SKENARIO 1
BLOK 4
KELOMPOK 6
Tutor : drg. Amy Nindia Carabelly, M. Si
ANGGOTA KELOMPOK
Ananda Putri Latifah (2111111210008)
Asyifa Azzahra Simatupang (2111111320009)
Az Zahra Khairinisa (2111111320028)
Denisa Alifah Safitri (2111111220003)
Indah Ismawarni (2111111320021)
Marsela Umbar Waty (2111111220040)
Nithya Azzahra Vidia Hutagalung (2111111220029)
Saidatun Nisa (2111111220020)
Seffina Amilusshaliha (2111111220017)
Yumna Azkiyah (2111111320005)
7 JUMPS
01 02 03 04
IDENTIFIKASI & IDENTIFIKASI ANALISIS PROBLEM TREE
KLARIFIKASI ISTILAH MASALAH MASALAH
ASING
05 06 07
SASARAN BELAJAR SINTESIS HASIL
BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
SKENARIO 1
Bau masakan yang harum membuat Abi sang cucu yang sekolah SD segera keluar
dari kamar. Dengan segera mendatangi meja makan sambil menetes air liurnya
membayangkan kelezatannya. Begitu sampai meja makan Abi tampak heran
melihat nenek Uti, lansia umur 75, tampak kerepotan saat makan daging rendang
di meja makan. Abi yang dengan semangat mengunyah kelembutan daging
rendang heran bagaimana nenek bisa mengunyah makanan itu tanpa gigi. Sambil
mengunyah, Abi merasakan bahwa kedua pipinya jadi ngilu saking lezatnya daging
rendangnya.
IDENTIFIKASI
& KLARIFIKSI
ISTILAH
ASING
IDENTIFIKASI &KLARIFIKASI
● ISTILAH ASING
● 1. Lansia
● Lansia adalah singkatan dari lanjut usia yang memiliki arti usia diatas 60 tahun.
●
● 2. Ngilu
● Ngilu adalah rasa tidak nyaman ataupun nyeri.
●
● 3. Saking
● Saking merupakan berlebihan tu perasaan lebih.
●
● 4. Air liur
● Air liur merupakan saliva atau cairan yang ada di mulut 99,5% adalah air yang berfungsi
membantu pengunyahan.
●
● 5. Harum
● Harum merupakan bau yang tidak mengganggu penciuman atau bau yang enak untuk
dicium.”
IDENTIFIKASI & ANALISIS
MASALAH
● 1. Kenapa Abi merasakan pipi ngilu saat makan rendang?
● Analisis: Karena Abi memaksa rongga mulutnya terus bekerja
tanpa istirahat sehingga menyebabkan rasa sakit pada giginya.
●
● 2. Mengapa air liur dapat menetes ketika membayangkan
kelezatan pada makanan?
● Analisis: Karena adanya rangsangan saat membayangkan
kelezatan hingga produksi air liur jadi lebih banyak.
●
● 3. Mengapa nenek dapat mengunyah daging tanpa menggunakan
gigi ?
● Analisis: Karena adanya air liur pada mulut yang berfungsi
membantu proses pengunyahan.
●
● 4. Mengapa saat makan daging rendang tampak kerepotan?
● Analisis: Karena daging rendang merupakan makanan yang tidak
lunak sehingga membutuhkan usaha yang lebih dalam melakukan
mekanisme pengunyahan.
5. Apakah ketika Abi semangat mengunyah dapat mengakibatkan ngilu?
Analisis: Karena saat mengunyah rahang bekerja keras untuk mengunyah
makanan tidak lunak. Hal itu terjadi karena pergeseran rahang yang
mengakibatkan ngilu.
a. Fraktur Mandibula
Fraktur Mandibula atau putusnya kontinuitas tulang Mandibula cukup sering terjadi dikarenakan lokasi yang berada
di sekitaran kepala. struktur U menggambarkan berbagai tipe fraktur Mandibula, terutama pada gigi taring ( Dens
Caninus ) dan Graham (molar) ketiga. Extravasasi dari dari Mandibula berkumpul di jaringan longgar dasar mulut
dan menyebabkan bintik-bintik perdarahan kecil di bawah kulit atau ekimosis yang merupakan ciri dari fraktur
Mandibula. Tanpa rekonstruksi prostetik yang benar maka tanggalnya gigi(Paulsen F & Waschke J., 2012).
Fraktur mandibula dapat terjadi saat maupun setelah pencabutan gigi molar ketiga rahang bawah. Dalam penelitian
ini fraktur mandibula setelah pencabutan gigi molar ketiga rahang bawah atau pasca operatif lebih sering terjadi
dibandingkan dengan saat pencabutan atau intra operatif. Usia pasien menjadi faktor penting yang memengaruhi
resiko terjadinya fraktur. Sebagian besar artikel yang ditelaah melaporkan fraktur terjadi pada pasien berusia
rata-rata di atas 39 tahun, dimana prosedur pencabutan gigi molar ketiga umumnya dilakukan pada pasien usia
muda(Reiza FS, 2021).
b. Temporomandibular joint (TMJ)
Temporomandibular joint (TMJ) adalah sendi engsel yang menghubungkan tulang rahang atas dengan rahang
bawah antara tulang temporalis dengan kepala kondilus mandibularis. Fungsi dari TMJ yakni membuka dan
menutup seperti sebuah engsel, bergeser kedepan dan kebelakang dari sisi yang satu ke sisi lainnya serta memiliki
peranan penting dalam proses pengunyahan, penelanan, dan pengucapan. Kelainan pada TMJ dapat menyebabkan
perubahan terputusnya integritas kesinambungan susunan gigi geligi. Kebiasaan buruk seperti mengunyah satu sisi,
bruksism, dan stres juga memungkinkan terjadinya kelainan TMJ ( Ginting & Napitupulu, 2019).
KESIMPULAN
Sistem muskuloskeletal merupakan kerangka tubuh manusia terdiri dari tulang, sendi dan otot yang berperan sebagai
penyangga, penggerak dan pelindung tubuh. Berdasarkan artinya sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot
dan kata skeletal yang berarti tulang. Serta sistem tersebut terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan
jaringan-jaringan lain yang menghubungkan struktur tersebut. Fungsi dari sistem muskuloskeletal ialah sebagai penopang tubuh
yang terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa dan jaringan-jaringan lain yang menghubungkan struktur
tersebut dan bertanggung jawab terhadap aksi gerak tubuh manusia. Tanda-tanda gangguan sistem muskuloskeletal, adalah nyeri
dan rasa sakit yang tidak nyaman, yang dapat bervariasi dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Gangguan yang
terjadi pada sistem muskuloskeletal adalah sindrom carpal tunnel, fraktur, gout, osteoarthritis, osteomyelitis dan osteoporosis.
Faktor Penghambat Kemampuan Kerja Sistem Muskuloskeletal dari segi usia, Proses menua secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan beberapa perubahan pada tulang dan sendi.
SARAN
Setelah membaca makalah ini, semoga pembaca dapat mengetahui atau memahami tentang bagian-bagian,fungsi maupun
klinis dari sistem musculoskeletal. Bagi pembaca, terutama mahasiswa diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai
referensi untuk menambah pengetahuan tentang sistem muskuloskletal.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting R & Napitupulu FMN. Gejala klinis dan faktor penyebab kelainan temporo mandibular joint pada kelas I oklusi angle.
Jurnal Kedokteran Gigi Unpad. 2019; 31(2): 108-119.
Hamzah Z, et al. Sistem Stomatognati (Pengunyahan, penelanan, dan bicara). Yogyakarta: Deepublish: 2020.
Itari, et al. Studi Fenomoenologi: Pengalaman Penderita Gangguan Muskuloskeletal Yang Menjalani Terapi Yoga. JOM FKp.
2018 (5); 2.
Kalengkongan D, et al. Sistem Pakar Diagnosis Gangguan Sistem Muskuloskeletal Menggunakan Metode Certainty Factor
Berbasis Android. Jurnal Realtech. 2020; 16(2): 73-78.
Mangundap GCM, et al. Efektivitas Penggunaan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan terhadap Fungsi Pengunyahan pada Masyarakat
Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding. Jurnal e-Gigi. 2019; 7(2): 81-86.
Mustiadi I. Klasifikasi Sinyal Emg Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Dan Discrete Wavelet Transform. Teknoin. 2017; 23(3): 223
- 240.
Paulsen F & Waschke J. 2012. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Anatomi Umum dan Sistem Muskuloskeletal. Edisi 23. Jilid 1.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 30.
Paulsen F & Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Anatomi Umum dan Sistem Muskuloskeletal. Edisi 23. Jilid 3. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2012.
Reiza FS , et al. Incidence of Mandibular Fractures as A Complication of Lower Third Molar Extraction: A Rapid Review.
Jurnal Kesehatan Gigi.2021; 8(2) :86-95.
Suhartini, S. Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatognatik Fisiologi Pengunyahan Pada Sistem Stomatognatic. Jurnal
Kedokteran Gigi. 2015;8(3):122-126.
Sulistyanti AD, et al. Mengunyah Buah Aple Royal Gala Terhadap Pembentukan Plak dan Derajat Keasaman Saliva Pada Siswa
Kelas VI SDIT Assunnah Kota Cirebon. JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy. 2021; 2 (1): 31.
Tandirerung, et al. Hubungan indeks massa tubuh terhadap gangguan muskuloskeletal pada pasien pralansia dan lansia di
Puskesmas Kamonji Palu. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 2019; 5.2: 9-17.
Tortora GJ & Derrickson B. Principles Of Anatomy & Physiology. Edisi 15. Amerika: John Wiley & Sons, Inc: 2017.