Anda di halaman 1dari 8

MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU


MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
- Page 1 of 8
PALU
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
OPRASIONAL dr. Mariani Rasjid. HS, Sp. P
NIP 198603172010122004
PENGERTIAN Pemeriksaan secara terperinci dan sistematik seluruh tubuh
neonatus yang sudah distabilkan selama jam-jam pertama
kehidupan.
TUJUAN 1. Menentukan kenormalan seluruh sistem tubuh untuk
adaptasi yang sehat terhadap kehidupan ekstrauterin.
2. Mendeteksi permasalahan medis yang segnifikan untuk
penanganan segera.
3. Mendeteksi kelainan kongenital apapun untuk pengangan
awal dan edukasi pada orang tua.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Klinik SFS PKU
Muhammadiyah Palu Nomor 003.1.55/SPO/II/2018 Tentang
Kebijakan Tindakan Melakukan Pemeriksaan Neonatus di Klinik
SFS PKU Muhammadiyah Palu
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT dan BAHAN
1. Meteran
2. Kateter karet lunak/termometer rektal
3. Stetoskop
4. Senter
5. Headscoen

B. LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN
1. Cuci tangan secara menyeluruh dan keringkan serta pakai
sarung tangan.
2. Penampakan umum :
- Paparkan bayi dan amati penampakan umum
2.1. Hasil penemuan bayi normal adalah:
a. Tubuh simetris dan konturnya silindris
b. Proporsi kepala lebih besar dari pada badan.
c. Dada sempit.
d. Abdomen menonjol.

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 178
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU


No. Dokumen No. Revisi Halaman
MUHAMMADIYAH
- Page 2 of 8
PALU

e. Pinggul kecil
3. Lakukan pengukuran kepala dan badan
Hasil pengukuran normal adalah:
a. Lingkar kepala 33-35 Cm
b. Lingkar dada 30-33 cm
c. Panjang puncak kepala- bokong 34-35 cm
d. Panjang puncak kepala – tumit 48-52 cm
4. Periksa kulit:
Perhatikan warna kulit khususnya di sekitar mulut dan
dasar kuku-kuku jari tangan.
5. Perhatikan ada tidaknya nervus vaskular,milia, bintik-
bintik mongolia, atau tanda trauma pada kepala, leher atau
badan.
6. Periksa Kepala:
Periksa kepala untuk melihat kesimetrisan, kaput,
sefalhematoma dan kondisi ubun-ubun.
PROSEDUR Asimetris menandakan terhimpitnya kepala.
a. Pembengkakan pada kulit kepala akibat tekanan
serviks menandakan kaput suksedaneum
b. Perdarahan subperiosteal yang tidak melewati
garis sutura menandakan sefalhematoma
c. Ubun-ubun cekung menandakan dehidrasi
d. Ubun-ubun yang cembung menandakan
peningkatan tekanan intrakranial.
7. Periksa Wajah:
Perhatikan kesimetrisan wajah bayi. Perhatikan ciri khas
wajah seperti hidung yang datar, lipatan di bawah mata,
lubang hidung yang agak menghadap ke depan dll.
Asimetris biasanya terkait dengan kerusakan pada nervus
fasialis dan menjadi terlihat sangat jelas ketika bayi
menangis. Hal ini di jumpai pada bayi0bayi dengan
sindroma alkohol janin, kelainan kromosom, atau akibat
oligohidramnion.
8. Periksa mata:
Periksa mata bayi untuk melihat respons terhadap cahaya,

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 179
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 3 of 8
PALU
ada tidaknya pembengkakan, sekret, kekeruhan, atau
perdarahan konjungtiva.
9. Periksa hidung:
Perhatikan penampakan hidung, pernapasan, dan
pengembangan lubang hidung.
10. Periksa telinga:
Periksa telinga terkait hal-hal berikut:
a. Konsistensi dan kartilago
b. Ada saluran telinga dan pendengaran
c. Lokasi kepala
11. Periksa mulut:
a. Periksa mulut dan perhatikan ada tidaknya hal-hal
berikut
b. Bibir atau palatum terbelah
c. Mutiara-mutiara epstein
d. Asimetris bila menangis
PROSEDUR e. Gigi neonatus
f. Makroglosia
g. Menumpuknya saliva
12. Periksa leher:
Periksa leher untuk melihat hal-hal berikut:
a. Kepala bergerak bebas
b. Leher tertarik ke bahu (Neck Webbed)
c. Lengan terekstensi pada satu sisi (distosia bahu)
d. Spasme otot pada satu sisi
13. Periksa dada:
Periksa dada untuk melihat hal0hal tersebut:
a. Bentuk dan pergerakan pernapasan
b. Pola pernapasan
c. Suara menggeram pada ekspansi
d. Retraksi saat inspirasi
e. Frekuensi detak jantung
f. Klavikula teraba pada kedua sisi
g. Pembesaran payudara dan sekresi susu.

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 180
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 4 of 8
PALU
14. Periksa abdomen:
Perhatikan abdomen dan amati:
a. Bentuk
b. Tunggul tali pusat untuk melihat adanya tiga
pembuluh darah
c. Massa apapun
d. Bising usus
e. Keluarnaya mekonium
15. Periksa genetalia:
a. Laki-laki periksa bila:
1. Kulit kulup menutupi glans penis
2. Meatus uretra membuka pada ujung penis
3. Testis teraba pada kedua skrotum
b. Perempuan:
1. Labia minora terlihat sangat jelas dan tidak
ditutupi oleh labia mayora.
2. Edema genetalia.
PROSEDUR
3. Sekret vagina dan pseudomenstruasi.
16. Periksa punggung:
Pegang bayi dalam posisi telungkup dan periksa
punggung untuk mengevaluasi tulang belakang.
Perhatikan keberadaan hal-hal berikut:
a. Lesung pada regio koksigea atau sakrokoksigea
b. Celah sinus atau spina bifida
c. Berkas rambut
17. Periksa anus:
Pastikan ada tidaknya perforasi anus dengan memasukkan
kateter karet lunak secara perlahan kedalam rektum. (bila
neonatus mengeluarkan mekonium sedari dini, patensi
anus tidak perlu diperiksa).
18. Periksa ekstermitas atas:
Perhatikan proporsinya terhadap seluruh tubuh,
kesimetrisan dan pergerakan spontan lengan dan tangan.
a. Periksa apakah bayi menggengam anda
b. Apakah jari-jari tangan mempunyai selaput,

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 181
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 5 of 8
PALU
c. polidaktil, atau sindaktil atau tidak.
d. Apakah kuku sudah tumbuh dan melebihi ujung-
ujung jari tangan
e. Apkah ada polip kulit atau tidak.
19. Periksa ektremitas bawah:
Periksa kedua tungkai untuk melihat hal-hal berikut:
a. Kessimetrisan dan panjangnya
b. Jangkauan pergerakan (rentang gerakan)
c. Proporsi terhadap seluruh tubuh
d. Kesimetrisan lipatan tungkai dan bokong dengan
kedua lutut ditekuk, abduksikan kedua tungkai di
atas meja seperti posisi katak.
e. Periksa apakah kedua tungkai terkulai permanen
20. Periksa kaki:
PROSEDUR
Periksa telapak kaki untuk melihat ada tidaknya kerutan
kulit, akrosianosis dan kondisi-kondisi seperti talipes
ekunovarus, talipes kalkaneovalgus, tungkai busur,
selaput, polidaktil, atau sindaktil.
21. Periksa kardiovaskular:
Sertelah menenangkan bayi, auskultasi bunyi jantung dan
raba denyut nadi pada ekstremitas atas dan bawah.
22. Lakukan pemeriksaan neurologi:
Periksa reflek-refleks berikut untuk menilai sistem syaraf.
a. Refleks Moro atau merangkul
- Pegang bayi pada sudut 45 derajat kemudian
biarkan kepala terjatuh satu atau sentimeter
atau
- Pukul bagian meja periksa didekat kepala bayi.

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 182
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 6 of 8
PALU
b. Reflek Mecucu (Rooing Reflex)
Usap-usap bagian tepi pipi, bibir atau mulut dengan
jari.
c. Refleks Mengisap dan menelan
Letakkan jari tangan di dalam mulut bayi
d. Refleks genggaman telapak tangan
Dengan bayi berada pada posisi telentang dan kepala
di tengah, letakkan jari-jari tangan anda di kedua
tangan bayi
e. Refleks genggaman telapak kaki
Letakkan jari tangan anda atau objek tipis seperti pena
atau pensil pada bagian dasar jari-jari kaki tempelkan
ibu jari pemeriksa pada bulatan-bulatan telapak jari-
jari kaki bayi.
PROSEDUR f. Refleks leher tonik atau anggar (Fencing)
Posisikan bayi telentang dan putar kepalannya ke satu
sisi
g. Refleks melangkah atau berjalan. Pegang bayi dalam
posisi tegak dengan kaki berada pada permukaan yang
datar.
h. Refleks babinski:
Goreslah bagian samping telapak kaki mulai dari
tumit hingga jari kaki dengan memakai kuku jari
tangan.
i. Kepala tertinggi:
Genggam kedua tangan dan lengan bayi dan tarik bayi
secara perlahan ke posisi duduk. Perhatikan derajat
tertinggalnya kepala dan kesegarisan kepala dengan
badan ketika berada dalam posisi duduk.

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 183
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 7 of 8
PALU
j. Suspensi ventral:
Pegang bayi dalam posisi telungkup dan menggantung
pada lengan pemeriksa, bayi akan mempertahankan
posisi ketinggian kepalnya sesuai ketinggian badan
memfleksikan anggota geraknya.
k. Refleks mengedip (Blink reflex)
Sorotkan cahaya terang secara mendadak pada mata
bayi. Bayi akan menutup matanya dengan cepat dan
terjadi sedikit fleksi dorsal kepala.
l. Refleks kornea
Ketika mata bayi terbuka, sentuh korneannya sedikit
dengan sepotong kapas. Normalnya mata akan
menutup (hindari menyentuh kelopak mata dan bulu
PROSEDUR
mata)
m. Respon mata boneka (doll’s eye response)
Gerakan kepala secara perlahan kekiri atau kanan.
Mata akan tertinggal dan tidak segera kembali
menyesuaikan dengan posisi kepala yang baru.
n. Ekstrusi:
Sentuh atau tekan lidah dengan jari tangan, bayi akan
merespons dengan memaksanya keluar dari mulut.
o. Refleks galant:
Pegang bayi dalam posisi telungkup dan usap secara
perlahan sisi lateral tungkai dari atas lutut ke bokong.
Bayi akan bereaksi dengan menggeser bokongnya ke
arah sisi yang diusap dengan gerakan melengkung.

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 184
MELAKUKAN PEMERIKSAAN NEONATUS

KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH - Page 8 of 8
PALU
p. Refleks perez (lengkungan ke dalam dari refleks
batang tubuh)
Topang bayi dalam posisi telungkup pada tangan
pemeriksa dan usap sepanjang punggung bayi sejajar
PROSEDUR dengan tulang belakang dari sakrum ke leher dengan
menggunakan satu jari. Normalnya akan muncul
gerakan panggul menuju sisi yang dirangsang.
23. Beritahukan ibu mengenai kondisi bayi dan kesehatnnya.
24. Catat hasil pemeriksaan pada catatan pemeriksaan
neonatus.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap (perinatologi)

Standar Prosedur Operasional Rawat Inap Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 185

Anda mungkin juga menyukai