Anda di halaman 1dari 3

PT.

JABAR JAYA PERKASA


Mechanical - Electrical & Contractor

METODE KERJA PENYAMBUNGAN FO

1. SPLICING/PENYAMBUNGAN FO
2. TEST COMMISIONING
PT. JABAR JAYA PERKASA
Mechanical - Electrical & Contractor

1. Splicing/Penyambungan FO

A. Proses pelaksanaan penyambungan/splicing FO akan dilakukan di posisi sayap travest T dengan


menggunakan papan yang memadai sebagai meja kerjanya, tujuannya adalah agar supaya setelah proses
penyambungan/splicing selesai maka akan memudahkan dalam pengaturan dan perapihannya.

B. Panjang kabel FO yang hendak disambung/splicing harus disamakan terlebih dahulu panjangnya agar
supaya bisa didapatkan kerapihan pada saat finishingnya nanti

C. Pengupasan dan pembersihan kabel FO dari kulit (Outer Sheat), filler tube dengan menggunakan
peralatan tools set FO seperti cable sheat cutter dan ALCOHOL (96%) untuk menghilangkan grease/gel
pelindung core FO supaya core-corenya bisa bersih, karena kebersihan core-core ini sangat berpengaruh
terhadap hasil splicing/penyambungannya nanti

D. Memasukan kabel FO yang sudah dikupas dan dibersihkan tersebut ke dalam joint closure ( sesuai dengan
spesifikasi Joint Closure/JB FO yang akan dipergunakan)

E. Melakukan pengaturan dan penyusunan core-core FO ke dalam cassette organizer yang terdapat dalam
joint closure/JB sedemikian rupa hingga diperoleh alur pengaturan core yang sesuai panjangnya dan
kerapiannya

F. Sebelum proses penyambungan/splicing dilakukan maka hal yang harus kita kerjakan sebelumnya yaitu
melakukan pengujian/pengukuran terlebih dahulu core-core FO tersebut dengan menggunakan alat uji
OTDR (Time Domain Reflectometer) dengan maksud untuk mengetahui apakah core-core FO yang akan
disambung/splicing ini kondisinya aman,bagus dan tidak ada kerusakan apabila hasilnya ujinya
menunjukan hasil yang normal dan bagus maka kita lanjutkan ke proses selanjutnya yaitu
penyambungan/splicing. Akan tetapi apabila hasil ujinya menunjukan indikasi ada kerusakan maka harus
dilakukan diskusi untuk mencari lokasi kerusakan dan tindakan apa yang harus dilakukan, bisanya kalua
lokasi kerusakan cukup jauh maka proses penyambungan/splicing tetap dilakukan namun apabila lokasi
kerusakan cukup dekat dengan lokasi pengujian maka harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu (mis.
penggantian FO sekitar satu hingga dua span)

G. Apabila proses penyambungan bisa dilaksanakan maka langkah awalnya yaitu memasukan protection
sleeve pada salah satu core yang hendak displacing yang fungsinya sebagai pelindung sambungan/splicing
supaya tidak mudah patah

H. Mengupas core yang hendak displicing dengan menggunakan cable stripper lalu dibersihkan dengan
alcohol 96% supaya bersih dengan harapan diperoleh kualitas splicing yang maksimum.

I. Memotong core yang sudah dibersihkan dengan menggunakan cleaver dengan ukuran panjang yang
disesuaikan yaitu +/-10mm

J. Meletakan core yang telah dipotong ke dalam V groove dari alat splicing (fusion Splicer) dengan jarak
antar kedua core sesuai dengan ketentuan dan setelah posisi kedua core tersebut sempurna baru
dilakukan pembakaran/fushing

K. Melindungi hasil splicing tadi dengan menggunakan protection sleeve lalu dilakukan pemanasan dengan
menggunakan heat shrink oven yang ada di fusion splicer.

L. Setelah sebagian atau semua core sudah siplicing kemudian dilakukan penataan core-core tersebut
kedalam cassette dengan cara menjepitkan protection sleeve ke dalam protector holder yang ada di
dalam cassette
PT. JABAR JAYA PERKASA
Mechanical - Electrical & Contractor

M. Melakukan pemeriksaan ulang sebelum menutup cassette dan menutup joint closure.

N. Memasang joint closure/JB di body tower (di sekitar Travest T ) dengan memasang clamp S sebagai
pengikat joint closure/JB ke body tower

O. Melakukan perapihan untuk spare FO dengan pemasangan downlead clamp

P. Mengambil dokumentasi agar kita memiliki data dokumentasi jadi sewaktu waktu bila diperlukan dan
terjadi gangguan (trouble) kita bisa memeriksa melalui foto foto tersebut terlebih dahulu baru dilakukan
pemeriksaan ke site

Q. Proses penyambungan dan pemasangan joint closure/JB FO selesai

2. TEST COMMISSIONING

Setelah pekerjaan splicing selesai maka selanjutnya adalah melakukan pengukuran (test commissioning) end
to end dengan menggunakan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dengan panjang gelombang yang
dikehendaki (1310 dan/atau 1550)untuk mengetahui kualitas hasil penyambungan/splicing dan untuk
mengetahui kondisi kabel FO yang telah terinstal secara keseluruhan serta untuk mengetahui total Loss FO
yang terbentang yang nantinya diperlukan pada saat konfigurasi system telekomunikasinya.

Anda mungkin juga menyukai