Anda di halaman 1dari 16

SINDROM

KORONER
AKUT
CHERYL MAHARISKY
C014212069
dr. Yulius Patimang Sp.A, Sp.JP(K)
DEFINISI
istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi
yang terkait dengan penurunan aliran darah ke jantung secara
tiba-tiba. Salah satu kondisi tersebut adalah serangan jantung
(infark miokard), ketika kematian sel menyebabkan jaringan
jantung rusak atau hancur. Bahkan ketika SKA tidak
menyebabkan kematian sel, tetapi aliran darah yang berkurang
mengubah cara kerja jantung dan merupakan tanda risiko tinggi
serangan jantung.
FAKTOR RISIKO
Yang dapat dimodifikasi Yang tidak dapat dimodifikasi

Merokok Jenis Kelamin


Dislipidemia Usia
Hipertensi Riwayat Keluarga
Diabetes Mellitus
Obesitas
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis PEMERIKSAAN FISIS


Tanda dan gejala klinis iskemia Pemeriksaan fisik harus
meliputi berbagai kombinasi mencakup inspeksi, palpasi,
nyeri dada yang khas, dispnea, dan auskultasi. Pemeriksaan
diaforesis, mual, kelelahan, atau fisis dilakukan untuk
sinkop. Rasa sakit dan mengidentifikasi faktor yang
ketidaknyamanan yang terkait menjadi pencetus iskemia,
dengan peristiwa ACS dapat komplikasi, penyakit penyerta
terjadi dengan aktivitas atau saat dan untuk menyingkirkan
istirahat dan sering menjalar. diagnosis banding.
ELektrokardioGram
STEMI
· Setidak-tidaknya pada dua sadapan yang berdampingan
· ST elevasi dengan nilai ambang di sadapan V2-V3:
- Laki-laki < 40 tahun yaitu ≥2,5
- laki-laki ≥40 tahun, ≥2 mm
- Wanita ≥ 1,5 mm
· Dan atau ≥1 mm pada lead lain tanpa LVH/LBBB
· Pada pasien dengan infark inferior, direkomendasikan dilakukan pemeriksaan sadapan precordial kanan (
V3R dan V4R) untuk mengidentifikasi kemungkinan infark ventrikel kanan
· Begitu pula bila ada ST-depresi di V1-V3 juga harus melakukan rekaman pada sadapan belakang atau
posterior (V7-V9), melihat ST-elevasi di posterior dengan batas kebermaknaan ≥ 0,5 mm.
· Dalam keadaan dimana terdapat LBBB, digunakan Sgarbossa criteria
. Apabila diperlukan, dapat dilakukan CT corangiography untuk melihat pembuluh darah koroner
ELektrokardioGram
NSTEMI dan UAP

· Depresi segmen ST dan/atau inversi


gelombang T; dapat disertai dengan elevasi
segmen ST yang tidak persisten (<20 menit)
· Gelombang Q yang menetap
· Nondiagnostik
· Normal
BIO MARKA JANTUNG
Pemeriksaan Non invasif PEMERIKSAAN invasif

Ekokardiografi adalah USG jantung berguna Angiografi koroner adalah


untuk menentukan diagnosis banding dan pemeriksaan invasive yang dapat
memberitahu tentang gerakan dinding, memberikan informasi tentang
regurgitasi katup dan stenosis, infeksi atau keberadaan dan tingkat keparahan
lesi autoimun, dan ukuran ruang. PJK. Pemeriksaan angiografi ini
Multislice Cardiac CT(MSCT) dapat sebaiknya segera dilakukan sebagai
tujuan diagnostik yang berisiko tinggi
digunakan untuk mengetahui penyebab nyeri
dan diagnosis banding yang tidak jelas
pada pasien dengan pemeriksaan troponin
dan EKG yang tidak meyakinka
TERAPI DI RUANG NITRAT
Indikasi : Nitrogliserin (NTG) spray/sublingual untuk

EMERGENSI
pasien dengan nyeri dada yang masih berlangsung
saat tiba di ruang gawat darurat. NTG dapat diulang
setiap 5 menit dengan maksimal 3 kali apabila pada
pemberian 1 kali nyeri dada tidak hilang. NTG
TIRAH BARING MORFIN intravena dapat diberikan apabila pemberian 3 dosis
NTG sublingual tidak responsive. Apabila NTG tidak
indikasi : Diberikan tersedia, dapai diberikan isosorbide dinitrat(ISDN)
jika pasien mengeluh sebagai pengganti.
nyeri dada namun
OKISGEN terdapat
Mulai dari 2-4 L/menit kontraindikasi ASPIRIN
terhadap nitrat, atau Indikasi : Pada semua pasien dengan sindrom
indikasi: pasien nyeri dada yang koronet akut untuk pencegahan jangka
hipoksia tidak berkurang panjang
dengan Nitrat 3x
(SaO2 <90%) ,pasien
pemberian , atau
sesak napas, atau
pada pasien yang CLOPIDOGREL
pada pasien yang
sangat gelisah
gelisah dianjurkan dosis awal 300mg dilanjutkan dosis
pemeliharaan 75mg/hari

STEMI
Terapi Reperfusi (Fibrinolitik, PCI)
Anti Platelet
Statin
NSTEMI DAN UAP
1. Obat anti iskemia

a. Nitrat : dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan arteriol perifer, dengan efek
mengurangi preload dan afterload sehingga dapat mengurangi wall stress dan kebutuhan
oksigen(Oxygen demand).
b. β-blocker : dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek penurunan
denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. Kontra indikasi pemberian penyekat beta
antara lain pasien dengan asma bronkial, bradiaritmia.
c.Antagonis kalsium : dapat menyebabkan vasodilatasi koroner dan menurunkan tekanan
darah. Contoh nifedipin verapamil dan diltazem.

2. Anti Platelet
3. Anti Koagulan
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat
pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah
4. Tindakan Revaskularisasi
KESIMPULAN
Sindrom koroner akut istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi
yang terkait dengan penurunan aliran darah ke jantung secara tiba-tiba. Faktor risiko SKA
terbagi atas faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Pasien
dengan SKA ditegakkan dengan anamnesis untuk menilai karakteristik nyeri dada, faktor
risiko, dan untuk menentukan penanganan selanjutnya. Sindrom koroner akut
diklasifikasikan antara lain yaitu Angina Pektoris Tidak Stabil, STEMI,dan NSTEMI .
berdasarkan klasifikasi umumnya kita dapat membedakan dengan pemeriksaan
penunjang seperti EKG, ekokardiografi, bio marker jantung, pemeriksaan laboratorium
dan sebagainya. Pemeriksaan penunjang ini juga membantu dalam penanganan yang
akan diberikan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai