Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BACA 3

Nama: Ozni Orlince Buan


Kelas/Semester: 3B
Judul Buku : Sejarah Kerajaan Allah 2
Perjanjian Baru
Pengarang : Prof. Dr. J. H. Bavinck
ISBN : 978-979-415-066-4
Tahun Terbit : 2016
Buku Sejarah Kerajaan Allah 2 melanjutkan pembahasan dari Bab kedua “Persiapan” pada Sub
bab ketiga yang bercerita tentang Tuhan Yesus Lahir berdasarkan Matius 1: 25 dan Lukas 2: 1-20.
Penulis memulai tulisannya dengan menyajikan perbedaan kedua Injil, Yohanes dan Lukas dalam
meriwayatkan kelahiran Tuhan Yesus. Injil Yohanes menggambarkannya Kelahiran Yesus sebagai
suatu kesatuan dengan Firman Allah yang kekal, sedangkan Injil Lukas lebih menekankan pada
kehidupan manusia biasa.
Bagian kedua dari sub bab ini menceritakan perjalanan Yusuf dan Maria kembali ke Betlehem,
kampung halaman Yusuf. Pada bagian ini, penulis menggunakan perspektif dari Injil Lukas, yang
dengan lengkap menjabarkan alasan dari perjalanan tersebut akan tetapi sangat disayangkan tidak ada
cerita tentang perjalanan keduannya. Sebagaimana dengan penekanan akan “kehidupan manusia
biasa”, Injil Lukas dengan baik menjelaskan penderitaan yang dirasakan saat kelahiran Yesus sebagai
perwujudan dari pernyataan Paulus dalam Filipi 2: 5-8.
Berikutnya masuk dalam salah satu kisah legendaris dari kelahiran Yesus yaitu Gembala-
gembala. Penulis menuliskan narasi singkat mengenai keadaan para gembala ketika hendak bertemu
dengan Malaikat Tuhan, terdapat juga penjelasan mengenai pernyataan yang sama dalam kisah
tersebut dengan yang terjadi pada kisah Perjanjian Lama. Dilanjutkan dengan perjalanan mereka
untuk bertemu dengan bayi Yesus.
Terakhir seperti biasa, penulis memberikan catatan penting terkait dengan materi yang telah
dijelaskan, diantaranya:
1. Pertunangan menurut tradisi Yahudi saat itu,
2. Rumah Penginapan,
3. Gua batu,
4. Makna dibungkus dengan lampin,
5. Para Gembala,
6. Penggambaran Injil Yohanes untuk kelahiran Yesus,
7. Asumsi penulis akan “kekecewaan” Maria atas kelahiran Yesus, dan
8. Tempat Yesus lahir.
Dengan membaca catatan-catatan tersebut, pandangan kita tentang peristiwa kelahiran Yesus dapat
lebih terbuka, karena pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Bavinck memberikan pengetahuan
tambahan yang tentu saja tidak dijelaskan Alkitab.
Setelah selesai dengan kelahiran Tuhan Yesus, pembaca diarahkan pada kisah Dalam Bait Suci
berdasarkan Lukas 2: 21-38. Penulis menjelaskan kapan Yesus dibawa ke Bait Allah sesuai dengan
yang diceritakan dalam injil, juga pembahasan tentang hukum-hukum Taurat apa saja yang harus
dijalankan oleh Yusuf dan Maria seperti penyunatan Yesus; penebusan anak sulung; dan pentahiran
darah nifas Maria. Penjelasan tersebut juga mencakup persembahan apa saja yang harus mereka
berikan sesuai dengan yang diterangkan dalam Taurat.
Selanjutnya pembaca disajikan informasi tentang Simeon, orang yang “menantikan penghiburan
bagi Israel”. Menurut penulis, melalui Simeon inilah Roh Kudus menyatakan misi Allah melalui
kelahiran Yesus, yakni keselamatan bagi bangsa seluruh bangsa. Setidaknya terdapat 3 pokok pikiran
yang dinyatakan penulis melalui ucapan Simeon:
1) Pembicaraan tentang Allah Simeon dan pemberian Allah kepadanya;
2) Keselamatan dan terang untuk segala bangsa;
3) Kenangannya akan kehinaan Mesias dan ketidakpercayaan yang akan menahan orang untuk
mendapatkanNya.
Terdapat juga tokoh yang tak kalah penting yaitu Hana, sama seperti Simeon ia pun menantikan
kedatangan Mesias untuk memberikan kelepasan bagi Yerusalem. Namun respon keduanya
diceritakan berbeda oleh penulis. Menurutnya ucapan Hana menggemparkan seluruh Kota. Bagian
ini ditutup dengan kesimpulan penulis tentang hal-hal yang terjadi di Bait Allah saat itu.
Berikutnya, penulis kembali merangkum tindakan yang telah dijelaskan sebelumnya baik itu
penyunatan, penebusan dan pentahiran. Semua itu dijelaskan berdasarkan makna dan artinya secara
alkitabiah. Lalu penulis menguraikan Tiga pekerjaan besar dari Allah, yakni:
1) Pemanggilan Allah akan Yesus sebagai perantara perjanjian;
2) Kelepasan dari dosa karena kematian Yesus;
3) Yesus sebagai satu-satunya pribadi yang dapat menghapus kenajisan manusia melalui
kematianNya.
Akhirnya bagian ini ditutup dengan catatan-catatan penting terkait dengan topik yang diangkat
oleh penulis. Baik itu tradisi yang dilakukan, persembahan yang diberikan Yusuf dan Maria, serta
beberapa hal lain termasuk penjelasan tentang Simeon dan Hana. Penulis juga menyelipkan dua
gambar tambahan mengenai materi tersebut yaitu, Jalan-jalan menuju Palestina, tempayan dari tanah,
dan sebuah mata uang zaman Antiokhus IV. Demikian berakhirlah Sub bab keempat dari Bab kedua
buku ini.

Anda mungkin juga menyukai