Kel6 Agama Keperawatan
Kel6 Agama Keperawatan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
sederhana ini dengan judul “Fungsi Profe琀椀k Agama Di Dalam Hukum”
karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas Agama. Dalam
penyusunan karya ilmiah sederhana ini, penulis mendapat bimbingan
serta dukungan moril dari dosen, orang tua dan teman-teman penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
2
SAMPUL …………………………………………………………………………………….… 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………… 4
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui fungsi profe琀椀k agama
2. Mengetahui penger琀椀an fungsi profe琀椀k agama di dalam hukum
3. Mengetahui bagaimana cara menumbuhkembangkan kesadaran untuk taat pada
hukum
4. Mempelajari cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi profe琀椀k agama dalam
hukum
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja fungsi profe琀椀k agama ?
2. Apa yang dimaksud dengann fungsi profe琀椀k agama di dalam hukum ?
3. Bagaimana menumbuhkembangkan kesadaran untuk taat hukum?
4. Bagaimana cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi profe琀椀k agama dalam
hukum ?
BAB II
Pembahasan
2.1 Fungsi Profe琀椀k Agama dalam Hukum
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari gabungan kata “a” yang
berar琀椀 “Tidak” dan ada juga yang mengar琀椀kannya sebagai “Cara” dan kata Gama berar琀椀
“Kacau” dan ada juga yang menerjemahkannya sebagai “Jalan”. Jika digabungkan agama
memiliki ar琀椀, Tidak Kacau dan Cara Berjalan untuk Menempuh Hadirat Tuhan.
Di dalam Bahasa Inggris, agama disebut religion, kata ini berasal dari Bahasa La琀椀n,
Leregele yang ar琀椀nya “ Mengumpulkan “. Religion mengandung penger琀椀an kumpulan cara
beribadah yang tertulis dalam kitab suci. Sedangkan dalam bahasa Arab , agama disebut sebagai
“Din” yang memiliki ar琀椀 “ balasan, pahala, ketentuan, aturan, perhitungan, kekuasaan, taat dan
patuh dan kebiasaan “.
Kata “profe琀椀k” berasal dari bahasa inggris prophe琀椀cal yang mempunyai makna Kenabian
atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai
manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan,
membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa hen琀椀 melawan
penindasan. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun,
Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak belia melawan se琀椀ap penindasan
dan ke琀椀dakadilan, mempunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan. Menurut Ali Syari’a琀椀
dalam Hilmy (2008:179) para nabi 琀椀dak hanya mengajarkan dzikir dan do’a tetapi mereka juga
datang dengan suatu ideologi pembebasan.
Profe琀椀k dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) memiliki makna sebagai
“ramalan”. Jika diar琀椀kan, ar琀椀 profe琀椀k agama adalah agama sebagai sarana untuk menuju
kebahagiaan ba琀椀n manusia yang sifatnya baik, berkualitas dan bermoral. Aturan-aturan dalam
agama membantu manusia untuk kembali kejalan yang benar (bertaubat). Kearifan yg menjiawi
langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang
bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).
In琀椀nya :
1) Dalam berpoli琀椀k, seper琀椀 : Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
2) Dalam Materialisme, seper琀椀 : Ekonomi kapitalisme
3) Dalam Ekologi, seper琀椀 : Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan umum dan
pendidikan moral, memisahkan pemerintahan Negara dengan Agama). Agama terasing dari
persoalan kehidupan manusia
4) Dalam Reduksionisme, seper琀椀 : Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kualitas ilmu
pengetahuan
5) Dalam Kultural atau Budaya, seper琀椀 : Hedonisme (hanya memburu dan mengejar kesenangan
dunia)
2. Dalam mengatasi / merevitalisasi keberagaman dalam menjalankan agama dengan
back to qur’an dan sunnah
a. Menjadikan Al-Quran dan Sunnah
Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan mengamalkan ajaran
Islam
Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu hukum -> QS.
Al-Maidah : 48
ۡ ِن ۡالك ِٰت ِب َو ُم َهيۡ ِمنًا َعلَيۡ ِه َف
اح ُك ۡم بَيۡ نَ ُه ۡم بِ َم ۤا َ ّقا لّ َما بَيۡ َن يَدَيۡ ِه م ً صد َ ـق ُمّ َواَ ۡن َز ۡلن َۤا اِلَيۡ َك ۡالك ِٰت َب بِ ۡال َح
ٰ
اجا ؕ َولَ ۡو ً قّؕ لِ ُك ّل َج َع ۡلنَا م ِۡن ُك ۡم ِش ۡر َع ًةّوم ِۡن َه ـق ـ ۡ َ اللّه َو َل تَتّب ۡع اَ ۡه َوا َءه ُۡم َع ّما َجا َء َك م
ِّنال َح ِ اَ ۡن َز َل
ٰ
استَبِقُوا ۡ اح َد ًة ّو ٰلـك
ۡ ِن لّيَبۡ لُ َو ُك ۡم ف ِۡى َم ۤا ٰا ٰتٮ ُك ۡم َف ِ َشا َء اللّه لَ َجـ َعلَـ ُك ۡم اُ ّم ًة ّو
ٰ
ت اِلَى اللّه َم ۡر ِج ُع ُك ۡم َجمِيۡ ًعا َفيُنَبّئُ ُك ۡم بِ َما ُك ۡنتُ ۡم فِيۡ ِه تَ ۡختَلِفُ ۡو َۙن ِؕ تـ ِۡال َخـيۡ ٰـر
“ Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengiku琀椀 keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk se琀椀ap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
5
5
Downloaded by rsasdasa rasdasda (xxyz@getnada.com)
lOMoARcPSD|16787128
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan “.
QS. Al-Maidah : 49
َؕ ۡللَايلََِي
ك ّ َٰ ُا
َه ََ م ۤـ ـناََ ۡـن َز
َل َِ عَن ۡۢب َنع ۡـع
ض ََا ََ نّف ۡـفتن َُِو ۡـو
َك ماََن ۡي
حَـذرَ ۡـَُهرـ ۡم
َ موَاح ۡـ َاللَ َوَ َلت ََّبِع ۡعاََه ۡـه َا
َ و َءََُه ۡم ّ َُ ٰ َل
َه ََ حـم ۡـبَيمـ ۡـين ََُهمۡم ب ََِام ۤـ نـاََ ۡـن َز َََََِاو
َُاح ۡـك
ن
ٰ
اس لَ ٰف ِسقُ ۡومَؕنِ ِّن َكثِيۡ ًرا ّم َن الن ّ ضنُ ۡوبِ ِۡهمــمؕ َوا صيۡ بَ ُه ۡم بِبَـعۡ ُِذ ِ ّاعلَ ۡم اَنّ َما يُ ِريۡ ُد اللّه اَ ۡن ي ۡ َفا ِۡنتَ َولّ ۡوا َف
“ Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah engkau mengiku琀椀 keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka,
jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka
disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang
yang fasik “.
QS. An-Nisa’ : 59
ٱل ْم ِر مِن ُك ْمۖ َفِإن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم فِى َش ْى ٍء َف ُردّو ُه
َ ْ ول َوأُ ۟ولِى
َ ٱلر ُسّ وا ۟ ٱلَ َوأَ ِطي ُع
ّ وا َ ٰٓيَأَيّ َها ٱلّذ
۟ ِين َءا َمنُ ٓو ۟ا أَ ِطي ُع
ِك َخ ْي ٌر َوأَ ْح َس ُن تَْأ ِو ًيل َ اخ ِرۚ َٰذل ْ ٱلِ َوٱلْيَ ْوم
ِ ٱل َء ّ ِون ب
َ ُول إِن ُكنتُ ْم تُ ْؤ ِمن ِ ٱلر ُس ّ إِلَى
ّ ٱلِ َو
ِ
“ Hai orang-orang yang beriman, taa琀椀lah Allah dan taa琀椀lah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
b. Permasalahan yang ada bila 琀椀dak didapatkan dalam QS boleh melakukan Is琀椀mbat hokum
dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra’ : 15 dan Taqrir yang dikeluarkan Rasulullah saw.
از َرةٌ ِو ْز َر أُ ْخ َر ٰىۗ َو َما ُكنّا
ِ ض ّل َعلَ ْي َهاۚ َو َل تَ ِز ُر َو
ِ َض ّل َفِإنّ َما ي
َ َىَفِإنّ َما يَ ْهتَدِى لِنَ ْف ِسهِۦۖ َو َمن
ٰ ّم ِن ٱ ْهتَد
ً ين َحتّ ٰى نَ ْب َع َث َر ُس
ول َ ُِم َع ّذب
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia
berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka
sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa 琀椀dak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami 琀椀dak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang
rasul“. QS. Isra’ : 15
c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan 昀椀nal yang Undervartable. Paham,
aliran, mazhab 琀椀dak termasuk Tasyri’ hanya bayan liat-tasyri’
e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang 琀椀dak ditentukan oleh QS, namun
tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai syari’at -> “antum a’lamu bi umuri
dunyakum” Yang ar琀椀nya: "Kalian lebih menger琀椀 dengan urusan dunia kalian." Hadits ini
berkadar shahih dan diriwayatkan oleh Imam Muslim.
f. Suatu hukum dari Ij琀椀had bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat) bukan merupakan
keputusan 昀椀nal.
Umum
- Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah, pemimpin yang
dianggap berlaku oleh untuk orang banyak.
- Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan berbangsa bernegara
dan bermasyarakat yang berkeadilan.
Islam
Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan
hadits serta Ijma’ Ulama dengan sabar dan ikhlas.
2. Asas Hukum
Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status ekonomi, ras,
keyakinan, agama dan sebagainya. 5
Asas kemanfaatan
Memper琀椀mbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepen琀椀ngan negara dan
kelangsungan umat manusia.
Qs. Al-Maidah : 95
َ ٱلص ْي َد َوأَنتُ ْم ُح ُر ٌمۚ َو َمن َقتَلَ ُهۥ مِن ُكم ّمتَ َع ّمدًا َف َج َزا ٌء ّم ْث ُل َما َقتَ َل م
ِن ٱلنّ َع ِم ّ وا ۟ ُوا َل تَ ْقتُل َ ٰٓيَأَيّ َها ٱلّذ
۟ ُِين َءا َمن
َ ْل َٰذل ٰ
َ صيَا ًما لّيَ ُذ
َ َوق َوب
ال ِ ِك ُ ِين أَ ْو َعد َ ْل ّمن ُك ْم َه ْد ۢيًا ٰبَل َِغ ٱلْ َك ْعبَ ِة أَ ْو َكفّ َرةٌ َط َعا ُم َم َٰسك ٍ يَ ْح ُك ُم بِهِۦ َذ َوا َعد
َ
ٍ ه ع َزِي ٌز ذ ُو ٱنتِقَام ُ ّ هۗ وَٱلل ُ ْ من ِ هُ ّ م ٱلل
ُ ق ِ َ ن ع َاد َ فَيَنت ْ م َ َفۚ و َ َ سل َ ما ّ َه ع ُ ّ مرِهِۦۗ عَفَا ٱلل ْ أ
“ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ke琀椀ka kamu
sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya
ialah menggan琀椀 dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-ya yang dibawa sampai ke Kabah, atau
(dendanya) membayar ka昀昀arat dengan member makan orang-orang miskin, atau berpuasa
seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat yang buruk dari
perbuatannya. Allah telah memaa昀欀an apa yang telah lalu. Dan barang siapa yang kembali
mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai
(kekuasaan untuk) menyiksa “. QS. al-Mai'dah (5) : 95
Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
Q.S Shad : 26
ِ ِضلّ َك َع ْن َسب
يل ِ ُاس بِالْ َح ّق َو َل تَتّبِ ِع الْ َه َو ٰى َفي
ِ ّاح ُك ْم بَ ْي َن الن
ْ ضَفِ ال ْرَ ْ َاك َخلِيفَ ًة فِي
َ َاوو ُد إِنّا َج َعلْن
ُ يَا د
ابِ َسوا يَ ْو َم الْ ِح َس ّ يل
ٌ الِ لَ ُه ْم َع َذ
ُ اب َشدِي ٌد بِ َما ن ِ ِون َع ْن َسبَ ّضل َ الِۚ إِ ّن الّذ
ِ َِين ي ّ
“Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah dibumi ini menegakan
dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa memandang status sosial, status ekonomi dan
atribut lainnya”
َ ْ ِس ِط ُش َهدَا َء ِّلِ َولَ ْو َعلَ ٰٓى أَنفُ ِس ُك ْم أَ ِو ٱلْ َٰولِ َد ْي ِن َو
َ ِٱل ْق َرب
ينۚ إِن يَ ُك ْن ْ ِين بِٱلْقَ وا َق ّٰوم
۟ ُوا ُكون َ ٰٓيَأَيّ َها ٱلّذ
۟ ُِين َءا َمن
ّ وا َفِإ ّن
َ ٱلَ َك
ان بِ َما ۟ ض ُ واۚ َوإِن تَلْ ُوۥٓ ۟ا أَ ْو تُ ْع ِر ۟ ُوا ٱلْ َه َو ٰٓىأَن تَ ْعدِل
۟ ِيرا َفٱلُّ أَ ْولَ ٰىبِ ِه َما َف َلتَتّبِ ُع
ً َغنِيّا أَ ْو َفق
ۖ
يرا َ ُتَ ْع َمل
ً ِون َخب
In琀椀nya : “Keadilan adalah asas 琀椀琀椀k tolak, proses dan sasaran hukum dalam Islam”.
Qs. Al-Maidah : 8
ٰ
َ َٰشُنـاـنـ َ ۡقـٍوم ـ َٰٓعـلـى ـَاـ ّلـ َتـعۡ ِ ُدـ ۡلـواـ ۡ طــ َوـَلـ َيـ ۡجِ َرـّمـُنـ
كـم ۡ
ۖ ِدــءـ ِِباـلق ۡـس مـ ن ـ ّلـِلـه ُ ََه
شـــ َا َۡيَّٰۤـاَيـهـاـ ّاِـلـ ي
َۡذـ ن ـ ٰ َاـُمـن ۡـواـ ُك ۡـوُن ۡـواـ َ ّقـواـ ِاـ ي
ٰ ٰ
ِن اللّه َخبِيۡ ٌۢربِ َما تَعۡ َملُ ۡو َن ّ ُو اَ ۡق َر ُبلِلتّ ۡق ٰوى َواتّقُوااللّه ؕ ا َ ِعدِلُ ۡوا ه ۡا
“Siapa yang 琀椀dak menetapkan sesuatu dengan hukum yang telah ditetapkan Allah itulah orang-
orang yang aniaya”.
Asas kemanfaatan
Memper琀椀mbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepen琀椀ngan
negara dan kelangsungan umat manusia.
ٍۭ ُك ّل نَ ْف
ٌ سبِ َما َك َسبَ ْت َرهِين
َة
“Se琀椀ap individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan se琀椀ap individu 琀椀dak akan memikul
dosa orang (individu) lain”.
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan Nabi
Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw
1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan
perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang
sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah, agar
manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia, antara
manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai kon昀氀ik sosial, poli琀椀k bahkan menjurus
kepada perpecahan dan perperangan.
BAB III
PENUTUP
6
3.1 Kesimpulan
Fungsi profe琀椀k agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya ba琀椀n manusia yang baik, yang
berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral). Kearifan yg menjiawi
langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang
bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan Nabi
Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw
1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan
perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang
sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah, agar
manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia, antara
manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai kon昀氀ik sosial, poli琀椀k bahkan menjurus
kepada perpecahan dan perperangan.
3.2 Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mes琀椀nya 琀椀dak jauh dari kekurangan dan kesalahan,
sehingga saran maupun kri琀椀kan sangat kami harapkan. Dan perlu di 琀椀njau atau di kaji ulang
untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini 琀椀dak ada suatu hal yang sempurna begitu juga
dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
7
h琀琀ps://dokumen.琀椀ps/documents/fungsi-profe琀椀k-agama-dalam-hukum.html
h琀琀p://bahankuliyahhukum.blogspot.com/2014/05/pendidikan-agama.html
h琀琀p://axsdv.blogspot.com/2010/03/fungsi-profe琀椀k-agama-dalam-hukum.html
h琀琀p://ziarahblogislam.blogspot.com/2012/12/makna-hadits-antum-alamu-
biumuri.html
h琀琀ps://misteriyana.wordpress.com/2013/06/05/pendidikan-profe琀椀k/
h琀琀ps://mengapa.net/fungsi-profe琀椀k-
agama/#Ar琀椀_Profe琀椀k_8211_Penger琀椀an_Profe琀椀k_Agama