0)
O08.4 Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5 Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6 Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada O00-
O07
Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada
bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.7 Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
O08.8 Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.9 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan
Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07
Untuk penggunaan kategori ini, rujukan pada aturan dan pedoman pengkodean
morbiditas pada volume 2 adalah sebagai berikut:
O08 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Kode-kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’, Kecuali kalau episode perawatan adalah
untuk mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi abortus sebelumnya. Ia bisa digunakan
sebagai kode tambahan pada kategori O00-O02 untuk identifikasi komplikasi, atau O03-O07
untuk memberikan detil komplikasi yang lebih jelas.
Perhatikan bahwa syarat inklusi pada subkategori O08 harus dirujuk sewaktu
memberikan subkategori empat karakter pada O03-O07.
Contoh 19
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Spesialisasi: Ginekologi.
Kode : Kehamilan tuba yang ruptur (O00.1) sebagai ‘KU’. Untuk kode
tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah abortus, kehamilan ektopik dan
mola).
Contoh 20
Kondisi utama : Abortus inkomplit dengan rahim tembus.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Abortus tidak komplit dengan komplikasi lain atau tidak dijelaskan
(O06.3) sebagai ‘KU’. Sebagai kode tambahan dipilih O08.6 (kerusakan organ
dan jaringan pelvis setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola).
Contoh 21
KU : Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di tempat lain.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Perdarahan terlambat dan berlebihan setelah abortus dan kehamilan
ektopik dan mola (O08.1) sebagai ‘KU’. Kode lain tidak perlu karena abortus
dilakukan pada episode perawatan yang berbeda.
Abortus umumnya didefiniskan sebagai kelahiran atau kehilangan hasil
konsepsi sebelum minggu ke-20 kehamilan (yang sesuai dengan berat sekitar 500
g). Kelahiran antara usia 20-37 minggu disebut kelahiran preterm (prematur).
Pembedaan dibuat antara abortus dini (< 12 minggu) dan lanjut (12-20
minggu). Setelah 12 minggu, plasenta definitif dengan aliran darah yang lebih
besar dan terorganisir telah terbentuk, sehingga perdarahan lebih mudah
terjadi. Tulang janin yang juga mulai terbentuk, dapat menembus rahim
sewaktu dikeluarkan. Abortus bisa diklasifikasikan atas spontan atau diinduksi,
mengancam (imminens) atau tak terelakkan (insipiens), sempurna atau tidak
sempurna, habitualis, missed (tak diketahui), atau septik.
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia pada kehamilan
O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia pada nifas
O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS
O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0 Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)
O26.1 Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan
O26.2 Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: orang dengan abortus habitualis:
yang sekarang abortus (O03-O06),
yang sekarang tidak hamil (N96)
O26.3 Intrauterine contraceptive device (IUD – ‘spiral’) tertahan pada kehamilan
O26.4 Herpes gestationis – herpes akibat kehamilan
O26.5 Sindroma hipotensi ibu
Sindroma hipotensi pada posisi telentang
O26.6 Kelainan hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)
O26.7 Subluxasio symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan (O71.6)
O26.8 Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan
O26.9 Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
Kecuali: penemuan diagnostik c.e. – see Alphabetical Index
perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)
O28.0 Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.1 Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2 Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3 Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4 Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5 Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.8 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan
O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.
Presentasi normal adalah ‘occiput anterior’, yaitu ubun-ubun kecil di anterior ibu.
Presentasi lain bisa ‘occiput posterior’, muka, dahi, dan bokong (‘breech’) atau sungsang.
Presentasi bahu bisa terjadi ketika janin melintang (oblique or transverse) terhadap ibu.
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0 Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1 Asuhan ibu untuk presentasi sungsang
O32.2 Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (‘lintang’)
Presentasi: transversa, oblique
O32.3 Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih
O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (‘compound’)
O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
O35.0 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.1 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)
O35.6 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi
O35.7 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus
O35.8 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau
toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang tidak
dijelaskan
O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi, perawatan
atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0 Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus
Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1 Asuhan ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2 Asuhan ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3 Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4 Asuhan ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil
(small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai
O36.6 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7 Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8 Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9 Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kode-
kode dari blok ini digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya kalau
tidak tercatat adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter XV.
Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya diarahkan pada aturan dan
pedomen pengkodean morbiditas pada Volume 2.
Jadi penggunaan kode-kode ini untuk ‘Kondisi Utama’ terbatas untuk kasus-kasus
yang hanya memiliki catatan informasi berupa pernyataan tentang kelahiran atau cara
kelahiran. Kode-kode O80-O84 bisa dipakai sebagai kode tambahan untuk menunjukkan cara
atau jenis kelahiran, kalau tidak ada data atau klasifikasi prosedur lain yang digunakan untuk
tujuan ini.
Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran dengan forseps rendah
Kode : Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0) sebagai ‘KU’, karena informasi
lain tidak tersedia.
Contoh 2
Kondisi utama : Melahirkan
Kondisi lain : Kegagalan percobaan persalinan
Prosedur : Seksio sesar
Kode : Kegagalan percobaan persalinan (O66.4) sebagai ‘KU’.
Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Contoh 3
Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Kehamilan kembar (O30.0) sebagai ‘KU’.
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Contoh 4
Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati 2800 g.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim (O36.4) karena penyebab
spesifik kematian janin tidak bisa ditentukan.
Contoh 26
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain : Hamil
Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi
Kode : Penyakit protozoa yang mempersulit KMN (O98.6) sebagai ‘KU’.
B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan untuk kode tambahan
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh
kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai
telah mengganggu janin (O35-O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.-
O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
O98.8 Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9 Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit KMN
Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya, yang setelah
pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan, misalnya denyut
jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik
tali pusat telah dipotong atau pun plasenta masih melekat.
Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam pertama kehidupan
sebelum terjadi penurunan nyata berat badan pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik
membuat pengelompokan 500-an gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut
pengelompokan tersebut. Berat sesungguhnya harus dicatat menurut hasil penimbangan.
Definisi berat lahir “rendah”, “sangat rendah”, dan “sangat rendah sekali” tidak
membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas setiap kelompok tercakup kelompok di
bawahnya, sehingga tumpang-tindih. Misalnya “rendah” juga berarti “sangat rendah” dan
“sangat rendah sekali”, dan “sangat rendah” juga mencakup “sangat rendah sekali”.
Berat lahir rendah: <2500 g
Berat lahir sangat rendah: <1500 g
Berat lahir sangat rendah sekali: <1000 g.
Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama ‘last normal menstrual period’ atau hari
pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan dinyatakan dalam hari penuh atau minggu
penuh (misalnya 280-286 hari penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari lahir, harus diingat
bahwa hari pertama adalah hari ‘0’ dan bukan hari ‘1’; jadi hari 0-6 adalah ‘minggu 0’; hari
7-13 adalah ‘minggu 1’; dan minggu ke-40 adalah ‘minggu 39’. Kalau tanggal HPHT tidak
diketahui, usia kehamilan harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk mencegah
kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan hari.
Pre-term : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) kehamilan.
Term : 37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari) kehamilan.
Post-term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih) kehamilan.
Masa perinatal dimulai dari 22 minggu lengkap (154 hari) kehamilan (saat berat lahir
biasanya 500 g), sampai 7 hari lengkap setelah lahir.
Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai 28 hari lengkap. Kematian neonatus dini
terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan lanjut setelah 7 hari tapi belum lengkap 28 hari
kehidupan.
Usia kematian pada hari pertama kehidupan (hari 0) harus dicatat dalam menit atau
jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua (hari 1), ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap
kehidupan, usia pada waktu meninggal harus dicatat dalam satuan hari.
HAL-HAL PENTING PADA CHAPTER INI
Bab ini mencakup kelainan dan komplikasi ketika hamil, melahirkan, dan nifas..
Kategori berkisar dari O00 sampai O99; 75 dari 100 kategori telah digunakan.
· Chapter ini dimulai dengan daftar 8 exclusions.
· Terdapat 8 block, 3 block pertama umumnya mengenai kehamilan.
· Inklusi dan exklusi terdapat di awal setiap block atau category.
Terdapat beberapa notes, beberapa di antaranya meminta rujukan anda pada pedoman
morbiditas atau mortalitas pada Volume 2.
O00-O08 mencakup semua abortus, Kecuali kehamilan yang berlanjut pada kehamilan
ganda setelah abortus satu janin atau lebih. Komplikasi abortus dijelaskan oleh
subdivisi karakter keempat. Kategori O08 juga memiliki sebuah note untuk
menunjukkan bahwa kategori ini terutama adalah untuk pengkodean morbiditas.
O20-O29, berisi kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, misalnya
O20 Perdarahan, O21 Muntah berlebihan, O22 Komplikasi vena
O60-O75, ditata sesuai perjalanan persalinan.
O80-O84, memungkinkan klasifikasi kelahiran tunggal pada tingkat tiga karakter. Kode
ini terutama untuk morbiditas, pedoman pada Volume 2 harus dirujuk. Baca notes di
halaman 121 Volume 2 yang menunjukkan cara memilih Main Condition.
O85-O92 mencakup nifas dan melibatkan masalah dengan laktasi.
O95-O99 mencakup kesehatan maternal.
Batas waktu setelah melahirkan pada O96 (>42 hr tapi <1 th), dan O97 (1 th/>).
Rujuk hal. 1235-1238 Vol. 1 untuk definisi sehubungan dengan kematian obstetrik.
CODING EXERCISES
1. Abortus spontan
2. Varicose veins, tungkai bawah, dalam hamil
3. Kelahiran kembar dua hidup
4. Cardiomyopati pada nifas
5. Fetal distress yang mengganggu persalinan
6. Premature separation of the placenta – pemisahan plasenta sebelum waktunya
7. Sepsis nifas
8. Tetanus obstetrik
9. Abses mammae pada kehamilan
10. Post-partum acute renal failure
11. Complete spontaneous abortion dipersulit oleh embolism
12. Severe pre-eclampsia dengan significant proteinuria
13. Protein deficiency anaemia yang mempersulit kehamilan
14. Kelahiran spontan normal, setelah 2 caesarean sections sebelumnya
15. Hyperemesis gravidarum
16. Breech presentation – presentasi sungsang
17. Anemia pernisiosa dalam hamil
18. Postpartum haemorrhage
19. Retensi produk konsepsui dengan perdarahan setelah kelahiran
20. Ruptura kehamilan pada tuba kanan
Jawaban pertanyaan
1. Abortus spontan
Cari abortion pada Index, (Volume 3, halaman 16).
Abortion
-spontaneous -> O03._
Rujuk halaman 724 volume 1 untuk subdivisi karakter ke-4. Karena abortus tidak
dijelaskan dan komplikasi tidak disebutkan, maka kode yang benar adalah O03.9.
8. Tetanus obstetrik
Cari tetanus pada Index (Volume 3, halaman 532).
Tetanus
-obstetric -> A34
14. Kelahiran spontan normal per vaginam setelah sebelumnya dua kali seksio sesar.
Karena pasien pernah seksio sesar sebelumnya, perhitungkan ini dalam pengkodean.
Cari kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya..
Cari delivery pada Index (Volume 3, halaman 149).
Delivery
- vaginal, following previous cesarean section. -> O75.7