Anda di halaman 1dari 4

TAHAPAN ALUR

1. Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)


Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang digunakan untuk mengenalkan tokoh,
latar, situasi, waktu, dan lain sebagainya.
Minke seorang pribumi di jawa timur ia anak dari bupati dari provinsi di jawa timur. Ia banyak
mengecap pendidikan di eropa. Minke seorang pekerja keras, pandai dan pantang menyerah. Ia
memasuki sekolah STOVIA, sekolah tinggi kedokteran jawa.
2. Tahap pemunculan konflik (Rising action)
Tahap pemunculan konflik merupakan tahap dimunculkannya masalah. Tahap ini ditandai
dengan adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh.
Minke dititip surat oleh sahabatnya dari Tionghoa yaitu Ang Sang Mei,pertemuan demi
pertemuan sering mereka lakukan mereka pun saling jatuh hati merekapun menikah. Minke
sering menduakan sekolahnya. Akibatnya, Minke dikeluarkan dari STOVIA. Sebelum Ang Sang
Mei meninggal ia berpesan kepada Minke agar bias merealisasikan perjuangan bangsanya
dengan cara membuat organisasi.

3. Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks)


Tahap konflik memuncak atau biasa disebut klimaks merupakan tahap di mana permasalahan
atau ketegangan berada pada titik paling puncak.
Minke mendirikan sebuah organiasi yang ia namai Syarikat Dagang Islam. Organisasi ini
tumbuh menjadi organisasi yang besar. Minke mulai mendiikan sebuah penerbitan bulanan untuk
menyuarakan semua aspirasinya dan Minke pun mulai mendirikan penerbitan di Medan

4. Tahap konflik menurun (Antiklimaks)


Tahap konflik menurun atau biasa disebut antiklimaks merupakan tahap di mana masalah mulai
dapat diatasi dan ketegangan berangsur-angsur menghilang.
Medan memuat bemacam-macam surat pembaca yang sebagian besar berisi kritikan terhadap
pemerintahan colonial Hindia Belanda. Salah satu suratnya berasal dari seorang putri raja yang
ikut dibuang ke tanah Jawa bersama ayahnya. Ia meminta tolong agar Minke mau membantunya
untuk pergi ke kampong halamannya.
5. Tahap penyelesaian (Resolution)
Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik sudah terselesaikan. Sudah tidak ada
permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah menemukan penyelesaiannya.
Minke tidak bias membantu sang putri, meskipun hubungan Minke dengan Gubernur itu sangat
dekat. Untuk meredam gerakan sang putri, Gubernur menyuruh sang raja untuk mengawinkan
putri. Sang raja terpesona dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Minke. Ia menyuruh
Minke untuk menjadi menantu nya. Akhirnya, Minke dengan sang putri pun menikah. Mereka
pun melanjutkan perjuangan organisasinya.
UNSUR INTRINSIK NOVEL

1.      TEMA : Kehidupan seorang penulis muda


2.      ALUR/PLOT : MAJU/MUNDUR/CAMPURAN
3. LATAR/SETTING
Jenis latar Pembuktian Latar/ Penggalan cerita
Di dalam kamar
Tempat “Tergolek di dalam kamar, sedang di lantai, diatas tikar, anak
pungut”
Pada 1900
“Telah disahkan berdirinya organisasi penduduk tionghoa
Waktu
kawula hindia bernama Tiong Hoa Hwee Koan pada 1990”

Menegangkan
Suasana (jelaskan suasana “Aku melompat bangun, siap menerkam …”
cerita tersebut, seperti
hening, haru, tegang dll)

4.      PENOKOHAN
JENIS / NAMA PENGGALAN CERITA PENDEKRIPSIAN
TOKOH WATAK TOKOH
Protagonis
“Dia adalah orang yang tidak berani melawan Penakut
kalau orang-orang itu mengganggumu”
1.      Partotenjo “Parto mau membebankan pelajaran tambahan Penolong
untuk minke”
“Apa hubungannya kamu dengan foto itu?” Selalu ingin tahu
Antagonis
“ Aku menjadi waspada mendengar nama Terkejut
1.      Hasan
keluarganya”
2.      Marko “Mana Minke! Mana moncongnya! Seret kemari!” Marah
Tritagonis
“Bupati serang yang dia nilai berpikiran modern Berpikiran modern
1.      Bupati diajak hadir dalam pertemuan untuk mendirikan
sebuah organisasi”
SUDUT PANDANG/PINT OF VIEW

Sudut Pandang Bukti Cerita


[Menggunakan “Nanti aku pos kan sendiri”
kata Aku] “Aku sangat senang kau suka membuang waktu berkunjung
Orang pertama kemari”
serba tahu “Aku akan sangat membutuhkan pertolonganmu kalau ada surat
yang aku tak mengerti dan tak dapat menjawab”

AMANAT :
a. Jangan menyerah atas apapun yang terjadi dalam hidup dan berusaha untuk tetap meraih cita-
cita
b. Jadilah orang yang selalu berbagi. Karena berbagi, seseorang mampu memaknai ketiadaan.
c. Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan

UNSUR EKSTRINSIK

UNSUR PENGGALAN CERITA


EKSTRINSIK
Perjudian
“Penduduk sini, laki-laki perempuan, pada gila bertaruh. Segala
NILAI BUDAYA
bangsa, tuan, persabungan ayam, domba, dadu, capjiki, sampai-
sampai pertarungan kadal”
“ Konferensi dimulai jam lima sore dengan jedah untuk
NILAI AGAMA bersembahyang maghrib dan isya, sampai keesokan harinya jam
Sembilan. Taka da keputusan satu pun”
“Minke mendirikan sebuah penerbitan di Medan untuk
NILAI MORAL
menyuarakan semua aspirasinya”
Manusia Modern
“Orang akan jadi taklukan semua kekuatan yang bekerja diluar
NILAI SOSIAL
dirinya di dunia ini aku manusia modern, telah ku bebaskan
semua dekorasi dari tubuh, dari pandangan”
TUGAS
NOVEL SEJARAH “JEJAK LANGKAH”

Di Buat Oleh :

Nama : Jordan A. Tanahitumessing


Kelas : XII IPS – 1
Tugas : Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai