Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN THALLOPHYTA {GANGGANG

(ALGA), JAMUR (FUNGI), LUMUT KERAK (LICHENES)}

OLEH:

INDAH ILMIAH NIM. 07250006

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA NOVEMBER 2008 KATA
PENGANTAR

Kami bersyukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Pengasih dan Maha
Penyayang atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
Struktur dan Perkembangan Thallophyta {Ganggang (Alga), Jamur (Fungi), Lumut Kerak
(Lichenes)} dengan baik. Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada:
Dra. Ngadiani, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Dan
semua pihak yang telah membantu kami, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami sangat berharap adanya saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Walaupun demikian adanya, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

Surabaya, 15 November 2008

Penuyusun,
BAB I I.
PENDAHULUAN

Thallophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas dan
thallophyta merupakan tumbuhan yang berthalus termasuk diantaranya adalah golongan jamur
/fungi, bakteri dan ganggang / alga. Yang termasuk golongan Thallophyta adalah ganggang
(alga), jamur (fungi), dan lumut kerak (lichenes). Alga merupakan kelompok organisme yang
bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini tidak memiliki
akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Alga bereproduksi dengan
aseksual dan seksual. Alga adayang hidup secara soliter dan berkoloni. Jamur merupakan
kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada
umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam
hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Lichenes (lumut kerak)
merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan
satu kesatuan. Lumut ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di
daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi.
Perkembangbiakan lichenes melalui tiga cara, yaitu : Secara Vegetatif, Aseksual,dan Seksual
BAB II

II. STRUKTUR TUBUH THALLOPHYTA


1. STRUKTUR TUBUH ALGA Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan
menjadi 6 fillum yaitu:

Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah: Fikosianin = warna biru; Xantofil =
warna kuning; Karoten = warna keemasan; Fikosantin = warna pirang; Fikoeritrin = warna
merah.

1) Struktur tubuh alga hijau (Chlorophyta) a. Chlamydomonas Alga hijau yang uniseluler dan
hidup soliter.

http://images.google.co.id/images? um=1&hl=id&q=chlamydomonas&btnG=Cari+Ga mbar

Chlamidomonas Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola,
satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma
(bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.

b. Volvox Clhorophyta berbentuk koloni.

https://www.msu.edu/course/bot/423/Volvox.jpg

Volvox adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Koloni Volvox
berbentuk menyerupai bola. Pada sel-sel vegetatif bagian tepi berflagel dua. Koloni sel tersebut
dihubungkan satu dengan yang lain melalui benang-benang sitoplasma. Koloni berbentuk bola
jumlah antara 500 – 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Koloni
merupakan bola berlubang, yang dindingya terdiri atas ratusan atau ribuan sel-sel biflagelata
yang terjalin dalam suatu matriks bergelatin. Sel-sel itu umumnya dihubungkan oleh untaian
sitoplasma; jika diisolasi, sel-sel ini tidak dapat bereproduksi. Koloni besar yang terlihat di sini
akhirnya akan melepaskan kolono “anak” berukuran kecil di dalamnya. Volvox hidup di air
tawar misalnya di sawah atau di kolam.

c. Spyrogyra Chlorophyta berbentuk benang.

http://biology.unm.edu/ccouncil/Biology_203/Images/Non-floweringPlants/Spirogyra2.jpeg

Spyrogyra Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan di
air tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik. Pigmen utama yang
dikandung alga hijau adalah klorofil. Tubuhnya berbentuk filamen yang tidak bercabang.
Panjang tubuhnya mencapai 1 kaki (30,48 cm). Benang tersusun oleh protoplasma yang
transparan dan setiap sel memiliki 1 atau lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung
berbentuk spiral. Pada kloropas yang berbentuk pita terdapat pirenoid. Pirenoid tersebut
dikelilingi oleh butiran tepung. Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas
berbentuk spiral dan sebuah inti. Sel spirogyra memiliki inti yang terletak di tengah,
sitoplasmanya terbungkus oleh dinding sel, serta memiliki vakuola yang besar. Lapisan gelatin
yang tipis melindungi seluruh sel sehingga memberikan karakter tertentu pada spirogyra. Pada
siang hari, fotosintesis berlangsung cepat dan oksigen yang dihasilkan disimpan diantara
filamen. Pada saat itu, Spirogyra akan naik ke permukaan air. Pada malam hari, oksigen
dilarutkan kembali ke dalam air.

http://id.wikipedia.org/wiki/Spirogyra

d. Ulva lactuca, Chlorophyta berbentuk lembaran. Multi seluler.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Ulva_lactuca_-
_Sowerby.jpg/240px-Ulva_lactuca_-_Sowerby.jpg

Chlorophyta ini adalah alga berbentuk lembaran yang terdiri atas dua sel. Diantara ganggang
hijau lainnya, sangat subur di area di mana ada banyak nutrisi yang tersedia. Ganggang ini
ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar dan menempel di batu, Ulva berwarna
hijau ke hijau gelap, bentuk seperti lembaran daun. 2) b. Struktur tubuh alga coklat (Phaeophyta)
Contoh: a.2. Laminaria

http://www.whaledolphintrust.co.uk/whales_dolphins/images/SeaweedStructure_W.jpg

http://phycology.mlml.calstate.edu/images/Canopy.jpg

Seewead (rumput laut) atau disebut alga coklat adalah rumput laut yang berukuran besar. Suatu
thallus rumput laut yang khas terdiri dari suatu holdfast yang menyerupai akar, dan suatu stem
/stipe yang menyerupai batang, yang menopang blade yang menyrupai daun. Blade menyediakan
sebagian permukaan untuk fotosintesis. Beberapa alga coklat dilengkapi dengan pelanpung yang
mempertahankan blade agar tetap berada dekat permukaan air. Jauh dari zona intertidal dalam
perairan yang lebih dalam, hidup rumput laut raksasa yang dikenal sebagai kelp. Bagian batang
alga coklat ini panjangnya bisa mencapai 60 m.

3) c. Struktur tubuh alga merah (Rodhophyta) Contoh: a. 3. Polysiphonia, suatu alga berfilamen

http://www.botany.hawaii.edu/faculty/webb/BOT311/Rhodophyta/PolysiphoniaVeg240.jpg

http://www.botany.hawaii.edu/faculty/webb/BOT311/Rhodophyta/PolysiphoniaMicroTip240.jpg

Sebagian besar alga merah adalah multiseluler, dan yang terbesar menjadi bagian dari “rumput
laut” bersama alga coklat, meskipun tidak ada alga merah yang sebesar alga coklat raksasa
(kelp). Banyak diantara thallus alga merah berfilamen, sering kali bercabang dan saling terpilin
dalam pola renda yang rumit, sperti Laminaria. Dasar thallus umumnya terdeferensiasi sebagi
sebuah holdfast sederhana. 4) c. Struktur tubuh alga pirang ( Chrysophyta) Contoh: a. Dinobryon

http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/images/Heterokontophyta/Dinobryon/sertularia/sp_4d.jpg

Alga pirang (golden algae) yang dihasilkan oleh karoten kuning dan cokelat serta pigmen
asesoris xantofil. Sel-selnya berciri khas sebagai biflagellata (atau berflgella ganda), di mana
kedua flagellanya terpaut dekat salah satu ujung sel tersebut. Dinobryon adalah anggota
kelompok alga pirang yang hidupnya di air tawar. Spesies ini membentuk koloni, akan tetapi
genus itu juga mencakup spesies yang uniseluler. Sebagian alga pirang adalah uniseluler.
2. STRUKTUR TUBUH JAMUR (FUNGI) Ciri-ciri jamur: Jamur merupakan kelompok
organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara
makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Struktur Tubuh

http://visual.merriam-webster.com/images/plants-gardening/plants/mushroom/structure-
mushroom.jpg

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada
pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi
tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel
yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi
menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
menembus jaringan substrat.

3. Struktur Tubuh Lumut Kerak (Lhichenes)

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/77/N2_Lichen.jpg/230px-
N2_Lichen.jpg

Struktur tubuh lichenes secara vegetatif terdiri dari - Soredia, terdapat pada bagian medulla yang
keluar melalui celah kulit. Diameternya sekitar 25 – 100 m , sehingga soredia dapat dengan
mudah diterbangkan angin dan akan tumbuh pada kondisi yang sesuai menjadi tumbuhan licenes
yang baru. Jadi pembiakan berlangsung dengan perantaraan soredia. Soredia itu sendiri
merupakan kelompok kecil sel-sel gangang yang sedang membelah dan diselubungi benang-
benang miselium menjadi satu badan yang dapat terlepas dari induknya. Soredia ini terdapat di
dalam soralum. 2002 digitized by USU digital library 5 Potongan Lobaria pulmonaria. Bagian
hitam yang membengkak disebut cephalodium dan struktur bentuk mahkota adalah soralium
dengan bentuk bola kecil soredia di atasnya. Lapisan hijau adalah koloni alga. - Isidia Isidia
berbentuk silinder, bercabang seperti jari tangan dan terdapat pada kulit luar. Diamaternya 0,01 –
0,03 m dan tingginya antara 0,5 – 3 m . Berdasarkan kemampuannya bergabung dengan thallus,
maka dalam media perkembangbiakan, isidia akan menambah luas permukaan luarnya.
Sebanyak 25 – 30 % dari spesies foliose dan fructicose mempunyai isidia. Proses pembentukan
isidia belum diketahui, tetatpi ianggap sebagai faktor genetika. - Lobula Lobula merupakan
pertumbuhan lanjutan dari tahllus lichenes yang sering dihasilkan di sepanjang batas sisi kulit
luar. Lobula ini dapat berkembang dengan baik pada jenis foliose, Genus Anaptycia, Neproma,
Parmelia dan Peltigera. Lobula sangat sukar dibedakan dengan isidia. - Rhizines Rhizines
merupakan untaian yang menyatu dari hifa yang berwarna kehitam-hitaman yang muncul dari
kulit bagian bawah (korteks bawah) dan mengikat thallus ke bagian dalam. Ada dua jenis
rhizines yaitu bercabang seperti pada Ctraria, Physcia dan Parmelia dan yang tidak bercanag
terdapat pada Anaptycis dan beberapa Parmelia. - Tomentum Tomentum memiliki kepadatan
yang kurang dari rhizines dan merupakan lembaran serat dari rangkaian akar atau untaian yang
renggang. Biasanya muncul pada lapisan bawah seperti pada Collemataceae, Peltigeraceae dan
Stictaceae. - Cilia Cilia berbentuk seperti rambut, menyerupai untaian karbon dari hifa yang
muncul di sepanjang sisi kulit. Cilia berhubungan dengan rhizines dan hanya berbeda pada cara
tumbuh saja.
- Cyphellae dan Pseudocyphellae Cypellae berbentuk rongga bulat yang agak besar serta terdapat
pada korteks bawah dan hanya dijumpai pada genus Sticta. Pseudocyphellae 2002 digitized by
USU digital library 6 mempunyai ukuran yang lebih kecil dari cyphellae yaitu sekittar 1 m dan
terdapat pada korteks bawah spesies Cetraria, Cetralia, Parmelia dan Pasudocyphellaria. Rongga
ini berfungsi sebagai alat pernafasan atau pertukaran udara. - Cephalodia. Cephalodia merupakan
pertumbuhan lanjutan dari thallus yang terdiri dari alga-alga yangg berbedadari inangnya. Pada
jenis peltigera aphthosa, cephalodia mulai muncul ketika Nostoc jatuh pada permukaan thallus
dan terjaring oleh hifa cephalodia yang berisikan Nostoc biru kehijauan. Jenis ini mampu
menyediakan nitrogen thallus seperti Peltigera, Lecanora, Stereocaulon, Lecidea dan beberapa
jenis crustose lain.
BAB III
PERKEMBANGAN THALLOPHYTA

1. Reproduksi alga hijau (Chrorophyta) 1. a. Chlamydomonas, uniseluler soliter. Reproduksi


aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi (perhatikan
gambar berikut ini).

http://www.e-dukasi.net/mol/datafitur/modul_online/MO_134/images/gbrh21a.jpg

Siklus hidup Chlamydomonas. Alga hijau uniseluler ini menunjukkan reproduksi seksual dan
juga aseksual. Gamet secara struktural identik, suatu kondisi yang dikenal sebagai isogami.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora : 1) Suatu sel Chlamydomonas dewasa adalah
haploid. 2) ketiks suatu sel dewasa bereproduksi secara aseksual, sel tersebut akan meresorbsikan
flagelanya dan kemudian akan membelah dua kali melali mitosis, membentuk empat sel (lebih
banyak lagi pada beberapa spesies) 3) Sel-sel anak ini membentuk flagella dan dinding sel,
kemudian dari dinding sel induk muncul zoospora yang mampu berenang. Zoospore itu tumbuh
menjadi sel haploid dewasa, yang menyelesaikan siklus hidup aseksual. Reproduksi seksual
dipicu oleh kekurangan makanan, pengeringan kolam, atau bebrapa tekananan lainnya.
Reproduksi seksual dengan konjugasi. 4) Didalam dinding sel induk, pembelahan mitosis
menghasilkan banyak gamet haploid. 5) Setelah dilepaskan, gamet dari jenis pasangan kawin
yang saling berlawanan (ditandai dengan + dan -) berpasangan dan saling menempel. Penyatuan
(singami) isogamet terjadi secara perlahan-lahan, yang membentuk zigot diploid. 6) Yang
menskresi suatu selubung yang kuat untuk melindungi sel itu dari kondisi yang tidak
menguntungkan. 7) Ketika zigot menuntaskan dormasinya, meiosis menghasilkan empat
individu haploid (dari dari masing-masing jenis pasangan kawin) yang muncul dari selubung
tersebut dan tumbuh menjadi sel-sel dewasa. 1. b. Volvox, uniseluler berkoloni. Reproduksi
aseksual dengan fragmentasi. Reproduksi aseksual berlangsung dengan cara pementukan anak
koloni. Mula-mula sel-sel tertentu membesar, kemudian tumbuh ke arah, dalam membentuk anak
koloni-koloni baru ini akan terlepas pada saat koloni induk pecah.

Koloni Volvox yang mengandung anak koloni.

http://courses.bio.psu.edu/fall2005/biol110/tutorials/tutorial30_files/volvox.jpg

Reproduksi seksual dengan konjugasi sel-sel gamet. Reproduksi secara seksual terjadi melalui
oogami.

http://www.jochemnet.de/fiu/bot4404/Chl_VolvoxReprosex.gif

Sel-sel tertentu seperti yang membentuk koloni membesar dan berkembang menjadi sel telur.
Sperma dihasilkan oleh koloni yang sama atau koloni lain. Selanjutnya sel-sel sperma berenang
menuju sel telur dan membuahinya membentuk zigot. Untuk sementara waktu zigot mengalami
masa istirahat. Zigot yang bersifat dorman ini memiliki dinding yang tebal dengan ujung
tonjolan-tonjolan, seperti duri yang aktif kembali kemudian mengalami meiosis menghasilkan
zoospore yang bersifat haploid.
1. c. Spyrogyra Multiseluler berbentuk filament Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi.
Spyrogyra tidak membentuk zoospora ataupun sel berflagela. Setiap sel penyusun filament
ganggang ini memiliki kemampuan membelah namun pembelahan sel untuk membentuk filamen
baru terjadi secara alami bila filament patah oleh badai atau gangguan lain. Reproduksi seksual
dengan konjugasi.
http://www.e-dukasi.net) Konjugasi pada Spirogyra Adapun langkah-langkah konjugasi antara
lain Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung
kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran
itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua plasma melebur, disebut
peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami. Hasil
peleburan membentuk zigospora diploid. Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang
sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid. 1. d. Ulva Chlorophyta
berbentuk lembaran. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora
tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid.

http://courses.bio.psu.edu/fall2005/biol110/tutorials/tutorial30_files/figure_28_25.gif

Siklus hidup Ulva: suatu contoh pegiliran generasi isomorfik. Generasi seksual haploid
(gametofit) dan generasi diploid (sporofit), identik dengan penampakan (isomorfik), 1. Gametofit
menghasilkan 2. gamet, membentuk 3. zigot melalui singami. 4. Zigot berkembang menjadi
sporofit, kemudian berkembang menjadi sporangia. 5. Sporangia menghasilkan sel-sel
reproduksi yang disebut zoospore. 6. Sel-sel ini berkembang secara langsung menjadi gametofit.

2. Reproduksi alga coklat (Paeophyta) Laminaria

http://kentsimmons.uwinnipeg.ca/16cm05/1116/16protists_files/image032.jpg

Siklus hidup Laminaria: contoh pegiliran generasi heteromorfik. 1) Sporofit rumput laut ini
imumnya ditemukan dalam air tepat dibawah garis pasang terendah, yang menempel pada batu
dengan holdfast. 2) Pada awal musim semi, pada akhir musim tumbuh utama, sel-sel pada
permukaan daun bekemabang menjadi sporangia yang, 3) Mengahasilkan spora melalui meiosis.
4) Semua zoospore mirip dalam hal struktur, akan tetapi separuh dari mereka dapat berkembang
menjdi suatu gametofit jantan dan separuh lagi menjadi gametofit betina. Gametofit itu sama
sekali tidak mirip sporofit, filamen pendek bercabangyang tumbuh diatas permukaan batu
subtidal, yang sering kali terjalin satu dengan yang lainnya. 5) Gemetofit jantan melepaskan
sperma dan gametofit betina menghasilkan sel telur, yang tetap terpaut pada gametofit tersebut.
Sel telur mensekresikan sinyal kimia yang menarik sperma spesies yang sama, dengan demikian
kemungkinan meningkatkan penyatuan gamet dilautan. 6) Sperma membuahi telur, dan 7) zigot
tumbuh menjadi sporofit baru, yang memulai kehidupannya dengan terpaut pada sisa-sisa
gametofit betina yang lama.

3. Reproduksi alga merah (Rhodophyta) Siklus hidup sangat beraneka ragam pada alga merah.
Karena tidak memiliki flagella, gamet hanya mengandalkan arus air untuk dapat menyatu.
Pegiliran generasi sangat umum terjadi pada alga merah.
4. Reprodoksi alga pirang ( Chrysophyta) Pada alga pirang genus air tawar Dinobryon, jika
kerapatan sel mencapai suatu level yang tinggi, banyak spesies membentuk sista resisten yang
dapat tetap bertahan selama beberapa dekade. 2. Reproduksi pada jamur (fungi) Reproduksi
jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler,
tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri
dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau
angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi jamur dewasa. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan
inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.

http://www.free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor

Pendamping/Praweda/Biologi/0024%20Bio%201-5a.htm

3. Reproduksi pasa Lumut Kerak (Lichenes) Perkembang biakan Lichenes melalui tiga cara;

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d7/Lichen_reproduction.jpg/230px-
Lichen_reproduction.jpg

a. Secara Vegetatif • Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memisahkan bagian tubuh


yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang manjadi individu baru. Bagian-bagian
tubuh yang dipisahkan tersebut dinamakan fragmen. • Isidia. Kadang-kadang isidia lepas dari
thalus induknya yang masing-masing mempunyai simbiont. Isidium akan tumbuh menjadi
individu baru jika kondisinya sesuai. • Soredia adalah kekompok kecil sel-sel ganggang yang
sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang dapat
terlepas dari induknya. Lichenes yang baru, memiliki karakteristik yang sama dengan induknya.

b. Secara Aseksual Metode reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora yang
sepenuhnya bergantung kepada pasangan jamurnya. Spora yang aseksual disebut pycnidiospores.
Pycnidiospores ukurannya kecil, spora yang tidak motil, yang diproduksi dalam jumlah yang
besar disebut pygnidia. Pygnidia ditemukan pada permukaan atas dari tallus yang mempunyai
suatu celah kecil yang ternbuka yang disebut Ostiole. Dinding dari pycnidium terdiri dari hifa
yang subur dimana jamur pygnidiospore berada pada ujungnya. Tiap pycnidiospore
menghasilkan satu hifa jamur jika bertemu dengan alga yang sesuai terjadi perkembangan
menjadi Lichenes yang baru.

c. Secara Seksual Perkembangbiakan seksual pada Lichenes hanya terbatas pada pembiakan
jamurnya saja. Jadi, yang mengalami perkembangan secara seksual adalah kelompok jamur yang
membangun tubuh Lichenes.
http://blue5black8heart7.wordpress.com/2007/11/28/lichenes/

EVALUASI 1. Apakah yang dimaksud dengan Thallophyta? 2. Sebutkan macam-macam alga! 3.


Jelaskan struktur tubuh dan bagian-bagan dari alga hijau! 4. Jelaskan struktur tubuh dan bagian-
bagan dari alga coklat! 5. Jelaskan struktur tubuh dan bagian-bagan dari jamur! 6. Jelaskan
struktur tubuh dan bagian-bagan dari lumut kerak! 7. Sebutkan cara reproduksi pada alga hijau!
Dan jelaskan! 8. Sebutkan cara reproduksi pada alga coklat! Dan jelaskan! 9. Sebutkan cara
reproduksi pada jamur! Dan jelaskan! 10. Sebutkan cara reproduksi pada lumut kerak! Dan
jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA Campbell, Reece, Mitchell. Biologi/ Edisi Kelima/Jilid 3. Jakarta:


Erlangga,2004 Hamim,C. Sulistyaningsih Yohana, Perkembangan Tumbuhan/ Edisi Kesatu,
Jakarta: Universitas Terbuka. Kamus Lengkap Biologi, Surabaya: Tim Kashiko,2002

http://www.google.com

GLOSARIUM Flagella :tonjolan gerak yang dapat digerakkan kesegala arah Fragmentasi :
pembiakan aseksual denag jalan membelah menjadi beberapa bagian Isogami :semua ge\amet
secara morfologi tampak serupa, tidak dapat dibedakan antara gamet jantan dan gamet betina
walaupun secara genetic berbeda. Gamet dibedakan dengan notasi + dan gamet –Konjugasi
:bentuk pembiakan seksual antara dua sel yang sama bentuk Oogami :gamet berukuran besar
tidak berflagella sehingga bersifat nono motil, sedangkan gamet yang berukuran kecil ada yang
berflagella atau tidak berflagella, gamet yang berukuran besar dan non motil tesebut ditentukan
sebagai sel telur sedangkan yang lebih kecil sebagi sel sperma Thallophyta :suatu phylum dari
tumbuhan yang tubuhnyadibina atas benag halus yang disebut thallus Thallus :benang halus,
dibina atas sel-sel memanjang yang bersifat muda, tidak tergenerasi.

Anda mungkin juga menyukai