DAN AKTIVITASNYA
KELOMPOK 4
AHMAD SULISTYONO
BUNCIT SULIGIYANTO
DESY PURNAMA SARI
EKA RUSADI
YENI FITRIYANA JAYANTI
Sifat-Sifat Steroid
Ha He
(R ekuatorial) (R aksial)
CH3
H3C
CH3 1
3 5
OH
e 3 5
H
H OHa H
5α- kolestan-3β-ol (90%) 5α- kolestan-3α-ol (10%)
(kolestanol) (epikolestanol)
•Kolestanol dalam suasana basa (natrium amilat dalam amil
alkohol) berepimerisasi menghasilkan campuran dengan
epilokestanol.
•Gugus hidroksil pada kolestan yaitu ekuatorial, sedangkan
pada epikolestanol pada aksial.
•Gugus hidroksil pada epikolestanol mengalami antaraksi 1,3
dengan dua atom hydrogen aksial yang terikat pada C-1 dan C-
5, sedangkan pada kolestanol tidak sehingga kolestanol lebih
stabil dari epikolestanol.
CH3
H3C
CH3 H C
H B
H C D 5
B H
A
5
OH
a A
OHe
5β-kolestan-3β-ol 5β-kolestan-3α
(koprostanol) (10%) (epikoprostanol) (90%)
H3C H3C
O
HO
OH ClCOOC2H5 OCOOC2H5
H
H
5a-kolestan-3ß, 7ß-diol
Ester dikatilat
C2H5O
H3 C
C O
H 3C
H3 C O
ClCOOC2H5
HO
OH
H
H
H OH
Ester monokatilat
5a-kolestan-3ß, 7a- diol
11 β – gugus hidroksil ( gugus yang merupakan ciri
dari beberapa hormon adrenal ) sangat sukar
diasetilasi karena gugus ini sangat terlindungi oleh
antaraksi dengan dua gugus metil aksial pada C-10
dan C-13, sepertiCHjelas
3
terihat pada struktur berikut
OH :
OH H3C R
R
H
H3C H
H3C
H H
turunan 15 ß - hidroksi
turunan 11 ß - hidroksi
C. Hidrolisis Ester Steroid
R'
R'
R' C OH + R - O- R C O- + R - OH
Alkohol
• Laju hidrolisis ester ditentukan oleh pembentukan
anion antara, kemampuan anion tersebut dalam
menjalani solvasi oleh pelarut.
H3C H 3 5
C O 3 5 H
O O H
H H H3C C O
3β-asetoksi-5α-kolestan 3α -asetoksi-5α-kolestan
H3C C O
O
O H3C
C 2
H
H3C O 5
2 10
4
5
H
H
2α -asetoksi-5α-kolestan 2β-asetoksi-5α-kolestan
C O
O H3C R
H3C H
13
11
10 8
5
Ester 11 β
D. Oksidasi Steroid
H3 C H H3C H
Cepat
+ CrO3 C
C
H3 C O – CrO2 – OH H3C
Keton
(trigonal)
Ergosterol Vitamin D2
Windaus, Jerman tahun 1931 Pemisahan
vitamin D1 dari penyinaran ergosterol
Penyelidikan lebih lanjut senyawa aktif adalah
campuran(vitamin D2 dan lumisterol)
Penyinaran pada suhu 50oC menghasilkan vitamin
D2, lumisterol, dan takhisterol
Penyinaran pada suhu 20oC menghasilkan pre-
vitamin D2 yang berada kesetimbangan dengan
ergosterol, lumisterol, dan takhisterol
Pemanasan pre-vitamin D2 tanpa penyinaran
menghasilkan vitamin D2
Hubungan antara struktur pre-vitamin D2 dan
takhisterol diketahui dari perubahan
takhisterol menjadi pre-vitamin D2 oleh
yodium
CH3
hv
HO
Ergosterol Senyawa
transisi
hv
hv
Vitamin D2
hv
I2
Lumisterol Pre-vitamin
Takhisterol
D2
Sterol lain yang mengandung
gugus fungsi 5,7-diena
Pembentukan vitamin D3
7-Dehidrokolesterol Vitamin D3
Pembentukan Vitamin D4
hv
22:23-Dihidroergosterol Vitamin D4
Perbedaan struktur pada Vitamin D terletak pada
rantai samping yang terikat pada C-17.
Rantai samping dari vitamin D :
Estradiol Dietilstilbes
trol
Beberapa Hormon Steroid
Alam Hormon Keaktifan
Esterogen
Estrogenik
Mestimulasi organ
seksual betina
Estron Estradiol
Androgen
Androgenik
Menstimulasi organ
seksual jantan
Testosteron Andosteron
Beberapa Hormon Steroid Alam
Hormon Keaktifan
Progestogen
Androgenik
Menstimulasi uterus
Progesteron
Adreno Kortikoid
Transpor elektrolit
Mencegah
peradangan
Kortison Aldosteron
• Keaktifan estrogenik tidak hanya
ditemukan di steroid juga ditemukan di
golongan flavonid yakni Genistein.
• Strukturnya mirip dengan struktur
estradiol dan dietilestradiol.
• Keaktifan biologi ditentukan oleh ukuran
dan konfigurasi molekul serta sebaran
dari gugus fungsi.
Genistein
Gugus Fungsi dan Keaktifan
• Semua steroid yang aktif bercirikan gugus
fungsi oksigen yang terikat satu atau lebih
dari posisi C-3, C-11, C-16, C-17, C-18, C-20,
C-21. Ex: gugus fungsi pada C-3 dan C-17
merupakan ciri estrogen dan androgen
(mempercepat pertumbuhan seldalam
jaringan tertentu).
• Selain itu pada hormon kortikoid mempunyai
ciri khas yakni sistem gugus fungsi 4-en-3-on.
• Penggantian gugus hidroksil pada C-3 dari
vit.D dengan gugus karbonil (C=O) atau
gugus tiol, -SH atau atom klor menghilangkan
kereaktifan antirakhitik.
Vitamin D
Vit. D
Progesteron
Pada progesteron, gugus karbonil
pada C-3 diperlukan untuk
keaktifan menstimulasi uterus
(mempertahankan
kehamilan), sedangkan C-20 tidak
diperlukan. Progesteron
Senyawa-senyawa sintetik Sintetik
progesteron yang analog telah
Testosteron
Senyawa turuna androgen
menunjukkan adanya
gugus 17β – hidroksil yang
digukan untuk merangsang
pertumbuhan sel dari Androgen Sintetik
jaringan tertentu.
Gugus hidroksil C-3 tidak
Tambahan
• Peranan masing-masing gugus fungsi
molekul untuk keaktifan tertetu dapat
diketahui dengan cara mensintesis
berbagai steroid yang mengandung satu
gugus fungsi (monofungsional)
• Pendekatan lain yang dapat digunakan
adalah mengubah atau mengganti suatu
gugus fungsi dengan gugus fungsi yang
lain.
TERIMAKASIH