Anda di halaman 1dari 62

Triage

Pra Hospital

Oleh :
Welas Riyanto

Disampaikan pada : Webinar Keperawatan Nasaional


Triage & Emergency Management
DPK MDS 1, Sabtu s/d minggu, 27 - 28 Agustus 2022
Welas Riyanto
Madiun, 12 Januari 1970

Koordinator Pelayanan RSUP


Fatmawati

Akper As-Syafi’iyah Bekasi


S1 Keperawatan FIK – UI
S2 Keperawatan Medikal Bedah FIK - UI

welasriyanto@gmail.com

08176307707
Pendahuluan

TRIAGE
Berasal dari kata Perancis : Trier.
Artinya : Memprioritaskan / memilah.
Tujuan
Memprioritaskan pasien
berdasarkan :
1. Tingkat kegawatan
2. Angka harapan hidup
3. Ketersediaan sumber daya
Hakikat Triage

❖ Triage Adalah Proses khusus Memilah


dan memilih pasien berdasarkan beratnya
penyakit menentukan prioritas kegawat
daruratan serta prioritas transportasi.
artinya memilih berdasarkan prioritas dan
penyebab ancaman hidup.
❖ Dilakukan oleh triage officer terlatih.
❖ Triage tidak disertai tindakan.
Hakikat Triage…………)

❑ Triage dilakukan berdasarkan :


➢ Airway, Breathing, Circulation, Disability
dan exposure (mengancam nyawa)
➢ Berat cedera
➢ Jumlah pasien
➢ Sarana kesehatan yang tersedia
➢Jika
Harapan hidupskala/prioritas → yang lebih tinggi
ragu, tentukan
Triage tidak mudah atau tidak
simple
Triage yang sebenarnya sangatlah
komplek dan comprehensif
TRIAGE
Sesuatu Yang Menarik, Tantangan
Subspesialis Dari Perawatan Emergensi
Perawat Yang Memimpin Triage
Punya kewenangan perawat utk mentriage pasien secara
independen
perawat triage membuat keputusan akhir dari triage
hanya perawat yang memiliki pelatihan khusus yang diijinkan
melakukan triage
Mengapa harus seorang Petugas Khusus
yang terlatih (Dokter / Perawat yang
diijinkan melakukan triage ?
Tanggung jawab etik

❖ Setiap pasien memiliki hak yang sama


untuk mendapatkan pelayanan dalam
proses triage

❖ Keputusan triage ➔kehidupan pasien


tergantung pada keputusan triage yang
kita buat
TRIAGE
•Pra Hospital

•Intra Hospital
August 27, 2022 10
TRIAGE PRA HOSPITAL

Triase sehari hari

Triase Bencana
SIT (SINGLE TRIASE = TRIAGE PASIEN TUNGGAL)

Tindakan
Immediate langsung

Tindakan
Urgent secepatnya
Pasien
Tindakan dengan
Non Urgent persiapan

Meninggal Kamar mayat


Triase Bencana / Disaster
Definisi Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis (UU 24/2007)

14
JENIS BENCANA
(UU 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana)

ALAM

BENCANA NON ALAM DAMPAK KESEHATAN

SOSlAL

SDM KESEHATAN
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Kejadian
Bencana
(Disaster impact)

Kesiagaan Tanggap darurat


(acute response)
(preparedness) TAHAP
Bbrp jam s/d 2 mg
TANGGAP
DARURAT

Mitigasi TAHAP Pemulihan


PRA (recovery)
(Mitigation) BENCANA TAHAP
PASCA 2 mg s/d 3 bulan
BENCAN
A
Pencegahan Rekonstruksi
(prevention) (reconstruction/rehabilitation)

3 bulan s/d 3 th
GOAL:

Untuk menyelamatkan
jumlah korban jiwa
terbanyak
Permasalahan

Casualties Resources
Pertimbangan dalam merespon disaster / bencana
• Supply vs. Demand
• Resource Allocation
• Coordination
• Medical Management
• Ethics
The Objective

Casualties Resources
Apa yang bisa kita lakukan ketika ada Bencana /
Disaster ?

• Kecelakaan Transportasi
• Kebakaran
• Rumah Sakit Overloading
• Evakuasi Rumah Sakit

January 2005: 390 Bus Accident


Apa yang bisa anda lakukan ketika bencana / disaster ?

▪ Sporting Event
▪ Hazmat Incident
▪ Loss of Power
▪ Severe Weather Watkins Glen Speedway
Tujuan Triase di Lapangan

❖ Untuk mengidentifikasi korban yang perlu dikirim ke rumah


sakit dan yang dapat ditunda kemudian
❖ Triase ini utamanya didasarkan pada urgensi (keutamaan)
status korban dan juga pada kemungkinan korban tersebut
untuk hidup
❖ Identifikasi secara cepat korban yang membutuhkan stabilisasi
segera (perawatan dilapangan)
❖ Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan
pembedahan darurat (life saving surgery)
Triase Lapangan

❑Triase ditempat (triase satu)


❑Triase medik (triase dua)
❑Triase evakuasi (triase tiga)
Triase ditempat (triase satu)

❖ Triase ditempat dilakukan “ditempat dimana korban pertama


ditemukan”.
❖ Umumnya dilakukan oleh tim Pertolongan Pertama
❖ Mengidentifikasi korban yang memerlukan pelayanan medis
segera (pemindahan segera ke pos medis lanjutan) dan
korban-korban yang dapat ditunda.
❖ Mengklasifikasi korban kedalam kelompok gawat darurat
(merah dan kuning) serta non gawat darurat (hijau dan hitam)
Triase medik (triase dua)
• Triase ini dilakukan saat korban memasuki pos medis
lanjutan oleh tenaga medis yang paling berpengalaman
yang mempunyai paling banyak keterampilan untuk
melakukan triase.

• Petugas triase sebaiknya dipilih dari dokter yang bekerja


di UGD, ahli anestesi, dokter bedah, perawat.
Triase Evakuasi (triase tiga)

• Dalam triase ini prioritas ditujukan pada korban


yang dapat dipindahkan ke rumah sakit yang telah
disesuaikan untuk menerima korban bencana
masal dan telah siap untuk menerima pengiriman
korban tersebut.
ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN (satu arah tidak bersilang,
“3 T rule” ; TAG/TRIASE – TREAT – TRANSFER )

TRIASE
EVAKUASI Ke
MEDIS Pos medis
Lanjutan
(Rumah
sakit)

I
II III
RED
YELLOW GREEN
ZONE
(area ZONE (area ZONE (area pendukung,
Penyelamatan) Pertolongan) Info publik)
START / JUMP START
Disaster Triage
Types of Triage

• Primary
Di tempat kejadian sebelum pergerakan atau di rumah sakit
(self transport)

• Secondary
Sebelum atau selama transportasi atau saat tiba di rumah
sakit
Triage Protocol (START)
Triage Coding
PRIORITY TREATMEN CALOR
IMMEDIATE 1 RED
URGENT 2 YELLOW
DELEYED 3 GREEN
DEAD 0 BLACK
Primary Triage

The
Scene
Prioritas HIJAU / 3

Primary Triage

Usaha pertama untuk menyeimbangkan sumber daya


dan Korban / terluka
PRIORITY 3
• Tidak terluka atau "Berjalan terluka“
• Miliki motorik, pernafasan, fungsi mental baik.

DELAYED
Example
❑ Pasien berjalan menghampiri
Anda
❑ Lengan patah yang jelas
❑ Respirasi adalah 22
❑ Pulse adalah 124 (Radial)
❑ Dia sudah bangun, waspada, dan
menangis
Prioritas HITAM / 0
Primary Triage
Prioritas MERAH / 1
Primary Triage
Prioritas MERAH / 1
Primary Triage
Circulatory Check…
Prioritas KUNING / 2
Primary Triage

Mental Status
PRIORITY 1

❖ Membuka jalan nafas, mulai bernafas


❖ Pernafasan lebih besar dari 30 atau kurang dari
10
❖ Waktu isi ulang kapiler tertunda (> 2 detik)
❖ Tidak ada pulsa radial
❖ Perdarahan itu perlu dikontrol
❖ Tidak mengikuti instruksi

Immediate
Example
Patient has an open head
Wound, bleeding controlled

Respirations are 16

Pulse is 88 (Radial)

He is unconscious
PRIORITY 2

❖ Tidak bergerak keluar, saat ditanya


❖ Airway OK
❖ Bernapaslah dalam waktu 11 dan 29
❖ Isi ulang kapiler kurang dari 2 detik atau
pulsa radial ada
❖ Bisa mengikuti instruksi untuk memindahkan
anggota badan yang tidak terpengaruh

Urgent
Example
Patient states he can’t
move or feel his legs

Respirations are 26

Pulse is 110 (Radial)

He is awake and oriented


EXPECTANT/DEAD

• Masih membutuhkan sumber daya


• Fokus perawatan adalah kenyamanan
• Secara psikologis paling menantang
bagi penyedia layanan kesehatan
Examples
❑Patient gurgles but can’t
maintain an open airway and
Is not breathing

❑Weak Carotid Pulse

❑She is unresponsive
Secondary Triage
• Umumnya digunakan bila ada durasi durasi
yang diperpanjang
• Setelah pengkodean pengkodean warna
awal
• Profesional kesehatan yang menangai
adalah tim terlatih.
• Hospital response dapat digunakan untuk
menentukan siapa yang akan diangkut dari
tempat kejadian terlebih dahulu
Secondary Triage
Patient #1

Apneic

Pulse-less
Patient #1

Apneic

Pulse-less
Patient #2

Eviscerated bowel
Multiple penetrating
wounds to chest & head
Brain matter exposed
Unresponsive to tactile
stimuli
Patient #2

Eviscerated bowel
Multiple penetrating
wounds to chest & head
Brain matter exposed
Unresponsive to tactile
stimuli
Patient #3

Abd. Tenderness and


minor penetrating
trauma
Ambulating
RR 24
Strong radial pulse
Patient #3

Abd. Tenderness and


minor penetrating
trauma
Ambulating
RR 24
Strong radial pulse
Patient #4

Multiple penetrating injuries,


blood in ears
Responds only to pain
Airway clear
RR 20
Strong Radial pulse
Patient #4

Multiple penetrating injuries,


blood in ears
Responds only to pain
Airway clear
RR 20
Strong Radial pulse
Patient #5

Extremity fractures,
blood in ears
RR 26
Strong radial pulse
Patient #5

Extremity fractures,
blood in ears
RR 26
Strong radial pulse

Anda mungkin juga menyukai