat 74, 414tb)
Nilsen, A., Bosrnajian, H., GershLrny, H., & Stanle* 097?). Seri,- anJ tanqmge.
J. Urbana.
II \a i^n.,1 ' .,nc , teJ.1F,. of Frsti,,.
Noels, K., Clernenr, R., & Pelletier, L. (1999). perceprions of techers, comrnunicatrve
sq'le and snLdenri intrinsic and exbinsic mori\ation. Mo&m lrrner aee lonnll" 83,23.14.
Noels, K., Pelleder, 1., Clement, R., & Vatlerancl, R. Q000). \Vty rre you terrmng
a
second languagel Motivarional odentations and self-dererminarion theor). I_dngrase
Leaming, 50, 57.85.
Norton,8., & Tohey, K. (2001). Changing perspe*ives on sood lansuare learners. TESOL
Q,a ri lr r5, <0, t1l
Nunan, D. (1989). Unlersrdnding iang'iage clasrrooms: A suiAe
fot teacterinitiated actl,,L.
Englewood Cliin, NJ: Prenrice Halt.
Nunan, D. (1991). Comnunicative tasks and the tanguage curriculum. TESOL
elarterf,
25,219.)95.
Nunar, D. (1991). Lmguage teachiry method,olog): A textbaok for teacturs. New york prent,ce
Hall.
NunaD, D. (2003). The impacr of English as a global language on ectucationat
Dolicies anct
p-a,r,.. rr rl. q.irl.r . -ecron /J\OL vL,,r b. JZ, <8q-ot-
Nunan, D. (2004). 'ftLsk,based tanpage reffhing. Cambidge, UK, Cambridge Universrry
Press.
Nunal, C. (1982). ?achinsrcadi\s skiLk in a fateign L'ngds€ (Znd ed.). Or,-for.L Hejnemann.
Cetak ulang 1996.
Nyikos, M., & Hashimoro, R. (1977). Consrructivisr theory applied to collaborative
learnhg in teacher education. ln search ZPD. Modem LjLr.eu'.jse lount.61. 50651?.
386 Doflo. Pusiqko

O'Cr:Ldy,V. (1996). Lansuaec acquisiri(!r lvirholrr Unrvcrsal Crannar: A generaL narrrr<


proposal tor L2 ieenring. Secord Llagaa.qe nesearch, 12, 174-197.
O'Crady, \f. (1999). Torvud a nes narivism. Srrdirs rn Second Langlage Acqrisition, ii
6l l-6I l.
O'Gr.d\', W. (lll0l). The radicrl mddLc' Nativism ivirhour unn.eaal gramnat. Dalan i.
DoLrghq & M. j-ong (ed.), Thd hdndj,oot olvcl,nJ ldnsrd{e ac4"'jitior (h. 4l-l0l). Malde:
MA, Bhckwcll l\rblrshing.
O'Grad), \(/. (2005). FiN .hildrn h'rrn ldns,as.. Ne1' ]brl: Canrbridge Univ.rsjty prrir.
O Graly, \ ., DoL,rxolsNL, M.. & Aronoft, M. (19E9). Clotenporarl lingrrtics Nerv Yori
St. lvlartin's Press.
O Har.L. \,{. (2003). Oultivaring conscious.ess: CarL R. Roger's person-cenrered grou.
process as translormtive rndrogogl. Jorraat ol Trrnslormarwr Elrcdrion. i, 6,1-79.
O'Keefe, A., & Irrrr, F. (1003). Using language corpora Ln lnirial reacher c.lucarion: tedasos:
issues and pra.tlcNl xprlicariorN. TESOL Q,rarrirly, 17, 389.41E.
Cl'Mallct, J., & Chamor. A. (1990). Lldrrlins irtr,icFci ,r slcond lanjrrd{. ac4&ishion. N-
'tirk, Camllrcllrc Universiry Press.
O'\4a11ey, J.. Chrmot, A., & KLrpper, L. (19tt9). Lisrening conrprehension strategjes ,--
second langurg"- acquisition. Atflie! Lorsrartrr, 10, 416.41?.
O'Milley, 1., Charll,r, A., Srewner,Manzanaresm, G., Kup;.er, l-., & Russo, R. (1985a
Leernrng straregies usecl L) beginning an.1 intcrmdiste ESL studenrs. Lorrgurgc Lcamrr;
35. 21.46.
O'Mallev, 1., Chamot, A., SremepMan:anaLesm, G., Kupptr, L., & Russo, R. (19851,.
Leraning strrtcgl rttlications wirh suclents oa Englisli es a second language. TESO_
Quarrirll, 19, 55?-58,1.
O'Maller', 1., Chanot, A., & V/rLhcr, C. (193i). Some applications of cognirive rleon ri
sc'cond hnguage r.quisitrD Sr ieJ in -\c.ond Ldr$rd.q. A.!l!Ntid,, 9, 2E?,106.
O'Malley, J., Russo, R.. & Chanot, A. (19E1). A revles ol rhe lltcratrLre on learnir-:-
strate.eies ir1 thc xcqoisir:ion of English :ts a second langLr:Lr:c: The potensill tor rcscar.r
applicathns. Ros;lrn. \A, lnterAnierica Research As$)cirtes.
OHer, I-. (1981). Right hemisphere parricipation h second language acLtrjsirion. Dalan
K. Djlier (ed.), L iridrdl difererceJ aarl rnncxals ir langdge leani?ig aprirdc. Ro$ ler.
MA: Nut,urv Horrse.
OLlcr. L. (1982). Neurolhguisric rspects ofLrngrLage loss as thcy perrain to second languag.
acqulsirio.. Drlim R. LemL,ert & Il. Free.l (d.), nr bs ol trrgaage slills. Rowley, M+
Neq'hrrv Housc.
Obler, L.. & Cijerlotr, K. (1999). Langraga alrl rhe bran. CamLriclge, UK, Cambrids.
Unikrsir! lress.
OchsneL, R. (19i9). A poetics of seconJ language acqlrisirion. L.rn{ldse Learniru, 29, 5l-
EU.
OdLh, T. (1986). On rhe lllrure anJ LLse ol explicrt LnoNledgc trtenational Rerieu r
Atf/ied linslr.i.s, 21, 1)3.144.
Doftor Pusroko 382

Odlin, T. (2003). Crosslinsuistic influence. Dalam C. Doughty & M. Lone (ed.), The
lvndbook ol secontl lans.rs. dc4risition (h. 436-186). Malden, \d{: Blackwell Publishnrg.
Qden, C., & Richards, l. (ed.). (1923). The mean;ag ol mean;ng. London: Kegan Paul.
Ohio State University. (1991). La srdse filc. Columbus: Ohio State University Press.
Oller, J. (1976) A program for languag€ testins rescalch. Lansuase In:nrins, Special lssue
Number 4. 141-165.
OLler, l. (1979). Languge rests at rchoci; A ptrgmatic approdch. London: Longman Group,
Ltd.
Olls, J. (1981a). Language as inrelligence? Lanruase Lea;nins, 31,465492.
Oller, l. (1981b). Research on thc measurement of af{ective variables: Some remaini.g
question. D: am R. Andersen (ed.), Mtr d;uroion 1ft second ttnsudt:. d.cq,isition r€sed'ch.
Rowley, MA: Newbury House.
Oller, l. (1982). Carclner on affecr, A reply to Gat rer. tansudse l2t1mins, J2, 183,189.
Oller, J. (ed.). (1983). i$ues in lans"dse ierrins r€se.'rch. Rowley, l\,1.{, Newbury House.
Oller, J., Baca, L., & Virgil, A. (19?8). Artitudes and artained proficiency in ESL, A
sociolinguisric study o{ Mexican-Americans in rhe soLuhwest. TESOL Quanerb, 11,
1?t.18l.
Otler, J., Hudn , A., & Lin, P (1977). Anirudes and proficiency in ESL: A sociolinguisnc
study of narive speakers of Chinese in the United States. Itnguage Inming, 27, 1,27.
Oller, J., Perkins, K. (ed.). (19E0). R*earuh in langr.rage Lesring. Rowley, MA: Newbury House.
Oller, J., & Richards,.l. (ed.). (19?3). Fm6 on ti€ ler,mer Ptue.l,r,tic pe$pectiws laj thelansuose
reaciet. Rovlen MA: Newbury House.
Oller, J., & Streif{ V (1975). Dictation, A rest oI granmar based on expecrancies. Erylish
Ianwase T.achine, 3A, 25.36.
Oller, J., & Ziahosseiny, S. (1970). The connasrive analysis hypothesG and spelling errors.
I,lnsudse Ledrnine, 20, 183-189.
Olshtain, E. (1989). Is second Language attrition the reversaL of second language acqldsition?
St,dies in Securd Llns,ase A.qlirition, 11, 151,165.
Olsht -r, E., & Cohen, A. (1983). Apology, A speech.act set. Dalam
N. Volfson & E.
Judd (ed.), Socioliner;stcs a lo,nguage ac4aisi.ion. Rowley, MA: Newbury House.
Oltnar, P, Raskin, 8., & Wltkin, H. (1971). cror, enbedded fisres rest. Palo Alto, CA:
Consuking Psychologist Press.
Omassio, A. (1981). Hclpins ledrn€rs su.ceed: Act;urics lor the fareisn Lansudse clasrcon'.
\(/ashingrorl, DC: Center for Applied Linguistics.
Osgood, C. (1953). Mcthod dnd .heoD in dterimcntal prycholoe. New Yolk, Axford University

Osgood, C. (1975). Contemtror.iD dpprodches to.osn;don. Cambri.lge, Nd{: Hnnarct University


Press.
Ostrander, S., & Schroeder, L. (19?9). Srpetlearnine. New York, De1l.
Oxforcl, R. (1990a). Lansuase learnins stftltesies: \Xrhar enry reacher shorld irnow. New Yrrk:
Net'burv House.
388 Dqftor Pusroko

Oxtorut, R. (1990b). Sq1es, srrategies, ancl apritucle: Connecrions {r,r language 1e:: -_:
Dalan T. Parry & C. Stansfield (ed.), Lansage aph rJe recoruntotrJ (h. 6i-.115) :.a
lbrL Prcntice Ha11 Regents.
CfrturJ, R. (1995). St11e analysrs survey (SAS), Assesing voLL. own Learnine and
"::.,,-,:
sqles. Llalam J. Reid (ed.), Learnins st_ahr rr rAe E\L.EFL .td,,roon (h. :OS:tr,
York: Heinle & Heinlc.
Orford, R. (ed.). (1996). Lcarning Jrr.1t(sies aro&nJ the uorld: Crors.ruirlrat t*rp.::
HonoiLrlu: Universi$ of Haweii Press.
Oxtord, R. (1999). Anxjeo and rhe languaae learner: Neu.insilrhts. Da1.rm L AnotJ :_
k. ar.-,, r8o.). bri11., r., -Lrilr L [e ,,rr r

. \ rl R. N Cr. r..n. N.,tuoir q.r,. , .r.f ..*., 1 fli,:.. 1..


Tearhins,28,201-215.
Oxfortl, R., & CrookalL, D. (1969). Reseoch on lenguage learninq stratesjes: Merh :
drne."rdrr.r . r..'l .'r-. Vo...n ra.q|q. l .J , {.4J141r.
Oxtord, R., & Ehrman. M. (19E8). Psychological t\pc and adLLh language tearninq strai.: -
A Dilor I r"r'r'o II.roo".o T.r lo .2
Ozeki, N. (2000). L;srcnirg r.rarcsr-. insrincrtan ior fenale EfL ioltcgi srdenrs i, Jdldn. T, .l
Macnillan Language House.
Pakir, A. (1999). Connecring Enslish in ihe conrexr of irtern:rtionaljsm. TEj
'vivh
Qnarrel1,33, 103-114.
Palfitynan, D. (2001). The rcpresenration of learner autonomr an.1 lerrner indepen,ter:.
in orglni,arional culture. Dalam Paltreyman & R. Snith (ed.), Leaaur artonoml ;--
culLucs: Langutgc edmarion lerspe.ri'cj (h. i8l-2OO). Bashrstoke, Enstand, talsr: ,

Panetta, C. (2001). Conrrarrile rlk.or. reririred dnd rede/ind. Mahrvah. NI: LrLvrence Erll-::

Panova, 1., & Lyster, R. (2002). Pattenr of correctire ieeclback


rnd Lrotahc in rn rdi,tr E:
cOL \Jld o 5- I qo:
laribalht, I (1984). The relationship bet''cen the usc of conmunicatrn srraregies ..:::
aspects oI rarget l:Ln.!ruage profi.iencies: A studv ot ESL;tudcnts.
euebec: Inrernari.:-
Center tc,r Research on BiLin$rilsm.
Paribahhl I (1985). Straregic conrperence and langlagc proficien{. Attlied Lirlrir.i.r l
137.146.
Prr!, l, & Stansfield. C. (ed.). (1990). Lllg1lage aptitnda rucolsrtercd Nen.yorL prenn..
Ha11 Rcgenrs.
Parry, T., & Child, J. (1990). Pr.liminarl invcstigarion or rhe rctatjonship benreen VOR|
ML{T, and language proficiency. Dalam T. Parrv & C. StansfieLLi (cct.), Larrad{. atnn,,.
r3tuaiddred (h. 30.66). Ner \brk, Prentice HalL Regents.
Patko',('ski, M. (1990). Age and accenr in a seconcl tanguag.: A replr, n) Ianes tsmil Fle:.
iD'.ed 1.. 1...., il, -..8.
Paulvon, C. (19?,1). Lnrgusric anLl communicatjve comperence. TESOL
euarterf, 8, i.1.
362.
Dofror Pusrakq 389

Pavlenko, A., & Jarvis, S. (2002). Bidirectn,.al transfer. Afftied Ling,jrfts, ZJ, 190.214.
:ei, M. (1956). Giossarr ol l;ngrirric krminolos. New YorL Anchor Bt)oks.
lemberton, R. (1996). Tahlng conrrol: Artonoml ia langrage leaning. Hong Kong: Hong
Kong U.iversity Press.
?enrycook, A. (1987). Culmral altemarii'es and euronomy. Dalam P Benson & P Vnler
(ecl.), Aatornml dnJ inJcpendo,.e in Lra3rage leaming (h. 35-53). London, Loneman.
Perers, A. (1981). Langrage lenrning sraregies: Does rhe q'hole equal the sum of the parrsl
Dalam K. Diller (ed.), lridrr idml dil/*ences and raioosals h Ldnsuase leamins .lttitud,e.
RorvLey, MA: Neu'bury Housc.
lerersen, C. & A1-Haik, A. (19?6). The cie,. or th. Detense LangrLrle tpnmde
"pmenr
Batterl'. Educational ard Pslchologcal Measlremcnt, 36, 169-180.
?hakrti, A. (2003). A closer Lnk ar gencler and straregl use in L2 reading. lzagriage Leaming,
53,649-?02.
lhilips, E. (1992). The rftect ol Language anxiery on srudenrs' oral resr pcltormance and
atirudes. Moden Lanyage lounal,76, 1416.
:hilips('r, R. (1992). Linsutic mfer;(hm. London: Ox1or.1 Unjversit] press.
?iager, J. (1954). The corstruction of realnr in rh. .hild. Ne\\, lbr[ Basic Booh.
.'iaget, J. (1955). The l.rnsrage and rhousirol rh€ ch;/./. Nes Y(,rk: Meridien.
Piaget, J. (19?0). The science o/ edacarion dnd dr pq,cholos ol rhe chili/. Nel, YorL: B:isic Books.
.'iaget, J. (19?2). Th! prinlifl€s o/ gcn.ti. e,bis,enlolos. Nerv York: Basic Books.
?iaget, l. & lnheLder, B. (1969). The pslchotoo of rhe chiirt. Neu York, Basic Books.
,'ica, I (1987). Second language:rcquisitbn, sociii intcractnn, and rhe classroom. Afirtied
Lingriitics, 8, l-ll.
:,ke, K. (196?). Lsnsuase in ftlation ta u unit'i.d tl3ot) ol stuctwe af hun.n behdoior. The
Hague: MorLron.
Pimsleur, P (1966). Pimsler/ lansrdge.rpri.lde hanerl. Neu York Harcourt, tsrace & \forll.
Pi.ker, S. (1994). The language insrtrr: Ho{ rhe mnd ctearer ldnsrills.. New york: \yilliarn

lrxre, C. (1999). English as a fi,rgoften language. EU lournaL, 53,78.35.


:'rator, C. (1967). Hie.],]lclr| of diificuL4. UnpuLlished classrco[r lecnrre, Universit! of
Califomia, Los Angeles.
lraror, C. (19?2). Mdne.rl of Am€ricdlr Erglish promnciation. Diasnoj.i. Itdssdge. Ne$ York:
Holt. Rinehart & Winsron.
lrator, C., & Celce'Murcia, M. (1979). An outline of language teaching approaches. Dalam
M. Celce'Murcia & L. Mclntosh (ed.), ?iachins Englnli as a secoal at larcitry ttLnswttsc.
Rorvley, MA: Newbury House.
Pre*ley, M. (200t.r). \(rhet shouLl comprehension instructnn L€ dre instructrn olt Dalam
M. Kamil P. Mosendul, P. Peanon. & P Bur (ed.), Handbool o/ reading rusranh, oolanre
i/l (h.545-561). Mahvah, Nl: Lewrence ErLbaun Ass,ciates.
lresron, D. (1996). Varietio,iisr perspecrives on second language acqlrisirion. DaLam R.
Bayiey & D. Preston (ed ), Sccond tarsage acarni.io'L dnd lnrr?irtic Amsterctalr:
'dridrion.
John Benjamins.
390 Doftar Pusroko

lride, l. & Holmes, J. (e.1.). (1972). Sociolinsn riL-s. Hartrondsworth, UK, pengrLin Fr:r:
Privdr, D. (1002). The vamshing pronoun' A case studv of language attritnn in Rur.r-r--
Ontdian lawl\al af Atllted Linsliisrics, 5, I li-144.
Pullulrr, C. (1S91). TIrr gredt Eslino wcabnkry boat and otfur inel,erenr .ssd)s on dr s:-- r
lansagi. Chicago: Universit\ of Chicago Press.
Purpura, l. (199?). An rnalysis of the relationships benveen tesr t:Lkers' cognirnt
-.:
netacognirive strategl use end second language rest perfcrrnance. Langtage tra-.--
47.189.)15.
Quitk, R. (1988). The .lL,esrion of srandard in rhe internarional LLse of Enghsh. Dala: l
Lon'enb,:rg Gd.), Gerr{erorr Un;'eriir) rourd table on Laagrage and lr,grnd.s, tir-
\Vashington, DC: Ceorgerorvn Universiry Press.
Qurrk, R., & \fiddouson, H. (ed.). (1988). Englirh in rlk {orld: liaching dnd l!dm,:: :-
Ianguage and l;kr'lrlrds. Cambri,:]ge, UK, Cambriclge Unnersity press.
Raillles, A. (1981). TreJirnrn and revolutn,1] i. ESL reaching. TESOL erarrerb, 17, i,l
552.
Raimes, A. (1998). Tenchnrs wrirhg. Aanual Rerre$ o/ Applied Linsu6ri.s, 16, 142-16;
Ranage, K. (1990). Motiratronal facrors ancl persisrence in foreign languare studv. td,e<
Lrarning, 40. 189-t19.
Ranirez, A. (1995). Creatirs conter* Jbr rccond lnns,4qe ac4eijiriorj Theon dnd merhods. \ili::=
Plalns, NY: Longnlan.
Rdnaom Ho e di.riotu!- o1rtu Drglish langlase. (1996). New York Randorn House.
Rekm, R. (1968). Language acqLrisirio,i in a second ianruage environment. tn.ernari.-_
Reo,?u ol Apllied Lin{lisircs, 6, L?5-185.
Rebcr, A. (199i). Irnfli.j.
l€arning dnd td.ir kro@Lilge: Aa essar on the.opnirire enc,a.i.i!
Oxford: Oxford UniversiF, Press.
Reid, l. (1995). Learnu,g sryler ;n drc ESL/EFL cLssroom. Bosron: Heinte & Heinh.
Reid, J. (1987). The learning sqle r.references of ESL smclents. TESOL tlurrertr. 2i. :-
111.
Rnr ll A ' ,o ) fl . ..-rr I.e r..q,. .e ^r b,ti, er m. fp^ | LL \€v.8"1t"...
.1,1, 1,8.
R]ft, M.(19E0). Co3niri.tr tu Lrqaagr Caregorics. uord meanings, and rraiaing. Baltimor"
UnLversin Park Press.
Ricento, T. (1994). lRevieri' oI rhc l ook Linguistic Imperialisml. TESOL erartotl, .?:
421-411.
Richard-Amato, P (1996). MaLin{ rt Adlpeni lnr.radior in rlr jc.ond tangrage c/dsyoon: Fro:
rhcorr to prd.rice. Wlire Plains, NY, Addison-\(es1e1L
RKhrrd {nrro I (100r). Mdl,,s ir bipp.r. From interd.rire ro p.r,n.ipdror_1 tansuasc tcachi.i
(trI-l) U,rPll'i, \\ ; .r E .-L- n
Riclrards,l. (19?1). A non-conrrasrile approach to error analysis. Englirh Laigragc ltachr..
25.244-719.
Richads,l. (19?1). Enff drulri! P€rslscrioeJ on iscord ldns,as€ c.4!isirion. Loncl,n: Loneniar
Ciroup, Lrti.
Dofrdr pusroko 39I

i'ichards, l (19i5). simplificarion: A strate$


n d,c
ranguage:ad rr nLquis,tron or a k)reign
tr. on,. r Mrr r t,"o..lea.n"e, zs,,t..12o.
,{,;r. o]-_..i
.F,r-d'd.
J (i476\.e. nc't.,r pua-e "rrrrne. Drt n R.U Ih".;t .ra U O. t,,
**, o/ appried ringaxiics G. 1rl.r?) A.;, A;i;;i;;,";;';;"r,;,r",,""
I,:il: ^
Richards, l. (1979). Rherorical stytes
and commlhicarive stl,ies h the new varieries
Englnh. Lansage Learninr, 29. t.25. ot
-r.ni'o. ,. (r,114r. /1,e..,..r rir,.
Rich2ds, 1., & Rodgers, r. (re82). Method:
Tr.o/ Q,d..r. i,,7.lr
Arr,;:j.,;;,1,Jj 0,,.*,,.". .r.ru.
Ql.afi€rh, i6. 15j,168.
R.tcharcls,J., & Rodgers, T. (1986). Aprrrod.ha and methocls
in bnpage re,rhrns. Cambfi.lge,
UK: Cambridge University press.
Richards, J.,
UK l. F..!,dess, T. (2001). ApprodcheJ aid ncttodr in ilnquas teaching. Cambridge,
Cambndge Unn,enrq tres
R ihard., I, [t Sitrmrdr, R (eJ ). ( jq8]1.
Lnnsrl,lge .rnd conmlnicdrion. Lonclon:
Group, Lrci. Lonsman
Ri1ey, P (1988). The ethnoeraphv of autonomv. Datam p
A. Brookes & Grundv
lnd t,lwh.o'a' ., t ,"",r. ,.,,,,, ,i. , .r, ,..,,J.
(ec1.),

,. ,xl:i};.T.ly" r (.d ) iloao) Han,/r,o"i. ;,: ;';:' .,


"r"_"a r",*,r.1.n,;,;;;..;;;.r.,
Rivers' \7 (1964) Tfre pslchorogisr and tha
forcigr ranguage teacher. chicago: universitv or
a tr. .
'r,,po
,
^;i:,) , ,"0, , Iea, h rng rnrrrln h nqrage slttL (2 n.1 ed.). Chicago,
Univenity of Chic:Lso
Roberts, C. (19E).
Fiald independen e ds a
tuetichl of seconrl langualre teanins loj Lldult ESL
L,;mer in th! Unirel Srar.s. UnD,,htish"d a*"".f
Robinerr, 8., & Schachrer
air*,,r.i"",'U;,:;;;il;f ffi,".
anafsis,
J. Gd.). (19s1). second t",*;;";;,; ;;,^n,':#::i:_,,
-*"" ,
-Robinson,and retated aspe*s. Ann Arbor: u.i*,,itr,"iMi.1,ip""
P. (199_4) tnp1i.1r knouteclge, ,.....f i.,.r""r"
r;"::'*'^'
r.,l"Lns, anit .vltabus
. Tr.ur era.r"n. . q lot ,"u.
n"l. q",,^, pn' r.rrdrn r^,ir p r'o e.
,u,f,;,""t' /arp,3, r,.,".1..
Robinson, P (199?). tndividuat ciifferences
an,t rhe rlnclamenral similarjq of implicit
eal f., Jf r...o,J,r r..,,ri-g and
err,e L4e,"!e t"a.a..a 4/ 15.),
^r i:,rdu, di._rer.*.. .,,,,"": ,.,i . p,,,.r"...:o1.*...,.r1..,,
.r::rr,,l.rr:0r).rr
,.r^*.^, J r ldr.,..p ,..r.,,\,,. n. \. id ,,-lj
. :",. "":, 1",",,-e p"..-, r, lz ,o8 Jr2
ilil:::: "" l::il,tiii'i:,:;::t::ilin"1;r,#:::;lllli';:,*,,t;:
l.hn Ben.'". :1"iff .
^,
Robinson, P (2001). Attention and memorv
cluring Dalarn C. Doughry & M. L<,lg
Gcl.), 16" ttr.]}"* o/ second tangvage d.q!,sirjon (h.
-StA.
o:r,osl. v"ta.,,i valst".;"at
Publishins.
392 Dofror Pustoko

Robinson-Sruart, C., & Nocon, H. (1996). Second culture rcquisition: Erhnographr -:


the fl,reign Language classroon. Modem Ianguage lownal,80, 4ll-149.
Rodriguez, M., & Abreu, O. (2003). The stability of general foreign language clasror:-
anxierv across Engllsh and French. Modem Lansuase lanmal, 87, 365.314.
Roeen, C. (1951). Clienc,centcred riera!). Boston: Houghton Miffin.
Rogers, C. (197?). Carl ilogers on persoaal poucr. New Yorh Delacorte.
Rogers, C. (1980). A ray ol teing. Boston: Houghton Miffin.
Rogers, C. (1983). Freedon to learn for thc eighrrs. CoLumbus, OH, Charles E. MerrilL.
Romain€, S. (1999). Comm,nicarng gender. Mahwah, Nl, Lasrence Erlbaum Associarer
R{)naine, S. (2003). Variarion. Dalam C. Doughry & M. Long (ed.), The ftanrlboo! -
(h. 409415). MaLden, l'L{; BlackveLL Publishing.
second language dcq'tisirion
Rosa, 8., &
Leou, R. (2004). A$.areness, different learning con.litions, and second 1an$ra;*
development. Alpli€d Alcholinsadrics, 2 5, 269.292.
Rosans\, E. (19?5). The critlcaL periocl for the acquisltion of language, Some cognirrr=
developnenr considerations. Worliing Papers on Bilingualisn, 6, 92-102
Rosansls, E. (1976). Methods and rnorphemes in second language acquisition iesear.:.
Language Learnirg, 26, 4A9,425.
Ross, S., & Berwick, R. (1992). The discoune of accommodarion in oral proficien-
inrerviews. Srudies in Second Laag1lage Acqu;i.ion, 14, 159-U6.
Rost, M., & Ross, S. (1991). Learner use of srrategies in interacrion: Typology an:
predictabiliq. Larguage Leamins, 4 1, 23 5.2i 3.
Roth, \7.-M., & Laq']ess, D. (2002). When up is dour and donn is up: body orienrador
proximiq, and gestures ancl resources. Languagc in SocEqr, 31, L-2.8.
Rubh, J. (19?5). \(rhat rhe "good language learner" can teach us. TESOL Q1..irrcrb, 9,4:
51.
Rubin, J. (19?6). How to tell when someone is sayiDs "no." Topics in Culrure LearnLnr
(vol. 4). Honolulu, EastVesr Culture Learning lnsritute. (Ketak ulang clalam N. Wolfsor
& E. Judd, e11., Sociolnrguistics ancl laDguage acquisition, Rorvlev, MA, Ncwt'ur.
Rubin, 1., & Thompson, l. (1982). H.o to be l more successf l langua*e leatner. Boston,
H" -t \ L_rr le. r./r. e I r, to.1
Rumelhart, D., & Mclelhnd, l. (ed.). (1986). Pdrdllsi drrnl,llred proc€ssinsj E{plorddo?rs jr
rhe microsrfucr,re ol cogn;!ion. Carnbrntge, l\tA: Massachuserts lnstirure oi Technolos.
Press.
Rutherford, W (1982). Markedness in second language acqLrisirion. L.rns,'rse Lamin& 32.
8 5.10E.
Rutherford, V., & Sharwood-Smirh, M. (ed.). (1968). Grammar ald seconlLLagliage teachlry,
A booli ol rcad;ngs. New York: Newbury House.
Saleemi, A. (1992). Universal grammar aad tanguage learnab;/i4. Cambridge, UK: Canibridge
Univenit! Press.
Sasaki, M. (1991a). Relatnnships anong second language proficiency, foreign languag.
aptitude, anLl nrrelligence, A protocol anaLvsis. Languuge Leaminp.43, 469-505.
Ddfior punoka 393

risaki, M. (1993b). relationshjFs am.rns second language proficiency,


foreign language
apti.Lrde, and nltelligence: A structural - . ,.Jel.. e l ,. . r. L,. $n,re Ld,n -,.
43,3t3,344.
',r.r "
Savi,snon, S. (19?2). ComaLlnicaloe comter.n.e, An erperiment
in Jakisn lLtnsuage teachins,
Philadelphia, Cencer for Curriculum Develirjm.ni
o|r D.. , , ro- -- ., - of ,. m,n r.i. ,,\e conpctencc nr French
as a
second language. Lantluage Learning. 32, 3j.51.
:rvignon, S. (1983). Communicar;rc competence: ?Xeor1 drd claisroom
lraftice. Reading, MA:
Addison-\[esle_v.
i*ll":"] S communicat^c tanguage teaching: Sfiategies and goals. Dalam E.
.(?09:)
Hinkel (eJ.), Handbook oJ rcsearch in y.ord tarsrlr;se reochrng (nd 1"._;,g
G. 635-651).
M \r,h. Nl, -.,,v,. .. Frt,., m \..o.
"(
--avignon, S., & Berns, M. (ed.) 098a) In;tidrirer in .omm,nicarire l.rnqrase ,edctrins:
A
bool ol readinsr. Reading, MA: Addison.\(resley.
Savignon, S., & Sysoyev, p (2002). Sociocutturai srategies
for a cliatogue of cultures.
Mod.ern Laaguage Jouma| 86, 508-52.4.
\"']1.].,'\t M. (1976). Foandarioru /or teaching ErLslish as a scconrl tangaa{e. Enrlewooct
' li, N . .r. -r,.e H" L
icarcella, R., Andersrn, E., & Kraslt., S.
Gd.). (1990). Deoetof;ng co,n vnicdtire canpetance
in a second lanpage. Nerv York, Newburv House.
:chachter, J. (1974). An errcr in error anatysis. Ldnsuase L?runine,24.2A5.2t4.
Schaclrter l. (l9E8). Second langl,age ac.tuisitnlr and its relad,nship
ro Unnersal Gramnur.
Atpli€d Lin{L,rrics. 9. 219.235.
& Barlen R. (2002). Lansage as calarftt pracricc: Mer,icdnos cn at norre. Mahwah,
Schecter, S.,
Nl: Larrence Erlbaum Axociates.
Schrnke-Llano, L. (1989). Ear.tr chitdhood bilingualism. .sr1l.tieJ
;n Sec,nii Ldnskase
Ac4lnidon, 11. 223-240.
Schnrke-Llano, L. (1993). On the valLre of
a Vigorslian frameqork for SLA theorn hnsage
Le,mins, 43, 121.129.
:cllrneik B (2005). Globaluing learner arrronomr,. TESOL Qnarrerts, 3e, 107,118.
Schmidt, R. (1981). Interaction, acculturatiun, nnLt the acquisition
of communicative
Lonr.r" ,.. q..,.- rLJ\,.r .,.t rt- Lr,t InN.Wo.,.r ! LJ,. J..J,. \o,oJ...qr .r..
and language dc4li*'or. Ros,tey, MA: Newbury House.
Schmidr, R. (1990). The role ofconsciousness in seconrl language iearning.
Apltnd Ling,rh.r,
]]. 129-t 58.
Schult?,R (1991). Second language acqlrisirion ttreories and teachnrg pmc.ice: How Jo
they fitl Modern Language tournat, 75, 1?.26.
Schumann, J. (1975). Affecr;ve facrors and the problem of age in
seconLl language
accluisition. Ldn+rasc Lidnins, 2 j, 2A9.235.
Schunann, l. (1976a). Sec.,n.l language acquisition research: cefthg
a nore gtobal lo<,k
at rhe learner. Ldnsuase Leunins, Special tssue Number 4, 15_2E.
394 Dqfror Pustoko

Schunann, J. (19761)). Second lansuage acquisirion, The pidginrzatul h_lpothesjs. L1


Learnins 26, 391-408.
Schumann, l. (1976c). Social distancc as a factor in scconcl language rcquisition. lz:szry
Lcaming, 26, 135,141.
SchLrrnann, J. (19?8). The !iJginiiarior pr..eis, A modcl /or rconrl hra&a.sa dnlriririon. R..q'Ll
MA, Newburr House.
Sdrumann, J. (1982a). Art and science h secon.l lansrLage acqutsition research. D:Llan!{
Clarke & I. H teacl-
scornbe (ed.), Pacific perspecrivcs on language learnrng antl
On TESOL '82 (h. 10?'124). Vashingrc'n, DC: Teachers of EngLish to Speaker: -i
Other Lrnguagcs.
Schununn, J. (19E2b). Snnpliflcari.rn, rransfer, ancl relexification as aspects .rf pi.lsini:e::r
urd early second language acqlrisition. la4riagc Lcaming, 32, j3?,366.
Schumann, J. (1990). Ertending rhe scope or the acculturrri{'r,/pidginiz:rtnn mo.i-::
include cosnition. TESOL Qrarterll, 24, 667.684.
S&ununn, J. (199?). The nerrob;olos of a/fect rL lanerage. CanbriLlge, MA: Ilhckuell.
Sdrumann, l. (199E). The neurobiologicaL of atfect in langurge. tspeciaL Lssucl. Lan:---q
Leantine, 48 (Suploren i).
Schunann, (1999). A neurobiobgical pcrspective on afTect and merhoclologl tn secc:.:
lansuaee lcarning. Dalaml. Aund (ed.), Afcct m lansage learaing(h. 2E.42). Cambrio.--
UK: Cambridge Unirersity Press.
Schunann, J., & Stenson, N. Gd.). (19?4). Ndo ronft/s otJecoid la|sragc tearning. RoN,:t
MA, Neubury House.
Schumann, 1., Crowell, S., lon$, N., Le€, N.. Schucherr. S., & Vood. L. (2004). r---
n.,robiolo$ o/ lansds€, Pe/sttecrile fon second ldt\qridse ac4Lisi.io,r. Mahu.ah, Nl: I_awren.:
ErlLaum Associates.
Schuna.n, J., Hohoyd, J., Campbell, R., & \Vard, F. (1978). tmprovenent of fore,u.
languege pronunciatron under hypnosis: A prelLrninary stucly. Langaagc Learning. ti
14l- r,18.
Schun,rnn, J.. & Vrood, L. (2004). The ncurobioLogy of noiivation. Dahm I. Sdrumanr.
S. Crosell, N. Jones, N. Lrc, S. Schuchert, & L, \Vu (ed.), ?Xe neuobiotogl of lcara,n.:
Perpe*i1,c i,m rcoad langrage dcq,Birior (h. 21,42). Malnvah, Nl: Latraence Erbaur

Schlvartz, B. (1999). Lefs nake up vour mind: "Special narivist" penpectiles on language_
noclulariry of mnrcl, ancl nonnarive lAngLrage acquisirion. r-tudier in Seconrl Ldnsrd5.
A.qriririon, 71, 6:15-655-
Schwartz,l. (1980). The n€gotitati(D lbr meanins: Ret,ir in coniersadons bcnvcen second
language learners of English. Dalarn D. Lrnen-Freeman (cd.), Drscorry Andl.{s ir 5€.0,6
Laagaage RerearclL. Rowley, I[A, Neu'bury House.
Sciarone, A., & Schoor'l, l. (19E9). The cl,,ze resr, Or r4rr small isr'r ah,ays beaurifut.
Language Learning, 39, 415.138.
Scoilon, R. (2004). Teaching lan$age and culrulc as hegemoni. pmcrice. Morhm Llaguug;
JaMnnL, 68, )'.11-174.
Dofror Pustoko 395

Sco1lon, R., Scollon, S. (1995). lnteralturat conmunicatian: A.Iiscoutse approach. Cambridge,


MA' BLackwell.
Sco!e], T. (1969). Foreisn accenrs, lansage acquisition, ancl cerebraL dominance. lanpage
Learnins, 19,745-)54.
Scovel, T. (1978). The effect of affect on foleign lansrage learning, A reuew of the an-riety
resear:h. langnage Leatnins, 28, 129'1 42.
ScoveL, I (1979). lRevieq' of the book Srggestolog] anrl Outlin* of Sulgestopedll. TESOL
QutLrter\, 13, 255.766.
Scovel, T. (l9EZ). Questions concernnrs dre application of neLrrolh,tuistic research to
second language learnins/teaching. TE-SOL Orartet\, 16, 373'331.
Scc €1, T. (19E4, lanudi). A nme to spealc Eoi&ncc fr .r biolrgicalb b.lscd mh.il Feriod fat tunguase
d.4&isihm. Paper prcsentecl at San Fransisco State Univeniq', San Fransisco, CA.
Scovel, T. (198E). A time to spe,.k: A psrcholinslisti. inquiJt into th. cnti.al p.nod far hrnan
speech. New YorL: Newbury House.
Scovel, T. (199?). tReview of dre book The age factot in second lansuoge ac4 isitionl. Maaem
Lanyage lowraL, 8I, 118-119.
Scovel, T. (1999). "The younger the better" myth and bilingual education. Dalarr R.
Gonzales & L MeLis (ed.), Langtr1ge ideoLosies: C'iticdl lcrspectio€s on the Englirh onb
moo€ment. Urbana, IL, National Council of Teachers of English.
Scovel, T. (2000). A criticaL revierv of the critical period hypothesis. Arnaai Reriew o/
Atplied Linsnnri.s, 2A, 213-21.3.
Scovel, T. (2001). Leam;ng ne{l lansrag€: A grid€ ra s.caid lnnEu.tse acquisition. Boston: Hehle
& Heinle.
Sebukrekin, H. (1975). An ortiine ol EnglishT&rlish conttastile lhonotoe: Sesnental phonemes.
Istanbul: Bogazici Unn'ersity.
Segalowitz, N. (2003). Automaricity and second languages. Dalam C. Doughty & M.
Long (ed.), The hanabooL d vrcnd LdnEudse dcquisitioi. (h. 282-408). Malden, MA:
Blackwell Publishing.
Seliger, H. (19E2). On the possible role of the right hemisphere in second language
acquisition. TESOL Quarter\, 16, 347'314.
Se1ige1, H. (1983). Learner interacrion in the classroom and its effects on language
acquLsition. Dalam H. Seliger & M. Long (ecl.), CldJsioom oriented rcsedrch in secondlanguase
dc4eisition. Rowley, N/f-A., NewLury House.
Seliger, H., & Long, M. (ed.). (198.1). Clastoom odented researclr in seca ahnsuaEa acqutsition.
Rowley, MA: Newbury House.
Selinker, L. (1972). lnterlanguage. lntdn ttion,l Reoieu o/ Appiied Lingr;tics, 10,210-231.
Sehlker, 1., & Larnendella, l. (19?9). The role of extrinsic feedback in interlanguage
fossilization: A discussion of "Ru1e fossilization, A tenrative model." Lans ase Leatnins,
29. 353-37 5.
Sharwood'Smith, M. (1996). Crosslinguistic influence with special reference to the
acquisirion of$ammar. Dalam P Jordens &1. Lalleman (ed.), Imesugating secondLanguage
ac4,isrtnn. Berlin: Mouton de Cruyter.
396 Doftor Pusloko

Slutz, M., & McllLoskel, L. (1984). Ansverine appropriately, A develpment penpecr.t


on convchari(nlai knowledge. Dalam S. K,rcaj (ed.), Discoarsr derelopmcnt: Progrer-, :
.osritile dllelrtment /.search. New York Springcr-Verlag.
Shcen, R. (1996). The rilvlntage ol exploltlng contrnstivr analysis in rcachins and learnLr:
a foreign language. lntenatbnal R.ricu ol Ahslied Ling|rstics, 3,1. 183-19?.
Shehadeh, A. (1001). Srlf- ancl other Lniriated moclified outpur during task-ba:::
instrlrctn)n. TESOL Qunerh, 3 5, 413-45i.
Shohamr', E. (lsEB). A proposed tiameivork tor resring rhe oral lanslrage ofsecon.yfore,i
language leanen. S'udici in Si.ond La sras€ Aclrriririon, 10, l65,180.
Siegal, M. (2000). Comnenrs on Dwight Atkinson's "TESOL rnrl culnrre", A reai::
reacrs. TESOL QuanlLy 34, i44,i41.
Sieeel, J. (2001). Social context. Dalam C. DoLLshq & M. Long (ed.), The haatbook:'
secoad lansage d.q,n,rlon (h. 178-2Zl). MalLlen, 1,4,{: Blacksell PublishiDlr.
Sim,rd, D., & Vong, V/. (100,1). Languagc auareness and irs muldple possibillties for r:.
L2 c1asn,om. Forcigr larsage Anndts, J7, 96-110.
SincLair, J., & Coulthard, R. (19?5). %oards dn analrris o/ d6co&sei Thc Eaglish ued :
tea.hers dn.l &pil5. Oxford: OxforLl Unncni6 Press.
Singer, H. & RuddeLL, R. (ed.). (1970). Thaoret;cnt mt dels and processes o/ reading. Newar-
DE' lnternarional Reeding Associ:rtlon.
Singleton, D. (2001). Age and second Langurge acquisition. Annual neEu ol Apfl,.:
L;nseii.rcs, 21, 7?-89.
Sugleton, D., & Lengycl, Z. Gd.). (1995). The age lactor h recond ldnsdse dcqr;ririol
Clevedon, UK, Multilinsual Matteh.
Singleton, D., & Ryan, L. (2004). Lansdge acq&is;rion: TIr age lacLor (2nd d.). Cle\edon.
UK: Multilhgral Matlers.
Sjoholn, K. (1995). Thc mflaor ol croJslinsBiyic, icmanric, and inprt factors in th! dcqrisinoi
of Enslch phrasal rtrbs: A conp.lriior bero€€n Finnish anJ Sucdrh leamers at 6 intcmctlia.:
and aJtarrced lclcl. Ah,, Finland, Abo Akacleni Lrni\€rsitl Press.
Skehan, P (1988). Language restrng, Part l. Lansuse Teachins,21,211,121.
Skehan, P (1989a). tJidd,al dilferenco in ic.ond ldngaage leamins. London, Edward Arnold.
Skehan, P (l9E9b). LrnglLnge tesri,lg, Parr ll. Lansagc Tc.'chins,2L, 1,11.
Skehan, P (1991). l.divrdual differenccs tn second language leaming. Sretics in Secon;
Lansuase AcLluisition, l l, 275-29E.
Skehan, P (1998). A cosnirifc.rl,prud.h to larg&dse learning. OxforLl, Oxfoil Univers;n

Skehan, P (1002). Theorizhg and upd:Lting aptitude. Dalam P Robinson (ed.), Jndioidaal
differ€n.er.1nJ irur,rcrcd lansage ltaming (h. 69-91). Ansrerdaar: lohn Beniamins.
Skehan, P. (2001). TasLbased instmcrion. L,nsuaee Teachini, 36, 1.14.
Skinner, B.F. (1938). Bcharor o/ ogarism: An experincrtat d dbrij. New york Appleton-
Century.Crolts.
Skinner, B.F. (1951). S.Er.e and lu?ndr behdoi,r. Nerv York Macniillan.
Skinner, B.F. (1957). Verbal Lahdlior. Ndr York: Appleton-Centu.v,Crofrs.
Dofror Pusroko 397

Skinner, B.F. (1968). Thz teclmoioo ol teachng. New York Appleton-Centuri'.Crofts.


SkutnaLb-Kangas, T. (1988). Multilingualisrn and the education of minority chiidren.
DaLam T. SkutnablrKangas &1. Cumrnins (ed.), Minorit) €&carion: From shame to strugslp.
Clevedon, UK' MLrldlingual Matteff .
Skutnabb-Kangas, T. (2000). Lrngr.lstic genoci& in educatlon-ar worlduide frxe$ilJ and hunan
rishbl Mahw?h, Nl: Lawrence Erlbaum Associares.
Skutnabb-Kangas, T., & Currrmins,l. (ed.). (1988). Minonry ed,cdtioi: From shane ro strr.rggie.
Clevedon, UK' Multilingual Matters.
Skutnabb'Kangas, T., & Philipsoll, R. Gd.). (1994). Linsuistic human fightr: Oo€rcomrns
linsuxnc aEtemitulnon. BerLin, Mouron de Gruyter.
Slavin, R. (2003). Eduatioml pslcholo6l: Trcar1 ana tuactice. Boston: Allyn and Bacon.
Slavoff, c., & lohnson, l. (1995). The effects of age on the rate of learning a second
lansuage. St'alier in Secontl Langaage Acqurition, 17, 1-16.
Slobin, D. (1971). Prrcholingi.iistics. Glenview lL: Scott, Foresman.
sLobin, D. (ed.). (1986). The croslincuistc studl of lnnguage acquisitiarL: vc,ls. 1-2. Hillsdaie,
Nl: Laq.rence Erlbaum Associares.
Slobin, D. Gd.). (]992). Ttu crojslin&irric sad) of lansrase acquisition: VoL l. Hrllsdale, Nl,
Lawrence Erlbaum Associates.
Slobin, D. (ed.). (1997). Ttu crossling"istic stuclt of languace acquisrrior Vol. 5: E\pandl^s the
conrera. Mahrvah, Nl' fawrence Erlbaum Associates.
SmLth, F (1975). Comprebffion dnd lcd'nins: A concepttal ftunewdl /or teachers. New York:
HoLt, Rinehart & W ston.
Smit, F., & Miller, G. (ed.). (1966). The genertu o/ ldnslage; A psrchoiinsrr.ic dpp'odch.
Canbridge, Ntr{, Massachusens lnstitute of Technology Press.
Srnidr, S. (1984). The theater arts antl the tearhing of second lan:ryage. Reading, MA: Addison.
Vesley.
Snow, M., & Shapira, R. (1985). The role of social-psychological factors in second Language
leaming. Dalam M. Celce.Murcia (ed.), Belond basics; Isrues and research in TESOL. Rowley,
MA: Newbury Horne.
Sokolik, M. (1990). Learning withour ru1es, PDP and a resolution of the adr.rlt language
leatning paradox. TESOL Qsatter!, 24. 685-696.
Sonaiya, R. (2002). Auronomous language learning in Africa: A rnismatch of cultural
assumptions. Language, Cuhwe, and Cuniculun, 15, 106-116.
Sorenson, A. (196?). Multlll"gualism ]n the Northwest Amazon. Alnerican Anthropoiognt,
69.6?0-684.
Spada, N. (1997). Fom.{ocused instruction and second language acquisition: A revierv of
dassroom and laboratory research. Language Teachins, j0,73'87.
Sparks, R., & Ganschoq L. (1991). Foreign language learning differences: Affective or
native langxage aptitude differencesl Modern Language lournal, 75, /3.87.
Sparks, R., & Ganschow, L. (1993a). The impact of natne language learning problems on
foreign language learning, Case study illustrations of the linguistic de{cit codrng
hlpothesis. Modern Language loumal, 77, 58.7 4.
398 Doficr Pustoko

Sparls, R., & Ganschou', L. (1993b). Searching {or the cognitive locus of foreign lane :s
learnins difficutics: Linking firsr and secontl language learning. Modem t nsrage JorLr.L
77. 1.89-3A2.
Sparks, R., & Ganschow, L. (1995). A strone inference approach ro causal factors:
ibreign Language lcarning: A response to Maclnqne. Modern Inuuage lownal, 79,1:>
241.
Sparks, R., & Canschow, L. (2001). Aptitucle tor learning a foreign langlage. Annmt Ra-r
o/ Atlli€d Lins rr;cs, 21, 90-111.
Sparks, R., Ganschorv, 1., Javolsky, J. (2000). D€ja w all over again:
& A response::
Sdto, Horwirz, and Gar:a. Modera Language k rnal, 84,251.255.
Sparrou', L. (2000). Comnents or\ D\r'isht Atlinson's "TESOL and culture", Anoth::
reaclcr reacts. TESOL Qaarterl,r, 34,'747,1 i2.
Speilnann, C., & Radnofsky, M. (2001). Lerning language under tcnsion: New directior-.
{rom a clualitative study. Modern Language kturnal,s5, 259.27E.
Spielberger, C. (1981). Manul /br rhe sate,nait anxiert inaentot\. Palo A[o, CA, Consuldr
Psychologrst Press.
Spivel', N. (1997). ltu corurrucri(iit mddphor: Rea.ling, uririns, dnd ihe mdJi'ng o/ meaning. S'
n efo \.. lemi f,,. .

Spolsky, B. (1969). AttitLrclinal aspects of second language learning. I^tnyage Leamiu, i9.
2? 1-283.
Spolsky, B. (1970). Lins,isiics dnd lansage pel.,gos) .rfflic.i.ioff or implicdtiotr. (Mo'."e.ar.
on Languages end Linsuisrics 22). Repon of the 20th Annual Round Table Meenrt
Georgetorvn Universirl.
Spolsly, B., (ed.). (19?8). Altrodches to Lrnsage resting. Arlingron, VA: Cenrer for Appli.:
Linguisrics.
Spolsky, B. (19?8). Linguxts and language tesrers. Dalam B. Spolsky (ed.), Alrrcachs::
langaage restrng. Arlingron, VA: Cenrer for Applied Lhgurtics.
SpoLky, B. (198E). Bridging the gap, A general theory ofsecond language iearning. IESOJ
Quarcerb.22.311'396.
Spols\, B. (1989). Communicatile competence, language proficiency, :rnd beyond. AppL-
LinsBiiti.s, 10, I l8-156.
Srolsky, B. (1990). lntrodrrction ro a colloquium, The scope and form of a rheory o:
second language leaning. TESOL Qaarrdb, 24, 609-616.
Spolsh, B. (2000). Annlversary arricle: Lmguage motlvarion revisited. Applied Li{s"6n-.r
21.151.169.
Spratt, M., Humphreys, c., & Chan, V (2002). Autonony and modvaftn: Which comd
{irsri l,rngaage Teachjng Re*arch, 5, 245-266.
Siansfield, C., &
Hansen, J. (1983). Fieid dependence rndependence as a variaLle h seconi
language cio:e rest performance. TESOL Qdrterb, 17, 29,38.
stansfield, c., & Kenyon, D. (1991). The devebpftnt and validatron of a sinlrlated oral
proficiency nrtervie\u Modern Ianguage Journal, 76, 129.141.
Doftor Pusroko 399

Stauble, A,-M. (1978). The process of decreoljzation: A model for second language
developrnent. Lansage llarniry, 28, 19,54.
Stenson, N. (1974). Induced enors. DaLam J. Schumann & N. Stenson (ed.), Neu
fonrers
of sean1. lnnpage leaming. Rowley, MA: Newbury House.
Sten, H. (19?0). Perpecrioes on second lansuase traclrins. Toronro: Ontario Insritute for
Studies in Education.
Stern, H. (1975). \Vhat can we Learn {rom the good larguage learner? Canadian Morlcm
Lansuase Reuiew, 14, 304,118.
Sternberg, R. (1985). BEond IQ: A rnarchic rheorl ol h&man inr€lligence. New york: Cambridge
UnivPFrry 1r...
Stemberg, R. (198E). Ttu triarchic mind: A rcw theo\ af hunan intetli1ence. New &rrk Viking
Ptess.
Sternberg, R. (1997). Saccssful intell;gence: How pfttcti.dl ani crcattue intetllsence rlatelnlne
sacces ;n ift. New York Plume.
Sternberg, R. (2003). Wisdom, intelLisence, and. .ted.tiait:j srnrtusjted. New yorh Cambridge
University Press.
Sternberg, R., & Davidson, J. (1982). The mind of the puzzler. Pstctalnst Todtt. 16. 37,44.
Stevick, E. (1974). The meaning of drills and exercises. lff$.age t2rl11ins, 24, t:22.
Srevick, E. (19?6a). Teaching English as an atien language. Dalam J. FanseLou, & R. Crymes
(ed.), On TESOI 76 (h. 225-238). Vashington, DC: Gachers o{ English to Speakers of
Orler l^anguages.
Ste\'1ck,E. (1976b). Memorl, meaning, and netlod.. Rowlel, \44: Newbury House.
Stevick, E. (1982). Teaching and learning languages. New yortc Cambridee Universitv press.
Stevick, E. (1989). Srcces uith &reisn lanpag*: Soo uhn a.hiered it inJ what *otkeJ
fur
']Pn. New Y k. lrenti-e HJl.
Stockwell, R., Bolven, 1., & Marth, J. (1965). The sammaticat sttuctltres of Engirsh and
\pdrbh. .hi.alu: I nive'.in .i Cnrc,g , P-e.,
Stubbs, M. (1996). 'text dtul coftus anabsr. Ox6rd, UK: Basil Batckwe .
Sullivan, E. (1967). Piaget and th.e schaol cuniculum: A jitlcaL aftuanal. Toronto: Ontano
lnstiture for Studies in Educarion.
Sunderland, l. (2000). lssues of language and gender 1n second and foreign language
education. Lanpage Teaching, j j, 2A3.22.3.
Svanes, B. (198?). Morivation ancl "cultural distance" in second language acquisition.
LangutLge Learnins 37, 341-359.
Svanes, B. (1988). Aaitudes and "cultural distance" in second language acquisition. Appti€d
Lingulstics, 9, 3 57'37 1.
Swain, M. (1977). Future direction in second language research. Dalarn C. Henninc (ed.),
Proceedings of the Los Angehs Second lan$?,lge Research Forum. Los Angeles: Universitv of
California at bs AngeLes.
Swain, M. (1984). Large-scale communicative language resting. D am S. Savienon, & M.
Berns (ed.), Initiatires i11 cotl,munic''tite langrage teuchrns A boot of ,admss RcaJ ng,
MA: Addison-\7esley.
4OO Doftqr Pusroko

S|ain, M. (1990). The language oi French immersitn students, lrnplications for rhec-
anLl practice. Dalan J. Alatis (ed.), Geo'g"ro*n Uni!trsit- rornd table on languages a-:
iins'iirics 1990. Vashington, DC: Georgerown Uni\€rsiq, Press.
Swanr, M. (199:l). The ourput hlpothesis, Jusr speaking and writing aren'r enough. Caarzdu-
Modern Language R€rieo, 50, 158-164.
Ss,rin, M. (1995). Thrce tuncd)n of oLtput in second Language learning. Dalam C. Co,i
& B. Seidlhofer Gd.), Pti\ciple and ptu$ice in applied 1r,s11is!ics: St"di€s ,i hono&' of H. C
Widdorson 0r. 125'144). Oxford, UK: Oxford Universin Press.
Swain, M. (1998). Focus on forrrr rhrough conscious reflecrion. Dalan C. Doughty & -
Willians Gd.), Fodrs on lrm ir chsvoon recon.l ldnsdse dcqrrition (h. 64-t1). New Yor;
Cambridge LlnLversitv press.
Srvain, M. (2000). The output hypothesis and beyond: Mediating acquisidon throu!:
collaborarive diabgue. Dalam I. Lanrolf Gd.), Socioftirarat thcorl aad secoad lansaa.r
learn;ng (h. 9?-ll4). Oxtbrd, UK, Oxford Universilr Press.
Swain, M. (2005). The ourput hypothesis, Theory and research. Dalani E Hinkel (ed.\
Haadbool of rsearclL in second lang{age teachins and learning (h. 471-483). Mahwah, \'.
Lawrence ErlbaLLm Associares.
Swah, M., & Lapkin, S. (1995). ProbLems in outpur ancl the cognitive prccess ihey generar-
A stcp torvards second language learning. Applie,l Linsrrrics, 16, 171,391.
Taguchi, T. (2002). Learner facron affecring rhe use o{ learning sftntcgies in cross-culturi
contexrs. Prosttecr, 17, 1B-34.
Tannen, D. (1986). Thatt nor *,haL i mcantJ How conrersationai stlle naL* or lrreals ror
rcl.uions uith otheff. New York: \0il]ian Morror'.
Tannen, D. (1990). You just d,on't understand,: \{romen and nen in coroersdrion. New YorL
\Villia]n Morrow
Tannen, D. (1996). ceader anl discotrsc. New York: Oxiord Universiq, Press.
Tardre, E. (1979). Inrerlanguage as chameleon. Language Learning,29, 181-191.
Taronc, E. (1981). Some thoughts on rhe notioD of "conmunicarion strrte$". TESOi
Qaarter!, 15,285-295.
Tatone, E. (1981). Some tl,oughts o. the notion of "communication srrntepl". Dalam C.
Faerch & G. Kasper (ed.), SL tegies in mterlansrage cammrnlc,tion. London, Longmar.
Tdone, E. (19E8). Vdridiion n inrerllrn$/ase. London, Edward Arnoll.
Tarcnc, E. (1990). On vari:rtion in inrerlanguage, A response ro Cregg. AppLeA Lingrrsrd-
U, 101 100
Tatone, E., & Parrish, B. (1988). Task related variation in inrcrlansxage: Thc case of aricle-..
Ld.e ,s" I - n.. 18. i 44.
Tarone, E., Frauenfelder, U., & SeLinker, L. (1976). Systematiciq/variabiiity and stabiln]
insrability in intedanguage systems. DaLam H. D. Brown (ed.), Papels in second languag.
ac.tLrisirio.. Lanerdge Lcdtnins. Speciil issl'e Nunber 4. Ann Arbor, Ml, Research Club
in Llnguage L€arning.
Tirlcl, B. (19?4).
Toward a rheory of language acquisitior. Langwge Leanias, 24, 1.3,35.
Ddiior pusroko 40l

Taylor, B. ( 1975). The use of overgeneralization and transfe r learning srrategies


by elem entary
and nrternrccliare students in ESL. LTngrrse Inrning, 25,73.1A7.
Iaylor, B. (1983). Teaching ESL: lncorporating a communica.ive, studenr-centered
componcnr. TESOL Quarter!, 17, 69-88.
TayLor,D.(1988).Themeaninganduseofterm.omp.rence,,ni,nsrLAhcsrnJapplied
lnguLstics. Atttrd Linslisrics, 9, 148,168.
Thomas, L. (199(,). Language as power: A linguisric critique of U.S. English.
Mo.tera
Laryvdre .lonrnl, 80. 129.1,10.
fhompson, l. (1991). Foreign accents revisired: The English pronunciarion of Russlan
lmmigrltnG. Langust Learning, 41, l1j )A4.
Thompson, L, & Rubin, J. (1996). Can straregy instrucrion improve listenrng
conprehensioni Foreisn Lansage Aanals, 29, t1.111..
Thorndjke, E. (1911). H,m.rn Llarnins. Ne{.yorL Century press.
Thomdike, E. (1932). ttre 1",,i,,n",,ro1 o/ /earaing. New york tcachers
Co11ege, Columbia

Tollefson, l. (cd.). (1995). Pouer and inetlualttl nt tans dse eaucdtion. Cambriclge,
UK:
Cambrnlge Unnenit! Press.
h,masello, M., & Hcron, C. (1989). Feedhack for tanguage rransfer ertors:
The garclen
path rechnique. Sr"di€s ;n Sccont Ldnsldse AL-qrl\;tion. lj, 385.395.
Tomiyama, M. (2000). Child second langua,-. ;rttLrrr,.n, A tonqLruLl
rr.Lt .rse slu{i) A!,!ti€d
L'nlaisrics, 7t, t04-312.
torrance, E. (1980). Yorir sryle o/ hannLg cnd rh'nliins, Forru B and
C. Arhens; Uni\€rsity of
fraycr, M. (1991). Leaming st),le differences: cifted vs. regular langrrage
students. Forcrgn
Laquage Aanals, 24, 419.125.
Tumer. K. (1995). The principal prjnciples of prrgmatic inference: Cooperarion.
,ltadlins,28,67.76 Lans,alc

TwadelL, F. (1935). On Jeining rhe lhoneme. L:msuase Monograph


Nunber 165.
T^ .rn V. , lo.orrl- (\ol
. no rr- aq ooo
*
lr. Nr, \. Harpe & Br rt,.r.
l.ill,, M.,lE8C, q r,drI. rb.u,d. n.,, ,-d. r t..{m-,.rn put lr.t:,
e..,-u r\
Ubcr Grosse, C. (2004). The competirive advanrage o{ {oreign lu,le;ug.,
l,n uele. Voarn ta,qa.dalnu,.,r, S8 r\l 171 -,1 ..,1tu,ut
Upshur, A., & Homburg, T. (1983). Some relations anong languase .esrs as
succcssive
abiLity lcvels. Dalan J. Oll€r (ed.), Iss*es ii idfgeJgc re,ang rsor.h. Ruuler.Id{.
Newr),,rv
House.
Upshur, J. (1976). Discussion of 'A program for language testrng research.,,
Iansage Leamrng.
spe i.l 1.. I, N mb. r 4. tl)7.1,4.
\hldman, A. (ed.). (1966). Tren& ;a lcng@ge rcaching. New york, McGraw.HiLl.
\hldman, A. (ed.). (1988). The ases-."r of foreign language oral proficiency.
Srudies in
S€.ond l,rg1lage A.4i.iiJni,n, 10.
Ven tluren, (1996) Are drcrc prLnrir,lcs oiLlnrcr.al Cremnar rhat Jo notapp '
l.
scconJ langurge .cquisirionl Dalaln P lor.lens & I. Lrllem r (eJ.). h{dsris,uin{ r.::-
Ial{rldge (4,i5irion. Berlnr: N4olLnD .le (lnryrer
Ve. Ek, J., & ALeunJer, L. (1975). Thocshold brcl E,slrh. Llxiord: PreqaNn P.en.
V'tn Ek, J., Alexrn\ler, 1., & Fit:pltrick, M. (19??). qaura13e English. Oxforrl' Prrg.,::
Press.
Van Lier, L. (19E9). ReeLins, !irlthrng, .l,lrlins, ancl fainting in coils, Oral 1-.rolic,.-:
interrieNs as conversarion. TESOL Quartcril, 71, .1ti9-503.
Van Lier, L. (1996). Iikracrion in tirc langrage oninil!,,: Audr.ais, d!.onom1 ad arthtn,'. -
LonJc'n: Longm.rn.
\hndergriti, L. (1001). Orchestr:rrine sratcgl' ust: Towrrd a nodeL oi th.. skillccl L2 lisrr. .
L rnsrr[! Lrnrrid-. Ji tl, +lrl
Vun, R., & Abraham. R. (1990). Strategies of unsLrccessrirl l.rngLLage learners. T!:
Qrartcrl). 24, l?7-198.
Varadi, I (19?l). SrL:Lteqics of target languase lerner .ollnnunicariof: N4esaee adjusrn.::
ln.srndriondl ndlieo ol Altrlrell Linrutr!i.i. 18, 59,71.
VigiL, N., & Olld. l. (19?6). RL,le fossiLi:arion, -{ tenrrtire moLlel. Larruage Learntrs ,:
z8 t -19 5.
Vogely, A. (1998). Listening complehension rnxiei]: sflr,Jenrs' reported
soLurions. Fordi{n ldnsadsc Anrdls, ll, 6?-E0.
Vygorsky, L. (1962). Thor{ir uri Lrnguagc. Oanil,riclge, NlA: Mrssnchuserts lnstitur.
TechnoLog-v Priss.
Vygotsb, L. (19?8). NiMr vrcie rr: Thc J4clofmiir !/ Iiigh. tl]r[olosiorl poecss. Camt ri::
l\4,{, HrrvarJ Universitr P,ess.
\0aqner-Cough,.1. (19?5). Comp.rL:Ltnc stuJiis fi sccond language learning. CALEFi
CLL -\crics or Lar3aages aad Linpis.i.j, 26.
Vakau,to, N. (2000). Language learning srtateg and penonalitl variablc's, focuslnq :
cxtroversion an.l inrro\.ersion. hrrrnoLioncl R.!i,,! olAptlied Lurrtivicr, 18, ii-81.
Walsh, T., & DiLLer, K. (1981). Ncur,)linlL,isric.onsi.leraric,n orr thr,4rtimlrm age
second language learning. Drlnm K. Dilltr (id.), lidioid"dl lllfleren.cr arrl unnersu:, -
ldn{uasc l.arnin{ df,rirde. RoLvler, MA, Neri'L.Lrrv Housc.
Wanner, E., & GleLtman, L. (ec1.). {19t2). LanEras. d.q isiri.ni Th( i.,r! oj thc art. CamL,--.
UK, Canl,riJge Unn'emin Pres.
\ arden, C., & LLn, LI. (2000). Existence oi intesreti\! nori\':riion in an Asirn EFL scn,: -
For.ier Larnrdlp Annats, Jl, 515-54?.
V/artlhaugh, R. (ls?0). The c.,ntrestl\r anrh{is huothesls. TESOL Qmrrerll. 1, 12j-L:
Varclhaugh, R. (1971). Thcoric .l lang,,3ge acquisrrron nr relarion r. l-.eglnning readr::
rnr-.r',L.". 1... ".J. -.
V/arclhaugh, R. (19?2). lnrrod,icrioa ro hrgaisricr New York: N4ccraN.Hrll.
\I/ardhaugh, R. (19?1). T!!i.j ir rjl,liiJ l,nlrriJtiri. Rdvley. MA: Nenhrrv House.
U J\ ,.,.8 1. 1,"' 1 ,.,.\ V \ \-.1 \ H ..
'
Vardhaugh. R. (19?7). htrorl,r,,,,' i, iifgl, L\ (lir.t r lr F ul.\ \l\. Norh,n Htu::
Dafior pusroko 403

\Tardhaugh, R. (1992). A n Iniaductian ta


saciolinsurst;cs (2nd ecl.). Carnbriclee,
wa:ihauch R.,.& Brown, H. D. (ed.). (19?6t t1,{: Blackwell.
A s,11ry
Urrrr.r.rn or M.. rig.rn pr, *. "/;p;;;;;:;;;.;;;,b..
Watkins, D., Bigg, J., & Regmi, M. (1991). Does confnlence in the tansuage of instruction
.,rJ.r,r.aop.,,h ,. e .-,j,e. rar,,.r.r, ,:.,",
a
_.,,,tiuer..(1913). psychology
Watson,
io,-iil ii,l "
J. as the behaviorist views Lt. plchotogrcat
n.r"*,'io, tSA,tn.
\Uarson-Ceseo, K. & Nrel,cn q r?o.,1,
,t M n,1 l.ng r,ee, .r.l epr.n no.. ev ,ou:rd -
,angudse.oc'irrzd,'or n,radrem lo ct c. Vode,4
Lan".ae" tu i-1, SS, .il.,s0
Watson-Gegeo, K., & Nielsen, S. (2003). LangLrage
socializarion i; SL{. D C. O."gf1.,
& M. Lons (eJ.r. rhe handboor. .,q";'t_ "-
"t ".*,n.,;""s, ir.,.
BLackv.il Pubtish,ns.
Webster's ne$ i emstnnltt Aictionary of Enslish bnsuage.
"i-uii.'iriai"'r*
\4A. C. ard I Ve dm.
0934). V. Nielson (ed.). Sprinsfietd,
Weiner, B. (1986). An ataibuciorvtl ttuon tj
matiration ant ernotion. New york Springer.
Veinq, B. (1992). HnmLln matirdtjon: l,r"r.ph",,, ti."""*,
^a .*-.r,.'N"".t"," i".r.'ca,
\Veinit, B. (2000). Intrapersonal and rnterpersonal
rheories of motjvarion from an
attributional perpective. Ed,ic.rrional pDcholo€) Rerieu, 12,
l_14.
WeTrelch, ! (1953). La"glds". ;, .onta.t, F;di,g, ,"a pit
t"^*,. New york: Linsuistic
Circle of New York.
Vl€r'. (-. {lo88r. Connrn, arnp !rr6,rs.,s,jnE. Ner
\or.. tren_ic_ H",1.
w- r. R. (]462) bryva,e ,n ,\. qr trre H"s r": Mouror.
\irexenborn,1., coodluck, H., & Roeper, r.
(brnnnD and rots" Ln de"elop-enr. irogl) Theorn.at ,.,!rl,l l,nsrd.e d!d,,sr,ron:
Hr .Jrle NJ. l"wr(, .e L-lbrr^ A.;:;;'
^
Weltens, B. (1987I The attrition of foreisn 1^,,gu;s. a f,,"."*..',.,.,.".. eppr,"a
Lingrisdcs,8,22.38. "kill,,
Yreltens, B., & Cohen, A., (1989). Language
a.rrition research: An introdlrction. Srrdies
in Secand Language Ac4uisition, 11, t27.j33.
Wen, V., & Clement, R. (2003). A ChLnese conceplu:rlisaron
of wrlLnrness ro
rn t:l . Lan6uage Lj re ,rd a&n. ,lLn. to. t8. ]8
Y:.,1". o {lqBs, Lcar.Fr.n,,esie. lEs,,L Neo,l..,.p. ro, t.i
*":.d:. A /loo2\ LaFe, \./dre3r.r ro, rc,{e.d,,onoa). tnsreu od Clrrr.. Nl. prefl
ce
Hall.

Y,""**.1 1]!!]r Larner Jevetopment in language leaming. Apptied Linslknc-.23.32.55.


wesche, -M.llq8l) CommumcatLve resring in a
second language. Mo&nlzrngrage Jormat,
67. 41.55.
Whar:]r, c (2OOO). Lansuae€ learning snategy use of bilinguat
foreign languaqe learners
in Singapore. Language leaming, 50,2A3.243.
Whire,. L. (1987). Againsr comprehensibLe inpur: The
input hyporhesis and the
"1, .no l,rrer,rq, Lomperel!e. App.,ed L -s",.,.. . 8, oq . .0
,,,,C*.t3c1.-1-.r
whLre. l. (losq) Unroerrat 3rannar ard second tanguage
acqrirition. Amsterdam, John
Benjamins.
404 Ddflo. Plstoko

White, L. (1990). Second language acquisirion and universil granmar. Sr"d,er in Se.-a
Ldng&dge A.4uiiition, 12, 111-131.
White, L. (2003). Seco' language lcq,iririon and uritetsal grarnmar. CamLridee, Ls
Cambriclge Universiry Press.
WhLtL.,w, J. (2001). Comments on Shinichi I'unri and Martha Bjgelosrs "Does ourF--
promote noiicing in second language acquisitron". Some nerhodologic.rl and dreoreri-
considerAtion. TESOL Qmterf, 15, l??-181.
Whinran, R. (1970). Contrastnc analysis: Problem ancl procedurcs. Language Leam:.'
20. 191-197.
Whirman, R., & lackson, K. (19?2). The unpredictahillty ol contrastivc analysis. lzqrcz
LeLnnins, 22.,29'41.
Whorf, B. (1956). Science and linguistics Ilal,n J. CnrotL (ed.), Iingrage, thousht, a-:
realiry, Selected oritings of Benjanrin Lee Vhor/. Cambridgc, MA, Massachusetts Insriru::
of Technology Pres.
Wlc1do{son, H. (19?8a). Notional-functional syllabuscs 19?8, Part lV DalAm C. Blatchtbr:
& J. Schachter (ecl.), Oa TESOL '78' EFL Policies, Program, Pracrics (h. .13-35
Washinghr, DC, Teachers of Englsh to Speakers of Other Languages.
\ iLltlowson, H. (1978b). Teachine ldngrage ar conmun;carion. Ox{ord: Oxford Univenrr
Press.
\Uiddorvson, H. (1991). The description and prcscriprion of language. Dalam l. Alan
(ed.), L;neuistics aad larguas. Ite.laso$: TI1. rrdre o/ rhe ar (Lieorgerorvn University Roun:
Table on Languages and LingLristics 1991). \fashington, DC, Ccorgetomr Universin
Press.
'Wilkhs, D. (1976). Norional
rllabucs. London, Oxford Universiq Pr€ss.
Williams, J. (2005). Forn-focLLsed insrrucrion. Dalam E. Hinhtl Gd.), Handhaok if tesearo.
in second lansage reachins rrnJ lcaraiag (h. 6?1-591). [4ahil,ah, N]: Lauence Erlbaun

\ inianN, l. (2005). Lenrnhg sitholu an'areness. Stdies in Second Ldnsnasd A.4risition, 2;.
269-304.
Villiam, M., & Burclen, R. (199?). Psrchologr /or langaage reachers: A so.ial conrncdon
a!!roa.h. Canbridge, UK, Cambrnlge Unlversiry PIcss.
W lis, l. (1996). A tdlneuort for rash-basal leam;ng. Essex, UK: Longman.
Wintergerst, A., DeCapua, A., & Vcrna, M. (1002). An analysis of one learning styies
instrunent. Srst.rL, 29, 395'4A).
l ltkin, H. (1962). Psr.holoracdl dif;rnriation. Nerv YorL Wi1ev.
\0itkin, H., & Goodenough, D. (1981). Cogrir;rc style: Esence and origins. Nei' York:
Intern:rrional University Press.
'W1tkin,
H., Oltnan, P, Raskin, E., & Karp, S. (1971). Embedded Jlgurer .esr. Manual for tht
Alto, CA: ConsLrking PsphoLogrsts Press.
embcJJerl /igures tcsr. Pnlo
\(rnfscn, N. (l9EL). Conplnren* in crox.culnrral prrspective. TESOL Qrarter\, 15, ll7.
114.
Dofror Pusroko 405

Wolfson, N., D'Amico-Resner, L., & HuLer, L. (1983). How to arrange f<,r social
commiimenr in American English: The invitarnrn. Datam N. \?oLfson & E.ludd (ed.),
Sociolingu tics and" language dc4"isi,ion. Rowley, MA: Newbury House.
!?ong, R. (1986). lnsrrucdonal considemrions in teaching pronunciathn. Dalan Morley
J.
(ed.), Cment perspecriqes on prcnunclation: Practices anctared in rheory.
Vashingron, DC:
Teachers o{ English to Speakers o{ Other languages.
\fong, R. (198?). Teachin1 prcrlLLnciation: Focrs on rhlthrn amt tntondr;on. \(/ashineron, DC:
Center {or Applierl Lingurstics.
Wood, D. (2001). In search of fluency: Vhat is it and how can we reach itl Canadran
Mod n Ld.g',r". RP0r4, q7, .7 t {8o
Wright, D. (2000). Culnre as informarion antl culture as affective process: A conparatrve
study. For€tgn Lansaage Annak, 3j, tA34|
Wu, \V. (2003). Intrinsic moriv:rtion and young languase learners, The imoact of the
.1"..r,,. --l env
^nmenr
\)...", tl, <Ol.!?
Yashima, T., Zenuk-Nishide, L., & Shimizu, K. (2001). The influence of artitudes and
affed on willirgness ro communicate and ,econJ ongrrrge comLnunrcrtLon. Larsage
Leaming, 54, 119,152.
Yorio, C. (19?6). Discussion of "Explaining sequence and variation jn seconrl langu:rsc
acquisition." Lansuage Leaming, Special lssue Nunber 4, 59-63.
Young, D. (1991). Creating a low anxiety classroom environment: Vhat does Language
al-xiety research mggest? Morlem l,,anguage lournaL, ?5. 41.6439.
Young, D. (1992). Lansuage anxiety from the foreign language specialist,s perspecdve:
Inren'iews with Krashen, Omaggio-Hadley, Terretl, and Rnrdin. Fmeign tan3vage Annals,
25, 157-112.
Youns, R. (1988). Variation and rhe hterlanguage hypothesrs..stldies in Second Lansage
Ac4uistion, 10, 281-102.
Yuie, G., & Tarone, E. (1990). Eliciting rhe perfornance of snategic conpetence. DaLam
R. Scarcella, E. Andenen, & S. Krashen (ed.), D&eloring comm,nicate comretence in a
seconcl ranguage. New Ytrk: Newbury House.
Zangwill, O. (1971). The neurologl of language. Dalan N. Minnis (19?t), Lins,istics ar
ldrge. New York, Viking Press.
Zobl, H., & Liceras, J. (1994). Functional categories and acquisition orders. r_arg,agc
Learn;ng, 4,1, 159.1E0.
Zuengler, J., & Co1e, K. (2005). Languase socialization and second language learning.
Dalam E. Hrnkel (ed.), Ha boak of researh,r recond lansauge runehrra and leuminr (h.
r0l.llur V nw"1. Nl. lawrence F l-arm \...,
re.
Glosorium

afeloi emosi arau perasaan


aksi wicara perilaku krmunikatifyang digunakan secara sistematis untuk mencapai tujuar.

akulturasi proses penyesualan dan adaptasi dengan sebuah budaya baru, biasanya keriL
seseorang ringgal dalam budaya baru, dan seringkali disetai dengan pencipraan sebua:
llenrims hrrrLvr hnr
aktualisasi diri pencapaian puncak potensi seseorang; titik tetinggi capaian manusia
alih'kode dalam dwibahasa, tindak-.m menyisipkar, kata, frase, atau bahkan rentang lebri-
panjang suatu bahasa ke bahasa lain
analisis kesalahan kajian tentans produksi kesalahan gramatikal dan sintaksis (lisan arau
tuls) penbelajar dalan upaya mencapai kondisi yang sistematik
analisis performa analisis atas performa pcmbclajar, dengan perekanan pada pemeriksau
kesalahan-Lesahhan cli dalam perspekdfl€bih luas performa bahasa total yang bersangkuran.
rermasr,rk aspek-aspek "posirif' ar:au kepatuhan tata bahasa dalam performanln
analisis wacana relaah atas hubungan antara benruk dan tungsi bahasa Ji luar ratamn kallmar
anomi perasaan keridakpastian sosial, ketrclakpuasan, atau "tidak kerasan" ketika individu
kehilangan beberapa ikatan budaya asaL dan beLum sepenuhnya terakulurasi clalam budarz

antatbahasa balusa pembelajar yang menekankan kererpisahan sistem bahasa keduanra.


sebuah sistem yang secara stn-rktural berstarus perantara antara bahasa asli dan sasamn
arte{ak dalam komuniLasi nonverbal, faktor.faktor elcternal bagi seseorang, seperri pakaian
dan perhiasan, dan pengaruhnya terhadap komunikasi
asosiasi verbal mempelajad ungkaian respons yang bersifat linguistis
autentik (menunjuk pada pengucapan) produksi lisan yang dinilai tepat oleh suaru
komunitas pemhicara, asli atau mirip-asli, dan sesuai dalam komunitas l:icara itu
autentisitas seburh prinsip yang menekankanLahasa sehati-hari dan tungsionalyang dipalai
untuk keperluan komunikasi nyatr
bahasa sebuah sarana sistematis komuniknsi ide-ide atau perasaan menggunakan isyarat.
suara, gerak-gedk, atau tanda yang disepakati sereLah memahrmi makna mereka
bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFl-Enrslish dr a loreisn iangrrage) istilah generik bagi
bahasa lnggris yang dipelajari sebagai hahasa asing di suarlr nesara atau konteks di mana l

406
bahase Ingsris ddak lazim dipakai sebagai bahasa pendidik:rn, bisnis,
arau pcmerinrnhao,
misalnra, di negara-negala Ihgkar llrar
bahasa Inggris sebagai bahasa inter[asional (EtL- Enstisih as an inremdriondt lanrlragc) bah.*,
les . .el.e" tnct," l,o...t ti *lrr
rL lur
baha$ lnggrjs sebagai bahasa kedua (ESL Ergtnih as a seconl tang,age) istiLah generik
bi6-j
bahasa Inggrx yang clipeLajari sebagai bahasa rsLne .1 d:rtr m l.rctal
a s+ruf. t ., f,.,1r","
Inssris (lingkar daLam) ".r,,n
bahasa.bahara lnggris dunia beranekaragan bahasa Inggris lisan clan
teftuLis di berbasaj
:"9." ",,,-"J, r-c"r r+"-,
bahasa dengan
",.-r rbu,", -r,rctd J,..,m.
konteks,melekat berbagai benrLrk dan fungsi L-ahasa yang terranr,m dalam
seperangkat skemata yang di dalamnya pembelajar trisa beropemsi, seperti.tuto]ll
p",.ot np""_
percakapar fungsional, tugas-tugas nyara, d:in bacaan .krt",,rii
ltihnt t.t"."-pitn,.
komunikatif antarpcrsonal dasar)
bakr,ra dengan konteks-cereduksi bentuk-bennrk dan tunssi bahasa ya.g
ridak memtun\,:ri
seperangkar skemata tertanam di rnana pembeLajar bisa br:roperasi,
seperti dalam itenl-
item tes ffadisional, petikan-p.rikan bacaan lepas, clan larihan,larihan ulanean (iih.rt
kompetensi bahasa akademis kognitii)
bahasa pembelajar Lstilah generik yang dipAkai untuk mentleskripsikan
anrarbahasa atarL
sisrem antalbahasa pembelalar
bakat bahasa kemampuan inheren, diteLajad arau bawaan, clan rerpisah
. clari pcngerahuan
rentang sebuah bahasa reftentLrj u,1tuk mensuasai bahasa.bahasa asjnq
bentuk "tetek-bengek" bahasa sep.rrr m rfem Lan, .Ltur n tarr baha,,,
.(bahsa) rrLrrar
wacana, dan unsur-L,nsur organisatoris 1ah dari bahasa
bilinsualismc subtraktif kecakapan datam ctua bahasa di mana para penbehjar
semaknl
banyak benumpu pada bahasa kedua, yang pada ,khirny"
-eLery;pka,. b"f** _.,.t
budaya ide, kebiasaan, kererampilan, seni, clan perkakas yang rnen.iriLan suatu",fi
keiomnok
or"-e d ;- ...ru pe--d. u.,l.ru erer ,.
cakupan (dalam analisis kesalahan) rangi<aian unit linguistik yang harus dilupus, digann,
dilengkapl, arau ditata ulang guna membenahi kalimat
daya itokusioner makna yang dimaksLl(l dari ucapan atau teks dalam
konreksnu
davaperlokusioner e{ekdan penringnva korsekutr.rtLnJakan-tLnJrkan
brcara komurikrtif
dependensi bidang kecenderungan untuk ,,rerganmng', pada bidang toral sehingqa baeian-
l-.eil v.,rs leleta d .,m hrd, rs i-u -it"t lajh tim.,er-i. \.1,,r,""J,;,,. I
terlihat lebih jelas sebagai suanr keseluruhan yang umh "
dialek fthas pembelalar yang menekankan pengerrian bahrva bahasa yang
_bahasa
bersangkuran dan kaidah-kaidah yang mengatr:rnya adalah unik baei
individu re ern,
di.krimina:i eanda 1,-l.err ,r 11.rl en rt. (-j,r."r,mr.L rel..-. p.
Eroer :,r .,
erbeda Lgi F..rr,< ,:.nr rr. 1ar g b, ,arr .,r
dominasi otak kanan sebuah gaya di mana orang condong paLla cirra_cirravisuat,
sentuhan.
audrtoris, dan lebih efisien datan pen.cxesan infor..nasi hit.ttk, inteeratil
.1an emo,io"at
domina;i otak kiri sebuahgayayangmengunjqutkanpemiknanLos,,,t.,n.n.,t,,^,,t.,*-.
p - -o.e.rr ,'.,rm".r
408 Glosorion

dorongan liharpancingan
ego bahasa idenriras vang dikembangkan oleh seseorar.rg terkair bahas.r vane Llia pakai
egosentrisitas LaralteristiL anak t'elia Lli mana ia nerrsa mcnjadi pusat dunir dan merela
melihat semua peristiwa rerfokus pada dLri mereka
ekstroversi sejauh mana seseorang memiliki kebutuhan krLat untuk menerima penguaran
ego, harga diri, Llan rasa utuh dari orang 1ain, larvan dari penctiniaan penegasan itrL dalan
diri seseorang, lawan dari introversi
ekuilibrasi pengorganisasian pengehhuan inrcrnal L1a1am cara bertahap; beran;ak drL
keadaan ragu-ragLL Llan ketnlakpastian (lisekuilibrium) menlLjr tlhap kcnantapan dan
kepastian (eluilibrLLrm)
emergentisme sebuah perspektifyang rnempersoalkan nativisme Jan Lrerkeyalinan bahwa
komplehsiras bahasa, seperti sernur kenlnpuan 1:rin manusia, rnrncul dari proscs
perkembangan relatif sed erhana yang dipampangkan prda suatu 1rnlrkuDgan yang nasifclar
konpleks
empati "menempatkan kaki di sepatLr orang 1ain", menl:ulgkar nelamparLi clni rnt,.rk
nemahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oranc lain
empirisisme lihar metode ilmiah
EQ lihar kecerdasan emosional
{osilisasi penggabungan relarif pernanen benruk.bentiLk linguisrik tidak tepat ke .laLan'.
kompetensi bahasa kedua seseor:Lng' luga dlsebut sebagai stabilisasi
frekuensi (masLrkan) jumLah kenunculan suatu bentuk, dalam masulrn maupun keluaran.
dalam rentang waktu tertentLr
tungsl (bahasa) naksLrd.maksLrd bermakna dan jnreraktildalam sebuah konteks (pragmatis)
sosial, yang kira c.rpai deng.rn bcntLrk-bcntLrk I'ahasa
santian bicara daLam percakapan, konvensi-konlensi di mana para prrrisipan nemberikaD
peluang senestinya bagi pihak lain untuk l,erbical:I, rtalr "berceramah"
gaya (dalam fungsi psikologn) kecenderungan atau preierensi honsisren tlan culup ahan
lama dalan dlrl seseorangikaraklerisdk.karakterisdk umum fungsi intelektuaLdan emosn'ral
yang menbedakan satu orang dengan orang lainnya
gayaeaya Glalam ivacana wicara) konvens;koni'ensi untLrk menreleksi kara, irase. u'acana.
dan Lahasa nonverbal dalam kontels tetentlri seperri grya:Lkrab, santai, Jan konsuLatLi
eaya impulsif kecenderungan membuar keputusan cepar dalam menjawab masalah; ladans-
kaclang, tetapi dclak selalu, keputusan-keputusan tersebut melibark,rn tin.lakan unrllns'
untungan atau tebakan
gaya koeniti{ cara seseorang menpelajari nareri aiau nenecahkan masalah
gaya pembelajaran ciri-ciri kognirif, atlkrif, d:rn tislologis yang mcrlrpakin in.likatol
indikaror relarif srahii mengenai bagaimena para y'mbelajar memanclang. L.erjnteraksi
Jrpr.Jrmere.1-n. lrr ql ,r," - ' IL'r
eaya pembelajaran auditoris kecenderungan untuk leL.ih menrrukai menvimak pengatar
dan a iorape, lawan dari prose. visual dan/atau kinestetik
gaya pembelajaran kinestetik kecenderurlgan unhrk nremiLih demc'nstrasi Llan aktivitas
fisik yang melil.arkan gerak ru1,-Lrh
closorium 409

sayapembelajaranvisual kecendenLngan untuk memitih membaca dan mempttajari


bagan,
eambar, dan inforrnasi gn{is lainnnya
gaya rellektif kecenderungan L,ntuk nenganbil u.akn, reLatif panjang
datam membuat
L-D'n. -",d,.me.,-".,r1.,r.r. p,r.^ i,r J.,re. Ja.p, -,,,t.
opsi seLrelum membuat keputusan
-_-,, banLLe (.:,r
gegar budaya t1a1am proses akulnrrasi, fenomcna yang melibatkrn
gangguan ringan, depresr,
kemarahan, atarr barangkali krisis psikolrgts mendalam karoia keasnrgan niLai
kLrttunibaru
generalisaii berlebihan proses generalisasi suatu kaidah atau item tertentu
dalam bahasa
leclua, tanpa memandang bahasa asti, nelampaui kirntah-kanlah amu batasan_batasan

guru penutur asli bahasa lnggris (NBST-narite-Ensiish_rpc.rlins re.rtsr) seorang sLrru ytrns
r-,9"; lar b.,ha. r r'" el.'e" L,.,......
hambaran rasa cemas akan i.lentitas diri seseorang :rtau rasa takur yang menLrnjuklan
i"'g ", " Lr ro.nt er,,.rmranr .neo,met""n. !ro_e,,
hambatan proaktit keergalan men:ineir materi krena efek interfcrensi materi setupa
rang dipelajari sebelrm rugas pembelajaran, Lau,:rn .tari hambatan retroaktif
hambatan retroakti{ kegagalan mengingarmateri karena efekefek interferensimareri
serupa
,ang dipelajari serelrh pernbelajaran, lanan dari hambatan proaktif
Hanya bahasa lnggris sebuah gerakan politis diAmerika Serikat yang mengusung
keb;jaLan
iahasa unrLrk rnendesak lembaga-lembaga rnengqu ukan hahr,.r hdsri, .1.1"rrl pi-u,.,g.,t",.
uaraj perarumn pengemudi, pendidikan, dan lain sebagainra, dengan mensesampinek:ln
"\ .,. dl -,r ,an
harga diri penghargaan diri, kevakinan diri, pengerahlran tentnng diri sencliri, biasanyr
likategorikan menjadi harea diri global (keseturuhan), situasionat/spesifik (ctahn
konteks
:mum), dan tugas (alttiviras,aktiviras rertentu dalam suatu konreLs)
harga diri global lihar harsa diri
barga diri situasional lihar harga diri
harga diri spesiiik lihat harga diri
harga diri tugas lihat harga diri
hemisier 'belahan" otak kiri atau kanan, masing.masing nenj:Janhn tiiiesod,katesori
.,le I , ' s.i -, ,r. los.
hierarki kesulitan sebuah skala yang bisa dipakai
surlr arau ahli bahasa unmL mernbuat
rrediksi kesulitan relatif Jari aspek terrenrLr sebuah bahasa sasaran
Hipotesis Analisis Konrrastif (CAH-Con.rarrio. Anat)jis Hrpo.hesir) pernyataan b wa
:iambeun utama bagi penguasaan bahasa kedua adalah interferensi baha* pertan.,
tian
:ahua suaru analisis ilmiah tentang dua bahas:L yang dihahas m"mungkink;n
f",drran
iesulien yang akan dihadari seorang yang sedane pembelajar
Hipotesis Di{erensial Kernencotokan sebuah perhrrunqar renrang rLrglat rel.,rir ke,Lrlrran
:nempelajari sebuah bahas dengan nemanfaatkan prinsip-prhsip tata bahasa
universal,
uga dikenal sebagai teori kemencolokan
hipotesis nrteraksi pernyaraan, disanpaikan oleh Long, bahu,a konatrensi
bahasa adaLah
r.:-sil dari bukan saja masukan, melainhn jusa interaksianrara masukan
dan keluaran pernbelalar
Hipotesis Keluaran pern)rtaan, Jinunculkan Srvain. bahrvr kehrar.rn menjalanken L:- :
lrang se rr pc.t,nsnve deng:rl maslrh,) dalan pcnguasaan L.Lhasr kedua karena kelL,::,:
morunculkan nasukn sangat speslilk rang LliperlLrlan sisrem Lognrtil Llnnrk rnenhr:.,:
sc'peranqkat tengerlhu.rn koht'rcn
hipotcsis moritor rlalam reori Krish.n, asumsi rentng eksistensi perringkar :..
'benseqasan" keLLrar.rn siscorang, bagi renNnringxn dan pembLratan aLcrasi ararL ko:.,.
Hipotesis De{isir Pensodean LnrglristiL (LCDH Liigurtir Codins Dcfr.ir HrlOri:,.
pemvataan Lah*a kecenasan daLam sebueh kchs brhasr asLng brneh jatlj aJaLah hastl ::-
kckuraDgan pada L.ahasa pcrt.ura, )aiftr kesulrrrn.ke lLtan ).ns mungkin dihadapi r:::
si$va dengan "kodc-kodc" bahasa (cLfl-ciri r.rnologis, sin..ksis, 1ek'ikal, senran.ik)
Hipotcsis Peiiode Kriris fern)it.r.rn bahsa ada suarLr jadwal l,iolL,ers sebelum Llan sesL::-
pensrasaar sebu:Lh l,ahasa, perrama naul'Lrn Lcclua, r,ang kernungkinan lebih berh:.

Hipotesis \Vhorfian arsLrme. )ang menyltalrn b:rhqa bahrs:L sescorang l-.Lrkan ha: .
merupakan msrrumen repro.luksi l.agi pen,vampaian qrgasan nelajnkan pemL'tntuk gaga:,-
pngram dan prncluan basi ekrivLr:ls nentnl puoransln iru scnJiri
Hukum E{ek teoriThorndlkc yang menshipotesrsktn b:Lhua srimuLus !nng tluncul ser.--
seburh perilaku nenpunval pengamh tcrhaclap perilaku,peLilalu di rrrsa depal
hukuman penarilan drkLursan poririf arru pemberian stlmulus rrng rntak d,;uk,i
identitas kedua suatLr ego laLn, berl-eda ctari ego I.ahasa pertama seseorane, vangbelkemt:1.
dengan memluk pacla l,ahasa dan/atau bucla.ra keJua (lihar cgo bahala)
ilmu pengetahran perilaku scLuah p.aradigma l ang rnenskaji l-.erjlilku org:rnisnrc Gclme: -,
nianusi.) dengln memusarkan perharian utam:Lnla kcpaJa i.erLugri respons yang dar:-
dilrrrrti sec{ra Fublik sehingga secer:r oLrjckrii da. ilniirf bis:L dira.gkrr, dicatat, den dLrl::
imbalan dan hukuman clalam reori pembelajaL:Ln peLiLaku, ber b aqai peristiu a arau srinuL-
menlusul sehrah respons arau pcrilakrL unn,k nrenrl.eri nntalan bagi respons atau pcriltrl
nrdependensi bidang ktmampLrrn unnLk meng.rri slratu irem ntnlr iaktLr renentu 1a..
relevan rlalan suatu "biclanr:' itern-iterrr teralr.likrn
hdividualisme sebuah pandangan buclala Junia yang nenglkui keur.nlaan mensurui
kepentingan Lliri sescorang clan/atau kepenringen LcLuarga dekar s.'scorans, dan menghar,!,
h€unikan inJividu
inkorporasi suatu bentuk pembenahan diri Lialan bahasr Fenrtrelajar di mrna va.:
bersangkuran menggur.rakan bentuk vang baru sajr dikorcksi daLam scbLrah ujaran panjan:
instruksibentuk terfokus (FFI-/om locuwd ;nsrrrrcrion) setiap upaya pedagogis unrukmenar,,.
perhrtian peml,elajar pa,la bahasa seclrx inll.lisit naupun elspitsit
instrukri berLa!is strategi (SBl-rLra..,gicsbard rsft,r.rion) mensajar para pembelajer dengui
penekanan pada opsropsi straregis rang rersedia unrLrk pembelajerau lazinnya menerapkar
pem.thaman fasilitasi qL,ru renrang oFsi-.rFsi relseh,r dalam .1iri penbelalar dan mendoro,,;

instnLksi berbasis .ugas pendekaten telbadap pengajaran Lahasr vang berfoku-r pacla tuga:
(lihat tugas)
iDtensitas motiv:rsional kekLrLrran doronean dan kebutLrhan morilNi.rnal seseoranr
interaksi modiiika.si berbagai uroditikasi yang diciprakan penltur
:Lstj dan oran,torang
laln yang terlibar dalam pcrcakapan agar masukan
mirip dcngan nasukan yang bisa dinenserri Krashcn
--.n, r,i."ai^..,g*,i ,;;,r;" mi;],,"
interferensi transfer negarif di m ra suatu item rerctahulu .lialihk:n
secara .idik rcpAt
atau riikaitkn secara ridak repat dengan ircm yang harus ctipelajari
interlingual elek bentLrkbennrk bahasa rerhadap b:rhasa yang lain
tlatam dua bahasa atru
lelili
interupsi (dalam sebuah percakapan) nenyeta dan ,,berprtaro,'
intoleransi ambiguitas sebuah pendelatan di manx i.,jivntu
retarif tidlk siap unruk
urcnolak atlu nengatrsi keddakpasrian drgkat tlnggi clalam statu
l<onteks liguistik, sehingsa
'rere,e.J, rlel ,l l.,r'\.1 kcp".r-r J.rr .rrrn
inralingml berhth,ngan dengan fenornena yang rnuncul .lalarl srru bahasa
*i.-*.1 *sroranq me mh.rngun rasa keutuhan clan pcner)uhan.t".i .datam",
r reo., Jlrii.,',.1'.-"':"
- rel,.r .lrr .,r | ,,r ,L.t -..aq,r Lrrr eL.rrover,i
jarak kckraraan sel:ruh m:Lna seLl,ah budaya
menerrna stmktur kekuasaan hieralkis dan
r.rg"n;g.p rr r r.,rrr, I
jarak sosial kedekatan kognirifdan afektifdua
keLLrctayaan yang bersinesuDrran.laiam diri
".( rP
jarak s{}sial yans dipahami kedekatan
kognirif ctan afektif rang dimengerd srseorang,
hwan dari_jarak yang rlnrkur secara objektif:rrlu \ktL,at, ar.rara'Lerbagiii,,j,r^
jarak sosial) fri"
I kebiiallr,, bdhr-a ,-, . ,,, rJr,r,,/,, ep.,.teh.,
i
!
n -r rarleeal.el L l -1 ,. ,, ,",. t . 1-r t,\ h..,r.l ." .,,,,..,,",..-.,n,,,.. ouu
, e,
.,
L r"..' , .rl"r I rL e. t. . L.r:a per .lr.lrt,rr.. oer.t m rq" ,. d.r p. tlrl.
kecakapan berbaha.sa kogniti{/akademis (CALp-;"sn;r*;cdd.m;c
I tangmge prcfroeacly
drm.ruL ke.,kaprn di,mrjD ptmL,ctaia'ncminipl,lasi i;u
I mercfleksjkan.,;r.,:i;.;;;;""
DaLr:l5a oinnr konrrks akidenris, s€fcrtr n1enjalafi
ujian, menulis, menganalisis, dan
membaca ieks-teks akadenis; perf<rma dengan kontcks yang tere.tuksi
keccrnasan nsa sLrbjektifkeregangan, ketalunn, dan kegelisahan
I terkaLt cicngan hangkir,ya
sisrem syaral otonom, dan berhubungan Llrnq:n pens.,rrr ,,J,t
diri, kerakuran, atau kekhawariran ",."".*,i,,,,"J, ,"s,
3 kecemasan balasa suatu ferAsaan khas?rir llerkcnaan dengan sebLrah bahasa asing, baik
3 itu bersifar tersirat atau rerungkap (tihat kecemasan)
L
kecemasan bawaan kccenderungan yang telatif permanen
untLrk mencemaskan sejumlah
hal, larvan tlari kectmasan kondisitnal
keccma.san debilitatif perasa.rn khawarir yang cijpandau
membahayaLan kemampuan
r,li( , ..i, , I rr ,t,t.,r .-... , u yang menghambat pertorma

kecemasan fasilitatii kecrmasrn "bernanfrar,,, tegangan euforis,


arau efek,etek
menguntunskan kemampuan menahami mgas yang harus dikerjakan
kecemasan situasional rasa khawatir relrtii rnrentrr:r
)rnr L|.rl.Lmr schLLbullran !t.n!an
, p, r) r.;- - 1-,.".,,, I *rr I te,- r n L,rr, .
kecerdasan emosional rerkair dengrn llolenan, sebuah morle kecer.lasar va,.-
nenenp.ltkan emosi, dan,/atarr manajen.n cmosi, p.rda kedLrLrkan fungsi intelektuaL
kecerda-san ganda rerkart dcngarr Crrdner. hiporesls )aLls mrnrnteken behwa kecerdr.::
itu tichl tunegal, tetnpi memfr.yni mode-rnode gandr
kccukupan kriteria unruk melegirinasi Londisi'kon.]lsi sultu teori cli nana suaru l,agL,.r
kor4ucn "mcn.rJai" gun.r m.nlenuhi spesifikasj teo.i, lanan .1rri kcniscayaan
kccukupan dcskriptif prinsjf-frinslt ilmialr rtnu emfiris vang memaciai LrntL,,
mendeskripsikar sebL,rh fenomena sepeni l,ahas.r
kecukupan cksplanatoris memenrhi l-.rsjs pokok, terlepas dari Lahasa mana pLLn, unrLr'
seleksi tara bahasa suatu l.ahasa lang sccer.r Jcskriprif layak
kcfasihan keLrncaran aJiran p.roJuksi arau penahanan l,ahasa bia.anva tanpa mcnLLsntL.r.
perharian )<e;.aJa l.ennLkJ,entLrk l,ahasu
kekcliruan selrLrah kesaLahan pertrma Lenrp: teL.akan acak arau kegagalan niengrLnrl"
sisrem !an!.lilerelrui secara tel-rat
kelayakan diri keralLnan pada keruaupLrrn dLri seseorans untuk melrkukan suatu aktivitar

kelLraran prose- menplclLLksi l,ahas.r (1.c ,icara dan menuli')


kcmafhuman pengetahrLan tenrang Iaktor-fakror linguistit. mental, dan emoslonal milelL:
perhatlan drn fokus; peml.erian perharian 1anr.: Jilehulan sccara sadar
keniscayaan LLit.'Lia Lrnruh neleqitlnasi L<ondLsi-kondisl sel-.uah teori Ji mrna sebua
bagi:rn komponen harrr, Jnertakan, ,lan jiki tidak, t€ori itlr .iie.ggaf riclak memadai, lna':

kepekaan bidane sino.jn denlan dependensi bidang


kesalahan sueru LelalggaLnn daLam tahasr penrbehjar-rang merupakn manileirasjlangslLni-
dari suatu sisrern di rnanr yang bersangkuran Lcropr'rasi pacla saar itrL
kesalahan acak Lihat kesalahan prasistematis
kesalahan global sraru Lesrlahan,r'ang menlhamL,rr lomunikasi ataLr mentgah scc'rar,:
penclenlar (atau penibaca) ncmlumi asFck trtentu Jari seL'uah pcsan
kesalahan lokal ;eLuah kesalafan png t al< ncnghallngi dipahamin,va sebuah pesl.
biasanr,r karenr ;.elanggaran kecil clalam satu segnen sel.u.rh kalinar, mcmungkLnlar
lcnJcnger.,'pcmL,eca mcneLak secaLa teprt mrkr\l yang Jlmaksudkan
kesalahan prasisremaris seLuah kesalahan cli nana pcnn chjar han-va sanauanar mcngial
aclanla scmacan tltan.rn silterraris unttlk su.1tr kelrmpok Ltern tenenrur kesrlahar acal
kesalahan pcngaruh kesahhan ,rirg ,llsel.abhn olth sesLLatr di lingkungrn peml.ehlu
seperti .$,.1,, l.uku teks, araLL nctc c'1,:,gi belajm di kelas
kcsalahan terbuka sebLral kesalahan vang jelasirlas tid.rk eraDarikal pada raral kalim.rr
kesalahan tertrtup .u,rtu kesalafan lrne secara granretlkal bentuknya b:rik padr rrtaLan
krlLmat retapi tr.lak bisa rlitafsirl<rn Jrlen, l<rntks LDmunika.ij sebuah kesalahan uacan:
kesediaan berkomunikasi (l0Ta !illnsrres ro iormLni.dre) selru.rh kontnrLrrm dasrr
leng m..representasikan keconclonso pada ararL menj.ruhi komrnikasi, jika ala pilih.rn
cosorih 4t3
keterampilan komrnikatif antarpersoDat dasar (BICS_basic
mrerperonal .,mlnLni.a!ird r/til)
kafasjras konrlL.ihrii vang Llikuasai semur man,sra
d"par Le.rung,, a"l"_ ;"rn""1""
" r,r -l -n r-,-.. r, , ,. "gar
,_
kircsik. bahasa rul.uh, gerak,gerik, konrak
l<{rmLrnikesi nonverl,al
-ata, dan tancta.randa khusus lain dahm
knrestetis dahm komunilasi n,rDverbal, kon!ensL*onvensl
rentlng basrin,na nerrrenrlrh
.rang lani drn di bagian mana mcnyenruh nercka
LlJririka,, ropil I .,n - . De, 11. ar n,- .j utr, l. , r, n ,, ,, ....n\ .
Lra-gl d ."rln rt. ir .. ,e .rn -, ,L ,

1"1"i 'll"
,.rn|d...I
'a r,t n,r ' rri' e .:rl r,
'r.:r. ,,e,n o .r,, , .,--,r
'. mp t,I.,,. o] ,,." rr.".r L er r,p" 1.,,l.u, .,..9
rLa,m,,i, .l:ti: I,erompok r.et, .eferti itu ketimbang k.,,,r,";;, i"bu:il,,,
'.lp.k "l:",,
kompetensi pengetahuan dasar seseorang renrang suatu
sisrem, perisdwa, arau iaktai
terlLhar fn k Lrnpl bchasa, tetapi janger ,ltk**,[_,
l:.1.^,i',"..,,0
-...i"':.-,sranra,ik:rt ,]el,g*, r,..rn,,_
-' ,,'. .... r ,,,rer"r . I .,,n,,.1 ,. ,r.
Lr.fPrtr,,rdf renrrns ire -irem lek.ikr ,J,n aturan_aruran morfolrsi, s;nt:ik.is, tara bahasa
tinekar kalimar, semantik, clan fonohoi

::,ll:"::il'^:j:::"'kem''mprLan)'ematlrpuangand:L,sernlsridaksisrena.is,.!.nssedang
'r r am pr o,e\ f(mrrenruk.rf
kenLanpuan mengirim dan menerima maknarakna
1::i:::il::''*''."er vang
kompetensi komunikati{ (Cc_comm"nr4no,L .o,,,piren(l
hxnpunan kerr:rmpuan yang
rnernungkinkan manush menvampaikan der
rntarperson:r1 dalan konrels spesifik
Lncn, h, k". F-_, *., ,;"..r,,.;,i";. ;,10."
kompetensi organisasional kemampuan untuk rnenggunakan
karclah clan sisrem rang
nenenrukan apa lang l.isa kita lakukan Ljer*an L.entL,k_ire.n,t
L^nrpercn.i pra:mrri, -. j,,,p d , ,,no. d ,t., ,,, .. -:.!n-
,,,F
' - ir.. r_,. .r I ,' t .n,l.erer,., i, i, . .r "i..,",, ,". |
kornper€D.i n^ioliLrsui,tik kemrLrpunD nenggunakan
rtau nenerapkan kajdah_ka ah
sosial bLrLluya wacana dala,n su,n b"l
kompetensi statcgis (nenurut Canaie "*
& Sqain) kenampuan menggunakan bc,rbagai smtegr
unmk me':*'mbmgi peng*ah.an ticrak sempuna tenrang
(menumt Budman) Lcnampuan menaksir
kr ah arau kc,..t ;,.;,.,,,,,
","r,.,,
t 'r .- .rr q |.rr l,.r ,r.,t r.., r .,,. ,,,*; f,..,..,"
sebuar. r.',t.1, r","*.ir"iir;.;.:il".
'"1::"lll'11 l'*l'",p 'n''' L k.,u5rh.t,,
.tj. nruk nlrnrt ortut
r
' r',,,'
'rr' | nl:tkna
.un1u
r-'-J'
dari serangkaia. ujaran
komuni iarik

konek.r,
r",,,,r.:
nendeiinisikan diri se.dti

ntnre tF 1.,,..t, ,r o
i
,i :. ."11,-,1
l- , s.,
konsnuksi kreatif hipoteris, d:1lan F.nsuss<1af bahasa kqtua serr!nq anrk,
\.a,rg
ntcnvatakan l-.ahrva jarangnln nierierersi l. I r.r pcLram:r,
i.n1u,,.uf.r ,",,",f',-,,,.,,,,*,,
penguasran bersanaj persersi rentan! cii-ciri sisdniLds brhase, Ja. fr luksi ujeran{i.,::

konstruktivismc penqintegrrsian bertagri paradlgma dengan suatu penekrran r-.-


interaksi sosial clan penemuan, atau konsttrk-'i, m.rlna
konstruktivisme kognitii s..buah cal-.ang konstrukrnisme lmg mcnclank,rn pentinr:
pembelajrr rnerlrbang!rr representasi realiras nereka st'nrliri
konstruktivi'me sosial suatu .nb:rng Lonstluktilisole lang nrnekankan pcnting:
nrteralsi scuial dan pembeLajaran kooperatifJaLam lrenl-.arsLn citra hoqnitif dan em{rs,.:

konrak mata aspek khas noni'erbal ,rang melibatkan lang dilihat orang dan ba!ain.:,
orang nclihat onng lain daL:Lm LomLrnilasi ratap truka
koreksi eksplisit suaru fetxnjuk bagi pembelaiar bahua sebuah benmk rr.1ak repar .i.
ncnyediakan LenrLrk Iang tcpat
langkah surut (lalam t ahasa pemL.eLrjar) seburh fem,mena di mana pemL.eLajar tampak:
menahami suaru laidah ataLr prinsip lalu nLLndut ke t:Lhapan sebelumn,r'a
lateralis:rsi pcmberirn perintah unmk meniaLankan ti,ngsL'Iungsi rreurc,logis rertenru ,.
henrsfer kiri orak, dan tirngsiiungsi lalf terrentu l<e hcnistir kanan
linguistik generati{-transforrnasbnal deskripsi tahas.r nt.tu fcngLLasaan buh.rsa, pa
mLrLanrr dikaitkan dengrn Nc'am Chomslq. yang nenandang brhasa seLagai sebu:rh sist.::
anLran-arLrran ,r'ang clibakLLkan. l,er'1aku pada scmua L.ehasa, r'ang nengatlLr
fengslrntennr:
clingan Jcmikirn 1,.th.rsn in:Lnusi.t "Jimunculkan' oleh rturen'uturan tersebut J-
'\litransformasikrn' melalli birasan-t-.arasan l<oniensrcnal
linguistik korpus suaru penclekatan fada riser lj.lluisrik rang L.emrmpu p:rda anal, .
konpLrrer aras hmpunan, atau ko4rLrs, tcLs-tcrtuLis, pemL.icaraan ,rang Jiiranskip,.r'
Ltduan-va-1ang Jisimp:rn Jalam lrenmk elekronik Llan JianaLLsis Jeng.rn Lentuan progru
r.erangkar lunrk kompurer
lhgkar dalarn negar:L'neslr lans secar.r tradisional Jianggrp cliloninasi oieh penutr:
aJi bahasr Inggris, ni Lnta Amerika Serikrt, Inlgris, ArL.tralil, -selx.Jlr Baru
lingkar luar ncg:Lraicsara rans menggunxlan bahasa lnggris s.$.rgai hnsa /rcrcr bersan-.
Jen c1i rn:Ln:L L.ahasa lnggris sLLdah teqlibumikan l-.agl banyal c'rang, misaLny:r 1nd::
Sn\gaL.ura, Filipina, NigeLia, Glrana
maksim Grice krltcria Lrntuk m.n.qnnrlisis mengapa pemL.icar:L kedrng-kLJang tid:rk efel,i :
JrLam percakapan
maskulinitas (l.u.lara) rjauh n.rm srtueh L,uJ:11,a dengrn tegas nienJc{nisihun perar
hkr'laki d:Lr.r perenfrrn, dengrn 1l,rdrvr maskulin men.l,,kung fembedarn kemi antr..:
feran1eran iru, dan l udala perempuan menJukung pemLc'dran r:Lng 1eL.ih lonegar
masukan proses memahani L.ahisa (ncnyimak dan ncmbaca)
rnazhab deskriptif linguistik Liha. mazhab struktural linguistik
mazhab struktural llnguistik stl'uuh nazhaL, 1-.enilirun yang populer pa.la 1940-an iar:
1r150-an, di nana ftrges lingurs aJrLah mengidentifikasi knr:Lktcrlstik l..rh.rsr manu',-
mcnggunakun p.'n.'rlp.rn ketrr pengamatrn ilmiah atis l.ahasa, dan hanla merrakal respon:
lang bis'r dirmati secara pulrLlk" u,rruk kepcntLrrgan penlelidikrn
ctosorium 4t5

orcncari perharian memastikan perharian pendengar remrju


kepaila si pernLicara rlalam
sebuah percakapan
mengandalkan otoritas permintaan tolong langsung kepada pengsuna yang
lebih cakap
akan suatu bahasa
menggugah kemalhuman tata bahas, .enggabungan bennrk_benruk ke dalaur tugavtugas
komunik.rif
menshindari ketidakpastian sejauh mana ,nang drlam suam
budala mera"a udak nyanan
,l:*,:,.1,,.':"".i ,arg-erer".,gg,pr,d..r..,.,,r,"- ia,i 1,.,1:;f;.,;","
d o-e!lil.': in
oerrn"r .,r brgrr.Lr. lu rur"
mentalisme sebuah pendekatan pada deskripsi ilniah yang membolehkan
kenunekinan
kebenaran dugaan, firasat, dan intuisi yane tidak
bisa .ljam;ti
menvimak perhatian vang diberikan pembelajar pada ciri-ciri rinsuistik
rerteniu daram
metode selelompok aktivitas dan teknik koheren yang clianjurkan
bagi pengajaran bahtua,
disarukan oreh seperanslar hom^gen prrnsip da. r."a",i,
t*r""e+"J;;a,irl
un'u( *LJ r.o,,ek nengaidrlr h"hd.a
.e r"i.g "i"".*.r.
Metode Audiolingual (AlM-Audiolingual Metlorl) sebuah
metocle pergajaran bahasa,
p-oprrler padc tahun 1eso-an vrnq n.nberikan
tekanan amat kuar pia" pi.a"iJ r".",
,d,,nar poH. oJn temLrd.., ,- met.rL, n$ lar
t,. E.r
merodeilmiah pro,..p--.ap" andn ,.ngbr.aJrr-,,,l'r..{:l.nF;.dir,ai,eLaaemp.,,.;
rar\i mFrr'rmj .eb";ar .al r re,,omena )rnr n, ,dJl. p"dd t_"e.,"., a,ru pt.pe. _"nra.,
empiris
Metode Klarik sebuah metode pengajaran bahasa di mana
fokus terarah pada kaidah-
kaidah gramatikal, hafalan kosakata dan bennrk-benruk t","
r"i,""", ..r,,
dan pelaksanaan latihan tenulis
"G"-"i,""
Metode l,angsung sebuah metode pengajaran bahasa yang popuier
pada awal abad kectua
puiuh yang menekankan penggunaan, keterampilan
l..,"ri*r l;;;, il;;,; b;"""
induktif bahasa sasaran tangsung, ta.pa menga.dalkan b"",.",,
,..j.-J;; i";t il"".
Metode Penerjernahan Tata Bahasa suaru merode pengajaran bahasa di mana fokusnya
te4rusat pada arurananrran grarnarikal, patadiem", a",rlr"irt""
pencrremr\an uan .a , b,l-a. (e brt ara
t.rrl"t" ,"baga,d;r;"*,
-.un
Metode Serial metode pengajann bahasa yang cticiptakan
couin, di mana orang_pembelajar
mempraktektan sejuniah ianekaian' kalimat terhubung, yang fr**-"-*-"
cerita atau rangkaian cerita bermakna "i"*b.*"f.
model jarak optimal hipotesis bahwa seorang dewasa yang
tidak mampu menauasai
bahasa.kedua data'r sebuah budaya kedua r..r.l;"ai ,iail
perkembanean linsuistik dan kebudaua"
;;;;;;;;,ili""
Model Komperti penra. .n I-ahua \ent, oo.rop.r .r-,rdr
ro-nJt ,m,..trv, ,ono,,,sr.,
sintaktrs) untuk rnenafsirkan makna melalui ,"",1,;"" p"j"
l"r,*" o..,.l-",.t,'fr ,,i"t
memadai, orang-pembetajar bahasa kedua lazim *.".*t f.."""g'ti","-1.;."*ka""
"bersaing" alternatif untuk menciprakan makna
model kompetensi lariabel seLuah model re,kenn,angan pemteLajar bahasa l<edu.r 'irr.
mengakui dan berusaha menjelasku reriebilit:Ls sehubungan dcngan bcber:Lpa lal..
konrelsrLral; cllscl LLt luge paradign:r kontinuunr kapabiliras
motiv:rsi penghrraFrn atas imbalan, l.aik iru dikcloia sccara internrl mauprrn ekstern:
pilihrn-pilifan yrng dlbuat tenrang tlrjuin yang hendnk dicLpri dan rpara vang LlikerabL.:
rntuk pcn.npaian semur inL
motira.si eksrr;nsik pilihanlilihan yanlr dibuat dan usaha lang Llilakuk.tn pedn akrn ri:.
dengan nengharap iml,alan clari luar drn di luar dirl
mocjva.si iotriDsik pillhanlilihan yang clibrrat daD up.ry&uptry1 ran.q dilakukan p:rda akrirln-
aktiiitas di mrura tfthk ada imhalan ieLas kecurli al<ii\iras iiu sendiri
nativis nra:heb penikiran ,vang Ler[rn,pu paJa penegasan L.:Lhwa penguasaan baha,:
ditentlrkln dnri s:rnanln, di rrne setiap mrnlrsir nremiliki kapasitrs ge'retjk masingrnasLr -
rang nernpengaruhi kenrampuan niemahani t,rhrsa
neobehavioris mazh:Lb pemikiran psikologi periLaku,r'ang dihubungkan dellgan Skinnt-
Llan Lainlain rang menegaskan pentlngn,ra perilakr yang ditunjLrkkan dan ol.rdnt conJilion:':-
nominasi topik nengusulkan srLuah ropilt unmk Jiskusi Llalam suam percakapan
oi{akt<,ri l,cthubungan dcngan intlera perciumani efek bau alami dan L.uatan terhadr.
komunikasi dalam komunikasi nonvelbal
oper2,r suaru resyns, (misalny:1, ujer,rn tertentu) dLsampaikan t.lnpr fancingan at:.:
rangs:l,.gan terlebih Jahulu
operant conditioniog pengkondisian di mana suaru organisme (rlalan ha1 penguasa::
bahasa, nrnusia) m.nynmp:Likan respons (rlann, nisalnyr) atar ,rerarl, tanfe stimuLL:'
Fng mesri rampak jelasi operdnt Jipelihara (diFclalari) dengrn imbalan d:Ln hukuman
orientasi asimilati{ mempelajari suaru tahasa untuk nenihenmk iLlen.iras janska panjar:
dengan budaya kelonpok bahasa ke.lua, l,arangL.rli Llengan kchilangan rclenriras bLrdar,
asli orang yang irenangkutan
oricntasi instrumental nenguasal srJaru bahasa seL.agai sarana rrencapli iu^n'rujue.
insrrumental, seferti Dieraih lelar atau ija:xh di slratu institusi .rk.tdemls, meningkatka.
Luier, memL.aca materi rehnis, penerjenahan, Jan lunr sebagainra
orientasi integrati{ mempelajari sebuah l ah.rsa guna mcngnt.grasiknn diri ke dalan
bLLdala sebuah kelompok bahasr kedua dan meniaJi rerLibat clahrn pergaulan so,r

otonorni upera dan tLndakLn perorllngan yang direnpuh orang-pembelajar untLLk mu[:
mcmpel'llari trhasa, pen,relesaian masalah, tindakan strnt.gis, dan penLrnculen masrkar
linquistik
pancingan suat! rek,iik korcktii l.lng mendc'rong pemL.elajar mengorekri diri
panclangan dunia ko.sepsi nenrclL'rlth rentang Jlrnia khususnva secara drr
'cxial
kuLrunl dari kulmraL spesifik seseorang; ue/Lanrclulng
paradigma dalam reori Thonas Kuhn, clalan 'ilmu pcngerahuan noLmal", mctc'de yan.:
L.erLaku rtau rans lLLas clLtcrima unruk menjelaskan atau nenelaah sebuah ienomena dalan

paradigma kontintum kapabilita. llhrr rnodcl kompetensi variabcl


ctosorium 4tz

parameter karakteristik bahasa nanusia ldr,rr Tar: B na.a U-rre .at,


rarg Lel n..
dalam berbagal bahasa; opsi-opsi, setins, atau nilai-nilai integral yang
memungkinkan
terjadinya vadasi linras linguisrik
pascasnrkturalisme mazhab pemikiran yang timbul menpsuL mazhab_mazhab
srruktr:ral
p€rtensahan aLad kedua puluh, misalnya konsnukdr,,rsme
pemahahaman proses menerima bahasa; menyimak arau membaca,
mas,Lrr
pemangkasan kognitif pelenyapan ha1-ha1 yang
tidak perlu dan mernbersihhn jalan bagi
masuknya lebih banyak materi ke bidang kosnitif
pembangkitan-kepahaman biasanya, dalam kelavkelas bahasa
asing, meminta pembelajar
nemperhatikan faktor-faktor linguistik yang boleh jadi tidak aigrl.i.
*1"-ly" t"k
"a"
Pernbangkit Masukan Rendah (LlGs-Low Inprt Generarors)
orang-orang belajar yang
relatifpasifyang ridak berbuat banyak untuk rnen.iptalar. peluang ag"i-"""i""
a,1,"n."
kepada mereka, lawan dari Pembangkit Masukan Tinqei
Pembrnekir Maukan TinsBi rhtC,-Hrrh lrD,. C"n".,,or.\ orang.orine ."ne
p.rqri
memprakarsai dan memelihara interaksi, atau .menbangkirkan,,
*"";," .1",i ;"'*.,,,,
sejawat, dan para ah)i bahasa yang tain datam suanL arena,
lawan da pe-bangki;Ma";kan
Rendah
pembelajaran menguasai pengerahuan tenrang suatu sub;ek atau
keterampilm tewat bela1ar,
pengalanan, atau instruksi
pembelajaran bahasa ketisa pensuAsaan bahasa taml:ahan
selah bahasa kectua
Rmbelajaran Bahasa Komunitas (Cll-Commrnitj La^suase Lztonins)
metode pngajaran
bahasa yang menekankan hubungan antarpesonut, p"*1,.t,1".u"
i"au-t ttf d;;-#;""c
guru sebagai "penasihar"
pembelajann bawah sadar lihat perhatian periferal
pembelaiaran tentuk U fenomena Lergerak clari sebuah
benruk tepat ke bentuk tidak
tepat lalLr kembal; Lagi ke yang tepat
pembelajaran bermakna menambatkan dan mengaitkan
item_irem dan pengalaman baru
dengan pengetahuan yang ada dalan kerangka kogritif (1ihat penundukan)
pembelajaran eksplisit penguasaan komperensi I ngrlsrik denBan pemahaman sadar
ten.ang, a.au perhatian fokus pada, bentukbentuk bahasa, biasanya
Jalam konreh nttruksj
pembeh.iaran. h#alan proses penyimpanan secam
mental fakta-fakta, ide, arau per."saan
yang tidak terlalu arau sama sekali tidak punya sangkut-paut
dengan struk;. koe.,.itif y_,g

pembehjaran lmptisir pen$asarn kompetensi linguistik tanpa niatan belajar dan tarpa
(emhdmr,lolu. e,r"n\.,p vJnE.lrpe.,iari. l.,uan oJripembelaiara,r
ekpti,ir
pembelajaran insidental pembetajaran tanpa perhatian terpusat
p:rcia bentuk (1ihat
pembelajaran irnplisit)
pembelajaran intersional lihat pembelajaran eksplisit
pembelajaran isyant pembelajaran untuk membuat
respons menyebar terhadap suatu isyarat
pembelajaran mendalam bokelanjutan jenis pembelajaran yn,,g
rn.l,g1,.,,a"1; p.r.iua.
waktu yang lama untuk nencapai tujuaD
418 Glosorilm

pcmbelajaran sadar lihar kemafhuman clan pcrhatian rcrfokus


pembelajaran stimulusrespons perneroLehan resp,ts vrrrg repar rerhlclap suaru stlnuh:.

pcmbiasaan klasik rara,llqma peml,clajaran psilologrs tertait Jcngan Pevbr. Thorndi".


War$n Jan lai.lail !in! ncnrorotl pe bentukrn rR,sinsi anram sdrrLrs .lan resro.,
rang diperkuat dengan lrri.ahn
pembukaan (tahm percakapan) m'al pcrtukeran Lnrn, nomnrasi topik
pemriLulian Fcnril)unrirn scLuah L.ahasa; ylng dehul!nla mempakrn bahasr ktJL::
Jalam sehrrah bLLdava l-.erkemL.ang menjldi scL,urh brhrsn rrns ditcrima scbagai "asll" ar:,

pemrosesan terdistribusi paralel (PDP-larullel llisrril,,ird 1,)oc.jrin!) fenerimear


pcn)inpnnalr, ntxu penqing.ltrn ini.imrsi pada beberapa taraf perLrrrirn secara bersamarr
penalaran dedLrkti{ I.ergerak dari schuah ecncr:Llisasi Nenuju conrch-contoh spesiik -
mana iaktuJakte rcrcrkup dislnpulLan dari sebuah pri.sip Lrrlurrr
penalaran induktif rnenimfang seiumlrh conl,h spcsifik LrnnLk nenarik sel,uah kaLclai
atlnanj atau kesinpLrlen vang m.nsrrLrl xtau mengategorikan contoh'conroh spesiik
penclekatan sc'L,uah panJangan terpach nar,un uniunnra didasarkan lada prndangrr
teoretis rentang sifar bahasa sert! renlang pcnrt'el:rlara1l Jrn pcngrjaun t:Lhasa van:
nemL,cnrLrk La'is nctodohgi JeL:Ln keLas bahasa
Pendekatan Alami seL.Lraf metole pengajaran behrsa \n.! menirlL pcngursa.rn Lahr::
anak-rnak .lengan merekankan komunikrsi, masulran yang bise climenqelri. lktivita,
LLnestedk, Llln hampir rafpr rn.rlisls itrrmarlkal
pengajaran mcnunjukkrn atru rnembalm seseora.g unruk behjrr, memberjkan jn.trLrksr,
memLrirrrl-.ingi menrediakin pengetahuan; ncnlcLaLkan nrcngc hui atlu mdn^hrmi
I'elgajaran Bahasa Komunikati{ (Cll-Corrrmnicdri{. LlLasrrdse Teochnrs) suaru penrlekatar
pad:r metodologi pengaiaran brhasa yrng menekank.rn rutcntisitas, nrtcraksi, pcmtrelaiari.
berprsat pacla sis\u, rlti\itrs'nkrl\ itns berbasis rugas, dan komunikasi unnrk keperluer
fungsiornl seharL-h:rLi
pengaruh lintas.linguistik (CLl rosllin{uiiric inlrrnce) setuah konsep 1'rr1g nengga.tiLan
hiporctis rn:Llisis k.lrtrastif, engakui fertLngnta leran bahrsa perrarna dalam mempeLaj.n
sebuah bahrsa ke.Ia, retrpi dengr. pentkanan p.rJa efel fasilirasi .lan lni.'rterensi rnrara
satu dan lan l,ahasr
pcngcmbangao topik rnenpertahankan topik ilahrn ptrcakapan
pengerangkaan konscp.rLnlisesi semestl cli sekitar lira ilenerl siinbol'simboL tinguistik
yang membenruk c.1ra bertikir orang lcwat kan-kate. frase, dan l-.elbagai x'siasi
'erbrl
lain
pengerahuan eksplisit urtormxsl lrahi] seseolrng menger$ui tent.rlg Lr:Lhrsr, irn blrsrr,y,.
''' r rl r '"
pense.ahuan iDlplisit nforrrusi !.rr1g se.arr otomatrs dan spontrn dipalai dalarr nrga*

pengctahuan nonotomatis penqttahuar yrnr mcrnL.urLrhkan urkrLr clun usahe unnrk


menggunaLann-va kim[.r1i
1

Glosorium 419

pengetahualr tak teranalisis bentuk umum di rnana kita nengetahui sangar banyak hal
tanpa memahami struktur pengehhuin tersebut (1ihat pengetahuan implisit)
pengetahuan teranalisis Lenmk umurn di mana kita mensehhui sebagian besar ha1 dengan
kemalhuman tentang struktur pengetabuan itu (1ihat pengetahun eksplisit)
pcnggabungan proses morghubungkan dan menggabungkan nateri baru pada hal-hal
mapan yang ada dalam struLtur kognirif (Lihat pembelajaran bermakna)
pengambilan risiko kesediaan melakukan tindakan untung-Lrntungan, mengoji inrursr
tentang suatu bahasa dcngan kemungkinan melakukar kesalahan
penghentian kopik) daLam sebag:ri percakapan, straregi untLrk nengathiri pembicaraan
penghindaran (dari sebuah topik) dalam sebuah percakapan, menjarhkan pihak-pihak
lnin daritopikyang t ak dikehendaki; (1ari benruk bahasa) sebuah strategi yang menggirng
orang untuk tidak memproduksi sebuah bentLrk yang boleh jadi ridak djketahui pernbicara,
seringkali melalui sebuah benruk alternatif; sebagai sebuah strategi, berbagai opsi cen.leruns
nencegah produksi ucapan yang tidak tepat, digolongkan ke dalam penghindaran sintaltis,
leksikal, fonologis, dan topik
pengikisan hilang :rt:ru terlupakannya keterampilan berbahasa
pengondisian responden dalam teori pembelajar.rn perilaku, perilaku yang dipancrng
oleh srimulus rerlebih dahulu
pengulangan (dalam penanganan kesalahan) pengLrlangrn berurutan bagian yang tidak
repat ujaran seorang sisq'a oLeh seorang gurr-r; pengulangan oleh seorang siswa bentuk yang
repat berkat umpan balik gr-rru, kadang,kaclang melibarkan penycraan bentuk yang tepar
dalam seLuah ujaran Lebih panjang
penjelasan metalinguistik di ruang kelas, penjelasan linguisrik tentang kaidah dan pola-
pola dalam sebuah bahasa
penutur asli orang yang mengg.unakan sLratu bahasa sebagai bahasa pertama
penutur bukan asli seseorang yang menssunakan suatu bahasa sebagai Lahasa kedua arau
bahasa asing
perangkaian mendapatkan rangkaian dua rtau lebih k)l]eksi srimuluvrespons
perangkat pemerolehan baha-ra (LAD-lan&age acqunaon drriff) sebuah "mekanisrne" bawaan
metaforis pada otak an:rk anak belia yang membuat mereka suka memperoLeh bahasa
perbaikan koreksiyang dilakukan pembelajar atas ujaran yang tidak repat, baik itu meLalui
perLaikan yang Llipnkarsai sendiri, a.au dengan nerespons umpan balik
percakrpan pertukaran lisan internktif anrara dua onng atau lebih
pedorma "laku" aktual bahasa seseorang dalan bentuk bicara clan tuiisan (produks,) dan
trendcngarkan dan metrbaca (pemahaman), Iawan dari kornpetensi
pereeseran Gopik) perubahan subjek dalam percakapan
perhatian proses psikologis pemusat:rn perhatian kepada srimulus terrentu dengan
mengesampingkrn yang lain-lain
perhatian peri{eral membahas stimulu yang tidak tercakup dalam perharian terfokus
clan terpusat, melainlan pada "periferi"
perhatian ter{okus memberi perhatian terpusat pada suatu srimrlus, lauan dari perhatian
periferal
periode kritis sebu:Lh perio.le k.hiJurrn lang direnrukan sc,c.rra L.iolosi kerika trahr..
, .,, ,-., Lt,t ,.t.,t I t,, r..,i rrt ., .m"t,n |r ri^r..,
periodc kritis sosiobiologis penjelasan srxtaL dnn irioLoeis bagi sehuah perio.le Lnr:.
drlam penguasaan brh:,sa (lihrr pein e kritn)
permintaa. klariiikasl seluah upat:r mcm.ncing pcrLrnrusxn rhng:,tau pengullngan dar

pola tinggal pakai nenghaial iegi-scgi l_.rhasa-kata, tiase, katLmlt pendek_bnsian.bag,a.


vr'rg tidrk Llillrengcrti penlr r
pragmalinguistik fersin+Lr.gan Lcntuk-L.entuk prasmatik dan lnrgtrjsiik
pragmatika koNensLkonvensi unnrk mtnyampaikan de. m.nariirkan makna ber.bagr:
runrutan lingustik claLam konteks dan Lngkrp rnueka
proksemik dalam krnunikasi nonverbal, konvensL-konrensi unnrk larrk fisiL yang L1..,
.lirerina e.rnrr orang peroran!
proses antla feril.rku, ripe-ripc perrrbelaje,an, kel.umhan, koneksj svar:Ll J;n perangkar.
pertrnlkrt emosr,.aL rarrg secara unnesal merupakan karakrerLstil senu:r m^nusi.
proses otoma.is upaya.|payrr ko,rnirif yang relarif permanen, larvan Jari proses rerkolrtrol
proses terko:rtrol upava kognltif berkapasitas rerbaras dan renryrrer, lawan drri proses

psikologi kogniti{ seLr Lra h m a:hab pe nr ikiran di m a n a makn a, penaha rr an, dan pengetahuan
aJrL:Llr Jata sisnifikan Lasi l<ajian psjkologis. dan cli mana orans relcari prinsiplrinsrs,
fsikol.'sis organis.tsi serrl lirngsi [rent:ll d3n emosional, ridnk seperri psikologi pi.rilaku
yanr l-.erfotLr pada perilaku.erlNkL, tennati, Jan terukur seclrl cmplrts
Ranah (latam an:Llisis kesaLahan) rangkrrian unit llngujsrih (dari fonem hingqa iacana)
ylng harus Llirerlna sebagal konteks tcrtara aglr kcsalahan mcnia(li t.rlihar
Ranah afekti{ berbasai isu clan tiktor cmosional dalam perilaku n:Lnusia, serins
tr,.".,,p.
rasionalisme berusrha rnenemLrkan lrerlugai ,norivasi lang mcndasari.1Rn srnrktLrr lebih
dalam peril:LkLr hanusin denean pcndekrran yang menggrnakan pcrangkat loeika, nriar,
eksulpoiasi, dln siratan untrk mend^p!tkrf pcn;cl.srLr; mengek.pl ,",, r..r,"n,,r.-
''' '\''l ''' Ipl
rcgister se!.erirngkar varian Lrahasn )an! h:imn!! diidenrifikasi dcnsa. (.irr.ciri fonologrs
tetenrlr. kos.kan, nrm, dan/'ntau ungkap.rnrrngkapan latn leng berkaiten clengan suatu
kel,npok petrcrjaan arru sosioekononii
responden serenretan respons lang Llipancing oLeh stimuLus vang bLse.iitr{enritllasi
respons Jalam reori pcml.elajaLun periliku, setjep pcrilaku vans dipancins arau
.r1,.'...1
Rcspons Filik Total (TlR ./i]ral l,Jrsi.!l Rljtol|le) mctr e pengaja ran bahasa yangbertumpLL
frda eer.rka. iiiik:1err l<i.esterik disertai prrktek bahasa
rcspons pancingan perilahu leng rimtul dari sebrLah srimLrlus eksrern.rt vang nendahuluj
respons tak terkondisikan JrLarn reori pembeLajaran perilaku, respc,ns Liologis alamr
tcrhaLlap sebLrah sdmuLus, i ak dtpancing ohh ager dari lLrar
Glosorilm 421

respons terkondisikln dalan reori pembelajaran periLaku, suatu respons terhadap stinu|:s
yans dipelajari atau dipancing oleh agen eksternal
respons yang disampaikan perilaku yang clitawarkrn secara bebas tanpa adanya srimulus
dari luar
retorika kontrartif $'tlcana yang lazim muncul, biasanya rerrulis, dalam berbagai bahasa
dan buctaya yang berlainan
saliensi pentingnya unsur mamlan yang ditangkap
sarinsan aiekti{ kondisl santai dan tidak defensi{ yang memungkinkln seseorang
me. p, dj .rr-u lrhau
sikap seperangkat perasaan, pendapar, bias personal tentang ras, buctaya, kelompok eorLs,
kelas trasyarakat, dan bahasa
silabusfungsional Lihatsilabus nosional-{ungsional
silabus nosional.tungsionat sebuah kLrrsus bahasa yang utamanya memb:rhas {ungsi sebagar
r'Lr'Ln r f,. ,Lorg ni a i lr-'k'. r la a, .rng
silabus struktural pernbelajaran bahasa yang yang terutama nembahas benr*-bentuk
Gata bahasa, fonologi, leksikon) sebagai elenen-elcnen pengorganisasi sebuah kurikulun
bahasa asing, lawan dari silabus tungsional
simpati menahami apa yang dipikirkan d:lll dirasakan orang Lain, retapi cleDsan persetujLra.
atau keselarasan rersirrt antara orang perorangj laq,an .lari cmpati yang nrenyiratkan
kenungknran lebih besar bagi keti{lakterikatan
sistem pemiripan bahasa pembelajar yang menckankan upaya pemiripan berrunrr-turut
dari keluaran bahasanya kepatla bahasa sasaran
sistematisitas konsistensi d:in predikrabiliras dalam bahasa pembelajar
sosiopragmatis pertemuan eDtara prasmarika dan organisasi sosial
stabilisasi lihar rahapan pascasistematis. dan iosilisasi
stereotip suau pand:urgan atau )<arllatur yang tedalu mensqenenlisosi dan rerhlu menrederhanakan
ouJraIrrn.r ,r"-L J - Iuo.,rn rrn,l rr. .ilih"r Jrn L,or.." Ir,J.,rr -drn
stimul s dalam teori penbela;aran perilaku, suatu agen yang langsung mengeueah sebuah
o-,il k, rJl., \i,.,. . .r. pr.ir r. ",ar .r , a., rroe,. nil
strategi sejumhh netode atau reknik tertenm unruk menLlekati suatu pelmsalahan atau
tugas, mocle.mode operasi untuk mencapai tujLran tertentui desain.desain tcrencana untuk
mengonnol dan memanipulasi infornasi rertenrLr
strategi kogniti{ opsi-opsi straregis berkenaan dengan tugavnrgas pembelajaran khusus
yang nelibatkan manipulasi Langsung materi penbeLajaran itu sendii
strategi kompensatoris opsi-opsi srraregis yang dirancang untuk mengatasi kelemahan
yang disadari, seperrl menggunakan polalola yang dibakukan, pcraiihan kode, clan
meng:rndalkaD otoritas
strategi komunikasi opsi-opsi straregis rerkair keluaran, bagaimana seseorang secara produktif
mengungkapkan makna, dan bagairnana seseorang secara efektif menyampaikrn pesan-pesan
kepada pihak larn (lihat strategi pembelajdan)
strategi metakognitif opsi,opsi snaregis rerkair iungsi-fuDgsi "eksekutif'seseorangi strareg;
srrategi y:rng melibatkan perencanaan Fembelajaran, memiknkan proses pembelajaran
422 G asdtir'

seL.ngaimanr v:rll,r rerjaJi, mcmanrar proilulsi atar pemrhanrn seseor:rng. Jrn mengcvah...
penL.el.rjarin seteiah akrirLtl-r Jirampunglxn
stratesi pembelajaran ()p-(iopsi sflrrellii rerk:rit mrsulan, femr(jsesan. p.n\'iDfnna.
dan menlrml.il krnt-.ali, et:rrL memahami pesan orans lein, hn..n drri strategi kom;nika:,
stratcgi sosioafektif orsi-opsi strategjs rerlieir akrivirrs nrcdinsi sosj.l Jan intemk.i den!..
I'l
susun ulang proses .:1i mrna komponen-k,rmpontn surru tugas Jikoordinasikrr:
cllintegrasikan, rraLr.li(jrlanis!si LLlang kc dahm unit-n.ir l.arLr, dengan.ienilrar
memungkinkrn konponen kon;u,-n l:lna.liganti olch rrost.tur vang lcl,ih etjster
tahap pemuncuian (lari l ahasa penl elairr) Ji mrr:r,emt , t:t ,r nLmt,uh ... r t,,f. ,..
dalam proclrrksi hngLrisrik
tahap parcasistemaris sehrLah rehapar di marra pembelajur nenpLrnvai |es.rlahun reler:
sedlkir drn nengu:rsai sisrem hinsga keLrsihan Jar m:Lknr.malna vens ctimaksuLl o.la.:
lll-i,"ri
tanggnp ljilrrn sc(ir.ng sislr'e vrne 1l1uncul sekerikr mcnvusul uDprn Ljllik seorrns slrr..:
dan Jalam sLranL cara mtrupakan rtaksi rerluJrp mrl.. r gur r LrrL unrrLk rnenrril Dcr ,rr.,,
| | ,rn I.r
taraf (1.rhrsa) renter:an unit-unir linguistik !afe meLipuri f.rlloloqi, ortolrlfi. leksik!Jl

tata bahasa deslr4-.si si{el1l Lingui!rikj aturan-arrrran }.1ns menjela;kan petforna linguLstrt
tegangan kcnscp nerral yug mencrl LLr. errl e'.1.1 .r rr. (mej rqrktr) Jarrrr,n.
'ebuah
(meuuntungkrn) Jalam rrremrrehj.r b:rh:tsa as if g (Lihar ke.emasan debilitatif.lan {asilitatif,
tekaDan rckan sebaYa dorong ), scrDs kati Ji katangan rnuk-anal, unrLLk firenrcsrLaika|
.1lrl denrrn periLaLu, sikrp, b:rhrsa, dan l:Lin-lain Jari orln!{rarg rti sekrrar mereka
tcori Al;ran na:haL. femikiran vang nentoroti Flntinq.ya leaLlaan praltjs vang dicirikan
oleh lokus dan kctcrlibrran intcnsjl Iang menghrsrlkrn fenscfarn sultlr nl{as dereii
.- l
teori atribusi l.againrna .,rang menielaskan sebrl.*elrrb keberhasilan drn kcga,ralan mereL:r
teori kaos/konpleksitrs sebuah penJekrran urtrl menLieskripsikarl suaru tinomene
yrng menelankun sjiirr dinami., komplcks, nonlinicL, Jan t < terLlugam,a
teori triarkis terkrlt Jengan Sttml-.erq, hipotesis bah*,a lccerrlasan tercliri :rtas kemampuan-
kcnanpuan komponensial, ekspeLitnsial, dan Lontcksrual
tolclansi ambiguitas seLr ah ptndek aran L1i n,an. i'r.lrlidu reta rili\angr t s irp unrLrk menolak
ar L mengatasi keri.lilpa*rian rinsklr ri.qgi drlam rLanr k..reks lisuisrik
toleransi terhadap ambiguitas lihir rolcransi ambisuitas
tradisi hcrnenetik su:rtu penrl,-katrn r.cneljrin konsmrktivjs ranq rncn era p knir .1hr LLnrLLk
menafsirkan cl:rn mcmahrmi serl.sia rrffx t, , \ mc.,,, ,t,m r t-,,1r.1,.,,r,, r, ,,
dari tradisi nomotetis
tradisi nomotctis sebutrh penJck-il]n rrcnelitjan !.1DC mengan,lalkan cmfirisisme,
metodologi ilm ah, dan preJik.L. lasxn d.ri tladisi hermenetik
trmsakli intcral<si sr:,si.rL J] rrena st.eorrn! 'nenquilrkef' |cmikirln. iclc, arru rjerLsAer
Glosqrium 423

trans{er pengalihan performa atau pengetahuan sebelumnya ke pembelajaran sebelum

ttans{er interlingual e{ek satu bahasa (biasanya bahasa pertama) tethadap bahasa yang lain
(biasanya yang kedua)
transfer intralingual efek bentuk sebuah bahasa (biasanyabahasa sasaran) terhadap bentuk
bentuk lain dalam bahasa yang sama
tugas suatu aktivitas ruang kelas di mana makna adalah hal utama; ada perrnasalahan lang
perlu diselesaikan, hubungan dengan altivitas sehari.hari, dengan tujuan yang bisa din;lat
sehubungan dengan hasil
tugas'tugas pedasogis akdvitas atau teknik yang berlangsung di ruang kelas
tugas-tugas sararan penggunaan bahasa di dunia di luar ruang kelas
umpan balik korekti{ respons terhadap keluaran pembelajar yang berusaha memperbaiki
atau menarik perhatian pada suatu kesalahan atau kekeliruan
umpan balik metalinguiitik respons kepada nasukan pernbelajar yang menyediakan
komentas informasi, atau pertanyaan terkait dengan bentuk(bentuk) linguistik ujaran lang

variasi ketidakstabilandalam sistemlinguistik pembelajar


versi kuat (hipotesis periode kritisi hipotesis analisis kontrasrio berbagai hipotesis acau
modeL yang menciptakaD generalisasi luas dengan sedikit (kalau ada) perkecualian, dan
yangmembuat pernyataan-pernyataan, apriori, tentang penerapan suatu model bagikonteks-
konteks ganda
versi lemah (hipotesis analisis kontrastil dan rnodel-model lainnya) keyakinan pada
kemungkinan, aposteriori, bahwa sebuah model dapat cliterapkan pada sebuah konteks
certentu, asalkan qriabeL-rariabel kontekstual diperhitungkan, lawan dari validitas prediktif
(versi kuat) dalam banvak konteks
wacana suatu bahasa (lisan atau tulis) di luar taraf kalimat; huburgan dan ketentuan lang
mengatur kaitan dan hubungan .inbal balik kalimat*alimat dalam konreks komunikatif
zona perkembangan prokrimal (ZDP :oru of prcxinal deeeloptne t) jarak antara kondLsr
perkembangan aktual seorang pembelajar dan perkembansan potensial$.a
INDEKS

Nomor-nomor yong diiklti huruf , meruiLrk kepodo keterongan bogon orou lobet orou

NAMA Austin, 1., 245 Bickerton, D., 4j.44, 61,


Ausutel, D., i2, ?0,71, Bigelo*, M., 328
Abrahan, R., l l0, 131, 9l-94. 9?-8, 100, 101-5, Blggs, J., 168
1l? 110, r5, 118, lEl Binet, A., ll5
Abrahanxson, N., 52, 64, Birdsong, D., 62-63
6B-69 Baca, 1., 111 BLey-\'n,rnan, R., 75
ALrarns, 2., 210, 220 Bachman, 1., )43,44, )45, B1oon, B.. 165.167
Abreu, O., l7E 251
A.tun, W., l1?-18 Bacon, S., 147 Bloontiell, 1., 10
Adanx, C., 63 Bailey, K., 177, l?E, 165, BLLr*Kulka, S., 156
.q.rlamson, H. D., 2!16 190 Bolinger, D., 260
Adler, P.,215 Bailey, P, 1?8 Bongaerts, T., 68, 59, l4E
Al Batal, M., 148 Bakhrin, M., I5, 14l Boren. 1., 2?6
-{lexrnder, 1., 2,{? Balasubramanian, C., 228 Brannon, R., Ii2
Al-Haik, A., I11 Balclrvin, A., 342 Bridoux, D., 1l?
Alhvright, R.,251 Banadry, B., 273 Brodkey, D., 168
Alpert, R., 176 Bardovi-Har1is, K., ?9, 256 Brown, D., 24?
Alptekin, C., 131 Barnhart, S., 141 Brown, H. D., 20. 22, 19,
Andersen, R.. ?9, 102 Batenan, B., 120 ,18-50, il)L, 111, ill.,
AnJerson, N.J., 128, 139, tsares, M., 196, 103, 260 Ll9, 141, 161,24?,
117, 143 B,rxrer, J., 2t0 Brom, R., 4, 19.48, 50-
Anderson, R., 94, 97, 128 Bayley, R., 46, 208 51,79
Ardras, \r., 169 Bcebe, 1., 1?4, l?5 Brumfit, C.. I2,1
Aphek, E., 151 Bcll, D.,20, Bruner, .1., 46, 190
Arm*rong, T., 118 Be11LLgi, U., 19. 50 Bucorvslta, E., 296
ArtLrso, M., 130, 1ll Berz, 1.,256 Buduig, N., -17
Ash.-r, J.,4t. 84_85 Ben$)n, P, 119 Burden, R., 111, 169
Asrika, Cl., 191 Berko, 'J.. 12,46 Bumard. 1.,254
Asron, C., 154 Berko-Gleason, J., 3?, 51 Burt, M., ?7-?9
Atakan, S., lll Berlrtz, M., 52, 54 Busch, D., 182
AtkinnD, D., 208, 210 lJems, M., 245, 246 Blgatc, M., 266
Au. S., 186 Bialvstok, E, ?2, 88, 148, Byram, M., 214, 317
Auerl,ach, E., 229 15 2,
Auglrstine, St., l6 Biber, D., 252-153 Cairns, E., 117
424
lndeks 425

CallahaD, \r. E., 271 Connor, U., 254-255 Doron, S., 117
Cameron, D., 258 Contad, S.,251-254 Doughry, C., 296, 302,
Cammock, T., 137 Cook, V, 31, 44.45, 60, 103, 306, 307, 114, 325
Campbell, D., 248 69,77,82, ZZ5 Drach, K., 50
Campbe1l, R., 197, 248 Coopersmith, S., 167 Dresser, N., 261, 264
Canagarajah, A., 235 Cope, J., i76, l9r5 Dufeu, B., 1?4
Canale, M., 241,'243, 745, Corder, S., 281 Dulay, H., ?8.79
25r Cotterall, S., 139 Dull, C., 132
Candlnr, C., 265 Coulthard, D., 52, Dunn, V., 14
Cannichael, 1., 230 Crabbe, D., 139 Durkheim, E., 214
Carrel, P, 191 crawford, 1., 229
Carrier, K., 147 Crooka11, D., 148 Eckman, F., 279
carrol, J., 111-115, 279 Crookes, G., 188 Edwards, H., 51
carson, 1., 113. 148. i56 Crystal, D., 225 Egbert, J., 189
Carter, B., 140 Csiz€r, K., 18?,188, 190, Ehrman, M., 74, ll4, lz7,
Carter, R., 254 tg9 lz8, 129, 138. 177, 173,
Cathcart, R., 302 Cumming, A., 14 l'/7 , 193, 196
Cazden, C., 48 cumnins, 1., 227, 241 E1 Bakary, \7., 148
Celce-Murcia, M., 1?, 119 Curran, C., 104, 121 Elbow, P, .140
Chaika,8.,260 Curtiss, S., 60 El-Dib, M., l4B
Chambers, F., 265 El-Dinary, P, 145, 147
Chamot, A., I14, 141, Daien C., 178 Ellis, G., 158
143, 141.148, 152, t55, D'Amico-Reisner, L., 253 Ellis, N., 35, 50, 266,
156 Danesi, M., 129. 134 347, 319, 3Zl-332
chan, v, 140 Davidson, 1., 342 ElLis, R., 81, 296, 111,
Chapelle, C., 1.10, 13i, Davies, A., 221 133
1ll, 136 Davis, K., 88 Ely, C., 175
Cheno\i'eth, N., 102 Day, J., 186 Ervinlripp, S., 7?
Chesrerfield, K., 151 Day, R., 1E6 Eubank, L., 307
Chesrerfield, R., 151 de Bot, K., 324 Ewing, D.. 136
Chihara, T., 2ll DeCapua, A., 137, 155,
chird, J., 111 l9B, Zl9, 234, 238, 264 Faerch, C., 148
choi, Y-1., 220 Deci, E., 181, lE8 Fantini, A., 220
Chomsky, N., 11,12, 29, DeKeyser, R., 72, 80, 82, Farr, F., 254
31,39, 41, 241 88 Fast,.l., 261, 264
Christison, M., 118 de Saussure, F., 12 Faudree, M., 279
Chun, A., 302 Dewaeie, l.-M., 182 Feng, A., 719, 224
Clark, E., 27, 38 Diller, K., 64 Finegan, E., 254
Clarke, M.,105, 213 Dlaska, A, 208 Firth, A., 41
Cl6ment, R., 171, 176, 188 Doehler, S., 240 Firth, J. R., 245
Ciifford, R., 264 Donahue, M., 220 Fiske, D., 19?
Cohen, A., 102, 114, 128, Donne, 1., 206 Flege, J., 66
148, 15t, 151, 253 D6myei, 2., 74, 114, 115, Flynn, S., 280
Cole, K. M., 240 128, 131, t46, t47, t48, Ford, C., 251
Comtie, B., 279 165, 169, 181-188, 190, Foster, P, 296
Condon, E., 207, 21.1 198, 199 Foster-Cohen, S., 60
I
l

FrccJ.8., 106 Fltrll, E, lr l, 2{r1,26:. Hvnes. D.,211-242


I-reire. P, 110 Hell, J., 15
Fries, c., 10, |, [5 H'lli(l;r,,, M., 11, 245-).16 InhelJcrl, Il., 11, 16, ?0
FriihLich, 14., ll6, lEi, Hri, 1:, ll7 loLrp, G , 6.1
FLrrnlum, A., 1ti9 HanLon, C., 49 kuLin, L., 101
Hansen, 1., 110 Itr.n, R., llS, ll6
Gagn€, R., 106-108 Hansrn, L., 110 I:uni, S., l2E
CalLan. 1., 120 Hanst*BeJe. I-.,77,76
Li.ur,2., l,l3 Hatlev, Il.. 11,1 la.knrn, K, l?7
Crnschor', 1., l?7. 1?9 HlrLN, L, 156 I:Lmcs, Cl.. 241, 180.131
liarJlcr, H., I l6,1lS Hart, D., 114 Janis, \I,
99
Gar.lnet, R., l !.1, llr--1.10, Harrnrtt. Ll., ll,1 Jrmison, 1., 130, 117,
168, 176, lirl, 185-137, Hlt.h, E...250. l6E l0?
190, 196, r 9?, I1 Hawkns, 11.,279 l:Lnis, S., l?E
cass, S., 11, 46, 61, 31.1 Hrysor , H., 11 l.*zc:olr. K., l.7t
Urtbonton, E.,208 H., A., .l5l-l fuion\', J., r?7
C!tli.rc(ile, \i.,1: HcJrcock, J., 255 lcnkins, 1., l0
Cencsce. F.,65 H.ndricki,:,n, J., l0l fohns, A, 15l
Celr.man, 1., 66 Hc ,,n, C., l0? johns.,n, ]., 70, 110, lI
cjer.lo$,, K., 62 lleltle, A., l$) Joos, 1v{.,259, l(.8
(llerson. H.. 131 Higgins. Ll., 2:4 Jor.lerr:, Ir., 134
(llelrlllan, L., 36 Hlggs, T., 164 JuLrs, al., 192
GoLJschnciJer, J., 30, t2, HiLgaL.l, E.. 165 Jun Zhang, 1.. 1'18
8il Hill, B., 147
Golernan, Ll., I l?, 199 Hill, I.,65-66. ]]3 KachLu, ll., 1E6. 114,225
Goodenc'Lrgh, D., 130, Hifenola, K, :0S Krg:rn. 1., ll?
r tt, 181 Hladik.8..51 Kakr\d, c., lll
(looclm:Ln, K., 117 Hockett, C., l0 Kaplan. R., 151
(loLrin. F., 18, 16. 51,5,1. Ho{fnarr, S., 1i1, lll Karpoi, Y., 1,1
56,84 Hofsreclc, C., ll0,ll1, K,1srcr, G.. 1,1E, 1.49,255.
Grabc, \(r., 155 I16, ll9 156
C;raham, C., l6i Hos.rn, H, ll0 Kaufmrn, D.. 11,14
Ctctn, P., 1l l, lll Hosa., R., 130,131 K(+, 1., 1:8
Crcenberg, 1., ,14 Holmes, 1., 52, :.56-t5? Keirsey, D., lt:, 196
creenlieLd, P., 46 I rol:nrrn, N1.. 17. 45 KeIer, J., 1s4
cregemen, T.. t?s-t 79 llL,nrir:, E., Ii6,177. 196 Kellerrrrrn, E., 277
cregg, K., ,1, I lonvir:, M., 1i3, 196 KeLLermen, S., 164
Gri.e, LI.l'.. .Z5l-251 Hsi.,), T,,\'., 146 Kelly, L.. l?
Ciriftirhs, Cl., 14a) ilsi1., x., 146 Kennedl, C., 253
(lritiLths, R., 1li I lLLl,cr, l-., l5l Kinginecr, Ci..256
crigorenko,8.. 111 HLrJm. .{., lll Kipankr', C, 283
Cuiora, A., 63, ?4, 1ll, HLrlstijn, J., 313 Kitano, K., 178
r 7r-17l, 180, rll Hu rl.olJr, V/ilhrln uin, Kle nmanrr, ll., 285
trl KohLs. R., l:0
Halrer, R.. 17ir Hun4hrers. al., 140, 148 KraJr.n, S., 11,61. E5,
Hrltach, A., 156 H\L.n.rinr, K., 62, 69 I12,1ll, 1 15, tEE
lndeks 427

Kratluohl, l)., 166 L,,et, A., l? McEnery, T., 254


Kub{:,ta, R.,208 L{,.ke, 1..94 McGinn, I_., I t7
Kuczaj. -s., l? L,Jes, R.. |0 Mc(irurq, M., 220
Kuhn, T., 5. 16, le l-,rinrs, E.,211 McKay, S., 224. 225, 25?,
Kulick, D.,25E Long, M,68, ?0,250, 25E
Kumrrrva.liveh, 8., 20, 26,9,194,297,2ee, Mclaughlin, B. 120, I21,
110 106,314.318, 119, tl4. tt,l, 125, t2t,32S,
Kuppcr, L., 147 32.5, i14,335,344.345 I0, 311, 312, l3l, 141,
Lonshr.i, A., 156 314, j4i
Labov, \U., 50 Lo*,ii, A., lll Mcleod, B., 118,329
LaJo, R., l7l LukmrDi, Y., 186 McNeilL, D., ll, 4?, 4s,
LaForge, f., l2l Luppcsclr, S., 102 50, 108
Lakot'f, C.,210 L)beck, K.,217 McTear. M., 52
LakofI, R.,25?'258 Llster, R., j04, i05,310 Medgles, P,225
Lrkshnanrn, U., 8l Mehnert, U., 313
Lann,, M., 16? Macaru. E., 14E, 156 Meiscl, J., 2?9
Laml-.ert, R, 102, 186 MacclorquodaLe. K.. 29 Mtrlevecle, P., 117
Lambert, W, 77, 16E, Maclnqre, P., 152, 170. Mcyer, t).,253
r8t, 185, 186, 196. ll1, 172, r?1, 176, 17?, 179, Milhr, J.,62
214-115,218 186, l9? Miller, G., 41, 100
Lamendelh, 1., 294 lv,{ackcy, A.,307, ll4 M iller, t(. R., 4l
Landes, 1., sL Macnamm, J., 76 Milon, l, 7?
Linlolf, 1.. 14 MacVhinne,r, I3., i5, 5?, Mitchell, C., 19, 11,326
LapltLn, S.,323 280 MitchelL, R., 22
Larsen'FLeenan, D., 7s, lvlaj(,r, R., 224, 279 Moerk, E., 5l
L0E, 248, 250, 119, 12,1 Malniowski, 8., 15? \,{ondada, 1.,240
Larson, D.. 1.06, 214 Mal,tki, E.,2ll l\4ontrul, S., 102.
Lawless. D., 253 Marchenkola, 1., r4, r5 Moody, R., 193
Laqrercc. C., 1L)3 Marckwardt, A., 18 Morgan, C., 1,17
Lcavcr, 8., ll9, 138 Marinora-Todd. A.,69 Mori, J., 252
Lcc, K., 148 l\4arkee, N.,25rr, 257 Moyer, A., 62, 66, 68, 70
Lcki, 1.,255 lr4arshall, D.. 69, 141 Mvers, I., 192, 200, 201,
Lennet erg, E., 10, 61-61 )vtartin, J., 25t), 2?4. 276 203,208,210,211, r08
Lennon, P, 28E )vl:rsgoret, A.'M, l8? Myles, E.,2.2. 11,326
Leopotd, w, 44 Masia, B., 166
l-eow, R., 111 MasloLv, A., lE3. 184, 189 Naerssed, M., 151
Letr, J., 114 MarsuLL, A. 21,1 Nainan, N., 116, 142,
Levine. D., li8, 1.20 Metsumoto, D.. 196. 19?, r49, 180, 182
I-iceras, 1., 79 198.210,264 Nakarani, Y., 141
Lienes. F., 109 MaLrL.rch, A.-M., 147 Nak,,nra, c., 102
Lighdrun, 1., 16l, 106, M.Am|,,r, T, l14, 225 Nassaji, H., 14
107, 316, 31?. 125. 144 McCarthr, M.,254 Naralicio, L. S., ?7
Litdevood. \V, 203, 295 Mctilellan.t, I 34, lE? Narar, P.,225
Liu. 1., 225 N,lcClosker, l-., 52 Neapolitan, D., 64
Lnr, P.. lll N,lcCraclen, \1.,2ll Nelson, C.. 148, 224
LoCastLo, V., 256 NlcD,rnourh, S.. l4B, l5l Nelnrn. c;.. r48
Nenstr, \\r,ZEL Parsons, A.,220 Ricento, T., 226, ll?
Neutel.l, G., 6E Paulston, C.,2,11, 112 Richards, J.. 18, 24, 21,
Ndvson, 1v1.,45 Pavle.ko, A., 2?8 23,51,85,224, 16 5,
Ni!, J., r1 Prvlorl I., 11. 9l-95, 106,
Nielsen. S, 240, ll4 10i, l8l Rile.,, f., 139
NilseD,A., 257 Pearson, B., l1 Riven, \\1, 120
Nocon, H., 103, 11l,2l:l Pearson, 1., l17 Roberts, C., 1l!1, 110,
Noels, K., 152, 176. 18?, PemLcrton, R., ll9, 14? 1t6
lEs Pcnnvcook, A., 119 Robnrson, P., lll, 115,
Norton. B.. 141 Peters, A., l l2-l l3 208,211, 120, ltl
Nunan, D., 121, 2t4, 265, Petersrn, C.. lll Roburson-Stuan, G.. 20E.
166, lhakiti, A., 117 21t, 2ll
\Lrtt;ri1, C., 250 Pi:Lgei, 1., 11. 14, 16,46. ?0. Rodgers,T., 16, 20, 22,
72. 188, llE r.1,5,1,65,265
obler, L, 64, 65, 102 Pica, T', lll Rodriguez, M., 17E
Ochsner, R., 141 Pikc. K, 167 Roever C., 156,257
OLllLn, T., l.7tJ,2?9, 290 Pimsteu., P., ill Rogers, C.,93,97. 104,
O'Gradr, W, 2E, 15, l?, Pmker, S., 6, 21, 212 105-10i, 119. 12.1, 122,
56.5?, sl Ptanken, B., 68 l2i, r25, 177. 1i)7, 199
Ll'H.rn, M., 10,1 Prrte, G. 102 Ronaine, S., 186, 2.95
o'K.efe, A.,254 Poulisse, N., i48, 119 Rood, D., l3l
OL1s, J., L9?, 211, 278, Prator, C., 17, 119, 174, Rosa. E., 141,321
29 7- l0l 275 R )sanskt, E., 71, 7!l
anf., 1.,302 Pressle-v, Iv1., 147 Rose, K., 256
Othrain, E., 102,251 Presron. D., 46, El.:96 Ross, S., 1,1?, 148, l5l
Clltman, P., 1ll Prince, Nl., 191 Rossnan, T., I2E
OLit'r, R., :16 Prior, -s. ll0, I ll R.,*, NI., 117, 148, 151
cl Mallel. 1., 1,13, 147. Priven, D., 102 Ro , W-M.,251
I56 Pullun, c. lll Rubrn, 1., l5E, 161, l?4,
o'Mrra, F., 114 Purpura, I., 141 1?5,251
Onutegbuuie. -t., 178 Runelhrn, D.. 14
Osgood, C., 10, j0, Qrirk, R., 214 Rufierfonl, Vl. 2?9
oxi,rd. R., 114, 12?, 128, \€n, L., 63, 61, 65
119. 1,t6, 14?, 148, l5t, Radnofsly, M., t?i, 1?8
155. li6, r7?, 1Et, 191, Ramagc, K., 190 Sapir, E., 10, 4?, 232
r96 Ramirc:, A., 210 Sapon, S., 1 1j, 115
ozeki, N., 117, 1,18 Ranti, L., 131 Sasaki, lvf., 115
Raskn, E., lll Salignon, S., 219. 2.41,
l-akrr, A., 125 Rarem, R., ?? 742, ).64
lalermo, D., l0 Reber, A., 119 Schachter, J., 60, 27!1,
Palfrevman, Ll., 119 Rc,rn j, M., i63 t85
Iranena, C.,255, 1.69 Rerd, 1., ll4, ll8, l2s, Schrnidt. R.,304, 120,
Penolr, L., 104, ll0 I18. l0 r- 318, l l0
Irrrr, J.. 113, 146 Repp--n, R.,253 Schumamr, J., 35, 6)2. 191.
hrrLsh, B.,295 19l. t01,.r0r, 116, 21?,
frrr!. T.. lil Ri.c. M., .11 141. t4l
lndelc 429

Schwartz, B., 35 Sonaiya, R., 140 Toniyama, M., 102


Scol1on, R., 6, 2A8, 227, Sorenson, A., 66 Toogood, S., 139
256 Spada, N., 1{0, 1{1, 281, Toohey, K., 143
Scovel, T., 60, 62, 63, 64. 303, 306, 307, 116, 325 Trager, 8., 273
6E, 86, 114, 1?2, 176, Spark, R., 176, 177, 1?9 Triel A., 117
tz9,232,328 Sparrow, 1., 208 Turner, K., 2.56, 257
Segalowitz, N., 329, 346 Jpreroereer, t., l/) Twaddell, F., 2l
Seliger, H., 65, 115, 126, Spielmann, G., 176, 1?7 Twain, M., 209, 273
327 ,
335, 347 Spivey, N., 14
Selinker, L., 31, 46, 82, Spolsky, B., 34, 183, 186 Uber-Crosse, C., 208
280,281,285,29.1, Spratt, M., 140
294,299,3rc,324 Stansfield, C., 1.10 Van Buren, P, 81
Sharwood.Smith, M., 277, Stenson, N., 297 Vandamme, R., 117
279 Stern, H. H., 58, 59, 87, Vanders fr, L., 14?
Shatz, M., 52 130, 142, 180 van Ek, J., 247
Sheen, R., 133, 279 Sternberg, R., 117, 118, van Lier, 1., 334
shehadeh, A., 127 124, lZ5,342 Vann, R., 143
Shirnizu, K., 171 Stevick, E., 135, 160, 1?4, Varadi, T., 148
Shore, H., 16E 219 Varonis, E., 314
Siegal, M., 208 Stochr"'ell, R., 274, 275, Verna, M., 155
Siegel, J., 102, 224, 334 zt6,277 Vidal, K., 19
Sirnard, D., 140, 321 Stokes, J., 117 Vigil, A., 211, 297, 298
Sinclair, B., 52, 158 Stubbs, M., 41 Vitanova, G., 15
Singleton, D., 61-65, 68, Sullivan, 8., ?2 Vogely, A., 176
?0,88 sunderland, 1., 2s7 Vo11er, P., 139
Sj.,holm, K., 278 Svanes, B., 219 Vygotskn L., 13.15,21,
Skehan, P, 113, 114, 115, Svain, M., 241, 242, 243, 36,46, 143, 325, 334,
12.4, t28, t]I, 146, 147, 245, Z5l, 2Z6, 324, 138
165, 183, 166, 27A, 296 325, 327 , 334. 335
Skilton.Sylvester. E., 257,
258
Sysoyev, P., 219 vaddle, c., 271
\vagner, 1., 334
Skinnea B. F.,9, 10, 11, Taguchi, T., 148 Vagnet Gough, J., 249
12, 29, 38, 93, 94, 95, Tannen, D., 52, 257, 258 \?akamoto, M., 182, 191
96, 97, 104, 106, 107, Tarone, 8., 41, 46, 82, \('alsh, T., 64
121, 183, 301, 303, 324 148,241,285,293. Walter, A., 230
Skinner, S., 183 295,296,297 \fanner, E., 16
Skr:tnabb-Kangas, T., 22?, Taylor, B., 290 \(/arden, C., 186, 190
238 Terrel, T., E5, 302 \Tarclhaugh, R., 233. 276.
Slavin, R., 11, 14, 169, Thornas, L., 228, 229 271,
320 Thompson, 1., 113, 14)., Vatkins, D., 168
slavof{ c., 70 143, 158, 161, 180, 174 Vatson, J.B., 94
Slobin, D., 37, 44 Thomdike, E. 1., 94, 95 Vatson-Gegeo, K., 15,
Smalley, W., 206, 214 Tiedernann, D., 26 24A.334
Smith, F., 99, 277, 279 Todesco, A., 110, 180 \Veiner, 8., 169, 183
Snoq C., 69 Tollefson, J., 224, 229 Veinreich, U., 281
Sokolik, M., 14 Tomasello, M., l0? Veir, R., 49
\Veisr, R., 196. 125 SU BJE K Antalbahasa,2El
Vt1ch. 1., Il? Arteiak.26l
Vcltins, ll., l0l Aulasi verbal, 107
\flen, \f., l?l .{supan,326
Wenden, A., I19, 141, Aieksi, 166 Bahasr
I5l anllisis komprLtcr clari.
\fharron, G.. 14E signiiikansi dari, 63, 68 ).53,1.5 4
WhLtaker. H., 6l usia dan, 6ll, 6tl t nket Lrntuk, 111.115
\{hire. 1.. lL, ,1,1, .15. ?tr, Aksi $ i.ara, 145 defnlisi deri, 6-6
:i9, l r4, ll5 Aktu:Llis$i .ln i, 1S9 rirllgsi d:,i, 18, 145-14:
Wl]irlon, J., llE Alulrura'i, l1l-1.18 gentler c1rn, 25?-258
Whiman, R.,2?7 Lihor 1g.r Pemcrolehan hubLrngan antrr.r kognl:,
Whori, 8., 4?, lll'l14 dan, 16-17.46,82
wiJLl(tr!$n, H., r48. Alih-kodc. ??, 151 huL.ung:rn antrra
:54,2a,5 ALM. Lrjrat N{etr e pemikir.rn Jln, 129.211
Wilklfs. Il.,:17 AuJiolingLral pandangan dunia dan.
Williams, 1., 169, LE4 An-vgdala, 191 ).12,2i 4
Willls, J., 266 Anal-anak. LiLar 4ga scksis.2.58
Vy'intergerst, A., 128, 138, Pemerclehrn bahasar tingkat pertbrma Jari, 3S
i55, Lq8, 213, 161 Teorl peneroLehan Bahesa Ifggris dLrnia, 224-
\(irkin, H., 110,131, 1t1 1)5
VoLlson, N., 25i analisrs irrcana dari, 7l- Bahasa lnqgrs sebagai
$/ons, R.. 112, lll ?6 l.afrsa asnrg (EFL), ll5
W., 140
\X/c'ng, l-.ili.+,a1,77 Bahasa Inggris sebagli
\/ooJ. D., ll1 kompetensi brhasa prda. l,ahasa lnrehasiofal
Vood, 1.. i9l, 101, ?0-71 (E1L)
Vright. D., J19 latihan pa,la, 49,50 konsel<uensi dari, ll5-
\0u, \xl, 133. lsO 1.26
pener,lehan bahasa impcrialisme linruistik
Yrshrna, r, 1? I ferle,50-51 .lan,224,-217
Yorio, C., lll. l14. 115, pemerclehan bahasa pcnjelasa. dari, ll5
]l7 padr, li-2E Bahasa lnggris sebagai
penrman o1eh, 174t L.ahasa kedua (ESL), 225
Yrrung, R., 196 perkemlrang:Ln Loqmrif Brlusa penamq peneanfi
Yulc'. C.,241 pada, ?0'71 rerh;rJap pembelqar, 280'
prinsrp'l]rinsip LrnivelSaL ltil
Zinrwill, O., 62 Bahasa pemLehjar
Zenuk-Nishi,le, I -., l?l ttkenen tckan sel ala fosilis:Lsi t1ari, 197-199
Ziuhossciny, s., :?E, lOs dan.76 renleLasan Jari. 2t0-181
zoL,t, H., ?9 rvihvah alcktif dar, ?l-7ti tahap perkembang:rn
Zuerrr:lc'r, 1., 140, ll4 .13n,2!I-t95
kesrhhan .lehn, 234' vrriasi daLam, 195'29?
:85 Eehesa seksrs, 258
I efleLaun dnrl, 1.8!) Bakrt. b:rhasa, 112-115
A.alisis pcrfi,lrna, 134 Ilata; ego, li3
An.mi,2.l4
tndeks 431

Bel&rior of arcanisrl' Dala perlokusioner. 245 neuroLiologi dan, 191,


(Skinner), 94 Debat "Hanya bahasa 197
Bilingualisme, 77, 102 Ir.setis" , 118.229 penerolehan bahasa dan,
Bilingualisme subtraktif, Deklarasi Univenal Hak 157-181, 192.196
102 Linguistik (PBB). 227 pengLrkurar dari, 196-
Budaya. Lihd jrsd Faktor Dependensi bidang, 129, 197
soslal budaya dari, I8l ringkasan dari, 165-166
bahasa dan, 230-235 Dependensi snuktur, 45 wilayah afektif dan, 7629
dalam kelas bahasa, 215- Dewasa (Lihd i"sd lvilayah
236 Hipotesis L:lteralisasi efekti0
tungsi dari, 20620? dan,72
indirualsme vs. pemerolehan bahasa Faktor kognitif
kolekuvisme dan, 221 pertama pada, 58-60 hubungan antara bahasa
norrna dan, 221-222 pernerolehan bahasa
pemerolehan bahasa kedua pada, 59 motivasi clan, 188-191
kedua dan, 206-20?, 225 prose! t ngurstrk pa.la, /5 penerolehan bahasa
Budaya Tukano, 66 Diaiek kedua dan, 74_?6, 1?O-
idiosrnkrads, 281 1',t 1
CAH. Lifrdr Hipotesis Dialek idiosinkratis, 281, Faktor lirykunean. 43
Analisis Kontrastif 108 Faktor linsuistik
(CAH) Diskriminasi ganda, 107- bilingmlisme dan, 77
CC. Lliar Kompetensi 108 dari penerolehan bahasa
Komunikatif Domnrasi otak kanan, 114. kedua,2,7B.?9,77-60
CLI. liirat Pengaruh Lintas 1t5 interferensi antara bahasa
Lingustik Dominasi otak kiri, 13,1, pertama dan kedua dan,
CLL.Lihat Pembelajaran L35 7?-78, 109-1i1
Bahasa Komunitas
u ntuk ciewasa, /u
CLL Liizr Pensajrran Egosentrisitas, T3-74 urutan penerolehan dan,
Bahasa Komunikatif Ego bahasa 7 8-79
Confes$orx [St. Augustine], tungsi dari, 172-173 Faktor sosial budaya. Liha!
16 pente as.ln dar1. /4- /5 jtga Budala
CPH. Lihdr Hipotesis Ekstroversi dalam ruang kelas bahasa,
Periode Kriris pemerolehan bahasa 234-235
Crossing Cuiares in tfu kedua cian, 181-182 ekstroversi dan, 18l-183
lansage Classroom penjelasan dari, 181-182 empati dan, 1?9
(DeCapua and Ekuilibrasi, ?2 Hipotesis \f horfian dan,
Winrereerst), 214 Lmereenrsme, 15 732-234
Empati hubungan antara bahasa
Daftar periksa gaya ekstroversi dan intloversi dan pemikimn dar, 233-
pembelajaran, 155,157 dan, 182
Daftr
2i4
Srrategi untuk pemerolehan bahasa jarak sosial dan, 215-219
Pembelajaran Bahasa kedua dan, 1?2, 1?9-180 kebijakan dan politik
(SILL), 155 penteLasan cl,rr r, 1/q bahasa dan, 224
Daya ingat,
mengajarkan konpetensi
pengaruh pada, 96 Faktor kepribadian antarbuclaya dan, 219
hafalan dan, 94-96 motiusi dan. 182-191
I
432 lndeks

pemcrolehen budata Caya inclependen bidang sebaqal fasilirarc., 1t'i-


kedLradan, 211 (Fr), 1r.9-1tl 105
sikap dan, 211 Gaya indepenJensl, Curu l ahase. Lihar i,si
Jrn,
stereotirr 209-210 LlepenLlensi bLcl.rne (FlD),
Femrnitas,2ll 129,110, 133 inrelaksi anrara pcmbel',::
FFl. Lihat lnstrlrksi bentuk- Ga-ra akrab, 259 d.n,212
rerfolus (FFl) Cnya sanrai, 259 pemrtur asli Lahasa ln!g:r.
Caya kognrtit, 12?-128 asli drn bukan, 21.4-lll
pan.langan tentrng, 298 Lihat iesd Grra sebrgri fasiliiaror, I0,1- 1a:
penjelasan dari, 294, lluru bukan penrtirr asl
)91,299 Crya konsulrarif.259 L.ahasa Inegris (n*
Cara.ran)ris,259 NESTS),224
latihan dan, 49-50, 8l Gara penbelajaran (iuru pcnuru asli bahasa
penclitian renrang, l:1 iJenti{ikasi drri, 155,157 lnegrls (NESTS), 124
Fungsi inilependensi bidang. 129,
pcnjelasan dari.2,15 I3l Hambatan prorkrii, 100
bahasa,245-24E jenLsdari, 12?-128 H:rmbatan retroaktit, l0.
FLrngsi heurLstik Lahasa, otonomi, Lem.rlhLrman, Herga diri
t46 dan tindakan .lan, 140.112 pemerolehan bahesa
Fungsi imnjinarif bahesa, penleLasin dari, 126.117 kedu:r L]:u. l5?'169
tli pengambilar risiko dan.
Fungsi insduncnml impulsnirrs dan, 126, 136, ti1
bahasa,246 1l? penjehsin dari, 16?-168
Fungsi interak-.n,nal tolcransi aml-.iguirrs dan, Harga Jiri sloLal, 168
bahasa, 14ai 134,135 Harra diri mges, 168
Flrngsi otak visuAl, au.litoris,.lan ila.sa di.i siruasion.tl, 168
aflksi dan. 191-192 kinestetis, 1:18-119 Harga dui spesilik, l6t
leteraLlsasi hemisteris Gegar buclaya, Z1j Hierarki kesLrLirrn, 2?4-2;i
Llan, 55-56, 63, 133.111 GenJer I-limrunan Tes Ke.iLk.rp.rn
partisipasi henlsieris brhasa din, 257.259 Bahasa Pertah:Lnan
kanan dan, 64'65, lll. strrtegi pcngajaran bahasa (DLAB), I1l
114 dan, 146 Himpunan Tes Kec:Llap.rn
Fungsi personal bahasa, Generalisrsi Bahasa Pirnslcut (liLAIl),
2)4 penjelasan dari, 1C9 111
Frngsi regulxtoris bahasa, stercotip vs , 209-111
2)4 Generalnesi berlel-.lh: n, Kooirastii (CAH)
Fungsi repres.ntesional 109-110 L.enlelasin dari, :?1, 176
bahesa,234 Grru. L,hd. irea Guru pernvat:Lan vang l-.erasal
dari,279.2E0
Gar\rian lricara, 151 ieni krat tlan lcnah,
Gaya fenbel;1jar.1in, Zll li?-:i8
penjelasan dari, 1l? intuLsi p:Lcla, i11-i4Z Hipoieiis Defisir
g'acana,259-261 penurur asli Lahasa Pensodean Lingulstik
Grya deliberldi 259 lngqrs Jnn l,ukan, ?.24- (LCDH), 17?
Gava dcpcnden bidans tt5 Hjporesis Diic'rcnsial
(FD), 129,1r r Kemencolokan, li9-:.80
lndeks 433

Hipotc'sis interalsi, lll4 penjehsan dari, 19) -193 penelitian tcntang, 1? 5-


Hlpotesis kelL,aran, ll1- lntlLi rluali.me, 2ll, 2l.l r78
322 lnstruksi l-.enruk teriokus penjelasan dari, 176
Hiy,tesis Krrshen (FFI) Kecemasan barvaan, 176
evaluasi dari, ll.4'125 efektilitas dari, lC6-llCE Keccmasan debiLitaril 1?6
penjelasan dari, 312'323 penjelasan dnri, 102-l0l KeceInasan {asilitarit, i?6
Hiporesis Lnhirinh, 43.44 perLakuan kcsalahin Jrn, Keccmasrr siturlsional, 176
Hryotesis M:Lsukan l0 t,104
(KLashcn),321 lnsrmksi Lerbasis srrategi pengajaran bahasa dan,
Hipotesis menlimnL, 31.2 (SBD ll6-t 17
Hiporesis m.'nitor penggun:Lan .lari, 1 51- pcnjelasan dari, ll5-115
(Krashen), 12.2 15 3. 15? tcori dari, 11&118
Hiporesis Periode Kritis penjclnsen dari, I5i-15s Kcc.r.lasr. emc,sional, 117
(CPH) Keccrdasan musik:rl, 115-
penbehj:rrin implisit I l?
dan, i1 deLrn penibetajaran Kclasihan, l-l L

Fenjel.rsrn dari, 61.62 brhesa, ?7-7s Kil<elin,rn


vcrsi cktrem dari, 66-6? pe.jelesan dari, 1-7,78. kesaLahan vs., 283-2E4
Hiporcsis Pemerolehan- t0s-t 1a fe'rjelesxn dari. l8l
Peml.erajaran (Krashen), I.teruLrsi,25l Kela)akln diri, 169
311 lntroversi, 1E1 Keluar:Ln, l l1, l l.6
Hiroresis Sapir-Whori 47 Intursi. 141'142 Kemalhrman, pembeLajar,
Hipotesis Saringen Alektit t ls, 160, 120-t2l
(Knd,en), Il Jadu'al biologis, 63-64 Kesalahan
Itipotesis L-trutan Allmlrh lank kekL,asaan, t21 rcak, 293
(Kmshen), l2l daLam an.rlisis kesalahan,
HilnrresN Whorfian, 2Ll- model jarak optim:11 clan, rE4,289
213 I8 identifikasi den deskr4xi
Huklm Etlk (Thornclike), penbelalaran bahesa dari,286-289
95-96 kedua clan, 217-119 intcrlingual,2TE
HLrkuman,96 penjelasan Llari, 215-21? intrnLnrguel, 178
yang dipahemi. 217 hckelinLan n., 282-285
ldenrit:Ls.1iri, ?,1 ukur:rn .1ari. 21?-219 pcrlakuan, 300-303, 304-
lmb.r1an, 95 JurnaL Largrargr Ataretes. 105, lt6
lmperialisme lingristik, 1t9 sumber dari, 289'292
226.21.7 tcrhrka vs. rermtup,
Imprlsivires, 116, I16.11? KeL.ililkrn t.ahase, 228 28E.2E9
lndepen.tensi l.ideng, Kecakap,rn Lrhasa kognLtil/ penganrh,292
penctolehan bahase .lan, akrilerrts (CALIT), 241 Kesalahan interlingual, 278
l?8 Kcsalahan inralingual, 2?8
peniehsan dari, 1j0, 1j3 bahasr l16l7? Kesahhan pengaruh, 292
Indikar(! Gata Jel-ilLriria \ s. fasiliratil Kcsalahrn terbuka. 186
Ptnrbclajaran, 155 1i 6- 1, i Krsalahan tertrrup, 286-
Inclikator Tipe \4yers-Brigg. penlel.rsan darl, 176-1?7 2E9
(MBTI) (:cen:::n Lrhasr. trhar Kesediaan berkomunikasi
kekLrrangan dari, 191-19,1 (u/TC), I ?0-L? I
Kcter:rmpilan konunil<asi pcnjelasan dari, 2,|8-2.f9 IAD. LlLn Peranglar
anrarperrnal dasar Lregnraris Lian, 164-:6? pemert'1ch:Ln L,rhast
(Brcs), r.4l retorikr kontrasril clan, Langkah surut, 193
Kinesik, l6l )62,)61 L.ltcralisasi heDisleris
Kinesrerik,26l ringkasan dari, 24E penn,elajaran bahasa kedu:
Kolekrivsme, z.l0,2ll KompererNi orgrnisasioJr.rl. dan, I l4-115
Konpetensi. L'hdr rL.gd 24] pcnjela.e. cl.ri, 61.61
KomL.erensi ko1lunikadf Latihan,49-50,86
(cc) !,-.r!,1insuisrik, 242 Linquistik
gramatlkal.24l-2,12 Kompetensi strltceis, 242 deskriptif, 10
heterogen, T0 Konpetensi ryrcarra, l.4l kor;rrs,251
rlokusioner,24l Konuni tatik, 246 struktunl, 10, 11, 16
orgarisltoris, l4l Komunil:Lsi LhrLrisrik Je.kriptil 9-10
penieLasan dari, 6E 69 emp:rri LLn, l?9 Linguistik lreieurif-
perlimra vs., 69-71 kesediaan untuL, 1?0.Lll transfLrrmasionrl
s.,sicdhsulstil, 69'?1, 86 nonvcrl,a1,261-261 penjehsan darl, 1l-11
strategis.240'241 p.njclasan dari. 2,15 tena daLam. 16
l.l9-240
rv:Lcan:1, K(,n]rnikrsi konreks I-lnguLstik korpus, 253
Konpetensi granatikal, neleker,2,ll 1-inguistik struktur.rl
KomrLnikasi konreks min:Lt deLam deskrlpsi, l2
Kompetensi hetercgen, 41 rereduksi. 141 penjelasen c1.rri, l0-11
Kompetensi ilokusioner, Kornunikasi nonverbal tema d.rlen,, 16
243 arrefak Jan, 16l Lupa, sistenatis, 105-108
Kompetensi komunlkatif kinesik dxn, 16l
(c(). kinesreiik dan,26l Malsin tlricc. 251
Lihdt 11ga Konfetensi di konrak mrta drn,262 Maskulnitas, lltl
rLens kel.s, 161-166 rnodalltas pencrLrrnan I'lasLrLan
rnalisisrerc,k!f.n Llan, dan, 16l hut'ungan antara
t50-t 5l penielasan darl,261 kclu:Lran clan, 321-321,
analisis wacana dan, 2,18- penthgnra.262 ll6
t50 proksemik dan, 262 padr anak-anak, 5C-51
fungsi balusa dan,245- KonekslonLsme, 1,1 lvlencari ferharirn, 146-
147 KonstrLrLri\ is rc 147
gava wacana dan, 259' morLi.rsi drn, lBl-190 lr'lengandalLan ororitas,
261 pcmcrolchan l,ahasa t5t-152
kc'nponerr dari, 241'243 kcdua d:Ln. i5 N4e.irukrn ben,la.s-ulang,
konunikasi nonvcrb.rl vxia1, 1l-15 1i
dan,270-2?l Nlenggugah kesadaran
linglristik korpus dan, versi losnltif diri, 1l mtr bahasa, 10,1
253,254 Konstruktl\'ismc so\iei, 1.1' MeroJe Audlolingual
nodifikasi dnlam r6. I1,1.t I5 karakteristik clari, 119
panchngan tcnrans, 242- Konrah mntr, 262 penggrna:rn dari. iE 19,
241 Koreksi eksplisit, 104 5t, t0l
pendekatan tungsir,nal Kuesi.'ncr Pc ,edaan Nlat! penieLasrn Jrri, lE 19,
unnrk pengajaran bahasa .1.LLanr Sikap (rftAQ). 50, 101
dan.247-r..t8 )i l\,lerode iLmiah. 10
lndeks 435

Metocle klasik, l7 Orienrasi !similarif. 18? lona perkembangan


Mctocle Langsung Orientesi insnumcntal proksinaL dan, l.l
pengeun:ran clari, 53 unmk notiv:rsi, I85-1E? leml)dajar bnhRs kedur.
pe'rjelas:Ln dari, 19 ()rientasi inreghiii unruk Lihar Pemlclajar bahasa
Metode Pcnerjemahan Tata notnasi, 185-l8l Ptml:,elaj.1r l<iftsretis, I l8
Bahasa Oronomi, Pl'n]belaiar, ll9- Pen$elajrr lisual, ll8
penggunaan.lari,54 t'10 PcmLrelajArln. Lilur'"sa
penjclasan dari, l7-l8, Pernerolehan bahesa
1r0 Pancingan, j05 kedua
Metftlc Serial, 26, 5l Paradigma,5 bakar bahasr dan, 112-
Mod:rlitas oltikrc,ri, 263 Parediglnr konrinuum il5
Model .ksflisjr, lll-l:l l kapaL.ilit:rs,295 bentuk U, 293
M.:,dcl imrlisrt, 331.1Il I'arametet, clalam Tata bermakna,72,9?-100
Model j rk .iprimal, 218 Bahasr Universal. 44 ersfLr!rr Llan rmptilrr 1 j
Ilodrl kompetensl PascastruktLLralisn€, i3 :lt 9,120
!ariabel, 195 P.ddgo$ ol rhr Otl]fds.d haillan,71,97,100
Modcl Kompctisi, 2E0 (Frtirc), 105 intensrnal .l.rn
Mo,lel konsfful<rnis sosial, Peleritla. mindlri or.rnom, msidennL, ll2
I l- 1,1 149-150 jenis dari, lll-114
Model monitor (Krrshen), Ptlunnrran bahasa. 102 L(sdrsrn dan bahasa,
l.t l Ptnahanan, Tl-72, E6 121.124
Model pcmrxesan Pcmangkrsin kognLtLt, l0l- kesalahan c1.rn kontels
perhatian,32t-329 r0l Jeri,298
M.:,rivxsi PenbanghLt Ma.Lrkan knsep, lI2
di ruing kelas, 188-l9l Rendah (LICs), lt6 pcnalaran indukrif drn
nrensitas dari. 185 Pcmirsngku Masukan deduktif d:rn, 117-LlE
intrillsik .L. ekstrnsik, Tinrgi (HICs), 126 pcnjelasan clrri, E-9, 293
t6lJ,I S9 prinsip,prhsip dari. 96,
orientasi esimiLarif Ii."nbeLaj.1r l,alrasa 97
unmk, 187 PembeLajer .iuditoris, 14,1 teori humanistik .lari,
oricntasi irsrrumcnral 108-t I1
Jlri rfic!rrtrt ur tuk, l!i rudrrorn, I l8 transfir, interllrensi, clan
I86 karakterisnk dari. l, 138- generalisusi berlebihan
fuori dxLi, 1tl-185 r l9 dan, 80-Bl, I14,117
Morn'asi ekstrLnsik, 188- kermthuman Ja1am, 1.10, variabilitas daLarrr,,16
189 Penbelajamn brhasa kcriga,
M.tivasi mtll1]sil< di ruang kinesrt'tis, I33 I r,r0
kelas, lq7-198 klasiiihsi variabel dalan, Irembelrjaran L.entuk U,
penjelasarr Llari, i8E.l90 l1 l.l l4 304
Neobehaviotis,95 konsrukrnisne Jan, 1l PonbeLajrmn Lrermaknn.
langt<ah rane Jianrbil
Ofodrr,95 olth. 1i9-111, 160
Op.ranr ion.lirio,ins c'tonomi drlan, 1,10 hafalan vs, ?5, 101-104
peurbelajaran bahrsa dan. rcngrnrh lr.rhasa prrtemr penjelasan darl, 103
95-96 paJr ISL'l.il
penjelesan dari, 29,95 r r.u...I. I .:S
lenbelaiaran bLrclerr pengajaran bahasa drn. kecerdxsan Jan, I l1-124
keJrrr. Lihrn P,nrdnleh.n 5l-56 h,rrsa diri .tan, t7l-L?5
peniruan d:Ln, 4?-49. 86 kcsccliaan bdkomLrniha.!
lenLchjaran ellnish, ?1, penoJ. kritis LLdtuk, 6l-
?1. l19.tl0 64 l<oltnisi dan, ? 2'?5
IrcLrl,elaiaran hrtilan, il, sistcmatisitas dan konunikasi nonverL.rL
102-101 vrrlabilitas dan, 16-1i, dan,26L-264
PemLrelajaran impLLsit. ?1, 35 konstruktnismc c1an. 1l'
?r. li9,tt0 lnrversaL dan, 4.1-16, 85 L6
PenLrelej.ran tnsiJenr:LL, urute. drrl, Sl-8i kontels .]rn, l
lt0 wacanr dan.52-51.9i larenlisasi darr. 64-65
Penl,elajaran lnrensional, l'inerolehan bahasa keLlua. linguistik generltif clan
lt0 Lihar 4ga lemerolehan pslhologi h,l:rgnltif .lan,
Ptnbelaj.ran jsrar:lr, 107 1t-]]. 16
Pcnbelrja.r. konsep, lCi- Menpelalari :rksen dan, 69' linguhrik strultural dan
108 ?1 psikoLogi l.chav!,risril<
Pembelaiar.rn stimulu; bLrJrva Jan, lLl' Jan, l0'11, 15
respons, 10? lll(Lildr ]Ls& Fnltor merotlc unrLrk, lll
PenLel.rjarun tirllnrn, sosirL LuJara) miro- renmng, llE
(sDL), 192 LliLoml.ina'ikan dengan motnasi clan, 189.19?
Pembinglairn, l.lrr 1'cnLL.eluiaLan budala prriisitesi henrirftr
Pemecahan nasalah. I0{- LcJur, I l9-221 La.an .tan, 67. 1,10,1,11
10; dhensi rrial l.udava
Pcnernehan bahasa. Lihar Jari, 15 komprehensii unmk, ,li
jrg'l Pcmerolehan L.ahasa clstrNtrsi Llan, 131- 181 pengimbilan risiko drn.
liedu:r cnlpati.lan, I ?9- 181 1S0- 182
r1anl.rh vs. pensanrh i.rltor kcpribadian Jan,
lhskungan de.,,1l-,t4, 1r- l- 1S 1, 19al pemhelrjrran lrudaya
60 t:,Lft)r kosnirii de., il- peLramr dan, 62-63
brhasa.lan penikuan 76, 171- 1? l periode krirLs ulrLrk. 63
ctan, 16,81 laktLrr lingrristll< clan, 2 perklraan kesulitan
frktn fe.$inal ilan, 167- fal<nr .eLL..,l-.iolosls (lari, dalarn. 132-2E5
18 t,
1E5-186 I98-t 99 proses penLchjarun dan,
hLrbungan anrare qenernl rsasi L.erl'bihar l, Ll0
perneLoLehan L.ahusa rhlarr, Li5'lli: ringkrsan d.rri, 1
perrama Jan Lcdua, 60- hambrran Jan, 1?7'L8tl sel-.ag:Li scni .lan ilnu
6l hubLrngln antue pengetehuan, j 5 j.3 5,1
pemtel.rjar.rn l.Lrdala sik:LF Llan, ?9, ll9-llC
re onna drn, 19-.11, Sl l.e.tamr Jan, 60,52
latihan d:Ln ftckLrensi inierierenri Jan, 114-115 [e1:r)ikuD diri, 1?5-]?a)
Llan, 19-50, E6 jcnis dari,9,16 nrluan dari, 3
masuk:rn clen, 51.51, s6- k!,!krc'iirik pemticlxjir unsLr|Ln-'LrL c1ari, l-5
E7 dln. l, r43,1,{9 usia dan, l-l
pemahaman dan priul-i l!rakrerLsrik untuk, 14tl- v.lriat'cl rnstrlrksionel
drn.4r-41, E1 1.+ 9 dan, I
k..en,rsan drn, 182-185 wilLlah efckrit, l6-?9
lrdeks 437

Pemerohhan t'ahasr Penalaran intlukrif, Lll,lL2 berdasarkan tLrgas, 266-


Frrtama. Lrhrt jrcd Pendekatan alami, 85-86 26?
Pcntrolehan bahasar Pendekatan behavroristik L.udaya dan, 234-235
Ilahasa pemhelajar pada manfaat dan kerLLgian, 98 laraktcristik terkini dan,
orang des'asa, 62.63 motlvasi drn, 181-190 19-20
ilamla vs. pengamh pengondisian klasik, 98 klasik, 1i
lingkungrn dan, 43-44, pcnjclasan dari, 29 komperensi anrarbuda)!
64 tanrangan, 29-30 dan, 219.211
Lahasa dan pemikiran, Pe,ldekatan empiris, LL komunikarif, 20, 241-
4?, E6 Pcndntikan bilinqual, 2:.9 242
huhrngan antara bahasa Pcndekatan ftrnssional, 247 langsLrnr, 19.20
keJua dan, kogni-(i dan larar belakanlr sejarah, 16-
kompetensi dan perkembanqan bahasa lE
performa Jan, 39-41, 83 dan, 36-:l? motivasi intrinsik dan,
Iatihan dan frekuensi, 49- inremksi s$ial dan 197.199
50. 86 perkenbangan bahasa pala abad ketfua pLrluh,
rnasukan dan, 51-51, 86. dan, l7-lE 18.20
6? penjelasan dari, 16 Peml.eLajaran Bahasa
pcmahanan dan Pendekaran nentalistik, 10 KomunLtas (CLL), 120-
ptoduksi dan, 41-42, 84 Penclekaten narivis l)2
penelirian rentang, 26. fokus dari, 43-44 penLlekaran alaniah, 88-
6l-61 sugaran unmk, 3,1-36 89
pennuan d:rn, 4?49, t6 penjelasan dart. 31-33 pendekaian tungsionaL
perbantlnrganbahasa Penelrtianpenerolehan untLLk,z55-256
kedua dan, 62-61 bahasa kedua penerapan reori untuk,
dan
sistenrasitas lll
lickuensi dan, 138,1,14
rarjabiLitas dan, 46',17, kecemasan bahasa dan, penerjenuhan taia
85 182.181 bahasa. 1?-18
universal dan, 44:16, 85 kenathurnan dan, ll0- rcspons tlsik n)tal, 81-85
u'acana clan, 52-51, 9? i71 wauasan p.-meroLehan
Pernerolehan bLrclaya kosniria dan Lahasa dlrerapkan unnrk,
:rnorni drn. 212-211 k<nsrruktivLs. 6L-62 53.55
qelrar l.udaya dan, 213. nasrkan dan L€llnran Pengajaran Bahasa
111 d:rn, ll1-ll2 Komunikatif (CLT)
nengrjarkankonpetensi peml.eLajaranelsplisrt karakteristikdari,266-
antarl.u,laya dan, 219 dan jmpLisir.hn, 319- 167
reDbehjaran bahara 3:0 penjelasan dari, 2,111
ketlua ,1an, 226 Pcngajarall, ..... Litat rqd nrgas Jan, 156
Fenjelasa. dari, 212-2ll Pengalaran bahasr Pcnsambilan risiko, 174.
lemribunian hahasa lengajaran l.ahasa 1i5
Inggrls, 214 berelasarkan mgas, 266- Pengaruh iintas linguistik
l:rnrosesan terLlistrilrusi 267 (CLI), 176-278
paralcl (PDP), 14 Pengajaran bahasa Pcn.gekangan
.-rnelaran deduktil 117. audiolingLraL, 19-20, 119- idcnri.as diri dan, ?4
118 120
pemcrolehan balusa PerlcmL.rngrn bahasa Psikologi humanistlk, 1Ci'
kcdLra dan, l?1-172 interaksi uirl Jan, -17, r05
dan, 75-776
iLsia t8 Psjkolosi kosnirif, ll
Penrulangan,.]05 kog.jsi dan. 16,17
Irerminraan klaritllasi, 104 Rrnah iliktit, ?6
fungsi dari, 4849 Persepi,2ll Irr,tnasi dan. 1E9-19E,
jenrs dari, 4?48 liagam Eropa unruk 104-.106
Pengondisian klesik, 94.95 Bahas.r Regronal Jan ncurobiologi dan. l9E.
Pensondisian res|onden, Minoitas (Dervar ts9
95 Empa),227 pcmerolehrn bahasa
PelafaLan autendk, 6?.69 Pola tinggaL p.tkai, 150 hedua dan, ?6,19, 1?.]-
Penghindaran tonoLrgis, Polirik Lt9, 199.203
t49 bahasa InggLis sebagai pcnguluran fakror
Penghindaran t ahasa kcJua dan bahasa dalan, 1?:.- 17l
ketidakpastien,22l lnggris sebagal bahasa pcnjelasan dari. 172,1?3
lenghindaran lrksikel, 149 asins dAn,225.l.16 ringkasan Jari, 1?l-L?3
lenghindRrrn sinral<tis, 1,19 heL,ijakan bahasa dan, unsur dari, 7i
lenshind an t,)fik, 150 214, 227 -Z1E Rangkaian Tesr Sik:Lp/
Perangkaian, 108 imperealisrre hnguisdk Motivasi (AMTB), 196.
Perangkat penerolehan dan, l2 5-216 I97
bahasa (LAD) l.ahasa Inggris .lunia clan, Reflektiritas, 131, 141.145
lLrngsi dari, ,13.4,1. E,1 1).5.1)6 Register 260
penjelasan dari. 31-3 2 l\agrnaiinguistik, 256.257 Resr.crlr" Fisik Total (TPR),
Prrgmarika 8 5,86
analisis dari, 52-53 bahasa dan gender drn. Respons tak tcrkonclisikan,
keanekaragaman Lrudaya )51,)58 94
dan, ltg penjelasan dari, 255 Respons rcrkondisikan, 94
nendapatkan perhatian sosiopragmrtis Jan Rerorii<a Lonrrasrii 154-
dalanr,256 pragmrIrguivik Jan. r55
noninnsi ropik dahm, 255-256
258 Praremajr. ?8'79 -salieDsi, 121
Prinsip'pdnsip, daldm Tet! Sik:Lp, ?5, lll-lll
kompctcnsi vs., 10-41, Bahrsa Linivemal,45 Silal us iirngsional, 24?-
8l Prot1uksi,4l-42,84 t..1E
pcnjelasan dari,39-40 PLogLam Pelatlhan Khusus Silabus nosional'
Perhatian Tcntara (A-sTP), 119 riLngsional, z4?,248
kejadia., 120 Prol<s.mil<, l6l Silabus *rulmral, 247.248
keprtla properti tornal Simpeti, 180
L,ahasa, I r.9 dalam pemen,lehan Sindrom menyanjung diri,
pLrsat dar periferal, 32C, bahesa kedLLa, l, 115 19i
330 oromaris, 1.1.9 Sisten aproksimatil, 2El
Pcrhatlan periferal, 3J0. penjelasan dari. 126,12? Sistematisitas,,l5, B2
I l0 rerkrndlli, i29 Skale Enuati Hogan, 180
Perharian pusat, -320, 330 Psik.'losi l)ehaviori*iL Skala Kecemasan Kelas
Periode kriris s.'siobio1.,gis, iokus .lerl, li, 28 Bahasa Ashg (FLCAS),
64.65 rema dahm, 16 195
Sosiopragmatika, 256.25? penelirian rentane, 44. hipotesis Krashen
Stabilisasi, 294, 297, 299 46,85 322-324
Stereorip penjelasan dari, 31 hubungan antara ladhan
generalisasi dan, 209-210 Tata bahasa poros, 32-34 dan,33E-339
pembenrukan dari, 209 Tegangan, 183 klasifikasi dari, 316
unsur dari, 208-209 Telenan rekan sebaya, ?9 kriteria kepraktisan, 316
Straregi,... Lifrl1l lr./g.i Teori, 5 318
Strategi pembelajaran. Teori aliran, 189 model implisit dan
Straregi kognidl 141-144 Teori atribusi, 169 ekspl,sit ctan, 331.332
Sfiategi kompensatoris,
model konstruktivis
149-151 dari pemerolehan bahasa, sosial dan, 314-335
Strategi komunikasi 31,33 model pemrosesan
kompensatoris. 149.151 gugaran untuk, 34 perhatian dan, 316-318
penehindaran, 148-149 Teori kecerdasan ganda, wilayah dan genelalisasi
penjelasan dari, 1{9 u6 dan,30l-304
Strategi met:*ognitif, 143 Teori khaos/kompleksitas, Teori pemerolehan bahasa
Snategi pembelajarar 3t7 pert:ma. Lihdr Teori
idendfikasi dari, 155-156 Teori nediasi, 30 pernerolehan bahasa
jenis dari, 143-144 Teori pembelajaran Teori penambatan
behaviorisme klasik dan, lirngsi clari, 103-104
larar bel;kang sejarah 94 lupa sistemntis dan, 1OO
dari, 148 o!€rdnr cordnionins dan, i02
pellelitian rentang, 149, 95-97 pembelajaran hafalan r.s.
149.151 psikologi humanistik bermakna d:rn, 97_99
penjelasan dari, 148 dan, 104-106 penjelasan dari, 97
tidak langsung, 154 teori penambaran dan, Teori stiml uerespons (S.
Strategi penghindaran, 149- 98-104 R), keterbatasan dari,
151 Teori pemerolehan bahasa. Tetupi Beftusat paAa ](ljen
Scrategi sosioafeLtif, 143 liidr j'sa T€ori (Rogers),
Stdresres lo' Srlass (Brown), pemerolehan bahasa Tes CANAL-F
155 kedua (Kenrampuan Kognitif
.Stnctate ol Screntifc pendekatan behavioristik untuk Kebaruan dalan
(KLLrn), \ dan,29-30 Pemerolehan Bahasa.
^e0ot4rron\
Survei Arulisis caya, 155 pendekatan flrnssional Asing), 114
dan, 16-38 Tes Eslpresi Mikr<r
Tahapan perkembangan pendekatan nativis daD, Momentari (MME),
Piagedan,72.73 3t,35 Tes Kecakapan Bahasa
Tanggap,305 ringkasan dari, 27-28 Modern (MLAT), 113
ftori pemerolehan bahasa Tes Kelonpok Gambar
hiporeris, l2-13 kedua. Lihat ii.igd Teori Tersembuyi (GEFT), 131
poros, 33-34 pernerolehan bahasa Gs Mencocokkan Ganbar
Tata bahasa hipotetis, 32, ekologi bahasa, 336-338 Serupa, 137
33 hipotesis dan klaim dan, The ftchnolos) o/ T€dchins
Tata Bahasa Universal (UG) 1i6,31? (Skinrer).
aplikabilitas dad, 279- Thgkat Kecerdasan (lQ),
280 12L
1li.
Toleransi aml)i,tL,iras, pcn.roleha. brhasa dan,
1,11-142 2-l, ar2-61
Topil pertinl-.e.san afektif dan,
klarifikasi, 259-260 i6.ii
nominasi, 259-261 pertinb.usan kognitii
pengalifian, 260 dan, il-?l
pcngeml-.angan,259 periimLranganlinguistlk
penqhentian, 260 dan, 79,83
penghrndar.an, 156,26!r
Transaksi, 185,166 Variabilills,
Trrnsrer, 114, ll5 penjehsan dai,464i,
Tr:ulfcr inrerljngual, 290- 85
191 sisrennrisiias c1an, 46. 85
Trensrir inrrallngual, 290- Verhdl Betulior (Skinncr),
29r 11, 10, t8, s9
Tuga. pedagogi, 1?5 V/acana
Tugas sasarrn, 2?5 analisis d!ri, 51.51, 81,
).56.15i
LJG. L;har Tata Ilalasr keanekaragaman budaya
universal (uG) dan, 240
Umpan t'alik fungsi bahasa dalam, 38
rlektif clan kognitii 100, gava dari, 26?-269
301 \(/icara telegralis pada anak-
lenis dari, l0l-104 anak, ,19-50
rcspons lepada, 305 penjelrsan dari, 17
LJnpan l-.alik afektLl, 100,
3C1 Zona perkembangan
Unpan balik kognLtif, 301- proksimal (Zl,D), 14,
tol lt5
Uqran L.aLik horektit, 301
Umpan t aLik
metaLinglrisdk, 105
Usia. Lih'lr jrsd
Petrerolchan bahasa
aksen dan, 69-72
bukri antropologis dan.

hambaran dan, it,79


Hipor.sis Periode Krirls
dan,63-64
iadwal biok,gis Jan, 66-
67
Later.llis:Lsi hemisieris
dan,64-65
paftisifasi hemisliris
karran dan, 67-6s
H. DI)UGLAS BROWN

P.insip Penbeldidrdn don Pengoiorcn Eonosd ddo oh blku leks klosik peme.olehon
bohoso keduo yong digunokoi oleh progrdm pendidikon guru di sellruh dunio, Pu;5ip
mefrperkendikon konsep-konsep penring nelolui denifisi klildh, petronyoan yons
nenggelirik, rdbel, dan bdqon. 'Koneksi Kelol' ydng boru mendorong mltid mempeF
rimbongkon inplikosi penelilidn unruk pedogoqi ruong kel05, Doflor p!sldko mutokhir
don glosdrium bd.! menyediokon okies .epdl unruk koryo-koryd penrins dqn rermi-
nologi penling dolom bidons ini.

Edisikelimo mehondong 5ecdro komprehe.sit fondosi-{ondosi pengoioro. bahasd


melo ui pembohoson pe.e ifi.n rerboru dolom bidong ini,lernosuk:

. Teori Vygotskt dor Dokhrin


. Hukum efek Thorndike
. mengdro5i kesolohon, peringdrdn, penyusunon ulons
. komunikosi onrorbudoyo
. kebiiokon ddn polilik bohoso

. "topik pondl'dcldm SLA


. koneksionirde don emergenrhme
. reori oli.on, kesedidon berkomunikosi
. insfiuksi berbosis nrolegi
, te.ri olliblsi, keefekrifqn dni

Koryo loin H. Dooqlos Brown


Ldching by Ptin.iples: An lhlerdctire to Ldngudge Peddsogy eoal )
Ldngudge A$esnen,, Principles ond cl,Jstooh Ptd.li.es (2004)
srrdtegies for Success: A Proctiolcoide t6 Ldrnins tnslish e0a2)

rsaN t 7a -1?3- 1,0? 3-t a- l,

"ilu![lutiluutl|[||1

Anda mungkin juga menyukai