Anda di halaman 1dari 13

0

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT NO PASIS : 147


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO KELOMPOK : XI

OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN FUNGSI BINMAT


PADA FUNGSI PENUNJANG LOGISTIK OPERASI
GUNA MENDUKUNG TUGAS TNI AL
DI IBU KOTA NUSANTARA

OLEH :

HANDOYO HARSONO
MAYOR LAUT (K) NRP 17278/P

KERTAS KARYA ACUAN


PASIS DIKREG SESKOAL ANGKATAN KE – 60
TA. 2022
1

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

1. Topik.

Penerapan Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum dan Keselamatan di Laut


Sebagai Strategi dalam Menghadapi Perpindahan Ibu Kota Negara

2. Latar Belakang.

Ditetapkannya UU Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara mendasari


Presiden Jokowi tanggal 15 Februari 2022 mengumumkan rencana pemindahan ibu kota
negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Pertimbangan pemindahan IKN karena beban DKI
Jakarta terlalu tinggi sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, serta bertujuan
mengurangi ketimpangan ekonomi antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.

Lokasi pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten


Kutai Kartanegara dengan posisi:

a. Bagian Utara pada 117" O' 3L.292" Bujur Timur dan O' 38'44.912" Lintang
Selatan;

b. Bagian Selatan pada 1L7" lL' 51.903" Bujur Timur dan 1" 15'25.260" Lintang
Selatan;

c. Bagian Barat pada 116' 31' 37.728" Bujur Timur dan O' 59'22.51O" Lintang
Selatan; dan

d. Bagian Timur pada ll7" L8'2a.O84" Bujur Timur dan l' 6' 42.398' Lintang Selatan.

Ibu Kota Nusantara meliputi wilayah daratan seluas kurang lebih 256.142 ha (dua
ratus lima puluh enam ribu seratus empat puluh dua hektare) dan wilayah perairan laut
seluas kurang lebih 68.189 ha (enam puluh delapan ribu seratus delapan puluh sembilan
hektare), dengan batas wilayah:

a. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam


Paser Utara, Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan
Balikpapan Utara, dan Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan;

b. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai


Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara;

c. sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan LoaKulu, Kecamatan Loa Janan,


dan Kecamatan SangaSanga Kabupaten Kutai Kartanegara; dan
2

d. sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar. 1

Pemindahan Ibu kota Nusantara dari Jakarta ke Kalimantan Timur membawa


konsekwensi yang sangat banyak, beberapa diantaranya menyangkut sistem pertahanan,
keamanan, serta penegakan hukum dan keselamatan di Laut karena berdekatan dengan
Alur Laut Kepulaun Indonesia II. Pertahanan dan keamanan disusun dengan
perencanaan sistem pertahanan terintegrasi antara matra Darat, Laut, dan Udara, ditinjau
dari geopolitik serta berbagai potensi ancaman yang mungkin timbul. Kondisi luas
wilayah laut disekitar IKN seluas 68.189 ha merupakan tanggung jawab TNI AL dalam
menjaga wilayah Laut, selaras dengan tugas pokok TNI Angkatan Laut sesuai UU Nomor
34 tahun 2004 tentang TNI pasal 9 adalah sebagai salah satu komponen utama
pertahanan negara untuk menjaga kedaulatan negara yang bertugas:

a. Melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan.

b. Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi


nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang
telah diratifikasi.

c. Melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung


kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan pemerintah.

d. Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan


kekuatan matra laut.

e. Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut. 2

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden terkait kebijakan kelautan


yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membahas permasalahan-permasalahan
dalam pemindahan IKN. Peraturan Presiden tersebut mendasari perwujudan Indonesia
menuju Poros Maritim Dunia khususnya pilar kedua yaitu kebijakan pertahanan,
keamanan, penegakan hukum, dan keselamatan di laut bertujuan untuk menegakkan
kedaulatan dan hukum, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di wilayah laut.

1
Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara
2
Undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
3

3. Permasalahan.

Permasalahan yang ditemukan dalam Penerapan Pertahanan, Keamanan,


Penegakkan Hukum dan Keselamatan di Laut dalam menghadapi perpindahan Ibukota
Negara adalah :

a. Terdapat potensi ancaman kedaulatan dan keamanan negara yang datang


melalui laut.

b. Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia dan jalur komunikasi


dunia harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan di laut

c. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan karakter perairan Indonesia


membutuhkan kekuatan laut dan udara dengan jangkauan operasi yang jauh.

4. Pemecahan Masalah :

a. Landasan Pemikiran.

1) Strategi Pertahanan Laut Nusantara. Keputusan KASAL No


Skep/1207/V/2004 tanggal 31 Mei 2004

Pertahanan Laut Nusantara dapat disusun berdasarkan tiga pilar utama


yang saling terkait, yaitu:

a). Pilar pertama penangkalan, yang dilaksanakan secara terus


menerus sepanjang tahun dengan berbagai bentuk operasi laut baik
dalam masa damai maupun darurat. Melalui operasi ini diharapkan
dapat menyurutkan niat pihak lawan atau calon lawan karena
tindakannya dapat mengakibatkan kerugian atau resiko yang akan
ditanggungnya sangat tidak sebanding dengan hasil yang akan
diperoleh.

b). Pilar kedua pertahanan mendalam, yang mengandung


pengertian bahwa musuh harus dicegat dan dihancurkan di luar batas
wilayah laut nasional untuk mencegah jangan sampai lawan
memasuki wilayah perairan indonesia. Karena itu medan pertahanan
laut ditata dalam lapis-lapis pertahanan sebagai berikut :

1). Medan pertahanan penyanggah, yaitu daerah


pertahanan lapis pertama yang terletak diluar garis batas ZEE
Indonesia dan lapisan udara diatasnya.
4

2). Medan pertahanan utama, yaitu daerah pertahanan


lapis kedua mulai dari batas luar laut teri torial sampai dengan
ZEE Indonesia dan lapisan udara di atasnya.
3). Daerah perlawanan, yaitu daerah pertahanan lapis ke
tiga yang merupakan daerah-daerah perlawanan, yang berada
pada laut teritorial dan perairan kepulauan dan lapisan udara di
atasnya berikut wilayah kompartemen strategis darat.

c). Pilar ketiga perlawanan semesta sebagai implementasi dan


kewajiban setiap warga negara dalam pertahanan negara yang
memiliki sifat-sifat kerakyatan, kesemestaan dan kew ilayahan dalam
menghadapi setiap bentuk ancaman terhadap keselamatan bangsa
dan negara. Kesemuanya merupakan bagian dari pertahanan
semesta 3

2) Perpres No. 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan


Indonesia. Program-program utama dalam melaksanakan strategi
kebijakan pertahanan dan keamanan maritim:
a) pembangunan pertahanan dan keamanan laut yang tangguh
melalui postur pertahanan kelautan Indonesia yang proposional
dengan luas wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia, serta
mampu menanggulangi ancaman dan gangguan dari dalam dan luar
negeri, ikut berperan dalam membangun perdamaian dan keamanan
kawasan
b) peningkatan kemampuan dan kineija pertahanan dan
keamanan secara terpadu di seluruh wilayah perairan dan wilayah
yurisdiksi, serta di luar wilayah yurisdiksi sesuai dengan hukum
internasional;
c) peningkatan pembangunan kawasan perbatasan di laut dan
pulau- pulau kecil terluar;
d) peningkatan peran aktif Indonesia dalam kerja sama
pertahanan dan keamanan laut baik di tingkat regional maupun
internasional;
e) penegakan kedaulatan dan hukum di wilayah perairan dan
wilayah yurisdiksi;

3
Keputusan KASAL No Skep/1207/V/2004 tentang Strategi Pertahanan Laut Nusantara
5

f) optimalisasi sistem komando, kendali, komunikasi,


komputerisasi, intelijen, serta pengawasan dan pengintaian;
g) pembangunan karakter bangsa yang berorientasi kelautan
dalam upaya bela negara; dan
h) meningkatkan keamanan dan keselamatan pelayaran. 4

3) Teori Sea Power. Alfred Thayer Mahan.

Mengemukakan teori bahwa sea power merupakan unsur terpenting


bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara, yang mana jika pemberdayaan
kekuatan- kekuatan laut akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan
suatu negara. Enam elemen yang mempengaruhi Sea Power yaitu:

a) Geographical position (posisi geografis),


b) Physical conformation (bentuk geografis)
c) Extent of territory (luasnya wilayah),
d) Number of population (jumlah penduduk),
e) National character (karakter bangsa)
f) Character of government (karakter pemerintahan)5

b. Pembahasan.

1) Terdapat potensi ancaman kedaulatan dan keamanan negara yang


datang melalui laut.

Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur memerlukan


langkah antisipatif dalam menghadapi sumber ancaman yang berasal dari
laut dicegah dengan tindakan penangkalan yang dilaksanakan secara terus
menerus sepanjang tahun oleh TNI AL, menghadirkan unsur-unsur yang
melakukan kegiatan dengan berbagai bentuk operasi laut baik dalam masa
damai maupun darurat. Melalui operasi ini diharapkan dapat menyurutkan
niat pihak lawan atau calon lawan karena tindakannya dapat mengakibatkan
kerugian atau resiko. Musuh harus dicegat dan dihancurkan di luar batas
wilayah laut nasional untuk mencegah jangan sampai lawan memasuki
wilayah perairan indonesia, jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia II yang
berdekatan dengan Ibu Kota Negara yang dilalui dengan berbagai pelayaran
dan penerbangan asing dengan bebas berlalu lalang memotong wilayah
Indonesia menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia. Pengamanan oleh
TNI AL seyogyanya didukung dengan alutsista yang modern serta diawaki
4
Perpres No. 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia
5
Alfred Thayer Mahan, The Influence of Sea Power upon History, (London:Cambridge University, 1889),16
6

oleh sumberdaya yang tangguh dan profesional. Pengerahan seluruh


potensi sumberdaya alam secara maksimal disertai partisipasi setiap
elemen bangsa menjalankan kewajiban setiap warga negara dalam
pertahanan negara yang memiliki sifat-sifat kerakyatan, kesemestaan dan
kewilayahan dalam menghadapi setiap bentuk ancaman terhadap
keselamatan bangsa dan negara.
2) Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia dan jalur
komunikasi dunia harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan di laut.

Posisi strategis Indonesia pada jalur perdagangan dan komunikasi


dunia, serta Ibu Kota Negara yang berdekatan dengan jalur ALKI II harus
mampu mengamankan wilayah laut dan daratan. Kondisi keamanan
wilayah laut Indonesia berpengaruh terhadap strategi pengamanan wilayah
darat, bila keamanan wilayah laut diperkuat maka segala kegiatan ilegal
akan bisa dijaga/dicegah di laut sehingga tidak sampai masuk ke wilayah
daratan. Keadaan ini menjadikannya kerawanan terhadap ancaman dari
pihak yang berusaha mengambil keuntungan dari kekayaan laut di
Indonesia. Bentuk-bentuk kejahatan di laut di Indonesia antara lain illegal
fishing yang dilakukan oleh kapal-kapal asing. Keamanan laut dapat
terganggu oleh banyaknya imigran gelap, gangguan pelayaran penumpang
serta barang. Tindak pidana di laut adalah tindak pidana yang hanya bisa
terjadi di laut saja dan tidak bisa terjadi di darat, dibedakan dengan tindak
pidana umum yang terjadi di laut. Beberapa tindak pidana di laut yaitu
perompakan/ pembajakan, perikanan, benda berharga asal muatan kapal
yang tenggelam di dasar laut, lingkungan hidup, pelayaran, konservasi
sumber daya hayati dan ekosistimnya, kepabeanan, kehutanan,
keimigrasian, penambangan pasir laut, pelanggaran wilayah (Tanpa Security
Clearance), narkotika dan psikotropika, senjata api dan bahan peledak,
tindak pidana di ZEE Indonesia,Terorisme. Ancaman kejahatan maritim di
Indonesia akan terus bertambah, seiring peningkatan aktivitas ekonomi di
perairan Indonesia, dihadapkan dengan pusat perdagangan dunia akan
terfokus ke wilayah Asia, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
Asia yang semakin meningkat. Ancaman tersebut akan mendorong
Indonesia menyesuaikan strategi yang akan diterapkan dalam menghadapi
perkembangan lngkungan strategis global, regional, maupun nasional.
7

3) Indonesia sebagai negara kepulauan dengan karakter perairan


Indonesia membutuhkan kekuatan laut dan udara dengan jangkauan
operasi yang jauh.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lautan di antara


pulau-pulau besar yang luas membutuhkan postur dan doktrin pertahanan
maritim disesuaikan dengan karakter yang khas berbeda dengan doktrin
pertahanan maritim negara lain. Indonesia membutuhkan patroli kapal-kapal
besar yang mampu mengarungi laut yang jauh dari panti menuju perairan
dalam. Sehingga membutuhkan kapal-kapal perang besar digunakan untuk
patroli tidak hanya di laut luar, namun juga di laut dalam diantara pulau-
pulau besar.
Perkuatan pertahanan pulau-pulau besar memerlukan dukungan
operasi lintas udara dan amfibi. Aset-aset di angkatan Laut dan Udara perlu
direncanakan untuk dapat melakukan operasi lintas udara dan amfibi secara
masif. Alutsista untuk kedua operasi seperti tersebut seperti tank amfibi
dengan senjata kaliber besar yang bisa diterjunkan dari pesawat dan bisa
menembak saat sedang berada di laut dan juga hovercraft raksasa yang
mampu membawa pasukan jumlah besar, Hovercraft yang dapat melewati
medan rawa dan karang, manakala moda transportasi lain tidak mampu
melewatinya.

c. Upaya.

1) Untuk mengantisipasi potensi ancaman kedaulatan dan keamanan


negara yang datang melalui laut

Dibutuhkan kesiapan unsur kekuatan, kemampuan dan penggelaran.


Kekuatan adalah kualitas dan kuantitas persenjataan. Seperti tipe pesawat
tempur, kapal selam, kapal perang, tank, dan jumlah alutsista. kemampuan
adalah kemampuan personil dalam mengoperasikan kekuatannya misalnya
kemampuan penerbang dalam melakukan pertempuran udara, awak kapal
selam dalam melakukan submarine warfare, pengawak tank dalam
pertempuran dengan tank, dan lain-lain. Kemampuan termasuk didalamnya
kemampuan memelihara dan merawat alutsista yag memiliki kesiapan
optimal. Penggelaran adalah penempatan secara geografis dari kekuatan
pertahanan yang dilengkapi dengan sistem pendukungnya, penempatan
pangkalan udara, pangkalan kapal perang dan kapal selam. Penggelaran
termasuk untuk resuplai logistik dan fasilitas pemeliharaan dan perawatan
8

2) Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia dan jalur


komunikasi dunia harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan di laut.

Keamanan dan keselamatan di laut selama melintasi perairan wilayah


Indonesia akan diupayakan secara maksimal, dengan penggelaran
kekuatan TNI AL melalui patroli yang terencana maupun rahasia
disesuaikan dengan analisa data intelijen, dalam rangka mengantisipasi
tindak pidana di laut, serta kesiapan pencarian dan penyelamatan yang
diselenggarakan dengan berkoordiasi dengan instansi terkait, Peningkatan
teknologi alat pendeteksi setiap kapai-kapal yang melintasi seluruh perairan
Indonesia memudahkan pengamanan jalur laut dan menyajikan data kondisi
terkini secara cepat, akurat dan terupate.

3) Indonesia sebagai negara kepulauan dengan karakter perairan


Indonesia membutuhkan kekuatan laut dan udara dengan jangkauan
operasi yang jauh.

Perwujudan kekuatan laut dan udara sebagai kekuatan primer dan


kekuatan efektif untuk penangkalan dan proyeksi kekuatan. postur militer
yang efektif lebih difokuskan pada pengangkut logistik cepat, pesawat
maupun kapal tanpa awak, serangan presisi, dan persenjataan terpadu
dengan kekuatan laut menyediakan kebebasan ruang gerak dan serangan;
serta kekuatan udara untuk misi pengintaian dan penyerangan. Guna
tercapainya tujuan tersebut, perlu dilakukan pengadaan/penggelaran alut
sista yang sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan
pengamanan terhadap perpindahan ibu kota negara.

5. Penutup

a. Kesimpulan.

1) TNI Angkatan Laut selalu siap melaksanakan tugas pertahanan,


penegakkan hukum di laut, menjaga keamanan laut dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Laut dalam mendukung
perpindahan Ibu Kota Negara

2) Strategi pertahanan, pengamanan, serta penegakkan hukum di laut


dalam rangka Perpindahan Ibu Kota Negara mengacu pada Strategi
Pertahanan Laut Nusantara, Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Maritim
dan Teori Sea Power
9

b. Saran.

1) Mohon dapatnya TNI Angkatan Laut menyelenggarakan peningkatan


dan peremajaan alutsista serta peningkatan kemampuan SDM dalam
rangka pelaksanaan tugas-tugas TNI AL dalam melaksanakan fungsi
pertahanan, keamanan, penegakkan hukum dilaut.
2) Mohon dapatnya TNI Angkatan Laut lebih meningkatkan potensi
pertahanan wilayah maritim di sekitar Ibu Kota Negara dalam rangka
mewujudkan pertahanan, keamanan yang lebih optimal

Jakarta, Mei 2022


Perwira Mahasiswa

Handoyo Harsono
Mayor Laut (K) NRP 17278/P
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
LAMPIRAN “A”

PENERAPAN PERTAHANAN, KEAMANAN, PENEGAKAN HUKUM DAN KESELAMATAN


DI LAUT SEBAGAI STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERPINDAHAN
IBU KOTA NEGARA
ALUR PIKIR LANDASAN PEMIKIRAN
STRATEGI PERTAHANAN LAUT NUSANTARA PERPINDAHAN IKN TERLAKSANA
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
TEORI SEA POWER AT. MAHAN

PROSES
PERTAHANAN,
PERTAHANAN, KEAMANAN, GAKKUM DAN KESELAMATANPERMASA- LAHANINI
DI LAUT SAAT KEAMANAN, GAKKUM
PERTAHANAN, KEAMANAN, GAKKUM DAN KESELAMATAN DI LAUT DALAM PERPINDAHAN IKN
MANAN, GAKKUM DAN KESELAMATAN DI LAUT DALAM PERPINDAHAN IKN DAN KESELAMATAN YANG DIHARAPKAN TNI AL MENDUKUNG PERPINDAHAN IKN
DI LAUT DALAM
PERPINDAHAN IKN

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

Jakarta, Mei 2022


Perwira Mahasiswa

Handoyo Harsono
Mayor Laut (K) NRP 17278/P
0

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT LAMPIRAN “B”


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

PENERAPAN PERTAHANAN, KEAMANAN, PENEGAKAN HUKUM DAN KESELAMATAN


DI LAUT SEBAGAI STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERPINDAHAN
IBU KOTA NEGARA
POLA PIKIR
LANDASAN PEMIKIRAN PERPINDAHAN IKN TERLAKSANA
STRATEGI PERTAHANAN LAUT NUSANTARA
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
TEORI SEA POWER AT. MAHAN

SUBYEK OBYEK METODE


PEMERINTAH  PERTAHANAN PERTAHANAN,
REGULASI KEAMANAN, GAKKUM DAN KESELAMATANTNI
DI AL
LAUT DALAM PERPINDAHAN
MENDUKUNG IKNIK
PERPINDAHAN
PERMASALA-HAN YANG DIHARAPKAN
MABES TNI AL  KEAMANAN KOORDINASI
N, KEAMANAN, GAKKUM DAN KESELAMATAN DI LAUT SAAT INI  GAKKUM
 KESELAMATAN DI LAUT

BALINGSTRA

FEED BACK
Jakarta, Mei 2022
Perwira Mahasiswa

Handoyo Harsono
Mayor Laut (K) NRP 17278/P
0

LAMPIRAN “B”
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU DAN BARANG CETAKAN

Mahan, A.T., The Influence of Sea Power upon History, (London:Cambridge


University, 1889),16

B. PERATURAN PERUNDANGAN

Keputusan KASAL No Skep/1207/V/2004 tentang Strategi Pertahanan Laut


Nusantara

Perpres No. 16 tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia

Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara

Undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai