Anda di halaman 1dari 24

Dosimetri

Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021


Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Daftar Isi

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1 Kompetensi Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Indikator Keberhasilan Keahlian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

2 Besaran dan Satuan Dosis Radiasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3


2.1 Paparan (X) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Laju Paparan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Dosis serap (D) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.4 Laju Dosis Serap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.5 Hubungan Dosis Serap dan Paparan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.6 Dosis Ekuivalen (H) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.7 Laju Dosis Ekuivalen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.8 Dosis Efektif (Eτ ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.9 Laju Dosis Efektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.10 Dosis Terikat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.11 Dosis Kolektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3 Dosimetri Eksterna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.1 Faktor Gamma . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.2 Laju Paparan dari Sumber Gamma Berbentuk Titik . . . . . . . . . . . . . 10
3.3 Rumus Aproksimasi Laju Dosis Ekuivalen . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

4 Dosimetri Interna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
4.1 Waktu Paro Efektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
4.2 Radioisotop Pemancar Partikel Alpha dan Beta . . . . . . . . . . . . . . . 11

5 Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

6 Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

i
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

ii Daftar Isi
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Daftar Tabel

2.1 Konversi dosis serap terhadap paparan pads foton berbagai energi . . . . 5
2.2 Nilai faktor bobot berbagai jenis radiasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.3 Nilai faktor bobot berbagai organ tubuh . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

3.1 Faktor Gamma (Γ) untuk beberapa radionuklida . . . . . . . . . . . . . . 9

iii
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

iv Daftar Tabel
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 1

Pendahuluan

Radiasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan namun perlu disadari bahwa radi-
asi juga mengandung potensi bahaya apabila berinteraksi dengan sistem tubuh manusia.
Untuk keperluan tersebut dperIukan batasan radiasi yang dapat digunakan sebagai kuan-
tisasi efek biologi yang ditimbulkannya. Besaran kuantitatif ni dinamakan dosis radiasi.
Berdasarkan interaksi yang terjadi, berbagai besaran dan satuan dosis radiasi tersebut
dapat didefinisikan. Nilai dosis radiasi sangat dipengaruhi oleb berbagai faktor yaitu
jenis dan energi radiasi, aktivitas sumber radiasi dan jenis bahan yang dilewatinya.
Dalam modul ini akan diuraikan pengertian dan satuan paparan, pengertian dan satu-
an dosis serap, pengertian dan satuari dosis ekivalen, pengertian dan satuan dosis efektif,
konstanta gamma, hubungan aktivitas sumber radiasi gamma dan laju paparan, rumus-
rumus pendekatan untuk dosimetri eksterna, waktu paro efektif, dan dosimetri interna
untuk zat radioaktif pemancar alfa, beta dan gamma yang terdeposit di dalam tubuh.

1.1 Kompetensi Dasar


Menerapkan konsep dasar dosimetri radiasi

1.2 Indikator Keberhasilan Keahlian


Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu:

1. menguraikan konsep paparan, dosis serap, kerma, dosis ekuivalen, dan dosis efektif;

2. menyebutkan satuan-satuan yang dipergunakan dalam dosimetri radiasi;

3. menjelaskan konsep mengenai laju paparan dan laju dosis;

4. menjelaskan konsep waktu paro fisika dan biologis;

5. menjelaskan konsep dosimetri internal;

6. menjelaskan konsep dosimetri neutron (berkaitan dengan penggunaan linear acce-


lerator dan cyclotron di bidang industri serta zat radioaktif untuk kegiatan well
logging);

7. menerapkan hitungan sederhana dosimetri terhadap sumber gamma dengan mem-


perhitungkan factor jarak, waktu, dan perisai.

1
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

2 Bab 1. Pendahuluan
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 2

Besaran dan Satuan Dosis Radiasi

2.1 Paparan (X)


Paparan didefinisikan sebagai kemampuan radiasi sinar-X atau gamma untuk menimbulk-
an ionisasi di udara dalam volume tertentu, secara matematis paparan dapat dituliskan
sebagai:

Paparan

dQ
X= (2.1)
dm

dengan dQ adalah jumlah muatan pasangan ion yang terbentuk dalam suatu elemen vo-
lume udara bermassa dm. Pada sistem satuan intemasional (SI), satuan paparan adalab
Coulomb/kilogram (C/kg). Pengertian 1 C/kg adalah besar paparan yang dapat me-
nyebabkan terbentuknya muatan listrik sebesar satu coulomb pada suatu elemen volume
udara yang mempunyai massa 1 kg. Sedang satuan lama adalah Roentgen (R). Hubungan
antara satuan SI dengan satuan Roentgen adalah:

1 R = 2, 58 × 10−4 C/kg. (2.2)

2.2 Laju Paparan


Laju paparan adalah besar paparan per satuan waktu, dan diberi simbol Ẋ. Satuan laju
paparan dalam, SI adalah C/kg · jam dan satuan lama adalah R/jam.

2.3 Dosis serap (D)


Dosis serap didefinisikan sebagai energi rata-rala yang diserap bahan per satuan massa
bagian tersebut. Secara matematis dosis serap dituliskan sebagai berikut:

Dosis Serap

dE
D= , (2.3)
dM

dengan dE adalah energi yang diserap oleh bahan yang mempunyai massa dm. Satuan
dosis serap dalam SI adalah Joule/kg atau sama dengan gray (Gy). Satu gray adalah
energi rata-rata sebesar 1 Joule yang diserap bahan dengan massa 1 kg:

1 Gy = 1 Joule/kg. (2.4)

3
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Satuan lama untuk dosis serap adalah rad. Satu rad adalah energi rata-rata sebesar 100
erg yang diserap bahan dengan massa 1 gram:

1 rad = 100 erg/g, (2.5)

sehingga:
1 Gy = 100 rad (2.6)
Besaran dosis serap ini berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis bahan yang
dikenainya.

2.4 Laju Dosis Serap


Laju dosis serap adalah dosis serap per satuan waktu, dan diberi simbol Ḋ. Satuan laju
dosis serap dalam SI adalah Joule/kg · jam atau gray/jam (Gy/jam) atau dalam satuan
lama adalah rad/jam.

2.5 Hubungan Dosis Serap dan Paparan


Hubungan laju dosis serap dengan laju paparan adalah sebagai berikut:

Ḋ = f × Ẋ, (2.7)

dengan:
Ḋ : laju dosis serap (Rad);
Ẋ : laju paparan (R);
f : faktor konversi dari laju paparan ke laju ddosis serap (Rad/R)
Karena muatan 1 pasang ion = 4, 8 × 10−10 esu, dan energi yang dibutuhkan untuk
membentuk 1 pasang ion di udara adalah 34 eV (1 eV = 16 × 10−12 erg) serta massa
1 cm3 udara (NTP) adaLah 0,001293 gram, maka nilai paparan sebesar 1 R sesuai dengan
penyerapan energi sebesar 87,7 erg/gram udara.

1 rad = 100 erg/gram udara,


(2.8)
1 R = 0, 877 rad.

Jadi bila medium yang digunakan udara, maka f = 0, 877 rad/R. Bila medium yang
digunakan bukan udara maka faktor konversi dari laju paparan ke laju dosis serap adalah:
 
µ
ρ
f = 0, 877  m (2.9)
µ
ρ u
   
µ 2 µ
dengan adalah koefisien atenuasi massa medium (cm /gr) dan adalah koe-
ρ m ρ c
fisien atenuasi massa udara (cm2 /gr).
Berdasarkan nilai konversi dosis pada Tabel 2.1, dalam bidang proteksi radiasi praktis,
disepakati (ditetapkan) nilai konversi dosis (f ) besarnya = 1 rad/R.

4 Bab 2. Besaran dan Satuan Dosis Radiasi


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Tabel 2.1: Konversi dosis serap terhadap paparan pads foton berbagai energi

Energi Foton Nilai f dalam Nilai f dalam Nilai f dalam Tulang


(MeV) Air (rad/R) Otot (rad/R) Keras (rad/R)
0,010 0,019 0,925 3,550
0,020 0,879 0,927 4,230
0,040 0,879 0,920 4,140
0,060 0,905 0,929 2,910
0,080 0,932 0,940 1,910
0,100 0,949 0,949 1,460
0,500 0,965 0,957 0,925
1,000 0,965 0,957 0,919
2,000 0,965 0,955 0,912
3,000 0,962 0,955 0,929

2.6 Dosis Ekuivalen (H)


Dosis serap yang sama tetapi berasal dan jenis radiasi yang berbeda akan memberik-
an efek biologi yang berbeda pada sistem tubuh. HaI ini terjadi karena daya ionisasi
masing-masing jenis radiasi berbeda. Makin besar daya ionsasi, makin tinggi tingkat ke-
rusakan biologi yang ditirnbulkannya. Besaran yang merupakan kuantisasi radiasi untuk
menimbulkan kerusakan pada jaringan organ dinamakan faktor bobot radiasi (Wr ).
Faktor bobot radiasi sebelumnya juga disebut faktor kualitas (QF). Untuk aplikasi di
bidang radiobiologi dinyatakan dengan relative biological effectiviness (RBE). Tabel 2.2
menunjukkan nilai faktor bobot radiasi berbagal jenis radiasi. Perlu diingat bahwa semua
harga pada Tabel 2.2 berlaku untuk radiasi eksterna dan interna. Nilai untuk elektron
tidak termasuk elektron Auger yang dipancarkan oleh inti yang terikat pada DNA. Secara

Tabel 2.2: Nilai faktor bobot berbagai jenis radiasi

Jenis Radiasi Wr (tanpa satuan)


Foton, untuk semua energi 1
Elektron dan Muon, semua energi 1
Neutron termal 5
Neutron dengan energi yang tidak diketahui 10
Neutron cepat 20
Proton, selain proton rekoil, dengan energi > 2 MeV 5
Partikel alpha, fragmen fisi, inti berat 20

matematis dosis ekivalen dituliskan sebagal berikut:


X
H= (D × Wf ), (2.10)

dengan H adalah dosis ekivalen. Satuan dosis ekivalen dalam SI adalah sievert (Sv) dan
satuan lama adalah rem. Hubungan antara kedua satuan tersebut adalah:

1 Sv = 100 rem. (2.11)

2.6. Dosis Ekuivalen (H) 5


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

2.7 Laju Dosis Ekuivalen


Laju dosis ekivalen adalah dosis ekivalen per satuan waktu, dan diberi simbol Ḣ. Sa-
tuan laju dosis ekivalen dalam SI adalah sievert/jam (Sv/jam) dan satuan lama adalah
rem/jam.

2.8 Dosis Efektif (Eτ )


Pada penyinaran seluruh tubuh untuk setiap organ/jaringan menerima dosis ekivalen
yang sama ternyata efek biologi setiap organ/jaringan berbeda. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan sensitvitas organ/jaringan tersebut terhadap radiasi. Dalam hal ini efek radiasi
yang diperhitungkan adalah efek stokastik. Oleh sebab itu diperlukan besaran dosis lain
yang disebut dosis efektif, dengan simbol Eτ . Tingkat kepekaan organ atau jaringan
tubuh terhadap efek stokastik akibat radiasi disebut faktor bobot organ atau faktor bobot
jaringan tubuh, dengan simbol Wτ . Tabel 2.3 menggambarkan nilal faktor bobot berbagai
organ tubuh.

Tabel 2.3: Nilai faktor bobot berbagai organ tubuh

No. Organ atau Jaringan Tubuh Wτ *


1 Gonad 0,20
2 Sumsung tulang 0,12
3 Colon 0,12
4 Lambung 0,12
5 Paru-paru 0,12
6 Ginjal 0,05
7 Payudara 0,05
8 Liver 0,05
9 Oesophagus 0,05
10 Kelenjar gondok (tiroid) 0,05
11 Kulit 0,01
12 Tulang (permukaan) 0,01
13 Dada -
14 Organ atau jaringan tubuh lainnya 0,05
*) Harga Wτ berdasarkan ICRP No. 60 (1990)

Secara matematis dosis efektif diforrnulasikan sebagai berikut:

Dosis Efektif
X
Eτ = (Wτ H) , (2.12)

atau X
Eτ = (Wr Wτ D) . (2.13)
Satuan dosis efektif ialah Sievert (Sv) atau rem.

6 Bab 2. Besaran dan Satuan Dosis Radiasi


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

2.9 Laju Dosis Efektif


Definisi laju dosis ekivalen adalah dosis efektif per satuan waktu dengan satuan laju dosis
efektif ialah Sv/jam atau rem/jam.

2.10 Dosis Terikat


Dosis terikat adalah dosis total yang diterima akibat zat radioaktif masuk ke dalam tubuh
Dosis terikat merupakan integral waktu dan laju dosis. Secara matematis dosis terikat
dituliskan dalam Persamaan () sebagai berikut:

Dosis Terikat
Z t
D(t) = Ḋdt, (2.14)
0

dengan D(t) menyatakan dosis, Ḋ menyatakan dosis terikat dan (0, t) menyatakan selang
waktu penyinaran atau selang waktu zat radioaktif masuk ke dalam tubuh (intake). Jika
t tidak diketahui secara khusus, maka diambil harga 50 tahun untuk orang dewasa dan 70
tahun untuk anak-anak. Dosis terikat berlaku untuk dosis interna yang dapat dinyatakan
dalam bentuk dosis serap terikat, dosis ekivalen terikat dan dosis efektif terikat.

2.11 Dosis Kolektif


Dosis kolektif ialah doss ekivalen atau dosis efekif yang digunakan apabila terjadi penyi-
naran pada sejumlah besar populasi (penduduk). Penyinaran ini biasanya muncul apabila
terjadi kecelakaan nuklir atau kecelakaan radiasi. Dalam hal ini perlu diperhitungkan dis-
tribusi dosis radiasinya dan distribusi populasi yang terkena penyinaran. Simbol untuk
besaran dosis kolektif ini adalah ST dengan satuan sievert-man (Sv-man). Secara mate-
matis dituliskan sebagai berikut: Untuk dosis ekuivalen kolektif,

Dosis Ekuivalen Kolektif

ST = p · H. (2.15)

Untuk dosis efektif kolektif,

Dosis Efektif Kolektif

ST = p · E, (2.16)

dengan:
ST : dosis ekuivalen kolektif,
H : dosis ekivalen,
p : jumlah populasi,
E : dosis efektif.
Dosis kolektif digunakan untuk memperkirakan berapa jumlah manusia dalam popula-
si tersebut yang akan menderita akibat radiasi, yaitu dengan memperhitungkan faktor
resiko.

2.9. Laju Dosis Efektif 7


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

8 Bab 2. Besaran dan Satuan Dosis Radiasi


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 3

Dosimetri Eksterna

3.1 Faktor Gamma


Faktor gamma adalah laju paparan pada jarak 1 meter dan sumber radiasi gamma ber-
bentuk titik dengan aktivitas sebesar 1 Curie (37 GBq). Nilai faktor gamma bergantung
kepada energi masing-masing sumber radiasi dan koefisien serap massa udara. Untuk
sumber radiasi dengan energi (E) antara 60 keV sampai dengan 2 MeV dan koefisien
serap linier bervariasi kecil sekali terhadap energi, maka faktor gamma dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus pendekatan sebagai berikut:

Estimasi Faktor Gamma


X
Γ = 0, 53 fi Ei (Rm2 /Ci · jam), (3.1)

dengan:
fi : fraksi/presentase radiasi gamma terhadap jumlah radiasi yang dipancarkan,
Ei : energi radiasi gamma.
Nilai dan satuan faktor gamma bervariasi, bergantung kepada paparan atau besaran dosis
yang akan digunakan (lihat Tabel 3.1).

Tabel 3.1: Faktor Gamma (Γ) untuk beberapa radionuklida

R · m2 µGy · m2 µSv · m2
     
Radioisotop Energi (MeV) Γ Γ Γ
Ci · jam MBq · jam MBq · jam
N-22 1,275 1,19 0,2800 0,3270
Na-24 1,369 1,82 0,4310 0,4860
2,754
Co-60 1,173 1,30 0,3060 0,4860
1,332
I-131 0,364 0,22 0,0512 0,0648
Cs-137 0,662 0,34 0,0771 0,0910
Ir-192 0,317 0,48 0,1090 0,1380
0,468
Au-198 0,240 0,24 0,0545 0,0683
Catatan menurut JRIA (Japan Radioisotop Association), ICRU 1985

9
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

3.2 Laju Paparan dari Sumber Gamma Berbentuk


Titik
Nilai laju paparan pada jarak r meter dan sumber radiasi gamma berbentuk titik dengan
aktivitas sebesar A Curie adalah:

Laju Paparan Radiasi Gamma

ΓA
Ẋ = , (3.2)
r2

dengan:
Ẋ : laju paparan (R/jam)
Γ : faktor gamma (R · m2 /Ci · jam)
A : aktivitas (Ci)
r : jarak (m)

3.3 Rumus Aproksimasi Laju Dosis Ekuivalen


Hubungan antara laju dosis ekvaIen dengan aktivitas dapat ditentukan dengan menggu-
nakan rumus pendekatan sebagai berikut:

Laju Dosis Ekuivalen

AE
Ḣ = , (3.3)
6r2

dengan:
Ḣ : laju dosis ekuivalen (µSv/jam)
A : aktivitas (MBq)
E : energi (MeV)
r : jarak (meter)

10 Bab 3. Dosimetri Eksterna


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 4

Dosimetri Interna

4.1 Waktu Paro Efektif


Apabila terjadi masukan zat radioaktif, maka informasi Iamanya zat radioaktif finggal
di dalam tubuh menjadi sangat penting. Dalam proteksi radiasi, konstanta peluruhan
efektif λeff digunakan untuk menggambarkan laju peluruhan radiasi dan laju pengeluaran
zat radioaktif dari dalam tubuh yang secara matematika dirumuskan sebagai berikut:

λeff = λf + λb , (4.1)

dengan λeff adalah konstanta peluruhan efektif, λf adalah konstanta peluruhan fisik ra-
dionuklida, dan λb adalah konstanta peluruhan biologi.
ln 2
Oleh karena λ = , maka waktu paro efektif dapat dituliskan sebagai berikut:
T1/2
Waktu Paro Efektif
1 1 1
= + , (4.2)
Teff Tf Tb

dengan Teff adalah waktu paro efektif radionuklida, Tf adalah waktu paro fisik radionu-
klida, dan Tb adalah waktu paro biologi radionuklida di dalam tubuh.
Waktu paro fisik radionuklida hanya bergantung kepada jenis radionuklida. Waktu
paro biologi dan waktu paro efektif tergantung pada sifat kimia dan fisika kontaminan
radioaktif, karakteristik anatomi, karakteristik fisiologi, dan karakteristik metabolisme
seseorang.

4.2 Radioisotop Pemancar Partikel Alpha dan Beta


Perhitungan dosis serap dan radioisotop yang terdeposit dalam tubuh mengacu pada de-
finisi gray. Bila radioisotop pemancar partikel alpha dan beta terdistribusi secara merata
di dalam tubuh, maka energi yang diserap sama dengar energi yang dipancarkan. Energi
yang diserap per satuan massa per peluruhan disebut Energi Efektif Spesifik (Specific
Effective Energy/SEE). Untuk radioisotop pernancar partikel, SEE adalah energi rata-
rata dibagi dengan massa jaringan tubuh tempat radioisotop terdeposit.

Energi Efektif Spesifik


SEE = , (4.3)
m

dengan Ē adalah energI rata-rata per disintegrasi dan m adalah massa jaringan tubuh.

11
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Laju dosis dan radioisotop tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Ḋ = 1, 3284 × 10−8 · A · SEE, (4.4)

dengan Ḋ adalah laju dosis (Gy/hari), A adalah aktivitas (Bq), dan SEE adalah Energi
Efektif Spesifik (MeV/dis · kg).

12 Bab 4. Dosimetri Interna


Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 5

Rangkuman

Dosimetri

Besaran dan satuan radiasi


Besaran dan satuan radiasi dapat dibedakan menjadi dosis serap D, dosis ekivalen
H, dosis efektif E, dosis terikat dan dosis kolektif. Paparan hanya berlaku untuk
radiasi sinar-X dan gamma pada medium udara. Besaran yang lebih umum,
yaitu besaran yang berlaku untuk semua jenis radasi dan semua jenis medium
adalah dosis serap. Dosis serap hanya bergantung kepada energi rata-rata yang
diserap oleh bahan per satuan massa bahan tersebut. Pada dosis ekivalen harus
memperhitungkan efek radiasi sebagai akibat dari jenis radiasi yang berbeda, yaitu
dengan memasukkan faktor bobat radiasi Wr . Dosis efektif selain memasukkan
faktor bobot radiasi juga memperhitungkan faktor bobot organ/jaringan Wτ ,
yaitu tingkat kepekaan organ/jaringan terhadap efek stokastik, Dosis total yang
merupakan integral laju dosis untuk selang waktu tertentu disebut dasis terikat.
Sedangkan dosis yang digunakan apabila terjadi penyinaran pada sejumlah besar
papulasi (penduduk) disebut dosis kolektif.

Dosimetri eksterna
Laju paparan pada jarak 1 meter dan sumber radiasi gamma berbentuk titik dengan
aktivita sebesar 1 Curie (37 GBq) disebut faktor gamma. Untuk sumber radiasi
gamma bentuk titik dengan nilai konstanta gamma Γ dan aktivitas A diketahui,
maka laju paparan, Ẋ pada jarak tertentu r ditentukan dengan mengaplikasikan
rumus hubungan antara aktivitas dan laju paparan:
ΓA
Ẋ = . (5.1)
r2
Rumus pendekatan,
AE
Ḣ = , (5.2)
6r2
digunakan untuk menghitung laju dosis ekuivalen Ḣ pada jarak tertentu r bila
diketahui energi E dan aktivitas A.

Dosimetri interna
Apabila terjadi masukan (intake) zat radioaktif, maka intormasi adanya zat ra-
dioaktif tinggal di dalarn tubuh menjad sangat penting. Dalam proteksi radiasi,
konstanta peluruhan efektif (λeff ) digunakan untuk menggambarkan laju peluruhan
radiasi dan laju pengeluaran zat radioaktif dan dalam tubuh dirumuskan dengan

13
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

0, 693
λeff = λf + λb sedangkan waktu paro efektif adalah Teff = . Perhitungan laju
λeff
dosis serap radioisotop pemacar partikel alpha dan beta yang terdeposit dalam tu-
buh dapat digunakan rumus D = 1, 3824×10−8 ×A×SEE, dengan adalah aktivitas
dan SEE adalah Specific Effective Energy.

14 Bab 5. Rangkuman
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Bab 6

Daftar Pustaka

1. James E. Martin, 2013, ”Physics for Radiation Protection”, Wiley-VCH Verlag &
Co. KGaA, Boschstr. 12, 69469 Weinheim, Germany, ePDF ISBN: 978-3-527-66709-
3

2. Herman Cember and Thomas E. Johnson, 2009, ”Introduction to Health Physics”,


Mc Graw Hill Medical, ISBN: 978-0-07-164323-8

3. Claus Grupen, 2010, ”Introduction to Radiation Protection: Practical Knowledge


for Handling Radioactive Sources”, Springer, ISBN 978-3-642-02585-3 e-ISBN 978-
3-642-02586-0, DOI 10.1007/978-3-642-02586-0

4. James E. Turner, 2007, ”Atoms, Radiation, and Radiation Protection”, WILEY-


VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim.

15
Pelatihan PPR Industri Tingkat I 2021
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

16 Bab 6. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai