PDF Panduan Menolak Rencana Asuhan Medis Keluar Rs Atas Permintaan Sendiripenghentian Pengobatan Compress

RELATED TITLES
1 views 0 0
Panduan Menolak Rencana Asuhan

Medis, Keluar Rs Atas Permintaan 
Sendiri,Penghentian Pengobatan
Uploaded by Nurmawati
Assesmen kebutuhan transportasi Brosur Diet Hati Analisis 09. Manajemen MANAJEM
Multivariat Risiko Klinis RESIKO
pasien Full description
   
Save Embed Share Print
Lampiran I
Nomor SK : 1027/SK-DIR/RSMHTS/X/2018
Tanggal : 17 Oktober 2018
Tentang : Panduan Pengelolaan Dan Tindak Lanjut Dari Pasien Yang Menolak Renca
Asuhan Medis
Medis Dan Berniat
Berniat Keluar
Keluar Rumah Sakit.
Sakit.
PANDUAN PENGELOLAAN DAN TINDAK LANJUT DARI PASIEN YANG MENOLAK
RENCANA ASUHAN MEDIS DAN BERNIAT KELUAR RUMAH SAKIT.
BAB I
DEFINISI
Pasien atau keluarga terdekat yang membuat keputusan atas nama pasien, d
memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau t
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai. Rumah Sakit melaku
pengkajian utk mengetahui alasan pasien keluar Rumah Sakit atas permintaan sendiri, men
asuhan medis atau tidak melanjutkan program pengobatan .
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka u

membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab me
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
A. DEFINISI OPERASIONAL
1. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
Pasien rawat inap yang menurut pernyataan dokter masih memerluka

rawat inap dan belum diperbolehkan pulang, tetapi atas permintaan sendiri at
keluarga memutuskan untuk pulang atau menghentikan rawat inap di rumah
sakit.
2. Penolakan Tindakan Kedokteran
a. Penolakan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat set

mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
b. Keputusan yang dibuat atas nama pasien atau keluarga terdekat untuk
melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan,
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai.
Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi (Tindakan Kedokteran)
Suatu tindakan medis berupa preventif, diagnostik, terapeutik atau

rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien.
3. Tindakan invasif
Tindakan yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasi
4. Tindakan Kedokteran yang mengandung resiko tinggi
Tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat

mengakibatkan kematian atau kecacatan.
5. Pasien yang kompeten
Pasien dewasa atau bukan anak, menurut peraturan perundang-undangan

atau telah / pernah menikah, tidak terganggu kesadaran fisiknya mampu
berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan
(retardasi) mental dan tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu
membuat keputusan secara bebas.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
7. Keluarga terdekat
Suami atau istri, ayah atau ibu kandung atau orang tua yang sah anak –
kandung, saudara - saudara kandung
8. Wali
Orang-orang yang secara hukum dianggap sah mewakili kepentingan orang

lain yang tidak kompeten (dalam hal ini pasien yang tidak kompeten).
9. Pengampu
Orang atau badan yang ditetapkan pengadilan sebagai pihak yang mewakili
kepentingan seseorang tertentu (dalam hal ini pasien) yang dinyatakan berad
bawah pengampuan (curatele).
10. Kompeten
Cakap untuk menerima informasi, memahami, menganalisisnya, dan

menggunakannya dalam membuat persetujuan atau penolakan tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah membaca panduan pengelolaan dan tindak lanjut dari pasien yang menolak
rencana asuhan medis dan berniat keluar rumah sakit seluruh staf klinis rumah sakit dap
memberitahukan pasien dan keluragnya tentang hak mereka untuk membuat keputusan
potensi hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan
keputusan tersebut.
Tujuan Khusus
Setelah membaca panduan staf klinis rumah sakit mampu :
1. Mengetahui pasien atau keluarga tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan

direncanakan.
2. Mengetahui pasien atau keluarga tidak meneruskan pelayanan atau pengobatan

kegiatan pelayanan kesehatan diberikan.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
6. Menfasilitasi pasien yang meninggalkan perawatan (cuti perawatan) dengan meleng

surat pernyataan meninggalkan perawatan.
7. Menfasilitasi pasien yang pulang atas permintaan sendiri dengan melengkapi

pernyataan pulang atas permintaan sendiri.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan pengelolaan dan tindak lanjut dari pasien yang menolak rencana asuhan medis
berniat keluar rumah sakit digunakan oleh unit-unit yang memberikan pelayanan keseh
kepada pasien, antara lain :
a. Instalasi gawat darurat
b. Instalasi rawat jalan
c. Instalasi bedah sentral
d. Instalasi rawat inap non intensif
e. Instalasi rawat inap intensif
f. Instalasi tindakan khusus
2. Setiap pasien yang menolak asuhan medis dan tindakan kedokteran membuat
pernyataan secara tertulis dan dimasukkan dalam rekam medis pasien.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
BAB III
TATALAKSANA
A. TATALAKSANA PENOLAKAN PEMERIKSAAN /TINDAKAN KEDOKTERAN
1. Dokter melakukan 3S (senyum salam sapa) dan memperkenalkan diri kepada pasien
keluarga pasien.
2. Dokter menjelaskan tindakan kedokteran secara langsung kepada pasien dan

keluarga terdekat, penjelasan tentang tindakan kedokteran sekurang-kuran
mencakup :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan;
c. Alternatif tindakan lain dan risikonya;
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
3. Dokter memberikan penjelasan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dimen
atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman pasien / keluarga.
4. Dokter menjelaskan bahwa tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi h

memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh pasien atau keluarga terd
pasien.
5. Tindakan kedokteran yang tidak termasuk dalam resiko tinggi dapat diberikan de
persetujuan lisan.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
9. Dalam hal dokter atau dokter gigi menilai penjelasan, tersebut dapat merug
kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan penjelasan, maka do
atau dokter gigi dapat memberikan penjelasan tersebut kepada keluarga terdekat den
didampingi oleh tenaga kesehatan lain misal perawat sebagai saksi.
10. Dalam hal dokter atau dokter gigi yang merawatnya berhalangan untuk memb
penjelasan secara langsung, maka pemberian penjelasan harus didelegasikan kep
dokter atau dokter gigi lain yang kompeten.
11. Tenaga kesehatan tertentu seperti perawat dapat membantu memberikan penjela
sesuai dengan kewenangannya.
12. Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelaya
kesehatan secara langsung kepada pasien.
13. Pasien atau keluarga dapat membatalkan atau menarik kembali persetujuan tinda
kedokteran sebelum dimulainya tindakan.
14. Dokter mengecek kembali apakah pasien telah mengerti informasi tentang ke
pasien, tindakan atau pengobatan, serta semua kemungkinan efek sampingnya.
15. Jika sudah memahaminya pasien atau keluarga dapat membatalan persetujuan tind
kedokteran secara tertulis.
16. Pasien dan keluarga bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pembat
persetujuan tindakan kedokteran
17. Pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak menghapuskan tanggung gugat hu

dalam hal terbukti adanya kelalaian dalam melakukan tindakan kedokteran
mengakibatkan kerugian pada pasien.
18. Tindakan penghentian / penundaan bantuan hidup ( withdrawing/withholding life sup

pada seorang pasien harus mendapat persetujuan keluarga terdekat pasien.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
23. Pasien atau keluarga pasien yang menolak tindakan kedokteran, walaupun
dijelaskan ulang oleh dokter wajib mengisi dengan lengkap surat pernyataan penol
tindakan kedokteran sebagai bukti sudah memahami akibat dan keonsekuensinya
pasien.
24. Penolakan tindakan kedokteran tidak memutuskan hubungan dokter dan pasien.
B. TATALAKSANA PENUNDAAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(PERMINTAAN PASIEN)
1. Dokter melakukan 3S (senyum salam sapa) dan memperkenalkan diri kepada pasien
keluarga pasien.
2. Dokter menjelaskan tindakan kedokteran secara langsung kepada pasien dan

keluarga terdekat, penjelasan tentang tindakan kedokteran sekurang-kuran
mencakup :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan;
c. Alternatif tindakan lain dan risikonya;
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
3. Dokter memberikan penjelasan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dimen
atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman pasien / keluarga.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
7. Pasien atau keluarga pasien membuat atau mengisi surat pernyataan dengan leng
sebagai bukti memahami konsekuensi dari penundaan tindakan kedokteran.
8. Petugas kesehatan melakukan pengecekan kembali kepada pasien atau kelua

penundaan tindakan kedoteran yang cukup lama, apakah persetujuan tersebut m
berlaku atau tidak.
9. Jika pasien atau keluarga tetap menunda tindakan kedokteran, maka perlu ditindakla
sebagai penolakan tindakan kedokteran dengan mengisi formulir penolakan tind
kedokteran.
a. Jenis kelamin
b. Alamat
c. Nomor KTP / SIM
d. Alasan meninggalkan perawatan
e. Waktu meninggalkan perawatan
f. Tanda tangan dan nama lengkap pasien atau keluarga
g. Tanggal dan jam keluar rumah sakit
h. Tanggal dan jam masuk kembali rumah sakit
i. Tanda tangan DPJP
2. Perawat melakukan identifikasi apakah pasien diantar dengan ambulans rumah sakit
tidak dengan bertanya kepada pasien atau keluarga.
3. Jika pasien membutuhkan ambulans rumah sakit, perawat berkoordinasi dengan IGD
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
2. Perawat melakukan asesmen alasan pasien pulang atas permintaan sendiri

memberikan edukasi konsekuensi dan bahaya jika belum sembuh dan pulang.
3. Jika pasien tetap ingin pulang, perawat melakukan koordinasi dengan DPJP pe
permintaan pasien pulang atas permintaan sendiri dengan alasan yang dikemukaka
4. Dokter jaga / DPJP melakukan asesmen kepada pasien dan menjelaskan kondisi ter
dari pasien kepada keluarga.
5. DPJP berhak memutuskan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan permoh

pasien pulang atas permintaan sendiri dengan memperhatikan kondisi klinis pasien.
6. DPJP tidak mengizinkan pasien untuk pulang atas permintaan sendiri, lalu menjela
konsekuensi dan bahaya pulang dalam kondisi belum sembuh.
a. Jika pasien atau keluarga tetap ingin pulang setelah tidak diizinkan oleh DPJP
mengerti konsekuensi dan bahaya yang akan terjadi pada dirinya, maka pasien
keluarga mengisi dengan lengkap surat pernyataan pulang atas permintaan send
b. Pasien atau keluarga bertanggung jawab terhadap konsekuensi dan bahaya

atas permintaan sendiri dalam kondisi belum sembuh.
7. Jika DPJP mengizinkan pasien pulang atas permintaan sendiri, pasien atau kelu
mengisi dengan lengkap surat pernyataan pulang atas permintaan sendiri yang terdir
:
a. Identitas keluarga
1) Nama keluarga terdekat
2) Umur dan tanggal lahir keluarga terdekat
3) Jenis kelamin
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
b. Identitas pasien
1) Nama pasien
2) Umur dan tanggal lahir pasien
3) Jenis kelamin pasien
4) Alamat pasien
5) Nomor KTP / SIM pasien
6) Asal pasien dirawat
7) Nomor rekam medis pasien
8) Tanggal dan waktu pulang atas permintaan sendiri
9) Tanda tangan dan nama lengkap pasien saksi-saksi
10) Tanda tangan dan nama lengkap dokter yang merawat
11) Tanda tangan dan nama lengkap yang membuat pernyataan
8. Perawat mengkaji kebutuhan pasien saat pulang apakah menggunakan ambulans

kendaraan pribadi.
9. Jika pasien memerlukan ambulans, perawat berkoordinasi dengan bagian kendaraan

IGD untuk pemesanan ambulans.
10. Perawat melakukan koordinasi dengan bagian admission dan bagian billing bahwa pa
pulang atas permintaan sendiri.
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
15. Perawat melakukan pendokumentasian edukasi dan informasi discharge pla

(perencanaan pulang) di dalam formulir edukasi dan informasi terintegrasi rawat inap
16. Perawat mengantar pasien dengan ambulans (jika pasien perlu ambulans)
mengantar pasien dengan kursi roda ke lobby rumah sakit sampai kendaraan pasien
RELATED TITLES
1 views 0 0

   
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang terkiat dengan panduan pengelolaan dan tindak lanjut pada pasien yang
menolak rencana asuhan medis dan berniat keluar rumah sakit yaitu :
1. SPO Tatalaksana Penolakan Pemeriksaan /Tindakan Kedokteran
2. SPO Tatalaksana Penundaan Persetujuan (Permintaan Pasien)
3. SPO Tatalakasana Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
4. Formulir Penolakan Tindakan Kedokteran
5. Surat Pernyataan Meninggalkan Perawatan
6. Surat Pernyataan Pulang Atas Permintaan Sendiri
7. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

RELATED TITLES
1 views 0 0

   

PDF Panduan Menolak Rencana Asuhan Medis Keluar Rs Atas Permintaan Sendiripenghentian Pengobatan Compress

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PDF Panduan Menolak Rencana Asuhan Medis Keluar Rs Atas Permintaan Sendiripenghentian Pengobatan Compress

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RELATED TITLES

Panduan Menolak Rencana Asuhan

Tanggal : 17 Oktober 2018

PANDUAN PENGELOLAAN DAN TINDAK LANJUT DARI PASIEN YANG MENOLAK

RENCANA ASUHAN MEDIS DAN BERNIAT KELUAR RUMAH SAKIT.

Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka u

Panduan Menolak Rencana Asuhan

1. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

Pasien rawat inap yang menurut pernyataan dokter masih memerluka

2. Penolakan Tindakan Kedokteran

a. Penolakan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat set

Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi (Tindakan Kedokteran)

Suatu tindakan medis berupa preventif, diagnostik, terapeutik atau

Tindakan yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasi

4. Tindakan Kedokteran yang mengandung resiko tinggi

Tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat

5. Pasien yang kompeten

Pasien dewasa atau bukan anak, menurut peraturan perundang-undangan

Panduan Menolak Rencana Asuhan

Orang-orang yang secara hukum dianggap sah mewakili kepentingan orang

Cakap untuk menerima informasi, memahami, menganalisisnya, dan

1. Mengetahui pasien atau keluarga tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan

2. Mengetahui pasien atau keluarga tidak meneruskan pelayanan atau pengobatan

Panduan Menolak Rencana Asuhan

6. Menfasilitasi pasien yang meninggalkan perawatan (cuti perawatan) dengan meleng

7. Menfasilitasi pasien yang pulang atas permintaan sendiri dengan melengkapi

Panduan Menolak Rencana Asuhan

a. Instalasi gawat darurat

b. Instalasi rawat jalan

c. Instalasi bedah sentral

d. Instalasi rawat inap non intensif

e. Instalasi rawat inap intensif

f. Instalasi tindakan khusus

Panduan Menolak Rencana Asuhan

A. TATALAKSANA PENOLAKAN PEMERIKSAAN /TINDAKAN KEDOKTERAN

2. Dokter menjelaskan tindakan kedokteran secara langsung kepada pasien dan

a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis;

b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan;

c. Alternatif tindakan lain dan risikonya;

d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan

e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

4. Dokter menjelaskan bahwa tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi h

Panduan Menolak Rencana Asuhan

17. Pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak menghapuskan tanggung gugat hu

18. Tindakan penghentian / penundaan bantuan hidup ( withdrawing/withholding life sup

Panduan Menolak Rencana Asuhan

B. TATALAKSANA PENUNDAAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

2. Dokter menjelaskan tindakan kedokteran secara langsung kepada pasien dan

a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis;

b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan;

c. Alternatif tindakan lain dan risikonya;

d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan

e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

Panduan Menolak Rencana Asuhan

8. Petugas kesehatan melakukan pengecekan kembali kepada pasien atau kelua

c. Nomor KTP / SIM

d. Alasan meninggalkan perawatan

e. Waktu meninggalkan perawatan

f. Tanda tangan dan nama lengkap pasien atau keluarga

g. Tanggal dan jam keluar rumah sakit

h. Tanggal dan jam masuk kembali rumah sakit

i. Tanda tangan DPJP

Panduan Menolak Rencana Asuhan