DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 PONTIANAK
Alamat : Jalan Tanjung Raya II Pontianak 78232 Telp (0561) 7011000 – 6592707
Fax. (0561)6592707 web site : SMKN7PTK.NET~Email : surat@smkn7ptk.net
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
stanar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan lansgung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pemberian stimulus, diskusi,
tanya jawab, presentasi, penugasan, dan analisis, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
dan fungsi pajak. Peserta didik juga diharapkan mampu menjelaskan asas-asas perpajakan,
jenis-jenis pajak, kedudukan hukum pajak dan pungutan selain pajak.
Keterampilan yang diharapkan adalah peserta didik mengkomunikasikan teori perpajakan
tentang pengertian, fungsi, asas, kedudukan hukum, jenis-jenis, tarif pajak dan tata cara
pemungutan pajak, sehingga peserta didik dapat menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang
berkaitan dengan perpajakan.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan teori perpajakan yang meliputi
pengertian fungsi pajak, asas-asas perpajakan, pungutan selain pajak, kedudukan hukum
pajak dan jenis-jenis pajak, tata cara perpajakan, serta tarif pajak yang sesuai dengan
penerapan Direktorat Jenderal Pajak.
2. Konseptual
A. Pengertian dan Fungsi Pajak
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan prestasi-prestasi
kembali yang secara langsung dapat ditunjuk.
Fungsi pajak
Ada dua fungsi pajak yaitu :
1. Fungsi anggaran (budgetair) sebagai sumber dana bagi pemerintah, untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur (regulerend) sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
B. Asas-asas Perpajakan
Prinsip-prinsip ini masih digunakan sampai saat ini dalam system perpajakan
modern. Tiga prinsip utama perpajakan adalah:
1. Efficiency
2. Equity
3. Economic effects must be considered
C. Jenis-jenis Pajak
1. Menurut Golongannya
Pajak Langsung
Pajak Tidak Langsung
2. Menurut Sifatnya
Pajak Subjektif
Pajak Objektif
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
Pajak Negara (Pajak Pusat)
Pajak Daerah
D. Kedudukan hukum pajak
Kedudukan hukum pajak terhadap hukum lainnya secara gambling dapat
digambarkan dalam skema berikut:
E. Jenis-jenis pajak
Adapun beberapa pungutan lain selain pajak adalah sebagai berikut:
o Bea Masuk
o Bea Keluar
o Bea Materai
o Cukai
o Retribusi
o Iuran
o Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib
F. Tata cara pemungutan pajak
1. Stelsel Pajak
a. Stelsel nyata (riel stelsel)
b. Stelsel anggapan
c. Stelsel campuran
2. Asas Pemungutan Pajak
a. Asas domisili (asas tempat tingggal)
b. Asas sumber
c. Asas kebangsaan
3. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assessment System
b. Self Assessment System
c. With Holding System
G. Tarif pajak
Tarif pajak merupakan angka atau presentase yang digunakan untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang. Terdapat empat macam tarif pajak, yaitu:
1. Tarif Tetap
2. Tarif Sebanding (Proporsional)
3. Tarif Progresif
Dilihat dari kenaikan tarif, tarif progresif dibagi menjadi beberapa tarif, yaitu:
a. Tarif progresif progresif, yaitu kenaikan persentase pajaknya semakin besar.
b. Tarif progresif tetap, yaitu kenaikan persentase pajaknya tetap.
c. Tarif progresif degresif, yaitu kenaikan persentase pajaknya semakin menurun.
4. Tarif Degresif (Menurun)
3. Prosedural
Melakukan kegiatan yang dimulai dengan mengkomunikasikan pengertian dan fungsi,
asas perpajakan, pungutan selain pajak, mengidentifikasi jenis-jenis pajak, dan
menganalisis tata cara pemungutan pajak sehingga dapat memahami konsep teori
perpajakan sesuai dengan ketentuan Direktorat Jenderal Pajak.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Santific Approach
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, kerja kelompok
F. Media Pembelajaran
1. LCD
2. Laptop
3. Powerpoint
G. Sumber Belajar
1. Abdul H., Icuk R.B., Amin D. 2016. Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, da Studi
Kasus Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat
2. Lusita. 2017. Modul Administrasi Pajak 1. Surabaya
3. Sidarta, Iwan. 2015. Bahan Ajar Perpajakan. Bandung: STIE Pasundan Bandung
4. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I: 3 JP x 45 menit = 135 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam 20 menit
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Mempersilakan berdoa bersama
Mengabsen kehadiran peserta didik
Membaca singkat buku perpajakan sebagai kegiatan literasi
Memberikan pengantar mengenai konsep pajak
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pertemuan hari ini
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik mempelajari Buku Teks, modul maupun sumber
lain tentang definisi pajak, fungsi pajak, jenis-jenis pajak.
Menanya
Merumuskan pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah konsep
perpajakan yang meliputi definisi pajak, fungsi pajak, jenis-jenis
pajak.
Mencoba
Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang
konsep dasar perpajakan yang dapat diperoleh dari buku/modul
dan internet.
Menalar
Peserta didik menganalisis dan menyimpulkan informasi yang
didapat tentang konsep dasar perpajakan.
Menyaji
Peserta didik menyampaikan laporan tentang konsep dasar
perpajakan yang telah dipelajari dari buku/modul atau internet
dan mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan.
Penutup Peserta didik menyimpulkan materi konsep dasar perpajakan 15 menit
yang telah dipelajari hari ini.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
hari ini dirumah.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari minggu
depan.
Guru mengevaluasi pembelajaran hari ini dan menutup
dengan doa
Pertemuan II: 3 JP x 45 menit = 135 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam 20 menit
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Mempersilakan berdoa bersama
Mengabsen kehadiran peserta didik
Membaca singkat buku/modul perpajakan sebagai kegiatan
literasi
Melakukan review singkat materi pertemuan sebelumnya
mengenai konsep pajak
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pertemuan hari ini
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik mempelajari Buku Teks, modul maupun sumber
lain tentang pungutan selain pajak dan kedudukan hukum
pajak.
Menanya
Peserta didik menerima stimulus dari guru agar bertanya, apabila
tidak ada yang bertanya guru merumuskan pertanyaan untuk
mengidentifikasi masalah konsep pungutan selain pajak dan
kedudukan hukum pajak.
Mencoba
Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang
konsep pungutan selain pajak dan kedudukan hukum pajak
yang dapat diperoleh dari buku/modul dan internet.
Menalar
Peserta didik menganalisis dan menyimpulkan informasi yang
didapat tentang konsep pungutan selain pajak dan kedudukan
hukum pajak.
Menyaji
Peserta didik menyampaikan laporan tentang konsep
pemungutan selain pajak dan kedudukan hukum pajak yang
telah dipelajari dari buku/modul dan internet lalu
mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan.
Penutup Guru menyimpulkan materi konsep perpajakan yang telah 15 menit
dipelajari hari ini.
Guru memberikan tugas membuat makalah tentang konsep
perpajakan yang dipelajari hari ini.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
hari ini dirumah.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari minggu
depan.
Guru mengevaluasi pembelajaran hari ini dan menutup
dengan doa
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam 20 menit
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Mempersilakan berdoa bersama
Mengabsen kehadiran peserta didik
Membaca singkat buku perpajakan sebagai kegiatan literasi
Mereview materi pertemuan minggu sebelumnya secara
singkat
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pertemuan hari ini
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik mempelajari Buku Teks, modul maupun sumber
lain tentang konsep tarif pajak dan tata cara pemungutan pajak.
Menanya
Peserta didik merumuskan pertanyaan untuk mengidentifikasi
masalah konsep pemungutan perpajakan tentang tarif pajak dan
tata cara pemungutan pajak.
Mencoba
Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang
konsep pemungutan perpajakan yang dapat diperoleh dari
buku/modul dan internet.
Menalar
Peserta didik menganalisis dan menyimpulkan informasi yang
didapat tentang konsep pemungutan perpajakan.
Menyaji
Peserta didik menyampaikan laporan tentang konsep
pemungutan perpajakan yang telah dipelajari dari buku/modul
dan internet lalu mempresentasikannya dalam bentuk tulisan
dan lisan.
Penutup Guru menyimpulkan materi konsep pemungutan perpajakan 15 menit
yang telah dipelajari hari ini.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
hari ini dirumah.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari minggu
depan.
Guru memberikan soal untuk dikerjakan dengan materi hari
ini dan minggu kemarin.
Guru mengevaluasi pembelajaran hari ini dan menutup
dengan doa
Pertemuan 1
Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu sendiri,
menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1):
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra Prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Sedangkan menurut P. J. A. Andriani dalam bukunya Waluyo, (2009 : 2) : “Pajak
adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat
prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaranpengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.”
Definisi pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan.
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.”
Dari ketiga definisi di atas terdapat persamaan pandangan atau prinsip mengenai pajak.
Perbedaan mengenai kedua definisi tersebut hanya pada penggunaan gaya bahasa atau
kalimatnya saja. Kedua pendapat tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
1) Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang.
2) Tidak ada timbal jasa (Kontraprestasi) secara langsung.
3) Dapat dipaksakan.
4) Hasilnya untuk membiayai pembangunan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dan
tidak mendapatkan prestasi-prestasi kembali yang secara langsung dapat ditunjuk.
B. ASAS-ASAS PERPAJAKAN
Adam Smith (1776) dalam bukunya Wealth of Nations mengemukakan bahwa pajak
yang baik harus memiliki karakteristik:
1. Equit: It should be fair to different individuals and should reflect a person’s ability to pay.
2. Certainty: It should not be arbitrary, it should be certain.
3. Convenience: It should be convenient in terms of timing and payment.
4. Efficiency: It should be administratively efficient with a realtively small cost of collection
as a proportion of the revenue raised. It should notcause economic distortion by affecting
the behaviour of taxpayers.
Prinsip-prinsip ini masih digunakan sampai saat ini dalam system perpajakan modern.
Tiga prinsip utama perpajakan adalah:
1. Efficiency
Pemungutan pajak harus mudah dan murah dalam penagihannya, sehingga hasil
pemungutan pajak lebih besar dari biaya pemungutannya.
2. Equity
pemungutan pajak harus adil di antara satu wajib pajak dengan wajib pajak yang lainnya.
Pajak dikenakan kepada wajib pajak harus sebanding dengan kemampuannya untuk
membayar pajak tersebut dan manfaat yang diterimanya.
3. Economic effects must be considered
Pajak yang dikumpulkan dapat memengaruhi kehidupan ekonomik wajib pajak. Hal ini
harus dipertimbangkan ketika merumuskan kebijakan perpajakan. Pajak yang dikumpulkan
jangan sampai membuat seseorang melarat atau mengganggu kelancaran produksi
perusahaan.
C. JENIS-JENIS PAJAK
Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pengelompokkan menurut golongannya, menurut sifatnya, dan menurut lembaga
pemungutnya.
1. Menurut Golongannya
Menurut golongannya, pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu Pajak Langsung dan
Pajak Tidak Langsung.
a. Pajak Langsung
Adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan
tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.
b. Pajak Tidak Langsung
Adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain atau pihak ketiga.
2. Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, pajak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Pajak Subjektif dan
Pajak Objektif.
a. Pajak Subjektif
Adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi Wajib
Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya.
b. Pajak Objektif
Adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada objeknya baik berupa benda,
keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban
membayar pajak.
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
Menurut lembaga pemungutnya, pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu Pajak
Negara (Pajak Pusat) dan Pajak Daerah.
a. Pajak Negara (Pajak Pusat)
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara pada umumnya.
b. Pajak Daerah
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I maupun
daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-
masing.
Pertemuan 2
Kedudukan hukum pajak terhadap hukum lainnya secara gambling dapat digambarkan
dalam skema berikut:
Dalam skema tampak kedudukan hukum pajak berada dalam ranah hukum publik dan
berdiri sendiri seperti hukum tata negara, hukum administrasi dan hukum pidana. Akan tetapi,
ada pendapat lain (Santoso Brotodiharjo) yang menyatakan bahwa hukum pajak termasuk
kedalam kategori anak Hukum Administrasi. Walaupun demikian hukum pajak memiliki tugas
yang sifatnya berbeda dengan hukum adminsitrasi, hukum pajak juga memiliki tata tertib dan
istilah-istilah tersendiri dalam teknisnya. Sehingga, pantaslah jika hukum pajak berdiri sendiri
seperti hukum administrasi.
Selain pajak terdapat pungutan lain sejenis tetapi memiliki perlakuan dan sifat yang
berbeda dengan pajak. Jika dalam materi sebelumnya diketahui bahwa pajak tidak mendapat
kontraprestasi secara langsung, beberapa pungutan lain sebaliknya bisa langsung dirasakan
oleh si terpungut, sebagai contoh retribusi parkir kendaraan bermotor dan pembayaran karcis
untuk masuk jalan tol. Adapun beberapa pungutan lain selain pajak adalah sebagai berikut:
1. Bea Masuk yaitu pungutan atas barang-barang yang dimasukan kedalam daerah pabean
berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan.
2. Bea Keluar yaitu pungutan yang dilakukan atas barang yag dikeluarkan dari daerah
pabean berdasarkan tarif yang sudah ditentukan bagi masing-masing golongan barang.
3. Bea Materai yaitu pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda
materai.
4. Cukai yaitu pungutan yang dikenakan aas barang-barang tertentu yang sudah ditetapkan
untuk masing-masing jenisbarang tertentu, misalnya tembakau, gula, bensin, minuman
keras dan lainnya.
5. Retribusi, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas
yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar, contoh
parkir kendaraan bermotor, karcis jalan tol, dan sebagainya.
6. Iuran yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang
diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada kelompok atau golongan
pembayar.
7. Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib.
Pertemuan 3
G. TARIF PAJAK
Tarif pajak merupakan angka atau presentase yang digunakan untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang. Terdapat empat macam tarif pajak, yaitu:
1. Tarif Tetap
Tarif tetap, yaitu tarif dengan jumlah atau angka tetap berapa pun yang menjadi dasar
pengenaan pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
Contoh:
Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak
Rp 1.000.000 Rp 3.000
Rp 10.000.000 Rp 3.000
Rp 20.000.000 Rp 3.000
Rp 50.000.000 Rp 3.000
Misalnya, bea materai untuk cek dan bilyet giro berapapun jumlahnya dikenakan bea
materai yang sama, yaitu sebesar Rp 3.000.
2. Tarif Sebanding (Proporsional)
Tarif sebanding (proporsional), yaitu tarif dengan persentase tetap berapa pun jumlah yang
menjadi dasar pengenaan pajak, dan pajak yang harus dibayar selalu akan berubah secara
proporsional sesuai dengan jumlah yang akan dikenakan.
Contoh:
Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Utang Pajak
Rp 1.000.000 10% Rp 100.000
Rp 10.000.000 10% Rp 1.000.000
Rp 20.000.000 10% Rp 2.000.000
Rp 50.000.000 10% Rp 5.000.000
Misalnya, PPN dengan tarif 10% dikenakan terhadap penyerahan suatu barang kena pajak.
Dengan jumlah dasar pengenaan pajak semakin besar dengan tarif persentase tetap akan
menyebabkan jumlah utang pajak menjadi lebih besar.
3. Tarif Progresif
Tarif progresif, yaitu tarif dengan persentase yang semakin meningkat (naik) apabila
jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak meningkat.
Contoh: tarif pajak untuk Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000 5%
Di atas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
Di atas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
Di atas Rp 500.000.000 30%
Dilihat dari kenaikan tarif, tarif progresif dibagi menjadi beberapa tarif, yaitu:
d. Tarif progresif progresif, yaitu kenaikan persentase pajaknya semakin besar.
e. Tarif progresif tetap, yaitu kenaikan persentase pajaknya tetap.
f. Tarif progresif degresif, yaitu kenaikan persentase pajaknya semakin menurun.
4. Tarif Degresif (Menurun)
Tarif degresif (menurun), yaitu tarif dengan persentase yang semakin turun apabila jumlah
yang menjadi dasar pengenaan pajak meningkat.
Lampiran 2: Media Pembelajaran
Media PPT
Lampiran 3: Lembar Penilaian Non Tes
Nama kelompok :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................
Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok
PEDOMAN PENSKORAN
Skor Penilaian
Skor maksimal jika siswa mampu menjawab dengan benar (sesuai dengan konsep)
Skor setengah dari skor maksimal jika siswa mampu menjawab namun tidak sesuai dengan
konsep
Skor 0 jika siswa tidak menjawab
Skor
No Komponen/Sub Komponen
1 2 5
1 Teknis (Skor Maksimal 10)
Kesesuaian contoh pajak yang disajikan dengan jenis
pajaknya
Kesesuaian ilustrasi yang disajikan dengan tata cara
perpajakan yang sesuai ketentuan Dirjen pajak
2 Estetis (Skor Maksimal 4)
Kerapian
Keterbacaaan
3 Waktu (Skor Maksimal 4)
Ketepatan waktu kerja
Penilaian produk
Teknis Estetis Waktu Total
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot 50 25 25 100
Total
Keterangan:
- Bobot total wajib : 100
- Cara penghitungan
Nilai total = ∑ (skor perolehan/skor maksimal x bobot)
Lampiran 6: Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
PERBAIKAN
Nilai
Nama Tanggal Hasil Bentuk
Nomor Sebelum Keterangan
Siswa Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Perbaikan
Dst…
PENGAYAAN
Nilai
Nama Tanggal Hasil Bentuk
Nomor Sebelum Keterangan
Siswa Pengayaan Pengayaan Pengayaan
Pengayaan
Dst…
SOAL REMIDIAL
SOAL REMIDIAL
No Soal Penyelesaian
1 Apa yang anda ketahui tentang pajak ? Iuran kepada Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan dan tidak
mendapatkan prestasi-prestasi
kembali yang secara langsung dapat
ditunjuk
2 Mengapa seseorang perlu membayar pajak? Karena pajak merupakan salah satu
sumber utama pendapatan negara,
sehingga apabila tidak ada yang
membayar pajak maka akan
berdampak terhadap perkembangan
negara tersebut, karena pajak
digunakan untuk keperluan rumah
tangga negara yang salah satunya
adalah pembangunan.
3 Mengapa retribusi tidak termasuk jenis pajak? Karena retribusi memiliki sedikit
perbedaan pajak, dimana apabila
pajak kita mendapat imbal balik
secara tidak langsung sedangkan
retribusi kita mendapat imbal balik
(bisa jasa) secara langsung
4 Jelaskan pajak menurut golongannya! a. Pajak Langsung
Adalah pajak yang harus
dipikul atau ditanggung sendiri
oleh Wajib Pajak dan tidak
dapat dilimpahkan atau
dibebankan kepada orang lain
atau pihak lain.
b. Pajak Tidak Langsung
Adalah pajak yang pada
akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain
atau pihak ketiga
5 Apa yang kamu ketahui mengenai official Suatu sistem pemungutan pajak
assessment system? yang memberi kewenangan
aparatur perpajakan untuk
menentukan sendiri jumlah pajak
yang terutang setiap tahunnya
sesuai dengan ketentuan Undang-
undang Perpajakan yang berlaku.
Dalam sistem ini, inisiatif dan
kegiatan menghitung serta
memungut pajak sepenuhnya
berada di tangan para aparatur
perpajakan.
SOAL PENGAYAAN
No Soal Pembahasan
1 Bagaimana kedudukan hukum
pajak? Jelaskan beserta gambar
skema!