0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara sholat jama', qoshor, dan jama' qoshor serta sholat dalam keadaan darurat. Sholat jama' adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu dengan syarat bepergian jauh 85 km. Sholat qoshor meringkas jumlah rakaat menjadi 2 rakaat untuk dhuhur, ashar, dan isya dengan syarat bepergian jauh. Sholat jama' qoshor menggabungkan dua shol
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara sholat jama', qoshor, dan jama' qoshor serta sholat dalam keadaan darurat. Sholat jama' adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu dengan syarat bepergian jauh 85 km. Sholat qoshor meringkas jumlah rakaat menjadi 2 rakaat untuk dhuhur, ashar, dan isya dengan syarat bepergian jauh. Sholat jama' qoshor menggabungkan dua shol
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara sholat jama', qoshor, dan jama' qoshor serta sholat dalam keadaan darurat. Sholat jama' adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu dengan syarat bepergian jauh 85 km. Sholat qoshor meringkas jumlah rakaat menjadi 2 rakaat untuk dhuhur, ashar, dan isya dengan syarat bepergian jauh. Sholat jama' qoshor menggabungkan dua shol
TATACARA SHOLAT JAMA’, QOSHOR, DAN JAMA’ QOSHOR SERTA SHOLAT
DALAM KEADAAN DARURAT I. Sholat Jama’ (Menggabungkan) Adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu, dilaksanakan karena adanya alasan/sebab/syarat tertentu
a. Macam-macam sholat jama’
Sholat yang boleh dijama’ adalah dhuhur dengan ashar dan maghrib dengan Isya. Waktu untuk melakukan sholat jama’ ada 2 yaitu : 1. Jama’ Ta’dhim : dikerjakan diawal waktu sholat Misalnya : Sholat dhuhur dengan ashar (dijama’/dikerjakannya diwaktu dhuhur, begitu pula maghrib dengan isya Tata caranya : Lakukan sholat dhuhur 4 rakaat sampai salam, lalu sholat ashar 4 rakaat sampai salam 2. Jama’ Takhir : dikerjakan di akhir waktu. Misalnya : Sholat dhuhur dengan ashar (dijama’) lalu dikerjakan diwaktu ashar, begitu pula dengan maghrib dan isya b. Syarat sholat jama’ Yaitu bepergian jauh dan mencapai jarak 85 km. Abdullah ibnu abbas radhiallahu’anhu menuturkan bahwa ketika bepergian jauh, Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam menjama sholat dhuhur dengan sholat ashar bila beliau masih dalam perjalanan, disamping itu beliau juga menjama’ sholat maghrib dan sholat isya (HR. Bukhori dalam kitab Al-Jumu’ah No. 1107)
II. Sholat Qoshor
Adalah meringkas jumlah rakaat sholat wajib menjadikan sholat yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat dikarenakan memiliki sebab/alasan/syarat tertentu Adapun sholat wajib yang boleh diqoshor / diringkas adalah dhuhur, ashar dan isya. Sedangkan maghrib dan subuh tidak dapat diqoshor a. Syarat Sholat Qoshor Yaitu karena bepergian jauh Dalilnya : “Abdullah Ibnu Umar radhiallahu’anhu menuturkan bahwa aku menemani Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam (dalam bepergian), beliau tidaklah mengerjakan sholat dalam bepergian tersebut lebih dari 2 rakaat. (aku juga pernah menemani) Abu bakar, Umar dan Utsman pun juga melakukan hal yang demikian” (HR. Bukhori dalam Kitab Al-Jumuah No. 894) b. Tatacara Sholat Qoshor Yaitu dengan mengerjakan sholat dhuhur 2 rakaat, ashar 2 rakaat, dan Isya 2 rakaat. III. Sholat Jama’ dan Qoshor Adalah menggabungkan 2 sholat wajib dan meringkasnya dikarenakan memiliki sebab/alasan/syarat tertentu. Tata cara Sholat Jama’ dan Qoshor : a. Diwaktu dhuhur atau ashar, kita sholat dhuhur 2 rakaat sampai salam, dilanjutkan sholat ashar 2 rakaat sampai salam diwaktu yang sama. b. Diwaktu maghrib atau isya, kita sholat maghrib 3 rakaat sampai salam, lalu dilanjutkan sholat isya 2 rakaat sampai salam IV. Sholat dalam keadaan darurat (Ketika sakit dan dikendaraan) a. Ketentuan sholat dalam keadaan darurat Beberapa ketentua sholat dalam keadaan darurat (diatas kendaraan, sakit atau kedua-duanya) 1. Jika terhalang menggunakan air karena sakit/dingin sekali atau tidak ada air, maka bertayamum 2. Lakukan sholat dengan jama’/qoshor/jama’ qoshor 3. Tatacara sholatnya berbeda dengan sholat pada umumnya 4. Tatacara sholat dikendaraan : - Duduk di atas tempat duduk dan menghadap kiblat (jika kendaraan tidak menghadap kiblat, maka tidak mengapa mengikuti arah kendaraan tersebut) - Niat (dalam hati) - Takbiratul ihram - Melafalkan QS, Al-Fatihah dan surat lainnya - Ruku’, dengan membungkukkan badan kita 45 0 sambil meletakkan tangan di atas paha - Sujud dengan membungkukkan badan sedalam mungkin atau melebihi bungkukkan Ruku’ - Duduk diantara dua sujud, duduk seperti semula begitu pula tasyahud akhir - Salam b. Tatacara Sholat Ketika Sakit Perhatikan dua hadits berikut : 1. Dari Imron bin Husain radhiallahu’anhu, ia berkata : Dulu aku terkena penyakit wasir, kemudian aku bertanya kepada Nabi shalallahu’alaihi wassalam tentang cara sholatnya, beliau bersabda : “Sholatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka dengan berbaring” (HR. Bukhori) 2. Dari Imron bin Husain radhiallahu’anhu, ia bertanya kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam tentang sholatnya seseorang sambal duduk. Beliau bersabda, “Jika dia sholat dengan berdiri, maka itu lebi baik. Siapa yang sholat dengan duduk, maka baginya setengah pahala orang yang sholat dengan berdiri. Siapa yang sholat dengan berbaring, maka baginya setengah pahala orang yang duduk.” (HR. Bukhori)