Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN FISIK

No Dokumen No. Revisi Halaman


1/6

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

Diterbitkan
STANDART Tanggal Terbit Direktur RSUD
PROSEDUR 18 Maret 2019 Kabupaten Lombok Utara
OPERASIONAL

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
PENGERTIAN Melakukan pemeriksaan pada klien dengan teknik cephalocaudal
melalui inpeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
TUJUAN Untuk menilai status kesehatan-kesehatan klien,
mengidentifikasikan factor resiko kesehatan dan tindakan
pencegahan, mengidentifikasi pemeriksaan penunjang yang perlu
dilakukan, mengevaluasi terhadap perawatan dan pengobatan pada
klien.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman pelayanan Unit Kerja
Atau Instalasi Bidang pelayanan Medik dan keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR PERSIAPAN
Alat:
 Status Klien
 Dracing car beralas/baki beralas yang berisi alat-alat:
tensimeter, thermometer,stetoskop, jam tangan, kertas
tissue, lampu senter, otoskop, speculum hidung, spatel
lidah, sarung tangan, bengkok, kassa steril, timbangan
berat badan, alat tulis klien dan lingkungan
 Posisi
 Sampiran
PELAKSANAAN
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada klien
2. Catat nama klien dan tanggal pemeriksaan
3. Cuci tangan
4. Lakukan pemeriksaan keadaan umum / oenampilan umum
klien
5. Lakukan pemeriksaan tanda vital
- Suhu tubuh
- Denyut nadi
PEMERIKSAAN FISIK

No Dokumen No. Revisi Halaman


2/6

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
- Pernafasan
- Tekanan darah
6. Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan jika
memungkinkan
7. Lakukan pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala :
PROSEDUR - Amati bentuk kepala, keadaan kulit kepala,
keadaan rambut dan wajah
- Rada ubun-ubun (bila umur < 2 tahun ) dan adanya
benjolan
- Amati kelengkapan dan kesimentrisan mata, pupil,
(ukuran bentuk, respon terhadap cahaya), kornea,
konjungtiva, warna sclera
- Amati dan palpasikelopak mata/palpebra
- Lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu
snellen (kp)
- Lakukan tekenan bola mata dengan tonometer (Kp)
- Lakukan test luas lapang pandang (kp)
b. Mata
- Amati kelengkapan dan kesimetrisan, pupil,
kornea, konjungtiva, sclera
- Amati dan palpasi kelopak mata/palpebra
- Lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu
snellen (kp)
- Lakukan tekenan bola mata dengan tonometer (Kp)
- Lakukan test luas lapang pandang (kp)
c. Hidung
-Amati posisi septum nasi
-Amati lubang hidung seperti kelembaban, mukosa,
secret, dan adanya polip, kalau perlu gunakan
speculum

PEMERIKSAAN FISIK

No Dokumen No. Revisi Halaman


3/6

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

PROSEDUR - Amati adanya pernafasancuping hidung


d. Telinga
- Amati dan raba bentuk telinga, ukuran telinga, dan
ketegangan daun telinga
- Amati lubang telinga : adanya seumen, benda asing,
membrane timpani
- Raba pembesaran kelenjer limfe di depan telinga,
belakang telinga
- Kalau perlu lakukan test pendengaran dengan memakai
garpu tala
e. Mulut dan Faring
- Amati keadaan bibir
- Amati warna bibir
- Amati keadaan gusi dan gigi
- Amati keadaan ldah
- Lakukan pemeriksaan rongga mulut (kalau
perlumenggunakan spantel lidah)
f. Leher
- Amati dan raba posisi trakea
- Amati dan raba pembesaran kelenjar tiroid
- Amati dan raba bendungan vena jugularis
- Raba nadi karotis
- Raba pembesaran kelenjer limfe di leher, supra klavikula
8. Lakukan pemeriksaan kulit/integument dan kuku
a. Amati kebersihan kulit dan adanya kelainan
b. Amati warna kulit
c. Raba kehangatan kulit, kelembaban, tektur dan turgor
d. Amati warna dan bentuk kuku
e. Amati warna telapak tangan

PEMERIKSAAN FISIK

No Dokumen No. Revisi Halaman


4/6

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

PROSEDUR Cek CRT (22apliraru refill time)


9. Lakukan pemeriksaan ketiak dan payudara (kalau perlu)
a. Amati ukuran, bentuk dan posisi, adanya perubahan
warna, pembekakan dan luka
b. Raba adanya benjolan, nyeri tekan dan secret
c. Raba pembesaran kelenjar limfe di ketiak
10. Lakukan pemeriksaan thorak bagian depan :
a. Inpeksi bentuk dada, kisemntrisan pergerakan
dada,adanya retraksi interkosta
b. Palpasi kesimetrisan pergerakan dada
c. Palpasi taktil fremitus
d. Palpasi ictus cordis pada area intercosta ke-5 mid
klavikula kiri
e. Lakukan perkusi dada
f. Auskultasi suara nafas : trakeal, brinkhial,
bronkonvesikuler, dan vesikuler
g. Auskultasi suara nafas tambahan : rankhi, wheezing,
rales, pleural frection rub
h. Auskutasi bunyi jantung I dan II serta bunyi jantung
tambahan (kalau ada)
i. Auskultasi bising jantung/murmur
11. Lakukan pemeriksaan thorak belakang inpeksi bentuk
dada, kesimetrisan pergerakan dada, adanya retraksi
interkosta
a. Palpasi kesimtrisan pergerakan dada
b. Palpasi taktil fremitus
c. Lakukan perkusi dada
d. Auskultasi suara nafas : trakeal, brinkhial,
bronkonvesikuler, dan vesi kuler
e. Auskultasi suara nafas tambahan : ronkhi,

PEMERIKSAAN FISIK

No Dokumen No. Revisi Halaman


5/6

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

PROSEDUR a. wheezing, rales, pleural rriction rub


1. Lakukan pemeriksaan abdomen
a. Inspeksibentuk,adanya massa dan pelebaran
pembuluh darah pada abdpmen
b. Auskultasi bising usus
c. Perkusi bunyi abdomen,cek adanya ascites
d. Palpasi nyeri,adanya benjolan,turgor
e. Palpasi hepar
f. Parpasi lier
g. Palpasi titik Mc,.Burney
h. Palpasi adanya retensio urine
i. Palpasi massa feses
2. Lakukan pemeriksaan genetalia dan daerah sekitarnya
(bila perlu):
a. Genetalia pria
- Amati kebersihan rambut pubis, kelainan kulit penis
dan skrotum, lubang uretra
- Raba adanya benjolan atau kelainan pada penis,
skrotum dan testis
b. Genetalia wanita
- Amati rambut pubis, kulit sekitar pubis, bagian dalam
labio moyora dan labio minora, klitoris, lubang uletra
dan pendarahan
- Raba daerah inguinal
c. Anus
- Amati adanya lubang anus (pada bayi baru lahir),
kelainan pada anus, perineum, benjolan,
pembengkakan
- Raba adanya nyeri
3. Lakukan pemeriksaan muskulokeletal (ekstremitas):
a. Inpeksi kesimetrian otot
a. Inpeksi struktur dan bentuk tulang leher, tulang
belakang, ekstraminatas atas dan bawah untuk
mengetahui adanya lordosis, khyposis dan skoliosis
b. Amati ROM dan gaya berjalan
c. Palpasi adanya oedam
d. Uji kekuatan otot
e. Amati adanya kelainan pada ekstreminitas
12. Rapikan klien
13. Bersihkan alat dan rapikan kembali tempat pemeriksaan
14. Cuci tangan
15. Catat hasil pemeriksaan

Unit terkait Poli hiperbarik

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

RUMAH SAKIT
UMUM
DAERAH
KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Diterbitkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD
OPERASIONAL 18 Maret 2019 Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian Surat keterangan sakit adalah surat keterangan resmi yang diberikan
dokter kepada pasien untuk istirahat dalam jangka waktu tertentu
dalam rangka penyembuhan penyakit yang diderita oleh pasien
Tujuan Melaksanakan tata tertib administrasi dalam pemberian surat
keterangan sakit kepala pasien yang berobat di instalasi gawat darurat
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten Lombok
Utara Nomor Tentang Pedoman pelayanan
Unit Kerja Atau Instalasi Bidang pelayanan Medik dan keperawatan
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur Pemberian sutar keterangan sakit hanya diberikan oleh dokter yang
merawat
,dimaksudkan untuk penyembuhan penyakit yang diderita oleh
pasien.
1. Surat keterangan sakit ditulis pada format yang telah
disediakan pleh Rumah Sakit
2. Surat keterangan sakit hanya diberikan kepada pasien yang
berobat ke RSUD Kabupaten Lombok Utara
3. Surat keterangan sakit hanya diberikan maksimal untuk 3 hari
terkecuali bila keesokan harinya adalah hari libur
4. Surat keterangan sakit ditandatangani oleh dokter yang
memeriksa diberi nomor dan stempel dinas
Unit terkait Poliklinik

PEMBUATAN DAN PEMEBRIAN RESEP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Diterbitkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD
PROSEDUR 18 Maret 2019
OPERASIONAL
H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
PENGERTIAN Resep adalah surat resmi dari dokter untuk apoteker yang berisikan
nama pbat, jumlah obat dan cara penggunaannya untuk pasien
sesuai dengan yang tercantum dalam resep dengan tujuan
pengobatan terhadap pasien tersebut
TUJUAN Mengatur tata cara penulisan resep yang dilakukan oleh dokter di
lingkungan Instalasi Gawat Darurat
Menghindari kemungkinan adanya upaya penyalahgunaan obat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja atau
Instalasi Bidang Pelayan Medik dan Keprawatan Pada Rumah Sakit
Umun Daerah Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR 1. Pembuatan dan pemberian resep hanya boleh dilakukan oleh
dokter pemeriksa yang dimaksud untuk pengobatanpasien.
2. Untuk pembuatan dan penulisan resep yang berisikan obat dari
golongan narkotika dan golongan penenang yang sering
disalahgunakan maka pemberian dan pembuatan resep dilakukan
dengan perhatian khusus dan tulis secara lengkap pada medical
record pasien
3. Penulisan resep harus dengan jelas dan mudah dibaca untuk
menghindari lesalahan pemberi obat
4. Untuk pemberian obat daftar G yang sering disalahgunakan
maka pemberian obat selanjutnya dilakukan poliklinik penyakit
jiwa
5. Untuk memberikan resep yang mengandung bahan orkotika
diatur sendiri
Unit Terkait Poliklinik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Diterbitkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD
PROSEDUR 18 Maret 2019 Kabupaten Lombok Utara
OPERASIONAL

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi tertentu
yang digunakan untuk memproleh keterangan yang lebih jelas
terhadap suatu penyakit
TUJUAN Untuk menegakkan diagnose
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR 1. Dokter Jaga / dr. Residen/ dr konsulen jaga meminta
pemeriksaan penunjang (Laboratorium , ECG, Rontgen)
sesuai dengan indikasi medis yang diperlukan
2. Permintaan pemeriksaan penunjang dibuat secara tertulis
dan ditandatangani oleh dokter
3. Petugas/perawat menyampaikan permintaan tertulis
tersebut keunit pemeriksaan yang dituju
4. Pasien yang memerlukan pemeriksaan radiologi diantar
keruang rontgen dan dibawa kemabali keruangan semula
5. Bahan pemeriksaan/specimen laboratorium diambil
langsung oleh petugas laboratorium
6. Hasil pemeriksaan/specimen diambil oleh petugas IGD dan
dilampirkan/ dicatat pada status pasien
7. Bila pasien berasal daru ruangan, nota tagihan dibuat oleh
unit yang ebrsangkutan
8. Bila pasien IGD, biaya pemeriksaan dibayar bersamaan
dengan tindakan yang telah dilakukan di IGD ke loket
pembayaran (kasir)
UNIT TERKAIT Poli, Laboratorium, Radiologi

PEMASANGAN ELEKROCARDIOGRAM
No .Dokumen No.Revisi Halaman
1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Diterbitkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD
PROSEDUR 18 Maret 2019 Kabupaten Lombok Utara
OPERASIONAL

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Kabel yang dibutuhkan :
 Merah dilengan kanan (RA)
 Kuning dilengan kiri (LA)
 Hijau ditungkai kiri (LL)
 Hitam ditungkai kanan (RL)
2. Electrode Dada (prekordial) terpasang
 V1 : Pada interkostal ke 4 kanan
 V2 : Pada interkostal ke 4 kiri
 V3 : Pada interkostal ke 4-5 antara V2 dan V4
 V4 : Pada interkostal ke 5 linea midclavicularis kiri
 V5 : Horizontal terhadap V4,dilinea aksilaris interior
 V6 : Horizontal terhadap V5,pada linea mid-axilaris
a. Menghubungkan kabel listrik mesin EKG ke sumber
listrik
b. Menyalakan power on mesin EKG
c. Mengatur kecepatan gelombang pada 25 mV
d. Mengatur ketinggian rekaman pada skala 1
e. Melakukan kalibrasi 1mV
f. Melakukan rekaman 12 lead
g. Setelah selesai ,matikan power mesin EKG dan lepaskan
kabel/electroda dari tubuh pasien kemudian bersihkan
sisa jelly yang menempel dengan tissue.
h. Bereskan alat
i. Cuci tangan
j. Dokumentasi tndakan
Unit Terkait PolIklinik Dalam
ANEMIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RUMAH SAKIT
UMUM
DAERAH
KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Tanggal Terbit Diterbitkan
STANDAR 18 Maret 2019 Direktur RSUD
OPERASIONAL Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Pengertian
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah
merah lebih rendah dari jumlah normal. Selain itu, anemia
terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah merah tidak
cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna
merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
2. Etiologi
a. Perdarahan
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B12, dan
asam folat.
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru,
bronkiektasis, empiema, dll.
d. Kelainan darah
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel
darah.
3. Gejala klinis
a. Lemas dan cepat lelah.
b. Sakit kepala dan pusing.
c. Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
d. Detak jantung tidak teratur.
e. Napas pendek.
f. Nyeri dada.
g. Dingin di tangan dan kaki.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Jumlah Hb lebih rendah dari normal ( 12 – 14 g/dl )
b. Kadar Ht menurun ( normal 37% – 41% )
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan
darah tepi
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti
lemak ( pada anemia aplastik )
5. Penatalaksanaan
a. Modifikasi Diet.
b. Penanganan kondisi penyerta.
c. Terapi besi oral.
d. Terapi besi parenteral.
e. Transfusi darah.
Tujuan 1. untuk meningkatkan kemampuan tubuh dan sel darah putih
dalam melawan infeksi, mengurangi pembengkakan, dan
merangsang proses penyembuhan luka.
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja atau
Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien
(suhu,tekanan darah,frekuensi pernafasan dan jumlah nadi
permenit)
2. Dokter dibantu perawat melakukan anamnesa terarah
,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjung lainnya yang
sesuai dengan informasi yang didapat guna mendukung
penegakan diagnosis
3. Dokter mendiagnosa pasien Anemia
4. Dokter member tatalaksana sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Artritis
Reumatoid dan menjelaskan tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan bila penyakit sudah terjadi
komplikasi dan keadaan pasien semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang ada
Unit Terkait Poliklinik Hiperbarik

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA


No.Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

Tanggal Terbit Diterbitkan


STANDAR Maret 2019 Direktur RSUD
OPERASIONAL Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Pengertian
Keracunan karbon monoksida adalah kondisi di mana
seseorang menghirup gas karbon monoksida dalam jumlah
yang banyak. Secara singkat, karbon monoksida (CO)
adalah gas beracun yang dihasilkan dari proses
pembakaran.
2. Etiologi
Karbon monoksida dihasilkan ketika bahan bakar seperti
gas, minyak, batu bara dan kayu tidak terbakar
sepenuhnya. Hasil pembakaran arang, mobil yang berjalan
dan asap dari rokok juga menghasilkan gas karbon
monoksida.
Gas, minyak, batu bara dan kayu adalah sumber bahan
bakar yang digunakan di banyak peralatan rumah tangga,
diantaranya adalah:
- Perebus air
- Kebakaran gas
- Sistem pemanas sentral
- Pemanas air
- Kompor
- Sumber api

3. Gejala Klinis
a. Sakit kepala
b. Kelemahan otot
c. Mual
d. Muntah
e. Kebingungan
f. Pusing
g. Kesulitan bernafas
4. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. X-foto thorax
c. CT-Scan
5. Penatalaksanaan
a. Menghirup oksigen yang ditempatkan di atas hidung
dan mulut pasien untuk membantu proses pernafasan.
b. Menghabiskan waktu di ruangan bertekanan oksigen
(terapi oksigen hiperbarik) dapat membantu
melindungi jantung dan jaringan otak yang sangat
rentan terhadap cedera akibat keracunan karbon
monoksida.
Tujuan 1. menghilangkan karbon monoksida dari dalam darah dengan
pemberian oksigen murni bertekanan tinggi.
2. Mengurangi komplikasi yang akan terjadi
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien
(suhu,tekanan darah,frekuensi pernafasan dan jumlah nadi
permenit)
2. Dokter dibantu perawat melakukan anamnesa
terarah,pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang lainnya yang sesuai dengan informasi yang didapat
guna mendukung penegakan diagnosisi
3. Dokter mendiagnosa pasien keracunan gas monoksida
4. Dokter member tatalaksana sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakin pneumonia
dan menjelaskan tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan bila penyakit sudah terjadi
komplikasi dan keadaan pasein semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang ada

Unit Terkait Poliklinik Hiperbarik

LUKA BAKAR
No.Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

Tanggal Terbit Diterbitkan


STANDAR 18 Maret 2019 Direktur RSUD
OPERASIONAL Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Pengertian
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak
langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat
membakar (asam kuat, basa kuat)
2. Gejala Klinis
a. Kulit kemerahan
b. Rasa sakit di area luka
c. Lecet
d. Kulit membengkak
e. Kulit mengelupas
f. Kulit melepuh
g. Perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning,
atau hitam
Tanda dan gejala lainnya
a. Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit
kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3 - 7
hari dan tidak ada jaringan parut.
b. Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan
dermis (kulit bagian dalam), terdapat vesikel
(benjolan berupa cairan atau nanah) dan oedem sub
kutan (adanya penimbunan dibawah kulit), luka
merah dan basah, mengkilap, sangat nyeri, sembuh
dalam 21 - 28 hari tergantung komplikasi infeksi.
c. Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, nyeri tidak ada,
luka merah keputih-putihan (seperti merah yang
terdapat serat putih dan merupakan jaringan mati)
atau hitam keabu-abuan (seperti luka yang kering dan
gosong juga termasuk jaringan mati), tampak kering,
lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri (perlu skin
graf).
3. Etiologi
a. Benda panas
b. Sinar matahari
c. Radiasi
d. Bahan kimia
e. Listrik
4. Pemeriksaan penunjang
d. Laboratorium
e. Thorax
f. CT-Scan
5. Penatalaksanaan
a. Perawatan dengan bahan dasar air
Tim medis yang menangani luka Anda akan
memberikan terapi berbahan dasar air, seperti
ultrasound mist therapy. Tujuannya adalah untuk
membersihkan luka pada kulit.
b. Infus
Anda mungkin juga memerlukan cairan infus untuk
mencegah terjadinya dehidrasi dan gagal fungsi organ
tubuh lainnya.
c. Obat painkiller dan penenang
Luka bakar mungkin akan terasa sangat menyakitkan.
Dokter akan memberikan obat-obatan painkiller dan
penenang, seperti morgin.
d. Salep atau krim
Tim medis juga akan mengoleskan salep atau krim
agar luka cepat pulih, seperti bacitracin dan
sulfadiazine (Silvadene). Obat salep ini juga dapat
membantu mencegah munculnya infeksi.
e. Perban
Perban digunakan untuk membalut luka bakar agar
lekas pulih dan menutup kembali.

f. Antibiotik
Apabila ternyata Anda menunjukkan tanda-tanda
mengalami infeksi pada luka, Anda memerlukan obat
atau infus antibiotik.
Tujuan 1. meningkatkan kemampuan tubuh dan sel darah putih dalam
melawan infeksi
2. mengurangi pembengkakan
3. merangsang proses penyembuhan luka
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien
(suhu,tekanan darah,frekuensi pernafasan dan jumlah nadi
permenit)
2. Dokter dibantu perawat melakukan anamnesa
terarah,pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang lainnya yang sesuai dengan informasi yang
didapat guna mendukung penegakan diagnosisi
3. Dokter mendiagnosa pasien Luka Bakar
4. Dokter member tatalaksana sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakin pneumonia
dan menjelaskan tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan bila penyakit sudah terjadi
komplikasi dan keadaan pasein semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang ada
Unit Terkait Poliklinik Hiperbarik

DEKOMPRESI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

Tanggal Terbit Diterbitkan


STANDAR 18 Maret 2019 Direktur RSUD
OPERASIONAL Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Pengertian
Dekompresi adalah gangguan yang biasa dialami oleh
penyelam ketika tubuh mengalami perubahan tekanan air
atau udara yang terlalu cepat. Hal ini mengakibatkan
nitrogen yang terlarut di dalam darah membentuk
gelembung yang mengganggu jalan pembuluh darah dan
jaringan pada organ.

2. Gejala Klinis
a. Nyeri pada sendi.
b. Pusing.
c. Tubuh terasa lemas.
d. Sesak napas.
e. Ruam.
f. Terdapat bagian tubuh yang terasa kesemutan dan
mati rasa.

3. Etiologi
Penyakit dekompresi merupakan dampak perubahan
tekanan, baik air atau udara, yang terjadi terlalu
cepat. Misalnya ketika menyelam, penyakit dekompresi
akan muncul jika proses kembali menuju ke permukaan
tidak dilakukan secara bertahap, atau tanpa menerapkan
safety stop (berhenti beberapa menit di kedalaman
tertentu) sesuai aturan dasar keselamatan menyelam.
Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko
seseorang mengalami penyakit dekompresi, antara lain
adalah:
a. Dehidrasi.
b. Langsung melakukan penerbangan setelah menyelam.
c. Obesitas.
d. Berusia di atas 30 tahun.
e. Memiliki penyakit jantung.
4. Pemeriksaan penunjang
g. Laboratorium
h. Thorax
i. CT-Scan
5. Penatalaksanaan
a. Selamatkan pasien dari air dan lakukan imobilisasi
bila dicurigai terdapat trauma
b. Berikan oksigen 100%, intubasi bila perlu, dan
berikan larutan Ringer Laktat secara intravena
c. Aspilet sebagai antiplatelet dapat diberikan jika
pasien tidak mengalami perdarahan, tetapi belum ada
bukti tentang hal ini. Gelembung nitrogen
berinteraksi dengan platelet, dan menyebabkan adhesi
dan aktivasi, yang diduga berkontribusi pada
obstruksi vena-vena mikro dan menyebabkan iskemia
pada penyakit dekompresi.
d. Juga tidak ada data yang mendukung pemberian
terapi adjunctive, seperti rekompresi dengan
helium/oksigen dan OAINS.
e. Lakukan resusitasi kardiopulmoner jika perlu, atau
needle torakosentesis jika terdapat pneumotoraks
tension
f. Jangan memposisikan pasien pada posisi
Trendelenburg. Menempatkan pasien pada posisi
kepala di bawah dulu dilakukan untuk mencegah
terjadinya embolisasi udara ke otak. Tetapi sekarang
prosedur ini tidak dilakukan lagi karena dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan
menyebabkan rusaknya sawar darah otak.
g. Segera transport ke rumah sakit yang memiliki
fasilitas hiperbarik.

Tujuan 1. meningkatkan perfusi oksigen, mengurangi edema dan


menurunkan sitokin penyebab inflamas
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien
(suhu,tekanan darah,frekuensi pernafasan dan jumlah nadi
permenit)
2. Dokter dibantu perawat melakukan anamnesa
terarah,pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang lainnya yang sesuai dengan informasi yang
didapat guna mendukung penegakan diagnosisi
3. Dokter mendiagnosa pasien Dekompresi
4. Dokter member tatalaksana sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakin pneumonia
dan menjelaskan tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan bila penyakit sudah terjadi
komplikasi dan keadaan pasein semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang ada
Unit Terkait Poliklinik Hiperbarik

ULKUS DIABETIKUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

Tanggal Terbit Diterbitkan


STANDAR 18 Maret 2019 Direktur RSUD
OPERASIONAL Kabupaten Lombok Utara
PROSEDUR

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian 1. Pengertian
luka yang muncul dan berkembang akibat gangguan saraf
tepi, kerusakan struktur tulang kaki, serta penebalan dan
penyempitan pembuluh darah yang sering terjadi pada
penderita diabetes. Ulkus diabetikum memerlukan terapi
dan penanganan khusus. Jika terjadi infeksi pada ulkus
diabetikum, dapat membuatnya semakin parah.
2. Gejala Klinis
a. kaki tampak bengkak,
b. kemerahan, iritasi,
c. berbau atau keluar cairan dari kaki yang menempel di
kaus kaki atau sepatu.
3. Etiologi
a. sirkulasi darah yang buruk, sehingga aliran darah
tidak mengalir ke kaki Anda secara efisien.],
b. kadar glukosa yang tinggi juga dapat menyebabkan
kaki mati rasa akibat adanya kerusakan saraf pada
kaki, yang merupakan salah satu komplikasi jangka
panjang dari diabetes
4. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. Thorax
c. CT-Scan
5. Penatalaksanaan
a. mengendalikan kadar gula darah, tingkat kolesterol
dan tekanan darah.
b. Membalut dengan perban
Menutup luka dengan perban yang diberikan obat
khusus, bertujuan untuk mengobati infeksi atau
mengurangi risiko infeksi. Mintalah informasi kepada
dokter, bagaimana cara membersihkan luka dan
mengganti perban setiap hari.
c. Memberikan obat-obatan
Dokter mungkin memberi resep obat antibiotik dan
antiplatelet. Selain itu, penggunaan obat-obat topikal
seperti povidone iodine juga dapat membantu.
Namun, tentu Anda harus konsultasi dengan dokter
terlebih dahulu agar dapat diberikan pengobatan yang
tepat dan sesuai dengan kondisi luka.
d. Menghilangkan kulit dan jaringan mati (debridement)
Dokter mungkin akan merawat ulkus diabetikum
dengan prosedur yang disebut debridement.
Debridement adalah proses untuk membuang kulit
dan jaringan yang mati. Ada banyak cara dalam
melakukan debridement, salah satunya adalah dengan
menggunakan pisau bedah.

Tujuan 1. Terapi ini memberikan efek antimikroba dan meningkatkan


oksigenasi ke jaringan luka yang mengalami hipoksia.
2. menstimulasi terjadinya angiogenesis, meningkatkan
aktivitas fibroblas serta sintesis kolagen pada ulkus,
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien
(suhu,tekanan darah,frekuensi pernafasan dan jumlah nadi
permenit)
2. Dokter dibantu perawat melakukan anamnesa
terarah,pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang lainnya yang sesuai dengan informasi yang
didapat guna mendukung penegakan diagnosisi
3. Dokter mendiagnosa pasien Ulkus Diabetikum
4. Dokter member tatalaksana sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakin pneumonia
dan menjelaskan tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan bila penyakit sudah terjadi
komplikasi dan keadaan pasein semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang ada
Unit Terkait Poliklinik Hiperbarik

KONSULTASI DOKTER
No. Dokumen No.Revisi Halaman
/poliklinik/I/2017 1/28

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA

STANDART Tanggal Tebit Diterbitkan


OPERASIONAL 1 Januari 2017 Direktur RSUD
PROSEDURE Kabupaten Lombok Utara

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian Konsultasi adalah kegiatan rujukan tentang pasien, penyakit, data,
informasi, keahlian/teknologi kesehatan dari tenaga kesehatan ke
dokter, dari dokter umum ke dokter spesialis, dari dokter spesialis
ke dokter sub spesialis.
BATASAN
Pengertian konsul disini adalah untuk pasien yang datang dan
sedang mendapat penanganan di IGD
Tujuan Memberikan tatacara yang jelas dalam mengkonsul pasien di IGD
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor Tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja
atau Instalasi Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Dokter IGD/ dokter jaga memeriksa keadaan pasien
2. Dokter IGD/ Dokter jaga meminta pemeriksaan penunjang
yang diperluka, seperti radiologi, laboratorium, ECG
3. Menghubungi dokter konsulen sesuai dengan jadwal yang
sudah ada (langsung/lewat telefon)
4. Menunggu jawaban dari dokter konsulen
5. Melaksanakan advis dari dokter konsulen
6. Mencatat tanggal dan jam permintaan konsul
7. Mencatat tanggal dan jam jawaban konsul
8. Mencatat advis / tidakan yang akan dilakukan
Unit Terkait Poliklinik

TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Tanggal Terbit Diterbitkan
Direktur RSUD
Kabupaten Lombok Utara

H. Syamsul Hidayat
RUMAH SAKIT UMUM 197212092007011018
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Transfer pasien antar ruang perawatan adalah memindahkan
pasien dari satu serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan
TUJUAN Agar proses Transfer atau Pemindahan pasien langsung dengan
aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur
yang telah di tetapkan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor 445.2/084/RSUD-KLU/I/2017 Tentang
pedoman pelayanan Unit Kerja atau Instalasi Bidang Pelayanan
Medik dan keperawatan pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Lombok Utara
PPROSEDUR a. Persiaopan
- Status Rekam Medis Pasien
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Formulir transfer/ serah terima
- Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi
b. Pelaksanaan
- Ucapan Salam
“Selamat pagi/siang/malam, bapak/ibu”
- Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang
rencana transfer yabf akan di lakukan
“bapak/ibu, sesuai kondisi saat ini kami pindahkan
bapak/ibu ke ruang perawatan ( sebutkan ruang
perawatan/ruang tindakan/ ruang pemeriksaan yang di
tuju…IRNA Lt…/ICU/HND,IBS)sebelumnya kami
kan siapkan lebih dulu peralatan yang diperlukan
untuk pemindahan”

c. Lakukan koordinasi dengan perawat/petugas unit yang


dituju dan komunikasikan tentang rencana pemindahan
pasien yang meliputi :
- Indentitas pasien (nama, umur, Jenis Kelamin)
- Diagnose medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum pasien
- Dokter yang merawat
- Alas an pasien dipindahkan
d. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh
DPJP/dr.Anastesi/dr.IGD/dr.Ruangan), perlu stabilisasi
e. Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien selama
transfer dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pasien level 0 : didampingi oleh TPK/petugas
keamanan yang memliki kompetensi minimal
kemampuan BLS
- Pasien level 1 : didamping oleh TPK/petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan cara
pemberian oksigen, sudah berpengalaman dalam
memberikan obat-obat yang spesifik, dapat,
melakukan, suction.
- Pasien level 2: di damping oleh TPK/petugas
kompetensi seperti level 1 ditambah dengan
kompetensi : dapat memberikan bantuan pernafasan
dengan menggunakn ambu bag, dapat melakukan
tindakan CVP, tracheostomi dan pengalaman kerja 2
tahun merawat pasien kritis (perawat ICU)
Unit Terkait Poliklinik

MEMBERIKAN PENYULUHAN KESEHATAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT UMUM
STANDAR
DAERAH KABUPATEN Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Lombok Utara

H. Syamsul Hidayat
197212092007011018
Pengertian Penyuluhan kesehatan ialah suatu proses belajar yang ditujukan
kepada individu /keluarga unyuk mengembangkan pengertian
tentang nilai kesehatan
Tujuan 1. Mengubah perilaku melalui proses belajar
2. Mempercepat proses penyembuhan
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor 445.2/084/RSUD-KLU/I/2017 Tentang
pedoman pelayanan Unit Kerja atau Instalasi Bidang Pelayanan
Medik dan keperawatan pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Lombok Utara
Prosedur 1. Persiapan alat
1.1 media penyembuhan
1.2 materi penyembuhan
2. persiapan lingkungan
2.1 tempat duduk
2.2 jarak antara penyuluh dengan audien yang sesuai
2.3 ventilasi ruangan
2.4 pencahayaan yang baik
2.5 ruangan yang tenang tidak bising
3. persiapan pasien
3.1 memberitahu pasien/keluarga/pengunjung
4. langkah-langkah
4.1 memperkenalkan diri
4.2 menyebutkan materi penyuluhan
4.3 menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
4.4 menyebutkan materi penyuluhan
4.5 menyebutkan tujuan penyuluhan
4.6 melaksanakan penyuluhan sesuai kerangka acua
4.7 memberi kesempatan bertanya pada pasien/keluarga
/pengunjung
4.8 menyimpulkan materi penyuluhan
4.9 mengobservasi resvon pasien /keluarga /pengunjung
Unit Terkait IRDIRNA,IRJ,RAWAT KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai