Anda di halaman 1dari 2

Saat dalam pesawat saya merenungkan sejenak, betapa Tuhan begitu luar biasa.

Melihat langit dan karya Tuhan ini, sungguh siapa saya Tuhan? Kau bawa saya keliling
Indonesia dan Kau cukupkan segala yang saya butuhkan. Teringat waktu lalu datang dengan
kekosongan, benar2 gagah perkasa dan berharap menjadi pribadi yang super power, ehh
sekarang Tuhan bawa dan menjadikan pola pikir saya yang berubah.
Melihat betapa luasnya langit, awal, segala sesuatu, sungguh siapakah aku ini yang
Engkau hargai dan cintai? Selalu Tuhan, merenungkan betapa Kau begitu luar biasa, saya
memang tidak ada apa2nya, tetapi ketika Kau memilih dan mau memakai, saya jujur Tuhan
kota tak berpengharapan ini tak ada apa2nya tanpa campur tanganMu. Serius Tuhan. Saya
kagum dibuatMu.
Sedikit Tuhan membawa saya flashback ke bagian belakang, flashback lagi kemarin
setelah perpisahan kita mandi, dan saya lihat semua foto, saya yang paling kek cacing (my
mother says that). Mama selalu bilang saya paling bergerak dan sampai papa saya malah dulu
kepengen ikat saya di kursi, haha, kok jadi bahas mama? Pliss..
Dan setelah semua keadaan selesai, selesai mandi, berenang, air kolam yang hangat,
suasana danau yang teduh, suasana cuaca yang indah dan segar, ehh tiba2 saya tersadar akan
kunci motor.
Kunci motor hilang, hmmmm. Saya benar benar panik dan seperti cacing lagi,
menghebohkan seluruh penghuni sekolah, saya cek ke motor dan tidak ada. Bahkan miss Nia
sudah mengamuk karena saya selalu lupa dan Dia selalu mengingatkan, pokokke she is my
eyes when i couldn't see.
Seperti ada suara yang minta saya melihat ke dalam loket, saya melihat dan ternyata
di loket itu ada kunci saya, dan menurut kesaksian dari yang punya loket, kuncinya jatuh dan
dipilih orang lalu diserahkan kepada si bapak.
Tuhan membuat saya belajar, sebenarnya siapa saya? Kalau dibandingkan dengan
langit yang begini luasnya, awan yang begitu cantiknya, saya benar benar tidak ada apa
apanya, la wong dosa saya banyak. Orang saya punya masalalu yang buruk, dan Tuhan tetap
peduli. Ahh sungguh Tuhan.
Saya ingin bilang Kau luar biasa. Tak ada kasih seperti kasihMu Tuhan. Melihat
kejadian kunci motor kemarin, sebenarnya bisa saja, orang itu mengambil dan langsung
mencari motornya dan mencurinya, entahlah. Tetapi melihat betapa Tuhan Yesus menyentuh
hatinya, apalagi marak banget pencurian motor sekarang ini.
Selain tidak teledor, satu hal yang Tuhan sedang bangun dalam diri saya, apalagi
keraguan, kejengkelan, kekerasan hati, Tuhan sedang ingatkan bahwa hati orang itu hanya
Tuhan yang tahu, tidak ada lagi orang yang bisa menebak isi hati orang lain, dan Tuhan
mampu melakukan apapun, lalu tugas saya? Bersyukur dan terus bersyukur bahkan peka dan
beri diri untuk dipakai oleh Tuhan.
Ahh kerennya Tuhan, dan bahkan Saya sama sekali tidak memikirkan oleh oleh untuk
saya bawa pulang. Jujur semua teman sudah tanya2 mana oleh2?? Dan saya sama sekali tidak
terkecoh. Seperti tidak ada kepikiran apapun. Orang lain selalu berpikir mengenai hidup,
bahkan mereka berpikir mengenai apapun, tetapi Tuhan taruh satu hal bahwa yang terpenting
adalah diri saya dan Yesus yang saya bawa, mengandalkan Yesus dengan sungguh sungguh
harusnya menjadi sesuatu yang paling penting dalam hidup saya ini.
Memang ada yang lain, tetapi bagi Tuhan benar benar hanya Tuhan sendiri yang
mampu melakukannya dan Terima kasih banyak. Tuhan, jujur saya bersyukur sekali bahwa
Tuhan benar benar menolong dan memberi nikmat dan pertolongan agar saya setia
mengandalkanNYa.
Ini pertama kalinya saya tidak memikirkan oleh oleh saat bepergian, dan pula
perjalanan terlama saya, 2 tahun 3 bulan meninggalkan rumah. Satu yang benar benar saya
rindu adalah keluarga saya mengandalkan Yesus, menerima sebagai Juruslamat pribadi. Ahh
itu paling istimewa di dunia ini.
Untuk pertama kalinya saya tidak membawa apapun, saya tidak membawa barang2
yang mewah buat mereka, karena sudah ada yang paling mewah yang jauh melebihi segala
sesuatu di dunia ini yakni Yesus. Saya merasa selama ini, selama perantauan saya, selalu
selera rendahan yang saya bangun yaitu saya berharga kalau saya bawa oleh2, padahal saya
lebih berharga kalau saya memperkenalkan Yesus pada mereka.
Terima kasih banyak Tuhan Yesus, terbaik proses ini. Itu yang saya rasa paling
berubah dalam diri saya.

Anda mungkin juga menyukai