Anda di halaman 1dari 32

Kecuali: septic shock (O08.

0)
O08.4 Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5 Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6 Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada O00-
O07
Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada
bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.7 Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
O08.8 Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.9 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan
Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07

Untuk penggunaan kategori ini, rujukan pada aturan dan pedoman pengkodean
morbiditas pada volume 2 adalah sebagai berikut:
O08 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Kode-kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’, Kecuali kalau episode perawatan adalah
untuk mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi abortus sebelumnya. Ia bisa digunakan
sebagai kode tambahan pada kategori O00-O02 untuk identifikasi komplikasi, atau O03-O07
untuk memberikan detil komplikasi yang lebih jelas.
Perhatikan bahwa syarat inklusi pada subkategori O08 harus dirujuk sewaktu
memberikan subkategori empat karakter pada O03-O07.

Contoh 19
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Spesialisasi: Ginekologi.
Kode : Kehamilan tuba yang ruptur (O00.1) sebagai ‘KU’. Untuk kode
tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah abortus, kehamilan ektopik dan
mola).
Contoh 20
Kondisi utama : Abortus inkomplit dengan rahim tembus.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Abortus tidak komplit dengan komplikasi lain atau tidak dijelaskan
(O06.3) sebagai ‘KU’. Sebagai kode tambahan dipilih O08.6 (kerusakan organ
dan jaringan pelvis setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola).
Contoh 21
KU : Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di tempat lain.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Perdarahan terlambat dan berlebihan setelah abortus dan kehamilan
ektopik dan mola (O08.1) sebagai ‘KU’. Kode lain tidak perlu karena abortus
dilakukan pada episode perawatan yang berbeda.
Abortus umumnya didefiniskan sebagai kelahiran atau kehilangan hasil
konsepsi sebelum minggu ke-20 kehamilan (yang sesuai dengan berat sekitar 500
g). Kelahiran antara usia 20-37 minggu disebut kelahiran preterm (prematur).
Pembedaan dibuat antara abortus dini (< 12 minggu) dan lanjut (12-20
minggu). Setelah 12 minggu, plasenta definitif dengan aliran darah yang lebih
besar dan terorganisir telah terbentuk, sehingga perdarahan lebih mudah
terjadi. Tulang janin yang juga mulai terbentuk, dapat menembus rahim
sewaktu dikeluarkan. Abortus bisa diklasifikasikan atas spontan atau diinduksi,
mengancam (imminens) atau tak terelakkan (insipiens), sempurna atau tidak
sempurna, habitualis, missed (tak diketahui), atau septik.

Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada kehamilan,


melahirkan dan nifas (“KMN”) (O10-O16)
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi dengan albuminuria atau edema antara
kehamilan 20 minggu dan akhir minggu pertama pascalahir. Eklampsia adalah kejang atau
koma tanpa penyebab lain yang terjadi pada periode waktu yang sama.
Penyebab preeklampsia dan eklampsia tidak diketahui. Preeklampsia berkembang
pada 5% wanita hamil, biasanya primigravida (pertama kali hamil) dan wanita dengan
hipertensi atau penyakit pembuluh darah sebelumnya Kalau tidak diobati, preeklampsia akan
berkembang menjadi eklampsia. Eklampsia berkembang pada 1 dari 200 wanita dengan
preeklampsia dan biasanya fatal kalau tidak diobati.
Wanita hamil dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, edema muka atau
tangan, albuminuria >1†, atau tekanan darahnya naik 30 mmHg (sistolik) atau 15 mmHg
(diastolik) walau pun tidak melebihi 140/90 mmHg harus dianggap preeklampsia.
Preeklampsia ringan muncul sebagai hipertensi perbatasan, edema yang tidak responsif, atau
albuminuria. Pasien dengan tekanan darah 150/110 mmHg, edema yang nyata, albuminuria
>3†, gangguan penglihatan, atau nyeri perut memiliki preeklampsia berat.

O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN


Termasuk: kondisi berikut dengan proteinuria yang telah ada sebelumnya
Kecuali: yang terjadi dengan proteinuria yang meningkat atau yang timbul kemudian
(O11)
O10.0 Hipertensi esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.1 Penyakit jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.2 Penyakit ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.3 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit
KMN
Setiap kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.4 Hipertensi sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.9 Hipertensi yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)

O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational] tanpa hipertensi


O12.0 Edema akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1 Proteinuria akibat kehamilan (gestational proteinuria)
O12.2 Edema akibat kehamilan dengan proteinuria

O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuria yang nyata


Hipertensi akibat kehamilan (gestational hypertension) NOS;
Pre-eklampsia ringan

O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria yang nyata


Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)
(O11)
O14.0 Pre-eklampsia sedang
O14.1 Pre-eklampsia berat
O14.9 Pre-eklampsia, tidak dijelaskan

O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia pada kehamilan
O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia pada nifas
O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS

O16 Hipertensi maternal yang tidak dijelaskan


Hipertensi sementara pada kehamilan

Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)


Catatan: Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut walau pun
terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..
Kecuali: Asuhan ibu untuk masalah janin, amnion, dan mungkin melahirkan (O30-
O48)
Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit
KMN (O98-O99)

O20 Perdarahan pada kehamilan dini


Kecuali: hamil yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
O20.0 Threatened abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)
Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus
O20.8 Perdarahan lain pada kehamilan dini
O20.9 Perdarahan pada kehamilan dini, tidak dijelaskan

O21 Muntah berlebihan pada kehamilan


Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah selama hamil yang menyebabkan
berat badan berkurang, dehidrasi dan asidosis/ketosis. Keadaan ini berbeda dari ‘morning
sickness’ dengan mual dan muntah, tapi berat badan terus bertambah dan tanpa dehidrasi.
O21.0 Hyperemesis gravidarum ringan
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir
minggu ke-22 kehamilan
O21.1 Hyperemesis gravidarum dengan kekacauan metabolik
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir
minggu ke-22 kehamilan, dengan kekacauan metabolik seperti: kehabisan
karbohidrat, dehidrasi, atau gangguan keseimbangan elektrolit
O21.2 Late vomiting of pregnancy
Muntah berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan
O21.8 Muntah lain yang mempersulit kehamilan
Muntah akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan
Gunakan kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebab
O21.9 Muntah pada kehamilan, tidak dijelaskan

O22 Komplikasi vena pada kehamilan


Kecuali: embolisme pulmonalis pada obstetri (O88.-),
sebagai komplikasi dari:
abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),
melahirkan dan nifas (O87.-)
O22.0 Pelebaran vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan
Pelebaran vena NOS pada kehamilan
O22.1 Varises genitalia pada kehamilan
Varises perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan
O22.2 Thrombophlebitis superfisial pada kehamilan
Thrombophlebitis tungkai pada kehamilan
O22.3 Phlebothrombosis profunda pada kehamilan
Thrombosis vena profundus, antepartum
O22.4 Haemorrhoids pada kehamilan
O22.5 Thrombosis vena serebrealis pada kehamilan
Thrombosis sinus serebro-venosa pada kehamilan
O22.8 Komplikasi vena lainnya pada kehamilan
O22.9 Komplikasi vena pada kehamilan, tidak dijelaskan
Gestational: phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS

O23 Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan


O23.0 Infeksi ginjal pada kehamilan
O23.1 Infeksi kandung kemih pada kehamilan
O23.2 Infeksi urethra pada kehamilan
O23.3 Infeksi bagian lain saluran urinarius pada kehamilan
O23.4 Infeksi saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan
O23.5 Infeksi saluran genital pada kehamilan
O23.9 Infeksi saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada kehamilan
Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan NOS

O24 Diabetes mellitus pada kehamilan


Termasuk: pada kelahiran dan nifas
O24.0 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent
O24.1 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulin-dependent
O24.2 Diabetes mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada
O24.3 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah ada
O24.4 Diabetes mellitus yang muncul sewaktu hamil
Gestational diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat kehamilan) NOS
O24.9 Diabetes mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan

O25 Malnutrisi pada kehamilan


Malnutrisi pada kelahiran dan nifas

O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0 Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)
O26.1 Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan
O26.2 Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: orang dengan abortus habitualis:
yang sekarang abortus (O03-O06),
yang sekarang tidak hamil (N96)
O26.3 Intrauterine contraceptive device (IUD – ‘spiral’) tertahan pada kehamilan
O26.4 Herpes gestationis – herpes akibat kehamilan
O26.5 Sindroma hipotensi ibu
Sindroma hipotensi pada posisi telentang
O26.6 Kelainan hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)
O26.7 Subluxasio symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan (O71.6)
O26.8 Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan
O26.9 Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
Kecuali: penemuan diagnostik c.e. – see Alphabetical Index
perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)
O28.0 Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.1 Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2 Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3 Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4 Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5 Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.8 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan

O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan


Termasuk: komplikasi ibu akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesik
atau penenang lain selama kehamilan.
Kecuali: komplikasi anestesia sewaktu:
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),
melahirkan (O74.-)
nifas (O89.-)

O29.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru selama kehamilan


Akibat anestesia selama kehamilan
pneumonitis aspirasi,
inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
sindroma Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam lambung),
atau kolaps paru-paru akibat tekanan,
O29.1 Komplikasi anestesia pada jantung selama kehamilan
Gagal jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama kehamilan
O29.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan
Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan
O29.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.5 Komplikasi lain akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.6 Intubasi (pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit selama kehamilan
O29.8 Komplikasi lain anestesia selama kehamilan
O29.9 Komplikasi anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan

Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan mungkin


melahirkan (O30-O48)
Blok ini cukup besar dan mencakup berbagai kondisi yang digunakan untuk kode
alasan asuhan untuk ibu. Kondisi tersebut adalah kehamilan ganda, kelainan presentasi (letak
dan bagian terdepan) janin, disproporsi (kesenjangan perbandingan ibu dan janin), kelainan
organ pelvik, kelainan dan masalah janin, kelainan cairan dan selaput amnion, kelainan
plasenta, persalinan palsu, dan kehamilan memanjang (lebih dari 42 minggu).
Kode ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan alasan asuhan sewaktu admisi untuk
pengakhiran kehamilan, antenatal care, induksi persalinan, dan intervensi prosedur sewaktu
melahirkan.

O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)


Kecuali: komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda (O31.-)
O30.0 Twin pregnancy – hamil kembar dua
O30.1 Triplet pregnancy – hamil kembar tiga
O30.2 Quadruplet pregnancy – hamil kembar empat
O30.8 Kehamilan ganda lainnya
O30.9 Kehamilan ganda, tidak dijelaskan,
Kehamilan ganda NOS

O31 Komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda


Kecuali:
malpresentasi dari satu atau lebih janin (O32.5),
kembar siam penyebab disproporsi (O33.7),
kelahiran tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),
dengan obstructed labour – kelahiran terhalang (O64-O66)
O31.0 Papyraceous fetus,
Fetus compressus
O31.1 Penerusan kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.
O31.2 Penerusan kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin atau lebih
O31.8 Komplikasi lain khusus untuk kehamilan ganda

O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.
Presentasi normal adalah ‘occiput anterior’, yaitu ubun-ubun kecil di anterior ibu.
Presentasi lain bisa ‘occiput posterior’, muka, dahi, dan bokong (‘breech’) atau sungsang.
Presentasi bahu bisa terjadi ketika janin melintang (oblique or transverse) terhadap ibu.
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0 Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1 Asuhan ibu untuk presentasi sungsang
O32.2 Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (‘lintang’)
Presentasi: transversa, oblique
O32.3 Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih
O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (‘compound’)
O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan

O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai


Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65-O66)
O33.0 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu
Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul secara umum
Penyempitan pelvis NOS menyebabkan disproporsi
O33.2 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul
Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi
O33.3 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul
Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi
Penyempitan pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan disproporsi
O33.4 Asuhan ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu dan janin
O33.5 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari biasanya
Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk normal, disproporsi janin
NOS
O33.6 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus
O33.7 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya
Disproporsi akibat: kembar siam
janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma sakrum, tumor
O33.8 Asuhan ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain
O33.9 Asuhan ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan
Disproporsi: sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS

O34 Asuhan ibu untuk known or suspected abnormality of pelvic organs


Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65.5)
O34.0 Asuhan ibu untuk malformasi kongenital uterus
Asuhan ibu untuk: double uterus, uterus bicornis
O34.1 Asuhan ibu untuk tumor korpus uteri
Asuhan ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus
Kecuali: asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)
O34.2 Asuhan ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya
Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali: kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya NOS
(O75.7)
O34.3 Asuhan ibu untuk inkompetensi servix
Asuhan ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar
dengan or tanpa disebutkan inkompetensi servix
O34.4 Asuhan ibu untuk kelainan lain servix
Asuhan ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau stenosis
servix
O34.5 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil
Asuhan ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi uterus hamil
O34.6 Asuhan ibu untuk kelainan vagina
Asuhan ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate vagina
(berseptum)
striktura, tumor, operasi sebelumnya pada vagina,
Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada kehamilan (O22.1)
O34.7 Asuhan ibu untuk kelainan vulva dan perineum
Asuhan ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,
operasi sebelumnya pada perineum atau vulva,
Kecuali: asuhan untuk varises perineum dan vulva pada kehamilan (O22.1)
O34.8 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik
Asuhan ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,
perbaikan lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen (berayun)
O34.9 Asuhan ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan

O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
O35.0 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.1 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)
O35.6 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi
O35.7 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus
O35.8 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau
toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang tidak
dijelaskan

O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi, perawatan
atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0 Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus
Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1 Asuhan ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2 Asuhan ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3 Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4 Asuhan ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil
(small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai
O36.6 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7 Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8 Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9 Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan

O40 Polyhydramnios
Hydramnios

O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban


Kecuali: ketuban pecah dini – premature rupture of membranes (O42.-)
O41.0 Oligohydramnios
Oligohydramnios tanpa disebutkan ketuban pecah
O41.1 Infeksi kantong dan selaput ketuban (amnion)
Amnionitis, chorioamnionitis, membranitis, placentitis
O41.8 Kelainan lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan
O41.9 Kelainan cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan

O42 Premature rupture of membranes - ketuban pecah dini


O42.0 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24 jam
O42.1 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24 jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)
O42.2 Premature rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh terapi
O42.9 Premature rupture of membranes, tidak dijelaskan
O43 Kelainan plasenta
Kecuali: asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat akibat insufisiensi
plasenta (O36.5),
placenta praevia (O44.-),
pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)
O43.0 Placental transfusion syndromes
Transfusi: fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin
O43.1 Malformasi plasenta
Plasenta abnormal NOS, plasenta circumvallata
O43.8 Kelainan lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta
O43.9 Kelainan plasenta, tidak dijelaskan

O44 Placenta praevia


O44.0 Placenta praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan
Implantasi rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan
O44.1 Placenta praevia dengan perdarahan
Implantasi rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,
Placenta praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan perdarahan
Kecuali: persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa praevia
(O69.4)

O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae]


O45.0 Pemisahan prematur plasenta dengan cacad koagulasi
Abruptio placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O45.8 Pemisahan prematur lainnya pada plasenta
O45.9 Pemisahan prematur plasenta, tidak dijelaskan
Abruptio placentae NOS

O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere classified


Kecuali: perdarahan pada kehamilan dini (O20.-), perdarahan intrapartum NEC
(O67.-)
placenta praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio] plasenta (O45.-)
O46.0 Perdarahan antepartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan antepartum (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O46.8 Perdarahan antepartum lainnya
O46.9 Perdarahan antepartum, tidak dijelaskan

O47 False labour – persalinan palsu


O47.0 False labour sebelum 37 minggu kehamilan
O47.1 False labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan
O47.9 False labour, tidak dijelaskan

O48 Prolonged pregnancy


Post-dates, post-term

Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)


Induksi persalinan (labour, partus kala I) secara elektif jarang dilakukan Kecuali untuk
pasien yang akan sulit mencapai rumah sakit untuk melahirkan pada waktunya. Pada induksi
obstetris atau medis, proses penyakit harus terkontrol, dan alasan induksi harus jelas dan
dicatat. Induksi biasanya menggunakan oksitosin intravena (IV) untuk merangsang
persalinan, atau untuk memperkuat persalinan kalau kontraksi tidak teratur. Ketika persalinan
telah dimulai (pembukaan 4 cm dengan ‘effacement’ [penipisan serviks] hampir sempurna),
biasanya serviks akan membuka 1 cm/jam. Kalau persalinan tidak terjadi, pasien dianggap
menderita disfungsi hipotonik uterus. Kadang-kadang kontraksi terlalu kuat, sering, atau
keduanya yaitu disfungsi persalinan hipertonik. Pada pasien ini pemberian oksitosin harus
segera dihentikan.

O60. Kelahiran preterm


Awal persalinan (spontan) sebelum lengkap 37 minggu kehamilan

O61. Kegagalan induksi persalinan


O61.0 Kegagalan induksi persalinan medis
Kegagalan induksi (persalinan) medis dengan: oxytocin, prostaglandins
O61.1 Kegagalan induksi persalinan dengan instrumen
Kegagalan induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah
O61.8 Kegagalan induksi persalinan lainnya.
O61.9 Kegagalan induksi persalinan, tidak dijelaskan

O62. Kelainan tenaga persalinan


O62.0 Kontraksi inadekuat primer
Kegagalan dilatasi servix
Disfungsi hipotonik primer uterus
O62.1 Inersia uterus sekunder
Fase aktif persalinan terhenti
Disfungsi hipotonik sekunder uterus
O62.2 Inersi lain uterus
Atonia uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi tak teratur)
kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS
O62.3 Precipitate labour – persalinan yang cepat [partus presipitatus]
O62.4 Kontraksi hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya memanjang
Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah melalui jalan
lahir]
Kontraksi tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik uterus
Partus tidak teratur, kerja uterus tak teratur
Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS (O66.9)
O62.8 Kelainan lain tenaga persalinan
O62.9 Kelainan tenaga persalinan, tidak dijelaskan

O63. Long labour – partus memanjang


O63.0 Kala I (persalinan) memanjang – sejak kontraksi dimulai
O63.1 Kala II (persalinan) memanjang – sejak pembukaan lengkap sampai lahir
O63.2 Kelahiran bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda
O63.9 Partus memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS
[Partus lama sering berarti “partus terlantar” yang kodenya bukan disini]

O64. Persalinan terhambat (obstructed labour) akibat malposisi dan malpresentasi


fetus
O64.0 Persalinan terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna
Deep transverse arrest
Persalinan terhambat akibat (posisi) persisten:
oksipito-iliaka, oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipito-transversa
O64.1 Persalinan terhambat akibat presentasi sungsang
O64.2 Persalinan terhambat akibat presentasi muka
Persalinan terhambat akibat presentasi dagu
O64.3 Persalinan terhambat akibat presentasi dahi
O64.4 Persalinan terhambat akibat presentasi bahu
Prolapsed arm (lengan ‘menumbung’)
Kecuali: bahu terhambat atau distosia bahu (O66.0)
O64.5 Persalinan terhambat akibat presentasi campuran
O64.8 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain
O64.9 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang tidak dijelaskan

O65. Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu


O65.0 Persalinan terhambat akibat deformasi pelvis
O65.1 Persalinan terhambat akibat panggul secara umum sempit
O65.2 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul
O65.3 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan rongga panggul
O65.4 Persalinan terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)
O65.5 Persalinan terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu
Persalinan terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.-
O65.8 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu
O65.9 Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak dijelaskan

O66. Persalinan terhambat lainnya


O66.0 Persalinan terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1 Persalinan terhambat akibat locked twins – si kembar saling mengunci
O66.2 Persalinan terhambat akibat janin sangat besar
O66.3 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,
asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor pada janin
O66.4 Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara seksio sesar
O66.5 Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar
O66.8 Persalinan terhambat lain yang dijelaskan
O66.9 Persalinan terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS

O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan intrapartum, n.e.c.


Kecuali: placenta praevia (O44.-), abruptio placentae (O45.-),
perdarahan antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum (O72.-)
O67.0 Perdarahan intrapartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan (berlebihan) intrapartum akibat:
DIC, afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis
O67.8 Perdarahan intrapartum lainnya -
Perdarahan intrapartum berlebihan
O67.9 Perdarahan intrapartum, tidak dijelaskan

O68. Persalinan dipersulit oleh fetal stress [distress]


Termasuk: “fetal distress” pada persalinan dan kelahiran akibat pemberian obat
O68.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate (FHR)
Fetal: bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur
Kecuali: dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)
O68.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam cairan amnion
Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)
O68.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan meconium di cairan
amnion
O68.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal stress
Asidemia atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin
O68.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress
Bukti fetal distress pada: EKG, USG
O68.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak dijelaskan

O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali pusat


O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit leher, dengan
penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus tersangkut lainnya
Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion tunggal
Simpul pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia [perdarahan dari vasa praevia]
O69.5 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh lesi pembuluh darah umbilikus
Lecet atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah umbilikus
O69.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus lainnya
O69.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak dijelaskan

O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan


Termasuk: episiotomy yang diperlebar oleh laserasi
Kecuali: laserasi obstetrik tinggi tersendiri di vagina (O71.4)
O70.0 Luka perineum tingkat satu sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)
fourchette (lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia, kulit
O70.1 Luka perineum tingkat dua sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0, yang melibatkan:
lantai pelvik, otot perineum, otot vagina
Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)
O70.2 Luka perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1, yang melibatkan:
septum rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,
Kecuali: yang melibatkan mukosa anus atau rektum (O70.3)
O70.3 Luka perineum tingkat empat sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2, yang melibatkan:
mukosa anus atau mukosa rektum,
O70.9 Luka perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan

O71. Trauma obstetrik lainnya


Termasuk: kerusakan oleh instrumen
O71.0 Ruptur uterus sebelum awal persalinan
O71.1 Ruptur uterus selama persalinan
Ruptur uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal persalinan
O71.2 Inversi uterus postpartum
O71.3 Luka obstetrik pada serviks
Annular detachment of cervix - lepasnya serviks seperti cincin
O71.4 Luka obstetrik tinggi tersendiri di vagina
Luka dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum
Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)
O71.5 Cedera obstetrik lain pada organ pelvik
Cedera obstetrik pada bladder atau urethra
O71.6 Kerusakan obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik
Avulsi (lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,
Pemisahan traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik koksigis
O71.7 Haematoma obstetrik pada pelvis
Haematoma obstetrik: pada perineum, vagina, vulva
O71.8 Trauma obstetrik lain yang dijelaskan
O71.9 Trauma obstetrik, tidak dijelaskan

O72. Postpartum haemorrhage


Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi
O72.0 Perdarahan kala III
Perdarahan akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat
Plasenta tertinggal [retained placenta] NOS
O72.1 Perdarahan postpartum segera lainnya
Perdarahan setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum (atonik) NOS
O72.2 Perdarahan postpartum terlambat dan sekunder
Perdarahan akibat tertahannya bagian plasenta atau membran
Tertahannya produk konsepsi NOS, setelah kelahiran
O72.3 Cacad koagulasi postpartum
Afibrinogenaemia atau fibrinolysis postpartum:

O73. Tertahannya plasenta dan selaput ketuban, tanpa perdrahan


O73.0 Plasenta terahan tanpa perdarahan
Placenta accreta (melekat erat) tanpa perdarahan
O73.1 Bagian plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan
Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan

O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran


Termasuk: komplikasi maternal akibat pemberian anestetik umum atau lokal,
analgesia atau sedasi lain sewaktu persalinan dan melahirkan
O74.0 Pneumonitis aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan kelahiran
Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.1 Kompilasi paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran
Kolaps tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan dan
kelahiran
O74.2 Komplikasi anestesia terhadap jantung selama persalinan dan kelahiran
Gagal jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.3 Komplikasi anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama persalinan dan
kelahiran
Anoksia otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.4 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan kelahiran
O74.5 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan
kelahiran
O74.6 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran
O74.7 Intubasi gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran
O74.8 Komplikasi lain anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.9 Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak dijelaskan

O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified


Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)
O75.0 Maternal distress selama persalinan dan kelahiran
O75.1 Shock selama atau sesudah persalinan dan kelahiran
Obstetric shock
O75.2 Pyrexia selama persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
O75.3 Infeksi lain selama persalinan
Septikemia selama persalinan
O75.4 Komplikasi lain dari operasi dan prosedur obstetrik
Gagal jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau operasi dan
prosedur obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran NOS
Kecuali: komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran (O74.-)
pada luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma (O90.2)
O75.5 Kelahiran terlambat setelah membran dipecahkan secara artifisial
O75.6 Kelahiran terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak dijelaskan
Kecuali: ketuban pecah dini spontan (O42.-)
O75.7 Kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
O75.8 Komplikasi lain persalinan yang dijelaskan
O75.9 Komplikasi persalinan, tidak dijelaskan

Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kode-
kode dari blok ini digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya kalau
tidak tercatat adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter XV.
Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya diarahkan pada aturan dan
pedomen pengkodean morbiditas pada Volume 2.
Jadi penggunaan kode-kode ini untuk ‘Kondisi Utama’ terbatas untuk kasus-kasus
yang hanya memiliki catatan informasi berupa pernyataan tentang kelahiran atau cara
kelahiran. Kode-kode O80-O84 bisa dipakai sebagai kode tambahan untuk menunjukkan cara
atau jenis kelahiran, kalau tidak ada data atau klasifikasi prosedur lain yang digunakan untuk
tujuan ini.

Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran dengan forseps rendah
Kode : Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0) sebagai ‘KU’, karena informasi
lain tidak tersedia.

Contoh 2
Kondisi utama : Melahirkan
Kondisi lain : Kegagalan percobaan persalinan
Prosedur : Seksio sesar
Kode : Kegagalan percobaan persalinan (O66.4) sebagai ‘KU’.
Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan

Contoh 3
Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Kehamilan kembar (O30.0) sebagai ‘KU’.
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan

Contoh 4
Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati 2800 g.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim (O36.4) karena penyebab
spesifik kematian janin tidak bisa ditentukan.

O80. Kelahiran spontan tunggal


Termasuk: kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal, dengan or tanpa
episiotomy
kelahiran pada kasus yang sama sekali normal
O80.0 Kelahiran verteks spontan
O80.1 Kelahiran sungsang spontan
O80.8 Kelahiran spontan tunggal lainnya
O80.9 Kelahiran spontan tunggal, tidak dijelaskan
Lahir spontan NOS

O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan ekstraktor vakum


Kecuali: kegagalan penggunaan ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)
O81.0 Kelahiran forseps rendah
O81.1 Kelahiran forseps rongga tengah
O81.2 Forseps rongga tengah dengan rotasi
O81.3 Kelahiran forseps lain dan tidak dijelaskan
O81.4 Kelahiran dengan ekstraksi vakum
Ventouse delivery
O81.5 Kelahiran dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum
Forceps and ventouse delivery

O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar


O82.0 Kelahiran dengan seksio sesar elektif
Seksio sesar berulang NOS
O82.1 Kelahiran dengan seksio sesar darurat
O82.2 Kelahiran dengan histerektomi sesar
O82.8 Kelahiran tunggal lainnya dengan seksio sesar
O82.9 Kelahiran dengan seksio sesar, tidak dijelaskan

O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu


O83.0 Ekstraksi sungsang
O83.1 Kelahiran sungsang lain yang dibantu
Kelahiran sungsang NOS
O83.2 Kelahiran yang dibantu oleh manipulasi lainnya
Version dengan extraction
O83.3 Kelahiran janin hidup pada kehamilan abdomen
O83.4 Operasi destruktif untuk kelahiran
Cleidotomy, craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran
O83.8 Kelahiran tunggal terbantu lain yang dijelaskan
O83.9 Kelahiran tunggal terbantu, tidak dijelaskan
Kelahiran terbantu NOS

O84 Kelahiran ganda


Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau perlu,
untuk menunjukkan cara kelahiran masing-masing janin atau bayi. .
O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan
O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan forseps dan ekstraktor vakum
O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan seksio sesar
O84.8 Kelahiran ganda lainnya
Kelahiran ganda dengan kombinasi metode
O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan

Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)


Note: Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan kondisi yang tercantum
walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan nifas
(F53.-),
tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)

O85. Puerperal sepsis


Endometritis, demam, peritonitis, atau septikemia pada masa nifas
Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen menular.
Kecuali: septikaemia selama persalinan (O75.3),
emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)

O86. Infeksi nifas lainnya


Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)
O86.0 Infeksi luka bedah obstetrik
Infeksi setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan perineum
O86.1 Infeksi lain saluran genital setelah kelahiran
Servisitis atau vaginitis setelah kelahiran
O86.2 Infeksi saluran kemih setelah kelahiran
Kondisi pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran
O86.3 Infeksi genitourinarius setelah setelah kelahiran
Infeksi genitourinarius nifas NOS
O86.4 Pyrexia setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui
Infeksi atau pireksia nifas:
Kecuali: pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)
O86.8 Infeksi nifas lain yang dijelaskan

O87. Komplikasi vena di saat nifas


Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas
Kecuali: komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik (O88.-)
O87.0 Thrombophlebitis superfisialis pada waktu nifas
O87.1 Phlebothrombosis profunda pada waktu nifas
Thrombosis vena dalam, postpartum;
Thrombophlebitis pelvik, postpartum
O87.2 Haemorrhoids pada waktu nifas
O87.3 Thrombosis vena cerebralis pada waktu nifas
Thrombosis sinus cerebrovenosa pada waktu nifas
O87.8 Komplikasi lain pada vena pada waktu nifas
Varises genitalia pada waktu nifas
O87.9 Komplikasi vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan
Phlebitis nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS

O88 Obstetric embolism


Termasuk: emboli paru-paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas
Kecuali: embolisme pada abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
O88.0 Embolisme udara obstetrik
O88.1 Embolisme cairan amnion
O88.2 Embolisme bekuan darah obstetrik
Embolisme (pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS
O88.3 Embolisme pyaemik and septik obstetrik
O88.8 Embolisme obstetrik lain
Embolisme lemak obstetrik

O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas


Termasuk: Komplikasi maternal akibat anestetik umum atau lokal, analgesik atau
sedasi lain yang diberikan pada waktu nifas
089.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru pada waktu nifas
Akibat anestesia pada waktu nifas:
sindroma Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
pneumonitis aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru
O89.1 Komplikasi anestesia pada jantung pada waktu nifas
Gagal jantung akibat anestesia pada waktu nifas
O89.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas
Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3 Reaksi toksik anestesia lokal pada waktu nifas
O89.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.5 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.6 Intubasi sulit atau gagal pada waktu nifas
O89.8 Komplikasi lain dari anestesia pada waktu nifas
O89.9 Komplikasi anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan

O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified


O90.0 Disrupsi luka seksio sesar
O90.1 Disrupsi luka obstetrik pada perineum
Disrupsi luka: episiotomi, laserasi perineum,
Robekan sekunder perineum
O90.2 Haematoma luka obstetrik
O90.3 Kardiomiopati dalam nifas
Kondisi pada I42.-
O90.4 Gagal ginjal akut postpartum
Sindroma hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan
O90.5 Tiroiditis postpartum
O90.8 Komplikasi lain nifas, not elsewhere classified
Polip plasenta
O90.9 Komplikasi nifas, tidak dijelaskan

O91 Infeksi mammae sehubungan dengan melahirkan


Termasuk: kondisi berikut ini sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi
O91.0 Infeksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Abses papilla mammae pada: hamil, nifas
O91.1 Abses mammae sehubungan dengan melahirkan
Aabses mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil atau nifas
O91.2 Mastitis nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan
Limfangitis mammae pada hamil atau nifas
Mastitis: NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau nifas

O92 Kelainan lain mammae dan laktasi sehubungan dengan melahirkan


Termasuk: kondisi yang tercantum selama kehamilan, nifas, atau laktasi
O92.0 Retraksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.1 Retak papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Fissura papilla mammae pada hamil atau nifas
O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan
melahirkan
O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI]
Agalactia primer
O92.4 Hypogalactia – [produksi ASI kurang]
O92.5 Suppressed lactation – [penekanan laktasi]
Agalactia: elektif, sekunder, terapeutika
O92.6 Galactorrhoea – produksi ASI berlebihan
Kecuali: galactorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan
(N64.3)
O92.7 Kelainan laktasi lainnya dan tidak dijelaskan
Galactocele nifas – tumor mammae berisi ASI

Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified (O95-O99)


Note: Untuk penggunaan kategori O95-O97, rujukan perlu dibuat pada aturan
dan pedoman pengkodean mortalitas pada Volume 2.
Subkategori yang ada pada O98-O99 (Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di
tempat lain, tapi mempersulit KMN) harus diutamakan untuk ‘KU’, dibandingkan dengan
kategori di luar Bab XV, kalau dinyatakan mempersulit kehamilan, diperberat oleh
kehamilan, atau merupakan alasan perawatan obstetri. Kode yang relevan dari bab lain bisa
digunakan sebagai kode tambahan untuk memperjelas kondisi.

Contoh 26
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain : Hamil
Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi
Kode : Penyakit protozoa yang mempersulit KMN (O98.6) sebagai ‘KU’.
B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan untuk kode tambahan

O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan


Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu KMN
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1 tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab kematian obstetrik.

O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung


Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau lebih setelah melahirkan.

O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh
kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai
telah mengganggu janin (O35-O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.-
O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
O98.8 Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9 Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit KMN

O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi mempersulit KMN


Note: Kategori ini mencakup kondisi yang mempersulit kehamilan, diperberat
oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama asuhan obstetri, namun Indeks
Alfabet tidak menunjuk rubrik spesifik di Chapter XV.
Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit (O98.-);
cedera, keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab luar (S00-
T98)
kalau alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau dicurigai telah
mengganggu janin (O35-O36).
O99.0 Anemia yang mempersulit KMN
Kondisi pada D50-D64
O99.1 Penyakit lain pada darah dan organ pembentuk darah serta kelainan tertentu
yang melibatkan mekanisme imun yang mempersulit KMN
Kondisi pada D65-D89
Kecuali: perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0, O72.3)
O99.2 Penyakit endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN
Kondisi pada E00-E90
Kecuali: diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis postpartum
(O90.5)
O99.3 Kelainan jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN
Kondisi pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali: depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)
neuritis perifer akibat kehamilan (O26.8),
O99.4 Penyakit sistem sirkulasi yang mempersulit KMN
Kondisi pada I00-I99
Kecuali: kelainan hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik (O88.-),
komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:
kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),
kardiomyopati pada nifas (O90.3),
O99.5 Penyakit sistem pernafasan yang mempersulit KMN
Kondisi pada J00-J99
O99.6 Penyakit sistem pencernaan yang mempersulit KMN
Kondisi pada K00-K93
Kecuali: kelainan hati pada KMN (O26.6)
O99.7 Penyakit kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN
Kondisi pada L00-L99
Kecuali: herpes gestationis (O26.4)
O99.8 Penyakit dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit KMN
Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7
Kondisi pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99
Kecuali: infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),
infeksi genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),
asuhan ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau dicurigai
(O34.-),
gagal ginjal akut postpartum (O90.4)
Definisi-definisi

Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya, yang setelah
pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan, misalnya denyut
jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik
tali pusat telah dipotong atau pun plasenta masih melekat.

Kematian janin (janin lahir mati)


Kematian janin adalah kematian sebelum pengeluaran atau penarikan lengkap hasil
konsepsi dari ibunya, berapa pun lama kehamilan; kematian ditunjukkan oleh fakta bahwa
setelah pemisahan tersebut janin tidak bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan,
misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka.

Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam pertama kehidupan
sebelum terjadi penurunan nyata berat badan pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik
membuat pengelompokan 500-an gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut
pengelompokan tersebut. Berat sesungguhnya harus dicatat menurut hasil penimbangan.
Definisi berat lahir “rendah”, “sangat rendah”, dan “sangat rendah sekali” tidak
membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas setiap kelompok tercakup kelompok di
bawahnya, sehingga tumpang-tindih. Misalnya “rendah” juga berarti “sangat rendah” dan
“sangat rendah sekali”, dan “sangat rendah” juga mencakup “sangat rendah sekali”.
Berat lahir rendah: <2500 g
Berat lahir sangat rendah: <1500 g
Berat lahir sangat rendah sekali: <1000 g.

Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama ‘last normal menstrual period’ atau hari
pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan dinyatakan dalam hari penuh atau minggu
penuh (misalnya 280-286 hari penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari lahir, harus diingat
bahwa hari pertama adalah hari ‘0’ dan bukan hari ‘1’; jadi hari 0-6 adalah ‘minggu 0’; hari
7-13 adalah ‘minggu 1’; dan minggu ke-40 adalah ‘minggu 39’. Kalau tanggal HPHT tidak
diketahui, usia kehamilan harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk mencegah
kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan hari.
Pre-term : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) kehamilan.
Term : 37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari) kehamilan.
Post-term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih) kehamilan.
Masa perinatal dimulai dari 22 minggu lengkap (154 hari) kehamilan (saat berat lahir
biasanya 500 g), sampai 7 hari lengkap setelah lahir.
Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai 28 hari lengkap. Kematian neonatus dini
terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan lanjut setelah 7 hari tapi belum lengkap 28 hari
kehidupan.
Usia kematian pada hari pertama kehidupan (hari 0) harus dicatat dalam menit atau
jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua (hari 1), ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap
kehidupan, usia pada waktu meninggal harus dicatat dalam satuan hari.
HAL-HAL PENTING PADA CHAPTER INI

Bab ini mencakup kelainan dan komplikasi ketika hamil, melahirkan, dan nifas..
Kategori berkisar dari O00 sampai O99; 75 dari 100 kategori telah digunakan.
· Chapter ini dimulai dengan daftar 8 exclusions.
· Terdapat 8 block, 3 block pertama umumnya mengenai kehamilan.
· Inklusi dan exklusi terdapat di awal setiap block atau category.

Terdapat beberapa notes, beberapa di antaranya meminta rujukan anda pada pedoman
morbiditas atau mortalitas pada Volume 2.
O00-O08 mencakup semua abortus, Kecuali kehamilan yang berlanjut pada kehamilan
ganda setelah abortus satu janin atau lebih. Komplikasi abortus dijelaskan oleh
subdivisi karakter keempat. Kategori O08 juga memiliki sebuah note untuk
menunjukkan bahwa kategori ini terutama adalah untuk pengkodean morbiditas.
O20-O29, berisi kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, misalnya
O20 Perdarahan, O21 Muntah berlebihan, O22 Komplikasi vena
O60-O75, ditata sesuai perjalanan persalinan.
O80-O84, memungkinkan klasifikasi kelahiran tunggal pada tingkat tiga karakter. Kode
ini terutama untuk morbiditas, pedoman pada Volume 2 harus dirujuk. Baca notes di
halaman 121 Volume 2 yang menunjukkan cara memilih Main Condition.
O85-O92 mencakup nifas dan melibatkan masalah dengan laktasi.
O95-O99 mencakup kesehatan maternal.

Batas waktu setelah melahirkan pada O96 (>42 hr tapi <1 th), dan O97 (1 th/>).

Rujuk hal. 1235-1238 Vol. 1 untuk definisi sehubungan dengan kematian obstetrik.

CODING EXERCISES
1. Abortus spontan
2. Varicose veins, tungkai bawah, dalam hamil
3. Kelahiran kembar dua hidup
4. Cardiomyopati pada nifas
5. Fetal distress yang mengganggu persalinan
6. Premature separation of the placenta – pemisahan plasenta sebelum waktunya
7. Sepsis nifas
8. Tetanus obstetrik
9. Abses mammae pada kehamilan
10. Post-partum acute renal failure
11. Complete spontaneous abortion dipersulit oleh embolism
12. Severe pre-eclampsia dengan significant proteinuria
13. Protein deficiency anaemia yang mempersulit kehamilan
14. Kelahiran spontan normal, setelah 2 caesarean sections sebelumnya
15. Hyperemesis gravidarum
16. Breech presentation – presentasi sungsang
17. Anemia pernisiosa dalam hamil
18. Postpartum haemorrhage
19. Retensi produk konsepsui dengan perdarahan setelah kelahiran
20. Ruptura kehamilan pada tuba kanan
Jawaban pertanyaan
1. Abortus spontan
Cari abortion pada Index, (Volume 3, halaman 16).
Abortion
-spontaneous -> O03._
Rujuk halaman 724 volume 1 untuk subdivisi karakter ke-4. Karena abortus tidak
dijelaskan dan komplikasi tidak disebutkan, maka kode yang benar adalah O03.9.

2. Varies vena. tungkai bawah, pada kehamilan


Cari varicose pada Index (Volume 3, halaman 560).
Varicose
-vein(lower limb)(ruptured)
- - pregnancy (lower limb) -> O22.0

3. Kelahiran kembar hidup


Jangan lupa bahwa yang dikode adalah catatan medis ibu .Cari delivery pada Index
(Volume 3, halaman 148). Karena tidak ada entri untuk twin, pikirkan kata lain untuk
menguraikan kembar ini. Jadi cari pada kelahiran ganda (multiple delivery)
Delivery
-multiple -> O84.9

4. Kardiomiopati pada waktu nifas


Nifas adalah postpartum. Cari cardiomyopathy pada Index (Volume 3, halaman 90).
Cardiomyopathy
-postpartum -> O90.3

5. Fetal distress mengganggu persalinan dan kelahiran


Cari distress pada Index (Volume 3, halaman 186).
Distress
-fetal(syndrome)
- - affecting
- - - labour and delivery -> O68._
Rujuk halaman 748 Volume 1 untuk menentukan kode mana dari kategori ini yang
sesuai untuk pasien. Jenis fetal distress tidak dijelaskan, sehingga digunakan O68.9.

6. Pemisahan prematur plasenta


Cari separation pada Index (Volume 3, halaman 492).
Separation
-placenta(normally implanted)(premature)(see also Abruptio placentae) ->
O45.9
Tidak ada detil lebih lanjut, jadi kita terima kode ini tanpa perlu merujuk ke ‘abruptio
placentae’ seperti disarankan Index.

7. Sepsis waktu nifas


Cari sepsis pada Index (Volume 3, halaman 493).
Sepsis
-puerperal, postpartum, childbirth -> O85

8. Tetanus obstetrik
Cari tetanus pada Index (Volume 3, halaman 532).
Tetanus
-obstetric -> A34

9. Abses gestasi pada mammae


Cari abscess pada Index (Volume 3, halaman 19).
Abscess
-mammary gland - see Abscess breast
Abscess
-breast
- - gestational -> O91.1

10. Gagal ginjal akut post-partum


Cari failure pada Index (Volume 3, halaman 220).
Failure
-renal
- - following
- - - labour and delivery -> O90.4

11.Abortus spontan komplit dipersulit oleh embolism.e


Cari abortion pada Index (Volume 3, halaman 16).
Abortion
-spontaneous -> O03._
Rujuk halaman 724 untuk menentukan subdivisi karakter ke-4. Pilih .7 karena abortus
komplit ini dipersulit oleh embolism. Jadi yang benar adalah O03.7.

12. Pre-eklampsia berat dengan proteinuria.yang nyata


Cari pre-eclampsia pada Index (Volume 3, halaman 451).
Pre-eclampsia
- severe -> O14.1
Rujuk halaman 729 dan anda melihat bahwa judul untuk O14 melibatkan pre-
eklampsia dengan proteinuria signifikan. Jadi tidak perlu kode tersendiri untuk proteinuria.

13. Anemiadefisiensi protein mempersulit kehamilan.


Index (Volume 3, halaman 42) memberi kode D53 untuk anemia defisiensi protein,
tapi tidak dinyatakan mempersulit kehamilan. Kita perlu mencari kode yang lebih spesifik..
Cari pregnancy pada Index, halaman 451.
Pregnancy
-complicated by
- - conditions in
- - - D50-D64 -> O99.0
Kalau kita tidak bisa menemukan anemia defisiensi protein pada Index untuk
Pregnancy, maka cari pilihan lain. Karena anemia ini dikode pada D53.0 maka kita bisa
menggunakan kode O99.0 yang mencakup kode-kode D50-D64. Untuk lebih spesifik, ketika
melakukan pengkodean ganda kita bisa menggunakan D53.0 untuk identifikasi jenis anemia.

14. Kelahiran spontan normal per vaginam setelah sebelumnya dua kali seksio sesar.
Karena pasien pernah seksio sesar sebelumnya, perhitungkan ini dalam pengkodean.
Cari kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya..
Cari delivery pada Index (Volume 3, halaman 149).
Delivery
- vaginal, following previous cesarean section. -> O75.7

15. Hyperemesis gravidarum


Cari hyperemesis pada Index (Volume 3, halaman 273).
Hyperemesis
- gravidarum -> O21.0

16. Presentasi sungsang


Ingat bahwa disini kita mengkode catatan medis ibu! Cari presentasi, fetal pada Index
(Volume 3, halaman 457). Juga waspadai, bahwa kita mengkode presentasi (posisi) bayi,
BUKAN cara ia dilahirkan.
Presentation, fetal
- breech (mother) -> O32.1

17. Anemia pernisiosa pada kehamilan


Cari anemia pada Index (Volume 3, halaman 44).
Anemia
- pernicious
- - of or complicating pregnancy -> O99.0

18. Hemorrhagia postpartum


Cari hemorrhage pada Index (Volume 3, halaman 260).
Hemorrhage
- postpartum NEC -> O72.1

19. Restensi produk konsepsi, dengan perdarahan setelah kelahiran.


Cari retention pada Index (Volume 3, halaman 476).
Retention
- products of conception
- - following
- - - delivery(with hemorrhage) -> O72.2
20. Rupture right tubal pregnancy
Cari rupture pada Index (Volume 3, halaman 483).
Rupture
- tube, tubal
- - due to pregnancy -> O00.1

Anda mungkin juga menyukai